Page 1
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 1/27
NOOR ADINUGROHO HOME THE WRITER
October 15, 2008 by Noor Adinugroho
KEGIATAN EKSPLORASI PANAS BUMI
Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan dalam usaha mencari
sumberdaya panas bumi, membuktikan adanya sumberdaya serta memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei
2. Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)
3. Pemboran Eksplorasi
4. Studi kelayakan (Feasibility study)
5. Perencanaan
6. Pengembangan dan pembangunan
7. Produksi
8. Perluasan
1. EKSPLORASI PENDAHULUAN (RECONNAISANCE SURVEY)
Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survey dilakukan untuk mencari daerah prospek panas bumi,
yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan,
serta untuk mendapatkan gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut.
Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari :
1. Studi Literatur
2. Survei Lapangan
3. Analisa Data
4. Menentukan Daerah Prospek
5. Spekulasi Besar Potensi Listrik
Page 2
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 2/27
6. Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya
1. Studi Literatur
Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi adalah mengumpulkan
peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah dilakukan sebelumnya di daerah yang akan
diselidiki, guna mendapat gambaran mengenai geologi regional, lokasi daerah dimana terdapat manifestasi
permukaan, fenomena vulkanik, geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan kemudian
menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei. Waktu yang diperlukan untuk pengumpulan data sangat
tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan
sebelumnya, tetapi diperkirakan akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan.
1. Survei Lapangan
Survei lapangan terdiri dari survei geologi, hidrologi dan geokomia. Luas daerah yang disurvei pada tahap ini
umumnya cukup luas, yaitu sekitar 5000-20000 km , tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km (Baldi, 1990).
Survei biasanya dimulai dari tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya
serta di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta topografi, citra
landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei yang pernah dilakukan sebelumnya. Pada
tahap ini survei dilakukan dengan menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa.
Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua, penyebaran batuan,
struktur geologi, jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah tersebut besertas karakteristiknya, mengambil
sampel fluida melakukan pengukuran temperatur, pH, dan kecepatan air.
Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi dan luas daerah yang
akan diselidiki, kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan.
Survei lapangan reconnaisab\nce yang dilakukan pada satu daerah biasanya ± 2 minggu sampai 1 bulaln,
dilanjutkan dengan survei detail selama 3-6 bulan.
Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih lama. Menurut Baldi (1990),
bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu
luas, maka survei lapangan mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan. Akan tetapi, bila data yang
ada sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas, maka survey lapangan dan analisis data akan
2 2
Page 3
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 3/27
memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun.
1. Analisis dan Interpretasi Data
Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk mendapatkan gambaran (model)
mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah tersebut. Dari kajian data geologi, hidrologi dan geokimia
ditentukan daerah prospek, yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi. Dari
hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir, temperatur reservoir, asal sumber air,
dan jenis batuan reservoir.
1. Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi
Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas. Meskipun demikian, seringkali para ahli
geothermal diharapkan dapat “berspekulasi” mengenai besarnya sumberdaya panasbumi di daerah yang
diselidiki. Jenis dan temperatur reservoir dapat diperkirakan. Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan
dari penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara global, tetapi selama ini
hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas prospek).
Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk dikembangkan
selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak. Apabila tidak, maka daerah yang diteliti
ditinggalkan.
1. EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)
Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap ‘pre-feasibility study’ atau tahap survey lanjut. Survei yang
dilakukan terdiri dari survei geologi, geokimia dan geofisika. Tujuan dari survei tersebut adalah :
Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan bawah permukaan
Mengidentifikasi daerah yang “diduga” mengandung sumberdaya panasbumi.
Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran batuan, struktur geologi,
daerah alterasi hydrothermal, geometri cadangan panas bumi, hidrologi, system panasbumi, temperatur reservoir,
potensi sumberdaya serta potensi listriknya.
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, survei umumnya dilakukan di tempat-tempat yang diusulkan dari hasil
survei pendahuluan. Luas daerah yang akan disurvei tergantung dari keadaan geologi morfologi, tetapi umumnya
2 2
Page 4
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 4/27
daerah yang disurvei adalah sekitar 500-1000 km , namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km .
Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki, jenis-jenis pengujian yang
dilakukan serta jumlah orang yang terlibat. Bila sumberdaya siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan
mempunyai potensi untuk pembangkit listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas, sehingga untuk
menyelesaikan tahap pre-feasibility study (survei lapangan, interpretasi dan analisis data, pembuatan model hingga
pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar ± satu tahun.
Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan untuk eksplorasi rinci di
daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai termperatur sedang. Sekelompok orang berpendapat bahwa
apabila sumberdaya mempunyai temperatur sedang, maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang
diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey geofisika saja. Dengan
demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-feasibility study menjadi lebih pendek, yaitu hanya
beberapa bulan saja. Sementara kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan
prospek lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih lengkap dan lebih teliti
untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran.
1. Survei Geologi Lanjut/Rinci
Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi dan stratigrafi maka survei
geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas.
Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah orang yang terlibat dalam
penyelidikan, tetpi hingga penulisan laporan biasanya diperlukan sekitar 3-6 bulan.
Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar maupun secara vertikal,
struktur geologi, tektonik dan sejarah geologi dalam kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi
termasuk memperkirakan luas daerah prospek dan sumber panasnya.
1. Survei Geokimia Lanjut
Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper sama dengan pada tahap
survei pendahuluan, tetapi pada tahap ini sampel harus diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di
daerah tersebut dan di daerah sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di
laboratorium. Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas permukaan,
tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan unsure-unsur tertentu yang terkadanga
2 2
Page 5
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 5/27
dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas hydrothermal. Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan,
yaitu peta yang menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut.
Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas permukaan dan daerah lainnya
berguna untuk memperkirakan sistem dan temperature reservoir, asal sumber air, karakterisasi fluida dan
sistem hidrologi di bawah permukaan.
Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema yang munkin terjdadi (korosi
dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi tersebut dimanfaatkan dikemudian hari.
1. Survei Geofisika
Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya lebih mahal. Dari sember
geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja yang harus disurvei geofisika. Survei geofisika
dilakuakn untuk mengetahui sifat fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di
bawah permukaan. Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah tempat terjadinya
anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih lanjut geometri prospek serta lokasi dan
bentuk batuan sumber panas dapat diperkirakan.
Ada beberapa jenis survei geofisika, yaitu :
1. Survei resistivity
2. Survei gravity
3. Survei magnetic
4. Survei Macro Earth Quake (MEQ)
5. Survei aliran panas
6. Survei Self Potential
Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang akan diselidiki, serta
batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi data.
Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivity–Schlumberger, gravity dan
magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya murah. Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan
daerah prospek panas bumi untuk disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric
(MT) atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan kedalaman yang jauh lebih
dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh metode Schlumberger yang hanya mampu untuk
Page 6
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 6/27
mendeteksi kedalaman sampai beberapa ratus meter saja.
1. Survei Geografi
Selain survei geologi, geokimia, dan geofisika, pada tahap ini biasanya dilakuakn survei geografi dan survei
lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status lahan, distribusi kemiringan lereng, prasarana jalan,
fasilitas listrik, air, kominaksi yang tersedia, jumlah dan kepadatan penduduk.
1. Analisis dan Interpretasi Data
Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau “model awal” mengenai sistem panasbumi di
daerah yang diselidiki, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur
eksplorasi serta membuat program pemboran.
Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi, stratigrafi, hidrologi, atau pola sirkulasi
fluida, perkiraan sumber panas dan temperatur dalam reservoir serta sistem panas buminya. Model harus
dibuat mulai dari permukaan hingga kedalaman 1 – 4 km. selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan
besarnya potensi sumber daya (resources), cadangan (recoverable reserve), dan potensi listrik panas bumi di
daerah yang diduga mengandung panasbumi.
1. PEMBORAN EKSPLORASI
Apabila dari data geologi, data geokimia, dan data geofisika yang diperoleh dari hasil survey rinci
menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya panasbumi yang ekonomis untuk
dikembangkan, maka tahap selanjutnya adalah tahap pemboran sumur eksplorasi. Tujuan dari pemboran sumur
eksplorasi ini adalah membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji model
system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci.
Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga mengandung energi panasbumi.
Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 – 5 sumur eksplorasi. Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman
reservoir yang diperkirakan dari data hasil survei rinci, batasan anggaran, dan teknologi yang ada, tetapi sumur
eksplorasi umumnya dibor hingga kedalaman 1000 – 3000 meter.
Menurut Cataldi (1982), tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur panas bumi lebih tinggi
daripada pemboran minyak. Success ratio dari pemboran sumur panasbumi umumnya 50 – 70%. Ini berarti dari
empat sumur eksplorasi yang dibor, ada 2 – 3 sumur yang menghasilkan.
Page 7
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 7/27
Setelah pemboran selesai, yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang diinginkan, dilakukan
pengujian sumur. Jenis – jenis pengujian sumur yang dilakukan di sumur panasbumi adalah:
Uji hilang air (water loss test)
Uji permeabilitas total (gross permeability test)
Uji panas (heating measurement)
Uji produksi (discharge/ output test)
Uji transien (transient test)
Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi/ data yang lebih persis mengenai :
1. Jenis dan sifat fluida produksi.
2. Kedalaman reservoir.
3. Jenis reservoir.
4. Temperatur reservoir.
5. Sifat batuan reservoir.
6. Laju alir massa fluida, entalpi, dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala sumur.
7. Kapasitas produksi sumur (dalam MW).
Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah perlu dibor beberapa
sumur eksplorasi lain, ataukah sumur eksplorasi yang ada telah cukup untuk memberikan informasi mengenai
potensi sumber daya. Apabila beberapa sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari
apakah lapangan tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak.
1. STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi menghasilkan fluida panas bumi.
Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara
teknis dan ekonomis menarik untuk diproduksikan. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah :
Mengevaluasi data geologi, geokimia, geofisika, dan data sumur.
Memperbaiki model sistem panas bumi.
Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable reserve) serta ppotensi listrik
yang dapat dihasilkannya.
Page 8
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 8/27
Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya.
Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta memperkirakan sifat
korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale.
Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik, untuk apa dan berapa banyak.
Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik.
Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan.
1. PERENCANAAN
Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut menarik untuk
dikembangkan, baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis, maka tahap selanjutnya adalah membuat
Page 9
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 9/27
perencanaan secara detail.
Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan secara rinci mengenai fasilitas
kepala sumur, fasilitas produksi dan injeksi di permukaan, sistem pipa alir dipermukaan, fasilitas pusat pembangkit
listrik. Pada tahap ini gambar teknik perlu dibuat secara rinci, mencangkup ukuran pipa alir uap, pipa alir dua fasa,
penempatan valve, perangkat pembuang kondensat dan lain-lain.
1. PEMBORAN SUMUR PRODUKSI, INJEKSI DAN PEMBANGUNAN PUSAT LISTRIK TENAGA PANAS
BUMI
Untuk menjamin tersedia uap sebanyak yang dibutuhkan oleh pembangkit listrik yang dibutuhkan oleh
pembangkit listrik diperlukan sejumlah sumur produksi. Selain itu juga diperlukan sumur untuk menginjeksikan
kembali air limbah. Pemboran sumur dapat dilakukan secara bersamaan dengan tahap perencanaan pembangunan
PLTP.
1. PRODUKSI UAP, PRODUKSI LISTRIK DAN PERAWATAN
Pada tahap ini PLTP telah beroperasi sehingga kegiatan utama adalah menjaga kelangsungan:
1. Produksi uap dari sumur-sumur produksi.
2. Produksi listrik dari PLTP.
3. Distribusi listrik ke konsumen.
1. CONTOH KEGIATAN EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANASBUMI
Page 10
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 10/27
1. Lapangan Panas Bumi Kamojang
Usaha pencarian panas bumi Indonesia pertama kali dilakukan di daerah kawah Kamojang pada tahun 1918.
Pada tahun 1962-1929, lima sumur eksplorasi dibor sampai kedalaman 66-128 meter. Sehingga sumur KMJ-3
masih memproduksikan uap panas kering dan dry system. Karena pada saat itu terjadi perang, maka kegiatan
pemboran tersebut dihentikan.
Pada tahun 1972, direktorat vulkanologi dan pertamina, dengan bantuan pemerintah Perancis dan New Zeland,
melakukan survey pendahuluan di seluruh wilayah Indonesia, Kamojang mendapat prioritas untuk survei lebih
rinci. Pada bulan September 1972 ditandatangani kontrak kerjasama bilateral antara Indonesia dan New Zeland
untuk pelaksanaan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di daerah tersebut. Survey geologi, geokomia, dan
geofisika dilakukan pada daerah tersebut. Area seluas 14 km2 diduga mengandung fluida panas bumi. Lima
sumur eksplorasi (KMJ6-10) kemudian dibor dengan kedalaman 535-761 meter dan menghasilkan uap kering
dengan temperatur tinggi (240 C). uap tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik Mono Blok
sebesar 0.5 MW yang dimulai beroperasi pada 37 november 1978. Pemboren dilakukan lagi sampai desember
1982. 18 buah sumur dibor dengan kedalaman 935-1800 m dan menghasilkan 535 ton uap per jam
Setelah menilai potensi sumur dan kualitas uap, maka disimpulkan bahwa uap air di Kamojang dapat
digunakan sebagi pembangkit listrik. Kemudian dibangun PLTP Kamojang sebesar 30 MW dan mulai
beroperasi tanggal 7 februari 1983. Lapangan terus dikembangkan. Unit II dan mmasing-masing sebesar 55
MW milai dioperasikan berturut-tirut tanggal 29 juli 1987 dan 13 september 1987, sehingga daya PLTP kaojang
menjadi 140.25 MW. Untuk memenuhi kebutuhan listrik,dimanfaatkan 26 dari 47 sumur. Sejak pertengahan
tahun 1988, engoperasian Mono Blok 0.25 MW dihentikan. Hingga saat ini jumlah daya terpasang PLTP masih
sebesar 140 MW.
1. Lapangan Panas Bumi Darajat
Lapangan darajat terletak di jawa barat, sekitar 10 km dari lapangan kamojang pengembangan lapangan darajat
dimulai pada tahun 1984 dengan ditandatanganinya kontrak operasi bersama antar pemerintah Indonesia
dengan Amoseas Ltd. Sejarahnya sebagai berikut :
1972 – 1975 : kegiatan eksplorsi rinci
1976 – 1978 : tiga sumur eksplorasi dibor, menghasilkan uap kering, temperatur reservoir 235-247 0 C
1984 : KOB
0
Page 11
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 11/27
1987 – 1988 : pemboran sumur produksi
Sept. 1994 : PLTP darajat (55 MW) dioperasikan
1. Lapangan Panas Bumi Dieng
Eksplorasi Dimulai tahun 1972, dilanjutkan pemboran eksplorasi pada tahun 1977. Sejarahnya yaitu :
1972 : Kegiatan eksplorasi dimulai
1977 : Sumur eksplorasi pertama di bor
1981 : Tiga sumur dibor menghasilkan fluida tiga fasa, uap-air. Temperaturrservoar 180-320 0 C
14 mei 1984 : Pembangkit listrik mono blok 2 MW dioperasikan
s/d 1995 : Telah dibor 29 sumur
status : KOB dengan Himpurna California energy
Lapangan di dieng ini menghasilkan fluida dua fasa (uap-air). Sampai akhir 1995 telah dibor sebanyak 29
sumur, akan tetapi belum diperoleh gambaran yang baik mengenai sistem panas bumi yang terdapat di daerah
ini. Selain itu, sumur-sumur ini berproduksi mengandung H2S dan CO2 yang cukup tinggi, sehingga lapangan
di daerah ini belum dikembangkan.
1. Lapangan Panas Bumi Lahendong
Merupakan lapangan panas bumi yang dikembangkan diluar jawa, 9 sumur yang terdiri dari 7 sumur eksplorasi
dan 2 sumur eksploitasi telah dibor. Sumur ini menghasilkan fluida dua fasa (uap-air) bertemperatur tinggi
dengan potensi sumur rata-rata 6 MWe. Reservoir mempunyai temperature 280-325oC. Di lapangan ini telah
dibangun sebuah pembangkit listrik panas bumi binary geothermal powerplan berkapasitas 2,5 MW. Pada
pembangkit ini sudu-sudu turbin pembangkit binary digerakkan oleh uap fluida organik yang dipanasi oleh fluida
panas bumi melalui mesin penukar kalor (heat exchanger). Saat ini sedang dibuat rencana pengembangan
lapangan lahendong untuk pembangunan pusat listrik panas bumi berkapasitas 20 MW.
1. RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS BUMI
1. Resiko yang berkaitan dengan sumber daya, yaitu resiko yang berkaitan dengan :
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi (resiko
eksplorasi).
Follow
Follow “NoorAdinugroho”
Get every new post delivered
to your Inbox.
Enter your email address
Sign me up
Pow ered by WordPress.com
Page 12
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 12/27
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari yang diperkirakan atau
tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi).
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output), baik sumur explorasi lebih kecil dari yg diperkirakan semula
(resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan (resiko
pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi, pengembangan lapangan dan pengembangan PLTP lebih mahal dari yg
diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis, seperti korosi dan scaling (resiko teknologi) dan
problem2 lingkungan
1. Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi / penurunan temperatur lebih cepat
dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2. Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market access dan price risk )
3. Resiko pembangunan (construction risk )
4. Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5. Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan kebijaksanaan
pemerintahan (legal dan regulatory risk )
6. Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju inflasi (interest dan inflation
risk )
7. Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan awal pemboran sumur
eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di
daerah yang sedang dieksplorasi atau sumber energi yang ditemukan tidak komersial.
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan sebelum hasil pemboran
dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi
ekonomi yg menjanjikan.
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat
Page 13
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 13/27
sumber panas bumi. hal ini disebabkan karena masih adanya ketidakpastian mengenai besarnya cadangan
(recoverable reserve) potensi listrik dan kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa
yang akan datang.
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang ditawarkan sampai
membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi panas bumi dengan potensi ekonomi yang
menjanjikan.
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil dikembangkan, biasanya
kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang
berhasil memproduksi fluida panas bumi.
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah tersebut, setidaknya harus
sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30% dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP.
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida kedalam reservoir (setelah
energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis
(operasional) maupun permasalahan lingkungan.
Meskipun besar cadangan/ potensi listrik, kemampuan produksi sumur dan kapasitas injeksi telah diketahui
dengan lebih pasti, tetapi resiko masih tetap ada karena masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang
diperlukan dari tahun ke tahun untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP. Hal
ini dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena pengembalian dana yang
dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang diproyeksikan.
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di dalam sumur dan di dalam
pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan
perluasan lapangan untuk meningkatkan kapasitas PLTP.
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan laju dan temperatur fluida
produksi (enthalpy), kenaikan tekanan injeksi, perubahan kandungan kimia fluida terhadap waktu, yang
mengakibatkan berkurangnya keuntungan atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat.
Penurunan kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya, dapat diramalkan dengan cara simulasi reservoir. Hasil
peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi dengan menggunakan data produksi yang
cukup lama, tapi jika model hanya dikalibrasi dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan
kinerja reservoir masih mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi.
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak terduga ada yang tidak
Page 14
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 14/27
terpecahkan dengan biaya tinggi. Resiko yang disebabkan oleh hal tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan
dengan resiko lain, termasuk di dalamnya permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan
kekurangcakapan sumber daya manusia dan manajemen.
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan sumber daya, di antaranya :
1. Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan lapangan dibuat.
2. Menentukan kriteria keuntungan yang jelas.
3. Memilih proyek dengan lebih hati-hati, dengan cara melihat pengalaman pengembang sebelumnya, baik
secara teknis maupun secara manajerial.
4. Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani perjanjian pendanaan.
5. Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan skenario yang terjelek.
6. Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan.
7. Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan jadwal waktu pelaksanaan
kegiatan yang telah ditetapkan.
8. Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan sumur untuk berbagai
skenario pengembangan lapangan.
9. Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program untuk mengetahui
apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak.
(Dari Pelbagai Sumber)
You May Like
1.
About these ads
Page 15
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 15/27
GOLONGAN BAHAN GALIAN UNTUK SEMUA
PENGUNJUNG NOORADINUGROHO.WORDPRESS.COM
25 THOUGHTS ON “KEGIATAN EKSPLORASI PANAS BUMI”
bunga says:
December 1, 2008 at 5:39 pm
Ass.
salam kenal, saya bunga mhs Teknik Perminyakan smstr 7 . Saya lagi tugas akhir, kebetulan
mengambil topik tetang geothermal dan ada persoalan perhitungan cadangan reservoir panasbumi,
mengkin bisa bantu??
thx alot
wass
Reply
Jodhi says:
January 13, 2009 at 10:49 am
saya sangat tertarik pada geotermal di Indonesia. Bahkan kalau memungkinkan saya ingin
melanjutkan sekolah S2 mengenai panas Bumi.
Ada info beasiswa untuk program ini tidak?
terima kasih
Reply
One blogger likes this.
Like
This entry was posted in Geologi. Bookmark the permalink.
Page 16
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 16/27
Jodhi says:
January 13, 2009 at 10:54 am
saya sangat tertarik pada geotermal di Indonesia. Bahkan kalau memungkinkan saya ingin
melanjutkan sekolah S2 mengenai panas Bumi.
Ada info beasiswa untuk program ini tidak?
thanks
Reply
ryo says:
February 11, 2009 at 3:11 pm
saya mahasiswa tekhnik perminyakan,,
sekarang saya sedang mencari link buat KP saya..
saya tertarik pada bidang geothermal, terutama di dieng
mohon bantuannya…
Reply
adie says:
February 16, 2009 at 9:46 pm
assalamualaikum…salam kenal mas, saya mahasiswa teknik perminyakan yang juga sedang
mengambil tugas akhir [sekarang masih bingung mau ambil topiknya apa, mungkin mas bisa
bantu, kalo ada informasi mengenai lapangannya boleh juga], kebetulan juga saya mengambil
jurusan panasbumi..terimakasih..
Reply
resty says:
February 20, 2009 at 6:59 pm
salam kenl, saya resti mhsiswa t.perminyakan
u/ comprehensif dan TA saya tertarik u/ngambil Geothermal..
Page 17
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 17/27
kira – kira tema apa yang harus saya ambil!!!
karna saya masih bingung mau ngambil dari segi mana??
perkiraan cadangannya kah, atau dari segi keekonomisannya????
thanks
Reply
ken says:
March 18, 2009 at 10:23 pm
piye hooooooooooooooo kabale?
pas banget aku ono tugas eks pabum jd iso download altikelmu………
salam nggo konco2 sing pelnah neng wahau baleng2 khususnya……
ditunggu pak tupon kowe alep diseneni
Reply
parlin says:
May 12, 2009 at 3:08 pm
Mas Noor, terimakasih buat tulisan tentang Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi ini, membantu saya
mengetahui tentang eksplorasi panas bumi, karena saya sedang mencari pedoman/SOP pemboran
sumur eksplorasi panas bumi..
Salam,
Parlin
Reply
Noor Adinugroho says:
May 15, 2009 at 9:09 am
senang bisa saling membantu….
mohon maaf bila ada yang keliru….
trim’s
Page 18
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 18/27
Reply
safrina says:
May 19, 2009 at 2:30 pm
mas…saya mahasiswa S2 teknolgi geologi,saya sedang melaksanakan thesis say dengan judul analisa
keekonomian panas bumi …yang saya ingin tanyakan…bisakah saya minta file2 tentang analisa
keekonomian untuk panas bumi??soalnya jujur saja…saya blm banyak tau…please tolong bantu
saya…makasih yach sebelumnya
Reply
ao says:
May 25, 2009 at 9:37 am
sebagai tambahan, salah satu peralatan survey Geothermal dari Phoenix
Hardware
Phoenix SSMT 2000 System: MTU-5
Elektrode PE-4 (low frequency denoising)
Elektrode MTC-50 (MT)
Kabel Telluric
Kabel Magnetik
Antena GPS
Batere 12 volt
Air-Loop Cal Box
Removable Compactflash Card
Compactflash Card
Field Komputer & CD-RW
Software
Sistem Operasi MS Windows 95,98,2000,atau XP
Processing: SSMT 2000 Phoenix Versi 2.5 (Sync TSV, MTEdit, MTPlot)
Interpretasi: WinGlink Versi 2.07.04 Geosystem
Format Input:MT, TDEM, Schlumberger Soundings, Well, Gravity & Gravity
Reply
Page 19
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 19/27
Noor Adinugroho says:
May 25, 2009 at 9:55 am
terimakasih atas info-infonya…..
dan terimakasih sudah berkunjung……
mohon maaf bila ada yang kurang….
Reply
Irwandi says:
February 16, 2011 at 7:03 pm
Hai teman2, ada yang punya WinGlink Versi 2.07.04 Geosystem.. boleh dong di share..soalnya
saya ada masalah di statics correction..
Salam
Reply
Dedi Setiabudidaya says:
October 2, 2009 at 8:59 am
Mas Noor punya contoh aplikasi metoda magnetik yang lebih rinci untuk kasus eksplorasi panas
bumi di Indonesia; saya perlu untuk bahan bacaan kuliah metoda geomagnet…. terima kasih
Reply
saya says:
December 3, 2009 at 10:43 am
sumber terbanyak dari bukunya bu neny yah,,
Reply
Page 20
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 20/27
azka ferdinand says:
December 17, 2009 at 3:39 pm
Mas Noor
saya mau tanya punya cara atau standar oprasional prosedur dan maintenance untuk peralatan mt
dan tdem
terima kasih sebelumnya atas bantuannya.
Salam
Azka F
Reply
azka ferdinand says:
December 17, 2009 at 3:43 pm
salam kenal
Mas noor saya sangat tertarik dengan dengan peralatan panas bumi bisa minta tolong cara atau SOP
untuk peralatan magnetotelluric dan maintenancenya.
Terima kasih sebelumnya atas bantuannya.
Salam
Azka F
Reply
fatniasi umasugi says:
April 22, 2010 at 12:11 am
Asslm.
saya mahasiswi teknik perminyakan D3 tingkat 2.
mohon bantuannya untuk saran judul KP dan TA tentang geothermal..
terkimakasih
Reply
Page 21
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 21/27
john susanto says:
August 21, 2010 at 4:13 pm
ass…. sy mungkin tidak mengetahui sma skli tentang yg anda tulis,tpi sy ingin skali bekerja ditempat
anda bekerja.sy memang bukan asli orang grt,tpi sy skrng tinggal didaerah gart,dan klo bisa sy
sangat mengharapkan pekerjaan yg berada didaerah grt.sy tidak mau menjadi pengangguran.
mohon bantuanya……terimksh.
Reply
haris says:
September 27, 2010 at 6:20 am
mas..mohon copy paste ya mas…
sangat bagus untuk referensi…
semoga tetep kreatif..
salam
Reply
p4lu4r1t says:
June 20, 2011 at 1:55 pm
Makasih atas artikel nya pak, trimakasih…..
Reply
Arif Darmawan says:
November 6, 2011 at 8:23 am
mas..punya soft WinGlink nya ? kalo punya bisa di share ga
Reply
Page 22
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 22/27
fariz says:
November 10, 2011 at 4:37 pm
asslm
mau tanya
ada yang tau judul dan pengarang buku pemboran untuk panas bumi yang ngebahas tentang
penentuan titik sumur eksplorasi?
Reply
oti says:
March 26, 2012 at 10:46 pm
mas, ini untuk tugas panasbumi juga kah pas masih kuliah kemarin? boleh minta refernsi
lengkapnya gak? soalnya kelompokku tugasnya cuma sumur pemboran dan uji sumur untuk
panasbumi. kalo ada boleh dibagiin ke aku gak hehe
saumi_magmadipa_09
Reply
Ogy Liké Höshi says:
July 5, 2013 at 2:47 am
saya anak semester 2 pada salah satu institusi swasta di medan, jursan geologi. saya sangat tertarik
pada sumber daya yang dapat terbaharui khususnya pada geothermal ini, jika ada link bersangkutan
atau ada pelatihan dan smacam nya saya harapkan dapat memberitahu saya ke alamat
[email protected]
terimakasih.
Reply
LEAVE A REPLY
Enter your comment here...
Page 23
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 23/27
PAGES
The Writer
GEOLOGICAL TIME
O CTO B ER 2008
M T W T F S S
« Sep Jan »
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31
POST GEOLOGIST
August 2010 (1)
March 2010 (3)
September 2009 (1)
August 2009 (1)
April 2009 (2)
March 2009 (1)
January 2009 (2)
October 2008 (3)
September 2007 (1)
NEW POST
GEOLOGIST
Page 24
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 24/27
Marhaban Ya
Ramadhan. . . . . . .
GUMUK PASIR (SAND
DUNES)
DI PARANGTRITIS
TINJAUAN
FISIOGRAFI
SEMARANG
DAN SEKITARNYA
TINJAUAN
FISIOGRAFI
DATARAN
TINGGI BANDUNG
TINJAUAN
FISIOGRAFI
GUNUNG KIDUL
DAN PARANTRITIS
BLOGROLL
WordPress.com
WordPress.org
COMMENT PLEASE!!
Dodik
Korniawan on
Macam Sumur
dan Rig
Dalam…
Muharom on
Macam Sumur
dan Rig
Dalam…
nico on Jenis-
Jenis
Perangkap
Minyak…
khairul on
Page 25
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 25/27
Jenis-Jenis
Perangkap
Minyak…
Ogy Liké Höshi
on Kegiatan
Eksplorasi
Panas…
BLOG STATS
62,868 hits
TOP CLICKS
nooradinugroho.files.word…
nooradinugroho.files.word…
nooradinugroho.files.word…
nooradinugroho.files.word…
TOP POSTS
GUMUK PASIR (SAND
DUNES) DI
PARANGTRITIS
Macam Sumur dan Rig
Dalam Perminyakan
Golongan Bahan Galian
TINJAUAN
FISIOGRAFI
DATARAN TINGGI
BANDUNG
Jenis-Jenis Perangkap
Minyak Bumi
TINJAUAN
FISIOGRAFI
GUNUNG KIDUL DAN
PARANTRITIS
Logging Geoteknik Sbd
Page 26
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 26/27
505, Monitoring Time
Domain Reflectometry
(TDR) Sbd 505, Serta
Monitoring
Inclinometer Sbd 356,
Sistem Tambang
Terbuka PT. Newmont
Nusa Tenggara
Kegiatan Eksplorasi
Panas Bumi
GEOPHOTO'S
More Photos
Blog at WordPress.com. The Untitled Theme.
Page 27
2/3/2014 Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi | Noor Adinugroho
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/kegiatan-eksplorasi-panas-bumi/ 27/27