Top Banner
AJAX ENABLE RICH INTERNET APPLICATION Alqod Elian 5106100033 Edo Amri W. 5106100050 Sujono 5106100055
21

Kelompok 15

Jun 29, 2015

Download

Technology

alqod
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kelompok 15

AJAX ENABLE RICH INTERNET APPLICATION

Alqod Elian 5106100033 Edo Amri W. 5106100050Sujono 5106100055

Page 2: Kelompok 15

AJAX merupakan paduan dari beberapa teknologi yang sudah dikenal sebalumnya yaitu HTML, DOM, XML, Javascript dan teknologi pendukung lainnya.

AJAX adalah akronim dari Asynchronous JavaScript and XML

Page 3: Kelompok 15

Komponen-komponen AJAX meliputi:

HTML (HyperText Markup Language)XHTML (Extensible HyperText Markup

Language)CSS (Cascading Style Sheets )JavaScriptDOM (Document Object Model)XML (Extensible Markup Language)XSLT (Extensible Stylesheet Language

Transformations )Objek XMLHttpRequestJSON (JavaScript Object Notation)

Page 4: Kelompok 15

Teknik yang umum digunakan untuk implementasi AJAX adalah dengan menggunakan:Hidden Frame

Metode ini memanfaatkan frame yang tersembunyi.

Hidden IFrame Metode ini hampir sama dengan hidden

frame, perbedaannya hanya pada elemen yang digunakan yaitu IFrame, bukan Frame.

Objek XMLHttpRequest Metode yang satu ini memanfaatkan ActiveX

Objek (IE) atau objek javascript XMLHttpRequest (Mozilla/Firefox, Safari, Opera).

Page 5: Kelompok 15

Teknik pemprosesan halaman secara umum ada dua:Pemprosesan halam dengan

pembuatan/manipulasi objek dokumen menggunakan javascript.

Parsial rendering.

Page 6: Kelompok 15

Dua keistimewaan Ajax adalah dapat:

Membuat permintaan kepada server tanpa memuat kembali (reload) halaman.

Mengurai (parse) dan bekerja dengan dokumen XML dan atau JSON.

Page 7: Kelompok 15

Penggunaan Dasar1. Membuat Permintaan HTTP (HTTP Request)

Untuk membuat permintaan HTTP kepada server menggunakan JavaScript, diperlukan sebuah class yang menyediakan fungsi-fungsi ini. Pada Internet Explorer tersedia objek ActiveX yang disebut XMLHTTP. Pada Mozilla, Safari, Opera dan beberapa peramban lain, menerapkan sebuah class Javascript objek XMLHttpRequest yang mendukung method dan properties objek Microsoft ActiveX. Untuk membuat instance (objek) class lintas-browser (cross-browser), dapat dilakukan dengan:

if (window.XMLHttpRequest) { // Mozilla, Safari, ... http_request = new XMLHttpRequest ();

} else if (window.ActiveXObject) { // IE http_request = new ActiveXObject("Microsoft.XMLHTTP");

}

Catatan: kode di atas hanya sebagai ilustrasi saja. Kode tersebut merupakan versi paling sederhana untuk membuat instance XMLHttp. Untuk penggunaan secara nyata dapat lihat di bagian 3 artikel ini.

Page 8: Kelompok 15

Beberapa versi browser Mozilla tidak bekerja dengan baik jika respon dari server tidak mengandung header mime-type XML. Untuk memenuhi kebutuhan ini, panggil method untuk mengganti/menambahkan header yang dikirim oleh server.

http_request = new XMLHttpRequest(); http_request overrideMimeType('text/xml');

Setelah itu, buat fungsi untuk mengolah setelah data diterima dari server berdasarkan permintaan yang dibuat sebelumnya. Tahap ini, daftarkan fungsi JavaScript yang menangani respon dari server. Setting properties onreadystatechange objek dengan nama fungsi Javascript yang disiapkan untuk mengerjakan proses respon.

http_request.onreadystatechange = namaFungsi;

Perlu dicatat bahwa tidak ada tanda kurung setelah nama fungsi dan tanpa parameter yang dilewatkan. Selain memberikan nama fungsi, dapat juga digunakan teknik JavaScript dalam pendefinisian fungsi (tanpa nama) saat program berjalan (run-time) -- yang disebut fungsi anonymous -- dan mendefinisikan tindakan untuk melakukan proses, seperti berikut:

http_request.onreadystatechange = function() { // do the thing

};

Page 9: Kelompok 15

Selanjutnya, setelah deklarasi dan segera setelah menerima respon, kemudian buat permintaan. Panggilmethod open() dan send() dari klas permintaan HTTP seperti kode berikut:

http_request.open('GET', 'http://www.example.org/somefile', true); http_request.send(null);

Parameter panggil pertama dari open() adalah method permintaan HTTP GET, POST, HEAD atau method lain yang didukung oleh server. Gunakan huruf kapital sebagaimana standar HTTP.

Parameter kedua adalah URL dari halaman yang diminta. Demi keamanan, panggilan tidak dapat dilakukan pada halaman domain pihak ketiga. Pastikan untuk menggunakan nama domain yang pasti pada semua halaman jika tidak ingin mendapat error 'permision denied' ketika melakukan panggilan open().

Parameter ketiga diset ketika permintaan adalah asinkron. Jika diset TRUE, eksekusi fungsi JavaScript akan berlanjut walau tanggapan dari peladen belum sampai. Ini adalah A dalam AJAX.

Page 10: Kelompok 15

Parameter untuk method send() dapat berupa sembarang data untuk dikirim ke server saat mengirimkan permintaan POST. Data harus dalam format query string, seperti:

name=value&anothername=othervalue&so=on

Catatan bahwa jika ingin mengirim (POST) data, ganti tipe MIME permintaan menggunakan bari berikut:

http_request.setRequestHeader('Content-Type', 'application/x-www-form-urlencoded');

Bila tidak, server akan mengabaikan data yang dikirim.

Page 11: Kelompok 15

2. Penanganan Respon Server

Ingat bahwa ketika permintaan dikirim, fungsi JavaScript harus telah disediakan untuk menangani respon.

http_request.onreadystatechange = namaFungsi;

Apa yang seharusnya dikerjakan oleh fungsi ini. Pertama, fungsi untuk memeriksa status tanggapan. Jika status memiliki nilai 4, berarti bahwa seluruh tanggapan peladen telah diterima dan siap dilanjutkan proses berikutnya.

if (http_request.readyState == 4) {

// everything is good, the response is received } else {

// still not ready}

Page 12: Kelompok 15

Berikut adalah daftar nilai status readyState 0 (tidak diinisialisasi) 1 (dalam proses memuat) 2 (telah dimuat) 3 (interaktif) 4 (lengkap)

Page 13: Kelompok 15

Berikutnya adalah pemeriksaan kode status dari respon HTTP server. Pada contoh kali ini hanya digunakan status 200 yaitu respon OK.

if (httpRequest.status == 200) {

// perfect! } else {

// there was a problem with the request, // for example the response may be a 404 (Not

Found) // or 500 (Internal Server Error) response codes

}

Page 14: Kelompok 15

Setelah semua status permintaan diperiksa dan kode status HTTP telah ada respon, data respon dari server dapat diolah. Terdapat dua pilihan untuk mengakses data.

httpRequest.responseText -- akan mengembalikan respon berupa teks string

httpRequest.responseXML -- akan mengembalikan respon berupa objek XMLDocument object yang dapat diakses dengan fungsi DOM JavaScript

Page 15: Kelompok 15

3. Contoh Sederhana

Tulis bagian program menjadi satu permintaan HTTP sederhana. JavaScript akan meminta sebuah dokumen HTML yaitu test.html yang hanya mengandung tulisan "I'm a test" dan kemudian memanggil alert()dengan isi dari berkas test.html

Page 16: Kelompok 15

<script type="text/javascript" language="javascript"> var http_request = false; function makeRequest(url) {

http_request = false ; if (window.XMLHttpRequest) { // Mozilla, Safari ,...

http_request = new XMLHttpRequest(); if (http_request.overrideMimeType) {

http_request.overrideMimeType('text/xml'); // See note below about this line }

} else if (window.ActiveXObject) { // IE var aVersions = [ "MSXML2.XMLHttp.6.0", "MSXML2.XMLHttp.5.0", "MSXML2.XMLHttp.4.0",

"MSXML2.XMLHttp.3.0", "Microsoft.XMLHTTP" ]; for (var i = 0; i < aVersions.length; i++) {

try { http_request = new ActiveXObject(aVersions[i]); break;

} catch (e) { // Do nothing } }

} if (!http_request) {

alert ('Giving up :( Cannot create an XMLHTTP instance'); return false;

} http_request.onreadystatechange = alertContents; http_request.open('GET', url, true); http_request.send(null);

} function alertContents() {

if (http_request.readyState == 4) { if (http_request.status == 200) { alert(http_request.responseText); } else { alert('There was a problem with the request.'); }

} }

</script> <span style="cursor: pointer; text-decoration: underline" onclick ="makeRequest('test.html')">Make a request </span >

Page 17: Kelompok 15

Pada contoh di atas: Ketika pengguna menekan klik pada link

&quote;Make a request&quote; maka fungsi makeRequent dipanggil dengan parameter nama file HTML test.html dalam direktori yang sama.

Permintaan dibuat dan kemudian event onreadystatechange melakukan eksekusi alertContents()

alertContents()memeriksa jika tanggapan telah diterima dalam keadaan baik dan kemudian tampilkan isi berkas test.html menggunakan fungsi alert()

Page 18: Kelompok 15

4. Bekerja dengan Respon XML

Sekarang, coba gunakan sifat responseXML Buat dokumen XML yang valid dengan nama test.xml seperti contoh di bawah: <?xml version ="1.0" ?>

<root> I'm a test.

</root>

Ganti baris permintaan pada script untuk melakukan request dengan:... onclick ="makeRequest('test.xml')"> ...

Page 19: Kelompok 15

Kemudian pada alertContents() ganti pada baris alert(http_request.responseText); diganti dengan:

var xmldoc = http_request.responseXML;

var root_node = xmldoc.getElementsByTagName('root').item(0); alert(root_node.firstChild.data);

Perintah tersebut untuk mengambil objek XMLDocument yang diberikan oleh responseXML dengan menggunakan method DOM untuk mengakses data dalam dokumen XML.

Page 20: Kelompok 15

4. Petukaran data menggunakan JSON

Pada contoh berikut akan dijelaskan bagaimana implementasi JSON pada AJAX dibandingkan dengan XML.

Pertama, buat data JSON dalam sebuah file dengan nama test.txt yang isinya: { "FirstName" : "Ahmad", "LastName" : "Masykur" }

Ganti baris perintah pada script untuk melakukan request dengan:...

onclick ="makeRequest('test.txt')">...

Kemudian pada alertContents() ganti pada baris alert(http_request.responseText); diganti dengan:eval("jsonObj="+http_request.responseText+";"); alert(jsonObj.FirstName + ' ' + jsonObj.LastName);

Page 21: Kelompok 15

Dari contoh di atas terlihat bahwa JSON lebih sederhana dan ringan dibandingkan dengan XML. Jumlah data yang terkandung lebih banyak dan total byte yang dikirim lebih kecil. Juga pada penulisan di javascript lebih sederhana karena notasi data dapat langsung diterjemahkan menjadi objek Javascript dengan fungsi eval().

Pada implementasi di projek nyata, data (baik XML maupun JSON) biasanya diambil dari application server atau webservice.