KELUMPUHAN NERVUS FASIALIS
KELUMPUHAN NERVUS FASIALIS
R. Siti Farahnur Syaiful Rhamadani1310211106
DefinisiGejala dari kelumpuhan otot-otot wajah. Pasien tidak dapat menggerakan otot wajah sehingga tidak simetris. Tampak pada saat berbicara dan emosi- saraf cranial terpanjang yg berjalan di dalam tulang sebagian besar kelainan terletak di dalam tulang temporal
N. fasialis (n. VII)Terdiri dr 3 komponenMotoris
ParasimpatisSensoris
otot wajah m. stapedius venter posterior m. digastricus
2/3 anterior lidah untuk mengecap glandula lakrimalis, glandula submandibula, glandula lingualis
N. Fasialis di Temporal
nervus petrosus superior mayormemberi rangsang untuk sekresi pd kelenjar lakrimalis, nasal, palatal
nervus stapedius mensarafi m. stapedius, berfungsi sbg peredam suara
korda timpani memberi system pengecapan pada 2/3 lidah bagian anterior
nervus fasialis
N. Fasialis Ekstracranial
Paralisis ini dapat menetap atau sementara,tergantung penyebab dan sifat kerusakan yang terjadi.
Perbedaan lokasi kerusakan saraf fasialis dapat menimbulkan gejala yang berbeda
Lesi di foramen stilomastoideus Paralisis wajah
Lesi proksimal dari korda timpani Mengganggu pengecapan 2/3 anterior lidah
Lesi n. stapedeushiperakusis pasien mengeluh persepsi suara yg berlebih
Lesi n. pertosus superficial mayor hilangnya lakrimasi ipsilateral
Etiologi paralisis nervus fasialis :Idiopatik Bells palsyFrakturFraktur pars petrosa os temporal (krn trauma)Infeksi intrakranialherpes opticus (Sind Ramsay Hunt)telinga tengahotitis media supuratif kronis Tumor intrakranialtumor serebelopontin, neuroma akustik, multiple sklerosis, ekstrakranialtumor telinga dan tumor parotisCongenital ireversibel, terdapat bersamaan dengan anomaly pada telinga dan tulang pendengaranLain-lainGangguan pembuluh darah :thrombosis a. karotis, a. maksilaris, a. serebri media
Dibidang kedokteran gigi :-komplikasi anestesi pada waktu pencabutan gigi, -infeksi didaerah mulut -trauma operasi sendi temporomandibula, operasi glandula parotis -fraktur pada ramus mandibula penyebab terbanyak dariparalisis n. VII di Indonesia :
idiopatik, radang, trauma
-kelemahan otot wajah 1 sisi (unilateral) timbul tiba-tiba
-Hilang sensasi 2/3 anterior lidah-produksi saliva 3,5 mA menandakan fungsi N. VII dalam keadaan serius
Bagaimana tatalaksana dan terapi-nya ???
Perawatan yang dilakukan pada penderita adalah istirahat, fisioterapi, radiasi, massage, pemberian obat-obatan dan operasi
Tujuan terapi paralisis fasialis adalah mengobati lesinya, mengatasi ketidakmampuan dan mempersiapkan saraf dimaksud agar memiliki peluang besar untuk sembuh
Pada kasus gangguan hantaran ringan + fungsi motor masih baik
Tx/ untuk menghilangkan edema saraf :-anti edema-vasodilatansia-neurotronika
Pada kasus gangguan hantaran berat + sudah terjadi denervasi total
Tindakan operatif segera, dg teknik dekompresi n. VII transmastoid
ReferencesTHT UIhttp://eprints.unsri.ac.id/861/1/Parese_saraf_fasial_OMSK_.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1961/1/bedah-iskandar%20japardi62.pdf
Thank you