BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Hemoglobin merupakan protein yang ditemukan dalam sel-sel darah merah, mengandung Fe (zat besi) dan berfungsi sebagai transporter utama molekul O2 dalam darah manusia maupun hewan lainnya. Hemoglobin mengambil O2 di paru-paru dan transfer ke jaringan di mana ia digunakan oleh sel. Hemoglobin dapat mengikat empat atom oksigen per tetramer (satu pada tiap subunit hem), atom oksigen terikat pada atom Fe 2+ , yang terdapat pada hem pada ikatan koordinasi ke-5. Hemoglobin yang terikat pada oksigen disebut hemoglobin teroksigenasi atau oksihemoglobin, sedangkan hemoglobin yang sudah melepas oksigen disebut deeoksihemoglobin. Hemoglobin juga dapat mengikat satu gas pembakaran yang tidak sempurna yaitu karbonmonoksida dan disebut karbonmonoksida hemoglobin. Ikatan Hb dengan CO ini 200 kali lebih kuat daripada ikatan Hb dengan oksigen dan akibatnya Hb tidak dapat lagi mengikat, mrmbawa, dan medistribusikan oksigen ke jaringan. Dalam keadaan lain muatan atom Fe terdapat pada pusat heme dapat berubah menjadi Fe 3+ . Hl ini dapat terjadi karena oksidasi dari senyawa-senyawa pengoksidasi. Hemoglobinnya disebut methemoglobin atau (HbFe 3+ ). Dalam bentuk ini Hb tidak dapa mengikat oksigen atau kehilangan fungsinya yang amat penting. Beberapa derivat dari hemoglobin misalnya oksihemoglobin dan HbCO dapat dibedakan dengan melakukan 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Hemoglobin merupakan protein yang ditemukan dalam sel-sel darah merah, mengandung
Fe (zat besi) dan berfungsi sebagai transporter utama molekul O2 dalam darah manusia maupun
hewan lainnya. Hemoglobin mengambil O2 di paru-paru dan transfer ke jaringan di mana ia
digunakan oleh sel.
Hemoglobin dapat mengikat empat atom oksigen per tetramer (satu pada tiap subunit
hem), atom oksigen terikat pada atom Fe2+, yang terdapat pada hem pada ikatan koordinasi ke-5.
Hemoglobin yang terikat pada oksigen disebut hemoglobin teroksigenasi atau oksihemoglobin,
sedangkan hemoglobin yang sudah melepas oksigen disebut deeoksihemoglobin. Hemoglobin
juga dapat mengikat satu gas pembakaran yang tidak sempurna yaitu karbonmonoksida dan
disebut karbonmonoksida hemoglobin. Ikatan Hb dengan CO ini 200 kali lebih kuat daripada
ikatan Hb dengan oksigen dan akibatnya Hb tidak dapat lagi mengikat, mrmbawa, dan
medistribusikan oksigen ke jaringan. Dalam keadaan lain muatan atom Fe terdapat pada pusat
heme dapat berubah menjadi Fe3+. Hl ini dapat terjadi karena oksidasi dari senyawa-senyawa
pengoksidasi. Hemoglobinnya disebut methemoglobin atau (HbFe3+). Dalam bentuk ini Hb tidak
dapa mengikat oksigen atau kehilangan fungsinya yang amat penting. Beberapa derivat dari
hemoglobin misalnya oksihemoglobin dan HbCO dapat dibedakan dengan melakukan
pengenceran dan pada pengenceran ini oksihemoglobin terlihat berwarna merah kekuning-
kuningan, Hb berwarna merah kecoklatan, dan HbCO berwarna merah terang.
1.2 Tujuan
1. Memperlihatkan bahwa hemoglobin dapa tmengikat dan melepaskan oksigen.
2. Memperlihatkan pengaruh larutan hiper/hipotonik terhadap membrane sel darah merah.
3. Memperlihatkan pengaruh pelarut organic terhadap fragilitas membrane sel darah merah.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uji oksihemoglobin dan deoksihemoglobin
Darah tersusun dari plasma dan berbagai sel. Sebagian protein plasma yang terdapat
dalam bagian plasma darah mempunyai keaneka ragaman dan sifat-sifat, fungsi-fungsi yang
menarik. Protein yang paling banyak dalam plasma darah adalah albumin serum,yang bertugas
sebagai protein trasfor bagi asam bebas fungsinya yang sangat penting adalah untuk
mempertahankan tekanan emosa darah terhadap emosa jaringan.
Pengumpulan darah memerlukan hibronogen protein utama dari plasma darah.
Fibrinogen merupakan protein yang dapat larut yang diubah menjadi polimer yang tidak dapat
larut dan disebut fibrin. Sel darah merah memiliki fungsi utama yang relatif sederhana dan
berfungsi untuk menyampaikan oksigen kepada jaringan dan membantu mengeluarkan karbon
dioksida serta proton yang terbentuk oleh metabolisme jaringan.
Darah beredar dalam suatu sistem pembuluh yang pada hakekatnya tertutup,darah terdiri
atas unsur-unsur padat, yaitu eritrosit, leukosit sertsa trombosit, yang tersuspensi didalam
media,cair yang disebut plasma. Sebagian mana ditunjukkan dibawah darah khususnya plasma
mempunyai banyak fungsi yang mutlak penting untuk mempertahankan kesehatan tubuh.
Begitu darah membeku (mengalami koagulasi) fase cair yang tertinggi dinamakan serum.
Serum sudah tidak lagi mengandung faktor pembekuan (termasuk fibrinogen) yang normalnya
terdapat didalam tetapi sudah dipakai dalam proses koagulasi,dalam keadaan normal tidak
ditemukan didalam plasma. Sekitar 8% dari berat tubuh kita adalah darah. Darah terdiri dari
bagian cair (plasma) dan komponen-komponen seluler, eritrosit (sel darah merah) leukosit (sel
darah putih ) dan trombosit. Fungsi primernya adalah untuk mengangkut oksigen dan metabolit
ke sel dan mengangkut CO2 dan hasil-hasil limbah keluar.
Hemoglobin merupakan pembawa 02 yang baik. Hemoglobin merupakan protein yang
tersusun dari empat subunit yang masing-masing berisis heme yang separuhnya menempel pada
rantai polipeptida. Pada orang dewasa yang normal, kebanyakan hemoglobin berisi dua rantai
2
alfa dan dua rantai beta. Heme merupakan komplek cincin porfrin yang meliputi satu atom
ferrous besi. Masing-masing atom besi tersebut secara reversible dapat mengikat satu molekul
oksigen. Besi tersebut selalu dalam bentuk ferrous sehingga reaksi tersebut dinamakan
oksigenasi. Reaksi hemoglobin dengan oksigen adalah:
Hb(Fe2+) + O2 Hb(Fe2+)O2
Karena berisi empat deoksihemoglobin, molekul hemoglobin juga dipresentasikan
sebagai Hb4 dan beraksi dengan empat oksigen untuk membentuk Hb4O8. Reaksinya berjalan
sangat cepat hanya kurg dari 0,01 detik
Pengujian kali ini bertujuan untuk memperlihatkan bahwa hemoglobin dapat mengikat
oksigen menjadi HbO2 dan senyawa ini dapat terurai kembali menjadi deoksi Hb dan O2. Dalam
keadaan tereduksi, Fe dalam hemoglobin dapat mengikat O2 menjadi HbO2. Dan HbO2 akan
melepas 02 pada penambahan reaksi stokes.
2.2 Hemolisis sel darah merah
Dalam larutan Hipotonis sel darah merah akan menggembung karena cairan dari luar sel
akan masuk ke dalam sel darah merah. Bila pembengkakan sel darah merah akan larut dalam
cairan hipotonik sehingga larutan akan berwarna merah jernih. Di dalam larutan hipertonik
terhadap tekanan osmotik plasma darah maka cairan dari sel darah merah akan keluar dari sel
sehingga sel darah merah akan mengkerut. Sel darah merah (eritrosit) normal berbentuk lempeng
bikonkaf dengan diameter kira-kira 7,8 mikrometer dan dengan kerebalan pada bagian yang
paling tebal 2,5 mikrometer dan pada bagian tengah 1 mikrometer atau kurang. Voume rata-rata
sel darah merah adalah 90-95 mikrometer kubik.
Fungsi terpenting dari sel darah merah adalah sebagai transport oksigen dan
karbondioksida dari paru-paru dan jaringan dimana hemoglobin memiliki peranan penting pada
proses tersebut. Hemoglobin yang terdapat dalam sel juga merupakan dapar asam-basa, sehingga
sel darah merah bertanggung jawab untuk sebagian besar daya pendaparan seluruh darah.
Pada hemolisis terjadi pecahnya sel darah merh yang menyebabkan hemoglobin
dilepasakan dari sel tersebut. Di laboratorium, hemolisis terjadi apabila sel darah merah
3
dimasukkan ke dalam larutan dengan tekanan osmotik yang lebih rendah (hipotonik). Hemolisis
yang terjadi di dalam pembuluh darah dapat disebabkan oleh kesalahan transfusi darah, infeksi
parasit, keracunan obat atau logam berat atau abnormalitas hemoglobin.
2.3 Pengaruh pelarut organik terhadap membran sel darah merah
Membran sel darah merah antara lain mengandung lipid. Pelarut organik tertentu yang
bersifat melarutkan lemak akan menyebabkan lipid membrane larut sehingga terjadi hemolisis.
(Murray, Robert K. 2009)
Uraian singkat pelarut:
NaCl 0,9 % : garam fisiologis tubuh manusia.
Kloroform: nama umum untuk triklorometana (CHCl3). Kelarutan dalam air sebesar 0.80
g/L.
Aseton: CH3COCH3 dikenal sebagai propanon, dimetilketon, 2-propanon, propan-2-
on, dimetilformaldehida, dan β-ketopropana, adalah senyawa berbentuk cairan yang tidak
berwarna dan mudah terbakar. Ia merupakan keton yang paling sederhana. Aseton larut
dalam berbagai perbandingan dengan air, etanol, dietileter,dll. Dapat larut dengan baik
dalam air.
Toluene : C6H5CH3 metilbenzena ataupun fenilmetana, adalah cairan bening tak berwarna
yang tak larut dalam air dengan aroma seperti pengencer cat dan berbau harum
seperti benzena. Toluena adalah hidrokarbonaromatik yang digunakan secara luas dalam
stok umpan industri dan juga sebagai pelarut. Kelarutan dalam air sebesar 0,47g/L.
Alkohol: CnH2n+1OH istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang
memiliki gugushidroksil (-O H ) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat
pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain. Contoh dari senyawa ini adalah etanol,