Top Banner
 Hubungan antara kenaikan Intracranial Pr essure (ICP) dengan Acute Lung Injury ( ALI) pada pasien Traumatic Brain Injury (TBI)
32

kenaikan ICP pada ALI

Oct 08, 2015

Download

Documents

Nora Minori

kenaikan ICP pada ALI
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Hubungan antara kenaikan Intracranial Pressure (ICP) dengan Acute Lung Inury (ALI) pada pasien cedera kepala berat

Hubungan antara kenaikan Intracranial Pressure (ICP) dengan Acute Lung Injury (ALI) pada pasien Traumatic Brain Injury (TBI)Pendahuluan ALI dialami oleh 20-25% pasien dengan TBI ALI merupakan faktor resiko terjadinya hipoksia otak pada TBIFaktor resiko untuk terjadinya ALI dibagi menjadi 2, yaitu:Faktor intracranial: midline shift, lesi otak yang tampak pada CT scan tidak di evakuasiFaktor ekstrakranial: volume tidal yang tinggi pada pasien dengan ventilator, obat vasoaktif, dan riwayat penggunaan obat-obatan terlarangPelepasan katekolamin dalam jumlah besar menyebabkan neurogenic pulmonary edemaIntracranial hypertension (ICP 20mmHg) merupakan faktor resiko untuk hasil neurologis yang buruk Pasien dan MetodePasien dengan TBI berat non-penetrating (GCS8 ) dievaluasi dan dirawat oleh departemen bedah saraf di Shanghai Tenth Peoples Hospital dari Januari 2008-May 2011Pasien dengan nilai AIS3 tidak diikutkanKriteria eksklusi: riwayat aspirasi, hipoksia, penyakit kardiopulmonal kronis, dan gagal bertahan hidup pada minggu pertama setelah operasiSemua pasien dilakukan CT scan kepala, paru dan organ lain yang diperkirakan mengalami cederaSetiap pasien ditanam sensor ICP intraventricular dengan proses operasiManagemen yang diberikan adalah terapi hiperosmolar (mannitol, 3% saline), ventilasi mekanis untuk menjaga karbondioksida arteri 35-40mmHg, kontrol gula darah dan tekanan darah, sedasiCraniectomy dan drainase extraventricular dilakukan apabila ICH bertahan selama lebih dari 5 menit ALI ditentukan dalam 1 minggu setelah terjadinya traumaDiagnosis ALI dibuat berdasarkan kriteria konsensus, yaitu: onset yang akut, rasio PaO2/FiO2 300, infiltrat pada kedua lapang paru dan tidak adanya tanda hipertensi arteri kiriDiagnosis SIRS ditetapkan apabila ada 2 atau lebih kondisi berikut: Temperatur 38 C, HR >90x/menit, Rr >20x/menit dan WBC > 12000 atau 10mm menyebabkan kenaikan resiko SIRS hingga 6 kali (OR, 6.8; 95% CI, 2.320.2)Setelah menganalisis ICP awal dengan midline shift menggunakan regresi logistik , disimpulkan bahwa SIRS dan ALI tidak saling berpengaruh (tabel 3)

Pasien dengan ALI mempunyai resiko lebih besar untuk terjadinya midline shift (12.25.3mm vs. 8.15.4mm, p 0.05) (Tabel 1)Pada pasien dengan GCS 3-5, insiden ALI tidak lebih tinggi dibandingkan dengan pasien denga GCS 6-8 (26.7% vs. 24.4%, p > 0.05); pengamatan ini juga berlaku pada insiden SIRS (66.7% vs. 53.7%, p > 0.05)

Analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa GCS pasien ketika masuk RS dengan ICP awal tidak saling berhubungan (p>0.05)

Pembahasan ALI adalah insufisiensi respiratory akut ditndai dengan hipoxemia berat dan berkurangnya ketahanan pulmonalPenelitian ini mempelajari efek ICP pada perkembangan ALI pada 86 pasien dengan TBI tanpa disertai cedera lainnyaHasil menunjukkan pasien dengan ALI adalah pasien yang datang dengan ICP awal yang tinggi dan durasi ICH yang lama sebelum terjdinya ALI Nilai ICP awal 20 mmHg meningkatkan resiko ALI hingga 5 kali lipatDengan analisis multivariate logistic regression, disimpulkan bahwa efek dari ICP terhadap ALI tidak berpengaruh dengan adanya SIRS dan midline shiftPeningkatan ICP meningkatkan resiko terjadinya ALI pada pasien dengan TBI parah 22 dari 86 pasien yang berpartisipasi dalam penelitian ini mengalami ALI pada minggu pertama terjadinya cederaTidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada insiden ALI pada penelitian sekarang maupun sebelumnya yaitu 42 dari 137 dan 20 dari 100 pasien Kaukasia yang mengalami TBI disertai ALIHasil yang didapatkan mendukung penelitian Brown yang menyatakan bahwa ras tidak mempengaruhi angka terjadinya ALI pada pasien dengan cedera beratSIRS adalah manifestasi dari radang akut yang disebabkan oleh berbagai etiologiSIRS akan berkembang dengan sendirinya sekali dirangsang dan akan merusak jaringan pada berbagai organ yang menyebabkan organ-organ tersebut lebih rentan pada perlukaan selanjutnyaTerdapat 52 dari 86 pasien dengan TBI disertai SIRS paa penelitian iniKebanyakan pasien mulai memperlihatkan manifestasi klinis SIRS 3 hari setelah mengalami cederaInsiden SIRS berkaitan dengan nilai ICP yang tinggi, Nilai ICP yang tinggi merupakan faktor resiko terjadinya SIRSAdanya SIRS meningkatkan resiko terjadinya ALI hingga 4 kali lipatMidline shift lebih dari 10mm menandakan prognosis yang burukPada penelitian ini menunjukkan bahwa GCS 3-5 tidak berhubungan dengan perkembangan ALI dibandingkan dengan pasien dengan GCS 6-8Nilai GCS tidak berhubungan dengan nilai awal ICP mungkin disebabkan oleh lesi spesifik anatomi seperti kontusio batang otak; lesi seperti ini dapat menyebabkan defisit neurologis yang parah tapi tidak selalu berhubungan dengan kenaikan ICPKeterbatasan dari penelitian ini dilakukan secara retrospektif dan juga penyebab s[esifik ALI tidak diteliti pada penelitian iniPenelitian ini menyimpulkan bahwa kenaikan ICP berhubungan dengan resiko terjadinya ALI dan SIRS yang menyertai TBI