Top Banner
KIAT SUKSES MENYUSUN PROPOSAL DAN KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM) Dr.rer.nat. Ganden Supriyanto, M.Sc Dr. Eduardus Bimo Aksono, drh, M.Kes dr. Bambang Purwanto, M.Kes Tim Pendamping Kemahasiswaan (TPK)
44

Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

Dec 07, 2014

Download

Documents

Joshua Johan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

KIAT SUKSES MENYUSUNPROPOSAL DAN KARYA TULIS ILMIAHPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

(PKM)

Dr.rer.nat. Ganden Supriyanto, M.ScDr. Eduardus Bimo Aksono, drh, M.Kes

dr. Bambang Purwanto, M.Kes

Tim Pendamping Kemahasiswaan (TPK)Bidang Penalaran

Direktorat KemahasiswaanUNIVERSITAS AIRLANGGA

Page 2: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

2010Pendahuluan

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) diluncurkan oleh DP2M DIKTI dengan tujuan untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi pemimpin yang mandiri dan arif. Dalam hal ini mahasiswa diberi kesempatan untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap tanggung jawab, membangun kerjasama tim maupun mengembangkan kemandiriannya melalui kegiatan yang kreatif dalam bidang ilmunya masing-masing. Sampai saat ini terdapat enam jenis kegiatan PKM yang ditawarkan, yaitu:

(a). PKM Penelitian (PKMP) merupakan program penelitian yang bertujuan antara lain: untuk mengidentifikasi faktor penentu mutu produk, menemukan hubungan sebab-akibat antara dua atau lebih faktor, menguji cobakan sebuah bentuk atau peralatan, merumuskan metode pembelajaran, melakukan inventarisasi sumber daya, memodifikasi produk eksisting, mengidentifikasi senyawa kimia di dalam tanaman, menguji khasiat ekstrak tanaman, merumuskan teknik pemasaran, survei kesehatan anak jalanan, metode pembelajaran aksara Bali di siswa sekolah dasar, laju pertumbuhan ekonomi di sentra kerajinan Kasongan, faktor penyebab tahayul yang mewarnai perilaku masyarakat Jawa dan lain-lain kegiatan yang memiliki tujuan semacam itu.

(b). PKM Penerapan Teknologi (PKMT) merupakan program bantuan teknologi (mutu bahan baku, prototipe, model, peralatan atau proses produksi pengolahan limbah, sistem jaminan mutu dan ain-lain) atau manajemen (pemasaran, pembukuan, status usaha dan lainlain) atau lainnya bagi industri berskala mikro atau kecil (industri rumahan, pedagang kecil atau koperasi) sesuai kebutuhan calon mitra program. Mitra program yang dimaksud dalam hal ini adalah kelompok masyarakat yang dinilai produktif. PKMT mewajibkan mahasiswa bertukar pikiran dengan mitra terlebih dahulu, karena produk PKMT merupakan solusi atas persoalan yang diprioritaskan mitra. Dengan demikian, di dalam usul program harus dilampirkan Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Mitra pada kertas bermaterai Rp 6.000,- .

(c). PKM Kewirausahaan (PKMK) merupakan program pengembangan ketrampilan mahasiswa dalam berwirausaha dan berorientasi pada profit. Komoditas usaha yang dihasilkan dapat berupa barang atau jasa yang selanjutnya merupakan salah satu modal dasar mahasiswa berwirausaha dan memasuki pasar. Jadi pemeran utama berwirausaha dalam hal ini adalah mahasiswa, bukan masyarakat, ataupunmitra lainnya.

(d). PKM Pengabdian Masyarakat (PKMM) merupakan program bantuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam upaya peningkatan kinerja, membangun keterampilan usaha, penataan dan perbaikan lingkungan, penguatan kelembagaan masyarakat, sosialisasi penggunaan obat secara rasional, pengenalan dan pemahaman aspek hukum adat, upaya penyembuhan buta aksara dan lain-lain bagi masyarakat baik formal maupun non-formal, yang sementara ini dinilai kurang produktif. Disyaratkan dalam

2

Page 3: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

usulan program ini adanya komitmen bekerjasama secara tertulis dari komponen masyarakat yang akan dibantu/menjadi khalayak sasaran.

(e). PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI) merupakan program penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari suatu kegiatan mahasiswa dalam pendidikan, penelitian atau pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukannya sendiri (studi kasus, praktek lapang, KKN, PKM, magang, dan lain-lain).

(f). PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT) merupakan program penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari ide atau gagasan kelompok mahasiswa. Gagasan yang dituliskan mengacu kepada isu aktual yang dapat ditemukan di masyarakat dan memerlukan solusi hasil karya pikir yang cerdas dan realistik.

Catatan: Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang berisi penjelasan lebih rinci tentang program ini dapat di download di website DP2M DIKTI (www.dp2m.dikti.go.id) atau di Direktorat Kemahasiswaan (www.km.unair.ac.id)

Program program PKM-P, PKM-T, PKM-M, PKM-K dan PKM-GT yang telah lolos seleksi, dievaluasi pelaksanaannya dan dinyatakan layak akan diundang ke Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS) untuk dievaluasi lebih lanjut. Khusus untuk PKM-AI artikel yang dinyatakan lolos seleksi akan diberikan penghargaan dalam bentuk insentif sebesar Rp 3 juta dan akan diterbitkan di Jurnal Kreativitas Mahasiswa.

Seringkali mahasiswa/kelompok mahasiswa dalam upayanya mendapatkan dana melalui PKM ini mengalami berbagai kesulitan dalam hal menemukan ide, penulisan, koordinasi kelompok, penyusunan anggaran dan lain-lain yang berdampak pada rendahnya daya saing proposal yang dibuatnya. Oleh sebab itu, tulisan ini dibuat untuk membantu mahasiswa dalam pencarian ide dan penyusunan proposal yang diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi mahasiswa untuk menyusun proposal PKM yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan peluangnya untuk dibiayai.

3

Page 4: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

Kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa dapat dirangkum dalam tabel 1.

*Program yang bermuara di PIMNASCatatan: Kesemua program ini mensyaratkan ide kreatif mahasiswa sebagai salah satu unsur penilaian utamanya. Jadi, kreativitas mahasiswa menjadi unsur yang paling penting.

4

Page 5: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

Apa itu kreativitas?

Dalam penulisan proposal PKM, kata kunci terpenting adalah “KREATIVITAS” yang merupakan ciri khas program ini. Oleh sebab itu, penulisan PKM yang tidak mengandung unsur kreativitas sangatlah sulit untuk dapat lolos dan dibiayai. Perlu ditekankan bahwa PKM ini tidak sama dengan proposal yang disusun oleh mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhirnya yang pada umumnya bersifat sangat ilmiah.

Kata kreatif yang menjadi kunci keberhasilan penyusunan proposal PKM ini menurut Encyclopedia Britanica (2002) adalah “The ability to make or otherwise bring into existence something new, whether a new solution to a problem, a new method or device, or a new artistic object or form”. Sedangkan definisi menurut Roget’s II Thesaurus, kreatif itu adalah “ characterized by or productive of new things or new idea : innovative, inventive” Jadi mahasiswa yang kreatitif itu memiliki tiga ciri, yaitu adalah “promoting construction or creation”, “having ability of power to create” dan “having the power or productive of new things or new ideas”. Ide baru yang dimaksud disini tidak selalu harus seluruhnya baru (original) ataupun harus canggih, akan tetapi dapat berarti sesuatu ide yang dibuat dengan cara memodifikasi ide yang sudah ada sehingga berubah menjadi ide lain yang lebih kreatif.

Sebagai contoh apabila suatu kelompok mahasiswa mengajukan judul seperti “Komersialisasi produk bakso”, maka akan sulit bagi kelompok ini untuk mendapatkan dana PKM. Mengapa? Kita semua sudah tahu bahwa produk bakso tersebut sudah sangat dikenal di masyarakat. Oleh sebab itu, judul yang diajukan oleh kelompok mahasiswa ini menjadi “biasa-biasa” saja yang tidak ada unsur kreativitas di dalamnya, artinya kelompok mahasiswa ini mengajukan kegiatan PKM yang sudah menjadi kegiatan keseharian masyarakat. Lain halnya jika judul PKM di atas dirubah menjadi “Komersialisasi produk bakso berkalsium tinggi, sehat dan aman untuk dikonsumsi”. Dalam hal ini, mahasiswa berusaha untuk memadukan hasil penelitian yang sudah ada dan memanfaatkan tren gaya hidup sehat masyarakat dalam unsur “bakso” yang sangat digemari oleh masyakat Indonesia. Sumber kalsium yang digunakan oleh mahasiswa ini misalnya berupa hasil olahan dari limbah pemotongan ayam, yaitu berupa tulang rawan kaki yang harganya sangat murah. Tulang rawan ini selanjutnya diproses untuk menjadi tepung tulang rawan yang merupakan sumber kalsium utama bakso yang dibuatnya. Dengan mamadukannya dengan proses pembuatan yang higienis, maka tercipta bakso baru yang diharapkan dapat mengakomodasikan tren gaya hidup sehat dengan menkonsumsi kalsium tinggi. Sehingga disamping susu berkalsium tinggi yang harganya relatif mahal, masyarakat diberi alternatif lain yang lebih murah, tanpa mengubah kegemarannya mengkonsumsi bakso.

5

Page 6: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

Contoh lain dari judul PKM yang cukup kreatif adalah “Pemanfaatan limbah whey keju dalam pembuatan nata” ada dua unsur kreatif yang terkandung pada judul ini, yaitu limbah whey dan nata yang dibuat dari whey. Dalam pembuatan keju, sering whey menjadi limbah, karena nilai ekonomisnya sangat rendah. Apabila limbah ini dibiarkan, maka limbah ini dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat. Dengan memanfaatkan limbah ini dan mengubahnya menjadi produk lain, yaitu menjadi nata, maka diharapkan kelompok mahasiswa ini dapat membantu memecahkan masalah lingkungan.

Apabila terdengar kata nata, secara otomatis kita membayangkan suatu produk yang dibuat dari air kelapa yang bentuknya kubus kecil dengan warna putih dan rasa khas kelapa, yaitu yang sering disebut nata de coco. Kelompok mahasiswa ini telah berhasil mencari alternatif lain dalam pembuatan nata secara kreatif, yaitu dengan cara menumbuhkan bakteri dalam whey. Kualitas nata yang dihasilkan sangat baik, sebab disamping aroma dan kekenyalannya cukup baik, produk ini dapat dibuat dengan berbagai rasa dan bentuk sesuai dengan selera masyarakat.

Contoh ketiga judul PKM yang dinilai cukup kreatif adalah “Ekstrak daun sirih sebagai obat mastitis pada sapi perah”. Kelompok mahasiswa ini berusaha untuk memecahkan masalah utama dalam industri sapi perah, yaitu penyakit mastitis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang mengakibatkan susu menjadi rusak dan tidak layak untuk dikonsumsi. Disamping itu, susu yang dihasilkan oleh sapi yang terkena mastitis akan ditolak oleh industri pengolahan susu yang tentunya mengakibatkan kerugian yang besar bagi peternak. Dalam pengobatan mastisis ini, biasanya digunakan antibiotik yang harganya mahal dan tidak terjangkau oleh peternak rakyat. Dengan memanfaatkan pengetahuan tradisional masyarakat tentang khasiat daun sirih sebagai antiseptik dan mungkin juga antibiotik, kelompok mahasiswa ini mencoba mencari alternatif pengobatan lain selain menggunakan antibiotik. Dengan berbagai teknik ekstraksi dan cara aplikasinya, kelompok ini telah berhasil mengurangi kejadian mastitis pada sapi perah melalui pengobatan yang yang ramah lingkungan.

Jadi dengan mengamati contoh di atas, jelas tergambar bahwa program PKM yang diajukan tersebut bukan merupakan sesuatu yang baru, akan tetapi merupakan modifikasi ide yang telah ada dengan cara lebih kreatif.

Seringkali mahasiswa dalam pencarian ide dan penyusunan proposal terjebak dalam nilai kemutlakan ilmiah. Perlu selalu diingat bahwa sesuatu yang ilmiah itu belum tentu kreatif demikian juga sebaliknya. Sebagai contoh apabila ada kelompok mahasiswa yang mengajukan judul “mekanisme penyerapan kalsium dalam darah orang dewasa”, maka kemungkinan besar evaluator menilai proposal yang diajukan dengan judul ini tidak kreatif, sebab judul tersebut terlalu ilmiah dan tidak mengandung unsur kreativitas. Hal-hal seperti inilah yang sering terjadi dimana mahasiswa menulis proposalnya dengan mengacu pada tugas akhirnya tanpa

6

Page 7: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

memodifikasinya sesuai dengan persyaratan PKM. Jadi penilai paling utama baik dalam evaluasi proposal, pelaksanaan kegiatan dan presentasi di PIMNAS adalah unsur KREATIVITAS nya.

Bidang-bidang PKM

Secara garis besar proposal dan karya tulis PKM dikelompokkan ke dalam 7 (tujuh) bidang ilmu yaitu:1. Bidang Kesehatan, yang meliputi: Farmasi, Gizi, Kebidanan, Kedokteran,

Kedokteran Gigi, Keperawatan, Kesehatan Masyarakat, Psikologi.2. Bidang Pertanian, yang meliputi: Kedokteran Hewan, Kehutanan, Kelautan,

Perikanan, Pertanian, Peternakan, Teknologi Pertanian.3. Bidang MIPA, yang meliputi: Astronomi, Biologi, Geografi, Fisika, Kimia,

Matematika.4. Bidang Teknologi dan Rekayasa, yang meliputi: Informatika, Teknik, Teknologi

Pertanian.5. Bidang Sosial Ekonomi, yang meliputi : Agribisnis (Pertanian), Ekonomi, Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik.6. Bidang Humaniora, yang meliputi : Agama, Bahasa, Budaya, Filsafat, Hukum,

Sastra, Seni.7. Bidang Pendidikan, yang meliputi Program Studi Ilmu-Ilmu Pendidikan di bawah

Fakultas Kependidikan.

Persyaratan administratif untuk PKMP, PKMT, PKMK dan PKMM

1. Peserta PKM adalah kelompok mahasiswa S1 dan diploma yang sedang aktif dan dapat berasal dari berbagai program studi yang berbeda atau dari satu program studi yang sama, bergantung pada bidang kegiatan dan topik yang akan dilaksanakan, namun masih dalam satu perguruan tinggi yang sama. Keanggotaan mahasiswa dalam kelompok disarankan berasal dari minimal 2 (dua) angkatan yang berbeda.

2. Seorang mahasiswa hanya dibenarkan masuk dalam satu kelompok pengusul PKM yang disetujui untuk didanai.

3. Seorang dosen pembimbing/pendamping hanya diperkenankan diusulkan sebagai pembimbing maksimum 3 (tiga) judul/kelompok pelaksana PKM.

4. Usulan PKM diberi sampul sesuai dengan ketentuan yang tertulis, yaitu PKMP warna putih, PKMT warna biru, PKMK warna kuning, PKMM warna merah, PKM-AI hijau muda dan PKM-GT warna coklat.

5. Menyertakan halaman pengesahan yang dilengkapi dengan tempat, tanggal, bulan dan tahun yang ditandatangani (asli) oleh Direktur kemahasiswaan, Wakil Dekan I (Pembina UKM Penalaran jika usulan dari UKM Penalaran), dosen pendamping dan ketua pengusul program.

7

Page 8: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

6. Pengajuan usulan dilakukan perguruan tinggi secara kolektif.7. Setiap usulan yang mencantumkan dana dari pihak lain harus menyertakan Surat

Pernyataan Pembiayaan (dengan meterai yang berlaku) dari instansi yang menyediakan dana tersebut.

8. Setiap usulan PKM-T dan PKM-M wajib menyertakan SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN BEKERJASAMA (dengan materai yang berlaku) dari pihak mitra yang disebutkan.

Aturan penulisan usulan PKMP, PKMT, PKMK dan PKMM

1. Usulan ditulis mengikuti sistematika penulisan sesuai kriteria yang tercantum dalam buku Pedoman PKM 2010. Pengusul disarankan untuk mencermati perbedaan mendasar dari masing -masing jenis PKM.

2. Bahasa Indonesia yang digunakan hendaknya baku dengan tata bahasa dan ejaan yang disempurnakan, sederhana, dan jelas.

3. Bagian kelengkapan administratif yang meliputi halaman judul, nama/daftar anggota kelompok, halaman pengesahan, diberi nomor halaman menggunakan angka Romawi kecil dan diketik di sebelah kanan bawah (i, ii, dan seterusnya).

4. Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu) dan diketik di sebelah kanan atas.

5. Tabel diberi judul dengan penomoran tabel sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul tabel ditulis di atas tabel dengan nomor tabel menggunakan angka Arab.

6. Gambar, baik dalam bentuk grafik maupun foto diberi judul dengan penomoran gambar sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul gambar ditulis di bawah gambar dengan nomor gambar menggunakan angka Arab.

7. Khusus PKMP, PKMT, dan PKM-GT, penyebutan sumber pustaka dalam naskah serta penulisan daftar pustaka hendaknya mengikuti aturan penulisan yang berlaku, yaitu mengikuti sistem HARDVARD,. atau sistem lainnya yang berlaku universal. Khusus PKM-AI ditulis dengan VANCOUVER STYLE.

8. Diketik di kertas ukuran A4 dengan jumlah halaman maksimum 20 termasuk lampiran, menggunakan font times new roman 12 pts, 1 spasi, 4 cm dari batas kiri dan 3 cm dari batas atas, kanan dan bawah.

8

Page 9: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

Struktur usulan PKMP, PKMT, PKMK dan PKMM

Struktur usulan PKMP, PKMT, PKMK dan PKMM terdiri dari komponen berikut :

A. JUDULB. LATAR BELAKANG MASALAHC. PERUMUSAN MASALAHD. TUJUANE. LUARAN YANG DIHARAPKANF. KEGUNAANG. TINJAUAN PUSTAKA (untuk PKM-P dan PKM-T), GAMBARAN UMUM

RENCANA USAHA (ulasan mengenai hasil survai pasar atau survai kelayakan usaha untuk kegiatan kewirausahaan yang direncanakan dalam PKM-K), GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN (untuk PKM-M)

H. METODE PELAKSANAANI. JADWAL KEGIATANJ. RANCANGAN BIAYAK. DAFTAR PUSTAKA (untuk PKM-P dan PKM-T)L. LAMPIRAN

1) BIODATA KETUA serta ANGGOTA KELOMPOK2) BIODATA DOSEN PENDAMPING3) LAIN-LAIN

Penjelasan singkat

JUDULJudul kegiatan PKM hendaklah singkat dan spesifik, tetapi cukup jelas memberi gambaran mengenai kegiatan PKM yang diusulkan

LATAR BELAKANG MASALAHPKMP

- Kemukakan unsur kreativitas yang diusulkan, hal-hal yang mendorong atau argumentasi pentingnya dilakukan kegiatan yang diusulkan.

- Uraikan proses dalam mengidentifikasi masalah yang akan dicari solusinya- Kemukakan pandangan singkat dari para penulis/peneliti lain yang pernah

melakukan pembahasan topik terkait

9

Page 10: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

PKMT- Kemukakan pandangan singkat dari para penulis/peneliti lain yang pernah

melakukan pembahasan topik terkait- Gambarkan secara kuantitatif potret, profil dan kondisi khalayak sasaran yang

akan dilibatkan dalam kegiatan- Gambarkan pula kondisi dan potensi wilayah dari segi fisik, sosial, ekonomi

maupun lingkungan yang relevan dengan kegiatan yang akan dilakukanPKMK

- Uraikan proses dalam mengidentifikasi peluang usaha- Gambarkan secara kuantitatif potret, profil dan kondisi khalayak sasaran yang

akan dilibatkan dalam kegiatan- Gambarkan pula kondisi dan potensi wilayah dari segi fisik, sosial, ekonomi

maupun lingkungan yang relevan dengan kegiatan yang akan dilakukanPKMM

- Gambarkan secara kuantitatif potret, profil dan kondisi khalayak sasaran yang akan dilibatkan dalam kegiatan

- Gambarkan pula kondisi dan potensi wilayah dari segi fisik, sosial, ekonomi maupun lingkungan yang relevan dengan kegiatan yang akan dilakukan

PERUMUSAN MASALAH- Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti atau diselesaikan.- Uraikan pendekatan dan konsep untuk menjawab masalah yang diteliti,

hipotesis yang akan diuji, dugaan yang akan dibuktikan, masalah yang akan dicari penyelesaiannya, atau peluang usaha yang akan diraih.

- Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan kegiatan PKM.

- Uraian perumusan masalah tidak harus dalam bentuk pertanyaan

TUJUAN- Kegiatan PKMP dapat bertujuan untuk menjajagi, menguraikan,

menerangkan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala, konsep atau dugaan, atau membuat suatu model.

- Rumuskan tujuan yang akan dicapai secara spesifik yang merupakan kondisi baru yang diharapkan terwujud setelah kegiatan PKM-T, PKM-K maupun PKM-M selesai.

- Rumusan tujuan hendaknya jelas dan dapat diukur

LUARAN YANG DIHARAPKANLuaran kegiatan PKM mengacu pada Tabel 1

KEGUNAANSebutkan manfaat yang akan diperoleh bagi khalayak sasaran, dari sisi ekonomi maupun Ipteks, pada saat atau setelah kegiatan PKM selesai

10

Page 11: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

TINJAUAN PUSTAKA (PKMP dan PKMT)- Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli dari jurnal ilmiah.- Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan

mendasari kegiatan PKM yang akan dilakukan.- Tinjauan Pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang

diperoleh dari pustaka acuan serta menjadi landasan usulan kegiatan PKM.- Tinjauan Pustaka mengacu pada Daftar Pustaka.- Tinjauan Pustaka bukan kumpulan teori, namun merupakan rangkaian teori

yang mempunyai sebuah atau beberapa alur pikir tentang terjadinya suatu peristiwa ilmiah (mechanism of action) dari suatu topik ilmiah yang dikaji.

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA (PKMK)- Uraikan kondisi umum lingkungan yang menimbulkan gagasan menciptakan

kegiatan usaha.- Gambaran mengenai potensi sumberdaya dan peluang pasar termasuk

analisis ekonomi usaha yang direncanakan disajikan secara singkat untuk menunjukkan kelayakan usaha.

- Gambaran usaha yang direncanakan harus menjanjikan perolehan profit untuk menjamin peluang keberlanjutan usaha setelah kegiatan PKM-K selesai dilaksanakan

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN (PKMM)- Penjelasan mengenai kondisi masyarakat sasaran yang akan menerima

kegiatan pengabdian agar diuraikan secara faktual.- Uraikan permasalahan yang dihadapi masyarakat yang membutuhkan

bantuan penyelesaiannya, dan berikan gambaran solusi yang ditawarkan termasuk teknologi yang akan digunakan.

- Hindari adanya kegiatan percobaan/penelitian dalam usulan PKM-M

METODE PELAKSANAAN (METODE PENELITIAN UNTUK PKMP)- Uraikan metode yang digunakan dalam pelaksanaan program secara rinci. - Uraian untuk PKM-P dapat meliputi variable dalam penelitian, model yang

digunakan, rancangan penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data, cara penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian.

- Sedangkan metode untuk PKM-T, PKM-K dan PKM-M merupakan teknik atau cara menyelesaikan permasalahan dan sekaligus untuk mencapai tujuan program.

JADWAL KEGIATAN PROGRAM- Buatlah jadwal kegiatan PKM yang meliputi rinci kegiatan persiapan,

pelaksanaan dan penyusunan laporan dalam bentuk Bar-chart. Ba-rchart memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut.

- Jadwal pelaksanaan mengacu pada Metode Pelaksanaan Program.

11

Page 12: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

- Usahakan tidak menggunakan nama bulan secara eksplisit dalam penjadwalan rencana kegiatan. Sebagai contoh, untuk menggambarkan urutan waktu pelaksanaan, gunakan kata “bulan ke-1, bulan ke-2”, dan seterusnya, bukan bulan Maret, bulan April, dan seterusnya.

- Lama pelaksanaan PKM maksimal 5 bulan

RANCANGAN BIAYA- Berikan rincian biaya PKM baik yang didanai Depdiknas, maksimum Rp 10

(sepuluh) juta, maupun pihak lain yang bersedia berkontribusi. Usulan yang melampaui pagu biaya tersebut, tidak akan dinilai.

- Rekapitulasi biaya terdiri atas:• Bahan habis pakai• Peralatan penunjang PKM• Perjalanan• Lain-lain

- Rincian biaya harus lengkap, wajar dan jelas peruntukannya.- Honorarium (tim pelaksana, dosen pendamping ataupun tenaga

pembantu lainnya) tidak diperkenankan bagi pihak manapun (tim pelaksana, dosen pendamping ataupun tenaga pembantu lainnya).

DAFTAR PUSTAKA- Untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar

pustaka, begitu juga sebaliknya, setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam tubuh tulisan.

- Penulisan pustaka pada PKMP dan PKMT mengacu HARVARD STYLE., sedangkan untuk PKM AI mengacu pada VANCOUVER STYLE.

- Dalam usulan PKMK dan PKMM tidak perlu ada daftar pustaka.

LAMPIRAN1. Daftar Biodata singkat Ketua dan Anggota Kelompok serta Dosen Pembimbing

(harus ditandatangani)2. Gambaran teknologi yang akan diterapkembangkan (untuk PKMT, PKMK, PKMM)3. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Pengusaha Mikro/Kecil (untuk

PKMT), Koperasi atau Kelompok Tani (PKMM)4. Denah detil Lokasi Pengusaha Kecil atau Mitra Kerja (untuk PKMT, PKMM)5. Hal-hal lain yang dianggap perlu

12

Page 13: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

Format halaman kulit muka proposal PKMP, PKMT, PKMK dan PKMM

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAJUDUL POGRAM

…………………………………………………………………………………………

BIDANG KEGIATAN:*PKM ……………………..

Diusulkan oleh:Nama ketua kelompok, NIM, angkatan

Nama anggota kelompok, NIM, angkatanNama anggota kelompok, NIM, angkatanNama anggota kelompok, NIM, angkatanNama anggota kelompok, NIM, angkatan

UNIVERSITAS AIRLANGGASURABAYA

2010

*Pilih satu bidang PKMP, PKMT, PKMK atau PKMM

13

Page 14: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

Format lembar pengesahan usulan PKMP, PKMT, PKMK atau PKMM

Halaman Pengesahan Usulan Program Kreativitas Mahasiswa ……………..*Universitas Airlangga

1 Judul Kegiatan :2 Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK

( ) PKMT ( ) PKMM 3 Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian

( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa( ) Sosial ekonomi ( ) Humaniora( ) Pendidikan

4 Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap :b. NIM :c. Jurusan :d. Universitas :e. Alamat Rumah dan No Telp/HPf. Alamat email :

5 Anggota Pelaksana Kegiatan : orang6 Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar :b. NIP :c. Alamat rumah dan No Telp/HP

7 Biaya Kegiatan Totala. Dikti : Rpb. Sumber lain (sebutkan) : Rp

8 Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan (maksimum)

Surabaya, 1 Oktober 2010MenyetujuiWakil Dekan I/ Pembina UKM Penalaran** Ketua Pelaksana KegiatanFakultas……………………………………

(……………………………………………..) (……………………………………)NIP NIM

Direktur Kemahasiswaan Dosen PendampingUniversitas Airlangga

(……………………………………………..) (……………………………………)NIP NIP

*Pilih satu bidang Penelitian, Penerapan Teknologi, Kewirausahaan atau Pengabdian Masyarakat

**Pilih Wakil Dekan I jika usulan dari masing-masing fakultas Pilih Pembina UKM Penalaran jika usulan dari UKM Penalaran

14

Page 15: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

FORMAT DAN STRUKTUR PKM KARYA TULIS PKM-AI

Ada tiga karakter utama PKM-AI, yaitu:a) Tidak ada usulan pembiayaan;b) Usulan berupa artikel ilmiah siap terbit yang mengikuti kelaziman kaidah

penulisan suatu jurnal ilmiah;c) Sumber penulisan artikel ilmiah tersebut adalah kegiatan yang telah selesai

dilakukan kelompok mahasiswa penulis artikel. Karakter terakhir ini sekaligus menunjukkan bahwa sumber penulisan merupakan kegiatan, bukan laporan.

Persyaratan administratif

- Peserta PKM-AI adalah kelompok mahasiswa yang aktif dan terdaftar mengikuti program pendidikan S1 atau Diploma. Mahasiswa pengusul dapat berasal dari berbagai program studi yang berbeda atau dari satu program studi yang sama, tergantung pada bidang kegiatan yang telah selesai dilaksanakan, namun masih dalam satu perguruan tinggi yang sama. Keanggotaan mahasiswa disarankan berasal dari minimal 2 (dua) angkatan yang berbeda.

- Seorang mahasiswa diperkenankan sebanyak-banyaknya masuk ke dalam 2 kelompok pengusul PKM-AI yang berbeda, satu sebagai ketua, satu sebagai anggota kelompok, atau kedua-duanya sebagai anggota kelompok.

- Seorang dosen pembimbing diperkenankan membimbing maksimum 5 (lima) kelompok PKM-AI.

- Naskah diserahkan dalam bentuk hardcopy siap terbit (camera ready) serta soft copy dalam CD dengan format Microsoft Word (doc) dan Adobe Acrobat Reader (pdf). Foto dan gambar kalau perlu disimpan dalam direktori terpisah (sebagai cadangan) dalam CD. Format gambar yang disarankan adalah JPG, untuk foto bisa berasal dari kamera digital atau hasil digitasi menggunakan scanner.

Persyaratan penulisan

- Tulisan/naskah bersumber dari karya mahasiswa pada bidang akademik seperti Praktek Lapang, Kuliah Kerja Nyata, Magang, Penelitian (bagi mahasiswa yang membentuk Kelompok Studi/Riset misalnya), Studi Kasus Kelompok dalam rangka Tugas Khusus Mata Kuliah tertentu, serta kegiatan lain seperti PKM-P, PKM-T, PKM-K, PKM-M dan Penelitian Inovatif terkait dengan kegiatan Program IMHERE atau sejenisnya. Karya tersebut telah dilaksanakan kelompok mahasiswa yang menuliskannya.

- Jumlah anggota kelompok 3 s/d 5 orang dan merupakan mahasiswa program S1 atau Diploma yang masih aktif.

15

Page 16: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

- Setiap artikel wajib menyertakan Surat Pernyataan Sumber Penulisan yang diacu dan ditandatangani oleh Ketua Kelompok (tanpa meterai) dan Ketua Program Studi.

- Naskah belum pernah diterbitkan/dipublikasikan sebelumnya (naskah yang pernahditerbitkan di suatu jurnal dan naskah yang pernah memenangkan suatu lomba penulisan ilmiah tidak berhak lagi diajukan sebagai artikel PKM-AI).

- Naskah ditulis menggunakan aplikasi pengolah kata Microsoft Word. Untuk penyerahan akhir disertai juga dengan format Adobe Acrobat.

- Naskah ditulis minimal 8 (delapan) dan maksimal 10 (sepuluh) halaman termasuk abstrak, daftar pustaka, dan lampiran. Usulan PKM-AI dengan jumlah halaman yang tidak sesuai dengan ketentuan tersebut dinyatakan gugur.

- Bahasa Indonesia yang digunakan hendaknya baku dengan tata bahasa dan ejaan yang disempurnakan, sederhana, jelas, satu kesatuan, mengutamakan istilah yang mudah dimengerti, tidak menggunakan singkatan seperti “tdk”, “tsb”, “yg”, “dgn”, “sbb”, “dll”.

Petunjuk Penulisan/Pengetikan

1. Naskah diketik 1 (satu) spasi pada kertas berukuran A4 dengan font 12, roman time style, jarak pengetikan 4 cm dari samping kiri, 3 cm dari samping kanan, 3 cm dari batas atas, dan 3 cm dari batas bawah.

2. Cara penulisan Bab dan Subbab tidak menggunakan sistem numeral, artinya tidak ada penomoran Bab dan Sub-bab. Penulisan bab baru mengikuti bab sebelumnya dengan jarak 3 spasi antara judul bab dengan baris terakhir bab sebelumnya (tidak berganti halaman baru).

3. Judul artikel diketik menggunakan huruf besar (kapital) dengan font style bold (cetak tebal) dengan posisi di tengah tanpa digarisbawahi.

4. Judul Bab diketik menggunakan huruf besar (kapital) dengan font style bold (cetak tebal) dimulai dari sebelah kiri tanpa digaris-bawahi.

5. Judul Subbab ditulis dengan font style bold (cetak tebal), dimulai dari sebelah kiri,huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar (kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti preposisi (“di”, “ke”, “dari”, “yang”, “antara”, “pada”, “untuk”, “tentang”, “dengan”); kata sambung (“dan”, “atau”, “sejak”, “setelah”, “karena”).

6. Judul Anak Subbab ditulis dengan font style italic (cetak miring) dimulai dari sebelah kiri, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar (kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti preposisi (“di”, “ke”, “dari”, “yang”, “antara”, “pada”, “untuk”, “tentang”, “dengan”); kata sambung (“dan”, “atau”, “sejak”, “setelah”, “karena”).

7. Jarak pengetikan antara Bab dan Subbab 2,5 spasi, antara Subbab dan kalimat dibawahnya 2 spasi.

8. Alinea baru diketik menjorok ke dalam (diberi indentation) sebanyak 7-8 karakter (sekitar 1,25 cm).

16

Page 17: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

9. Abstrak dan Daftar Pustaka diketik 1 spasi. Khusus abstrak ditulis menggunakan font style italic (cetak miring). Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris.

10. Nama-nama penulis beserta alamat institusinya diketik tepat di bawah judul artikel dengan jarak 1,5 spasi.

11. Bagian kelengkapan administratif yang meliputi halaman judul, nama/daftar anggota kelompok, halaman pengesahan serta kata pengantar apabila ada, diberi nomor halaman menggunakan angka romawi kecil dan diketik di sebelah kanan bawah (i, ii, dan seterusnya).

12. Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu) dan diketik di sebelah kanan atas dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas.

13. Tabel diberi judul dengan penomoran tabel sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul tabel ditulis di atas tabel dengan nomor tabel menggunakan angka arab.

14. Gambar baik dalam bentuk grafik maupun foto diberi judul dengan penomoran gambar sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul gambar ditulis di bawah gambar dengan nomor gambar menggunakan angka arab.

15. Hindari penggunaan warna dalam gambar, gunakan teknik grey-scale untuk mengemulasi warna dalam foto atau diagram, dan gunakan pattern/pola untuk menggantikan warna dalam grafik garis ataupun diagram.

Struktur Usulan PKM-AI

Struktur usulan PKM-AI terdiri dari komponen - komponen berikut :I. JUDULII. NAMA PENULIS (termasuk alamat/nama institusi)III. ABSTRAK (Latar belakang,Tujuan, Metode, Hasil, Kesimpulan, Key words)IV. PENDAHULUAN (Persoalan yang mendasari pelaksanaan, Uraian dasar-dasar

keilmuan yang mendukung, Kemutakhiran substansi pekerjaan)V. TUJUAN (Menemukan teknik/konsep/metode sebagai jawaban atas persoalan)VI. METODE (Kesesuaian dengan persoalan yang akan diselesaikan,

Pengembangan metode baru, Penggunaan metode yang sudah ada)VII. HASIL DAN PEMBAHASAN (Kumpulan dan kejelasan penampilan data,

Proses/teknik pengolahan data, Ketajaman analisis dan sintesis data, Perbandingan hasil dengan hipotesis atau hasil sejenis sebelumnya)

VIII. KESIMPULAN (Tingkat ketercapaian hasil dengan tujuan)IX. DAFTAR PUSTAKA (Ditulis sesuai dengan peraturan model Harvard atau

Vancouver, Sesuai dengan uraian sitasi, Kemutakhiran pustaka)

17

Page 18: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

Format halaman kulit muka karya tulis PKM-AI dan PKM-GT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAJUDUL POGRAM

…………………………………………………………………………………………

BIDANG KEGIATAN:*PKM ……………………..

Diusulkan oleh:Nama ketua kelompok, NIM, angkatan

Nama anggota kelompok, NIM, angkatanNama anggota kelompok, NIM, angkatanNama anggota kelompok, NIM, angkatanNama anggota kelompok, NIM, angkatan

UNIVERSITAS AIRLANGGASURABAYA

2010

*Pilih satu bidang PKM-AI atau PKM-GT

18

Page 19: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

Format halaman pengesahan karya tulis PKM-AI dan PKM-GT

Halaman Pengesahan Program Kreativitas Mahasiswa ……………..*Universitas Airlangga

1 Judul Kegiatan :2 Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI ( ) PKM-GT3 Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap :b. NIM :c. Jurusan :d. Universitas :e. Alamat Rumah dan No Telp/HPf. Alamat email :

4 Anggota Pelaksana Kegiatan : orang5 Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar :b. NIP :c. Alamat rumah dan No Telp/HP

Surabaya, 1 Oktober 2010

MenyetujuiWakil Dekan I/ Pembina UKM Penalaran** Ketua Pelaksana KegiatanFakultas……………………………………

(……………………………………………..) (……………………………………)NIP NIM

Direktur Kemahasiswaan Dosen PendampingUniversitas Airlangga

(……………………………………………..) (……………………………………)NIP NIP

*Pilih satu bidang Artikel Ilmiah atau Gagasan Tertulis**Pilih Wakil Dekan I jika usulan dari masing-masing fakultas Pilih Pembina UKM Penalaran jika usulan dari UKM Penalaran

19

Page 20: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

PKMGT

Persyaratan Administratif

a) Peserta PKM-GT adalah kelompok mahasiswa yang sedang aktif dan terdaftar mengikuti program pendidikan S1 atau Diploma. Mahasiswa pengusul dapat berasal dari berbagai program studi yang berbeda atau dari satu program studi yang sama, tergantung pada bidang kegiatan yang telah selesai dilaksanakan, namun masih dalam satu perguruan tinggi yang sama. Keanggotaan mahasiswa disarankan berasal dari minimal 2 (dua) angkatan yang berbeda.

b) Seorang mahasiswa hanya dibenarkan mengirimkan sebanyak-banyaknya 2 (dua) artikel PKMGT, satu sebagai ketua, satu sebagai anggota, atau kedua-duanya sebagai anggota kelompok.

c) Seorang dosen diperkenankan membimbing maksimal 5 (lima) kelompok pengusul PKMGT.

d) Naskah diserahkan dalam bentuk hardcopy siap terbit (camera ready) serta soft copy dalam CD dengan format Microsoft Word (doc) dan Adobe Acrobat Reader (pdf). Foto dan gambar kalau perlu disimpan dalam direktori terpisah (sebagai cadangan) dalam CD. Format gambar yang disarankan adalah JPG, untuk foto bisa berasal dari kamera digital atau hasil digitasi menggunakan scanner.

Petunjuk Penulisan/Pengetikan

Petunjuk penulisan/pengetikan PKM-GT dan tata bahasa yang digunakan mengikuti ketentuan yang ditetapkan untuk artikel PKM-AI. Jumlah halaman artikel PKM-GT ditetapkan sebanyak-banyaknya 15 (lima belas) termasuk daftar pustaka.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan hendaknya berisi rancangan yang teratur sebagai berikut

1. Bagian Awal

a. Halaman Judul1) Judul diketik dengan huruf besar, hendaknya ekspresif, sesuai dan tepat dengan

masalah yang ditulis dan tidak membuka peluang untuk penafsiran ganda.2) Nama penulis dan nomor induk mahasiswa ditulis dengan jelas3) Perguruan tinggi asal ditulis dengan jelas.4) Tahun penulisan5) Kulit Muka luar menggunakan plastik transparan berwarna biru muda

20

Page 21: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

b. Lembar Pengesahan1) Lembar pengesahan memuat judul, nama penulis, dan nomor induk.2) Lembar pengesahan ditandatangani Dosen Pembimbing, dan Pembantu Rektor/

Ketua/ Direktur Bidang Kemahasiswaan lengkap dengan stempel perguruan tinggi.

3) Lembar pengesahan diberi tanggal sesuai dengan tanggal pengesahan.

c. Kata Pengantar dari penulisd. Daftar Isi dan daftar lain yang diperlukan seperti daftar gambar, daftar tabel, dan

daftar lampiran.e. Ringkasan (bukan abstrak) karya tulis disusun maksimum 1 (satu) halaman yang

mencerminkan isi keseluruhan karya tulis, mulai dari latar belakang, tujuan, landasan teori yang mendukung, metoda penulisan, pembahasan, kesimpulan dan rekomendasi.

2. Bagian Intia. PendahuluanBagian Pendahuluan berisi hal-hal sebagai berikut:1) latar belakang yang berisi uraian tentang alasan mengangkat gagasan menjadi

karya tulis (dilengkapi dengan data atau informasi yang mendukung),2) tujuan dan manfaat yang ingin dicapai.

b. GagasanUraikan tentang:1) Kondisi kekinian pencetus gagasan (diperoleh dari bahan bacaan, wawancara,

observasi, imajinasi yang relevan),2) Solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan sebelumnya untuk memperbaiki

keadaan pencetus gagasan,3) Seberapa jauh kondisi kekinian pencetus gagasan dapat diperbaiki melalui

gagasan yang diajukan,4) Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu mengimplementasikan

gagasan dan uraian peran atau kontribusi masing-masingnya,5) Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan

gagasan sehingga tujuan atau perbaikan yang diharapkan dapat tercapai,

c. Kesimpulan1) Gagasan yang diajukan,2) Teknik implementasi yang akan dilakukan,3) Prediksi hasil yang akan diperoleh (manfaat dan dampak gagasan)

3. Bagian Akhira. Daftar Pustaka ditulis untuk memberi informasi sehingga pembaca dapat dengan

mudah menemukan sumber yang disebutkan. Penulisan daftar pustaka mengikuti ketentuan seperti dalam uraian artikel PKM-AI.

21

Page 22: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

b. Daftar Riwayat Hidup (biodata atau curriculum vitae) peserta mencakup:• nama lengkap,• tempat dan tanggal lahir,• karya-karya ilmiah yang pernah dibuat,• penghargaan-penghargaan ilmiah yang pernah diraih.

c. Lampiran jika diperlukan, seperti: foto/dukumentasi, data dan informasi lainnya yang mendukung isi tulisan.

Anda ingin berhasil?

Beberapa kiat-kiat berikut diharapkan dapat meningkatkan peluang keberhasilan lolosnya proposal anda:

Pilihlah judul dan topik yang menarik. Biasanya hal yang paling pertama dilihat oleh evaluator pada proposal PKM adalah judul dan topik PKM yang diajukan. Oleh sebab itu, usahakan judul yang diajukan dibuat semenarik mungkin. Jika dibandingkan antara dua judul berikut “Pembuatan bahan dasar kosmetik dari mentimun dan bengkuang” dan “Pembuatan bahan dasar kosmetik dari feces dan urine sapi”, tentunya judul kedua lebih aneh dan menarik. Tentu saja judul yang menarik saja tidak menjamin proposal tersebut pasti lolos. Penyusun proposal harus dapat menyakinkan evaluator bahwa dengan berbekal pengetahuan yang sudah ada (tercermin dari tinjauan pustaka), metode pelaksanaannya (tercermin pada materi dan metode), serta keberhasilan pelaksanaannya (tercermin pada penjadwalan dan pembiayaanya), ide yang tercantum pada judul proposal tersebut dapat terealisasikan dengan baik. Sering juga evaluator menghadapi suatu kenyataan bahwa banyak proposal yang judulnya sangat menarik, akan tetapi ternyata setelah dibaca isi proposalnya tidak mencerminkan dan mendukung judul tersebut, akibatnya evaluator tidak meloloskan proposal tersebut. Sebagai contoh pernah ada proposal yang diajukan dengan judul “Sistem pengangkatan air tanah tanpa energi listrik di daerah papua”. Judul ini sangat menarik bagi evaluator sebab jika PKM ini berhasil dengan baik, tentunya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat. Setelah proposal tersebut dibaca seluruhnya ternyata kelompok mahasiswa ini merencanakan membuat sumur gali sebanyak 5 buah dengan kedalaman masing-masing 20 meter. Selanjutnya untuk mengangkat air tanah digunakan timba yang dikerek dan air tersebut dialirkan pada saluran yang dibuat ke rumah penduduk. Jadi jelas bagi evaluator bahwa ide yang diusulkan tersebut sudah merupakan teknik yang telah diterapkan masyarakat luas di daerah lain.

Seringkali mahasiswa mengalami kesulitan dalam membuat ide awal yang akan ditulis dalam proposal. Kita harus ingat bahwa untuk menjadi kreatif, kita harus dapat membuka belenggu kebiasaan yang ada. Sebagai contoh dalam menulis sesuatu, ditabukan untuk menulisnya dengan menggunakan tinta merah dan dianjurkan untuk menulisnya dengan tinta warna hitam atau biru, rapi dan dengan

22

Page 23: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

haruf yang sama besarnya. Kebiasaaan seperti ini tanpa kita sadari telah menjadi belenggu kreativitas kita. Selama komposisi huruf dan warna menarik, tulis saja sesuai dengan imajinasi anda. Tentu saja kita harus melanggar kebiasaan, yaitu dengan cara menulis kalimat dengan berbagai kombinasi huruf dan warna, termasuk warna merah di dalamnya. Jadi jika kita ingin berpikir kreatif, cara berpikir kita harus melewati batas-batas kebiasaan, tradisi atau norma yang ada.

Selanjutnya setelah kita telah terbebas dari belengggu ini akan mengalir berbagai ide liar yang terpikir sesaat. Ide-ide liar yang mengalir ini harus segera ditulis segera sebelum kita lupa. Dalam menciptakan ide-ide ini kita tidak perlu takut membuat kesalahan, sebab nantinya setelah dicatat, kita harus kembali membaca dan merenungkan serta merangking ide-ide tersebut berdasarkan prioritas, realisasi ide dan peluangnya untuk berhasil didanai. Dengan cara ini dalam satu hari saja tidak menutup kemungkinan akan banyak sekali ide yang muncul dan diharapkan tidak ada lagi mahasiswa yang tidak mengikuti kompetisi PKM, dengan alasan tidak memiliki ide.

Tulis proposal sesuai dengan panduan. Menulis proposal sesuai dengan format yang diminta oleh pihak DIKTI merupakan suatu keharusan. Setelah membaca judul, biasanya evaluator melihat dulu apakah proposal yang akan dievaluasi tersebut sudah sesuai dengan format yang diminta. Sering kali, karena mengejar batas akhir pengumpulan, proposal dikirim tanpa lembar pengesahan atau ada bagian-bagian yang seharusnya ada di proposal tidak ada di dalam proposal. Seleksi awal kelengkapan bagian-bagian yang harus ada dalam proposal PKM merupakan cara yang efektif bagi evaluator untuk menentukan kelayakan proposal tersebut untuk dibiayai. Dalam hal ini bagaimana mungkin evaluator akan yakin bahwa kelompok mahasiswa tersebut dapat menjalankan program PKM nya, jika dalam menulis proposalnya saja sudah tidak lengkap dan jelas. Oleh sebab itu, apabila sudah mendapatkan kesepakatan ide yang akan dituangkan dalam proposal, bacalah panduan penulisan PKM dengan cermat dan ikuti semua persyaratan yang tercantum dalam format, termasuk di dalamnya besar huruf, ukuran kertas, bagian-bagian yang harus ada, tata cara penulisan pustaka. Jadi sangat disayangkan jika ide yang baik dari mahasiswa tidak didanai dalam kegiatan PKM, karena ditulis tidak sesuai dengan format.

Konsultasikan proposal dengan pakarnya. Memang harus kita sadari bahwa kualitas sumber daya manusia dan antusiasme pembina kemahasiswaan dan mahasiswanya untuk mengikuti kegiatan PKM sangat bervariasi. Ada perguruan tinggi yang sudah memiliki sistem pembinaan dan kaderisasi mahasiswa untuk mengikuti PKM yang sangat baik, akan tetapi tidak dapat kita pungkiri juga ada perguruan tinggi yang tampaknya kurang perduli dengan kegiatan PKM ini. Biasanya di perguruan tinggi yang perduli dengan program PKM, penyebaran informasi PKM telah dilakukan dengan baik. Disamping itu, untuk meningkatkan minat biasanya dilakukan pelatihan-pelatihan cara penyusunan proposal PKM secara teratur. Di perguruan tinggi seperti ini biasanya, mahasiswa hampir tidak

23

Page 24: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

memiliki kesulitan untuk berkonsultasi dengan pakar (pembimbing), sebab pembimbing tersebut sudah terbiasa dan memiliki kemampuan yang memadai untuk meningkatkan motivasi, menajamkan serta membungkus ide dari mahasiswa untuk menjadi proporsal yang menarik.

Hal lain yang penting untuk diingat bahwa para pakar tersebut tentunya tidak hanya terdapat di laboratorium dan jurusan (departemen) dimana mahasiswa tersebut berada. Mahasiswa harus secara aktif berkonsultasi dan mencari pakar yang diharapkan dapat membantu menuangkan idenya ke dalam proposal di luar bagian/laboratorium, di luar jurusan/depertemen, bahkan di luar fakultasnya. Melalui cara ini diharapkan mahasiswa dapat memperluas wawasannya dan mempertajam idenya.

Sering dijumpai bahwa suatu perguruan tinggi langsung mengirimkan apapun proposal PKM yang diajukan oleh mahasiwa tanpa menyeleksinya terlebih dahulu. Sehingga dalam evaluasi proposal banyak dijumpai seperti seorang pembimbing membimbing lebih dari 20 proposal; satu mahasiswa membuat lebih dari 5 proposal dengan hanya mengganti atau memodifikasi sedikit proposalnya atau yang lebih memprihatinkan isi proposalnya hampir sama dan hanya mengganti lokasi pelaksanaan atau materi yang diteliti. Oleh sebab itu peran para Pembina kemahasiswaan sangat diharapkan dalam melakukan seleksi awal, sehingga proposal yang dikirim layak untuk dievaluasi.

Bentuklah kelompok yang memiliki pengetahuan yang menunjang. Pembentukan kelompok penyusun proposal akan sangat menentukan keberhasilan suatu proposal. Oleh sebab itu, janganlah pola pemikiran kita terkungkung oleh kurungan laboratorium, bagian, jurusan atau fakultas dimana mahasiswa berada. Sebagai contoh untuk judul PKM “Pembuatan alat pembuat tapioka tanpa ampas”, komposisi anggota tim, harus berasal dari berbagai disiplin ilmu, yaitu teknik mesin untuk merancang peralatan, agronomi untuk mengetahui biologi dan struktur fisik singkong, serta teknologi pangan untuk mengevaluasi kualitas pati tapioka yang dihasilkan. Oleh sebab itu, jika judul ini hanya dilakukan oleh mahasiswa jurusan mesin saja, dikhawatirkan akan ada unsur yang tidak terbahas dengan baik dan akan berakibat kurangnya kualitas proposal.

Dalam rangka kaderisasi, susunlah anggota tim yang terdiri dari berbagai tingkat sehingga diharapkan ada unsur pembinaan yang berkelanjutan. Hindari penyusunan seluruh anggota kelompok yang terdiri dari mahasiswa tingkat akhir semuanya. Perlu kita ingat bahwa rentang waktu dari pemberitahuan, pelaksanaan sampai ke PIMNAS sering kali memakan waktu 1 tahun. Oleh sebab itu, jika komposisi anggota tim semuanya terdiri dari mahasiswa tingkat akhir, maka dikhawatirkan, pelaksanaan PKM tidak berjalan dengan baik sebab secara bersamaan mahasiswa tersebut disibukkan dengan tugas akhir. Disamping itu sering kali judul PKM yang diundang ke PIMNAS tidak dapat dihadiri oleh anggota timnya, karena semua anggotanya telah lulus. Kaderisasi merupakan kunci

24

Page 25: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

keberhasilan suatu perguruan tinggi dalam mempertahankan reputasi ilmiah mahasiswanya dalam ajang PKM. Oleh sebab itu, perguruan tinggi diharapkan dapat menyusun strategi pembinaan ilmiah mahasiswanya agar prestasi ilmiahnya dapat menonjol dan konsisten.

Disamping dua hal di atas, perlu juga diperhatikan keserasian dan kecocokan anggota tim. Diharapkan bahwa semua angota tim memiliki penjabaran tugas yang jelas dan berbeda dengan anggota tim lainnya agar efisiensi dapat tercapai. Oleh sebab itu, di dalam pedoman penyusun proposal PKM diharuskan untuk mencantumkan Riwayat Hidup lengkap bagi ketua dan anggota kelompok, serta pembimbing. Dalam hal ini, evaluator akan menilai kesesuaian bidang mahasiswa dan pembimbing dengan topik yang diajukan. Hal ini penting untuk dinilai agar ada suatu jaminan bahwa kelompok tersebut dengan bimbingan pembimbing dapat melaksanakan dengan baik apa yang tertulis di proposal.

Pelajari kriteria penolakan. Sejalan dengan proses penulisan proposal, kriteria penolakan suatu proposal harus dipelajari dengan baik agar hal-hal yang menyebabkan ditolaknya suatu proposal dapat dihindari. Masing-masing jenis PKM memiliki kriteria penolakan yang tertentu pula. Sebagai contoh untuk PKMP dan PKMT kriteria penolakannya antara lain:

a. Latar belakang kurang mendukung teknologi yang direncanakan. Perumusan masalah/teknologi tidak dirumuskan dengan jelas. Kriteria penolakan ini berhubungan dengan Latar Belakang Permasalahan yang tertulis di proposal.

b. Kreativitas yang spesifik tidak diungkapkan. Metode tidak dijelaskan dengan jelas atau diragukan mampu mencapai tujuan penelitian/teknologi yang dirumuskan. Kriteria penolakan ini berhubungan dengan Metodologi Pelaksanaan yang tertulis di proposal. INGAT unsur penilai utama adalah KREATIVITAS !

c. Luaran dianggap sudah umum atau tidak sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan. Kreteria penolakan ini berhubungan dengan Luaran yang diharapkan yang tertulis di proposal

d. Kemungkinan terciptanya manfaat bagi pengembangan diri pribadi mahasiswa diragukan. Kriteria penolakan ini berhubungan dengan kegunaan penelitian untuk menumbuhkan jiwa kreativitas bagi mahasiswa yang tertulis di proposal

e. Pembagian tugas dan kerjasama antar anggota tidak ditonjolkan. Kriteria penolakan ini berhubungan dengan kegunaan penelitian dalam hal pengembangan kemandirian dan semangat kerjasama tim bagi mahasiswa yang tertulis di proposal.

f. Manfaat program bagi kelompok masyarakat sasaran atau pengguna diragukan. Kreteria penolakan ini berhubungan dengan kegunaan penelitian yang berhubungan dengan merangsang perkembangan kreativitas masyarakat yang tertulis di proposal

25

Page 26: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

g. Tidak sesuai dengan format inti pedoman. Kriteria penolakan ini berhubungan dengan penjadwalan kegiatan yang tertulis di proposal.

h. Ruang lingkup tidak sesuai dengan bidang kegiatan yang dipilih dan pembiayaan yang lebih tinggi dari pedoman. Kriteria penolakan berhubungan dengan komponen penyusunan anggaran biaya yang tertulis dalam proposal

i. Alasan diluar a sampai h yang akan ditulis oleh evaluator secara spesifik.

Secara umum dalam pembobotan penilaian, unsur kreativitas (latar belakang perumusan masalah, metodologi pelaksanaan dan luaran yang dihasilkan) memiliki bobot-bobot tertinggi, diikuti dengan unsur kegunaan program (bagi mahasiswa, masyarakat, dan kerjasama tim), unsur kesesuaian dengan format, serta unsur kesesuaian ruang lingkup program, jumlah anggota tim (catatan : bobot penilaian dapat berubah dari satu periode pengusulan PKM ke periode berikutnya. Baca Pedoman Penulisan Proposal PKM yang dikeluarkan oleh DP2M Dikti dengan cermat!)

Evaluator akan memberikan nilai untuk masing-masing kriteria penilaian ini dengan kisaran angka mulai dari satu sampai tujuh (1, 2, 3, 5, 6, 7) yang bermakna: 1 (sangat jelek) dan 7 (sangat baik). Batas nilai minimum lolosnya suatu proposal adalah 500. Oleh sebab itu, diperlukan suatu strategi yang jitu agar proposal yang diajukan lolos. Untuk dapat lolos, suatu proposal harus memiliki nilai minimum 5 untuk dua unsur utamanya, yaitu kreativitas dan kegunaan. Jika nilai kedua unsur ini tidak mencapai nilai 5, sudah dapat dipastikan proposal yang diajukan tidak lolos.

Buatlah perencanaan secara menyeluruh. Penyusun proposal diharapkan dapat merencanakan seluruh kegiatan PKM nya dengan baik sebelum mengajukan proposal agar dapat mengantisipasi tahapan-tahapan yang akan dilalui. Perencanaan ini harus disesuaikan dengan tahapan-tahapan yang akan dilalui oleh penyusun proposal apabila proposalnya kelak diterima. Adapun tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Permintaan proposal ke perguruan tinggi. Pengumuman ini biasanya dilakukan oleh DIKTI dan dikirimkan ke perguruan tinggi. Disamping itu informasi tentang PKM dapat pula diperoleh melalui website DIKTI. Pengumuman ini biasanya berisi tentang jenis PKM yang ditawarkan, pedoman penulisan dan batas akhir pengumpulan proposal.

2. Proposal yang telah dikirimkan oleh masing-masing perguruan tinggi selanjutnya dipilah-pilah dan diberikan lembaran identitas sesuai dengan jenis PKM yang diajukan dan kode perguruan tinggi pengusul.

3. Proposal yang telah dipilah-pilah selanjutnya dibagikan ke pakar PKM untuk dievaluasi. Setiap judul proposal akan dievaluasi oleh dua orang pakar secara independen.

26

Page 27: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

4. Dikti selanjutnya akan mengundang para evaluator ini untuk memberikan kesempatan pada pakar yang menilai proposal yang sama untuk menentukan proposal mana yang lolos dan proposal mana yang ditolak, setelah dibuat nilai rata-rata evaluator untuk masing-masing proposal. Kedua evaluator selanjutnya membuat kesepakatan untuk menentukan berapa dana yang seharusnya dialokasikan untuk proposal yang diterima sesuai dengan ruang lingkup dan volume kegiatannya

5. Hasil ini selanjutnya akan dievaluasi oleh tim kecil untuk dilihat distribusi perguruan tinggi pengusul dan keseuaian dengan anggaran yang akan dialokasikan.

6. Hasil evaluasi ini selanjutnya diumumkan secara serentak ke seluruh perguruan tinggi pengusul. Bagi proposal yang diterima dicantumkan besarnya biaya yang dialokasikan, sedangkan bagi proposal yang ditolak dicantumkan alasan penolakannya.

7. Selanjutnya kelompok mahasiswa yang diterima proposalnya akan menerima dana pelaksanaan kegiatan PKM dan melaksanakan PKM selama 4 bulan. Dana yang dialokasikan diberikan dalam dua tahapan, yaitu tahapan pelaksanaan sebesar 70% dan sisanya sebesar 30% akan diberikan apabila telah menyerahkan laporan akhir kegiatan PKM (catatan proporsi ini dapat berubah dari tahun ke tahun sesuai dengan Panduan yang dikeluarkan oleh DP2M DIKTI).

8. Menjelang akhir pelaksanaan kegiatan, DIKTI akan mengirimkan evaluator untuk menilai sampai sejauh mana kegiatan telah dilaksanakan dan dinilai hasil pelaksanaannya. Berdasarkan hasil pemantauan ini evaluator akan mengusulkan kelompok mana yang akan diundang menghadiri PIMNAS untuk menyampaikan hasil penelitiannya.

9. Selanjutnya dengan menggabungkan nilai proposal, hasil evaluasi di lapangan dan hasil yang disampaikan lewat Laporan Akhir, ditentukan kelompok mana yang akan diundang ke PIMNAS. (catatan : Baca dengan cermat bobot penilaian dari masing masing unsur ini di Pedoman PKM yang dikeluarkan oleh DP2M DIKTI)

10.Di PIMNAS para finalis diberi kesempatan untuk menyajikan hasil kegiatan PKM nya dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk poster dan dalam bentuk presentasi oral. Hasil ini selanjutnya akan dinilai oleh dewan juri untuk ditentukan kelompok mana yang akan mendapatkan penghargaan secara nasional.

Penutup

Mengingat kegiatan PKM ini memiliki unsur khas yang berupa kreativitas, diharapkan kelompok pengusul harus mempelajari tujuan pelaksanaan PKM dan hal-hal lain yang telah diuraikan di atas. Setelah mempelajari semuanya pengusul diharapkan dapat membuka belenggu kreativitas agar ide-ide dapat mengalir

27

Page 28: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

dengan deras. Pengusul proposal juga diingatkan agar dapat menjadwalkan kegiatannya secara menyeluruh dan mentargetkan PKM nya sampai ke PIMNAS. Melalui cara ini diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan motivasinya mengikuti kegiatan PKM.

Banyak sekali manfaat bagi mahasiswa dan institusi dengan mengikuti PKM ini. Kegiatan PKM disamping dapat dikaitkan dengan penyelesaian tugas akhir, kegiatan ini sangat berguna untuk menumbuhkan kreativitas mahasiswa yang tidak semuanya dapat diberikan dalam bentuk perkuliahan. Disamping itu kegiatan PKM ini diharapkan dapat melatih mahasiswa dalam kerja berkelompok. Adalah merupakan suatu kebanggaan bagi mahasiswa dan institusi apabila dapat memenangkan penghargaan di PIMNAS yang merupakan ajang adu kualitas ilmiah di tingkat nasional yang paling bergengsi.

Pustaka

Ronny Rachman Noor , 2009, Kiat-kiat sukses menulis proposal Program Kreativitas Mahasiswa, IPB

Pedoman Kreativitas Mahasiswa (PKM), 2009, Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departmen Pendidikan Nasional.

28

Page 29: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

LAMPIRAN

KRITERIA PENILAIAN PROPOSAL PKMP

29

Page 30: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

KRITERIA PENILAIAN PROPOSAL PKMT

KRITERIA PENILAIAN PROPOSAL PKMK

30

Page 31: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

KRITERIA PENILAIAN PROPOSAL PKMM

Keterangan:Skor bernilai 1,2,3,5,6,7

31

Page 32: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

Contoh penulisan daftar pustaka dan pencuplikan pustaka sistem Harvard (author-date-style)

Buller H, Hoggart K. 1994a. New drugs for acute respiratory distress syndrome. New England J Med 337(6): 435-439.

Buller H, Hoggart K. 1994b. The social integration of British home owners into rench rural communities. J Rural Studies 10(2):197–210.

Dower M. 1977. Planning aspects of second homes. di dalam Coppock JT (ed.), Second Homes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr. Hlm 210–237.

Grinspoon L, Bakalar JB. 1993. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Press.

Palmer FR. 1986. Mood and Modality. Cambridge: Cambridge Univ Press.

Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan:

“Smith (1983) menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi oleh beberapa spesies Rhizobium yang berbeda”.

“Integrasi vertikal sistem rantai pasokan dapat menghemat total biaya distribusi antara 15% sampai 25 % (Smith, 1949, Bond et al., 1955, Jones dan Green, 1963).”

“Walaupun keberadaan Rhizobium normalnya mampu meningkatkan pertumbuhan kacangkacangan (Nguyen, 1987), namun telah didapat pula hasil yang berbeda bahkan berlawanan (Washington, 1999).”

Contoh penulisan daftar pustaka dan pencuplikan pustaka sistem Vancouver (author-number-style)

(1) Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress syndrome due to avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9.

(2) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr; 1993.

(3) Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and Neuropsychology. Ed ke2. New York: McGraw-Hill; 1997.

(4) Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. J Endod 1994; 20: 355-6.

(5) Morse SS. Factors in the emergence of infectious disease. Emerg Infect Dis [serial online] 1995 Jan-Mar; 1(1):[24 screens]. Available from: URL: http://www/ cdc/gov/ncidoc/EID/eid.htm. Accessed December 25, 1999.

32

Page 33: Kiat Sukses Menyusun Proposal Pkm

(6) Amerongen AVN, Michels LFE, Roukema PA, Veerman ECI. 1986. Ludah dan kelenjar ludah arti bagi kesehatan gigi. Rafiah Arbyono dan Sutatmi Suryo. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pr; 1992. hlm 1-42.

(7) Salim S. Pengaruh humiditas dan waktu penyimpanan serta cara curing terhadapsifat fisik, kimia dan mekanik akrilik basis gigi tiruan. Disertasi. Surabaya: Pascasarjana Universitas Airlangga; 1995. hlm 8-21.

Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan:

“Uraian tentang dampak dari meluasnya flu burung telah disampaikan oleh penulis dalam publikasi yang lain (1). Beberapa penulis lain juga telah membahas secara luas terkait dengan masalah sosial yang berkaitan dengan fenomena tersebut, terutama Lane (2,3) dan Lewis (4). Hasil penelitian dari beberapa sumber menunjukkan bahwa penggunaan obat flu konvensional dalam kasus flu burung dapat berakibat fatal (1,4,5) bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian mendadak (3,6).

33