Top Banner
Kejang pada bayi baru lahir Farida Linda Sari Siregar, M.Kep
22

KEJANG BBL

Jan 12, 2016

Download

Documents

Neonatus
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KEJANG BBL

Kejang pada bayi baru lahir

Farida Linda Sari Siregar, M.Kep

Page 2: KEJANG BBL

Definisi

adalah kejang yang terjadi pada bayi sampai dengan usia 28 hari

Kejang pada BBL merupakan keadaan darurat karena kejang merupakan suatu tanda adanya penyakit sistem sayarf pusat (SSP), kelainan metabolik atau penyakit lain.

Kejang bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan gejala dari gangguan saraf pusat, lokal atau sistemik.

Kejang berulang menyebabkan berkurangnya oksigenisasi, ventilasi dan nutrisi otak

Page 3: KEJANG BBL

Klasifikasi:

1. Kejang klonik Berlangsung selama 1-3 detik, terlokalisasi

dengan baik, tidak disertai gangguan kesadaran Dapat disebabkan trauma fokal BBL dengan kejang klonik fokal perlu

pemeriksaan USG, pemeriksaan kepala untuk mengetahui adanya perdarahan otak, kemungkinan infark serebri

Kejang klonik multifokal sering terjadi pada BBL, terutama bayi cukup bulan dengan BB>2500 gram

Bentuk kejang : gerakan klonik pada satu atau lebih anggota gerak yang berpindah-pindah atau terpisah secara teratur, misal kejang klonik lengan kiri diikuti kejang klonik tungkai bawah kanan

Page 4: KEJANG BBL
Page 5: KEJANG BBL

2. Kejang tonik

Terdapat pada BBLR, masa kehamilan kurang dari 34 minggu dan pada bayi dengan komplikasi perinatal berat

Bentuk kejang : berupa pergerakan tonik satu ekstremitas, pergerakan tonik umum dengan ekstensi lengan dan tungkai, menyerupai sikap deserebasi atau ekstensi tungkai dan fleksi lengan bawah dengan bentuk dekortikasi

Page 6: KEJANG BBL

3. Kejang mioklonik

Gerakan ekstensi dan fleksi lengan atau keempat anggota gerak yang berulang dan terjadinya cepat, gerakan menyerupai refleks moro

Page 7: KEJANG BBL

Manifestasi kejang pada BBL

Tremor/gemetar Hiperaktif Kejang-kejang Tiba-tiba menangis melengking Tonus otot hilang diserati atau tidak

dengan hilangnya kesadaran Pergerakan tidak terkendali Nistagmus atau mata mengedip ngedip

paroksismal

Page 8: KEJANG BBL

ETIOLOGI

Kejang bayi dengan asfiksia disertai oleh hipoglikemia, hipokalsemia, perdarahan intracranial

Asfiksia adalah Suatu keadaan bayi tidak bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir

Hipoglikemia Bila kadar darah gula kurang dari 30 mg% pada

neonatus cukup bulan dan kurang dari 20 mg% pada bayi dengan berat badan lahir rendah

Page 9: KEJANG BBL

Hipokalsemia Yaitu: keadaan kadar kalsium pada plasma

kurang dari 8 mg/100 ml atau kurang dari 8 mg/100 ml atau kurang dari 4 MEq/L

Perdarahan intrakranial Dapat disebabkan oleh trauma lahir

seperti asfiksia atau hipoksia, defisiensi vitamin K, trombositopenia

Page 10: KEJANG BBL

Pada bayi cukup bulan penyebab kejang yang terjadi 48 jam pertama : asfiksia, trauma lahir,

hipoglikemia Antara hari ke 5-ke 7 : hipokalsemia

yang terjadi bukan karena komplikasi Antara hari ke 7-ke 10 : infeksi

Page 11: KEJANG BBL

PENILAIAN

Jenis kejang? Bagian mana dari tubuh yang

mengalami kejang? Sudah berapa lama kejang terjadi? Merupakan kejang yang ke berapa kali?

Page 12: KEJANG BBL

Pengkajian

Anamnesa Keluarga, riwayat kehamilan, riwayat

persalinan dan kelahiran

1. Riwayat kehamilan Bayi kecil untuk masa kehamilan Bayi kurang bulan Ibu tidak disuntik TT Ibu menderita DM

Page 13: KEJANG BBL

2. Riwayat persalinan Persalinan dengan tindakan Persalinan presipitatus Gawat janin

3. Riwayat kelahiran Trauma lahir Lahir asfiksia Pemotongan tali pusat dengan alat tidak

steril

Page 14: KEJANG BBL

Pemeriksaan kelainan fisik Kesadaran Suhu tubuh Tanda-tanda infeksi lain

Page 15: KEJANG BBL

Penilaian kejang

Bentuk kejang : gerakan bola mata abnormal, nistagmus, gerakan mengunyah, gerakan otot-otot muka, timbulnya episode apnea, adanya kelemahan umum yang periodik, tremor, gerakan klonik sebagian ekstremitas, tubuh kaku

Lama kejang

Page 16: KEJANG BBL

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pemeriksaan gula darah, elektrolit darah, AGD, darah tepi, lumbal pungsi

EKG EEG Biakan darah Titer untuk toksoplasmosis, rubela,

citomegalovirus, herpes Foto rontgen kepala USG kepala

Page 17: KEJANG BBL

PENANGANAN

Prinsip tindakan untuk mengatasi kejang Menjaga jalan nafas tetap bebas Mengatasi kejang dengan memberikan

obat anti kejang Mengobati penyebab kejang

Page 18: KEJANG BBL

Penanganan kejang pada BBL

Bayi diletakan dalam tempat hangat, pastikan bayi tidak kedinginan, suhu dipertahankan 36,5-37C

Jalan nafas dibersihkan dengan tindakan penghisapan lendir diseputar mulut, hisung dan nasofaring

Pada bayi apnea, pertolongan agar bayi bernafas lagi dengan alat Bag to Mouth Face Mask oksigen 2 liter/menit

Infus

Page 19: KEJANG BBL

Obat antispasmodik/anti kejang : diazepam 0,5 mg/kg/supp/im setiap 2 menit sampai kejang teratasi dan luminal 30 mg im/iv

Nilai kondisi bayi tiap 15 menit

Bila kejang teratasi berikan cairan infus dextrose 10% dengan tetesan 60ml/kgBB/hr

Page 20: KEJANG BBL

Cari faktor penyebab Apakah mungkin bayi dilahirkan

dari ibu DM Apakah mungkin bayi prematur Apakah mungkin bayi mengalami

asfiksia Apakah mungkin ibu bayi

emnghisap narkotika

Page 21: KEJANG BBL

Kejang sudah teratasi, diambil bahan untuk pemeriksaan laboratorium untuk mencari faktor penyebab, misalnya : darah tepi, elektrolit darah, gula darah, kimia darah, kultur darah, pemeriksaan TORCH

Kecurigaan kearah sepsis (pemeriksaan pungsi lumbal)

Page 22: KEJANG BBL

Kejang berulang, diazepam dapat diberikan sampai 2 kali Masih kejang : dilantin 1,5 mg/kgBB sebagai bolus iv

diteruskan dalam dosis 20 mg iv setiap 12 jam Belum teratasi : phenytoin 15 mg/kgBB iv dilanjutkan 2

mg/kg tiap 12 jam Hipokalsemia (hasil lab kalsium darah <8mg%) : diberi

kalsium glukonas 10% 2 ml/kg dalam waktu 5-10 menit . apabila belum juga teratasi diberi pyridoxin 25-50 mg

Hipoglikemia (hasil lab dextrosit/gula darah < 40 mg%) : diberi infus dextrose 10%