LATAR BELAKANG Dewasa ini, program pemberdayaan masyarakat banyak sekali diluncurkan oleh pemerintah sebagai wujud komitmen untuk meningkatan kesejahteraan rakyat. Sayangnya, terdapat kesan bahwa program ini kurang berhasil mencapai sasaran yang diharapkan, yakni kemandirian masyarakat baik secara ekonomi, sosial maupun politik. Hal ini tidak terlepas dari kelemahan dalam desain program pemberdayaan itu, antara lain bahwa pemberdayaan sering dipersepsikan dan diterjemahkan secara sempit sebagai pemberian akses finansial (penyediaan dana bantuan atau kredit) yang lebih besar kepada anggota masyarakat, khususnya kelompok miskin. Dengan persepsi ini yang demikian, tidaklah mengherankan bahwa program pemberdayaan sering kali dikemas dalam kerangka program pengentasan kemiskinan. Kebijakan Pemerintah tentang pemberdayaan masyarakat secara tegas tertuang didalam GBHN Tahun 1999, serta UU. Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Didalam GBHN Tahun 1999, khususnya didalam “Arah Kebijakan Pembangunan Daerah”, antara lain dinyatakan “mengembangkan otonomi daerah secara luas, nyata dan bertanggung jawab dalam rangka pemberdayaan masyarakat, lembaga ekonomi, lembaga politik, lembaga hukum, lembaga keagamaan, lembaga adat dan lembaga swadaya masyarakat, serta seluruh potensi masyarakat dalam wadah NKRI “. Adapun lembaga-Lembaga yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat antara lain LKMD, P3MD, PKK, PMT- 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LATAR BELAKANG
Dewasa ini, program pemberdayaan masyarakat banyak sekali
diluncurkan oleh pemerintah sebagai wujud komitmen untuk meningkatan
kesejahteraan rakyat. Sayangnya, terdapat kesan bahwa program ini kurang
berhasil mencapai sasaran yang diharapkan, yakni kemandirian masyarakat
baik secara ekonomi, sosial maupun politik. Hal ini tidak terlepas dari
kelemahan dalam desain program pemberdayaan itu, antara lain bahwa
pemberdayaan sering dipersepsikan dan diterjemahkan secara sempit
sebagai pemberian akses finansial (penyediaan dana bantuan atau kredit)
yang lebih besar kepada anggota masyarakat, khususnya kelompok miskin.
Dengan persepsi ini yang demikian, tidaklah mengherankan bahwa program
pemberdayaan sering kali dikemas dalam kerangka program pengentasan
kemiskinan.
Kebijakan Pemerintah tentang pemberdayaan masyarakat secara tegas
tertuang didalam GBHN Tahun 1999, serta UU. Nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah. Didalam GBHN Tahun 1999, khususnya
didalam “Arah Kebijakan Pembangunan Daerah”, antara lain dinyatakan
“mengembangkan otonomi daerah secara luas, nyata dan bertanggung jawab
dalam rangka pemberdayaan masyarakat, lembaga ekonomi, lembaga politik,
lembaga hukum, lembaga keagamaan, lembaga adat dan lembaga swadaya
masyarakat, serta seluruh potensi masyarakat dalam wadah NKRI “.
Adapun lembaga-Lembaga yang digunakan dalam pemberdayaan
masyarakat antara lain LKMD, P3MD, PKK, PMT-AS, UPMP/Raskin, UPMP,
dan masih banyak contoh lainnya. Salah satu program pemberdayaan
masyarakat adalah Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa. LKMD pada
zaman Orde Baru merupakan organisasi kemasyarakatan tingkat desa
dimaksudkan menjadi salah satu unsur penting dalam kehidupan dan
pertumbuhan masyarakat desa. Suatu organisasi lokal akan tumbuh dan
berkembang karena diperlukan sebagai sarana untuk melayani kepentingan
bersama dalam proses pembangunan masyarakat desa yang dinamis.
Sejalan dengan dinamika peruhahan bentuk dan fungsi organisasi LKMD
akan terus berubah sampai peruhahan itu selesai.
1
Adapun latar belakang kami membahas LKMD dalam hal ini yang
terdapat di Desa Tiga Juhar adalah ingin mengetahui seberapa jauh LKMD
tersebut mampu melaksanakan fungsinya. Apakah LKMD sudah berhasil
melaksanakan fungsi utamanya sebagai sarana pelayanan untuk kepentingan
masyarakat sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat dari dibentuknya
LKMD ini.
Hal yang lebih jauh akan kami bahas dalam makalah ini.
2
PERUMUSAN MASALAH
Salah satu program pemberdayaan masyarakat adalah Lembaga
Ketahanan Masyarakat Desa. LKMD pada zaman Orde Baru merupakan
organisasi kemasyarakatan tingkat desa dimaksudkan menjadi salah satu
unsur penting dalam kehidupan dan pertumbuhan masyarakat desa.
Keberadaan LKMD sebagai wadah partisipasi masyarakat diatur dalam
Keputusan Presiden No. 28 Tahun 1980 dan Keputusan Menteri dalam
Negeri No. 17 Tahun 1984. Peran srta masyarakat dalam pembangunan
ditingkat desa/kelurahan yang pengelolaannya melalui wadah LKMD semakin
dirasakan.Hal ini dimungkinkan karena di desa/kelurahan terdapat berbagai
potensi disamping harapan-harapan yang mereka inginkan.
Suatu organisasi lokal akan tumbuh dan berkembang karena diperlukan
sebagai sarana untuk melayani kepentingan bersama dalam proses
pembangunan masyarakat desa yang dinamis.
Selanjutnya dengan mengetahui pemberdayaan LKMD, diharapkan akan
turut diketahui pula tingkat keberdayaan maupun faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Oleh karena itu ada beberapa faktor yang menentukan apakah suatu
lembaga telah berjalan sesuai dengan fungsinya atau tidak. Rumusan
masalah dalam penelitian ini dibatasi dalam bentuk pertanyaan penelitian
sebagai berikut:
1. Pengertian, tugas dan fungsinya serta hal lain yang berhubungan
dengan LKMD khususnya LKMD yang ada di STM HULU
2. Proses Kegiatan LKMD Desa Tiga Juhar Kecamatan STM Hulu
3. Pencapaian target LKMD
4. Kendala-kendala yang dihadapi
3
KERANGKA TEORI
Pembangunan adalah perubahan sosial yang direncanakan sehingga
menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Dalam pembangunan diperlukan
komunikasi pembangunan (penyampaian informasi pembangunan) agar
pemerintah dapat menginformasikan program-program dalam pembangunan
serta masyarakat dapat mengkoordinasi pembangunan sehingga
pembangunan dapat berjalan dengan baik.
Hal yang terlibat dalam pembangunan dijelaskan sebagaimana di bawah
ini.
A. Peranan Pemerintah
Penyelenggaraan tugas pembangunan merupakan peranan pemerintah
untuk mengupayakan kesejahteraan dan kemakmuran terhadap masyarakat.
Pembangunan yang dimaksud seperti pembangunan budaya, politik,
pembangunan ekonomi dan sosial serta infrastruktur yang keseluruhannya
bertumpu atau diarahkan pada peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat bangsa.
Beberapa peranan pemerintah dalam pembangunan antara lain :
1. Membuat kebijakan untuk mendorong adanya pembangunan
Kebijakan Negara atau public policy merupakan serangkaian tindakan
yang ditetapkan dan dilaksanakan atau tidak dilaksanakan oleh pemerintah
yang mempunyai tujuan atau berorientasi pada tujuan tertentu demi
kepentingan seluruh masyarakat.
Implikasinya adalah sebagai berikut:
bahwa kebijaksanaan Negara itu dalam bentuk perdananya berupa
penetapan tindakan – tindakan pemerintah.
bahwa kebijaksanaan Negara itu tidak cukup hanya dinyatakan
tetapi dilaksanakan dalam bentuknya yang nyata.
4
bahwa kebijaksanaan Negara itu harus senantiasa ditujukan bagi
kepentingan seluruh anggota masyarakat.
Peran pemerintah dalam hal ini dilakukan melalui perumusan, penetapan,
pelaksanaan dan pengawasan kebijaksanaan pembangunan.
2. Mengikutsertakan (partisipasi) masyarakat dalam
pembangunan
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan mutlak diperlukan, tanpa
adanya partisipasi masyarakat pembangunan hanyalah menjadikan
masyarakat sebagai objek semata. Salah satu kritik adalah masyarakat
merasa “tidak memiliki” dan “acuh tak acuh” terhadap program pembangunan
yang ada. Penempatan masyarakat sebagai subjek pembangunan mutlak
diperlukan sehingga masyarakat akan dapat berperan serta secara aktif mulai
dari perencanaan, pelaksanaan hingga monitoring dan evaluasi
pembangunan. Partisipasi bukan hanya sekedar salah satu tujuan dari
pembangunan sosial tetapi merupakan bagian yang integral dalam proses
pembangunan sosial.
Tiga alasan mengapa partisipasi masyarakat mempunyai sifat sangat
penting.
Pertama, partispasi masyarakat merupakan suatu alat guna
memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan, dan sikap
masyarakata, tanpa kehadirannya program pembangunan serta
proyekproyek akan gagal, alasan kedua adalah bahwa masyarakat akan
lebih mempercayai proyek atau program pembangunan jika merasa
dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya, karena mereka
akan mengetahui seluk beluk proyek tersebut dan akan mempunyai rasa
memiliki terhadap poyek tersebut. Alasan ketiga yang mendorong
adanya partisiapsi umum di banyak negara karena timbul anggapan
bahwa merupakan suatu hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan
dalam pembangunan masyarakat mereka sendiri. Hal ini selaras dengan
5
konsep mancetered development yaitu pembangunan yang diarahkan
demi perbaiakan nasib manusia.
3. Peran pemerintah sebagai fasilitator
Peranan pemerintah khususnya pemerintah kabupaten dan kota sebagai
fasilitator sangat penting dalam kegiatan pembangunan. Fasilitasi tidak
diartikan sebagai pemberian prasarana dan sarana fisik maupun subsidi
langsung, namun pemerintah harus memberikan bimbingan teknis dan non
teknis secara terus menerus kepada masyarakat yang sifatnya mendorong
dan memberdayakan masyarakat agar mereka dapat merencanakan,
membangun, dan mengelola sendiri prasarana dan sarana. alam upaya
mengoptimalkan peran daerah sebagai fasilitator, daerah juga perlu
mendorong partisipasi pihak lain yang berkompeten dalam pembangunan
prasarana dan sarana. Dalam upaya mengoptimalkan peran daerah sebagai
fasilitator, daerah juga perlu mendorong partisipasi pihak lain yang
berkompeten dalam pembangunan prasarana dan sarana
B. Pemberdayaan masyarakat1
Pemberdayaan diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh seseorang
atau sekelompok orang untuk memandirikan masyarakat lewat perwujudan
potensi dan kemampuan yang mereka miliki atas dasar prakarsa dan
kreativitas. Dalam penjelasan UndangUndang Nomor 22 tahun 1999 pasal 92
ayat 2, dinyatakan bahwa pemberdayaan diartikan sebagai upaya
meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan kepemilikan dari prasarana dan sarana yang dibangun.
Dalam pengertian yang lebih luas, pemberdayaan masyarakat merupakan
proses untuk memfasilitasi dan mendorong masyarakat agar mampu
menempatkan diri secara proporsional dan menjadi pelaku utama dalam
memanfaatkan lingkungan strategisnya untuk mencapai suatu keberlanjutan
dalam jangka panjang.
1 http://docs.google.com/ tentang pemberdayaan masyarakat
10. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor: 17 Tahun 1996 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengelolaan Program Peningkatan
Peranan Wanita dalam Pembangunan didaerah.
11. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor: 28 Tahun 1984 tentang
Pelaksanaan Penyelenggaraan Perpustakaan Desa/Kelurahan.
12. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor: 9 Tahun 1985 tentang
Koordinasi Penyelenggaraan Program TNI-ABRI Masuk Desa.
C. BIDANG USAHA EKONOMI MASYARAKAT.
Adapun yang menjadi landasan dalam pemberdayaan masyarakat dalam
bidang usaha ekonomi masyarakat terdapat dalam:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 1 Tahun 2000 tentang
Pengesahan ILO CONVENTION Nomor: 182 Mengenai Pelarangan dan
Tindakan Segera Pengha-pusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk
Untuk Anak.
2. Keputusan Presiden RI Nomor: 124 Tahun 2001 tentang Komite
Penanggulangan Kemiskinan.
3. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor: 5
Tahun 2001 tentang Penanggulangan Pekerja Anak.
14
4. Surat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor:
412.21/748/BPM tanggal 3 Juli 2001 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Proyek PMPD/CERD.
5. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor: 140/1824/PMD tanggal 12
Desember 2000 Tindak Lanjut Program Dana Pembangunan
Desa/Kelurahan (DPD/K).
D. BIDANG PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA.
Adapun yang menjadi landasan dalam pemberdayaan masyarakat dalam
bidang pemanfaatan SDA dan teknologi tepat guna terdapat dalam:
1. Instruksi Presiden RI Nomor: 3 Tahun 2001 tentang Penerapan dan
Pengembangan Teknologi Tepat Guna.
2. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor: 4
Tahun 2001 tentang Penerapan Teknologi Tepat Guna.
3. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor: 414.2/842/PMD tanggal 12 Juli
2002 Petunjuk Teknis Operasional PPK.
4. Surat Deputi Bidang Regional dan Sumber Daya Alam Bappenas
Nomor: 2874/D.IV/06/2001 tanggal 5 Juni 2001 tentang Pedoman Umum
Pengembangan Prasarana Perdesaaan (P2D).
Lembaga-Lembaga yang digunakan dalam pemberdayaan
masyarakat adalah: Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD),
Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat Desa/Kelurahan (P3MD),
Pemberdayaan dan Kesejahte-raan Keluarga (PKK), pemasyarakatan
Konvensi Hak Anak (KHA), Konpensi Penghapusan Diskriminasi Wanita
(KPDW), Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN), Peranan Wanita
Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) , Program Makanan Tambahan
Anak Sekolah (PMT-AS), Unit Pengaduan Masyarakat dan Pemantauan
(UPMP/Raskin), Pengembangan peran Unit Pengaduan Masyarakat dan
Pemantauan (UPMP) dalam Pengelolaan Program Konpensasi Pengurang-an
15
Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BPM), Lembaga Keuangan Mikro
Perdesaan, Lembaga Lumbung Pangan Masyarakat Desa/Kelurahan
(LPMD/K), dan masih banyak contoh lainnya.
16
DESKRIPSI WILAYAH
A. Data Wilayah Kecamatan STM Hulu
Kabupaten Deli Serdang mempunyai beberapa kecamatan, salah satunya
Kecamatan STM Hulu dengan ibukota kecamatannya Tiga Juhar yang
mempunyai luas wilayah 223.38 Km2. Sebagian besar kawasan STM Hulu
dikategorikan sebagai kawasan hutan. Seluruh aktivitas yang menyangkut
soal hutan, terlebih-lebih pengelolaan kayu di kawasan itu diwajibkan memiliki
dokumen yang jelas.
B. Data Penduduk Kecamatan STM Hulu
Berikut ini data penduduk di Kecamatan STM Hulu yang didapat dari
lapangan, antara lain:
Mata pencaharian 80 % (delapan puluh persen) Petani
PNS 10 %
Buruh Harian Lepas 10 %
Jumlah Desa : 20 Desa serta bagian pengurusnya lengkap.
Jumlah penduduk awal
: Laki-laki : 6.045
Perempuan : 6.076+
Jumlah :12.121
Jumlah kelahiran : Laki-laki : 6 orang
Perempuan : 1 orang
Jumlah kematian : Laki-laki : 1 orang
Perempuan : 3 orang
Jumlah Pendatang : Laki-laki : 22 orang
17
Perempuan : 19 orang
Jumlah Kepindahan : Laki-laki : 6 orang
Perempuan : 5 orang
Jumlah Penduduk Akhir : Laki-laki : 6.064 orang
Perempuan : 6.695 orang +
Jumlah Keseluruhan : 12.759 orang
Jumlah kepala keluarga: 3.572 kk
Kecamatan STM Hulu sebagai kawasan hutan. Bagaimana bisa
dikembangkan kecamatan kalau seluruhnya masuk dalam kawasan hutan.
Untuk itu, diminta permasalahan tersebut menjadi perhatian serius, terutama
instansi terkait untuk segera menindaklanjutinya dengan merevisi SK tersebut
secepatnya.
C. Struktur Pengurus LKMD di desa Tiga Juhar Kecamatan STM Hulu
Struktur Pengurus LKMD di desa Tiga Juhar, Kecamatan STM Hulu untuk
periode 2009-2014 adalah sebagai berikut:
Pembina : Calon Perangin –Angin /Kepala Desa Tiga Juhar
Ketua : Nuah Efendi barus
Sekretaris : M. Husin
Bendahara : Bangun Ginting
Seksi-seksi:
1. Sie Agama
a) Paulus Sembiring
18
b) Sherman Tarigan
c) Amiruddin Barus
2. Sie Keamanan, ketentraman dan Ketertiban:
a) Darmai Barus
b) Amir Ginting
c) Gelora Sinuhaji
3. Sie Pendidikan, Seni Budaya, Pemuda dan Olahraga:
a) Terang tarigan
b) Ir. Bernando Munthe
c) Ir. Daniel Barus
4. Sie Pembangunan, Perekonomian dan Lingkungan Hidup
a) Saleh tarigan
b) Rincan Barus
c) Elni Sutra Br Sembiring
5. Sie Kesehatan, Kependudukan dan Keluarga Berencana:
a) Sehat Perangin-Angin
b) Sentosa Lubis
c) Reh Sempana Br Sembiring
6. Sie Kesejahteraan Sosial:
a) Aman Barus
b) Jansen Sembiring
c) Jamukur Barus
Sumber Dana LKMD desa Tiga Juhar kecamatan STM Hulu terdiri atas:
1. Bantuan Pemerintah Desa
2. Bantuan Pemerintah Kabupaten
3. Bantuan Pemerintah Propinsi
19
4. Bantuan lain yang sah/ usaha desa
20
PEMBAHASAN
A. Pengertian, tugas dan fungsinya serta hal lain yang berhubungan
dengan LKMD khususnya LKMD yang ada di STM HULU
Tujuan pemberdayaan masyarakat4 adalah meningkatkan keberdayaan
masyarakat melalui penguatan lembaga dan organisasi masyarakat
setempat, penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial masyarakat,
peningkatan keswadayaan masyarakat luas guna membantu masyarakat
untuk meningkatkan kehidupan ekonomi, sosial dan politik “.
UU. Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, antara lain
ditegaskan bahwa “Hal-hal yang mendasar dalam undang-undang ini adalah
mendorong untuk memberdayakan masyarakat, menumbuhkembangkan
prakarsa dan kreativitas, serta meningkatkan peran serta masyarakat “.
Mencermati rumusan kebijakan pemerintah didalam dua kebijakan
tersebut, dapat disimpulkan bahwa “kebijakan pemberdayaan masyarakat
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kebijakan otonomi daerah“.
Setiap upaya yang dilakukan dalam rangka pemberdayaan masyarakat akan
secara langsung mendukung upaya pemantapan dan penguatan otonomi
daerah, dan setiap upaya yang dilakukan dalam rangka pemantapan dan
penguatan otonomi daerah akan memberikan dampak terhadap upaya
pemberdayaan masyarakat.
Yang dimaksud dengan LKMD (Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa)
adalah lembaga kemasyarakatan di desa atau kelurahan yang tumbuh dari
dan untuk masyarakat desa dan merupakan wahana partisipasi masyarakat
dalam pembangunan yang memadukan pelaksanaan pelbagai kegiatan
pemerintah dan prakarsa serta swadaya gotong-royong masyarakat dalam
segala aspek kehidupan dan penghidupan dalam rangka mewujudkan
ketahanan nasional yang meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, agama dan pertahanan keamanan.5
4 UU. Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Tahun 2000-2004 dan Program Pembangunan Daerah (BAPPEDA)5 Sesuai dengan Keputusan Presiden No. 28 Tahun 1980
21
LKMD (Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa) adalah lembaga
ketahanan masyarakat yang dibentuk atas hasil musyawarah tokoh
masyarakat, tokoh Agama, PKK, Perangkat desa/Kepala Dusun, dan
lembaga-lembaga yang ada di Kecamatan STM Hulu –Desa Tiga Juhar
LKMD adalah merupakan mitra kerja pemerintah desa di bidang
Perencanaan Pembangunan, menggerakkan partisipasi masyarakat desa
secara aktif dan positif utnuk menumbuhkan kondisi dinamis .
Adapun tugas dari LKMD Desa Tiga Juhar adalah:
1. Menyusun rencana pembangunan partisipatif
2. Menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat
3. Melaksanakan dan mengendalikan pembangunan
Dalam melaksanakan tugasnya, LKMD atau sebutan lain mempunyai
fungsi :
a. penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat
Desa dan Kelurahan;
b. pengkoordinasian perencanaan pembangunan;
c. pengkoordinasian kegiatan perencanaan dari lembaga-lembaga
kemasyarakatan;
d. perencanaan kegiatan pembangunan secara partisipatif dan terpadu;
e. penggalian dan pemanfaatan sumber daya kelembagaan untuk
pembangunan di Desa dan Kelurahan.
Untuk memperkuat peran dan fungsi LKMD atau sebutan lain dilakukan
kegiatan penataan dan inventarisasi lembaga masyarakat yang ada disetiap
desa/kelurahan, mengidentifikasi kader pemberdayaan masyarakat dan
penyelenggaraan pelatihan kelompok masyarakat.6
6 sesuai Kepres No 49 Tahun 2001
22
Sasaran LKMD khususnya di dalam perencanaan pembangunan desa
dalam jangka pendek, menengah dan panjang.
Susunan Organisasi dan Keanggotaan LKMD terdiri dari:
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Bendahara
4. Seksi-seksi sebagai Anggota yang terdiri dari
a. Seksi Agama, Seksi Keamanan, Ketentraman dan Ketertiban
b. Pendidikan, Seni Budaya, Pemuda dan Olahraga
c. Pembangunan, Perekonomian dan Lingkungan Hidup
d. Kesehatan, Kependudukan, dan Keluarga Berencana
e. Kesejahteraan Sosial
Setiap seksi diketuai oleh ketua seksi.
Persyaratan untuk menjadi anggota LKMD adalah:
1. Usia minimal 20 tahun, maksimal 60 tahun
2. Sebagai penduduk dan bertempat tinggal menetap di kecamatan STM
Hulu Desa Tiga juhar yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk
3. Pendidikan minimal SLTP yang dibuktikan dengan kepemilikan Ijazah
4. Mempunyai kemauan untuk memajukan desa dan dapat bekerjasama
dengan pemerintah desa dan lembaga-lembaga yang ada di desa
Tata cara pembentukan kepengurusan LKMD:
1. Pembentukan kepengurusan dihadiri oleh pengurus LKMD yang lama,
tokoh masyarakat, BPD, perangkat desa/kepala dusun dan lembaga-
lembaga lain yang ada di Kecamatan
2. Membentuk panitia pemilihan anggota LKMD yang dipandu oleh Kepala
Desa Tiga Juhar
3. Melaksanakan pemilihan dengan cara musyawarah
4. Anggota LKMD yang terpilih melaksanakan rapat untuk menentukan
jabatan dalam kepengurusan LKMD setiap periodenya
23
5. Hasil rapat pembentukan susunan pengurus LKMD dituangkan dalam
surat keputusan (SK) Kepala desa Tiga Juhar
Masa Kepengurusan LKMD adalah 5 tahun terhitung sejak tanggal. Surat
Keputusan Kepala Desa Tiga Juhar tentang Susunan Pengurus LKMD
ditandatangani.
B. Proses Kegiatan LKMD Desa Tiga Juhar Kecamatan STM Hulu
Proses Kegiatan LKMD adalah menyurati Kepala Desa, Kepala Desa
mengundang LKMD, kadang ada tembusan dari pihak LKMD.
Dalam melaksanakan kegiatannya, LKMD Desa Tiga Juhar Kecamatan
STM Hulu memiliki hubungan dengan lembaga-lembaga lain yang dapat
mendukung berjalannya proses kegiatan tersebut. Lembaga-lembaga
tersebut antara lain:
1. PKK
2. POLMAS
3. Posyandu
4. Setiap Desa membentuk sejenis Karang Taruna
Yang berpartisipasi dalam LKMD yaitu:
1. Tokoh agama
2. Tokoh adat
3. Masyarakat
4. Serta Pemerintah (memberikan bantuan PNPM Mandiri)
Sosialisasi LKMD ke masyarakat ada, caranya dengan melakukan
musyawarah atau mufakat.
Pengawasan terhadap LKMD itu dilakukan oleh PMD yaitu Bapak Jujuran
Tarigan. Pengawasan ini berbentuk pengawasan administrasi.
24
Adapun peran pemerintah adalah dengan memberikan bantuan dana dan
fasilitas. Peran serta dari Pemerintah untuk LKMD di Desa Tiga Juhar
Kecamatan STM Hulu:
1. Adanya bantuan sekisar Rp 2.000.000,- (Dua juta rupiah) per tahun
termasuk untuk Kecamatan
2. Kertas
3. Buku Agenda
4. Buku Ekspedisi
5. Biaya Rapat yaitu makan dan minum
6. Perjalanan Dinas Ketua LKMD
7. Perjalanan Dinas Sekretaris LKMD
8. Perjalanan Dinas Bendahara LKMD
9. Buku Folio
10. Spidol Marker
C. Pencapaian target LKMD
Pencapaian target LKMD sampai saat ini berkisar 80% sudah berjalan,
karena sudah melaksanakan tugas, fungsinya dan mencapai tujuann lembaga
tersebut. Hal ini dibuktikan dengan:
1. Terpenuhinya kebutuhan esensiil masyarakat;
2. Tersusunnya rencana dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan
kemampuan setempat;
3. Terselenggaranaya peningkatan koordinasi, sinkronisasi, dan integrasi
secara lintas sektoral;
4. Terselenggaranya program yang berkelanjutan;
5. Adanya peningkatan perluasan kesempatan kerja;
6. Pemerataan pelayanan Pemerintah kepada Masyarakat;
7. Tumbuh dan berkembangnya kesadaran dan keyakinan masyarakat
akan manfaat pembangunan;
8. Adanya peningkatan dan pemerataan masyarakat;
9. Tumbuh dan berkembangnya kemauan dan kemampuan penyesuaian
bagi masyarakat terhadap adanya perubahan karena pembaharuan
dan perubahan ke arah kemajuan;
25
10.Terjaminnya perkembangan dan kerukunan dalam kehidupan antar
umat beragama;
11.Terciptanya suatu kondisi tertib dimana masyarakat merasa keamanan
dan ketenteraman dirinya terjamin.
Dengan berfungsinya LKMD maka lembaga ini memungkinkan untuk
menyusun rencana yang bersumber dari masyarakat sendiri, sesuai dengan
kebutuhan yang dirasakan mendesak yang mengandung harapan agar ada
keserasian dan keterpaduan perencanaan yang bersumber dari masyarakat
sendiri dan dari pemerintah yang melembaga sehingga pembangunan yang
dilaksanakan pemerintah maupun masyarakat dapat mencapai hasil yang
optimal.
D. Kendala-kendala yang dihadapi
Ada beberapa kendala yang dihadapi, antara lain: adanya beberapa
pengurus LKMD yang masih tamatan SD dengan alasan karena belum
tersedianya SDM dan disebabkan oleh faktor tempat tinggal yang jauh.
Selain itu, walaupun sudah melakukan musyawarah di Desa dan
mengadakan Musrembang di Kecamatan. Setelah hasil Musrembang dari
Desa dibawa ke Kabupaten ternyata tujuannya tidak tercapai.
Kendala lain yang dihadapi LKMD adalah menyangkut dana, pelatihan/
pembekalan, orientasi masyarakatnya yang kurang dan kurangnya sosialisasi
atau penyuluhan terhadap masyarakat misalnya Undang-Undang
Pemerintahan Desa.
Kendala Pengawasan: Pengawasan hanya dilakukan 1 (satu) orang saja
yaitu Kepala PMD.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. LKMD (Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa) adalah
lembaga kemasyarakatan di desa atau kelurahan yang tumbuh dari dan
untuk masyarakat desa dan merupakan wahana partisipasi masyarakat
dalam pembangunan yang memadukan pelaksanaan pelbagai kegiatan
26
pemerintah dan prakarsa serta swadaya gotong-royong masyarakat dalam
segala aspek kehidupan dan penghidupan dalam rangka mewujudkan
ketahanan nasional yang meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, agama dan pertahanan keamanan
2. Dalam proses kegiatannya, ada Kerja sama yang terjadi
antara LKMD dengan Pemerintahan Desa atau Kelurahan serta
lembaga/organisasi kemasyarakatan yang lain
3. Dari beberapa kendala yang dihadapi, maka saran dari kami
antara lain:
a. Perlu adanya pemerataan pendidikan oleh pemerintah agar
tersedia SDM yang terampil
b. Pemerintah perlu menyikapi segala aspirasi atau kebutuhan
masyarakat seperti melalui kebijakan-kebijakan yang tidak
bertentangan atau sejalan dengan aspirasi masyarakat
c. Adanya dana, pelatihan/ pembekalan, sosialisasi atau
penyuluhan yang cukup bagi masyarakat
d. Pengawasan tidak hanya dilakukan oleh 1 (satu) orang atau
pihak tertentu saja tetapi juga dari berbagai kalangan yang terkait.
27
13 INDIKATOR FUNGSI ADMINISTRASI PEMBANGUNAN:
1. Tujuan, seperti kita ketahui bahwa tujuan LKMD adalah :
a. penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat
Desa dan Kelurahan;
b. pengkoordinasian perencanaan pembangunan;
c. pengkoordinasian perencanaan lembaga kemasyarakatan;
d. perencanaan kegiatan pembangunan secara partisipatif dan terpadu;
e. penggalian dan pemanfaatan sumber daya kelembagaan untuk
pembangunan di Desa dan Kelurahan.
2. Kerja sama yang terjadi dalam LKMD adalah antara Pemerintahan Desa
atau Kelurahan serta lembaga/organisasi kemasyarakatan yang lain
3. Proses Kegiatan, kegiatan yang dilakukan adalah :
a. menyusun rencana pembangunan yang partisipatif;
b. menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat;
c. melaksanakan dan mengendalikan pembangunan
4. Sarana yang diberikan adalah dalam bentuk alokasi dana desa (ADD) dan
pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan, dan supervisi.
5. Rasionalitas, pemerintah sebagai pemberi dana harus dapat mengawasi
kegiatan LKMD tersebut sehingga dana yang diberikan tidak terbuang sia-
sia.
6. Efektivitas, kegiatan-kegiatan yang diprogramkan dalam LKMD sudah
dapat dikatakan efektif karna berjalan sesuai dengan tujuan awal.
7. Efisiensi, dana yang disalurkan oleh pemerintah telah dapat dimanfaatkan
se-efisien mungkin agar bermanfaat.
28
8. Formulasi, kebijaksanaan yang diambil harus benar-benar dapat dirasakan
manfaatnya, seperti musyawarah untuk mufakat.
9. Pengaturan Pengendalian, pelaksanaan kegiatan LKMD benar-benar
mendapat pengawasan dari semua kalangan, baik masyarakat maupun
pemerintah.
10.Dinamika Administrasi, kepemimpinan yang baik seharusnya dapat
memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui LKMD.
11.Mendorong Proses Perubahan, bila LKMD berjalan sesuai dengan tugas
dan fungsinya, maka LKMD dapat membawa perubahan bagi
kesejahteraan masyarakat.
12.Keterkaitan dan keterpaduan, semua kegiatan dalam LKMD tersebut
berdasarkan tugas dan fungsinya seharusnya terkait antara satu kegiatan
dengan kegiatan lainnya agar LKMD tersebut dapat berjalan sebagaimana
mestinya.
13.Mendorong Partisipasi Aktif Masyarakat, LKMD sebagai lembaga sosial
atas prakarsa masyarakat sendiri diharapkan dapat mendorong partisipasi