Top Banner

of 57

Kegawatan Bayi Prematur

Jan 09, 2016

Download

Documents

nini07

neonatus
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

KEGAWATAN YANG SERING DIJUMPAI PADA BAYI PREMATUR

KEGAWATAN YANG SERING DIJUMPAI PADA BAYI PREMATURMasalah yang akan dibahasMUNTAH

GANGGUAN NAPAS

KEJANG

MUNTAHYang harus diperhatikan :Volume muntahanIsi muntahan : bilious, berdarah, susu yang belum dicerna,Apakah tanda vital normal ? Tanda vital yang abnormal mungkin berhubungan dengan proses yang abnormal seperti kelainan intra abdominalApakah perut tetap lemas dengan bising usus normal atau perut menjadi kembung dengan tampilan usus yang kembung. Hilangnya bising usus disertai kembung, nyeri tekan dan kemerahan dinding perut merupakan tanda peritonitis. Hilangnya bising usus mungkin juga merupakan tanda ileus.Kapan b.a.b terakhir ? Konstipasi dapat menyebabkan kembung dengan toleransi minum yang buruk dan muntahDiagnosis banding muntahMuntah hijau. Merupakan masalah serius, terutama bila terjadi dalam 72 jam pertama. Mungkin karena obstruksi usus, ileus atau pemasangan OGT yang terlalu dalam. Harus dianggap karena obstruksi atau ileus sampai dibuktikan tidak. Penyebab utama obstruksi adalah malrotasi usus halus.

Muntah berdarah. Dapat karena trauma pemasangan OGT, stress ulcer atau NEC.

Muntah susu yang belum dicerna. Mungkin karena jadwal pemberian minum yang terlalu rapat.Diagnosis banding muntah4. Muntah susu yang telah dicerna. Mungkin karena pengosongan lambung yang lama, pemberian minum yang berlebihan atau karena osmolaritas berlebih akibat penambahan bahan / vitamin pada susu5. Sepsis. Sepsis dapat menyebabkan ileus6. Intoleransi formula. Jarang terjadi, mungkin karena intoleransi karbohidrat. Bisa dibuktikan dengan pemeriksaan pH feces. Mungkin ada riwayat serupa dalam keluarga7. Pemberian minum yang terlalu agresif. Biasanya pada prematur kecil yang pemberian minumnya terlalu cepat ditambah.8. Konstipasi. Perut penuh, lemas dan b.a.b terakhir 48 -72 jam yang lalu Pemeriksaan Fisik pada kasus muntahLakukan pemeriksaan fisik lengkap terutama daerah abdomen. * adakah bising usus ( bila tidak terdengar mungkin menunjukkan ileus atau peritonitis.* adakah distensi lambung* adakah nyeri tekan* adakah kemerahan dinding perut ( tanda penting pada peritonitis)* adakah tampak segmen usus yang kembung Tatalaksana muntahMuntah hijau

1. Obstruksi usus. Dekompresi dengan memasang OGT, Konsultasikan pada ahli bedah

2. Ileus. Puasakan bayi, pasang OGTIleus pada bayi baru lahir biasanya sekunder , karena : sepsis, NEC, hipokalemia, pnemonia, hipotiroidisme atau karena efek obat yang diberikan pada ibu (MgSO4)Tatalaksana muntahB. Muntah berdarah1. Trauma pemasangan OGT. Bisa terjadi bila OGT terlalu besar atau pemasangan traumatik. Ganti dengan OGT yang terkecil, lakukan bilas lambung dan observasi bayi.

2. Perdarahan saluran cerna. a. Tukak lambung. Lakukan bilas lambung dan berikan ranitidineb. DIC. Penangan DIC secara umumc. Defisiensi vit. K. Berikan vit. K inj. setelah lahir

Tatalaksana muntahC. NEC. Perlu penganan khususD. Muntah susu belum dicerna. Bila < 30% volume yang diberikan dan tanda vital baik maka dapat diberikan kembali. Ini mungkin karena jarak pemberian minum terlalu dekat. Bila berlanjut maka bayi perlu dievaluasi ulang, buat foto polos dan mungkin bayi perlu dipuasakan memberi kesempatan usus untuk istirahat.E. Muntah susu telah dicerna. Bila muntah berulang bayi perlu direevaluasi, buat foto polos dan bayi dipuasakan Tatalaksana muntahF. Sepsis. Lakukan pemeriksaan lab, puasakan bayi dan berikan antibiotika

G. Intoleransi formula. Coba berikan formula bebas laktosa

H. Konstipasi. Boleh dicoba stimulasi anus, bila gagal berikan suppositoriaGANGGUAN NAPAS PADA BAYIBATASANFrekuensi napas : > 60x/mnt, dgn satu atau lebih tanda tambahan ggn napas.Frekuensi napas < 30x/mntBayi dgn sianosis sentral Bayi apneaPRINSIP DASARkematian atau sekuele

Apnea Danger Sign

Gangguan napas : banyak faktor penyebab, penanganan awal kegawatan merupakan hal yang sangat penting Pada Bayi Kurang Bulan: Penyakit Membran Hialin Pneumonia Asfiksia Kelainan atau Malformasi Kongenital DiagnosisAnamnesisWaktu timbulUsia kehamilanPengobatan steroid antenatal Faktor predisposisi: KPD, Demam pd ibu sebelum persalinanRiw Asfiksia & Persalinan dgn tindakan Riwayat aspirasi Pemeriksaan Fisik Frekuensi napas bayi lebih 60 atau kurang 30 kali/menit dengan tanda tambahan sbb :Bayi dengan sianosis sentral Tarikan dinding dadaMerintih Bayi apneaManajemen umumPasang jalur infus intravena, sesuai dengan kondisi bayi, bila bayi tidak dalam keadaan dehidrasi berikan infus Dekstrosa 5%Pantau tanda vital, jaga patensi jalan napas Berikan Oksigen (1-2 liter/menit dengan kateter nasal)Manajemen umumJika bayi mengalami apnea:Lakukan tindakan resusitasi yang sesuaiLakukan penilaian lanjutBila terjadi kejang, hentikan kejang Periksa kadar glukosa darahPemberian nutrisi adekuat

Lanjutkan pemberian O2 2-3 ltr/menit dgn kateter nasal, bila masih sesak dpt diberikan O2 4-5 liter/menit dgn sungkupBayi jgn diberikan minumLanjJika ada tanda berikut, berikan antibiotika (Ampisilin & Gentamisin) utk terapi kemungkinan besar sepsis:Suhu aksiler < 34 C atau > 39 C;Air ketuban bercampur mekonium;Riwayat infeksi intrauterin, demam curiga infeksi berat atau ketuban pecah dini (> 18 jam).

LanjBila suhu aksiler 34-36.5 C atau 37.5-39 C tangani masalah suhu abnormal & nilai ulang setelah 2 jam:Bila suhu masih belum stabil atau ggn napas belum ada perbaikan, berikan antibiotik;Jika suhu normal, teruskan amati bayi. Bila suhu kembali abnormal, ulangi tahapan tsb diatas.LanjBila tidak ada tanda kearah sepsis, nilai kembali bayi setelah 2 jamBila bayi tidak menunjukkan perbaikan setelah 2 jam, terapi untuk Kemungkinan besar sepsis, segera rujuk

LanjBila ada perbaikan, kurangi terapi O2 bertahap Pasang pipa lambung, berikan ASI peras setiap 2 jam.Amati bayi 24 jam stlh pemberian antibiotik dihentikan. Bila bayi kembali tampak kemerahan tanpa pemberian O2 slm 3 hr, minum baik & tak ada alasan bayi tetap tinggal di RS, bayi dpt dipulangkan.

KEJANG PADA BAYIBATASANPerubahan secara tiba-tiba fungsi neurologi, baik motorik maupun autonomik, krn kelebihan pancaran listrik pada otakPRINSIP DASARKejang yg berkepanjangan mengakibatkan hipoksia otak yg cukup berbahaya bg kelangsungan hidup bayi atau mengakibatkan gejala sisa di kemudian hari.Dpt diakibatkan oleh asfiksia neonatorum, hipoglikemia atau merupakan tanda meningitis atau masalah susunan saraf. Lanj Kejang adalah salah satu Tanda Bahaya atau Danger sign pada neonatusDapat diantisipasi dengan melakukan tindakan promotip atau preventipSecara klinik kejang pada bayi diklasifikasikan tonik, klonik, mioklonik dan subtle seizures

LANGKAH PROMOTIF / PREVENTIFMencegah persalinan prematur Melakukan pertolongan persalinan yg bersih & aman Mencegah asfiksia neonatorumMelakukan resusitasi dgn benar LanjMelakukan tindakan Pencegahan InfeksiMengendalikan kadar glukosa darah ibuAntisipasi setiap faktor kondisi (faktor predisposisi) dan masalah dalam proses persalinan.

LanjBerikan pengobatan rasional & efektifLanjutkan pengamatan dan pengobatan thd masalah infeksi pd saat kehamilan ataupun persalinanJangan pulangkan bila masa kritis belum terlampauiLanjBeri instruksi tertulis utk asuhan mandiri di rumahLakukan tindakan & perawatan yg sesuai bagi BBL dari ibu yg infeksi saat persalinanBerikan hidrasi oral / IV secukupnya

DIAGNOSISAnamnesis :Riwayat persalinan: bayi lahir prematur, lahir dgn tindakan, penolong persalinan, asfiksia neonatorum.Riwayat imunisasi tetanus.Riwayat perawatan tali pusat dgn obat tradisional.LanjRiwayat kejang, penurunan kesadaran, ada gerakan abnormal pada mata, mulut, lidah dan ekstrimitas .Riwayat spasme atau kekakuan pada ekstremitas, otot mulut dan perut.

DIAGNOSISAnamnesis :Kejang dipicu kebisingan / prosedur/tindakan pengobatan.Riwayat bayi malas minum ssdh dpt minum normal.Adanya faktor risiko infeksi.LanjRiwayat ibu mendpt obat mis. heroin, metadon, propoxypen, sekobarbital, alkohol.Riwayat perubahan warna kulit (kuning)Saat timbul & lamanya terjadi kejang.

DIAGNOSISKejang:Gerakan abnormal pada wajah, mata, mulut, lidah & ekstrimitas Ekstensi atau fleksi tonik ekstremitas, gerakan spt mengayuh sepeda, mata berkedip, berputar, juling.LanjTangisan melengking dgn nada tinggi, sukar berhenti. Perubahan status kesadaran, apnea, ikterus, uub membonjol, suhu tubuh tidak normal.

DIAGNOSISSpasme:Bayi tetap sadar, menangis kesakitanTrismus, kekakuan otot mulut, rahang kaku, mulut tidak dapat dibuka, bibir mencucu.LanjOpistotonus, kekakuan pada ekstremitas, perut, kontraksi otot tidak terkendali. Dipicu oleh kebisingan, cahaya, atau prosedur diagnostik.Infeksi tali pusat.

Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan / diagnosis lainKemungkinan diagnosisTimbul saat lahir s/d hari ke 3Riwayat ibu DiabetesKejang, tremor, letargi atau tidak sadar Bayi kecil (< 2,500 g atau uk < 37 mg)Bayi sangat besar (berat lahir >4,000 g)Kadar glukose darah kurang dari 45 mg/dL (2.6 mmol/L)Hipoglikemia Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan / diagnosis lainKemungkinan diagnosisIbu tidak imunisasi TTMalas minum sebelumnya normalTimbul hari ke 3-14Lahir di rumah dgn lingkungan kurang higienis Olesan bahan tidak steril pada tali pusat SpasmeInfeksi tali pusat Tetanus neonatorumAnamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan / diagnosis lainKemungki-nan diagnosisTimbul pada hari ke 2 atau lebih Kejang atau tidak sadar Uub membonjol LetargiSepsisCuriga meningitis (tangani meningitis & obati kejang)Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan / diagnosis lainKemungkinan diagnosisRiwayat resusitasi pd saat lahir atau bayi tdk bernapas minimal satu menit sesudah lahir Timbul pd hari ke 1 - 4 Persalinan dgn penyulit (misal partus lama atau gawat janin) Kejang atau tidak sadar Layuh atau letargi Gangguan napas Suhu tidak normalMengantuk atau aktivitas menurun Iritabel atau rewel Asfiksia neonatorum dan/atau Trauma (obati kejang, dan tangani asfiksia neonatorum)Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan / diagnosis lainKemungkinan diagnosisTimbul pada hari ke 1 sampai 7Kondisi bayi mendadak memburuk Mendadak pucat Kejang atau tidak sadar Bayi kecil (berat lahir < 2500 g atau umur kehamilan < 37 mgg)Gangguan napas berat Perdarahan intraventrikular (Nilai dan tangani perdarahan dan juga asfiksia neonatorum)Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan / diagnosis lainKemungkinan diagnosisIkterus hebat timbul pd hr ke 2Ensefalopati timbul pada hari ke 3 - 7 Ikterus hebat yg tdk/terlambat diobati Kejang OpistotonusHasil tes Coombs positif Ensefalopati bilirubin (Kern- ikterus) (obati kejang dan tangani Ensefalopati bilirubin)MANAJEMEN UMUMMedikamentosaFenobarbital 20 mg/kg BB i.v dlm waktu 5 menit, jika kejang tdk berhenti dpt diulang dgn dosis 10 mg/kg BB sebanyak 2x dgn selang waktu 30 menit. Jika tdk tersedia jalur i.v & atau tdk tersedia sediaan obat i.v, maka dpt diberikan i.mBila kejang berlanjut rujuk

MANAJEMEN UMUMPengobatan rumatanFenobarbital 3-5 mg/ kg BB /hari, dosis tunggal atau terbagi tiap 12 jam secara i.v atau per oral. Sampai bebas kejang 7 hari.

HIPOGLIKEMIADefinisi : kadar gula darah < 40 mg/dlBisa simtomatik atau asimtomatikHipoglikemia simtomatik adalah keadaan yang serius dan dapat menyebabkan kerusakan SSPTanda utama adalah rangsangan SSP ( jitteriness, kejang atau high pitched cry) dan depresi SSP (apnea, serangan sianosis, letargi dan kesulitan minum)Pemeriksaan akurat dengan mengukur kadar gula darah, walaupun pemeriksaan memakai strip bisa juga digunakan. HIPOGLIKEMIAFaktor risiko : Prematur < 35 mingguBayi kecil masa kehamilan < persentil 10Asfiksia berat HipotermiaBayi sakit lainnya : sepsis, NECHIPOGLIKEMIAPencegahan : pengenalan faktor risiko, uji saring, pemberian minum segera dan sering. Pemberian minum mulai umur 1 2 jam bila keadaan baik, mulai 60 ml/kg/hari dan ditingkatkan sampai 90 ml/kg/hari bila keadaan memungkinkan.Bila harus diinfus, maka berikan larutan D10W , total 60 90 ml/kg/hari ( setara dengan masukan 4 6 mg glukosa/kg/menit. Bila harus pembatasan cairan maka konsentrasi glukosa dapat dinaikkan, larutan 15% harus diberikan melalui vena sentralHIPOGLIKEMIAPengobatan : Berikan 200 mg glukosa/kg ( 2 ml larutan D10W/kg), berikan selama 2 menit, disamping pemberian cairan yang telah diperhitungkan.Bila bayi tetap hipoglikemia berikan infus 6 10 mg glukosa/kg/menit ( 90 150 ml D10W/kg/hari )

Pemeriksaa dx atau kadar gula darah diulang 2 jam kemudian dan tiap 6 jam sampai didapat kadar yang stabil.

Spasme/ tetanusBerikan Diazepam 10mg/kg BB/ hari dgn drip selama 24 jam atau bolus IV tiap 3 jam, maksimum 40 mg/ kg/hariBila frekuensi napas kurang 30x/ mnt, hentikan pemberian obat meskipun bayi masih mengalami spasme.Bila tali pusat merah & membengkak, mengeluarkan pus atau berbau busuk obati utk infeksi tali pusat.Spasme/ tetanusBeri bayi:antitoksin tetanus 10,000 IU IMTT IM pada tempat yg berbeda dg tempat pemberian antitoksin Benzyl Penicillin G 100,000 IU/kg BB IV atau IM 2x sehari slm 7 hrAnjurkan ibunya utk mendpt TT 0.5 ml (utk melindunginya & bayi yg dikandung berikutnya) & kembali bulan depan utk pemberian dosis ke dua.Pada kasus perdarah subdural, trauma SSP & hidrosefalus diperlukan tindakan bedah, dapat dirujuk.

TERAPI SUPORTIFMenjaga patensi jln napas dan pemberian O2 utk mencegah hipoksia otak yg berlanjut.Pasang jalur IV & beri cairan IV dgn dosis rumat serta tunjangan nutrisi adekuatMengurangi rangsang suara, cahaya maupun tindakan invasif utk menghindari bangkitan kejang pd penderita tetanus, pasang pipa nasogastrik & beri ASI peras diantara spasme. Mulai dgn jumlah setengah kebutuhan per hari & pelan-pelan dinaikkan jumlah ASI yg diberikan shg tercapai jumlah yg diperlukan

TERIMA KASIH