Date post: | 25-Jun-2019 |
Category: | Documents |
View: | 214 times |
Download: | 0 times |
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
71
A. PENGUKURAN KINERJA
Manajemen kinerja yang dibangun secara mantap memerlukan tolok ukur atau
indikator yang jelas dan pasti yaitu spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, realistis, dan tepat
waktu. Indikator kinerja merupakan alat atau media kegiatan dan sasaran yang dapat diukur
kinerjanya. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 menetapkan
indikator kinerja sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja Tahun
2012.
Indikator kinerja kegiatan yang dikembangkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah
sebagai pelaksana dari program/kegiatan dalam mewujudkan sasaran sesuai tugas pokok dan
fungsinya, terdiri atas :
1. Indikator input, adalah segala hal yang digunakan untuk menghasilkan keluaran
(output) atau segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan
untuk menghasilkan keluaran berupa dana, sumber daya manusia, informasi,
kebijakan/peraturan, perundang-undangan dan sebagainya.
2. Indikator output, adalah barang atau jasa yang dihasilkan dari suatu program atau sub
program dan disediakan untuk target populasi.
3. Indikator outcome, adalah hasil suatu kegiatan atau konsekuensi dari tindakan-tindakan
atau kejadian-kejadian. Hasil yang diharapkan adalah perilaku atau kondisi yang ingin
dicapai/diwujudkan oleh pemerintah serta konsekuensi yang diinginkan dari suatu
program atau sub program. Hasil yang dicapai adalah apa yang sesungguhnya
muncul/terjadi. Penetapan indikator outcome ini bertujuan untuk menggambarkan
hubungan kegiatan dengan sasarannya.
Sedangkan indikator benefit dan impact belum kami kembangkan sehubungan dengan
keberadaan indikator benefit dan impact tersebut adalah untuk menggambarkan tingkat
capaian kegiatan yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan dari organisasi. Indikator
impact ini menunjukkan dasar pemikiran dilaksanakannya kegiatan yang menggambarkan
aspek makro pelaksanaan kegiatan.
Indikator kinerja sasaran yang dikembangkan merupakan indikator kinerja
intermediate outcomes yang disesuaikan dengan kemampuan riil pengerahan sumber daya
BAB
III AKUNTABILITAS
KINERJA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
72
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 sehingga dapat menggambarkan kualitas
kinerja dari pelaksanaan perjanjian kinerja Tahun 2012 sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Dalam menentukan hasil evaluasi kinerja untuk setiap sasaran, kami menggunakan
metode rata-rata dari capaian setiap indikator sasaran yang selanjutnya dikategorikan dalam
pengukuran dengan skala ordinal sebagai berikut:
85 X : Sangat Berhasil
70 X < 85 : Berhasil
55 X < 70 : Cukup Berhasil
X < 55 : Tidak Berhasil
Secara ringkas capaian sasaran dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
x = i / n
dimana :
_
X = Rata-rata capaian indikator sasaran
i = Jumlah capaian masing-masing indikator kinerja sasaran
n = jumlah indikator kinerja sasaran
Implementasi nyata dari proses perencanaan tertuang dalam pelaksanaan
program dan kegiatan suatu organisasi. Hambatan dan permasalahan seringkali muncul
dalam proses ini. Proses perencanaan yang baik tentu saja sudah memperhitungkan
segala kemungkinan yang akan dan mungkin muncul dalam pelaksanaan program dan
kegiatan yang ada di dalam perencanaan.
Keberhasilan pelaksanaan tugas Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk
mencapai sasaran atau target yang telah ditetapkan sangat dipengaruhi oleh penetapan
tingkat pencapaian kinerja yang dinyatakan dengan ukuran kinerja (performance
measure) atau indikator kinerja (performance indicator).
Untuk dapat mengidentifikasikan tingkat capaian kinerja yang diinginkan
tersebut, maka terlebih dahulu perlu ditetapkan strategi dan langkah-langkah terinci
kegiatan yang terkoordinasi dalam mencapai sasaran atau target yang dapat
dirumuskan dalam perencanaan operasional jangka pendek yang lebih tajam,
mengingat rencana strategik organisasi hanya memuat hal-hal yang bersifat strategik
jangka menengah dan jangka panjang dan tidak sampai merinci secara detail kegiatan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
73
operasional sehari-hari. Dengan menetapkan sasaran atau target, strategi, langkah-
langkah terinci kegiatan, dan indikator kinerja akan memudahkan dalam melakukan
proses perencanaan kinerja yang merupakan langkah awal dalam mewujudkan rencana
kinerja yang berguna untuk peningkatan kinerja organisasi.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah berusaha dan berhasil merumuskan
dan menganalisis sasaran atau target, strategi (kebijakan, program, dan kegiatan),
langkah-langkah terinci kegiatan dan indikator kinerja dengan memperhatikan urusan
yang menjadi kewenangan pemerintah daerah. Dengan keterbatasan sumber daya yang
dimiliki Pemerintah Kabupaten Gunungkidul serta kewenangan yang ada dalam Tahun
2012 dari 22 sasaran yang ingin dicapai, semua dapat tercapai dengan baik.
Pengukuran kinerja merupakan alat yang bermanfaat dalam meningkatkan
pelayanan publik secara efisien dan efektif. Oleh karena itu melalui pengukuran
kinerja dapat dilakukan proses penilaian terhadap pencapaian sasaran yang telah
ditetapkan dan penilaian kinerja sehingga dapat memberikan penilaian (justifikasi)
yang objektif dalam pengambilan keputusan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
Berikut merupakan strategi yang diterapkan dalam sistem pengukuran kinerja dalam
rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan:
1. Partisipasi unsur pimpinan dalam pertanggungjawaban tugas pokok dan fungsi.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah melakukan inisiatif untuk melakukan
pengukuran kinerja dengan membuat laporan akuntabilitas pemerintah daerah
sebagai komitmen kepala daerah dalam memenuhi tuntutan Inpres Nomor 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran kinerja yang
disusun telah melibatkan seluruh pimpinan unit organisasi, baik kepala dinas,
kepala lembaga teknis daerah, camat maupun direktur RSUD Wonosari sebagai
bagian pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama satu tahun
anggaran.
2. Kerangka kerja konseptual dan komunikasi yang efektif
Sistem pengukuran kinerja pemerintah daerah merupakan bagian integral dalam
keseluruhan proses manajemen dan secara langsung dapat mendukung pencapaian
tujuan pemerintahan. Dalam setiap pelaporannya pengukuran kinerja dapat
dijadikan tolok ukur akan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas selama
satu periode tahun anggaran, dilengkapi dengan alasan-alasan keberhasilannya
berupa faktor faktor yang mendorong keberhasilan tersebut. Demikian pula apabila
terjadi kegagalan, maka diungkapkan pula hambatan-hambatan dan kendala-
kendala yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah. Pengukuran kinerja ini
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
74
dapat dijadikan alat monitor dan evaluasi pelaksanaan kinerja dan perbaikannya di
masa-masa yang akan datang.
Komunikasi merupakan hal penting dalam penciptaan dan pemeliharaan sistem
pengukuran kinerja. Komunikasi sebaiknya dari berbagai arah (multidirectional),
baik top-down, bottom up, dan secara horizontal, baik berada di dalam maupun
lintas instansi pemerintah.
3. Keterlibatan aparatur pemerintah dan orientasi pelayanan kepada masyarakat
Keterlibatan aparatur pemerintah merupakan suatu cara terbaik untuk menciptakan
budaya yang positif dalam pengukuran kinerja. Apabila aparatur pemerintah
memiliki masukan untuk kepentingan penciptaan sistem pengukuran kinerja maka
pemerintah daerah akan mendapatkan sistem pengukuran kinerja yang sesuai
dengan kebutuhannya.
Pelaksanaan pembangunan diarahkan pada peningkatan pelayanan prima kepada
masyarakat. Semakin kritis dan tingginya tuntutan masyarakat terhadap
pembangunan perlu ditanggapi secara serius dan proporsional, dengan
meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintah.
B. EVALUASI DAN ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
Evaluasi kinerja atas sasaran-sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
dapat dijelaskan melalui pencapaian kinerja sasarannya. Sasaran yang ingin dicapai dalam
Tahun 2012 berjumlah 22 buah dengan ringkasan pencapaian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Ringkasan Capaian Kinerja Indikator Kinerja Sasaran
Skala Ordinal Predikat Jumlah Sasaran
85 X Sangat Berhasil 20
70 X < 85 Berhasil 2
55 X < 70 Cukup Berhasil 0
X < 55 Tidak Berhasil 0
Jumlah Seluruh Sasaran 22
Ringkasan capaian kinerja indikator kinerja sasaran di atas menunjukkan bahwa
sebagian besar indikator kinerja sasaran yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul adalah sangat berhasil. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi dalam Tahun 2012 sudah baik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
75
Capaian Kinerja Sasaran
Capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan indikator kinerja sasaran yang
dirumuskan berdasarkan intermediate outcomes dari masin
Click here to load reader