Nomor Tanggal KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BIRO KOMUNIKASI DAN LA YANAN INFORMASI Jalan Dr. Wahidin Raya No.1 Jakarta 10710 _ n Telepon: (021) 3449230 eks. 6347- 6348 & 3500849 <> Faksimile: 3500847 website: http://www.depkeu.go.id <> e-mail: [email protected] : 146 /HMS/2011 ;L9 September 2011 Kementerian Keuangan Selenggarakan Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah (Rakernas) pada tanggal 19-20 September 2011 di Jakarta. Acara dibuka oleh Wakil Presiden HI dan diikuti oleh Menteri/Pimpinan Lembaga, Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Gubernur/Bupati/Walikota, Sekjen/Sekda, Kepala Biro Keuangan/Biro Umum KlL, dan unsur Aparat Pengawasan Internal Pemerintah. Tujuan diselenggarakannya Rakernas adalah untuk meningkatkan dan memelihara komitmen para penyelenggara akuntansi dan pelaporan keuangan di semua pengelola keuangan Negara, mengenai ketentuan transparansi dan akuntabilitas keuangan untuk menghasilkan pertanggungjawaban, yaitu Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL), Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Oaerah (LKPO) dengan predikat terbaik. Predikat dimaksud dapat dicapai melalui perencanaan strategis yang jelas oleh setiap Kementerian Negara/Lembaga/Pemerintah Oaerah, dan sebagai forum interaksi antara pejabat Kementerian/Lembaga, pejabat daerah, danpejabat pengelola fiskal guna memperoleh pemahaman dan menemukan solusi atas masalah-masalah yang dihadapi di bidang pengelolaan keuangan Pemerintah. Selain itu, penyelenggaraan Rakernas dimaksud guna memberikan informasi mengenai arah pengembangan dan strategi pelaksanaan akuntansi pemerintahan di masa yang akan datang. Akuntansi merupakan elemen yang fundamental dari akurtabilitas dan transparansi setiap organisasi modern. Tradisi akuntansi di lingkungan Pemerintah RI baru dimulai setelah memperoleh landasan hukum, yakni berlakunya UU Nomor 17/2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara dan UU Nomor 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Penyelenggaraan akuntansi di suatu instansi Pemerintah dapat mencerminkan kualitas laporan keuangan instansi tersebut. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) merupakan pertanggungjawaban keuangan Pemerintah Pusat yang bersifat komprehensif dan didasarkan pada prosedur akuntansi yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. LKPP diterbitkan pertama kali pada tahun 2005 sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN 2004. BPK memberikan pernyataan Tidak Memberikan 'Pendapat (disclaimer of opinion) sejak pemeriksaannya atas LKPP 2004 sampai dengan LKPP 2008. Namun untuk LKPP 2009 dan 2010, LKPP telah mendapat opini audit Wajar Oengan Pengecualian (qualified opinion) yang mengindikasikan adanya peningkatan kualitas dalam pengelolaan keuangan Negara. Peningkatan opini LKPP 2009 dan 2010 tidak Iepas dari upaya-upaya perbaikan yang tidak hanya dilakukan pada tingkat Pemerintah Pusat, namun juga pada tingkat Kementerian Negara/lembaga melalui penyempurnaansistem, prosedur, dan peraturan, peningkatan kapasitas SOM, dan peningkatan sistem pengawasan. Selain itu peningkatan opini audit at as LKPP 2009 dan 2010 juga didukung oleh usaha Pemerintah untuk menindaklanjuti temuan dan rekomendasi BPK dengan baik. Hal ini terlihat dari membaiknya opini BPK atas LKKL. Jumlah LKKL yang mendapat opini terbaik, yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified), pad a tahun 2006 sebanyak 7 LKKL. Jumlah ini meningkat secara signifikan menjadi 53 LKKL pad a tahun 2010.