Top Banner
1
13

Khutbah jumat 1

Jul 08, 2015

Download

Documents

wahyu islami
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Khutbah jumat 1

1

Page 2: Khutbah jumat 1

2

Jamah Jumat yang dimulyakan Allah.

Hanya kepada Allah sematalah kita panjatkan puji syukur atas limpahan

rahmat dan ni’mat yang telah dianugerahkan kapada kita berupa keiman, islam,

ihsan dan kesehatan, sehingga kita dapat melaksanakan tugas dan kewajiban

kita dalam jama’ah jum’ah yang penuh barokah ini dalam suasana ibadah dan

silaturrahmi diantara kita ummat islam. Marilah kita selalu meningkatkan

keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan melaksanakan semua

perintahNya dan menjauhi semua larangan-laranganNya.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita

nabi besar Muhammad SAW, yang hingga kini keteladanannya masih tetap

aktual untuk diaplikasikan dari segala liku kehidupan umat manusia, yang

merindukan kedamaian dalam membangun tatanan kehidupan dunia dan

akhirat.

Hadirin yang berbahagia.

Page 3: Khutbah jumat 1

3

Bayangkanlah bila suatu ketika ada seorang yang menjanjikan hadiah

berupa sebuah mewah lengkap dengan senua isinya. Begitu indah dan

sempurnanya rumah itu, sehingga baru membayangkannya saja kita sudah

merasakan suatu kenikmatan dan kebahagiaan tersendiri. Rumah itu terletak di

kota " A " dan kita diminta untuk pergi sendiri kesana. Diberinya kita sejumlah

ongkos untuk bekal selama perjalanan hingga sampai tujuan. Tetapi ditengah

perjalanan nanti kita diminta singgah dahulu disebuah kampong. Ya... sekedar

singgah sejenak.

Sungguh termasuk orang yang malang apabila sampai dikampung

tersebut kita malah terpana dan lalu menganggap kampung tersebut teramat

indah. Melihat gubuk disangka istana. Melihat kolam kecil disangka danau.

Bahkan melihat bakwan kita sangka praid cicken. Pendek kata, mata dan

penilaian kita menjadi kabur dan tertipu oleh fatamorgana kepanaan yang

menerpa.

Saking merasa senangnya kita dengan kampung itu, sampi-sampai lupa

dengan pesan semula bahwa kita hanya disuruh singgah sejenak saja. Kita

tinggal berlama-lama disana dan tentu saja ongkos pemberian yang cukup

sampai tujuan itu malah kita habiskan dikampung itu. Akibatnya, tidak usah

heran ketika yang menyuruh dan memberi ongkos akan murka tatkala

mengetahui kita ternyata tidak pergi kekota yang diminta.

Page 4: Khutbah jumat 1

4

Nah, ketahuilah bahwa kota "A" itu tiada lain adalah akhirat, sedangkan

kampung yang kita hanya disuruh singgah sejenak itu tak lain adalah kampung

dunia ini.

Salahkah apabila Dia Yang Maha baik, yang telah menjanjikan Surga

Jannatun Na'im serta memberi bekal perjalanan yang cukup berupa karunia

nikmat rizki, tidak menyembunyikan "kekecewaannya" melihat tingkahlaku kita

yang tak pandai menjaga amanah, dengan berfirman,

" Merka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia,

sedang mereka tentang kehidupan akhirat adalah lalai" ( Ar Ruum: 7)

"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, melainkan senda gurau dan main-

main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan kalau

mereka mengetahui" ( Al Ankabut: 64).

Jamaah Jumat yang dimulyakan Allah

Page 5: Khutbah jumat 1

5

Salah satu prinsip dalam rangka mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat

adalah menanamkan kesadaran bahwa dalam kehidupan ini, sesungguhnya

memerlukan kendali/petunjuk., yang dengan petunjuk tersebut seseorang

diidealkan akan berlomba-lomba menuju titik kebajikan duniawi dan yang akan

mengantar seseorang pada titik kebajikan ukhrowi yang kekal, yaitu Surga

( ). Dan petunjuk yang dijamin kebenarannya, hanyalah petunjuk dari

Allah SWT. Sebagaimana firmannya :

Artinya: Inilah kitab Alquran yang isinya tiada sedikitpun keraguan dan

menjadi petunjuk bagi orang yang beriman (Al Baqarah: 2)

Jamaah Jumat yang dimulyakan Allah

Untuk dapat menjadikan Al qur’an sebagai petunjuk dan kendali, maka

seseorang seharusnya memahami makna kalimat Tauhid, ( . ) Kita

tahu bahwa dalam kurun waktu yang lama, kalimat Tauhid itu sering dimaknai

sebatas suatu kalimat yang jika banyak diucapkan –meski dengan tanpa ujud

perbuatan – akan dapat mengantarkan seseorang untuk meraih sorga Allah.

Kita juga tahu bahwa pada akhir-akhir ini, kalimat tersebut ternyata juga

dimaknai sebatas dasar keyakinan untuk membedakan keragaman orang dalam

beragama, meski dengan tanpa militansi dan istiqomah sikap. Ini semua

Page 6: Khutbah jumat 1

6

sungguh merupakan pendangkalan makna atas kekuatan iman yang dibangun

atas dasar kalimat Tauhid tersebut. Yang pada kenyataannya, telah

menjatuhkan pamor umat Islam, baik dalam pandangan manusia ataupun

pandangan Allah SWT.

Hadirin yang berbahagia.

Semua itu bagi kita adalah sebagai tantangan dakwah yang harus kita

kembalikan pada kendali atau tuntunan yang seharusnya ada. Dalam satu

riwayat Rosulullah SAW bersabda :

Artinya : Barang siapa yang mengucapkan Laa Ilaaha Illa Allah dengan penuh

keikhlasan, akan dijamin masuk surga (mendengar itu para sahabat bertanya

): Apakah bukti keikhlasannya wahai Rasulullah ? Nabi SAW menjawab : Jika

kalimat tersebut dapat menjadi benteng bagi kamu dari apa-apa yang

diharamkan oleh Allah SWT.

Page 7: Khutbah jumat 1

7

Hadirin yang berbahagia

Dari hadits di atas menjadi jelaslah, bahwa sorga sesungguhnya akan tetap kita

dapatkan dengan dasar kalimat Tauhid. Sejauh kita istiqomah dan teguh

menjaga diri dari segala yang dilarang oleh Allhah SWT. Apa-apa yang dilarang

Allah, hanyalah dapat kita ketahui melalui Al Quran dan sunnah Rasul-Nya.

Karenanya, marilah kita tumbuhkan semangat belajar untuk mengkaji kedua

sumber informasi wahyu tersebut, sehingga kita dapat mengetahui dengan

sesungguhnya tentang perintah dan larangan agama kita. Yang dengan

pengetahuan tersebut, kita bisa menjadikan kalimat Tauhid sebagai

benteng/pagar, agar kita tidak berbuat semau kita sendiri dan tidak terjerumus

melanggar larangan Allah SWT.

Diceritakan oleh Imam Thobroni dan ibnu Mardawaih yang menurut keterangan

Imam Syuyuthi, riwayat dari keduanya adalah La ba’sa bihi (artinya : Boleh

dipakai) Cerita itu bersumber dari Aisyah RA. Bahwa beberapa orang sahabat

yang selama itu mendampingi Nabi SAW berjuang dengan suka dan dukanya,

menyatakan kekelisahannya kepada Nabi SAW. Dalam percakapan itu seorang

sahabat berkata: Ya Rasulallah …. Teringat olehku akan kematianku dan

kematianmu . Sementara akuk pun mengerti, bahwa bahwa setelah masuk ke

Surga, niscaya derajatmu akan diangkat ke tempat derajat para nabi Allah. Dan

jika pun aku – diantar oleh amalan baikku – masuk ke dalam surga, maka aku

sangat takut, seandainya aku tidak akan dapat melihat engkau lagi.

Page 8: Khutbah jumat 1

8

Mendengar kegundahan para sahabatnya itu. Rasulullah SAW terdiam dan

tidak menjawab kalimat sahabatnya yang mengharukan itu. Sampai akhirnya

Jibril membawa wahyu Allah SWT yang tertera dalam surat An Nisa’ ayat: 69-

70:

-

Artinya :Dan barang siapa yang mentaati Allah dan Rasulnya, mereka itu

akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugrahi nikmat oleh Allah,

yaitu para nabi, para shiddiqin, para syuhada’ dan para sholihin. Dan

mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang denmikian itu adalah

karunia dari Allah SWT dan cukuplah Alllah yang mengetahui (Annisa’ : 69-

70).

Walhasil, tampaknya wajib bagi siapapun untuk menyadari bahwasanya

tujuan hidup ini adalah beribadah kepada Allah SWT untuk memperoleh

kebahagiaan di dunia dan diakhirat;

Page 9: Khutbah jumat 1

9

" Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu

dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain

sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. (Al-Qashas: 77).

Page 10: Khutbah jumat 1

10

Page 11: Khutbah jumat 1

11

Page 12: Khutbah jumat 1

12

Page 13: Khutbah jumat 1

13