Top Banner

of 14

KERUSUHAN MESIR

Jul 14, 2015

Download

Documents

AtikaAlmira
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

KERUSUHAN MESIRPENYEBAB, DAMPAK, DAN PENANGGULANGANNYA

Nama: Atika Almira (06) Kelas: XII IPA 8

SMA NEGERI 1 BOGORJalan Ir. H. Djuanda 16, Paledang, Bogor Tengah, Kota Bogor 16122 Telepon 0251-8321758 E-mail [email protected] TAHUN 2011

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkah dan rahmat-Nya lah makalah Kerusuhan Mesir: Penyebab, Dampak, dan

Penanggulangannya ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu oleh penulis. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Herlina yang telah membimbing dalam pengerjaan tugas ini sehingga tugas ini dapat diselesaikan tanpa hambatan yang berarti. Makalah yang berisi tentang laporan pengamatan terhadap kerusuhan di Mesir ini merupakan sebuah bukti bahwa pembelajaran mengenai sejarah tidak hanya melalui interaksi murid-guru di dalam kelas ataupun hanya melalui buku-buku teks pelajaran. Akan tetapi, sejarah dapat dipelajari dengan pengamatan melalui berbagai media sehingga sejarah tidak seharusnya menjadi sesuatu yang membosankan. Penulis pun menyadari sekeras apapun penulis berusaha untuk membuat laporan ini sempurna, akan tetap ada sedikit banyak kesalahan-kesalahan yang terdapat di dalamnya. Untuk itu penulis memohon maaf atas kesalahan-kesalahan tersebut. Penulis juga menanti kritik dan saran yang membangun sehingga bisa membantu ke depannya. Pada akhirnya penulis hanya bisa berharap laporan ini bisa menjadi bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi masyarakat luas. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bogor,Desember 2011 Penulis,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI .. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .. 1.2 Tujuan Penulisan ... 1.3 Rumusan Masalah . 1.4 Sistematika Penulisan ... BAB II ISI .. 2.1 Profil Singkat Mesir .. 2.2 Sejarah Kemerdekaan Mesir ... 2.3 Keadaan Geografis Mesir . 2.4 Keadaan Ekonomi Mesir .. 2.5 Keadaan Sosial-Budaya Mesir . 2.6 Keadaan Politik Mesir .. 2.7 Latar Belakang Kerusuhan Mesir .. 2.8 Dampak yang Ditimbulkan Kerusuhan Mesir .. 2.8.1 Dampak terhadap Masyarakat ..

2.8.2 Dampak terhadap Pemerintah 2.8.3 Dampak terhadap Dunia Internasional .. 2.9 Penyelesaian Kerusuhan Mesir. 2.10 Solusi di Masa Depan bagi Mesir ... BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran .. DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang JAS MERAH: Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Ujaran Bung Karno itu begitu kuat mengakar dalam benak segenap bangsa Indonesia bukan hanya karena tercetus dari Presiden pertama Indonesia yang sangat kharismatik itu tetapi juga memang karena makna dari kalimatnya sendiri; singkat, tetapi mengandung pesan yang sangat kuat. Sejarah

1.2 Tujuan

1.3 Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah kemerdekaan Mesir? 2. Bagaimana keadaan Mesir dilihat dari berbagai aspek? 3. Apa yang melatarbelakangi kerusuhan yang terjadi di Mesir? 4. Apa saja dampak yang timbul akibat kerusuhan di Mesir terhadap berbagai pihak? 5. Bagaimana penyelesaian kerusuhan di Mesir? 6. Apa solusi terbaik agar kerusuhan seperti ini tidak terjadi lagi di Mesir?

1.4 Sistematika Penulisan BAB I merupakan pendahuluan yang terdiri atas latar belakang, tujuan, rumusan masalah, serta sistematika penulisan. BAB II yang merupakan isi terdiri atas jawaban pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam rumusan masalah. Sedangkan BAB III yang merupakan penutup terdiri atas kesimpulan dan saran.

BAB II ISI

2.1 Profil Singkat Mesir Kekayaan yang datang dari banjir tahunan Sungai Nil, ditambah dengan semi-isolasi yang disediakan oleh padang pasir di sebelah timur dan barat, menjadikan Mesir sebagai salah satu peradaban besar dunia. Sebuah kerajaan muncul sekitar tahun 3200 SM, dan serangkaian dinasti memerintah di Mesir selama tiga milenium berikutnya. Dinasti asli Mesir yang terakhir jatuh ke Persia pada 341 SM, yang pada gilirannya digantikan oleh orang Yunani, Romawi, dan Bizantium. Islam dan bahasa Arab masuk ke Mesir pada abad ke 7 dan khilafiyah Islam memerintah selama enam abad berikutnya. Sebuah kasta militer setempat, Mamluk mengambil alih pada tahun 1250 dan terus memerintah hingga penaklukan Mesir oleh Turki Ottoman pada tahun 1517. Setelah selesainya Terusan Suez pada tahun 1869, Mesir menjadi pusat transportasi penting dunia. Inggris sempat menguasai Mesir selama kurang lebih 7 dekade lamanya hingga Mesir merdeka dari Inggris pada tahun 1952. Penyelesaian Bendungan Aswan pada tahun 1971 dan Danau Nasser telah mengubah Mesir menjadi Negara yang dihormati dalam bidang pertanian dan ekologi karena Sungai Nil-nya. Mesir terkenal dengan peradaban kuno dan beberapa monumen kuno termegah di dunia, misalnya Piramid Giza, Kuil Karnak dan Lembah Raja serta Kuil Ramses. Di Luxor, sebuah kota di wilayah selatan, terdapat kirakira artefak kuno yang mencakup sekitar 65% artefak kuno di seluruh dunia. Kini, Mesir diakui secara luas sebagai pusat budaya dan politikal utama di wilayah Arab dan Timur Tengah.

2.2 Sejarah Kemerdekaan Mesir Mesir dikuasai oleh Turki Osmani tahun 1517 di masa pemerintahan Sultan Salim I. Tahun 1769 Mesir berhasil lepas dari Turki Osmani selama beberapa periode. Di bulan Juni 1797, Perancis masuk ke Mesir pertama kali melalui Alexandria yang dipimpin oleh Napoleon. Setelah bentrok berkalikali antara orang-orang Osmani dengan Perancis, akhirnya Perancis bisa diusir berkat persekutuan antara Osmani, Inggris dan Mamulk. Dan Mesir kembali jatuh ke tangan Turki Osmani pada bulan Oktober 1801. Babak berikutnya terjadi perebutan kekuasaan antara Turki Osmani dengan Mamulk serta beberapa golongan yang ada di Mesir. Akhirnya kekuasaan di Mesir berhasil dipegang oleh Muhammad Ali Pasha di bulan Juli 1805. Untuk membantu Mamulk yang tersingkir dari kekuasaannya di Mesir, Inggris melakukan agresi militer serta menaklukkan Alexandria pada bulan Maret 1807. Tapi berkat kelihaian Muhammad Ali Pasha dalam diplomasi, akhirnya di tahun yang sama dia berhasil mencapai kesepakatan untuk memaksa Inggris keluar dari Alexandria pada bulan Agustus 1807. Di masa Muhammad Ali Pasha -yang dianggap pendiri Mesir moderninilah kekuasaan Mesir meluas sampai ke Sudan, Syria, bahkan para tentaranya turut berperang bersama Turki di kapulauan Yunani, Asia Kecil, hingga Eropa Timur. Malangnya Muhammad Ali Pasha kemudian diasingkan oleh Sultan Osmani atas tekanan Inggris pada tahun 1840. Sesudah Muhammad Ali Pasha, Mesir diperintah oleh Abbas I (18481854) dan Said Pasha (1854-1863). Namun di masa mereka Mesir mengalami kemerosotan, sampai muncul seorang pemimpin besar yang bernama Khedive Ismail (1863-1879) yang memeperbaiki kembali kehidupan sosial politik di Mesir. Sementara itu, Terusan Suez mulai direncanakan oleh Ferdinand de Lesseps ketika masa Sultan Said Pasha tahun 1857, dan baru mulai digali

pada 25 April 1859. Terusan ini dibuka pertama kali tanggal 17 November 1869, kala Khedive Ismail masih memimpin. Berhubung Mesir banyak mengalami kemerosotan ekonomi dengan pembukaan Terusan Suez, ditambah pula campur tangan asing yang berlebihan, akhirnya Sultan Ottoman menurunkan Khedive Ismail dari jabatannya tahun 1879, lalu digantikan oleh anaknya, Taufiq. Sewaktu pemerintahan Taufiq (yang dekat dengan Inggris) inilah terjadi beberapa peristiwa politik penting, diantaranya revolusi yang dipimpin oleh Ahmad Orabi. Menghadapi saat-saat genting seperti itu, Inggris kembali melakukan agresi militer ke Mesir. Setelah pertempuran beberapa kali di kawasan Delta, mereka terus bergerak dan berhasil menguasai Cairo pata 14 Desember 1882. Inggris baru melepaskan Mesir dan Turki Osmani pada tahun 1914, karena Mesir membantu Turki dalam perang Dunia I yang melawan Sekutu (termasuk diantaranya Inggris). Seusai Perang Dunia I pada November 1918, di Mesir muncul pemimpin yang bernama Saad Zaghlul. Ia berusaha dan berjuang menuntut kemerdekaan Mesir dari Inggris. Lalu Inggris menangkap Saad Zaghlul serta mengasingkannya, sehingga membangkitkan kemarahan rakyat Mesir. Maka pada 9 Maret 1919 terjadilah revolusi besar menentang Inggris di Cairo dan seluruh penjuru Mesir yang mennyebabkan Inggris terpaksa mengubah kebijakan politiknya terhadap Mesir serta memebebaskan Saad Zaghlul. Pahlawan besar ini akhirnya wafat pada 23 Agustus 1927.

Disela-sela lintasan sejarah itu, Mesir sempat masuk organisasi Liga BangsaBangsa (cikal bakal PBB) pada bulan Mei 1937, dan sekaligus menjadi salah satu negara pemrakarsa berdirinya PBB. Penjajahan Inggris dan campur tangan asing yang merajalela serta rentetan perang Palestina 1948, ditambah lagi sistem kerajaan yang menindas rakyat dan tidak adanya demokrasi yang mengakibatkan merosotnya ekonomi serta rusaknya kehidupan sosial, seluruh faktor tersebut memaksa rakyat Mesir meneriakkan satu kata; "revolusi".

Kondisi ini mendorong sebagian perwira -yang menamakan diri Dhubbath Al-Ahrar (Dewan Jendral) dibawah pimpinan Gamal Abdel Naseruntuk mengubah dan memperbaiki situasi di Mesir. Tanggal 23 Juli 1952 pasukan Dhubbath Al-Ahrar bergerak menguasai pusat-pusat pemerintahan dan sarana-sarana vital lainnya, serta mengepung istana Abdeen. Lalu mereka mengeluarkan siaran di radio yang mengumumkan pengambilalihan kekuasaan di Mesir. Ketika itu Mesir masih diperintah oleh Raja Farouk yang naik tahta sejak 1936. Oleh Dhubbath Al-Ahrar, Raja Farouk dipaksa menyerahkan jabatan kepada anaknya, Fouad II. Berhubung Fouad II belum cukup dewasa, maka kekuasaan dipegang junta (dewan pemerintahan) yang dibentuk oleh Dubbath Al-Ahrar. Tapi mereka melihat bahwa sistem kerajaan tidak cocok lagi dengan kehidupan rakyat Mesir. Akhirnya mereka mengumumkan berdirinya sistem negara Republik pada 18 Juni 1953, dan Jenderal Muhammad Naguib terpilih sebagai presiden pertama sampai tahun 1954. Karena diilhami oleh revolusi ini, Sudan, yang sebelumnya masuk wilayah otoritas Mesir, menyatakan kemerdekaannya pada tahun 1956. Uniknya, Mesir lah yang pertama kali mengakui kemerdekaan Sudan. Selanjutnya, Sudan diterima sebagai anggota Liga Arab.

Kembali kepada penjajahan Inggris, setelah melewati perjuangan nan panjang, akhirnya tentara Inggris berhasil dipaksa keluar dari Mesir. Penarikan terakhir tentara Inggris keluar dari Mesir dilakukan pada tanggal 18 Juni 1956. Dan hari 18 Juni ini termasuk hari besar yang diperingati tiap tahun sebagai 'Iedul Galaa (Evacuation Day).

2.3 Keadaan Geografis Mesir Mesir adalah sebuah negara yang sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika bagian timur laut. Dengan luas wilayah sekitar 997.739 km, Mesir mencakup Semenanjung Sinai (dianggap sebagai bagian dari Asia Barat Daya), sedangkan sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika Utara. Mesir

berbatasan dengan Libya di sebelah barat, Sudan di selatan, jalur Gaza dan Israel di utara-timur. Perbatasannya dengan perairan ialah melalui Laut Tengah di utara dan Laut Merah di timur. Mayoritas penduduk Mesir menetap di pinggir Sungai Nil (sekitar 40.000 km). Sebagian besar daratan merupakan bagian dari gurun Sahara yang jarang dihuni. Dengan iklim gurun yang panas, Mesir merupakan negara yang kaya akan minyak bumi, gas alam, bijih besi, fosfat, mangan, batu kapur, gipsum, bedak, asbes, timbal, seng, dan unsur-unsur langka bumi. Saat ini banyak tanah pertanian di Mesir yang hilang akibat urbanisasi dan pasir yang tertiup angin. Selain itu polusi menjadi salah satu masalah lingkungan di Mesir yang mencakup: polusi minyak yang mengancam terumbu karang, pantai, dan habitat laut; serta polusi air dari pestisida pertanian, limbah mentah, dan limbah industri. Selain itu pertumbuhan penduduk yang pesat tidak diiringi pertumbuhan sumber daya alam yang seimbang sehingga timbul krisis sumber daya alam yang mencakup keterbatasan sumber daya air tawar, terutama untuk kawasan yang jauh dari Sungai Nil, satu-satunya sumber air tawar abadi Mesir.

2.4 Keadaan Ekonomi Mesir Menempati sudut timur laut benua Afrika, Mesir terbagi dua oleh lembah Nil yang sangat subur, di mana aktivitas ekonomi paling banyak terjadi. Ekonomi Mesir sangat sentralistik selama pemerintahan mantan Presiden Gamal Abdel Nasser tetapi setelahnya menjadi jauh lebih terbuka di bawah pemerintahan mantan Presiden Anwar Sadat dan Presiden El-Mohamed Hosni Mubarak. Dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 Kairo agresif mengejar reformasi ekonomi untuk menarik investasi asing dan memfasilitasi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Krisis keuangan global memperlambat upaya reformasi tersebut. Defisit anggaran naik menjadi lebih dari 8% dari PDB dan pertumbuhan PDB Mesir melambat menjadi 4,6% pada

tahun 2009. Hal ini utamanya disebabkan oleh berkurangnya pertumbuhan pada sektor yang berorientasi ekspor, termasuk manufaktur dan pariwisata, dan pendapatan dari Terusan Suez. Pada tahun 2010, pemerintah menghabiskan dana lebih pada infrastruktur dan proyek-proyek publik, dan sektor ekspor mendorong pertumbuhan PDB lebih dari 5%. Namun pertumbuhan PDB pada tahun 2011 tidak memungkinkan bagi Mesir untuk bangkit kembali ke tingkat pra-resesi keuangan global yang ketika itu berdiri di 7%. Meskipun tingkat Mesir memiliki pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi selama beberapa tahun terakhir ini, kondisi kehidupan bagi rata-rata Mesir tetaplah miskin.

2.5 Keadaan Sosial-Budaya Mesir

2.6 Keadaan Politik Mesir

2.7 Latar Belakang Kerusuhan Mesir

2.8 Dampak yang Ditimbulkan Kerusuhan di Mesir a. Dampak terhadap Masyarakat

b. Dampak terhadap Pemerintah Mesir

c. Dampak terhadap Dunia Internasional

2.9 Penyelesaian Kerusuhan Mesir

2.10 Solusi di Masa Depan bagi Mesir

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Mesir [16 Desember 2011, 07:50] https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/eg.html [15 Desember 2011, 22:22] http://www.kemlu.go.id/cairo/Pages/AboutUs.aspx?IDP=4&l=id [16 Desember 2011, 08:16]