Top Banner
KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI & MANAJEMEN PICU KEKSI GIRINDRA SWASTI, M.Kep
38

KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Nov 28, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI & MANAJEMEN

PICU

KEKSI GIRINDRA SWASTI, M.Kep

Page 2: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

SARANA PELAYANAN &

PERAWATAN PSIKIATRI

Page 3: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Dahulu klien masuk ke RSJ pada tahap akut (klien dg respon koping maladaptif), sekarang klien yg masuk RS berada pd tahap krisis dimana tujuan terapi adalah untuk stabilisasi daripada penurunan gejala.

RSJ mengalokasikan lama perawatan untuk klien berada pd rentang 5-10 hari, dan waktu yg digunakan untuk stabilisasi kondisi krisis adalah 2-3 hari dr waktu rawat.

PENDAHULUAN

Page 4: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Pencegahan thd tindakan menbahayakan diri sendiri & oranglain.

Stabilisasi untuk menyertakan klien pd tk perawatan yg lebih rendah.

Proses penangan awal untuk klien dg risiko keamanan yg perlu pengawasan dr tenaga spesialis.

Manajemen gejala berat yg disebabkan oleh confusion, disorganization, & inability.

Kebutuhan segera, evaluasi diagnosa multidisiplin, yg memerlukan observasi ketat oleh tenaga spesialis.

INDIKASI

Page 5: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Evaluasi & diagnosis segera Menurunkan perilaku yg membahayakan

diri sendiri maupun orang lain Mempersiapkan klien dan mengelola klien

untuk menjalani perawatan pd tingkat pewatan yg lebih rendah

Menyusun perawatan lanjutan yg efektif untuk memfasilitasi perkembangan kondisi & tk fungsional klien scr berkelanjutan

TUJUAN HOSPITALISASI

Page 6: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Crisis beds difokuskan pd membantu klien melewati periode krisis (< 72 jam) untuk kemudian dikembalikan ke komunitas.

Penerapan konsep ini tergantung pd sistem pelayanan kesehatan yg berlaku.

Secara umum kegiatan pd program crisis beds meliputi pengkajian, kegawatdaruratan, stabilisasi segera, dan pengembalian ke komunitas.

Untuk keberhasilan program ini diperlukan kerjasama & komunikasi dengan pelayanan yg ada dimasyarakat, tenaga pemberi intervensi krisis, serta komponen terkait lainnya.

Selain meminimalkan biaya perawatan program ini jg cukup efektif dalam mengembangkan sistem pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat.

CRISIS BEDS

Page 7: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Partial hospital program diorientasikan pd hal medis yg difokuskan pd pemberian terapi spesifik spt medikasi, terapi individu, terapi keluarga, terapi kelompok pd pengorganisasian dan struktur kegiatan yg lebih besar.

Fungsi utama : stabilisasi kondisi krisis & penanganan intermediate.

Tim: psikiatris, perawat jiwa, pekerja sosial, terapis aktivitas, konselor vokasional

PARTIAL HOSPITAL PROGRAMS

Page 8: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Page 9: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Aplikasi klinis dr psikiatrik pd kondisi darurat.

Sikap ganguan yg ada pd pikiran, perasaan atau tindakan yg saling mempengaruhi shg dapat diperlukan terapi terapeutik.

DEFINISI

Page 10: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Ruang lingkup kegawatdaruratan psikIatrimeliputi: Psikiatri umum: percobaan bunuh diri,

perilaku kekerasan, psikosis, ketergantungan & penyalahgunaan obat, gangguan kepribadian, kecemasan, bencana, pelecehan & pemerkosaan.

Masalah sosial: tunawisma, penuaan, kompetensi, AIDS

RUANG LINGKUP

Page 11: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Layanan kegawatdaruratan psikiatri biasa dikenal dgn sebutan Psychiatric Emergency Service, Psychiatric Emergency Care Centres, atau Comphrehensive Psychiatric Emergency Programe.

Ruang rawat inap RSJ Bangsal jiwa Unit gawat darurat

SARANA PELAYANAN

Page 12: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Menilai permasalahan klien Memberikan perawatan jangka pendek Memberikan pengawasan selama 24 jam Mengerahkan tim untuk menyelesaikan

intervensi pd tempat kediaman klien Menggunakan layanan manajemen keadaan

darurat untuk mencegah krisis lebih lanjut Memberikan peringatan pd klien rawat inap &

klien rawat jalan Menyediakan layanan konseling melalui

telepon

FUNGSI PELAYANAN

Page 13: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Dilakukan standar pengkajian jiwa meliputi sejarah/riwayat ggn jiwa, status mental, dan pemeriksaan fisik lengkap.

Dokter : membuat diagnosa awal, mengidentifikasi faktor, memulai pengobatan atau merujuk ke pengaturan pengobatan yg paling tepat.

Tindakan Awal dalam Manajemen Psikiatri

Page 14: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Pelayanan kedaruratan psikiatriTTV

Triase oleh petugas

Klasifikasi status gawat darurat

Evaluasi psikiatri

Evaluasi medik

Observasi ketat

Alur Penanganan Kedaruratan Psikiatri

Page 15: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Evaluasi psikiatrik mencakup 5 pertanyaan, yaitu:

1. Apakah aman bagi klien berada di ruang gawat darurat?

2. Apakah masalah organik, fungsional, atau kombinasi?

3. Apakah klien psikotik?4. Apakah klien bunuh diri atau membunuh?5. Apakah klien mampu melakukan perawatan

diri?

Evaluasi Psikiatrik

Page 16: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Prinsip: menstabilkan kondisi kehidupan Ketika distabilkan klien yg menderita kondisi

kronis dpt dipindahkan ke unit rehabilitasi psikiatrik jangka panjang.

PENATALAKSANAAN

Page 17: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Pengobatan darurat psikoterapi Farmakoterapi Pengekangan ECT

Lanjutan...

Page 18: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Dilakukan untuk membantu klien mengembalikan harga dirinya.

Diperlukan sikap empati Melibatkan > 1 psikoterapis dan

menggunakan > 1 psikoterapi Menekankan bagaimana modalitas kejiwaan

bertindak secara sinergis untuk meningkatkan pemulihan

Pengobatan darurat psikoterapi

Page 19: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Indikasi utama untuk penggunaan obat psikotropika di ruang gawat darurat meliputiperilaku kekerasan atau Menyerang, kecemasan besar atau panik, dan reaksi ekstrapiramidal,seperti distonia dan akatisia sebagai efek samping obat psikiatris.

Klien kekerasan paling efektif dengan obat penenang sesuai atau antipsikotik. Diazepam(Valium), 5 sampai 10 mg, atau lorazepam (Ativan), 2 sampai 4 mg, dapat diberikan perlahan-lahan secara intravena (IV) lebih dari 2 menit.

Dokter harus memberikan obat IV dengan hati-hati untuk menghindari komplikasi ke pernapasan.

Klien yang memerlukan obat-obatan IM dapat dibius dengan haloperidol, 5 sampai 10 mg IM.

Farmakoterapi

Page 20: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Jika gangguan itu adalah bagian dari proses psikotik yang sedang berlangsung dan kembali segera setelah obat IV habis , dapat diberikan pengobatan terus.

Kadang-kadang lebih baik untuk menggunakan IM kecil atau dosis oral waktu setengah jam sampai 1 jam interval (misalnya haloperidol, 2 sampai 5 mg, atau diazepam, 20 mg) sampai klien dikendalikan daripada menggunakan dosis besar awalnya, yang dapat mengakibatkan klien overmedicated.

Selama pengobatan awal, tekanan darah dan TTV lainnya harus dipantau.

Lanjutan...

Page 21: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Pengekangan digunakan ketika klien sangat berbahaya untuk diri sendiri atau orang lain, mereka menimbulkan ancaman berat yang tidak dapat dikontrol dengan cara lain.

Pengekangan

Page 22: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

MANAJEMEN RUANG PSYCHIATRIC

INTENSIVE CARE UNIT (PICU)

Page 23: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

PICU merupakan pelayanan yang ditujukan untuk klien gangguan jiwa dalam kondisi krisis psikiatri (Keliat, dkk, 2009).

PICU merupakan gabungan pelayanan gawat darurat psikiatri dan pelayanan intensif, yang dapat diselenggarakan di rumah sakit jiwa atau unit psikiatri rumah sakit umum (Keliat, dkk, 2009).

PICU adalah suatu unit yang memberikan perawatan khusus kepada klien-klien psikiatri yang berada dalam kondisi membutuhkan pengawasan ketat (Maryree, 2010).

DEFINISI

Page 24: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

a. Ancaman segera terhadap kehidupan, kesehatan, harta benda atau lingkungan.b. Telah menyebabkan kehilangan kehidupan,

gangguan kesehatan, kerusakan harta benda dan lingkungan.

c. Memiliki kecenderungan peningkatan bahaya yang tinggi dan segera terhadap kehidupan, kesehatan, harta benda atau lingkungan.

INDIKASI MASUK PICU

Page 25: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Untuk mengukur tingkat kedaruratan pd klien menggunakan

skala GAF (General Adaptive Function) dengan rentang skor 1-30.

Skor 21 – 30Perilaku dipengaruhi oleh waham atau halusinasi ATAU gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (misalnya kadang-kadang inkoheren, tindakan jelas tidak sesuai preokupasi bunuh diri) ATAU ketidakmampuan untuk berfungsi hampir pada semua bidang (misalnya tinggal ditempat tidur) sepanjang hari, tidak memiliki pekerjaan.

Skor 11 – 20Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (misalnya usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian, sering melakukan kekerasan, kegembiraan manik) ATAU kadang-kadang gagal untuk mempertahankan perawatan diri yang minimal (misalnya mengusap fases) ATAU gangguan yang jelas dalam komunikasi (sebagian besar inkoheren atau membisu)

Skor 1 – 10Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten & parah (misalnya kekerasan rekuren) ATAU ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hiegene pribadi yang minimal ATAU tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan bunuh diri yang jelas.

TINGKAT KEDARURATAN

Page 26: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Pada keperawatan katagori klien dibuat dengan skor RUFA (Respons Umum Fungsi Adaptif)/

GAFR (General Adaptive Funtion Response) yang merupakan modifikasi dari skor GAF karena

keperawatan menggunakan pendekatan respons manusia dalam memberikan asuhan

keperawatan sesuai dengan fungsi respons yang adaptif.

Dari respons tersebut kemudian dirumuskan diagnosa skor RUFA dibuat berdasarkan diganosa

keperawatan yang ditemukan pada klien.

Lanjutan...

Page 27: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Secara umum klien yg dirawat di PICU adalah klien dengan kriteria:

a. Risiko bunuh diri yg berhubungan dengan kejadian akut dan atau suatu perubahan

alam perasaan atau perilaku yang menetap.

b. Penyalahgunaan NAPZA atau kedaruratan yang berhubungan dan berlangsung

relatif singkat

KLASIFIKASI KLIEN di RUANG PICU

Page 28: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Sedangkan berdasarkan masalah keperawatan maka klienyang perlu dirawat di PICU adalah klien dgn masalahkeperawatan sbb:a.  Perilaku kekerasanb.  Percobaan bunuh diri 1)  Gangguan sensori persespsi: halusinasi (Fase IV) 2)  Gangguan proses pikir: waham curiga 3)  Masalah-masalah keperawatan yang berkaitan dengan kondisi klien putus zat dan over dosis:

a)   Perubahan kenyamanan: nyerib)   Gangguan pola tidurc)   Gangguan pemenuhan nutrisid)   Gangguan eliminasi bowel

Lanjutan...

Page 29: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Pola penanganan di PICU mengadopsi pola pendekatan diruang MPKP yang terdiri dari empat pilar, yaitu:a.  Pendekatan manajemenb.  Compensatory rewardc.   Hubungan profesionald.  Manajemen asuhan keperawatan

Sedangkan pada ruangan PICU keempat pilar ini dileburmenjadi 2 pilar, sebagai berikut:a.  Manajemen pelayanan keperawatan (pilar I-III)b.  Manajemen asuhan keperawatan  (pilar IV)

POLA PENANGANAN di RUANG PICU

Page 30: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Klien baru yang masuk PICU dilakukan triase dengan mengkaji keluhan utama klien dengan menggunakan skor RUFA (1-30) & tanda vital. Adapun katagori klien menurut skor RUFA adalah:a. Skor 1-10 masuk intensif Ib.  Skor 11-20 masuk ruang intensif IIc.  Skor 21-30 masuk ruang intensif III

ALUR PENERIMAAN KLIEN di PICU

Page 31: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Fase intensif I (24 jam) Fase intensif II (24 – 72 jam) Fase intensif III (72 jam – 10 hari)

FASE TINDAKAN INTENSIF

Page 32: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Prinsip tindakana)   Life savingb)   Mencegah cedera pada klien, orang lain dan lingkungan

IndikasiKlien dengan skor 1-10 skala RUFA

PengkajianHal-hal yang harus dikaji adalah:a)   Riwayat perawatan yang lalub)   Psikiater atau perawat jiwa yg baru-baru ini menangani klien (bila memungkinkan)c)  Diagnosa gangguan jiwa di waktu lalu yang mirip dengan tanda dan gejala yang dialami klien saat ini

FASE INTENSIF I

Page 33: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

d) Stressor sosial, lingkungan, dan kultural yang menimbulkan masalah klien saat ini.e) Kemampuan dan keinginan klien untuk bekerjasama dalam proses treatment.f)  Riwayat pengobatan & respons thd terapi, mencakup jenis obat yg didapat, dosis, respons thd obat, efek samping & kepatuhan minum obat, serta daftar obat terakhir yg diresepkan & nama dokter yg meresepkan.g) Pemeriksaan kognitif untuk mendeteksi kerusakan kognitif atau neuro psikiatrikh) Tes kehamilan untuk semua klien usia subur.

Lanjutan...

Page 34: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Pengkajian lengkap harus dilakukan dalam 3 jam pertama.

Klien harus diperiksa oleh seorang psikiater/dokter umum kesehatan jiwa (Psikiater/Medical Officer Mental Health (MOMH)/GP+(General Practitioner)/GP++) dalam 8 jam pertama dengan prioritas pertama adalah psikiater.

Bila tidak ada psikiater maka klien dapat ditangani oleh MOMH.

Bila tidak ada MOMH dapat ditangani GP+ atau GP++. Klien-klien yang berada dalam kondisi membutuhkan penangan sangat segera harus dikaji dan bertemu dengan psikiater/MOMH dalam 15 menit pertama.

Lanjutan...

Page 35: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Intervensia) Observasi ketatb) Bantuan pemenuhan kebutuhan dasar (makan, minum, perawatan diri)c) Manajemen pengamanan klien yang efektif (jika dibutuhkan)d) Terapi modalitas: terapi musik.e) Evaluasi: dilakukan setiap shift u/ menentukan apakah kondisi klien memungkinkan untuk dipindahkan ke ruang intensif II.f)  Bila kondisi klien diatas 10 skala RUFA maka klien dapat dipindahkan ke intensif II.

Lanjutan...

Page 36: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Prinsip tindakan·     Observasi lanjutan dari fase krisis (Intensif I)·     Mempertahankan pencegahan cedera pada klien, orang lain dan lingkungan

Indikasi: klien dengan skor 11-20 skala RUFA

IntervensiIntervensi untuk fase adalah:·    Observasi frekuensi & intensitas yg lebih rendah dari fase intensif I·    Terapi modalitas: terapi musik dan terapi olahraga·    Evaluasi dilakukan setiap shift untuk menentukan apakah kondisi klien memungkinkan untuk dipindahkan ke ruang intensif III·    Bila kondisi klien di atas skor 20 skala RUFA, maka klien dapat dipindahkan ke intensif III, bila dibawah skor 11 skala RUFA maka klien dikembalikan ke fase intensif I.

FASE INTENSIF II

Page 37: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Prinsip tindakan·   Observasi lanjutan dari fase akut (Intensif II)·   Memfasilitasi perawatan mandiri klien.

Indikasi: klien dengan skor 21-30 skala RUFA

Intervensi·   Observasi dilakukan secara minimal·   Klien lebih banyak melakukan aktivitas secara mandiri·   Terapi modalitas: terapi musik, terapi olahraga,& life skill therapy.·   Evaluasi dilakukan setiap shift untuk menentukan apakah kondisi klien memungkinkan untuk dipulangkan.·   Bila kondisi klien diatas skor 30 skala RUFA maka klien dapat dipulangkan dengan mengontak perawat CMHN terlebih dahulu. Bila < skor 20 skala RUFA klien dikembalikan ke fase intensif II Bila dibawah skor 11 RUFA klien dikembalikan ke fase intensif I.

FASE INTENSIF III

Page 38: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Menurut Rollesby (2009), ketenagaan yg terlibat di ruang PICU adalah:

a. Psikiater konsultanb. Perawat terampilc. Pekerja sosiald. Occupation terapiste. Instruktur teknisf.  Psikolog

KETENAGAAN