Top Banner
KEMASAN BAHAN PANGAN ZOLLA VERBIANTI SUWITA 1311012004 KELAS A
16

Kemasan bahan pangan

Aug 19, 2015

Download

Education

Zolla Suwita
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kemasan bahan pangan

KEMASAN BAHAN PANGANZOLLA VERBIANTI SUWITA

1311012004

KELAS A

Page 2: Kemasan bahan pangan

FAKTOR PERUSAK PANGAN1. dari alam :

= sinar matahari, terutama komponen

sinar UV-nya,

= panasnya suhu udara, juga panas

buatan,

= gas-gas dari udara, terutama gas

oksigen’

= lembabnya udara’

= tekanan udara, terutama penurunan

tekanan’

= debu, air, terutama air laut.

2. dari mikroba :

= bakteri,

= ragi/kapang/jamur dsb.

4. dari binatang :

= ngengat, serangga, tikus dan lainnya.

5. dari gaya mekanis :

= tekanan, desakan, hempasan, bantingan,

gesekan, getaran, putiran, tusukan, dsb

3. dari produknya sendiri :

= reaksi kimia yang belum berhenti,

= reaksi biokimia yang belum berhenti,

= reaksi alamiah produknya sendiri.

Page 3: Kemasan bahan pangan

FUNGSI PENGEMASAN

Mengatur interaksi antara bahan pangan dengan lingkungan sekitar, sehingga menguntungkan bagi bahan pangan, dan menguntungkan bagi manusia yang mengkonsumsi bahan pangan.

Page 4: Kemasan bahan pangan

TUJUAN PENGEMASANMembuat umur simpan bahan pangan menjadi panjang.

Menyelamatkan produksi bahan pangan yang berlimpah.

Mencegah rusaknya nutrisi/gizi bahan pangan.

Menjaga dan menjamin tingkat kesehatan bahan pangan.

Memudahkan distribusi/ pengangkutan bahan pangan.

Mendukung perkembangan makanan siap saji.

Menambah estetika dan nilai jual bahan pangan.

Pengemasan bahan pangan harus memenuhi beberapa kondisi atau aspek untuk dapat mencapai tujuan pengemasan itu, yaitu :

Bahan pengemasnya harus memenuhi persyaratan tertentu.

Metode atau teknik Pengemasan bahan pangan harus tepat.

Pola distribusi dan penyimpanan produk hasil pengemasan harus baik

Page 5: Kemasan bahan pangan

PERSYARATAN BAHAN PENGEMAS

Memiliki permeabilitas (kemampuan melewatkan) udara yang sesuai dengan jenis bahan pangan yang akan dikemas.

Harus bersifat tidak beracun dan inert (tidak bereaksi dengan bahan pangan).

Harus kedap air.

Tahan panas.

Mudah dikerjakan secara maksimal dan harganya relatif murah.

Page 6: Kemasan bahan pangan

JENIS-JENIS BAHAN PENGEMAS1. Untuk wadah utama (pengemas yang berhubungan langsung dengan bahan pangan) : Plastik Kaleng/logam Botol/gelas Kertas Kain Kulit, daun, gerabah, bambu, dll

2. Untuk wadah luar (pelindung wadah utama selama distribusi, penjualan, atau penyimpanan) : Kayu Karton

Page 7: Kemasan bahan pangan

PLASTIK

Penggunaan plastik dalam pengemasan sebenarnya sangat terbatas tergantung dari jenis makanannya.

Kelebihan:

kuat tetapi ringan, tidak berkarat, bersifat termoplastis, yaitu dapat direkat menggunakan panas, serta dapat diberi label atau cetakan dengan berbagai kreasi.

Kekurangan

tidak tahan panas, tidak hermetis (plastik masih bisa ditembus udara melalui pori-pori plastik), dan mudah terjadi pengembunan uap air didalam kemasan ketika suhu turun.

Page 8: Kemasan bahan pangan

Jenis plastik yang digunakan dalam pengemasan antara lain :

Polietilen : adalah jenis plastik yang harganya paling murah dan memiliki beberapa varian antara lain : Low Density Polyetilene (LDPE), High Density Polyetilene (HDPE), dan Polietelentereptalat (PET). Polietilen memiliki sifat kuat bergantung variannya, transparan, dan dapat direkatkan dengan panas sehingga mudah dibuat kantong plastik.

Cellophan : sebenarnya terbuat dari serat selulosa yang disulfatasi. Cellophan dapat dipergunakan untuk membungkus sayuran, daging, dan beberapa jenis roti. Cellophan yang dilapisi nitroselulosa mempunyai sifat yang tahan terhadap uap air, fleksibel, dan mudah direkatkan dengan pemanasan. Cellophan yang dilapisi PVDC tahan terhadap uap air dan kedap oksigen sehingga baik untuk mengemas makanan yang mengandung minyak atau lemak.

Polivinilklorida (PVC) : jenis plastik yang kuat, namun memiliki kelemahan yaitu dapat berkerut (Shrinkable) dan sering digunakan untuk mengemas daging atau keju.

Polivinildienaklorida (PVDC) : jenis plastik yang kuat, tahan terhadap uap air dan transmisi udara. Sering dugunakan dalam pengemasan keju dan buah-buahan yang dikeringkan.

Page 9: Kemasan bahan pangan

METAL / LOGAMBahan yang sering dipakai : Kaleng (tin plate) dan almunium.

Kaleng (tin plate)

Tin plate adalah wadah yang terbuat dari baja yang dilapisi timah putih yang tipis, bagian dalamnya juga dilapisi dengan lapisan email.

Lapisan email tersusun atas senyawa oleoresin, fenolik, vinil, dan lilin. Fungsi email adalah untuk mencegah korosi dan mencegah kontak antara metal dengan bahan pangan. Misal email fenolik digunakan untuk melapisi kaleng pengemas bahan ikan dan daging.

Aluminium

Aluminium memiliki keuntungan sebagai bahan pengemas, yaitu memiliki berat yang lebih ringan dibanding baja.

Aluminium juga mudah dibentuk sesuai keinginan.

Aluminium lebih tahan korosi karena bisa membentuk aluminium oksida.

Kelemahan aluminium adalah mudah berlubang dibanding baja dan lebih sukar disolder sehingga sambungan kemasan tidak benar-benar rapat.

Page 10: Kemasan bahan pangan

GELASTerbuat dari campuran pasir C2O, soda abu, dan

alumina.Bersifat inert (tidak bereaksi dengan bahan pangan)Kuat (tahan terhadap kerusakan akibat pengaruh

waktu)Transparan (bentuk dan warna bahan pangan dapat

dilihat).Kelemahannya adalah mudah pecah, tidak dapat

digunakan untuk bahan pangan yang peka terhadap sinar.

Agar tidak mudah pecah sebaiknya bagian permukaan gelas dilapisi dengan lilin (wax) dan silika yang halus.

Page 11: Kemasan bahan pangan

KAIN BLACU

Digunakan untuk mengemas bahan pangan tepung, seperti tepung terigu atau tepung tapioka. Dibuat dalam bentuk kantung-kantung yang berkapasitas 10 – 50 kg.

Kelebihan: tidak mudah sobek/ kuat kainnya, flesibel, mudah dicetak dan murah harganya.

Kelemahan : memiliki permiabilitas udara yang jelek dan tidak kedap air.

Page 12: Kemasan bahan pangan

Karton

Karton sebenarnya merupakan bagian dari kertas namun lebih sering berfungsi sebagai wadah luar atau sebagai penyokong wadah utama dalam pengemasan bahan pangan agar lebih kuat, dan rigid. arton memiliki kelebihan antara lain elastisitas lebih baik dibanding kayu, dapat dicetak pada permukaannya, dapat dikerjakan secara masinal, pemakaiannya mudah, dan dapat dilipat sehingga tidak memerlukan ruang luas.

Page 13: Kemasan bahan pangan

KERTAS Kertas “greaseproof” : dapat digunakan sebagai pengemas

utama mentega, margarin, daging, kopi, dan gula-gula. Mirip kertas karton namun memiliki kekedapan terhadap perembesan lemak.

Kertas “glassine” : dibuat 80% dari kertas greaseproof namun memiliki ketahanan terhadap udara dan lemak yang kuat, permukaanya halus, serta mengkilat. Sering digunakan untuk mengemas roti yang berkadar lemak tinggi.

Kertas “kraft” : kertas yang dibuat dari bubur sulfat dan kayu kraft (yang berasal dari Swedia dan Jerman). Memiliki sifat yang lebih kuat dari kertas Glassine, sehingga bahan pangan yang dibungkus dengan kertas ini akan tetap kering lebih-lebih bila permukaannya dilem dengan resin. Kertas ini biasanya digunakan untuk mengemas keju di negara-negara Eropa.

Page 14: Kemasan bahan pangan

BAHAN PENGEMAS TRADISIONAL

Daun

Digunakan secara luas, bersifat aman dan bio-degradable, yang biasanya berupa daun pisang, daun jati, daun bambu, daun jagung dan daun palem. Lebih aman digunakan dalam proses pemanasan dibanding plastik.

 

Gerabah

Digunakan sejak zaman dahulu, aman bagi bahan pangan asal tidak mengandung timbal. Gerabah yang diglasir bersifat kedap air, kedap udara, mampu menghambat mikrobia, dan bersifat dingin sehingga cocok untuk mengemas bahan pangan seperti saus, madu, anggur, minyak, curd/dadih dll.

Page 15: Kemasan bahan pangan

UNDANG-UNDANG RI NO.7 TAHUN 1996Undang-undang ini mengamanatkan peraturan pengemasan berkaitan dengan keamanan pangan dalam rangka melindungi konsumen. Pada bagian ke IV pasal 16 - 19 dari undang-undang ini membahas tentang kemasan bahan pangan, sedangkan bagian ke V pasal 30-35 membahas tentang pelabelan dan periklanan produk pangan. Isi dari pasal-pasal tersebut adalah sebagai berikut :

Bagian Keempat Kemasan Pangan

Pasal 16

(1) Setiap orang yang memproduksi pangan untuk diedarkan dilarang menggunakan bahan apa pun sebagai kemasan pangan yang dinyatakan terlarang dan atau yang dapat melepaskan cemaran yang merugikan atau membahayakan kesehatan manusia.

(2) Pengemasan pangan yang diedarkan dilakukan melalui tata cara yang dapat menghindarkan terjadinya kerusakan dan atau pencemaran.

(3) Pemerintah menetapkan bahan yang dilarang digunakan sebagai kemasan pangan dan tata cara pengemasan pangan tertentu yang diperdagangkan

Page 16: Kemasan bahan pangan

Pasal 17

Bahan yang akan digunakan sebagai kemasan pangan, tetapi belum diketahui dampaknya bagi kesehatan manusia, wajib terlebih dahulu diperiksa keamanannya, dan penggunaannya bagi pangan yang diedarkan dilakukan setelah memperoleh persetujuan Pemerintah.

Pasal 18

(1)Setiap orang dilarang membuka kemasan akhir pangan untuk dikemas kembali dan diperdagangkan.

(2)Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku terhadap pangan yang pengadaannya dalam jumlah besar dan lazim dikemas kembali dalam jumlah kecil untuk diperdagangkan lebih lanjut.

Pasal 19

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Pasal 17, dan Pasal 18 ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.