Top Banner
1 NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU NON SKRIPSI Diajukan oleh : Nama : Kevin Aksama NIM : 2011.15.0174 Konsentrasi : Performing Arts Communication Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi JAKARTA 2015
128

KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Apr 15, 2017

Download

Documents

Kevin Aksama
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

1

NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN

PERMAINAN DADU

NON SKRIPSI

Diajukan oleh :

Nama : Kevin Aksama

NIM : 2011.15.0174

Konsentrasi : Performing Arts Communication

Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Mencapai Gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi

JAKARTA

2015

Page 2: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU
Page 3: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU
Page 4: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

ABSTRAK

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI THE LONDON SCHOOL OF

PUBLIC RELATIONS – JAKARTA PROGRAM SARJANA ILMU KOMUNIKASI

Nama : Kevin Aksama NIM : 2011.15.0174 Judul : Naskah Drama Pendek Drupadi dalam Adegan

Permainan Dadu Jumlah Halaman : 85, 1 Appendix Referensi : 11 books, 1 journal, 3 websites

Drupadi adalah salah satu karakter kunci di kisah Mahabharta. Ia adalah simbol sebagai wanita kuat bagi dirinya sendiri, seorang istri yang berbakti kepada kelima suaminya dan seorang ibu yang pengasih kepada anak-anaknya. Ia paham benar posisinya dan tahu waktu yang tepat bagi dirinya untuk berbicara, mendengarkan dan mematuhi. Drupadi adalah contoh di dunia feminisme, berkat tekad dan keberaniannya untuk angkat bicara dan membela diri demi harga dirinya. Hampir setiap waktu, Drupadi dikelilingi oleh pria yang mendominasi namun hal tersebut tidak mengintimidasi dirinya. Dia sudah terbiasa di situasi patriarki dan tetap menjadi dirinya sendiri. Di era baru ini, banyak wanita telah terlibat dalam ranah politik meski masih didominasi oleh pria. Walau begitu, mereka memiliki tempat untuk membagikan apa yang ada dipikiran mereka dan membuat kebijakan, tanpa perlu merasa terintimidasi oleh pria. Seorang perempuan harus tahu kesempatannya dan di mana posisi mereka sama seperti pria. Kata kunci: Drupadi, Feminisme, Patriarki, Naskah

Page 5: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

ABSTRACT

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI THE LONDON SCHOOL OF

PUBLIC RELATIONS – JAKARTA BACHELOR DEGREE IN COMMUNICATION

Name : Kevin Aksama NIM : 2011.15.0174 Project Title : Drupadi’s Short Script in a Gambling Scene Total Pages : 85, 1 Appendix References : 11 books, 1 journal, 3 websites

Drupadi is one of the key characters in Mahabharata story. She is the symbol of being a strong woman on her own, a good wife for her five husbands and a caring mother to her children. She knows her position very well and knows when she has the right time to talk, listen and obey. Drupadi is one example in the feminist world, because of her courage and bravery to speak up and stand up in the name of her dignity. Almost all the time, Drupadi is surrounded by male domination but it doesn’t intimidate her. She is used to the patriarchy situation and is still being herself. In this new era, a lot of women have joined the political field eventhough it is still dominated by men. However, they do have a place to share what is on their minds and make wisdom, without feeling intimidated by men. A woman must know her chances and where she belongs to just like a man.

Keywords: Drupadi, Feminist, Patriarchy, Script

Page 6: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Sang

EmpuNya Kehidupan, Kematian dan Keajaiban, Penguasa Alam Semesta,

Yang Maha Pengasih dan Pemaaf, atas segala karunia, rahmat dan

kekuatan yang telah disalurkannya, sehingga penulis boleh menyelesaikan

non skripsi ini.

Non skripsi dengan judul “Naskah Drama Pendek Drupadi dalam

Adegan Permainan Dadu” ini merupakan prasyarat guna meraih gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi dalam jurusan Performing Arts Communication di

Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi, The London School of Public Relations –

Jakarta.

Selama proses penulisan non skripsi ini, penulis mendapatkan banyak

bantuan, dukungan, bimbingan, kritik dan saran, petunjuk, baik secara moril

maupun spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali

ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR (UK)., Ketua Sekolah Tinggi

Ilmu Komunikasi, The London School of Public Relations – Jakarta.

2. Ms. Renata Tirta Kurniawan, M.Si., Dean Performing Arts

Communication, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi, The London School

of Public Relations – Jakarta.

3. Ms. Olivia D. Hutagaol, M.Si., thesis counselor saya yang telah

membantu saya memperdalami teori-teori, khususnya teori dan

pemahaman mengenai feminisme dan patriarki, dan juga telah

membantu saya untuk memperbaiki teknis penulisan non skripsi

penulis sehingga non skripsi ini bisa menjadi lebih baik lagi.

4. Bapak Harris Priadie Bah, thesis advisor saya yang telah

menyediakan waktunya dan mau membagikan pengetahuannya,

khususnya dalam bidang teater dan penulisan naskah drama pendek,

Page 7: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

terima kasih atas dukungannya terhadap pengangkatan kisah Drupadi

ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan non skripsinya.

5. Seluruh staf akademik dan tempat percetakan Sekolah Tinggi Ilmu

Komunikasi, The London School of Public Relations – Jakarta, yang

telah membantu secara perizinan dan penyusunan untuk

menyelesaikan non skripsi ini.

6. (Alm.) Herman Aksama, terima kasih atas hadiah laptop yang

diberikan semenjak penulis mulai pertama kali berkuliah dan masih

dapat penulis gunakan untuk menyelesaikan non skripsi ini. Penulis

mendedikasikan non skripsi ini untukmu Papi, yang telah

mendapatkan tempat terbaik di sana. Terima kasih untuk

kebersamaannya selama ini, meski penulis hanya diberikan

kesempatan selama 19 tahun untuk mengenalmu. Semoga penulis

selalu dapat membanggakan dirimu.

7. Untuk Mama (Krisnawati Marimba) dan adik-adik kandung penulis

(Michelle Angela dan Michael Angelo), semoga kalian dapat turut

merasakan kebahagiaan dan kelegaan penulis di saat penulis dapat

menyelesaikan non skripsinya. Terima kasih Mama sudah mau

meneruskan perjuangan Papi untuk menjadikan penulis menjadi

seorang sarjana. Terima kasih sudah mau menerima penulis apa

adanya. Apa yang telah penulis lakukan dan dicita-citakan, semuanya

demi kalian, keluarga tercinta.

8. Kelas 15-10A, kelas PAC 15-1B dan LSPR Teatro, terima kasih telah

menjadi teman seperjuangan dan sama-sama berkembang dalam

kehidupan penulis di kampus.

9. Billy Homario, Christiffany S. Prawin, Chrysogonus S. Malilang,

Jacqueline G. Tanoto. Sherley Pitrus, Sylviana Yeblo, Yuris Aryanna,

dan teman-teman penulis lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan

satu per satu, terima kasih atas pertemanan serta dukungan yang

sangat berarti selama ini, khususnya pada saat penulisan non skripsi

ini. Penulis sangat bersyukur bisa memiliki kalian semua.

Page 8: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Akhir kata penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam

penyusunan non skripsi ini. Untuk itu, penulis mohon maaf dan pengertian

sebesar-besarnya apabila terdapat kekeliruan, kesalahan, ataupun segala

kekurangan dalam penulisan non skripsi ini, baik yang disadari maupun yang

tidak disadari.

Besar harapan penulis agar non skripsi ini dapat berguna bagi pembaca

dan pihak-pihak lainnya.

Jakarta, 29 Juni 2015

Kevin Aksama

Page 9: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL Halaman

TANDA PERSETUJUAN PROPOSAL NON SKRIPSI

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... VIII

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... IX

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................... 2

1.2. Masalah Perencanaan ....................................................................... 8

1.3. Tujuan Perencanaan .......................................................................... 8

1.4. Manfaat Karya .................................................................................... 9

1.4.1. Manfaat Akademis ............................................................................ 9

1.4.2. Manfaat Praktis .................................................................................. 9

1.5. Sistematika Penulisan ........................................................................ 9

1.5.1. Bab I Pendahuluan ............................................................................ 9

1.5.2. Bab II Kerangka Pemikiran .............................................................. 10

1.5.3. Bab III Langkah-Langkah ................................................................. 10

Page 10: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

1.5.4. Bab IV Aplikasi .................................................................................. 10

1.5.5. Bab V Simpulan Karya ...................................................................... 10

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Referensi ........................................................................................... 11

2.1.1. Testimoni Drupadi ............................................................................. 11

2.1.2. Pulung Gelung Drupadi ..................................................................... 13

2.1.3. Drupadi ............................................................................................. 15

2.2. Teori Komunikasi .............................................................................. 17

2.2.1. Tiga Konseptualiasi Komunikasi ....................................................... 17

2.2.2. Komunikasi Antarpribadi ................................................................... 20

2.2.3. Komunikasi Naratif ............................................................................ 21

2.2.4. Komunikasi Teater ............................................................................ 21

2.3. Teori Feminisme ............................................................................... 22

2.3.1. Feminisme Radikal ........................................................................... 23

BAB III LANGKAH-LANGKAH

3.1. Identifikasi Masalah .......................................................................... 25

3.2. Objektif Pembuatan Karya ................................................................ 26

3.3. Peranan Penulis ................................................................................ 27

3.4. Langkah-Langkah ............................................................................. 28

Page 11: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

3.4.1. Bahan-Bahan untuk Pengarang ........................................................ 28

3.4.2. Alat-Alat Pengarang .......................................................................... 33

3.4.3. Proses Inspirasi yang Merangsang Daya Cipta ................................ 37

3.4.4. Proses Mengarang ............................................................................ 37

3.4.5. Konstruksi Dramatik .......................................................................... 39

3.5. Batasan Karya .................................................................................. 42

BAB IV APLIKASI

4.1. Penjabaran ........................................................................................... 45

4.1.1. Ilustrasi Karakter ................................................................................ 45

4.1.2. Ilustrasi Situasi ................................................................................... 65

4.1.3. Penggalan Dialog Penanda Bagian dalam Konstruksi Dramatis ...... 67

4.2. Pengaplikasian ..................................................................................... 77

4.2.1. Pengaplikasian terhadap Tiga Konsep Komunikasi .......................... 77

4.2.2. Pengaplikasian terhadap Komunikasi Antar Pribadi ......................... 78

4.3.3. Pengaplikasian terhadap Komunikasi Naratif .................................... 78

4.4.4. Pengaplikasian terhadap Komunikasi Teater .................................... 79

4.4.5. Pengaplikasian terhadap Teori Feminisme dan Patriarki ................. 79

BAB V REKOMENDASI DAN IMPLIKASI

5.1. Rekomendasi ........................................................................................ 80

5.1.1. Rekomendasi untuk Akademis .......................................................... 65

Page 12: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

5.1.2. Rekomendasi untuk Praktisi .............................................................. 81

5.1.3. Rekomendasi untuk Meningkatkan Proyek Non Skripsi .................... 81

5.2. Implikasi ................................................................................................ 82

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 84

Page 13: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Testimoni Drupadi .................................................................. 11

Gambar 2 Pelung Gelung Drupadi .......................................................... 13

Gambar 3 Drupadi ................................................................................... 15

Gambar 4 Komunikasi Teater ................................................................ 23

Gambar 5 Konstruksi Dramatik ............................................................... 39

Gambar 6 Ilustrasi Drupadi ..................................................................... 45

Gambar 7 Ilustrasi Yudhistira .................................................................. 46

Gambar 8 Ilustrasi Arjuna ....................................................................... 47

Gambar 9 Ilustrasi Bhima .........................................................................48

Gambar 10 Ilustrasi Nakula ....................................................................... 49

Gambar 11 Ilustrasi Sadewa ....................................................................... 50

Gambar 12 Ilustrasi Destrarasta ............................................................... 51

Gambar 13 Ilustrasi Gandari ..................................................................... 52

Gambar 14 Ilustrasi Dewi Kunti ................................................................. 53

Gambar 15 Ilustrasi Bisma .......................................................................... 54

Gambar 16 Ilustrasi Drona ........................................................................ 55

Gambar 17 Ilustrasi Widura ...................................................................... 56

Gambar 18 Ilustrasi Duryudana ................................................................ 57

Gambar 19 Ilustrasi Dursasana ................................................................ 58

Gambar 20 Ilustrasi Wikarna ..................................................................... 59

Gambar 21 Ilustrasi Karna ........................................................................ 60

Page 14: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Gambar 22 Ilustrasi Sri Khrisna ................................................................ 61

Gambar 23 Ilustrasi Kurawa Bersaudara .................................................. 62

Gambar 24 Ilustrasi Pengawal .................................................................. 63

Gambar 25 Ilustrasi Dayang ..................................................................... 64

Gambar 26 Ilustrasi Gerbang Istana ......................................................... 65

Gambar 27 Ilustrasi Ruang Tunggu Drupadi ............................................ 66

Gambar 28 Ilustrasi Area Permainan Dadu ................................................ 67

Page 15: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Naskah Drama Pendek Drupadi

Lampiran 2 Surat Pernyataan

Lampiran 3 Riwayat Hidup

Page 16: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kasim Achmad menyatakan, sejarah teater tradisional di Indonesia di

mulai sejak sebelum zaman Hindu. Pada zaman itu, ada tanda-tanda bahwa

unsur-unsur teater tradisional banyak digunakan untuk mendukung upacara

ritual. Teater tradisional merupakan bagian dari suatu upacara keagamaan

ataupun upacara adat-istiadat dalam tata cara kehidupan masyarakat kita.

Pada saat itu, yang disebut “teater”, sebenarnya baru merupakan unsur-

unsur teater, dan belum merupakan suatu bentuk kesatuan teater yang utuh.

Setelah melepaskan diri dari kaitan upacara, unsur-unsur teater tersebut

membentuk suatu seni pertunjukan yang lahir dari spontanitas rakyat dalam

masyarakat lingkungannya. (Kasim Achmad, Mengenal Teater Tradisional di

Indonesia, 2006).

Dalam arti sempit: Drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang

diceritakan di atas pentas, disaksikan oleh orang banyak, dengan media:

percakapan, gerak dan laku, dengan atau tanpa dekor (set properti, layar

dan sebagainya), didasarkan pada naskah yang tertulis (hasil seni sastra)

dengan atau tanpa musik, nyanyian dan tarian. (RMA. Harymawan,

Dramaturgi, 1993).

Page 17: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Teater memiliki dua zaman yang berbeda dengan keunikannya

masing-masing. Teater pada zaman dahulu berupa spontanitas dan

berkaitan erat dengan adat istiadat, budaya dan memiliki pesan moral yang

terbentuk dalam masyarakat sekitarnya. Sedangkan teater modern,

menggunakan skrip atau naskah sebagai acuan permainannya dan ditonton

oleh banyak orang dan memiliki tujuan komersil. Namun keduanya sama-

sama menyampaikan sebuah kisah yang memiliki tujuan atau pesan dan

dibalut dalam sebuah hiburan yang mampu membuat penontonnya katarsis

(bersama menyampai puncak / titik klimaks yang diinginkan).

Teater dan drama merupakan dua kajian yang sangat erat dan tidak

dapat dipisahkan. Teater merupakan tempat untuk melakukan pertunjukan

dan drama merupakan manifestasi dari sebuah narasi atau naskah drama

yang dipentaskan. Drama sendiri dapat dikategorikan dalam drama panjang

maupun drama pendek. Keduanya membutuhkan beberapa tokoh untuk

mendukung alur cerita yang ada. Dalam setiap drama memiliki konflik

internal di dalam diri atau jiwa dari tokoh tersebut dan konflik eksternal

dengan lawan mainnya maupun dengan situasi sekitarnya.

Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, action, (segala apa yang

terlihat dalam pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (exciting),

dan ketegangan pada pendengar / penonton. (Harymawan, 1993).

Ditinjau dari aspek kuantitas waktu pementasan drama pendek jika

dipentaskan hanya memerlukan waktu yang pendek (tidak lebih dari 50

menit). Drama jenis ini menuntut pemusatan pada satu tema, dan

Page 18: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

peringkasan dalam gaya, latar, dan pengaluran. Di samping itu juga terdapat

drama panjang. Di mana merupakan kebalikan dari drama pendek, yang

memiliki durasi lebih panjang dan pengisahan yang lebih kompleks dan

rumit. Tetapi dari jumlah pemain sangat relatif, bahkan kita mengenal juga

naskah yang panjang tetapi pemainnya hanya beberapa orang saja, sebagai

contoh, “Dag Dig Dug” karya Putu Wijaya yang hanya sejumlah lima orang

pemain, atau “Kereta Kencana” karya Eugene Ionesco yang hanya dua

orang (peran suami - istri) atau juga naskah drama absurd yang sangat

terkenal karya Samuel Beckett, berjudul “Waiting for Godot”. Drama-drama

yang terkenal biasanya berupa jenis drama panjang karena terdiri dari tiga

atau lima babak, mempunyai karakter dan latar beragam, dan jika

dipentaskan akan memerlukan waktu yang panjang (lebih dari satu jam).

(Yusi Rosdiana, 2007).

Setiap pementasan drama pasti menampilkan akting dari para aktor

dan aktris yang terlibat di atas panggung. Para aktor dan aktris yang

mementaskan drama merupakan perwakilan dari karakter-karakter yang ada

dalam pementasan teater dan di setiap pementasan terdapat babak. Babak

dalam sebuah drama merupakan kajian yang akan disampaikan dalam

pertunjukan teater tersebut. Jumlah babak pun juga tergantung dari jenis

durasi drama.

Naskah drama adalah salah satu genre karya sastra yang sejajar

dengan prosa dan puisi. Berbeda dengan prosa maupun puisi, naskah drama

memiliki bentuk sendiri yaitu ditulis dalam bentuk dialog yang didasarkan

Page 19: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

atas konflik batin dan mempunyai kemungkinan dipentaskan. (Waluyo,

2003).

Menurut Sendratasik (Seni drama tari dan karawitan / musik), naskah

drama merupakan bahan dasar sebuah pementasan dan belum sempurna

bentuknya apabila belum dipentaskan. Dengan kata lain, naskah drama

adalah panggung yang telah selesai di tangan penulisnya, tetapi belum

dimulai kehidupannya ketika dia belum dipentaskan. Naskah drama juga

sebagai ungkapan pernyataan penulis (play wright) yang berisi nilai-nilai

pengalaman umum juga merupakan ide dasar bagi aktor.

Para aktris dan aktor harus menguasai naskah drama yang akan

mereka pentaskan karena melalui naskah tersebut mereka dapat mendalami

karakter yang akan mereka perankan. Melalui naskah drama, para pemain

teater dapat mengetahui situasi sekitar maupun konflik yang terjadi baik

dengan sesama karakter atau pun dengan dirinya sendiri. Naskah drama

hanyalah sebuah tulisan, namun bisa menjadi sebuah kehidupan apabila

dilakukan dalam sebuah pertunjukan.

Naskah drama adalah buah pemikiran dan terkadang naskah drama

disadur dari sebuah cerita, seperti kitab Mahabharata. Kitab Mahabharata

sendiri merupakan kumpulan kisah dan merupakan bagian pengajaran dalam

agama Hindu. Kitab Mahabharata merupakan cerita kuno yang mengajarkan

manusia mengenai kebaikan dan kebatilan. Inti dari kisah Mahabharata ini

terletak pada perang Bharatayuddha di mana terjadi perang saudara antara

lima Pandawa dengan seratus Kurawa beserta sekutunya masing-masing.

Page 20: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Perang ini terjadi akibat pelecehan yang menimpa Drupadi, istri dari lima

Pandawa dan perebutan tanah Hastinapura.

Feminisme adalah suatu gerakan dari kaum perempuan yang

menuntut persamaan hak sepenuhnya antara kaum perempuan dan laki-laki.

Pada gilirannya kemudian, gerakan Feminisme mampu memberikan

kesadaran dari kaum perempuan untuk melawan penindasan dan eksploitasi

terhadap perempuan yang terjadi baik dalam keluarga, di tempat kerja,

maupun di masyarakat serta adanya tindakan sadar akan laki-laki maupun

perempuan untuk mengubah keadaan tersebut secara leksikal. (Najmah &

Khatimah Sai’da, Revisi Politik Perempuan, 2003:34)

Drupadi merupakan tokoh wanita yang digambarkan kuat dan memiliki

pendirian yang teguh. Ia juga dipandang sebagai feminis, karena ia adalah

wanita yang berani angkat bicara ketika ia merasa ada hal yang tidak pantas

untuk diterima oleh seorang wanita. Jiwa feminisnya terkuak ketika dirinya

telah dilucuti oleh Dursasana. Meski niat jahat Dursasana gagal karena baju

Drupadi gagal dilucuti dan hal tersebut berkat dari Sri Khrisna yang

melindungi Drupadi yang merupakan belahan jiwanya. Banyak seniman dan

sastrawan yang tertarik pada adegan ini sehingga banyak karya yang

berkaitan dengan kisah dalam kitab Mahabharata, terutama dalam adegan

permainan dadu.

Drupadi merupakan tokoh kunci atau bisa dikatakan sebagai kuda

hitam dalam kitab Mahabharata. Dirinya telah diceritakan dalam banyak

pertunjukan baik dalam pertunjukan wayang, drama maupun film. Adegan

Page 21: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

dalam permainan dadu juga dijadikan sebagai sorotan atas kelalaian para

pria kepada ketamakan dunia politik yang dijalaninya. Drupadi yang dijadikan

sebagai bahan pertaruhan dan korban pelecehan pun angkat bicara dan

menentang dengan lantang atas perbuatan keji yang ia terima. Ia pun juga

kecewa dengan kelima suaminya, karena tak ada satupun yang

membelanya.

Kisah feminisme yang tercermin dalam diri Drupadi dapat dicurahkan

dalam sebuah naskah drama. Karena naskah drama pada dasarnya memiliki

pesan di dalamnya untuk disampaikan melalui medium seni pemeranan para

aktor maupun aktris kepada para penontonnya. Naskah drama yang

mengisahkan pelecehan dan kekuatan Drupadi ini merupakan bentuk dari

suatu kritik sosial, terutama mengenai kedudukan perempuan di mata lelaki.

Teater merupakan suatu pertunjukan atau manifestasi dari sebuah

naskah drama yang telah dibuat dan dipentaskan oleh aktor dan aktris,

sehingga dapat menghidupkan pesan yang tertulis dalam naskah drama

tersebut. Selain sebagai bentuk hiburan, drama juga sebagai media

penyampaian pesan dalam sebuah seni pertunjukan dan kitab Mahabharata

memiliki potensi untuk dituangkan kembali dalam sebuah naskah drama dan

pementasan. Dalam kitab Mahabharata terdapat tokoh feminis yang

bernama Drupadi dan melalui seorang Drupadi, sebuah naskah drama

memiliki isi pesan yang ingin disampaikan kepada para penontonnya.

Page 22: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

1.2. Masalah Perencanaan

Drupadi merupakan karakter atau tokoh wanita yang memiliki peran

terpenting dalam kitab Mahabharata. Jiwa feminisnya tergambar dengan

jelas terutama ketika dirinya dilecehkan dan dijadikan sebagai barang

pertaruhan oleh suaminya sendiri. Melalui naskah drama pendek ini,

kekuatan dari dalam diri seorang wanita untuk memerjuangkan hak dan

suaranya akan disorot.

1.3. Tujuan Perencanaan

Naskah drama yang dibuat berjenis naskah drama pendek. Naskah

drama pendek ini akan memuat sepenggal kisah dari kitab Mahabharata dan

mengambil adegan permainan dadu, dengan memfokuskan kepada karakter

Drupadi. Di sini Drupadi akan ditampilkan kekuatan dalam dirinya karena ia

telah dijadikan sebagai barang pertaruhan dan para suaminya, kelima

Pandawa tidak berdaya untuk membelanya ketika dirinya dilecehkan di

hadapan mereka.

Naskah drama pendek yang dibuat juga tidak sembarangan, karena

akan memerhitungkan setiap dialog yang diucapkan pada setiap karakter.

Dialog yang ada pada naskah drama pendek harus dapat mencerminkan

karakter tersebut sehingga tergambar dengan jelas sifat maupun wataknya.

Naskah drama juga memiliki pesan intrinsik melalui penggambaran suasana

dan dialog yang ada di dalamnya.

Page 23: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

1.4. Manfaat Karya

1.4.1. Manfaat Akademis

Karya ini bermanfaat bagi para mahasiswa-mahasiswi yang ingin

belajar membuat sebuah naskah drama, khususnya naskah drama pendek

yang memiliki kualitas dalam menyampaikan pesan-pesan khusus atau

intrinsik, terutama dalam hal pengangkatan isu feminisime.

1.4.2. Manfaat Praktis

Karya ini bermanfaat bagi masyarakat umum yang ingin belajar

membuat sebuah sebuah naskah drama, khususnya naskah drama pendek

yang dapat dinikmati dan memiliki isi pesan dengan isu feminisme, sehingga

naskah drama tersebut dapat dimengerti oleh sesamanya.

1.5. Sistematika Penulisan

1.5.1. Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini, penulis akan menyampaikan dan latar belakang dari

karya tersebut. Di samping itu, penulis juga akan menyampaikan tujuan dari

pembuatan karya, beserta dengan manfaatnya dalam dunia akademis

maupun praktis.

1.5.2. Bab II Kerangka Pemikiran

Dalam bab ini, penulis akan merujuk pada sebuah referensi karya

yang sudah pernah dibuat sebelumnya untuk dijadikan sebagai bahan

Page 24: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

perbandingan dengan karya yang akan dibuat. Kemudian penulis akan

menyampaikan satu atau dua teori sebagai landasan pembuatan karya dan

akan berguna dalam membuat kesimpulan kelak.

1.5.3. Bab III Langkah-Langkah

Dalam bab ini, penulis akan menjabarkan prosedur yang ada pada

referensi sesuai dengan tujuan karya. Di sini penulis juga akan merinci posisi

dan tugasnya dalam membuat karyanya.

1.5.4. Bab IV Aplikasi

Dalam bab ini, penulis akan menjabarkan langkah-langkah yang telah

dibuat pada bab III. Langkah-langkah yang telah dibuat akan dieksekusi atau

diaplikasikan melalui sebuah proses dalam sebuah bentuk karya yang sudah

jadi.

1.5.5. Simpulan Karya

Pada bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan pada karya yang

telah dibuat. Penulis juga akan menyampaikan kritik atau rekomendasi

terhadap karyanya sendiri.

Page 25: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Referensi

2.1.1. Testimoni Drupadi

Gambar 1

Testimoni Drupadi

Sumber: chic-id.com, 2014

Testimoni Drupadi merupakan pertunjukan teater yang mengisahkan

pelecehan yang diterima Drupadi oleh para Kurawa dihadapan kelima

suaminya atau yang lebih dikenal sebagai lima Pandawa. Pertunjukan teater

ini disutradarai oleh Yono Daryono dari Teater RSPD Tegal pada tanggal 14

Oktober 2014, yang juga sekaligus sebagai penutupan dari Gelar Teater

Page 26: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Jawa Tengah yang telah dilaksanakan semenjak 12 Oktober 2014 di Teater

Arena, Taman Budaya Jawa Tengah. Dalam pementasan ini, Teater RSPD

Tegal mengaplikasikan unsur tarian, penyanyi pengiring dan pemain musik

dengan akting terhadap para aktornya seperti para Kurawa, kelima Pandawa

dan empat dayang.

Pengisahan Testimoni Drupadi sendiri memfokuskan kepada

kesetaraan gender akibat dari perlakuan yang tidak menyenangkan yang

dialami oleh Drupadi. Ia dijadikan sebagai barang taruhan oleh suaminya

sendiri, Yudhistira dalam permainan dadu dengan lawannya Duryudana yang

diwakili oleh Patih Sengkuni. Ia ditarik dengan kasar oleh Dursasana ke

arena perjudian tersebut dan harga dirinya dilucuti di depan semua orang

yang berada di sana, termasuk kelima suaminya.

Drupadi yang tak terima dengan perlakuan yang tidak manusiawi itu

langsung angkat bicara. Ia berpendapat bahwa Yudhistira tidak memiliki hak

untuk mempertaruhkan dirinya karena ia telah kehilangan kehormatannya

sebagai ksatria, begitupun dengan keempat suaminya yang lain yang juga

dijadikan sebagai barang taruhan. Kelima Pandawa tidak sanggup membela

istrinya dan juga diri mereka masing-masing, bahkan menyalahkan Drupadi

yang tidak mau tinggal di istana.

Di sini, Drupadi memperjuangkan hak kemerdekaan dan juga haknya

sebagai perempuan yang terhormat. Dengan berani, ia menuntut para

Kurawa yang telah bersengkongkol untuk melaksanakan tindakan pelecehan

tersebut dan juga bersumpah bahwa akan ada hari pembalasan bagi

Page 27: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

mereka. Dalam salah satu sumpahnya, Drupadi tidak akan mengikat kembali

rambutnya sampai ia membasuhnya dengan darah Dursasana yang telah

menarik rambutnya, dan Bima berjanji akan membunuh Dursasana demi

memenuhi sumpah istrinya itu. (http://chic-id.com/testimoni-drupadi-

menuntut-kesetaraan-gender/)

2.1.2. Pulung Gelung Drupadi

Gambar 2

Pulung Gelung Drupadi

Sumber: www.gatra.com, 2014

Drama tari musikal Pulung Gelung Drupadi dibawakan oleh Yayasan

Suksma Budaya pada tanggal 25-26 April 2014 di Teater Jakarta, Taman

Ismail Marzuki. Pementasan ini terbentuk akibat dari riset yang dilakukan

oleh Sri Astari Rasjid yang menjadi produser dan penata artistik pentas

Page 28: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

dengan seorang arkeolog, Mitu M. Prie. Pulung Gelung Drupadi disutradarai

oleh Wasi Bantolo dan Gandung Bondowoso, serta dibantu oleh maestro

gamelan, Rahayu Supanggah sebagai penata musik. Drama tari musikal

yang berdurasi 80 menit ini dimainkan oleh 80 orang penari, pemusik dan

pengrawit, dengan penari utama Nungki Kusumastuti.

Gelung berartikan ikatan rambut dan puling berartikan wahyu dari

Tuhan, sehingga dari jaman dulu kala sebuah rambut yang diikat merupakan

sebuah kekuatan dan kehormatan. Rambut wanita yang terikat juga

menggambarkan simbol kewanitaan yang berbudi pekerti dan welas asih.

Namun semuanya itu berbanding terbalik ketika Drupadi dipermalukan di

depan banyak orang, termasuk kelima suaminya dan ikatan rambutnya

dilepas oleh Dursasana.

Pulung Gelung Drupadi mengisahkan perjudian yang dilakukan oleh

Yudhistira dalam permainan dadu dengan para Kurawa dan kemudian

dijadikan sebagai barang taruhan. Hingga pada akhirnya, ia bersama-sama

dengan kelima suaminya merebut kembali kehormatan yang telah dirampas

dalam suatu perang yang dikenal Baratayuddha dan memilih untuk menjadi

ibu bumi dalam perjalanan menuju alam dewa. Pementasan drama tari

musikal ini juga sebagai pengingat akan adanya legenda Drupadi yang telah

mengakar kuat di Indonesia semenjak kerajaan Hindu-Buddha dan juga

keberadaannya dalam relief Candi Jago dari abad ke-13 di Malang, Jawa

Timur. (http://www.gatra.com/budaya-1/seni/51543-pulung-gelung-drupadi-

pentas-25-26-april-di-tim.html)

Page 29: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

2.1.3. Drupadi

Gambar 3

Drupadi

Sumber: Sinemart Pictures, 2008

Sinemart Pictures memproduksi sebuah film pendek yang bertajuk “Drupadi”.

Sinemart Pictures memproduksi sebuah film pendek yang bertajuk “Drupadi”.

Film pendek yang naskahnya ditulis oleh Leila S. Chudori ini disutradari oleh

Riri Riza dan diproduseri oleh Mira Lesmana, Wisnu Dharmawan dan Dian

Sastrowardoyo. Selain sebagai produser, Dian Sastrowardoyo juga berperan

sebagai Drupadi, didampingi oleh Dwi Sasono sebagai Yudhistira, Ario Bayu

sebagai Bhima, Donny Alamsyah sebagai Karna dan Nicholas Saputra

sebagai Arjuna. Pembuatan film pendek ini kebanyakan mengambil tempat di

Yogyakarta dan bekerja sama dengan murid-murid Padepokan Seni Bagong

Kusudiardja yang juga turut berperan sebagai Kurawa bersaudara.

Page 30: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Dikisahkan di dalam film pendek Drupadi, perjalanan cinta Drupadi

terhadap Arjuna yang memenangkan sayembara, kehidupannya sebagai istri

dari kelima Pandawa atas janji Dewi Kunti, hingga sumpah Drupadi untuk

membasuh rambutnya dengan darah Dursasana yang telah melucutinya.

Film pendek ini tak hanya menampilkan akting tapi juga terdapat musik dan

tarian di dalamnya. Terdapat adegan di mana Dian Sastrowardoyo menari

dan unsur tarian kecak ketika bajunya hendak dilucuti oleh Dursasana.

Bagi Dian Satrowardoyo, Drupadi merupakan simbol dari perjuangan

perempuan yang menolak menjadi komoditas dan selalu bertindak untuk

memanusiakan dirinya, sehingga bisa menjadi insprasi bagi perempuan

lainnya di jaman sekarang. Dalam pembuatan naskahnya sendiri, Leila S.

Chudori mengatakan bahwa dirinya menyadur beberapa versi Mahabharata

karya P. Lal, NK Narayan dan Ramesh Menon dengan beberapa riset di

Jawa dan Bali. Film pendek Drupadi sendiri diputar pertama kali di Indonesia

pada Desember tahun 2008, dalam Jakarta International Film Festival

(JIFFEST) dan kembali diputar di Galeri Indonesia Kaya pada Oktober tahun

2014. (http://www.antaranews.com/berita/113746/drupadi-pertemukan-dian-

sastro-dan-nicholas-saputra)

Page 31: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

2.2. Teori Komunikasi

2.2.1. Tiga Konseptualisasi Komunikasi

A. Komunikasi sebagai Tindakan Satu Arah

Komunikasi manusia adalah komunikasi yang mengisyaratkan

penyampaian pesan searah dari seseorang (atau suatu lembaga) kepada

seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap muka)

ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat kabar, majalah, radio,

atau televisi. Michael Burgoon mendefinisikan pemahaman komunikasi

sebagai proses searah sebagai definisi berorientasi simber (source-oriented

definition), sehingga definisi ini mengisyaratkan komunikasi sebagai semua

kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk menyampaikan

rangsangan untuk membangkitkan respons orang lain. Konseptualisasi

komunikasi sebagai tindakan satu arah menyoroti penyampaian pesan yang

efektif dan mengisyaratkan bahwa semua kegiatan komunikasi bersifat

instrumental dan persuasif.

Menurut Harorld Lasswell dalam Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar,

Who? Says What? In Which Channel? To Whom? With What Effect? Atau

Siapa? Mengatakan Apa? Dengan Saluran Apa? Kepada Siapa? Dengan

Pengaruh Bagaimana?

Berdasarkan definisi Laswell dapat ditarik lima unsur komunikasi yang

saling bergantung satu sama lain. Pertama, sumber (source) sebagai pihak

yang memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi, sering disebut juga pengirim

Page 32: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

(sender), penyandi (enconder), komunikator (communicator), pembicara

(speaker) atau originator.

Kedua, pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada

penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal

yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi. Pesan

memiliki tiga komponen yang berupa makna, simbol yang digunakan untuk

menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi pesan.

Ketiga, saluran atau media, yakni alat atau wahana yang digunakan

sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima bergantung pada

situasi, tujuan yang hendak dicapai dan jumlah penerima pesan yang

dihadapi. Saluran juga merujuk pada cara penyajian pesan, bisa dengan

penyampaian pesan secara langsung, media cetak, media elektronik,

multimedia, telepon atau surat pribadi.

Keempat, penerima (receiver), atau dengan sebutan lain, tujuan

(destination), komunikate (comunicatee), penyandi balik (decoder), khayalak

(audience), pendengar (listener), penafsir (interpreter), yakni orang yang

menerima pesan dari sumber. Berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan

nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir dan perasaannya, penerima pesan ini

menerjemahkan atau menafsirkan seperangkat simbol verbal dan atau

nonverbal yang ia terima menjadi gagasan yang dapat ia pahami. Proses ini

disebut penyandian-balik (decoding).

Kelima, efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia

menerima pesan tersebut, seperti penambahan pengetahuan, terhibur,

Page 33: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

perubahan sikap, perubahan keyakinan, perubahan perilaku, dan

sebagainya.

Namun untuk melengkapi kelima unsur Laswell tersebut, juga terdapat

beberapa unsur lain yang ditambahkan oleh Shannon dan Weaver dalam

Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, berupa umpan balik (feed back) dan

gangguan (noise). Umpan balik dapat berupa respon secara verbal maupun

non verbal. Seperti respon dari seorang pembaca naskah ataupun penonton

pertunjukan teater yang mengangguk, gelisah, sampai menyampaikan

pendapatnya secara lisan. Sedangkan gangguan bisa muncul karena

beberapa hal, seperti naskah drama yang diketik tidak rapih atau banyak

kesalahan eja dan lain-lain. Begitupun di dalam gedung pertunjukan,

gangguan dapat berupa suara air conditioner, bersin atau batuk dari

penonton atau teknisi, foto dengan menggunakan kilat dan lain-lain.

B. Komunikasi sebagai Interaksi

Interaksi berarti saling mempengaruhi (mutual influence) karena

terdapat proses sebab-akibat atau aksi-reaksi seperti memberi jawaban

secara verbal maupun non verbal. Interaksi ini juga disebut sebagai umpan

balik (feed back), yakni apa yang disampaikan penerima pesan kepada

sumber pesan, yang sekaligus digunakan sumber pesan sebagai petunjuk

mengenai efektivitas pesan yang disampaikan sebelumnya sehingga

mendapat kesimpulan apakah pesan tersebut dapat dimengerti, dapat

diterima, menghadapi kendala dan sebagainya, sehingga berdasarkan

umpan balik itu, sumber dapat mengubah pesan selanjutnya agar sesuai

Page 34: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

dengan tujuan. Sama halnya dengan sebuah naskah dan pertunjukan yang

baik, maka pembaca atau para penonton akan memberikan responnya baik

secara verbal maupun non verbal.

C. Komunikasi sebagai Transaksi

Dalam komunikasi transaksional, komunikasi telah dianggap telah

berlangsung bila seseorang telah menafsirkan perilaku orang lain, baik

perilaku verbal maupun non-verbalnya. Proses penyandian (encoding) dan

penyandian-balik (decoding) bersifat dan simultan di antara orang-orang

yang terlibat dalam komunikasi. Istilah transaksi mengisyaratkan bahwa

pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam keadaan interpedensi atau

timbal balik, eksistensi satu pihak ditentukan oleh eksistensi lainnya.

Pemahaman atau penambahan pengetahuan merupakan esensi dalam

komunikasi transaksional, terlebih lagi ketika membaca sebuah naskah atau

menonton sebuat pertunjukan teater.

2.2.2. Komunikasi Antarpribadi

Menurut George Herbert Mead dalam Teori Komunikasi Antarpribadi,

interaksionalisme simbolik merupakan cara bagi individu-individu mengenal

atau mengetahui mereka melalui interaksi dengan orang lain, yang

berkomunikasi kepada mereka dan siapa mereka. Mead juga menjelaskan

teori self-looking glass yang dikemukakan oleh Charles Horton Cooley,

bahwa tidak seorang pun dilahirkan dengan dirinya dan diri itu tidak

berkembang secara naluriah. Sebaliknya, diri itu dikembangkan melalui

Page 35: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

proses sosial mengenai interaksi dengan orang lain. Di samping itu, terdapat

harapan-harapan dari orang-orang lain dengan siapa seseorang berinteraksi

dan yang menjadi pedoman umum bagi perilaku seseorang disebut dengan

generalized other.

2.2.3. Komunikasi Naratif

Menurut Siergfield dalam Komunikasi Naratif, bidang penelaahan ilmu

sastra diterima sebagai proses total tentang komunikasi kesastraan,

komunikasi sastra dianggap sebagai subsistem dari sistem komprehensif

komunikasi verbal dalam masyarakat. Berdasarkan definisi tersebut, Schmidt

membagi proses global komunikasi sastra menjadi empat komponen.

Pertama, produksi teks yang dilakukan oleh pengarang yang memerlukan

penelitian terhadap varian tekstual ke dalam aktivitas mengarang. Kedua,

teks yang merupakan kegiatan interpretatif langsung. Ketiga, transmisi teks

di mana teks tersebut mencapai tahap editing oleh editor. Keempat, resepsi

teks yang merupakan kegiatan pembaca atau penerima sebagai sasaran

untuk mendapatkan reaksi.

2.2.4. Komunikasi Teater

Dalam komunikasi seni, yang bertindak sebagai sumber adalah

seniman, sasaran adalah apresiator, dan saluran (channel) adalah karya

seni. Sehingga kegiatan berkesenian merupakan kegiatan komunikasi,

Page 36: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

karena di dalamnya memiliki unsur-unsur utama yang dipersyaratkan bagi

terjadinya suatu komunikasi.

Gambar 4

Komunikasi Teater

Sumber: Ipit Saefidier Dimyati, Komunikasi Teater Indonesia, 2010

Proses penyampaian komunikasi dalam teater juga bergantung pada

gangguan atau noise. Gangguan pada hal ini bisa berupa pada kendala

teknis pada saat pertunjukan dan lain-lain.

2.3. Teori Feminisme

Chreris Kramarae dalam Teori Komunikasi Individu Hingga Massa

menyatakan, kita dilatih untuk melihat adanya dua jenis kelamin. Dan

kemudian kita melakukan banyak pekerjaan untuk terus melihat kepada dua

jenis kelamin ini. Kramarae juga menganggap bahwa bahasa juga

merupakan simbol dari kekuasaan, sehingga gender dan bahasa dapat

mempengaruhi pesan yang lebih menguntungkan pria daripada wanita.

Feminisme diawali oleh persepsi tentang ketimpangan yang terjadi di

masyarakat antaraposisi perempuan dengan laki-laki. Akibat dari persepsi

Karya

Seni Appresiator

Page 37: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

ini, timbul berbagai upaya pengkajian atas penyebab ketimpangan tersebut

untuk mengeliminasi dan menemukan formula penyetaraan antara laki-laki

dan perempuan sesuai dengan potensi mereka sebagai manusia. (Hubies,

1997).

Women, said Kant, have principles, but these principles are “hard to

relate with character in the narrow sense of the word” (Anthropology, p. 222).

They have character, but in the sense that a natural kind has character. They

have principles, but these are the result not of autonomous reasoning but of

maxims like “what is generally believed is true” or “what people generally do

is good.” (Andrea Nye, Feminism and Modern Philosophy, 2004:14)

2.3.1. Feminisme Radikal

Gerakan feminisme radikal terbangun karena adanya asumsi bahwa

hubungan antarmanusia atau antarkelompok pada dasarnya adalah

hubungan yang saling menguasai dan mengendalikan. Oleh karena itu,

perempuan dipandang lebih rendah melalui status dan kewenangan daripada

laki-laki karena perempuan berada diranah domestik, sedangkan laki-laki

diranah publik dan hal ini biasa terjadi dalam kehidupan politik. Konsep-

konsep yang menjadi dasar pemikiran feminisme radikal adalah pratiarki,

keluarga dan perempuan sebagai subordinasi.

Pratiarki adalah dasar dari ketidakadilan terhadap perempuan karena

hal tersebut merupakan basis dari preferensi perempuan. Keluarga

dipandang sebagai lembaga tempat kewenangan yang dipegang oleh

Page 38: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

seorang laki-laki atau bapak, dan merupakan suatu bentukan dari

masyarakat bukan secara alamiah. Feminisme radikal berpendapat bahwa

harus ada transformasi keluarga dan nilai-nilai pratiarkat yang melandasi

agar terbentuk keluarga yang bebas gender, karena terdapat sebuah

penindasan pada perempuan dan kekuasaan yang lebih kepada laki-laki.

Page 39: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

39

BAB III

LANGKAH-LANGKAH

3.1. Identifikasi Masalah

Naskah drama pendek merupakan bentuk dari sebuah komunikasi

dan menyiratkan sebuah pesan di dalam teks yang tertulis di dalamnya. Di

sini, naskah drama pendek akan bertindak sebagai komunikator dan

pembacanya sebagai komunikan. Komunikasi yang terjadi antara sender dan

receiver ini bersifat satu arah, sehingga dapat menambahkan pengetahuan

baru melalui pesan yang terdapat dalam naskah drama pendek tersebut.

Dalam sebuah naskah drama diperlukan sebuah grafik untuk

membuat cerita di dalamnya hidup, tak terkecuali naskah drama pendek.

Sebuah cerita pada dasarnya dapat diawali dengan sebuah pengenalan, lalu

terdapat konflik, kemudian berlanjut ke klimaks, dan berakhir pada sebuah

resolusi. Naskah drama harus dapat mempengaruhi emosi dan memberikan

sebuah pengetahuan kepada pembacanya untuk mencapai tujuan

komunikasi.

Cerita yang akan disampaikan dalam naskah drama pendek kali ini

mengangkat seorang tokoh Drupadi dalam sebuah kisah di kitab

Mahabharata. Di mana, di dalam naskah drama ini akan mengambil fragment

mengenai permainan dadu yang dilakukan antara Yudhistira dengan

Duryudana yang diwakili oleh pamannya, Sengkuni. Drupadi dijadikan

sebagai bahan taruhan terakhir yang dimiliki oleh Yudhistira, meski

Page 40: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

sebenarnya ia telah kehilangan segalanya dengan memertaruhkan dirinya

sendiri. Pelecehan, duka cita dan kekuatan Drupadi sebagai wanita akan

tergambarkan melalui naskah drama pendek ini.

3.2. Objektif Pembuatan Karya

Naskah drama pendek dengan tokoh utama Drupadi ini dimaksudkan

untuk menjadi inspirasi bagi para wanita untuk berani angkat bicara dan

memerdekakan dirinya. Kelima suaminya tak berdaya ketika melihat istrinya

hendak dilucuti bajunya oleh Dursasana, saudara dari Duryudana. Sehingga

pada akhirnya kejadian tersebut memicu sebuah kemarahan yang besar

dalam diri Drupadi dan menyebabkan sebuah perang saudara secara besar-

besaran yang dikenal dengan perang Baratayuddha.

Drupadi akan menuturkan apa yang menurutnya tak pantas diterima

dan haknya sebagai wanita di hadapan para pria yang ada di ruangan

permainan dadu tersebut. Drupadi tidak segan untuk meluapkan amarah dan

kekecewaannya kepada kelima suami yang dicintainya dan kepada para

tetua yang dihormatinya, karena tak ada satupun yang membela dirinya

ketika ia dilecehkan. Melalui naskah drama pendek ini, diharapkan dialog

yang disampaikan Drupadi dapat memersuasi pembaca melalui pemikiran

dan perilaku feminisnya.

Naskah drama pendek ini akan menyampaikan pesan dan

memersuasi para wanita yang berada dalam ikatan maupun di bawah

pimpinan pria. Drupadi akan menjadi simbol bagi para wanita untuk tak

Page 41: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

hanya menurut pada suami dan mengikuti keadaan yang ada, tapi juga tahu

kapan ia harus berbicara dan melawan, jika ia merasa bahwa hal itu tidak

berkenan bagi dirinya. Naskah drama pendek ini juga akan menggambarkan

ketamakan, pemikiran pendek dan gengsi yang di miliki oleh para pria ketika

dirinya merasa tertantang sehingga akal sehatnya pun tak dapat

membantunya lagi.

3.3. Peranan Penulis

Penulis akan berperan sebagai pengarang naskah drama pendek

yang menyorot tokoh utama Drupadi berdasarkan Kitab Mahabharata di

dalam adegan permainan dadu. Pengalaman dalam mengarang naskah

telah didapatkan oleh penulis di saat mengikuti pelajaran Creative Writing

oleh Pak Arswendo Atmowiloto, dengan naskah drama pendek (untuk radio)

berjudul “Lagu Gagu”. Bersama dengan Ibu Yessy Goesman dalam mata

pelajaran Fundamental of Performance I (Dramathology), penulis juga

pernah membuat sebuah monolog berjudul “Inilah Aku”, penulis juga kembali

belajar membuat naskah drama pendek berjudul “Kisah Enam Telaga”,

bersama Pak Arswendo Atmowiloto dalam mata pelajaran Fundamental of

Performance II (Acting) dan dalam mata pelajaran Directing oleh Mr. Andrew

Trigg, penulis membuat naskah drama pendek berjudul “Pengadilan”. Di

samping itu, penulis juga membaca beberapa naskah drama sebagai

referensi dan mengandalkan kemampuan otodidak.

Page 42: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

3.4. Langkah-Langkah

Dalam membuat suatu drama, maka dibutuhkan beberapa langkah

menurut RMA. Harymawan dalam Dramaturgi, seperti berikut:

3.4.1. Bahan-Bahan untuk Pengarang

A. Karakter: Untuk mengembangkan konflik, pengarang menggunakan

watak manusia sebagai bahan. Karakter yang akan terlibat dalam naskah

drama pendek ini antara lain sebagai berikut:

1. Drupadi: Seorang permaisuri dari lima Pandawa dan putri dari

Raja Panchala. Ia biasa dipanggil oleh kelima suaminya

sebagai Panchali. Drupadi memiliki sifat yang welas asih,

namun memiliki karakter yang kuat dan cerdas. Drupadi

dilahirkan dari api yang suci berkat doa yang dikabulkan oleh

Mahadewa Syiwa yang dipanjatkan oleh Raja Panchala untuk

kelak menikahi Arjuna.

2. Yudhistira: Suami dari Drupadi, anak sulung dari Dewi Kunti

dan Raja Pandu. Ia memiliki kebijaksanaan yang tinggi dan

memegang teguh pada kebenaran. Namun, ia memiliki gengsi

yang tinggi dan tak dapat menahan godaan untuk berjudi,

terutama dalam permainan dadu.

3. Bhima: Suami dari Drupadi, adik Yudhistira dan anak dari Dewi

Kunti dan Raja Pandu. Ia memiliki kekuatan yang sangat luar

biasa, setara dengan 100 ekor gajah. Ia juga merupakan

Page 43: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

seorang panglima perang dan memiliki keberanian yang sangat

besar.

4. Arjuna: Suami dari Drupadi, adik Yudhistira dan Bhima dan

anak dari Dewi Kunti dan Raja Pandu. Ia memiliki keahlian

memanah yang sangat hebat dan tak terkalahkan oleh

siapapun. Ia lah yang telah memenangkan sayembara untuk

memeristri Drupadi dan berhasil membuat Drupadi jatuh cinta

kepadanya.

5. Nakula: Suami dari Drupadi, anak dari Dewi Madri dan Raja

Pandu namun di bawah asuhan Dewi Kunti. Ia dianugerahi

ketampanan pada dirinya.

6. Sadewa: Suami dari Drupadi, anak dari Dewi Madri dan Raja

Pandu namun di bawah asuhan Dewi Kunti. Ia memiliki

kepintaran yang sangat cemerlang.

7. Duryudana: Putra sulung dari Raja Destrarasta dan Ratu

Gandari. Seorang yang mudah dengki dan iri hati meski ia

mengerti dari nilai-nilai kebenaran, namun ia tidak

mempedulikannya. Ia juga seorang yang ceroboh dan memiliki

pemikiran yang pendek. Gaya berbicaranya tidak menunjukan

bahwa ia adalah putra seorang raja.

8. Sengkuni: Paman dari Duryudana, ipar Raja Destrarasta dan

kakak dari Ratu Gandari. Seorang yang licik dan suka

memanasi Duryudana untuk melangkahi tindakan raja. Ia juga

Page 44: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

sebagai pemicu dari terjadinya permainan dadu dan pemberi

saran bahwa Drupadi dapat dijadikan sebagai barang

perjudian.

9. Dursasana: Adik Duryudana, anak dari Raja Destrarasta dan

Ratu Gandari. Ia adalah seorang yang terlalu percaya diri

dengan kekuatannya. Dursasana lah yang menyeret rambut

Drupadi ke tempat permainan dadu dan ia yang melucuti baju

Drupadi.

10. Karna: Sahabat dari Duryudana dan memiliki hutang budi

dengannya karena pernah dibela. Ia memiliki dendam kepada

Drupadi yang telah menolaknya dalam sayembara dan kepada

Arjuna yang telah menantangnya untuk bertarung. Pada saat

itu, Karna tidak menyadari bahwa Arjuna adalah saudara

kandungnya karena ia merupakan anak dari Dewi Kunti, namun

ia memiliki perasaan persaudaraan yang tak dapat ia mengerti

kepada Arjuna.

11. Bhisma: Ia adalah putra dari Dewi Gangga dan Raja Sentanu,

kakek yang dihormati dari anak-anak Raja Destrarasta dan

Raja Pandu. Ia telah bersumpah untuk mengabdikan hidupnya

kepada kerajaan Hastinapura dan melindungi raja Destrarasta

beserta keturunannya. Hal ini yang menjebak dirinya yang

agung dan bijaksana dalam sebuah dilema karena ia akan

berperang untuk melawan kebenaran.

Page 45: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

12. Drona: Putra dari seorang brahmana yang bernama

Bharawadja. Ia juga seorang ahli senjata dan mengajari Arjuna

dalam seni keterampilan dalam menggunakan senjata. Ia

berada dalam kerajaan Hastinapura, menjadi penasihat bagi

Raja Destrarasta dan sosok guru bagi anak-anak Kurawa dan

kelima Pandawa.

13. Widura: Penasihat Raja Destrasta yang bijak dan sangat tidak

setuju dengan adanya permainan dadu yang diselenggarakan

oleh Duryudana di bawah pengaruh Paman Sengkuni.

14. Raja Destrarasta: Seorang raja dari Hastinapura yang memiliki

100 anak atau dikenal sebagai 100 Kurawa dan beristrikan

Ratu Gandari. Ia adalah seorang yang buta dan karena

kebutaannya itu ia sering gegabah dan mengambil kebijakan

yang kurang bijaksana untuk menyenangi hati anak sulungnya,

Duryudana. Ia juga mudah dipengaruhi karena tidak memiliki

pendirian yang kuat.

15. Ratu Gandari: Permaisuri dari Raja Destrarasta, saudari

Sengkuni dan memiliki 100 anak atau dikenal sebagai 100

Kurawa. Ia juga seorang yang buta, sama seperti suaminya. Ia

memiliki karakter yang lemah dan cenderung tidak berdaya. Ia

sangat emosional, namun kurang peka dengan keadaan

sekitarnya.

Page 46: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

16. Dewi Kunti: Permaisuri dari Raja Pandu dan ibu dari kelima

Pandawa. Ia adalah seorang yang welas asih dan bijak. Ia

memiliki rahasia bahwa Karna adalah anak pertamanya dengan

Dewa Surya. Namun, ia telah menanamkan nilai-nilai kebajikan

kepada anak-anaknya dan menyarankan bahwa apa yang

mereka miliki harus dibagi sama rata, seperti halnya Drupadi

yang dimenangi oleh Arjuna, menjadi istri bagi saudara-

saudaranya yang lain.

17. Sri Khrisna: Sri Khrisna adalah reinkarnasi dari Dewa Wisnu

dan ia adalah belahan jiwa Drupadi. Ia lah yang menolong

Drupadi dari peristiwa pelucutan bajunya sehingga baju yang

ditarik oleh Dursasana tidak habis-habis berkat dari Sri Khrisna.

Ia teringat ketika Drupadi pernah merobek sebagian kain

bajunya untuk membalut luka Sri Khrisna yang mengeluarkan

kekuatan untuk membunuh Sisupala yang telah menghinanya.

18. Dayang-dayang Drupadi dan prajurit-prajurit Hastinapura:

Drupadi akan ditemani oleh dayang-dayangnya dan area

permainan dadu akan disaksikan juga oleh para prajurit

Hastinapura.

B. Situasi

Lakon adalah rentetan situasi, dimulai dengan situasi yang akan

berkembang selama akting terlaksana. Situasi yang akan ada dalam

drama pendek ini adalah:

Page 47: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

1. Ruang tunggu Drupadi dengan dayang-dayangnya.

2. Area permainan dadu yang dipenuhi dengan kelima Pandawa,

anak-anak Kurawa dan pihak dari kerajaan Hastinapura.

C. Subjek

Subjek atau tema ialah ide pokok lakon atau drama. Drama pendek ini

akan mengangkat isu hak asasi wanita yang diwakili oleh Drupadi.

3.4.2. Alat-Alat Pengarang

A. Dialog

Lewat dialog tergambarlah watak-watak sehingga latar belakang

perwatakan diketahui. Dalam naskah drama pendek ini, akan terdapat

dialog antara lain seperti:

1. Dalam dialog antara Yudhistira dengan Duryudana dan

Sengkuni ketika bermain dadu, akan tergambar bahwa

Yudhistira mengalami kebimbangan dan kepedihan ketika ia

mempertaruhkan segala harta yang dimiliki kerajaannya

hingga adik-adiknya. Ia tahu bahwa ia sedang dijebak oleh

Paman Sengkuni, namun ia sudah terlanjur menyepakati

peraturan yang telah dibuat dan ia tidak dapat menahan

hasratnya untuk berjudi dalam permainan dadu tersebut.

Hingga akhirnya ia memertaruhkan dirinya sendiri dan

kalah. Namun hal tersebut tidak membuat Duryudana dan

Paman Sengkuni puas karena ini merupakan awal dari

Page 48: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

tujuan mereka sebenarnya, yaitu menjadikan Drupadi

sebagai barang taruhan. Duryudana yang tamak dan

Paman Sengkuni yang licik akan terlihat dalam dialog ini

dan mereka berhasil memengaruhi Yudhistira dan disetujui

olehnya. Namun sayangnya, keberuntungan tak berpihak

padanya.

2. Drupadi dihampiri oleh salah seorang pengawal

Hastinapura namun tak lama ia kembali ke area pemainan

dadu tanpa Drupadi dan membuat Duryudana murka.

Melalui dialog ini, ketidaksabaran Duryudana meluap dan ia

memerintahkan adiknya Dursasana untuk menjemput

Drupadi. Dursasana menghampiri Drupadi di ruang

tunggunya dan menyampaikan dialog yang bersifat

merendahkan. Kemudian ia memerlakukan Drupadi dengan

tidak manusiawi.

3. Bhima menyampaikan dialognya dengan menggebu-gebu

karena ia marah besar kepada Dursasana yang melihat

Drupadi diseret dan tak berdaya. Di sini ia akan

mendialogkan sumpah serapahnya kepada Dursasana.

Arjuna juga turut memaki Duryudana namun dibalas oleh

Karna. Raja Destrarasta bertanya-tanya mengenai apa yang

terjadi di area permainan dadu.

Page 49: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

4. Drupadi bangkit berdiri dan mulai mempertanyakan

kepantasan dari tindakan yang ia telah terima kepada para

suaminya, dan juga kepada tetua yang berada area

permainan dadu. Ia mendialogkan kekecewaannya kepada

orang-orang yang berada di sana. Duryudana menunjukkan

kesombongannya dengan dialog penghinaan kepada

Drupadi dan kelima Pandawa. Ia kembali memerintahkan

Dursasana untuk melucuti pakaian Drupadi namun

langsung ditentang keras oleh Bhisma, Guru Durna dan

Widura. Drupadi menantang Dursasana dan ketika

Dursasana melaksanakan aksi kejinya, Drupadi berdoa

meminta pertolongan kepada Sri Khrisna.

5. Dursasana tidak dapat melucuti pakaian Drupadi karena

kainnya tidak dapat habis dan ia pun kelelahan. Setelah itu,

Dewi Kunti dan Ratu Gandari menyusul ke area permainan

dadu dan melihat kejadian memalukan yang telah menimpa

Drupadi. Drupadi semakin marah dan kecewa dengan

kelima suami dan para tetua yang ada di sana karena

mereka tidak berbuat apa-apa ketika dirinya dilucuti oleh

Dursasana. Ia mengatakan bahwa akan ada hari

pembalasan bagi kerajaan Hastinapura. Arjuna bersumpah

akan membalas perbuatan keji dari kerajaan Hastinapura

dan Bhima juga bersumpah akan membunuh Duryudana

Page 50: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

dan Dursasana yang darahnya akan dipersembahkan untuk

Drupadi.

B. Action

Dalam hal banyak, laku (action) lebih penting daripada dialog karena

“laku berbicara keras daripada kata-kata” (to see is to believe).

1. Drupadi akan melakukan gerakan tarian tradisional yang

diinterpretasikan ulang pada awal pementasan dan ketika

pakaiannnya dilucuti oleh Dursasana. Tarian tradisional

yang digabungkan antara lain berasal dari Jawa dan Bali,

karena dalam budaya Jawa sendiri terdapat kisah

pewayangannya dan Mahabharata merupakan kisah dalam

agama Hindu dan mayoritas agama di Bali adalah Hindu.

Melalui gerakan tarian ini, Drupadi akan memberikan

gambaran mengenai dirinya yang lemah lembut tapi juga

memiliki kekuatan dan keberanian yang teguh di dalam

dirinya.

2. Drupadi akan terseret karena Dursasana menarik

rambutnya yang telah tergerai sampai di tengah area

permainan dadu dan Bhima yang melihat kejadian tersebut,

akan marah besar dan memukul dirinya dan memukul

tanah.

3. Drupadi membalikkan meja permainan dadu karena sangat

kecewa dengan gengsi dari Yudhistira dan karena

Page 51: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

permainan dadu itu lah, ia dijadikan sebagai barang

taruhan.

3.4.3. Proses Inspirasi yang Merangsang Daya Cipta

A. Sendiri, karena pikiran pengarang telah menemukan suatu

gagasan yang merangsang daya cipta.

B. Pengarang pernah memerhatikan suatu peristiwa yang

disaksikan sendiri, didengar maupun dibaca.

C. Pengarang tertarik dengan kehidupan seseorang.

D. Daya cipta pengarang dihidupkan dalam sebuah cerita.

E. Pengarang menciptakan penggambaran yang masih mentah.

F. Pengarang membuat proses perumusan hakikat (intisari) cerita.

G. Terciptanya rumus intisari cerita oleh pengarang.

3.4.4. Proses Mengarang

A. Seleksi

Selektif dan dengan hati-hati pengarang memilih situasi yang

menjadi kunci dalam pelakinan. Dalam naskah drama pendek ini, pengarang

akan memilih fragment permainan dadu dalam kitab Mahabharata, di mana

Drupadi dijadikan sebagai bahan pertaruhan oleh Yudhistira, suaminya

sendiri. Pengarang akan memfokuskan pada peristiwa pelucutan baju

Drupadi yang dilakukan oleh Dursasana dan perlawanan Drupadi dalam

menuntut hak dan kemerdekaannya sebagai wanita.

B. Re-arrangement

Page 52: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Pengarang mengatur/menyusun kembali kekalutan hidup menjadi

pola yang berarti. Dalam naskah drama pendek ini, pengarang akan

menyoroti sisi feminisme dari Drupadi yang telah mengalami pelecehan oleh

Dursasana dihadapan kelima suami dan para tetua yang tak berdaya.

Pengarang berharap bahwa naskah drama pendek ini memiliki relasi yang

kuat dengan para wanita di jaman sekarang ini.

C. Intensifikasi

Pengarang mempunyai kisah untuk diceritakan, kesan untuk

digambarkan dan suasana hati untuk diciptakan. Penyampaian artistik

tersebut harus direncanakan sedemikian rupa untuk mengintensifikasikan

(meningkatkan) komunikasi. Dalam naskah drama pendek ini, pengarang

akan menggambarkan suasana kepedihan, kekecewaan dan duka cita dari

seorang Drupadi yang dijadikan sebagai barang taruhan dan dilecehkan oleh

Dursasana. Namun pengarang juga akan menyoroti kekuatan di dalam

dirinya sebagai wanita perkasa yang berani melawan dan angkat bicara

mengenai hak asasinya sebagai wanita. Di samping itu, perdebatan antara

pihak Duryudana dengan kelima Pandawa dan tetua akan sangat sengit,

disertai dengan sumpah serapah. Kemudian pengarang juga akan

menggambarkan hubungan yang sangat intim antara Drupadi dengan Sri

Khrisna melalui adegan pelucutan baju Drupadi yang dilakukan oleh

Dursasana, namun kain dari baju Drupadi tidak habis-habis berkat kekuatan

magis dari Sri Khrisna yang merupakan belahan jiwa dari Drupadi.

Page 53: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

3.4.5. Konstruksi Dramatik

Gambar 5

Konstruksi Dramatik oleh Gustav Freytag

(2) Complication (3) Climax

(3 A) Resolution

(1) Exposition (4 A) Catastrophe (4) Conclusion (4 B) Denounment

Sumber: RMA. Harymawan, Dramaturgi, 1993

Keterangan:

(1) Exposition: Cerita dalam naskah drama pendek ini akan diawali

dengan Drupadi dan kelima Pandawa, beserta para dayang dan

beberapa prajurit berjalan memasuki ruangan pertunjukan yang

merupakan area permainan dadu, diiringi dengan musik gamelan

Jawa. Tarian dari para dayang akan membukakan jalan sekaligus

mengantarkan Drupadi dan kelima Pandawa memasuki area

permainan dadu. Di depan pintu masuk ruang pertunjukan yang

merupakan simbol dari kerajaan Hastinapura, Drupadi dan kelima

Pandawa disambut dengan hangat oleh Raja Destrarasta, Ratu

Gandari, Bhisma, Guru Durna, Widura dan Dewi Kunti. Setelah

Page 54: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

mengucapkan salam dan memberikan berkat, mereka diantar ke

dalam. Drupadi akan tinggal di ruangan tunggu bersama dengan

para dayangnya, sedangkan kelima Pandawa berada di area

permainan dadu.

(2) Complication: Yudhistira telah memertaruhkan dan kalah atas

harta kerajaannya, keempat adik-adiknya, hingga dirinya sendiri.

Paman Sengkuni menawarkan Yudhistira untuk mempertaruhkan

Drupadi dengan penawaran jika Yudhistira menang, maka harta

kerajaan dan adik-adiknya akan sepenuhnya kembali menjadi

miliknya. Yudhistira kembali kalah dan Dursasana, adik dari

Duryudana menjemput Drupadi di ruang tunggunya.

(3) Climax: Rambut Drupadi digerai dan diseret oleh Dursasana

hingga ke tengah area permainan dadu. Drupadi sangat marah

dan kecewa dengan kelima suaminya dan para tetua yang

membiarkan dirinya dijadikan sebagai barang taruhan.

Duryudana memerintahkan Dursasana untuk melucuti baju dari

Drupadi dan Drupadi menantangnya. Ketika Dursasana melucuti

bajunya, ia berdoa pada Sri Khrisna untuk meminta pertolongan

dan kain yang ditarik tidak habis-habis. Di dalam adegan ini,

Drupadi akan menari dengan tarian adat Bali yang ditafsirkan

kembali dan beberapa penari yang merupakan simbol dari

kekuatan magis Sri Khrisna akan muncul dan melakukan aksi

tarian kecak, mengelilingi Drupadi dan sebagai simbol dari

Page 55: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

mantra untuk kain baju Drupadi sehingga tak dapat habis.

Drupadi akan menunjukkan kesucian serta kekuatan yang

dahsyat di dalam dirinya lewat tarian dan iringan musik gamelan

Jawa yang dinamis dan klimaks.

(3 A) Resolution: Dursasana ambruk ke tanah karena kelelahan

menari kain baju dari Drupadi yang tak kunjung habis. Dewi Kunti

dan Ratu Gandari memasuki area permainan dadu dan mereka

terkejut melihat keadaan Drupadi. Drupadi memberitahu Ratu

Gandari bahwa dirinya diperlakukan seperti itu oleh anak-

anaknya dan ia mulai bersumpah bahwa ia tidak akan mengikat

kembali rambutnya sampai ia membasuhnya dengan darah

Dursasana. Bhima bersumpah bahwa kelak ia yang akan

mempersembahkan darah Dursasana untuk Drupadi. Dewi Kunti

menghibur Drupadi yang telah terlanjur marah dan memintanya

untuk sabar. Ratu Gandari memohon kepada Drupadi untuk tidak

bersungguh-sungguh atas sumpahnya, namun tidak ditanggapi

oleh Drupadi.

(4) Conclusion: Raja Destrarasta menawarkan Drupadi tiga

permintaan namun Drupadi hanya meminta dua permintaan,

diantaranya: Kelima Pandawa dibebaskan dan harta miliki

kerajaan yang telah dipertaruhkan dikembalikan. Namun

Duryudana tidak setuju dengan penawaran antara Drupadi dan

Raja Destrarasta. Ia meminta supaya Drupadi dan kelima

Page 56: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Pandawa untuk mengasingkan diri mereka selama 12 tahun

ditambah setahun tidak boleh dikenal oleh siapapun. Raja

Destrarasta tak kuasa menolak permintaan anaknya dan

menyetujuinya. Kelima Pandawa bersumpah setelah mereka

kembali dari pengasingannya, mereka akan balas dendam dan

menghancurkan Hastinapura. Drupadi bersumpah bahwa hari

pembalasan tersebut akan tergenapi dan ia meninggalkan area

permainan dadu terlebih dahulu.

3.5. Batasan Karya

Jumlah akademisi yang membuat naskah drama pendek terbilang

masih sedikit terutama dengan isu yang ingin diangkat oleh penulis,

sehingga penulis harus mencari beberapa sumber untuk membuat karya

yang diinginkan. Selain itu, meski penulis pernah membuat beberapa

naskah drama pendek, tapi penulis masih memiliki keterbatasan dalam hal

penulisan naskah drama yang baik dan benar dikarenakan pengetahuan

penulis yang masih terbatas. Di lain hal, terdapat banyak versi mengenai

Drupadi sehingga penulis perlu menyatukan beberapa referensi yang ada

sehingga karya yang dibuat dapat orisinil.

Penulis berencana untuk merealisasikan naskah drama pendek yang

dibuat menjadi sebuah pertunjukan teater. Namun untuk hal tersebut

diperlukan perencanaan yang matang baik dari segi pemilihan aktor dan

aktris, tempat pementasan, hingga pendanaan. Apabila penulis dapat

Page 57: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

merancang perencanaan dengan tepat waktu dan matang, maka naskah

drama pendek karya penulis akan direalisasikan. Apabila hal-hal tersebut

tidak memungkinkan maka karya yang disajikan hanya berupa naskah drama

pendek.

Page 58: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

BAB IV

APLIKASI

4.1. Penjabaran

4.1.1. Ilustrasi Karakter

1. Drupadi

Gambar 6

Ilustrasi Drupadi

Sumber: Pribadi, 2015

2. Yudhistira

Gambar 7

Ilustrasi Yudhistira

Sumber: Pribadi, 2015

Page 59: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

3. Arjuna

Gambar 8

Ilustrasi Arjuna

Sumber: Pribadi, 2015

4. Bhima

Gambar 9

Ilustrasi Bhima

Sumber: Pribadi, 2015

5: Nakula

Page 60: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Gambar 10

Ilustrasi Nakula

Sumber: Pribadi, 2015

6. Sadewa

Gambar 11

Ilustrasi Sadewa

Sumber: Pribadi, 2015

7. Destrarasta

Gambar 12

Page 61: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Ilustrasi Destrarasta

Sumber: Pribadi, 2015

8. Gandari

Gambar 13

Ilustrasi Gandari

Sumber: Pribadi, 2015

9. Dewi Kunti

Gambar 14

Ilustrasi Dewi Kunti

Page 62: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Sumber: Pribadi, 2015

10. Bisma

Gambar 15

Ilustrasi Bisma

Sumber: Pribadi, 2015

11. Drona

Gambar 16

Ilustrasi Drona

Sumber: Pribadi, 2015

Page 63: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

12. Widura

Gambar 17

Ilustrasi Widura

Sumber: Pribadi, 2015

13. Duryudana

Gambar 18

Ilustrasi Duryudana

Sumber: Pribadi, 2015

14. Dursasana

Page 64: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Gambar 19

Ilustrasi Dursasana

Sumber: Pribadi, 2015

15. Wikarna

Gambar 20

Ilustrasi Wikarna

Sumber: Pribadi, 2015

16. Karna

Gambar 21

Ilustrasi Karna

Sumber: Pribadi, 2015

Page 65: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

16. Sri Khrisna

Gambar 22

Ilustrasi Sri Khrisna

Sumber: Pribadi, 2015

17. Kurawa bersaudara

Gambar 23

Ilustrasi Kurawa Bersaudara

Sumber: Pribadi, 2015

18. Pengawal

Page 66: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Gambar 24

Ilustrasi Pengawal

Sumber: Pribadi, 2015

19. Dayang

Gambar 25

Ilustrasi Dayang

Sumber: Pribadi, 2015

4.1.2. Ilustrasi Situasi

1. Gerbang istana

Gambar 26

Ilustrasi Gerbang Istana

Page 67: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Sumber: Pribadi, 2015

2. Ruang tunggu Drupadi

Gambar 27

Ilustrasi Ruang Tunggu Drupadi

Sumber: Pribadi, 2015

3. Area permainan dadu

Gambar 27

Ilustrasi Area Permainan Dadu

Sumber: Pribadi, 2015

Page 68: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

4.1.3. Penggalan Dialog Penanda Bagian dalam Konstruksi Dramatik

1. Exposition

Bisma: Diberkatilah kalian yang dengan rendah hati, bersedia untuk

mengunjungi kerajaan Hastinapura yang sederhana ini! Yudhistira

yang bijaksana, kini telah diangkat menjadi Rajasuya. Arjuna yang ahli

dalam memainkan senjata. Bhima sang panglima perang namun

lembut hatinya. Nakula dan Sadewa, kembar yang tampan, pecinta

seni dan ahli dalam pengobatan. Dan kepada Drupadi, wanita yang

sangat kakek kagumi atas kecantikan dan kewelas-asihannya.

Selamat datang! Semoga Hastinapura berkenan di hati kalian dan

menjadi rumah kalian sendiri.

Destrarasta: Semoga damai selalu menyertai kerajaan Hastinapura

dan kerajaan Indraprasta! Ketahuilah, bahwa kalian akan selalu

diterima di sini!

Gandari: Ijinkan aku mewakili putra-putraku untuk menyambut kalian.

Sebuah kehormatan bagi kami untuk didatangi oleh saudara-saudara

yang sangat kami cintai.

Yudhistira: Terima kasih atas sambutannya yang begitu istimewa.

Ijinkan kami untuk bersinggah di kerajaan Hastinapura yang juga

merupakan contoh bagi perkembangan kerajaan Indraprasta.

Diberkatilah kita semua oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan

keharmonisan dari alam semesta!

Page 69: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

2. Complication

Sengkuni: Raja Yudhistira, bukankah dirimu masih memiliki Drupadi?

Mengapa tidak kau jadikan dirinya sebagai barang pertaruhan?

Wikarna bergegas maju dari antara Kurawa.

Wikarna: Aku memang bukan siapa-siapa tapi aku rasa aku memiliki

hak untuk membicarakan hal ini! Mengapa Kakak Duryudana dan

Paman Sengkuni menganjurkan Raja Yudhistira untuk

memertaruhkan Drupadi? Bukankah sudah dikatakan sejak awal

untuk tidak ada satu pun wanita yang terlibat dalam permainan ini?

Sebagai pemain, sebaiknya kita tidak mengajurkan ataupun meminta

barang pertaruhan dari lawan!

Karna: Wikarna! Kau ini memang bukan siapa-siapa! Lihatlah dirimu!

Kau berbicara layaknya seorang yang lebih tua dari antara kita

semua yang berada di sini! Bukankah dirimu tadi menganjurkan diri

sebagai barang pertaruhan dan terlibat dalam permainan dadu ini?

Kau seperti burung yang merusak sarangnya sendiri! Melukai

keluarga yang membesarkan dirimu dengan kelancanganmu!

Yudhistira berada di sini untuk memertaruhkan segala miliknya,

termasuk Drupadi!

Widura: Yudhistira! Janganlah kau tega memakan orang yang telah

memberikan seluruh hidupnya padamu! Kau pasti sudah sadar bahwa

Page 70: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

dirimu telah tertipu oleh Duryudana dan Sengkuni! Jangan sampai

engkau menipu dirimu sendiri! Kukatakan sekarang, jika kau

memertaruhkan Drupadi, maka kau akan memulai sebuah kekacauan

yang besar!

Drona: Yudhistira! Seorang ksatria memang memegang teguh prinsip

dan perkataannya. Tetapi bukan berarti ia tidak mendengarkan isi

hatinya! Janganlah kau terbunuh oleh pedangmu sendiri!

Duryudana: Kalian boleh mengatakan apa saja. Tetapi semua itu

berada di tangan Yudhistira. Ia yang punya andil sepenuhnya sebagai

pemain. Namun jikalau Yudhistira tidak meneruskan permainan ini,

berarti ia menghina undangan dan perjamuan dari Hastinapura

kepada Indraprasta. Bukankah begitu, Kakek?

Drona: Janganlah engkau mencari perlindungan dari kakekmu! Jikalau

kau memang ingin menjadi seorang raja, belajarlah untuk melindungi

dirimu sendiri! Bahkan sekarang pun kau masih disuapi oleh

Sengkuni! Seharusnya kau malu, Duryudana!

Sengkuni: Kalian banyak berbicara, sehingga Raja Yudhistira tidak

memiliki kesempatan untuk menjawab penawaran kami. Lagipula,

kami tidak menawarkan pertaruhan. Kami hanya mengingatkan bahwa

Raja Yudhistira masih memiliki Drupadi. Mengapa tidak ia pertaruhkan

juga Drupadi dalam permainan ini? Bukankah seorang ksatria akan

bertarung sampai titik darah penghabisan?

Page 71: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Yudhistira: (Terdiam sejenak, air matanya mulai mengalir). Aku akan

memertaruhkan Drupadi.

Duryudana: Kalau begitu, aku tetap memertaruhkan diriku. Kita

gunakan persyaratan yang sama. Jika kau menang, maka aku akan

menjadi budakmu dan adik-adikmu beserta kerajaanmu akan

kukembalikan. Jika kau kalah, maka kau tahu sendiri akibatnya.

(Tertawa).

3. Climax

Lampu panggung perlahan menyala dan menyoroti area permainan

dadu. Terdengar jeritan Drupadi dan membuat para Pandawa resah

dam melihat keluar panggung. Jeritan Drupadi semakin keras dan

terlihat Dursasana memasuki area permainan dadu sambil menarik

rambut Drupadi. Para Kurawa menertawakan Drupadi yang diseret

sampai ke tengah area permainan dadu. Dursasana melepas rambut

Drupadi dan berdiri di samping Dursasana. Drupadi menangis dan

menatap kelima Pandawa, kemudian ia menatap Raja Destrarasta,

Bisma Yang Agung, Guru Drona dan Widura.

Widura: Sungguh di luar batas kewarasan, Dursasana! Beginikah

engkau memerlakukan seorang wanita yang terhormat?! Kau seperti

seutas benang yang sebentar lagi akan memutuskan bagianmu

sendiri! Duryudana! Kau sekarang memang sedang mabuk dan

Page 72: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

terhanyut dalam kemenanganmu! Tapi ingatlah! Sebentar lagi kau

akan benar-benar tenggelam dalam lautanmu sendiri!

Drupadi berdiri dan menatap seluruh orang yang berada di area

permainan dadu.

Drupadi: Jikalau memang kalian mengormati seorang ibu yang telah

mengandung selama sembilan bulan. Jikalau memang kalian

menghormati seorang ibu yang telah menyusui. Jikakalau memang

kalian menghormati seorang ibu yang memberikan seluruh nyawanya

hanya untuk membesarkan anaknya. Kalian tidak akan pernah

melakukan hal seperti ini. Menajiskan diriku, sama saja dengan

menajiskan ibu kalian! Menginjak-injak diriku, sama saja dengan

menginjak-injak ibu kalian! Menjambak rambutku yang sebelumnya

tergelung, sama saja dengan membunuh ibu kalian! Tak pernah

kusangka, seorang Rajasuya akan menelanjangi harga dirinya sendiri!

Mengorbankan permaisurinya sendiri! Bahkan seorang penjudi

kawakan yang tidak memiliki apapun lagi, tidak akan pernah

memertaruhkan sundalnya yang hina! Aku adalah Drupadi! Putri Raja

Drupada dari kerajaan Panchala! Seorang Ratu dari kerajaan

Indraprasta! Seorang Permaisuri dari lima Putra Pandu! Yudhistira!

Inikah kebijakan dari dalam dirimu yang terdalam, yang dikagumi oleh

banyak orang?! Pantaskah seseorang yang baru diangkat sebagai

Rajasuya, menjadikan permaisurinya sebagai barang pertaruhan?!

Atau memang selama ini di pikiranmu, aku hanyalah sebuah barang?!

Page 73: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Lihatlah dirimu! Berlutut bersama adik-adikmu! Kau bahkan sudah

kehilangan dirimu sendiri! Bagaimana bisa kau memertaruhkan

diriku?! Arjuna! Kau begitu ahli dalam memainkan senjata, bahkan kau

yang memenangkan sayembara yang mustahil itu dan mempersunting

diriku. Tapi ternyata kemanisan yang kau selama ini kau berikan

adalah sebuah kemanisan yang pada akhirnya menyakitkan diriku!

Bhima! Seorang panglima perang yang paling kuat yang pernah aku

ketahui dan aku kagumi. Namun sayangnya, nyalimu menciut di sini!

Bahkan kau tidak dapat membuktikan kekuatanmu yang tak

terkalahkan seperti apa yang dikatakan banyak orang! Nakula dan

Sadewa! Kalian seharusnya saling mengingatkan tindakan kakak-

kakak kalian! Meski kalian yang paling muda, kalian juga harus

memperingatkan yang lebih tua mana yang benar dan tidak! Paman

Widura, kata-katamu memang benar. Namun sangat disayangkan,

bahkan Raja Destrarasta pun tidak mengindahkan nasihatmu. Jika

seorang raja tidak mendengarkan penasihatnya, bagaimana dengan

yang lainnya? Guru Drona! Kau mengajarkan mereka bagaimana

caranya menjadi seorang ksatria. Tapi sepertinya kau lupa untuk

mengajarkan mereka bagaimana caranya menjadi manusia. Kakek

Bisma! Semua orang segan kepadamu tapi kau sendiri tidak paham

betul dengan kedudukanmu! Kau telah dikalahkan oleh dirimu sendiri!

Raja Destrarasta! Beginikah penyambutan dari Hastinapura yang

sebenarnya?! Kalian semua para lelaki pasti sangat senang melihat

Page 74: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

seorang perempuan dikepung oleh kaum kalian! Kalian pasti sangat

menikmati tontonan ini! Bahkan aku harus berdiri sendiri setelah

dianiaya oleh Dursasana! Sungguh tega sekali kalian! Hanya dapat

mematung ketika kalian melihat seorang wanita dianiaya di depan

mata dan kepala kalian sendiri!

Dengan geram Drupadi membalikkan meja permainan dadu.

Kemudian ia membalikkan badannya, hendak meninggalkan area

permainan dadu.

...

Drupadi: Tak usah merepotkan diri untuk membelaku. Karena

sedaritadi, akulah yang membela diriku sendiri. Dursasana,

lakukanlah apa yang diperintahkan oleh Kakakmu yang bodoh itu!

Dursasana: Tak kusangka ternyata kau seberani ini, Drupadi! dengan

senang hati aku akan melucuti pakaianmu!

Dursasana mendekati Drupadi kemudian ia memegang ujung kain

Drupadi. Para Kurawa tertawa dan menyemangati Dursasana yang

hendak menarik kain pakaiannya. Drupadi memejamkan matanya,

menempelkan kedua telapak tangannya dan mengambil posisi

berdoa. Seketika seluruh pemain yang berada di atas panggung

mematung.

Drupadi: Oh Dewata Penguasa Alam Semesta! Kepadamu,

kuserahkan segala keyakinanku! Aku percaya bahwa Engkaulah yang

paling mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di sini! Janganlah Kau

Page 75: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

biarkan aku dipermalukan di antara para biadab ini! Engkaulah satu-

satunya pelindungku! Gowinda sahabatku, aku sangat berharap kau

berada di sini dan menyelamatkanku! Doakanlah belahan jiwamu ini di

manapun dirimu berada! Gowinda... Gowinda... Gowinda...

Para Kurawa kembali gaduh dan Dursasana mulai menarik kain

Drupadi. Drupadi masih dalam keadaan berdoa dan memejamkan

matanya. Suara musik gamelan mulai terdengar. Dengan sekuat

tenaga, Dursasana menarik kain Drupadi namun kain tersebut tidak

habis-habis dan bertambah panjang. Suara kegaduhan para Kurawa

perlahan menghilang. Kemudian para penari mulai memasuki

panggung dan Drupadi menari bersama-sama dengan mereka.

Drupadi menari dengan anggun dan musik gamelan semakin intens.

Para penari melucuti pakaian seluruh pria yang berada di sana tanpa

terkecuali kemudian mengumpulkannya di dekat Drupadi. Drupadi

kembali pada posisi berdoanya dan para penari keluar dari panggung.

Dursasana membeku dalam posisi menarik kain Drupadi. Suara musik

gamelan perlahan memelan, kemudian Sri Krishna memasuki area

permainan dadu.

4. Resolution

Drupadi: Sudah puaskah kalian tertawa para Kurawa? Seratus

Kurawa menertawakan seorang wanita yang sedang dilucuti

pakaiannya di hadapan mereka. Ingatlah hari di mana terakhir kali

Page 76: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

kalian tertawa bersama-sama. Karena sebentar lagi, satu per satu dari

kalian akan binasa dan menyengsarakan orang tua, istri dan anak-

anak kalian. Aku bersumpah kalian akan merasakan akibat dari

perbuatan kalian ini!

Gandari: Cukup Drupadi! Aku mohon, maafkanlah mereka. Aku tidak

membenarkan perbuatan mereka tapi biar bagaimanapun juga,

mereka adalah anak-anakku! Tariklah sumpahmu, nak.

Drupadi: Tak’kan pernah kutarik perkataanku! Ini adalah sumpah dari

seorang wanita yang teraniaya dan terinjak-injak kehormatannya!

...

Duryudana: Aku akan mengembalikan segala milik Indraprasta tapi

dengan satu syarat. Kalian harus mengasingkan diri selama dua belas

tahun dan ditambah dengan satu tahun tidak boleh diketahui oleh

siapapun keberadaan kalian. Apabila dalam tahun terakhir ada yang

mengenali kalian, maka kalian harus mengulangi tiga belas tahun

pengasingan tersebut.

Yudhistira: Kami terima penawaranmu itu Duryudana. Sampai

bertemu tiga belas tahun lagi.

Arjuna: Dan ingatlah Duryudana! Tiga belas tahun lagi, kami akan

kembali dan menghancurkan Hastinapura! Sebaiknya kau bersiap-

siap menghadapi kematianmu sendiri!

Page 77: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Bhima: Aku akan menghabisimu Dursasana dan juga saudara-

saudaramu yang lainnya! Akan kuminum semua darah kalian!

Nakula: Tiga belas tahun bukanlah waktu yang lama bagi kami! Kami

akan kembali dengan kekuatan yang lebih besar!

Sadewa: Bersiap-siaplah Hastinapura! Aku memiliki perasaan kalau

hari ini adalah hari terakhir kalian bersama-sama!

Sengkuni: Musuh hanya memiliki satu hubungan, permusuhan dan

kebencian.

4.2. Pengaplikasian

4.2.1. Pengaplikasian terhadap Tiga Konsep Komunikasi

A. Komunikasi Satu Arah

Naskah drama pendek ini memiliki peran sebagai komunikasi satu

arah kepada pembacanya. Melalui naskah drama pendek ini, pembaca dapat

menafsirkan dan menginterpretasi maksud dan tujuan dari dialog-dialog di

dalamnya. Pembaca juga akan mendapatkan efek atau rangsangan dalam

bentuk peruasif kepada naskah drama tersebut. Di sini naskah drama

pendek “Drupadi – Wanita Api” bertindak sebagai who, menyampaikan

pesan mengenai hak dan kekuatan wanita sebagai says what, naskah

dengan dialog-dialog di dalamnya sebagai in which channel, pembaca

sebagai to whom, sehingga naskah drama pendek ini diharapkan dapat

Page 78: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

mempersuasi wanita untuk dapat membela haknya dan menyadarkan pria

terhadap kesetaraan gender sebagai with what effect.

B. Komunikasi sebagai Interaksi

Pembaca dapat melakukan interaksi terhadap penulis maupun

pembaca lainnya untuk turut mendisuksikan naskah drama pendek ini.

Interaksi verbal maupun non verbal dapat menandakan bahwa pembaca

telah mengerti, menerima ataupun mengalami kendala dengan naskah

drama pendek yang ditulis oleh penulis. Kritik dan saran untuk penulis

ataupun diskusi dengan pembaca lainnya merupakan umpan balik yang

merupakan inti dari komunikasi sebagai interaksi.

C. Komunikasi sebagai Transaksi

Pembaca yang telah melalui proses penyandian balik (decoding)

ketika ia telah membaca atau menyandi (encoding) naskah drama pendek ini

atau mendapatkan pemahaman atas pesan dam dapat menarik kesimpulan,

maka komunikasi sebagai transaksi telah terjadi. Sehingga hal ini dapat

membuktikan bahwa naskah drama pendek dapat menjadi medium

komunikasi terhadap pembacanya. Khususnya apabila pembaca dapat

merasakan sisi feminisme yang ada pada karakter utama, Drupadi, maka

komunikasi sebagai transaksi dapat dinyatakan berhasil.

4.2.2. Pengaplikasian terhadap Komunikasi Antar Pribadi

Di dalam naskah drama pendek ini, terdapat dialog-dialog antar

karakter sehingga dapat menimbulkan komunikasi antar pribadi. Melalui

Page 79: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

dialog-dialog yang terdapat di dalam naskah drama pendek ini, dapat

membuktikan bahwa penuturan kata maupun tingkah laku seseorang sangat

dipengaruhi oleh sekitarnya (self-looking glass). Seperti contohnya, Drupadi

yang angkat bicara dan membela dirinya karena telah dilecehkan dan tidak

ada yang membantunya. Begitu pun dengan tindakan yang diharapkan oleh

situasi yang ada (generalized others), seperti ketika Yudhistira diperingatkan

berkali-kali untuk sadar diri dan dapat melawan nafsunya ketika bermain

dadu.

4.3.3. Pengaplikasian terhadap Komunikasi Naratif

Sebelum menulis naskah drama pendek ini, penulis telah melakukan

beberapa penelitian khususnya terhadap adegan permainan dadu dalam

kisah Mahabharata melalui buku cerita, internet dan sinetron Mahabharata.

Sehingga penulis memiliki gambaran dan interpretasi sendiri khususnya

kepada karakter utama, Drupadi dan menuliskannya melalui dialog-dialog

yang ada dalam naskah drama pendek ini. Kemudian penulis melakukan

evaluasi terhadap penulisannya, khususnya gaya bahasa yang diinginkan

dan melakukan tahap editing akhir. Pada akhirnya, penulis meminta

pendapat, kritik dan saran kepada para pembacanya guna mendapatkan

umpan balik.

4.4.4. Pengaplikasian terhadap Komunikasi Teater

Penulis dapat diartikan sebagai seniman dan naskah drama pendek

yang dibuat merupakan karya seninya. Apabila naskah drama pendek ini

Page 80: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

dipentaskan dihadapan para penonton yang sebagai apresiator, maka

komunikasi teater dapat terjadi.

4.4.5. Pengaplikasian terhadap Teori Feminisme dan Patriarki

Melalui naskah drama pendek ini, penulis menonjolkan sisi

feminisme yang ada dalam Drupadi, yaitu ketika ia angkat bicara setelah

dirinya dilecehkan. Drupadi merasa adanya dominasi yang berlebihan oleh

para pria yang berada di area permainan dadu dan ia tidak ingin dijadikan

sebagai bahan politik, demi kepentingan sepihak. Di samping itu, penulis

juga menonjolkan patriarki dalam naskah drama pendek ini, seperti

keputusan yang dibuat oleh para pria dan hanya untuk kepentingan mereka

saja, sehingga menimbulkan penindasan yang dapat merugikan, khususnya

kaum wanita.

Page 81: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

BAB V

REKOMENDASI DAN IMPLIKASI

5.1. Rekomendasi

5.1.1. Rekomendasi untuk Akademis

Rekomendasi di bawah ini disediakan oleh penulis untuk akademisi

yang akan melakukan penelitian dalam proyek selanjutnya, khususnya bagi

para mahasiswa yang berada di jurusan Performing Arts Communication

maupun jurusan seni pertunjukan lainnya. Terutama dalam pembuatan

naskah drama pendek.

1. Proyek non skripsi ini dapat dijadikan sebagai bahan penelitian,

khususnya untuk pendalaman secara kualitatif dan menggunakan

semiotika sebagai landasan untuk memahami makna yang

terdapat dalam dialog-dialog yang ada dalam naskah drama

pendek ini.

Page 82: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

2. Proyek non skripsi ini dapat dijadikan sebagai bahan penelitian

mengenai dunia seni pertunjukan yang tak hanya sebagai media

penghiburan, namun juga sebagai media yang informatif, edukatif

atau penyampaian pesan tertentu lainnya.

3. Proyek non skripsi ini dapat dijadikan sebagai bahan

pembelajaran untuk membuat naskah drama pendek yang

memiliki pesan dan makna tertentu yang ingin disampaikan,

berdasarkan langkah-langkah penelitian dan landasan teori yang

digunakan.

4. Proyek non skripsi ini dapat dijadikan sebagai dasar pengetahuan

khususnya untuk memahami lebih dalam prihal feminisme dan

patriarki yang dapat disalurkan melalui sebuah naskah drama

pendek.

5.1.2. Rekomendasi untuk Praktisi

1. Proyek non skripsi ini memuat langkah-langkah yang detail dan

kompleks dalam hal pembuatan naskah drama pendek yang

mencakup latar belakang, landasan teori, grafis penceritaan,

karakter, set dan dialog.

2. Proyek non skripsi ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk

menulis naskah drama pendek yang memiliki tema dan pesan

tertentu, khususnya feminisme dan patriarki.

Page 83: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

5.1.3. Rekomendasi untuk Meningkatkan Proyek Non Skripsi

1. Penulis merekomendasikan kepada pembuat proyek non skripsi,

khususnya yang juga ingin membuat naskah drama pendek,

sebaiknya melakukan penelitian terlebih dahulu ke beberapa

tema sebelum dipilih salah satunya. Hal ini juga termasuk apakah

penulis naskah drama pendek memilih untuk membuat cerita

berdasarkan kisah nyata, legenda, cerita rakyat maupun fiksi.

2. Penulis merekomendasikan kepada pembuat naskah drama

pendek, untuk mengambil tema yang memiliki nilai lebih pada

pesan yang akan disampaikan, sehingga naskah drama pendek

tersebut tidak hanya sebagai media hiburan tapi juga informatif

dan edukatif.

3. Penulis merekomendasikan kepada pembuat naskah drama

pendek untuk juga memikirkan pengaturan jaman pada ceritanya,

sehingga tidak melenceng baik dalam karakter, busana, gaya

bahasa, tempat dan aksesoris lainnya.

4. Penulis merekomendasikan kepada pembuat naskah drama

pendek untuk turut membaca ataupun menonton pertunjukan,

sehingga dapat menambah wawasannya dalam membuat sebuah

cerita yang berkualitas.

5. Penulis merekomendasikan kepada pembuat naskah drama

pendek untuk meminta saran dan kritik kepada para ahli atau

Page 84: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

orang lain guna memperbaiki cerita tanpa menghilangkan esensi

yang dimaksud.

5.2 Implikasi

Naskah drama pendek yang berjudul “Drupadi – Wanita Api” ini

mengambil tema feminisme berdasarkan dari tokoh fiksi Drupadi dalam

sebuah kisah akbar yang legendaris, berjudul Mahabharata. Feminisme di

era sekarang ini mulai bermunculan dan melakukan pergerakannya,

terutama dalam bidang politik yang didominasi oleh kaum pria. Melalui

penelitian dan pembelajaran cara membuat naskah drama pendek, maka

penulis menulis naskah drama pendek dengan memilih adegan permainan

dadu dalam kisah Mahabharata dan menyorot sisi feminisme yang ada

dalam diri Drupadi.

Jaman sudah mulai berkembang dan terdapat beberapa perubahan,

seperti salah satunya dalam bidang politik. Kini, di dalam dunia politik, para

wanita sudah memiliki posisi atau jabatan yang penting dan berpengaruh.

Meski dunia politik masih didominasi oleh kaum pria, hal ini tidak

menyurutkan semangat, kemampuan dan intelektual dari kaum wanita untuk

turut maju dan menyamai posisinya dengan kaum pria.

Page 85: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

DAFTAR PUSTAKA Achmad, A. A. (2006). Mengenal Teater Tradisional di Indonesia. Jakarta:

Dewan Kesenian Jakarta. Anonim. (2008, 22 Agustus). From http://www.antaranews.com/berita/

113746/drupadi-pertemukan-dian-sastro-dan-nicholas-saputra, 15 Oktober 2014 pukul 22.00 WIB.

Budyatna M., & Leila Mona Ganiem. (2011). Teori Komunikasi Antarpribadi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Dimyati, I. S.(2010). Komunikasi Teater Indonesia. Bandung: Kelir. Harymawan, RMA. (1993, Februari 4). Dramaturgi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Littlejohn S. W., & Karen A. Foss. (2009). Teori Komunikasi (Theories Of

Human Communication). Jakarta: Salemba Humanika. Meiliana, S. (n.d). Perdebatan Mengenai Perempuan di Amerika Serikat.

Jakarta: Universitas Bina Nusantara Morissan. (2013). Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group. Morissan. (2013). Teori Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia. Mulyana, D. (2014). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya. Nye, A. (2004). Feminism and Modern Philosophy. New York: Routledge Riantiarno, M. (2003). Menyentuh Teater Tanya Jawab Seputar Teater Kita.

Jakarta: MU: 3 Books. Sobur, A. (2014). Komunikasi Naratif (Paradigma, Analisis, Dan Aplikasi).

Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Surajah, W. (2012, Oktober 15). Testimoni Drupadi Menuntut Kesetaraan

Gender. From http://chic-id.com/testimoni-drupadi-menuntut kesetaraan-gender/, 15 Oktober 2014 pukul 20.00 WIB.

Tania, V. (2014, 25 April). From http://www.gatra.com/budaya-1/seni/51543

pulung-gelung-drupadi-pentas-25-26-april-di-tim.html, 15 Oktober 2014 pukul 21.00 WIB.

Page 86: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU
Page 87: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

RIWAYAT HIDUP

Kevin Aksama adalah putra pertama dari pasangan

(Alm.) Herman Aksama dan Krisnawati Marimba, lahir

di Jakarta pada tanggal 20 Februari 1994. Kevin

merupakan lulusan dari SMA Santo Kristoforus 1,

sebelum pada akhirnya memutuskan untuk mengambil

jurusan Performing Arts Communication di Sekolah

Tinggi Ilmu Komunikasi – The London School of Public Relations Jakarta,

sebagai lulusan sarjana ilmu komunikasi. Di tempat perkuliahannya, Kevin

sempat aktif sebagai salah satu cast LSPR Teatro dan terlibat dalam

produksi Anything Goes (2012) dan Cabaret (2013). Di luar kampus, Kevin

juga sempat aktif sebagai penyanyi tenor di Vita Voxa Choir yang merupakan

paduan suara gereja paroki Santo Kristoforus selama kurang lebih lima tahun

dan beberapa kali pernah menjadi bagian panitia inti ketika konser diadakan.

Kini, Kevin aktif sebagai salah satu anggota tim pada festival film yang

mengangkat isu kemanusiaan dan terlibat sebagai Project Manager di Yuris

Laboratory milik salah satu sahabatnya, Yuris Aryanna, di mana sebelumnya

Kevin pernah magang di sana selama 6 bulan, sebagai syarat kelulusan dari

mata kuliah Internship in Communication.

Page 88: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

DRUPADI

WANITA API

SEBUAH NASKAH DRAMA PENDEK

OLEH

KEVIN AKSAMA

Page 89: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

ADEGAN 1

Drupadi bersama-sama dengan kelima Pandawa, para

prajurit, beserta dengan para dayang berjalan menuju

istana dari kerajaan Hastinapura. Setiap langkah mereka

diiringi oleh alunan gamelan dan para dayang menari untuk

membukakan jalan bagi Drupadi dan kelima Pandawa. Di

depan pintu istana, berdiri Raja Destrarasta, Ratu

Gandari, Bisma Yang Agung, disertai dengan para prajurit

dan para dayang. Drupadi memberikan sebuah persembahan

yang berisikan berbagai macam bunga dan buah-buahan

kepada Ratu Gandari. Setelah ia menerimanya, Ratu Gandari

menyerahkan persembahan tersebut kepada salah satu

dayangnya. Yudhistira memberikan sebuah persembahan yang

berisikan batu-batuan mulia dan beberapa kepingan emas

kepada Raja Destrarasta. Setelah ia menerimanya, Raja

Destrarasta menyerahkan persembahannya kepada salah satu

dayangnya. Bisma Yang Agung mengambil bejana yang

berisikan air dan kelopak-kelopak bunga dari salah satu

dayangnya dan memerciki Drupadi beserta kelima Pandawa.

Seorang dayang yang membawa bejana berisikan beras

berdiri di samping Raja Destrarasta dan seorang dayang

yang membawa bejana berisikan kelopak-kelopak bunga

berdiri di samping Ratu Gandari.

Bisma: [Membuka kedua tangannya lebar-lebar seperti ingin

memeluk rombongan kerajaan Indraprasta dan tersenyum

dengan lebar, namun tetap berwibawa]. Diberkatilah kalian

yang dengan rendah hati, bersedia untuk mengunjungi

kerajaan Hastinapura yang sederhana ini! Yudhistira yang

bijaksana, kini telah diangkat menjadi Rajasuya. Arjuna

Page 90: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

yang ahli dalam memainkan senjata. Bhima sang panglima

perang namun lembut hatinya. Nakula dan Sadewa, kembar

yang tampan, pecinta seni dan ahli dalam pengobatan. Dan

kepada Drupadi, wanita yang sangat kakek kagumi atas

kecantikan dan kewelas-asihannya. Selamat datang! Semoga

Hastinapura berkenan di hati kalian dan menjadi rumah

kalian sendiri.

Destrarasta: [Memerciki rombongan kerajaan Indraprasta

dengan beras, kemudian membuka kedua tangannya lebar-

lebar sambil menghela nafas panjang]. Semoga damai selalu

menyertai kerajaan Hastinapura dan kerajaan Indraprasta!

Ketahuilah, bahwa kalian akan selalu diterima di sini!

Gandari: [Memerciki rombongan kerajaan Indraprasta dengan

kelopak-kelopak bunga, kemudian menutup telapak tangannya

dan meletakannya di atas dadanya, sambil tersenyum].

Ijinkan aku mewakili putra-putraku untuk menyambut

kalian. Sebuah kehormatan bagi kami untuk didatangi oleh

saudara-saudara yang sangat kami cintai.

Yudhistira: [Tersenyum lebar, kemudian membungkuk untuk

memberi hormat]. Terima kasih atas sambutannya yang

begitu istimewa. Ijinkan kami untuk bersinggah di

kerajaan Hastinapura yang juga merupakan contoh bagi

perkembangan kerajaan Indraprasta. Diberkatilah kita

semua oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan keharmonisan dari

alam semesta!

Raja Destrarasta, Ratu Gandari dan Bisma Yang Agung

memasuki pintu istana terlebih dahulu dan disusul oleh

Drupadi, beserta kelima Pandawa. Setelah mereka masuk,

para prajurit dan para dayang dari kedua kerajaan

Page 91: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

menyusul masuk. Suara gamelan perlahan menghilang dan

panggung gelap total.

Page 92: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

ADEGAN 2

Dalam keadaan panggung yang masih gelap total, terdengar

dialog antara Bisma Yang Agung, kelima Pandawa dan para

Kurawa.

Bisma Yang Agung: [Berbicara dengan tenang dan pernuh

wibawa]. Demi keadilan dan kenyamanan bagi kita semua,

maka aku menyatakan untuk tidak ada perempuan di arena

perjudian ini! Oleh karena itu, dengan hormat kepada Ratu

Gandari, Dewi Kunti dan Drupadi, dipersilahkan untuk

meninggalkan tempat ini yang sebentar lagi akan ternoda.

Tidaklah pantas bagi para wanita yang terhormat seperti

kalian berada di sini.

Duryudana: [Berbicara dengan lantang]. Kakek! Aku

memiliki satu permintaan sebelum permainan dimulai. Aku

ingin Paman Sengkuni mewakiliku untuk melemparkan kedua

dadu ini.

Arjuna: [Penuh amarah]. Permainan bahkan belum dimulai

tapi kau sudah berniat melakukan sebuah kecurangan!

Duryudana: [Berbicara dengan tenang]. Arjuna, sekarang

kau mudah terbakar amarah seperti saudaramu, Bhima.

Katakan padaku apa yang kau sebut dengan kecurangan itu?

Kedua dadu yang kita gunakan sama. Yang berbeda hanyalah

tangan yang melemparkannya.

Bhima: [Berbicara dengan nada menantang]. Kalau begitu,

biar aku yang mewakili kakakku, Yudhistira untuk

melemparkan kedua dadunya! Supaya aku bisa melemparkannya

ke wajahmu yang bodoh itu dan melukainya!

Page 93: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Sengkuni: [Berbicara dengan tenang namun terdengar

picik]. Bisma Yang Agung, maafkan diriku yang terbilang

lancang ini. Tapi aku rasa sebaiknya kita bisa tanyakan

kepada Yudhistira. Apakah ia setuju bila tangan

keponakanku digantikan dengan tanganku ini untuk

melemparkan dadunya? Atau ia juga ingin ada seseorang

yang mewakili tangannya? Bagaimana Rajasuya?

Yudhistira: [Berbicara dengan tenang dan berwibawa].

Permainan dadu memang tak bisa dijauhkan dengan kata

perjudian, karena ada hal yang harus dikorbankan untuk

mencapai kemenangan. Namun permainan dadu ini juga tak

bisa dijauhkan dengan keberuntungan. Dalam hal ini, aku

percaya tidak ada tangan yang lebih beruntung dan sebagai

raja, akulah yang akan mempertanggungjawabkan segala

kerugian yang akan kuperbuat nantinya. Sehingga tidak ada

yang perlu disalahkan selain diriku.

Nakula: [Berbicara dengan tempo tergesa-gesa]. Tapi Kak!

Kita semua tahu kalau Paman Sengkuni ini sangat licik dan

ia sangat ahli dalam permainan dadu!

Sadewa: [Berbicara dengan tempo tergesa-gesa]. Iya Kak!

Ia memiliki kekuatan magis dalam kedua tangannya itu yang

dapat membuatnya selalu menang!

Duryudana: [Berbicara dengan lantang]. Nakula! Sadewa!

Tidakkah kalian dengar perkataan Kakak kalian? Apakah

kalian ingin membantah dan melawan raja kalian sendiri?

Sengkuni: [Berbicara dengan tenang dan picik]. Seperti

yang apa Raja Yudhistira katakan, bahwa permainan dadu

ini membutuhkan keberuntungan dan tidak ada tangan yang

lebih beruntung. Berarti, Raja Yudhistira tidak keberatan

Page 94: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

jika aku yang melemparkan dadu mewakili Duryudana.

Bagaimana Bisma Yang Agung?

Bisma: [Menghela napas, kemudian berbicara dengan

tenang]. Baiklah, jikalau Yudhistira tidak keberatan

dengan kebijakan ini. Maka biarlah permainan dadu ini

berjalan seperti yang telah kalian sepakati.

Duryudana: [Berbicara dengan lantang]. Dan satu hal lagi,

Kakek! Kedua pemain berhak menyerahkan apapun dari

kerajaannya. Baik itu benda mati, maupun benda hidup.

Tidak ada yang boleh melarangnya, kecuali ia telah

menyatakan dirinya kalah dari permainan dadu ini!

Arjuna: [Berbicara dengan nada amarah]. Bukankah ini

hanyalah permainan dadu belaka? Kami datang ke sini untuk

bermain! Bukannya memertaruhkan kerajaan kami!

Sengkuni: [Berbicara dengan tenang dan picik]. Bisma Yang

Agung, sekali lagi maafkanlah diriku yang lancang ini.

Mungkin kita bisa tanyakan kembali kepada Raja

Yudhistira?

Yudhistira: [Berbicara dengan tenang]. Tenang Arjuna. Aku

terima pertaruhan yang dimaksud dalam permainan dadu ini.

Bisma: [Menghela nafas, kemudian berbicara dengan

tenang]. Semoga kau dalam keadaan sadar dan sehat

walafiat ketika menerima pertaruhan yang ditawarkan ini.

Yudhistira: [Terdiam sejenak, kemudian berbicara dengan

tenang]. Iya, Kakek. Aku benar-benar sadar dan sehat

walfiat.

Page 95: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Para Kurawa tertawa terbahak-bahak mendengar pernyataan

dari Yudhistira. Lampu panggung perlahan menyala dan

terlihat Duryudana dan Paman Sengkuni duduk bersebelahan

berhadapan dengan Yudhistira yang duduk sendiri. Diantara

mereka terdapat papan permainan dadu yang besar.

Yudhistira memegang kedua buah dadu ditangan kanannya. Di

belakang Duryudana dan Paman Sengkuni, berdiri para

Kurawa. Sedangkan di belakang Yudhistira, berdiri Arjuna,

Bhima, Nakula dan Sadewa. Di antara mereka, berhadapan

dengan meja permainan dadu, Raja Destrarasta duduk di

singgahsananya ditemani oleh Bisma Yang Agung, Guru Drona

dan Widura.

Duryudana: Saudaraku, apa yang akan pertama kali kau

pertaruhkan?

Yudhistira: Adalah sebuah kesalahan bila aku

memertaruhkan hewan ternakku, karena melalui hewan ternak

aku bisa mendapatkan kembali emasku. Oleh karena itu, aku

memertaruhkan emas dan batu mulia dari kerajaanku.

Sengkuni: Bijak sekali, pilihanmu. Kami juga memutuskan

untuk memertaruhkan emas dan batu mulia Hastinapura. Mari

kita lihat apakah keberuntungan ada dipihakmu?

Kedua pengawal masing-masing dari kerajaan Hastinapura

dan Indraprasta, maju ke area permainan dadu sambil

membawa mangkuk logam besar yang berisikan emas dan batu-

batuan yang berkilauan. Yudhistira melemparkan dadunya.

Ia tersenyum lega melihat hasil lemparannya.

Sengkuni: [Menyelak]. Jangan senang dulu, Raja

Yudhistira. Ini baru awal permainan. Lagipula, sekarang

Page 96: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

giliranku. Mari kita lihat, siapa yang jumlah angka

dadunya lebih besar.

Sengkuni mengambil kedua dadu di atas meja permainan,

lalu mengusap dadu-dadu tersebut dikedua tangannya.

Sebelum ia melempar dadu-dadu itu, ia mencium kedua

tangannya yang terkepal, kemudian ia melemparkannya ke

atas meja permainan. Ia tersenyum dengan lebar melihat

hasilnya.

Sengkuni: Maafkan aku, Raja Yudhistira. Tapi sepertinya,

emas dan batu mulia Indraprasta kini menjadi milik kami.

Duryudana dan para Kurawa tertawa terbahak-bahak.

Pengawal dari kerajaan Indraprasta menyerahkan bejana

logam beserta isinya kepada pengawal dari kerajaan

Hastinapura. Kemudian kembali ke tempatnya masing-masing.

Sengkuni: Karena dadu hamba jumlah angkanya lebih besar,

maka sekarang giliran hamba yang melemparkannya lebih

dulu. Duryudana, apa yang ingin kau pertaruhkan kali ini?

Duryudana: Aku ingin memertaruhkan seluruh hewan

ternakku.

Bhima: [Menyelak]. Bahkan hewan ternakmu tidak bisa

mengenyangkan aku karena mereka terlalu kurus! [Kemudian

tertawa].

Para Pandawa ikut tertawa mendengar ejekan Bhima.

Yudhistira: Aku juga akan memertaruhkan seluruh hewan

ternakku. Masih lebih baik kami masih berpakaian,

sehingga kami bisa diterima dan dapat bekerja untuk

Page 97: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

mendapatkan emas. Sehingga kami bisa kembali memiliki

hewan ternak.

Sengkuni: Baiklah, kalau begitu.

Kedua pengawal masing-masing dari kerajaan Hastinapura

dan Indraprasta maju ke area permainan dadu, berdiri di

sebelah pihaknya masing-masing, sembari membawa patung

lembu sebagai lambang hewan-hewan ternak milik kerajaan.

Sengkuni kembali mencium kedua tangannya yang terkepal

dan melemparkan kedua dadu itu. Ia kembali tersenyum

lebar.

Sengkuni: Kedua dadu itu memberikan jumlah angka yang

sempurna. Jika Raja Yudhistira dapat memberikan jumlah

angka yang sama, maka tidak akan ada satupun hewan ternak

yang akan dipertaruhkan dari kedua belah pihak.

Yudhistira mengambil kedua dadu di atas meja permainan

kemudian melemparkannya kembali. Ia menghela napas

panjang.

Duryudana: Bhima! Sepertinya kau yang akan menjadi kurus,

karena hewan ternak kalian menjadi milik kami!

Duryudana dan para Kurawa tertawa terbahak-bahak.

Pengawal dari kerajaan Indraprasta memberikan patung

lembunya kepada pengawal dari kerajaan Hastinapura,

kemudian kembali ke tempatnya masing-masing.

Sengkuni: [Dengan nada mencemooh]. Sayang sekali, Raja

Yudhistira. Bagaimanapun juga permainan tetap harus

dilanjutkan. Sekali lagi dadu akan dilemparkan pertama

kali oleh diriku. Duryudana, apa yang kali ini ingin

engkau pertaruhkan?

Page 98: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Duryudana: Aku ingin memertaruhkan seluruh pakaian milik

Hastinapura serta bahan-bahannya yang terbuat dari sutera

dan benang emas. Akan sangat memalukan sekali bagi kita

yang tidak berpakaian. Tidak akan ada yang mau

memerkerjakan kita untuk mendapatkan kembali hewan ternak

dan emas.

Sengkuni: Apakah Raja Yudhistira setuju?

Yudhistira: Pakaian yang dilepaskan, bukan berarti kita

telanjang. Tapi hal ini juga dapat melambangkan

sumbangsih dari apa yang terakhir kali dapat kita berikan

kepada mereka yang membutuhkan. Oleh karena itu, aku juga

memertaruhkan seluruh pakaian milik Indraprasta serta

bahan-bahannya.

Sengkuni: Memang tidak dapat diragukan lagi kebijakan

dari seorang Rajasuya.

Kedua pengawal masing-masing dari kerajaan Hastinapura

dan Indraprasta memasuki area permainan dadu sambil

membawa bejana logam dan berdiri di sebelah pihaknya

masing-masing. Sengkuni tersenyum licik. Ia mengambil

kedua dadu tersebut dan kembali mencium kedua tangannya

yang terkepal, kemudian melemparkan kedua dadu ke atas

meja permainan. Duryudana melihat jumlah kedua dadu dan

kemudian tertawa terbahak-bahak memancing tawa para

Kurawa lainnya.

Sengkuni: Keponakanku, Raja Yudhistira bahkan belum

melemparkan bagiannya. Bersikaplah santun seperti

layaknya pangeran. Maaf Raja Yudhistira. Sama seperti

sebelumnya, jika Raja Yudhistira bisa memberikan jumlah

Page 99: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

angka yang sempurna sama seperti jumlah angka pada dadu

yang kulemparkan ini, maka pertaruhan akan dibatalkan.

Yudhistira mengambil kedua dadu dari atas meja permainan.

Ia terhening sejenak sebelum akhirnya ia melemparkan

kembali kedua dadu tersebut. Yudhistira kembali menghela

napasnya. Duryudana dan para Kurawa tertawa lebih keras

dari yang sebelumnya. Yudhistira berdiri dari bangkunya,

kemudian pengawal dari kerajaan Indraprasta melepaskan

satu per satu pakaian dan perhiasan yang menempel di

tubuh Yudhistira, kemudian memasukannya ke dalam bejana

logam. Yang tersisa dari Yudhistira hanyalah mahkota dan

kain terakhir yang menutupi auratnya. Pengawal dari

kerajaan Indraprasta memberikan bejana logam yang

berisikan pakaian dan perhiasan dari Yudhistira kepada

pengawal dari kerajaan Hastinapura, kemudian kembali ke

tempatnya masing-masing.

Sengkuni: Tampaknya Raja Yudhistira sudah tidak memiliki

harta maupun benda yang dapat dipertaruhkan. Tapi dengan

hormat, Raja Yudhistira masih diperkenankan untuk

melanjutkan permainan bersama-sama dengan kita.

Widura yang telah gelisah semenjak melihat Yudhistira

menanggalkan pakaian dan perhiasannya, akhirnya menyelak

perbincangan Sengkuni.

Widura: Raja Yudhistira yang terhormat! Ingatlah, untuk

tidak terbawa arus nafsu! Berhentilah bermain jikalau

memang sudah cukup waktunya untuk bermain!

Duryudana: [Mencemooh]. Paman Widura, apakah pantas bagi

seorang ksatria menyerah begitu saja? Bila dalam

Page 100: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

permainan dadu saja seorang ksatria menyatakan mundur,

bagaimana dengan perang yang sesungguhnya?

Widura: [Berbicara dengan lantang]. Setiap orang tahu,

bahwa permainan dadu adalah pangkal dari sebuah tindak

kejahata! Namun bagaimanapun juga aku tak punya kuasa

atas dirimu. Bukan aku yang menghadapi Duryudana atau

Sengkuni, melainkan dirimu! [Dengan nada pasrah]. Oleh

karena itu, terserah padamu, Raja Yudhistira. Lakukanlah

apa yang menurutmu benar. Namun kebenaran belum tentu

mencerminkan kebaikan dan aku ingin kau tahu, bahwa aku

telah memperingatkan hal ini.

Yudhistira: Terima kasih, Paman Widura. Namun benar apa

yang dikatakan oleh Duryudana. Sebagai ksatria, aku tidak

akan menyerah begitu saja dan tidak akan membohongi diri

sendiri. Mari kita lanjutkan permainan ini.

Sengkuni: Kau memang seorang ksatria sejati, Raja

Yudhistira. Untuk kesekian kalinya, aku yang akan pertama

kali melemparkan kedua dadu ini. Duryudana, kali ini apa

yang ingin kau pertaruhkan?

Duryudana: Aku ingin salah satu dari para saudaraku,

untuk maju sebagai barang pertaruhanku!

Arjuna: [Menyelak]. Kau memang manusia bodoh, Dursasana!

Bahkan saudaramu sendiri ingin kau jadikan barang

pertaruhan!

Salah seorang Kurawa maju ke depan dan berdiri di samping

Duryudana.

Page 101: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Duryudana: [Tersenyum lebar]. Hebat sekali adikku,

Wikarna. Aku yakin ia tidak takut karena selama ini aku

terus menang. Sekarang giliranmu, Yudhistira!

Yudhistira: Aku memilih adikku yang tampan dan ahli dalam

pengobatan, Nakula.

Nakula melihat ke saudara-saudaranya. Sadewa menepuk

pundak Nakula. Kemudian Nakula maju ke depan dan berdiri

di samping Yudhistira.

Sengkuni: Baiklah, aku harap Raja Yudhistira tidak

menyesali pilihannya. Karena jika Raja Yudhistira kalah,

maka Nakula akan menjadi budak Duryudana. Dan jenis

pertaruhan ini berlaku bagi orang-orang lainnya yang akan

dipertaruhkan.

Yudhistira: Setuju.

Sengkuni mengambil kedua dadu dan kembali menciumi kedua

tangannya yang terkepal, kemudian melemparkannya.

Sengkuni: Bukan jumlah angka yang sempurna tapi jumlahnya

cukup besar. Jadi Raja Yudhistira memiliki peluang yang

lebih besar untuk menyelamatkan Pangeran Nakula.

Yudhistira tersenyum kecil, lalu mengambil kedua dadu

tersebut. Ia melihat Nakula sambil tersenyum lalu

melemparkan kedua dadu ke atas meja permainan. Wajah

Yudhistira seketika berubah menjadi kecut. Duryudana

tertawa terbahak-bahak.

Duryudana: [Mencemooh]. Sayang sekali Nakula! Bahkan

Kakakmu tidak bisa menyelamatkan dirimu! Tanggalkan semua

yang ada pada dirimu dan berlututlah di sampingku.

Page 102: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Nakula melepaskan mahkotanya kemudian melepaskan pakaian

dan perhiasannya. Ia melihat Yudhistira, namun Yudhistira

tidak membalas tatapan Nakula. Kemudian ia berlutut di

samping Duryudana. Para Kurawa menertawakan Nakula.

Duryudana: Wikarna, apakah kau masih ingin berdiri di

sampingku atau kau ingin aku gantikan dengan saudara kita

yang lainnya?

Wikarna: [Tegas]. Ijinkan aku untuk tetap menjadi

pertaruhanmu, Kakak!

Duryudana: [Tertawa]. Kau memang seorang Kurawa! Kali ini

siapa yang ingin kau pertaruhkan, Yudhistira?

Yudhistira: Aku akan memertaruhkan adikku yang seorang

pecinta seni dan memiliki insting yang kuat, Sadewa.

Sadewa menghela napasnya sebelum maju ke depan dan

berdiri di samping Yudhistira. Tanpa berlama-lama,

Sengkuni mengambil kedua dadu dari atas meja permainan,

mencium kedua tangannya yang terkepal dan melemparkannya

kembali. Yudhistira segera mengambil kedua dadu tersebut

dan melemparkannya kembali ke atas meja permainan.

Duryudana tertawa terbahak-bahak.

Duryudana: Kemarilah Sadewa! Berlututlah di sebelah

adikmu!

Duryudana dan para Kurawa tertawa terbahak-bahak. Sadewa

menepuk bahu Yudhistira, kemudian melepaskan mahkota,

perhiasan dan pakaiannya dan berlutut di sebelah Nakula.

Page 103: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Sengkuni: [Mencemooh]. Sepertinya Raja Yudhistira tidak

akan tega memertaruhkan kedua saudara yang lainnya karena

kalian bertiga terlahir dari satu ibu.

Yudhistira: [Dengan nada lantang]. Janganlah Paman

Sengkuni mencoba untuk memecah belah kami! Kami berlima

adalah putra-putra Pandu dan sama-sama dibesarkan,

dididik dan diberi makan oleh Ibu Kunti. Kali ini aku

akan memertaruhkan adikku yang kuat dan seorang panglima

perang, Bhima.

Bhima maju ke depan dan berdiri di samping Yudhistira. Ia

menatap tajam Duryudana sehingga membuat Duryudana

melengos.

Duryudana: Wikarna, kembalilah ke tempatmu. Aku memiliki

taruhan yang lebih seimbang kali ini. Karna, sahabatku.

Majulah!

Karna yang berdiri di antara para Kurawa maju ke depan

dan bediri di samping Duryudana.

Bhima: [Mencemooh]. Karna seorang anak kusir? Ia bahkan

tidak sebanding denganku!

Duryudana: Karna adalah seorang Raja Angga! Ia juga

merupakan murid terbaik yang pernah dilatih oleh Guru

Drona! Bukankah begitu Guru Drona?

Guru Drona tidak menjawab. Ia hanya mengangguk pelan.

Karna: [Dengan nada lantang]. Tidak usahlah kau banyak

berbicara, Bhima! Mari kita lihat, siapakah yang akan

menjadi budak nantinya?!

Page 104: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Sengkuni tertawa pelan. Ia mengambil kedua dadu tersebut

di atas meja permainan, mencium kedua tangannya yang

terkepal kemudian melemparkannya kembali. Yudhistira

bergegas mengambil kedua dadu dari atas meja permainan

dan melemparkannya kembali.

Duryudana: Saat yang sangat tepat bagimu untuk diam,

Bhima! Lepaskan mahkotamu dan berlututlah di samping

adik-adikmu! [Tertawa]

Bhima: [Mencemooh]. Baiklah Pangeran Duryudana yang

bodoh.

Bhima memberikan hormat kepada Duryudana, sehingga

memancing tawa dari Pandawa kecuali Yudhistira. Bhima

melepaskan mahkota, perhiaan dan pakaiannnya dan berlutut

di samping adik-adiknya. Yudhistira mengepalkan tangannya

kuat-kuat.

Bhima: Apa yang bisa hamba lakukan, Pangeran Duryudana?

Menyuapi Pangeran, karena selama ini cara makan Pangeran

masih berantakan, layaknya balita raksasa? [Tertawa].

Duryudana: [Kesal]. Untuk sekarang ini yang bisa kau

lakukan hanyalah diam, Bhima! Sebelum kau kusuruh makan

sisa makananku!

Sengkuni: Mari kita lanjutkan permainan dadu ini!

Duryudana: Aku tetap mempertahankan Karna sebagai

pertaruhanku!

Yudhistira: [Menghela napas]. Sepertinya aku tidak

memiliki pilihan lain, selain adikku Arjuna, yang ahli

dalam memainkan senjata.

Page 105: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Karna: [Mencemooh]. Arjuna, seorang yang ahli menyamar

dan menggoda seorang wanita, sehingga wanita tersebut

bersedia bertekuk lutut di hadapannya.

Arjuna: Jaga mulutmu itu, Raja Angga!

Arjuna maju ke depan dan berdiri di samping Yudhistira.

Sengkuni mengambil kedua dadu dari atas meja permainan,

kemudian mencium kedua tangannya yang terkepal dan

melemparkannya kembali. Ia tersenyum lebar.

Sengkuni: Silahkan, Raja Yudhistira. Semoga

keburuntunganmu dapat menyamai jumlah angka daduku yang

sempurna ini.

Yudhistira mengambil kedua dadu tersebut. Sebelum ia

melemparkannya kembali, ia menghela napas panjang.

Duryudana: Arjuna, kau memang ahli dalam memainkan

senjata. Tetapi sepertinya kakakmu, Yudhistira, tidak

ahli dalam memainkan dadu! [Tertawa]. Lepaskan mahkotamu

dan berlututlah di samping adik-adikmu!

Arjuna melepaskan mahkota, perhiasan dan pakaiannya dan

kemudian berlutut di samping adik-adiknya. Yudhistira

mulai menitikkan air mata.

Sengkuni: Sepertinya kali ini Raja Yudhistira akan

memertaruhkan dirinya sendiri.

Yudhistira: Ya, kali ini aku akan memertaruhkan diriku.

Duryudana: Sungguh sigap sekali. Kalau begitu, aku juga

akan memertaruhkan diriku sendiri! Karna, kembalilah ke

tempatmu.

Page 106: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Sengkuni: Apabila Duryudana kalah, maka ia akan menjadi

budakmu dan kamu memiliki hak untuk membebaskan adik-

adikmu. Namun jika Raja Yudhistira kalah, maka seluruh

kerajaan Indraprasta akan tunduk kepada Hastinapura,

khususnya kepada Duryudana. Bagaimana?

Yudhistira: [Mengangguk]. Aku setuju.

Sengkuni mengambil kedua dadu dari atas meja permainan,

kemudian mencium kedua tangannya yang terkepal kemudian

melemparkannya kembali.

Sengkuni: Raja Yudhistira, sepertinya keburuntungan akan

berpihak padamu. Daduku hanya memberikan jumlah angka

tiga!

Yudhistira: Semoga demikian, Paman Sengkuni.

Yudhistira mengambil kedua dadu tersebut, memejamkan

matanya sejenak, kemudian melemparkannya kembali. Matanya

terbelalak melihat hasil kedua dadu tersebut.

Duryudana: [Mencemooh]. Dengan sukses dirimu

mempermalukan dirimu sendiri! Bahkan keberuntungan pun

tak sudi berada di pihakmu! Lepaskan mahkotamu

Yudhistira. Tetapi janganlah terburu-buru, karena

sesungguhnya kau belum kalah total! Kau masih memiliki

barang pertaruhan yang lainnya!

Yudhistira: [Melepaskan mahkotanya]. Apa maksudmu?

Sengkuni: [Menyelak]. Raja Yudhistira, bukankah dirimu

masih memiliki Drupadi? Mengapa tidak kau jadikan dirinya

sebagai barang pertaruhan?

Page 107: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Wikarna bergegas maju dari antara Kurawa. Napasnya tidak

beraturan.

Wikarna: [Gugup]. Aku memang bukan siapa-siapa tapi aku

rasa aku memiliki hak untuk membicarakan hal ini! Mengapa

Kakak Duryudana dan Paman Sengkuni menganjurkan Raja

Yudhistira untuk memertaruhkan Drupadi? Bukankah sudah

dikatakan sejak awal untuk tidak ada satu pun wanita yang

terlibat dalam permainan ini? Sebagai pemain, sebaiknya

kita tidak mengajurkan ataupun meminta barang pertaruhan

dari lawan!

Karna: [Menyelak dan berbicara dengan lantang]. Wikarna!

Kau ini memang bukan siapa-siapa! Lihatlah dirimu! Kau

berbicara layaknya seorang yang lebih tua dari antara

kita semua yang berada di sini! Bukankah dirimu tadi

menganjurkan diri sebagai barang pertaruhan dan terlibat

dalam permainan dadu ini? Kau seperti burung yang merusak

sarangnya sendiri! Melukai keluarga yang membesarkan

dirimu dengan kelancanganmu! Yudhistira berada di sini

untuk memertaruhkan segala miliknya, termasuk Drupadi!

Widura: [Tergesa-gesa]. Yudhistira! Janganlah kau tega

memakan orang yang telah memberikan seluruh hidupnya

padamu! Kau pasti sudah sadar bahwa dirimu telah tertipu

oleh Duryudana dan Sengkuni! Jangan sampai engkau menipu

dirimu sendiri! Kukatakan sekarang, jika kau

memertaruhkan Drupadi, maka kau akan memulai sebuah

kekacauan yang besar!

Drona: [Dengan nada lantang]. Yudhistira! Seorang ksatria

memang memegang teguh prinsip dan perkataannya. Tetapi

Page 108: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

bukan berarti ia tidak mendengarkan isi hatinya!

Janganlah kau terbunuh oleh pedangmu sendiri!

Duryudana: [Menyelak]. Kalian boleh mengatakan apa saja.

Tetapi semua itu berada di tangan Yudhistira. Ia yang

punya andil sepenuhnya sebagai pemain. Namun jikalau

Yudhistira tidak meneruskan permainan ini, berarti ia

menghina undangan dan perjamuan dari Hastinapura kepada

Indraprasta. Bukankah begitu, Kakek?

Drona: [Dengan nada lantang]. Janganlah engkau mencari

perlindungan dari kakekmu! Jikalau kau memang ingin

menjadi seorang raja, belajarlah untuk melindungi dirimu

sendiri! Bahkan sekarang pun kau masih disuapi oleh

Sengkuni! Seharusnya kau malu, Duryudana!

Sengkuni: [Menyelak]. Kalian banyak berbicara, sehingga

Raja Yudhistira tidak memiliki kesempatan untuk menjawab

penawaran kami. Lagipula, kami tidak menawarkan

pertaruhan. Kami hanya mengingatkan bahwa Raja Yudhistira

masih memiliki Drupadi. Mengapa tidak ia pertaruhkan juga

Drupadi dalam permainan ini? Bukankah seorang ksatria

akan bertarung sampai titik darah penghabisan?

Yudhistira: [Terdiam sejenak, air matanya mulai

mengalir]. Aku akan memertaruhkan Drupadi.

Duryudana: [Tersenyum lebar]. Kalau begitu, aku tetap

memertaruhkan diriku! Kita gunakan persyaratan yang sama.

Jika kau menang, maka aku akan menjadi budakmu dan adik-

adikmu beserta kerajaanmu akan kukembalikan. Jika kau

kalah, maka kau tahu sendiri akibatnya. [Tertawa

terbahak-bahak].

Page 109: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Yudhistira hanya mengangguk pasrah. Sengkuni kembali

mengambil kedua dadu dari atas meja permainan, kemudian

mencium kedua tangannya yang terkepal dan melemparkannya

kembali.

Sengkuni: Jumlah angka yang sempurna, Raja Yudhistira.

Jika kamu bisa memberikan jumlah angka yang sempurna

juga, maka Drupadi tidak akan pernah menjadi budak

Duryudana.

Yudhistira: [Menghela napas]. Jika aku bisa memberikan

angka yang sempurna, maka permainan juga akan dihentikan.

Cukup sampai di sini saja.

Sengkuni: Kami sangat setuju sekali, Raja Yudhistira!

Yudhistira mengambil kedua dadu tersebut, kemudian ia

melemparkannya ke atas meja permainan. Air matanya tak

dapat terbendung lagi. Duryudana dan para Kurawa tertawa

terbahak-bahak.

Duryudana: [Dengan nada lantang]. Pengawal, bawalah

Drupadi ke sini!

Salah satu pengawal istana yang berdiri di belakang

Kurawa berlari meninggalkan ruangan. Tak beberapa lama,

ia kembali seorang diri.

Pengawal: [Gugup]. Maafkan hamba, Pangeran Duryudana.

Ratu Drupadi tidak ingin datang ke sini.

Duryudana: [Marah]. Dasar perempuan sombong! Hei,

Dursasana! Aku rasa kau dengan senang hati akan membuat

Drupadi datang ke tempat ini!

Dursasana maju dari antara Kurawa.

Page 110: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Dursasana: [Tersenyum lebar]. Tentu saja, Duryudana! Aku

akan membawa perempuan itu ke sini!

Bhima: [Menyelak]. Jangan macam-macam kau Dursasana! Atau

akan aku pecahkan kepalamu sekarang juga!

Bhima hendak berdiri namun ditahan oleh Arjuna.

Dursasana: Tenang saja, Bhima! Istrimu akan kubawa dalam

keadaan utuh! [Tertawa].

Dursasana meninggalkan area permainan dadu.

Duryudana: Yudhistira, berlututlah di sebelah adik-

adikmu! Kau adalah budakku sekarang! Dan aku tak sabar

untuk memiliki Drupadi sebagai budak baruku! [Tertawa].

Lampu panggung perlahan menggelap.

Page 111: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

ADEGAN 3

Drupadi berdiri di dalam kamar yang menjadi tempat

penantiannya. Meski ia berdiri dengan tegap dan anggun,

namun kegelisahan dalam dirinya sangat terlihat. Perlahan

lampu panggung menyorot dirinya dan panggung berubah

warna menjadi merah.

Drupadi:

Aku adalah Drupadi

Putri dari Raja Drupada

Lahir dari api

Aku adalah Drupadi

Dilahirkan untuk sebuah peperangan

Namun tetap memiliki rasa welas asih

Aku adalah Drupadi

Istri dari lima putra Pandu

Dipanggil oleh mereka sebagai Panchali

Aku adalah Drupadi

Tahu kapan harus menjadi seorang istri

Tahu kapan harus membela diri sendiri

Yudhistira!

Arjuna!

Bima!

Page 112: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Nakula!

Sadewa!

Mengapa?

Mengapa kalian hanya bisa diam dan menatap?

Mengapa?

Mengapa kalian tak sedikitpun bergerak?

Mengapa?

Mengapa kalian mengijinkan mereka menodaiku?

Aku adalah Drupadi

Lahir dari api

Tahu kapan harus membela diri

Drupadi berdiri mematung kemudian menari dan diiringi

dengan musik gamelan. Ia menari dengan indah namun dengan

kepedihan yang mendalam. Panggung masih dalam keadaan

merah dan lampu sorot perlahan padam, kemudian panggung

gelap total. Tak beberapa lama, lampu panggung kembali

menyala. Latar pada panggung menggambarkan ruang tunggu

Drupadi. Di sana terdapat Drupadi dan dayang-dayangnya.

Drupadi sedang duduk termenung.

Drupadi: [Kebingungan]. Apa yang sebenarnya terjadi di

sana? Mengapa prajurit Hastinapura datang untuk

menjemputku ke arena permainan dadu? Bukankah sudah

diputuskan kalau tidak boleh ada perempuan di sana?

Apakah aku dijadikan sebagai barang pertaruhan oleh

Tuanku Yudhistira? Benarkah Tuanku Yudhistira setega itu?

Page 113: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Terdengar suara orang bertengkar. Drupadi berdiri melihat

arah luar panggung. Para dayangnya membentuk formasi

untuk melindungi Drupadi. Tak lama, Dursasana masuk ke

dalam ruang tunggu Drupadi. Para dayang Drupadi menyerang

Dursasana namun satu persatu dikalahkan olehnya.

Drupadi: [Penuh amarah]. Siapa kau?! Lancang sekali

dirimu masuk ke tempat wanita?!

Dursasana: Apakah ini pertemuan kita yang pertama

kalinya, Ratu Drupadi? Kalau begitu ijinkan aku

memperkenalkan diriku. Aku Dursasana, adik dari

Duryudana.

Drupadi: [Mencemooh]. Tak heran jika kau adalah adik dari

Duryudana. Kalian memiliki kebodohan yang sama!

Dursasana: [Tertawa kecil]. Aku anggap itu sebagai

pujian. Tak bisa kubayangkan bagaimana rasanya menjadi

dirimu yang harus melayani lima lelaki! Pasti hal

tersebut sungguh melelahkan dirimu!

Drupadi: [Dengan nada lantang]. Hati-hati dalam

berbicara, Dursasana! Apakah engkau tidak mengenal

diriku? Aku adalah Drupadi! Putri dari Raja Drupada dan

istri dari para Putra Pandu! Aku tidak dilahirkan oleh

kedua orangtua yang buta sehingga tidak dapat menuntun

anak-anaknya untuk menjadi orang yang baik dan benar!

Dursasana: [Marah]. Jangan kau mengolok-olok kedua

orangtuaku! Ingatlah! Kau sedang berada di tanah mereka!

Sekarang, ikutlah aku ke area permainan dadu!

Drupadi: Jelaskan kepadaku, mengapa aku harus ke area

permainan dadu?

Page 114: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Dursasana: Suamimu telah memertaruhkan dirimu dan ia

kalah! Oleh karena itu, sekarang kau adalah milik

Duryudana! [Tertawa].

Drupadi: Tidak akan pernah aku menjadi milik orang lain

selain milik keluargaku sendiri, kerajaan Indraprasta

yang dititipkan oleh Ayahku! Apalagi menjadi milik

seorang yang bodoh pemikiran dan hatinya seperti

Duryudana!

Dursasana: [Dengan nada lantang]. Sudah tidak pantas lagi

engkau menyombongkan dirimu! Kini kau adalah seorang

budak! Mengabdilah kepada Duryudana!

Drupadi: [Marah]. Tidak akan pernah!

Dursasana memegang tangan Drupadi dan menariknya dengan

kencang. Drupadi melawannya, kemudian mengambil pedang

Dursasana yang tersarung di pinggangnya. Ia mengacungkan

pedang tersebut ke Dursasana. Dengan gesit Dursasana

merampas pedangnya dari Drupadi dan melemparkannya jauh-

jauh. Kemudian ia menjambak rambut Drupadi, sehingga

rambutnya yang tergelung pun terurai. Drupadi didorong

kemudian disiksa secara fisik dengan penuh nafsu dan

amarah oleh Dursasana. Ia pun menyempatkan untuk meraba

tubuh dan paha Drupadi, kemudian menciuminya. Setelah adu

fisik yang cukup intens, Drupadi pun terjatuh ke lantai.

Ia menangis dan berteriak dengan keras. Kemudian

Dursasana menjambak rambut Drupadi dan menyeretnya keluar

ruangan. Ia berteriak kesakitan. Lampu perlahan meredup.

Page 115: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

ADEGAN 4

Lampu panggung perlahan menyala dan menyoroti area

permainan dadu. Terdengar jeritan Drupadi yang melengking

dan membuat para Pandawa resah dan melihat ke arah luar

panggung. Jeritan Drupadi semakin keras dan terlihat

Dursasana memasuki area permainan dadu sambil menarik

rambut Drupadi. Para Kurawa menertawakan Drupadi yang

diseret sampai ke tengah area permainan dadu. Dursasana

melepas rambut Drupadi dan berdiri di samping Dursasana.

Drupadi menangis dan menatap kelima Pandawa, kemudian ia

menatap Raja Destrarasta, Bisma Yang Agung, Guru Drona

dan Widura.

Widura: [Marah]. Sungguh di luar batas kewarasan,

Dursasana! Beginikah engkau memerlakukan seorang wanita

yang terhormat?! Kau seperti seutas benang yang sebentar

lagi akan memutuskan bagianmu sendiri! Duryudana! Kau

sekarang memang sedang mabuk dan terhanyut dalam

kemenanganmu! Tapi ingatlah! Sebentar lagi kau akan

benar-benar tenggelam dalam lautanmu sendiri!

Drupadi berdiri dan menatap tajam seluruh orang yang

berada di area permainan dadu.

Drupadi: [Berbicara dengan tegas]. Jikalau memang kalian

mengormati seorang ibu yang telah mengandung selama

sembilan bulan. Jikalau memang kalian menghormati seorang

ibu yang telah menyusui. Jikakalau memang kalian

menghormati seorang ibu yang memberikan seluruh nyawanya

hanya untuk membesarkan anaknya. Kalian tidak akan pernah

melakukan hal seperti ini. Menajiskan diriku, sama saja

Page 116: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

dengan menajiskan ibu kalian! Menginjak-injak diriku,

sama saja dengan menginjak-injak ibu kalian! Menjambak

rambutku yang sebelumnya tergelung, sama saja dengan

membunuh ibu kalian! Tak pernah kusangka, seorang

Rajasuya akan menelanjangi harga dirinya sendiri!

Mengorbankan permaisurinya sendiri! Bahkan seorang

penjudi kawakan yang tidak memiliki apapun lagi, tidak

akan pernah memertaruhkan sundalnya yang hina! Aku adalah

Drupadi! Putri Raja Drupada dari kerajaan Panchala!

Seorang Ratu dari kerajaan Indraprasta! Seorang

Permaisuri dari lima Putra Pandu! Yudhistira! Inikah

kebijakan dari dalam dirimu yang terdalam, yang dikagumi

oleh banyak orang?! Pantaskah seseorang yang baru

diangkat sebagai Rajasuya, menjadikan permaisurinya

sebagai barang pertaruhan?! Atau memang selama ini di

pikiranmu, aku hanyalah sebuah barang?! Lihatlah dirimu!

Berlutut bersama adik-adikmu! Tak bermahkota dan tak

berpakaian! Kau bahkan sudah kehilangan dirimu sendiri!

Bagaimana bisa kau memertaruhkan diriku?! Arjuna! Kau

begitu ahli dalam memainkan senjata, bahkan kau yang

memenangkan sayembara yang mustahil itu dan mempersunting

diriku. Tapi ternyata kemanisan yang selama ini kau

berikan adalah sebuah kemanisan yang pada akhirnya

menyakitkan diriku! Bhima! Seorang panglima perang yang

paling kuat yang pernah aku ketahui dan aku kagumi. Namun

sayangnya, nyalimu menciut di sini! Bahkan kau tidak

dapat membuktikan kekuatanmu yang tak terkalahkan seperti

apa yang dikatakan oleh banyak orang! Nakula dan Sadewa!

Kalian seharusnya saling mengingatkan tindakan kakak-

kakak kalian! Meski kalian yang paling muda, kalian juga

harus memperingatkan yang lebih tua mana yang benar dan

Page 117: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

tidak! Paman Widura, kata-katamu memang benar. Namun

sangat disayangkan, bahkan Raja Destrarasta pun tidak

mengindahkan nasihatmu. Jika seorang raja tidak

mendengarkan penasihatnya, bagaimana dengan yang lainnya?

Guru Drona! Kau mengajarkan mereka bagaimana caranya

menjadi seorang ksatria. Tapi sepertinya kau lupa untuk

mengajarkan mereka bagaimana caranya menjadi manusia!

Kakek Bisma! Semua orang segan kepadamu tapi kau sendiri

tidak paham betul dengan kedudukanmu! Kau telah

dikalahkan oleh dirimu sendiri! Raja Destrarasta!

Beginikah penyambutan dari Hastinapura yang sebenarnya?!

Kalian semua para lelaki pasti sangat senang melihat

seorang perempuan dikepung oleh kaum kalian! Kalian pasti

sangat menikmati tontonan ini! Bahkan aku harus berdiri

sendiri setelah dianiaya oleh Dursasana! Sungguh tega

sekali kalian! Hanya dapat mematung ketika kalian melihat

seorang wanita dianiaya di depan mata dan kepala kalian

sendiri!

Dengan geram Drupadi membalikkan meja permainan dadu.

Duryudana dan Sengkuni terkejut dan berdiri dari

kursinya. Drupadi membalikkan badannya, hendak

meninggalkan area permainan dadu.

Duryudana: Drupadi! Mau ke mana kau? Berbaliklah dan

duduklah di pangkuanku! [Kembali duduk, sembari menepuk

pahanya dan tertawa].

Bisma: [Dengan suara yang parau]. Duryudana, biarkanlah

Drupadi pergi. Lepaskanlah dirinya. Janganlah kau membuat

perkara yang lebih besar lagi.

Page 118: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Duryudana: [Dengan nada lantang]. Tidak bisa, Kakek! Aku

berhak untuk memiliki Drupadi! Karena Yudhistira sendiri

lah yang memertaruhkan Drupadi kepadaku! Bukankah

seharusnya begitu, Ayah?

Destrarasta: [Gugup]. Drupadi, kembalilah dan patuhilah

Duryudana!

Drupadi: Begitukah cara seorang Raja memerlakukan ibunya

atau permaisurinya?

Duryudana: [Menyelak]. Sekarang kau adalah budakku,

Drupadi! Turutilah perintahku! Kemarilah dan layanilah

Tuanmu ini!

Drupadi: [Geram]. Jika kalian memang benar-benar

menghargai istri, saudara perempuan atau anak perempuan

dan benar-benar percaya kepada Yang Maha Agung dan

dharma, kalian tidak memperlakukanku seperti ini! Ini

jauh lebih kejam daripada pembunuhan!

Karna: [Menyelak]. Sudahlah, jangan banyak berbicara

budak Drupadi! Yudhistira sendiri lah yang setuju untuk

membawamu ke dalam permasalahan ini! Bahkan suami-suamimu

yang lainnya tak berdaya untuk membelamu! Apakah kau

menyesal telah menikahi mereka berlima? Percuma saja kau

memiliki lima suami, tapi mereka tidak dapat

mempertahankan istrinya!

Drupadi: Memang benar, jikalau memiliki mereka berlima

adalah sebuah kesia-siaan! Namun lebih baik aku menjadi

milik lima Putra Pandu, daripada menjadi milik seseorang

yang bodoh hati dan pemikirannya! Apalagi menjadi milik

Page 119: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

seseorang yang rela berada di pihak yang salah, demi

menaikkan status dan derajatnya!

Karna: [Geram]. Kau seorang perempuan yang banyak

berbicara, Drupadi!

Drupadi: Apakah itu sebuah kesalahan, jika ada seorang

wanita yang angkat berbicara dan membela dirinya sendiri

di hadapan banyak pria?

Duryudana: Dursasana! Buatlah budak ini diam!

Bhima: [Menyelak dan marah]. Apa yang kali ini akan kau

lakukan, Dursasana?!

Sadewa: Kakak, tahanlah amarahmu. Kita sedang dijebak!

Dari awal kita tahu rencana busuk mereka. Jangan sampai

kita menginjak jebakannya.

Duryudana: Jangan khawatir, Bhima. Aku hanya ingin

Dursasana melucuti baju Drupadi. [Tertawa].

Yudhistira: [Marah]. Dursasana! Kau tidak memiliki hak

untuk melucuti baju Drupadi! Aku tidak menyerahkannya

kepadamu! Mengapa tidak kau sendiri yang melakukannya,

Duryudana?! Apakah sebenarnya kau tidak memiliki nyali?!

Duryudana: Jangan menantangku, Yudhistira! Kalian

hanyalah budak! Kalian tidak berhak untuk mengaturku!

Drupadi: [Dengan nada menantang]. Tak usah merepotkan

diri untuk membelaku. Karena sedaritadi, akulah yang

membela diriku sendiri. Dursasana, lakukanlah apa yang

diperintahkan oleh Kakakmu yang bodoh itu!

Page 120: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Dursasana: [Tertawa]. Tak kusangka ternyata kau seberani

ini, Drupadi! dengan senang hati aku akan melucuti

pakaianmu!

Dursasana mendekati Drupadi kemudian ia memegang ujung

kain Drupadi. Para Kurawa tertawa dan menyemangati

Dursasana yang hendak menarik kain pakaian Drupadi.

Drupadi memejamkan matanya, menempelkan kedua telapak

tangannya dan mengambil posisi berdoa. Seketika seluruh

pemain yang berada di atas panggung mematung. Lampu

panggung meredup dan lampu sorot fokus kepada Drupadi.

Drupadi: Oh Dewata Penguasa Alam Semesta! Kepadamu,

kuserahkan segala keyakinanku! Aku percaya bahwa

Engkaulah yang paling mengetahui apa yang sebenarnya

terjadi di sini! Janganlah Kau biarkan aku dipermalukan

di antara para biadab ini! Engkaulah satu-satunya

pelindungku! Gowinda sahabatku, aku sangat berharap kau

berada di sini dan menyelamatkanku! Doakanlah belahan

jiwamu ini di manapun dirimu berada! Gowinda...

Gowinda... Gowinda...

Para Kurawa kembali gaduh dan Dursasana mulai menarik

kain Drupadi. Drupadi masih dalam keadaan berdoa dan

memejamkan matanya. Suara musik gamelan mulai terdengar.

Lampu panggung mulai dinamis dengan suasana kemerahan dan

terdapat efek kilat. Dengan sekuat tenaga, Dursasana

menarik kain Drupadi namun kain tersebut tidak habis-

habis dan bertambah panjang. Suara kegaduhan para Kurawa

perlahan menghilang. Dursasana membeku dalam posisi

menarik kain Drupadi. Kemudian para penari mulai memasuki

panggung dan Drupadi menari bersama-sama dengan mereka.

Drupadi menari dengan anggun dan musik gamelan semakin

Page 121: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

intens. Para penari melucuti pakaian seluruh pria yang

berada di sana tanpa terkecuali kemudian mengumpulkannya

di dekat Drupadi. Drupadi kembali pada posisi berdoanya

dan para penari keluar dari panggung. Suara musik gamelan

perlahan memelan, kemudian Sri Krishna memasuki area

permainan dadu. Lampu sorot menyoroti Sri Khrisna.

Sri Krishna: [Penuh wibawa]. Sungguh menyedihkan di jaman

sekarang ini, ketika wanita masih dijadikan objek dan

ajang kepuasaaan dari keegoisan para pria. Ketika kita

tidak mengormati dan menyakiti ibu, istri, saudara

perempuan maupun cucu perempuan kita, maka sama saja

dengan kita memulai sebuah peperangan yang besar.

Peperangan yang sama-sama menghancurkan pihak yang

menyakiti maupun yang tersakiti. Drupadi, belahan jiwaku.

Kau pernah mengobati tanganku yang terluka. Kini saat

yang tepat bagiku untuk membalaskan budimu. Ingatlah

Drupadi, kau dilahirkan dari api, ditakdirkan untuk

menikahi putra-putra Pandu dan sebagai sumber awal perang

yang dahsyat. Namun bagaimanapun juga, kau tetap seorang

wanita yang tangguh, berani dan penuh welas asih. Sampai

kapanpun, aku akan tetap berada di sisimu dan bertarung

untuk mendapatkan kembali kehormatanmu. Peperangan yang

dahsyat untuk mendapatkan keadilan dan melawan kebatilan

akan segera terjadi.

Sri Krishna membuka perban pada telapak tangannya dan

mencium perban itu. Kemudian ia meninggalkan area

permainan dadu. Musik gamelan perlahan menghilang dan

para Kurawa kembali gaduh. Lampu panggung kembali normal.

Dursasana mulai letih dan kehabisan napas. Kain drupadi

menumpuk seperti gunung namun ia masih mengenakan

Page 122: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

pakaiannya. Dursasana menarik kainnya sekali lagi,

kemudian ambruk. Seluruh pemain pria yang berada di

panggung mulai sadar bahwa mereka tidak berpakaian dan

semua pakaian mereka berserakan di sekeliling Drupadi.

Drupadi membuka kedua matanya dan melihat sekelilingnya.

Page 123: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

ADEGAN 5

Kelima Pandawa berdiri dan mengelilingi Drupadi. Ratu

Gandari dan Dewi Kunti bergegas memasuki area permainan

dadu. Mereka terkejut melihat situasi area permainan

dadu.

Destrarasta: [Panik]. Apa yang terjadi? Mengapa aku tidak

merasakan pakaianku menempel dikulitku? Drona, jelaskan

apa yang terjadi?

Drona: Keajaiban telah terjadi, Raja Destrarasta.

Keajaiban yang melindungi Drupadi sehingga pakaiannya tak

bisa dilucuti oleh Dursasana dan membuatnya ambruk ke

tanah.

Dewi Kunti: Drupadi, anakku! Apa yang terjadi padamu?

Dewi Kunti hendak mendatangi Drupadi, namun Drupadi

segera mengangkat tangannya.

Drupadi: Jangan ke sini, Ibu Kunti! Jangan menginjak

tempat yang telah kotor ini! Aku telah dinajiskan oleh

mereka semua yang berada di sini! Putra-putra kalian

telah menjadikanku sebagai barang pertaruhan dan

pakaianku hendak dilucuti oleh Dursasana. Katakan

kepadaku, Ibu Kunti. Apakah aku pantas diperlakukan

seperti ini? Inikah akhir dari Dinasti Kuru?

Dewi Kunti: [Dengan nada terisak-isak]. Tentu saja kau

tidak pantas diperlakukan seperti ini, anakku! Bagaimana

aku bisa tega melihat kau dihina oleh mereka?

Page 124: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Drupadi: [Marah]. Bahkan Yang Maha Agung pun takkan diam

begitu saja dengan tindakan najismu itu, Dursasana! Aku

bersumpah aku tidak akan pernah menggelung rambutku ini

sampai aku membasuhinya dengan darahmu, Dursasana!

Bhima: [Geram]. Ijinkan aku yang mempersembahkan darah

Dursasana kepadamu, Panchali! Biarkan aku menebus

kesalahanku kepadamu dengan dengan sumpahku ini untuk

menghabisi nyawa Dursasana!

Keadaan masih dalam keadaan hening.

Drupadi: Sudah puaskah kalian tertawa para Kurawa?

Seratus Kurawa menertawakan seorang wanita yang sedang

dilucuti pakaiannya di hadapan mereka. Ingatlah hari di

mana terakhir kali kalian tertawa bersama-sama. Karena

sebentar lagi, satu per satu dari kalian akan binasa dan

menyengsarakan orang tua, istri dan anak-anak kalian. Aku

bersumpah kalian akan merasakan akibat dari perbuatan

kalian ini!

Gandari: [Gugup]. Cukup Drupadi! Aku mohon, maafkanlah

mereka. Aku tidak membenarkan perbuatan mereka tapi biar

bagaimanapun juga, mereka adalah anak-anakku! Tariklah

sumpahmu, nak!

Drupadi: [Geram]. Tak’kan pernah kutarik perkataanku! Ini

adalah sumpah dari seorang wanita yang teraniaya dan

terinjak-injak kehormatannya!

Arjuna: [Marah]. Ingatlah Duryudana! Kau telah memulai

sebuah peperangan yang besar! Aku tak peduli bahwa kita

bersaudara! Aku bersumpah, bahwa Hastinapura akan berduka

karena akan kehilangan putra-putranya!

Page 125: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Dewi Kunti: [Dengan nada yang lemah]. Drupadi...

Sabarlah.

Drupadi: Sabar? Sabar...

Drupadi menangis dan terjatuh ke lantai. Dewi Kunti

bergegas menghampirinya dan memeluknya.

Dewi Kunti: [Dengan nada terisak-isak]. Aku seharusnya

datang lebih cepat, Drupadi. Sedaritadi aku mendengar

kegaduhan di ruangan ini. Namun aku terlalu takut untuk

melihat. Maafkan aku, Drupadi. Maafkan juga putra-

putraku.

Drupadi: [Dengan nada terisak-isak]. Ibu Kunti... Mengapa

aku diperlakukan seperti ini? Apa salahku?

Dewi Kunti: Kau tidak bersalah, nak! [Geram]. Sungguh

tega sekali anak-anakmu, Raja Destrarasta! Apakah kau

hanya akan duduk terdiam saja? Kau harus bertanggung

jawab atas perbuatan anak-anakmu ini!

Destrarasta: [Gugup]. Drupadi, aku sungguh tidak

menyangka bahwa semua ini akan menimpa pada dirimu.

Ijinkan aku menebus perbuatan anak-anakku yang tidak

pantas kepadamu. Aku akan memberikanmu tiga permintaan.

Katakanlah permintaanmu, nak.

Drupadi berdiri, dibantu oleh Dewi Kunti.

Drupadi: Aku hanya memiliki dua permintaan. Kembalikan

apa yang seharusnya menjadi milik kerajaan Indraprasta

dan bebaskan kelima suamiku.

Destrarasta: Pergilah dan kembalilah ke Indraprasta.

Lupakanlah pertaruhan tadi.

Page 126: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Duryudana: [Geram]. Ayah! Apa yang Ayah lakukan?! Sejak

awal kita semua telah menyetujui pertaruhan dan

konsekuensinya! Mengapa tiba-tiba Ayah melepaskannya

begitu saja?

Bisma: [Menyelak]. Cukup Duryudana! Kita semua adalah

saudara! Hiduplah dalam persaudaraan!

Duryudana: [Geram]. Tidak, Kakek! Tidak akan aku ijinkan

mereka kembali begitu saja dan menghanguskan pertaruhan

yang sebelumnya adalah milikku! Ini adalah permainan

antara aku dan Yudhistira. Maka seharusnya akulah yang

menentukan nasibnya!

Bisma: Lalu penawaran terbijak apa yang bisa kau berikan,

Duryudana?

Duryudana: [Dengan nada lantang]. Aku akan mengembalikan

segala milik Indraprasta tapi dengan satu syarat! Kalian

harus mengasingkan diri selama dua belas tahun dan

ditambah dengan satu tahun tidak boleh diketahui oleh

siapapun keberadaan kalian! Apabila dalam tahun terakhir

ada yang mengenali kalian, maka kalian harus mengulangi

tiga belas tahun pengasingan tersebut!

Yudhistira: Kami terima penawaranmu itu Duryudana. Sampai

bertemu tiga belas tahun lagi.

Arjuna: [Marah]. Dan ingatlah Duryudana! Tiga belas tahun

lagi, kami akan kembali dan menghancurkan Hastinapura!

Sebaiknya kau bersiap-siap menghadapi kematianmu sendiri!

Bhima: [Marah]. Aku akan menghabisimu Dursasana dan juga

saudara-saudaramu yang lainnya! Akan kuminum semua darah

kalian!

Page 127: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Nakula: [Marah]. Tiga belas tahun bukanlah waktu yang

lama bagi kami! Kami akan kembali dengan kekuatan yang

lebih besar!

Sadewa: [Marah]. Bersiap-siaplah Hastinapura! Aku

memiliki perasaan kalau hari ini adalah hari terakhir

kalian bersama-sama!

Sengkuni: [Dengan nada tenang]. Musuh hanya memiliki satu

hubungan, permusuhan dan kebencian.

Terdengar suara musik gamelan dan seluruh para pemain

mematung di atas panggung. Sri Krishna kembali memasuki

area permainan dadu. Lampu sorot menyoroti Sri Khrisna.

Sri Krishna: [Dengan penuh wibawa]. Perang Bharatayuddha

akan segera terjadi. Perang antar saudara, antara

kerajaan Hastinapura dan kerajaan Indraprasta. Perang

untuk menegakkan keadilan. Perang untuk mengembalikan

kehormatan. Perang untuk melawan kebatilan. Cinta yang

menyetujui perbuatan buruk dan mencelakakan bukanlah

cinta sejati, melainkan cinta yang buta. Pria yang tidak

menghormati wanita akan berujung pada kematian. Hanya

dengan wajah yang seram dan badan yang besar, tidak

menandakan bahwa mereka adalah pemberani. Ini adalah

kisah sebuah perjuangan yang hebat yang diketahui oleh

seluruh dunia. Yang mengajarkan tentang kesucian dan

dosa, yang membedakan peninggalan dan keabadian,

kebajikan dan kebatilan, kemurahan hati dan keegoisan.

Ini adalah kisah yang menyatakan kekuatan cinta kepada

Tuhan Yang Maha Esa dan kejayaan Basudewa Krishna. Inilah

Mahabharata.

Page 128: KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU

Suara musik gamelan semakin intens dan perlahan

menghilang. Suasana panggung sunyi dan seluruh pemain

masih mematung. Lampu panggung perlahan redup dan

panggung gelap total.

-TAMAT-