Top Banner
BANJIR KERINGAT Kelompok 22 Pemicu 3 Biomedik 2
32

Kel.22_Pemicu 3

Nov 24, 2015

Download

Documents

Thomas Smith

biomed2
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • BANJIR KERINGATKelompok 22Pemicu 3 Biomedik 2

  • KELOMPOK 22

  • Banjir KeringatSeorang murid SD berusia 11 tahun sedang mengikuti praktek pelajaran olahraga pada jam 10.00 - 11.30 di lapangan sekolah dengan cuaca yang panas terik. Ia mengeluh kepanasan dan kehausan. Guru UKS memperhatikan bahwa anak tersebut berkeringat banyak dan mukanya kemerahan. Apa yang terjadi pada anak tersebut?

  • Unfamiliar TermsBerkeringat :Mekanisme untuk mengatur suhu tubuh saat bereaksi dengan panas atau saat melakukan aktivitas berat.Pengeluaran keringat, disebut juga respiration, diaphoresis, sudoresis.

  • Perumusan MasalahApakah ada hubungan antara cuaca yang panas terik dengan si anak berkeringat dan mukanya kemerahan?Mengapa ia mengeluh kepanasan dan kehausan?

  • Curah PendapatCuaca yang panas menyebabkan suhu tubuh meningkat, untuk mempertahankan homeostasis tubuh mengeluarkan panas melalui keringat dan terjadi vasodilatasi

  • Mind Mapping

  • Menentukan LOMenjelaskan mekanisme pembentukan panasMenjelaskan suhu tubuh:DefinisiMekanisme pengaturanCara & hasil pengukuran suhu tubuhMenjelaskan cairan tubuh :DefinisiKomposisiFungsiSirkulasiHomeostasis Menjelaskan mekanisme rasa haus

  • Pembentukan KehilanganAdapun suhu tubuh dihasilkan dari :1.Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR) di semua sel tubuh.2.Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot (termasuk kontraksi otot akibat menggigil).3.Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dan sebagian kecil hormon lain, misalnya hormon pertumbuhan (growth hormonedan testosteron).4.Metabolisme tambahan akibat pengaruh epineprine, norepineprine, dan rangsangan simpatis pada sel.5.Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi di dalam sel itu sendiri terutama bila temperatur menurun.

    LO 1

  • Pembentukan KehilanganMekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit :1.RadiasiRadiasi adalah emisi energi panas dari permukaan tubuh yang hangat dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau gelombang panas, yang berjalan melalui ruang. Tubuh manusia memancarkan gelombang panas ke segala penjuru tubuh. Radiasi merupakan mekanisme kehilangan panas paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh mekanisme kehilangan panas.2.KonduksiKonduksi adalah perpindahan panas antara benda-benda yang berbeda suhunya yang berkontak langsung satu sama lain. Panas berpindah mengikuti penurunan gradien termal dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih dingin karena dipindahkan dari molekul ke molekul.LO 1

  • Pembentukan Kehilangan3.Konveksikonveksi mengacu pada perpindahan energi panas melalui arus udara (atau H2O). Udara yang berkontak langsung dengan tubuh akan menjadi lebih hangat. Karena udara hangat lebih ringan dibandingkan udara dingin, udara yang sudah dihangatkan tersebut bergerak ke atas sementara udara yang lebih dingin bergerak ke kulit untuk menggantikan udara panas yang sudah pindah tersebut. Proses ini terjadi berulang ulang, membawa panas menjauhi tubuh.4.EvaporasiPenguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak berkeringat, melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan tubuh kita selalu terjadi disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau biasa disebut IWL (insensible water loss).LO 1

  • Pembentukan KehilanganLO 1

  • Definisi Mekanisme PengukuranSuhu tubuh normal secara tradisional = 37oC.Namun sebenarnya tidak ada suhu tubuh normal karena suhu bervariasi dari organ ke organ. Dari sudut pandang termoregulatorik, tubuh dianggap sebagai suatu inti di tengah (central core) dengan lapisan pembungkus di sebelah luar (outer shell).

    LO 2

  • Definisi Mekanisme PengukuranSuhu inti bagian dalam terdiri dari : organ-organ abdomen & toraks, sistem saraf pusat, otot rangka dianggap sebagai suhu tubuh dan menjadi subjek pengaturan ketat untuk mempertahankan kestabilannya jaringan tubuh berfungsi optimum pada 37,8oC.Kulit dan jaringan subkutis membentuk lapisan di sebelah luar suhu umumnya lebih dingin dan pada dasarnya dapat berubah-ubah sebagai tindakan kontrol untuk membantu mempertahankan agar suhu di tengah tetap konstan.LO 2

  • Definisi Mekanisme PengukuranLO 2

  • Definisi Mekanisme PengukuranLO 2

  • Definisi Mekanisme PengukuranSuhu oral rata-rata 37 CSangat berfluktuasi dari dini hari-malam hari .Suhu rektal lebih tinggi sekitar 0,4-0,5 CSuhu aksila lebih rendah = 1 C, diperlukan waktu 5-10 menit untuk pembacaan hasil. Kurang akurat bila dibandingkan dengan cara yang lainLO 2

  • Definisi Mekanisme PengukuranUntuk suhu oralMenggunakan termometer kacaGoyangkan termometer hingga ke nilai 35 C atau di bawahnyaMasukkan di bawah lidahAnjurkan pasien untuk menutup kedua bibirnyaTunggu 3-5 menit.Kemudian baca termometer, masukkan kembali selama 1 menit, dan baca kembali.

    LO 2

  • Definisi Mekanisme PengukuranMenggunakan termometer elektronikLetakkan dengan hati-hati penutup sekali pakai pada ujung termometer dan masukkan termometer di bawah lidah Tunggu 10 detik dan baca hasilnyaPemeriksaan suhu membran timpanikCepat,aman & dapat dipercaya jika dilakukan dengan tepatPastikan kanalis auditorius eksternal tidak ada serumenPosisikan ujung termometer di dalam lubang Tunggu 2-3 detik sampai tampak angka digital suhu> suhu oral normal = 0,8 C

    Normal : 36,7 -37,2 CHiperpireksia : 41,1 CHipotermia : dibawah 35 C per rektal

    LO 2

  • Definisi Komposisi Fungsi Sirkulasi HomeostasisCairan tubuh adalah air beserta unsur-unsur di dalamnya yang dibutuhkan untuk kesehatan sel.Secara rata-rata, cairan tubuh menyusun 60% dari berat total tubuh. Angka ini bervariasi antara individu, tergantung pada seberapa banyak lemak yang mereka miliki.LO 3

  • Definisi Komposisi Fungsi Sirkulasi HomeostasisLO 3

  • Definisi Komposisi Fungsi Sirkulasi HomeostasisStruktur & Fungsi organ / jaringanTransportasi : mengedarkan makanan, oksigen, elektrolit, hormon. Eksresi : pembuangan produk sisa hasil metabolisme Regulasi : pengaturan suhu tubuh Lubrikasi : Pelumas sendi dan membranMedium : sebagai medium pencernaan makanan (reaksi kimia sel)

    LO 3

  • Definisi Komposisi Fungsi Sirkulasi HomeostasisLO 3

  • Definisi Komposisi Fungsi Sirkulasi HomeostasisLO 3

  • Definisi Komposisi Fungsi Sirkulasi HomeostasisLO 3

  • LO 4

  • Keseimbangan air tubuh terutama diatur oleh mekanisme rasa haus dan hormon antidiuretik. ( ADH )Rasa haus erat hubungan dengan osmolalitas plasma,pengaturan ini diperantai oleh hipotalamus,hipofise dan tubulus ginjalADH adalah hormon peptida yang disintesis di hipotalamus dan disimpan di hipofise

    LO 4

  • Hipotalamus juga mempunyai osmoreseptor yang peka terhadap osmolalitas darah dan rasa hausPeningkatan osmolalitas plasma merangsang baik rasa haus maupun pelepasan ADHRasa haus merangsang pemasukan air dan merangsang ADH untuk mengubah permeabilitas duktus glomerulus pada ginjal,untuk meningkatkan reabsorpsi air

    LO 4

  • Akibatnya terjadi peningkatan volume cairan tubuh yang akan memulihkan osmolalitas plasma kembali normal dan terbentuknya kemih yang hiperhosmotik (pekat)Penurunan osmolalitas plasma menyebabkan hal sebaliknya dimana terjadi penekanan rasa haus dan penekanan pelepasan ADHLO 4

  • 90% garam natrium terutama NaCl berfungsi sebagai osmol efektif,maka hipoosmolalitas adalah sinonim dari hipo-natremia,dan hiperosmolalitas adalah sinonim dari hiper-natremiaDengan demikain mekanisme ADH sangat erat kaitannya dengan pengaturan osmotik melalui pengendalian keseimbangan air dan kurang sensitif untuk pengaturan volumeLO 4

  • Kesimpulan & SaranKesimpulan : SI anak mengalami dehidrasi akibat kekurangan cairan tubuh karena olahraga pada saat panas terik.Saran : Sebaiknya si anak diberikan minuman yang dapat memulihkan kembali cairan tubuhnya.

  • Daftar PustakaGanong WF, 2003, Review of Med. Phys, 21sd Ed., Guyton AC and Hall JE, 2000, Textbook of Med. Phys, 10th Ed, Saunders PhiladelphiaSherwood L, Fisiologi manusia : dari sel ke sistem, ed 2, EGC, 2001repository.ui.ac.id