Top Banner
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENUMBUHKAN ENTREPRENEURSHIP DI SMA NEGERI 7 KOTA JAMBI SKRIPSI RIVA’ATUL MAHMUDA NIM. TK.151169 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019
102

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Dec 11, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM

MENUMBUHKAN ENTREPRENEURSHIP DI

SMA NEGERI 7 KOTA JAMBI

SKRIPSI

RIVA’ATUL MAHMUDA

NIM. TK.151169

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM

MENUMBUHKAN ENTREPRENEURSHIP DI

SMA NEGERI 7 KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (SI)

RIVA’ATUL MAHMUDA

NIM. TK.151169

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 3: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill
Page 4: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill
Page 5: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill
Page 6: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill
Page 7: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

PERSEMBAHAN SKRIPSI

Alhamdulillahirabbil’alamin sebuah langkah telah usai, satu cita telah ku gapai,

Namun. . . itu bukan akhir dari perjalanan, melainkan awal dari sebuah perjuanganku.

Sujud syukur ku persembahkan untuk Mu Tuhan Yang Maha Agung nan Maha

Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdirMu telah Kau jadikan aku

manusia yang senantiasa berfikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani

kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku

untuk meraih cita-cita besarku. Aamiin...

Lantunan Al-fatihah beriring shalawat dalam silahku merintih, menadahkan

tangan do’a dalam syukur yang tiada terkira, terimakasihku untuk Mu.

Ku persembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan

kusayangi ...

Sebagai tanda bukti, hormat, dan cinta maupun sayang dan rasa terimakasih

yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada ibundaku tercinta ibu

ZUBAIDAH dan pahlawan hidupku yang telah mengajarkan arti sebuah perjuangan,

seorang pahlawan yang tak pernah menampakan keluh kesahnya, beliau penuh dengan

kesabaran dan pengertian yang luar biasa tetesan demi tetesan keringat beliau cucurkan

namun tak ada keluhan sedikitpun beliau yang memberikan segalanya untukku

Ambo’ku tercinta Ambo’ SAKE’

Segala dukungan dan cinta kasih tiada terhingga yang tidak munggkin dapat

kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan.

Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat ibu dan ayah bahagia,

karena ku sadar selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Untuk ibu dan ayah

yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu

mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik.

. . . Terimakasih Ibu. . . Terimakasih Ayah. . .

Page 8: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

MOTTO

ما أكل أحد طعاما قط خيرا من أن يأكل من عمل يده ،

داود ه كان يأكل من عمل يد –عليه السلام –وإن نبى ;

Artinya: “Tidaklah seseorang mengkonsumsi makanan yang lebih baik dari makanan

yang dihasilkan dari jerih payah tangannya sendiri. Dan sesungguhnya nabi

Daud ‘alaihissalam dahulu senantiasa makan dari jerih payahnya sendiri”

[HR. Bukhari]

Page 9: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang

Maha’Alim yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkanNya, atas

iradahNya hingga skripsi ini dirampungkan. Sholawat dan salam atas Nabi

Muhammad SAW pembawa risalah pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini tidak banyak melibatkan pihak yang

telah memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom

ini. Penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada:

1. Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

2. Dr. Hj. Armida, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Dr. Rusmini, S.Ag, M.Pd.I dan Aris Dwi Nugroho, M.Pd. I, M.SHS selaku

Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi Manajemen Pendidikan Islam.

4. Dr. Rusmini, S.Ag, M.Pd.I selaku dosen pembimbing I dan Bapak Dr.H.

Khairunnas, M.Pd.I sebagai pembimbing II yang telah meluangkan waktu

dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Kepala SMA Negeri 7 Kota Jambi yang telah memberikan

kemudahan kepada penulis dalam memperoleh data di lapangan.

6. Seluruh guru, karyawan, siswa-siswi dan semua pihak SMA Negeri 7 Kota

Jambi yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill
Page 11: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

ABSTRAK

Nama : Riva’atul Mahmuda Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam Judul : Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship Melalui Program

Kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi

Skripsi ini membahas tentang menumbuhkan jiwa entrepreneurship melalui program kewirausahaan di SMA Negeri 7 kota jambi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Setting penelitian dilakukan di SMA Negeri 7 Kota Jambi yang menjadi subjek adalah kepala sekolah dan informannya adalah siswa serta guru. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis budaya/tema. Dari hasil penelitian telah menjukan bahwa diperoleh hasil bahwa upaya dalam menumbuhkan jiwa entrepreneurship melalui program kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi terdiri dari 3 tahap yaitu (1) Program Kewirausahaan, meliputi kewirausahaan aspek budidaya pertanian, kewirausahaan aspek kerajinan, dan kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill guru, guru pembimbing kurang anusias, minat siswa, faktor cuaca dan hama. (3) upaya menumbuhkan jiwa entrepreneurship, meliuti menyusun kurikulum yang didalamnya ada mata pelajaran pendidikan kewirausahaan (PKWU), Mengundang tokoh pengusaha muda, Melakukan kunjungan, Mengadakan bazar kewirausahaan sekolah, sebagai ajang implementasi program kewirausahaan dalam menumbuhkan jiwa entrepreneurship. Kata kunci: Entrepreneurship.

Page 12: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

ABSTRACT

Name : Riva'atul Mahmuda Department : Islamic Education Management Title : Growing Entrepreneurship Through Programs Entrepreneurship in State Senior High School 7 Jambi

City This thesis discusses about fostering entrepreneurship through entrepreneurship programs in state senior high school 7 Jambi City. This research was conducted using qualitative descriptive methods. The research setting was conducted in Jambi City Public High School 7 which was the subject of the principal and the informants were students and teachers. Data collection uses interviews, observation, and documentation. The data validity technique uses source triangulation and methods. The analysis techniques used are domain analysis, taxonomic analysis, componential analysis, and cultural / theme analysis. From the results of the research, it has been found that the results in cultivating entrepreneurship through entrepreneurship programs in Jambi City 7 High School consist of (1) Entrepreneurship Program, covering entrepreneurship aspects of agricultural cultivation, entrepreneurship aspects of craftsmanship, and entrepreneurial processing aspects (2) The obstacles that exist include: lack of teacher skills, guidance teacher lacks enthusiasm, student interest, weather and pest factors. (3) efforts to foster entrepreneurship, encompassing a curriculum in which there are entrepreneurship education subjects, inviting leaders of young entrepreneurs, making visits, holding a school entrepreneurship bazaar, as an event to implement entrepreneurship programs in fostering entrepreneurship. Keywords: Entrepreneurship

Page 13: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................................................... ii NOTA DINAS ....................................................................................................................... iii PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................................................... v PERSEMBAHAN ................................................................................................................. vi MOTTO ................................................................................................................................. vii KATA PENGANTAR ........................................................................................................... viii ABSTRAK ............................................................................................................................ x ABSRACT ............................................................................................................................. xi DAFTAR ISI ........................................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ................................................................................................................. xiv DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................................................ 1 B. Fokus Penelitian .................................................................................................... 7 C. Rumusan Masalah ................................................................................................. 8 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................. 8

BAB II KERANGKA TEORI

A. Konsep Kepemimpinan .................................................................................... 9 1. Pengertian Kepemimpinan .......................................................................... 9 2. Pengertian Kewirausahaan .......................................................................... 10 3. Tujuan Kewirausahaan ................................................................................ 14 4. Ciri-ciri Wirausahawan yang berhasil ......................................................... 15 5. Jiwa Kewirausahaan di sekolah ................................................................... 15

a. Etika Kewirausahaan .............................................................................. 18 b. Manfaat Kewirausahaan ......................................................................... 21

6. Bentuk-Bentuk Usaha Bisnis ....................................................................... 23 a. Bentuk-bentuk usaha Sekolah ................................................................. 24 b. Mengembangkan Program Kewirausahaan Sekolah .............................. 24

B. Studi Relevan ...................................................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian ..................................................................... 28 B. Setting dan Subjek Penelitian ............................................................................. 30 C. Jenis dan Sumber Data........................................................................................ 30 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 33 E. Teknik Analisis Data .......................................................................................... 35 F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ................................................................ 38 G. Jadwal Penelitian ................................................................................................ 39

Page 14: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum ................................................................................................... 40 1. Deskripsi SMA Negeri 7 Kota Jambi ............................................................ 40 2. Struktur Organisasi ........................................................................................ 46 3. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa ............................................................. 46 4. Keadaan Sarana/Prasarana ............................................................................. 51

B. Temuan Khusus dan Pembahasan ...................................................................... 53

1. Program Kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi ................................ 53 a. Kewirausahaan Aspek Budidaya Pertanian ............................................. 54 b. Kewirausahaan Aspek Pengolahan .......................................................... 55 c. Kewirausahaan Aspek Kerajinan ............................................................. 56

2. Faktor Pendukung Dan Penghambat Kepemimpinan Kepala Sekolah

dalam Menumbuhkan Entrepreneurship ....................................................... 59 a. Faktor Pendukung .................................................................................... 59 b. Faktor Peghambat .................................................................................... 60

3. Upaya Kepala Sekolah dalam Menumbuhkan Entrepreneurship .................. 61

a. Pengembangan Kurikulum....................................................................... 61 b. Mengundang Tokoh Wirausaha Muda ..................................................... 65 c. Melakukan Kunjungan ............................................................................. 65 d. Pameran/Bazar ......................................................................................... 66 e. Unit Usaha Produksi ................................................................................ 67

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 68 B. Rekomendasi....................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................. 44

Tabel 4.1 Pergantian masa kepemimpinan kepala sekolah SMA Negeri 7 ...... 45

Tabel 4.2 Data keadaan guru SMA Negeri 7 Kota Jambi ................................ 52

Tabel 4.3 Data keadaan karyawan SMA Negeri 7 Kota Jambi ....................... 54

Tabel 4.4 Data Keadaan siswa SMA Negeri 7 Kota Jambi .............................. 55

Tabel 4.5 Sarana dan Prasarana SMA Negeri 7 Kota Jambi ............................ 56

Page 16: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR LAMPIRAN

Instrumen Pengumpulan Data ..........................................................................

Struktur Organisasi ...........................................................................................

Daftar Informan dan Responden.......................................................................

Dokumentasi .....................................................................................................

Daftar Riwayat Hidup .......................................................................................

Page 17: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia membutuhkan entrepreneurial skill untuk bisa menekan

sekecil mungkin tingkat kemiskinan yang tinggi (absolut). Mengandalkan

investor asing untuk membuka lapangan kerja tidaklah tidaklah cukup,

menghimbau kepada perusahaan untuk tidak mem-PHK karyawan atau

buruhnya juga sulit diwujudkan. Satu-satunya cara atau jalan terbaiknya adalah

mengandalkan sektor pendidikan untuk mengubah pola pikir lulusannya dari

berorientasi mencari kerja menjadi mencetak lapangan kerja sendiri alias

menjadi wirausahawan mandiri. Untuk itulah penerapan kurikulum berbasis

kewirausahaan (entrepreneurship) begitu penting dan harus segera dilaksanakan.

Dunia kerja dan dunia pendidikan serinya tidaklah match dengan praktik

dan sistem belajar di lembaga pendidikan perguruan tinggi yang kurang

mengembangkan jiwa kewirausahaan; karena itu, dibutuhkan perubahan. Salah

satu yang perlu dilakukan adalah adanya kurikulum dan silabus yang dilengkapi

dengan sebuah pedoman lengkap berwirausaha yang dapat diaplikasikan,

mampu memotivasi, bisa mengubah sikap dan perilaku, yang pada akhirnya

mencetak kelulusan menjadi calon entrepreneur yang cerdas.

Negara maju pada umumnya memiliki wirausahawan yang lebih banyak

dibandingkan dengan negara berkembang apalagi negara miskin. Amerika

Serikat memiliki 11,5% dari total penduduknya, Singapura 7,2%, Malaysia > 3%

dan Indonesia dengan segala sumber dan daya alam yang dimiliki hanya 0,18%.

Secara historis dan konsensus, bila ingin maju sebuah negara minimal harus

memiliki wirausahawan 2% dari total penduduknya.(Hendro, 2011: 7).

Page 18: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Di era globalisasi isu yang paling banyak dikembangkan adalah isu

persaingan global. Artinya, isu utama era globalisasi adalah kebebasan berusaha

yang kemudian dipacu dengan persaingan bebas yang tidak ada lagi batasannya

dalam suatu wilayah atau negara tertentu. Kebebasan berusaha ini telah menjadi

tuntutan dan kebutuhan masyarakat dunia dari strata manapun mereka berada.

Dengan demikian, dalam era persaingan bebas ini peran pemerintah semakin

berkurang terutama dalam perekonomian dengan berbagai proteksi baik pada

badan usaha milik swasta maupun badan usaha milik negara.

Problematika alumni sekolah saat ini adalah minimnya lapangan

pekerjaan. Solusi yang ditawarkan adalah dengan melatih dan mengasah serta

memberi bekal kepada para alumni dengan keahlian kewirausahaan. Bekal

keahlian kewirausahaan ini tidak serta merta hanya diperuntukkan bagi lulusan

sekolah tertentu, namun seluruh lulusan sekolah baik perkuliahan, sekolah

umum, madrasah bahkan pondok pesantren sekalipun.

Selain itu dengan kegiatan kewirausahaan ini siswa dapat memahami

baik program yang direncanakan sekolah, sehingga bisa jadi jaminan siswa

ketika lulus untuk membuka peluang usaha. Belum tentu yang lulus sekolah

nantinya bisa bisa melanjutkan perguruan tinggi, karena terkendala biaya. Bisa

buka usaha baik mandiri maupun kelompok.

Pendidikan kewirausahaan bukan lagi sekedar tren, melainkan sudah

menjadi kebutuhan. Khususnya pendidikan saat ini di Indonesia yaitu bagaimana

pendidikan mampu menghasilkan lulusan yang mandiri yang memiliki jiwa dan

kompetensi kewirausahaan, sehingga setelah lulus tidak bergantung kepada

orang lain, tidak menanggur dan tidak menjadi beban masyarakat (Mulyasa,

2013 : 188).

Sudah saatnya kewirausahaan dikembangkan secara lebih struktur di

dalam kegiatan akademik di madrasah. Perlunya, managemen yang baik dari

kepala madrasah dalam mengembangkan kewirausahaan untuk terciptanya

lulusan yang berkualitas. Kepala madrasah sebagai manajer, ia mempunyai

tanggung jawab terhadap perencanakan, pelaksanaan dan memonitoring seluruh

Page 19: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kegiatan dimadrasah (Mulyasa, 2015: 82). Mampu mengambil peluang yang ada

dilapangan, pandai mengelola ketakutannya untuk membangkitkan keberanian

dalam menghadapi resiko, mempunyai cara pandang yang berbeda dan

memunculkan ide, konsep yang kreatif.

Pemerintah telah menetapkan undang-undang dalam peraturan Mentri

Pendidikan Nasional nomer 13 tentang standar kepala sekolah/ Madrasah

disebutkan bahwa setiap kepala sekolah/ Madrasah harus memiliki 5 kompetensi

dasar yaitu kompetensi manajerial, kepribadian, supervise, social dan

kewirausahaan (Mulyasa, 2015: 188).

Dengan manajemen yang baik dan sistematis, diharapkan madrasah

mampu menciptakan lulusan dengan skill sesuai potensi yang dimiliki siswa dan

ajang aktualitas diri bagi siswa-siswi. Karena, saat ini pengetahuan akademis

saja tidaklah cukup menjadi bekal dimasa depan maka perlunya keteramilan

(skill) untuk mengembangkan potensi atau fitrah yang telah di anugrahkan Allah

untuk manusia. Seperti firman Allah dalam QS Arum :30

عليها ◌ٱ� ينوجهكفأقم لخلقتبديللا حنيفاللد ٱلناسفطرٱلتىٱللهفطرت

كن يعلمون ينلكذ لاٱلناسأكثرول ٱلقيمٱلد

Artinya :Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah;

(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut firah itu.

tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi

kebanyakan manusia tidak mengetahui.(Q.S. Arum:30)

Kewirausahaan merujuk pada sifat, watak dan karakteristik yang melekat

pada setiap individu yang memiliki kemauan keras untuk mewujudkan dan

mengembangkan gagasan kreatif dan inovatif dalam setiap kegiatan yang

produktif. Oleh karena itu, jiwa dan sikap kewirausahaan dapat dapat diiliki oleh

setiap orang, asalkan selalu membiasakan berfikir kreatif dan bertindak inovatif.

Dalam hal ini, kewirausahaan pada hakikatnya merupakan kemampuan kreatif

dan inovatif sebagai dasar, kiat dan kekuatan untuk memanfaatkan setiap

peluang menuju sukses.

Page 20: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Wirausaha berasal dari bahasa Francis, yakni entrepreneur yang dalam

bahasa inggrisnya adalah between taker atau go-between. Istilah wirausaha dapat

disamakan dengan wiraswasta; yang artinya keberanian, kesungguhan, dan

keserikusan dalam memenuhi kebutuhan hidup serta memecahkan berbagai

masalah yang dihadapi dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang dimilikinya

sendiri. Kewirausahaan adalah orang (wirausaha) yang mempunyai pengalaman,

keahlian, dan kemampuan untuk mengorganisasikan sebuah usaha, baik dari

awal atau yang sudah berjalan untuk tujaun pribadi, yaitu kemakmuran.(Hendro,

2011: 27).

Dalam konteks pendidikan, wirausaha merujuk pada kondisi ketika

seseorang membuat suatu keputusan yang mendorong terbentuknya sistem

kegiatan yang mandiri, bebas dari keterikatan lembaga lain. Oleh karena itu,

sebagian besar pendorong perubahan, inovasi dan kemajuan sekolah biasanya

berasal dari kepala sekolah yang berjiwa wirausaha; karena mereka merupakan

pemimpin (leader) sekaligus manajer pendidikan. Dengan dengan demikian,

wirausahawan dapat diartikan sebagai orang yang memiliki kemauan menerima

tanggung jawab pribadi dalam mewujudkan kegiatan yang dipilih.

Karakteristik wirausahawan sebagaimana diuraikan di atas berkaitan

dengan tiga sifat, yakni inovatif, pengambilan resiko dan proaktif. Sifat inovatif

mengacu pada pengemban produk, jasa atau proses unik yang meliputi upaya

sadar dalam merealisasikan tujuan tertentu, memfokuskan pada potensi sosial

ekonomi organisasi berdasarkan pada kreativitas dan intuisi individu;

pengambilan resiko menunjuk pada kemauan aktif untuk mengejar peluang;

sedangkan proaktif menunjuk pada sifat assertif serta kemampuan mencari

peluang “pasar” yang terus menerus dan bereksperimen untuk mengubah

lingkungan. Oleh karena itu, seorang wirausahawan memiliki daya yang tinggi,

ketika dalam prosesnya menunjukan cara-cara baru yang lebih baik dalam

pekerjaannya.

Dalam kaitannya dengan manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah

kebanyakan diantara mereka tidak menyadari keragaman dan kelulusan bidang

Page 21: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

yang menentukan tindakannya guna memajukan sekolah. Mencapai

kesempurnaan dalam melakukan rencana merupakan suatu yang ideal dalam

mewujudkan tujuan. tetapi bukan merupakan sasaran dalam yang realistik bagi

kebanyakan kepala sekolah yang berjiwa wirausaha.

Kepala sekolah yang berjiwa wirausaha biasanya memiliki tujuan dan

pengharapakan tertentu yang diintegrasikan dalam visi, misi, tujuan dan rencana

strategis sekolah dan realistik, seseuai dengan kemampuan, kondisi, dan faktor

pendukung yang dimiliki sekolah. Semakin jelas tujuan yang ditetapkan semakin

besar peluang untuk merahnya, sehingga kepala sekolah yang berjiwa wirausaha

hars memiliki tujuan yang jelas dan terukur dalam mengembangkan sekolahnya.

Untuk mengetahui apakah tujuan tersebut dapat dicapai maka visi, misi, tujuan

dan sasarannya dikembangkan kedalam indikator yang lebih rinci dan terukur

untuk setiap aspeknya. Berdasarkan indikator-indikator tersebut dapat

dikembangkan berbagai program pengembangan sekolah.

Seorang kepala sekolah yang berjiwa wirausahawan harus memkiliki

kemauan dan kemampuan untuk menemukan berbagai peluang dalam setiap

kegiatan dan pengembangan sekolahnya, menuju sekolah yang efektif, efisien,

produktif, mandiri dan akuntabel. Untuk merealisasikan kondisi sekolah tersebut

kepala sekolah harus berani mengambil setiap resiko yang telah diperhitungkan

dan menyukai tantangan dengan resiko moderat. Kepala sekolah harus yakin dan

teguh pada dirinya dan kemampuannya mengambil keputusan secara tepat.

kemampuan mengambil keputusan inilah yang merupakan ciri khas dari

wirausahawan.(Mulyasa; 2013 : 188-190).

Berdasarkan observasidi SMA Negeri 7 Kota Jambi merupakan salah

satu lembaga yang perhatian terhadap kewirausahaan dan selama dua tahun

ini telah dinobatkan sebagai sekolah yang menyandang gelar kewirausahaan.

SMA Negeri 7 Kota Jambi bukan hanya mendidik dalam bimbingan

akademik, namun menciptakan siswanya dengan lulusan yang bisa berkarya,

melalui kerajinan dan berwirausaha. Hal ini merupakan program sekolah

untuk mengembangkan siswanya agar mampu berwirausaha.

Page 22: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Pembelajaran kewirausahaan memberikan keterampilan khusus pada

siswa, sehingga dapat mengelola keterampilannya sebagai sumber

kehidupannya. Pengembangan pendidikan kewirausahaan yang terdapat

dalam kurikulum nasional SMA dalam rangka menciptakan kualitas sumber

daya manusia (lulusan) yang unggul dan berjiwa wirausaha. Menumbuhkan

jiwa wirausaha pada siswa akan mengurangi tingkat pengangguran, karena

setelah lulus dari sekolah, diharapkan siswa mampu merintis usaha sendiri.

Adapun puncak dari kewirausahaan ini adalah program sekolah yakni

budidaya pertanian, kerajinan dan pengolahan. Luas lahan pertanian berkisar

40 tumbuk (4000 m2)dan di bagi menjadi 12 kelompok wirausaha menjadi 33

m2 perkelompok usaha.

Sekolah ini telah melakukan pembudidayaan pertanian seperti:

Menanam jagung, kacang panjang, gambas, labu air, pepaya dan sayuran-

sayuran yang lainnya, dengan memanfaatkan lahan pertanian sekolah yang

berada di belakang maupun depan bangunan sekolah. Sekolah ini juga

memiliki usaha dalam bidang kerajinan lokal atau prakarya seperti:

Kerajinan batik yang dibuat cinderamata, hiasan rumah dan kerajinan lainnya

dengan memanfaatkan barang yang ada di lingkungan sekitar dan yang

menjadi daya tarik adalah kewirausahaan dalam bidang pengolahan makanan

yang di jual pada saat jam istirahat sekolah.

Berdasarkan grand tour di SMA Negeri 7 Kota Jambi menemukan

bahwa kendala dalam pengembangaan kewirausahan sekolah ini ialah

kesulitan dalam pelaksanaan kewirausahaan yaitu minat dan semangat anak

terhadap kegiatan kewirausahaan kurang. Hal ini dikarenakan program

kewirausahaan tidak cocok dengan minat sebagian siswa. Sehingga

mengakibatkan program kewirausahaan dalam bidang budidaya pertanian

tidak diperihatikan hal ini dapat dilihat dari kurangnya pengelolaan secara

intuisi yang mengakibatkan: pertama, Tanaman jagung tidak terawat

sehingga monyet liar dengan leluasa berani merusak tanaman. Kedua, kacang

Page 23: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

panjang yang merupakan tanaman jenis merambat tidak diberi pancang

dibiarkan merambat di tanah, dan dibiarkan terserang oleh hama atau

serangga. Kemudian terdapat rumput liar disekitar kacang yang mengganggu

pertumbuhan tanaman menjadi masalah perambatan kacang. Ketiga hasil

tanaman pare yang tidak optimal disebabkan terserang oleh hama dan

penyakit, faktor dari kurangnya perawatan yang mengakibatkan hasil panen

yang tidak maksimal. Hal ini dikarenakan tidak adanya guru khusus dalam

bidang pertanian dan kontrol dari manajemen kepala sekolah untuk membuat

jadwal pemantauan.

Selain itu sekolah juga memberikan modal, agar siswanya memulai

usaha yang dijalankan, sehingga dari modal yang diberikan menghasilkan

sebuah usaha modal awal Rp. 1 juta, untuk untuk masing-masing kelompok

usaha. (Wawancara Bapak kepala TU SMA Negeri 7, September 2018)

Produk-produk usaha siswa dibuat sesuai kreatifitas mandiri maupun

secara kelompok serta diperjual beli kan secara mandiri maupun secara

kelompok pula. yang ditawarkan setiap stand-stand bazar, disetiap kelas.

Sejauh ini dari kerajinan yang telah diproduksi, siswa telah memasarkan

dengan hasil yang memuaskan. Pemasaran dilakukan di sekolah saat jam

istirahat. Tidak hanya di sekolah, produk yang dihasilkan juga dipasarkan ke

masyarakat. Tujuannya agar produksi sekolah bisa dikenal masyarakat luas.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitia dengan judul “Memumbuhkan Jiwa

Entrepreneurship melalui Program Kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota

Jambi”.

B. Fokus Penelitian

Kajian tentang kepemimpinan kepala sekolah sangat luas, untuk lebih

menghindari perluasan arti dan mempertegas ruang lingkup penelitian, maka

peneliti memfokuskan penelitian pada kepemimpinan kepala sekolah pada

kegiatan program kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi.

Page 24: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

C. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dapat

ditegaskan yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana program kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan kepala

sekolahdalam menumbuhkan entrepreneurshipdi SMANegeri 7 Kota Jambi?

3. Bagaimana kepemiminan kepala sekolah dalam menumbuhkan

entrepreneurship di SMA Negeri 7 Kota Jambi?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah:

a. Ingin mengetahui program kewirausahaan sekolah di SMANegeri 7 Kota

Jambi

b. Ingin mengetahui faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan

kepala sekolahdalam menumbuhkan entrepreneurshipdi SMA Negeri 7

Kota Jambi

c. Ingin mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dalam menumbuhkan

entrepreneurship di SMA Negeri 7 Kota Jambi.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:

a. Sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi strata

satu (SI) dalam jurusan Manajemen Pendidikan Islam pada Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.

b. Dapat memberikan kontribusi berupa informasi tambahan mengenai jiwa

entrepeneurship melalui program kewirausahaan sekolah dan juga untuk

memperkaya khasanah ilmu bagi para pengelola sekolah.

c. Sebagai dasar untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan sebagai

perbandingan penelituan-penelitian lebih lanjut khususnya tentang

menumbuhkan jiwa entrepreneurship melalui program kewirausahaan

sekolah di SMA Negeri 7 Kota Jambi.

Page 25: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Konsep Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemipinan

Kepemimpinan dalam konsep Islam sering disebutkan dengan

menggunakan istilah imamah (imam),khalifah (mengganti) atau imaroh

(kekuasaan).Dalam hal ini kepemimpinan dihubungkan dengan hidayah atau

pemberian petunjuk jalan yang benar pada semua orang sehingga

mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Seorang

pemimpin akan senantiasa menciptakan kedamaian pada lingkungan yang

dipimpinnya, memberikan kesejukan serta kedamaian pada lingkungan yang

dipimpinnya. hal ini sesuai dengan Misi Allahmenciptakan Manusia yakni

untuk memakmurkan bumi bukan membuat kerusakan bumi sebagaimana di

khawatirkan oleh para malaikat Allah hal ini sebagaimana Firman Allah

sebagai berikut:

وإذ قال ربك للملائكة إني جاعل في ◌خليفةالأرض قالوا أتجعل فيها من يفسد فيها

ماء ونحن نسبح بحمدك ونقدس ◌لك قال إني أعلم ما تعلمونلا ويسفك الد

Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:

"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."

mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi

itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,

Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan

Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak

kamu ketahui." (Q.S. Al-Baqoroh:30).

George R. Terry dalam Herabudin menyebutkan bahwa

Kepemimpinan adalah aktitivitas mempengaruhi orang lain untuk secara

sukarela mau berjuang mencapai tujuan-tujuan kelompok.Pengertian di atas

mengandung dua aspek penting, yaitu:

Page 26: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

10

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

a. Adanya usaha dari pemimpin untuk mempengaruhi orang lain.

b. Adanya tujuan-tujuan kelompok yang akan dicapai.

Sementara itu menurut Muhaimin et al Kepemimpinan adalah proses

memberikan pengaruh secara sosial kepada orang lain sehingga orang

tersebut mau menjalankan proses sebagaimana yang diinginkanoleh

pemimpin guna mencapai tujuan organisasi.Selanjutnya Miftah Thoha dalam

kesimpulannya menyebutkan bahwa kepemimpinan adalah “aktivitas untuk

mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau diarahkan untuk

mencapai tujuan tertentu.

Kepemimpinan dalam pengertian umum adalah suatu proses ketika

seorang pemimpin (directs), membimbing (guides), mempengaruhi

(influences) atau mengontrol (controls), pikiran, perasaan atau tingkah laku

orang lain.(Khatib, 2005: 7). Sedangkan pengertian secara khusus dapat

dilihat dari beberapa pendapat antara lain:

Muchson dalam Khatib (2005: 8), mendefinisikan kepemimpinan

sebagai kemampuan menghendel orang lain untuk memperoleh hasil

maksimal dengan friksi sedikit mungkin dan kerja sama yang besar.

Kepemimpinan adalah kekuatan semangat atau moral yang kreatif dan

terarah. Sementara, John Pfiffner dalam Khatib (2005: 8), dalam bukunya

yang berjudul public administration memberikan definisi kepemimpinan

adalah seni untuk mengkoordinasi dan memberikan dorongan terhadap

individu atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Pengertian Kewirausahaan

Istilah kewirausahaan mulai dipopulerkan sejak tahun 1990. Sebelum

itu istilah kewirausahaan atau entrepreneur (bahasa perancis) adalah lebih

populer yang artinya orang yang memberi barang dengan harga pasti,

meskipun orang itu belum tahu dengan harga berapa barang itu akan dijual.

Kemudian kewirausahaan dipersamakan dengan entrepreneurship atau

wirausaha diartikan berbeda beda namun pada prinsipnya maksud dan ruang

lingkupnya sama. Kewirausahaan berasal darikata Wirausaha. Wirausaha

Page 27: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

11

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

berasal dari kata wira artinya berani, utama, mulia. Usaha berarti kegiatan

bisnis komersil maupun non komersil. Jadi kewirausahaan diartikan secara

harfiah sebagai hal-hal yang menyangkut keberanian seseorang untuk

melakukan kegiatan bisnis maupun non bisnis secara mandiri.(Daryanto, dan

Aris Dwi Cahyono, 2013 : 3).

Sementara Soeparman Soemahamidjaja dalam Daryanto, dan Aris

Dwi Cahyono,(2013 :3). Kewirausahaan berasal dari istilah entrepreneurship

yang sebenarnya berasal dari kata entrepreneur yang artinya suatu

kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang

dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses

dalam menghadapi tantangan hidup.

Menurut Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl dalam Hendro buku

Entrepreneurship, Kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif yang

membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa di

nikmati oleh orang banyak. Sementara itu, Zimmerer dalam Anwar (2017:

3), mengartikan kewirausahaan adalah sebagai suatu proses penerapan

kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan

peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).( Kasmir, 2017: 20).

Marzuki Usman dalam Daryanto, dan Aris Dwi Cahyono, (2013 : 3)

mengatakan entrepreneur adalah seorang yang memiliki kombinasi unsur

elemen internal yang meliputi kombinasi inovasi, visi, komunikasi,

optimisme, dorongan semangat dan kemampuan dan kemampuan untuk

memanfaatkan peluang usaha.

Enterpreneur adalah (1) orang yang menanggung resiko; (2) orang

yangmengurus perusahaan; (3) orang yang memobilitasi an mengalokasikan

modal; (4) orang yang mencipta barang baru dan sebagainya.

Dalamkepustakaan bisnis, beberapa dsarjana Amerika memberi arti

entrepreneurship sebagai kegiatan individual atau kelompok yang membuka

usaha baru dengan maksud memperoleh keuntungan (laba), memelihara

Page 28: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

12

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

usaha dan membesarkannya, dalam bdang produksi atau distribusi barang-

barang ekonomi atau jasa.(Rusdiana, 2018: 26).

Kewirausahaan atau entrepreneurship bermakna bentuk aktivitas

untuk melakukan pekerjaan yang sulit, kompleks, dan beresiko dengan cepat

melakukan aksi atau inisiatif sehingga diperoleh keuntungan (benefit).

Kewirausahaan adalah upaya memanfaatkan kesempatan dalam

kesempitan.(Bambang Murdaka Eka Jati dan Tri Kuntoro Priyambodo, 2015

: 8).

Menurut Alma dalam Tontowi (2016:7) Entrepreneur adalah seorang

inovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk menciptakan

peluang-peluang, mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran untuk

menaklukan cara berfikir lamban dan malas. Entrepreneur memiliki sikap

dan perilaku yang unik, yang mampu menangkap peluang di mana orang lain

mungkin tidak dapat melihatnya. Artinya tidak semua orang memiliki

motivasi dan jiwa yang sama untuk menjadi entrepreneur. (Tontowi,

2016:7). Entrepreneur adalah seorang yang mampu memanfaatkan peluang

kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang

tersebut.(Tontowi, 2016:2).

Entrepreneur adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko

untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani

mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha

tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.

Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau berkelompok. Seorang

wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha mencari, memanfaatkan,

serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan.

Resiko kerugian merupakan hal yang biasa karena mereka memegang

prinsip bahwa faktor kerugian pasti ada. Bahkan, semakin besar resiko

kerugian yang bakal dihadapi, semakin besar pula peluang keuntungan yang

dapat diraih. Tidak ada istilah rugi selama seseorang melakjukan usaha

Page 29: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dengan penuh keberanian dan penuh perhitungan. Inilah yang disebut

dengan jiwa wirausaha.(Kasmir, 2017: 19).

Jiwa kewirausahaan mendorong minat seseorang untuk mendirikan

dan mengelola usaha secara profesional.(Kasmir, 2017: 20). Kepala sekolah

yang memiliki jiwa kewirausahaan adalah mereka yang mempunyai sikap

serta perilaku yang kreatif dan inovatif dalam memimpin dan mengelola

organisasi sekolah secara efektif, efisien, produktif, dan

akuntabel.Karakteristik kepala sekolah yang memiliki jiwa kewirausahaan

akan memiliki karakteristik sebagai berikut: percaya diri, berfikir positif,

pantang menyerah dan berorientasi pada hasil, belajar bagaimana menangani

resiko, berjiwa kepemimpinan, mengembangkan sikap kreatif, dan inovatif

serta berfikir jauh kedepan (visioner).(Mulyasa, 2013:197).

Schumpeter dalam Wawan Dhewanto (2013 : 17) menjelaskan

bahwa entrepreneur adalah seorang yang berani mengambil resiko,

berinisiatif, dan tidak tergantung pada oang lain. Sementara Gundry dan

Kickul dalam Wawan Dhewanto (2013:18). Kewirausahaan

(Entrepreneurship) adalah pengidentifikasi dan pengeksploitasi kesempatan

yang belum tereksploitasi.

Ahmad Sanusi dalam Rusdiana (2018: 45) Kewirausahaan adalah

nilai yang diwujudkan dalam prilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga

penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil. Kewirausahaan adalah

proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif)

yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.

Menurut Wawan Dhewanto (2013 :18) Entreprenueur dapat

didefinisikan sebagai seseorang yang mengorganisasi, mengatur dan

memperkirakan risiko dari bisis atau usaha. Entrepreneur adalah mereka

yang mampu melihat peluang dan mengambil inisiatif memobilitasi sumber

daya yang tersedia untuk membuat produk dan jasa yang baru.(Jenu Widjaja

Tandjung dan Lenny Wijaya, 2018 : 58).

Page 30: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Peter Drucker dalam Jenu Widjaja Tandjung dan Lenny Wijaya,

(2018 : 58) Entrepreneur adalah seseorang yang sesungguhnya mencari

perubahan, menanggapi perubahan tersebut serta mengeksploitasinya

sebagai sebuah peluang.Daft dalam Jenu Widjaja Tandjung dan Lenny

Wijaya, (2018 : 58) Entrepreneur adalah pria atau perempuan yang

menanggung kepemilikan resiko hukum dan keuangan dan menerima

keuntungan bisnis.

Keitner dalam Tri Siwi Agustina (2015: 3) Menjelaskan bahwa

kewirausahaan adalah sebuah proses dimana seseorang atau sebuah

organisasi menjawab peluang sekalipun sumber daya yang tersedia yang

dimiliki terbatas. Dari pemgertian tersebut dapat dikatakan bahwa seorang

wirausaha adalah oramg yang selalu berubah.

Barringer dalam Jenu Widjaja Tandjung dan Lenny Wijaya, (2018 :

59) bahwa entrepreneurship adalah proses di mana individu mengejar

peluang tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka miliki saat ini.

Sementara Menurut Cole Jenu Widjaja Tandjung dan Lenny Wijaya, (2018 :

59) Entrepreneurship adalah kegiatan dimana hasilnya berupa manfaat

melalui pengembangan bisnis yang berorientasi pada laba.

Winardi dalam Isnaini Nur Qomariah (2017: 20), entrepreneur

adalah seorang yang menciptakan sebuah bisnis baru, dengan menghadapi

resiko dan ketidak pastian, yang bertujuan untuk mencapai laba serta

pertumbuhan melalui pengidentifikasian peluang-peuang melalui kombinasi

suber daya yang diperlukan untuk mendapat manfaatnya.Sedangkan menurut

Daryanto dalamIsnaini Nur Qomariah (2017: 20), kewirausahaan adalah

usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkomunikasikan sumber-

sumber melalui cara baru dan berbeda untuk memenangkan pasar.

Menurut Robert D. Hhisrich, dkk. dalam Arif Yusuf Hamali.(2016:

9) kewirausahaan didefinisikan sebagai sebuah prosos dinamis dalam

menciptakan tambahan kekayaan. Kekayaan dihasilkan oleh individu yang

Page 31: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

menanggung resiko utama dalam hal modal, waktu, dan/ atau komitmen

karier atau menyediakan nilai bagi beberapa produk atau jasa.

Kewirausahaan adalah orang (wirausaha) yang mempunyai

pengalaman, keahlian, dan kemampuan untuk mengorganisasikan sebuah

usaha, baik dari awal atau yang sudah berjalan untuk tujaun pribadi, yaitu

kemakmuran.(Hendro, 2011 : 27) Kewirausahaan adalah padanan dari kata

entrepreneurship dalam bahasa Inggris, unternehmer dalam bahsa Jerman,

Ondernemen dalam bahasa Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama

kewirausahaan. Kata entrepreneur berasal dari bahasa Prancis, entrepende

yang berarti petualang, pengambil resiko, kontraktor, pengusaha (orang yang

mengusahakan suatu pekerja tertentu), dan pencipta yang menjual hasil

ciptaannya.

Istilah ini di awali oleh Richard Cantillon, yaitu entrepreneurial is an

innovator and individual developing something unique and new. Istilah ini

kemudian dipopulerkan oleh ekonom J.B Say untuk menggambarkan para

pengusaha yang mampu mengelola sumber-sumber daya yang dipunyai

secara ekonomis (efektif dan efisien) dari tingkat produktivitas yang rendah

menjadi lebih tinggi. Ada lagi pendapat bahwa wirausaha adalah pelaku

utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya adalah melakukan

inovasi atau kombinasi-kombinasi yang baru untuk sebuah inovasi.(Hendro,

2011: 29).

Kewirausahaan adalah kesatuan terpadu dari semangat, nilai-nilai dan

prinsip serta sikap, kuat, seni, dan tindakan nyata yang sangat perlu, tepat

dan unggul dalam menangani dan mengembangkan perusahaan atau kegiatan

lain yang mengarah pada pelayanan terbak kepada langganan dan pihak-

pihak lain yang bekepentingan termasuk masyarakat, bangsa, dan

negara.(Lantip, 2013: 2).

Kewirausahaan adalah sebuah pegetahuan yang merupakan hasil uji

coba dilapangan, dikumpulkan, diteliti, dan dirangkai sebagai sumber

informasi yang berguna bagi orang lain yang membutuhkan sehingga

Page 32: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kewirausahaan bisa dimasukkan kedalam disiplin ilmu baik itu yang bersifat

teori ataupun yang bersifat empiris (hasil uji lapangan).(Hendro, 2011: 30).

Dapat disimpulkan bahwa entrepreneurship adalah suatu pengetahuan untuk

mengelola sesuatu yang ada pada diri untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan

agar lebih optimal (baik) sehingga bisa memningkatkan taraf hidup dimasa

mendatang.

Menurut Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl dalam Hendro

(2011: 30) buku Entrepreneurship, katanya setiap wirausaha yang sukses

memiliki empat unsur pokok, yaitu:

1. Kemampuan (hubungan dengan IQ dan Skill)

a) dalam membaca peluang

b) dalam berinovasi

c) dalam mengelola

d) dalam menjual

2. Keberanian (hubungan dengan EQ dan Mental)

a) dalam mengatasi ketakutan

b) dalam mengendalikan resiko

c) untuk keluar dari zona kenyamanan

3. Keteguhan hati (hubungan dengan motivasi diri)

a) persistence (ulet), pantang menyerah

b) deterjen (teguhakan keyakinan)

c) kekuatan akan pikiran (power of mind) bahwa anda juga bisa

4. Kreativitas yang menularkansebuah inspirasi sebagai cikal bakal ide

untukmenemukan peluang berdasarkan intuisi (hubungannya dengan

experiences)

Seorang entrepreneur harus bisa melihat suatu opportunity atau

peluang dari kacamata (perspektif) yang berbeda dari orang lain, atau yang

tidak terpikirkan oleh orang lain yang kemudian bisa diwujudkan menjadi

value. Entrepreneur yang berhasil adalah entrepreneur yang mampu

bertahan dengan segala keterbatasannya, dan meningkatkan untuk

Page 33: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

memasarkan (tidak hanya menjual) peluang tersebut dengan baik serta terus

menciptakan reputasi yang membuat perusahaan bisa berkembang.

Dalam Al-Qur’an juga memiliki ayat-ayat yang menunjukkan secara

tegas agar umat manusia bekerja dengan sepenuh kemampuannya dan sesuai

dengan profesinya. Diantaranya terdapat dalam Qur’an surat An-Najm ayat

39-40

Artinya : Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa

yang telah diusahakannya, Dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat

(kepadanya).(Anonim, Q.S. An-Najm ayat 39-40: 476)

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

kewirausahaan adalah seorang manajer resiko (risk manajer) dengan

kemampuan kreatifitasnya bisa mengoptimalkan segala sumber daya yang

ada, baik itu sumber daya intelektual, material, maupun waktunya untk

menghasilkan suatu produk yang berguna bagi dirinya dan orang lain.

3. Tujuan kewirausahaan

a) Meraih keuntungan profit

b) Meningkatkan ekonomi keluarga

c) Mengembangkan ide, bakat, kemampuan (sumber daya) dan

keterampilan menjadi penghasilan

d) Merekrut tenaga kerja

e) Sumber penghasilan bagi masyarakat.(Muchson, 2017: 16).

Menurut Daryanto dan Aris Dwi Cahyono, (2013: 6) tujuan

kewirausahaan sebagai berikut:

a) Meningkatkan jumlah kewirausahawan yang sukses

b) mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausahawan untuk

menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Page 34: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c) Membudayakan semangat, sikap, prilakudan kemampuan kewirausahaan

dkalangan masyarakat yang mampu, handal dan unggul.

d) Menumbuhkembangkan kesadaran kewirausahaan yang tangguh dan

kuat.

Menurut Basrowi (2011: 7) Tujuan kewirausahaan sebagai berikut:

a) Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas

b) Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para para pelaku wirausaha

untuk menghasilkan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat

c) Membudayakan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan

kewirausahaan dikalangan masyarakat yang mampu, andal dan unggul

d) Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang

tangguh, kuat terhadap masyarakat.

4. Ciri-ciri Wirausahawan yang yang berhasil

Berikut ini beberapa ciri wirausahawan yang dikatakan berhasil,

a) Memiliki visi dan tujuan yang jelas.

b) Inisiatif dan selalu proaktif

c) Berorientasi pada prestasi

d) Berani mengambil resiko

e) Kerja keras

f) Bertanggung jawab

g) Komitmen pada berbagai pihak

h) Mengembangkan dan memelihara hibunganbaik dengan berbagai

pihak.(Kasmir, 2017: 30).

5. Jiwa Kewirausahaaan di Sekolah

Jiwa kewirausahaan mendorong minat seseorang untuk mendirikan

dan mengelola usaha secara profesional. Kepala sekolah yang memiliki jiwa

kewirausahaan adalah mereka yang mempunyai sikap serta prilaku yang

kreatif dan inovatif dalam memimpin dan mengelola organisasi sekolah

secara efektif, efisien, produktif, dan akuntabel. Hal tersebut diwujudkan

dengan cara mencari dan menerapkan prosedur kerja dan teknologi baru

Page 35: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

yang bermanfaat bagi terwujudnya prinsip-prinsip. “good school

governance” (pengelolaan sekolah yang baik). (Kasmir, 2017: 20).

Karakteristik kepala sekolah yang memiliki jiwa kewirausahaan juga

meliputi ciri-ciri orang yang memiliki jiwa kewirausahaan pada umumnya.

Oleh karena itu seorang kepala sekolah yang memiliki jiwa kewirausahaan

sedikitnya akan memiliki karakteristik sebagai berikut: percaya diri, berfikir

positif, pantang menyerah dan berorientasi pada hasil, belajar bagaimana

menangani resiko, berjiwa kepemimpinan, mengembangkan sikap kreatif,

dan inovatif serta berfikir jauh kedepan (visioner). Sehubungan dengan itu,

salah satu faktor kunci keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah adalah

kemampuannya dalam berinovasi dan menciptakan gagasan brilian agar

sekolahnya menjadi efektif dan produktif. Dalam hal ini, inovasi merupakan

faktor pendukung keberhasilan kepala sekolah yang handal, sehingga

mencapai sukses karena mampu menciptakan gagasan baru dalam

membangun image sekolah. Untuk kepentingan tersebut, upaya yang perlu

dilakukan oleh kepala sekolah adalah menunjukan tingkat keefektifan

sekolahnya berdasarkan model efektivitas yang beragam dengan standar

kualitas lulusan yang tinggi.

Kepemimpinan kepala sekolah yang berjiwa kewirausahaan harus

mampu menerapkan beberapa hal sebagai berikut.

a) Berpikir kreatif dan inovatif

b) Mampu membaca arah perkembangan dunia pendidikan

c) Menunjukan nilai lebh dari komponen setiap sistem persekolahan yang

dimiliki

d) Menumbuhkan kerjasama tim, sikap kepemimpinan, kebersamaan, dan

hubungan yang solid dengan segenap warga sekolah

e) Membangun pendekatan personal yang baik dengan lingkungan sekitar

dan tidak cepat puas diri dengan apa yang telah diraih

Page 36: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

f) Meningkatkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dan teknologi yang

digunakan untuk meningkatkan kualitas ilmu amaliah dan amal

ilmiahnya.

g) Menjawab tantangan masa depan dengan bercermin pada masa lalu dan

masa kini agar mampu mengamalkan konsep manajemen sistem

informasi dan teknologi modren.

Kemampuan kepala sekolah yang memiliki jiwa kewirausahaan

dalam berinovasi sangat menentukan keberhasilan sekolah yang

dipimpinnya, karena mampu menyikapi kebutuhan, keinginan dan harapan

masyarakat akan jasa pendidikan bagi anak-anaknya. Oleh karena itu,

keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah dalam memimpin sekolahnya

sengat diwarnai oleh kemampuan individual yang kreatif dan inovatif dalam

mewujudkan potensi kreativitas yang dimiliki dalam bentuk inovasi yang

bernilai.

Kepala sekolah yang memiliki jiwa kewirausahaan adalah mereka

yang memiliki kreativitas tinggi sebagai kekuatan hidup dann energi yang

mengarah pada keunggulan sekolah. Dalam setiap satuan pendidikan yang

unggul, kreativitas muncul dalam setiap rumpun atau bidang pada semua

jenjang ketika keunikan warga sekolah kh ususnya pendidik dan tenaga

pendidikan dihargai dan dirayakan. Oleh karena itu, kepala sekolah adalah

mengapresiasi apa yang terbaik dalam diri guru dan pegawai, termasuk

dalam diri peserta didiknya.

Kepala sekolah perlu tahu bahwa kekayaan orgnisasi sekolah sama

dengan kualitas gagasan inovatif yang dimiliki oleh setiap pendidik dan

tenaga kependidikan. Kepala sekolah juga perlu tahu bahwa sebagian besar

warga sekolah kreatif sama dengan dorongan yang diberikan untuk menjadi

kreatif. Manfaat modal intelektual ini dapat diraih melalui proses dan

lingkungan yang dirancang untuk menghargai perbedaan individu dan

menerapkannya dalam memecahkan masalah secara kreatif, mengatasi

tantangan secara kreatif dan emebuat keputusan besar serta melaksanakan

Page 37: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

solusi yng ditetapkan. Ducker pernah menyatakan bahwa kebanyakan yang

tampak dalam inovasi yang berhasil bukanlah kejadian yang menyenangkan

dari silaunya kekaburan pemahaman, tetapi merupakan penerapan sesuatu

secara cermat dengan mengikuti disiplin manajeme secara

sistematis.(Mulyasa, 2013: 197-199).

Untuk menanamkan wirausaha disekolah maka peran dan keaktifan

guru dalam mengajar harus menarik, Selain itu peran aktif para siswa juga

dituntut karena sasaran pengajaran ini adalah keberhasilan siswa bukan

keberhasilan guru.(Daryanto dan Aris Dwi Cahyono, 2013: 15). Faktor yang

berperan dalam membuka dan menerapkan minat untuk berwirausaha

disekolah adalah menyangkut:

a) Aspek kepribadian para siswa sendiri

b) Hubungan dengan teman-teman di sekolah

c) Hubungan dengan orang tua dan famili

d) Hubungan dengan lingkungannya.

Faktor yang memicu dan dorongan agar siswa mau berusaha adalah:

a) Adanya praktek kcil-kecillan dalam bisnis dengan temannya

b) Adanya tim bisnis di sekolah yang dapat diajak kerjasama dalam

berwirausaha

c) Adanya dorongan dari orang tua, famkilinya untuk berwirausaha

d) Adanya pengalaman dalam berwirausaha sebelum mereka masuk

sekolah.

a. Etika kewirausahaan

Etika pada dasarnya adalah suatu komitmen untuk melakukan apa

yang benar dan menghindari apa yang salah. Etika kewirausahaan adalah

suatu kode etik pelaku aktor berdasarkan nilai-nilai moral dan norma

yang dijadikan tuntutan dalam membuat keputusan dan memecahkan

persoalan. Etika kewirausahaan sangat penting untuk mempertahankan

loyalitas pemilik kepentingan dalam membuat keputusan dan

memecahkan persoalan organisasi. Demikian halnya bagi sekolah-

Page 38: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

sekolah yang mengembangkan program kewirausahaan, perlu

memerhatika etika kewirausahaan, agar keputusan-keputusan yang

diambil dapat diterima oleh berbagai pihak yang berkepentingan.

(Mulyasa, 2013: 203).

Menurut Zimmerer dalam Rusdiana (2018: 131) Etika bisnis

adalah kode etik perilaku engusaha berdasarkan nilai-nilai moraldan

norma yang dijadikan tuntutan dalam membuat keputusan dan

memecahkan persoalan yang dihadapi. Sementara menurut Ronald J.

Ricky M. Giffin dalam Rusdiana (2018: 132) Etika bisnis sering

digunakan untuk menunjukan perilaku etika dari seorang manajer atau

karyawan suatu organisasi. Etika bisnis sangat penting untuk

mempertahankan loyalitas pemilik kepentingan. Dengan demikian, etika

kewirausahaan dalam konteks bisnis adalah kode etik perilaku pengusaha

berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam

berusaha dan memecahkan persoalan yang dihadapi dalam suatu

perusahaan atau organisasi.

Pada umunya terdapat tiga tingkatan norma etika, yaitu

1. Hukum yang berlaku bagi masyarakat dalam mengatur perbuatan

yang bileh atau tidak boleh dilakukan.

2. Kebijakan dan prosedur organisasi, yang memberi arahan khusus

bagi setiap orang dalam organisasi ketika mengambil suatu

keputusan.

3. Moral individual, yang sangat penting bagi setiap orang untuk

menghadapi suatu keputusan yang tidak diatur secara formal.

Sejalan dengan pemikiran tersebut Josephson dalam Mulyasa

(2013: 203) Mengemukakan sedikitnya sepuluh prinsip etika yang

mengarahkan perilaku, yaitu:

1. Kejujuran

2. Integritas

3. Menepati janji

Page 39: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

4. Kesetiaan

5. Kewajaran/ keadilan

6. Suka membantu orang lain

7. Hormat terhadap orang lain

8. Bertanggung jawab

9. Mengejar keunggulan, dan

10. dapat dipertanggungjawabkan

Untuk mempertahankan standar etika sebagaimana dikemukakan

diatas perlu dilakukan beberapa upaya sebagai berikut.

1. Menciptakan kepercayaan

2. Mengembangkan kode etik

3. Melaksanakan kode etik secara konsisten

4. Melindungi hak perorangan

5. Mengadakan penelitian etika

6. Melakukan audit etika secara priodik

7. Mempertahankan standar etika yang tinggi

8. Menghindari etika tercela

9. Menciptakan budaya komunikasi optimal

10. Melibatkan orang lain dalam mempertahankan etika.

Disamping perlu memerhatikan standar etika; terdapat beberapa

hal yang harus dipertanggungjawabkan sekolah yaitu tanggung jawab

terhadap stakeholders dan tanggung jawab organisasi. Tanggung jawab

terhadap stakeholders perlu dilakukan sekolah dalam rangka

mempertanggungjawabkan program-program yang dilaksanakan sekolah

dengan cara mendengarkan pihak lain dan menghormati pendapatnya,

meminta input kepada anggotanya, memberikan umpan balik yang

positif maupun negatif serta memberikan kepercayaan.

Bagi sekolah yang mengembangkan program kewirausahaan,

etika kewirausahaan ni perlu di sosialisasikan dan dipahami oleh seluruh

warga sekolah, agar mereka memberikan dukungan terhadap seluruh

Page 40: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

program yang dikembangkan. Dalam pelaksanaan sosialisasi, dapat juga

melibatkan komite sekolah, agar mereka memberikan dukungan terhadap

program kewirausahaan yang dikembangkan di sekolah, dan

menjunjung tinggi kode etika kewirausahaan yang ditetapkan.(Mulyasa,

2013: 204).

Rohmat (2015:47) mengungkapkan bahwa etika berbisnis dalam

Islam antara lain:

a) Saling Rela

Dalam etika berbisnis, kedua belah pihak saling menjaga kepercayaan,

tanggung jawab dan kerelaan hati ketika berbisnis.

b) Riba

Riba merupakan perbuatan yang diharamkan dalamIslam. Dalam etika

bebisnis harus adanya sistemtransparan, sehinga kedua pihak

mengetahui apapun yang terjadi dalam kegiatan bisnis

c) Tidak mengurangi timbangan,takaran dan ukuran

d) Ihtikar/ Menimbun/ Monopoli

Seburuk-buruk hamba adalah orang yang melakukan ihtikar yaitu jika

ia mendengar harga barang murah dirasakannya barang itu dan jika

harganya melambung tinggi ia bergembira.

e) Tidak mengandung Gharar dan Maisir

Ketika berbisnis benar-benar terjauh dari Gharar dan Maisir. Gharar

adalah ketidak jelasan, sedangkan Maisir adalah perjudian.

b. Manfaat kewirausahaan bagi pelaku kewirausahaan adalah

1) Dengan meraih keuntungan/profit maka dapat meningkatkan skala

usaha/bisnis sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pribadi,

keluarga, dan pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis.

2) Dengan meningkatnya ekonomi keluarga maka kesejahteraan hidup

meningkat.

3) Dengan berkembangnya ide, bakat, kemampuan (sumber daya) dan

keterampilan maka menjadi sumber penghasilanmaka menjadi bukti

Page 41: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

bahwa sumber daya tersebut telah dikelolan dengan efektif dan

efisien (tidak sia-sia).

4) Dengan merekruit tenaga kerja dapat menggurangi pengangguran

5) Dengan menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat maka dapat

meningkatkan taraf hidup masyarakat.

6) Dapat dijadikan sumber pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

7) Dapat mengembangkan jejaring bisnis maupun sosial.(Muchson,

2017: 16)

Manfaat kewirausahaan menjurut Daryanto dan Aris Dwi

Cahyono (2013, 7).

1) Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi

pengangguran.

2) Memberi contoh bagaimana harus berkerja keras, tekun dana punya

kepribadian unggul yangpantas diteladani

3) Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri

disiplin, tekun jujur dalam menghadapi pekerjaan

4) Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak

berfoya-poya dan tidak boros

5) Sebagai sumber penciptaan dan perluasan kesempatan kerja

6) Pelaksana pembangunan bangsa dan negara

7) Meningkatkan kepribadian dan martabat/ harga diri

8) Memajukan keuangan

9) Melaksanakan persaingan yang sehat dan wajar.

Manfaat Kewirausahaan menurut Thomas Zimmerer dan Norman

Scarborough dalam Arif Yusuf Hamali (2016 : 61).

1) Peluang untuk menentukan nasib sendiri

2) Peluang untuk melakukan perubahan

3) Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya

4) Peluang untuk meraih keuntungan yang menakjubkan

Page 42: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

5) Peluang untuk berperan dalam masyarakat dan endapat pengakuan

atas usaha sendiri

6) Peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan bersenang-

senang dalam mengerjakannya.

6. Bentuk-Bentuk Usaha Bisnis

Secara umum bentuk-bentuk usaha dibagi menjadi beberapa bentuk,

seperti bentuk usaha perorangan, perusahaan komanditer (CV), firma, dan

perseorangan (PT). Masing-masing mempunyai prasyarat dalam

mengurusnya serta pajak yang akan dibayarkan kepada pemerintah. Untuk

lebih jelasnya berikut ini penjelasan masing.

a) Bentuk Perusahaan Perseorangan.

Bentuk ni sangat sederhana,mudah pengorganisasinya, dan dimiliki oleh

satu orang. Pengelolaan, keuntungan dan kerugian ditanggung sendiri.

b) Perusahaan Komanditer (Comandditaire Vennoischap/CV)

CV adalah sebuah perusahaan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih

yang terdiri dari naggota yang mengurus perusahaan dan melibatkan

seluruh harta pribadinya.

c) Firma (Fa)

Firma adalah kerjasama dua orang atau lebih yang mengumpulkan

kekayaannya (uang, tenaga, sarana keahlian dan lain-lain).

d) Perseroan Terbatas (PT)

PT adalah bentuk usaha yang anggotanya terdiri dari dua atau lebih

(modalnya berupa saham) yang secara formal diatur undang-undang,

ruang ingkup dan kegiatna telah ditentukan dalam piagam yang

diresmikan dalam lembaran negara.

e) Bentuk Usaha Waralaba/franchise

Selain keempat bentuk usaha diatas masih banyak bentuk lainnya,

diantaranya adalah bentuk usaha waralaba (franchise). Franchise adalah

kontrak perjanjian pemakaian nama, merk dagang,dan logo perusahaan

tertentu (franchisor) yang didalamnya dicantumkan ikhtisar peraturan

Page 43: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

pengoperasiannya oleh perusahaan yang menggunakan franchise, jasa

yang digunakan oleh franchisor, dan persyaratan keuangan.(Lantip,

2013: 44-48)

a. Bentuk-bentuk usaha sekolah antara lain:

a) Budidaya Pertanian, seperti tanaman kacang panjang, gambas,

jagung, pare, labu air.

b) Kerajinan seperti, Hiasan rumah, kerajinan piring dari sapu lidi, tas

yang terbuat dari tali wol, bros jilbab, tempat tisu, bunga dan

berbagai kerajinan-kerajinan lainnya.

c) Pengolahan Makanan, seperti pempek sambel, kue, dan es krim yang

di buat dari roti oreo dan lain-lain.

b. Mengembangkan Program Kewirausahaan di Sekolah

Kewirausahaan adalah kemampuan yang didalamnya

mengandung unsur-unsur bakat (talents), ilmu pengetahuan dan

keterampilan. Didalam dunia pendidikan nyata kita banyak menjumpai

seseorang yang memiliki sebuah usaha yang sangat maju, se,entara

diketahui bahwa latar belakang pendidikan yang bersangkutan tidak

selalu berarti. Kondisi seperti ini dapat dikatakan bahwa seseorang

tersebutmemiliki bakat sejak lahir. Apabila orang semacam ini sambil

berjalan berusaha meningkatkan kemampuannya, baik yang termasuk

dalam kompetensi bidang usaha, pengetahuan, dan keterampilan, maka

dapat dipastikan usahanya akan berkembang.(Mulyadi Nitisusastro,

2017: 34).

Terdapat beberapa tahap yang yang sebaiknya diterapakan dalam

mengembangkan kewirausahaan di sekolah, agar berhasil dengan baik

yaitu:

a) Mengidentifikasi tujuan yang akan dicapai

b) siap atas resiko yang akan diterima, baik tenaga, uang, ataupun

waktu

Page 44: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c) yakin akan kemampuan membuat rencana, mengorganisasi,

mengkoordinasi, dan melaksanakannya

d) komitmen terhadap kerja keras sepanjang waktu, dan merasa penting

atas keberhasilan atas wirausahaanya

e) kreatif dan yakin dapat mengembangkan hubungan baik dengan

pelanggan, tenaga kependidikan, orang tua masyarakat, dunia usaha

yang berpengaruh terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

f) menerima tantangan dan penuh tanggung jawab atas keberhasilan

dan kegagalannya.(Mulyasa, 2013: 181).

B. Studi Relevan

Sepanjang yang penulis ketahui bahwa ada beberapa penelitian

sebelumnya mengangkat tema yang sama berkaitan dengan Kepemimpinan

Kepala Sekolah Dalam Menumbuhkan Entrepreneurship di SMANegeri 7 Kota

Jambi.

1. Bayu Dwi Cahyono, dengan judul tesis “Manajemen Pengembangan

Pendidikan Kewirausahaan Guna Peningkatan Kecakapan Hidup Bagi

Santri Di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 Ponorogo.” Hasil

penelitian menunjukan bahwa: bahwa, bidang kewirausahaan yang

dikembangkan di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 Ponorogo

meliputi penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup

berasrama santri. Pendidikan kewirausahaan dikemas dalam bentuk bagian-

bagian organisasi dalam wadah Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM)

yang dijalankan oleh santri kelas 5 KMI. Sasaran utama kecakapan hidup

yang ingin dicapai meliputi: kecakapan personal, kecakapan berfikir

rasional dan kecakapan sosial. Proses manajemen pendidikan

kewirausahaan di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 Ponorogo

dapat dibagi menjadi 2 yaitu: Pendidikan kewirausahaan melalui OPPM

bagi santri kelas 5 KMI dan program Ar-Rihlah Al-Iqtishadiyyah bagi santri

kelas 6 KMI. Pola pengembangan manajemen pendidikan kewirausahaan di

Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 Ponorogo dapat

Page 45: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dikelompokan menjadi : 1) Interaksi ke dalam 2) Interaksi ke luar 3)

Kaderisasi 4) Ekonomi proteksi Mandiri. Sedangkan efektivitas dari

manajemen pengembangan pendidikan kewirausahaan di Pondok Modern

Darussalam Gontor Kampus 2 Ponorogo dapat dilihat dari segi efisiensi

internal, efisiensi eksternal, efektivitas internal dan efektivitas eksternal.

Adapun perbedaan penelitian diatas dengan peneliti lakukan yaitu terletak

pada judul mengenai jiwa entrepreneurship dan manajemen pendidikan

kewirausahaan yang dikemas dalam wadah oraganisasi pelajar pondok

pesantren. Persamaannya ialah sama-sama membahas tema kewirausahaan.

2. Emi Tavipi, dengan judul skripsi “Manajemen Kewirausahaan Di Pondok

Pesantren El-Bayan Bendasari Majenang Cilacap Jawa Tengah” Hasil

penelitian ini menunjukan bahwapelaksanaan Manajemen kewirausahaan di

Pondok Pesantren El-Bayan cukup baikdengan memaksimalkan sumber

daya yang dimiliki baik sumberdaya manusiamaupun sumber daya

alam.Terbukti dengan kinerja santri yang profesional dan penuh tanggung

jawab.Adapun pelaksanaan Manajemen Pondok berbasis Kewirausahaan ini

sebagaiaktualisasi fungsi dan peran pondok pesantren sebagai pencetak

sumber dayamanusia yang unggul. Analisis SWOT diperoleh strategi SO,

ST, WO, WT.Adapun perbedaan penelitian ini dengan yang peneliti lakukan

ialah dalam pelaksanaan manajemen, melalui strategi analisis swot,

persamaannya masih terkait mengenai kewirausahaan.

3. Isnaini Nur Kholimah, dengan judul skripsi “Manajemen pengembangan

kewirausahaan di madrasah aliyah al-islam jamsaren surakarta tahun ajaran

2016/2017” Hasil penelitian ini menunjukan bahwa manajemen

pengembangan kewirausahaan Madrasah Aliyah Al-Islam Jamsaren terdiri

dari 3 tahap yaitu (1) perencanaan, meliputi menyusun kurikulum yang

didalamnya ada silabus, RPP, mata pelajaran( otomotif, tatabusana, dan

handcraft),skill SDM/guru, biaya.(2) pelaksanaan meliputi kegiatan

kewirausahaan lebih menekankan praktek dari pada teori. Kegiatan

kewirausahaan antara lain: a) otomotif, b) tatabusana, c)

Page 46: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

handcraft/senirupa.(3)evaluasi meliputi kepala madrasah melakukan

supervisi dan memantau kinerja guru, dan hasil siswa Adapun hambatan

yang ada diantaranya: kurangnya fasilitas sanpras, dana, skill guru, minat

siswa dan waktu. Solusi untuk mengurangi hambatan tersebut adalah:

menambah jumlah sarpras, mengadakan seminar untuk guru, mengajukan

proposal kepada instansi pemerintah, almuni, sll, melakukan sosialisasi

kepada siswa dan menambah program baru,meneruskanrencana yang telah

dibuat meski periode kepempimpinan berganti secara fleksibel.

Perbedaan penelitian ini dengan peneliti lakukan ialah dari segi sisi

pengembangan kewirausahaan dan mempokuskan dalam perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi. sedangkan persamaannya membahas

kewirausahaan atau entrepreneurship.

Dengan demikian dari studi relevan ini secara keseluruhan dapat

dipahami bahwa persamaan dan perbedaan antara penelitian ini adalah:

1. persamaan dalam penelitian ini adalah dalam menentukan tema judul

skripsi yaitumenumbuhkan jiwa entrepreneurship melalui program

kewirausahaan dan fokus pada kata kunci mengenai (kewirausahaan

sekolah)

2. Perbedaan dalam penelitian ini adalah secara garis besar tidak membahas

pengembangan pendidikan kewirausahaan secara menyeluruh, melainkan

menumbuhkan jiwa entrepreneurhip melalui program kewirausahaan.

Kemudian pemilihan lokasi tempat penelitian.

Page 47: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desaian Penelitian

Pendekatan ini berbentuk deskriptif kualitatif yang dilihat melalui sudut

pandang pendidikan dengan mengkaji tentang Menumbuhkan jiwa

entrepreneurship melalui program kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi.

Penelitian kualitatif adalah penelitian ynag menggunakan latar alamiah, dengan

maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan

melibatkan berbagai metode yang ada. Dalam kualitatif adalah metode yang

biasa nya dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan dan pemanfaatan

dokumen.

Dari uraian diatas menunjukan bahwa jenis metode yang dipilih adalah

pendekatan deskriptif kualitatif. Dalam pendekatan ini data yang di kumpulkan

adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Data tersebut mungkin

berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen

pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya.(Moleong, 2006: 11).

Metode penelitian berisi pengetahuan yang mengkaji mengenai metode

yang digunakan dalam penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data

yang valid (soheh) dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan

dikembangkan suatu pengetahuan sehingga dapat digunakan untuk memahami,

memecahkan dan mengantisipasi masalah yang bersangkutan dari data alami dan

mempunyai akurasi yang mendalam. Metode penelitian merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.( Abdul Manab,

2015:1).

Page 48: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

30

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Kota Jambi,

yang tepatnya beralamat di jalanJl. KH. M. Zuhdi Kel. Ulu Gedong Kec.

Danau Teluk Kota Jambi. Dari Hasil pengamatan peneliti sekolah ini sudah

merupakan salah satu sekolah yang berhasil dalam melakukan program

kewirausahaan

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang akan memberikan

informasi dan data yang diperlukan oleh peneliti. Adapun yang memberi

informasi atau informan dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru, staf

karyawan, dan siswa di SMA Negeri 7 Kota Jambi. Maka ditetapkan key

informan (informan kunci) adalah kepala sekolah, guru dan siswa yang

dijadikan sebagai informasi tambahan.

Subjek dalam penelitian ini sebagian diwawancarai dan didatangi

untuk di observasi secara langsung. Hal ini dilakukan untuk penyesuaian

informasi atau data yang diperoleh melalui wawancara dengan data yang

diperoleh melalui observasi melalui teknik trianggulasi, sehingga data atau

informasi sampai pada titik jenuh

C. Jenis dan Sumber Data.

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diambil dari sumber data primer atau sumber

pertama dilapangan. Data primer merupakam data yang diperoleh dari

sumber pertama baik dari individu maupun kelompok seperti hasil

wawancara atau pengisian kuesioner. (Abdul Manab, 2015: 202).

.

Page 49: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Dalam penelitian ini, sumber data primer yang diperoleh oleh

peneliti adalah: Hasil wawancara dengan kepala madrasah, guru, dan

siswa SMANegeri 7 Kota Jambi. Data tentang Menumbuhkan Jiwa

Entrepreneurship melalui Program Kewirausahaan, khususnya

mengenai:

1) Bagaimana progam kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi

2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan kepala

sekolah dalam menumbuhkan entrepreneurship di SMA Negeri 7

Kota Jambi

3) Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam menumbuhkan

entrepreneurship di SMA Negeri 7 Kota Jambi

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber kedua atau

sumber sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah

diolah lebih lanjut dan disajikan baik dari pihak pegimpul data maupun

oleh pihak lain atau data pendukung yang sangat diperlukian dalam

penelitian ini, diperoleh dengan cara melakukan pencatatan dengan

dokumen-dokumen.(Abdul Manab, 2015: 202).

Data sekunder yang diperoleh peneliti adalah data yang diperoleh

langsung dari pihak-pihak yang berkaitan berupa data-data sekolah dan

berbagai literatur yang relevan dengan pembahasan, seperti dokumen-

dokumen program kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi.

2. Sumber Data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah subjek dari

mana data diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau

wawancara dalam pengumpulan data, maka sumber data tersebut responden,

yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti

baik pertanyaan tertulis maupun pertanyaan lisan.

Page 50: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan uraian diatas “menurut Lofland Moleong, (2006:

157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-katadan

tindakan, selebihnya adalah data-data tambahan seperti dokumen dan

lain-lain. Berkaitan dengan hal itu maka jenis data dibagi dalam kata-

kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik.Data yang

diambil dalam penelitian ini adalah data mengenai Memunbuhkan Jiwa

Entrepreneurship melalui Program Kewirausahaan di SMA Negeri 7

Kota Jambi.

Dari penjelasan teori tersebut maka penulis dapat menentukan

sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1) Kepala Sekolah

Data atau informasi yang peneliti terima dari kepala sekolah adalah

mengenai menumbuhkan jiwa entrepreneurship melalui program

kewirausahaan, faktor pendukung dan penghambat dalam

menumbuhkan jiwa entrepreneurship, dan hasil dari menumbuhkan

jiwa entrepreneurship melalui program kewirausahaan di SMA

Negeri 7 Kota Jambi.

2) Wakil kepala sekolah bidang kurikulum

Data atau informasi yang peneliti terima dari waka kurikulum yaitu

sama dengan informasi yang penelti terima dari kepala sekolah

karena waka kurikulum dalam hal ini merupakan perwakilan dari

kepala madrasah disebuah lembaga pendidikan.

3) Tenaga Pendidik

Data atau informasi yang peneliti terima dari pendidik yaitu sama

dengan informasi yang peneliti terima dari kepala madrasah karena

tenaga pendidik dalam hal ini merupakan elemen penting di dalam

sebuah lembaga pendidikan.

Page 51: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

4) Karyawan

Data atau informasi yangpeneliti terima dari karyawan dalam hal ini

staf TU adalah mengenai dokumen sekolah dan pencapaian program

kewirausahaan.

5) Siswa

Data atau informasi yang diterima dari siswa adalah mengenai

bagaimana program kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi

6) Arsip, dokumen, kejadian dan peristiwa.

Data atau informasi yang peneliti kumpulkan dari arsip, dokumen,

kejadian, danperistiwa yaitu histori sekolah, keadaan umum sekolah,

dan dari kegiatan program kewirausahaan sekolah di SMA Negeri 7

Kota Jambi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelian ini menggunakan metode observasi,

wawancara dan dokumentasi.

1. Observasi

Menurut Arikunto dalam Imam Gunawan (2015: 142), Observasi

merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengadakan penelitian secara teliti, serta pencatatan secara sistematis.

Menurut Margono dalam Djam’an Satori dan Komariah (2009: 105),

mengungkapkan bhwa observasi diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek

penelitian.

Menurut Poerwandari dalam Imam Gunawan (2015:142),

berpendapat bahwa observasi merupakan metode yang paling dasar dan

paling tua, karena dengan cara tertentukita selalu terlibat dalam proses

mengamati. Semua bentuk penelitian baik itu kualitatif maupun kuantitatif

mengandung aspek observasi di dalamnya. Istilah obeservasi diarahkan pada

kegiatan memerhatikan secara akurat. Mencatat fenomena yang muncul dan

Page 52: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam fenomena tersebut. Hal

ini dapat membantu peneliti untuk mengumpulkan data dan mengetahui

bagaimana Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship melalui Program

Kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi.

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pegumpulan data untuk mendapatkan

informasi yang digali dari sumber data langsung melaui percakapan atau

tanya jawab.(Djam’an Satori, 2009: 130) Sementara, Wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu percakapan itu dilakukan oleh dua

pihak, yaitu pewawancara (Interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (intervieee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu,

maksud mengadakan wawancara seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba

dalam Moleong, (2006: 186) antara lain Mengkonstuksi mengenai orang,

kejadian, organisasi, perasaan motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain

kebulatan; mengkonstruks kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang

dialamai masa lalu; Memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang

diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memferivikasi,

mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik

manusia maupun bukan manusia (trianggulasi); dan memverifikasi,

mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti

sebagai pengecekan anggota.(Moleong, 2006: 186)

Dalam metode ini penulis gunakan untuk mewawancarai Kepala

Sekolah, guru dan peserta didik untuk memperoleh data tentangMembangun

Jiwa Entrepreneurship melalui Program Kewirausahaan di SMA Negeri 7

Kota Jambi.

3. Dokumentasi

Menurut Bungin, Teknik dokumentasi adalah salah satu metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitia sosial untuk menelusuri

data historis. ( Imam Gunawan, 2015: 177) Dokumen ialah Setiap bahan

tertulis ataupun film lain dari record yang tidak dipersiapkan karena adanya

Page 53: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

permintaan seorang penyidik.(Moleong, 2006: 216). Dari pengertian diatas

dapat disimpulkan bahewa dokumen merupakan sumber data yang

digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis

maupun, film, gambar (foto) dan karya-karya monumental yang semuanya

itu memberikan informasi bagi proses penelitian.

Adapun data yang dihimpun melalui metode dokumentasi dalam

penelitian ini adalah sejarah singkat berdirinya SMA Negeri 7 Kota Jambi,

daftar siswa, daftar pegawai, sarana dan prasarana, visi dan misi, struktur

organisasi, dan dokumen-dokumen lainya yang berkenaan dengan penelitian

ini. Jadi metode dokumentasi adalah cara pengambilan atau pengumpulan

data dengan cara pengumpulan suatu bukti-bukti tertulis, cetak, gambar dan

sebagainya.

E. Teknik Analisis Data

Analisi data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan

data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola menemukan apa

yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat di

ceritakan kepada orang lain.( Moleong, 2006, 248).

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Berpijak

kepada pernyataan Sradley yang dikutip oleh Sugiyono, berdasarkan tahapan dalam

penelitian kualitatif. Tahapan penelitian menurut Spradley adalah, bahwa proses

penelitian kualitatif setelah memasuki lapangan, dimulai dengan menetapkan

seorang informan kunci “key informant” yang merupakan informan yang

berwibawa dan dipercaya mampu membukakan pintu kepada peneliti untuk

memasuki obyek penelitian. Setelah itu peneliti melakukan wawancara kepada

informan tersebut, dan mencatat hasil wawancara.

Selanjutnya, perhatian peneliti pada obyek penelitian dan memulai

mengajukan pertanyaan deskriptif, dilanjutkan dengan analisis terhadap hasil

wawancara. Berdasarkan hasil dari analisis wawancara selanjutnya peneliti

Page 54: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

melakukan analisis domain. Pada langkah ini peneliti sudah menentukan fokus, dan

melakukan analisis taksonomi. Berdasarkan hasil analisis taksonomi, selanjutnya

peneliti mengajukan pertanyaan kontras, yang dilanjutkan dengan analisis

komponensial, hasil dari analisis kompensional, selanjutnya peneliti menemukan

tema-tema budaya. Berdasarkan temuan tersebut, selanjutnya peneliti menuliskan

laporan penelitian etnografi.

Jadi proses penelitian berangkat dari yang luas, kemudian memfokuskan,

dan meluas lagi. Terdapat tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian

kualitatif, yaitu analisis domain, taksonomi, dan komponensial, analisis tema

kultural.

Menurut Spradley dalam Moleong, 2006: 148) Ada empat tahap analisis

data yang diselingi dengan pengumpulan data yaitu:

1. Analisis Domain

Analisis domain dilakukan terhadap data yang diperoleh dari

pengamatan berperan serta/wawancara atau pengamatan deskriptif berarti

mengadakan pengamatan secara menyeluruh terhadap sesuatu yang ada

dalam latar penelitian.

Pada tahap analisis domain, peneliti merekam data data lapangan

dalam bentuk catatan-catatan lapangan, menafsirkan, dan menyeleksi

masing-masing data yang relevan dengan fokus masalah yang diteliti.

Peneltian mengenai menumbuhkan jiwa entrepreneurship melalui program

kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi. Dengan melalui wawancara

dan observasi yang kemudian peneliti menganalisis dengan memilih,

menggolongkan dan membuang data yang dianggap kurang penting serta

mengorganisir data-data tersebut sehingga data tersebut dapat disajikan

sebagaimana mestinya

2. Analisis Taksonomi

Setelah analisis domain, dilakukan pengamatan dan wawancara

terfokus berdasarkan fokus yang sebelumnya telah dipilih oleh peneliti. Oleh

hasil pengamatan terpilih dimanfaatkan untuk memperdalam data yang telah

Page 55: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

ditemukan melalui sejumlah pertanyaan kontras. Data hasil wawancara

terpilih dimuat dalam catatan lapangan yang terdapat dalam buku lampiran.

Data yangterkumpul diurai secara rinci dan mendalam melalui analisis

taksonomi.Setelah peneliti melakukan analisisis domain, sehingga

ditemukandomain-domain atau kategori dai situasi sosial tertentu, maka

selanjutnyadomain yang dipilih oleh peneliti dan selanjutnya ditetapkan

sebagaifokus penelitian, perlu diperdalam lagi melalui pengumpulan data

dilapangan. Pengumpulan data dilakukan secara terus menerus

melaluipengamatan, wawancara yang mendalam dan dokumentasi sehingga

datayang terkumpul menjadi banyak, pada tahap ini penulis melakukananalisis

taksonomi.

Dalam hal ini peneliti berusaha melihat secara mendalam bagaimana

menumbuhkan jiwa entrepreneurship melalui program kewirausahaan di SMA

Negeri 7 Kota Jambi.

3. Analisis Komponensial.

Setelah analisis taksonomi, dilakukan wawancara atau pengamatan

terpilih untuk memperdalam data yang telah ditemukan melalui pengajuan

sejumlah pertanyaan kontras.Data tersebut penulis sajikan secaranaratif, terkait

dengan menumbuhkan jiwa entrepreneurship melalui program kewirausahaan di

SMA Negeri 7 Kota Jambi.

4. Analisis Budaya

Analisis budaya merupakan seperangkat prosedur untuk memahami secara

holistik pemandangan yang sedang diteliti. Sebab setiap kebudayaan

terintegrasi dalam beberapa jenis pola yang lebih luas. (Moleong, 2006: 189-

151).

Analisis tema sesungguhnya merupakan upaya pencarian titik

terangyang mengintegrasikan lintas domain yang ada. Dengan ditemukantitik

terang dari hasil analisis domain, taksonomi, dan komponensialtersebut, maka

selanjutnya akan dapat tersusun suatu “konstruksibangunan” situasi

Page 56: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

sosial/obyek penelitian yang sebelumnya masih gelapatau remang-remang, dan

setelah dilakukan penelitian, maka menjadilebih terang dan jelas.

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam rangka memperoleh kesimpulan yang tepat dan objektif,

diperlukan kredibilitas data yang dimaksudkan dalam rangka membuktikan

bahwa apa yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan kenyataan apa yang ada

dalam setting. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsaha data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. (Moleong, 2006: 330).

Menurut Denzim dalam kutipan Moleong membedakan empat macam

trianggulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan

sumber, metode, penyidik dan teori.

1. Trianggulasi dengan sumber berati membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat

yangberbeda dalam penelitian kualitatif.

2. Trianggulasi dengan metode, terdapat dua strategi , yaitu pengecekan derajat

kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data,

dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode

yang sama.

3. Trianggulasi dengan jalan memenfaatkan peneliti atau pengamat lainnya

untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data.

4. Trianggulasi dengan toeri, Menurut Lincon dan Guba (sebagaimana yang

dikutip oleh Moleong, 2006, hal 331) Berdasarkan anggapan bahwa fakta

tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori.

Jadi, trianggulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-

perbedaan konstruksi kenyataan yag ada dalam konteks suatu studi sewaktu

mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai

pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan trianggulasi, peneliti dapatme-

recheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber,

metode, atau teori. Untuk itu maka peneliti dapat melakukannya dengan jalan.

Page 57: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1. Mengajukan berbagai macam variasi pertannyaan.

2. Mengeceknya dengan berbagai sumber data.

3. Memanfatkan berbagai metode agar pengecekan, kepercayaan data dapat

dilakukan.(Moleong, 2006: 332).

G. Jadwal Penelitian

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No

Jenis

Kegiatan

Penelitan

Bulan

November

2018

Desember

2018

Januari

2019

Februari

2019

Maret

2019

April

2019

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Pembuatan Proposal

√ √ √ √ √

2 Penunjukan dosen pembimbing

√ √

3 Perbaikan Proposal

√ √

4 Izin seminar dan Perbaikan Hasil Seminar

√ √ √

5 Pengajuan izin riset

√ √

6 Pengumplan data

√ √ √ √ √ √ √ √

7 Verivikasi dan analisis data

√ √

8 Konsultasi Pembimbing

√ √ √

9 Perbaikan √ √

10 Agenda Skripsi

Page 58: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Deskripsi SMA Negeri 7 Kota Jambi

SMA Negeri 7 Kota Jambi merupakan lembaga yang terakreditasi A di

Kota Jambi. Sekolah ini terletak di Jln. KH. M. Zuhdi Kel. Ulu Gedong

tepatnya di kecamatan Danau Teluk Kota Jambi, untuk lebih jelasnya gambaran

singkat dan profil SMA Negeri 7 Kota Jambi akan dipaparkan sebagai berikut:

a. Sejarah SMA Negeri 7 Kota Jambi

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 7 Kota Jambi ini telah

berdiri sejak 20 November 1984. Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan

pendidikan nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,

kepribadaian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut.(Dokumentasi, 2 Februari, 2019)

SMA Negeri 7 Kota Jambi sejak awal berdiri pada tahun 1984 hingga

sekarang tahun 2019 telah mengalamisepuluh kali pergantian kepala sekolah,

seperti yang terlihat dibawah ini:

Tabel: 4.1

Pergantian masa kepemimpinan kepala SMA Negeri 7 Kota Jambi.

No Nama Priode Pendidikan

1. Dra. Nurlela Samsu. BA 1984-1987 SI

2. Drs. Hamidan Hasyim 1987-1990 SI

3. Drs. Bustomi Ajudin 1990-1996 SI

4. Drs. Maskur, AR 1996-1999 SI

Page 59: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

5. Drs. A. Khalik 1999-2003 SI

6. Drs. Fatma Nursidik 2003-2008 SI

7. Arthur S.Ag. M.Pd 2008-2012 S2

8. Samuri, S.Pd 2012-2014 SI

9. Harun Sohar, S.Pd. M.Pd 2014-2016 S2

10 Samuri, S.Pd 2016- sekarang SI

(Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 7 Kota Jambi)

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa kepala sekolah pertama SMA

Negeri 7 Kota Jambi Ibu Dra. Nurlela Samsu. BA menjabat Kepala sekolah

selama 3 tahun, Bapak Drs. Hamidan Hasyim menjabat kepala sekolah

selama 3 tahun, Bapak Drs. Bustomi Ajudin menjabat kepala sekolah selama

6 tahun, Bapak Drs. Maskur, AR menjabat kepala sekolah selama 3 tahun,

Bapak Drs. A. Khalik menjabat kepala sekolah selama 3 tahun,Bapak Drs.

Fatma Nursidik menjabat kepala sekolah selama 5 tahun, Bapak Arthur

S.Ag. M.Pd menjabat kepala sekolah selama 4 tahun, Bapak Samuri, S.Pd

menjabat kepala sekolah selama 2 tahun, Bapak Harun Sohar, S.Pd. M.Pd

menjabat kepala sekolah selama 2 tahun, selanjutkan dipimpin kembali oleh

Bapak Samuri, S.Pd menjabat sebagai kepala sekolah pada tahun 2016

sampai pada saat ini.(Dokumentasi, 4 februari 2019).

b. Letak Geografis

SMA Negeri 7 Kota Jambi terletak di Jln. KH. M. Zuhdi Kel. Ulu

Gedong kecamatan Danau Teluk Kota Jambi yang berbatasan dengan

wilayah-wilayahberikut:

1) Sebelah utara berbatasan dengan jalan KH. A. Bakar

2) Sebelah timur berbatasan dengan jalan KH. M. Thayib

3) Sebelah selatan berbatasan dengan sungai

4) Sebelah barat berbatasan dengan jalan KH.M.Zuhdi

Page 60: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

SMA Negeri 7 Kota Jambi berdiri ditengah-tengah masyarakat yang

sudah sangat mengerti akan kesadaran pentingnya pendidikan kewirausahaan

atau sehingga minat masyarakat untuk memasukkan anak-anak mereka ke

sekolah ini sangat meningkat. Hal ini bisa dilihat dengan jumlah siswa yang

dari tahun ketahun selalu meningkat. bahkan dengan trend yang menyandang

sekolah kewirausahaan yang berwawasan Holtikultura.

c. Profil SMA Negeri 7 Kota Jambi

Nama Sekolah : SMA Negeri 7 Kota Jambi

No Statistik Sekolah : 30. 11060.09.007

Kategori Sekolah : Rintisan SSN

Alamat Sekolah : Jln. KH. M. Zuhdi Kel. Ulu Gedong Kec.

Danau Teluk Kota Jambi

Waktu Belajar : 07.15 – 14.00 Wib

Telp / Fax : 082186259927

E-mail : [email protected]

Wibsite : Sman 7-Kotajambi-sch.id

Status Sekolah : Negeri

Nilai Akreditasi Sekolah : B / Nilai 77,82 Tahun 2016

Nama Kepala Sekolah : SAMURI, S.Pd

Tahun Berdirinya SMAN 7 : 20 November 1984

Luas Tanah : 20467 m2

Jumlah Rombongan Belajar : 18 (Delapan Belas)

Jumlah Siswa : 527 Siswa

Jumlah Guru : 41 Orang

Jumlah Administrasi : 15 Orang

Sarana yang Dimiliki : a. Laboratorium IPA

b. Laboratorium Komputer

c. Perpustakaan

d. Musholla/ Tempat Ibadah

Page 61: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

e. Lapangan Sepak Bola

f. Lapangan Basket

Data Luas Tanah Sekolah : a. Luas tanah seluruhnya : 20.467 M2

b. Luas bangunan yang ada :18.391 M2

c. Luas lapangan/taman : M2

d.Tanah kosong : M2

d. Visi dan Misi, SMA Negeri 7 Kota Jambi

Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan

penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi sekolah.

Sekolah sebagai unit penyelenggara pendidikan harus memperhatikan

perkembangan dan dan tantangan masa depan. Misalnya, perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi, arus global dan informasi serta perubahan

kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan sehingga memacu

madrasah untuk merespon tantangan dan peluang. Oleh karena itu visi misi

SMA Negeri 7 Kota Jambi adalah sebagai berikut:

1) Visi

Visi SMA Negeri 7 Kota Jambi adalah “Berakhlak Mulia, Cerdas,

danMandiri”

Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang

berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian, sesuai

dengan norma dan harapan masyarakat.

2) Misi

Untuk mewujudkan misi tersebut di atas, Sekolah menentukan

langkah-langkah strategis yang dinyatakan dalam Misi sebagai berikut:

(a) Mengembangkan potensi anak didik meliputi aspek :pengetahuan,

keterampilan,jasmani dan rohani, seni dan estetika dengan tetap

memperhatikan kaidah agama, akhlak, budi pekerti dan nilai – nilai

budaya.

(b) Melaksanakan budaya 5S ( senyum, sapa, salam, sopan, dan santun)

Page 62: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

(c) Mengembangkan potensi anak didik secara utuh sesuai kecerdasan

nya.

(d) Menumbuhkembangkan kemandirian dalam melaksanakan

pendidikan / pembelajaran sesuai dengan Standar Nasional

Pendidikan (SNP)

(e) Mengembangkan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air.

(f) Menyiapkan warga sekolah menghadapi era globalisasi, informasi,

teknologi dan inovasi.

e. Strategi Sekolah

1) Mengembangkan sistem belajar yang mengoptimalkan partisipasi siswa

dalam metode mengajar bervariasi dengan memanfaatkan teknologi

informasi dalam proses belajar mengajar.

2) Mengembangkan MGMP baik yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan

Kota maupun di lingkungan SMAN 7 Kota Jambi

3) Melaksanakan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan guru

dalam menggunakan media dan metode pembelajaran secara intensif dan

berkesinambungan melalui kegiatan IHT, Workshop atau Diklat

4) Melaksanakan kerjasama dengan lembaga atau instansi lain dalam

mengembangkan sarana prasarana teknologi informasi dan komunikasi

untuk menunjang keberhasilan pendidikan di sekolah dan meningkatkan

keunggulan dan kemandirian warga sekolah

5) Mengoptimalkan fungsi dan manfaat Perpustakaan dalam

mengembangkan budaya baca seluruh warga sekolah

6) Melaksanakan kegiatan pengajian pembacaan surat Yasin pada setiap

hari jumat pada awal jam pelajaran untuk meningkatkan imtaq bagi warga

sekolah

7) Melaksanakan kegiatan senam kesegaran jasmani setikap hari sabtu pada

jam pertama untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan bagi warga

sekolah

Page 63: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

8) Melakukan koordinasi secara berkala dengan pengurus komite sekolah

dalam penyusunan dan penerapan kebijakan strategi sekolah.

f. Tujuan Sekolah

Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional

adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadaian, akhlak mulia,

serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih

lanjut. Secara rinci tujuan SMA Negeri 7 Kota Jambi dijabarkan sebagai

berikut.

Atas dasar pertimbangan di atas, maka program kerja diarahkan

sesuai dengan tujuan sekolah yang telah ditetapkan sebagai berikut;

1) Pada Tahun pelajaran 2017/2018, jumlah nilai tertinggi hasil UN

mencapai 258.5 untuk Program IPA dan 236.5 untuk Program IPS

2) Pada Tahun Pelajaran 2017/2018, jumlah lulusan yang melanjutkan ke

Perguruan Tinggi Negeri 30 %

3) Pada Tahun Pelajaran 2017/2018, memiliki tim non akademis yang

mampu tampil dan menjadi juara di tingkat kota maupun propinsi

4) Pada Tahun Pelajaran 2017/2018 memiliki perpustakaan yang

representatif demi memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar

5) Pada Tahun Pelajaran 2017/2018, memiliki kerjasama yang lebih baik

dengan Dinas Pendidikan Kota maupun Provinsi serta dengan sekolah

lain demi mewujudkan sekolah berstandar nasional

6) Pada Tahun Pelajaran 2017/2018, mulai melaksanakan kurikulum 2013

untuk kelas X,XI dan.

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu personil yang bergabung dalam suatu

organisasi, melalui struktur organisasi inilah dapat terlihat tugas, dan bidang

kerja yang terdapat dalam suatu organisasi tersebut. Struktur organisasi dapat

menunjukan skema yang menggambarkan tugas masing-masing personil, oleh

Page 64: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

sebab itu dengan adanya struktur organisasiakan memudahkan pimpinan

mengadakan pengawasan, koordinasi serta pengambilan keputusan yang

diperlukan dalam tubuh organisasi.

Untuk mencapai suatu tujuan yang optimal dalam pelaksanaan

pendidikan diperlukan suatu organisasi yang baik. Organisasi yang baik dalam

arti yang luas adalah badan yang mengatur segala bentuk urusan yang berkaitan

langsung dengan proses belajar mengajar secara langsung maupun tidak

langsung untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Struktur

organisasi merupakan kerangka dan susunan perwujudan pola hubungan yang

tetap antara fungsi, tugas dan wewenang serta tanggung jawab yang berbeda

dalam struktur organisasi.

Bentuk organisasi ini disesuaikan dengan 8 standar sesuai dengan amanat

undang-undang sistem pendidikan nasional, sehingga dengan adanya struktur

organisasi ini akan lebih mudah mengorganisir disetiap bidang di Madrasah,

struktur organisasi ini telah disesuiakan dengan masing-masing bidang sesuai

dengan sifat dan tujuan yang akan dicapai.

Demikian pula halnya dengan lembaga pendidikan SMA Negeri 7 Kota

Jambi dipimpin oleh Samuri, S.Pd dibantu oleh beberapa WAKA (wakil kepala)

lainnya, sedangkan proses belajar mengajar langsung dikelola oleh para tenaga

pendidik, untuk lebih jelas mengenai struktur organisasi lembaga pendidikan

SMA Negeri 7 Kota Jambi dapat dilihat pada struktur: Struktur Organisasi

dan Tata Kelola SMA Negeri 7 Kota Jambi 2018/2019. Sebagaimana

terlampir. (Dokumentasi, 02 februari, 2019).

3. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa

Guru merupakan unsur terpenting dalam keseluruhan sistem pendidikan.

Guru juga sebagai pendidik yang menjadi sumber pengetahuan bagi peserta

didik, karena guru yang mentransper pengalaman dan pengetahuannya secara

langsungbaik teori maupun praktek pada proses belajar mengajar.

Page 65: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Seorang guru mempunyai dan tanggung jawab untuk membina dan

mengembangkan potensi anak didiknya. Adapun guru-guru dan pegawai yang

ada di SMA Negeri 7 Kota Jambi berjumlah dengan latar belakang pendidikan

yang berbeda. Hal ini sangat mendukung bagi kemajuan pendidikan di SMA

Negeri 7 Kota Jambi itu sendiri. Dari segi daya mengajar, mereka rata-rata

mempunyai komptensi sebagai guru, baik dari lembaga pendidikan umum

maupun dari lembaga pendidikan agama. Dengan demikian, sumber daya

pengajar di SMA Negeri 7 Kota Jambi memenuhi persyaratan sebagai guru.

Karyawan atau tenaga kependidikan merupakan unsur pendukung dalam

pelaksanaan kegiatan pendidikan, karena peran tenaga kependidikan sangat

diperlukan demi berlangsungnya seluruh kegiatan pendidikan disekolah. Seluruh

tenaga kependidikan menjalankan masing-masing tugasnya demi tercapainya

tujuan pendidikan yang ditetapkan suatu lembaga pendidikan.

Peserta didik merupakan bagian dalam sistem pendidikan. Peserta didik

adalah objek atau bahan mentah (input) dalam proses transpormasi pendidikan.

Tanpa adanya peserta didik, keberadaan sistem pendidikan tidak akan berjalan.

Peserta didik memiliki peran yang sangat penting, karena berjalannya suatu

proses belajar mengajar bergantung pada kondisi peserta didik dan kualitas

lembaga pendidkan itu sendiri juga sering diukur dengan jumlah peserta didik

yang ada.

Adapun keadaan guru, karyawan dan siswa di SMA Negeri 7 Kota Jambi

adalah sebagai berkut.

Tabel: 4.2

Data keadaan guru SMA Negeri 7 Kota Jambi

No Nama Guru Tempat Tanggal

Lahir

Jabatan

1. Samuri,S.Pd Cirebon 13-04-1964 Kepala Sekolah 2. Emmiyati, S.Pd Solok 3-06-1961 Guru 3. Muhmammad Isa,

S.Pd Aceh 27-05-1961 Guru

4. Iin Gumilar, S.Pd Cianjur 30-10-1964 Guru 5. Dra. Maryatul Jambi 05-10-1962 Guru

Page 66: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Qibtiyah 6. Drs.M. Sholahuddin Jambi 27-9-1959 Guru 7.

Basril, S.Pd Aur

Tajungkang 6-04-1969

Waka Kurikulum

8. Arminal, S.Pd. M. Pd.

Kampung Laut

10-01-1964 Guru

9. Ubadillah, S.Pd.M.Pd.I

Teluk Rendah

22-11-1968 Guru

10 Siti Aisyah, S.Ag Jambi 18-11-1972 Guru 11 Wenzirman,M.Pd Painan 01-08-1967 Guru 12 Sujana,S.Pd.M.Kom Cirebon 24-03-1993 Guru 13 Roslinawati,S.Pd Koto Payung 06-05-1965 Guru 14

Taruli Sibarani, S.Pd Tapanuli

Utara 29-12-1976 Guru

15 Priyanto.S.Pd.M.Pd Payang 10-04-1975 Guru 16 Sri Mayta Dewi,

S.Pd Padang 19-09-1983 Guru

17 Delnedi Ziswan, S, Pd. M.Pd

Belui 23-12-1970 Guru

18 Habimuddin, S.Pd

Lubuk Nagodang

27-07-1969 Guru

19 Nora Trannova, S.Pd Padang 27-11-1983 Guru 20 Ika Puspa Dewi,

S.Pd Sungai Puar 17-12-1984 Guru

21 Lia Bunemi Putri, S.Pd

Jambi 04-10-1986 Guru

22 Ratich Dian Cahyani, S.Pd

Palembang 12-08-1985 Guru

23 Hidayat, S.Pd Payakumbuh 31-10-1984 Guru 24 Eli Sutinar, S.Pd Kerinci 07-08-1960 Guru 25 Pariatini, S,Kom Tebo 30-12-1982 Guru Honor 26 Nani Novitasari,

S.Pd Jambi

24-11-1987 Guru Honor

27 Muhsin Amidi, S.Pd.I

Jambi 24-07-1977

Guru Honor

28 Sallim Simatupang, A.Md

Sipirok 05-03-1967

Guru Honor

29 Saddam Arianto,S.Pd

Jambi 06-12-1990

Guru Honor

30 Dini Amarini Fadjrina, S.Pd

Bangko 08-09-1988

Guru Honor

31 Erni Suryani, S.Pd Jambi 25-08-1990 Guru Honor 32 Rahmad Firdaus, Jambi 15-03-1991 Guru Honor

Page 67: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

S.Pd 33 Mawardiah, S.Pd Jambi 08-07-1993 Guru Honor 34 Mislina, S.Pd Jambi, 20-06-1991 Guru Honor 35 Dita Wulandari,

S.Pd Jambi

12-12-1993 Guru Honor

36 Rahmapela Zaima, S.Pd

Palangan Kecil 22-08-1990

Guru Honor

37 Ana Su’adah, S.Pd Jambi 12-09-1992 Guru Honor 38 Riska Yuliani, S.Pd Jambi 25-08-1993 Guru Honor 39 Su’aidah, S.Pd Jambi 29-04-1988 Guru Honor 40 Emil Firdayani, S.Pd Jambi 19-04-1992 Guru Honor 41 Diniati Putri, S.Pd Jambi 20-04-1993 Guru Honor

(Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 7 Kota Jambi)

Berdasarkan tabel: 4.2 dapat dipahami bahwa jumlah keseluruhan guru

di SMA Negeri 7 Kota Jambi adalah 41 orang terbagi menjadi 23 Guru Negeri.

dan 18 Guru Honorer.

Selain itu, sekolah ini sudah memiliki 23 guru yang sudah memiliki

beban mengajar sebanyak 24 jam pengajaran tiap minggunya. Untuk terus

mengembangkan karir guru di sekolah, pihak sekolah memberikan program

pengembangan karir guru, seperti yang dilakukan oleh bapak Basril, S.Pd. selain

bekerja sebagai wakil kepala madrasah bidang kurikulum beliau juga mengampu

tugas sebagai guru Fisika mengadakan workshop pembutan soal, pembuatan

media pembelajaran, teknologi tepat guna dan lain sebagainya.Berikut tugas

tambahan guru di SMA Negeri 7 Kota Jambi.

Tabel: 4.3

Data Keadaan karyawan di SMA Negeri 7 Kota Jambi

No Nama Guru Tempat Tanggal

Lahir

Jabatan

1. Nanang Jambi 16-08-1965 Koordionator TU 2. Titi Sumarni Jambi 28-10-1964 Bendahara 3. Huzamiah Tanjung Aur 25-06-1965 Pelaksana TU 4. Jamilah Batanghari 12-08-1963 Pelaksana TU 5. Roslan Abdul

Gani Jambi 28-10-1966 Pelaksana TU

6. M. Hanafi Jambi 15-12-1967 Pelaksana TU 7. Sholihin Jambi 11-01-1982 Pelaksana TU

Page 68: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

8. Ahmad Zainuddun

Jambi 09-10-1966 Pelaksana TU

9. Rita Mediana Jambi 22-11-1968 Perpustakaan 10 Hasanuddun Jambi 30-03-1980 Satpam 11 Fahmi Jambi 17-04-1957 Satpam 12 Jumadi Jambi 20-10-1972 Penjaga Sekolah 13 Sabariman Jambi 06-08-1982 Kebersihan 14 Supardi Jambi 07-06-1979 Tukang Kebun 15 Agustian S.Pd Koto Dua 04-08-1990 Operator Dapodik

(Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 7 Kota Jambi)

Berdasarkan tabel: 4.3 dapat dipahami bahwa jumlah keseluruhan

karyawan di SMA Negeri 7 Kota Jambi adalah 15 yang terdiri dari 8 pegawai

Negeri dan 7 pegawai honor.

Tabel: 4.4

Data Keadaan siswa SMA Negeri 7 Kota Jambi

NO KELAS JENIS KELAMIN JUMLAH

L P

1 X MIA 1 17 21 38 2 X MIA 2 15 21 36 3 X MIA 2 21 17 38 4 X IIS 1 13 18 31 5 X IIS 2 14 17 31 6 X IIS 3 13 17 30 7 XI MIA 1 11 22 33 8 XI MIA 1 12 21 33 9 XI MIA 3 11 22 33

10 XI IIS 1 15 12 27 11 XI IIS 2 15 13 28 12 XI IIS 3 16 12 28 13 XII MIA 1 8 16 24 14 XII MIA 2 8 17 25 15 XII MIA 3 7 17 24 16 XII IIS 1 12 10 22 17 XII IIS 2 13 10 23 18 XII IIS 3 13 10 23

Total Keseluruhan 240 287 527

(Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 7 Kota Jambi).

Page 69: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dipahami bahwa jumlah keseluruhan siswa

dan siswi di SMA Negeri 7 Kota Jambi yaitu sebanyak 527 orang dengan rincian

laki-laki 240 orang dan perempuan 287 orang. Dengan jumlah 18 rombongan

belajar.

4. Keadaan Sarana/Prasarana

Sarana prasarana menjadi penunjang dalam pendidikan karena sarana

dan prasarana inilah yang akan memfasilitasi proses pembelajaran. Sarana dan

prasarana sekolah yang dimaksud dalam peneliti ini adalah seluruh peralatan dan

perlengkapan yang menunjang proses pembelajaran guna mencapai tujuan

pendidikan. Tanpa adanya sarana dan prasarana yang memadai maka tujuan

pendidik tidaka akan tercapai dengan baik. Adapun sarana dan prasarana yang

dapat menunjang proses belajar mengajar di SMA Negeri 7 Kota Jambi adalah

sebagai berikut:

Tabel : 4.5

Sarana dan Prasarana SMA Negeri 7 Kota Jambi

No Ruang Jumlah Keterangan

1 Ruang Kepala Sekolah 1

2 Ruang Guru 1

3 Ruang Tata Usaha 1

4 Ruang BK Belum Ada

5 Ruang Kelas/Belajar 18

6 Ruang Laboratorium IPA 1

7 Ruang Pustaka 1

8 Ruang Komputer 1

9 Ruang Osis 0 Belum tersedia

10 Ruang UKS 0 Belum tersedia

Page 70: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

11 Ruang Lab. Bahasa 0 Belum tersedia

12 Mushalla 1

13 Rumah Dinas Kepsek 0 Rusak Berat

14 Rumah Dinas Penjaga Sekolah 0 Belum tersedia

15 Ruang Kesenian 0 Belum tersedia

16 Aula 0 Belum tersedia

17 WC siswa 7

18 WC Guru 3

19 Pos. Satpam 1

20 Kantin 6 Tidak Layak

21 Lapangan Sepak Bola 1

Jumlah 43

(Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 7 Kota Jambi)

Berdasarkan tabel: 4.5 terlihat bahwa jumlah sarana dan prasarana di

SMA Negeri 7 Kota Jambi adalah 43, semuanya dalam keadaan baik, adapun

sarana seperti ruang BK, Ruang osis,ruang UKS, ruang Lab. bahasa, rumah

dinas kepala sekolah, rumah dinas penjaga sekolah ruang kesenian, aula dan

kantin tidak layak ataupun belum ada. Dari data tersebut sarana dan prasarana

yang menunjang dirasa sudah cukup lengkap, walaupun masih ada kekurangan .

Demi kelengkapan semua alat pendidikan pastinya sebuah peningkatan dilakuka

setiap priodenya, karena melihat pendidikan itu adalah sebuah proses yang lebih

baik lagi kedepannya.

Page 71: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

B. Temuan Khusus dan Pembahasan

Data yang penulis sajikan berdasarkan data observasi, wawancara dan

dokumen yang penulis temukan di lokasi penelitian, berdasarkan rumujsan masalah

dan tujuan penelitian yang penulis tetapkan, maka dalam penyajian data ini penulis

mengklasifikasikan pembahasan yaitu:

1. Program Kewirausahaandi SMA Negeri 7 Kota Jambi

Kewirausahaan di SMA merupakan program untuk mengenal konsep

kewirausahaan, pengembangan nilai-nilai kewirausahaan, latihan

mengembangkan usaha, mendapatkan pengalaman praktis berwirausaha,

menumbuhkan minat berwirausaha dan mengembangkan potensi berwirausaha.

Oleh karena itu program kewirausahaan di SMA harus menjadi alternatif dalam

mempersiapkan lulusan yang memiliki karakter jiwa wira usaha, mampu

menerapkan dan mengelola peluang usaha serta mampu menyesuaikan diri agar

berhasil dalam kehidupan bermasyarakat serta memiliki kemampuan untuk

menghadapi persaingan global.

Pada dasarnya, pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan

secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah. Pelaksanaan

pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga

kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu

komunitas pendidikan.

SMA adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang

menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan menengah

sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan

dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP atau MTs. Anak

SMA/MA/SMALB masuk dalam tahapan operasional formal (11– dewasa).

Anak yang termasuk dalam tahapan pra operasional konkrit, menurut piaget

memiliki ciri-ciri:

a. Kemampuan berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik

kesimpulan dari informasi yang tersedia.

Page 72: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b. Memahami hal-hal seperti bukti logis, dan nilai.

c. Tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun

ada "gradasi abu-abu" di antaranya.

d. Penalaran moral, dan perkembangan sosial. (Piaget,1969)

Sebagaimana hasil penelitian yang diperoleh peneliti di jelasakan oleh

Bapak Basril, S.Pd. selaku waka kurikulum dan ketua program kewirausahaan di

SMA Negeri 7 Kota Jambi,

“Pada tahun 2017 sekolah mendapatkan bantuan khusus untuk sekolah yang menyandang kegiatan kewirausahaan dari pusat Bantuan Pemerintah (BANTAH) selama 2 tahun sebesar Rp. 100.000.000. SMA Negeri 7 Kota Jambi dari empat sekolah termasuk salah satu sekolah dari provinsi jambi yang mendapatkan bantuan dari pemerintah tersebut. Bantuan itu digunakan untuk kegiatan kewirausahaan sekolah dalam bentuk tiga bidang kewirausahaan yang dikembangkan dalam bentuk budidaya pertanian, kerajinan dan pengolahan. Pembagian bidang usaha dilakukan dengan cara di undi untuk menghindari kecemburuan sosial maupun konfik yang terjadi. dari 6 kelas terdiri dari 2 bidang usaha perkelas, untuk kelas X itu fokus pada bidang budidaya pertanian, kelas XI fokus pada bidang pengolahan makanan, dan kelas XII fokus pada bidang kerajinan. Dari enam kelas ada 46 kelompok, setiap kelas terdapat 6 kelompok usaha”.(wawancara bapak Basril, 4 februari 2019)

Untuk merancang program kewirausahaan yang bisa dilaksanakan di

SMA Negeri 7 kota Jambi, disamping disesuaikan dengan karakteristik

perkembangan anak juga disesuaikan dengan fungsi dan tujuan dari pendidikan

di SMA Negeri 7 kota Jambi. Dengan dasar tersebut di atas, maka program

kewirausahaan yang ditetapkan di SMA Negeri 7 kota Jambi adalah budidaya

pertanian, pengolahan dan kerajinan.

a. Kewirausahaan Aspek Budidaya Pertanian

Budidaya pertanian merupakan kegiatan terencana pemilaharaan

sumber daya hayati yang dilakukan pada suatu arial lahan untuk diambil

manfaat atau hasil panennya. Kegiatan budidaya dapat dianggap sebagai inti

dari usaha tani.Adapun contoh budidaya yang dilakukan antara lain seperti

penanaman jagung, tomat, dan lain sebagainya.

Page 73: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat hasil dari wawancara kepada

bidang kewirausahaan Basril, S.Pd. sebagai berikut:

“Bahwa SMA Negeri 7 mampu bercocok tanam melalui kegiatan wirausaha pada pembudidayaan pertanian dengan mengembangkan kurikulum pendidikan dengan mata pelajaran PKWU (Prakarya dan Kewirausahaan). Proses belajar mengajar tidak hanya bersifat teori saja tetapi juga bersifat praktis. Program ini untuk menggali dan memfasilitasi potensi siswa untuk mampu berwiraswasta juga sebagai bekal siswa menjadi lulusan dengan potensi. Hal ini sesuai dengan visi lembaga pendidikan SMA Negeri 7 yaitu Berakhlak Mulia, Cerdas dan Mandiri”.(wawancara dengan bapak, Basril, Senin, 4 Februari 2019).

b. Kewirausahaan Aspek Pengolahan

Pengolahan artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi

benda produk jadi, agar dapat dimanfaatkan. Pada prinsipnya kerja

pengolahan adalah mengubah benda mentah menjadi produk jadi yang

mempunyai nilai tambah melalui teknik pengelolaan seperti: mencampur,

mengawetkan, dan memodifikasi. Manfaat edukatif teknologi pengolahan

bagi pengembangan kepribadian peserta didik adalah: pelatihan rasa yang

dapat dikorelasikan dalam kehidupan sehari-hari, sistematis yang

dipadukan dengan pikiran serta prakarya.

Kompetensi Dasar pada mata pelajaran Prakarya aspek pengolahan ,

dan kerajinan memperhatikan karakteristik pembelajarannya yang meliputi

tiga aspek, yaitu produk, proses dan nilai. Aspek produk merupakan media

belajar, namun sasaran dan harapan belajar prakarya juga mengembangkan

aspek sistem melalui penguatan proses berkarya.

Untuk kegiatan pengolahan makanan siswa membuat berbagai

makanan khas daerah maupun jajanan yang lagi trend di lingkungan sekolah

seperti: siswa membuat pempek, pempek sambal, kue dadar gulung, cake

brownis basah, sosis, naget yang dibuat dari mie instan, cilok, pisang coklat,

makaroni, es krim yang dibuat dari oreo dan es buah dan lain-

lain(Obeservasi, 7 februari 2019).

Page 74: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c. Kewirausahaan Aspek Kerajinan

Indonesia memiliki banyak tempat wisata dan menjadi prospek bisnis

kerajinan yang sangat baik.Produk kerajinan sangat banyak manfaatnya ada

yang digunakan untuk keperluan rumah tangga, ada juga yang hanya

sekedar untuk hiasan.Produk kerajinan Indonesia banyak dibuat untuk

cindera mata hingga menjadi barang yang memiliki prestise yang tinggi bagi

pemiliknya.

Menganalisis peluang usaha pada produk kerajinan dimaksudkan

untuk mengenal potensi, mencari dan menemukan peluang produk kerajinan

yang dapat dimanfaatkan serta untuk mengetahui besarnya potensi usaha

yang tersedia dan berapa lama usaha dapat bertahan.Ancaman dan peluang

selalu menyertai suatu usaha sehingga penting untuk melihat dan memantau

perubahan lingkungan dan kemampuan adaptasi dari suatu usaha agar dapat

tumbuh dan bertahan dalam persaingan.

Pemetaan potensi usaha produk kerajinan dapat didasarkan pada ciri

khas kerajinan dari setiap daerah.Pemetaan potensi menjadi sangat penting

untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah. Terdapat

beberapa cara atau metode dalam melakukan pemetaan potensi usaha

produk kerajinan, baik secara kuantitaif maupun kualitatif. Analisis SWOT

adalah suatu kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal.Analisis

SWOT pada usaha produk kerajinan didasarkan pada asumsi bahwa strategi

yang efektif adalah dengan memaksimalkan kekuatan (strengths),

mengambil peluang (opportunities), meminimalkan kelemahan

(weaknesses) dan mengurangi ancaman (threats).

Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui langkah-langkah yang

perlu dilakukan dalam pengembangan usaha produk kerajinan sebagai alat

penyusun strategi.Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan dan peluang tetapi secara bersamaan dapat

mengetahui kelemahan dan ancaman.Analisis SWOT dapat menentukan

Page 75: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

strategi pengembangan usaha produk kerajinan dalam jangka panjang

sehingga arah tujuan dapat dicapai dengan jelas dan dapat dilakukan

pengambilan keputusan secara cepat. Analisis ini dapat dilakukan dengan

mewawancarai pengusaha kerajinan dengan menggunakan kuisioner, hal-hal

yang perlu diwawancarai seperti aspek sosial, ekonomi, dan teknik produksi

kerajinan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang

memengaruhi keberhasilan usaha produk kerajinan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari wawancara Kepala SMA

Negeri 7 Kota Jambi sebagai berikut

Kegiatan kewirausahaan aspek kerajinan siswa siswi diajarkan membuat berbagai macam kerajinan tangan, seperti membuat piring dari lidi sapu, membuat tas dari tali kur, tempat tisu dari kotak yang dibalut dari kain flanel maupun dari manik-manik, membuat kerajinan batik, minatur kapal yang terbuat dari kayu, kerajinan stik, pot bunga yang terbuat dari handuk yang dikerasi dari semen, membuat bunga dari kulit jangung yang sudah dikeringkan, maupun bunga dari manik-manik, tempat air minuman instan, gantungan kunci serta bros jilbab dan membuat seni lukis.(wawancara bapak samuri, 8 februari 2018).

Berdasarkan obesrvasi bahwasanya yang membedakan

kewirausahaan di SMA Negeri 7 antara lain lebih mengedapankan

kreatifitas siswa (self creativity) dalam menciptakan suatu karya usaha yang

dapat bernilai jual, sehingga tidak hanya fokus pada kegiatan selling atau

pemasaran. Produk-produk yang dihasilkan siswa berupa produk handmade

(buatan tangan). Siswa diberikan kebabasan untuk merancang, dan membuat

suatu karya usaha. Kegiatan kewirausahaan ini wajib di ikuti oleh seluruh

siswa-siswi.(Observasi, 7 februari 2019).

SMA Negeri 7 Kota Jambi ini berorientasi pada siswa mampu

berkarya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinnya. Hal ini dikarenakan

sekolah melihat realitas bahwa tak setiap siswa mampu melanjutkan ke

Perguruan Tinggi. Hal ini juga dilakukan untuk menjaring talenta yang

dimiliki setiap siswa terutama dibidang entrepreneur.

Page 76: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan observasi, Produk-produk yang dihasilkan siswa berupa

produk handmade (buatan tangan). Siswa diberikan kebabasan untuk

merancang, membuat suatu karya usaha. Produk-produk usaha siswa dibuat

sesuai kreatifitas mandiri maupun secara kelompok serta diperjual beli kan

secara mandiri maupun secara kelompok pula. Untuk mengembangkan kegiatan

tersebut, sekolah menyediakan fasilitas atau mendatangkan guru ahli pada

bidang kerajinan, begitu pula pada bidang budidaya pertanian sekolah

mendatangkan Hasil karya usaha siswa disimpan dan dipajang dietalase sekolah,

dan kegiatan akhirnya akan di bazarkan pada tanggal 22 November beserta

dengan HUT Sekolah SMA Negeri 7 Kota Jambi.(Observasi, 22 november

2018).

Untuk menambah minat dan motivasi siswa, sekolah berupaya akan

menambah program kewirausahaan seperti ubi kayu. Selain itu, untuk

meningkatkan jiwa kewirausahaan dalam setiap kegiatan pembelajaran di SMA

Negeri 7, guru berupaya mengaitkan pelajaran yang diajarkan terlepas bidang

studi apapun yang diajarkan untuk selalu dikaitkan dengan entrepreneurship.

Hal ini akan membuat anak mempunyai banyak pengetahuan entrepreneurship.

Kegiatan sekolah yang berkaitan dengan entrepreneurship merupakan

penyeimbang bagi anak untuk menerapkan apa yang ia peroleh dari pelajaran

yang diajarkan oleh guru tersebut. Misalnya dalam mata pelajaran biologi, siswa

membuat karya usaha dari daur ulang sampah menjadi barang yang bernilai

(wawancara dengan bapak Basril, 4 februari 2019). Dalam proses penjualan,

siswa dapat menjual hasil karya usahanya kepada teman – temannya, gurunya,

atau masyarakat umum. Hasil karya usaha siswa juga diikutkan dalam setiap

expo bazar.

Untuk melengkapi kemampuan siswa SMA Negeri 7 pun menambah

beberapa kegiatan yang dapat menambah kualitas lulusan, terhadap bakat serta

minat yang dimiliki oleh siswa, dalam mewujudkan dukungan yang penuh

terhadap bakat serta minat yang dimiliki siswa SMA Negeri 7 juga

menghadirkan berbagai ekstrakurikuler yang dapat dipilih sesuai bakat oleh

Page 77: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

siswa diantaranya terdapat ekstrakurikuler Marawis/Nasyid, Palang Merah

Remaja (PMR), Drum Band, Paskibraka, tahun ini SMA Negeri 7 juga di tunjuk

menjadi Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS). (Dokumentasi, 22

November 2018).

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Kepemimpinan Kepala

Sekolah dalam Menumbuhkan Entrepreneurship.

a. Faktor Pendukung

Faktor pendukung ini merupakan salah satu tindakan dalam

menumbuhkan jiwa entrepreneurship, untuk mendukung terlaksananya upaya

dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan meliputi:

1) Prospek Lulus

Lulusan SMA Negeri 7 mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya

untuk dapat melanjutkan kejenjang perguruan tinggi, baik PT umum

maupun PT Agama Islam. Seperti UIN Jambi, UNJA, UNBARI, STIKES,

Muhammadiah, STIKOM, dll.

2) Siswa memiliki nilai tambah kemampuan vokasional

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari wawancara Kepala SMA

Negeri 7 Kota Jambi sebagai berikut.

“Siswa- siswi ataupun lulusan SMA Negeri 7 ini memiliki nilai tambah berupa kemampuan vokasional/ ketarampilan sebagai minat dan bakat siswa meliputi keterampilan pembudidayaan, kerajinan, dan pengolahan. yang bermanfaat untuk mencetak manusia mandiri. Dengan adanya nilai tambah itu diharapkan sebagai bekal lulusan untuk mampu berwiraswasta di lingkungan masyarakat”.(wawancara bapak Samuri, 8 februari 2019).

3) Dari segi sarana prasarana

Sarana prasarana untuk kegiatan program kewirausahaan di SMA

Negeri 7 di bidang budidaya pertanian sangat mendukung. Lahan yang luas

di manfaatkan untuk bercocok tanam bidang pertanian sekolah yang berada

Page 78: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

di belakang maupun depan bangunan sekolah.(Observasi, 10 November

2018).

Begitu pula bidang pengolahan dan kerajinan sesuai kearifan lokal

dengan sarana yang cukup memadai dengan memberikan modal sebesar

Rp.1.000.000 perkelompok, dan mendatangkan guru pelatih dari luar,

maupun dari alumni sekolah dalam bidang kerajinan serta memanfaatkan

barang yang tidak berharga menjadi barang yang bernilai jual.(wawancara

bapak Basril, 4 febuari 2019). terutama dalam bidang pegolahan.

4) Minat Siswa/SDM

Siswa siswi SMA Negeri 7 mendukung adanya kewirausahaan.

Dahulu, program kewirausahaan itu hanya fokus pada bidang hortikultura

atau budadaya pertanian, sedangkan sekarang Program kewirausahaan

bertambah menjadi bidang pengolahan dan kerajinan.(wawancara bapak

Basril, 4 februari 2019).

5) Tenaga Pendidik profesional

Guru di bekali dengan potensi untuk mengembangkan jiwa

kewirausahaan. Guru juga mengajar sesuai dengan kualifikasi akademik

yang dimilikinya.

Dapat saya simpulkan bahwasanya faktor pendukung dalam

menumbuhkan jiwa kewirausahanjuga merupakan suatu kepentingan dalam

menumbuhkan jiwa entrepreneurship, karena tanpa adanya dukungan maka

akan mendapat kesulitan dalam menumbuhkan jiwa entrepreneurship

tersebut.

b. Faktor Penghambat

1) SDM/ skill guru

Tidak semua guru mempunyai skill dan jiwa kemandirian untuk

mengkaitkan mata pelajaran yang diampunya dengan nilai-nilai

entrepreneurship untuk mendukung terbentuknya jiwa mandiri siswa.

2) Guru pembimbing kurang antusias

3) Minat anak

Page 79: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Kurangnya motivasi dan semangat siswa untuk aktif dalam kegiatan

kewirausahaan. Hal ini dikarenakan tidak semua anak minat dengan

program yang diadakan.

4) Faktor cuaca/ musim

Kendala dalam pertanian hanya mengandalkan musim yang kadang tidak

menentu, ketika musim hujan acapkali menjadi kendala terbesar

penghambat pertumbuhan tanaman, karena sering kali terjadi banjir dan

mengakibatkan gagal panen.

5) Sumber daya kerajinan kurang

3. Upaya Kepala Sekolah dalam Menumbuhkan Entrepreneurship

1) Pengembangan Kurikulum Terintegrasi pada Mata Pelajaran

Kewirausahaan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

13 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas PP nomor 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan;mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun

oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi , Standar Proses,

Standar Kompetensi Lulusan (, dan Standar Penilaian, serta berpedoman pada

panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Memasuki tahun pelajaran 2017/2018 perlu disusun Suplemen

Kurikulum SMA Negeri 7 kota Jambi yang mengimplementasikan

kewirausahaan sebagai aktualisasi pengembangan Kurikulum SMA Negeri 7

kota Jambi. Pengembangan ini dengan cara mengaktualisasikan mata pelajaran

prakarya dan kewirausahaan pada program-program nyata kewirausahaan.

Selain itu perlu juga diimplementasikan nilai-nilai kewirausahaan pada mata

pelajaran, program kewirausahaan dan budaya sekolah.

Page 80: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Menggunakan Suplemen Kurikulum SMA Negeri 7 kota Jambi ini

sekolah dapat melaksanakan program pendidikan kewirausahaan terintegrasi

dalam mata pelajaran, menyusun program kewirausahaan, dan budaya sekolah.

Dengan potensi yang ada maka Kurikulum SMA Negeri 7 kota Jambi sebagai

kurikulum berbasis research, peduli lingkungan hidup, berkarakter dan

berbudaya bangsa Indonesia, dan menerapkan pendidikan etika berlalu lintas,

serta memiliki program kewirausahaan. Untuk itu dalam pengembangannya

melibatkan seluruh warga sekolah yang berkoordinasi dengan pemangku

kepentingan di lingkungan sekolah.

SMA Negeri 7 Kota Jambi menjadikan pendidikan kewirausahaan

menjadi bagian dari kurikulum sekolah dengan menyatukan kurikulum

pendidikan 2013 dan kurikulum kejuruan atau life skill, sehingga mata

pelajaran kewirausahaan dimasukkan dalam kegiatan pembelajaran dan sesuai

dengan kurikulum.

Dalam teorinya Menurut Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl dalam Hendro buku Entrepreneurship, Kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif yang membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa di nikmati oleh orang banyak. Hal ini juga sesuai dengan yang dilakukan di SMA Negeri 7 Kota Jambi. Dalam menumbuhkan jiwa entrepreneurship melalui program kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi meliputi Kurikulum, mengundang tokoh wirausaha, melakukan kunjungan dan expo bazar kewirausahaan

Lebih jelasnya dapat dilihat dari hasil wawancara kepala sekolah Samuri,

S.Pd sebagai berikut

Nilai-nilai kewirausahaan di SMA Negeri 7 dimasukkan dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan. Misalnya dalam mata pelajaran PKWU (pendidikan Kewirausahaan) siswa dituntut untuk berbocok tanam sesuai dengan bidang wirausaha budidaya pertanian, mata pelajaran Prakarya siswa membuat karya seni lukis ataupun kerajinan-kerajinan seperti membuat piring dari lidi, membuat miniatur kapal. Dalam mata pelajran fisika,kimia, ekonomi siswa membuat suatu karya usaha dari kain flanel yang berisi rumus-rumus fisika. Dalam mata pelajaran biologi, siswa membuat karya usaha barang yang tidak layak pakai menjadi barang yang bernilai jual.(wawancara Bapak, Samuri 8 februari 2019).

Tujuan pengembangan kurikulum Integrasi kewirausahaan di SMA Negeri

7kota Jambi bertujuan untuk :

Page 81: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1. Memperkuat pelaksanaan Kurikulum SMA Negeri 7 kota Jambi dengan cara

mengembangkan metode pembelajaran pada mata pelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan dan pembentukan nilai-nilai kewirausahaan dengan

mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang relevan, dan budaya

sekolah.

2. Mengkaji kompetensi dasar mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

dalam rangka pemetaan ruang lingkup materi yang terkait dengan program

kewirausahaan.

3. Merumuskan rancangan program kewirausahaan di SMA Negeri 7 kota

Jambi.

Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan

kewirausahaan mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-

nilai kewirausahaan sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas

keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan,

menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan

keyakinan diri. Dengan prinsip ini, peserta didik belajar melalui proses berpikir,

bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan

kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan yang terkait dengan nilai-

nilai kewirausahaa.

Beberapa nilai-nilai kewirausahaan beserta diskripnya yang diintegrasikan

melalui mata pelajaran adalah sebagai berikut:

NILAI DESKRIPSI

1. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

2. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

3. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas dan mengatasi berbagai habatan

Page 82: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

NILAI DESKRIPSI

4. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil berbeda dari produk/jasa yang telah ada

5. Inovatif Kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan

6. Mandiri Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas

7. Tanggung-jawab Sikap dan perilaku seseorang yang mau dan mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya

8. Kerja sama

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya mampu menjalin hubungan dengan orang lain dalam melaksanakan tindakan, dan pekerjaan.

9. Kepemimpinan Sikap dan perilaku seseorang yang selalu terbuka terhadap saran dan kritik,mudah bergaul, bekerjasama, dan mengarahkan orang lain.

10. Ulet Sikap dan perilaku seseorang yang tidak mudah menyerah untuk mencapai suatu tujuan dengan berbagai alternatif

11. Berani Menangung

Resiko

Kemampuan seseorang untuk menyukai pekerjaan yang menantang, berani dan mampu mengambil risiko kerja

12. Komitmen Kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.

13. Realistis Kemampuan menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasionil dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya.

14. Rasa ingin tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui secara mendalam dan luas dari apa yang yang dipelajari, dilihat, dan didengar.

Page 83: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

NILAI DESKRIPSI

15. Komunikatif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain

16. Menghargai akan prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain

2) Mengundang Tokoh pengusaha Muda

Untuk menumbuhkan kewirausahaan siswa SMA Negeri 7

mendatangkan narasumber atau mengundang tokoh-tokoh entrepreneur sukses

pada bidangnya, untuk meningkatkan sikap kewirausahaan siswa bisa melalui

pelatihan, ceramah dan workshop seperti yang dilakukan dengan mengundang

wirausahawan muda sukses yang ada di jambi sehingga bisa menjadi inspirasi

bagi siswa. tujuannya untuk memberikan pelatihan maupun pemahaman bagi

guru maupun siswa dalam berwirausaha.(wawancara.bapak Samuri, 8 februari

2019).

3) Melakukan Kunjungan

SMA Negeri 7 Kota Jambi melakukan kunjungan kesekolah maupun

ketempat lain seperti SMK, kabak usaha, melihat tata boga, batik. Hal ini

bertujuan Agar siswa termotivasi dalam kegiatan wirausaha yang mereka

tekuni. Dalam kunjungan ini siswa mampu mempelajari perjuangan awal

berdiri sebuah sekolah maupun perusahaan, pengolahan produk, mempelajari

manajemennya, dan pemasaran produk. Pembelajaran saat kunjungan ini

memberikan kesan yang mendalam pada siswa karena mereka melihat secara

riil di lapangan sehingga mampu mensinergikan ilmu yang telah dipelajari di

sekolah. Hal ini memberikan pencerahan pada siswa dan menumbuhkan

keinginan untuk maju dan berwirausaha.

Page 84: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Kunjungan ini mampu menumbuhkan jiwa wirausaha sehingga

terbentuk karakter wirausaha, membangun impian dan mampu mempelajari

seluk beluk perjuangan berdirinya sebuah sekolah. Program kunjungan ini

seyogyanya dilakukan pada setiap tingkatan kelas untuk menjaga konsistensi

jiwa wirausaha sehingga terbentuk karakter wirausaha yang menjadi harapan

SMA Negeri 7 Kota Jambi. Ke depannya lulusan SMA diharapkan mampu

menjadi seorang enterprenuer handal, mampu bersaing di era sekarang maupun

yang akan datang.

4) Pameran/Bazar

Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengadakan kegia tan pentas seni dan mengadakan bazar bagi siswa untuk

segala jurusan. Dalam bazar tersebut, siswa dapat berlatih berwirausahaan dan

memasarkan produk yang dijual di sekolah.

Hal tersebut merupakan upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam

menumbuhkan jiwa wirausaha siswa dan mencapai salah satu tujuan sekolah

yaitu meningkatkan kualitas lulusan SMA Negeri 7 Kota Jambi yang mampu

bersaing dalam mengisi pasar kerja di dalam negeri dan di luar negeri, serta

mampu berwirausaha.

Lebih jelasnya dapat dilihat dari hasil wawancara kepala sekolah

Samuri, S.Pd sebagai berikut.

“Upaya dalam menumbuhkan kewirausahaan yang pertama menjadikan kurikulum kewirausahaan sebagai kurikulum sekolah, mengundang tokoh wirausaha muda, melakukan kunjungan kesekolah lain, mengadakan bazar kewirausahaan sebagai salah satu implementasi jiwa kewirausahaan siswa”.

Program ini dilakukan oleh siswa kelas X sampai XII dalam rangka

mempelajari aspek pemasaran dalam berwirausaha. Kegiatan ini dapat dilakukan

di sekolah sesuai dengan program yang telah direncanakan. Hal-hal yang perlu

diketahui siswa saat melaksanakan pameran/bazar adalah seni menjual, harga

jual, kepuasan pelanggan, promosi, negosiasi, serta saluran dan jaringan

distribusi.

Page 85: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

5) Unit usaha/produksi

Program ini dilakukan oleh siswa kelas X berdasar kurikulum 2013,

dalam rangka mengembangkan kompetensi menjalankan sebuah usaha untuk

menghayati perilaku berusaha. Kegiatan ini dapat dilakukan di sekolah melalui

kantin sekolah, koperasi siswa, dan lain-lain.

Hal-hal yang perlu dilakukan siswa saat belajar di unit usaha/produksi:

1) Berkoordinasi dengan pengelola unit usaha/produksi sebelum praktek

dilapangan

2) Mengetahui proses produksi, proses pencarian bahan baku, sistem mutu, dan

proses pemasarannya.

3) Belajar mengenai alat-alat dengan mempelajari jenis, spesifikasi, dan

kapasitas alat-alat yang digunakan.

4) Mempelajari standar mutu, kegunaan mutu, bagaimana standar dan prosedur

mutu dalam membuat produk yang bermutu.

5) Mengenal konsumen, pasar, dan alasan mengapa sebuah produk berhasil

atau gagal dipasaran.

Dengan mencoba dan ikut dalam kegiatan unit usaha/produksi

diharapkan akan dapat menambah:

1) Wawasan siswa tentang kewirausahaan;

2) Pengetahuan tentang kewirausahaan, baik dalam teori maupun praktik;

3) Pengalaman siswa, bukan hanya belajar dikelas tetapi juga belajar didunia

nyata;

4) Pengetahuan dan kemampuan melaksanakan nilai-nilai kewirausahaan

Page 86: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan judul menumbuhkan jiwa

entrepreneurship melalui program kewirausahaan kewirausahaan di SMA Negeri 7

Kta Jambi Tahun Ajaran 2018/2019 meliputi:

1. ProgramKewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi merupakan program

unggulan sekolah kewirausahaan yang berwawasan holtikultura yang merupakan

implementasi dari kurikulum pendidikan dengan mata pelajaran PKWU

(Prakarya dan kewirausahaan). Program ini bertujuan untuk memberi bekal life

skill kepadasiswa ketika sudah lulus dari sekolah. Adapun kewirausahaan di

SMA Negeri 7 Kota meliputi budidaya pertanian, kerajinan dan pengolahan.

2. Faktor pendukung dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan antara lain: (a)

Prospek Lulus, (b) Siswa memiliki nilai tambah kemampuan vokasional, (c)

Dari segi sarana prasarana, (d) Minat Siswa/SDM, (e) Tenaga Pendidik

profesional. Hambatan-hambatan yang dialami dalam menumbuhkan jiwa

kewirausahaan antara lain: dari segi SDM/ skill guru, guru pembimbing kurang

antusias, minat anak, faktor cuaca, hama dan sumber daya kerajinan kurang.

3. Upaya menumbuhkan jiwa entrepreneurship melalui program kewirausahaan

diantaranya: (a) Kurikulum pendidikan, (b) mengundang tokoh wirausaha muda,

(c) melakukan kunjungan (d) Pameran/bazar kewirausahaan dan (e) Unit usaha

produksi.

B. Rekomendasi

Page 87: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka penulis

mengajukan rekomendasi yang dipandang berguna dan yang dapat

mempertimbangkan agar dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan

diantaranya yaitu:

1. Kepada Kepala SMA Negeri 7 Kota Jambi diharapkan dalam melaksanakan

kegiatan kewirausahaan sebaiknya menambah program kewirausahaan sesuai

dengan minat dan keinginan siswa.

2. Kepada pendidik di SMA Negeri 7 Kota Jambi guru memberikan motivasi-

motivasi kepada siswa. Diharapkan juga untuk bisa maksimal dalam mensupport

tumbuhnya jiwa kemandirian kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran.

3. Kepada peserta didik di SMA Negeri 7 Kota Jambiadanya keterampilan-

keterampilan kewirausahaan yang diajarkan, diharapkan siswa dapat lebih aktif

dan lebih fokus lagi dalam mengikuti kegiatan kewirausahaan. Diharapkan juga

siswa bisa lebih bisa memanfaatkan keterampilan kewirausahaan yang

didapatkan di SMA Negeri 7 dengan baik sehingga kelak ketika siswa keluar

dari SMA Negeri 7 Kota Jambi.

4. Mengingat penulis hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan

dan juga penelitian ini masih sangat jauh dari kata sempuna serta apa-apa

yang dihasilkan oleh penulis bukanlah merupakan hasil akhir, sehingga perlu

diadakan penelitian lebih lanjut khususnya mengenai menumbuhkan jiwa

entrepreneurship melalui program kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi.

Page 88: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2007). Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bogor. Dapertemen Agama RI. Abdul Manab. (2015). Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualtatif. Yogyakarta:

Kalimedia. Arif Yusuf Hamali. (2016). Pemahaman Strategi Bisnis dan Kewirausahaan.

Jakarta:Kencana. Bambang Murdaka Eka Jati & Tri Kuntoro Priyambodo. (2015). Kewirausahaan –

Technopreneurship untuk Mahasiswa Ilmu-Ilmu Eksakta. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Basrowi. (2011). Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia. Daryanto., & Aris Dwi Cahyono. (2013). Kewirausahaan (Penanaman Jiwa

Kewirausahaan) Yogyakarta: Gava Media. Djam’an Satori., & Aan Komariah. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung:Alfabeta. Hendro. (2011). Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga. Imam Gunawan. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara. Isnain Nur Kholimah. (2017). Manajemen Pengembangan Kewirausahaan Di

Madrasah Aliyah Al-Islam Jamsaren Surakarta Tahun Ajaran 2016/ 2017. Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Surakarta.

Jenu Widjaja Tandjung., & Lenny Wijaya. (2018). Entrepreneurial Selling: 12 Jurus

Memulai Bisnis. Jakarta:PT Alex Media Komputindo. Kasmir. (2017). Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Khatib Pahlawan Kayo. (2005). Kepemimpinan Islam dan Dakwah. Jakarta:Sinar

Grafika Offset. Lantip Susilowati. (2013). Bisnis Kewirausahaan. Yogyakarta: Teras. Lexy J. Moleong. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. Miftah Thoha. (2012) Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers.

Page 89: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Muchson. (2017.) Entrepreneurship (kewirausahaan). Yogyakarta: Guepedia. Muhaimin et al. (2011). Manajemen Pendidikan: Aplikasinya dalam Penyusunan

Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Muhammad Anwar. (2017). Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi. Jakarta:

Kencana. Mulyadi Nitisusastro. (2017). Kewirausahaan& Manajemen Usaha Kecil.

Bandung:Alfabeta. Mulyasa. (2013). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta:Bumi

Aksara. Rohmat. (2015). Manajemen Kepemimpinan Kewirausahaan. Yogyakarta: Cipta Media

Aksara. Rusiana. (2018). Kewirausahaan Teori dan Praktek. Bandung: Pustaka Setia. Tri Siwi Agustina. (2015). Kewirausahaan Teori dan Penerapan pada Wirausaha dan

UKM di Indonesia. Jakarta: Mitra Wacana Media. Tontowi. (2016). Membangun Jiwa Entrepreneur Sukses. Malang:UB Press. Tim Penyusun. (2018). Panduan Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

UIN STS Jambi.

Wawan Dhewanto. (2013). Intrapreneurship: Kewirausahaan Korporasi. Bandung:Rekayasa Sains.

Page 90: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

INSTRUMEN PENGUMLULAN DATA

Judul Skripsi : Kepemimpinan Kepala Sekolah Menumbuhkan

Entrepreneurship Di Sma Negeri 7 Kota Jambi

A. Pedoman Observasi

Metode ini penulis gunakan untuk melihat secara langsung lokasi

penelitian serta mencatat hal-hal yang berkenaan dengan penilaian kinerja

pegawai dilembaga. Adapun alasan penulois memilih metode observasi karena

penulis ingin mengetahui terlebih dahulu lokasi dan hal-hal yang berkenaan

dengan penelitian.

1. Letak geografis SMA Negeri 7 Kota Jambi

2. Keadaan madrasah, staff/ karyawan, guru dan siswa SMA Negeri 7 Kota

Jambi

3. Struktur organisasi SMA Negeri 7 Kota Jambi

4. Jiwa Entrepreneurship melalui program kewirausahaan di SMA Negeri 7

Kota Jambi

B. Pedoman Dokumentasi

1. Sejarah SMA Negeri 7 Kota Jambi

2. Profil SMA Negeri 7 Kota Jambi

3. Visi misi, tujuan, moto, target SMA Negeri 7 Kota Jambi

4. Kurikulum SMA Negeri 7 Kota Jambi

5. Daftar guru dan karyawan

6. Fasilitas SMA Negeri 7 Kota Jambi

7. Inventaris dan sarana- prasarana

8. Tata tertib

9. Jadwal pelajaran

Page 91: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

C. Pedoman wawancara

1. Pedoman Wawancara Kepala Madrasah

a. Bagaimana menumbuhkan jiwa entrepreneurship melalui program

kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi ?

b. Bagaimana wujud pengembangan kewirausahaan SMA Negeri 7 Kota

Jambi?

c. Kapan kewirausahaan itu mulai diadakan ?

d. Berapa lama kewirausahaan SMA Negeri 7 Kota Jambi laksanakankan?

e. Apakah sudah ada peningkatan selama melaksanakan kewirausahaan

SMA Negeri 7 Kota Jambi?

f. Apa orientasi adanya kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi?

g. Apa manfaat dalam program kewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota

Jambi ?

h. Apa saja hasil karya usaha siswa selama pelaksanaan kewirausahaan di

SMA Negeri 7 Kota Jambi?

i. Apa faktor pendukung adanya kewirusahaan di SMA Negeri 7 Kota

Jambi?

j. Apa faktor penghambat dari adanya program kewirausahaan

kewirausahaan di program kewirausahaan ?

k. Bagaimana solusi untuk mengatasi hambatan dalam program

kewirausahaan di program kewirausahaan?

2. Pedoman Wawancara guru

1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan kewirausahaan (Budidaya pertanian,

kerajinan dan pengolahan/ kerajinan tangan) di SMA Negeri 7 Kota

Jambi?

2. Apakah sarana prasarana yang ada di SMA Negeri 7 Kota Jambi

mendukung kegiatan kewirausahaan?

3. Apakah semua siswa semangat mengikuti program kewirausahaan

(Budidaya pertanian, kerajinan dan pengolahan/ kerajinan tangan) ?

Page 92: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

4. Apa saja hambatan dalam proses kegiatan kewirausahaan (Budidaya

pertanian, kerajinan dan pengolahan/ kerajinan tangan)?

5. Bagaimana solusi dalam menghadapi hambatan tersebut?

3. Pedoman Wawancara siswa

1. Apakah sarana dan prasarana yang telah disediakan mendukung dalam

kegiatan kewirausahaan (Budidaya pertanian, kerajinan dan pengolahan/

kerajinan tangan)

2. Apakah sepenuhnya kamu berminat pada kegiatan kewirausahaan

(Budidaya pertanian, kerajinan dan pengolahan/ kerajinan tangan)di

sekolah? alasannya?

3. Apakah ada peningkatan jiwa kewirausahaan, kreatifitas dan skill setelah

mengikuti kegiatan kewirausahaan?

4. Apakah ada hambatan selama mengikuti kewirausahaan (Budidaya

pertanian, kerajinan dan pengolahan/ kerajinan tangan) di sekolah?

5. Bagaimana saran mengatasi hambatan tersebut?

Page 93: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 94: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR KEY INFORMAN

No Nama Jabatan Keterangan

1 Samuri, S.Pd Kepala SMA Negeri 7

Kota Jambi

Wawancara,

Dokumentasi,

Observasi

DAFTAR INFORMAN TAMBAHAN

No Nama Jabatan Keterangan

1 Basril, S.Pd Waka Kurikulum Wawancara

Page 95: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

LAMPIRAN FOTO

a. Profil Sekolah

b. Lahan Perkebunan jagung

c. Kacang Panjang

Page 96: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

d. Ketolo atau gambas e. Cabe

f. Bazar kewirausahaan pertanian

g. Bazar Pengolahan

Page 97: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

h. Bazar Kerajinan

i. Wawancara Kepala Sekolah SMAN 7

Page 98: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

j. Wawancara Bersamawaka Kurikulum Sekaligus Ketua Kewirausahan

k. Wawancara Siswa bidang pengolahan

l. Wawancara siswa pidang pertanian

Page 99: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

m. Wawancara siswa bidang kerajinan

Page 100: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

KEMENTERIAN AGANIA RIUIN SULTHAN THAIIA SAIF{,-DDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANAlamat: Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. J1. Jambi-Ma-Bulian I<m.16

Simp. Sungai Duen Kab. Muaro Jambi 36363

NarnaNimJurusao/ ProdiSemesterJudul Skripsi

Pembimbing I

KARTU KONSI]LTASI

: zu\,a'atul Mallmlrda:TL 151.I69: Manajemen Pendidikan Islam: VIII (Delapan): Menumbuhkan Jiwa Ertrepreneuship Melalui ProgramKewirausahaan di SMA Neged 7 Kota Jarnbi

: Dr. Rusmii, S.Ag, M.Pd.I

No llari/Tanggal Materi Konsultrsi Tanda Tar*an Pengrjil Rabu 0? l:-:t,I 8 Chek KLrtipan

l)afatar PLrslaka v2 Perbaika Rulnusan \{asalah

Pcrbaikan (latalan L)erllt YYn ./Rabu 1l- 11-2018 ,{cc Seminar V

4 Seirsa l: 0l-1019 l)erbaikan I)n ltar Pustaka

Perbaika Sistenlatika l)enLlllsa \k/5 Rabu:l (ll l019 Acc lzin Riset Dan Pergesahan Judul l^-,/

.,,6 R.h,,27-01 ,019 Pcrbaika Plrnulisfln

l'eriaurbahan l eori VY,I7. Senin l-04-:019 Korcksi Bab I N/,8 S€nln ll-0.1-2019 KoreksiBab lI

9 Scnin 2t) 0:1 l0l9 Koreksi Bab III dv7t0 Selasa 30-04-2019 Koreksi Bah IV dan V V/

/

i-t0i9

Dr S.Ag, M.Pd.II

\ NlP, 1e780606 t00s0l 2 00ti

Page 101: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Sfu , ,',,., II;',T1,:Il,',"\!,\'1,1,l{ ,'',o,'-"!; I \Kl l.T\s rUtBl\.\HD.\.\ KE(;t Rt \\Alamal: Fakullas Tarbiyah Dan KcguRian U I\ S i S larrbi .ll Ja bF\Ia-Buliar l m l6

Simp. Su !:ai l)lrrerl Kab. \4uaro Janlbi 36361

N_ama

Nim

SemesterJudLrl Skipsi

Pembirnbirg Il

KARTU KONSULTASI

: fuva'atul Malmuda: TK. 151.169: Manajemen PendidilGn Islamr VIII (Delapan): Menumbuhkan Jiwa Entepre[eurship Me]alui ProgamKewirausahaan di SMA Negeri 7 Kota Jambi

: Dr. H. Khairumas, M.Pd.l

Hnri/l.tngsil Tatrda Tansan Pensnji

l Selasa 20-11-2018 Bimbi.gan Proposal?erbarkan metode penelitianGa.nti iudul ,l-y^

2 K|mis 0ti- ll-:018 Perbaikan Latar Belakang dan RunusanMasala.h

l Senin 7-01-20i9 l,^/'1 Senin l4-01-2019 Perkaya Teori

5 Selasa 2l 0l 20lS Acc Izin Risei dan Penqesahsn Irdrl

6 Senin l8-01-:019 KoreLsi bab I

1 Selasa I l -02-2019

tl Kanis 22 0: 2019 Koreksi bab III -,\_,-9 saht! 24-02-2019 Korcksr Bab 1\' dan V

t0 Senin 26 02 :019 ,\cc Skr fsr dan Nota Dinas

JarDbi,30 April20l!)N{cngetahuiPembrnbing ll

I\ l)r H KhairuDnas. NLPd.l

NIP 19560r26 1S8202 I 001

-ru

--/</',/-4r'

Page 102: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/2406/1/TK151169_RIVA_ATUL...kewirausahaan aspek pengolahan (2) Adapun hambatan yang ada diantaranya: kurangnya skill

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Riva’atul Mahmuda

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tgl Lahir : Mendahara Tengah 07 Maret 1997

Alamat Sekarang : Simpang Sei Duren, RT 5. RW 3. Kab. Muaro Jambi.

Kec. Jaluko

Pekerjaan : Mahasiswi

Alamat Email : Riva’[email protected]

No Kontak : 082362856793

Pengalaman Pendidikan Formal

1. SD Negeri 62/x Mendahara Tengah, tahun tamatan : 2006 2. MTs Subulussalam Mendahara Tengah, tahun tamatan : 2012 3. MAs Subulussalam Mendahara Tengah, tahun tamatan : 2015 4. Universitas Islam Negeri STS Jambi, Tahun tamatan : 2019

Pendidikan Non Formal

1. - 2. -

Prestasi Akademik

1. - 2. -

Pengalaman Organisasi

1. Pramuka (SDN 62/X Mendahara Tengah) 2. Pramuka (MTs Subulussalam) 3. Drumband MAs Subulussalam 4. Anggota HMJ MPI 2017-2018

Motto Hidup: Jadikanlah Akhirat Sebagai Niatmu