Top Banner
31 SUARA MUHAMMADIYAH 06 / 98 | 16 - 31 MARET 2013 NUR ROBIKHAN, S Ag 3 SIKAP MANUSIA TERHADAP AL-QUR'AN Kaum Muslimin sidang Jum’at rahimakumullah. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya berwasiat pada diri sendiri dan juga para jamaah sekalian, marilah kita tidak bosan-bosannya untuk memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Ilahi Rabbi, di mana pada saat ini kita masih diberi anugerah, hidayah taufik dan inayah-Nya. Baik berupa kesehatan, kesempatan bahkan iman dan takwa, sehingga kita masih dapat menghambakan diri untuk beribadah shalat Jum’at di majlis yang mubarak ini. Untuk itu, sebagai rasa syukur atas kenikmatan yang telah diberikan, kita tingkatkan iman dan takwa kita sekuat tenaga kita. Selanjutnya, shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan Nabi agung Muhammad saw beserta keluarga, sahabat, tabi'in, tabiit-tabiin dan semuanya yang mengikuti jejak beliau sampai yaumul kiamah. Kaum Muslimin sidang Jum’at rahimakumullah. Ketahuilah, bahwa di dalam diri manusia terdapat kelebihan-kelebihan yang luar biasa dibandingkan dengan makhluk lain. Yakni, manusia dibekali oleh Allah berupa cipta (akal), karsa (nafsu) dan rasa (hati nurani). Apabila ketiganya itu dapat berjalan seiring, maka akan menjadi baiklah manusia itu. Akan tetapi, apabila salah satu dari ketiga unsur tidak berfungsi sebagaimana mestinya yang telah dituntunkan oleh Allah SwTdan Rasulullah saw, maka yang terjadi adalah instabilitas diri yang berimbas pada orang lain, bahkan alam ini akan menjadi rusak. Misalnya, akal (cipta) sebagai alat untuk berfikir yang lebih maju untuk perubahan peradaban zaman dengan menciptakan segala sesuatu untuk kepentingan dan mempermudah manusia dengan didukung dengan nafsu (karsa) atau suatu keinginan untuk maju dan berprestasi. Akan tetapi, bila tidak diimbangi dengan hati nurani (rasa) yang peduli kepada sesama maupun alam sekitar, maka yang terjadi adalah keserakahan, kedlaliman. Sehingga memunculkan kerusakan dan kehancuran terhadap manusia itu sendiri, bahkan orang lain, juga alam sekitar. Contoh, orang yang memiliki keinginan (nafsu) untuk membuat/ menciptakan (akal) pabrik dengan harapan mendapat keuntungan banyak, tetapi tidak peduli lingkungan dengan menebang hutan sembarangan untuk lahan pabrik ditambah pembuangan limbah yang tidak ramah lingkungan. Kaum Muslimin sidang Jum’at rahimakumullah. Di sinilah, letak kelebihan dan kekurangan manusia dibandingkan dengan makhluk lain seperti malaikat maupun binatang. Misalnya, bila kita bandingkan dengan malaikat, meskipun malaikat selalu menyucikan Allah dan selalu beribadah dan tidak pernah berbuat dosa dan durhaka kepada Allah sebagaimana firmannya (Al-Baqarah...) tetapi malaikat tidak memiliki nafsu, sehingga bersifat statis tidak mengalami kemajuan atau stagnan. Apalagi dibandingkan dengan binatang yang hanya mengandalkan nafsu belaka yang tidak memiliki akal pikiran dan hati nurani maka manusia masih unggul. Seperti firmanNya dalam Al-Qur’an surat At-Tin ayat 4: ”Sesungguhnya, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.“ Namun, apabila manusia tidak dapat memfungsikan ketiga unur tersebut justru menjadi sebaliknya, manusia di mata Allah sangat rendah dan hina dibandingkan dengan binatang sebagaimana firman Allah dalam surat At-Tin ayat: 5 “Kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka).” Kaum Muslimin sidang Jum’at rahimakumullah. Untuk itu ada 3 (tiga ) kriteria manusia terhadap Al-Qur’an Khutbah Jum'at
4

Khutbah Jum'at · PDF fileSUARA MUHAMMADIYAH 06 / 98 | 16 - 31 MARET 201333 Khutbah Jum'at AULIA ABDAN IDZA SHALLA PENDIDIKAN AGAMA SEJAK DINI Jamaah Jum’at Rahiimakumullah

Mar 27, 2018

Download

Documents

hoangthuan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Khutbah Jum'at · PDF fileSUARA MUHAMMADIYAH 06 / 98 | 16 - 31 MARET 201333 Khutbah Jum'at AULIA ABDAN IDZA SHALLA PENDIDIKAN AGAMA SEJAK DINI Jamaah Jum’at Rahiimakumullah

31SUARA MUHAMMADIYAH 06 / 98 | 16 - 31 MARET 2013

NUR ROBIKHAN, S Ag

3 SIKAP MANUSIA TERHADAP AL-QUR'AN

Kaum Muslimin sidang Jum’atrahimakumullah.

Pada kesempatan yang berbahagiaini, saya berwasiat pada diri sendiri danjuga para jamaah sekalian, marilah kitatidak bosan-bosannya untukmemanjatkan puja dan puji syukurkehadirat Ilahi Rabbi, di mana pada saatini kita masih diberi anugerah, hidayahtaufik dan inayah-Nya. Baik berupakesehatan, kesempatan bahkan imandan takwa, sehingga kita masih dapatmenghambakan diri untuk beribadahshalat Jum’at di majlis yang mubarakini. Untuk itu, sebagai rasa syukur ataskenikmatan yang telah diberikan, kitatingkatkan iman dan takwa kita sekuattenaga kita. Selanjutnya, shalawat dansalam kita haturkan kepada junjunganNabi agung Muhammad saw besertakeluarga, sahabat, tabi'in, tabiit-tabiindan semuanya yang mengikuti jejakbeliau sampai yaumul kiamah.

Kaum Muslimin sidang Jum’at

rahimakumullah.Ketahuilah, bahwa di dalam diri

manusia terdapat kelebihan-kelebihanyang luar biasa dibandingkan denganmakhluk lain. Yakni, manusia dibekalioleh Allah berupa cipta (akal), karsa(nafsu) dan rasa (hati nurani). Apabilaketiganya itu dapat berjalan seiring,maka akan menjadi baiklah manusiaitu. Akan tetapi, apabila salah satu dariketiga unsur tidak berfungsisebagaimana mestinya yang telahdituntunkan oleh Allah SwTdanRasulullah saw, maka yang terjadiadalah instabilitas diri yang berimbaspada orang lain, bahkan alam ini akanmenjadi rusak. Misalnya, akal (cipta)sebagai alat untuk berfikir yang lebihmaju untuk perubahan peradabanzaman dengan menciptakan segalasesuatu untuk kepentingan danmempermudah manusia dengandidukung dengan nafsu (karsa) atausuatu keinginan untuk maju danberprestasi. Akan tetapi, bila tidakdiimbangi dengan hati nurani (rasa)yang peduli kepada sesama maupunalam sekitar, maka yang terjadi adalahkeserakahan, kedlaliman. Sehinggamemunculkan kerusakan dankehancuran terhadap manusia itusendiri, bahkan orang lain, juga alamsekitar. Contoh, orang yang memilikikeinginan (nafsu) untuk membuat/menciptakan (akal) pabrik denganharapan mendapat keuntungan banyak,tetapi tidak peduli lingkungan denganmenebang hutan sembarangan untuklahan pabrik ditambah pembuanganlimbah yang tidak ramah lingkungan.

Kaum Muslimin sidang Jum’at

rahimakumullah.Di sinilah, letak kelebihan dan

kekurangan manusia dibandingkandengan makhluk lain seperti malaikatmaupun binatang. Misalnya, bila kitabandingkan dengan malaikat, meskipunmalaikat selalu menyucikan Allah danselalu beribadah dan tidak pernahberbuat dosa dan durhaka kepada Allahsebagaimana firmannya (Al-Baqarah...)tetapi malaikat tidak memiliki nafsu,sehingga bersifat statis tidak mengalamikemajuan atau stagnan. Apalagidibandingkan dengan binatang yanghanya mengandalkan nafsu belakayang tidak memiliki akal pikiran dan hatinurani maka manusia masih unggul.Seperti firmanNya dalam Al-Qur’ansurat At-Tin ayat 4:

”Sesungguhnya, Kami telahmenciptakan manusia dalam bentukyang sebaik-baiknya.“

Namun, apabila manusia tidakdapat memfungsikan ketiga unurtersebut justru menjadi sebaliknya,manusia di mata Allah sangat rendahdan hina dibandingkan dengan binatangsebagaimana firman Allah dalam suratAt-Tin ayat: 5

“Kemudian Kami kembalikan Diake tempat yang serendah-rendahnya(neraka).”

Kaum Muslimin sidang Jum’atrahimakumullah.

Untuk itu ada 3 (tiga ) kriteriamanusia terhadap Al-Qur’an

Khutbah Jum'at

Page 2: Khutbah Jum'at · PDF fileSUARA MUHAMMADIYAH 06 / 98 | 16 - 31 MARET 201333 Khutbah Jum'at AULIA ABDAN IDZA SHALLA PENDIDIKAN AGAMA SEJAK DINI Jamaah Jum’at Rahiimakumullah

32 SUARA MUHAMMADIYAH 06 / 98 | 4 - 19 JUMADILAWAL 1434 H

sebagaimana terdapat dalam suratFathir ayat 32:

Ayat tersebut dapat dijelaskansebagai berikut:

“Kemudian Kitab itu Kamiwariskan kepada orang-orang yangKami pilih di antara hamba-hambaKami, lalu di antara mereka ada yangmenganiaya diri mereka sendiri dan diantara mereka ada yang pertengahan,dan di antara mereka ada (pula) yanglebih dahulu berbuat kebaikan denganizin Allah. Yang demikian itu adalahkarunia yang Amat besar.’’

1. (maka merekamenganiaya dirinya sendiri).

Yang dimaksud dengan orang yangmenganiaya dirinya sendiri ialah orangyang lebih banyak kesalahannyadaripada kebaikannya. Artinya, manusiayang tidak menyadari dirinya sebagaihamba Allah yang memiliki kelebihan,seingga dia lupa diri. Bahkan lupakepada Tuhan-Nya (Allah). Untuk itu,mereka melakukan sesuka hatinyadengan banyak melakukan perbuatandosa, yang tidak disadari itu merupakanmerusak dirinya sendiri danmemasukkan dirinya ke jurang neraka.Misalnya, minuman keras, berzina,membunuh dan sebagainya.

2. (yang pertengahandi antara mereka) . Artinya antaraperbuatan baik dan perbuatan jelekmemiliki keseimbangan, seringmelakukan ibadah, tetapi juga masihmelakukan perbuatan jahat (dosa) atauyang terkenal dengan istilah STMJ(Shalat Terus, Maksiat Jalan).

Misalnya, rajin shalat bahkan haji, tetapimasih melakukan perbuatan nistaseperti menipu, bohong, hasut, bahkankorupsi.

3. (di antaramereka ada yang lebih dahulu berbuatkebaikan). Artinya, amal perbuatanbaiknya lebih banyak dibandingkanperbuatan maksiatnya. Mereka sangathati-hati dalam melangkah dan selalumendekatkan diri kepada Allah sekuattenaga karena takut akan siksa-Nya.

Sekarang yang wajib kita milikisebagai manusia jika ingin merasakankebahagiaan dan selamat fidunnya walakhirah adalah hatinya harus bersihdari segala hal yang bisa menyebabkantumbuhnya kesengsaraan.Sebagaimana firman Allah dalam Q.S.Asy-Syams: 9-10:

“Sesungguhnya, beruntunglahorang yang menyucikan jiwa itu. Dansesungguhnya, merugilah orang yangmengotorinya.”

Untuk itu, marilah kita selalufastabiqul khairat ( berlomba dalamkebaikan), sehingga di akhir hayat, kitamendapat khusnul khatimah, amin yarobbal alamin.

Demikianlah, khotbah yang kamisampaikan mudah-mudahan adamanfaatnya dan kita termasuk golonganorang-orang yang mendapat petunjukAllah SwT, dalam setiap langkah danibadah kita, sehingga mendapat ridlaAllah SwT. Amin, amin, ya rabbal‘alamin.

Khutbah Jum'atKHUTBAH KEDUA

Marilah kita berdoa, semoga AllahSwT, senantiasa berkenan memberirahmat dan perlindungan kepada kita.•

Page 3: Khutbah Jum'at · PDF fileSUARA MUHAMMADIYAH 06 / 98 | 16 - 31 MARET 201333 Khutbah Jum'at AULIA ABDAN IDZA SHALLA PENDIDIKAN AGAMA SEJAK DINI Jamaah Jum’at Rahiimakumullah

33SUARA MUHAMMADIYAH 06 / 98 | 16 - 31 MARET 2013

Khutbah Jum'at

AULIA ABDAN IDZA SHALLA

PENDIDIKAN AGAMA SEJAK DINI

Jamaah Jum’at Rahiimakumullah.Pada kesempatan yang berbahagia

ini, khatib berwasiat kepada diri khatibsendiri, dan juga kepada jamaahsekalian, marilah kita senantiasameningkatkan kualitas keimanan danketakwaan kita kepada Allah SwT.Karena dua perkara tersebutlah yangakan kita bawa sebagai bekalmenghadap Allah Tuhan Seru SekalianAlam. Shalawat serta salam marilahsenantiasa kita haturkan kepadaNabiyullah Muhammad saw, Nabi akhirzaman, pembawa rahmat bagi semestaalam.

Jamaah Jum'at Rahiimakumullah.Ada dua hal yang membedakan

kita, manusia, dengan makhluk-makhluk Allah yang lainnya di dunia ini.Pertama, bahwa manusia diberi akaloleh Allah SwT. Kedua, merekamenggunakan akal tersebut untuk

menuntut ilmu.Ada makhluk Allah yang diberi otak,

namun tidak diberi akal. Misalnyabinatang. Jadi, siapa saja yang memilikiotak, namun tidak menggunakanakalnya, maka ia sama saja denganbinatang. Ada juga makhluk Allah yangmenggunakan akalnya, namun tidakmenggunakannya untuk menuntut ilmu,contohnya adalah jin. Peradaban jintidaklah semaju peradaban kita, haltersebut karena mereka tidakmenggunakan akal mereka untukmenuntut ilmu.

Oleh karena itu, jamaah sekalian,agama Islam menempatkan ilmu, parapenuntut ilmu dan orang-orang yangmemiliki ilmu di atas makhluk-makhlukyang lainnya. Allah SwT berfirmandalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

Artinya: “Allah akan mengangkat(derajat) orang-orang yang berimandan orang-orang yang diberi ilmubeberapa derajat.” (Al-Mujadilah: 11).

Rasulullah saw juga bersabda,

Artinya: “Ketika seorang manusiameninggal dunia, maka terputuslahamalnya, kecuali tiga perkara, yaitusadaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaatdan anak yang shalih yangmendoakannya.” (HR. Muslim, al-

Tirmidzy, Abu Dawud, al-Bayhaqy, al-Nasaiy dan lainnya. Sedangkan lafalHadits tersebut milik al-Nasaiy).

Dalam kesempatan lain, Rasulullahsaw bersabda:

Artinya: “Siapa saja yangmenempuh jalan untuk menuntut ilmu,maka Allah tempuhkan untuknya jalandari jalan-jalan surga. Dansesungguhnya, para malaikat sungguhakan meletakkan sayap-sayap merekakarena ridla kepada penuntut ilmu. Dansesungguhnya, penghuni langit yangtujuh dan penduduk bumi memintakanampun kepada Allah terhadap penuntutilmu.” (HR. Abu Dawud, al-Tirmidzy,Ahmad, dan lainnya. Sedangkan lafalHadits tersebut milik Abu Dawud).

Jamaah Jum’at Rahiimakumullah.Menuntut ilmu, jika dilihat dari

hukum menuntutnya dapat digolongkanmenjadi dua macam. Pertama, ilmuyang hukumnya fardlu kifayah, dankedua, ilmu yang hukumnya fardlu ‘ain.

Ilmu yang hukumnya fardlu kifayahadalah ilmu-ilmu duniawi seperti ilmukedokteran, tata negara, politik, sosialdan lain sebagainya.

Sedangkan ilmu yang hukumnyafardlu ‘ain adalah ilmu-ilmu ukhrawi.Seperti, ilmu akidah atau tauhid, akhlaq,Al-Qur’an dan Hadis. Ilmu-ilmu tersebut

Page 4: Khutbah Jum'at · PDF fileSUARA MUHAMMADIYAH 06 / 98 | 16 - 31 MARET 201333 Khutbah Jum'at AULIA ABDAN IDZA SHALLA PENDIDIKAN AGAMA SEJAK DINI Jamaah Jum’at Rahiimakumullah

34 SUARA MUHAMMADIYAH 06 / 98 | 4 - 19 JUMADILAWAL 1434 H

Khutbah Jum'atwajib ditekuni oleh setiap Muslim.

Jamaah Jum’at Rahiimakumullah.Jika kita dapat berkaca kepada

para ulama maupun ahli-ahli ilmuduniawi pada masa kejayaan Islam,maka kita akan mendapatkan faktayang mencengangkan. Para ilmuwansekaliber Ibnu Sina yang terkenalsampai ke negeri Barat sebagaiseorang ahli kedokteran yang dinamaiAvicena misalnya. Sebelum iamenekuni dunia kedokteran ia telahterlebih dahulu mendasarinya denganilmu-ilmu agama. Bahkan, ia jugaterkenal sebagai seorang filosuf,seorang pemikir Islam yang luar biasa.

Maka, benarlah sebuah pepatahyang mengatakan, bahwa “Ilmu tanpaagama itu buta, dan agama tanpa ilmuitu sia-sia.”

Banyak sekali kasus moralitasyang terjadi di negeri ini dikarenakanminimnya ilmu agama yang dimiliki olehsetiap Muslim. Contohnya saja, parawakil kita di gedung DPR sana. Merekadi sana bukanlah orang-orang bodoh.Mereka adalah orang-orang yangberpendidikan tinggi, terutama dalambidang politik kenegaraan. Namun,mengapa begitu banyak dari merekayang terjerat kasus korupsi?

Hal tersebut terjadi tidak laindikarenakan minimnya kesadaranmereka tentang konsep ke-Tuhanan.Mereka lupa atau memang tidak tahu,bahwa ada Allah SwT yang MahaMelihat, yang mengetahui setiapperbuatan mereka. Mereka lupa setiapperbuatan yang mereka lakukan akandimintai pertanggungjawabannya diakhirat kelak.

Jamaah Jum’at Rahiimakumullah.Solusi yang terbaik bagi

permasalahan di atas, dan yangsemisalnya adalah pendidikan agama,yang meliputi akidah, akhlak, Al-Qur’an

dan Hadis dan lain sebagainya. Ilmu-ilmu tersebut harus diterapkan sejakdini, agar dapat melekat erat dalamsanubari setiap anak-anak Muslim.Dan ketika mereka telah menginjakdewasa dengan keahlian merekamasing-masing, mereka dapatmenekuni keahlian mereka tersebutdengan bingkai-bingkai ke-Tuhananyang kokoh.

Sehingga ketika mereka telahmenjadi seorang pemimpin, merekaakan menjadi pemimpin yang amanahdan taat kepada Allah SwT . Ketikamereka telah menjadi ilmuwan, merekaakan bertanggung jawab terhadap ilmu-ilmu yang mereka miliki, danmenggunakannya untuk kesejahteraanseluruh umat manusia. Sehingga tidakakan ada lagi penyalahgunaan nuklir,misalnya. Dan lain sebagainya.

Khutbah Kedua

Jamaah Jum’at Rahiimakumullah.Akhirnya, marilah kita sebagai

orangtua bagi anak-anak kita, sebelumkita hantarkan mereka menuju cita-citamereka di dunia ini, entah menjadidokter, insinyur, atau presidensekalipun, alangkah baiknya kita bekalidiri mereka dengan ilmu-ilmu agamayang bermanfaat bagi mereka, baikuntuk dunia mereka maupun untukakhirat mereka kelak.

Kita berdoa semoga Allah SwTmeridlai kita untuk senantiasa istiqamahmendidik anak-anak kita dengan baikdan benar, berlandaskan bingkai-bingkai agama Islam yang mulia dibawah tuntunan Nabiyullah Muhammadsaw. Amin.•

Aulia Abdan Idza Shalla, ThalabahPendidikan Ulama TarjihMuhammadiyah (PUTM) Yogyakartadan Mahasiswa Universitas AhmadDahlan (UAD) Yogyakarta.