Saat berkunjung ke Purwokerto, Banyumas awal bulan Agustus lalu, rombongan EMAS Jawa Tengah dan per- wakilan USAID menemukan sebuah hal menarik: di RSUD Banyumas ada seorang ibu yang asyik memeluk bayinya yang baru lahir erat-erat, dimasukkan ke dalam bajunya, seakan ingin berbagi kehangatantubuh. Ternyata Banyumas telah mengenal KangarooMotherCare! Kangaroo Mother Care atau KMC adalah istilah yang dipergunakan untuk upaya perawatan bayi terutama bayi baru lahir oleh ibu dengan cara memeluk bayi dengan kulit keduanya saling bersentuh- anlangsung. Menurut penelitian, metode perawatan anak ini sangat bermanfaat terutama untuk bayi yang lahir secara prematur ataubayidenganberatlahirrendah JAWA TENGAH KUMPULAN KISAH INSPIRATIF 2012 (BBLR). Namun mengingat isik bayi prematur umumnya cenderung lemah, metode ini diterapkan dalam rentang waktu yang lebih pendek setiap harinya. Konon metode ini pada awalnya dikem- bangkan di tempat-tempat terpencil di manainkubatortidaktersedia. Metode perawatan bayi ini terinspirasi dari kebiasaan marsupial, atau hewan berkantung, seperti misalnya kangguru yang menggendong anaknya dalam kantung alami yang terdapat di perut betinadewasa. Kelebihan metode ini adalah kehangatan tubuh ibu langsung disalurkan kepada anak, dan kedekatan isik ini apabila dilakukan secara teratur dipercaya juga akan menjalin kedekatan psikologis yang bisa menambah rasa aman dan nyaman bagi anak. Penelitian terakhir menyebut- kan bahwa kedekatan isik ini juga menambah daya tahan bayi terutama yangberatlahirrendahdanprematur. Salutbagirekan-rekanBanyumas! “Tak ada nutrisi yang lebih sehat bagi seorang bayi daripada air susu ibu, dan tak ada inkubator yang bisa mengalahkan kehangatan pelukan ibu. ” KMC DI BANYUMAS 1 1 Bawah: Dr.MasseBatemandari USAIDdanIbuEvodiaIswan- didariEMAStengah berbincangdenganseorang ibuyangmelakukanKMCdi RSUDBanyumas,Purwokerto
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Saat berkunjung ke Purwokerto,
Banyumas awal bulan Agustus lalu,
rombonganEMAS JawaTengah dan per-
wakilan USAID menemukan sebuah hal
menarik:diRSUDBanyumasadaseorang
ibu yang asyik memeluk bayinya yang
baru lahir erat-erat, dimasukkan ke
dalam bajunya, seakan ingin berbagi
kehangatantubuh.
Ternyata Banyumas telah mengenal
KangarooMotherCare!
Kangaroo Mother Care atau KMC adalah
istilah yang dipergunakan untuk upaya
perawatan bayi terutamabayi baru lahir
oleh ibu dengan cara memeluk bayi
dengan kulit keduanya saling bersentuh-
anlangsung.
Menurut penelitian, metode perawatan
anak ini sangat bermanfaat terutama
untuk bayi yang lahir secara prematur
ataubayidenganberatlahirrendah
JAWA TENGAH KUMPULAN KISAH INSPIRATIF 2012
(BBLR). Namun mengingat /isik bayi
prematur umumnya cenderung lemah,
metode ini diterapkan dalam rentang
waktu yang lebih pendek setiap harinya.
Konon metode ini pada awalnya dikem-
bangkan di tempat-tempat terpencil di
manainkubatortidaktersedia.
Metode perawatan bayi ini terinspirasi
dari kebiasaan marsupial, atau hewan
berkantung, seperti misalnya kangguru
yang menggendong anaknya dalam
kantung alami yang terdapat di perut
betinadewasa.
Kelebihanmetode ini adalah kehangatan
tubuh ibu langsung disalurkan kepada
anak, dan kedekatan /isik ini apabila
dilakukan secara teratur dipercaya juga
akanmenjalinkedekatanpsikologisyang
bisa menambah rasa aman dan nyaman
bagi anak. Penelitian terakhirmenyebut-
kan bahwa kedekatan /isik ini juga
menambah daya tahan bayi terutama
yangberatlahirrendahdanprematur.
Salutbagirekan-rekanBanyumas!
“Tak ada nutrisi yang lebih sehat bagi seorang bayi daripada air susu
ibu, dan tak ada inkubator yang bisa mengalahkan kehangatan
pelukan ibu. ”
KMC DI BANYUMAS
11
Bawah:
Dr.MasseBatemandari
USAIDdanIbuEvodiaIswan-
didariEMAStengah
berbincangdenganseorang
ibuyangmelakukanKMCdi
RSUDBanyumas,Purwokerto
PEMBARUAN MENUJU KESELAMATAN IBU DAN BAYI
22
Penilaian kinerja klinis bidang Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) yang dilaksanakan secara mandiri di
KabupatenBanyumastelahmembukamatabanyak
pihak tentang potret pelayanan kegawatdaruratan
dipuskesmasmaupunrumahsakit,ternyatamasih
berwajahkelabu.
Takinginberlarutdalammasalah,sejumlahfasilitas
segera melakukan langkah-langkah perubahan,
kecil ataupun besar. Seperti yang dilakukan di
Puskesmas Kemranjen II dengan membentuk tim
emergensi, melakukan simulasi penanganan kasus
kegawatdaruratan, serta menggagas program
ambulan gratis. Puskesmas Baturaden tak mau
kalah, mereka membuat langkah sederhana yang
cukupmengena,yaitumemasangspandukdidepan
rumah ibu hamil risti agar semua penduduk tahu
kondisi ibuhamil tersebut.Mereka juga bisa turut
mengawasi dan bersiap siaga membantu persali-
nannya.
Langkahyangcukupfrontaldanstrategisdilakukan
oleh manajemen RSUD dr. Margono Soekardjo
dengan membentuk tim emergensi dan membuka
layananhotline24jampenuhdengannomerponsel
081548808351 untuk layanan komunikasi gawat
daruratdankonsultasidiVKIGD.Untukmenunjang
kosultasi tersebut, RSUD menambah tenaga bidan
sebanyak5orang.
Tak hanya sampai di situ, kita juga harusmemuji
komitmen dokter spesialis obgyn RSUD dr. Mar-
gono, dr. Daliman, SpOG., yang kebetulan juga
Ketua POGI Banyumas, serta dr. Hendro, SpOG.,
yang memelopori sistem pembagian wilayah
binaan spesialis obgyn.Melalui koordinasi dengan
Dinas Kesehatan Kabupaten, mereka mengajak
paraobgyndiKabupatenBanyumasuntukberbagi
wilayahtanggungjawab.
Setiap spesialis obgyn akanmelakukan kunjungan
berkala dan membuka jalur komunikasi langsung
dengan dokter, bidan, dan perawat di Puskesmas
binaanmasing-masing.Denganadanyalangkahini,
ibu hamil terutama yang beresiko tinggi (resti)
dapat segera teridenti/ikasi, dan dirujuk di waktu
yangtepat.
Sementaradari pihakEMASBanyumassendiri, dr.
Mambodyanto,tidakmauketinggalan.Iamembuka
aksestelepon24jambilaadamasalahyangterkait
ketidaklancaran ataukeluhandarimasyarakat da-
lam penanganan kegawatdaruratan. Dr. Mambo
yang merupakan seorang dokter senior sangat
bersemangat untuk segera menekan angka ke-
matian ibu dan anak di Banyumas yang sampai
pertengahantahuninitelahmencapaiangka18ibu
sampaipertengahantahunini.
Nomer telepon itu adalah 085647925588. Itu ada-
lah nomer pribadi dr. Mambo.
Semua bekerja keras demi ibu dan anak.
KH
Berbagaikegiatanuntukmenunjangpeningkatan
pengetahuanklinisterkaitKIAdilaksanakandi
BanyumasdanTegal,salahsatunyaadalah
penyegaranpelatihanresusitasibayibarulahir
Penyegaranpengetahuanmengenaipenggunaanpar-
tografjugadilaksanakanuntukmeningkatkankapasi-
tasparabidan.
WAKIL BUPATI MINTA SAYANGI IBU
33
SosialisasiprogramEMASdiKabupatenBanyumas
bertepatandengandicanangkannyaprogramnasio-
nalGerakanSayang Ibu(GSI)dalamrangkamenu-
runkan jumlah kematian ibu melahirkan untuk
mencapaitargetMDGsnantitahun2015.
Wakil Bupati Banyumas, Ir. Achmad Husein,
ditetapkan sebagai Ketua Gerakan Sayang Ibu di
kabupaten tersebut. Beliau sangat prihatin atas
situasikematianibumelahirkanyangtidakkunjung
berkurang. Maka untukmenyinergikan EMAS dan
GSI, Wabup Achmad Husein menyusun sebuah
agenda coffee morning untuk mempertemukan
secarainformalpihak-pihakyangpedulidenganisu
kematian ibu dan bayi baru lahir. Pertemuan ini
diselenggarakan di kediaman dr. Toni, dokter
spesialis obgyn (SpOG)paling seniordiBanyumas
dengan mengundang direktur semua rumah sakit
dikabupatenini.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup ir. Achmad
Huseinkembalimenekankankeprihatinannyaakan
tingginya jumlah kematian ibu melahirkan, dan
berusaha mengajak para Direktur RS agar lebih
peduli akan masalah ini. Beliau mengajak semua
yanghadiruntukmenyelanggarakanpertemuanitu
secarateratur,danmelibatkansemuadokterSpOG
yangadadikabupatenBanyumas,yangberjumlah
18orang.
Wabup Achmad Husein juga menghimbau agar
SpOG memberi kontribusi nyata dalam bentuk
kegiatan untuk memperhatikan pelayanan ibu
hamil resiko tinggi dan kegawatanmaternal. Sela-
maini,tidakadakegiatansepertiyangdimaksud.
Himbauan tersebut terbukti ampuh. Para SpOG
menindaklanjutinya denganmelakukan kunjungan
ke puskesmas-puskesmas untuk bertemu danme-
meriksa ibu hamil resiko tinggi didampingi oleh
para bidan desa. Para SpOG itu bersepakat untuk
membagi wilayah Kabupaten Banyumas dan
mengemban tanggung jawab untuk mengawasi
wilayah masing-masing. Inisiatif ini merupakan
sebuah hal baru dalam bidang Kesehatan Ibu dan
Anak.
Kegiatan coffee morning tadi sampai sekarang
masih diselenggarakan, dan digunakan sebagai
sarana komunikasi antara Wakil Bupati dengan
paraDirekturRS dan SpOGuntukmemonitor dan
evaluasiprogressprogramini.
HH
Seorangibutengahmenyusuianaknya.GerakanSa-
yangIbubertujuanuntukmengurangikematianibu
danbayi.
BANYUMAS SIAP GAWAT DARURAT
44
Para ibu hamil di Kabupaten Banyumas tak perlu
lagimerasakhawatiruntukmelahirkandalamkon-
disi komplikasi karena kesiapan para tenaga
kesehatan di RSUD Banyumas meningkat berkat
adanyaemergencydrillyangrutindilaksanakan.
Saatitusianghari.PanasawalbulanAgustusterasa
menyengatsaatrombongandariEMASyangtengah
mendampingikunjungandr.MassedariUSAIDtiba
di ruang VK RSUD Banyumas. Ruangan bangsal
yang berpendingin udara terasa menyenangkan,
dansemuaorangberpikirkunjungan iniakanber-
langsung seperti biasa. Sedikit bincang-bincang,
melihat-lihat,danpulang.
Tiba-tibapintubangsalterbuka,danseorangibudi
atas brankar didorong oleh sejumlah tenaga
perawat. Ibu itu tampak menggendong seorang
bayi.
“Permisi... permisi,” salah seorang perawat pen-
dorongbrankarberseru.
Orang-orang bergegas menepi. Mereka terhenyak.
Alasanmereka terkejut bukan karena ada kondisi
darurat. Ruang itu adalah ruang UGD Ibu-Anak.
Pasiengawatdaruratbisadatangkapansaja,semua
orang tahu hal itu. Mereka kaget setelah melihat
bayiyangdibawaolehsangibudibrankar.
Ituboneka,bukanbayi.
Ternyataituadalahlatihan.
Merasatertarik,paratamujustrumengikutilarinya
brankaritukedalamsebuahruangan.Disana,tam-
pak 3 orang perawat telah siap. Salah seorang
perawatbergegasmembawabonekabayimasukke
dalam ruangan lain. Di situ, seorang Dokter Anak
telahsiapdibantuolehduaorangperawat.Sangibu
dan bayinya kini ditangani di ruangan yang ber-
beda.
Ketegangan kini berubah jadi keingintahuan. Apa
sajayangparatenagakesehatandiRSUDBanyumas
lakukansaatlatihankegawatdaruratan?
Dikamarpenanganan ibu,seorangbidanmenghu-
bungi obgyn via telepon dan menerima instruksi
untuk menangani sang ibu yang baru yang baru
sajamelahirkan. Ibu itu diskenariokanmengalami
PEB, Pre-eclampsia berat. Dua orang bidan lain
menjalankan langkah-langkah klinis yang disam-
paikanvia telepon.PEBadalahkondisi ataugejala
komplikasi persalinan yang paling kerap terjadi
dan bisa membahayakan baik ibu maupun sang
bayi.
Di kamar penanganan bayi, Seorang dokter SpA
atau spesialis anak dibantu oleh seorang perawat
memberiresusitasiataupernafasanbuatankepada
bonekabayimenggunakanambu.
Asphyxia neonatus atau kesulitan bernafas pada
bayibarulahirmenurutsebuahsumberbisaterjadi
pada10kasussetiap1000kelahirandanbisame-
nyebabkan kerusakan tidak hanya pada organ da-
lam,namunjugapadaotakbayi.
Seluruhprosesberjalanlancardanteratur.Seakan
halinibiasasaja.
“Kami melakukan latihan ini setiap bulan sekali,”
ujarsalahseorang tenagakesehatanyangditemui.
“Kasusnyakamiganti-ganti.”
Pihak RSUD Banyumas sangat memahami bahwa
kemampuan penanganan tindakan gawat darurat
para tenaga kesehatannya perlu terus-menerus
diasah. Dan cara terbaik untukmelakukan hal itu
adalah penyelenggaraan emergencydrill yang tera-
tur.
Mariberharapbahwatindakaninidapatditirudan
dipraktekkandiRSlain,danpelatihaninimenekan
angka kematian ibu dan bayi baru lahir serendah
mungkindimasadepan.
Kom
Dr.MaseeBatemandariUSAIDdanIbuEvo-
diaIswandidariEMAStengahmengamati
pelatihanpenanganantindakanpadabayi
barulahirdiRSUDBanyumas.
ORANG BIASA DENGAN PRESTASI LUAR BIASA
55
PuskesmasSumpiuhIIterletakdiperbukitanBanjar
Panepen dan Bogangin, di Kabupaten Banyumas.
SejakJanuari2011puskesmasinimenerimalayanan
persalinan. Ruang bersalin Puskesmas Sumpiuh II
sendirimerupakan rumah dinas Kepala Puskesmas,
BasukiRahmat,SKM.
BasukiRahmat,SKM.,adalahseorangperawatyang
melanjutkan pendidikanmenjadi Sarjana Kesehat-
an Masyarakat, dan memulai karirnya sebagai
Kepala Puskesmas Sumpiuh II sejak tahun 2009.
Dengan gigihBasukimenggalangkomitmen bidan,
perawatdandokterpuskesmasuntukmenurunkan
angka kematian ibu dan bayi baru lahir, melalui
penandatanganan komitmen bersama “Kematian
IbudanBayi0”diwilayahPuskesmasSumpiuh II.
Basuki dengan ikhlas mengubah rumah dinasnya
menjaditempatbersalinatauRuangKIA,walaupun
status Puskesmas Sumpiuh adalah merupakan
puskesmasnon-perawatan.Didukungolehdr.Har-
ry W, Bidan Koordinator Emi Astuti, dan semua
bidan yang bertugas di Puskesmas Sumpiuh II,
mereka bekerja dengan tulus untuk melayani ibu
hamildanbersalin.
Pada tahun 2012, sejak bulan Januari sampai Sep-
tember, tidakadakematian ibuhamildanbersalin
diwilayahPuskesmas Sumpiuh II, total persalinan
di dalam Puskesmas adalah sejumlah 327 persali-
nannormaldansamasekalitidakadapersalinandi
PKD (Poskesdes) maupun di BPS (Bidan Praktek
Swata). “Kami memang menyarankan kepada
semuaibuhamiluntukbersalindiPuskesmas, jadi
tidakadapersalinandiPKDmaupunBPS,”katabi-
danEmi.
Di tengah keputusasaan bidan di Kabupaten
BanyumasatassulitnyaklaimJampersalyanghan-
ya sebesar 20%untuk setiapbidanyangmelayani
persalinan di puskesmas, Puskesmas Sumpiuh II
sanggup memberikan contoh yang luar biasa
dengankomitmenbesardalammenurunkanangka
kematianibuhamildanbersalin.
“Kamimelakukan inovasi kebijakan denganmem-
berikandelapanpuluhpersendanaklaim Jamper-
salyangmengalirkePuskesmaskepadabidanyang
menolong persalinan dengan koordinasi Bu Emi
selakuBikor sehingga bidanmerasamendapatkan
penghargaanyanglayak.Duapuluhpersensisanya
dipakaiuntukbelanjaalatdanbahanhabispakai,”
paparBasuki,mengajaksemuapihakuntukpeduli
terhadapkesejahteraanbidan.
Keputusan Kadinkes Banyumas untuk memfasili-
tasi adanya MoU antara Dinas Kesehatan dengan
bidan yang berminat untuk menjadi BPS, karena
hanya BPS yang berhakmemperoleh klaim penuh
jampersal tak membuat bidan desa tergiur dan
tetapberkomitmenuntukmeningkatkanpelayanan
dengan 100% persalinan dilaksanakan di pusk-
esmas.
Tidakperluorangluarbiasauntukmembuatkepu-
tusanyangluarbiasa!
RR
Kapuskesmas Sumpiuh II, Basuki Rahmat, SKM
berfoto bersama Maya Tholandi, ME advisor
JHPIEGO.
KOMITMEN RSUD PROF. DR. MARGONO DALAM
PENURUNAN KEMATIAN IBU & NEONATUS
66
RSUD Prof dr. Margono Soekarjo adalah RS milik
Pemerintah Provinsi jawa Tengah sebagai pusat
rujukandiwilayah JawaTengahbagianbaratdaya
yang meliputi beberapa kabupaten di sekitarnya
yaituCilacap,Banjarnegara,PurbalinggadanKebu-
men,terakreditasi16pelayanantipeB.
TekaddankomitmenRSUDProfdr.Margonodalam
menurunkanangkakematianibudanbayidiKabu-
patenBanyumasdipimpinolehdr.ChaerudinNoor,
MM., sebagai Direktur rumah sakit, dr. Tarqib,
SpBS., Wadir Penunjang dan Pendidikan, drs.
Mardiyono Saputro Wadir Umum dan Keuangan,
sertadr.LiliyaniWadirYanmed.Merekadidukung
oleh 6 orang spesialis Obgyn dan Kepala SMF Ke-
bidanan dr. Hendro Budihartono, SpOG., dan 6
orang spesialis Anak dipimpin oleh Kepala SMF
Anakdr.Supriyanto,SpA.
KomitmendiRSUDProfdr.MargonoSoekarjoun-
tukmenurunkanangkakematianibudananakyang
banyak terjadi di KabupatenBanyumasyang teru-
tama disebabkan oleh pre-eclampsia ini diwujud-
kan dengan perubahan dan penambahan dalam
sejumlah SPO (Standar Prosedur Operasional)
terkaitMAK3 (ManajemenAktif Kala3), terminasi
kehamilan untuk kehamilan dengan pre-eclampsia
berat(PEB)padamingguke-34,perawatanmetode
kangguru (PMK), dan inisiasi menyusi dini (IMD)
baik untuk persalinan normal, persalinan operasi
sectiodanpersalinanbayikembar.
SPOterminasikehamilanpadamingguke-34meru-
pakanhalyangluarbiasakarenainiterobosanyang
dapat menolong ibu-ibu hamil yang terkomplikasi
PEB yang ditandai dengan tekanan darah di atas
140/90danproteinuria+2disertaigejalapenyerta
pusingdanbengkak,sebagaimerupakanpenyebab
30% kematian ibu bersalin di Kabupaten
Banyumas.Denganterobosanini,ibuhamildengan
PEBdapatsegeradirujukdanditerminasikehami-
lannya sebelum nyawanya terancam, dilanjutkan
dengan suntikan dexamethasone sebelum persali-
nan, dan persiapan kelahiran bayi dengan berat
badanlahirrendah(BBLR)yangdiikutiperawatan
metodekangguru.
RSUDdr.Margonosudahmelaksanakanperawatan
metode kangguru danmenyediakan ruangan PMK
untuk ibu yang memiliki bayi dengan BBLR.
Perawatan metode kangguru ini melibatkan
perawatan skintoskincontact dengan pemberian
ASI yang cukup. SPO untuk pelaksanaan PMK ini
sudah dilaksanakan di RSUD dr. Margono dan
ditandatanganiolehDirektur,dr.ChaerudinNoor.
Pemberian ASI eksklusif merupakan hal paling
penting dalamPMK sehingga SPOuntuk IMD juga
kini tengah dibahas oleh komite medis RSUD dr.
Margono supaya bisa segera dilaksanakan. Hasil
pembahasanIMDuntuksemuajenispersalinanini
akanmenjamin pelaksanaan IMD tidak hanya un-
tukpersalinannormaltapijugauntukibu-ibuyang
melahirkan dengan operasi. IMD adalah metode
perawatan kontak langsung ibu-bayi dengan cara
meletakkan bayi baru lahir di dada ibu dan bayi
dibiarkanmencariputingsusuibudalamwaktu30
sampai60menit.
DenganpembahasanbeberapaSPOinidanpelaksa-
naansecarakonsistendiRSUDMargono,kitaber-
harap kematian ibu dan bayi di Kabupaten
Banyumasbisasegeramenurun.
RR
BUMIL RISTI ANTUSIAS DI KEBASEN
77
Pada tanggal 11 September 2012 lalu, kami dari
Bidang Kesehatan Ibu dan Anak Dinkeskab
BanyumasmengadakankunjunganrutinkePuske-
mas Kebasen didampingi oleh seorang spesialis
obgyn. Dalam kesempatan ini, kami ditemani oleh
dr.SugengJiwaraga,SpOG.
Kamimenuju ke Puskesmas pukul 08.30. Hari itu,
agendapemeriksaankamiadalahbagiwanitahamil
risiko tinggi sekaligus membina bidan di wilayah
itu. Dalam setiap kunjungan spesialis obgyn sebe-
lumnya termasuk di puskesmas lain, biasanya
seorang dokter hanya memeriksa 5 sampai 10
orang ibuhamilberesiko tinggi, tergantungkomit-
men ibu hamil dan tenaga kesehatan puskesmas
terkait.
Hari itu kami tidak pernah menyangka ada 52
orangbumiltelahmenunggu!Tidakpernahterpikir
sebelumnya bahwa ada sebanyak itu ibu hamil
berisiko tinggi dari seluruh desa di wilayah kerja