KETAHANAN HIDUP PASIEN PGK YANG MENJALANI HEMODIALISIS BERDASARKAN KOMORBIDITAS DIABETES MELLITUS DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2011-2012 Tantry Fatimah Syam 1006747271 SIDANG TESIS Depok, 8 Juli 2013
Dec 26, 2015
KETAHANAN HIDUP PASIEN PGK YANG MENJALANI HEMODIALISIS BERDASARKAN
KOMORBIDITAS DIABETES MELLITUS DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU
TAHUN 2011-2012
Tantry Fatimah Syam
1006747271
SIDANG TESIS
Depok, 8 Juli 2013
LATAR BELAKANG
Peningkatan Kematian Penyakit Tidak Menular
Dunia : 36 Jt (Th. 2008) 52 Jt (Th. 2030)
Indonesia : 41.7% (Th 2001) 59.5% (Th. 2007)
Prevalensi Penduduk Obesitas
dan Overweight
Prevalensi Penduduk Merokok
Dunia : Mencapai 1,1 M
(Th. 2009)Indonesia :
31,2% Th. 2001 34.2% Th, 2007
Dunia : Mencapai 1,5 M
(Th. 2008)Indonesia :
19.1% Th. 2007 21.7% Th, 2010
Masalah Kesehatan : Transisi Epidemiologi
LATAR BELAKANG
Insiden dan Prevalensi PGTA :
• Dunia
– Amerika meningkat 600% antara tahun 1980 - 2009 290 – 1.738 kasus per 1 juta pddk (Survei National Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse /NKUDIC)
– Jepang, Australia, Inggris berkisar 77-283 kasus per 1 juta pddk
– Malaysia 1800 kasus / tahun
• Indonesia (Prodjosudjadi and Suhardjono, 2009)
– Insiden : 14.5 (th.2002) 30.7 (2006) per 1 jt pddk
– Prevalensi : 10.2 (th.2002) 23.4 (2006) per 1 jt pddk
Peningkatan Kasus PTM : Penyakit Ginjal Kronik (PGK)
LATAR BELAKANG
• Pasien PGK yang menjalankan HD Amerika tahun 2009 398.861 pasien Indonesia 1425 (th. 2002) 3079 (th. 2006)
• Kematian Pasien PGK yang menjalankan HD Amerika : 10.478 kasus (1980) 90.118 kasus (2009) Penelitian
Di Luar Indonesia : Kematian 3 bulan pertama 12% sampai 27.5% (Kessler et al, 2003;
Bradburry, 2007) Kematian 1 tahun pertama 6,6% (Goodkin dkk, 2003) – 74% (Annes
dkk, 2009) Di dalam Indonesia :
Kematian 3 bulan pertama 31,7% (Umami, 2012) Kematian 1 tahun pertama 50%, dimana 89,6 % terjadi pada 3
bulan Pertama (RSCM, 2000)
Peningkatan Kasus PGK : Pasien HD dan Kematian
LATAR BELAKANG
Riau (RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU)- Jumlah Kunjungan HD : 7554 (2010) menjadi 8998 (2012)- Jumlah Kunjungan Baru: 110 (2008), 147 (2009), 164 (2010),
155 (2011) dan 229 (2012)- Kasus kematian PGK : 48 kasus (2008) 104 kasus (2012)- Kematian PGK yang menjalankan HD : 30 Kasus (2008) 57
Kasus (2012)
LATAR BELAKANGSalah Satu Penyakit Terbanyak sebagai etiologi dan komorbiditas PGK dan PGTA : Diabetes Mellitus
• Etiologi– Amerika : 36.7% (Survei USRDS, 2010)– Indonesia : 37.8% (Umami, 2012)
• Komorbiditas– Amerika : 27% (Van Manen, 2007)– Indonesia : 31.3% (Umami, 2012)
• Komorbiditas Diabetes Faktor Resiko Terjadinya Kematian pasien PGK yang menjalankan HD : 27% - 38 % pada DM dibanding tidak DM (Goodkin dkk ,2003 ; Hayashino dkk ,2007)
MASALAH PENELITIAN
• Peningkatan kasus penyakit Diabetes mellitus (laporan RS sentinel rawat jalan)– Diabetes mellitus : 1326 kasus (2007) 2684 kasus
(2010)• Peningkatan Pasien Baru HD di RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru– 110 pasien (2008) – 229 pasien (2012)
Masalah Kesehatan di Provinsi Riau
RUMUSAN MASALAH PENELITIAN
• Peningkatan Kasus PTM : Diabetes Mellitus• Meningkatnya Pasien HD• Besarnya Resiko Kematian Penyakit DM
Meningkatkan Kematian Pasien PGK yang menjalani HD
Ketahanan Hidup Pasien PGK yang menjalani HD berdasarkan Komorbiditas
Diabetes Mellitus
PERTANYAAN PENELITIAN
• Bagaimana gambaran karakteristik dan ketahanan hidup PGK yang menjalani hemodialisis berdasarkan komorbiditas diabetes mellitus di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2011-2012?
TUJUAN UMUM PENELITIAN
Diketahuinya gambaran karakteristik dan ketahanan hidup pasien PGK yang menjalani hemodialisis berdasarkan komorbiditas diabetes mellitus di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2011-2012
TUJUAN KHUSUS PENELITIAN
1. Mengetahui gambaran karakteristik pasien PGK yang menjalani hemodialisis berdasarkan demografi (umur dan jenis kelamin), Status Anemia, akses vaskular dan fungsi ginjal (kadar kreatinin) pada pasien dengan komorbiditas diabetes mellitus dan komorbiditas bukan diabetes mellitus di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2011-2012.
2. Mengetahui ketahanan hidup 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 1 tahun pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis dengan komorbiditas diabetes mellitus dan komorbiditas bukan diabetes mellitus di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2011-2012.
TUJUAN KHUSUS PENELITIAN
3. Mengetahui ketahanan hidup 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 1 tahun pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis dengan komorbiditas diabetes mellitus dan komorbiditas bukan diabetes mellitus menurut variabel kovariat (umur, jenis kelamin, status anemia, akses vaskuler, dan kadar kreatin) di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2011-2012.
4. Mengetahui hubungan komorbiditas diabetes mellitus dengan ketahanan hidup pasien PGK yang menjalani hemodialisis setelah dikontrol variabel umur, jenis kelamin, status anemia dan akses vaskular di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 2011-2012.
MANFAAT PENELITIAN Masyarakat
• Sebagai informasi tentang hubungan komorbiditas diabetes mellitus terhadap ketahanan hidup pasien PGK yang menjalani hemodialisi agar masyarakat dapat mengantisipasinya.
Rumah Sakit
• Bagi rumah sakit yang memiliki pelayanan hemodialisi pada umumnya dan RSUD Arifin Achmad Pekanbaru khususnya, penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar evaluasi penatalaksanaan dan pengendalian PGK menjadi PGTA terutama pada pasien dengan komorbiditas diabetes mellitus.
MANFAAT PENELITIAN
Peneliti Lain
Dapat dimanfaatkan sebagai dasar penelitian untuk penerapan metode statistik dalam menganalisis hubungan dan ketahanan hidup pasien PGK yang menjalani HD dengan komorbiditas diabetes mellitus.
Ruang Lingkup
Penelitian dengan pendekatan kuantitatif berdasarkan data dari catatan RM pasien PGK yang menjalani HD di Unit HD RSUD AA Pekanbaru pada tahun 2011-2012.
• Penelitian dilakukan pada pasien PGK yang menjalankan HD sejak 1 Januari 2011 s/d 31 Mei 2012 dan diikuti hingga 31 april 2013
• Gambaran probabilitas ketahanan hidup pasien yang dapat dilihat hanya 1 tahun.
• Keterbatasan data dan tenaga yang ada menyebabkan penelitian ini hanya dapat mengikut sertakan pasien HD baru tahun 2011-2012.
TINJAUAN PUSTAKA
Ginjal Penyakit Ginjal Kronik Hemodialisis Ketahanan Hidup Pasien PGK yang
Menjalanin Hemodialisis
Komorbiditas Diabetes Mellitus Sebagai Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Ketahanan Hidup Pasien PGK yang Menjalani Hemodialisis
Variabel Kovariat Yang Mempengaruhi Ketahanan Hidup Pasien PGK yang menjalani Hemodialisis
Survival Analysis
TINJAUAN PUSTAKA
• Definisi Operasional
KERANGKA TEORI DAN KONSEPDEFINIS OPERASIONAL
• Kerangka Teori
• Kerangka Konsep
Hipotesis
Pasien PGK yang menjalani hemodialisis dengan komorbiditas diabetes mellitus lebih cepat mengalami kematian dibandingkan dengan pasien PGK yang menjalani hemodialisis dengan komorbiditas bukan diabetes mellitus.
METODE PENELITIAN
• Desain Penelitian Studi kohort retrospektifData Sekunder Rekam Medis
• Populasi dan Sampel Populasi : Semua pasien baru PGK yang
menjalankan HD mulai tanggal 1 Januari 2011 s/d 31 Mei 2012 di Unit Hemodialisis RSUD AA Pekanbaru.
Jumlah populasi studi ini adalah 243 pasien PGK dengan 155 pasien baru tahun 2011 dan 88 pasien baru sampai 31 Mei tahun 2012.
SAMPEL
• Sampel Minimal
Karena penelitian dilakukan pada rumah sakit, sehingga sampel minimal yang dibutuhkan tidak mencukupi pada populasi sehingga perhitungan sampel menggunakan rumus sampel pada populasi terbatas (infinitif) sehingga sampel minimal yang didapat 56 Ko DM dan 56 Ko Bukan DM
METODE PENELITIAN• Kriteria inklusi dan Ekslusi
Kriteria inklusi Pasien baru yang terdaftar di unit hemodialisis mulai
tanggal 1 januari 2011 s/d 31 desembar 2012 di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dengan diagnosa utama penyakit ginjal kronik
usia lebih dari 18 tahun, mempunyai data riwayat pertama kali menjalankan hemodialisis, mempunyai hasil laboratorium fungsi ginjal (kreatin) pada awal
menjalankan hemodialisis. Kriteria Eksklusi pasien yang menjalani hemodialisis dengan diagnosis Gagal
Ginjal Akut dan Polikistik (Genetik) tidak memiliki hasil laboratorium fungsi ginjal pada saat sebelum
menjalankan HD.
METODE PENELITIAN
• Pengumpulan DataMengambil data yang dibutuhkan antara lain : nama,
nomor rekam medis, alamat, nomor telpon, jenis kelamin, umur, komorbiditas (hipertensi, Diabetes Militus) mengalami anemia selama menjalankan HD, jenis akses vaskular, hasil laboratorium awal HD berupa nilai ureum dan kreatin, tanggal awal HD dan tanggal meninggal bila pasien telah meningga dunia.
Pasien yang masih tidak lagi menjalankan HD akan ditelepon untuk mendapatkan informasi hidup atau meninggal dalam kurun waktu hingga desember 2012 setelah HD pertama dilakukan.
METODE PENELITIAN
• Pengolahan Data Editing, Coding, Entry, Cleaning
• Analisa Data Variabel dependennya yaitu variabel status dan waktu terjadinya
status, Variabel independen Utamanya adalah variabel Diabetes
Mellitus dengan kriteris Ada (0) dan tidak (1) Variabel konfonder lainnya adalah : Umur, Jenis Kelamin, Status
Anemia, Akses Vaskuler, Kadar Kreatinin.
METODE PENELITIAN• Terdapat tiga variabel yang dirubah kriteria
Waktu Ketahanan 1 = 1-90 hari 2 = 91-180 hari 3 = 181-270 hari 4 = 271-365 hari
Umur 0 = < 60 hari 1 = ≥ 60 hari
METODE PENELITIAN• Analisa Data
Deskriptif
- distribusi frekuensi dengan tabel silang
- perbedaan rata-rata
- probabilitas dengan tabel kehidupan (life tabel) yang mengambarkan
ketahanan hidup 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 1 tahun.
Analitik Analisis Bivariat Melihat hubungan dan besarnya hubungan antara variabel independen utama dan
variabel konfonder dengan variabel dependen dengan menggunakan metode Kaplan meier.
Nilai yang ditampilkan adalah Hazard Ratio, 95% Confidence Interval Hazard Ratio dan p-value.
Analisis Multivariat Hubungan variabel independen utama dengan variabel dependen secara bersama-
sama dengan dikontrol variabel konfonder. Uji statistik yang digunakan adalah Regresi Cox.
HASIL PENELITIAN• Gambaran Demografi
Interpretasi :• Rata-rata umur pasien PGK yang menjalani hemodialisis dengan
komorbiditas DM lebih tinggi dibandingkan dengan komorbiditas bukan DM
• Distribusi Laki-laki lebih banyak dengan komorbiditas DM dibandingkan dengan komorbiditas bukan DM
Variabel Ada Komorbiditas Diabetes mellitus
N=56
Tanpa Komorbiditas Diabetes mellitus
N=56KarakteristikUmurJenis Kelamino Laki-lakio Perempuan
55±9
34 (60.7)22 (39.3)
50±12
39 (69.9)17 (30.4)
Variabel Ada Komorbiditas Diabetes mellitus
N=56
Komorbiditas Bukan Diabetes mellitus
N=56 Status Anemia (%)
o Ada o Tidak
31(55.4)25(44.6)
35(62.5)21(37.5)
Akses Vaskuler (%)o Tidak Permaneno Permanen
26(46.4)30(53.6)
29(51.8)27(48.2)
Kadar Kreatinin (rata2±Sd) 11.46±6.8 16.06 ±9.66
Interpretasi :• Distribusi frekuensi pasien yang mengalami anemia lebih banyak pada pasien dengan komorbiditas bukan DM dibandingkan dengan komorbiditas DM• Distribusi frekuensi pasien yang tidak permanen lebih banyak pada pasien dengan komorbiditas bukan DM dibandingkan dengan komorbiditas DM•Rata-rata kadar kreatinin lebih tinggi pada pasien dengan komorbiditas bukan DM dibandingkan komorbiditas DM
Grafik Ketahanan Hidup Pasien PGK yang Menjalani HD Berdasarkan Komorbiditas
Diabetes Mellitus
810720630540450360270180900
TimeDay
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Cu
m S
urv
iva
l Komorbiditas DM-censored
Ko BukanDM-censored
Komorbiditas DM
Ko BukanDMKo:DM
Survival Functions
Ketahanan hidup pasien PGK yang menjalani hemodialisis tanpa komorbiditas diabetes mellitus lebih tinggi dibandingkan dengan komorbiditas diabetes mellitus
P-value Log Rank = 0,023
Pasien PGK yang menjalani HD
Kematian(%)
Median Ketahanan Hidup (Hari)
Komorbiditas Diabetes mellius
40 (71.4) 187
Komorbiditas Bukan Diabetes mellitus
28 (50) 408
Ketahanan Hidup Pasien PGK yang Menjalani HD Berdasarkan Komorbiditas Diabetes Mellitus
Interpretasi :• Persentase kematian pada pasien dengan komorbiditas DM adalah 71.4% sedangkan pasien dengan komorbiditas bukan DM adalah 50%. • Median ketahanan hidup pasien PGK dengan komorbiditas DM adalah 187 hari (6,2 bulan) sedangkan dengan komorbiditas bukan DM adalah 408 hari (13.6 bulan)
Kesimpulan :•Kejadian kematian pasien dengan paseien PGK dengan komorbiditas DM banyak dibandingkan dengan komorbiditas bukan DM• Median ketahanan hidup pasien PGK dengan komorbiditas bukan DM lebih lama dibandingkan dengan komorbiditas DM
Pasien PGK yang Menjalani Hemodialsis
Waktu Ketahanan Hidup (Hari)
Jumlah Subjek per Interval
Event Proporsi Kumulatif
Komorbiditas Diabetes Mellitus
0-9091-180181-270271-365
56362918
177
110
0.690.550.340.34
Komorbiditas Bukan Diabetes Mellitus
0-9091-180181-270271-365
56403126
13841
0.760.610.530.51
Life Tabel Ketahanan Hidup Pasien PGK yang Menjalani Hemodialisis dengan
Komorbiditas Diabetes mellitus
Interpretasi :• Probabilitas kumulatif 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 1 tahun pasien PGK yang menjalani hemodialisis dengan komorbiditas diabetes mellitus adalah dalah 69%, 55% 34%, dan 34% s•Probabilitas kumulatif 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 1 tahun pasien PGK yang menjalani hemodialisis dengan komorbiditas bukan diabetes mellitus adalah 76%, 61%, 53% dan 51%.
Pasien PGK yang
menjalani Hemodialisis
Status HR 95%CI HR P-ValueEvent Sensor
N % N %
Komorbiditas - DM- Bukan DM
4028
71.450
1628
28.650
1,751,00
1.07 – 2.86 0.025
Hasil Uji Regresi Cox Antara Ketahanan Hidup Pasien PGK yang Menjalani Hemodialisis dengan Komorbiditas Diabetes Mellitus
Interpretasi :• Hazard Ratio pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis berdasarkan komorbiditas diabetes mellitus adalah 1.75% (95% CI HR, 1.07 – 2.86) Kesimpulan : •Pasien PKG yang menjalani hemodialisis dengan komorbiditas DM lebih cepat 1.75 kali untuk meninggal dibandingkan dengan pasien dengan komorbiditas bukan DM
Variabel
Ada KomorbiditasDiabetes mellitus
Tanpa Komorbiditas Diabetes mellitus
P-ValueProbabillitasProbabillitas
3 bln 6 bln 9 bln 1 thn 3 bln 6 bln 9 bln 1 thn
KarakteristikUmur
o < 60 tahuno ≥ 60 tahun
0.710.62
0.560.54
0.360.31
0.360.31
0.790.67
0.590.67
0.540.48
0.510.48
0.1410.267
Jenis Kelamino Laki-lakio Perempuan
0.700.67
0.550.56
0.340.36
0.340.36
0.760.76
0.620.59
0.530.53
0.530.47
0.0970.403
Kesimpulan :• Pada pasien kelompok umur lebih dari 60 tahun, tidak terdapat perbedaan ketahanan hidup pasien PGK yang menjalani hemodialisis antara pasien dengan komorbiditas DM dibandingkan dengan komorbiditas bukan DM• Pada pasien jenis kelamin laki-laki, tidak terdapat perbedaan ketahanan hidup pasien PGK yang menjalani hemodialisis antara pasien dengan komorbiditas DM dibandingkan dengan komorbiditas bukan DM
Variabel
Ada KomorbiditasDiabetes mellitus
Tanpa Komorbiditas Diabetes mellitus
P-ValueProbabillitasProbabillitas
3 bln 6 bln 9 bln 1 thn 3 bln 6 bln 9 bln 1 thn
KarakteristikAnemia
o Adao Tidak
0.690.68
0.510.60
0.220.48
0.220.48
0.650.95
0.440.90
0,380.78
0.350.78
0.4710.018
Akses Vaskulero Tidak
Permaneno Permanen
0.47
0.92
0.32
0.81
0.12
0.58
0.12
0.58
0.53
1.00
0.32
0.89
0.22
0.81
0.22
0.78
0.240
0.027
Kesimpulan• Pada pasien yang memiliki anemia , tidak terdapat perbedaan ketahanan hidup pada pasien dengan komorbiditas DM dibandingkan dengan komorbiditas bukan DM sedangkan pada pada pasien yang tidak anemia , terdapat perbedaan ketahanan hidup pada pasien dengan komorbiditas DM dibandingkan dengan komorbiditas bukan DM • Pada pasien yang tiidak mengunakan akses vaskuler permanen saat HD, tidak terdapat perbedaan ketahanan hidup pada pasien dengan komorbiditas DM dibandingkan dengan komorbiditas bukan DM sedangkan pada pada pasien yang mengunakan akses vaskuler permanen saat HD , terdapat perbedaan ketahanan hidup pada pasien dengan komorbiditas DM dibandingkan dengan komorbiditas bukan DM
Pasien PGK yang menjalani
hemodialisis
Kreatinin < 11.34Kreatinin ≥ 11.34
P-ValueProbabillitasProbabillitas
3 bln 6 bln 9 bln 1 thn 3 bln 6 bln 9 bln 1 thn
Komorbiditas DM 0.74 0.57 0.37 0.37 0.62 0.53 0.51 0.51 0.352
Komorbiditas Bukan DM
0.91 0.74 0.69 0.69 0.65 0.51 0.40 0.36 0.017
Kesimpulan : • Pada pasien dengan komorbiditas DM , tidak terdapat perbedaan ketahanan hidup pada pasien dengan kadar kreatini n kurang 11.34mg/dl dibandingkan dengan kreatini n lebih atau sama dengan 11.34 mg/dl.• Pada pasien dengan komorbiditas Bukan DM , terdapat perbedaan ketahanan hidup pada pasien dengan kadar kreatini n kurang 11.34mg/dl dibandingkan dengan kreatini n lebih atau sama dengan 11.34 mg/dl.
Model Multivariat
h(t,x) = ho(t).e-(0,56*Ko Dm + 1.49*akses vaskular)
Interpretasi : Pasien PGK yang menjalanakan hemodialisis dengan komorbiditas diabetes mellitus akan memiliki hazard untuk terjadinya kematian 1.75 kali lebih cepat dibandingkan pasien yang tidak memiliki komorbiditas diabetes mellitus setelah dikontrol akses vaskuler
No Variabel B SE Hazard Ratio (HR)
95% CI HR
1 Komorbiditas Diabetes mellitus
0.56 0.251 1.75 1.07 - 2.86
2 Akses vaskular 1.49 0.267 4.42 2.62 - 7.46
Pembahasan
• Keterbatan Penelitian– Sampel Penelitian– Lost of follow Up (hilang dari
pengamatan penelitian)– Bias Klasifikasi
Gambaran Karakteristik Variabel Kovariat Berdasarkan Komorbiditas Diabetes Mellitus
• Umur – Rata-rata umur pasien PGK saat pertama kali menjalani hemodialisis
dengan komorbiditas DM (55 th) lebih tinggi dibandingkan tanpa DM (50 th)
– Hasil Penelitian ini sama dengan : Hayashino (2007) yaitu rata-rata umur pasien PGK saat pertama kali menjalani hemodialisis dengan komorbiditas DM (63 th) lebih tinggi dibandingkan tanpa DM (59 th). Namun dari nilai rata-rata umur, didapat lebih rendah dari penelitian tersebut.
• Jenis Kelamin– Terbanyak pasien laki-laki yaitu 60.7% pasien dengan komorbiditas dan
69.9% pasien tanpa komorbiditas diabetes mellitus– Hasil ini sama seperti penelitian yang dilakukan Hayashino et al.(2007)
dimana prevalensi laki-laki lebih tinggi pada pasien dengan dan tanpa komorbiditas diabetes mellitus (56.5% ; 59%). Namun dari nilai frekuen hasil yang didapat lebih tinggi dari penelitian tersebut
Gambaran Karakteristik Variabel Kovariat Berdasarkan Komorbiditas Diabetes Mellitus
• Status Anemia
- Pasien PGK yang mengalami anemia selama menjalani hemodialisis lebih banyak pada pasien dengan komorbiditas bukan diabetes mellitus dibandingkan dengan komorbiditas diabetes mellitus (62.5%; 55.4%).
- Tingginya prevalensi anemia pada penderita PGK yang menjalani hemodialisis dengan komoorbiditas bukan DM diasumsikan berkaitan dengan kejadian kardiovaskuler pada pasien dengan komorbiditas bukan DM.
• Akses Vaskuler Permanen
- Sebagian besar pasien pada komorbiditas diabetes mellitus menggunakan akses vaskuler tidak permanen yaitu 53.7%. Sedangkan pasien tanpa komorbiditas diabetes mellitus distribusi masing-masing kelompoknya sama yaitu 50%.
- Distribus penggunaan akses vaskuler ini sama dilaporkan Schlieper (2008) bahwa distribusi pasien yang menggunakan akses vaskuler tidak permanen lebih banyak dibandingkan dengan yang mengunakan akses vaskular permanen (53.8%; 46.2%) pada komorbiditas diabetes mellitus.
\
Gambaran Karakteristik Variabel Kovariat Berdasarkan Komorbiditas Diabetes Mellitus
• Kadar Kreatinin
- Rata-rata kadar kreatin pada saat sebelum menjalani hemodialisis pada pasien PGK dengan komorbiditas DM (11.40 mg/dl ) lebih rendah dibandingkan tanpa komorbiditas DM (16.17mg/dl.)
- Hasil penelitian ini sama yang dilaporkan oleh Taniwaki et al.(2005) di Jepang bahwa serum kreatinin sebelum menjalani hemodialisi pada pasien PGK dengan komorbiditas DM (10.2 mg/dl) lebih rendah dari pasien tanpa komorbiditas DM (12.2 mg/dl.)
- Berdasarkan teori faktor yang mempengaruhi meningkatnya plasma kreatinin dalam darah antara lain diit tinggi protein dan yang mempengaruhi menurunnya plasma kreatinin dalam darah adalah diit rendah protein dan berkurangnya massa otot karena kurus (Imam, 2006).
Gambaran Angka Kematian Pasien PGK yang menjalani hemodialisis
• Pasien yang meninggal 62% : 30.2% (3 bulan pertama) dan 56.5% (1 tahun
• Angka kematian 3 bulan pertama pada penelitian ini hampir sama dengan laporan penelitian Umami (2012) yaitu 31.7%.
• Angka kematian 1 tahun pada penelitian ini jauh lebih tinggi dari penelitian-penelitian lain dimana angka kematian 1 tahun yang didapat berkisar 6.6%-36% (Goodkin et al., 2003; Khan et al., 2005).
– Probabilitas ketahanan hidup 1 tahun pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis adalah 41% lebih rendah dari penelitian terdahulu (USRDS, 2009;Seok, 2009) dengan kisaran probabilitas antara 79%-95%.
– Rendahnya probabilitas penelitian ini dibandingkan penelitian lain karena penelitian-penelitian tersebut mengekslusikan pasien yang meninggal kurang dari 3 bulan. Padahal, berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu kematian pasien PGK yang menjalani hemodilisis sering terjadi pada 3 bulan pertama dan menurun pada bulan-bulan berikutnya (Saucie & McClellan, 1996).
Gambaran Probabilitas Ketahanan Pasien PGK yang menjalani hemodialisis
– Probabilitas ketahanan hidup 1 tahun pasien dengan ko DM (72.2%) lebih tinggi dibandingkan tanpa ko DM (51.9%) sama dengan penelitian oleh Beladi-Mousevi et al. (2012) di Iran
– Berdasarkan resiko rendahnya ketahanan hidup berdasarkan komorbiditas diabetes mellitus pada penelitian ini secara univariat didapat nilai HR 1,72 (95% CI, 1.05 – 2.82) dan secara multivariat didapat nilai HR 2,16 (95% CI, 1.28 – 3.64) pada pasien ko DM dibanding tanpa DM
– Rendahnya ketahanan hidup pada pasien dengan ko DM dikarena pasien PGK yang menjalani HD cenderung untuk mengalami komplikasi kardiovaskuler yang merupakan penyebab terbesar kematian pasien PGK yang menjalani HD (Dikaw, 2005)
Gambaran Ketahanan Pasien PGK yang menjalani hemodialisis Berdasarkan Komorbiditas DM
Variabel Kovariat sebagai prediktor Kematian pasien PGK yang menjalani HD Berdasarkan
Komorbiditas DM• Akses Vasklur
- Pengunaan akses vaskuler yang tidak permanen merupakan faktor yang mempengaruhi rendahnya ketahanan hidup pasien PGK yang menjalani hemodialisis.
- Penelitian yang dilakukan oleh Pooja et al. (2010) yang mendapatkan hasil yang sama bahwa penggunan akses vaskuler yang tidak permanent lebih sering terjadi infeksi dan komplikasi mekanikal. Selain itu pada penelitian ini juga memperlihatkan bahwa pasien dengan diabetes mellitus yang menggunakan akses vaskluer yang tidak permanen dapat meningkatkan perkembangan bakteri yang dapat beresiko untuk terjadinya infeksi dan kematian.
Variabel Kovariat sebagai prediktor Kematian pasien PGK yang menjalani HD Berdasarkan
Komorbiditas DM
• Kreatinin– Pada penelitian ini rata-rata kadar kreatinin sebelum
menjalankan hemodialisis pada pasien PGK baik dengan komorbiditas diabetes mellitus maupun tanpa diabetes mellitus jauh dari nilai normal.
– Pada penderita Penyakit Ginjal Kronik akan terjadi peningkatan kadar kreatinin dalam darah. Lowrie et al. dalam Erwinsyah (2009), menyimpulkan bahwa kadar ureum/kreatinin dalam darah yang tinggi menyebabkan meningkatnya morbiditas bahkan kematian.
– Kadar kreatin diukur dari hasil laboratorim, dengan nilai normal kreatinin < 1,5 mg/dl.
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Probabilitas ketahanan hidup pasien PGK yang menjalani hemodialisis baik secara umum maupun berdasarkan komorbiditas diabetes mellitus lebih rendah dengan negara lain di dunia.
Probabilitas ketahanan hidup pasien PGK yang menjalani hemodialisis dengan komorbiditas diabetes mellitus lebih rendah dibandingkan pasien tanpa komorbiditas diabetes mellitus.
.
Pasien PGK yang menjalankan hemodialisis dengan komorbiditas diabetes mellitus memiliki resiko terjadinya kematian 1,72 kali lebih cepat dibandingkan dengan pasien tanpa komorbiditas diabetes mellitus.
Variabel kovariat sebagai prediktor yang mempenngaruhi rendahnya ketahanan hidup pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis dengan komorbiditas diabetes mellitus adalah akses vaskuler terakhir yang digunakan dan kadar serum kreatinin
Saran
Untuk Unit Hemodialisis
Penelitian ini memberikan bukti bahwa komorbiditas diabetes mellitus merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya ketahanan hidup pasien PGK yang menjalani hemodialisis.
Oleh karena itu perlu penanganan secara intensif dan lengkap pada pasien dengan komorbiditas diabetes mellitus terutama pada jenis akses vaskuler yang digunakan maupun kontrol asupan nutrisi.
Peneliti lain
Melakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam tentang ketahanan hidup pasien PGK yang menjalankan hemodialisi dengan menambahkan beberapa variabel antara lain seperti :
kepatuhan menjalankan hemodialisis, asupan makanan (kalori, protein dan mineral lainnya), dan sosial ekonomi.
Perlu penelitian lanjutan dengan metodologi penelitian yang lebih tajam dan rinci.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau
Adanya kerjasama dalam penanganan diabetes mellitus meliputi pengadaan program penanganan penyakit diabetes mellitus agar tidak terjadi penurunan progretifitas penurunan fungsi ginjal yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit ginjal tahap akhir yang mengharuskan untuk menjalani hemodialisis seumur hidup.
Selian itu perlu adanya sinergisitas secara intensif dengan pihak-pihak pelayanan kesehatan yang lebih rendah dengan memberikan peningkatan keterampilan tenaga kesehatan dalam hal penanganan dini terhadap pasien diabetes mellitus yang mengalami penurunan fungsi ginjal.