Top Banner
Kegawatan pernafasan : Status asthmaticus OLEH SAIFUL RIZA
22

Kegawatan pernafasan

Aug 03, 2015

Download

Documents

tsunami555
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kegawatan pernafasan

Kegawatan pernafasan : Status asthmaticus

OLEH

SAIFUL RIZA

Page 2: Kegawatan pernafasan

Tinjauan fisiologi

Proses pernafasan dapat dibagi 3 stadium :

1. Ventilasi

2. Transportasi– Difusi gas antara alveolus dengan kapiler paru

( ekspirasi ekterna ) dan antara darah dengan sel jaringan

– Reaksi kimia dan fisik dari oksigen dan karbon dioksida dengan darah.

3. Respirasi sel

Page 3: Kegawatan pernafasan

Diagram proses pernafasan

Page 4: Kegawatan pernafasan
Page 5: Kegawatan pernafasan

Sistem imun pernafasan

• Saluran pernafasan bagian bawah dalam keadaan normal adalah STERIL

• Beberapa mekanisme untuk mempertahankan sterilitas :– Refleks menelan dan muntah– Lapisan mucus : IgA, PMN,

interferon– Macrofag alveolar

MEROKOK, tertelan ETIL AlKOHOL dan pemakaian steroid akan menganggu mekanisme pertahanan INI.

Page 6: Kegawatan pernafasan

Status ashmaticus

• Suatu serangan ashma yang berat dimana tidak berespon dengan terapi coventional. Biasanya dilakukan tindakan intubasi untuk menanggulangi kegawat daruratannya.

• Seseorang yang mempunyai riwayat intubasi akibat ashma merupakan suatu prediksi yang kuat untuk dilakukan intubasi dimasa akan datang.

Page 7: Kegawatan pernafasan

Efek yang ditimbulkan oleh status asthmaticus

• Lactic asidosis

• Respiratory failure

• Menchanical ventilation

• Death

Page 8: Kegawatan pernafasan

Patofisiologi

Page 9: Kegawatan pernafasan
Page 10: Kegawatan pernafasan

Perbandingan paru normal dengan serangan asthma

Page 11: Kegawatan pernafasan

Tanda dan gejala

• Silent Chest : tidak ada atau minimal wheezing, liitle air movement

• Inability to speak more than a word or two• Tidak mampu tidur terlentang• SpO2 dibawah 90%• Fatigue, penurunan kesadaran• Long expiratory phase• Hipoxemia, hipercarbia ( elevated Pco2 ), metabolic

acidosis• RR >>, penggunaan otot bantu pernafasan• cyanosis

Page 12: Kegawatan pernafasan

Suara nafas

Normal breath ? wheezing

Page 13: Kegawatan pernafasan

Derajat keparahan asthma

Mild intermittent• Symptoms < 2 times a

day• Asymptomatic dan

normal peak flow• Perburukan berlangsung

singkat

Mild persistent• Symptoms > 2 times a

week but 1 time a day• Perburukan saat

beraktifitas

Page 14: Kegawatan pernafasan

lanjutan

Moderate persistent• Daily symptoms• Daily use of short – acting

inhaled B2 agonist• Perburukan 2kali

seminggu

Severe persistent• Continual symptoms• Aktifitas fisik terbatas• Perburukan sering

Page 15: Kegawatan pernafasan

Indikasi perawatan di unit intensive care

• Memerlukan perawatan ICU : status asmaticus derajat III

• Tanda dan gejala :– Pernafasan cepat dan dangkal– Kelelahan yang sangat– Penurunan kesadaran– PaCo2 > 45 mmHg– VEP - 1 ( volume ekspirasi paksa 1 detik )

sangat rendah atau tidak dapat diukur.

Page 16: Kegawatan pernafasan

• Rumah sakit tanpa dokter hanya ada perawat bisa dikatakan sebagai “nursing house” atau di Indonesia diistilahkan sebagai rumah perawatan seperti panti jompo.

• Rumah sakit ada dokter tanpa ada perawat maka rumah sakit itu seperti praktek dokter pribadi.

• Rumah sakit tanpa dokter dan tanpa perawat yang ada hanya pasien ibarat BARAK PENGUNGSIAN,.

• Rumah sakit tanpa pasien hanya ada dokter atau perawat ibarat FAKULTAS KEDOKTERAN ATAU FAKULTAS / AKADEMI PERAWAT.

• Rumah sakit tanpa dokter, perawat dan tanpa pasien ibarat kantor kelurahan.  

• 

Page 17: Kegawatan pernafasan

Pengamatan pasien di ICU

• Pengamatan fungsi vital :– Pernafasan : fr 50 x/m tidak akan lama ditolerir oleh PS,

kesulitan bernafas saat berbicara; hipoksemia berat– Denyut nadi : nadi lebih dari 130 x/m menunjukkan

hipoxemia berat.– Tekanan darah :bila terpasang ventilator terjadi

perubahan hemodinamik.– Temperatur : bila tinggi harus dicurigai adanya infeksi– Kerja pernafasan ( work of breathing ) : peningkatan

pemakaian otot bantu pernafasan– Kesadaran : apatis - Coma

Page 18: Kegawatan pernafasan

Pengamatan laboratorium

• Analisa gas darah : hiposekmia ( PaO2 dan PaCo2 )• Aliran udara ekspirasi : sulit dilakukan di ICU pada pasien

dengan penurunan lesadaran atau terpasang ventilator.– Bila VEP – 1 < 750 cc menandakan status ashmaticus

derajat II– Bila VEP – 1 750 - 1000cc menandakan status ashmaticus

derajat I• Radiologis : melihat adanya atelektasis atau pnemoni• Kadar Theofilin : kadar terapi 10 – 20 mikrogram per ml,

gejala toksik bila lebih 35 mg/ml( nausea, muntah, kejang, aritmia )

Page 19: Kegawatan pernafasan

lanjutan

• Elektrolit : perubahan kalium akibat pemberian steroid

• ECG : RBBB

Page 20: Kegawatan pernafasan

Penatalaksanaan

• Pemberian O2 : gunakan face mask 4 – 12 l/m• Perawatan secara umum :

– Hitung balance cairan– Drainage postural dan fisio therapi dada tidak dilakukan pada

saat kritis.– Ruangan sedapat mungkin bebas allergen

• Pemberian obat – obatan – Epinefrin 0,1% 0,3ml ( 0,2 – 0,5 ml ) subcutan.– Aminophilin : dosis awal 5 -6 mg/kgbb secara intravena selama

15 – 20 menit( dianjurkan untuk diencerkan dengan 20 cc dex 5%), kadar terapetik plasma 10 – 20 mg/ml harus dicapai.

– Kadar aminophilin harus diperiksa 24 jam pertama

Page 21: Kegawatan pernafasan

– Korticosteroid– Antibiotika

• Intubasi dan ventilasi mekanik– Indikasi utama pemasangan ventilasi mekanik

adalah penderita dengan kelelahan yang sangat, kesadaran menurun, nilai PaCo2 > 45 – 50 mmHg.

Page 22: Kegawatan pernafasan

Terima Kasih