Top Banner
Edisi 7/ Tahun I/ Juli 2015 Bidang Penmad Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013 8 Dinamika Daerah NKRI dan Perdamaian adalah Harga Mati 19 25 Artikel Indahnya Sinergi Pendidikan media pemersatu umat Kemah Pelajar Lintas Agama ISSN : 2460 - 3813
40

Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Mar 16, 2019

Download

Documents

nguyenxuyen
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 2015 1

Edisi 7/ Tahun I/ Juli 2015

Bidang Penmad

Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013

8Dinamika Daerah

NKRI dan Perdamaian adalah Harga Mati

19 25Artikel

Indahnya Sinergi Pendidikan

media pemersatu umat

Kemah Pelajar Lintas Agama

ISSN : 2460 - 3813

Page 2: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 20152

Salam Redaksi

Penanggung Jawab : Badrus Salam ; Redaktur : Budiawan, Gentur Rachma Indriadi, Suripah, Martina Wulandari, M Fachri ; Penyunting / Editor : Saronji, Muhammad Khoirulloh ; Design Grafis / Fotografer : Hery Basuki, Djati Prasetyo ; Sekretariat : Yudi Prasetyo, Amin Sri Widodo

Majalah BulananSEJAHTERA

Diterbitkan oleh : Subbag Informasi & Humas Kanwil

Kemenag Provinsi Jawa Tengah

Penerbit: Subbag Informasi & Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa TengahAlamat Redaksi : Jalan Sisingamangaraja 5 Semarang - 50232 Telp : 024-8412547, 8412548, 8412552 Fax. 024-8315418, EMAIL : [email protected]

Keterangan Cover Depan : Kakanwil Kemenag Prov Jateng, Drs H Ahmadi membuka Kemah Pela-jar Lintas Agama tingkat Jawa Tengah di Umbul Sidomukti, Ungaran Kabupaten Semarang Tahun 2015.

daftar isi

Redaksi SEJAHTERA menerima sumbangan dalam bentuk tulisan, foto ilustrasi dan lainnya yang sesuai dengan misi Majalah SEJAHTERA. Ketikan 1,5 spasi maks 2 hal kuarto, disertai identitas resmi penulis. Redaksi berhak merubah tulisan tanpa mengurangi substansinya. Demi perbaikan penerbitan, redaksi mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Salam Redaksi ...................................................... 2Pembinaan ............................................................ 3Laporan Utama ..................................................... 5Bidang PENMAD ................................................. 8

Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 Potret bangsa kita akhir-akhir

ini sudah cukup memper-hatinkan. Dari yang namanya dekadensi moral, perilaku sosial, kekejaman, kejahatan, kedoliman, sudah kian tak terelakkan, sehingga saat peme rintahan yang lalu men-carikan solusinya terhadap realitas kehidupan bangsa, yang dari hari ke hari semakin mengkhawatirkan,

sampai-sampai orang tua merasakan kegelisahan di mana kalau sang kekasih ananda habis belajar pulang ke rumah, di sisi lain orang tua belum di rumah.

Bidang PONTREN ................................................ 10Bidang URAIS ....................................................... 12

Wajah Baru KUA KecamatanDalam rangka usaha me-

ningkatkan profesionalisme dan exelent service pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan, setiap tahun diselenggarakan pemilihan KUA Teladan, dengan harapan semua Kepala KUA berpacu untuk memperoleh predikat KUA Teladan baik di tingkat Kabupaten, Karesidenan, tingkat Provinsi lebih lebih memperoleh prestasi tingkat Nasional. Bimas Kristen ....................................................... 13Bimas Katolik ....................................................... 14Bimas Hindu ......................................................... 15Bimas Buddha ....................................................... 16Bimas KhongHucu ............................................... 18Dinamika Daerah ................................................. 19Artikel .................................................................... 25KUB ....................................................................... 33Prestasi ................................................................. 35Terapan .................................................................. 37Lensa Foto ............................................................. 39

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, dan hidayahNya yang telah memberikan kekuatan kami untuk

terus berkarya dan berkreasi sehingga kami dapat kembali menerbitkan majalah dinas Sejahtera Edisi Juli 2015.

Pada kesempatan ini, Sejahtera edisi Juni 2015 menyampaikan tentang eksistensi madrasah yang dinilai memiliki banyak kelebihan dibanding dengan sekolah pada umumnya. Di antara keunggulan madrasah adalah lembaga pendidikan Islam formal ini terbukti mampu mendidik dan membimbing anak-anak untuk memiliki akhlak mulia atau budi pekerti luhur. Di samping, tentu saja madrasah memberikan pem-belajaran ilmu-ilmu dan keterampilan lainnya seperti yang diajarkan di sekolah-sekolah pada umumnya.

Upaya untuk lebih mengenalkan madrasah kepada masyarakat luas, Dirjen Pendidikan Islam Direktorat Pendidikan Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan dengan penyelenggaraan ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) tingkat nasional. Dari kegiatan terse-but bisa dilihat hasil kreatifitas siswa madrasah yang telah mendapatkan penghargaan internasional.

Kementerian Agama telah mengupayakan beberapa kebijakan dan program untuk mencapai peningkatan kualitas madrasah sehingga ketertinggalan ini dapat di atasi. Program Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) dan Program Peningkatan Mutu Pendidikan Kontrak Prestasi adalah diantara program real Kementerian Agama dalam upaya peningkatan kualitas madrasah. Pada akhirnya, Kebijakan dan program yang ditetapkan oleh Kementerian Agama berkenaan dengan peningkatan kualitas madrasah diperlukan dukungan sepenuhnya dari seluruh warga madrasah dan masyarakat.

Dukungan seperti ini akan memberikan kesempatan dan peluang bagi madrasah untuk lebih mampu berkompetisi secara sehat dengan sekolah. Karenanya di madrasah diper-lukan komitmen yang kuat, manajemen berwawasan luas dan menguasai teknologi informasi, serta sumber daya manusia yang berjiwa akhlakul-karimah.

Akhirnya, kami segenap redaksi majalah SEJAHTERA memohon maaf atas segala kekurangan. Tak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penerbitan majalah ini. Kami sadar, majalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun selalu kami nanti untuk perbaikan pada edisi mendatang. Harapan kami, Semoga karya sederhana ini tidak hanya sederhana manfaatnya, melainkan memiliki manfaat yang besar bagi kita semua dan nilai tinggi terutama di hadapan Allah SWT. (wul-red)

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Page 3: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 2015 3

Pembinaan

Penghulu dan Angka KreditnyaPenghulu adalah pejabat fungsional

Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas tanggung jawab dan wewenang untuk

melakukan pengawasan nikah/rujuk menurut agama Islam dan kegiatan

kepenghuluan pada KUA Kecamatan bersama dengan Pegawai Pencatat

Nikah (PPN).

Tugas pelayanan nikah sebelum terbitnya regulasi tentang jabatan fungsional penghulu dilaksanakan oleh PPN dibantu oleh wakil PPN. PPN dijabat oleh

Kepala KUA yang merupakan pejabat struktural dan Wakil PPN adalah staf yang mendapatkan SK untuk melaksana-kan tugas pengawasan nikah/rujuk berdasarkan agama Islam, wakil PPN bukan merupakan jabatan fungsional. Dalam rangka meningkatkan status pejabat pelaksana pencatatan nikah, berdasarkan KEP/42/M.PAN/4/2004 semua Kepala KUA dan wakil PPN diinpassing kedalam jabatan fungsional penghulu, dengan katagori penghulu ula, penghulu wustha dan penghulu ulya.

Terbitnya Peraturan Menpan nomor : PER/62/M.PAN/6/2005 merubah jabatan fungsional penghulu men-jadi Penghulu Pertama, penghulu Muda dan Penghulu Madya. Mereka yang masih melaksanakan tugas di bidang kepenghuluan disesuaikan/diinpassing dalam jabatan fungsional penghulu dengan angka kredit minimal 100 dengan ketentuan, berijazah S1, pangkat serendah-ren-dahnya Penata Muda golongan ruang III/a. Dari regulasi tersebut, mereka yang memenuhi ketentuan otomatis melanjutkan jabatan fungsional penghulu meskipun ada yang ijazah kesarjanaannya tidak sejalan dengan tugas pokok dan fungsinya, namun beberapa penghulu yang berasal dari inpassing wakil PPN terkena pemberhentian karena tidak memenuhi ketentuan S1 dan golongan ruang III/a, mereka harus mengambil kuliah S1 untuk menjadi penghulu sesuai dengan ketentuan tersebut.

Jabatan penghulu sekarang ini merupakan jabatan yang favorit bagi PNS Kementerian Agama, karena disamping mendapat tunjangan jabatan fungsional atau tunjangan struktural bagi Kepala KUA, penghulu juga mendapatkan jasa profesi dan transport sebagai penghulu bila me-nikahkan di luar kantor dan juga masih menerima uang makan dan tunjangan kinerja, sama dengan PNS yang lain. Konsekwensi dari jabatan fungsional penghulu adalah kewajiban mengumpulkan angka kredit dalam kenaikan pangkatnya. Sebagai pejabat fungsional, penghulu bisa naik pangkat lebih cepat daripada pejabat struktural yang sesuai ketentuan empat tahun sekali.

Bagi mereka yang aktif dalam kegiatan kepenghuluan dan mampu mendokumentasikan bukti kegiatannya bisa naik pangkat dalam dua tahun, namun penghulu yang tidak bisa mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkat dalam lima tahun, dibebaskan sementara dari

jabatannya sebagai penghulu, disamping itu penghulu juga bisa dibebaskan sementara dari jabatan penghulu apabila dijatuhi hukuman tingkat sedang atau berat berupa penurunan pangkat, diberhentikan sementara dari PNS, ditugaskan secara penuh di luar jabatan penghulu, cuti diluar tanggungan negara, menjalani tugas belajar lebih dari enam bulan. Penghulu diberhentikan dari jabatan-nya bila satu tahun setelah dibebaskan sementara dari jabatan penghulu belum juga bisa mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkat, dan juga bila dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap kecuali jenis hukuman disiplin tingkat berat berupa penurunan pangkat.

Angka kredit merupakan hasil dari bukti kegiatan yang harus dikumpulkan penghulu dalam kenaikan pangkat. Dalam mengumpulkan angka kredit, penghulu bisa menda-patkan dari kegiatan kepenghuluan dari unsur utama berupa pendidikan dengan bukti ijazah dan sertifikat, pelayanan dan konsultasi nikah rujuk, pengembangan kepenghuluan, dan pengembangan profesi. Dari unsur penunjang, penghulu bisa mendapatkan angka kredit dengan menjadi pengajar atau pelatih di bidang kepen-ghuluan, keikutsertaan dalam seminar/lokakarya atau konferensi di bidang kepenghuluan, keanggotaan dalam organisasi profesi, keanggotaan dalam tim penilai jaba-tan fungsional penghulu, keikutsertaan dalam kegiatan pengabdian masyarakat, keanggotaan dalam delegasi misi keagamaan, perolehan penghargaan dan perolehan gelar kesarjanaan lainnya.

Bagi penghulu pertama, ada 20 kegiatan yang bisa dinilai angka kreditnya meliputi; menyusun rencana kerja tahunan, menyususn rencana kerja operasional, melakukan pendaf-taran dan meneliti kelengkapan administrasi pendaftaran kehendak nikah/rujuk, mengolah dan menverifikasi data calon pengantin, menyiapkan bukti pendaftaran nikah, membuat materi pengumuman kehendak nikah/rujuk, membuat materi pengumuman peristiwa nikah/rujuk dan mempublikasikan melalui media, mengolah dan menganalisis tanggapan masyarakat terhadap pengumu-man kehendak nikah/rujuk, memimpin pelaksanaan akad nikah/rujuk melalui proses menguji kebenaran syarat dan rukun nikah/rujuk dan menetapkan legalitas akad nikah/rujuk, menerima dan melaksanakan taukil wali nikah/tauliyah wali hakim, memberikan khutbah/nasihat/doa nikah/rujuk, memandu pembacaan sighot taklik talak, mengumpulkan data kusus perkawinan, memberikan penasihatan dan konsultasi nikah/rujuk, mengidentifikasi kondisi keluarga pra sakinah dan sakinah 1, membentuk kader pembina keluarga sakinah, melatih kader pembina keluarga sakinah, melakukan konseling kepada kelompok keluarga sakinah, memantau dan mengevaluasi kegiatan kepenghuluan, dan melakukan koordinasi kegiatan lintas sektoral di bidang kepenghuluan.

Sedangkan bagi Penghulu Muda ada 32 kegiatan yang bisa dinilai angka kreditnya, disamping 20 kegiatan dari penghulu pertama, kegiatan penghulu muda ditambah dengan meneliti kebenaran data calon pengantin, wali nikah dan saksi nikah di balai nikah maupun di luar balai

Page 4: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 20154

Pembinaan

nikah, meneliti data pasangan rujuk dan saksi, melakukan penetapan dan atau penolakan kehendak nikah/rujuk dan menyampaikannya, menganalisis kebutuhan konseling/ penasihatan calon pengantin, menyusun materi dan desain konseling/penasihatan calon pengantin, mengarahkan/ memberikan materi konseling/penasihatan calon pengantin, mengevaluasi rangkaian kegiatan konseling/penasiha-tan calon pengantin, mengidentifikasi dan menverifikasi dan memberikan solusi terhadap pelanggaran ketentuan nikah/rujuk, menyusun monografi kasus, menyusun jadwal konseling/penasihatan nikah/rujuk, mengidentifikasi per-masalahan hukum munakahat, menyusun materi bimbingan muamalah, membentuk kader pembimbing muamalah, mengidentifikasi kondisi keluarga sakinah II dan sakinah III, menyusun materi pembinaan keluarga sakinah, menyusun materi bahtsul masail munakahat dan ahwal as syakhsiyyah, melakukan uji coba hasil pengembangan metode penasi-hatan/konseling dan pelaksanaan serta pengembangan perangkat dan standar pelayanan nikah/rujuk.

Sedangkan bagi Penghulu Madya ada 32 kegiatan yang bisa dinilai angka kreditnya, disamping kegiatan Penghulu Muda, ditambah dengan kegiatan menganalisis kasus dan problematika rumah tangga, mengidentifikasi pelanggaran peraturan perundang-undangan, mengamankan dokumen nikah/rujuk, melakukan telaahan dan pemecahan masalah pelanggaran ketentuan nikah/rujuk, melaporkan kepada pihak yang berwenang, menganalisis dan menetapkan fatwa hukum, mengidentifikasi kondisi keluarga sakinah III plus, menganalisis bahan/data pembinaan keluarga sakinah, mengembangkan metode penasihatan/konsel-ing dan pelaksanaan nikah/rujuk, merekomendasikan hasil pengembangan metode penasihatan/konseling pelaksanaan nikah/rujuk, mengembangkan perangkat dan standar pelayanan nikah/rujuk, merekomendasikan hasil pengembangan perangkat dan standar pelayanan nikah/rujuk, mengembangkan sistim pelayanan nikah rujuk, mengembangkan instrumen pelayanan nikah/rujuk, menyusun kompilasi fatwa hukum munakahat.

Dalam penilaian angka kredit dibutuhkan perangkat penilaian yaitu Tim Penilai Jabatan Fungsional Penghulu dan Sekretariat Tim Penilai Jabatan Fungsional Penghulu. Penghulu Pertama golongan ruang III/a dan III/b kewenan-gan penilaian ada pada Tim Penilai Jabatan Fungsional Penghulu Kankemenag Kab./Kota. Penghulu Muda golon-gan ruang III/c dan III/d kewenangan penilaian ada pada Tim Penilai Jabatan Fungsional Penghulu tingkat Provinsi. Bagi Penghulu Madya golongan ruang IV/a, IV/b dan IV/c, kewenangan penilaian ada pada Direktorat Urusan Agama Islam Kemenag RI. Tim Penilai Jabatan Fungsional Penghulu tingkat Provinsi berjumlah 10 orang terdiri dari pejabat pembina dan penghulu senior. Bapak Kakanwil Drs. H. Ahmadi, M.Ag, selaku Penanggung Jawab, Kabid Urais dan Binsyar Drs. H.A. Saifulloh, M.Ag. selaku Ketua, Wakil Ketua Kasi Kepenghuluan H. Zainal Fatah, M.S.I, Sekretaris Kasubag Ortala dan Kepegawaian H. Wahid Arbani, S.Ag. M.Si, dengan anggota H. Agus Suryo Suripto, S.Ag, MH. Kasi Pemberdayaan KUA, Afief Mundzir, S.Ag. M.Si, Penyusun Bahan Pembinaan Kepenghuluan serta beberapa penghulu yakni Nur Kholis, S.Ag. M.Si, Shohi Lutfi, S.Ag, MH, Ahmad Muhson, S.Ag, M.Si, Mantep Miharso, S.Ag, M.Si.

Tim penilai dipimpin oleh Kabid Urais dan Binsyar untuk menilai angka kredit penghulu muda golongan ruang III/c dan III/d. Disamping itu pada Kantor Kemenag

Kabupaten/Kota juga sudah terbentuk Tim Penilai Jabatan Fungsional Penghulu untuk menilai penghulu pertama golongan ruang III/a dan III/b.

Dalam menyusun berkas penetapan angka kredit, pen-ghulu harus memahami peraturan terkait dengan jabatan fungsional penghulu yakni Peraturan Bersama Menteri Agama dan Kepala Badan Kepegawaian Negara nomor 20 tahun 2005 dan nomor 14 A tahun 2005, dan secara tehnis harus berpedoman pada Peraturan Dirjen Bimas Islam nomor Dj.II/426 tahun 2008. Pengajuan usul pen-etapan angka kredit dilakukan 2 kali dalam setahun, untuk kenaikan periode April, usul diajukan oleh penghulu selambat lambatnya akhir tahun sebelumnya, sedangkan untuk kenaikan periode Oktober, usul diajukan selamat lambatnya 30 Juni tahun yang bersangkutan.

Berkas usulan PAK disiapkan oleh penghulu, disusun secara tertib dengan format halaman sampul, daftar isi, surat pengantar usul penetapan, Dupak RKT-RKP, RKO merupakan penjabaran dalam bentuk kerangka acuan (TOR) dari setiap kegiatan yang tertuang dalam RKT/RKP, rekapan kegiatan, surat pernyataan kegiatan per bulan dilampiri dengan bukti fisik secara langsung, Karpeg, SKP dan dijilid. Berkas diajukan kepada atasan langsung yaitu Kepala KUA. Selanjutnya Kepala KUA memeriksa isian formulir dan kelengkapan serta kebenaran berkas dan data, kemudian membuat surat pengantar usul kepada pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dengan ketentuan berkas usulan PAK yang menjadi kewenangan tim penilai pada Kankemenag Kabupaten/Kota, surat usulan ditandatangani oleh Kepala KUA ditujukan kepada Kepala Kankemenag Kab/Kota up. Tim Penilai Jabatan Fungsional Penghulu. Berkas usulan yang merupakan kewenangan tim penilai yang lebih tinggi (Kanwil/Pusat), surat pengantar ditandatangani oleh Kepala Kankemenag Kab./Kota atas dasar usul dari Kepala KUA yang bersang-kutan, kemudian dikirim kepada pejabat penilai dengan melampirkan bukti fisik rangkap dua, satu asli dan satu copy. Berkas usul penetapan angka kredit harus terdiri dari surat pengantar, isian formulir sesuai ketentuan lam-piran. Formulir harus diisi sendiri oleh penghulu terdiri dari seluruh aspek yang diminta dalam formulir tersebut , lembar terakhir ditandatangani oleh penghulu dan Pejabat yang mengusulkan.

Kendala yang sering dialami penghulu dalam pengusulan Penetapan Angka Kredit adalah sulitnya menyusun ber-kas usul penetapan angka kredit, karena semua kegiatan kepenghuluan harus terekam dan terdokumentasikan dalam bentuk tulisan sebagai bukti fisik. Namun bagi penghulu yang banyak berkoordinasi dan bermusyawarah dengan penghulu lainnya dalam kegiatan Pokjahulu, pembuatan berkas usulan PAK bukan merupakan hal yang sulit, karena mereka sudah menggunakan aplikasi untuk merekam kegiatan kepenghuluan. Dari data peristiwa nikah yang terekam dalam aplikasi simkah bisa diambil sebagai ba-han penyusunan usulan PAK, dengan aplikasi tersebut menyusun usul PAK penghulu cukup dengan satu malam saja, maka dari itu cara kerja penghulu harus terprogram dengan baik, diawali dengan menginput data peristiwa nikah ke dalam aplikasi simkah, kemudian menggunakan data tersebut per bulan sebagai bahan penyusunan angka kredit dan membuat lampiran bukti fisiknya (*)

H. Zainal Fatah, M.S.I Kasi Kepenghuluan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah

Page 5: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 2015 5

Lebih Baik Madrasah, OK!

Laporan UTAMA

Madrasah Lebih Baik, Yes!

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin

hingga kini tidak henti-hentinya mengampanyekan

dan memasyarakatkan eksistensi madrasah ke

seluruh lapisan masyarakat di negeri ini.

Orang nomor satu di Kementerian Agama RI itu juga berpesan kepada para kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama, kepala Bidang Pendidikan Madrasah dan seluruh hadirin yang hadir pada pembukaan Ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) Tingkat Nasional di Palembang Sumatera Selatan untuk

selalu memasyarakatkan madrasah.Bahkan, Menag Lukman Hakim

Saifuddin dalam forum dua tahu-nan itu juga mengajak hadirin untuk menjawab slogan: Madrasah Lebih Baik..., (dijawab) Yes!. Lebih baik Madrasah..., (dijawab) OK. Slogan itu pun diteriakkan berulang, dan hadirin menjawab dengan penuh se-mangat dengan “Yes dan OK”. Setelah itu, hadirin menimpalinya dengan

Pelajar madrasah pun tidak ketinggalan dalam bidang olahraga.

Page 6: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 20156

Laporan UTAMA

tepuk tangan meriah.Menurut Menag, kebaradaan ma-

drasah memiliki banyak kelebihan dibanding dengan sekolah pada umum-nya. Di antara keunggulan madrasah adalah lembaga pendidikan Islam formal ini terbukti mampu mendidik dan membimbing anak-anak untuk memiliki akhlak mulia atau budi pekerti luhur. Di samping, tentu saja madrasah memberikan pembelajaran ilmu-ilmu dan keterampilan lainnya seperti yang diajarkan di sekolah-sekolah pada umumnya.

Bila anak sejak kecil dikenalkan den-gan emosi, lanjut Menag, maka anak akan belajar berkelahi. Sebaliknya, bila anak dikenalkan dengan kasih sayang maka anak akan menemukan cinta kasih sejati. Pembelajaran cinta kasih sejati dan akhlakul karimah selama ini terbukti ditemukan di madrasah. “Lebih dari itu, madrasah harus ber-peran aktif sebagai benteng dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai ini,” tandasnya.

Sementara itu Sekjen Kemenag Prof Dr H Nur Syam menegaskan, ma-drasah kini bukan lagi pilihan kedua masyarakat dalam menyekolahkan putra-putrinya. Sebaliknya, madrasah

sekarang menjadi pilihan pertama masyarakat. Madrasah sekarang juga menjadi jujugan anak-anak para pe-jabat, orang kaya, para petani, dan seluruh lapisan masyarakat untuk mendidikan anak-anak mereka agar memiliki akhlak mulia.

“Masyarakat luas sekarang sudah mengetahui bahwa madrasah adalah tempat yang tepat untuk mendidik dan membangun karakter anak-anak dan masa depan bangsa. Semua mengakui bahwa madrasah memiliki peran yang luar biasa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tuturnya.

Ikhlas BeramalKeberhasilan madrasah dalam mem-

bangun karakter bangsa itu sesuai den-gan moto Ikhlas Beramal Kementerian Agama RI. “Dengan hati yang baik maka kita akan sukses dalam membangun dan meningkatkan kualitas madrasah. Dan, madrasah adalah tempat yang baik bagi masyarakat untuk menitip-kan anak-anaknya. Pikiran, hati, dan tindakan harus satu kata. Ini adalah kunci sukses madrasah, kunci sukses membangun Indonesia.”

Sebagaimana Menag, Nur Syam juga menandaskan bahwa madra-sah adalah tempat yang tepat untuk membangun karakter bangsa. Kalau

ada pertanyaan, kata dia, di mana kita belajar akhlakul karimah? Maka jawabnya adalah di pondok-pondok pesantren dan madrasah.

Di sisi lain, lanjut dia, madrasah realitasnya juga tidak tertinggal dari siswa sekolah lainnya. Dalam kaitan ini, pihaknya mencontohkan budaya riset. “Madrasah adalah tempat siret. Riset di madrasah adalah bukan riset yang ribet. Riset yang sulit diterapkan di masyarakat. Tetapi riset madrasah adalah riset yang aplikatif dan sangat dibutuhkan masyarakat. Temuan-temuan siswa madrasah di bidang teknologi terapan selama ini sangat membumi.

Pihaknya mendorong madrasah untuk melakukan riset-riset bertaraf nasional dan internasional. Para siswa madrasah terus dimotivasi untuk menghasilkan konsep-konsep riset yang baik. Sebab, di era sekarang sebuah lembaga pen-didikan jika tidak pernah manghasilkan temuan riset maka akan eksistensinya dipertanyakan masyarakat. Oleh kar-ena itu, Kementerian Agama sangat apresiatif terhadap penyelenggaraan KSM dan Aksioma. Hal ini karena den-gan kegiatan KSM dan Aksioma maka madrasah akan semakin diakui dan dipercaya oleh masyarakat luas.

Istri Menag Trisna Willy mengunjungi Stan Jateng pada Madrasah Expo Tingkat Nasional.

Page 7: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 2015 7

Laporan UTAMA

Madrasah ExpoUntuk lebih mengenalkan ma-

drasah kepada masyarakat luas, Dirjen Pendidikan Islam Direktorat Pendidikan Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan dengan penyelenggaraan ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) tingkat nasional.

Kegiatan tersebut diikuti seluruh Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model, Litbang Kemenag Pusat, serta instansi/lembaga terkait. Stan Kanwil Kemenag Jateng berada di tengah lokasi pameran dan menempati stan nomor 14.

Pada kegiatan tersebut Jateng me-mamerkan sejumlah produk ung-gulan siswa-siswi MAN Keterampilan Purwokerto, MAN Babakan (Tegal), MAN Magelang, dan MAN Karanganyar. Produk-produk itu antara lain batik aneka motif, sapu, olahan makanan dan minuman ringan, kaligrafi berba-han kulit, serta sejumah karya sains madrasah.

Bahkan, batik khas Gelangan atau

motif Gelang-gelang karya siswa MAN Magelang diminati banyak pengunjung.Batik yang dijual dengan harga Rp 200.000 per potong itu dalam waktu sekejap habis diborongpara pengun-jung. “Alhamdulillah, ini menunjuk-kan siswa madrasah Jateng mampu menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat dan bernilai ekono-mi,” kata Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jateng Jamun Effendi didampingi Koordinator Pameran, Siti Muthmainah.

Di sela-sela pameran tersebut, istri Menteri Agama Trisna Willy mengun-jungi stan Kanwil Kemenag Jateng. Seperti pengunjung lainnya, dia ju-ga tertarik pada produk batik karya siswa-siswi MAN Magelang. Bahkan, orang nomor satu di jajaran Persatuan Darma Wanita Kemenag RI itupun membubuhkan tanda tangan pada salah satu potong batik yang dipajang di stan Jateng.

Adapun produk sains madra-sah Jateng yang ditampilkan pada Madrasah Expo tingkat nasional-antara lain Fousis Umbrella karya Nurmila Karimah dan Oze Dora Ilala, keduanya siswi MAN 2Kudus. Temuan teknologi tersebut pernah meraih penghargaan Special Award From Taiwan Creativity Development

Association on IEYI 2014. “Fungsi alat tersebut sebagai payung,

tongkat narsis, dan penyangga kam-era,” kata Siti Muthmainah yang juga Kasi Kelembagaan Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jateng.

Produk sains madrasah lainnya yang ditampilkan adalah Alat (teknologi) Belah Durian. Temuan sains siswi MAN 2 Kudus (Putri khusna Millaty dan Yunita Mahda Sari) itu, juga pernah mendapat penghargaan Special Award and Grand Prize From Hongkong Invention Association on IEYI 2014.

Kepala MAN 2 Kudus Ahmad Rifan bersama sejumlah kepala MAN lain-nya, Kasi Sarana Bidang Pendidikan Madrasah Nurkholis, Kasi Evaluasi Nur Abadi, Kasi Kesiswaan Akhmad Suaidi, dan Kasi PTK Muizzudin, be-rada di lokasi Madrasah Expo.Mereka bersama-sama staf tampil total dalam rangka sukses Jateng pada Madrasah Expo tingkat nasional tersebut. Pada pameran yang digelar tiap dua tahun sekali itu, Jateng mengusung tema “Madraah Soko Guru Pembangunan Jateng”. Dan, hasil kerja keras itu mem-buahkan hasil. Stan Jateng berhasil meraih Juara Harapan I Madrasah Expo Tingkat Nasional tersebut.

mohammad saronji

Siswa MTs KRM Marzuki yang berhasil meraih Juara I Madrasah Tingkat Nasional.

Page 8: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 20158

Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum 2013

Ditambah lagi mas media yang ada baik media masa maupun elektronika yang siap tayang kapan saja dan

dimana saja, sehingga semakin tam-bah rasa ketidaknyamanan orang tua kepada ananda tercinta.

Bermula dari sinilah akhirnya peme-rintah mencarikan solusinya mengem-bangkan atau mengubah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menjadi Kurikulum 2013. Dimana nuansa kurikulum 2013 yang sa ngat popu ler dan seirama serta senada dengan

sistem pendidikan yang dikembangkan Kementerian Agama dengan menye-lenggarakan pendidikan menyiapkan peserta didik untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Berakhlakul karimah, hal ini sejalan dengan adanya konsep K 13, yaitu kompetensi inti 1 (KI-1 spiritual) dan kompetensi inti 2 (KI-2 sosial)

Disisi lain yang tidak kalah pentingnya di dalam kurikulum 2013 didalamnya termuat pendidikan karakter, disisi lain sekarang sedang dalam proses penyempurnaan terutama pada sistem

penilaian kurikulum 2013.Apa t yang dimaksud dengan Karakter?

Karakter adalah nilai-nilai yang khas-baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingku-ngan) yang terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku. Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah raga, serta olah rasa dan karsa seseorang atau sekelompok orang. Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengandung

Bidang PENMAD

Potret bangsa kita akhir-akhir ini sudah cukup memprihatinkan. Dari yang namanya dekadensi moral, perilaku sosial, kekejaman, kejahatan, kedoliman, sudah kian tak

terelakkan, sehingga pemerintah mencarikan solusi terhadap realitas kehidupan bangsa, yang dari hari ke hari semakin mengkhawatirkan, sampai-sampai orang tua merasakan kegelisahan manakala sang kekasih ananda habis belajar pulang ke rumah, di sisi lain

orang tua belum berada di rumah.

Oleh Nur Abadi

Page 9: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 2015 9

Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum 2013

nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.

Pembangunan karakter yang meru-pakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasala-han kebangsaan yang berkembang saat ini, seperti: disorientasi dan be-lum dihayatinya nilai-nilai Pancasila; keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila; bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa; ancaman disintegrasi bangsa; dan melemahnya kemandirian bangsa.

Pendidikan karakter adalah usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation) sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik harus melibatkan pengetahuan yang baik, perasaan yang baik, dan perilaku yang baik sehingga terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup peserta didik.

Pendidikan karakter mempunyai tu-juan yang mulia yang harus dipelajari, dipahami, dihayati dan diamalkan peserta melalui pengembanga nilai-nilai yang membentuk karakter bangsa yang pancasilais meliputi; Pertama mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik yang terintegrasi menjadi satu kesatuan dalam diri manusia; Kedua membangun bangsa yang berkara-kter Pancasila, karakter kita adalah karakter orang Indonesia, yang memi-liki kebiasaan yang berbeda dengan yang lainya; Ketiga mengembangkan potensi warganegara agar memiliki sikap percaya diri, bangga pada bangsa dan negaranya serta mencintai umat manusia. Hal ini sejalan dengan yang diajarkan agama Islam yaitu mencintai negara adalah sebagian dari iman.

Adapun Karakter bangsa adalah kualitas perilaku kolektif kebang-saan yang khas-baik yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta

olah raga seseorang atau sekelompok orang. Karakter bangsa Indonesia akan menentukan perilaku kolektif kebangsaan Indonesia yang khas-baik yang tercermin dalam kesadaran, pe-mahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara Indonesia yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila, norma UUD 1945, keberagaman den-gan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen terhadap NKRI.

Pembangunan Karakter Bangsa adalah upaya kolektif-sistemik suatu negara kebangsaan untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan dasar dan ideologi, konstitusi, haluan negara, serta potensi kolektifnya dalam konteks kehidu-pan nasional, regional, dan global yang berkeadaban untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, be-rakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana prinsip pengembangan karakter itu?

Berkelanjutan; mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa meru-pakan sebuah proses panjang, dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Sejatinya, proses tersebut dimulai dari kelas 1 MI atau tahun pertama dan

berlangsung paling tidak sampai kelas 9 atau kelas akhir MTs. Pendidikan budaya dan karakter bangsa di MA adalah kelanjutan dari proses yang telah terjadi selama 9 tahun.

Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah; mensyaratkan bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui setiap mata pelajaran, dan dalam setiap kegiatan kurikuler dan ekstr-akurikuler.

Nilai tidak diajarkan tapi dikembang-kan; mengandung makna bahwa materi nilai budaya dan karakter bangsa bukanlah bahan ajar biasa; artinya, nilai-nilai itu tidak dijadikan pokok bahasan yang dikemukakan seperti hal-nya ketika mengajarkan suatu konsep, teori, prosedur, ataupun fakta seperti dalam mata pelajaran agama, bahasa Indonesia, PKn, IPA, IPS, matematika, pendidikan jasmani dan kesehatan, seni, dan ketrampilan.

Proses pendidikan karakter dapat dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan; prinsip ini menya-takan bahwa proses pendidikan nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan oleh peserta didik bukan oleh guru. Guru menerapkan prinsip ”tut wuri handayani” dalam setiap perilaku yang ditunjukkan peserta didik. Prinsip ini juga menyatakan bahwa proses pendidikan dilakukan dalam suasana belajar yang menimbulkan rasa senang dan tidak indoktrinatif. (*)

Bidang PENMAD

Tugas guru adalah membentuk karakter siswa yang jujur dan tangguh.

Page 10: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 201510

Bidang PONTREN

Kontingen Perkemahan Pramuka Santri Nusantara Nasional (PPSN) ke-IV

Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) IV Tahun 2015 di selenggarakan pada tanggal 1-7 Juni 2015 bertem-

pat di Bumi Perkemahan Agrowisata Tambang Ulang Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan. Pertemuan pramuka tingkat nasion-al ini dilaksanakan atas kerjasama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Kementerian Agama Republik Indonesia.Kegiatan perkemahan mengambil tema “Dengan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara Ke IV Tahun 2015 Kuatkan Jati Diri Santri yang Berakhlak Mulia, Berwawasan Nusantara Untuk Bela Negara dan Jaga Lingkungan” dan motto kegia-tan ”Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan”.

Menteri agama Republik Indonesia Lukman Hakim Syaifuddin membuka acara Perkemahan Pramuka Santri

Nusantara PPSN ke-IV di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan pada selasa, 2 Juni 2015. Acara ini diikuti oleh lebih 5000 peserta yang berasal dari santri pondok pesantren selu-ruh Indonesia.Upacara pembukaan berlangsung dilapangan utama Bumi Perkemahan Agro wisata Tambang Ulang Pelaihari Kalimantan Selatan.

Menteri agama menjadi Inspektur Upacara pada Upacara pembukaan kali ini, menurut menteri, Pramuka dan santri adalah sebuah kombinasi mentalitas yang serasi. “Santri meru-pakan individu yang religius, mandiri, dan disiplin. Sedang Pramuka, juga mengajarkan hal sama, yang tercer-min dalam Dasa Dharma Pramuka” kata menteri. Menteri Lukman Hakim kemudian menabuh beduk tanda dibukanya event 3 tahunan ini.

“Pramuka dan santri adalah sebuah kombinasi mentalitas yang serasi.

Santri merupakan individu yang re-ligius, mandiri, dan disiplin. Sedang Pramuka, juga mengajarkan hal sama, yang tercermin dalam Dasa Dharma Pramuka,kesenian Banjar madihin juga ditampilkan dalam upacara pem-bukaan perkemahan ini, Museum Rekor Indonesia (MURI) mencatat seabagai pelantun Madihin terbanyak dalam sejarah, penitia sebelumnya merencanakan 5000 peserta namun setelah veriikasi MURI tercatat 5859 peserta dan berhak dicatat dalam rekor Indonesia bahkan rekor dunia.

Para peserta Perkemahan Pramuka Santri Nusantara IV Tahun 2015 akan mengikuti berbagai macam kegiatan. Kegiatan tersebut antara lain:1. Upacara Upacara Pembukaan (lap.

Upacara) Upacara Penutupan (Lap.

Upacara)

Tahun 2015 Juara Umum

Direktur PD Pontren Kemenag RI Dr. H. Mohsen, MM. Saat pimpin rapat persiapan, Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) IV tahun 2015 di Asrama Haji Banjarmasin, yang di Hadiri Kepala Bidang Pakis Se Indonesia Kamis 27/02/2015

Page 11: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 2015 11

Bidang PONTREN

Pemecahan Rekor Muri Apel (Kelurahan)2. Mental Spiritual Shalat 5 Waktu Berjamaah Shalat Malam (qiyamullail)/Tahajud

Call dan Muhasabah Tadarus Al Quran Kuliah Tujuh Menit Tablig Akbar/Jumpa Tokoh Bina

Ukhuwah / Anjangsana Olahraga/Senam Pramuka3. Wawasan Munaqasyah dan Diskusi4. Keterampilan SAR Energi Terbarukan Disaster Manajemen Life Skil Jurnalistik dan Reportase Navigasi Darat Tata Rias (putri) Daur Ulang Sampah5. Kesakaan Saka Bahari Saka Bakti Husada Saka Bhayangkara Saka Dirgantara Saka Kencana Saka Taruna Bumi Saka Wana Bakti Saka Wirakartika Saka Pariwisata Saka Widyabakti Saka Kalpataru6. Petualangan Outbound Labirin Jelajah Gunung Mengenal Laut Mencari Jejak7. Seni Budaya Pentas Kontingen Daerah Karnaval Nusantara Pameran, Bazar8. Bakti Santri Peduli Lingkungan Santri Peduli Sesama9. Ke g i a t a n P i n k o n d a &

Bindamping Forum Pinkonda Forum Bindamping Seminar/Lokakarya10. Prestasi Majalah Dinding Mengarang dalam bahasa Arab

(Insya’) Mengarang Dalam Bahasa

Inggris Pentas Sendra Tari Daerah (Pentas

Seni) Majalah Dinding Kreasi Teknologi Tepat Guna Kebersihan Tenda (K3) Sangga Tergiat Karnaval Pameran

PenutupanPerkemahan Pramuka Santri

Nusantara (PPSN) IV Tingkat Nasional Tahun 2015 resmi ditutup Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan H. Rudi Arifin, di lapangan utama Bumi Perkemahan Tambang Ulang Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan, Minggu 07 Juni 2015 pagi.

Gubernur menegaskan, pramuka santri perlu terus diberdayakan, khususnya dalam upaya memupuk nasionalisme dan kepedulian sosial di kalangan generasi muda. “Gerakan pramuka merupakan pelopor dalam membentuk karakter untuk memba-ngun pemuda yang tangguh, unggul, dan peduli terhadap permasalahan sosial di negeri ini,”katanya.

Acara penutupan PPSN tahun 2015 itu juga dihadiri Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Dr. H. Mohsen dan Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalsel H. Muhammad Tambrin.

Penutupan gelaran akbar pramuka santri itu sendiri diawali dengan up-acara adat Bhineka Tunggal Ika den-gan melepaskan kapak pusaka yang ditancapkan pada sebongkah kayu saat pembukaan PPSN pada 1 Juni 2015. Pada upacara tersebut juga dibacakan Sumpah Janji Pramuka berupa sandi Bhineka Tunggal Ika.

Upacara penutupan PPSN 2015 itu berlangsung khidmat meski dalam guyuran hujan. Banyak prestasi diraih selama perkemahan pramuka santri tersebut, salah satunya adalah khata-man Al-Quran serta hadirnya satu sangga yang semua anggotanya hafal Al-Quran 30 juz yang berasal dari kontingen Prov. Jawa Tengah.

Gubernur Kalsel dalam sambutan penutupan acara lebih lanjut menge-mukakan, berakhirnya PPSN menjadi momentum untuk lebih menghayati pentingnya gerakan dan kegiatan pra-muka, khususnya di kalangan santri. “Pramuka harus bisa menjadi pelopor dalam mengatasi masalah yang dihadapi generasi muda seperti kriminalitas dan

rendahnya rasa hormat serta perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral dan agama,” kata Rudy sambil mengemukakan harapan agar pra-muka berbenah diri dalam mengelola organisasi dan pendanaannya.

Menutup sambutannya, Gubernur Kalsel menyatakan apresiasi yang tinggi kepada Kwarnas Pramuka, Kementerian Agama, dan Kanwil Kementerian Agama se-Indonesia serta Bupati Tanah Laut yang memberikan dukungan penuh bagi suksesnya PPSN IV tahun 2015.Sementara itu kepala Kanwil Kemenag Prov. Kalsel H. Muhammad Tambrin dalam laporannya mengucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi memberikan bantuan tenaga, fikiran dan do’a untuk me-nyukseskan PPSN IV.

Rangkaian penutupan PPSN IV juga sekaligus mengumumkan juaramasing-masing perlombaan. Dan Kontingen PPSN Prov. Jawa Tengah berhasil meraih Juara Umum dengan meraih Juara I Lomba Mading, Juara I Lomba TTG, Juara 2 Lomba K3 Pertendaan, Juara 3 Lomba De Vile Karnaval, dan Juara 3 Esay Bahasa Inggris. Serta yang meraih Golden Tiket Kemah santri keliling Asia yakni M. Abyan Dzaka Santri yang juga Hafidz Qur’an dari PP Yanbu’ul Qur’an Kab. Kudus

Salah satu peserta Kontingen Provinsi Jawa Tengah, Agus Prasetyo men-gatakan sangat bersyukur bisa ikut pada PPSN IV ini. “Ini kali pertama saya ke Kalimantan Selatan dan juga merupakan pengalaman pertama bisa naik pesawat. Banyak hal yang saya dapatkan selama seminggu di Bumi Perkemahan Tambang Ulang ini karena bisa kenal dan akrab dengan teman-teman dari seluruh nusantara. Saya jadi paham dengan dialek masing-masing daerah,” ungkap Agus.

Kabid PDPontren Prov. Jawa Tengah Drs. H. sholikhin, MM mengucapkan selamat dan bersyukur atas Prestasi Juara Umum yang diperoleh dari Kontingen Prov. Jawa Tengah. Prestasi ini diraih berkat dukungan dari Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Drs. H. Ahmadi, MAg, Kwarda Pramuka Prov. Jateng, Kasi PDPontren/PAKIS Kemenag Kab/Kota Se Jawa Tengah, Pengasuh Pondok Pesantren, serta seluruh Panitia, Bindamping, danPinkonda.

huda

Page 12: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 201512

Bidang URAIS

Dalam rangka usaha me-ningkatkan profesional-isme dan exelent service pada Kantor Urusan

Agama (KUA) Kecamatan, setiap tahun diselenggarakan pemilihan KUA Teladan, dengan harapan semua Kepala KUA berpacu un-tuk memperoleh predikat KUA Teladan baik di tingkat Kabupaten, Karesidenan, tingkat Provinsi lebih lebih memperoleh prestasi tingkat Nasional.

Mengacu Keputusan Dirjen Bimas Islam nomor DJ.II/231 tahun 2013 tentang Pedoman Penilaian KUA Teladan, dan su-rat Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah nomor DT.II.1/2/HM.01/620/2015 tanggal 5 Maret 2015 tentang Pemilihan KUA Kecamatan Teladan tahun 2015, Kanwil Kemenag Prov. Jateng melaksanakan Pemilihan KUA Teladan tingkat Provinsi Jawa Tengah, dimulai tanggal 28 Mei 2015 sebagai tahap awal, yakni test tertulis, test wawancara dan penilaian dokumen profil KUA. Selanjutnya tahap kedua melakukan survei lapangan untuk mengeta-hui secara pasti kondisi sarana dan prasarana serta pelayanan publik dan klarifikasi isi dokumen profil.

Lomba KUA Teladan Untuk memacu kedisiplinan dalam

melayani masyarakat diadakan pemilihan KUA Teladan, pemilihan KUA Teladan sebagai tradisi yang baik dan telah cukup lama dijaga oleh Kementerian Agama kemu-dian dilakukan kreasi atau inovasi sehingga bisa lebih memacu untuk berlomba menuju kebaikan atau “fastabiquil Khoirot” diharapkan Kegiatan ini jangan dipersepsikan

hanya milik Kementerian Agama tapi juga oleh Pemerintah Daerah agar bisa ikut terlibat secara aktif dan merasa handarbeni, bahwa Kantor Urusan Agama (KUA) merupa-kan etalase terdepan Kementerian Agama, baik buruknya instansi ini dipengaruhi oleh performance atau kinerja KUA yang keberadaannya di semua kecamatan di penjuru tanah air, KUA adalah garda terdepan dalam membangun citra atau im-age Kementerian Agama. Karena KUA berhadapan dan memberi pelayanan secara langsung terh-adap masyarakat.

Pelayanan yang Ideal pada KUA

Bagaimana performance KUA yang ideal dan mampu menaik-kan citra Kementerian Agama serta membangun image public tentang keberadaan KUA yang berintegri-tas. hal inilah yang harus dicapai dalam pemilihan KUA Teladan. memiliki beberapa kelebihan da-lam membangun integritas KUA, yakni diwujudkan dalam pelayan-an berbasis Teknologi Informasi dan tata kelola kantor yg inovatif. Sebagai sebuah kantor pelayanan publik yang representatif untuk mewujudkan wajah baru Kantor Urusan Agama bisa mewujudkan KUA yang berintegritas, profesional, inovatif, bertanggung jawab dan mampu menjadi teladan dalam memberikan pelayanan publik, ada standar minimal yang harus di penuhi, yaitu sbb:

A. Standar Pelayanan PublikUntuk mengukur profesion-

alitas sebuah pelayanan publik harus ditetapkan sebuah Standar Pelayanan Publik minimal meme-menuhi unsur berikut :- Sikap ramah dan santun misalnya

mudah senyum, tegur salam, siap membantu, cepat dan te-pat/benar.

- Jelas dan Pasti terkait dengan prosedur, persyaratan, petu-gas, rincian biaya resmi sesuai dengan PP No 19 tahun 2015 atau pelayanan nikah di luar kantor Rp. 600.000,- dan semua pelayanan di kantor Rp.0,-

- Aman dan Nyaman ; kepuasan klien, kenyamanan dan kepas-tian hukum

- Terbuka atau Transparan terkait dengan prosedur, persyaratan, pejabat penagungjawab, waktu penyelesaian

- Adil dan bijaksana dalam pe-layanan sesuai daftar urut/panggilan

- Bersedia menerima konsultasi, kritikan ataupun dumas

B. Standar Sarana dan Prasarana Pelayanan Publik

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, KUA harus melengkapi sarana dan prasarana yang representatif agar masyarakat yang menerima pelayanan dapat merasakan nyaman dan puas, du-kungan sarana dan prasarana yang harus dipenuhi minimal sebagai berikut:

- Luas Tanah dan Gedung minimal 500 M2 dan 200 M2

- Jumlah ruangan tercukupi sesuai kebutuhan

- Front Office Pelayanan- Ruang tunggu yang representatif

dilengakapi dengan kursi, ruang ber AC dan TV

- Balai Nikah yang representatif dilengkapi dengan AC dan TV serta IP Camera.

Drs HA Saifulloh, MAg Kabid Urais dan Binsyar Kanwil

Kemenag Prov. Jateng

Wajah Baru KUA Kecamatan

“KUA Citra Baru”

Page 13: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 2015 13

Bimas Kristen

Puzzle KehidupanSiapa yang tidak mengenal puzzle? Puzzle merupakan mainan yang populer. Dan

bagi anak-anak mainan ini sangat bermanfaat bagi

tumbuh-kembang anak. Meski demikian ada pula

orang dewasa yang juga gemar memainkan puzzle,

tentu saja dengan tingkat kesulitan yang berbeda

dengan permainan puzzle untuk anak-anak.

Puzzle memiliki bagian-bagian yang harus disatukan dengan bagian yang lain yang pada

keseluruhannya akan menghasil-kan sebuah gambar yang bermakna. Puzzle untuk orang dewasa biasanya menghasilkan gambar yang indah dengan bagian puzzle yang sangat banyak, rumit dan memiliki warna, ben-tuk, serta coretan gambar yang hampir mirip sehingga kadang membingungkan namun juga sekaligus me-nantang. Tak jarang kadang orang yang memainkannya akan membutuhkan waktu beberapa menit untuk ber-fikir potongan manakah yang harus diambil lebih dulu. Ketika kita kesulitan menen-tukan potongan mana dulu yang akan disusun maka sudah seharusnya gambar petunjuk menjadi acuan dalam me-nyelesaikan setiap paket permainan puzzle.

Kemiripan bentuk, warna maupun coretan gambar pada potongan puzzle seringkali membuat kita mengambil potongan yang salah dan mencoba memasangkan namun tidak cocok, lalu kemudian kita kembalikan lagi dan memilih-milih lagi sampai kita menemukan potongan yang tepat, demikian seterusnya sampai selu-ruh potongan terpasang dan gambar

yang dihasilkan tepat persis dengan petunjuk yang telah diberikan.

Sebenarnya, kalau kita amati ke-hidupan manusia pun mirip dengan puzzle. Ibarat puzzle, kejadian-keja-dian dalam kehidupan kita seperti potongan-potongan puzzle yang se-dang kita susun yang nantinya akan menghasilkan kesatuan gambar yang indah seperti yang dikehendaki oleh Sang Pencipta. Gambaran utuh nan indah itulah yang menjadi acuan atau visi kita dalam kehidupan ini. Visi tersebut yang menjadi petunjuk bagi kita dalam mengambil setiap keputusan dalam mengarungi bahtera kehidupan kita di dunia ini.

Ada kalanya kita berada di persim-pangan jalan dan tak jarang kita dibuat bingung oleh banyaknya pilihan yang ada di depan mata, semua tampak begitu mirip dan seolah cocok dengan

dengan kebutuhan kita. Kita perlu berhati-hati ketika diperhadapkan pada berbagai pilihan potongan puzzle kehidupan yang begitu banyak. Kita terus mencoba satu persatu potongan-potongan tersebut, namun bisa saja potongan yang kita ambil salah dan tidak pas, lalu kita mencoba pilihan-pilihan yang lain berulang kali. Saat potongan puzzle yang diambil tidak juga tepat dengan potongan yang telah ada sebelumnya, kita akan mengalami perasaan lelah, bosan, jengkel sendiri

bahkan stres.Namun seperti halnya permainan

puzzle, puzzle kehidupan kita pun sebenarnya memiliki petunjuk yang akan menolong kita mengambil po-tongan puzzle dengan tepat. Ada buku besar Allah yang sudah Ia siapkan untuk manusia, yaitu Firman Allah yang tertuang dalam Alkitab. Alkitab merupakan buku petunjuk dan acuan bagi kita supaya kita bisa menentu-kan potongan puzzle manakah yang harus dipilih dan dipasangkan den-gan potongan sebelumnya. Kita tidak perlu kuatir tidak mampu melanjutkan puzzle kehidupan kita dengan benar. Allah berbicara melalui Firman-Nya yang semuanya ada tertulis di dalam Alkitab. Petunjuk-Nya selalu ada buat kita. Tinggal bagaimana dengan kita, manusia fana ini, apakah kita rajin dan ingin terus membaca buku petunjuk

puzzle kehidupan kita atau sebaliknya?

Apakah kita ingin gam-bar kehidupan kita selesai dengan gambar yang utuh, indah, bermakna dan sem-purna bagi Allah maupun bagi sesama atau justru sebaliknya. Semakin sering kita mem-baca Alkitab maka semakin mengerti pula kita akan apa yang menjadi keinginan Sang Pencipta bagi hidup kita. Namun buku petunjuk tidak akan pernah berarti apabila kita hanya membacanya, tan-pa kembali memandang pada potongan puzzle kehidupan kita lalu mengambil keputu-san untuk memilih kepingan potongan yang benar hingga

seluruh potongan itu terpasang, sam-pai sebuah mahakarya kehidupan seorang manusia selesai.

“Firman-Mu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Mazmur 119 :105”

Sudahkah kita menjadikan Alkitab yaitu Firman Tuhan sebagai petun-juk dalam kita menjalani puzzle ke-hidupan kita? Selamat melanjutkan puzzle kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati. Shalom.

dina

Page 14: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 201514

Bimas Katolik

Resep Sederhana agar Pernikahan Katolik

Langgeng Paus Fransiskus di lapangan St. Petrus Vatikan, di depan 25.000 sejoli, menawarkan

resep sederhana untuk pernikahan langgeng. Paus

menyebutkan resep itu hanya berupa tiga ungkapan

sederhana tapi sulit diungkapkan dalam berelasi

dengan sesama atau dalam keluarga, yaitu : TOLONG –

TERIMA KASIH – MAAF.

Kata "TOLONG – TERIMA KASIH – MAAF adalah ben-tuk ungkapan yang sopan, bersyukur atas segala hal, dan

penyesalan yang dapat melestarikan pernikahan dan meningkatkan cinta satu sama lain dalam keluarga dari waktu ke waktu”.

Dan ungkapan di atas sungguh me-neguhkan, yang dapat kita lontarkan dalam setiap kesempatan berelasi dengan pasangan hidup kita.

"Jangan mengakhiri hari tanpa mem-buat perdamaian atau berdamailah sebelum matahari terbenam. Bila pasangan mengakhiri satu hari saja dalam pernikahan tanpa perdama-ian, maka pernikahan tersebut akan menjadi keras dan dingin. Dan men-jadi sulit untuk berdamai pada hari berikutnya”, demikian nasehat Paus Fransiskus pada saat itu.

Paus Fransiskus juga menyesalkan banyaknya pernikahan yang berakhir dengan perceraian. Paus menduga fenomena perceraian itu bersumber pada "budaya hubungan sementara" yang membuat orang-orang enggan membuat komitmen seumur hidup.

Perkawinan Katolik adalah

Sakramental (kudus dan suci) sepa-njang hidup, monogam dan tak ter-ceraikan alias hanya maut yang memi-sahkan. Namun bahwa setiap orang pasti pernah membuat kesalahan dan tak ada satu orang pun yang sempurna. Demikian juga kita dan anda serta pasangan hidup tidaklah sempurna. Hanya Tuhan yang sempurna !!!. Tapi "Jangan pernah berbicara tentang ibu mertua yang sempurna," canda Paus dalam pesannya.

Pernikahan Itu Tak Terputuskan “Apa yang telah dipersatukan Allah

tak boleh diceraikan manusia” (Matius 19:16) merupakan teks yang sangat kuat dalam Kitab Suci yang diucapkan oleh Yesus sendiri tentang kekuatan dari perkawinan itu. Perkawinan meru-pakan anugerah Allah. Ia yang mem-persatukan kedua insan. Oleh karena perkawinan merupakan karya Allah bagi manusia maka karya yang suci itu tak dapat dipisahkan atau dibatalkan oleh tangan manusia kecuali ada alasan yang kuat yang berlawanan dengan hukum perkawinan. Dalam iman ka-tolik, perkawinan dimeteraikan oleh tangan Allah sendiri dalam sakramen perkawinan. Olehnya, perkawinan tak akan dan tak dapat diceraikan oleh ma-nusia. Inilah yang merupakan ciri atau kekhasan pernikahan atau perkawinan Katolik terutama katolik. Jika suatu saat, karena ketegaran hati dan ketidaktaatan terhadap perintah Allah ini, maka itu adalah tanggung jawab setiap pribadi dihadapan Allah.

“Mereka bukan lagi dua melainkan satu” demikianlah dikatakan Yesus. Adalah suatu karya Allah ketika Ia mempersatukan Adam dan Hawa. “Inilah tulang dari tulangku dan daging dari dagingku”, karena Hawa diambil dari tulang rusuk Adam. Allah me-nyatukan kedua insan dan persatuan

ini tak terpisahkan. Inilah hakikat perkawinan yang diajarkan Yesus. Seorang bapa Gereja, Santo Tertulianus mengungkapkan hal ini dengan sangat indah: “Bagaimana saya dapat melukis-kan kebahagiaan perkawinan, yang disatukan oleh Gereja, dikukuhkan dengan persembahan, dimeteraikan oleh berkat, diwartakan oleh para malaikat dan disahkan oleh Bapa. Betapa mengagumkan pasangan itu; dua orang beriman dengan satu hara-pan, satu keinginan, satu cara hidup, satu pengabdian, anak-anak dari satu Bapa, abdi dari satu Tuhan. Tak ada pemisahan diantara mereka dalam jiwa maupun dalam raga tetapi sungguh dua dalam satu daging. Bila dagingnya satu, satu pula roh mereka.”

Mengapa Gereja Katolik sangat keras dalam hal perkawinan ? Ini karena gereja melihat suatu makna yang ter-dalam dari perintah Tuhan sendiri. “Apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia.” Mereka (suami istri) dipanggil untuk tetap bertumbuh dalam kesatuan mereka melalui kesetiaan dari hari kehari terhadap janji perkawinannya untuk saling menyerahkan diri seutuhnya. Perkawinan Katolik dipandang sebagai suatu anugerah Allah dan anugerah Allah adalah baik adanya. Didalam perkawinan Allah berkarya dengan rahmat-rahmat-Nya.

“Sakramen perkawinan adalah tanda untuk perjanjian Yesus Kristus dan Gereja. Ia memberi rahmat kepada suami istri agar saling mencintai dengan cinta, yang dengannya Kristus mencintai Gereja. Dengan demikan rahmat sakramen menyempurnakan cinta manusiawi suami istri, meneguhkan persatuan yang tak terhapuskan dan menguduskan mereka dijalan menuju hidup abadi” (bdk. Konsili Trente DS 1799).

Bimas Katolik Kanwil Kemenag Prov Jateng

Pesan Paus Fransiskus

Page 15: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 2015 15

Bimas Hindu

Kegiatan Kemah Pemuda Hindu Provinsi Jawa Tengah

Arus globalisasi membawa perubahan pada setiap

sendi kehidupan. Dampak kemajuan teknologi

semakin terasa dalam kehidupan sehari-hari, baik

dampak positif maupun yang negatif.

Generasi muda dan remaja tidak terlepas pula dari dampak tersebut. Tidak sedikit kasus kenakalan

remaja, narkotika maupun asusila tindak asusila menjadi topik berita di media masa. Untuk mencegah dan menanggulangi hal tersebut pada generasi muda Hindu perlu adanya pembinaan yang tepat.

Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan generasi muda Hindu menjadi tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat, pe-merintah dan remaja itu sendiri. Hal ini dapat dilakukan melalui upaya peningkatan pemantapan Sradha dan Bhakti terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Salah satu upaya pemerintah dalam hal ini Bimas Hindu Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dalam pembinaan tersebut dengan mengadakan kegiatan Kemah Pemuda Hindu Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015.

Pembinaan dalam bentuk Kemah Pemuda Hindu dilakukan dengan cara menanamkan dan menumbuh kem-bangkan kesadaran bermasyarakat, ber-bangsa, dan bernegara, memperkokoh kepribadian, meningkatkan disiplin, mempertinggi budi pekerti, menin-gkatkan kecerdasan dan kreativitas, memperkuat semangat belajar dan etos kerja, serta memiliki keahlian dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani untuk mewujudkan generasi muda Indonesia khususnya generasi muda Hindu yang berkualitas.

Materi yang disampaikan pada Kegiatan Kemah Pemuda Hindu Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 dilingkungan Bimas Hindu Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah adalah se-bagai berikut : Peran Pemerintah dalam Peningkatan Partisipasi Keagamaan pada Generasi Muda, Ice Breaking, Dinamika Kelompok, Game tentang Koordinasi dan Kerjasama Kelompok, Strategi dan Pengembangan Pembinaan pada Generasi Muda Hindu, dan Peran dan Tanggung Jawa Generasi Muda dalam Pengembangan Agama Hindu.

Narasumber pada kemah tersebut diantaranya : H. Andewi Susetyo,SH, Himawan, Bernadus Andre Dwi Hartono, Arif Sawoko Yudianto, Drs. A.A Ketut Darmaja, M.Pd.H, dan Drs. I Dewa Made Artayasa selaku Pembimas Hindu Jawa Tengah.

Kegiatan Kemah Pemuda Hindu Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 dilingkungan Bimas Hindu Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah mengambil Tema “Dengan Kemah Pemuda Hindu Kita Tingkatkan

Solidaritas dan Kepedulian Terhadap Perkembangan Umat Hindu“

Peserta pada kemah pemuda sejumlah tujuh puluh peserta dari Kabupaten/Kota di Jawa tengah, semua peserta antausias dengan kegiatan kemah pemuda hindu dan mereka berharap kedepan kemah pemuda akan ada lagi dengan peserta lebih banyak de-mikaian di sampaikan oleh peserta dari Kabupaten Banyumas.

Dengan kegiatan kemah peserta membuat grup jejaring sosial baik itu facebook maupun BBM. Harapanya dengan kemah pemuda Hindu ter-bangun komunikasi yang baik antara pemuda Hindu dan menyampaikan berbagai berita kegiatan di daerah masing-masing.

Pembimas Hindu Jawa Tengah mene-kankan pada sesi terakhir penutupan bahwa pemuda adalah generasi yang akan menjadi penerus bangsa maupun agama, untuk itu perlu adanya bekal pengetahuan yang cukup, tidak seperti katak dalam tempurung tetapi terus bergerak dan berperan aktif untuk men-jemput bola, sehingga lebih maju tidak lagi menjadi pemuda yang pasif. (*)

Tri Wahono

Upacara Pembukaan kegiatan Kemah Pemuda Hindu Prov Jateng Tahun 2015.

Page 16: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 201516

Bimas Buddha

Toleransi dalam Pandangan BuddhaDi Indonesia kita

mengenal berbagai agama dari agama yang masih primitif (animisme dan

dinamisme) sampai dengan agama-agama

besar dunia.

Di antara agama-agama tersebut, agama Buddha adalah salah satunya. Oleh sebab itu, agama Buddha

menyadari keberadaan keyakinan dan agama lain serta berusaha hidup rukun, damai, dan harmonis den-gan keyakinan lain tersebut melalui toleransinya yang besar terhadap ajaran lain tersebut. Hal ini sudah terjadi sejak zaman Buddha Gautama hidup dulu di India sampai saat ini di mana agama Buddha menyebar ke berbagai penjuru dunia.

Suatu ketika Buddha bersama lima ratus orang siswa-Nya dari satu kota ke kota lain. Mengikuti di belakang rombongan Sang Buddha, dua orang pertapa pengembara, yaitu seorang guru dan muridnya. Walaupun ke-duanya guru dan murid, kedua ber-beda pandangan terhadap ajaran Buddha; selama perjalanan sang guru menghina dan merendahkan ajaran Buddha, sedangkan muridnya beru-saha memuji dengan berbagai cara. Perdebatan keduanya berlangsung selama perjalanan hingga akhirnya rombongan Buddha mendapatkan tempat persinggahan untuk beris-tirahat.

Saat itu para bhikkhu membicarakan tentang kejadian ini dan bagaimana Buddha diam saja walaupun jelas-jelas keduanya yang berdebat ten-tang ajaran Beliau berada persis di belakang rombongan tersebut. Ketika Buddha mengetahui pembicaraan tersebut, Beliau berkata:

“Para bhikkhu, jika seseorang menghina-Ku, Dhamma (ajaran Buddha), atau Sangha (perkumpulan para bhikkhu), kalian tidak boleh

marah, tersinggung, atau terganggu akan hal itu. Jika kalian marah atau tidak senang akan penghinaan itu, maka itu akan menjadi rintangan bagi kalian. Karena jika orang lain menghina-Ku, Dhamma, atau Sangha, dan kalian marah atau tidak senang, dapatkah kalian mengetahui apakah yang mereka katakan itu benar atau salah?”

“Tidak, Bhagava,” jawab para bhik-khu.

“Jika orang lain menghina-Ku, Dhamma, atau Sangha, maka kalian harus menjelaskan apa yang tidak benar sebagai tidak benar, dengan mengatakan: ‘Itu tidak benar, itu salah, itu bukan jalan kami, itu tidak ada pada kami’.”

“Jika orang lain memuji-Ku, Dhamma, atau Sangha, kalian tidak boleh gembira, bahagia, atau senang akan hal itu. Jika kalian gembira, bahagia, atau senang akan pujian itu, maka itu akan menjadi rintangan bagi kalian. Jika orang lain memuji-Ku, Dhamma, atau Sangha, kalian harus mengakui kebenaran sebagai kebenaran, dengan mengatakan: ‘Itu benar, itu tepat sekali, itu ada-lah jalan kami, itu ada pada kami’.” (Brahmajala Sutta)

Pada kesempatan lain, seorang umat awam Buddha hendak mengunjungi Sang Buddha, namun saat itu waktu-nya tidak tepat karena masih terlalu

pagi dan biasanya Buddha sedang bermeditasi pada waktu demikian. Oleh sebab itu, orang tersebut men-gunjungi tempat pertapaan pengikut ajaran lain dan ia terlibat percakapan serius di mana para pertapa terse-but mengatakan hal-hal yang tidak baik terhadap Sang Buddha. Ketika Buddha mengetahui hal ini, Beliau mengunjungi tempat pertapaan terse-but dan melalui serangkaian tanya jawab antara kedua pihak, Buddha berhasil melenyapkan pandangan salah para pertapa ajaran lain terse-but. Namun demikian, pada akhir kotbah para pertapa tersebut tidak menjadi pengikut Buddha.

Saat itu Buddha berkata: “Nigrodha, engkau mungkin berpikir: ‘Petapa Gautama mengatakan hal ini untuk mendapatkan murid.’ Namun jan-gan engkau beranggapan demikian. Biarlah ia yang menjadi gurumu tetap menjadi gurumu. Atau engkau mungkin berpikir: ‘Beliau ingin kami meninggalkan peraturan-peraturan kami.’ Namun jangan engkau berang-gapan demikian. Biarlah peraturanmu tetap berlaku seperti apa adanya. Atau engkau mungkin berpikir: ‘Beliau ingin kami meninggalkan gaya hidup kami.’ Namun jangan engkau be-ranggapan demikian. Biarlah gaya hidupmu tetap seperti apa adanya. Atau engkau mungkin berpikir: ‘Beliau ingin kami mengukuhkan

Page 17: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 2015 17

Bimas Buddha

kami dalam melakukan hal-hal yang menurut ajaran kami adalah salah, dan yang dianggap demikian oleh kami.’ Namun jangan engkau berang-gapan demikian. Biarlah hal-hal yang kalian anggap salah tetap dianggap demikian. Atau engkau mungkin berpikir: ‘Beliau ingin menarik kami dari hal-hal yang menurut ajaran kami adalah baik, dan yang diang-gap demikian oleh kami.’ Namun jangan engkau beranggapan demiki-an. Biarlah hal-hal yang kalian ang-gap baik tetap dianggap demikian. Nigrodha, Aku tidak berbicara karena alasan-alasan ini.”

“Ada, Nigrodha, hal-hal tidak baik yang belum ditinggalkan, ternoda, mendukung kelahiran kembali, mena-kutkan, menghasilkan akibat menya-kitkan di masa depan, berhubungan dengan kelahiran, kerusakan, dan kematian. Adalah untuk meninggalkan hal-hal ini, maka Aku mengajarkan Dhamma. Jika engkau mempraktik-kan dengan benar, hal-hal ternoda ini akan ditinggalkan, dan hal-hal yang murni akan tumbuh dan berkem-bang dan engkau akan mencapai dan berdiam dalam kesempurnaan kebijaksanaan sepenuhnya, dalam kehidupan ini, dengan pandangan terang dan pencapaianmu sendiri.” (Udumbarika-Sihanada Sutta)

Pada abad ke 6 SM di India berkem-bang berbagai ajaran agama selain agama Hindu yang bersumber dari kitab Veda. Selain agama Buddha, terdapat juga agama Jainisme yang diajarkan oleh Jaina Mahavira (dis-ebut juga Nigantha Nataputta dalam kitab-kitab Buddhis) yang hidup sezaman dengan Buddha Gautama. Walaupun agama Buddha sudah hampir punah di tanah kelahirannya, agama Jainisme masih mengakar kuat dan memiliki banyak pengikut di India saat ini.

Seorang pengikut awam Nigantha Nataputta yang terkemuka bernama Upali terkenal akan kepandaiannya dalam berdebat. Ia diutus oleh gu-runya untuk mengalahkan Buddha dalam perdebatan tentang manakah yang menghasilkan akibat yang lebih besar perbuatan melalui pikiran, tubuh, atau ucapan. Buddha men-gajarkan bahwa perbuatan mela-lui pikiranlah yang menghasilkan

akibat yang lebih besar, sedangkan Nigantha mengajarkan bahwa per-buatan melalui tubuh yang meng-hasilkan akibat yang lebih besar. Pada akhir perdebatan tersebut, Upali mengakui kebenaran ajaran Buddha dan bermaksud untuk men-jadi pengikut Beliau. Namun Sang Buddha berkata:

“Perumah tangga, pikirkanlah kembali sebelum kamu berbuat, orang-orang terkemuka seperti dirimu seharusnya berpikir secara hati-hati sebelum bertindak.”

Upali menjawab, “Yang Mulia, saya sangat puas dan gembira dengan kata-kata Sang Bhagava tadi. Jika para pertapa lain mendapatkan murid sep-erti saya, mereka akan membawaku berkeliling kota Nalanda dengan mengatakan: ‘Upali sang perumah tangga telah menjadi pengikut kami.’ Namun di sini Sang Bhagava men-gatakan: ‘Perumah tangga, pikirkan kembali sebelum kamu berbuat… dst.’ Sekarang saya menyatakan diri berlindung kepada Buddha, Dhamma, dan Sangha untuk kedua kalinya. Semoga saya diingat sebagai umat awam yang telah mengambil perlindungan sejak hari ini hingga kehidupanku berakhir.”

“Perumah tangga, telah lama sekali keluargamu menjadi penyokong utama bagi para Nigantha. Aku menganjurkan agar dana makanan tetap diberikan kepada para Nigantha yang datang.”

“Yang Mulia, saya sangat puas dan gembira dengan kata-kata Sang Bhagava ini: ‘Perumah tangga, telah lama sekali keluargamu menjadi pe-nyokong utama bagi para Nigantha…. dst.’ Yang Mulia, saya telah menden-gar tentang Anda: ‘Pemberian dana harus diberikan kepada-Ku saja, tidak kepada orang lain. Pemberian dana harus diberikan kepada para siswa-Ku saja, tidak kepada para siswa ajaran lain. Pemberian dana yang diberikan kepada para siswa-Ku akan memiliki buah yang besar, tetapi tidak pem-berian kepada orang lain.’ Namun di sini Sang Bhagava menyarankan saya agar memberikan dana kepada para Nigantha. Kami mengetahui kapan waktunya untuk melakukan hal terse-but. Sekarang saya berlindung kepada Buddha, Dhamma, dan Sangha untuk ketiga kalinya….” (Upali Sutta)

Siddharttha Gautama meninggalkan kehidupan mewah di istana pada usia 29 tahun. Setelah menyadari kesia-siaan pertapaan penyiksaan diri yang Ia lakukan selama 6 tahun, ia mencapai Pencerahan di bawah pohon Bodhi dengan mempraktekkan meditasi pandangan terang. Selama 45 tahun kemudian Ia dikenal se-bagai Buddha dan mengembara ke berbagai daerah di sekitar lembah sungai Gangga untuk mengajar banyak orang. Titik terakhir per-jalanan Beliau adalah sebuah kota kecil bernama Kusinara. Saat itu seorang pertapa pengembara ber-nama Subhadda mendekati Buddha yang sedang menjelang ajal-Nya dan bertanya mengenai kebenaran berbagai ajaran agama yang ada saat itu. Tanpa mengatakan bahwa aja-ran Beliau-lah yang paling benar, Buddha menjawab:

“Cukup, Subhadda, jangan pikir-kan apakah mereka semua, atau tidak seorang pun, atau sebagian dari mereka telah menembus ke-benaran. Aku akan mengajarkan Dhamma kepadamu. Dengarkan dan perhatikan baik-baik….”

“Dalam ajaran dan disiplin mana pun, Subhadda, di mana tidak terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan, maka tidak akan mungkin ditemukan para pertapa yang telah mencapai kesu-cian pertama (Sotapanna), kesucian kedua (Sakadagami), kesucian ketiga (Anagami), dan kesucian keempat (Arahat). Tetapi dalam ajaran dan disiplin mana pun di mana terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan, maka di sana dapat ditemukan para pertapa yang telah mencapai kesucian per-tama, kedua, ketiga, dan keempat.” (Mahaparinibbana Sutta)

Di sini Buddha mengatakan bahwa ajaran mana pun yang mengajarkan Jalan Mulia Berunsur Delapan meru-pakan ajaran yang dapat menghasil-kan orang-orang suci; oleh karena itu, ajaran tersebut adalah ajaran yang benar. Jalan Mulia Berunsur Delapan dalam ajaran Buddha dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu pengembangan perilaku yang bermoral (sila), pembersihan pikiran/batin melalui meditasi (samadhi), dan pengembangan kebijaksanaan (panna/prajna). (*)

Page 18: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 201518

Khonghucu

“Menghargai yang Puasa dan yang Tidak Berpuasa”

Di Negara Indonesia yang kita cintai hidup

masyarakat yang sangat plural, beraneka suku

bangsa, beragam adat isti adat, kepercayaan dan

Agama. Berbagai agama masuk ke Indonesia,

tumbuh dan berkembang sejak berabad-abad

lalu, menyatu dalam kehidupan masyarakat,

pengamalan ajaran agama menjadi prilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Kehidupan masyarakat yang be-raneka ragam agama, kadang dapat menimbulkan masalah,

kerukunan sangat diperlukan untuk menimbulkan suasana yang damai dan harmonis. Agama menitikberat-kan hubungan manusia dengan Yang Maha Khalik Pencipta, masing-masing agama mempunyai penyebutan ber-beda. Dalam kehidupan bermasyarakat inilah lebih dibutuhkan kedewasaan. Sikap dewasa beragama dapat dinilai bagaimana kemampuan mengamalkan ajaran agamanya; bagaimana menghar-gai dan bersikap tepo seliro tenggang rasa terhadap sesama, bagaimana tidak melakukan perbuatan yang diri sendiri tidak ingin orang lain berbuat kepadanya, bagaimana membantu orang lain tegak seperti diri sendiri ingin tegak .

Puasa merupakan ibadah yang paling pribadi, hubungan antara manusia dengan Allah Sang Khalik Pencipta. Di bulan Ramadhan penuh ampunan, penuh berkah rakhmat, bulan untuk mengumpulkan pa-hala, bulan suci di saat umat Islam menuaikan ibadah puasa, bukan

hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi tentunya mempunyai makna religi yang sangat dalam.

Puasa Ramadhan artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar seh-ingga terbenam matahari pada bulan Ramadhan. Hukum puasa Ramadhan adalah wajib bagi umat Islam. Umat Islam juga dikehendaki menahan diri dari pada menipu, mengeluarkan kata-kata buruk atau sia-sia, serta bertengkar atau bergaduh. Ini karena puasa merupakan medan latihan me-mupuk kesabaran, kejujuran. Secara tidak langsung amalan puasa akan menyuburkan sikap murni di da-lam diri pelakunya. Adalah menjadi harapan kita agar ke semua nilai yang baik ini akan terus dipraktikkan ke bulan-bulan berikutnya.

Di dalam ajaran agama Khonghucu juga ada puasa, sebagai ibadah karena diyakini adanya TIAN Tuhan Yang Maha Kuasa, puasa dan pantang den-gan cara pelaksanaan yang tentunya berlainan. Nabi Kong Zi bersabda: “Sungguh Maha Besarlah Kebajikan Tuhan yang Maha Rokh; Dilihat tiada nampak, didengar tiada terdengar, namun tiap wujud tiada yang tanpa Dia; Demikianlah menjadikan umat manusia di dunia berpuasa, member-sihkan hati dan mengenakan pakaian lengkap sujud bersembahyang kepada Nya. Sungguh Maha Besar Dia, tera-sakan di atas dan di kanan-kiri kita ; Kenyataan Tuhan Yang Maha Rokh itu tidak boleh diperkirakan, lebih-lebih tidak dapat ditetapkan.” (Zhong Yong Kitab Tengah Sempurna VX)

Ini ujian bagi umat beragama, bagaimana menciptakan suasana tentram harmonis, adem ayem, seh-ingga umat Islam dapat melakukan ibadahnya dengan baik, dari hari kehari membersihkan hati kembali menjadi manusia yang suci. Selama Ramadhan ini, selayaknya kita untuk

saling menghormati dan menghargai baik antara orang yang berpuasa dengan yang berpuasa lainnya, antara orang yang berpuasa dengan yang tidak berpuasa dan antara orang yang tidak berpuasa dengan orang yang berpuasa. Bagi yang tidak berpuasa menjadi kewajiban menghormati yang berpuasa, dengan menjaga tingkah laku kita, misal kalau kita makan, minum, merokok jangan di depan kawan kita yang berpuasa, jangan mengundang jamuan makan di saat waktu puasa. Sebaliknya bagi yang berpuasa juga memberi ruang bagi umat yang tidak puasa. Tentunya bagi yang tidak puasa, memerlukan makanan dan minuman, memerlu-kan warung makan jika diperlukan, pemilik warung makan juga membu-tuhkan aktifitas yang menghasilkan secara ekonomi. Jika dapat saling menghormati dan toleransi maka akan terhindar adanya konflik.

Di masyarakat ada kelompok yang berkedok agama, yang menggunakan agama bagi kepentingannya, ser-ing melakukan tindak kekerasan, melakukan kegiatan yang bukan menjadi tugasnya dan tidak bersikap dewasa. Hal demikian meresah-kan masyarakat dan memporak-porandakan kehidupan masyarakat dan kerukunan.

Sesuatu yang indah jika terjalin teposeliro, yang berlanjut pada per-sahabatan dan terwujud kerukunan. Bagaikan simfoni yang harmoni, berbagai alat musik yang menga-lunkan bunyi masing-masing, teratur saling mengisi mengalunkan lagu yang merdu yang enak didengar. Karena itu sangat penting untuk membina hubungan baik antar umat beragama, saling menghargai, saling menghormati, menjunjung tinggi perbedaan dan bersikap tenggang rasa/teposeliro

Selamat Bulan Ramadhan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa (*)

Oleh Ws. Dra. Lucia Herawati

Page 19: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 2015 19

Dinamika Daerah

SalatigaNKRI dan Perdamaian adalah Harga Mati

Salatiga merupakan miniatur dari sebuah negara besar yang bernama Indonesia yang terdiri dari berbagai etnis dan agama yang tinggal di kota

ini. Oleh karena itu kewajiban masyarakatnya adalah senantiasa menjaga perdamaian dan keamanan kota ini. Salah satunya adalah melalui forum komunikasi seperti ini.

Demikian salah satu poin sambutan Walikota Salatiga, Yuliyanto, dalam pengarahannya pada forum pertemuan antara Forkompida kota Salatiga, para tokoh agama, dan tokoh masyarakat dalam rangka penandatanganan pernyataan sikap yang berisi komitmen untuk turut menjaga keamanan dan berperan aktif dalam menjaga perdamaian di Salatiga. Penandatanganan tersebut dilak-sanakan seusai para tokoh tersebut berdialog di Rumah Dinas Walikota Salatiga, Minggu malam 26/ 07.

Walikota Salatiga juga membubuhkan tulisan ‘NKRI dan Perdamaian HargaMati !!!’’ dalam spanduk pernyataan sikap dan kemudian diikuti dengan penandatanganan oleh seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Ikut hadir dalam dialog tersebut para kepala SKPD di lingkungan pemkot Salatiga, Kepala Kantor Kementerian Agama, para tokoh agama, FKUB, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Perdamaian Bangsa Indonesia ( FPBI), Badan Kerjasama Gereja se-Salati-ga (BKGS), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Salatiga, NahdlotulUlama’ (NU), Muhammadiyah dan juga tokoh-tokoh masyarakatdari unsur lainnya.

khusnul khotimah

WonogiriBupati : Ramadhan Momentum Kesederhanaan dan Kepedulian

Saat ini kita hampir memasuki setengah perjalanan Bulan Ramadhan, tentu telah banyak kita dengarkan tauziah tentang adab, kemuliaan dan keistimewaan

bulan seribu berkah ini. Bulan dimana kita memperbanyak amal ibadah, serta menahan hawa dan nafsu.

Proses ibadah yang kita jalani dalam bulan Ramadhan ini menjadi “Kawah Candradimuka” bagi kita sekalian dalam membentuk karakter positif dalam melanjutkan kehidupan kita sehingga mampu menumbuhkan jiwa kepekaan sosial kepada sesama umat manusia yang pada akhirnya nanti akan mengantarkan seseorang menuju derajat taqwa.

Salah satu hikmah bulan Ramadhan yang relevan den-gan kondisi kehidupan bangsa Indonesia saat ini adalah inspirasi tentang kesederhanaan dan kepedulian. Bulan Ramadhan menginspirasi kita bahwa kemuliaan seseorang tidak dilihat dari kemewahan menu saat berbukapuasa, atau bermewah-mewah di Hari Idul Fitri, tetapidilihat-dari bagaimana ia mengisi bulan suci ini dengan amal ibadah dan kebaikan yang dilakukannya.

Demikian di sampaikanBupatiWonogiriH. Danar Rahmantodalamacarasafari taraweh keliling di Masjid Al Hafiz Desa Giriyoso, Kecamatan Wonogiri, Selasa (30/06/2015)hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Wonogiri, Ketua DPRD Kab. Wonogiri, Asisten Sekda dan kepala SKPD seKabupatenWonogiri.

Selain acara sholat taraweh berjamaah juga di isi tausiah dengan menghhadirkan dai muda HM. Mursyidi, S.Ag. MSI Pranata humas Kankemenag Wonogiri, serta di sampaikan bantuan bedah rumah, santunan yatim piatu

Walikota Salatiga, Yuliyanto membubuhkan tanda tangan pada spanduk pernyataan sikap Forkompida, “NKRI dan Perdamaian Harga Mati !”

Page 20: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 201520

Dinamika Daerah

dan bantuan buku-buku agama dari BAZNAS Kabupaten Wonogiri.

H. Danar Rahmanto menambahkan berkaitan dengan upaya membangun dan terus meningkatkan rasa kei-manan kita, di Kabupaten Wonogiri telah dicanangkan Gerakan Wonogiri Mengaji. Suatu Gerakan yang menga-jak setiap komponen masyarakat untuk melaksanakan aktivitas membaca, memahami, menulis, dan menghafal Al Qur’an.

“Tidak lupa saya mengingatkan jamaah sekalian untuk senantiasa mengajak anak-anak dan generasi muda untuk juga terlibat dalam kegiatan keagamaan dan ke-masyarakatan. Sekaligus sebagai upaya membentuk karakter dan jiwa religius bagi generasi yang akan da-tang” imbuhnya.

Sedangkan dalam tausiahnya HM. Mursyidi memaparkan tentangcaramencapaiketenangandan kebahagiaan dunia dan akherat makakitaharusmendekatkandirikitakepada Allah SWT meningkatkan kualitas iman dan taqwa serta meningkatkan amal sholeh. Menjadikan masjid sebagai sentral kegiatan keagamaan baik untuk ibadah dan sholat serta syiar Islam.

“Mudah-mudahan dengan lebih mendekatkan diri ke-pada Allah SWT, kita mendapatkan petunjuk, hidayah dan inayah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita masing-masing, serta dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan diakherat” pungkasnya.

mursyid-her

KaranganyarAdakan Bakti Sosial Penyuluh Karanganyar

Tidak ingin melewatkan bulan suci Ramadhan tanpa banyak beramal dan beribadah, dua belas pe-nyuluh Non PNS dan seorang penyuluh Kecamatan

Karanganyar menyelenggarakan bakti sosial. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, Jum’at dan Sabtu, 3-4/07/2015 ini mengambil tempat di dusun Ngrenak, Kelurahan Delingan, Kecamatan Karanganyar.

Menurut panitia penyelenggara Bakti Sosial yang juga seorang penyuluh PNS Kecamatan Karanganyar, Hj.

Ummu Maryam bahwa bakti sosial ini dimotori oleh kedua belas penyuluh Non PNS yang bekerjasama dengan beberapa sponsor.Mereka merasa terpang-gil untuk berbagi dengan sesamanya, disamping juga karena bertepatan dengan bulan suci Ramadhan yang merupakan momen tepat untuk beramal dan berbagi kebahagiaan.

“Kegiatan bakti sosial dalam rangka bulan suci Ramadhan ini dimulai sejak Jum’at sore hingga Sabtu malam. Pada hari Jum’at kami semua mengadakan buka bersama, shalat tarawih dan ditutup dengan belajar perawatan jenazah”, terang Hj. Ummu.

“Sedangkan hari Sabtunya, kami adakan pengobatan gratis dengan dua dokter dan satu bidan. Sebagian kecil obat diberikan oleh Baznas Kabupaten Karanganyar dan lainnya penyuluh yang mengusahakan. Kemudian ada lomba anak-anak TPQ, buka bersama dan tarawih lagi, dan terakhir adalah pengajian akbar”, tambahnya.

Pada acara puncak yang tidak lain adalah pengajian akbar, penyuluh PNS dan Non PNS membagikan tujuh puluhan bungkus sembako, pakaian pantas pakai dan uang santunan untuk kaum dhuafa di dusun Ngrenak tersebut. Adapun isi sembakonya adalah beras, minyak, gula, teh dan telur.

Hadir pada pengajian akbar tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, H. Musta’in Ahmad, Kepala KUA Karanganyar, H. Sutarmo yang menjadi mubaligh pada kesempatan itu, Kapolsek Karanganyar, dan Kepala Desa setempat.

Saat menyampaikan sambutannya, Kepala Kankemenag Kabupaten Karanganyar memberikan apresiasi pada penyuluh PNS dan Non PNS yang sudah mengadakan kegiatan amal tersebut. Sembari menjelaskan tentang program-program keagamaan yang menjadi tupoksi Kementerian Agama, Kakankemenag juga menghimbau agar masyarakat senantiasa menjaga kerukunannya, berhati-hati dengan berbagai penipuan yang berkedok agama serta jangan sampai tertipu dengan oknum-ok-num yang mengambil keuntungan pribadi atas nama Kementerian Agama.

ida

KlatenFakir Miskin Berhak Menerima Zakat

Fakir miskin termasuk dalam 8 asnaf yang berhak menerima zakat.Menjadi agenda tiap tahun di bulan Ramadhan yang penuh berkah dan pahala,

Penyelenggara Syariah sebagai leader dalam pengelolaan Bazda, bekerja sama dengan Bazda Kabupaten Klaten mengadakan pentasharufan dana ZIS (Zakat, Infak dan Shodakoh)kepada fakir miskin yang ada di Kabupaten Klaten.

KUA sebagai ujung tombak Kementerian Agama di tengah-tengah masyarakat berperan aktif dan sebagai mitra yang baik dalam pentasharufan ZIS. Berdasarkan

Pembagian 70 bungkus sembako, pakaian pantas pakai dan uang santunan untuk kaum dhuafa.

Page 21: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 2015 21

Dinamika Daerah

pendataan ditingkat kecamatan, fakir miskin yang ada di lingkungan tiap-tiap kecamatan dibagikan melalui KUA masing-masing kecamatan se Kab. Klaten sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Untuk kali ini pentasharufan dilaksanakan di Kec. Cawas (09/07) bertempat di masjid komplek KUA. Pada kesem-patan tersebut Bazda membagikan kepada 84 orang fakir miskin masing-masing mendapatkan Rp.150.000 jadi total dana yang dibagikan untuk fakir miskin di kecamatan Cawas sebesar Rp. 12.600.000.

Untuk tahun ini dana ZIS yang dibagikan untuk fakir miskin total Rp. 277.200.000 melalui KUA sebagai ke-panjangan tangan Kementerian Agama. Untuk tiap-tiap kecamatan besaran yang dibagikan berbeda-beda sesuai dengan data yang diupdate di KUA, ucap Ketua Bazda Wibowo Muktiharjo.

PNS Kementerian Agama Kab. Klaten sangat mendominasi dalam pemasukan ke Bazda, semoga PNS dari Kementerian yang lain bisa mengikuti jejak Kemenag, tegasnya. “Dari tahun ke tahun semoga dapat semakin meningkat orang yang menginfakkan sebagian harta bendanya melalui Bazda, sehingga jumlah yang ditasharufkan akan lebih besar dan lebih banyak dari tahun ini dan mendapatkan ganjaran yang melimpah”, harap Wibowo.

agus jun

PatiLestarikan Nilai-Nilai Puasa dalam Layanan dan Kinerja

Keluarga besar Kementerian Agama Kab. Pati menggelar acara “Halal Bihalal” Idulfitri 1436 H sekaligus Pelepasan Calon Jamaah Haji Keluarga

Besar Kankemenag Kab. Pati, berlangsung di Aula Lt.II Kankemenag Kab. Pati, Jum’at (24/7/2015). Acara yang dimulai pukul 08.30 WIB itu dihadiri olehKepala Kankemenag Kab. Pati dan istri, Pejabat Struktural dan Fungsional, Kepala KUA se Kab. Pati dan istri, Ketua Pokjawas dan Pengawas Pendidikan Agama se Kab. Pati, Kepala Tata Usaha MAN dan MTsN se Kab. Pati, Penyuluh Agama Islam se Kab. Pati, Ketua dan

Pengurus Dharma Wanita Persatuan Kankemenag Kab. Pati serta para pegawai Kankemenag Kab. Pati.

Selaku Ketua Panitia H. Slamet, M.Ag yang merupakan Kasubbag TU melaporkan bahwa Acara Halal Bihalal ini merupakan acara rutin tahunan yang senantiasa dilak-sanakan setelah Lebaran tiba. Acara ini sangat penting dalam rangka menjalani ukhuwah islamiyah, yang men-gandung makna hubungan dengan sang Pencipta setelah menyelesaikan ibadah kepada Allah yaitu menjalani Ibadah Puasa selama Bulan Ramadhan dan Hubungan dengan sesama manusia yang selama satu tahun meng-geluti tugas Negara berhubungan dengan masing-masing individu dimana mungkin terjadi gesekan-gesekan, per-bedaan maupun singgungan sehingga dengan adanya acara Halal Bihalal ini dapat menghapuskan dosa-dosa dan kesalahan masing-masing.

Halal Bihalal ini merupakan wujud dari perintah Allah untuk senantiasa menjaga tali silaturrahim sesama ma-nusia, dimana pejabat dan pegawai jajaran Kankemenag Kab. Pati.

Kepala Kankemenag Kab. Pati Drs. H. Akhmad Mundakir, M.Si dalam pesan-pesannya mengajak untuk meles-tarikan nilai-nilai puasa dalam layanan dan kinerja. “Warnai tugas-tugas kita dengan sikap dan perilaku jujur, perduli, kebersihan hati, ketajaman nurani, kejernihan pikir, dan kesantunan dalam melaksanakan tugas dan layanan,” ujarnya.

Ditambahkan, seusai cuti bersama Lebaran, Kementerian Agama mempunyai tugas penting untuk segera menun-taskan program-program 2015, antara lain mencakup bidang pendidikan, pelayanan dan bimbingan teknis keagamaan, penyelenggaraan ibadah haji, dan tata kelola organisasi yang baik.

Selanjutnya Kakankemenag melepas Calhaj Keluarga Besar Kankemenag Kab. Pati 1436 H secara resmi dan mengucapkan “selamat” menunaikan ibadah haji baik yang masuk dalam petugas maupun tidak semoga lancar dalam menjalankan wajib dan rukun ibadah haji, serta berharap untuk petugas yang mendampingi Calhaj agar peduli kepada jamaah karena mereka adalah petugas negara yang diberi amanah untuk mendampingi tamu-tamu Allah.

Di akhir sambutannya mengucapkan ‘minal aidzin wal faizin’ 1 syawal 1436 H, mudah-mudahan tarawih tadarus dan puasa kita diterima oleh Allah SWT dan mohon dimaafkan lahir dan batin baik tutur kata, sikap yang disengaja atau tidak, yang terkait dengan tugas ke-dinasan ataupun tidak untuk dapat dimaafkan sedalam dalamnya.

Uraian Halal bi Halal disampaikan oleh Bp. H. Abd. Khamid, M.Ag, Kasi PDPP Kankemenag Kab. Pati yang memaparkan hakikat halal bi halal 3 (tiga) bekal orang beribadah haji yang meliputi bekal materi/finansial, bekal ilmu, bekal kesehatan dan 1 (satu) bekal yang harus dipenuhi adalah ketakwaan kepada Allah SWT.

Acara diakhiri saling bermusyafahah dan berjabat tangan dengan Kakankemenag dan segenap pejabat Struktural dan Fungsional, segenap Kepala Satker, Kepala KUA, Pengawas Pendidikan Agama, Penyuluh Agama, dll.

athi’

Pentasharufan dana ZIZ melalui KUA kepada 84 orang fakir miskin masing-masing mendapatkan Rp.150.000,- .

Page 22: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 201522

Dinamika Daerah

CilaCaPKaru Karom Dapat Pahala Haji Plus

Sebanyak 150 peserta terdiri atas Ketua Regu (Karu) dan Ketua Rombongan (Karom) calon jemaah haji Kabupaten Cilacap, Jum’at (24/7) mengikuti pem-

bekalan sekaligus pengukuan di Aula Graha Darussalam Cilacap.

Dalam sambutannya, Kakankemenag Kabupaten Cilacap melalui Kasubbag TU, Jasmin, menegaskan bahwa raihan seseorang dalam mencapai haji mabrur tidak bisa lepas dari peran Karu dan Karom. Pemerintah tidak bisa berbuat banyak tanpa sumbangsih Karu dan Karom. Tugasnya cukup berat, yakni menghimpun anggotanya untuk bisa melaksanakan prosesi ibadah secara sempurna, khusuk dan tenang.

Karenanya, setiap Karu dan Karom diminta sungguh-sungguh dan didasari rasa ikhlas beramal dalam membantu anggotanya sebagai tugas yang mulia. Dengan demikian, Karu dan Karom bisa mendapat pahala haji plus, yakni selain pahala berhaji juga mendapat pahala atas jasanya membantu sesama. “Haji plus di sini adalah pahalanya, bukan fasilitasnya. Sangatlah beruntung bagi Karu dan Karom yang bisa dengan tulus membantu sesama di samping tidak menerima bayaran dan diri sendiri juga kerepotan. Itulah mulianya tugas Karu dan Karom,” tuturnya.

MateriPemerintah dalam hal ini melalui Kementerian Agama,

berusaha semaksimal mungkin dalam melayani calon jemaah haji. Berbekal dari pengalaman yang terjadi di lapangan, maka materi pembinaan Karu dan Karom juga disesuaikan. Adapun materinya adalah penjelasan biaya transportasi dan katering, tugas pokok dan fungasi Karu dan Karom, penanganan kasus-kasus, pengenalan adat istiadat bangsa Arab, keselamatan penerbangan dan Bimbingan kesehatan.

Narasumber yang didatangkan yakni, Kasubbag Perundang-undangan Bagian Hukum Setda Cilacap, Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Kabupaten Cilacap, Kasi P3WB Dinas Kesehatan dan Ulama. Terkait syariat ibadah

haji, calon jemaah haji sudah mendapat bimbingan dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di wilayah masing-masing.

Sarana pendukung utama yang tidak kalah pentingnya adalah kesehatan. Untuk itu, Kuswantoro mewanti-wanti agar calon jemaah haji mengikuti seluruh himbauan dan arahan dari Dinas Kesehatan. Para peserta tampak antusias saat membahas kasus-kasus yang dipaparkan. Wasimin, Ketua IPHI Kab. Cilacap juga mewanti-wanti agar Karu dan Karom melaksanakan koordinasi penuh, sehingga bisa terhindar dari berbagai masalah, dan ketenangan serta kekhusukan prosesi ibadah haji untuk mencapai haji mabrur dapat tercapai.

budiono

KuduSHikmah Nuzulul Qur’an

Bertolak dari peringatan Nuzulul Qur’an, mudah mudahan kita dapat membersihkan akal dan men-sucikan jiwa untuk tidak sekedar kembali pada

Alqur’an tetapi mari kita maju bersama Alqur’an. Karena pada hakekatnya Al-Qur’an dipersiapkan oleh Allah SWT agar dijadikan pedoman bagi umat manusia untuk menata kehidupan secara perspektif ke depan dengan tepat dan konstruktif Demikian sambutan Bupati Kudus H. Musthofa dalam acara peringatan Nuzunul Qur’an pada tanggal 1 Juli 2015 bertempat di Alun-alun Kudus, yang diikuti oleh pegawai se Kab Kudus. Selanjutnya dikatakan bahwa sebagai pedoman sudah seharusnya Al-Qur’an menjadi petunjuk bagi umat islam dalam urusan segala hal baik urusan dunia maupun akhirat. Apabila kita memperha-tikan ayat ayat Al-qur’an kita akan menemukan sebuah benang merah yang sangat menarik yaitu bahwa manusia itu harus optimis. Optimisme itu dibangun dengan cara mengambil pelajaran masa lampau kita, untuk perspektif ke depan dengan lebih baik lagi. Oleh karena itu tuntutan Al-Qur’an terhadap manusia adalah menghendaki agar manusia mampu mengisi waktunya dengan berbagai aktifitas yang positif, baik untuk kepentingan pribadi maupun lingkungan masyarakat.

Selanjutnya Mauidlotul Khasanah yang disampaikan oleh K.H. Abdul Qodir dari Semarang mengatakan bahwa Nuzunul Qur’an merupakan sebuah mukjizat Allah SWT, karena peristiwa ini merupakan proses turunnya Alqur’an kepada Nabi Muhammad untuk memberi petunjuk ke-pada manusia. Dan sejak pertama kali diturunkan Al-Qur’an telah mampu mengubah paradigma peradapan manusia. Dan dengan diturunkan Al-Qur’an oleh Allah SWT dimaksudkan untuk memberikan hidayah kepada umat manusia agar mau mengambil hikmah dari semua kejadian yang diceritakan oleh Al-Qur’an terutama ayat al-qur’an yang menceritakan tentang adzab, musibah dan bencana dari Allah yang diturunkan kepada umat umat terdahulu yang merupakan akibat dari perbuatan dosa yang telah mereka lakukan. Sehingga kita semua mau kembali ke jalan yang benar.

s. zulaekahKasi haji menjelaskan program kebijakan pemerintah.

Page 23: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 2015 23

Dinamika Daerah

BloraOptimalkan Pengelolaan Zakat Untuk Ekonomi Produktif

Pengelolaan Zakat dewasa ini sangat penting se-bagai upaya menumbuhkan kemakmuran bagi umat, diantaranya melalui pengembangan ekono-

mi produktifseperti pengembangan modal usaha yang dimilikiyang mampu memberikan cadangan dana bagi umat, berdaya guna dan berhasil guna.

Demikian paparan yang disampaikan oleh Prof. M. Ali Mansur, pengurus BAZNAS Propinsi Jawa Tengah dalam acara Pembinaan Lembaga Amil Zakat (LAZ) se-Kabupaten Blora kemaren (11/6) di Aula Mr. Green Jepon, Blora.

Rektor Unissula Semarang tersebut juga menyampaikan bahwa pengelolaan zakat harus dikembangkan menuju orientasi merubah cara berpikir masyarakat yang semula konsumtif menjadi produktif, statis menjadi dinamis dan yang kaku menjadi felksibel karena zakat produktif akan sangat bermanfaat dalam mememecahkan masalah umat, dimana mental masyarakat yang miskin menjadi berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja, memiliki sikap manajemen dan kemandirian.

“Mengapa zakat produktif penting? karena melalui pengembangan modal akan mampu mengecilkan angka kemiskinan dan ada perubahan mental dari yang berhak zakat (mustahiq-red) menjadi yang menzakati (muzakki-red) serta sebagai cadangan danauntuk meningkatkan kesejahteraan umat” paparnya serius.

Oleh karena itu, penting sekali peranan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) maupun LAZ di daerah untuk meren-canakan, mengalokasikan, mendayagunakan dan mendis-tribusikan harta pada mustahiq, dan pengelolaan zakat yang baik harus terencana, bertahap dan berkesinambungan.

Maka sesuai UU No. 23 Tahun 2011 pengelolaan LAZ hendaknya dikelola secara optimal, tanggungjawab, akuntabel dan transparan melalui laporan yang bisa diaudit siapapun sehingga masyarakat percaya dan yakin untuk memberikan harta yang dimiliki untuk disalurkan sebagaimana mestinya. “Setiap LAZ harus melaporkan pengelolaan kepada LAZ Kabupaten, BAZNAS di semua tingkatannya, Kemenag Kabupaten maupun Kanwil kemenag Jawa Tengah”ungkap Ali Masyur.

Ada banyak faktor keberhasilan dalam pengelolaan zakat diantaranya faktor material, orang pengelolanya, metode dan teknik, kualitasnya, apalagi dengan dukungan rancangan Perda tentang zakat dengan segala kajian yuridis, filosofis maupun sosiologis kegunaannya bagi masyarakat.

Selain itu, zakat juga akan bisa berkembang apabila masyarakat membudayakannya dan memiliki kesadaran tentang dampak zakat untuk solidaritas sosial, meng-hilangkan kecemburuan, kedengkian, pencurian dan perampokan, kesenjangan sosial, meningkatkan per-saudaraan , menciptakan ketenangan dan ketentraman serta mengembangkan harta benda dalam dua sisi baik spiritual dan ekonomi psikologis.

“aspek zakat sangat luar biasa dari sisi kemanusiaan, penyantunan, kasih sayang dan tolong menolong sehingga mari kita gerakkan sadar zakat terutama untuk produktif dengan optimalisasi pengelolaannya”pungkasnya.

Narasumber dari Kanwil Kemenag Jateng, Drs. H. Muhammad Syafieq menyampaikan upaya upaya pen-dayagunaan zakat di masyarakat, terutama berupa modal atau alat alat usaha dan pelatihan keterampilan untuk kegiatan produkif.

Amil harus cermat dan selektif dalam memilih usaha yang akan dijalankan mengingat fungsinya sebagai kon-sultan dan pendamping usaha karena persyaratan usaha produktif yang dibiayai zakat harus memperhatikan bahwa usaha harus halal, pemilik usaha adalah mustahiq fakir miskin yang memerlukan modal, dan tenaga kerja dari golongan mustahq miskin.

“model pengawasan terhadap perguliran usaha zakat produktif seperti konsultan pendampingan bagi mustahiq dalam mengelola usaha supaya tidak disalahgunakan dan memberikan input spiritual bagi mustahiq”papar Kasi Pemberdayaan Zakat Kanwil kemenag Jateng tersebut.

Ada beberapa program yang bisa diterapkan untuk zakat produktif diantaranya pemberdayaan perempuan Kepala Keluarga, bantuan modal Usaha Kecil, bantuan modal usaha dan peternakan, Qordul Hasan bagi PNS yang kesulitan pinjaman dan Penguatan BMT, bantuan permodalan bergulir dan bimbingan usaha.

Syafiq memaparkan bagaimana upaya pengelolaan zakat produktif itu bisa berkembang sehingga mustahiq miskin bisa keluar dari jerat kemiskinannya dengan usaha mandiri dan berpenghasilan tetap. “ Untuk mencapai tujuan zakat produktif yang berdayaguna maka pengelolaan lembaga yang profesional dan amanah menjadi kunci kesuksesan program dengan regulasi UU No. 23 tahun 2011, PP Nomor 14 tahun 2014 dan dukungan Perda Zakat di Kabupaten”tuturnya.

Hal senada diungkapkan kepala kankemenag Blora, Drs. H. Tri Hidayat yang mendorong upaya optimalisasi zakat melalui LAZ, BAZDA yang ada di Kabupaten Blora serta keberadaan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kankemenag Blora harus lebih ditingkatkan sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas.

Acara yang dihadiri sekitar 70 peserta yang terdiri dari Unit Pengumpul Zakat kecamatan dan Instansi se-Ka-bupaten Blora, Bazda Kabupaten maupun LAZ NU dan Muhammadiyah berjalan lancar dengan antusiasme peserta dan dialog interaktif yang menarik.

ima

PemalangPenilaian Pertama ASN Adalah KehadiranSebagai evaluasi ASN pada Kankemenag Kabupaten

Pemalang selama enam bulan kepemimpinannya, Kepala Kankemenag Taufik Rahman mengadakan pem-binaan ASN di Aula Kankemenag (11/6). Pembinaan diikuti oleh seluruh ASN Kankemenag, Kepala KUA

Page 24: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 201524

Dinamika Daerah

Kecamatan, Kepala Madrasah Negeri, Pengawas PAI dan Madrasah, dan Penyuluh Agama Islam se-Kabupaten Pemalang.

Penilaian pertama seorang ASN adalah kehadiran. Setelah mengisi daftar hadir, ASN diharapkan bekerja sesuai jabatannya. Terlebih ASN Kemenag sudah mempunyai jabatan yang jelas sebagai dasar penetapan tunjangan kinerjanya.

“Tolong lebih disiplin lagi, kita sudah dibayar tukin. Bukan masalah tukin kita dipotong nol koma persen, tapi terkait dengan kedisiplinan kita. Saya berharap atasan langsung ASN bertanggung jawab terhadap kinerja bawa-hannya.” ujarnya.

Menurut Taufik, pegawai bisa dibagi ke dalam tiga kel-ompok yaitu (i) pegawai yang peduli pada dirinya sendiri, (ii) pegawai yang sudah selesai dengan dirinya sendiri, (iii) pegawai yang tidak mengenal dirinya sendiri.

Pegawai yang peduli pada dirinya sendiri adalah orang yang susah untuk bekerjasama dan orang yang jarang bersosialisasi dengan rekan kerja maupun masyarakat sekitarnya. Pegawai yang sudah selesai dengan dirinya sendiri, maka dia memikirkan yang lainnya, suka mem-bantu yang lain, peduli dengan yang lain, bermanfaat bagi rekan kerja dan masyarakat di sekitarnya.

Pegawai yang tidak mengenal dirinya sendiri, yaitu pegawai yang tidak tahu tugas dan tanggung jawabnya sendiri dalam bekerja.“Marilah kita selalu berusaha agar menjadi pegawai yang sudah selesai dengan dirinya sendiri sehingga bisa bermanfaat bagi orang lain”, ajak Taufik.

Taufik juga berharap agar ASN Kankemenag bisa berperan penting di lingkungan masyarakat. Sudah menjadi rahasia umum bahwa masyakarat seringkali beranggapan bahwa ASN Kankemenag pasti paham akan ilmu agama. Mereka tidak memandang latar belakang pendidikan ASN tersebut. Banyak ASN Kankemenag ketika bermasyarakat diminta untuk memimpin kegiatan keagamaan. Oleh karena itu, ASN Kankemenag diharapkan selalu mempelajari ilmu agama dan paham akan istilah-istilah agama.

fajar

remBangGuru agar Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Para guru diminta untuk selalu meningkatkan kom-petensi dalam menjalankan tugasnya di dunia pendidikan. Peningkatan kompetensi tersebut harus

dilakukan secara kontinyu, utamanya dalam menghadapi perkembangan dunia yang kian modern ini.

Demikian mengemuka dalam pembekalan Ujian Kompetensi Awal (UKA) bagi guru calon penerima ser-tifikasi yang diadakan di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, pada 29 Juli lalu.

Terhadap 79 guru calon penerima sertifikasi tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang

melalui Kasi Pendidikan Madrasah, Jasim mengimbau peserta untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental. UKA tersebut merupakan langkah awal yang wajib diikuti bagi guru yang telah terdaftar sebagai calon penerima sertifikasi.

“Kunci keberhasilan pendidikan salah satunya bergan-tung pada kualitas tenaga pendidik. Untuk mengukur kualitas tersebut, seorang guru harus menjalani ujian terlebih dahulu. Utamanya guru yang akan mendapatkan sertifikasi,” kata Jasim.

Meski diakuinya, tunjangan profesi guru ini sangat diperlukan dalam menunjang kebutuhan hidup. Namun hal utama yang harus diperhatikan adalah bagaimana usaha guru untuk turut memajukan dunia pendidikan di Indonesia.

“Menerima tunjangan profesi bukanlan merupakan tujuan utama atas pengabdian guru dalam dunia pen-didikan. Tujuan utama yang pasti adalah memajukan pendidikan Indonesia sebagaimana yang diamanatkan dalam UUD 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga guru harus mempunyai niat yang tulus untuk menjadikan peserta didik menjadi generasi penerus bangsa yang bisa dibanggakan,” sambungnya.

Jika yang bersangkutan lulus UKA, maka akan berhak mengikuti PLPG. Dan apabila lulus PLPG, maka akan bisa menunggu satu tahun untuk menerima sertifikasi. UKA tersebut dilaksanakan di UIN Walisongo pada 29 Juli 2015.

Staf Pendidikan Madrasah Kankemenag Kabupaten Rembang, Sri Farida menjelaskan, nama-nama guru calon penerima sertifikasi tersebut tercantum dalam Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam nomor 3907 tahun 2015 tentang Penetapan Peserta Sertifikasi Guru dalam Jabatan Bagi Guru Madrasah untuk Mata Pelajaran Al-qur’an hadits, Akidah Akhlaq, Fiqh, SKL Bahasa Arab, Guru Kelas RA, dan Guru Kelas MI. Dan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: 3908 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Bagi Guru Madrasah Untuk Mata Pelajaran Umum Tahun 2015.

Shofatus Shodiqoh

Peserta UKA dengan semangat mendengarkan arahan dari kasi Mapenda Kankemenag Kabupaten Rembang

Page 25: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 2015 25

Artikel

Hadirnya Kurikulum 2013 yang diharapkan dapat

membentuk karakter bangsa seharusnya

merupakan momentum yang harus disambut

gembira oleh kalangan pemerhati pendidikan.

Karena sejatinya Kurikulum 2013 merupakan ruh dan implementasi khitoh, kem-bali kepada garis perjuangan

70 tahun yang lalu yang tertuang da-lam tujuan besar bangsa Indonesia dalam pembukaan UUD ‘ 45 yaitu Mencerdaskan Kehidupan Bangsa,

dimana Kurikulum 2013 berbasis karakter dengan aktifitas membia-sakan, melaksanakan, memahami pengamalan ajaran agama yang dianut mulai kls 1 SD/MI sampai dengan pendidikan atas.

Masih menjadi perbincangan hangat saat ini seluruh SMA dan SMK di Jawa Tengah wajib memberlakukan program lima hari sekolah mulai tahun ajaran 2015/2016. Kebijakan ini sebagai tindak lanjut Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Tengah Nomor 420/006752/2015 ten-tang Penyelenggaraan Pendidikan pada Satuan Pendidikan di Jawa Tengah.

Namun dikalangan kebanyakan mas-yarakat masih terjadi kontra produktif dari terbitnya SE Gubernur tersebut, ada yang terkesan siap (tanda ku-tip) dipaksakan ada juga daerah yang

berterus terang untuk menolaknya meskipun Pemerintah sudah berdalih telah mengkaji secara ilmiyah dan mendalam.

Kondisi obyektif saat ini adalah gagalnya dunia pendidikan kita da-lam membentuk karakter bangsa antara lain disebabkan karena be-lum terformatnya sinergitas antar pemerhati pendidikan baik dalam bentuk perubahan pola pikir yang masih terkesan ogoistik / berjalan sendiri-sendiri maupun dalam ben-tuk peraturan perundangan terlebih dalam bentuk penerapan sinergi antar pemerhati pendidikan.

Dari pengamatan kami hal ini terjadi karena diakui atau tidak diakui masih kurangnya sinergi antar elemen baik Pemerintah, masyarkat, akademisi,

Oleh: Aziz Sumarno

Indahnya Sinergi Pendidikan(Kunci Keberhasilan Pendidikan Sebuah Refleksi 70 Tahun Merdeka)

Page 26: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 201526

Artikel

lembaga pendidikan maupun orang tua/wali murid yang seharusnya tidak boleh ditinggalkan karena menjadi ru-kun kunci keberhasilan pendidikan.

Untuk merumuskan format pendidi-kan yang baik alangkah indanya apabila sinergitas antar pemerhati pendidi-kan terbangun dengan kokoh, saling menguatkan, saling mengisi, salin menjalin komunikasi dan kerjasama antar elemen baik jalur pendidikan formal dan non formal.

Sesungguhnya format pendidikan yang baik sebagaimana tergambar dalam firman Tuhan, “ Allah cinta terhadap orang orang yang berperang dijalan Allah dalam barisan yang tera-tur, mereka seperti sebuah bangunan yang kokoh “. Inilah tamsil/contoh bentuk sinergi ; ada semen, ada bata merah, pasir, besi beton dan air, yang masing-masing tidak menonjolkan egonya bahkan menenggelamkan karakter masing-masing demi siner-gitas sebuah “ BANGUNAN YANG KOKOH “. Inilah Pendidikan Tuhan yang sejati.

Kita harus belajar meniru, mengi-kuti hukum keteraturan Tuhan, baik Pemerintah, masyarakat, lembaga pendidikan, orangtua/wali murid, kita sengkuyung bareng-bareng sa-ling sinergi, kita memaksimalkan kekuatan (Strength), ada puluhan ribu sekolah formal yang bersumber dari pemerintah maupun masyara-kat, ada puluhan ribu aset lembaga pendidikan non formal dari mas-yarakat semisal madin, TPQ, majlis ta’lim dll. Inilah jaringan yang harus

dibangun komunikasi, kerjasama sebagai peluang (opportunities) yang harus dimanfaatkan oleh kita yang secara bersamaan juga dapat memi-nimalkan kelemahan (weaknessess) dan ancaman (threats) yang men-ganga dihadapan kita dalam bentuk dekadensi moral, kemerosotan akhlak dan lain-lain yang siap memporak porandakan harapan bangsa.

Kehidupan akan terasa indah di-pandang, terasa sedap dan nyaman dirasakan ketika kita saling menge-nal, saling menghargai membentuk buah sinergi kesempurnaan dari sebuah proses yang tidak sempur-na yang masing masing memiliki kekurangan.

Ada garam terasa asin, gula terasa manis, cabai terasa pedas, bawang terasa jeleh, akan terasa sedap dan enak ketika bersinergi maka terwuju-dlah yang bernama sambal, bahkan kopi terasa pahit, gula terasa manis, air terasa tawar bersinergi terwuju-dlah menjadi “ wedang kopi “ yang sangat diminati banyak orang. Itulah sekelumit Ajaran Tuhan bahwa semua yang bernama makhluk akan menjadi sempurna dalam kehidupan ketika kita saling sinergi. Tak terkecuali dengan dunia pendidikan, bahwa terwujud-nya kualitas pendidikan sebagaimana yang diamanatkan Undang-undang tentunya tidak bisa terwujud dengan baik tanpa adanya sinergi, dukungan dari semua pihak baik Pemerintah, Masyarakat, lembaga pendidikan maupun orang tua/wali murid.

Terasa sangat indah apabila kita saling

menyapa dengan hati, melihat pemerintah menyapa cendekia, tokoh masyarakat, ulama, kyai danpendeta, berbincang meski sesekali, pak guru PNS dan Non PNS saling komunikasi pagi dan sore untuk menanyakan perkembangan anak-anak, kita melihat anak-anak yang lucu terkadang nakal atau usil berjalan kaki, melaju menggayuh sepeda, naik sepeda motor terkadang sesekali nge-but seolah mau diakui sebagai orang dewasa, mereka bersua riang gembira bergaul dengan teman saling belajar dari perbedaan, begitulah seharian dalam pendidikan mencari jati diri /karakter dalam menempuh pendidikan formal dan non formal.

Pada pagi sampai siang mereka bela-jar pendidikan formal,penatnya sore haridalam menempuh pendidikan non formal tak terasa karena mere-ka bertemu dengan teman-teman, mereka riang gembira selalu mem-praktekan pendidikan keagamaan diselingi dengan belajar sambil bermain, dalam waktu jeda istira-hat sore ada yang sambil bermain layang-layang bersama guru/ustadz yang sebagian kurus berpeci kusut kekuningan namun memancarkan nur biji kejujuran pada setiap hati, menumbuhkan pohon syukur pada setiap langkah, tumbuh subur dengan pupuk ikhlas berbuah sabar, maka menjadilah anak berkarakter yang pada gilirannya menjadi BANGSA BERKARAKTER. Sinergi.....? OK

Wallahu a’lamPenulis adalah Ketua Forum Komu-

niasi Diniyah Takmiliyah (FKDT ) Kabupaten Batang

Suasana bela-jar para murid Sekolah Dasar yang penuh de ngan keg-embiraan ini selayaknya kita apresiasi bersama sebagai cermin modal strategi pendidi-kan anak bangsa yang berkarak-ter cerdas dan tangguh.

Page 27: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 2015 27

Artikel

Madrasah diniyyah merupakan suatu

lembaga keagamaan yang keberadaannya sudah tak

asing lagi di Indonesia. Sebagai negara dengan

mayoritas penduduk beragama Islam, madin

telah tumbuh dan berkembang di hampir

seluruh penjuru nusantara.

Hal ini tentulah tak lepas dari perjuangan ulama dan tokoh agama terdahulu. Ratusan tahun silam, sejak

zaman penjajahan Hindia Belanda, madrasah diniyyah telah hadir di tengah-tengah masyarakat, sebagai wahana untuk memperdalam ilmu agama Islam. Tentunya dalam berbagai bentuk, seperti pengajian kitab kun-ing atausekolah agama. Di Indonesia sendiri, ada berbagai julukan terhadap madin ini. Sebagian ada yang menye-butnya sekolah arab, diniyyah, ma-drasah sore, dan sebagainya. Puluhan tahun silan, di beberapa desa yang religius, madrasah diniyyah bahkan menjadi sekolah wajib kedua setelah sekolah formal, atau bahkan ada yang hanya menempa madrasah diniyyah saja, walaupun tidak menempuh jalur pendidikan formal.

Animo sebagian masyarakat Indonesia yang semacam itu tak lepas dari peran madrasah diniyyah takmiliyyah da-lam mengembangkan pendidikan keagamaan di Indonesia serta untuk membentuk generasi bangsa yang be-rakhlakul karimah dan ahli di bidang agama (tafaqquh fiddin). Madrasah Diniyyah merupakan sebuah lembaga yang sangat concern mengkaji dan mendalami ilmu Islam. Hal ini ditun-jukkan dengan kajian ilmu keagamaan

yang begitu komplit, mulai ilmu dasar tauhid, akhlaq, ilmu alat (nahwu dan shorof), balaghoh, falak, tafsir qur’an, tajwid, hingga tasawwuf. Kajian ilmu yang semacam ini tentulah tidak da-pat dijumpai di sekolah formal, sep-erti sekolah umum atau madrasah yang sama-sama bernaung di bawah Kementerian Agama.

Keberadaan madrasah diniyyah pun dirasa penting karena pada hakikat-nya merupakan kepanjangan tangan pondok pesantren. Ilmu-ilmu yang diajarkan di madrasah diniyyah ham-pirlah sama dengan yang diajarkan di ponpes, atau bahkan lebih lengkap di madrasah diniyyah. Orang tua yang menginginkan putra-putrinya menda-patkan pendidikan formal di sekolah umum atau madrasah yang notabene mempunyai waktu KBM pagi-siang hari, sekaligus mendalami ilmu agama secara detail, tak perlu repot-repot me-nitipkan putra-putrinya di pesantren, namun cukup di madrasah diniyyah. Dorongan lain adalah ortu yang ingin tetap dekat dan mengawasi penuh secara langsung pendidikan putra-putrinya di domisili orang tuanya. Atau sebaliknya, anak tidak mau jauh

dari orang tuanya, namun tetap ingin mendalami ilmu Islam.

Kredibilitas pendidikan agama di madin pun semakin dibuktikan dengan ustadz-ustadzah yang ahli di bidang-nya masing-masing. Bahkan sebagian dari mereka juga merupakan kyai atau pengasuh pondok pesantren di seki-tarnya. Dan sebagian lagi merupakan alumni dari madin itu sendiri yang kemudian ingin mengamalkan ilmu kepada santri-santri madin berikutnya. Kendati tidak mendapatkan pengakuan secara formal layaknya guru di sekolah umum, namun masyarakat tentulah sudah sangat mempercayai ustadz/ustazdah mentransmisikan ilmu agama kepada putra-putrinya. Hal ini lah yang membuat keberadaan madrasah diniyyah dirasa membawa berkah tersendiri. Walaupun toh bisyaroh mereka hanyalah sekedarnya, jauh dari guru-guru di sekolah formal.

Tergeser?Kondisi zaman yang kian mengkha-

watirkan seperti saat ini, bukan tak mungkin akan menggeser keberadaan madrasah diniyyah secara perlahan. Hal ini bisa menjadi peluang sekaligus menjadi ancaman. Madin bisa jadi akan semakin ditinggalkan oleh masyarakat yang cenderung menginginkan budaya

Keberadaan madrasah diniyyah (madin) pun dirasa penting karena pada hakikatnya meru-pakan kepanjangan tangan dari pondok pesantren (ponpes).

Membaca Tantangan dan Peluang Madrasah Diniyah Takmiliyah

Oleh Shofatus Shodiqoh

Page 28: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 201528

modern, bukan madin yang terke-san masih tradisional. Namun hal ini juga bisa menjadi peluang tersendiri, bahwa madin justru harus berperan untuk membentengi generasi muda agar tidak terseret ke hal-hal yang negatif dan tetap berpegang kepada nilai-nilai religi.

Sementara dalam perjalanannya, madrasah diniyyah pun bukan tak luput dari berbagai hambatan dan ancaman. Untuk mengatasi sebuah permasalahan dan memajukan sebuah lembaga, muncul analisis SWOT yang dibuat oleh Albert Humphrey. Mengutip Fredy Rangkuti, analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi sebuah lembaga. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (streght) dan kelemahan (weakness), terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opprtunity) dan ancaman (threatment).

Kekuatan madin telah dibahas sebe-lumnya. Lantas mari kita menelaah unsur selanjutnya. Unsur Weakness kelemahan yang dapat kita jumpai yaitu; Pertama, ketikdakseragaman kurikulum. Kita turut lega, bahwa Kementerian Agama telah menerbitkan kurikulum madrasah diniyyah takmiliyyah. Namun di sisi lain, sebagian madin ada yang menggunakan kurikulum dari suatu lembaga tertentu, dan sebagian meng-gunakan kurikulum mereka yayasan sendiri. Tidak adanya standar baku kurikulum menjadikan kualitas santri satu antar lembaga madin tidak seragam layaknya sekolah formal yang sudah terukur standar kualitasnya. Kedua, lemahnya pengelolaan manajemen. Kementerian Agama memang telah berkali-kali melakukan sosialisasi EMIS, namun perlu ada pendataan lebih akurat lagi mengenai data-data terkait madin agar kebijakan yang diambil pemerintah bisa tepat sasaran. Selain EMIS, mana-jemen pengelolaan madrasah terkait administrasi juga relatif masih kurang. Ketiga, rendahnya sarana prasarana. Madrasah diniyyah memang merupakan sebuah lembaga non formal, sehingga kelengkapan sarpras sepertinya tidak terlalu diperhatikan oleh pengelola madrasah. Selain itu, konsep penga-jaran dengan metode sorogan juga tidak menuntut terpenuhinya sarpras

secara modern. Sebagian besar, hanya memerlukan meja, kursi, dan papan tulis. Bahkan sebagian masih duduk lesehan tanpa kursi.

Di sisi lain, ada ancaman yang mun-cul. Semakin majunya ilmu pengeta-huan dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat di era kerja saat ini turut andil mengikis eksistensi madra-sah diniyyah. Untuk menarik minat siswa, sekolah formal kini berlomba-lomba meningkatkan kualitasnya dengan menambah jam pelajaran, baik ekstrakulikuler dan program-program khusus lainnya. Hal ini tentu menggeser kegiatan belajar mengajar madin yang notabene antara pukul 14.00-17.00 WIB. Pantauan penulis di sebuah daerah, beberapa tahun silam, sebuah madin masih beroperasi mulai pukul 13.30 WIB, namun kini sudah bergeser paling awal pukul 14.30 WIB. Permasalahan lain adalah semakin kurangnya kesadaran orang tua untuk menekankan pendidikan agama putra-putrinya di madin. Para orang tua, utamanya di perkotaan kini hanya berfikir yang penting putra-putrinya sudah bisa membaca Al-qur’an, sehingga pendidikan agama di sekolah pagi dirasa sudah cukup. Treathment berikutnya adalah tuntu-tan santri madin untuk melanjutkan sekolah formal ke jenjang yang lebih tinggi, biasanya akan diikuti oleh pengabaikan madin. Mereka hanya mampu bertahan hingga madin ula. Jika mereka melanjutkan sekolah ke luar kota, maka mereka pun tidak meneruskan pendidikan madin-nya. Hal ini memberi kesan, madin hanyalah sebagai sekolah ‘samben’ saja. Sehingga tingkat kedisiplinan santri akan waktu KBM di madin, terpaut jauh dari kedisiplinan mereka di sekolah umum. Posisi nomor dua madin ini juga terindikasi dengan semakin menurunnya jumlah siswa pada tingkat madin wustho dan ulya, dibanding ula.

Paparan di atas menunjukkan kom-pleksitas problematika madrasah dini-yyah takmiliyyah. Perlu ada upaya-upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menangkap peluang yang ada, utamanya di Jawa Tengah. Provinsi ini mempunyai jumlah ma-drasah diniyyah yang tergolong cukup besar dibanding dengan provinsi-

provinsi lain. Hal ini merupakan sebuah peluang tersendiri. Beberapa waktu lalu pada sambutan kegiatan Porsadin ke-3 tingkat Provinsi jawa Tengah di Ponpes Alhamdulillah, Sulang, Rembang, Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah menguraikan bahwa jumlah lembaga madin lebih dari 10 persen dari total madin di Indonesia. Sementara 30 persen ustadz madin Indonesia berada di Jawa Tengah, dan sekitar 20 persen santri madin Indonesia ada di Jawa Tengah. Penduduk di Jawa Tengah yang mayoritas Islam juga merupakan lahan garapan madrasah diniyyah dalam rangka mewujudkan generasi khoiru ummah.

Kerjasama dan peran semua pihak terkait sangat diperlukan agar ke-beradaannya tidak tergerus oleh za-man. Beberapa waktu lalu, Kemenag Kabupaten Rembang telah mengusul-kan Perda yang di antaranya men-gatur tentang kegiatan jam belajar mengajar antar sekolah formal dan lembaga pendidikan non formal, agar tidak saling berbenturan. Langkah ini merupakan salah satu upaya strategis untuk menciptakan keharmonisan antara lembaga pendidikan, sehingga semua lembaga bisa melangsungkan proses belajar mengajar.

Solusi lain, adanya komunikasi antara stakeholder terkait untuk bersama-sama membahas tentang pengaturan kurikulum yang tepat akan tidak saling tumpang tindih dan menyeragamkan kualitas santri madin di Indonesia. Semuanya perlu duduk bersama untuk membahas solusi yang tepat. Ketiga, ada upaya untuk perbaikan sarpras. Beberapa waktu lalu, ada usulan dari pengelola madin agar pemerintah memberikan bantuan operasional bagi madin, seperti halnya sekolah umum mendapatkan bantua serupa BOS. Namun apa pun bentuknya, upaya pemenuhan kebutuhan sar-pras ini selayaknya mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Pemenuhan bantuan operasional ini setidaknya akan memacu semangat pengelola madrasah diniyyah untuk memajukan lembaganya, sehingga minta masyarakat akan madin ini tetap bertahan, bahkan meningkat.

Penulis adalah Pengelola Humas Kankemenag Kab. Rembang

Artikel

Page 29: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 2015 29

Langkah Bangkitkan SEMANGAT KERJA

Apakah Anda merasa perlu membangkitkan

semangat kerja yang mulai loyo? Banyak penyebab

seseorang yang motivasi kerjanya mulai menurun. Mulai dari ketidakpuasan

terhadap perusahaan atau atasan, lingkungan yang kurang menyenangkan, rekan kerja yang kurang

disukai, termasuk kondisi ekonomi yang tidak juga

beranjak.

Pertanyaanya, saat semangat da-lam bekerja menurun, apakah kita mengikutinya? Kita biarkan

semangat turun, akhirnya prestasi kita jeblok. Apakah ini akan baik? Atau membuat segalanya makin buruk. Anda bisa saja di PHK, bisa saja terjalin hubungan yang tidak baik, bahkan bisa mengganggu kesehatan. Emosi yang terus negatif akan mengganggu kesehatan.

Untuk itu, Anda harus segera mem-bangkitkan semangat kerja Anda se-segera mungkin. Berikut ada 7 langkah bagaimana membangkitkan semangat kerja.

1. Ingat Niat KerjaApa sih niat Anda bekerja? Saya ki-

ra sudah banyak yang paham. Kerja memang mengharapkan gaji setiap bulan. Tapi untuk apa gaji itu? Untuk menafkahi keluarga. Dan ini adalah kewajiban, ini adalah bagian dari iba-dah. Jadi, niat bekerja itu sesungguhnya adalah ibadah.

Jika niat ibadah, artinya kita bekerja bukan untuk atasan, bukan untuk perusahaan, bukan untuk rekan kerja. Semua itu hanya wasilah. Tapi sebe-narnya kita bekerja untuk Allah SWT.

Ibadah itu untuk Allah SWT, sehingga rasanya tidak layak kita bekerja ala kadarnya.

Yuk, kita luruskan kembali niat kita bekerja sebagai salah satu ibadah. Untuk itu, maka tekadkan pada diri kita untuk bekerja lebih semangat lagi.

2. Ingat Tujuan, Cita-cita, dan Harapan.

Selain bekerja itu sebagai ibadah, bekerja juga sebagai jalan kita meraih tujuan, cita-cita, dan harapan kita. Apakah Anda memiliki cita-cita un-tuk meraih jenjang karir yang lebih tinggi? Tunjukkan dengan semangat tinggi. Jika Anda ingin bekerja untuk mendapatkan gaji lebih besar, tunjuk-kan dengan semangat kerja tinggi.

Bahkan, jika Anda akan pensiun dalam beberapa tahun lagi, tidak ada salahnya bekerja dengan semangat tinggi sebagai contoh untuk genera-si muda dan meninggalkan kesan positif bagi perusahaan dan rekan

kerja Anda. Mengingat tujuan, cita-cita, dan harapan Anda adalah salah satu cara membangkitkan semangat kerja.

3. Untuk Siapa Saja Anda BekerjaCara selanjutnya membangkitkan mo-

tivasi kerja adalah dengan mengingat untuk siapa kita bekerja? Untuk kelu-arga bukan? Untuk mereka yang Anda sayangi dan menyayangi Anda.

Jangan kecewakan mereka dengan semangat kerja yang rendah. Justru Anda harus menjadi contoh bahwa Anda begitu semangat dalam bekerja. Sejauh mana semangat Anda, sadar tidak sadar, akan membekas di pikiran bawah sadar keluarga Anda. Anak-anak akan meneladani Anda.

Bagi Anda yang belum berkeluarga, mungkin Anda ingin membahagia-kan orang tua Anda. Berbakti kepada orang tua adalah satu ibadah, bahkan ibadah dengan pahala yang besar. Sebaliknya, durhaka adalah dosa yang besar. Pantaskah kita bekerja dengan

Artikel

7

Page 30: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 201530

semangat yang lembek padahal untuk berbakti kepada orang tua?

4. Sadari Apa yang Menjadi Perusak Semangat Anda

Anggaplah Anda sudah semangat kem-bali dengan 3 langkah diatas. Mungkin Anda akan mengatakan, tapi …

Ya, ada banyak hal yang bisa merusak semangat kerja Anda seperti disebutkan diatas. Silakan Anda sadari, apa saja sih yang merusak semangat Anda.

Apakah gaji yang kecil, tidak puas dengan perusahaan, tidak puas de-ngan atasan, kecewa dengan rekan kerja, bekerja tidak sesuai passion? Apa lagi?

5. Renungkan Mana yang Lebih Penting

Sekarang renungkan. Mana yang lebih penting, apakah niat ibadah ditambah cita-cita Anda ditambah

orang-orang yang Anda sayangi atau perusak semangat Anda?

Saya yakin, ibadah karena Allah jauh lebih penting dibandingkan atasan yang cerewet. Saya yakin, cita-cita Anda untuk hidup lebih baik, jauh lebih penting dibandingkan rekan kerja yang usil. Orang-orang yang kita cintai pun, jauh lebih penting dari masalah apa pun yang ada.

Jangan sampai, hal-hal terpenting dalam hidup Anda dikalahkan oleh pengganggu-pengganggu itu.

6. Yakinlah Bahwa Anda MampuYakinlah bahwa diri Anda mampu

mengatasi, mampu bertahan, dan mampu menghadapi semua perusak motivasi Anda. Anda mampu, sebab Allah SWT tidak akan membebani kita di luar kemampuan kita.

Pancangkan tekad dalam hati Anda,

bahwa Anda TIDAK AKAN KALAH, demi ibadah kepada Allah SWT, demi cita-cita Anda, dan demi orang-orang yang Anda sayangi. Tekadkan dan yakinlah Anda mampu!

7. Resapkan Ke Dalam SanubariBuatlah catatan renungan dari lang-

kah 1 sampai langkah 6. Saya yakin, jika Anda mengikutinya Anda sudah semangat lagi. Namun, agar sema-ngat itu lebih tahan lama, resapkan ke dalam sanubari Anda. Caranya adalah dengan membuat catatan-catatan dari langkah 1 sampai 6 yang membuat Anda semangat.

Dengan mencatat saja, itu akan lebih kuat tertanam dalam pikiran Anda. Apalagi jika Anda baca kembali pada kesempatan-kesempatan tertentu secara rutin. (sumber: motivasiislami.com)

djt

Artikel

Tahun 2050 Rusia akan menjadi negara Islam, dan berita kali ini adalah

tentang akan terjadinya paritas kecil antara penduduk Islam dan Kristen di

pertengahan abad 21 ini.

Tahun 2050 jumlah pengikut Islam akan menya-mai agama Kristen, dan akan melebihi Kristen

secara global pada tahun 2070, hal ini diproyeksikan oleh Pew Research Center, dengan alasan perbedaan tingkat pertumbuhan penduduk, populasi pemuda dan jumlah yang perpindahan agama.

Studi ini mengatakan bahwa Kristen adalah agama terbesar di dunia pada tahun 2010, dengan perkiraan 2,2 miliar pengikut, mewakili hampir sepertiga (31 persen) dari semua populasi 6,9 miliar penduduk dunia. Islam berjumlah 1,6 miliar pengikut mewakili 23 persen dari populasi global.

Jika tren demografi ini terus berlanjut, Pew mengata-kan bahwa di pertengahan abad ini, populasi Muslim diprediksikan meningkat sekitar 73 persen, dan men-capai 30 persen dari populasi dunia (2,8 miliar). Kristen akan menjadi 31 persen dari populasi dunia (2,9 miliar). “Alasan utama pertumbuhan Islam tidak hanya dalam jumlah tetapi karena tempat tinggal mereka.”

Alan Cooperman, direktur penelitian agama PEW, me-ngatakan kepada NPR. “Populasi Muslim terkonsentrasi di beberapa bagian dunia yang tingkat pertumbuhan

penduduknya paling cepat di dunia.”Alasan dari kecenderungan ini adalah karena beberapa

faktor: Tingkat kesuburan, populasi pemuda dan orang-orang yang berpindah agama. Studi ini mengatakan penduduk Islam memiliki tingkat pertumbuhan penduduk tertinggi, dengan rata-rata-rata 3,1 per wanita - dibandingkan dengan penduduk Kristen sekitar 2,7 anak per wanita.

Pada tahun 2010, lebih dari seperempat dari total popu-lasi dunia berada di bawah usia 15 tahun. Persentase tertinggi anak-anak muda dari usia 15 tahun adalah Muslim, yang terdiri 34 persen dibandingkan Hindu sebesar 30 persen dan Kristen 27 persen.

Pertumbuhan yang menonjol ini adalah salah satu alasan Muslim diprediksikan tumbuh lebih cepat daripada Hindu dan Kristen.

Pertumbuhan dari agama dominan ini juga disebab-kan karena booming yang terjadi. Misalnya, India akan menggantikan Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, bahkan dengan mayoritas Hindunya, Pew mengatakan, “empat dari setiap 10 orang Kristen di dunia akan hidup di sub Sahara Afrika.

Hal yang luput dari laporan ini, karena tidak tersedianya data, adalah bagaimana penduduk Cina akan mempe-ngaruhi lintasan ini. Jika 1,3 miliar penduduk Cina yang termasuk yang saat ini lima persen Kristen, dan lebih banyak lagi penduduk Cina yang beralih ke Kristen, maka hal itu akan berpengaruh pada jumlah tabulasi Kristen dunia. (sumber:artikel islami.com)

djt

ISLAM Agama Tercepat di Dunia

Page 31: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 2015 31

Cara Memulai Bisnis dengan Modal Kecil

Tidak punya modal besar, bukanlah halangan untuk

memulai bisnis. Jangan karena alasan punya modal kecil, kita mengubur mimpi

memiliki penghasilan dari bisnis. Harga semakin

tinggi, semua kebutuhan pokok harganya terus merangkak, maka kita

harus berusaha untuk giat lagi, salah satunya dengan

berbisnis.

Seperti dijelaskan pada skema dibawah, ada 3 cara yang hebat untuk memulai bisnis, meski modal kita kecil. Di sini tidak

akan ditunjukkan cara instan yang mungkin cepat juga hilangnya. Tapi 3 cara yang sangat kuat mengubah Anda menjadi pebisnis yang handal.

Bisa Anda lihat, tidak sedikitpun membahas masalah modal. Artinya, ter-lepas modal Anda kecil atau besar, lakukan 3 cara ini,

Anda bisa

menjadi Pebisnis Handal. Mari, kita sharing dengan berbagi pengala-man.

Perkuat Silaturahim dan Jangan Cari Musuh

Saat teman-teman saya ingin memulai bisnis, saya meminta satu hal penting kepada mereka. Silakan berkeliling, bersilaturahmi dengan banyak orang. Apa yang terjadi? Seperti biasa, ada yang mengikuti ada yang tidak.

Dua orang yang mau bersilaturahim, akhirnya memiliki jaringan bisnis yang cukup, sehingga bisa menjadi modal untuk memulai. Kata siapa harus selalu uang? Ada pasokan produk yang sangat banyak yang bisa mereka jual.

Pertanyaan, lalu bagaimana cara memasarkannya? Kembali ke sila-turahim, mereka kenal dengan orang yang bisa memasarkan produk secara online. Anda tahu siapa orangnya? Ya, yang menulis artikel ini.

Apa yang terjadi selanjutnya ada-lah sudah sekian tahun, sampai artikel ini ditulis, kerja sama

masih berlanjut. Saya un-

tung mereka juga untung. The Power

Of Silaturahim. Itu!Sayangnya, masih banyak orang

yang masih enggan bahkan tidak mau bersilaturahim. Bahkan tidak sedikit yang malah suka mencari musuh. Suka aneh, bahkan ada saja email atau komentar dengan kata-kata kasar yang menye rang. Apakah orang lain akan suka? Bukan jaringan bisnis yang

nambah, malah dijauhi orang.Saat ini zaman social media.

Perkenalan dan membangun keakra-ban bisa dimulai dari internet atau social network. Lanjutkan dengan pertemuan darat akan lebih mantap. Alhamdulillah, saya ketemu orang-orang hebat dengan cara ini.

Gunakan Prinsip Daya UngkitSelanjutnya adalah memanfaatkan

prinsip daya ungkit. Ada banyak alat yang bisa kita manfaatkan untuk mem-bantu kita memulai dan menjalankan bisnis. Misalnya memanfaatkan social network untuk membangun jaringan bisnis. Jadi jangan hanya mengguna-kan social network untuk KEPO saja, gunakan untuk hal yang bermanfaat, diantaranya membangun jaringan bisnis.

Itu hanya salah satunya. Saya punya beberapa teman yang bisa menjual produk atau jasa hanya dengan me-manfaatkan yang gratisan di internet. Misalnya blog gratis, iklan online gratis, video gratis, dan sebagainya. Jika kita bisa memanfaatkannya, semuanya

akan bermanfaat dan memberikan hasil. Fasilitas gratis di internet

+ ilmunya = bisa menghasil-kan.

Jika belum tahu ilmunya, ya belajar. Banyak cara bela-

jar, bisa dengan membeli e book, buku, video,

Artikel

Page 32: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 201532

mengikuti seminar, pelatihan, dan sebagainya. Atau, jika anggaran tidak cukup, banyak informasi yang bisa didapatkan di internet secara gratis-tis. Kuncinya: jangan malas!

Bukan hanya fasilitas internet yang bisa didayaungkitkan. Aset yang Anda miliki bisa didayaungkitkan untuk memberikan suatu manfaat, memu-dahkan, atau meningkatkan hasil. Sudah baca ebook Daya Ungkit?

Jadilah Orang yang DipercayaTidak semua orang yang ngajak ker-

jasama dengan saya, diterima. Alasannya sederhana, saya masih kurang percaya pada me reka. Sebaliknya tidak semua orang yang saya ajak kerja sama juga mau, mungkin mereka tidak percaya saya. Artinya semakin banyak orang yang percaya Anda, akan semakin mudah membangun bisnis.

Ada 3 kepercayaan yang harus Anda bangun untuk bisa bekerja sama de-ngan orang lain:1. Kepercayaan bahwa ANDA adalah

orang yang jujur.2. Kepercayaan bahwa ANDA adalah

orang yang mampu.3. Kepercayaan bahwa BISNIS Anda

adalah bisnis yang prospektif.Jangan marah saat ada orang yang

tidak percaya kepada Anda. Mungkin saja Anda pernah melakukan kesalahan dan kelalaian sehingga orang tidak percaya kepada Anda. Mungkin ide bisnis Anda menurut mereka kurang prospektif. Yang perlu Anda lakukan adalah terus memperbaiki dan membina diri sendiri agar lebih dipercaya.

Kesimpulan Cara Memulai Bisnis Modal Kecil

Pada dasarnya, cara memulai bisnis sementara modal Anda kecil, maka pikirkan kerja sama dan daya ungkit. Untuk membangun kerja sama ada dua hal yang diperlukan yaitu rajin bersilaturahim dan jadilah orang yang dipercaya. Satu cara lagi adalah dengan memanfaatkan daya ungkit. Selain memanfaatkan apa yang ada dan aset yang Anda miliki, kerja sama juga berarti daya ungkit. Daya ungkit itu luas, tidak sebatas produk atau kemampuan marketing.

Ada tambahan? Silakan Anda segera memulai bisnis dengan modal kecil. Percayalah pada kemampuan Anda! (sumber: motivasi islami.com)

djt

Gangguan Mata akibat Sering Main “Gadget”

Salah satu gangguan mata yang paling umum dialami orang modern adalah mata kering dan terasa panas akibat peng-gunaan gadget yang terlalu sering. Maklum saja, gadget kini

sudah menjadi barang wajib yang tak boleh lepas sedikit pun dari genggaman.

Terlalu lama menggunakan gadget juga akan membuat mata menjadi lelah, pandangan kabur, mata terasa tidak nyaman, merah, dan gangguan penglihatan lainnya. Menurut dr. Ikhasan Revino, spesialis mata dari klinik mata SMEC, gangguan pada mata juga bisa berpengaruh pada kondisi tubuh secara umum.

“Mata yang digunakan untuk melihat gadget seperti komputer, smartphone atau tablet dalam waktu lama dan tanpa istirahat dapat membuat mata lelah sehingga cepat mengantuk. Ini juga akan menyebabkan sakit kepala dan berpengaruh pula terhadap hormon-hormon yang mengatur kekebalan tubuh,” kata Ikhsan di Jakarta (16/10/14).

Efek buruk pengguna gadget yang terlalu sering ini bukan hanya dialami oleh orang dewasa, tapi juga anak-anak, terlebih gadget kini sudah menjadi “mainan” anak. “Jika tidak dites, mata yang kita anggap normal ternyata sudah rusak,” katanya.

Ditambahkan oleh dr DAN Canara Sari, SpM, memakai gadget dalam waktu lama dan jarak dekat bisa berpengaruh terhadap fokus pada jarak dekat dan menyebabkan mata minus.

“Biasanya orang tua telat mengajak anaknya ke dokter setelah ada masalah di mata mereka,” ujarnya.

Ia menambahkan, kebanyakan pasien anak-anak yang ditan-ganinya mengalami miopia atau rabun jauh. Gejala yang perlu diwaspadai orangtua adalah anak terlihat suka mengedipkan mata terus-menerus, jadi sering duduk terlalu dekat saat menon-ton televisi, membaca buku terlalu dekat, dan sebagainya. (sumber:EE.com/djt)

Artikel

Page 33: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 2015 33

KUB

Mewujudkan Kerukunan Antarumat Beragama

Bangsa Indonesia sejak dulu dikenal sebagai

bangsa yang ramah dan santun, bahkan predikat

ini menjadi cermin kepribadian bangsa kita di mata dunia internasional. Indonesia adalah Negara yang majemuk, bhinneka

dan plural.

Indonesia terdiri dari beberapa suku, etnis, bahasa dan agama namun terjalin kerja bersama guna meraih dan mengisi ke-

merdekaan Republik Indonesia kita. Namun akhir-akhir ini keramahan kita mulai dipertanyakan oleh banyak kalangan karena ada beberapa kasus kekerasan yang bernuansa Agama. Ketika bicara peristiwa yang terjadi di Indonesia hampir pasti semuanya melibatkan umat muslim, hal ini kar-ena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Masyarakat muslim

di Indonesia memang terdapat be-berapa aliran yang tidak terkoordinir, sehingga apapun yang diperbuat oleh umat Islam menurut sebagian umat non muslim mereka seakan-seakan merefresentasikan umat muslim.

Kerukunan umat beragama adalah suatu bentuk sosialisasi yang damai dan tercipta berkat adanya toleransi agama. Toleransi agama adalah suatu sikap saling pengertian dan menghargai tanpa adanya diskriminasi dalam hal apapun, khususnya dalam masalah agama. Kerukunan umat beragama adalah hal yang sangat penting un-tuk mencapai sebuah kesejahteraan hidup di negeri ini. Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki keraga-man yang begitu banyak. Tak hanya masalah adat istiadat atau budaya seni, tapi juga termasuk agama. Walau mayoritas penduduk Indonesia me-meluk agama Islam, ada beberapa agama lain yang juga dianut penduduk ini. Kristen, Khatolik, Hindu, Budha dan Konghucu adalah contoh agama yang juga banyak dipeluk oleh warga Indonesia. Setiap agama tentu punya

aturan masing-masing dalam beriba-dah. Namun perbedaan ini bukanlah alasan untuk berpecah belah. Sebagai satu saudara dalam tanah air yang sama, kita harus menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia untuk bersama-sama membangun negara ini menjadi yang lebih baik.

Konsep Tri Kerukunan Umat Beragama di Indonesia

Kerukunan intern umat beragama, yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar masyarakat penganut satu agama. Misalnya, kerukunan sesama orang Islam atau kerukunan sesama penganut Kristen.

Kerukunan antar umat beragama , yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar masyarakat yang memeluk agama berbeda-beda. Misalnya, keru-kunan antar umat Islam dan Kristen, antara pemeluk agama Kristen dan Budha, atau kerukunan yang dilakukan oleh semua agama.

Kerukunan umat beragama dengan pemerintah, yaitu bentuk kerukunan semua umat-umat beragama men-jalin hubungan yang yang harmoni

Page 34: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 201534

KUB

dengan Negara/ pemerintah. Misalnya tunduk dan patuh terhadap aturan dan perundang-undangan yang ber-laku. Pemerintah ikut andil dalam menciptakan suasana tentram, ter-masuk kerukunan umar beragama dengan pemerintah itu sendiri. Semua umat beragama yang diwakili oleh tokoh-tokon agama dapat sinergi dengan pemerintah. Bekerjasama dan bermitra dengan pemerintah untuk menciptakan stabilitas persatuan dan kesatuan bangsa.

Seluruh peraturan pemerintah yang membahas kerukunan hidup umat beragama, harus mencakup empat pokok masalah sbb:

- Pendirian Rumah Ibadah- Penyiaran agama- Tenaga asing bidang keagamaan

Dalam Perspektif IslamBangsa Indonesia yang mayoritas

beragama Islam sebaiknya berkaca kepada sejarah yang pernah terjadi dalam dunia Islam, yaitu di Madinah. Dengan pimpinan nabi Muhammad saw mendirikan negara yang pertama kali dengan penduduk yang majemuk, baik suku dan agama, suku Quraisy dan suku-suku Arab Islam yang datang dari wilayah-wilayah lain, suku-suku Arab Islam penduduk asli Madinah, suku-suku Yahudi penduduk Madinah, Baynuqa’, Bani Nadlir dan suku Arab yang belum menerima Islam. Sebagai landasan dari negara baru itu Rasulullah saw memproklamasikan peratururan yang kemudian lebih dikenal dengan nama Shahifatul Madinah atau Piagam Madinah. Menurut para ilmuwan mus-lim dan non muslim dinyatakan bahwa Piagam Madinah itu merupakan kon-stitusi pertama negara Islam.

Piagam Madinah yang terdiri dari 47 pasal itu nabi Muhammad saw telah meletakkan pondasi sebagai landasan kehidupan umat beragama dalam negara yang plural dan majemuk, baik suku maupun agama dengan memasukkan secara khusus dalam Piagam Madinah sebuah pasal spesi-fik tentang toleransi. Secara eksplisit dinyatakan dalam pasal 25: “Bagi kaum Yahudi (termasuk pemeluk agama lain selain Yahudi) bebas memeluk agama mereka, dan bagi orang Islam bebas pula memeluk agama mereke. Kebebasan ini berlaku pada pengikut-pengikut atau sekutu-sekutu mereka

dan diri mereka sendiri” (lil yahudi dinuhum, wa lil muslimina dinuhum, mawaalihim wa anfusuhum).

Paradigma toleransi antar umat be-ragama guna terciptanya kerukunan umat beragama perspektif Piagam Madinah pada intinya adalah seperti berikut:

Semua umat Islam, meskipun terdiri dari banyak suku merupakan satu komunitas (ummatan wahidah).

Hubungan antara sesama anggota komunitas Islam dan antara komunitas Islam dan komunitas lain didasarkan atas prinsip-prinsip:

Bertetangga yang baikLahirnya Piagam Madinah oleh be-

berapa ahli tentang Islam, seperti dikatakan oleh sejarawan Barat, Wiliam Montgomery Watt sebagai loncatan sejarah yang luar biasa dalam perjan-jian multilateral. Selain sifatnya yang inklusif, Piagam Madinah berhasil mengakhiri kesalahpahaman antara pemeluk agama selain Islam dengan jaminan keamanan yang dilindungi konstitusi Negara.

Semangat persamaan dan persau-daraan tanpa melihat suku dan agama dalam Piagam Madinah itu tidak lepas dari bimbingan wahyu Allah SWT, di mana Rasulullah saw tidak akan berkata sesuatu dari kehendak nafsunya kecuali merupan wahyu Allah SWT. Piagam Madinah senafas dengan inti ajaran paradigma kehidu-pan umat beragama yang termaktub dalam al Qur’an al Karim, yakni tidak ada paksaan untuk menganut suatu agama (al Baqarah:256), larangan ke-pada Rasulullah saw untuk memaksa orang menerima Islam (Yunus:99) dan bahwa tiada larangan bagi umat Islam untuk berbuat baik, berlaku adil dan saling tolong menolong dengan orang-orang bukan Islam yang tidak memerangi umat Islam karena agama dan tidak mengusir meraka dari kam-pung halaman atau negeri mereka (al Mumtahanah:8–9), bahwa Islam mengakui pluralitas agama bukan pluralisme agama (al Kafirun:1- 6).

Kalau sebab turunnya (asbab al nu-zul) ayat dalam surat al Kafirun dikaji secara seksama, ayat ini merupakan penolakan Nabi Muhammad SAW secara diplomatis dan etis atas propaganda agama lain. Ketika Nabi Muhammad SAW ditawari untuk saling tukar agama, Nabi SAW menanggapinya dengan arif

dan bijaksana, “bagimu agamamu, bagiku agamaku”. Tidak konfrontatif, apalagi destruktif sehingga orang yang mengajaknya pun malah segan.

Ke depan, guna memperkokoh keru-kunan hidup antar umat beragama di Indonesia khususnya di Banyuwangi kiranya perlu membangun dialog hori-zontal dan dialog Vertikal.

Dialog Horizontal adalah interaksi antar manusia yang dilandasi dialog untuk mencapai saling pengertian, pengakuan akan eksistensi manusia, dan pengakuan akan sifat dasar manu-sia yang asasi, dengan menempatkan manusia pada posisi kemanusiaannya. Artinya, posisi manusia yang bukan sebagai benda mekanik, melainkan sebagai manusia yang berakal budi, yang kreatif dan berbudaya.

Suatu sifat dalam dialog, di mana seseorang melihat lawan dialog-nya dengan hati lapang dan penuh pernghargaan (‘ain al ridla), bukan sebaliknya, melihat lawan dialognya sebagai musuh dan penuh kebencian (‘ain al sukhth). Sikap dasar moral harus tetap dipertahankan dalam hubungan dialog horizontal. Oleh karena itu tidak seharusnya manafikan eksistensi orang lain.

Dialog Vertikal berarti pemahaman dan pengkhayatan akan fungsi dan makna keagamaan secara mendalam bukan fanatisme buta dalam beragama karena kebodohannya. Dalam konteks kemasyarakatan kita, banyak yang mem-pertentangkan suatu agama dengan agama lain, bahkan antar sesama pemeluk agama tertentu. Karenanya para tokoh agama mengingatkan betapa pentingnya penghayatan keagamaan dan untuk mem-perluas cakrawala dialog vertical.

Unsur penting dalam dialog vertikal adalah mendalami materi keagamaan secara intern. Artinya, kita mesti terus berlajar mendalami secara objektif makna agama kita masing-masing. Pada posisi puncak sebenarnya ada-lah pengejewantahan diri kita untuk mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian kepada Tuhan inilah yang disebut dengan dialog vertical. Oleh kare-na itu, umat beragama tidak layak mempertentangkan dan menghan-curkan eksistensi orang lain dengan mengatasnamakan agama. (Sumber: cyberdakwah.com)

djt

Page 35: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 2015 35

Prestasi

Keluarga merupakan unit terkecil yang penting dalam

pembentukan karakter sebuah bangsa. Keluarga ini juga yang akan membentuk

karakter dan berpengaruh pada lingkungannya.

Jika karakter sebuah keluarga itu baik maka akan berpengaruh baik kepada lingkungannya, tetapi sebaliknya jika tidak baik maka

akan berpengaruh tidak baik pula kepada lingkungannya, karakter itu juga akan berpengaruh luas bahkan akan menjelma menjadi karakter bangsa. Masyarakat yang terbangun dari keluarga-keluarga sakinah adalah masyarakat marhamah yang se-lanjutnya membentuk bangsa yang bermartabat, negara yang santun, negara yang makmur, yang dalam piagam madinah disebut dengan negara ma-dani yang baldatun thayi-batun warabbun ghafur. Untuk menjadikan keluarga bangsa yang sakinah, maka diperlukan keteladanan, hal ini menjadi penting karena keteladanan akan ditiru, diikuti dan dicon-toh oleh masyarakat secara luas dan hal ini akan berdampak baik bagi penciptaan karakter bangsa. Untuk mencip-takan keteladanan itulah Kementerian Agama telah melaksanakan pemilihan Keluarga Sakinah Teladan Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan pada bulan

Agustus yang lalu.Terpilih sebagai juara adalah Drs.

H. Cholis Badruzzaman dan Hj. Dra Barokatul Minallah sebagai pasangan Sakinah Teladan tingkat Jawa Tengah tahun 2015. Dalam percakapannya dengan redaksi Sejahtera pasangan ini memberikan tips, bagaimana m e m b i - na keluarga sakinah. Menurut p a - sangan y a n g t e l a h d i - karuniai t i g a putera d a n s a t u p u - teri ini menu- turkan bahwa k o m u -n i - kasi adalah

media

dan kata kunci yang paling efektif untuk mencari solusi setiap proble-matika dalam rumah tangga. Islam telah memberikan ajaran yang men-gandung berbagai macam mutiara hikmah, pengarahan serta solusi bagi berbagai macam permasalahan da-lam pernikahan, sehingga suami dan isteri bisa menikmati hidup bahagia bersama, merasa tenang dan tenteram. Rumah tangga yang ideal, harmonis

dan bebas dari konflik tentu saja menjadi

dambaan setiap pasangan suami

istri. Namun, ten-tunya riak-riak

kecil dalam hubungan

pernika-h a n

laz-i m

Juara Keluarga Sakinah Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015

“Komunikasikan Setiap Masalah, Tips Membina Keluarga Sakinah..”

Page 36: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 201536

Prestasi

terjadi. Pasti di suatu titik kita akan menemui perbedaan pendapat, perselisihan, hingga pertengkaran. Hal ini wajar dan normal, selama masih berada dalam kendali kedua pasan-gan tersebut.

Pasangan yang menikah pada tanggal 30 November 1978 ini menuturkan, Langkah pertama dan paling dasar da-lam mengatasi masalah rumah tangga adalah mendengarkan dengan baik berbagai problem yang dinilai kurang ”sreg” di hati pasangan. Sebelum men-gungkapkan masalah yang anda miliki, akan lebih baik jika terlebih dahulu mencoba mendengarkan dari sudut pandang suami atau istri. Cobalah untuk menjadi pendengar yang baik. Jangan memotong pembica-raan sebelum sang pasangan selesai menuturkan semua permasalahannya kepada anda.

Saat mendengarkan, pikirkan pula langkah selanjutnya yang akan anda ambil, jangan sekedar masuk telinga kiri dan keluar melalui telinga kanan. Setelah anda mendapat gambaran dari sudut pandang pasangan, cobalah untuk memandang masalah yang di-hadapi dari perspektif pasangan. Hal ini berguna untuk benar-benar mema-hami posisinya dalam masalah yang sedang anda berdua hadapi.

Pikirkanlah konsekuensi, keru-gian, kesedihan, atau bahkan rasa sakit yang harus ditanggung sang pasangan. Ingat, tahap ini sangat

penting dan jangan pernah dilewat-kan. Kemampuan untuk memahami pasangan sangat penting, apalagi jika anda berposisi sebagai seorang pria. Wanita memiliki perasaan sen-sitif yang harus selalu dijaga.

Bapak yang aktif sebagai A’wan Syuriyah PCNU Kab. Banjarnegara ini menuturkan, jika masalah rumah tangga yang dihadapi begitu berat sehingga membahayakan stabilitas hubungan anda berdua, ingatlah komitmen anda ketika memutuskan untuk hidup bersama. Sadarilah bahwa masalah akan selalu ada

dalam hidup manusia, dan jangan biarkan sedikit rintangan menghan-curkan komitmen dan janji suci yang sudah anda ungkapkan sebelum menikah.

Ada berbagai unsur yang bisa anda gunakan untuk mengingatkan komit-men yang sudah dibangun dengan pasangan, seperti masa depan anak, mimpi-mimpi yang ingin anda wu-judkan bersama keluarga, dan yang harus diingat kembali bahwa mem-bina rumah tangga adalah ibadah untuk mencari ridho Allah.

Kunci untuk komunikasi yang se-hat dalam keluarga adalah keterbu-kaan. Menjalin rumah tangga berarti siap untuk membuka diri anda sepenuhnya pada pasangan dan tidak menyimpan rahasia tertentu dari orang yang anda cintai. Kembangkan sikap saling terbuka untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh anda berdua.

Jangan saling memendam emosi, karena emosi yang dipendam selama beberapa saat bisa meledak menjadi sebuah bom waktu yang menghan-curkan rumah tangga yang dibangun dengan susah payah. Setelah anda melakukan sebagian atau semua poin di atas, maka tibalah saatnya untuk tawakkal kepada Allah SWT.

Jika semua urusan sudah kita sandark-an kepada Allah, maka insyallah apa yang kita lakukan senantiasa dibawah ridho Allah SWT. Amin. (*)

suryo widodo

Drs. H. Cholid Badruzzaman , M. Pd I, memberikan paparan kepada Tim Penilai Lomba Keluarga Sakinah Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015

Tim Penilai Lomba Keluarga Sakinah Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 didampingi Kabid Urais dan Binsyar Kanmenag Prov Jateng, Drs HA Saifulloh, MAg.

Page 37: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 2015 37

Sebagian besar dari kita menggunakan OS “open

source” Android pada tablet maupun smartphone,

beragam aplikasi smartphone tersedia untuk

menambah kecerdasan ponsel. Namun, perlu

diingat bahwa smartphone punya keterbatasan pada

kapasitas penyimpanan dan ketahanan baterai.

Selain itu, aplikasi yang terlalu banyak juga bisa memengar-uhi performa ponsel. Untuk

itu, sebaiknya pengguna lebih teliti dalam memilih aplikasi mana saja

yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

Jika smartphone sudah telanjur lelet performa tidak sebaik pada saat baru membeli, ada baiknya menghapus beberapa aplikasi yang memakan memori dan baterai paling banyak. Nah, untuk pengguna Android, berikut ini beberapa aplikasi Android yang sebaiknya dilengserkan atau dihapus dari smartphone. Antara lain :

1. Facebook

Sebagian besar pengguna smartphone memiliki aplikasi jejaring sosial ini ka-rena langsung tersedia di ponsel baru. Facebook memungkinkan pengguna terhubung dengan orang-orang kapan pun dan di mana pun. Popularitasnya

pun sudah lama terjaga. Namun, ada harga yang harus dibayar dari segi performa. Tak hanya boros kapasitas penyimpanan karena fitur dan noti-fikasinya, Facebook untuk Android juga boros baterai.

Untuk tetap bermain Facebook di ponsel, pengguna cukup menyediakans hortcut untuk membuka situs Facebook pada browser. Ini akan jauh menghemat kapasitas dan baterai dibandingkan mengakses dari aplikasi.

2. Aplikasi cuaca

Aplikasi cuaca penting untuk

Tips Mengurangi Android

Terapan

LELET

Page 38: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 201538

Terapan

mengetahui apakah pengguna harus membawa payung karena sebentar lagi akanhujan, atau sebaiknya meng-gunakan kaus tipis karena matahari sedang terik-teriknya.

Namun, pembaruan secara berkala dari aplikasi tersebut akan memakan banyak daya, apalagi jika peng-guna mematrikan widget aplikasi di homescreen. Sebagai alternatif, sebai-knya gunakan fitur Google Now untuk menanyakan informasi cuaca.

3. Anti-virus gratis.Ancaman virus pada

smartphone memang bikin was-was. Namun, aplikasi anti virus dan pelindung keamanan Android leb-ih menyebalkan karena akan sangat boros daya baterai. Dibandingkan mengunduh aplikasi anti-virus, sebaiknya gunakan saja smartphone secara bijak, baik dalam mengunduh aplikasi, maupun mengunduh konten-konten lainnya. Unduhlah hanya aplikasi resmi dari toko aplikasi Google Play Store.

Lagi pula, Android mengklaim sistem operasinya telah terlindung dari berbagai serangan dan menga-komodasisistem enkripsi. Google juga disebut semakin tanggap dalam mengi-dentifikasi dan menghapus aplikasi

berbahaya dari Google Play Store.4. Aplikasi pembersih dan pe ningkat

kinerjaAplikasi bersih-bersih sampah di

Android, salah satunya Clean Master, menjanjikan pembersihan aplikasi untuk

meningkatkan performa ponsel. Sebab, aplikasi-aplikasi yang telah dihapus terkadang menyisakan beberapa data tersembunyi (cached data) yang juga memakan kapasitas memori.Clean Master, Cleaner, CC Cleaner, Speed Booster, dan aplikasi sejenisnya selain masih menyisakan “sampah”, juga akan cepat menghabiskan daya baterai. Selain itu, iklan in-app di dalamnya juga bisa memotong kuota internet.

Sebaiknya, aplikasi semacam ini dihapus dari ponsel. Pengguna bisa mengambil jalan alternatif dengan beranjak ke “settings” - “apps” - “down-loaded” lalu tekan salah satu aplikasi, kemudian pilih “clear cache”

5. Aplikasi browser bawaan Android

Ada banyak pilihan aplikasi browser untuk Android ketimbang har-us menggunakan browser bawaan. Salah satunya Opera Mini. Aplikasi ini secara utama memiliki fitur untuk mereduksi penggunaan data internet pengguna, yakni dengan menyusutkan situs yang

dikunjungi. Fitur tersebut bisa menghemat penggunaan data hingga 34 persen.

6. Banyaknya Group Media Sosial.

Aplikasi yang berjalan secara back-ground. Contohnya aplikasi media sosial sampai email, dari Facebook, Whatsapp, BBM, Line, Yahoo, Google+ dan Messenger untuk Chatting. Aplikasi seperti ini secara berkala memeriksa email dan update data ke server mereka. Aplikasi ini se-cara berkala melakukan komunikasi keluar (melalui internet). Walau aplikasi sudah ditutup dan tidak tampil di layar smartphone, tetapi masih ada aplikasi di belakang yang terus bekerja.

Dengan banyaknya mengikuti grup media sosial akan sangat berpengaruh pada kinerja baterai serta kapasitas memori. Sangatlah penting untuk memperhitungkan kembali jika ber-gabung dalam grup media social. Marilah kita sikapi dengan bijak.

Sumber : Androidpit.by khoirPara siswi sedang asik bermain smartphone berbasis android.

Page 39: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 2015 39

Pengurus Matakin peri-

ode 2015 -2020 Jawa Tengah

audiensi den-gan Kanwil

Kementerian Agama Prov.

Jateng.

Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin me nerima kenang-kena-ngan kaligrafi dari Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah H Ahmadi setelah membuka Rapat Kerja Jajaran Kanwil Prov Jateng.

Pengukuhan KUA dan Keluarga Sakinah tela-dan Tingkat Jawa Tengah Tahun 2015

Page 40: Kemah Pelajar Lintas Agama Agama (Kemenag) RI, menggelar pameran pendidikan madrasah (Madrasah Expo) 2015 tingkat na-sional di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini digelar bersamaan

Edisi 7/Tahun I/ Juli 201540

Kabid URAIS dan Binsyar, H Syaifulloh menyerahkan piala kepada Kepala KUA Teladan Tingkat Jateng

Para juara MTQ Pelajar ke-30 di Boyolali dengan bangga menunjukkan Piala yang diperolehnya bersama Kabid Penais Zawa Kanwil Kemenag Jateng, H Ahyani.