Top Banner
KEEFEKTIFAN REMEDIAL TEACHING BERBASIS ASESMEN DIAGNOSTIK PADA PENCAPAIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika oleh Akhmad Nur Rizki 4101412008 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016
98

KEEFEKTIFAN REMEDIAL TEACHING BERBASIS ...matematika kelas eksperimen dengan perlakuan remedial teaching berbasis asesmen diagnostik dalam model pembelajaran inkuiri sebagai kelas

Feb 04, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • KEEFEKTIFAN REMEDIAL TEACHING BERBASIS

    ASESMEN DIAGNOSTIK PADA PENCAPAIAN HASIL

    BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM MODEL

    PEMBELAJARAN INKUIRI

    Skripsi

    disusun sebagai salah satu syarat

    untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Matematika

    oleh

    Akhmad Nur Rizki

    4101412008

    JURUSAN MATEMATIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2016

  • ii

  • iii

    PERNYATAAN

    Saya menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat dan apabila di kemudian hari

    terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai

    ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Semarang, 14 April 2016

    Akhmad Nur Rizki

    4101412008

  • iv

    PENGESAHAN Skripsi yang berjudul

    Keefektifan Remedial Teaching Berbasis Asesmen Diagnostik pada

    Pencapaian Hasil Belajar Matematika Siswa dalam Model Pembelajaran

    Inkuiri

    disusun oleh

    Akhmad Nur Rizki

    4101412008

    telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Unnes pada

    tanggal 14 April 2016.

    Panitia:

    Ketua Sekretaris

    Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt Drs. Arief Agoestanto, M.Pd

    NIP. 196412231988031001 NIP. 196807221993031005

    Ketua Penguji

    Drs. Amin Suyitno, M.Pd

    NIP. 195206041976121001

    Anggota Penguji/ Anggota Penguji/

    Pembimbing I Pembimbing II

    Prof. Dr. Kartono, M.Si Drs. Suhito, M.Pd

    NIP. 195602221980031002 NIP. 195311031976121001

  • v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MMOTTO

    1. “Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama

    kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S. Al-Insyirah: 5-6)

    2. Berusaha dengan hati yang ikhlas, berpikir dengan otak yang jernih, dan bekerja

    dengan jiwa yang tangguh merupakan satu kesatuan proses menuju kesuksesan.

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini ku peruntukkan kepada:

    1. ALLAH SWT yang selalu memberikan Nikmat,

    Rahmat dan Karunia-Nya dalam setiap langkah

    hidup dan perjuanganku.

    2. Kedua orang tua tercinta, Bapak Tohir dan Ibu

    Juweriyah yang tidak pernah letih memberikan

    doa, motivasi, dan semangat di setiap langkahku.

    3. Uswatun Khasanah yang selalu memberikan

    motivasi bantuan, dukungan, dan semangat.

    4. Teman-teman seperjuangan Pendidikan

    Matematika Angkatan 2012

    5. Almamaterku.

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat. rahmat, dan karunia-Nya

    sehinnga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Keefektifan Remedial

    Teaching Berbasis Asesmen Diagnostik Pada Pencapaian Hasil Belajar Matematika

    Siswa dalam Model Pembelajaran Inkuiri” tepat waktu.

    Skripsi ini dapat tersusun dan terselesaikan karena dukungan, bantuan, dan

    bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih

    kepada:

    1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.

    2. Prof. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

    Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

    3. Drs. Arief Agoestanto, M.Pd., Ketua Jurusan Matematika Fakultas Matematika

    dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

    4. Prof. Hardi Suyitno M.Pd., Dosen Wali yang telah memberikan arahan dan

    motivasi.

    5. Prof. Kartono, M.Si., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,

    arahan, dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

    6. Drs. Suhito, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan,

    arahan, dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

    7. Drs. Catonggo Sulistiyo., Kepala Sekolah sekaligus Guru Matematika SMP

    Negeri 22 Semarang yang telah memberikan ijin penelitian dan membantu

    terlaksananya penelitian ini.

  • vii

    8. Drs. Agus Prambudi., Guru Matematika SMP Negeri 22 Semarang yang telah

    membantu terlaksananya penelitian ini.

    9. Segenap guru, staf, dan karyawan SMP Negeri 22 Semarang yang telah

    membantu terlaksananya penelitian ini.

    10. Siswa kelas VIII A, VIII B, VIII F, VIII G, dan VIII H SMP Negeri 22 Semarang

    yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

    11. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan bekal ilmu yang tiada ternilai

    harganya selama belajar di FMIPA Universitas Negeri Semarang.

    12. Dosen Penguji yang telah memberikan arahan dan saran perbaikan.

    13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

    memberikan bantuan, motivasi, dan doa kepada penulis.

    Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para pembaca.

    Terima kasih.

    Semarang, 14 April 2016

    Penulis

  • viii

    ABSTRAK

    Rizki, Akhmad Nur. 2016. Kefektifan Remedial Teaching Berbasis Asesmen Diagnostik Pada Pencapaian Hasil Belajar Matematika Siswa dalam Model Pembelajaran Inkuiri. Skripsi, Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Prof. Kartono,

    M.Si dan Pembimbing Pendamping Drs. Suhito, M.Pd.

    Kata Kunci : Remedial Teaching, Asesmen Diagnostik, Pemahaman Konsep, Inkuiri

    Hasil belajar matematika siswa secara umum masih tergolong rendah. Guru

    masih menjadi pusat informasi dan siswa hanya sebagai pendengar. Akibatnya, hasil

    belajar siswa berkembang dengan baik. Asesmen diagnostik merupakan asesmen

    yang digunakan untuk mendeteksi kelemahan dan kesalahan yang dialami oleh siswa.

    Model pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang menuntut siswa dengan

    bantuan guru menemukan sendiri konsep matematika. Penelitian ini bertujuan untuk

    mengetahui keefektifan remedial teaching berbasis asesmen diagnostik pada pencapaian hasil belajar matematika siswa dalam model inkuiri, dalam hal ini ranah

    hasil belajar yang diteliti adalah ranah kognitif.

    Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP

    Negeri 22 Semarang tahun pelajaran 2015/2016. Pengambilan sampel dalam

    penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Dengan teknik tersebut diperoleh empat kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas VIII A dengan perlakuan

    remedial teaching berbasis asesmen diagnostik dalam model pembelajaran inkuiri, kelas VIII B dengan remedial teaching berbasis asesmen diagnostik dalam model pembelajaran konvensional, kelas VIII G dengan model pembelajaran inkuiri tanpa

    asesmen diagnostik, dan kelas VIII H dengan model pembelajaran konvensional

    tanpa asesmen diagnostik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi,

    tes tertulis, dan wawancara. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji

    proporsi, uji kesamaan rata-rata, uji anava desain faktorial dan uji lanjut scheffe.

    Hasil analisis data akhir menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar

    matematika kelas eksperimen dengan perlakuan remedial teaching berbasis asesmen diagnostik dalam model pembelajaran inkuiri sebagai kelas eksperimen 1 lebih dari

    75, proporsi siswa kelas eksperimen 1 yang mencapai KKM individual lebih dari

    75%, rata-rata hasil belajar matematika pada remedial teaching berbasis asesmen diagnostik lebih dari remedial teaching tidak berbasis asesmen diagnostik, rata-rata hasil belajar matematika model pembelajaran inkuiri lebih dari model pembelajaran

    kovensional, dan rata-rata kemampuan eksperimen 1 lebih dari rata-rata hasil belajar

    matematika kelas eksperimen yang lain.

    Pada penelitian ini disimpulkan bahwa perlakuan remedial teaching berbasis asesmen diagnostik dalam model pembelajaran inkuiri efektif terhadap hasil belajar

    matematika siswa.

  • ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

    PERNYATAAN ......................................................................................................... iii

    PENGESAHAN ......................................................................................................... iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v

    KATA PENGANTAR ............................................................................................... vi

    ABSTRAK ................................................................................................................. viii

    DAFTAR ISI .............................................................................................................. ix

    DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvi

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xviii

    DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xx

    BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1

    1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................. 9

    1.3 Fokus Penelitian ................................................................................................... 9

    1.4 Rumusan Masalah ................................................................................................ 10

    1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 10

    1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 11

    1.6.1 Manfaat Bagi Siswa ....................................................................................... 11

    1.6.2 Manfaat Bagi Guru ......................................................................................... 11

    1.6.3 Manfaat Bagi Sekolah .................................................................................... 11

    1.6.4 Manfaat Bagi Peneliti ..................................................................................... 12

  • x

    1.7 Penegasan Istilah .................................................................................................. 12

    1.7.1 Keefektifan ..................................................................................................... 12

    1.7.2 Remedial Teaching ......................................................................................... 14

    1.7.3 Asesmen Diagnostik ...................................................................................... 15

    1.7.4 Hasil Belajar Matematika ............................................................................... 15

    1.7.5 Model Pembelajaran....................................................................................... 16

    1.7.6 Model Pembelajaran Inkuiri ........................................................................... 16

    1.8 Sistematika Penulisan Skripsi .............................................................................. 17

    BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 18

    2.1 Landasan Teori ..................................................................................................... 18

    2.1.1 Asesmen Diagnostik ...................................................................................... 18

    2.1.1.1 Pengertian Asesmen ....................................................................................... 18

    2.1.1.2 Tujuan Asesmen ............................................................................................. 20

    2.1.1.3 Prinsip-prinsip Asesmen ................................................................................ 20

    2.1.1.4 Pengertian Diagnostik .................................................................................... 21

    2.1.1.5 Pengertian Asesmen Diagnostik .................................................................... 21

    2.1.1.6 Langkah-langkah Penyusunan Tes Diagnostik .............................................. 23

    2.1.2 Remedial Teaching ......................................................................................... 27

    2.1.3 Fungsi Pembelajaran Remedial (Remedial Teaching) ................................... 30

    2.1.4 Belajar dan Pembelajaran ............................................................................... 31

    2.1.4.1 Pengertian Belajar .......................................................................................... 31

    2.1.4.2 Unsur-unsur Belajar ....................................................................................... 32

    2.1.4.3 Faktor Pendorong untuk Belajar .................................................................... 33

  • xi

    2.1.4.4 Pengertian Belajar Tuntas .............................................................................. 34

    2.1.4.5 Prinsip-prinsip Belajar Tuntas........................................................................ 35

    2.1.4.6 Kriteria Belajar Tuntas ................................................................................... 35

    2.1.4.7 Keunggulan dan Kelemahan Belajar Tuntas .................................................. 36

    2.1.4.8 Pengertian Pembelajaran ................................................................................ 37

    2.1.4.9Tujuan Pembelajaran ....................................................................................... 38

    2.1.5 Teori Belajar................................................................................................... 39

    2.1.5.1 Teori Belajar Piaget........................................................................................ 39

    2.1.5.2 Teori Belajar Vigotsky ................................................................................... 41

    2.1.5.3 Teori Belajar Bruner ...................................................................................... 42

    2.1.5.4 Teori Belajar James H Block ......................................................................... 44

    2.1.5.5 Teori Belajar Van Hiele ................................................................................. 45

    2.1.6 Hasil Belajar ................................................................................................... 45

    2.1.6.1 Pemahaman Konsep ....................................................................................... 46

    2.1.6.2 Penalaran dan Komunikasi Matematis ........................................................... 47

    2.1.6.3 Pemecahan Masalah ....................................................................................... 47

    2.1.7 Pembelajaran Matematika .............................................................................. 48

    2.1.8 Model Pembelajaran Inkuiri ........................................................................... 49

    2.1.8.1 Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri......................................................... 49

    2.1.8.2 Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri .............................................................. 52

    2.1.8.3 Sistem Pendukung Model Pembelajari Inkuiri .............................................. 54

    2.1.8.4 Prinsip Reaksi (Principle of Reaction) Model Pembelajaran Inkuiri............. 54

    2.1.8.5 Sistem Sosial (Sosial System) Model Pembelajaran Inkuiri .......................... 55

  • xii

    2.1.8.6 Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri ............................ 55

    2.2 Kerangka Berpikir ................................................................................................ 56

    2.3 Hipotesis ............................................................................................................... 60

    BAB III METODE PENELITIAN............................................................................. 61

    3.1 Metode Penentuan Objek Penelitian .................................................................... 61

    3.1.1 Jenis Penelitian ............................................................................................... 61

    3.1.2 Populasi .......................................................................................................... 61

    3.1.3 Sampel ............................................................................................................ 62

    3.2 Variabel Penelitian ............................................................................................... 63

    3.3 Desain Penelitian .................................................................................................. 63

    3.4 Metode Pengumpulan Data .................................................................................. 67

    3.4.1 Metode Dokumentasi ..................................................................................... 68

    3.4.2 Metode Tes ..................................................................................................... 68

    3.4.3 Metode Wawancara ........................................................................................ 69

    3.5 Instrumen Penelitian............................................................................................. 70

    3.5.1 Validitas Tes................................................................................................... 72

    3.5.1.1 Validitas Logis ............................................................................................... 72

    3.5.1.2 Validitas Item ................................................................................................. 73

    3.5.2 Reliabilitas Tes ............................................................................................... 74

    3.5.3 Daya Pembeda Tes ......................................................................................... 74

    3.5.4 Tingkat Kesukaran Butir Soal Tes ................................................................. 75

    3.6 Analisis Data Awal .............................................................................................. 76

    3.6.1 Uji Normalitas ................................................................................................ 76

  • xiii

    3.6.2 Uji Kesamaan Varians (Homogenitas) .......................................................... 77

    3.6.3 Uji Kesamaan Rata-rata (ANOVA) ............................................................... 78

    3.7 Analisis Data Akhir .............................................................................................. 80

    3.7.1 Uji Normalitas ................................................................................................ 80

    3.7.2 Uji Kesamaan Varians (Homogenitas) .......................................................... 81

    3.7.3 Uji Rata-rata Satu Sampel .............................................................................. 82

    3.7.4 Uji Proporsi Satu Sampel ............................................................................... 83

    3.7.5 Uji Anava Desain Faktorial ............................................................................ 84

    3.7.6 Uji Lanjut Scheffe ........................................................................................... 89

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 91

    4.1 Hasil Penelitian .................................................................................................... 91

    4.1.1 Proses Penelitian ............................................................................................ 91

    4.1.2 Deskripsi Penelitian ....................................................................................... 93

    4.2 Hasil Uji Coba Instrumen..................................................................................... 95

    4.2.1 Uji Validitas Instrumen .................................................................................. 95

    4.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen .............................................................................. 95

    4.2.3 Uji Tingkat Kesukaran ................................................................................... 96

    4.2.4 Uji Daya Pembeda.......................................................................................... 96

    4.3 Pengujian Data Awal............................................................................................ 98

    4.3.1 Uji Normalitas Data Awal .............................................................................. 98

    4.3.2 Uji Homogenitas Data Awal .......................................................................... 99

    4.3.3 Uji Kesamaan Rata-rata ............................................................................... 100

    4.4 Deskripsi Statistik .............................................................................................. 101

  • xiv

    4.4.1 Deskripsi Statistik Hasil Belajar Matematika Siswa pada Remedial Teaching

    Berbasis Asesmen Diagnostik dalam Model Pembelajaran Inkuiri ............. 101

    4.4.2 Deskripsi Statistik Hasil Belajar Matematika Siswa pada Remedial Teaching

    Berbasis Asesmen Diagnostik dalam Model Pembelajaran Konvensional.. 103

    4.4.3 Deskripsi Statistik Hasil Belajar Matematika Siswa pada Remedial Teaching

    Tidak Berbasis Asesmen Diagnostik dalam Model Pembelajaran Inkuiri ... 105

    4.4.4 Deskripsi Statistik Hasil Belajar Matematika Siswa pada Remedial Teaching

    Tidak Berbasis Asesmen Diagnostik dalam Model Pembelajaran

    Konvensional ............................................................................................... 107

    4.5 Pengujian Pra Syarat Analisis ............................................................................ 109

    4.5.1 Uji Normalitas .............................................................................................. 109

    4.5.2 Uji Homogenitas .......................................................................................... 110

    4.6 Pengujian Hipotesis ............................................................................................ 111

    4.6.1 Uji Rata-rata Satu Sampel ............................................................................ 111

    4.6.2 Uji Proporsi Kelas Eksperimen .................................................................... 116

    4.6.3 Uji Anava Desain Faktorial .......................................................................... 120

    4.6.4 Uji Lanjut Scheffe ......................................................................................... 124

    4.7 Pembahasan ........................................................................................................ 128

    4.7.1 Pemberian Materi ......................................................................................... 129

    4.7.2 Tes Diagnostik ............................................................................................. 130

    4.7.3 Wawancara ................................................................................................... 132

    4.7.4 Remedial Teaching ....................................................................................... 146

    4.7.5 Tes Akhir Hasil Belajar Matematika ........................................................... 152

  • xv

    BAB V PENUTUP ................................................................................................... 170

    5.1 Simpulan ............................................................................................................ 170

    5.2 Saran ................................................................................................................... 171

    DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 173

    LAMPIRAN

  • xvi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.3.1 Desain Penelitian Anava Desain Faktorial........................................... 64

    Tabel 3.3.2 Desain Penelitian Hasil Belajar Matematika ....................................... 64

    Tabel 3.5.1 Kriteria Indeks Kesukaran Butir Tes ................................................... 76

    Tabel 3.6.1 Tabel Ringkasan One Way Anova ....................................................... 80

    Tabel 3.7.1 Ringkasan Anava Desain Faktorial ...................................................... 89

    Tabel 4.2.1 Ringkasan Hasil Analisis Butir Soal Tes Hasil Belajar Matematika ...... 97

    Tabel 4.3.1 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kemampuan Awal ........................... 98

    Tabel 4.3.2 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Awal ........................ 99

    Tabel 4.4.1 Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Matematika Siswa pada

    Kelompok Eksperimen 1 ..................................................................... 101

    Tabel 4.4.2 Cumulative Frequency Data Hasil Belajar Matematika pada Kelas

    Eksperimen 1 ....................................................................................... 102

    Tabel 4.4.3 Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Matematika Siswa pada

    Kelompok Eksperimen 2 ..................................................................... 103

    Tabel 4.4.4 Cumulative Frequency Data Hasil Belajar Matematika pada Kelas

    Eksperimen 2 ....................................................................................... 104

    Tabel 4.4.5 Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Matematika Siswa pada

    Kelompok Eksperimen 3 ..................................................................... 105

    Tabel 4.4.6 Cumulative Frequency Data Hasil Belajar Matematika pada Kelas

    Eksperimen 3 ....................................................................................... 106

  • xvii

    Tabel 4.4.7 Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Matematika Siswa pada

    Kelompok Eksperimen 4 ..................................................................... 107

    Tabel 4.4.8 Cumulative Frequency Data Hasil Belajar Matematika pada Kelas

    Eksperimen 4 ....................................................................................... 108

    Tabel 4.4.9 Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Matematika Siswa pada Seluruh

    Kelompok Sampel ............................................................................... 109

    Tabel 4.5.1 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika .............. 110

    Tabel 4.5.2 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Matematika ............ 111

    Tabel 4.6.1 Deskripsi Statistik Kelompok Eksperimen ........................................ 113

    Tabel 4.6.2 Ringkasan Hasil Uji Rata-rata Satu Sampel Pihak Kiri Hasil Belajar

    Matematika .......................................................................................... 115

    Tabel 4.6.3 Proporsi Ketuntasan Kelas Eksperimen ............................................. 117

    Tabel 4.6.4 Ringkasan Hasil Uji Proporsi Satu Sampel Pihak Kiri Hasil Belajar

    Matematika .......................................................................................... 119

    Tabel 4.6.5 Ringkasan Analisis Varians Desain Faktorial .................................... 122

    Tabel 4.6.6 Ringkasan Rataan Antar Sel dan Rataan Marginal ............................ 124

    Tabel 4.7.1 Rata-rata Hasil Tes Diagnostik atau Tes Formatif Kelompok

    Eksperimen .......................................................................................... 131

    Tabel 4.7.2 Hasil Uji Scheffe antara Kelompok Eksperimen 1 dengan Kelompok

    Eksperimen yang Lain ......................................................................... 165

    Tabel 4.7.3 Ringkasan Rata-rata Hasil Belajar Matematika ................................. 166

  • xviii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.2.1 Skema Desain Penelitian ................................................................... 59

    Gambar 4.7.1 Penggalan Pekerjaan Siswa A-18 Tes Diagnostik 3 ....................... 133

    Gambar 4.7.2 Penggalan Pekerjaan Siswa B-13 Tes Diagnostik 2........................ 134

    Gambar 4.7.3 Penggalan Pekerjaan Siswa A-13 Tes Diagnostik 3 ....................... 135

    Gambar 4.7.4 Penggalan Pekerjaan Siswa A-14 Tes Diagnostik 3 ....................... 136

    Gambar 4.7.5 Penggalan Pekerjaan Siswa B-27 Tes Diagnostik 3........................ 137

    Gambar 4.7.6 Penggalan Pekerjaan Siswa A-4 Tes Diagnostik 3 ......................... 139

    Gambar 4.7.7 Penggalan Pekerjaan Siswa A-15 Tes Diagnostik 3 ....................... 140

    Gambar 4.7.8 Penggalan Pekerjaan Siswa A-31 Tes Diagnostik 3 ....................... 141

    Gambar 4.7.9 Penggalan Pekerjaan Siswa B-3 Tes Diagnostik 3.......................... 142

    Gambar 4.7.10 Penggalan Pekerjaan Siswa B-29 Tes Diagnostik 2....................... 144

    Gambar 4.7.11 Penggalan Pekerjaan Siswa B-11 Tes Diagnostik 3....................... 145

    Gambar 4.7.12 Penggalan Pekerjaan Siswa A-18 Tes pasca remedial ................... 147

    Gambar 4.7.13 Penggalan Pekerjaan Siswa B-13 Tes pasca remedial ................... 148

    Gambar 4.7.14 Penggalan Pekerjaan Siswa A-13 Tes pasca remedial ................... 148

    Gambar 4.7.15 Penggalan Pekerjaan Siswa A-14 Tes pasca remedial ................... 149

    Gambar 4.7.16 Penggalan Pekerjaan Siswa B-27 Tes pasca remedial ................... 149

    Gambar 4.7.17 Penggalan Pekerjaan Siswa A-4 Tes pasca remedial ..................... 150

    Gambar 4.7.18 Penggalan Pekerjaan Siswa A-31 Tes pasca remedial ................... 150

    Gambar 4.7.19 Penggalan Pekerjaan Siswa B-3 Tes pasca remedial ..................... 151

  • xix

    Gambar 4.7.20 Penggalan Pekerjaan Siswa B-29 Tes pasca remedial ................... 151

    Gambar 4.7.19 Penggalan Pekerjaan Siswa B-11 Tes pasca remedial ................... 152

  • xx

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelas VIII ............................................................ 180

    Lampiran 2. Daftar Nilai Akhir Semester Gasal SMP Negeri 22 Semarang Tahun

    Ajaran 2015/2016 Kelas VIII ................................................................. 184

    Lampiran 3. Uji Normalitas Data Awal Kelas VIII A ............................................. 188

    Lampiran 4. Uji Normalitas Data Awal Kelas VIII B ............................................. 190

    Lampiran 5. Uji Normalitas Data Awal Kelas VIII G ............................................. 192

    Lampiran 6. Uji Normalitas Data Awal Kelas VIII H ............................................. 194

    Lampiran 7. Uji Homogenitas Data Awal................................................................ 196

    Lampiran 8. Uji One Way Anava Data Awal Kelas VIII A, Kelas VIII B, Kelas VIII

    G, dan Kelas VIII H ............................................................................... 198

    Lampiran 9 Kisi-kisi Tes Uji Coba .......................................................................... 200

    Lampiran 10. Soal Tes Uji Coba .............................................................................. 205

    Lampiran 11. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Tes Uji Coba Hasil Belajar

    Matematika ............................................................................................. 211

    Lampiran 12. Daftar Nama Siswa Kelompok Uji Coba Tes Kelas VIII F .............. 221

    Lampiran 13. Analisis Tes Uji Coba Hasil Belajar Matematika .............................. 222

    Lampiran 14. Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 1 ........................................ 225

    Lampiran 15. Perhitungan Reliabilitas Tes Uji Coba .............................................. 228

    Lampiran 16. Perhitungan Taraf Kesukaran Butir Soal Nomor 1 ........................... 230

    Lampiran 17. Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Nomor 1 .............................. 232

    Lampiran 18. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Matematika............................................. 235

  • xxi

    Lampiran 19. Tes Hasil Belajar Matematika ........................................................... 240

    Lampiran 20. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar Matematika .......................... 246

    Lampiran 21. Nilai Hasil Tes Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen ... 256

    Lampiran 22. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen

    1 .............................................................................................................. 260

    Lampiran 23. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen

    2 .............................................................................................................. 263

    Lampiran 24. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen

    3 .............................................................................................................. 266

    Lampiran 25. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen

    4 .............................................................................................................. 269

    Lampiran 26. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Matematika ............................. 272

    Lampiran 27. Uji Rata-rata Satu Sampel Kelas Eksperimen 1 ................................ 274

    Lampiran 28. Uji Rata-rata Satu Sampel Kelas Eksperimen 2 ................................ 276

    Lampiran 29. Uji Rata-rata Satu Sampel Kelas Eksperimen 3 ................................ 278

    Lampiran 30. Uji Rata-rata Satu Sampel Kelas Eksperimen 4 ................................ 280

    Lampiran 31. Uji Proporsi Kelas Eksperimen 1 ...................................................... 282

    Lampiran 32. Uji Proporsi Kelas Eksperimen 2 ...................................................... 284

    Lampiran 33. Uji Proporsi Kelas Eksperimen 3 ...................................................... 286

    Lampiran 34. Uji Proporsi Kelas Eksperimen 4 ...................................................... 288

    Lampiran 35. Uji Anava Desain Faktorial ............................................................... 290

    Lampiran 36. Uji Lanjut Scheffe ............................................................................. 297

    Lampiran 37. Silabus Pembelajaran ......................................................................... 304

  • xxii

    Lampiran 38. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri dengan Remedial Teaching

    Berbasis Asesmen Diagnostik (Eksperimen 1) pertemuan 1 ................. 306

    Lampiran 39. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Konvensional dengan Remedial

    Teaching Berbasis Asesmen Diagnostik (Eksperimen 2) pertemuan 1 . 318

    Lampiran 40. Kisi-kisi Tes Diagnostik 1 ................................................................. 330

    Lampiran 41. Tes Pasca Remedial 1 ........................................................................ 332

    Lampiran 42. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Tes Pasca Remedial 1 ...... 333

    Lampiran 43. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri (Eksperimen 3) pertemuan

    1 .............................................................................................................. 334

    Lampiran 44. Rencana Pelaksaan Pembelajaran Konvensional (Eksperimen 4)

    pertemuan 1 ............................................................................................ 342

    Lampiran 45. Kisi-kisi Tes Formatif 1 ..................................................................... 350

    Lampiran 46. Lembar Kerja Peserta Didik 1 ........................................................... 352

    Lampiran 47. Kunci Jawaban Lembar Jawab Peserta Didik 1................................. 357

    Lampiran 48. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri dengan Remedial Teaching

    Berbasis Asesmen Diagnostik (Eksperimen 1) pertemuan 2 dan 3 ....... 362

    Lampiran 49. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Konvensional dengan Remedial

    Teaching Berbasis Asesmen Diagnostik (Eksperimen 2) pertemuan 2 dan

    3 .............................................................................................................. 380

    Lampiran 50. Kisi-kisi Tes Diagnostik 2 ................................................................. 394

    Lampiran 51. Tes Pasca Remedial 2 ........................................................................ 396

    Lampiran 52. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Tes Pasca Remedial 2 ...... 397

  • xxiii

    Lampiran 53. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri (Eksperimen 3) pertemuan

    2 dan 3 .................................................................................................... 400

    Lampiran 54. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Konvensional (Eksperimen 3)

    pertemuan 2 dan 3 .................................................................................. 412

    Lampiran 55. Kisi-kisi Tes Formatif 2 ..................................................................... 422

    Lampiran 56. Lembar Kerja Peserta Didik 2 ........................................................... 424

    Lampiran 57. Kunci Jawaban Lembar Kerja Peserta Didik 2 .................................. 427

    Lampiran 58. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri dengan Remedial Teaching

    Berbasis Asesmen Diagnostik (Eksperimen 1) pertemuan 4 dan 5 ....... 430

    Lampiran 59. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Konvensional dengan Remedial

    Teaching Berbasis Asesmen Diagnostik (Eksperimen 1) pertemuan 4 dan

    5 .............................................................................................................. 451

    Lampiran 60. Kisi-kisi Tes Diagnostik 3 ................................................................. 466

    Lampiran 61. Tes Pasca Remedial 3 ........................................................................ 468

    Lampiran 62. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Tes Pasca Remedial 3 ...... 470

    Lampiran 63. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri (Eksperimen 3) pertemuan

    4 dan 5 .................................................................................................... 473

    Lampiran 64. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Konvensional (Eksperimen 3)

    pertemuan 4 dan 5 .................................................................................. 486

    Lampiran 65. Kisi-kisi Tes Formatif 3 ..................................................................... 497

    Lampiran 66. Lembar Kerja Peserta Didik 3 ........................................................... 499

    Lampiran 67. Kunci Jawaban Lembar Kerja Peserta Didik 3 .................................. 503

    Lampiran 68. Pedoman Wawancara ........................................................................ 507

  • xxiv

    Lampiran 69. Wawancara ........................................................................................ 508

    Lampiran 70. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 1 pertemuan 1

    ................................................................................................................ 525

    Lampiran 71. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 1 pertemuan 2

    ................................................................................................................ 528

    Lampiran 72. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 1 pertemuan 3

    ................................................................................................................ 530

    Lampiran 73. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 1 pertemuan 4

    ................................................................................................................ 532

    Lampiran 74. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 1 pertemuan 5

    ................................................................................................................ 534

    Lampiran 75. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 2 pertemuan 1

    ................................................................................................................ 537

    Lampiran 76. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 2 pertemuan 2

    ................................................................................................................ 540

    Lampiran 77. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 2 pertemuan 3

    ................................................................................................................ 543

    Lampiran 78. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 2 pertemuan 4

    ................................................................................................................ 545

    Lampiran 79. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 2 pertemuan 5

    ................................................................................................................ 548

    Lampiran 80. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 3 pertemuan 1

    ................................................................................................................ 551

  • xxv

    Lampiran 81. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 3 pertemuan 2

    ................................................................................................................ 553

    Lampiran 82. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 3 pertemuan 3

    ................................................................................................................ 555

    Lampiran 83. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 3 pertemuan 4

    ................................................................................................................ 557

    Lampiran 84. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 3 pertemuan 5

    ................................................................................................................ 559

    Lampiran 85. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 4 pertemuan 1

    ................................................................................................................ 561

    Lampiran 86. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 4 pertemuan 2

    ................................................................................................................ 563

    Lampiran 87. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 4 pertemuan 3

    ................................................................................................................ 566

    Lampiran 88. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 4 pertemuan 4

    ................................................................................................................ 568

    Lampiran 89. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 4 pertemuan 5

    ................................................................................................................ 571

    Lampiran 90. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 1

    pertemuan 1 ............................................................................................ 573

    Lampiran 91. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 1

    pertemuan 2 ............................................................................................ 575

  • xxvi

    Lampiran 92. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 1

    pertemuan 3 ............................................................................................ 577

    Lampiran 93. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 1

    pertemuan 4 ............................................................................................ 579

    Lampiran 94. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 1

    pertemuan 5 ............................................................................................ 581

    Lampiran 95. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 2

    pertemuan 1 ............................................................................................ 584

    Lampiran 96. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 2

    pertemuan 2 ............................................................................................ 587

    Lampiran 97. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 2

    pertemuan 3 ............................................................................................ 589

    Lampiran 98. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 2

    pertemuan 4 ............................................................................................ 591

    Lampiran 99. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 2

    pertemuan 5 ............................................................................................ 593

    Lampiran 100. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 3

    pertemuan 1 ............................................................................................ 596

    Lampiran 101. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 3

    pertemuan 2 ............................................................................................ 598

    Lampiran 102. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 3

    pertemuan 3 ............................................................................................ 600

  • xxvii

    Lampiran 103. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 3

    pertemuan 4 ............................................................................................ 602

    Lampiran 104. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 3

    pertemuan 5 ............................................................................................ 604

    Lampiran 105. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 4

    pertemuan 1 ............................................................................................ 606

    Lampiran 106. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 4

    pertemuan 2 ............................................................................................ 609

    Lampiran 107. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 4

    pertemuan 3 ............................................................................................ 612

    Lampiran 108. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 4

    pertemuan 4 ............................................................................................ 614

    Lampiran 109. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 4

    pertemuan 5 ............................................................................................ 617

    Lampiran 110. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 1

    pertemuan 1 ............................................................................................ 619

    Lampiran 111. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 2

    pertemuan 1 ............................................................................................ 622

    Lampiran 112. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 3

    pertemuan 1 ............................................................................................ 625

    Lampiran 113. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 4

    pertemuan 1 ............................................................................................ 628

  • xxviii

    Lampiran 114. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 1

    pertemuan 2 dan 3 .................................................................................. 631

    Lampiran 115. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 2

    pertemuan 2 dan 3 .................................................................................. 634

    Lampiran 116. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 3

    pertemuan 2 dan 3 .................................................................................. 637

    Lampiran 117. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 4

    pertemuan 2 dan 3 .................................................................................. 640

    Lampiran 118. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 1

    pertemuan 4 dan 5 .................................................................................. 643

    Lampiran 119. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 2

    pertemuan 4 dan 5 .................................................................................. 646

    Lampiran 120. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 3

    pertemuan 4 dan 5 .................................................................................. 649

    Lampiran 121. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 4

    pertemuan 4 dan 5 .................................................................................. 652

    Lampiran 122. Lembar Validasi Lembar Kerja Peserta Didik 1 ............................. 655

    Lampiran 123. Lembar Validasi Lembar Kerja Peserta Didik 2 ............................. 658

    Lampiran 124. Lembar Validasi Lembar Kerja Peserta Didik 3 ............................. 661

    Lampiran 125. Lembar Validasi Lembar Pengamatan Guru Eksperimen 1 ............ 664

    Lampiran 126. Lembar Validasi Lembar Pengamatan Guru Eksperimen 2 ............ 667

    Lampiran 127. Lembar Validasi Lembar Pengamatan Guru Eksperimen 3 ............ 670

    Lampiran 128. Lembar Validasi Lembar Pengamatan Guru Eksperimen 4 ............ 673

  • xxix

    Lampiran 129. Lembar Validasi Lembar Pengamatan Peserta Didik Eksperimen 1

    ................................................................................................................ 676

    Lampiran 130. Lembar Validasi Lembar Pengamatan Peserta Didik Eksperimen 2

    ................................................................................................................ 679

    Lampiran 131. Lembar Validasi Lembar Pengamatan Peserta Didik Eksperimen 3

    ................................................................................................................ 682

    Lampiran 132. Lembar Validasi Lembar Pengamatan Peserta Didik Eksperimen 4

    ................................................................................................................ 685

    Lampiran 133. Lembar Validasi Soal Tes Uji Coba Kemampuan Pemahaman Konsep

    ................................................................................................................ 688

    Lampiran 134. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran .............................................. 691

    Lampiran 135. Surat Usulan Dosen Pembimbing .................................................... 693

    Lampiran 136. Surat Ketetapan Dosen Pembimbing ............................................... 694

    Lampiran 137. Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 695

    Lampiran 138. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .......................... 696

    Lampiran 139. Lembar Jawab Peserta Didik ........................................................... 697

  • 1

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang Masalah

    Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi terciptanya

    kemajuan suatu bangsa. Dalam hal ini, pendidikan menjadi tolak ukur apakah suatu

    negara tergolong negara berkembang atau negara maju. Sudah menjadi kewajiban

    seseorang untuk menempuh suatu pendidikan minimal Sembilan (9) tahun jika tidak

    ingin tertinggal. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

    pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

    serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

    bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peseta didik agar menjadi manusia

    yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

    berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

    bertanggung jawab.

    Menurut Permendiknas No.22 tahun 2006 tentang Standar isi Pendidikan

    Dasar dan Menengah, matematika merupakan ilmu universal yang mendasari

    perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin

    dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi

    informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di

    bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk

  • 2

    menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika

    yang kuat sejak dini.

    Menurut Permendiknas No.22 tahun 2006 tentang Standar isi Pendidikan

    Dasar dan Menengah, mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta

    didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan

    berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.

    Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan

    memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada

    keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

    Matematika merupakan suatu ilmu yang mendasari perkembangan ilmu

    pengetahuan dan teknologi sehingga dapat berkembang dengan pesat. Berbagai

    macam disiplin ilmu mengaplikasikan matematika sebagai dasar dari perkembangan

    ilmu tersebut. Matematika juga mempunyai peranan penting dalam mengembangkan

    daya pikir dan penalaran manusia. Peranan penting tersebut menjadikan matematika

    sebagai ilmu yang wajib dipelajari sejak dini dalam rangka mendukung

    perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam masa yang akan datang. Oleh

    karena itu, mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang diberikan

    dalam semua jenjang pendidikan, mulai dari jenjang pendidikan tingkat dasar hingga

    jenjang pendidikan tingkat atas.

    Menurut Bruner sebagaimana dikutip oleh Bentina, et al. (2013:150), belajar

    matematika ialah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika

    yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara

    konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu. Oleh karena itu, dalam

  • 3

    mempelajari matematika, siswa diharuskan untuk memahami mulai dari konsep

    matematika.

    Hal ini sejalan dengan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

    untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, pembelajaran matematika bertujuan

    agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) memahami konsep

    matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau

    algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah, (2)

    menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika

    dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan

    pernyataan matematika, (3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan

    memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan

    menafsirkan solusi yang diperoleh, (4) mengomunikasikan gagasan dengan simbol,

    tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, (5)

    memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki

    rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet

    dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

    Menurut Rifa’i (2012:69), hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang

    diperoleh pembelajar setelah mengalami kegiatan belajar. Hasil belajar terdapat tiga

    ranah, yaitu ranah kognitif, ranah psikomotorik, dan ranah afektif. Hasil belajar pada

    ranah kognitif mencakup aspek pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi, serta

    pemecahan masalah. Hasil belajar merupakan tolak ukur suatu keberhasilan

    pembelajaran. Namun faktanya hasil belajar matematika di Indonesia masih rendah,

    terutama pada aspek kognitif. Ini dapat dilihat berdasarkan TIMSS dari Kementrian

  • 4

    Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan diperoleh data

    bahwa Indonesia pada tahun 2003 menempati peringkat ke-35 dari 46 negara dengan

    skor 411, pada tahun 2007 menempati urutan ke-36 dari 49 negara dengan skor 397,

    dan pada tahun 2011 menempati peringkat ke-36 dari 40 negara. Ini membuktikan

    bahwa matematika dianggap mata pelajaran yang sulit, baik oleh anak-anak maupun

    orang dewasa sekalipun.

    Selain di Indonesia, masalah numerisasi juga dialami oleh Negara Inggris

    yang merupakan salah satu negara paling maju di dunia. Pada sejumlah studi yang

    dilaksanakan oleh the Basic Skill Agency (Bynner dan Steedman, Bynner dan Parsons

    dalam Muijs & David Reynolds, 2008:332), cukup banyak orang Inggris ditemukan

    tidak memiliki keterampilan numerasi dasar, lebih besar daripada proporsi orang

    dewasa yang buta huruf. Padahal matematika merupakan salah satu ilmu yang

    mendasari perkembangan teknologi. Oleh karena itu, perlu adanya suatu inovasi

    pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa, khusunya dalam

    penelitian ini yaitu pada ranah kognitif.

    Salah satu pentingnya matematika juga telihat dari pernyataan yang

    diungkapkan oleh The Times dalam Muijs & David Reynolds (2008:333) bahwa

    orang dewasa dengan kualifikasi matematik setingkat sekolah menengah atas (tingkat

    “A”) di England memiliki penghasilan 10 persen lebih tinggi dibanding orang-orang

    yang tidak memiliki kualifikasi ini.

    Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan guru di SMP Negeri 22

    Semarang, hasil belajar matematika di sekolah tersebut masih rendah. Hasil ini juga

    sesuai dengan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 64 siswa di kelas VIII

  • 5

    SMP Negeri 22 Semarang diperoleh rata-rata hanya 54. Ketuntasan secara klasikal

    juga rendah, yaitu hanya 25% siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum

    (KKM). Ini membuktikan bahwa hasil belajar matematika siswa di SMP Negeri 22

    Semarang khususnya di kelas VIII masih rendah.

    Rendahnya hasil belajar siswa ini dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor

    dari dalam diri siswa maupun dari luar. Kemampuan guru dalam mengidentifikasi

    kemampuan siswa menjadi peranan yang sangat penting dalam keberhasilan

    pembelajaran yang dilakukan. Guru harus dapat menyelidiki kemampuan siswa

    supaya dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran yang cocok untuk siswa dalam

    rangka meminimalisir hambatan siswa dalam memahami materi dalam pembelajaran

    matematika. Metode dan aspek lain dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru,

    bahan ajar, sumber belajar, dan lain sebagainya juga membantu memberikan

    dorongan sehingga hambatan yang dialami oleh siswa dalam belajar matematika

    dapat dipecahkan dengan baik. Dengan kata lain, ketepatan melihat atau merasakan

    situasi, serta kemampuan guru untuk menyadari letak kesulitan siswa menjadi

    langkah awal keberhasilan guru dalam mengevaluasi kemampuan siswa, yang berarti

    juga merupakan keberhasilan siswa dalam memahami suatu konsep matematika.

    Dalam hal ini, guru betugas untuk mendiagnosis ‘penyakit’ yang dialami oleh siswa,

    dan kemudian menemukan obat yang tepat untuk menyembuhkan ‘penyakit’ tersebut.

    Menurut Widdiharto (2008:5), hakikatnya pekerjaan guru sama dengan

    pekerjaan dokter. Sebelum dokter mengobati pasien, tentunya ia akan berusaha

    mencari penyebab sakit yang diderita pasien melalui pemeriksaan secara intensif.

    Setelah penyebab sakitnya diketahui, dokter akan memberikan obat yang tepat untuk

  • 6

    penyembuhan pasien. Upaya dokter mencari penyebab sakit yang diderita pasien

    melalui pemeriksaan secara intensif inilah yang dimaksud dengan diagnosis. Oleh

    karena itu, peneliti memilih salah satu evaluasi pembelajaran siswa yaitu

    menggunakan penilaian diagnostik yang dilanjutkan terapi yang disesuaikan dengan

    kondisi siswa.

    Asesmen/ penilaian diagnostik menurut Supriyadi (2003:12-13), digunakan

    untuk mendeteksi kelemahan yang dimiliki siswa. Kelemahan ini dapat berupa materi

    yang dapat dikuasai oleh siswa maupun kelemahan fisik dan psikologis dari siswa.

    Dengan terdeteksinya adanya kelemahan yang ada, dengan sendirinya guru dengan

    segera dapat memberikan bantuan kepada siswa yang bersangkutan. Penggunaan tes

    diagnostik diantaranya untuk menyelidiki pengetahuan yang merupakan prasyarat

    siswa, memilih pengetahuan prasyarat, memilih program yang berimbang, memilih

    hubungan antar tingkah laku, dan melihat kelemahan siswa. Sedangkan menurut

    Suwarto (2013: 188), tes diagnostik berguna untuk mengetahui kesulitan belajar yang

    dihadapi siswa, termasuk kesalahan pemahaman konsep. Oleh karena itu, peneliti

    menggunakan asesmen diagnostik sebagai alat untuk mengetahui letak kesalahan

    yang dimiliki oleh siswa dalam belajar matematika.

    Menurut Widdiharto (2008:5), ada beberapa sumber atau faktor yang patut

    diduga sebagai penyebab utama kesulitan belajar siswa. Sumber itu dapat berasal dari

    dalam diri siswa sendiri maupun dari luar diri siswa. Dari dalam diri siswa dapat

    disebabkan oleh faktor biologis maupun psikologis. Dari luar diri siswa, kesulitan

    belajar dapat bersumber dari keluarga (pendidikan orang tua, hubungan dengan

    keluarga, keteladanan keluarga, dan sebagainya), keadaan lingkungan dan

  • 7

    masyarakat. Dalam hal ini, peneliti memilih asesmen diagnostik untuk melihat letak

    kesalahan yang dialami oleh siswa dalam mengerjakan soal. Dalam kata lain, peneliti

    hanya akan membatasi proses diagnostik yang diberikan pada ranah kognitifnya.

    Setelah terdeteksi letak kesalahan, peneliti akan memberikan suatu bantuan. Bantuan

    yang diberikan oleh guru kepada siswa berupa remedial teaching. Pemberian

    remedial teaching disesuaikan dengan letak kelemahan yang terdapat pada siswa.

    Selain itu, faktor lemahnya kemampuan matematika siswa diantaranya adalah

    model pembelajaran yang digunakan tidak membuat siswa aktif yang akhirnya siswa

    berkembang kemampuan matematikanya. Hasil wawancara yang dilakukan kepada

    guru matematika di SMP Negeri 22 Semarang dan dari hasil analisis RPP di sekolah

    tersebut diperoleh bahwa pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan model

    pembelajaran ekspositori. Pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru.

    Guru sebagai sumber informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Sehingga

    menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan tidak terlatih untuk

    menemukan sendiri konsep yang akan diajarkan. Hal ini berpengaruh pada hasil

    belajar siswa, karena siswa hanya menerima informasi dari guru.

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pawestri, et al. (2013:5),

    penyampaian materi oleh guru yang kurang menekankan pada pemahaman konsep

    dapat menyebabkan terjadinya kesalahan konsep atau kesalahan penerapan konsep

    karena lemahnya pemahaman konsep yang dimiliki siswa. Oleh karena itu, perlu

    adanya suatu model pembelajaran yang inovatif dan mampu mengaktifkan siswa.

    Salah satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa adalah model

    pembelajaran inkuiri. Menurut Suherman, Erman, et al. (2003: 214-215), dalam

  • 8

    model inkuiri, guru sebagai pengarah dan pembimbing, guru menjadi sumber

    informasi data yang diperlukan. Siswa masih harus mengumpulkan informasi

    tambahan, membuat hipotesis, dan mengujinya. Dengan demikian, dengan sendirinya

    siswa akan memahami materi matematika yang akan dipelajari melalui model

    pembelajaran tersebut. Ini disebabkan karena siswa menguji sendiri hipotesis yang

    sebelumnya dirumuskan oleh siswa. Oleh karena itu, peneliti memilih model

    pembelajaran inkuiri sebagai perlakuan yang diberikan kepada siswa untuk

    meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam bidang matematika.

    Sebagaimana asesmen diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi

    kelemahan yang dimiliki oleh siswa, model pembelajaran inkuiri juga cocok untuk

    mengembangkan kemampuan siswa. Baik remedial teaching berbasis asesmen

    diagnostik ataupun model pembelajaran inkuiri masing-masing memiliki kelemahan-

    kelemahan tertentu dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti menyatukan

    kedua perlakuan tersebut dalam suatu aktivitas pembelajaran guna meningkatkan

    hasil belajar siswa SMP Negeri 22 Semarang. Sehingga, peneliti tertarik untuk

    melakukan penelitian dengan judul “KEEFEKTIFAN REMEDIAL TEACHING

    BERBASIS ASESMEN DIAGNOSTIK PADA PENCAPAIAN HASIL BELAJAR

    MATEMATIKA SISWA DALAM MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI”.

  • 9

    1.2Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diidentifikasikan beberapa masalah

    sebagai berikut.

    1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa dalam menghadapi dan menyelesaikan

    masalah matematika.

    2. Kurang tepatnya tindak lanjut yang dilakukan oleh guru dengan letak kesalahan

    dan kebutuhan yang dialami siswa.

    3. Model pembelajaran yang digunakan kurang mengaktifkan dan melibatkan siswa.

    1.3Fokus Penelitian

    Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian ini dikarenakan

    keterbatasan waktu peneliti, fokus penelitian yang ingin dilakukan oleh peneliti

    adalah sebagai berikut.

    1. Ruang lingkup atau materi pokok dalam penelitian ini adalah lingkaran.

    2. Ranah yang akan diteliti letak kesulitannya hanya pada ranah kognitif, artinya

    peneliti hanya akan meneliti letak kesalahan yang dialami oleh siswa pada

    indikator tertentu.

    3. Tipe soal yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar

    matematika yang berbentuk uraian untuk tes diagnostik dan pilihan ganda untuk

    tes akhir hasil belajar matematika siswa.

    4. Model pembelajaran inkuiri yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

    pembelajaran inkuiri terbimbing.

  • 10

    1.4Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut

    1. Apakah pembelajaran dengan perlakuan remedial teaching berbasis asesmen

    diagnostik dalam model pembelajaran inkuiri efektif terhadap hasil belajar

    matematika siswa?

    2. Apakah terdapat perbedaan rata-rata antara pembelajaran dengan perlakuan

    remedial teaching berbasis asesmen diagnostik dalam model pembelajaran

    inkuiri, remedial teaching berbasis asesmen diagnostik dalam model

    pembelajaran konvensional, model pembelajaran inkuiri tanpa asesmen

    diagnostik, dan model pembelajaran konvensional tanpa asesmen diagnostik?

    1.5Tujuan Penelitian

    1. Mengetahui keefektifan dari pembelajaran dengan perlakuan remedial teaching

    berbasis asesmen diagnostik dalam model pembelajaran inkuiri efektif terhadap

    hsail belajar matematika siswa?

    2. Mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata antara pembelajaran dengan

    perlakuan remedial teaching berbasis asesmen diagnostik dalam model

    pembelajaran inkuiri, remedial teaching berbasis asesmen diagnostik dalam

    model pembelajaran konvensional, remedial teaching tidak berbasis asesmen

    diagnostik dalam model pembelajaran inkuiri, dan remedial teaching tidak

    berbasis diagnostik dalam model pembelajaran konvensional.

  • 11

    1.6Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan memiliki arti bagi peningkatan hasil belajar

    matematika siswa, sehingga akan membawa manfaat bagi pelaku dan objek

    pendidikan antara lain sebagai berikut.

    1.6.1 Manfaat bagi siswa

    a. Hasil belajar matematika siswa meningkat

    b. Kesulitan siswa kaitannya dengan hasil belajar matematika siswa dalam

    materi tertentu dapat teratasi.

    c. Siswa mudah menangkap ilmu yang diberikan karena penanganan guru

    terhadap siswa tepat berdasarkan kondisi siswa.

    d. Siswa mendapatkan penguatan yang tepat

    1.6.2 Manfaat bagi guru

    a. Guru dapat memberikan suatu remedial teaching lebih efektif dan efisien,

    karena model pembelajaran inkuiri menghasilkan persentase

    ketidaktuntasan lebih sedikit

    b. Guru dapat memberikan suatu remedial teaching yang sesuai dengan

    kondisi siswa dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

    c. Meningkatkan kemampuan guru dalam menganalisis kondisi siswa yang

    mempengaruhi hasil belajar matematika siswa.

    1.6.3 Manfaat bagi sekolah

    a. Menciptakan sekolah sebagai pusat Ilmu Pengetahuan.

  • 12

    b. Diharapkan hasil penelitian ini dijadikan pedoman bagi sekolah dalam

    mengevaluasi pembelajaran siswa.

    c. Diharapkan melalui penelitian ini, sekolah dapat memperoleh rata-rata

    belajar siswa yang lebih baik, sehingga dapat menimbulkan antusias

    masyarakat untuk memasukkan anaknya ke sekolah tersebut.

    1.6.4 Manfaat bagi peneliti

    a. Mengetahui model dan asesmen pembelajaran yang efektif dalam

    meningkatkan hasil belajar matematika siswa

    b. Memperoleh cara mengatasi rendahnya hasil belajar matematika siswa

    dengan tepat.

    c. Mendapatkan pengalaman dan pengetahuan dalam melakukan penelitian

    dan dapat melatih diri untuk menerapkan asesmen diagnostik untuk

    mengevaluasi hasil belajar matematika siswa.

    1.7Penegasan Istilah

    Agar tidak terjadi perbedaan pemahaman mengenai istilah-istilah yang

    digunakan dalam penelitian ini, maka beberapa istilah yang perlu didefinisikan

    meliputi berikut ini.

    1.7.1 Keefektifan

    Keefektifan pembelajaran dengan remedial teaching berbasis asesmen

    diagnostik dalam model pembelajaran inkuiri adalah tercapainya tujuan belajar dan

    hasil yang diharapkan sebagai akibat dari keberhasilan pembelajaran model tersebut

  • 13

    pada proses pembelajaran materi pokok lingkaran. Keefektifan berasal dari kata

    efektif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008:375), efektif berarti

    dapat membawa hasil, berhasil guna, sedangkan keefektifan memiliki arti

    keberhasilan. Mengacu pada pengertian tersebut, maka keefektifan dalam penelitian

    ini adalah tercapainya keberhasilan penggunaan perlakuan remedial teaching berbasis

    asesmen diagnostik dalam model prolem based learning terhadap kemampuan

    pemecahan masalah matematika siswa. Indikator keberhasilan pebelajaran menurut

    Depdiknas (2008) adalah keberhasilan peserta didik menyelesakan serangkaian tes

    mencapai tingkat keberhasilan rata-rata 60% dan tingkat ketercapaian kompetensi

    ideal adalah 75%.

    Keefektifan yang dimaksud dalam penelitian ini dapat dilihat dari beberapa

    hal yaitu sebagai berikut.

    a. Pembelajaran dengan remedial teaching berbasis asesmen diagnostik dalam

    model pembelajaran inkuiri tuntas secara individual yaitu rata-rata memenuhi

    ketuntasan belajar yaitu lebih dari atau sama dengan 75 yang disesuaikan dengan

    kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan oleh pihak SMP Negeri 22

    Semarang.

    b. Ketuntasan klasikal hasil belajar matematika siswa yang diberikan perlakuan

    berupa remedial teaching berbasis asesmen diagnostik dalam model pembelajaran

    inkuiri lebih dari 75%. Hal ini sesuai dengan pernyataan Masrukan (2014: 18)

    bahwa ditetapkan kriteria sekurang-kurangnya 75% peserta didik yang mengikuti

    pembelajaran mencapai kriteria tertentu (KKM), pembelajaran untuk kompetensi

    berikutnya dilanjutkan. Batasan ini merupakan batasan minimal, dengan asumsi

  • 14

    bahwa ketidaktuntasan siswa melebihi 25% akan memberatkan guru dalam

    melakukan pembelajaran remedial (remedial teaching) atau pembelajaran korektif

    (corrective instruction).

    c. Rata-rata hasil belajar matematika siswa dengan perlakuan remedial teaching

    berbasis asesmen diagnostik lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa

    dengan perlakuan asesmen formatif

    d. Rata-rata hasil belajar matematika siswa dengan perlakuan model pembelajaran

    inkuiri lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa dengan perlakuan

    model pembelajaran konvensional

    e. Rata-rata hasil belajar matematika siswa menggunakan perlakuan remedial

    teaching berbasis asesmen diagnostik dalam model pembelajaran inkuiri lebih

    tinggi daripada pembelajaran dengan menggunakan remedial teaching berbasis

    asesmen diagnostik dalam model pembelajaran konvensional, model

    pembelajaran inkuiri tanpa asesmen diagnostik, maupun model pembelajaran

    konvensional tanpa asesmen diagnostik.

    1.7.2 Remedial Teaching

    Remedial teaching yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu bentuk

    terapi pembelajaran yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil asesmen

    diagnostik terhadap letak kesalahan yang dialami oleh siswa. Sehingga, remedial

    yang diberikan kepada setiap siswa dapat berbeda tergantung pada kelemahan atau

    kesulitan yang dialami oleh siswa. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Sugiyanto

    (125) mengenai pengajaran remedial yaitu suatu proses kegiatan pelaksanaan

    program belajar mengajar khusus bersifat individual, diberikan kepada siswa yang

  • 15

    mengalami kesulitan belajar, yang bersifat mengoreksi (menyembuhkan) siswa yang

    mengalami gangguan belajar tersebut sehingga dapat mengikuti proses belajar

    mengajar secara klasikal kembali untuk mencapai prestasi optimal. Pada penelitian

    ini, remedial teaching yang diberikan hanya akan menyembuhkan peserta didik

    dalam ranah kognitifnya saja. Ini berarti bahwa peneliti hanya akan meneliti

    kesalahan peserta didik dalam mengerjakan soal dengan indikator tertentu, dan

    berusaha memberikann remedial teaching berupa penyembuhan terhadap indikator

    tersebut.

    1.7.3 Asesmen Diagnostik

    Asesmen diagnostik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu bentuk

    evaluasi pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur/ mengetahui letak kesalahan

    yang dihadapi oleh objek penelitian dalam hal ini adalah siswa SMP Negeri

    Semarang dalam materi pokok lingkaran. Instrumen yang digunakan dalam asesmen

    diagnostik pada penelitian ini yaitu pertanyaan dalam bentuk uraian.

    1.7.4 Hasil Belajar Matematika

    Menurut Rifa’i (2012:69), hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang

    diperoleh pembelajar setelah mengalami kegiatan belajar. Hasil belajar yang diukur

    adalah nilai siswa pada materi pokok lingkaran, baik secara kognitif, afektif, maupun

    psikomotorik.

    Namun, dalam penelitian ini, peneliti membatasi pembahasan secara khusus

    hanya pada ranah kognitif saja dengan penekanan pada bentuk tes tertulis. Dengan

    demikian, istilah hasil belajar mengacu pada tes prestasi belajar pada ranah ukur

    kognitif dalam bentuk tertulis.

  • 16

    1.7.5 Model Pembelajaran

    Model Pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kerangka

    konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

    pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai

    pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan

    dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Dengan demikian aktivitas pembelajaran

    benar-benar merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara sistematis. Dalam

    penelitian ini model pembelajaran digunakan untuk membuat suatu suasana belajar

    dan proses pembelajaran dengan tujuan hasil belajar siswa meningkat dan mencapai

    indikator pembelajaran yang ditetapkan. Model pembelajaran yang diteliti dalam

    penelitian ini adalah model pembelajaran inkuiri.

    1.7.6 Model Pembelajaran Inkuiri

    Dalam penelitian ini, model pembelajaran yang diteliti salah satunya adalah

    model pembelajaran inkuiri. Model pembelajaran inkuiri merupakan model

    pembelajaran yang berpusat pada siswa. Model pembelajaran inkuiri yang digunakan

    pada penelitian ini adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing. Model ini dipilih

    karena menurut pendapat dari Gormally, et al., sebagaimana dikutip oleh Ari, Ni Md,

    et al. (2013), model pembelajaran inkuiri terbimbing memberikan arahan kepada

    siswa yang belum siap mengatasi masalah inkuiri tanpa dukungan karena kurangnya

    pengalaman dan pengetahuan atau belum mencapai tingkat perkembangan kognitif

    yang diperlukan untuk berpikir abstrak.

  • 17

    1.8Sistematika Penulisan Skripsi

    Sistematika penulisan tentang isi keseluruhan skripsi ini terdiri dari bagian

    awal skripsi, bagian inti skripsi, dan bagian akhir skripsi.

    1. Bagian awal skripsi berisi tentang halaman judul, abstrak, halaman pengesahan,

    halaman motto dan persembahan, prakata, daftar isi, dan daftar lampiran.

    2. Bagian inti skripsi terdiri dari lima bab, yaitu sebagai berikut.

    BAB I Pendahuluan, mengemukakan tentang latar belakang masalah,

    rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penegasan istilah,

    dan sistematika penulisan.

    BAB II Landasan Teori, membahas teori yang melandasi permasalahan

    skripsi serta penjelasan yang merupakan landasan teoritis yang

    diterapkan dalam skripsi, uraian materi pokok bahasan yang terkait

    dengan pelaksanaan penelitian dan hipotesis penelitian.

    BAB III Metode Penelitian, meliputi metode penentuan objek penelitian,

    metode pengumpulan data, instrumen penelitian, analisis hasil uji

    coba instrumen, dan analisis data penelitian.

    BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi semua hasil penelitian yang

    dilakukan dan pembahasannya.

    BAB V Penutup, mengemukakan simpulan hasil penelitian dan saran- saran

    yang diberikan peneliti berdasarkan simpulan.

    3. Bagian akhir skripsi, berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

  • 18

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1Landasan Teori

    2.1.1 Asesmen Diagnostik

    2.1.1.1 Pengertian Asesmen

    Istilah asesmen berasal dari Bahasa Inggris yaitu assement yang berarti

    penilaian suatu keadaan (Haryanto, 2010:1). Sedangkan menurut Wahyudi (2010),

    asesmen/ penilaian merupakan suatu proses pengambilan keputusan dengan

    menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar

    menggunakan instrumen tes maupun nontes. Asesmen atau penilaian menurut

    Mardapi (2014:17) merupakan rangkaian kegiatan dalam melaksanakan pembelajaran

    di pendidikan dasar dan menengah, dan pendidikan tinggi. Sedangkan menurut

    Arends sebagaimana dikutip oleh Muijs & David Reynolds (2008:361), asesmen

    mengacu pada semua informasi yang diperoleh guru tentang siswa di kelas

    berdasarkan pengetesan formal, yaitu: esai dan pekerjaan rumah atau secara informal:

    obervasi atau interaksi.

    Menurut Mardapi (2014:17), ada empat istilah yang sering digunakan

    berkaitan dengan kegiatan penilaian yaitu pengukuran, pengujian, penilaian, dan

    evaluasi. Pertama adalah pengukuran, yaitu penetapan angka terhadap suatu objek

    atau gejala dengan cara sistematik (Allen & Yen, 1979). Kedua adalah pengujian,

    yaitu kegiatan untuk mengetahui pencapaian belajar atau kompetensi yang dicapai

  • 19

    peserta didik. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tes yang terdiri atas

    sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah. Ketiga adalah

    penilaian, yaitu kegiatan mengumpulkan informasi tentang kualitas atau kuantitas

    perubahan pada peserta didik. Penilaian juga diartikan sebagai kegiatan menafsirkan

    data hasil pengukuran, misalnya tinggi, rendah, baik, buruk, indah, jelek, dan

    sebagainya. Penilaian berfokus pada individu sedang evaluasi berfokus pada

    kelompok atau kelas. Keempat adalah evaluasi, yaitu merupakan salah satu rangkaian

    kegiatan dalam meningkatkan kualitas, kinerja, atau produktivitas suatu lembaga

    dalam melaksanakan programnya. Kegiatan evaluasi sering menggunakan judgment

    terhadap hasil suatu penilaian. Menurut Haryanto (2010:2), ada beberapa istilah lain

    yang berkaitan dengan asesmen, yaitu pengujian (testing) dan diagnosa. Kedua istilah

    ini memang berhubungan erat dengan istilah asesmen, tetapi bukan sinonim. Testing

    adalah pemberian seperangkat pertanyaan kepada peserta dalam kondisi sangat

    terstruktur. Respon yang diperoleh dari tes sedapat mungkin berupa data kuantitatif,

    mungkin berupa angka, daftar ketrampilan yang telah dikuasai, dan sebagainya.

    Testing hanya merupakan salah satu strategi dalam asesmen pendidikan untuk

    mengumpulkan informasi tentang ALB. Diagnosa adalah proses penentuan penyebab

    penyakit atau kelainan dan mendiskripsikan penyembuhan yang cocok. Jenis penyakit

    atau kelainan dinyatakan dalam satu label, misalnya schizoid, dan label tersebut sudah

    menunjukkan implikasi penyembuhan. Stecher, et al. dalam Syahrul (2010:249)

    menyatakan bahwa ada tiga tujuan asesmen pendidikan dimana ketiganya relevan

    dengan pendidikan teknologi dan kejuruan, yakni (a) untuk mengembangkan

  • 20

    pembelajaran dan pengajaran, (b) mensertifikasi kemampuan individu, dan (c)

    mengevaluasi keberhasilan program.

    2.1.1.2 Tujuan Asesmen

    Asesmen pembelajaran memiliki dua tujuan, yaitu tujuan isi dan tujuan proses

    (Herman, Aschbacher, and Winter dalam Rifa’I & Anni, 2012:219). Menurut

    Achmad Rifa’I dan Catharina Tri Anni (2012:219), asesmen yang berkaitan dengan

    tujuan isi digunakan untuk menentukan seberapa jauh peserta didik telah mempelajari

    pengetahuan dan ketrampilan spesifik. Dalam hal ini asesmen harus berfokus pada

    hasil belajar peserta didik. Asesmen yang berkaitan dengan proses digunakan untuk

    mendiagnosis kekuatan dan kelemahan peserta didik serta merencanakan

    pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peserta didik

    2.1.1.3 Prinsip-prinsip Asesmen

    Ada tujuh prinsip dalam menerapkan asesmen belajar menurut Achmad Rifa’I

    dan Catharina Tri Anni (2012:221-223). Tujuh prinsip tersebut adalah sebagai

    berikut.

    a. Tujuan utama asesmen adalah memperbaiki belajar peserta didik.

    b. Asesmen bertujuan untuk mendukung belajar peserta didik.

    c. Objektif bagi semua peserta didik.

    d. Kolaborasi professional.

    e. Partisipasi komite sekolah dalam pengembangan asesmen.

    f. Keteraturan dan kejelasan mengenai asesmen.

    g. Peninjauan kembali dan perbaikan asesmen.

  • 21

    2.1.1.4 Pengertian Diagnostik

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia v1.1, diagnosis merupakan: (1)

    penentuan jenis penyakit dengan cara meneliti (memeriksa) gejala-gejalanya; (2)

    pemeriksaan terhadap suatu hal. Sedangkan arti mendiagnosis adalah menentukan

    jenis penyakit dengan cara meneliti atau memeriksa gejalanya. Dengan mengambil

    arti tersebut, pengertian diagnostik dalam bidang pendidikan adalah suatu cara untuk

    menentukan kesulitan yang dialami oleh siswa supaya dapat ditentukan terapi yang

    sesuai dengan kesulitan yang dialami oleh siswa tersebut. Kesulitan yang hendak

    dipantau adalah kesulitan yang terjadi pada proses belajar yaitu kesulitan materi

    pelajaran. Proses itu tidak dapat diamati, namun dapat diketahui atau disimpulkan

    melalui jawaban siswa atau soal-soal tes. Dengan tes diagnostik ditelusuri proses

    mental yang berlangsung pada waktu siswa menyelesaikan soal. Apabila penyebab itu

    telah ditemukan maka dapat diupayakan perbaikannya (Silverius dalam Suwarto,

    2013: 92).

    Menurut Suwarto (2013: 92), kesulitan belajar adalah kegagalan dalam

    mencapai tujuan belajar, ditandai dengan prestasi belajar yang rendah (nilai yang

    diperoleh kurang dari tujuh puluh lima). Siswa yang mempunyai kesulitan belajar

    adalah siswa yang tidak dapat mencapai tingkat penguasaan yang diperlukan sebagai

    prasyarat untuk belajar ditingkat berikutnya. Sehingga siswa tersebut perlu diadakan

    remidiasi untuk materi yang masih kurang tersebut.

    2.1.1.5 Pengertian Asesmen Diagnostik

    Mengatasi kesulitan belajar, perlu adanya asesmen yang tepat untuk

    mengidentifikasi letak kesulitan belajar dalam hasil belajar matematika siswa. Dalam

  • 22

    hal ini, peneliti menggunakan asesmen/ penilaian diagnostik. Instrumen yang

    digunakan adalah tes diagnostik. Menurut Bruecker & Melby sebagaimana dikutip

    oleh Suwarto (2013:189), tes diagnostik digunakan untuk menentukan elemen-

    elemen dalam suatu mata pelajaran yang mempunyai kelemahan-kelemahan khusus

    dan menyediakan alat untuk menemukan penyebab kekurangan tersebut. Hughes

    dalam Suwarto (2013:189) menyatakan bahwa tes diagnostik dapat digunakan untuk

    mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa dalam belajar. Zhongbao Zhao (2013:41-

    45) menyatakan bahwa tes diagnostik utamanya adalah untuk mengetahui kekuatan

    dan kelemahan siswa dan memberi masukan kepada guru dan siswa untuk membuat

    keputusan terkait dengan perbaikan proses mengajar dan proses belajar. Selanjutnya

    Leighton, Jacqueline P & Mark J. Gierl (2007:3) menyatakan bahwa asesmen

    diagnostik kognitif dirancang untuk mengukur struktur pengetahuan khusus dan

    keterampilan pengolahan pada siswa sehingga dapat memberikan informasi tentang

    kekuatan dan kelemahan kognitif mereka. Tujuan penggunaan tes ini adalah untuk

    menentukan pengajaran yang perlu dilakukan dimasa selanjutnya. Tes diagnostik

    adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi kesulitan belajar.

    Menurut Mehrens & Lehmann dalam Suwarto (2013: 190), tes diagnostik