-
KELOMPOK 17Yonius Sudan0710018Owymardian Y 1010018Kiky
Fitria1010020Dewanto Andoko 1010029Shena Feli1010039Eveline Febrian
1010040Jeffri Januar Wijaya 1010089Nugraheni M1010159Ayundari
Diandra1010168Tan Winson1010176Kristin Peraten0910164
Tutor : Lisawati Sadeli, dr., M.Kes
-
Terminologi
-
Dyspnoe d effort : sesak napas saat beraktivitas.Orthopnoe :
sesak nafas saat berbaring dan berkurang bila pasien berubah posisi
dengan posisi duduk/berdiri.Paroxysmal nocturnal dyspnoe :
episode-episode gangguan napas yang membangunkan pasien dari
tidurnya dan berhubungan dengan posisi tubuh (terutama berbaring
pada malam hari), biasanya disebabkan oleh payah jantung kongestif
dengan edema paru, tetapi kadang-kadang terjadi pada pasien-pasien
dengan penyakit paru kronik.Pretibial edem : pembengkakan pada
daerah didepan tibia.Kongestif : darah terbendung karena
penyumbatan.
-
ContDigitalis : suatu genus tanaman obat famili
Scrophulariaceae, asli Eropa dan Asia.Digoxin : suatu glikosida
jantung, didapat dari daun Digitalis lanata, mengandung 3 molekul
digitoxose terikat digoksigenin mempunyai kerja yang sama dan
digunakan seperti digitalis; diberikan per oral, intramuskular,
atau intravena.Farmakokinetik : apa yang dialami obat yang
diberikan pada suatu makhluk, yaitu absorpsi, distribusi,
biotransformasi/metabolisme, dan ekskresi.Farmakodinamik :
menyangkut pengaruh obat terhadap sel hidup, organ/makhluk, secara
keseluruhan erat hubungannya dengan fisiologi, biokimia, dan
patologi.Transpor membran : perpindahan molekul melalui suatu
membran.
-
Transpor membran
-
Types of Cellular TransportPassive Transport cell doesnt use
energyDiffusionFacilitated DiffusionOsmosis
Active Transportcell does use energyProtein
PumpsEndocytosisExocytosis
-
Passive Transport: 1. DiffusionDiffusion: random movement of
particles from an area of high concentration to an area of low
concentration. (High to Low)
http://bio.winona.edu/berg/Free.htm
-
2. Facilitated diffusion: diffusion of specific particles
through transport proteins found in the membrane Transport Proteins
are specific they select only certain molecules to cross the
membraneTransports larger or charged moleculesFacilitated diffusion
(Channel Protein)Diffusion (Lipid Bilayer)Passive Transport: 2.
Facilitated DiffusionCarrier
ProteinABhttp://bio.winona.edu/berg/Free.htm
-
High ConcentrationLow ConcentrationCell
MembraneGlucosemoleculesProteinchannelPassive Transport: 2.
Facilitated DiffusionGo to Section:Transport ProteinThrough a
Cellular Transport From a-HighLow
-
3.Osmosis: diffusion of water through a selectively permeable
membraneWater moves from high to low concentrations
Water moves freely through pores.Solute (green) to large to move
across.Osmosis animationPassive Transport: 3. Osmosis
-
Active Transportcell uses energy Movement from an area of low
concentration to an area of high concentration (Low High)Three
Types:
-
Types of Active Transport
1. Protein Pumps -transport proteins that require energy to do
workExample: Sodium / Potassium Pumps are important in nerve
responses.Sodium Potassium Pumps (Active Transport using
proteins)Protein changes shape to move molecules: this requires
energy!
-
Types of Active Transport2. Endocytosis: taking bulky material
into a cell Uses energyCell membrane in-folds around food
particlecell eatingforms food vacuole & digests foodThis is how
white blood cells eat bacteria!
-
Types of Active Transport3. Exocytosis: Forces material out of
cell in bulkmembrane surrounding the material fuses with cell
membraneCell changes shape requires energyEX: Hormones or wastes
released from cellEndocytosis & Exocytosis animations
-
Farmakokinetik DefinisiIlmu yg membicarakan mengenai
absorpsi,distribusi,biotransformasi & ekskresi obat. Ini
mencakup nasib obat dalam tubuh.
-
Peristiwa terpenting dalam proses Farmakokinetik : transpor
lintas membran.Cara-cara transpor obat lintas membran yang
terpenting adalah difusi pasif dan transport aktif.Cara transport
dipengaruhi oleh sifat fisiko-kimia obat:Bentuk & ukuran
molekulKelarutan dalam airDerajat ionisasiKelarutan dalam lemak
Cont
-
Absorpsi dan BiovailabilitasAbsorpsi : penyerapan
obatBiovailabilitas : dosisFaktor yang mempengaruhi biovailabilitas
obat :- faktor obat- faktor penderita- interaksi absorpsi saluran
cernaJenis pemberian obat :oral, rektal, suntikan (IV, SK, IM),
paru-paru, topikal
-
DistribusiMenurut penyebaran dalam tubuh :Fase 1 : jantung,
hati, ginjal, otakFase 2 : otot, visera, kulit, jaringan
minyakDifusi ruang interstisialmolekul obat celah antarsel endotel
kapiler.Obat larut dalam lemak membran sel distribusi ke dalam
sel.Redistribusi obat : kerja obat berhentiSawar uri (darah ibu
janin) : sel epitel vili dan sel endotel kapiler janin.
-
BiotransformasiProses perubahan struktur kimia obat yg terjadi
dalam tubuh & dikatalisis oleh enzim.Metabolisme obat: 2
faseReaksi Fase 1: mengubah obat menjadi metabolit yang lebih polar
yg dapat bersifat inaktif, kurang aktif/ lebih aktif dari bentuk
aslinya.
-
Reaksi Fase 2 (reaksi sintetik): konjugasi obat/metabolit hasil
reaksi fase 1 dengan substrat endogen; hasil konjugasi ini bersifat
lebih polar dan lebih mudah terionisasi,sehingga lebih mudah
diekskresi.Enzim yang berperan:Enzim mikrosomEnzim non-mikrosom
-
EkskresiObat dikeluarkan oleh tubuh melalui berbagai organ
ekskresi dalam bentuk metabolit hasil biotransformasi/ dalam bentuk
asal.Umumnya obat diekskresikan melalui:GinjalSaluran
cernaParu-paruEmpeduKeringat,liur,air mata,air susu,dan rambut.
-
Distribisi & Eliminasi Digoxin
-
Distribusi DigoxinDistribusi glikosida dalam tubuh berlangsung
lambat, sebagian karena volume distribusinya yang besar ( kira-kira
6L/kg)Seperti halnya dengan obat lain, gagal jantung memperlambat
tercapainya kadar mantap.. Kira-kira 25% digoxin terikat pada
protein plasma, sedangkan digitoxin lebih dari 95%. Perbedaan dalam
ikatan protein ini sebagian akan menimbulkan perbedaan dalam volume
distribusi dan kadar terapi
-
Digitalis disebar ke hampir semua jaringan, termasuk eritrosit,
otot skelet, dan jantungPada keadaan seimbang, kadar dalam jaringan
jantung 15-30 kali lebih tinggi daripada kadar plasma, sementara
kadar dalam otot skelet setengah kadar dalam jantung, ikatan
glikosida jantung dengan jaringan menurun apabila kadar K+ extarsel
meningkatEfek maximal baru timbul 1 jam atau lebih setelah kadar
maximal di jantung tercapai
-
Eliminasi DigoxinDigoxin dieliminasi terutama melalui ginjal.
Obat ini mengalami filtrasi di glomerulus dan disekresi melalui
tubulusAda sedikit reabsorpsi di lumen tubulus, dan ini menjadi
nyata bila kecepatan aliran cairan tubulus sangat berkurangBeberapa
penderita lainnya membentuk antibodi terhadap glikosida sehingga
efek terapi tidak terjadi
-
Digitoxin dimetabolisme secara aktif oleh enzim mikrosom hati,
dan salah satu metabolitnya adalah digoxinMetabolisme digitoxin
dapat dipercepat oleh obat yang merangsang enzim mikrosom yaitu
fenilbutazon, fenolbarbital, fenitoin, dan rifampisin; efek ini
bervariasi antar penderita
-
Tindakan-tindakan yang dapat memengaruhi fungsi ginjal, seperti
pemberian vasodilator dapat menimbulkan perubahan yang nyata dalam
eliminasi digoxinWaktu paruh eliminasi digitoxin hampir 7 hari dan
tidak banyak berubah pada gangguan faal hatiHal ini mencerminkan
cadangan hati yang besar dalam metabolisme obat ini
-
ContPada usia lanjut dosis digoxin perlu dikurangi karena
bersihan kreatinin dan volume distribusi berkurangPada pasien
obese, perhitungan dosis sebaiknya berdasarkan berat badan
idealDosis digoxin perlu dikurangi pada penderita gangguan fungsi
ginjalSebaliknya gangguan absorpsi usus halus dapat menganggu
absorpsi obat, tetapi penyakit hati kronis agaknya tidak
memengaruhi farmakokinetik digoxin secara berarti
-
Farmakodinamik
-
Farmakodinamik mempelajari efek fisiologik dan biokimiawi obat
thd berbagai organ tubuh yg sakit maupun yg sehat dan mekanisme
kerjanya.Mekanisme kerja obat yang melalui reseptor:Reseptor
fisiologikBukan reseptor fisiologikMekanisme kerja obat yang tanpa
melalui reseptor:Efek obat dapat berupa efek non spesifik dan
gangguan pada membran
-
efek obat dapat pula melalui interaksi obat dengan molekul kecil
atau ionEfek obat dapat pula berupa inkorporasi obat dalam
makromolekul.
-
Glikosida jantung/digitalis glikosida, terdiri
dari:DigoksinDigitoksinFolia digitalisEfek digoksin pada pengobatan
gagal jantung:Inotropik positifKronotropik negatifMengurangi
aktivasi saraf simpatis
-
Digoksin menghambat pompa Na-K-ATPase pada membran sek otot
jantung shg kadar Na+ intrasel berkurangnya pertukaran Na+-Ca2+
selama repolarisasi dan relaksasi otot jantung Ca2+ tertahan dalam
sel kadar Ca2+ intrasel dan Ca2+ kedalam retikulum sarkoplasmik
(SR).Ca2+ dalam SR dilepas kedalam sitosolkontraksi sel otot
jantung
Mekanisme inotropik positif:
-
Mekanisme kronotropik negatif dan mengurangi aktivasi saraf
simpatis:
tonus vagal dan aktivitas simpatis di nodus sinoatrial(SA)
maupun atrioventrikular(AV) kontraksi otot jantung
Digoksin diindikasikan untuk :Pasien gagal jantung dgn fibrilasi
atriumPasien gagal jantung dgn ritme sinus yang masih simtomatik
terutama yang disertai takikardia
Digiksin tidak mengurangi mortalitas shg tidak lagi dipakai sbg
obat lini pertamaTapi dapat perbaiki gejala dan mengurangi
hospitalisasi karena memburuknya gagal jantung
-
ContWaktu paruh digoksin 36-48 jam shg diberi sehari
sekaliDigoksin dieliminasi melalui ginjal shg dosis harus
disesuaikan pada gang. Fungsi ginjal dan usia lanjut.Efek toksik
digoksin berupa:Efek proaritmik: potensial istirahat (akibat
hambatan pompa Na) shg menyebabkan afterpotential dan konduksi AV,
automatisitasEfek samping GIT : anoreksia, mual, muntah, nyeri
lambungEfek samping visual : penglihatan berwarna kuningEfek lain :
dilirium, rasa lelah, malaise, bingung, mimpi buruk
-
Jenis2 0bat gagal jantungDiuretik ( gol. Loop diuretik :
tiazid)Aldosteron antagonist: spironolactonACE inhibitor Penyekat
beta: bisoprolol, metoprolop.Inotropik : dopamin dan dobutamin.
-
VasodilatorMemperbaiki keseimbangan kardiovaskuler. natrium
nitroprusid, nitrogliserin, hidralazin, kaptropil.
-
GAGAL JANTUNG KONGESTIFGagal jantung kongestif atau congestive
heart failure (CHF) adalah kondisi dimana fungsi jantung sebagai
pompa untuk mengantarkan darah yang kaya oksigen ke tubuh tidak
cukup untuk memenuhi keperluan-keperluan tubuh.Menurut Rilantono
(2001) gagal jantung kiri dalam jangka panjang dapat diikuti dengan
gagal jantung kanan, demikian juga gagal jantung kanan dalam jangka
panjang dapat diikuti gagal jantung kiri. Bilamana kedua gagal
jantung tersebut terjadi pada saat yang sama keadaan ini disebut
gagal jantung congestif atau Congestive Heart Failure (CHF).
-
New York Heart Assosiation (NYHA ) mengklasifikasikan gagal
jantung dalam 4 kelas yaitu : Kelas 1 : bila pasien dapat melakukan
aktivitas berat tanpa keluhan Kelas 2 : bila pasien tidak dapat
melakukan aktivitas lebih berat dari aktivitas sehari- hari tanpa
keluhan Kelas 3 : bila pasien tidak dapat melakuakn aktivitas
sehari- hari tanpa keluhan Kelas 4 : bila pasien sama sekali tidak
dapat melakukan aktivitas sehari- hari dan harus tirah baring
-
Gagal jantung kongestif biasanya menimbulkan gejala gejala
seperti, Dyspnea deffort, oedem di pergelangan kaki,
orthopnea,& paroxysmal nocturnal dyspnea.Dyspnea d-effort
biasanya terjadi ketika seorang penderita gagal jantung melakukan
suatu aktivitas.
-
Contparoxysmal nocturnal dyspnea adalah sesak nafas parah yang
terjadi secara tiba2 pada malam hari ketika seseorang sedang tidur,
biasanya penderita terbangun drai tidur dengan sesak nafas,
biasanya juga disertai batuk dan wheezing.Dyspnea deffort & PND
is disebabkan oleh cairan yang masuk kedalam paru - paru saat
beraktifitas/tidur (cairan memenuhi alveoli yg berfungsi menyerap
oksigen) peningkatan kadar Na & cairan dalam darah disebabkan
terutama oleh bertambahnya darah yang masuk ke dalam ginjal.
-
ContOrthopnea adalah sesak napas yg tjd saat berbaring, yang
menyebabkan penderita tidur dalam posisi setengah duduk atau duduk
di kursi. Tingkat keparahan orthopnea biasanya ditentukan oleh
jumlah bantal yang diperlukan untuk mengganjal punggung pasien agar
dapat bernafas
-
ContPretibial oedem adalah gejala lanjutan dari gagal jantung
kongestial, dimana terjadi penumpukan cairan pada bagian perifer
tubuh (Tibia)
-
********************************************