Top Banner
Kesiapan Tenaga Keperawatan dalam Memasuki Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 Yuti Suhartati, S.Kp., M.Kes Direktur Bina Pelayanan Keperawatan dan KM Disampaikan pada : Seminar Perumahsakitan PERSI Daerah Sumatera Utara Medan, 25 Februari 2015
40

Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

Jan 25, 2016

Download

Documents

Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

Kesiapan Tenaga Keperawatan dalamMemasuki Era Masyarakat EkonomiASEAN (MEA) 2015

Yuti Suhartati, S.Kp., M.KesDirektur Bina Pelayanan Keperawatan dan KM

Disampaikan pada :

Seminar Perumahsakitan PERSI Daerah Sumatera Utara

Medan, 25 Februari 2015

Page 2: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

Kebijakan Pelayanan Keperawatan

2

Kementerian Kesehatan RI

Page 3: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

Penguatanregulasi

Peningkatanmutu

pelayanan

Peningkatankemampuan

dan peran SDM

Peningkatanjejaring,

kemitraan LP/LS

Peningkatanadvokasi, kordinasi,

Binwas

Upaya Binyanwat

KM

Arah Kebijakan Dit. Bina Pelayanan Keperawatandan Keteknisian Medik

3

Page 4: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

SKEMA SISTEM PELAYANAN KEPERAWATAN

Page 5: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

KUALIFIKASI KEBUTUHAN SDM SESUAI KEBUTUHAN TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN

5

STRATA PERTAMA(PRIMER)

YANKEP PRIMER

STRATA KEDUA(SEKUNDER)

YANKEP SEKUNDER

STRATAKETIGA

(TERTIER)YANKEP TERTIER

Ners, tenaga Vokasi

SPESIALIS Profesi + SERTIFIKASI

VOKASIONAL + SERTIFIKASI

SUB SPESIALIS /KONSULTAN

Profesi + SERTIFIKASI

VOKASIONAL + SERTIFIKASI

Page 6: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

SISTEM PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN

D III Keperawatan

S 1 Keperawatan

+ Ners

S2 Keperawatan

SpesialisKeperawatan

Sp. Maternitas

Sp. Anak

Sp. Medikal Bedah

Sp. Jiwa

Sp. Komunitas

Sp. Kardiovaskuler

Sp. Onkologi

S3 Keperawatan

Page 7: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

UU NO UU NO: 38 TENTANG KEPERAWATAN : 38 TENTANG N

UU NO 38 TAHUN 2014TENTANG KEPERAWATAN

BAB I : KETENTUAN UMUMBAB II : JENIS PERAWATBAB III : PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATANBAB IV : REGISTRASI, IZIN PRAKTIK, DAN REGISTRASI ULANG BAB V : PRAKTIK KEPERAWATAN BAB VI : HAK DAN KEWAJIBANBAB VII : ORGANISASI PROFESI PERAWAT BAB VIII : KOLEGIUM KEPERAWATANBAB IX : KONSIL KEPERAWATAN BAB X : PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PENGAWASANBAB XI : SANKSI ADMINISTRATIFBAB XII : KETENTUAN PERALIHANBAB XIII : KETENTUAN PENUTUP

Page 8: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

Page 9: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

• Waktu yang ada untuk mempersiapkan MEA, kurang darisatu tahun.

• Kendati tak terlalu panjang, masih cukup untuk bersiap.

• Bersiap-siap agar tidak gagap sewaktu pertandingan

DESEMBER 2015

FEBRUARI 2015

Page 10: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

PASAR ATRAKTIF

608.4 Juta

Jepang127.5 juta

AS313.9 juta

UE507.8 juta

India1.2 M

China1.3

Kombinasi Populasi penduduk di ASEAN menjadikan kawasan ini sebagai pasar

potensial bagi dunia

Page 11: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

DATA PERSIAPAN IMPLEMENTASI MEA (Kemenko Perekonomian, 2013)

81,3 %

81,1 %

80 %79,3 %

79.2 %

78.4 %

77.2 %

77 %

76.9 %

80,1 %

Page 12: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

StrukturNegosiasiJasa Kesehatandi ASEAN

CCCA(Perdagangan Barang)

CCI(Investasi)

CCSEselon 2 / Eselon 3 Kementerian

Perdagangan

Healthcare Services Sectoral Working Group (HSSWG)

Kementerian Kesehatan

Logistics and Transport Services SWG

Business Services SWG

AJCCM AJCCD AJCCN

Presiden

Menteri Perekonomian

Menteri Perdagangan

Menteri Perdagangan Kepala BKPM

Eselon 1

Page 13: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

MRA On Nursing ServicesCebu, Desember 2006

Page 14: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

MRA GOALS 2015

1.• facilitate mobility nursing professionals within ASEAN;

(informasi 10 negara ASEAN terkait nursing services dapat dilihat di website ASEAN Secretariat)

2.

• Exchange information and expertise on standards and qualifications

3.

• Promote adoption of best practices on professional nursing services ;and

4.

• Provide opportunities for capacity building and training nurses.

Page 15: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

Movement of Natural Person (MNP)

Menciptakan dasar hukum pemberlakuan MNP dlmrangka memfasilitasi perpindahan orang yg melakukanperdagangan barang, perdagangan jasa & investasi antara

negara Anggota;

Menetapkan prosedur yg mudah & transparan dalammenerapkan ketentuan imigrasi untuk masuk atautinggal sementara di negara yang melaksanakanPersetujuan

Melindungi keutuhan batas negara Anggota sertamelindungi angkatan kerja dlm negeri & tenaga kerjatetap di wilayah Negara Anggota.

TUJUAN MNP

1

2

3

Page 16: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

MODE UNTUK JASA KESEHATAN

Mode 1: Cross border supply

Mode 2: Consumption

abroad

Mode 4 : Presence of

Natural persons

Mode 3: Commercial

presence

Tele-medicine

Pasien berobat

ke RS di LN

PMA : RS/KlinikNAKES WNA

Page 17: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

Kerangka Kerjasama Jasa Kesehatan dlm AFASMODE AKSES PASAR PERLAKUAN NASIONAL

Mode 1 Tidak ada Tidak ada

Mode 2 Tidak ada Tidak ada

Mode 3 Di wilayah Indonesia Timur (Kecuali

Makasar & Manado) usaha patungan

dgn penyertaan modal asing sampai

dengan 70%. Di Medan & Surabaya

sampai dengan 51%.

Sebagaimana disebut dalam Komitmen Horisontal dan

Ketentuan Umum

Profesional kesehatan wajib merupakan warga negara

Indonesia

Mode 4 Jasa-jasa keperawatan :

a. Wajib disediakan oleh pihak-

pihak dgn ijin keperawata yg

dikeluarkan Kemenkes & OP.

b. Harus menjadi bagian /

subordinat jasa rumah sakit

c. Untuk melanjutkan perawatan di

rumah setelah perawatan RS

d. telah menerapkan audit mutu

dari Kemenkes

e. Perawat harus mempunyai

rekomendasi sebagai pelatih dari

Kemenkes & memiliki sertifikasi

dari OP & Kemenkes

Profesional Perawat Asing:

a. diizinkan hanya sebagai pelatih/ konsultan dan

tidak dapat memberikan jasa-jasa keperawatan

secara langsung kepada pasien.

b. harus memilik izin keperawatan yang masih berlaku

yang dikeluarkan oleh Kemenkes dan OP

c. diwajibkan untuk melakukan alih teknologi, ilmu

keperawatan dan kemampuan profesional kepada

perawat Indonesia

d. wajib memiliki pendampingan sekurang-kurangnya

2 perawat WNI selama masa tugasnya.

e. diizinkan hanya untuk bekerja selama 2 tahun dan

dpt diperpanjang.

f. lancar berbahasa Indonesia baik lisan dan tertulis

dalam pekerjaannya.

Page 18: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

CPC UNTUK NURSING

1. Pelayanan Keperawatan Spesialis

2. Keperawatan Kesehatan di Rumah

3. Pelayanan Ambulatory (challenge)

Page 19: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

ASEAN Joint Coordinating Committee on Nursing (AJCCN)CCS-80, KAMBOJA 2015

1.• Revisi MRA on Nursing Services

2.• Penyusunan proposal project untuk meningkatkan nursing di

negara kurang mampu (Kamboja, Laos, Myanmar & Vietnam)

3.• Penyusunan Research Paper untuk mendapat data dan

informasi implementasi MRA

Page 20: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

ASEAN NURSING CORE COMPETENCIES DOMAIN

1. Ethics and Legal Practice

2. Professional Nursing Practice

3. Leadership and Management

4. Education and Research

5. Professional, Personal and Quality Development

Page 21: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

KESIAPAN INDONESIA

Menghadapi MEA:

Page 22: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

UPAYA-UPAYA MENGHADAPI MEA

Peningkatan mutu SDM perawat

Peningkatan mutu Pelayanan keperawatan

profesional

1. Penguatan domestik regulasi : a. UU No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatanb. Permenkes 67 thn 2013 ttg Pendayagunaan TK-WNA

2. Penetapan Standar Pelayanan Keperawatan dan Bentuk bentuk praktik3. Harmonisasi kompetensi perawat dan sistem pelayanan4. Penataan sistem registrasi, sertifikasi dan lisensi5. Kesepakatan KKNI6. Penataan sistem CPD perawat7. Melakukan kajian pasar jasa kesehatan/ keperawatan8. Sebagai tim perundingan Jasa dan MNP

Page 23: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

UU Keperawatan

Perawat WNA masuk ke Indonesia

Persyaratan teknis:a. Sertifikat Kompetensi (setelah

lulus evaluasi kompetensi [administrasi & kemampuan praktik])

b. STR Sementara (berlaku 1 thn, diperpanjang 1 thn); dan

c. SIP Perawat

Permintaan PENGGUNA

Perawat WNA:•RS kls A & B terakreditasi•Fasyankes yg

ditetapkan Menteri (PMK. 67/2013)

Page 24: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

Permenkes Nomor 67 Thn 2013 TtgPENDAYAGUNAAN TK-WNA

Jenis TK-WNA

a. Tenaga medis, minimal dokter spesialis ataudokter gigi spesialis;

b. Tenaga kesehatan lain, minimal S1 atau yang setara.

Kegiatan Pendayagunaan TK-WNA

a. Pelayanan kesehatan

b. Diklat kesehatan

c. Baksos kesehatan

d. Penelitian

Kualifikasi & Persyaratan TK-WNA berbeda utk masing-masing kegiatan

Page 25: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

Framework of Nursing Core Competency

Nursing

Practice

Practice

Environment

Page 26: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

YANG HARUS DISIAPKAN INDONESIA

Menghadapi MEA:

Page 27: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

PENGUATAN PERAN:

Pemerintah

• Kementerian Kesehatan : MTKI (sebelum Konsil terbentuk) dlm registrasi perawat

• Kementerian Ristek&Dikti : penyelenggaraan uji kompetensi & penerbitan sertifikat profesi & kompetensi

Fasyankes (RS, Puskesmas)

• CPD bagi perawat

• Kredensialing perawat

Organisasi Profesi

• Penguatan perawat dalam hal peningkatan kapasitas perawat

• Penyusunan Standar Kompetensi Kerja bekerja sama dengan Konsil Keperawatan

• Penyelenggaraan uji kompetensi berkerjasama dengan PT dan lembaga sertifikasi yang terakreditasi.

Konsil Keperawatan

• Harus terbentuk dalam 2 tahun setelah UU Keperawatan lahir

• Penguatan sistem registrasi , pembinaan TK-WNA bersama dgn Pemerintah.

Page 28: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

PERAWAT MENUJU PASAR BEBAS JASA (MEA)

1. Professional2. Critical Thinkers

3. DayaKompetitif tinggi

4. NasionalityTinggi

5. PenguasaanBahasa Tinggi

Mulai dari masa pendidikan sampaimasa kerja

Page 29: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

Komponen-komponen yang perlu untuk Kompetensi Profesional

Kompetensi

Spesialis

Kemampuan untuk :

-Keterampilan dan

pengetahuan

-Menggunakan alat

dengan sempurna

-Mengorganisasikan

-dan menangani masalah

Kompetensi Metodik

Kemampuan Untuk :

- Mengumpulkan dan

menganalisa

informasi

- Mengevaluasi informasi

- Orientasi tujuan kerja

- Bekerja secara

sistematis

Kompetensi Individu

Kemampuan untuk :

-Inisiatif

-Dipercaya

-Motivasi

-Kreatif

Kompetensi Sosial

Kemampuan untuk :

-Berkomunikasi

-Kerja Kelompok

- Kerjasama

Kompetensi

ProfesionalKualifikasi

Kunci

Page 30: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

STRATEGI MENJADI PERAWAT PROFESIONAL

• Bekerja dengan ilmu, teknologi, dan metodologi• Kembangkan keahlian (Expert)• Mahir membangun hubungan (Relationship)• Hasilkan yang terbaik (Excellent)• Bekerja dengan Disiplin mentaati rambu-rambu dan tuntutan pekerjaan• Bekerja dengan Target yang Jelas• Bekerja dengan Teliti dan melakukan pencatatan• Perencanaan yang jelas• Melakukan pekerjaan pada waktu yang seharusnya (tidak menunda-

nunda)• Selalu berpikir untuk bisa mengembangkan pekerjaan• Berpenampilan menarik (Good Looking• Kehidupan yang seimbang (Balance of life)• Memiliki nilai moral yang tinggi (Strong Value)

Page 31: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

Sosialisasi Professional terlaksana, dipertahankan

dan dikembangkan

1. Peran Institusi Pendidikan2. Peran Fasyankes

3. Peran Organisasi Profesi : PPNI

Page 32: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

UPAYA RS/ FASYANKES

1. Budayakerja

2. Berorientasi padamutu dan

keselamatan pasien

3. Interprofesionaltim

4. Evidence-Based Practice (EBP)

5. PengakuanAkreditasi

Page 33: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

Rumah Sakit

menyelenggarakan Komite

Keperawatan

(Permenkes 49/2013)

33

Page 34: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

Fungsi utama

Meningkatkan profesionalisme tenagakeperawatan yang bekerja di Rumah Sakit, dengan cara:

1. melakukan Kredensial bagi seluruh tenagakeperawatan (perawat dan bidan)

2. memelihara mutu profesi tenaga keperawatan

3. menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesiperawat dan bidan

Page 35: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

TUJUAN PENYELENGGARAAN KOMWAT

• Meningkatkan profesionalisme tenagakeperawatan

• Mengatur tata kelola klinis yang baik

Mutu pelayanan keperawatan danpelayanan kebidanan yang berorientasipada keselamatan pasien

Pasien lebih terjamin dan terlindungi

Page 36: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

FUNGSI KREDENSIAL

Mempersiapkan Kewenangan Klinis mencakup kompetensi sesuai area praktik yang ditetapkan oleh RS

Menyusun Kewenangan Klinis dengan kriteria sesuai dengan persyaratanKredensial.

Merekomendasikan tahapan proses Kredensial

Melakukan assesmen kewenangan klinik dengan berbagai metode yang disepakati

Memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rekomendasi memperolehpenugasan klinik dari Direktur/ Kepala RS.

36

Page 37: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

FUNGSI MUTU PROFESI

Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktiknya berdasarkan jenjang karir.

Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesionalberkelanjutan tenaga keperawatan.

Melakukan audit asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan.

Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan

37

Page 38: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

FUNGSI ETIK DAN DISIPLIN

Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan;

Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan;

Melakukan penegakan disiplin profesi keperawatan & kebidanan;

Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran disiplin dan masalah etik dalamkehidupan profesi & asuhan keperawatan & asuhan kebidanan

Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis dan/atau clinical appointment (suratPenugasan Klinis).

Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam asuhan keperawatan & asuhankebidanan

38

Page 39: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

PENUTUP

1. MEA merupakan peluang bagi perdagangan jasa termasuk jasa bidang keperawatan Indonesia

2. Keperawatan Indonesia sudah siap untuk menghadapi MEA terutama dari kesiapan kebijakan (peraturan domestik/dalam negeri) dalam mengatur pendayagunaan perawat asing ke Indonesia

3. Telah disepakatinya ASEAN Nursing Core Competencies Domain sebagai dasar untuk implementasi best practice ASEAN.

4. Pentingnya penguatan peran dari Pemerintah, OP dan fasyankes dalam adoption best practice nursing se-ASEAN

5. K/L dan berbagai pihak terkait sektor keperawatan harus proaktif dalam memperoleh informasi serta memanfaatkan peluang MEA

Page 40: Kesiapan Perawat Menyongsong MEA 2015 (PERSI)-Edit2

Terima Kasih