KELOMPOK 1 A Metodologi Penelitian
Tesis
Pada penyusunan naskah tesis, sistematika penulisan serta kaitan antar bagian dalam tesis sangatlah penting untuk diperhatikan.
Oleh karena itu, sebagai referensi, kami mengambil 2 contoh tesis sebagai “contoh salah” dam “contoh bagus”
Tesis
Untuk contoh salah, kami ambil contoh :Adi Ilcham (14257/I-1/1339/00)“Kelarutan Benzena dalam Air yang Mengandung Elektrolit”
Untuk contoh bagus, kami ambil contoh :Teguh Ariyanto (09/291906/PTK/6093)“Pembuatan Material Karbon Berpori dari Pirolisis Phenolic Resin sebagai Material Elektroda Superkapasitor”
Contoh Salah
Judul yang ada pada tesis tersebut kurang spesifik. Sehingga belum bisa mengkaitkan dengan apa yang ada pada isi naskahnya.
Judul yang ada pada tesis tersebut sudah spesifik. Judul yang diangkat sudah berkaitan dengan isi dari naskah, Judul yang baik terdiri dari kalimat berita dan bersifat deskriptif.
Contoh Salah
Daftar isiPenempatan halaman dengan apa yang tertera di dalam daftar isi kurang tepat / tidak berurutan. Apabila di dalam naskah terdapat gambar, tabel dan notasi, lebih baik dicantumkan di dalam daftar isi.
Contoh Salah
Dalam naskah tersebut terdapat intisari dan abstract, akan tetapi tidak dicantumkan di daftar isi.
Contoh Benar
Daftar isi Penempatan halaman
dengan apa yang tertera di dalam daftar isi sudah tepat dan berurutan.
gambar, tabel dan notasi, yang terdapat dalam naskah sudah dicantumkan di dalam daftar isi.
Contoh Salah
IntisariPada bagian ini tidak terdapat latar belakang yang mendasari, serta penulisan rangkuman cara kerja kurang bagus penataan bahasanya.
Contoh Benar
IntisariPada bagian ini penulis sudah menjelaskan secara terperinci latar belakang yang mendasari penelitiannya dan memaparkan cara kerja serta hasil penelitian secara detail dan jelas.
Contoh Salah
BAB I PENGANTAR Pada bab ini lebih baik diganti
dengan ‘Pendahuluan’. Penambahan subbab baru seperti
‘Manfaat yang Diharapkan’ dapat dilakukan.
Contoh Salah
Tujuan penelitian haruslah konsisten penulisannya antar bagian, baik di intisari maupun di bab ‘Pengantar’.
Contoh Benar
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini penulis telah
memaparkan hal yang mendasari penelitiannya secara terperenci.ruang lingkupnya jelas dan telah sesuai dengan topik yang diangkat.
Penulis juga banyak memaparkan,penelitian-penilitan terdahulu sehingga sumber dan hal mendasari penelitiannya menjadi kuat.
Contoh Salah
Pada bagian ini, subbab ‘Tinjauan Pustaka’ dan ‘Landasan Teori’ sebaiknya dipisahkan dan dijadikan satu pada bab tersendiri selanjutnya.
Contoh Salah
Terdapat gambar dan tabel di subbab ‘Tinjauan Pustaka’ akan tetapi pada halaman awal tidak terdapat daftar gambar maupun gambar tabel, begitu pula pada subbab lainnya.
Contoh Salah
Penjelasan mengenai notasi, indeks, maupun lambang sangatlah penting. Seperti contoh di dalam subbab ‘Landasan Teori’ ini yang tidak dijelaskan arti indeks tersebut.
Contoh Benar
Bab II Tinjauan pustaka
Pada bab ini penulis sudah jelas memaparkan pustaka yang diambil dalam penyusunan naskah thesisnya , selain itu untuk indeks, notasi, tabel, dan gambar pada subbab ini juga sudah sesuai dengan daftar isinya.
Landasan teori dan tinjauan pustaka sudah dipisahkan dalam subbab tersendiri.
Contoh Salah
BAB II PERCOBAAN Pada bagian bab ini, lebih baik nama bab
yang semula ‘Percobaan’ diganti dengan ‘Metodologi Penelitian’.
Contoh Salah
Subbab ‘Bahan’ akan lebih jelas maknanya apabila diganti dengan ‘Bahan Penelitian’.
Dalam hal ini, pengklasifikasian bahan kurang. Tidak dijelaskan sifat fisis dan kimia yang umum pada setiap bahan. Serta tidak adanya darimana asal bahan.
Contoh Salah
Begitu pula, dengan subbab ‘Alat’ dapat diganti dengan ‘Alat Penelitian’.
Seharusnya diberikan gambar rangkaian alat penelitian sekaligus keterangan nama alat dari rangkaian tersebut.
Contoh Salah
Subbab ‘Jalannya Percobaan’ akan lebih efektif bahasanya bila digunakan kalimat ‘Cara Kerja / Cara Penelitian’.
Gambar 2 yang ada pada subbab ini lebih baik dipindahkan ke subbab ‘Alat’.
Contoh Salah
Bahasa yang digunakan untuk menjelaskan langkah penelitian juga terkesan kurang komunikatif dan kurang jelas info yang diberikan.
Contoh Benar
BAB III Metode Penelitian Pada Bab ini penulis telah
banyak memaparkan secara detail langkah-langkah kerja dalam penelitiannya, selain itu penulis juga memaparkan dengan jelas bahan-bahan yang digunakan dalam penelitiannya.
Notasi tabel dan gambar juga sudah sesuai dengan daftar isi.
Bahasa yang digunakan sudah efektif dan komunikatif.
Contoh Salah
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini berisi tentang penjelasan
hasil penelitian yang didapat. Oleh karena itu akan terdapat banyak gambar, grafik maupun tabel.
Contoh Salah
Misalnya pada tabel 3, keterangan dalam tabel harus jelas diberikan keterangan untuk masing-masing kolom maupun baris.
Contoh Salah
Sedangkan pada gambar 4, penjelasan dari gambar tersebut justru terpisah dengan gambar / objek yang akan dijelaskan.
Contoh Salah
Pada bagian ini, terdapat banyak gambar, grafik dan tabel yang penjelasannya dijadikan satu. Seharusnya, supaya lebih sistematis, satu gambar/grafik/tabel mempunyai satu pembahasan yang terletak dalam satu halaman.
Contoh Benar
Bab IV Pembahasan Dalam bab ini penulis telah
memaparkan hasil penelitiannya dengan baik.
Tabel data dan gambar yang ditampilkan ,dijelaskan secara terperinci, dan terkait dengan hipotesisnya.
Notasi,indeks,gambar, dan tabel sudah sesuai dengan
daftar isi.
Contoh Salah
BAB IV KESIMPULAN Kesimpulan harus
menjawab hipotesis dan relevan dengan tujuan.
Pada bagian ini, seharusnya digunakan bahasa baku untuk naskah tesis serta diberikan sedikit data hasil penelitian.
Kesimpulan dan daftar pustaka Dari perumusan
kesimpulan,penulis sudah menampilkannya dengan terperinci dan sudah terkait dengan topik serta tujuan yang iningin dicapai.
Penulis juga telah memaparkan sarannya dengan baik sehingga pembaca bisa memahami halyang kurang dalam penelitiannya.
Contoh Benar
Daftar pustaka Penulisan daftar pustaka, penulis sudah
baik dan sesuai dengan kaidah yang ditentukan.