Top Banner
4

Khutbah jum'at 01 vii 1423_h_2003m

Dec 18, 2014

Download

Spiritual

 
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Khutbah jum'at 01 vii 1423_h_2003m
Page 2: Khutbah jum'at 01 vii 1423_h_2003m

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,Jawaban dari permasalahan di atas ialah firman Allah:

Dan musibah apa saja yang menimpa kamu, maka adalahdisebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allahmemaafkan sebagiaan besar (dari kesalahanmu). (QS AsySyura:30).

Musibah yang menimpa kaum muslimin ialah akibatdari banyaknya dosa yang dikerjakan. Seandainya kita tetapberkubang dalam dosa, dan tidak mau berusaha merubahsikap, maka musibah ini tidak akan berhenti dan akan terusbertambah.

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum,sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada dirimereka sendiri (QS Ar Ra’du:11).

Ma’asyiral muslimin rahimakumullahAkan tetapi sangat disayangkan, ada saja orang-orang

yang tidak mau ambil peduli. Mereka tetap saja dalamkelalaian, kemaksiatan dan perbuatan dhalim. Seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Mereka menganggap musibahini merupakan musibah biasa, sepele dan tidak perludiperhatikan. Ketika penderitaan-penderitaan dirasakankaum muslimin, sama sekali tidak ada kesedihan pada dirimereka., Ketika kaum muslimin menjadi bulan-bulanan danbahan cemoohan, tidak ada kecemburuan

kemudian setelah itu hati mereka menjadi keras sepertibatu, bahkan lebih keras lagi (QS Al Baqarah:74).

Apakah mereka tidak sadar, bahwa serangkaian musibahini ditimpakan akibat dosa-dosa yang timbul karena tangan-tangan kotor ?!

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,Sesungguhnya kerap kali kita mengetahui, begitu

banyak kemungkaran yang ada pada kehidupanmasyarakat kita. Betapa banyak praktek-praktek penipuandan ketidakjujuran dalam urusan pelayanan umat. Seperti:praktek korupsi, riba dan kurang amanahnya orang-orangyang diberi kewenangan mengurusi kepentingan umat.

Menghadapi Musibah &Tugas DakwahDisusun Oleh : Eko Masuri

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,Marilah kita bertaqwa kepada Allah dan sejenak

menengok keadaan negeri kita. Akhir-akhir ini banyakterlihat bencana alam maupun kecelakaan yang menelanbanyak korban. Betapa sering kita mendengar tindakkriminal, yang selayaknya tidak terjadi. Betapa sedih hatikita saat ini. Kondisi umat Islam terpojokkan, akibat ulahorang-orang yang berbuat nekat dengan mengatas-namakan Islam dan kaum muslimin. Serta masih banyakmusibah-musibah lainnya. Seolah, tiada hari yang datang,

melainkan membawa kesedihan-kesedihan yang dirasakankaum muslimin. Kita tidak tahu, musibah apalagi yang bakalmenerjang negeri ini. Sampai kapan semua ini akanberakhir. Sungguh, hanya kepada Allah kita mengadu.

Bonus Khutbah Jum’at Edisi 01/VII/1423H/2003 2

Page 3: Khutbah jum'at 01 vii 1423_h_2003m

Kita juga sering mendapati praktek-praktekkemungkaran yang terjadi di kehidupan keseharianmasyarakat. Seorang penjual yang menawarkan dagangandengan memuji-mujinya, padahal itu dusta. Atau pedagangitu menyembunyikan cacat barang, sehingga nampak dariluar sebagai barang dagangan yang bagus dan istimewa.Tidakkah mereka takut sabda Nabi ,

Berhati-hatilah kalian dari berbuat kedustaan.Sesungguhnya kedustaan menggiring kepada perbuatankeji dan sesungguhnya perbuatan keji akan menggiringmenuju kepada neraka

Tidakkah mereka mengetahui, bahwa dusta merupakansalah satu sifat orang-orang munafik sebagaimana sabdaNabi

Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, salah satunya,apabila berbicara ia berdusta… ( Bukhari-Muslim).

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,Riba, sebuah bentuk kemungkaran lain yang telah

menjamur dan dianggap lumrah di negeri ini. Bahkandianggap sebagai langkah terbaik dalam urusan simpan-pinjam. Bukan saja dilakukan oleh lembaga besar,sebagaimana bank, akan tetapi juga dilakukan olehmasyarakat yang bersifat pribadi. Memberikan pinjamandengan pengembalian yang lebih. Padahal Allah berfirman

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allahdan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut), jika kamuorang-orang yang beriman. (QS Al Baqarah:278).

Orang yang meminjamkan terkadang menggunakantindak kekerasan dalam mengambil haknya terhadap oranglemah. Padahal Allah telah memerintahkan:

Dan jika orang yang berhutang itu dalam kesukaran, makaberilah tangguh sampai berkelapangan. (QS AlBaqarah:280).

Yaitu apabila si peminjam belum mampu mengembalikanpinjamannya, maka hendaklah orang yang memberipinjaman bersabar dengan memberikan tempopengembalian, sampai si peminjam bisamengembalikannya. Atau orang yang memberi pinjamanmembebaskan piutangnya, sehingga ia mendapatkankeutamaan di sisi Allah sebagaimana firmanNya:

Dan menyedekahkan (sebagian atau seluruhnya) itu lebihbaik bagimu, jika kamu mengetahui. (QS Al Baqarah:280).

Ada pula keadaan sebaliknya. Kedhaliman datang daripihak yang ditolong, yaitu si peminjam. Ketika tiba waktunyauntuk membayar, dia sering menunda-nunda. Padahalpada saat itu mampu untuk mengembalikan pinjamannya .

Apakah orang-orang semacam ini tidak tahu, bahwapenangguhannya itu merupakan suatu kedhaliman yangakan menambah pekatnya kegelapan pada hari kiamat.Apakah mereka menyangka, dengan ditangguhkannyapembayaran itu, dapat menghilangkan kewajibannya dalammengembalikan pinjaman? Tidak, bahkan denganpenangguhan itu, ia semakin bertambah berbuat dhalim.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,Begitu pula kita melihat kemungkaran di kalangan para

pegawai. Mereka tidak menjaga amanah yang telahdipercayakan. Mereka tidak menepati jam kerja yang telahditetapkan. Datang terlambat dan meninggalkan pekerjaansebelum waktunya. Apabila duduk di atas kursi kerjanya,mereka tidak memperhatikan pekerjaan yang ada. Sibukdengan bacaan-bacaan koran, ataupun menghabiskanwaktu, hanya dengan mengobrol tanpa manfaat.

Maka, dengan tanpa keraguan sama sekali, hal sepertiini merupakan suatu kedhaliman yang nyata. Dhalimkepada dirinya sendiri, kepada lembaga atau instansinya,negaranya, dan dhalim kepada seluruh rakyat di negerinya.Mereka telah memakan harta orang banyak dengan carayang bathil. Hendaknya orang-orang seperti ini bertaubatkepada Allah, dengan meningkatkan ketakwaannya kepadaAllah . Bukankah seharusnya menjaga amanah yang telahdibebankan di atas pundak-pundak mereka dengansebenar-benarnya?

Marilah kita berdoa, semoga Allah menunjukkankebenaran sebagai sebuah kebenaran, dan memberi kitakemampuan untuk mengikutinya. Semoga Allahmenunjukkan yang bathil itu sebagai sebuah kebathilan,dan memberi kita kemampuan untuk menjauhinya. SemogaAllah mengampuni kelalaian dan kesalahan yang kitaperbuat.

KHUTBAH KEDUA

Ma’asyiral muslimin arsyadakumullah,Pada khutbah yang pertama telah kita ketahui

penyebab berbagai musibah yang melanda negeri ini. Lalu,bagaimana usaha kita untuk mengatasinya? Jawabannya,

Bonus Khutbah Jum’at Edisi 01/VII/1423H/2003 3

Page 4: Khutbah jum'at 01 vii 1423_h_2003m

ialah kita kembalikan diri dan masyarakat kepada tatanandan norma-norma agama yang telah digariskan Allah danRasulNya, sesuai dengan pemahaman salaful ummah.

Pembenahan dimulai dari diri kita masing-masing.Bersihkan diri kita dari noda-noda syirik, maksiat, bid’ahdan khurafat. Kita bentuk diri kita menjadi hamba-hambaAllah yang bertauhid dan pembela Sunnah Nabi .Selanjutnya, ialah mengajak orang lain untuk kembalikepada Islam.

Ketahuilah, bahwa kaum muslimin sekarang ini sangatmembutuhkan uluran tangan dan sentuhan dakwah. Inimerupakan hak mereka sebagai kaum muslimin, dan hakagama untuk disampaikan. Janganlah kita tak peduli ataubersikap lemah dalam mengajak kaum muslimin untukkembali kepada Islam. Allah memberikan banyakkeutamaan kepada orang-orang yang berdakwah dijalanNya. Allah memberikan pengakuan, bahwa orang-orang yang berdakwah di jalanNya ialah pengikut-pengikutpara rasul. Allah berfirman,

Katakanlah: Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orangyang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah denganhujjah yang nyata. (QS Yusuf:108).

Berdakwah di jalan Allah adalah sebaik-baik perkataan,sebagaimana firman Allah, yang artinya:Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orangyang menyeru kepada Allah, dan mengerjakan amal yangshalih, dan berkata,”Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS Fushilat:33).

Allah akan memberikan pahala bagi orang yangmenunjukkan kebaikan kepada orang lain, sebagaimanapahala orang yang mengerjakan dan yang mengikutinya.Rasulullah bersabda,

Barangsiapa yang menunjukan kepada kebaikan, makabaginya pahala sebagaimana pelakunya. (HR Muslim).

Barangsiapa yang menyeru kepada petunjuk, maka baginyapahala sebanyak pahala orang-orang yang mengikutinyatanpa mengurangi pahala mereka itu sedikitpun …(HR Muslim).

Diantara hadits yang juga mengabarkan kepada kita tentangbalasan bagi juru dakwah ialah:

Maka demi Allah, seandainya Allah memberikanpetunjuknya kepada salah seorang dengan perantaraankamu, niscaya itu lebih baik daripada onta merah.(Muttafaqun ‘alaihi).

Onta merah adalah kendaraan kebanggaan orang Arabpada waktu itu. Tentunya ini merupakan gambaran untukmengungkapakan jumlah yang banyak.

Ma’asyiral muslimin arsyadakumullah,Dengan usaha ini, kita berharap dapat terbentuk

pribadi-pribadi islami, yang selanjutnya terbentukmasyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Allah.Keadaan seperti inilah yang akan menyelamatkan negeriini dari setiap musibah. Allahpun akan membukakan pintu-pintu rahmatnya dari langit dan bumi, sebagaimana firmanAllah, yang artinya:Jika sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa,pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkahdari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayatkami) itu, maka kami siksa mereka disebabkanperbuatannya. (QS Al A’raf: 96).

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,Marilah kita berdoa. Semoga Allah mengampuni dosa-

dosa kita. Semoga Allah menyelamatkan negeri ini darisetiap musibah dan membukakan pintu-pintu rahmatNya.Sehingga negeri ini, menjadi negeri sebagaimanadigambarkan Allah:

Negerimu adalah negeri yang baik dan Tuhanmu adalahTuhan yang maha pengampun. (QS Saba’ :15).

4Bonus Khutbah Jum’at Edisi 01/VII/1423H/2003