Date post: | 31-Mar-2019 |
Category: | Documents |
View: | 249 times |
Download: | 1 times |
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Oleh:
T. Parulian
T.Parulian - E.Makro
Dalam dunia nyata, pelaku kegiatan ekonomibukan hanya rumah tangga dan perusahaan(swasta).
Dengan masuknya pemerintah dalam analisispendapatan nasional, maka analisis pendapatannasional menjadi 3 sektor.
T.Parulian - E.Makro
Peran pemerintah dalam perekonomian adalahpenyedia barang public, dimana penyediaantersebut memerlukan pembiayaan.
Pembiayaan pembangunan yang dilakukanpemerintah berasal dari pajak.
Dengan demikian, pemerintah akan memungutpajak dan membelanjakannya untukpembiayaan pembangunan.
T.Parulian - E.Makro
Pembelanjaan Pemerintah diklasifikasi-kan atas 2 bagian:
Pengeluaran rutin Pengeluaran pembangunan.
T.Parulian - E.Makro
Pengeluaran rutin berupa :
Belanja pegawai, Belanja barang, Bunga, Cicilan utang Dan lain-lain.
T.Parulian - E.Makro
Belanja Pembangunan :
Pembelanjaan untuk pembangunan fisik dannon-fisik.
Fisik : Jalan, jembatan, gedung-gedung, danlain-lain.
Non-fisik : pelatihan dan pembangunanspiritual lainnya.
T.Parulian - E.Makro
Gaji, upah, sewa, bunga, untung
Rumah TanggaPerusahaan
Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian 3 sektor
Pemerintah
Tanah, kapital, TK, enterpreneurship
Tx
G G
Tx
Barang dan jasa
Konsumsi RT
Lembaga Keuangan
Penanaman Modal
Investasi Tabungan
Pinjaman
T.Parulian - E.Makro
Keseimbangan Pendapatan 3 sektor
Jika belanja pemerintah ditandai dengan simbolG dan pajak diberi simbol Tx, maka pendapatannasional :
Dari sisi pendapatan : Y = C + S + TxDari sisi pengeluaran (AE) : Y = C +I + GAE = Pengeluaran Agregat
Sehingga pendapatan nasional dikatakanseimbang jika : C+S+Tx = C+I+G
T.Parulian - E.Makro
Oleh karena C mewakili variabel yang sama,maka dapat ditulis : S+Tx=I+G
Dari persamaan di atas terlihat, untukmempertahankan keadaan keseimbangan, bukanhanya ditentukan oleh besarnya S dan I, tetapijuga peranan negara dalam mengatur G dan Tx.
T.Parulian - E.Makro
Ada 2 kemungkinan :
a. Jika G>Tx :Arus pengeluaran dalam perekonomianmasyarakat akan bertambah.
b. Jika Tx>G :Arus pengeluaran dalam perekonomianmasyarakat akan berkurang.
T.Parulian - E.Makro
Jika dalam perekonomian telah memasukkankebijakan pemerintah berupa pajak danpembayaran transfer, maka :
Fungsi konsumsi :C = co + cYdYd = Y Tx
Sehingga fungsi konsumsi menjadi :C = co + c(Y-Tx)C = co + cy cTx
T.Parulian - E.Makro
Fungsi Saving :S = Yd - CS = Yd (co+cYd)S = Yd co cYdS = (1-c)Yd coS = (1-c)(Y Tx) coS = (1-c)Y (1-c)Tx co
Sehingga persamaan fungsi saving menjadi :S = sY sTx co
T.Parulian - E.Makro
Pendapatan Nasional keseimbangan :
Y=C+I+G
Dimana : Co+cYd dan Yd=Y-Tx
Maka :Y= co+cYd+I+GY= co+c(Y-Tx)+I+GY= co+cY-cTx+I+GY-cY = co-cTx+I+G
T.Parulian - E.Makro
Diperoleh :
c
GIcTxcoY
1
T.Parulian - E.Makro
Cara ke IIDengan menggunakan persamaan S+Tx= I+G
Yd C + Tx = I + GYd co cYd + Tx = I + G(Y Tx) co c(Y Tx) + Tx = I + Gdiperoleh persamaan :
c
GIcTxcoY
1
T.Parulian - E.Makro
Contoh 1 :
Fungsi Konsumsi : C = 0,75 Yd + 20 (Rp. Milyar )Investasi : I = 40 Rp. MilyarPajak : Tx = Rp. 20 MilyarKonsumsi Pemerintah : G = Rp. 60 Milyar
Berdasar data di atas, hitunglah besarnya pendapatannasional ekuilibrium, konsumsi ekuilibrium dan savingekuilibrium ?
T.Parulian - E.Makro
c
GIcTxcoY
1
75,01
6040)20(75,020
Y
= 420
C = c Yd + co = 0,75 (420 20) + 20 = 320
S = Yd C = (420 20) 320 = 80
T.Parulian - E.Makro
Cek :
S + Tx = I + G80 + 20 = 40 + 60100 = 100 (OK)
T.Parulian - E.Makro
Pembayaran Transfer (Subsidi) oleh Pemerintah
Selain memungut pajak, pemerintah juga melakukanpemberian transfer kepada masyarakat, sehinggapersamaan pendapatan disposibel dinyatakan :
Yd=Y-Tx+Tr
Tr = Transfer pemerintahTx = penerimaan pajak
T.Parulian - E.Makro
Contoh 2:
Fungsi Konsumsi : C = 100 + 0,8 Yd dan Investasi sebesarRp. 50 M.Peranan pemerintah bertambah menjadi Rp. 250 M,penerimaan pemerintah dari pajak Rp. 250 M danpemerintah memberi subsidi (transfer) sebesar Rp. 50 M,tentukan besarnya pendapatan keseimbangan.
T.Parulian - E.Makro
Y = C+I+G=100+0,8Yd+50+250=100+ 0,8(Y-250+50)+300=400+0,8Y-160Y=240+0,8YY=Rp. 1200 M
T.Parulian - E.Makro
Multiplier (Angka Pengganda)Pada Perekonomian Tiga Sektor
Dalam perekonomian 3 sektor, kita membedakan duakeadaan yaitu :(i). Angka pengganda dengan pajak lumpsum(ii). Angka pengganda dengan pajak proporsional
Fungsi pajak lumpsum : Tx = To (eksogen)Fungsi pajak proporsional : Tx=To+tY (endogen)
T.Parulian - E.Makro
Pajak (Taxing)
Pajak adalah iuran yang dipaksakan/wajib darimasyarakat kepada pemerintah dengan balas jasayang tidak dapat dinikmati secara langsung.
T.Parulian - E.Makro
Macam pajak antara lain :
- Pajak langsung yaitu pungutan pemerintahsecara langsung ditarik dari wajib pajak.
- Pajak tidak langsung yaitu pajak yangbebannya dapat atau boleh dipindahkankepada pihak lain.
T.Parulian - E.Makro
Dalam konteks makro, pajak dibedakan menjadi 2 macam :
a. Lump-sum tax (exogenous variable).Meskipun bersifat eksogen, tetapi tetap mempengaruhikonsumsi karena mengurangi pendapatan (Yd = Y-Tx)
b. Proportional tax (endogenous variable).Pajak yang besarnya tergantung pada tinggi rendahnyapendapatan (Tx=tY).
Sistim pemungutan pajak yang persentasenya tetappada setiap tingkat pendapatan.
T.Parulian - E.Makro
1a. Multiplier Investasi dengan sistim pajak tetap.
Pendapatan nasional dapat berubah sebagai akibat dariperubahan investasi.
Persamaan pendapatan nasional keseimbangan adalah :
Perubahan investasi sebesar I akan mengakibatkanpendapatan nasional mengalami perubahan menjadi :Y+Y = Y1.
c
GIcTxcoY
1
T.Parulian - E.Makro
Sehingga persamaan sebagai berikut :Y1 = C + I + I + GY1 = co + cYd + I + I + GY1 = co + c(Y1-Tx) + I + I + GY1 = co + cY1 - cTx + I + I + GY1 cY1 = co - cTx + I + I + GY1 (1-c) = co cTx + I + I + GMaka :
Dengan demikian penambahan pendapatan adalah sebesar :
c
G IIcTxcoY
1
1
T.Parulian - E.Makro
Y = Y1 Y
Diperoleh :
Sehingga multiplier investasi pada sistim pajak tetap (kI)adalah:
atau :
c
IY
1
ckI
1
1
MPCkI
1
1
T.Parulian - E.Makro
1b. Multiplier Investasi dengan sistim pajakproporsional.
Pendapatan nasional sebelum ada tambahan investasi. :Y = C + I + GY = co + cYd + I + GY = co + c(Y-tY) + I + GY = co + cY - ctY + I + GY-cY+ctY = co + I + GY(1-c+ct) = co+ I + Gmaka :
ctc
GIcoY
1
T.Parulian - E.Makro
Jika investasi ditambah sebesar I maka pendapatannasional meningkat menjadi :Y1 = co + cYd + I + I + GY1 = co + c(Y1-tY1) + I + I + GY1 = co + cY1 ctY1 + I +I + GY1-cY1+ctY1 = co + I + I + GY1(1-c+ct) = co+ I + I + Gmaka :
ctc
GIIcoY
11
T.Parulian - E.Makro
Kenaikan pendapatan : Y = Y1 Y
Maka multiplier Investasi dengan pajak proporsional adalah(KI):
atau
ctc
IY
1
)1(1
1
tcKI
ctcKI
1
1
T.Parulian - E.Makro
Contoh 3:
Jika diketahui MPC = 0,75Pajak proporsional t = 0,20YTambahan investasi adalah Rp. 20 milyar.Hitunglaha. Multiplier dengan sistem pajak tetap.b. Multiplier dengan sistem pajak proporsional.
T.Parulian - E.Makro
a.
b.ctc
KI
1
1
cKI
1
1
75,01
1
)2,0(75,075,01
1
5,2
4
T.Parulian - E.Makro
2. Multiplier Pengeluaran Pemerintah.
Pendapatan nasional dapat bertambah akibatadanya tambahan pengeluaran pemerintah.
Pada tahap pertama dari proses multiplier,tambahan investasi akan mengakibatkanpertambahan pendapatan nasional. Demikianjuga proses multiplier pada pengeluaranpemerintah akan menaikkan pendapatannasional.
T.Parulian - E.Makro
2a. Multiplier Pengeluaran Pemerintah dengan sistimpajak tetap.
Multiplier pengeluaran pemerintah adalah :
Dengan demikian kenaikan pendapatan nasional (Y) akibat kenaikan pengeluaran pemerintah :
cKG
1
1
cY
1
1G
T.Parulian - E.Makro
2b. Multiplier Pengeluaran Pemerintah dengan sistimpajak proporsional.
Multiplier pengeluaran pemerintah adalah :
Dengan demikian kenaikan pendapatan nasional (Y) akibat kenaikan pengeluaran pemerintah :
ctcKG
1
1
ctcY
1
1G
T.Parulian - E.Makro
3. Multiplier Pajak
Perubahan pada pajak mempunyai dampak yangberbeda terhadap perubahan pendapatan nasionaldibanding perubahan investasi dan pengeluaranpemerintah.
Perubahan pajak mempengaruhi pendapatan disposibeldan selanjutnya pendapatan disposibel mempengaruhikonsumsi rumah tangga. Selanjutnya konsumsi rumahtangga mempengaruhi pendapatan nasional.
T.Parulian - E.Makro
Dalam sistem pajak tetap, jika pajak mengalamikenaikan sebesar Tx maka Yd akan turun sebesar Yd= Tx