Top Banner
Saat berkunjung ke Purwokerto, Banyumas awal bulan Agustus lalu, rombongan EMAS Jawa Tengah dan per- wakilan USAID menemukan sebuah hal menarik: di RSUD Banyumas ada seorang ibu yang asyik memeluk bayinya yang baru lahir erat-erat, dimasukkan ke dalam bajunya, seakan ingin berbagi kehangatantubuh. Ternyata Banyumas telah mengenal KangarooMotherCare! Kangaroo Mother Care atau KMC adalah istilah yang dipergunakan untuk upaya perawatan bayi terutama bayi baru lahir oleh ibu dengan cara memeluk bayi dengan kulit keduanya saling bersentuh- anlangsung. Menurut penelitian, metode perawatan anak ini sangat bermanfaat terutama untuk bayi yang lahir secara prematur ataubayidenganberatlahirrendah JAWA TENGAH KUMPULAN KISAH INSPIRATIF 2012 (BBLR). Namun mengingat isik bayi prematur umumnya cenderung lemah, metode ini diterapkan dalam rentang waktu yang lebih pendek setiap harinya. Konon metode ini pada awalnya dikem- bangkan di tempat-tempat terpencil di manainkubatortidaktersedia. Metode perawatan bayi ini terinspirasi dari kebiasaan marsupial, atau hewan berkantung, seperti misalnya kangguru yang menggendong anaknya dalam kantung alami yang terdapat di perut betinadewasa. Kelebihan metode ini adalah kehangatan tubuh ibu langsung disalurkan kepada anak, dan kedekatan isik ini apabila dilakukan secara teratur dipercaya juga akan menjalin kedekatan psikologis yang bisa menambah rasa aman dan nyaman bagi anak. Penelitian terakhir menyebut- kan bahwa kedekatan isik ini juga menambah daya tahan bayi terutama yangberatlahirrendahdanprematur. Salutbagirekan-rekanBanyumas! “Tak ada nutrisi yang lebih sehat bagi seorang bayi daripada air susu ibu, dan tak ada inkubator yang bisa mengalahkan kehangatan pelukan ibu. KMC DI BANYUMAS 1 1 Bawah: Dr.MasseBatemandari USAIDdanIbuEvodiaIswan- didariEMAStengah berbincangdenganseorang ibuyangmelakukanKMCdi RSUDBanyumas,Purwokerto
13

Kisah Sukses EMAS

Oct 22, 2015

Download

Documents

Choco Latos

Kisah Sukses EMAS
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kisah Sukses EMAS

Saat berkunjung ke Purwokerto,

Banyumas awal bulan Agustus lalu,

rombonganEMAS JawaTengah dan per-

wakilan USAID menemukan sebuah hal

menarik:diRSUDBanyumasadaseorang

ibu yang asyik memeluk bayinya yang

baru lahir erat-erat, dimasukkan ke

dalam bajunya, seakan ingin berbagi

kehangatantubuh.

Ternyata Banyumas telah mengenal

KangarooMotherCare!

Kangaroo Mother Care atau KMC adalah

istilah yang dipergunakan untuk upaya

perawatan bayi terutamabayi baru lahir

oleh ibu dengan cara memeluk bayi

dengan kulit keduanya saling bersentuh-

anlangsung.

Menurut penelitian, metode perawatan

anak ini sangat bermanfaat terutama

untuk bayi yang lahir secara prematur

ataubayidenganberatlahirrendah

JAWA TENGAH KUMPULAN KISAH INSPIRATIF 2012

(BBLR). Namun mengingat /isik bayi

prematur umumnya cenderung lemah,

metode ini diterapkan dalam rentang

waktu yang lebih pendek setiap harinya.

Konon metode ini pada awalnya dikem-

bangkan di tempat-tempat terpencil di

manainkubatortidaktersedia.

Metode perawatan bayi ini terinspirasi

dari kebiasaan marsupial, atau hewan

berkantung, seperti misalnya kangguru

yang menggendong anaknya dalam

kantung alami yang terdapat di perut

betinadewasa.

Kelebihanmetode ini adalah kehangatan

tubuh ibu langsung disalurkan kepada

anak, dan kedekatan /isik ini apabila

dilakukan secara teratur dipercaya juga

akanmenjalinkedekatanpsikologisyang

bisa menambah rasa aman dan nyaman

bagi anak. Penelitian terakhirmenyebut-

kan bahwa kedekatan /isik ini juga

menambah daya tahan bayi terutama

yangberatlahirrendahdanprematur.

Salutbagirekan-rekanBanyumas!

“Tak ada nutrisi yang lebih sehat bagi seorang bayi daripada air susu

ibu, dan tak ada inkubator yang bisa mengalahkan kehangatan

pelukan ibu. ”

KMC DI BANYUMAS

11

Bawah:

Dr.MasseBatemandari

USAIDdanIbuEvodiaIswan-

didariEMAStengah

berbincangdenganseorang

ibuyangmelakukanKMCdi

RSUDBanyumas,Purwokerto

Page 2: Kisah Sukses EMAS

PEMBARUAN MENUJU KESELAMATAN IBU DAN BAYI

22

Penilaian kinerja klinis bidang Kesehatan Ibu dan

Anak (KIA) yang dilaksanakan secara mandiri di

KabupatenBanyumastelahmembukamatabanyak

pihak tentang potret pelayanan kegawatdaruratan

dipuskesmasmaupunrumahsakit,ternyatamasih

berwajahkelabu.

Takinginberlarutdalammasalah,sejumlahfasilitas

segera melakukan langkah-langkah perubahan,

kecil ataupun besar. Seperti yang dilakukan di

Puskesmas Kemranjen II dengan membentuk tim

emergensi, melakukan simulasi penanganan kasus

kegawatdaruratan, serta menggagas program

ambulan gratis. Puskesmas Baturaden tak mau

kalah, mereka membuat langkah sederhana yang

cukupmengena,yaitumemasangspandukdidepan

rumah ibu hamil risti agar semua penduduk tahu

kondisi ibuhamil tersebut.Mereka juga bisa turut

mengawasi dan bersiap siaga membantu persali-

nannya.

Langkahyangcukupfrontaldanstrategisdilakukan

oleh manajemen RSUD dr. Margono Soekardjo

dengan membentuk tim emergensi dan membuka

layananhotline24jampenuhdengannomerponsel

081548808351 untuk layanan komunikasi gawat

daruratdankonsultasidiVKIGD.Untukmenunjang

kosultasi tersebut, RSUD menambah tenaga bidan

sebanyak5orang.

Tak hanya sampai di situ, kita juga harusmemuji

komitmen dokter spesialis obgyn RSUD dr. Mar-

gono, dr. Daliman, SpOG., yang kebetulan juga

Ketua POGI Banyumas, serta dr. Hendro, SpOG.,

yang memelopori sistem pembagian wilayah

binaan spesialis obgyn.Melalui koordinasi dengan

Dinas Kesehatan Kabupaten, mereka mengajak

paraobgyndiKabupatenBanyumasuntukberbagi

wilayahtanggungjawab.

Setiap spesialis obgyn akanmelakukan kunjungan

berkala dan membuka jalur komunikasi langsung

dengan dokter, bidan, dan perawat di Puskesmas

binaanmasing-masing.Denganadanyalangkahini,

ibu hamil terutama yang beresiko tinggi (resti)

dapat segera teridenti/ikasi, dan dirujuk di waktu

yangtepat.

Sementaradari pihakEMASBanyumassendiri, dr.

Mambodyanto,tidakmauketinggalan.Iamembuka

aksestelepon24jambilaadamasalahyangterkait

ketidaklancaran ataukeluhandarimasyarakat da-

lam penanganan kegawatdaruratan. Dr. Mambo

yang merupakan seorang dokter senior sangat

bersemangat untuk segera menekan angka ke-

matian ibu dan anak di Banyumas yang sampai

pertengahantahuninitelahmencapaiangka18ibu

sampaipertengahantahunini.

Nomer telepon itu adalah 085647925588. Itu ada-

lah nomer pribadi dr. Mambo.

Semua bekerja keras demi ibu dan anak.

KH

Berbagaikegiatanuntukmenunjangpeningkatan

pengetahuanklinisterkaitKIAdilaksanakandi

BanyumasdanTegal,salahsatunyaadalah

penyegaranpelatihanresusitasibayibarulahir

Penyegaranpengetahuanmengenaipenggunaanpar-

tografjugadilaksanakanuntukmeningkatkankapasi-

tasparabidan.

Page 3: Kisah Sukses EMAS

WAKIL BUPATI MINTA SAYANGI IBU

33

SosialisasiprogramEMASdiKabupatenBanyumas

bertepatandengandicanangkannyaprogramnasio-

nalGerakanSayang Ibu(GSI)dalamrangkamenu-

runkan jumlah kematian ibu melahirkan untuk

mencapaitargetMDGsnantitahun2015.

Wakil Bupati Banyumas, Ir. Achmad Husein,

ditetapkan sebagai Ketua Gerakan Sayang Ibu di

kabupaten tersebut. Beliau sangat prihatin atas

situasikematianibumelahirkanyangtidakkunjung

berkurang. Maka untukmenyinergikan EMAS dan

GSI, Wabup Achmad Husein menyusun sebuah

agenda coffee morning untuk mempertemukan

secarainformalpihak-pihakyangpedulidenganisu

kematian ibu dan bayi baru lahir. Pertemuan ini

diselenggarakan di kediaman dr. Toni, dokter

spesialis obgyn (SpOG)paling seniordiBanyumas

dengan mengundang direktur semua rumah sakit

dikabupatenini.

Dalam kesempatan tersebut, Wabup ir. Achmad

Huseinkembalimenekankankeprihatinannyaakan

tingginya jumlah kematian ibu melahirkan, dan

berusaha mengajak para Direktur RS agar lebih

peduli akan masalah ini. Beliau mengajak semua

yanghadiruntukmenyelanggarakanpertemuanitu

secarateratur,danmelibatkansemuadokterSpOG

yangadadikabupatenBanyumas,yangberjumlah

18orang.

Wabup Achmad Husein juga menghimbau agar

SpOG memberi kontribusi nyata dalam bentuk

kegiatan untuk memperhatikan pelayanan ibu

hamil resiko tinggi dan kegawatanmaternal. Sela-

maini,tidakadakegiatansepertiyangdimaksud.

Himbauan tersebut terbukti ampuh. Para SpOG

menindaklanjutinya denganmelakukan kunjungan

ke puskesmas-puskesmas untuk bertemu danme-

meriksa ibu hamil resiko tinggi didampingi oleh

para bidan desa. Para SpOG itu bersepakat untuk

membagi wilayah Kabupaten Banyumas dan

mengemban tanggung jawab untuk mengawasi

wilayah masing-masing. Inisiatif ini merupakan

sebuah hal baru dalam bidang Kesehatan Ibu dan

Anak.

Kegiatan coffee morning tadi sampai sekarang

masih diselenggarakan, dan digunakan sebagai

sarana komunikasi antara Wakil Bupati dengan

paraDirekturRS dan SpOGuntukmemonitor dan

evaluasiprogressprogramini.

HH

Seorangibutengahmenyusuianaknya.GerakanSa-

yangIbubertujuanuntukmengurangikematianibu

danbayi.

Page 4: Kisah Sukses EMAS

BANYUMAS SIAP GAWAT DARURAT

44

Para ibu hamil di Kabupaten Banyumas tak perlu

lagimerasakhawatiruntukmelahirkandalamkon-

disi komplikasi karena kesiapan para tenaga

kesehatan di RSUD Banyumas meningkat berkat

adanyaemergencydrillyangrutindilaksanakan.

Saatitusianghari.PanasawalbulanAgustusterasa

menyengatsaatrombongandariEMASyangtengah

mendampingikunjungandr.MassedariUSAIDtiba

di ruang VK RSUD Banyumas. Ruangan bangsal

yang berpendingin udara terasa menyenangkan,

dansemuaorangberpikirkunjungan iniakanber-

langsung seperti biasa. Sedikit bincang-bincang,

melihat-lihat,danpulang.

Tiba-tibapintubangsalterbuka,danseorangibudi

atas brankar didorong oleh sejumlah tenaga

perawat. Ibu itu tampak menggendong seorang

bayi.

“Permisi... permisi,” salah seorang perawat pen-

dorongbrankarberseru.

Orang-orang bergegas menepi. Mereka terhenyak.

Alasanmereka terkejut bukan karena ada kondisi

darurat. Ruang itu adalah ruang UGD Ibu-Anak.

Pasiengawatdaruratbisadatangkapansaja,semua

orang tahu hal itu. Mereka kaget setelah melihat

bayiyangdibawaolehsangibudibrankar.

Ituboneka,bukanbayi.

Ternyataituadalahlatihan.

Merasatertarik,paratamujustrumengikutilarinya

brankaritukedalamsebuahruangan.Disana,tam-

pak 3 orang perawat telah siap. Salah seorang

perawatbergegasmembawabonekabayimasukke

dalam ruangan lain. Di situ, seorang Dokter Anak

telahsiapdibantuolehduaorangperawat.Sangibu

dan bayinya kini ditangani di ruangan yang ber-

beda.

Ketegangan kini berubah jadi keingintahuan. Apa

sajayangparatenagakesehatandiRSUDBanyumas

lakukansaatlatihankegawatdaruratan?

Dikamarpenanganan ibu,seorangbidanmenghu-

bungi obgyn via telepon dan menerima instruksi

untuk menangani sang ibu yang baru yang baru

sajamelahirkan. Ibu itu diskenariokanmengalami

PEB, Pre-eclampsia berat. Dua orang bidan lain

menjalankan langkah-langkah klinis yang disam-

paikanvia telepon.PEBadalahkondisi ataugejala

komplikasi persalinan yang paling kerap terjadi

dan bisa membahayakan baik ibu maupun sang

bayi.

Di kamar penanganan bayi, Seorang dokter SpA

atau spesialis anak dibantu oleh seorang perawat

memberiresusitasiataupernafasanbuatankepada

bonekabayimenggunakanambu.

Asphyxia neonatus atau kesulitan bernafas pada

bayibarulahirmenurutsebuahsumberbisaterjadi

pada10kasussetiap1000kelahirandanbisame-

nyebabkan kerusakan tidak hanya pada organ da-

lam,namunjugapadaotakbayi.

Seluruhprosesberjalanlancardanteratur.Seakan

halinibiasasaja.

“Kami melakukan latihan ini setiap bulan sekali,”

ujarsalahseorang tenagakesehatanyangditemui.

“Kasusnyakamiganti-ganti.”

Pihak RSUD Banyumas sangat memahami bahwa

kemampuan penanganan tindakan gawat darurat

para tenaga kesehatannya perlu terus-menerus

diasah. Dan cara terbaik untukmelakukan hal itu

adalah penyelenggaraan emergencydrill yang tera-

tur.

Mariberharapbahwatindakaninidapatditirudan

dipraktekkandiRSlain,danpelatihaninimenekan

angka kematian ibu dan bayi baru lahir serendah

mungkindimasadepan.

Kom

Dr.MaseeBatemandariUSAIDdanIbuEvo-

diaIswandidariEMAStengahmengamati

pelatihanpenanganantindakanpadabayi

barulahirdiRSUDBanyumas.

Page 5: Kisah Sukses EMAS

ORANG BIASA DENGAN PRESTASI LUAR BIASA

55

PuskesmasSumpiuhIIterletakdiperbukitanBanjar

Panepen dan Bogangin, di Kabupaten Banyumas.

SejakJanuari2011puskesmasinimenerimalayanan

persalinan. Ruang bersalin Puskesmas Sumpiuh II

sendirimerupakan rumah dinas Kepala Puskesmas,

BasukiRahmat,SKM.

BasukiRahmat,SKM.,adalahseorangperawatyang

melanjutkan pendidikanmenjadi Sarjana Kesehat-

an Masyarakat, dan memulai karirnya sebagai

Kepala Puskesmas Sumpiuh II sejak tahun 2009.

Dengan gigihBasukimenggalangkomitmen bidan,

perawatdandokterpuskesmasuntukmenurunkan

angka kematian ibu dan bayi baru lahir, melalui

penandatanganan komitmen bersama “Kematian

IbudanBayi0”diwilayahPuskesmasSumpiuh II.

Basuki dengan ikhlas mengubah rumah dinasnya

menjaditempatbersalinatauRuangKIA,walaupun

status Puskesmas Sumpiuh adalah merupakan

puskesmasnon-perawatan.Didukungolehdr.Har-

ry W, Bidan Koordinator Emi Astuti, dan semua

bidan yang bertugas di Puskesmas Sumpiuh II,

mereka bekerja dengan tulus untuk melayani ibu

hamildanbersalin.

Pada tahun 2012, sejak bulan Januari sampai Sep-

tember, tidakadakematian ibuhamildanbersalin

diwilayahPuskesmas Sumpiuh II, total persalinan

di dalam Puskesmas adalah sejumlah 327 persali-

nannormaldansamasekalitidakadapersalinandi

PKD (Poskesdes) maupun di BPS (Bidan Praktek

Swata). “Kami memang menyarankan kepada

semuaibuhamiluntukbersalindiPuskesmas, jadi

tidakadapersalinandiPKDmaupunBPS,”katabi-

danEmi.

Di tengah keputusasaan bidan di Kabupaten

BanyumasatassulitnyaklaimJampersalyanghan-

ya sebesar 20%untuk setiapbidanyangmelayani

persalinan di puskesmas, Puskesmas Sumpiuh II

sanggup memberikan contoh yang luar biasa

dengankomitmenbesardalammenurunkanangka

kematianibuhamildanbersalin.

“Kamimelakukan inovasi kebijakan denganmem-

berikandelapanpuluhpersendanaklaim Jamper-

salyangmengalirkePuskesmaskepadabidanyang

menolong persalinan dengan koordinasi Bu Emi

selakuBikor sehingga bidanmerasamendapatkan

penghargaanyanglayak.Duapuluhpersensisanya

dipakaiuntukbelanjaalatdanbahanhabispakai,”

paparBasuki,mengajaksemuapihakuntukpeduli

terhadapkesejahteraanbidan.

Keputusan Kadinkes Banyumas untuk memfasili-

tasi adanya MoU antara Dinas Kesehatan dengan

bidan yang berminat untuk menjadi BPS, karena

hanya BPS yang berhakmemperoleh klaim penuh

jampersal tak membuat bidan desa tergiur dan

tetapberkomitmenuntukmeningkatkanpelayanan

dengan 100% persalinan dilaksanakan di pusk-

esmas.

Tidakperluorangluarbiasauntukmembuatkepu-

tusanyangluarbiasa!

RR

Kapuskesmas Sumpiuh II, Basuki Rahmat, SKM

berfoto bersama Maya Tholandi, ME advisor

JHPIEGO.

Page 6: Kisah Sukses EMAS

KOMITMEN RSUD PROF. DR. MARGONO DALAM

PENURUNAN KEMATIAN IBU & NEONATUS

66

RSUD Prof dr. Margono Soekarjo adalah RS milik

Pemerintah Provinsi jawa Tengah sebagai pusat

rujukandiwilayah JawaTengahbagianbaratdaya

yang meliputi beberapa kabupaten di sekitarnya

yaituCilacap,Banjarnegara,PurbalinggadanKebu-

men,terakreditasi16pelayanantipeB.

TekaddankomitmenRSUDProfdr.Margonodalam

menurunkanangkakematianibudanbayidiKabu-

patenBanyumasdipimpinolehdr.ChaerudinNoor,

MM., sebagai Direktur rumah sakit, dr. Tarqib,

SpBS., Wadir Penunjang dan Pendidikan, drs.

Mardiyono Saputro Wadir Umum dan Keuangan,

sertadr.LiliyaniWadirYanmed.Merekadidukung

oleh 6 orang spesialis Obgyn dan Kepala SMF Ke-

bidanan dr. Hendro Budihartono, SpOG., dan 6

orang spesialis Anak dipimpin oleh Kepala SMF

Anakdr.Supriyanto,SpA.

KomitmendiRSUDProfdr.MargonoSoekarjoun-

tukmenurunkanangkakematianibudananakyang

banyak terjadi di KabupatenBanyumasyang teru-

tama disebabkan oleh pre-eclampsia ini diwujud-

kan dengan perubahan dan penambahan dalam

sejumlah SPO (Standar Prosedur Operasional)

terkaitMAK3 (ManajemenAktif Kala3), terminasi

kehamilan untuk kehamilan dengan pre-eclampsia

berat(PEB)padamingguke-34,perawatanmetode

kangguru (PMK), dan inisiasi menyusi dini (IMD)

baik untuk persalinan normal, persalinan operasi

sectiodanpersalinanbayikembar.

SPOterminasikehamilanpadamingguke-34meru-

pakanhalyangluarbiasakarenainiterobosanyang

dapat menolong ibu-ibu hamil yang terkomplikasi

PEB yang ditandai dengan tekanan darah di atas

140/90danproteinuria+2disertaigejalapenyerta

pusingdanbengkak,sebagaimerupakanpenyebab

30% kematian ibu bersalin di Kabupaten

Banyumas.Denganterobosanini,ibuhamildengan

PEBdapatsegeradirujukdanditerminasikehami-

lannya sebelum nyawanya terancam, dilanjutkan

dengan suntikan dexamethasone sebelum persali-

nan, dan persiapan kelahiran bayi dengan berat

badanlahirrendah(BBLR)yangdiikutiperawatan

metodekangguru.

RSUDdr.Margonosudahmelaksanakanperawatan

metode kangguru danmenyediakan ruangan PMK

untuk ibu yang memiliki bayi dengan BBLR.

Perawatan metode kangguru ini melibatkan

perawatan skintoskincontact dengan pemberian

ASI yang cukup. SPO untuk pelaksanaan PMK ini

sudah dilaksanakan di RSUD dr. Margono dan

ditandatanganiolehDirektur,dr.ChaerudinNoor.

Pemberian ASI eksklusif merupakan hal paling

penting dalamPMK sehingga SPOuntuk IMD juga

kini tengah dibahas oleh komite medis RSUD dr.

Margono supaya bisa segera dilaksanakan. Hasil

pembahasanIMDuntuksemuajenispersalinanini

akanmenjamin pelaksanaan IMD tidak hanya un-

tukpersalinannormaltapijugauntukibu-ibuyang

melahirkan dengan operasi. IMD adalah metode

perawatan kontak langsung ibu-bayi dengan cara

meletakkan bayi baru lahir di dada ibu dan bayi

dibiarkanmencariputingsusuibudalamwaktu30

sampai60menit.

DenganpembahasanbeberapaSPOinidanpelaksa-

naansecarakonsistendiRSUDMargono,kitaber-

harap kematian ibu dan bayi di Kabupaten

Banyumasbisasegeramenurun.

RR

Page 7: Kisah Sukses EMAS

BUMIL RISTI ANTUSIAS DI KEBASEN

77

Pada tanggal 11 September 2012 lalu, kami dari

Bidang Kesehatan Ibu dan Anak Dinkeskab

BanyumasmengadakankunjunganrutinkePuske-

mas Kebasen didampingi oleh seorang spesialis

obgyn. Dalam kesempatan ini, kami ditemani oleh

dr.SugengJiwaraga,SpOG.

Kamimenuju ke Puskesmas pukul 08.30. Hari itu,

agendapemeriksaankamiadalahbagiwanitahamil

risiko tinggi sekaligus membina bidan di wilayah

itu. Dalam setiap kunjungan spesialis obgyn sebe-

lumnya termasuk di puskesmas lain, biasanya

seorang dokter hanya memeriksa 5 sampai 10

orang ibuhamilberesiko tinggi, tergantungkomit-

men ibu hamil dan tenaga kesehatan puskesmas

terkait.

Hari itu kami tidak pernah menyangka ada 52

orangbumiltelahmenunggu!Tidakpernahterpikir

sebelumnya bahwa ada sebanyak itu ibu hamil

berisiko tinggi dari seluruh desa di wilayah kerja

Puskesmas Kebasen telahmenantikan kedatangan

kami.

Kamipanik.Kamiraguapakahspesialisobgynsiap

untuk memeriksa ibu hamil sebanyak itu. Kami

lantas mencoba berkoordinasi dengan bidan

koordinator bahwa perlu ada seleksi. Disepakati

bahwahanya10ibuhamildengankondisiterparah

diperiksa spesialis obgyn, sementara 42 lainnya

akandiperiksadokterumum.

Di luar dugaan, pasien menolak diperiksa dokter

umumdanberkerasmenunggudokterspesialis.

Untung bagi kami, dr. Sugeng tidak berkeberatan

untukmemeriksasemuaibuhamilyanghadir,asal-

kanmereka juga bersabarmenanti giliran.Hal ini

sangat menggembirakan kami, karena berarti

semua pihak sepakat untuk berkomitmen tinggi

menekanangkakematianibudanbayibarulahir.

Kami bekerja semampu kamimembantu pemerik-

saan dokter spesialis, dan 3,5 jam kemudian, se-

luruh52ibuhamilselesaidiperiksa.Kamipercaya

bahwa saat itu adalah satu kisah sukses dalam

pekerjaankami.

FW/DKKBanyumas

SELAMAT DATANG DI ERA PENYELAMATAN JIWA VIA

PONSEL

Sabtupetang,tanggal29September2012,dr.Fajar

Windiya dari Klinik Paramedika menghubungi sa-

lahsatuanggotatimkami.

Ia menginformasikan bahwa ada seorang wanita

denganusiakehamilan26minggumengalamipre-

eklamsia berat (190/110 mmHg, protein urin +3,

edema seluruh tubuh) telah datang ke klinik dan

mengeluh pusing. Pasien berasal dari keluarga

miskindantidakmemilikiasuransikesehatan.

Karena itu menjelang malam minggu, kami pasti

akanmengalamikesulitanmencaridokterspesialis

yangsiaga.

Namun kami ingat ada contact person yang bisa

dihubungi24jamuntukmasalahibudananaksep-

erti ini. Ia adalah dr.Mambodyanto Sumoprawiro.

Kamisegeramenghubungibeliau.

Informasi menjalar dengan cepat. Dr. Mambo

menghubungi dr. Daliman SpOG., Ketua POGI

(Persatuan Obstetri-Ginekologi Indonesia) cabang

Banyumas, yang menyarankan agar pasien segera

dirujuk ke RS Prof. dr. Margono Soekarjo

Banyumas.

Tak butuh waktu lama bagi kami untuk akhirnya

mendengar kabar bahwa ibu itu beserta bayinya

bisadiselamatkan.

Terbukti, dengan bermodal ponsel dan komitmen,

upaya untuk menyelamatkan ibu dan bayi tetap

bisaoptimal.

FW/DKKBanyumas

Page 8: Kisah Sukses EMAS

SEMANGAT BESAR DI TENGAH

KESULITAN AIR BERSIH

88

PuskesmasSumpiuhIImerupakansalahsatupusk-

esmasdiwilayahvanguardBanyumasSelatan.

Puskesmas ini adalah sebuah klinik rawat jalan

yang berkomitmen untuk melayani persalinan 24

jam dengan memanfaatkan kantor kepala pusk-

esmassebagairuangbersalin.Keterbatasansarana

dan fasilitas tak menjadi kendala. Komitmen

kapuskesmasdanstafnyauntukmelayanikelahiran

haruskitaacungijempol.

Dengan infrastruktur yang terbatas dan keku-

ranganair bersih, jumlahpersalinandi puskesmas

tetapmencapairata-rata35kelahiranperbulan.Itu

berartisetiaphariselaluadaminimalsatu.Bebera-

pa kasus darurat (pre eklampsia dan perdarahan)

tetap ditangani dengan baik berkat adanya tim

emergensipuskesmas.

Kesempatanyangsangatbaikmuncul saatmereka

bertemu dengan tim dari LKBK dalam pelatihan

studi klinis standar PONED (PenangananObstetri-

Neonatus Emergensi Dasar). Semua pengetahuan

yang mereka peroleh mereka terapkan, kendati

fasilitasmasihminim.Puskesmasinimengandalkan

pasokan air bersih dari Palang Merah kendati

jumlahnyamasihjauhdarimemadai.

Kisah ini adalah motivasi bagi kita semua bahwa

fasilitas bukanlah hambatan dalam berkomitmen

untukmenyelamatkanibudanbayi.

FW/DKKBanyumasBasukiRahmat,(jongkok,nomerduadarikanan)

berfotobersamastafPuskesmasSumpiuhIIdanEMAS

Page 9: Kisah Sukses EMAS

CERITA DARI BUMIJAWA:

PENYELAMATAN INVERSI UTERUS

99

ItuadalahhariJumatyangterikdibulanMei2012

sekitarpukul2 siang, saatAnita,BikorPuskesmas

Bumijawa, Tegal menerima telepon dari Mustika

Handayani, bidan desa di Dukuh Benda, yang

melaporkanbahwaiaakanmerujukseorangpasien

dengankasusperdarahanhebatakibatmelahirkan

dibantuolehseorangdukunberanakdirumahnya.

Hani, panggilan akrabnya, dipanggil ke rumah

pasienbernamaAtun,(26).Ibuinibarumelahirkan

anak keduanya, seorang bayi perempuan, dengan

bantuan seorang dukun beranak dua jam sebelum

kedatangannya.

KeluargaAtunmemberitahuHanibahwamasihada

plasenta yang tertinggal di dalam rahim, yang

merekacurigaimenjadipenyebabperdarahanyang

dialamiAtun.KetikaHanimemeriksakondisiAtun

dan bayinya, ia melihat Atun tengah mengalami

inversi uterus. Kondisi ini terjadi saat dinding

rahim tertarik keluar, dan menyebabkan perda-

rahanterus-menerus.Hanisegeramemberiinfusdi

lengan Atun dan menjepit tali pusar sang bayi. Ia

berusahamenetralisirkondisiAtundansangbayi.

KembalikeBikorAnita,diamenelepondr. Isriyati,

dokter yang bertugas di Rawat Inap Puskesmas

Bumijawa. 'Dr.Tity’begitu iadipanggil,segerame-

nyiapkan peralatan darurat danmenghubungi call

center PONEK RSUD dr. Soeselo di 0283491911,

untukmembicarakanpenangananyangdibutuhkan

bagiAtun.

Saat itu nyawa sang ibu, Atun, tengah dipertaruh-

kandantigaorangditigatempatyangberbedaha-

rusbertindakcepat.

Hani menjelaskan kepada keluarga Atun bahwa

mereka harusmerujuk ke Puskesmas untuk stabi-

lisasi,danpergikerumahsakitsetelahitu.Keluarga

setuju,tapimasalahnyaadalah,merekamembutuh-

kanmobil, dan tampaknya tak ada seorangpundi

desa yang memilikinya. Mereka lantas harus

menggunakantrukbakterbukasewaan.

Perjalanan30menit terasa sepertiberjam-jam. Ini

pasti terasa sangatmenyakitkanuntukAtun,kare-

nakondisijalansangatburuk.

Setelah tiba di Bumijawa, timdarurat yang terdiri

dari dr. Tity dibantu tiga bidan, dan tiga perawat

dengancepatmenanganiAtun.Merekamemasang4

selang infusdikedua tangandankakinya,sembari

menyiapkanambulansuntuktransportasikerumah

sakit.

Dr.TitymemeriksadenyutAtundantersentak.

Nafas Atun berhenti! Dr. Tity segera melakukan

CPR, pernafasan buatan. Saat itu, kondisi hidup-

matibagiAtun.Semuaberdoa.

Jamterusberdetak.Tik-tok,tik-tok.

Akhirnya, setelah 15 menit yang sangat panjang

dan dengan upaya keras, jantung Atun kembali

berdetak. Dia selamat. Mereka segera melakukan

stabilisasiuntukdirujukkeRSUDdr.Soeselo.

TakmaukehilanganAtun lagimengingat kejadian

yangbaru terjadi,dr. Titymengon/irmasi call cen-

terPONEKdr.Soeselo.Tapidiaterkejutakibatpe-

nolakanyangiaterima.Operatormengatakanbah-

wa pasien akanmembutuhkan 'pemeriksaan lebih

lanjut' sebelum mereka bisa mendapatkan pe-

nanganan.

Dr.Titymenghubungidr.Hendadi,KadinkesTegal,

karenaiasendiriadalahKabidKesdadananakbuah

dr.Hendadi.Dr.Tityminta tolongdr.Hendadiun-

tuk memerintahkan spesialis obgyn yang berjaga

sore itu untuk bersiapmenerima pasien yang da-

tang. Dr. Arief adalah spesialis yang bertugas saat

itu.Dr.Hendadimengingatkanbahwakematianibu

di kabupaten Tegal telah mencapai 16 sampai

denganMei 2012. Mereka tidak boleh menambah

jumlahitulagi.Sayangnya,dr.Arieftakadaditem-

pat,namuniaberjanjiuntukdatangsegera.

Tigajamyangpanjangberlalusejakpanggilantele-

pon pertama diterima oleh Anita, saat akhirnya

AtundanrombongantibadipintuRSUDdr.Soese-

lo.DrArief belumhadir.Merekaharusmelakukan

improvisasi. Tim memutuskan untuk tetap mem-

bantu persalinan. Mereka memutuskan seorang

bidanseniormenerimapanduandaridr.Ariefme-

lalui telepon dan yang lain membantumenangani

reposisirahim.

Reposisi uterus Atun akhirnya usai dilaksanakan

dengansuksesdanpendarahandihentikan.Saatdr.

Ariefakhirnyatibadirumahsakit,ialangsungme-

meriksa kondisi Atun. Semuanya bagus kecuali

Atunmembutuhkantransfusiuntukmenggantike-

hilangandarahakibatperdarahanhebat.

Setelahtujuhharipengobatandirumahsakit,Atun

dipulangkan.

Saat ini, rutinitas sehari-hari Atun termasuk me-

nyusuibayiperempuancantiknyayangkiniberusia

hampir 5 bulan, dan Atun sangat bangga dengan

tim PONED di Puskesmas Bumijawa karena ber-

hasilmenyelamatkanhidupnya.

RR

Page 10: Kisah Sukses EMAS

KEBANGKITAN YANG MENYELAMATKAN

1010

Proses penilaian memang bisa membuka wawasan

seseorang akan kemampuan sesungguhnya. Tanpa

penilaian obyektif akan kemampuannya, akan sulit

bagiseseoranguntukmajudanmeraihtataranyang

lebihtinggi.

Itulah yang terjadi pada RS PKU Muhammadiyah

Singkil.

SetelahtimdariEMASpusatyangdiketuaiolehdr.

Pancho Kaslam dan beranggotakan beberapa

spesialis obgyn dan anak dari LKBK melakukan

penilaiandanpendampinganselamabeberapahari

dibulanJunilalu,pihakmanajemendiRSPKUMu-

hammadiyah Singkil Adiwerna Slawi merasa ter-

lecutuntukmemperbaikikinerjamereka.

Merekasegeramelakukanbeberapainovasi,seper-

ti pelatihan bagi bidan dan penyusunan SOP pe-

nangananpersalinandalamkondisigawatdarurat.

Pelatihanituterbuktiampuh.

Belumlamaini,saatparabidandandoktertengah

melakukanpelatihanpenangananpersalinangawat

darurat, seorang ibu datang dengan kondisi

bayinya yang baru lahir berada dalam status as-

phyxianeonatus. Kondisi ini menimpa bayi akibat

kekuranganoksigen.Kondisiinibisamerusakotak

bayi dan sejumlah organ penting lain seperti jan-

tungdanparu.

ParastafRSPKUMuhammadiyahsegerabertindak

cepat.Dengancekatan,merekasegeramemberikan

penanganan kegawatdaruratan seperti layaknya

dalam latihan. Dengan tenang dan tanpa tergesa,

dokter segera melakukan resusitasi atau pernafa-

sanbuatanpadasibayi.Bayiituberangsur-angsur

bisabernafasdengannormal.

Yanglebihpenting,tindakantersebutdilaksanakan

sesuai standar, menggunakan ‘troli emergensi’

standar, dan oleh tim yang terdiri dari dokter

umum,perawat,danbidan.

SelamatbuattimdiRSPKUMuhammadiyahSingkil

AdiwernaSlawi!

SPA

Pelaksanaanlatihanresusitasipadabayiyang

diselenggarakandiRSPKUMuhammadiyahSingkil,

KabupatenTegal

Page 11: Kisah Sukses EMAS

CALL CENTER RSUD RUJUKAN TEGAL

SIAP DIPERKUAT

1111

Sambilmenanti pengembangan aplikasi dan sistem

SMS gateway yang tengah berlangsung, tim Pokja

TIK sepakat untuk mengembangkan sebuah sistem

yangmengandalkan call center yang telah tersedia

di RSUD rujukan. Namun, ternyata tidak semudah

itu.

“Halo, ada pasien bumil. Tekanan darah seratus-

seratus enampuluh. G-enam, P-empat, A-dua, usia

empat puluh satu, mohon bantuan,” terdengar

seseorang bicara. Perempuan itu mengatakannya

dengansantai,tidaktampaktergesa.

Seseorangmenyahut, “baik, Ibu. Kami akan segera

menyiapkanambulans...”

“Bukan begitu,” potong seorang pria. “Kalau kita

melaksanakanP4Kdenganbenar,transportasipasti

sudah disiapkan. Tidak cuma transport, donor

darahjuga.”

Dialogitumunculdalamsebuahupayarekonstruksi

atau role-play yang dilaksanakan saat penyeleng-

garaan pertemuan Pokja TIK di Tegal, bulan Juli

lalu. Role play ini dilakukan untuk memperjelas

peranmasing-masingpihakdalamprosespelaksa-

naanP4K.

P4K singkatan dari Program Perencanaan Persali-

nandanPencegahanKomplikasiadalahsebuahini-

siatif Kemenkes RI untuk mencegah kemungkinan

komplikasipersalinanyangtidakterduga.Program

ini melibatkan peran aktif dari Forum kesehatan

DesaatauFKD,suamiibuhamil,bidanpendamping,

penyedia jasa transportasi untuk rujukan, dan

donordarah.P4Kdimulaidenganpembagiangam-

bartempelkepadaparaibuhamiluntukdilekatkan

didepanrumahmereka, supayasemuaorangbisa

sadar bahwa ada ibu hamil yang sewaktu-waktu

bisa membutuhkan dukungan kolektif warga

sekiranyaterjadimasalahkehamilan.

P4K yang terintegrasi dengan sebuah mekanisme

SMSgatewaydari SMScenterditengaraiakanbisa

berfungsi dengan lebih ideal. Namun untuk bisa

mewujudkan itu, dibutuhkan pengetahuan yang

seragam akan fungsimasing-masing elemen, serta

komitmenbesaruntukmelaksanakannya.

“Jadi pada dasarnya, kalau hanya mengandalkan

stiker, ya percuma. Wong banyak yang malah

nempelin stiker itu di kulkas, kok,” ujar Gunawan

Setiyadi, seorang staf SDK-MI Dinkesprov yang

mengembangkansistemSMSgatewayP4K.

Tapimengembangkansebuahaplikasiselainbutuh

waktulama,jugamembutuhkankesiapandaripara

penggunanya.Olehkarenaitu,untukberkontribusi

menekanangkakematianibumelahirkandanbayi

baru lahir, perlu secepatnya diadakan terobosan

baru.

PokjaTIKsepakatuntukmeningkatkankinerjacall

center.“Kalaucallcenter-nyaaktif,kamitidakakan

mengalami kesulitan saat merujuk,” ujar salah

seorangbidan.

Bakgayungbersambut,DirekturRSUDdr. Soeselo

Slawi, Dr. Widodo Joko Mulyono, M.Kes., sepakat.

“TIKharuscepatbergerak.Apayangbisakamiban-

tu,bilangsaja,wis,”katanyamenjanjikandukungan.

Beliaumenginginkan call center RSUD dr. Soeselo

untuk segera siap siaga menanggapi kebutuhan

rujukangawatdaruratpersalinandenganbantuan

perangkatTIK.

Tanpamembuangwaktu,timpokjaTIKKabupaten

Tegalsegerabergerak.Secarainternal,KepalaSeksi

RekamMedikRSUDdr.Soeselosegeramengajukan

proposalpengadaansaluran teleponbaru,perang-

katkomputer,danaksesinternetkeruangPONEK,

sementaramekanisme alur rujukan dan algoritma

tindakanpenanganankegawatdaruratandisiapkan.

Mekanismealurrujukanyangdisiapkanmeliputi3

model skenario, yaitu untuk ibu hamil yang sejak

awal beresiko, persalinan komplikasi, dan gawat

darurat pada bayi baru lahir. Sementara uji coba

mekanismedanpelatihanbagioperatorcallcenter

akansegeradilaksanakandalamwaktudekat.

Semua merasa yakin bahwa perubahan ini dapat

segeraberperannyatadalammenghentikanjumlah

kematianibumelahirkandanbayibarulahirdiKa-

bupatenTegal.Semoga.

Kom

SuasanaroleplayP4KdidalamPokjaTIKTegal

Page 12: Kisah Sukses EMAS

KEMBALI PERCAYA DIRI

SETELAH BERTAHUN TIDUR

1212

Puskesmas Pagiyanten merupakan Puskesmas

PONED yang sebelumnya telah memiliki ruang

perawatan yang cukup. Namun selama ini Pusk-

esmas tersebut tidak lagimelayani persalinanwa-

laupunperalatandantenagabidantersedia.

Pada kunjungan LembagaKesehatanBudi Kemuli-

aan (LKBK) ke Puskesmas Pagiyanten bulan Sep-

tember 2012 lalu, semua bidan puskesmas sangat

antusias mendengar pemaparan dan presentasi

narasumberdariLKBK.DatakematianibudiKabu-

patenTegaltahun2010dan2011yangdikeluarkan

olehDinasKesehatanKabupatenTegal tak tercan-

tumdatakematianyangberasaldariwilayahPusk-

esmasPagiyanten.

NamunkunjunganberkelilingPuskesmasmembuka

mataparapetugasPuskesmasbahwaruanganyang

cukup besar yang ada di tengah Puskesmas tidak

termanfaatkan, keadaan ruangan ruangan Pusk-

esmas kurang terawat, dan barang barang tak

terpakaimenumpukdi pinggir ruangan, daftarna-

ma petugas dan gra/ik-gra/ik yang tertempel di

tembokberasaldaritahun-tahunyangsudahlewat.

Pertanyaan yang timbul adalah: Mengapa ibu-ibu

yangANC4kalidipuskesmasiniharusmelahirkan

di tempat lainkalaudisinibisadisediakantempat

pelayananmelahirkanyangnyamandanbersih?

StafPuskemasPagiyantenlantasmembuatlangkah

tindak lanjut dan mulai memberi perhatian lebih

terhadap hal-hal yang sebelumnya tidak terpikir-

kan.Merekamembersihkansemuaruangan,mem-

bentuk timgawatdarurat,memajang job aids dan

melengkapitroliemergency.

Alhamdulillah pada bulan Juli 2012, Puskesmas

Pagiyanten telah melayani persalinan sebanyak 5

orang,bulanAgustus4,danpadabulanSeptember

2 orang. Penurunan yang bersifat sementara ini

terjadi karena akses mobil ke ruang perawatan

puskesmas terganggu pembangunan ruangan

PONEDyangmenutupjalanakseskeruangbersalin

danperawatan.

Pelayanan persalinan sejak bulan Juli inimenjadi-

kan Puskesmas Pagiyanten menjadi puskesmas

ketigayangmelayanipersalinandisampingBumi-

jawadanJatinegaradiKabupatenTegal.

Kalau Anda datang ke Puskesmas Pagiyenten

sekarang,Andaakanmelihatpuskesmasyangber-

sih, job aids terpasang, dan pelayanan persalinan

yang berjalan lancar. Dengan semangat bekerja

yang meningkat, para bidan Puskesmas, bidan di

desa, dan terutama Kepala Puskesmas, dr. Dwi

Setyaningsihberharapkematianmaternaldanneo-

nataldiwilayahkerjaPuskesmasPagiyantendapat

ditekan. Mereka berharap ini berdampak pada

penurunankematianmaternaldanneonataldiKa-

bupatenTegal.

Semoga puskesmas lain di KabupatenTegal dapat

mengikutijejakPuskesmasPagiyantendalammem-

berikan pelayanan persalinan bagi ibu hamil di

wilayahmasing-masing.

KS

Page 13: Kisah Sukses EMAS

KEPELOPORAN RUANG PONEK

RSDS DI TEGAL

1313

Frasa “simulasi kegawatdaruratan maternal dan

neonatal” merupakan foto abstrak yang sulit diba-

yangkan bagi petugas kesehatan terutama bidan

dan perawat yang belum pernah melihat simulasi

secara langsung sebelumnya, apalagi bagi mereka

yangtidakbekerjadiruanggawatdarurat.

Memadukanpresentasi teoritisdanpengalamandi

lapangan sulit terbayangkan. Begitulah awalnya

ketikakunjunganpendampinganpertamaLembaga

KesehatanBudiKemuliaankeKabupatenTegalber-

jalan. Simulasi yang dilakukan LKBK di Dinas

Kesehatan terhambat waktu yang terbatas dan

kesibukan masing-masing orang sehingga banyak

yang keluar-masuk ruangan, apalagi peserta ber-

jumlah cukup banyak. Hal ini belum dapat mem-

berikandampakyangnyatabagipetugasdifasilitas

pelayanankesehatanuntukberanimemulaimenga-

dakan sendiri simulasi. Apalagi saat itu lebih ban-

yakpenyampaiankearahketrampilanklinis.

Kunjungan ke LKBK Jakarta memberi kesempatan

kepada petugas Kepala ruangan Ponek RSUD dr

Soeselo Slawi, kepala ruangan bersalin, kepala ru-

angan IBS, dan Kepala ruangan Peristi untuk

melihat langsung simulasi kegawatdaruratan ma-

ternal-neonatalyangdiperagakan.

Dalamsimulasiitubisadilihatkesiapansuatufasili-

tas pelayanan kesehatan dalam penanganan kega-

watdaruratanmaternaldanneonatal.

Simulasi oleh Clinical Specialist di ruang Ponek

RSUD dr. Soeselo Slawi memberikan gambaran

lebihnyatabetapapentingnyasimulasibagisebuah

fasilitaspelayanan.Halitulahyangkemudianmem-

berikankeberanianbagiibubidanElizabethuntuk

mengadakan simulasi sendiri, dengan bersusah

payahmelengkapiperalatanyangdibutuhkan,mu-

lai troli dan isinya, job aids yang dibutuhkan,me-

nyusun timkegawatdaruratanyang sesuai dengan

panduandengantimmerah,hijau,dankuning.

MulaibulanJulilalu,RuangPONEKRSUDdr.Soese-

lo Slawi mengadakan simulasi kegawatdaruratan

maternal secara teratur. Simulasi tanggal 24 Juli

beragendakan pre-eklamsia berat, 7 Agustus ber-

materikan haemorrhagia post-partum (HPP), dan

24Septemberbermaterikanas/iksiaberat.

Peminatmulaiberdatangan:dokterumum,petugas

IGD,bahkankepalaruanganlain,danbeberapaper-

wakilanRSlainjugaikutdatangmelihatdanmem-

perhatikan.

Bidan Elizabeth menjelaskan bahwa denganmen-

gadakan simulasi secara teratur, mereka jadi mu-

dah menggerakkan petugas lain untuk ber-

partisipasi melengkapi peralatan yang kurang da-

lamtroli,melengkapijobaids,danSOP.

Selamat. Semoga semakin banyak petugas terlibat

dan ikut mengadakan simulasi sendiri di tempat

kerjanyamasing-masing.

KS