Top Banner
PSIKOLOGI SOSIAL & LINGKUNGAN
26

Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

Jun 10, 2015

Download

Education

Yani Twins

Psikologi Sosial dan Lingkungan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

PSIKOLOGI SOSIAL &

LINGKUNGAN

Page 2: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

Kelompok 2

Aryo.T.Sudirman 0910352021 Elvina Sari 1110351007 Fera Ferdial

1110351008 Annisa Elfira Khairani

1110352010 Chairun Filhayani

1110352011 Indah Andika Octavia

1110353005

Page 3: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

A. Perilaku Spasial Manusia

Pokok Bahasan

B. Crowding

C. Persoalan Lingkungan, Kebisingan , tataruang, kehidupan di kota besar

Page 4: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

A. PERILAKU SPASIAL (JARAK) MANUSIA

Perbedaan PerilakuTeritorial

Ruang pribadi adalah kawasan

sekitar seseorang yang mereka

anggap sebagai psikologis mereka.

Ada beberapa faktor yang

mempengaruhi terjadinya

perilaku spasial yang berbeda-

beda antar individu.

Teritorial adalah tempat yang dimiliki atau dikuasai oleh seorang

individu.

Ruang pribadi ( personal space )

Page 5: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

1.Jarak i

nti

m (

0-

18 i

nci)Se

perti,

berc

umbu,

berci

uma

n, se

ngga

ma,

oral seks

da

n i

bu ya

ng

me

ny

us

ui a

nak

nya.

2. Jarak

pri

ba

di (

18 i

nci-

4 kaki)Jarak se

perti i

ni

diga

mbarka

n

ole

h e

dwar

d se

perti

bercaka

p-caka

p.

3. Jarak s

osial (

4-

7 kaki)Jarak se

perti i

ni

diga

mbarka

n

ole

h E

dwar

d se

perti

ora

ng ya

ng

melak

uka

n

bis

nis (

meeti

ng).

Edward Hall (1959) mengajukan 4 daerah

pokok untuk seseorang melakukan interaksi interpersonal:

A. Ruang pribadi ( personal space )

Page 6: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

1. Teritorial Primer•Daerah ini dimiliki secara keseluruhan, misalnya: rumah, apartemen, ruang kerja pribadi. Ini dikelola secara relative permanen dan merupakan hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari.

2. Teritorial Sekunder•Daerah ini digunakan secara teratur, tetapi digunakan bersama orang lain. Misalnya : rumah keluarga, laboratorium dll.

3. Teritorial public•Daerah ini digunakan untuk kepentingan umum yang teritorialnya biasanya pemerintah, misalnya taman bermain, perpustakaan.

Almant membagi daerah teritorial menjadi 3, yaitu:

B. Teritorial

Page 7: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

1. Jenis KelaminUmumnya laki-laki memiliki

ruang yang lebih besar, walaupun demikian faktor jenis kelamin bukanlah faktor yang

berdiri sendiri

2. UmurMakin bertambah usia

seseorang, makin besar ruang personalnya, ini ada kaitannya

dengan kemandirian.

3. KepribadianOrang-orang yang berkepribadian terbuka, ramah atau cepat akrab

biasanya memiliki RP( ruang pribadi) yang lebih kecil, Sebaliknya si

pencemas akan lebih mengambil jarak dengan orang lain.

4. Kekuasaan dan StatusMakin besar perbedaan status makin besar pula jarak antar personalnya.

C. Perbedaan Perilaku Spasial Manusia

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku spasial yang berbeda-beda antar individu, antara lain :

Page 8: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

• Menurut Altman (1975), kesesakan adalah suatu prosesinterpersonal pada suatu tingkatan interaksi manusia satu dengan lainnya dalam suatu pasangan atau kelompok kecil.

• Perbedaaan pengertian antara crowding (kesesakan) dengandensity (kepadatan) kadang-kadang keduanya memiliki pengertian yang sama dalam merefleksikan pemikiran secara fisik dari sejumlah manusia dalam suatu kesatuan ruang.

B. KESESAKAN ( CROWDING)

Page 9: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

Menurut Baum dan Paulus (1987) menerangkan bahwa proses kepadatan dapat dirasakan sebagai kesesakan atau tidak dapat ditentukan oleh penilaian individu berdasarkan empat faktor :

1.Karakteristik setting fisik.2.Karakteristik setting sosial.3.Karakteristik personal.4.Kemampuan beradaptasi.

Page 10: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

Menurut Stokols (dalam Altman, 1975):

a. kesesakan bukan sosial (nonsocial crowding) dimana faktor-faktor fisik menghasilkan

perasaan terhadap ruang yang tidak sebanding, seperti sebuah ruang yang sempit

b. kesesakan sosial (social crowding) yaitu perasaan sesak mula-mula

datang dari kehadiran orang lain yang terlalu banyak.

Page 11: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

TIGA MODEL TEORI KESESAKAN:

Beban StimulusKendala Perilaku

Teori Ekologi

Page 12: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

Model Beban Stimulus

Teori ini menerangkan bahwa kesesakan akan terjadi pada individu yang dikenai terlalu banyak stimulus, sehingga individu tersebut tak mampu lagi memprosesnya.Pendapat teori ini mendasarkan diri pada pandangan bahwa kesesakan akan terbentuk bila stimulus yang diterima individu melebihi kapasitas kognitifnya sehingga timbul kegagalan memproses stimulus atau informasi dari lingkungan.

Page 13: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

Model Kendala Prilaku

• Teori ini menerangkan kesesakan terjadi karena adanya kepadatan sedemikian rupa, sehingga individu merasa terhambat untuk melakukan sesuatu. Hambatan ini mengakibatkan individu tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkannya. Terhadap kondisi tersebut, individu akan melakukan psychological reactance, yaitu suatu bentuk perlawanan terhadap kondisi yang mengancam kebebasan untuk memiliih.

Page 14: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

Menurut Altman kondisi kesesakan yang ekstrim akan timbul bila faktor-faktor dibawah ini muncul secara simultan:

a.Kondisi-kondisi pencetus, terdiri dari tiga faktor :

1. Faktor-faktor situsional2. Faktor-faktor personal3. Kondisi interpersonal

b. Serangkaian faktor-faktor organismik dan

psikologis seperti stress, kekacauan pikiran, dan persaan kurang enak

badan.

c. Respon-respon pengatasan, yang meliputi beberapa perilaku verbal

dan non verbal.

Page 15: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

Model Teori Ekologi

• Wicker (1976) mengemukakan teorinya tentang manning. Teori ini berdiri atas pandangan bahwa kesesakan tidak dapat dipisahkan dari faktor seting dimana hal itu terjadi, misalnya pertunjukan kethoprak atau pesta ulang tahun.

Page 16: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

Analisis terhadap seting meliputi :

Maintenance minim

• yaitu jumlah minimum manusia yang mendukung suatu seting agar suatu aktivitas dapat berlangsung. Contoh: jumlah penghuni penghuni rumah minimum agar suatu ruang tidur ukuran 4 x 3 m bisa dipakai oleh anak-anak supaya tidak terlalu sesak dan tidak terlalu longgar.

Capacity

• adalah jumlah maksimum penghuni yang dapat ditampung oleh seting tersebut (jumlah orang maksimum yang dapat duduk di ruang tamu bila sedang dilaksanakan hajatan)

Applicant

• adalah jumlah penghuni yang mengambil bagian dalam suatu seting.

• Applicant dalam seting rumah dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

• Performer, yaitu jumlah orang yang memegang peran utama, dalam hal ini suami dan isteri.

• Non-performer, yaitu jumlah orang yang terlibat dalam peran-peran sekunder, dalam hal ini anak-anak atau orang lain dalam keluarga.

Page 17: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESESAKAN

1. Faktor PersonalTerdiri dari kontrol pribadi dan locus

of control; budaya, pengalaman, dan proses adaptasi;

serta jenis kelamin dan usia.

3. Faktor Fisikfaktor situasional tersebut seperti

suara gaduh, panas, polusi, sifat

lingkungan, tipe suasana, dan karakteristik

seting.

Page 18: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

1. Kebisingankonsep kebisingan menyangkut komponen psikologis ("diinginkan / tidak diinginkan") serta komponen fisik (harus dirasakan oleh telinga dan otak).

C. PERSOALAN LINGKUNGAN

1. Sumber – sumber kebisingan• Kebisingan Transportasi ( disebabkan oleh mobil,

truk,pesawat,dll) • Kebisingan Kerja (contohnya kebisingan kantor)

2. Dampak Kebisingan• Dampak dari kebisingan dapat menimbulkan gangguan

pendengaran• Dengan suara yang sangat keras (misalnya 150 dB) dapat membuat

gendang telinga pecah atau menghancurkan bagian lain dari telinga

3. Bagaimana Kebisingan Mempengaruhi Interaksi Sosial• kebisingan sangat mempengaruhi kemampuan seseorang

memperhatikan isarat-isarat sosial. Contohnya, orang yang berjalan kaki di tempat yang ramai lebih sedikit untuk mengingat semua yang ada di sekitarnya.

Page 19: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

2. Tata Ruang

a. Pengaturan Perumahan• Rumah penting

untuk alasan lain selain tempat penampungan. Mereka juga memberikan makna dan identitas dalam hidup kita

b. Lingkungan belajar• Pendidikan

merupakan unsur utama dari sosialisasi anak muda dengan peralatan dan menyediakan seumur hidup

c. Lingkungan Kelas• Perubahan

lingkungan kelas selalu berubah seiring zaman

Page 20: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

3. Kehidupan di Kota Besar

1. Lingkungan fisik dan sosial •Dilihat dari lingkungan fisiknya lingkungan kota lebih bising, kotor, dan lebih tercemar dibandingkan desa.

2. kontek hubungan sosial •dikota lebih sesak manusia dari pada di desa, dan juga penduduk kota beragam etnis, budaya dan rasnya

3. kesehatan fisik dan mental•fisik orang di desa akan jauh lebih baik dari pada orang yang tinggal di kota, karena kurang nya populasi udara dan akan tercemar nya lingkungan mereka.

4. Relasi sosial •Relasi sosial di kota lebih sedikit dari orang desa, karena orang kota yang dibebani berbagai kesibukan.

5. Keragaman gaya •orang kota lebih menerima keragaman gaya hidup, sedangkan orang desa tetapi tidak akan murah untuk menerima gaya hidup yang berbeda.

Page 21: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan

Sekian

Terima kasih

Page 22: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan
Page 23: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan
Page 24: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan
Page 25: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan
Page 26: Kelompok 2 psikologi sosial dan lingkungan