Top Banner
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
31

keseimbangan cairan elektrolit

Jun 28, 2015

Download

Documents

yo2_laxana
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: keseimbangan cairan elektrolit

KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Page 2: keseimbangan cairan elektrolit

Kesehatan

Keseimbangan cairan,elektrolit asam basa

Dipertahankan Asupan, distribusi, haluaran air/ elektrolit, pengaturan komponen oleh ginjal/ paru

Page 3: keseimbangan cairan elektrolit

•Komponen distribusi cairan tubuh

• CES [ cairan ekstra sel ] : − a] . Cairan interstitial 15 % BB : mengisi ruang

antar sel /sejumlah lingkungan cairan tubuh− b] . Cairan intra vaskuler 5% BB :

plasma, limfe, sel darah eritrosit/ leukosit/ trombosit

CIS [ cairan intrasel ]: cairan dalam membran sel 40 % BB :

zat terlarut sama dg CES namun proporsi Kalium > d/p Kalium CES

Page 4: keseimbangan cairan elektrolit

• KOMPOSISI CAIRAN TUBUH

CES/ CIS terdiri dari: a] elektrolit: senyawa kimia yg bila larut dlm air/ pelarut >>>> pecah jadi ion >>>>> mampu membawa muatan listrik… ion [ muatan positip ] >>>>> kation [ muatan negatif ]

Fungsi: keseimbangan asam basa dan neuromuskuler

b] mineral:unsur semua jaringan dan cairan tubuh fungsi: proses fisilogis, katalisator,kontraksi otot, metaboilsme zat gizi, mengatur keseimbangan elektrolit dan produksi hormon

Page 5: keseimbangan cairan elektrolit

• PERGERAKAN CAIRAN TUBUH• Cairan tubuh non statis >>> berpindah u/ memfasilitasi proses

oksigenasi jaringan, respon penyakit, respon obat , keseimbangan asam basa

cara pindah : 1 Difusi: proses materi padat/ partikel berpindah dari konsentrasi tinggi

kekonsentrasi rendah melewati sel membran

2 Osmosis: perpindahan pelarut murni dari konsentrasi rendah kekonsentrasi tinggi lewat membran semipermeabel >>>>>>> [ permeabel thd pelarut namun non permeabel tdp zat pelarut/solut ]

3 Tekanan osmotik: tekanan dg kekuatan u/ menarik air yg tergantung dari konsentrasi solut shg tercapai osmolalitas seimbang plasma >>> isotonik >>>

• Pemberian cairan isotonok [ IV ] : mencegah perpindahan cairan dari intra sel

• Pemberian cairan hipotonik [ IV ] : air berpindah ke dalam sel • Pemberian cairan hipertonik[ IV ] : cairan intrasel berpindah keluar dari

sel

Page 6: keseimbangan cairan elektrolit

4 filtrasi: perpindahan air dan substansi yg larut secara bersamaan sbg respon thd cairan

5 Tekanan hidrostatik: tekanan yg dihasilkan oleh likuit dlm ruangan

6 Darah dan cairan dlm arteri masuk kapiler >>>> masuk interstitial >>> masuk sel bila tekanan hidrostatik lebih tinggi dari tek.intersel. Sebaliknya cairan /produk sisa metabolisme berpindah dari sel kekapiler vena karena tek. hidrostatik lebih kecil dari interstitial

7 Transpor aktif: aktifitas metabolisme u/ menggerakkan berbagai materi menembus membran sel shg memungkinkan sel kecil menerima sel lebih besar dan berpindahnya molekul dari konsentrasi rendah kekonsentrasi tinggi.Contoh transpor aktf dipompanya natrium dari sel dan kalium masuk sel

Page 7: keseimbangan cairan elektrolit

• PENGATURAN CAIRAN TUBUH

• Asupan cairan :

• mekanisme rasa haus dikendalikan pusat pengendali rasa haus dihipotalamus otak >>>>> adanya stimulus fisiologis dg peningkatan konsentrasi plasma dan penurunan volume darah >>>> sel reseptor /osmoreseptor deteksi >>>> kehilangan cairan >>>>> mengaktifkan pusat rasa haus >>>>> mencari air .

• Faktor lainyg berpengaruh keringnya membran faring/mulut, < kalium dan faktor psikologis

Page 8: keseimbangan cairan elektrolit

• Haluaran cairan:

• Cairan keluar terutama lewat ginjal dan saluran gastrointestinal

• Dewasa setiap menit ginjal menerima plasma sekitar 125 ml dan produksi urine 40ml – 60 ml [sekitar 60 ml].

• Produksi urine >>>> hormon antidiuretik dan aldosteron >>>> hormon ini diproduksi adanya stimulus perubahan volume darah >>>> mempengaruhi ekskresi urine dan natrium

• Kehilangan cairan lewat kulit >>> diatur syaraf simpatis >>> mengaktifkan kel. keringat [ kasat mata ] .Kehilangan { tak kasat mata ] lewat paru2 bisa meningkat seiring perubahan frekwensi/ kedalaman pernafasan dan pemberian oksigen

Page 9: keseimbangan cairan elektrolit

HORMON

Kel hipofisis korteks adrenal

Anti Diuretik Hormon Aldosteron

Meningkatkan resorbsi air ekskresi kalium/ resorbsi natrium

Volume darah meningkat resorbsi air

volume darah meningkat

Page 10: keseimbangan cairan elektrolit

PENGATURAN ELEKTROLIT

• Kation : Natrium [Na] , Kalium [K], kalsium [Ca], magnesium [Mg]

• Fungsi : • Mempengaruhi transmisi neurokimia dan neuromuskuler

pada fungsi otot, irama jantung , perasaan, perilaku dan sal. Pencernaanelektrolitini terdapat dalam CES/ CIS.

a] Natrium :terbanyak didalam CES berperan dalam keseimbangan air transmisi impul syaraf dan kontraksi otot.

- Nilai lab. Normal kadar Natrium darah 135 – 145 mEq/ L - Air ikut Natrium dalam keseimbangan cairan/ elektrolit, jika

ginjal menahan [ Na ] maka cairan juga ditahan ,sebaliknya jika [ Na ] diekresi maka air juga dikeluarkan .

Page 11: keseimbangan cairan elektrolit

b] Kalium:Terbanyak dalam [ CIS ]Fungsi: - mengatur rangsangan [ ekssibilitas ] neuromuskuler dan

kontraksi otot,pembentukan glikogen, sintetis protein keseimbangan asam basa

- kadar laboratorium normal kalium serum 3,5 – 5,3 mEq/ L

- Kalium diatur oleh ginjal shg. bila haluaran urine menurun pengeluaran kalium berkurang , sebaliknya bila terjadi peningkatan hormon aldosteron ekskresi urine meningkat dan berdampak pengeluaran kalium meningkat pula.

- pengaturan lain adalah dg. pertukaran ion natrium dg kalium ditubulus ginjal dg natrium dipertahankan bila kalium diekskresi

Page 12: keseimbangan cairan elektrolit

• Pengeluaran cairan rata2 / hari melalui:

• Ginjal : 1500 ml• Kulit [ kasat mata ] : 600 ml.

[ tak kasat mata ] : 600 – 900 ml ]

• Paru paru : 400 ml• Sal pencernaan : 100 ml• Total : 3200 – 3500 ml

Page 13: keseimbangan cairan elektrolit

C] Kalsium :fungsi: untuk intregitas dan struktur membran sel, konduksi jantung, koagulasi,pertumbuhan/ pembentukan tulang,relaksasi otot.terbanyak berada ditulang, gigi dan ekstrasel

kadar kalsium normal serum 4 – 5 mEq/ L

. hormol paratiroid mengontrol keseimbangan kalsium tulang, absorbsi kalsium di G. Int. traktus, ekskresi oleh ginjal.

D] Magnesium:fungsi : aktifitas enzym, neurokimia,eksitabilitas otot.nilai normal kadar serum darah Mg 1,5 – 2,5 mEq/ L

ekskresi >>> ginjal … bila terrjadi perubahan cermin gg. fungsi neuromuskuler/ kardiovaskuler

Page 14: keseimbangan cairan elektrolit

ANION:terdiri: klorida [ CL ] , bikarbonat [ HCO3 ], fosfat [ PO2 ] Fungsi: mempengaruhi keseimbangan/ fungsi cairan, elektrolit dan asam basa.

A] Klorida: berada dalam CIS / CES yg keseimbangannya dipengaruhi oleh asupan makanan dan ekskresi / reabsorbsi ginjal

nilai lab. normal kadar [ CL ] serum darah 100 – 1006 mEq/ L

B] bikarbonat: fungsi keseimbangan asam basabufffer kimia utama tubuh yg didapat dalam CIS / CES . Pengaturan oleh ginjal yang bila tubuh memerlukan basa ginjal akan reabsorbsi bikarbonat jml besar dan dikembalikan dalam CES

C] fosfat:fungsi: buffer dalam CIS/ CES dalam memelihara dan pengembangan gigi/ tulang, neuromuskuler, asam basa, metabolisme karbohidrat

Nilai lab.normal kadar fosfat serum 2,5 – 4, 5 mg/L

Page 15: keseimbangan cairan elektrolit

KESEIMBANGAN ASAM BASA

SEIMBANG

PRODUKSI EKSKRESI

ASAM BASA SAMA

Page 16: keseimbangan cairan elektrolit

• Keseimbangan asam basa akan menghasilan stabilnya konsentrasi ion hidrogen dlm cairan tubuh yg dinyatakan sebagai pH [ skala ukuran keasaman atau alkalinitas [ basa ] suatu cairan

• Nilai pH 7 [ netral ]• Nilai pH < 7 [ asam ]• Nilai pH > 7 [ basa ]

• Peningkatan ion hidrogen dalam darah akan meningkatkan komponen asam shg nilai pH turun.

• Nilai lab.normal pH arteri adalah 7.35 sampai 7,45

Page 17: keseimbangan cairan elektrolit

Regulator asam basa tubuh

A] kimia: sistim asam karbonat bikarbonat yg cepat adaptif:

CO2 H2O H2CO3 H HCO3

Karbon + air = asam = hidrogen + bikarbonat Dioksida karbonat

Page 18: keseimbangan cairan elektrolit

B] pengaturan biolgis;

ion hidrogen [ + ] diabsorbsi atau dilepas harus diganti ion lain yg bermuatan positif [ kalium ]. Kondisi kelebihan asam ion hidrogen memasuki sel dan ion kalium keluar sel masuk ekstrasel. Cairan ekstrasel kurang asam karena ion hidrogen kurang yg berdampak ekskresi karbondioksida dikendalikan lewat paru dan ekskresi ion hidrogen dan bikarbonat lewat ginjal untuk mempertahankan pH secara konstan

buffer kimia lain bisa dari protein plasma yg mengikat/ melepas ion hidrogen u/ memperbaiki asidosis atau alkalosis namun sangat terbatas shg tidak bisa menjaga keseimbangan asam basa dalam waktu lama . Akibat pertukaran ini ion kalium serum meningkat dan setelah asidosis diperbaiki kalium kembali masuk sel [ kadar kalium normal ]

Page 19: keseimbangan cairan elektrolit

c] Pengaturan fisiologis:Bufffer utama adalah paru paru dan ginjal . Gangguan keseimbangan asam basa merupakan stimulus paru2 u/ merubah frekwensi/ kedalaman pernafasan.Pada alkalosis pernafasan diturunkan u/ mempertahankan CO2 , sebaliknya bila terjadi kelebihan asam frekwensi pernafasan ditingkatkan shg ekskresi CO2 lebih besar yg berdampak pada penurunan asam bikarbonat

ginjal bisa mengabsorbsi bikarbonat bila kelebihan asam dan mengekskresi bila kekurangann asam

Page 20: keseimbangan cairan elektrolit

• GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN ELEKTROLIT DAN ASAM BASA

Gangguan cairan:kekurangan/ kelebihan isotonik bila air dan elektrolit hilang atau diperoleh dalam proporsi sama

ketidakseimbangan osmolar bila kehilangan/ kelebihan air saja shg. konsentrasi [ osmolalitas ] serum terpengaruhi

Ketidak seimbangan isotonik:kekurangan volume cairan: Terjadi bila air dan elektrolit hilang dalam proporsi sama shg kadar elektrolit serum tidak berubah [ diarre, muntah ] kelebihan volume cairan:bila air dan natrium dipertahankan dalam proporsi sama shg terjadi hipervolumia tanpa terjadi perubahan elektrolit serum

Page 21: keseimbangan cairan elektrolit

Ketidak seimbangan osmolar:

Hiperosmolar [ dehidrasi ]:Bila air banyak hilang tanpa disertai hilangnya elektrolit/ natrium yg berdampak pada kadar natrium serum dan konsentrasi serta dihidrasi sel meningkat. Pada kondisi ini air bergerak keluar dari intrasel ke ekstrasel yang berdampak sirkulasi kolaps

Hipoosmolar: [ kelebihan cairan ]:bila asupan air berlebiha yg berdampak pada pengenceran volume cairan ekstrase yg disertaiosmosis air kedalam sel dan berdampak edema serebral, koma dan kematian.

Page 22: keseimbangan cairan elektrolit

Ketidak seimbangan eklektrolit:

Natrium: Hiponatremia adalah keadaan natrium darah rendah akibat penurunan osmolalitas plasma dan cairan ekstrasel sedang hipernatremia keadaan konsentrasi natrium lebih tinggi dari konsentrasi normal caira ekstrasel

Kalium: jika jumlah kalium dalam sirkulasi tidak adekuat

berpengaruh pada knuksi jantung aritmia.

klorida:kekurangan klorida karena muntah, diare, diuretik berdampak pada keseimbangan asam basa

Page 23: keseimbangan cairan elektrolit

KETIDAKSEIMBANGAN ASAM BASA Asidosis respiratorik:

Disebabkan hipoventilasi atau kondisi yg menekan ventilasi dg tanda peningkatan konsentrasi karbondioksida , kelebihan asam, dan ion hidrogen yg berdampak gg. Neurologis.

Alkalosis respiratoris:terjadi bila hiperventilasi dan hembusan CO2 yg berlebihan dg tanda penurunan CO2 dan ion hidrogen

Asidosis metabolik:peningkatan konsentrasi ion hidrogen dalam cairan ekstrasel

Alkalosis metabolik:ditandai dg banyaknya hilang asam dalam tubuh atau meningkatnya kadar bilkarbonat

Page 24: keseimbangan cairan elektrolit

• VARIABEL YG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN CAIRAN,ELEKTROLIT DAN ASAM BASA

USIA:bayi: total,proporsi air bayi lebih besar dari dewasa namun bayi tak terlindungi kehilangan cairan karena bayi setiap hari mengkonsumsi dan ekskresi air lebih banyak dari dewasa dalam penghitungan kg BB badananak: penyakit berakibat respon pengaturan keseimbangan kurang stabilremaja: wanita perubahan cairan lebih banyak karena hormonal mentruasilansia: resiko penurunan fungsi ginjal dan jumlah cairan tubuh menurun

Ukuran tubuh Ukuran komposisi tubuh berpengaruh pada jmlh air. Lemak

tidak mengandung air.Temperatur : berpengaruh dlm bentuk vasodilatasi perifer,

keringat, curah jantung, denyut nadiGaya hidup: berpengaruh pd keseimbangan [ sepeti dieet, olah

raga.stress ]

Page 25: keseimbangan cairan elektrolit

MENGOREKSI KETIDAKSEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Penggantian cairan enteral: diberikan secara oral selama tidak muntah, defisit tidak

besar, tidak obstruksi sal. Gastroenestinal

selang: tidak mampu menelan [ post op., reflek menelan mengalami kerusakan ]

pembatasan cairan: asupan dibatasi pada gagal ginjal, gagal jantung korpulmonal

Page 26: keseimbangan cairan elektrolit

• Penggantian cairan dan elektrolit parental:

Parental [ infus ] meliputi nutrisi, cairan, elektrolit dan darah.Pemberian cairan IV harus mengidentifikasi larutan, alat, dan prosedur benar serta mengkoreksi masalah / penghentian infus.

Tipe larutan: larutan elektrolit terbagi: hipotonik, hipertonik, dan

isotonik yg secara umum isotonik mengganti cairan ekstrasel sedang hipo/ hipertonik berdasar pertimbangan medik spesifik.

Zat tambahan: disesuaikan pertimbangan medik

Peralatan: seleksi/ pertimbangkan agar infus aman dan cepat

Prosedur aseptik

Page 27: keseimbangan cairan elektrolit

• Memasang selang vena:

pungsi vena: adalah tehnik u/ mempungsi vena transkutan dg menggunakan pemflon yg kaku/ tajam yg dilapisi kateter plastik / jarum yg dipasang pada spuit dg tujuan mengambil spesimen darah, memasukkan obat,memulai infus, atau pemeriksaan khusus.Memasang infus harus mencari vena paling distal dan perhatikan vena usia muda/ tua [ sangat rapuh ], hindari vena yg mudah bergeser.

Perhatikan kontra indikasi: pada daerah infeksi, infiltrasi, trombosis.

Page 28: keseimbangan cairan elektrolit

• Mengatur kecepatan infus:atur kecepatan sesuai program dokter. Kecepatan terlalu cepat menyebabkan beban berlebih yg berbahaya pada ginjal, kardiovaskuler, neurologis sedang terlalu lambat berdampak kolaps, kardivaskuler dan sirkulasi

rumus:total volume infus X faktor tetes60 menit X total jam yg diperluan

Perbandingan CIS : CES bayi = 1 : 1Perbandingan CIS : CES anak = 3 : 2Perbandingan CIS : CES dewasa = 2 : 1

Page 29: keseimbangan cairan elektrolit

Mempertahankan sistim:

Perhatikan kenyamanan, pemenuhan kebutuhan danevaluasi selama pemasangan

Komplikasi:infiltrasi, flebitis, perdarahan infeksi dan beban cairan berlebih

Pencegahan infeksi:aseptikganti larutan sekurang 2 nya setiap 24 jamganti selang kateter vena setiap 72 jam pertahankan sistim IV tetap steril

Evaluasi:lakukan evaluas dengan inspeksi, palpasi, auskultasi perkusi u/ menentukan respon klien terhadap program yg dilakuka

Page 30: keseimbangan cairan elektrolit

Total body water

Rata2 dewasa tbw 60 % bb

CES 20 % CIS 40 % CTS 1 – 3 %

Bb 50 kg

CES 10 liter CIS 20 liter

Plasma 2,5 liter interstitial 7, 5 liter

Page 31: keseimbangan cairan elektrolit

• SELAMAT ------- BELAJAR