Top Banner

of 16

Klasifikasi Bentang Alam Menurut Morfometri (Alam Budiman Tamsil)

Oct 15, 2015

Download

Documents

henraaa

bwntang alam
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Klasifikasi Bentang alam menurut Morfometri

Klasifikasi Bentang alam menurut MorfometriOleh:Alam Budiman ThamsiP3000213001Bentang alam (landscape) adalah suatu unit geomorfologis yang dikategorikan berdasarkan karateristik seperti elevasi, kelandaian, orientasi, stratifikasi, paparan batuan, dan jenis tanah.Morfometri adalah pendeskripsian secara kuantitatif bentuk morfologi melalui infestigasi secara spesifik melalui pengukuran terhadap karakteristik objek morfologis (Richars 1990)Morfometri merupakan penilaian kuantitatif terhadap bentuk lahan, sebagai aspek pendukung morfografi dan morfogenetik, sehingga klasifikasi semakin tegas dengan angka angka yang jelas.

DefenisiPegunungan adalah jejeran atau rangkaian gunung-gunung yang berderet yang lebih tinggi dibanding tempat sekitarnya.Lereng adalah kenampakan permukaan alam pada suatu beda tinggi, apabila beda tinggi dua tempat tersebut dibandingkan dengan jarak lurus (Slope).NOSatuan ReliefSudut lereng (%)Beda Tinggi (m)1Datar atau hampir datar0-2140>1000Klasifikasi Lereng (Van Zuidam 1979)Terlihat di atas pembagian kemiringan lereng dan bentuk lahan secara kuantitatif, melalui perhitungan dikelompokkan berdasarkan jumlah persen dan besar sudut lereng, untuk mengetahui jumlah tersebut melalui perhitungan dari perbandingan perbedaan ketinggian dengan jarak datar yang terbentuk. Perhitungan ini daat dilihat pada rumus di bawah ini : Rumus : S = ( h / D ) X 100 % Dimana : S = Kemiringan lereng (%) h = Perbedaan ketinggian (m) D = Jarak titik tertinggi dengan terendah (m)

Metode Van Zuidam Pembuatan grid pada peta dengan membuat garis horizontal pada peta.Rumus:

Dimana: = Kelerengan N = Jumlah Kontur IK = Interval Kontur (m)Metode Wenworth

Klasifikasi Lereng menurut Suardi Joyosuharto (1985)NoKlas DeskripsiParameterPersen (%)Meter1Datar0-352Landai/berombak5-85-1003Landai/miring8-1510-254Miring/Berbukit15-2525-1005Miring Terjal/berbukit terjal25-45100-2006Terjal/berbukit terjal45-100200-5007Sangat terjal/bergunung>100>500Gunung api Tipe A: tercatat pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.Gunung api Tipe B: sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi mengadakan erupsi magmatik namun masih memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara.Gunung api Tipe C: sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah.

Kalangan vulkanologi Indonesia mengelompokkan gunung berapi ke dalam tiga tipe berdasarkan catatan sejarah letusan/erupsinya.Coast and Shore

Hong Kong Geology Sedimen pantai adalah material sedimen yang diendapkan di pantai. Berdasarkan ukuran butirnya, sedimen pantai dapat berkisar dari sedimen berukuran butir lempung sampai gravel. Kemudian, berdasarkan pada tipe sedimennya, pantai dapat diklasifikasikan menjadi:Pantai gravel, bila pantai tersusun oleh endapan sedimen berukuran gravel (diameter butir > 2 mm).Pantai pasir, bila pantai tersusun oleh endapan sedimen berukuran pasir (0,5 2 mm).Pantai lumpur, bila pantai tersusun oleh endapan lumpur (material berukuran lempung sampai lanau, diameter < 0,5 mm).

Pantai Sungai adalah sistem pengairan air dari mulai mata air sampai ke muara dengan dibatasi kanan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh sempadan sungai (Sudaryoko,1986).Sungai adalah fitur alami dan integritas ekologis, yang berguna bagi ketahanan hidup (Brierly, 2005).Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum didefinisikan sebagai suatu hamparan wilayah/kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur hara serta mengalirkannya melalui anak-anak sungai dan keluar pada sungai utama ke laut atau danau.Sungai dan Daerah Aliran sungaiMetode Horton Strahler (Hortan, 1945; dan Strahler, 1952) secara luas digunakan di antara beberapa metode yang digunakan untuk memklasifikasikan aliran sungai dalam jaringan alirannya (ditinjau oleh Gregory dan Walling, 1973;. Gordon et al, 1992). Terkecil aliran permanen ditunjuk sebagai urutan pertama dan confluences dua urutan aliran pertama menimbulkan arus urutan kedua dan seterusnya. Urutan aliran batang tidak diubah oleh penambahan orde yang lebih rendah. Urutan sungai akan meningkat hanya dengan penambahan aliran urutan yang sama (Wetzel, 1991).

Metode Horton Strahler

Sekian dan Terima kasih