Top Banner
Kelompok 13 •Fasilitator : Dr erdanela Setiawati •Ketua :Andi riza •Sekretaris :Rahmatul Fitri dan Rahmad Ikhsan •Anggota :Chairunnisa :Fea :Hilda :M . Fadly :Irena dwi :Shandy Franswer :Dila okta
27

Kelompok 13 Yiu

Sep 28, 2015

Download

Documents

RobbySyahputra

sfaf
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PowerPoint Presentation

Kelompok 13Fasilitator : Dr erdanela Setiawati Ketua:Andi rizaSekretaris:Rahmatul Fitri dan Rahmad IkhsanAnggota:Chairunnisa:Fea:Hilda:M . Fadly:Irena dwi:Shandy Franswer:Dila okta

Step 1 (Clarify Unfamiliar Terms)

Ensefalitis: Peradangan pada otakKejang: Manifestasi klinik yang berlangsung secara intermitten berupa gangguan kesadaran tingkah laku, emosi, motoric, sensorik/otonom, yang disebabkan oleh lepasnya muatan listrik yang berlebihan dineuron otak

Step 2 (Define the problems)

Kenapa dokter mengatakan tardi diduga menderita encephalitis?Bagaimana bias terjadi encephalitis?Apa hubungan encephalitis dengan muntah, demam, dan kejang?Etiologi/penyebab kejang?Apa yang menyebabkan tardi tidak sadarkan diri?Bagian otak mana yang menyebabkan encephalitis?Apa hubungan benturan kepala dengan kejang-kejang pada encephalitis?Mengapa setelah diberi paracetamol demamnya tidak turun malah semakin tinggi?

Step 3 (Brainstorm a Possible Hypothesis and Explanation)

Karena pemeriksaan terlihat kejang, muntah, demamKarena trauma/benturan, infeksi dari mikroorganismeKarena otak merupakan pengatur segala aktifitas contohnya keseimbangan suhu, maka apabila otak terganggu akan terjadi kelainanPelepasan listrik yang berlebihan dari neuron otak akibat benturan pada otakKarena pada saat muntah, demam, kejang dan terjadi dehidrasi sehingga menyebabkan tidak sadarkan diniPada ensephalonKarena pada benturan kepala terjadi pengeluaran listrik yang berlebihan pada neuron otak

Step 4 (Clarify Unfamiliar Term)

EncephalonAnatomiHistoBiokimiaFisioPatofisilogi Ensefalitis

Step 5 (Learning Objective)

Anatomi dari encephalonFisiologi Mekanisme terjadinya kejangFungsi dari encephalonMekanisme kejadian tak sadarkan diriFaal otak dalam mengolah anatomi rangsangan dan sebagai pusat kesadaran

BiokimiaZat yang berperan dalam mekanisme kejangEncephalitisEtiologiGejala (Hubungan encephalitis dengan demam, muntah, kejang)DiagnosaPenatalaksanaanKenapa setelah diberikan paracetamol demamnya tidak turun dan malah tambah tinggi.

Step 6Gather Information and Private Study

Step 7

A. Anatomi Encephalon a. Cerebrum Cerebrum terdiri dari dua hemispherium cerebri, merupakan bagian terbesar dari encephalon. Kedua hemispherium cerebri dipisahkan oleh celah yang dalam yang disebut fisura longitudinale. Cerebrum terdiri dari beberapa lobus sesuai letak tulang yang berada di atasnya, yaitu lobus frontalis, lobus parietalis, lobus temporalis, dan lobus occipitalis (Gambar 3), serta lobus pyriformis yang terletak di ventral. Hemispherium cerebri dipisahkan dari cerebellum dengan adanya fissura transversa. Pada permukaan dorsal terdapat banyak lipatan konveks yang disebut gyrus. Gyrus merupakan tonjolan-tonjolan yang dipisahkan oleh parit-parit yang dinamakan fisura atau sulki. b. Cerebellum Terletak diatas medula oblongata, berbentuk oval. Terdiri atas vermis (di tengah), dua hemispherium di lateralis dipisahkan oleh fissura sagital. c. Brainstem Terdiri dari : 1) Medulla Oblongata : Pars posterior dari brainstem, bentuk kerucut 2) Pons : Korpus ujung anterior dari medulla oblongata. 3) Pedenculli cerebri, permukaannya: - Corpora quadrigemina : Corpus yang bulat berjumlah empat - Thalamus : Corpus yang berbentnk oval - Posterior hemispherium cerebri d. Hipothalamus Diantara thalamus dan pedenculi cerebri. Berdekatan dengan : - Corpus mammilaris - Tubercinerium : bentukan oval di ujung anterior brainstem - Chiasma nervi optici : berbentuk X yang disusun oleh n. opticus dan tractus opticus

B. Anatomi-Fisiologi kesadaranPusat pengaturan kesadaran pada manusia secara anatomi terletak pada serabut transversal retikularis dari batang otak sampai thalamus dan dilanjutkan dengan formasio activator reticularis, yang menghubungkan thalamus dengan korteks cerebri. Formasio reticularis terletak di substansi grisea otak dari daerah medulla oblongata sampai midbrain dan thalamus. Neuron formasio reticularis menunjukkan hubungan yang menyebar. Perangsangan formasio reticularis midbrain membangkitkan gelombang beta, individu menjadi dalam keadaan bangun dan terjaga. Lesi pada formasio reticularis midbrain mengakibatkan orang dalam stadium koma, dengan gambaran EEG gelombang delta. Jadi formasio reticularis midbrain merangsang ARAS (Ascending Reticular Activating System), suatu proyeksi serabut difus yang menuju bagian area di forebrain. Nuklei reticular thalamus juga masuk dalam ARAS, yang juga mengirimkan serabut difus ke semua area di korteks cerebri Formasio reticularis secara difus menerima dan menyebarkan rangsang, meneria imput dari korteks cerebri, ganglia basalis, hipothalamus, sistem limbik, cerebellum, medula spinalis dan semua sistem sensorik. Sedangkan serabut efferens formasio retikularis yaitu ke medula spinalis, cerebellum, hipothalamus, sistem limbik dan thalamus yang lalu akan berproyeksi ke korteks cerebri dan ganglia basalis. ARAS juga mempunyai proyeksi non spesifik dengan depolarisasi global di korteks, sebagai kebalikan dari proyeksi sensasi spesifik dari thalamus yang mempunyai efek eksitasi korteks secara khusus untuk tempat tertentu. Eksitasi ARAS umum memfasilitasi respon kortikal spesifik ke sinyal sensori spesifik dari thalamus. Dalam keadaan normal, sewaktu perjalanan ke korteks, sinyal sensorik dari serabut sensori aferens menstimulasi ARAS melalui cabang-cabang kolateral akson. Jika sistem aferens terangsang seluruhna, proyeksi ARAS memicu aktivasi kortikal umum dan terjaga.

Neurotransmitter yang berperan pada ARAS yaitu neurotransmitter kolinergik, monoaminergik dan GABA. Korteks serebri merupakan bagian yang terbesar dari susunan saraf pusat di mana korteks ini berperan dalam kesadaran akan diri sendiri terhadap lingkungan atau input-input rangsang sensoris (awareness). Jadi kesadaran akan bentuk tubuh, letak berbagai bagian tubuh, sikap tubuh dan kesadaran diri sendiri merupakan funsi area asosiasi somestetik (area 5 dan 7 brodmann) pada lobus parietalis superior meluas sampai permukaan medial hemisfer. Jaras kesadarannya: masukan impuls dari pusat sensorik pada korteks serebri menuju ARAS diproyeksikan kembali ke korteks cerebri terjadi peningkatan aktivitas korteks dan kesadaran

Fisiologia. Mekanisme terjadinya kejangMEKANISMEKEJANGMeskipun mekanisme kejang yang tepat belum diketahui, tampak ada beberapa faktor fisiologi yang menyebabkan perkembangan kejang. Untuk memulai kejang, harus ada kelompok neuron yang mampu menimbulkan ledakan discharge (rabaS) yang berarti dan sistem hambatan GABAergik. Perjalanan discharge (rabas) kejang akhirnya tergantung pada eksitasi sinaps glutamaterik. Bukti Baru-baru ini menunjukkan bahwa eksitasi neurotransmiter asam amino (glutamat, aspartat) dapat memainkan peran dalam menghasilkan eksitasi neuron dengan bekerja pada reseptor sel tertentu. Diketahui bahwa kejang dapat berasal dari daerah kematian neuron dan bahwa daerah otak ini dapat meningkatkan perkembangan sinaps hipereksitabel baru yang dapat menimbulkan kejang. B. Fungsi EncephalonOtak terdiri dari dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh bagian kanan, belahankanan mengendalikan belahan kiri. Mempunyai permukaan yang berlipat-lipat untukmemperluas permukaan sehingga dapat ditempati oleh banyak saraf. Otak juga sebagai pusatpenglihatan, pendengaran, kecerdasan, ingatan, kesadaran, dan kemauan. Bagian dalamnyaberwarna putih berisi serabut saraf, bagian luarnya berwarna kelabu berisi banyak badan selsaraf. Otak terdiri dari 3 bagian, yaitua.Otak depan (Prosoncephalon)Otak depan berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon. Telencephalon berkembangmenjadi otak besar (Cerebrum). Diencephalon berkembang menjadi thalamus, hipotamus.

Otak besar (Cerebrum)Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitandengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak besarmerupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupunada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besaryang berwarna kelabuterdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motoryang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat areaasosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar,menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua areatersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagiandepan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) danemosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.thalamusterdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai tempat penerimaan untuksementara sensor data dan sinyal-sinyal motorik, contohnya untuk pengiriman data dari matadan telinga menuju bagian yang tepat dalam korteks.hypothalamusberfungsi untuk mengatur nafsu makan dan syahwat dan mengatur kepentinganbiologis lainnyaC. Mekanisme Tak sadarkan diriPerubahan pada otak pada koma ada 2 macam :1. Perubahan morfologi dengan lesi yang jelas pada batang otak bagian atas dan diensefalon bagian bawah baik primer maupun sekunder2. Perubahan mikroskopis karena gangguan metabolisme pada seluruh hemisfer3.4 Mengapa koma terjadiAda banyak hal yang dapat menyebabkan koma, beberapa diantaranya adalah:1. Stroke Seseorang dapat menderita koma setelah mengalami serangan stroke, baik secara mendadak maupun secara bertahap dalam waktu beberapa jam.2. Cedera Kepala (gegar otak, luka, memar) pendarahan pada atau di seputar otak- Seseorang dapat perlahan-lahan berubah jadi koma selang beberapa jam kemudian. Koma bisa disebabkan oleh cedera langsung pada otak atau perdarahan di dalam tengkorak kepala (hematoma).3. Infeksi (meningitis, encephalitis, sepsis) Infeksi pada otak atau infeksi parah di luar otak yang menyebabkan demam tinggi, zat beracun dalam darah, dan tekanan darah rendah dapat mengganggu fungsi otak dan menyebabkan koma.

D. Faal otak dalam kesadaranKesadaran timbul dari stimulus yang terus menerus dikirimkan sistim sensorik dari seluruh tubuh yang sampai ke batang otak mulai dari kaudal midbrain sampai ke thalamus medial. Bagian dari batang otak yang menerima impuls sensorik ini disebut formatio retikularis. Formasio retikularis ini sampai di thalamus, dan dari sini disebarkan ke seluruh korteks serebri secara difus melalui serabut-serabut nonspesifik. Jadi serabut sensorik yang sampai di thalamus ini selain mengirimkan serabut spesifik untuk modalitas perasaan tertentu ke girus postsentralis, dan girus sensoris primer lainnya, juga serabut nonspesifik ke seluruh korteks serebri. Formasio retikularis yang terus menerus mengirimkan impuls yang menyebabkan suatu keadaan sadar ini disebut ARAS (ascending reticular activating system) yang merupakan penggalak kesadaran.Korteks serebri yang menerima impuls dari serabut nonspesifik ini, kemudian mengolah impuls ini sehingga tercapai suatu keadaan sadar, disebut pengolah kesadaran.Kesadaran menurun jika terjadi gangguan fungsi pada ARAS ini atau gangguan fungsi pada korteks serebri secara difus.Gangguan pada ARAS menurunkan kwantitas kesadaran atau tingkat kesadaran sedangkan gangguan pada korteks serebri difus menurunkan kwalitas atau isi dari kesadaran.

BiokimiaZat yang berperan dalam mekanisme kejangKejang terjadi akibat pelepasan muatan listrik yg berlebihan di sel neuron karena ganguan fungsi pada neuron.Potential membrane: selisih potensial antara intra dan ekstrasel.Potensial intrasel lebih negatif dari ekstrasel.Terjadi akibat perbedaan kandungan ion-ion,spt Na+ ,K+ dan Ca2+ .Bila Potensial membran menurun permeabilitas ion Na meningkat Ion Na masuk ke selTeori-teori mekanisme terjadinya kejang:Gangguan pembentukan ATP.Perubahan permeabilitas membran neuron ,misal pada hipokalsemia atau hipomagnesemia.Neurotransmitter eksitasi > inhibisi ? depolarisasi berlebihan.Misal ketidak-seimbangan GABA atau glutamat.Berat otak hanya 2% BB,tapi mengkonsumsi 20% dari total energi.

EncephalitisDefinisiEnsefalitis adalah infeksi pada jaringan otak yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme

EtiologiBerbagai macam mikroorganisme yang dapat menyebabkan ensefalitis, salah satunya bacteri, protozoa, cacing, jamur, spirokaeta penyebab utama yang sering adalah virus.

PatogenesisVirus masuk kedalam tubuh pasien melalui kulit, saluran nafas, dan saluran pencernaan. setelah masuk kedalam tubuh virus akan menyebar keseluruh tubuh melalui cara :

Setempat : virus hanya menginfeksi selaput lendir, permukaan atau organ tertentuPenyebaran hematogen primer : virus masuk kedalam darah kemudian menyebar keberbagai organ dan berkembang biak pada organ tersebut.Penyebaran hematogen sekunder : virus berkembang biak di daerah pertamakali ia masuk (peermukaan selaput lendir) kemudian menyebar ke organ lain.Penyebaran melalui syaraf : virus berkembang biak dipermukaan selaput lendir dan menyebar melalui sistim syaraf.Pada awal permulaan timbul demam, akan tetapi belum ada kelainan neurologis. Virus akan terus berkembang biak kemudian akan meyerang susunan syaraf pusat dan akhirnya diikuti dengan kelainan neurologis.Kelainan pada pasien ensefalitis disebabkan oleh :

Invasi dan perusakan langsung pada jaringan otak oleh virus yang sedang berkembang biak Reaksi jaringan syaraf pasien terhadap antigen virus yang akan berakibat kerusakan vaskular, dan para vaskular. Sedangkan virusnya sendiri sudah tidak ada dalam jaringan otakReaksi aktivasi virus neurotropik yang bersifat latenGejala KlinisMasa prodromal berlangsung 1-14 hari, yang ditandai dengan adanya demam, sakit kepala, mual-muntah, nyeri tenggorokan, malaise, nyeri ekstremitas dan pucat. Kemudian akan di ikuti oleh tanda ensefalitis yang berat ringannya tergantung pada distribusi dan luas lesi pada neuron. Gejalanya yaitu gelisah, irritable, screaming attack, perubahan perilaku, gangguan kesadaran, dan kejang. Terkadang disertai juga dengan tanda neurologis fokal berupa afasia, hemifaresis, hemiplegia, ataksia, dan paralysis saraf otak.KomplikasiRetardasi mental, irritable, gangguan motorik, epilepsy, emosi tidak stabil, insomnia, halusinasi, enuresis, dan berakibat anak menjadi perusak dan melakukan tindakan asosial lain.

Pemeriksaan PenunjangDarah rutin lengkap, gula darah, elektrolit dan biakan darah.Pungsi lumbal cairan jemih, jumlah sel diatas normal, hitung jenis didominasi oleh limfosit, protein dan glukosa normal atau meningkat.Pemeriksaan CT atau MRI kepala menunjukan gambaran edema otakPada pemeriksaan EEG didapatkan gambaran penurunan aktivitas atau perlambatan

DiagnosaDiagnosa klinis dapat ditegakkan berdasarkan gejalanya

Diagnosis BandingMeningitis TB, abses otak, tumor otak, ensefalopati

PenatalaksanaanMedika mentosa Tidak ada pengobatan spesifik tergantung pada etiologiSuportif : Atasi kejang, hiperpireksia, gangguan cairan dan elektrolitRujukan : Rawat diruang intensif

KesimpulanEncephalon terdiri dari cerebrum, cerebellum dan batang otak yang memiliki fungsi masing-masing. Pusat pengaturan kesadaran pada manusia secara anatomi terletak pada serabut transversal retikularis dari batang otak sampai thalamus dan dilanjutkan dengan formasio activator reticularis. Meskipun mekanisme kejang yang tepat belum diketahui, . Mekanisme Tak sadarkan diri adalah perubahan pada otak pada koma ada 2 macam : Perubahan morfologi dengan lesi yang jelas pada batang otak bagian atas dan diensefalon bagian bawah baik primer maupun sekunder, perubahan mikroskopis karena gangguan metabolisme pada seluruh hemisfer