Top Banner
KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN POHON MASALAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP Skripsi Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidkan Fisika Oleh Nartini Lestari 4201411039 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
270

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Mar 30, 2019

Download

Documents

vuthien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

LEARNING BERBANTUAN POHON MASALAH

DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS SISWA SMP

Skripsi

Disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidkan Fisika

Oleh

Nartini Lestari

4201411039

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

ii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Keefektifan Pembelajaran

Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP” bebas plagiat, dan apabila di kemudian

hari terbukti terdapat plegiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima

sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 3: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

iii

Page 4: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Ilmu pengetahuan tanpa agama lumpuh, agama tanpa ilmu pengetahuan buta

(Albert Enstein).

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan (QS. Al-insyirah: 5-6)

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. Ar-

Rahman: 77).

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil, kita baru yakin

kalau kita berhasil melakukannya dengan baik.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk Bapak Soekimin,

Almh. Ibu Saniyem, kakak-kakakku, Irfan Al

Ayubbi, sahabat-sahabatku serta teman-teman

pendidikan Fisika 2011 tercinta yang selalu

memberikan doa dan dukungan.

Page 5: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

v

PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan

rahmat dan hidayah-Nya serta sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW. Atas petunjuk dan pertolongan-Nyalah sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Keefektifan Pembelajaran Problem Based

Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kritis Siswa SMP”. Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dan

bimbingan berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima

kasih kepada.

1. Kedua orang tua dan kakak-kakak tercinta yang selalu memberikan doa dan

semangat;

2. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang;

3. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam (FMIPA) Universitas Negeri Semarang;

4. Dr. Khumaedi, M.Si. Ketua Jurusan Fisika;

5. Drs. Sukiswo Supeni Edie, M.Si. dan Prof. Dr. Hartono, M.Pd. Pembimbing

yang telah memberikan arahan dan bimbingan;

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Fisika yang telah memberikan bekal ilmu

kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini;

7. Asikin, M.Pd. Kepala SMP Negeri 2 Boja yang telah memberi izin penelitian;

8. Winda Agustina dan Andika Kusumawati. Guru fisika kelas VIII SMP Negeri

2 Boja yang telah membimbing selama penelitian;

Page 6: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

vi

9. Guru-guru, karyawan, dan siswa SMP Negeri 2 Boja yang telah membantu

proses penelitian;

10. Teman-teman kos Lestari (Novi, Mba Sasti, Dany, Mike) yang selalu

mendukung, membantu, dan memberikan motivasi;

11. Sahabat-sahabatku (Cahya, Mba Lusi, Irma, Destianna, Wina, Eca, Desi, Diaz,

Anis, Putri) yang selalu menemani dan memberikan doa;

12. Irfan Al Ayubbi yang selalu memberikan doa, semangat dan dukungan;

13. Seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Terima

kasih.

Semarang, Agustus 2015

Penulis

Page 7: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

vii

ABSTRAK

Lestari, Nartini. 2015. Keefektifan Pembelajaran Problem based learning

Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Siswa SMP. Skripsi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Drs. Sukiswo Supeni Edie,

M.Si. & Prof. Dr. Hartono, M.Pd.

Kata kunci: pembelajaran PBL, pohon masalah, kemampuan berpikir kritis

Kemampuan berpikir kritis diperlukan untuk pemecahan masalah dalam

pembelajaran fisika. Oleh karena itu siswa dituntut untuk memiliki kemampuan

berpikir kritis. Permasalahan dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir

kritis siswa yang perlu ditingkatkan. Pemilihan dan pelaksanaan model

pembelajaran serta media yang tepat oleh guru akan membantu guru dalam

membelajarkan fisika, sehingga siswa dapat memahami dengan jelas setiap materi

yang disampaikan, meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya, dan akhirnya

mampu memecahkan setiap permasalahan yang muncul pada materi. Model

pembelajaran yang dapat membantu siswa berlatih berpikir kritis diantaranya

model PBL berbantuan pohon masalah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah pembelajaran PBL

berbantuan pohon masalah efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis

siswa. Dikatakan efektif apabila pada tes kemampuan berpikir kritis lebih dari

50% siswa memperoleh nilai minimal 70, dengan skor gain >0,3 dan mencapai

persentase rata-rata kemampuan berpikir kritis mencapai 50%. Populasi

penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP N 2 Boja tahun ajaran

2014/2015. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII B dan C sebagai

kelompok eksperimen dan kelas VIII F sebagai kelompok kontrol. Metode

pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan tes.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran PBL berbantuan pohon

masalah efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Persentase

rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa meningkat sebesar 20% dari pretest

sampai posttest, dengan skor gain sebesar 0,36 kategori sedang. Pada kelompok

eksperimen skor gain aspek memberikan sederhana, membangun ketrampilan

dasar, menyimpulkan, memberikan penjelasan lanjut, dan mengatur strategi dan

teknik masing-masing sebesar 0,06; 0,33; 0,42; 0,43; 0,43; sedangkan pada

kelompok kontrol sebesar 0,28; 0,31; 0,34; 0,25; dan 0,24. Perbedaan rata-rata

peningkatan kemampuan berpikir kritis tersebut dikarenakan adanya perbedaan

perlakuan pada kelompok eksperimen menggunakan pembelajaran PBL

berbantuan pohon masalah dan pada kelompok kontrol menggunakan

pembelajaran ekpositori. Berdasarkan hasil uji perbedaan dua rata-rata

menunjukan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dengan pembelajaran PBL

berbantuan pohon masalah lebih tinggi daripada kemampuan berpikir kritis siswa

dengan pembelajaran ekspositori. Disarankan bahwa pembelajaran PBL

berbantuan pohon masalah dapat digunakan sebagai alternatif model pembelajaran

untuk menumbuhkembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.

Page 8: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

viii

ABSTRACT

Lestari, Nartini. 2015. The Effectiveness of Tree Diagram-Assisted Problem

Based Learning in Improving Students’ Critical Thinking Skill of Junior High

School Students. Final Project, Department of Physics, Faculty of Mathematics

and Natural Sciences of State University of Semarang. Supervisor Drs. Sukiswo

Supeni Edie, M.Si. and Prof.Dr.Hartono, M.Pd.

Keyword: PBL learning, tree diagram, critical thinking skill

Critical thinking skill is one of the objectives in learning physics.

Therefore, students are required to have the ability to think critically. The

problem in this research was the students’ critical thinking skill need to be

improved. The selection and implementation of learning models and also

appropriate media that was used by teachers would assist teachers in teaching

physics, so that students can understand the material given well, improve their

critical thinking skills, and finally able to solve any problems that arise of the

studied material. One of the learning model that can help students in thinking

critically was model of tree diagram-assisted PBL.

The purpose of this study was to analyze whether PBL-assisted learning

problem tree is effective in improving students' critical thinking skills. Said to be

effective if the critical thinking skills tests more than 50% of students scored at

least 70, with a score gain of > 0.3 and reached the average percentage of critical

thinking skills achieve ≥50%. The study population was all class VIII SMP N 2

Boja academic year 2014/2015. The sample in this research is class VIII B and C

as the experimental group and class VIII F as a control group. Methods of data

collection methods and test documentation.

The results showed that PBL-assisted learning tree diagram is effective in

improving students' critical thinking skills. The average percentage of students'

critical thinking skills increased by 20% from pretest to posttest, with a score of

0.36 gain medium category. In the experimental group scores gain aspect

provides a simple, build basic skills, concluded, provide further explanation, and

a set of strategies and techniques respectively of 0.06; 0.33; 0.42; 0.43; 0.43;

whereas in the control group of 0.28; 0.31; 0.34; 0.25; and 0.24. The difference in

average increase in critical thinking skills is due to the difference of treatment in

the experimental group using PBL-assisted learning tree diagram in the control

group using ekpositori learning. Based on the test results of two average

difference shows that the critical thinking skills of students with learning-assisted

PBL problem tree is higher than the critical thinking skills of students with

expository. It is suggested that PBL-assisted learning tree diagram can be used as

an alternative model of learning to develop students' critical thinking skills

Page 9: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PERNYATAAN ...................................................................................................... ii

PENGESAHAN ..................................................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

PRAKATA ............................................................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 4

1.3 Batasan Masalah ............................................................................................ 4

1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5

1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5

1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5

1.7 Penegasan Istilah

1.7.1 Keefektifan .......................................................................................... 6

1.7.2 Kemampuan Berpikir Kritis ................................................................ 7

1.7.3 Pohon Masalah .................................................................................... 7

Page 10: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

x

1.7.4 Problem Based Learning (PBL) .......................................................... 7

1.7.5 Pembelajaran Ekspositori .................................................................... 7

1.8 Sistematika Penulisan Skripsi ....................................................................... 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Belajar ................................................................................................ 9

2.1.1.1 Teori Vigotsky ....................................................................... 10

2.1.1.2 Teori Brunner ....................................................................... 11

2.1.1.3 Teori Belajar Konstruktivisme .............................................. 12

2.1.2 Berpikir Kritis ................................................................................... 14

2.1.3 Pohon Masalah .................................................................................. 17

2.1.4 Problem Based Learning (PBL) ........................................................ 19

2.1.4.1 Pengertian dan Karakteristik Problem Based Learning ...... 19

2.1.4.2 Tujuan, Kelebihan, dan Kekurangan PBL ............................ 21

2.1.4.3 Langkah-langkah Pembelajaran PBL .................................. 24

2.1.4.4 Langkah Pembelajaran Fisika dengan Model Pembelajaran

PBL Berbantuan Pohon Masalah ......................................... 27

2.1.5 Pembelajaran Ekspositori .................................................................. 28

2.2 Materi Tekanan Zat Cair ............................................................................. 32

2.2.1 Tekanan Hidrostatis ........................................................................... 32

2.2.2 Hukum Pascal .................................................................................... 32

2.2.3 Bejana Berhubungan ......................................................................... 33

2.2.4 Prinsip Archimedes ........................................................................... 33

2.3 Penelitian Relevan ....................................................................................... 35

Page 11: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

xi

2.4 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 35

2.5 Hipotesis ...................................................................................................... 39

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Subjek Penelitian

3.1.1 Desain Penelitian ............................................................................... 40

3.1.2 Populasi ............................................................................................. 43

3.1.3 Sampel dan Teknik Sampling ........................................................... 44

3.1.4 Variabel Penelitian ............................................................................ 45

3.2 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 46

3.2.2 Materi ................................................................................................ 47

3.2.3 Instrumen Penelitian .......................................................................... 47

3.2.4 Analisis Data Uji Coba Instrumen .................................................... 48

3.2.4.1 Analisis Validitas Item .......................................................... 48

3.2.4.2 Analisis Reliabilitas Tes........................................................ 49

3.2.4.3 Analisis Taraf kesukaran ...................................................... 50

3.2.4.4 Analisis Daya Pembeda ........................................................ 52

3.2.5 Penentuan Instrumen ......................................................................... 53

3.2.6 Analisis Data Awal ............................................................................ 54

3.2.6.1 Uji Normalitas ...................................................................... 54

3.2.6.2 Uji Homogenitas ................................................................... 56

3.2.7 Analisis Data Akhir ........................................................................... 57

3.2.7.1 Uji Normalitas ...................................................................... 57

Page 12: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

xii

3.2.7.2 Uji Homogenitas ................................................................... 57

3.2.7.3 Analisis Hasil Tes Berpikir Kritis ......................................... 58

3.2.7.4 Uji N-Gain (Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis) ....... 59

3.2.7.5 Uji Hipotesis II (Uji Perbedaan Rata-Rata Satu Pihak) ...... 59

3.3 Indikator Pencapaian .................................................................................. 61

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................... 62

4.1.1 Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 62

4.1.2 Hasil Analisis Data Akhir ................................................................. 62

4.1.2.1 Uji Normalitas ...................................................................... 63

4.1.2.2 Uji Homogenitas ................................................................... 63

4.1.2.3 Hasil Pretest dan Posttest ..................................................... 64

4.1.2.4 Uji N-Gain ............................................................................ 65

4.1.2.5 Hasil Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ................ 66

4.1.2.6 Uji Hipotesis 2 ...................................................................... 67

4.2 Pembahasan ................................................................................................. 67

4.2.1 Pelaksanaan Pembelajaran ................................................................ 68

4.2.1.1 Pelaksanaan Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Berbantuan Pohon Masalah ................................................. 69

4.2.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Ekspositori ............................... 74

4.2.2 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ................................................... 77

4.2.1 Uji Hipotesis 2 (Uji Kesamaan Dua Rata-rata) ................................. 88

BAB 5 PENUTUP

5.1 Simpulan ...................................................................................................... 92

Page 13: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

xiii

5.2 Saran ............................................................................................................ 92

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 94

LAMPIRAN ........................................................................................................... 97

Page 14: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Sintaksis untuk PBL ......................................................................................... 26

2.2 Perbandingan Komponen Pembelajaran PBL Berbantuan Pohon Masalah

dengan Pembelajaran Ekspositori ................................................................... 31

3.1 Desain Penelitian ............................................................................................. 40

3.3 Kriteria Taraf Kesukaran.................................................................................. 51

3.4 Kriteria Daya Pembeda .................................................................................... 53

3.5 Kriteria Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis................................................ 58

4.1 Analisis Deskriptif Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis ..................... 64

4.2 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Masing-masing Aspek ............................. 65

4.3 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa tiap Indikator ............................................ 66

Page 15: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................................... 38

3.1 Langkah Penelitian ........................................................................................... 43

4.1 Grafik Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ....................................................... 65

4.2 Grafik Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Masing-masing Aspek .................. 66

Page 16: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Nama Siswa Kelompok Eksperimen .............................................. 97

2. Daftar Nama Siswa Kelompok Kontrol ..................................................... 99

3. Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba ......................................................... 100

4. Nilai UAS Fisika ...................................................................................... 101

5. Uji Normalitas Data Awal ........................................................................ 105

6. Uji Homgenitas Data Awal ...................................................................... 107

7. Penggalan Silabus .................................................................................... 109

8. Kisi-kisi Soal Uji Coba ............................................................................ 111

9. Soal Uji Coba ........................................................................................... 129

10. Perhitungan Validitas Butir Soal .............................................................. 136

11. Perhitungan Reliabilitas Butir Soal .......................................................... 140

12. Perhitungan Taraf Kesukaran Butir Soal ................................................. 143

13. Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal .................................................... 147

14. Hasil Analisis Data Soal Uji Coba ........................................................... 151

15. Kisi-kisi Soal Pre-test Kemampuan Berpikir Kritisi ............................... 153

16. Soal Pre-test Kemampuan Berpikir Kritis ............................................... 164

17. Kisi-kisi Soal Post-test kemampuan Berpikir Kritis ................................ 168

18. Soal Post-test Kemampuan Berpikir Kritis .............................................. 177

19. RPP Kelompok Eksperimen ..................................................................... 181

20. RPP Kelompok Kontrol ........................................................................... 182

21. Lembar Diskusi Siswa ............................................................................. 201

22. Rancangan Pohon Masalah ...................................................................... 211

Page 17: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

xvii

23. Jawaban Pohon Masalah .......................................................................... 216

24. Hasil Pre-test Kemampuan Berpikir Kritis ............................................. 221

25. Hasil Post-test Kemampuan Berpikir Kritis ........................................... 224

26. Uji Normalitas Data Akhir ....................................................................... 227

27. Uji Homogenitas Data Akhir ................................................................... 229

28. Perhitungan Nilai Gain ............................................................................. 231

29. Uji Kesamaan Dua Rata-rata .................................................................... 237

30. Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis....................................... 239

31. Dokumentasi ............................................................................................ 243

32. Surat Penetapan Dosen Pembimbing ....................................................... 244

33. Surat Izin Observasi ................................................................................. 245

34. Surat Keterangan Observasi ..................................................................... 246

35. Surat Izin Penelitian ................................................................................. 247

36. Surat Keterangan Penelitian ..................................................................... 248

37. Daftar Luas Daerah Lengkungan Normal Standart .................................. 249

38. Daftar D Tabel Komolgorov-Sminorv ..................................................... 250

39. Daftar X2

Tabel......................................................................................... 251

40. Daftar r Tabel ........................................................................................... 252

41. Daftar t Tabel ........................................................................................... 253

Page 18: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hasil observasi tanggal 10 Januari 2015 dan wawancara terhadap guru IPA

Fisika kelas VIII SMP N 2 Boja, diketahui bahwa proses pembelajaran Fisika di

kelas VIII masih menekankan pengetahuan dan pemahaman materi. Guru selama

ini lebih banyak memberikan latihan mengerjakan soal-soal pada LKS atau buku

paket. Aktivitas yang terjadi di kelas umumnya masih menempatkan guru sebagai

satu-satunya sumber informasi yang membuat siswa menjadi bertambah

pengetahuannya. Banyak teman-teman guru di berbagai jenjang pendidikan yang

asyik mengelola kelasnya dengan pembelajaran satu arah antar guru dengan siswa,

sehingga interaksi antar siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru tidak

berlangsung secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran yang

ditetapkan (Rusmono, 2014: 2). Hal ini menyebabkan siswa kurang terlatih

mengembangkan kemampuan berpikir dalam memecahkan masalah dan

menerapkan konsep-konsep yang dipelajari di sekolah ke dalam dunia nyata.

Fisika merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sains, dengan demikian

mempunyai karakteristik yang tidak berbeda dengan sains pada umumnya.

Pembelajaran sains termasuk fisika, lebih menekankan pada pemberian

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi, agar siswa mampu

menjelajahi dan memahami alam sekitar secara alamiah. Pendidikan sains

Page 19: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

2

diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk

memperoleh pemahaman yang lebih mendasar tentang alam sekitar (Yulianti &

Wiyanto, 2009: 2). Fisika menerangkan gejala-gejala alam sesederhana mungkin

dan berusaha menemukan hubungan antara kenyataan-kenyataan. Persyaratan

dasar untuk pemecahan persoalannya ialah mengamati gejala-gejala tersebut

(Sambada, 2012: 39).

Kenyataannya siswa masih kesulitan dalam menerapkan pengetahuan yang

dimiliki dalam kehidupan sehari-hari. Jika prinsip penyelesaian masalah

diterapkan dalam pembelajaran, maka siswa dapat terlatih dan membiasakan

berpikir kritis secara mandiri. Berpikir kritis dibutuhkan agar siswa dapat

mengahadapi tantangan yang akan terjadi dalam kehidupan. Berpikir kritis

merupakan sebuah proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan

mental seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk,

menganalisis asumsi, dan melakukan penelitian ilmiah. Berpikir kritis adalah

kemampuan untuk berpendapat dengan cara yang terorganisasi. Berpikir kritis

merupakan kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematis bobot pendapat

pribadi dan pendapat orang lain (Johnson, 2014: 183).

Menurut Sizer, sebagaimana dikutip oleh Johnson (2014: 181), sekolah

artinya menggunakan pikiran dengan baik, berpikir kreatif menghadapi persoalan-

persoalan penting, serta menanamkan kebiasaan untuk berpikir. Pembelajaran

disekolah sebaiknya melatih siswa untuk menggali dan meningkatkan kemampuan

dalam mencari, mengolah, dan menilai berbagai informasi secara kritis. Proses

pembelajaran di sekolah, siswa tidak sekedar mendengarkan ceramah guru atau

Page 20: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

3

berperan serta dalam diskusi, tetapi siswa juga diminta menghabiskan waktunya

di perpustakaan, di situs web atau terjun di tengah-tengah masyarakat. Menurut

Dewey, sekolah merupakan laboratorium untuk pemecahan masalah kehidupan

nyata, karena setiap siswa memiliki kebutuhan untuk menyelidiki lingkungan

mereka dan membangun secara pribadi pengetahuannya (Rusmono, 2014: 74).

Salah satu upaya mendorong terjadi proses pembelajaran dengan hasil belajar

yang optimal bagi pengembangan seluruh potensi anak diperlukan strategi

pembelajaran yang menyenangkan. Menurut Reigeluth, sebagaimana dikutip

Rusmono (2014: 21), menyatakan definisi strategi pembelajaran merupakan

pedoman umum (blueprint) yang berisi komponen-komponen yang berbeda dari

pembelajaran agar mampu mencapai keluaran yang diinginkan secara optimal di

bawah kondisi-kondisi yang diciptakan.

Salah satu strategi pembelajaran adalah pemilihan model pembelajaran.

Model pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa

agar mampu memecahkan masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-

hari adalah model Problem Based Learning. Model Problem Based Learning

(PBL) menawarkan kebebasan siswa dalam proses pembelajaran. Untuk membuat

pembelajaran lebih menyenangkan dan siswa tertarik maka diperlukan media yang

tepat dan kreatif. Peneliti memilih media berupa pohon masalah yang dirancang

dalam bentuk menarik untuk memacu minat dan kemampuan berpikir siswa.

Pohon masalah digunakan siswa untuk menghubungkan sebab-akibat dari suatu

permasalahan.

Page 21: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

4

Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian tentang “Keefektifan

Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diidentifikasikan permasalahan-

permasalahan sebagai berikut:

(1) Kurangnya kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah fisika di

SMP N 2 Boja.

(2) Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah cenderung berpusat

pada guru.

(3) Siswa masih kesulitan dalam menerapkan pengetahuan yang dimiliki dalam

kehidupan sehari-hari.

(4) Kurangnya penerapan metode pembelajaran yang melibatkan siswa untuk

mencoba mencari sendiri pengetahuan atau informasi yang mereka

butuhkan.

1.3 Batasan Masalah

Batasan-batasan masalah pada penelitian ini antara lain:

a. Objek yang akan diteliti adalah kemampuan berpikir kritis siswa.

b. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP N 2 Boja.

c. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian adalah Problem Based

Learning (PBL) berbantuan pohon masalah.

d. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah materi Tekanan Zat Cair.

Page 22: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

5

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan

permasalahannya yaitu,

1. Apakah pembelajaran Problem Based Learning berbantuan pohon masalah

efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII

SMP N 2 Boja?

2. Apakah kemampuan berpikir kritis siswa dengan model PBL berbantuan

pohon masalah lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan berpikir kritis

siswa dengan pembelajaran ekspositori?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis apakah pembelajaran Problem Based Learning berbantuan

pohon masalah efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis

siswa kelas VIII SMP N 2 Boja.

2. Menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa dengan model PBL

berbantuan pohon masalah dan kemampuan berpikir kritis siswa dengan

pembelajaran ekspositori.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

Memberi gambaran pembelajaran fisika dengan PBL berbantuan pohon

masalah.

Page 23: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

6

2. Bagi Siswa

Memberi pengalaman belajar yang lebih variasi sehingga diharapkan dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam proses pembelajaran

fisika.

3. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan informasi untuk mengadakan penelitian lebih lanjut

mengenai kemampuan berpikir kritis menggunakan Problem Based

Learning berbantuan pohon masalah.

1.7 Penegasan Istilah

Untuk menghindari penafsiran makna yang berbeda terhadap judul dan

rumusan masalah oleh para pembaca, diperlukan penegasan istilah sebagai

berikut:

1.7.1 Keefektifan

Keefektifan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keberhasilan suatu

model pembelajaran yang diterapkan. Indikator keefektifan model pembelajaran

Problem Based Learning berbantuan pohon masalah adalah hasil tes kemampuan

berpikir kritis siswa kelas VIII SMP N 2 Boja yang diajar menggunakan model

Problem Based Learning berbantuan pohon masalah dapat mencapai sekurang-

kurangnya 50% siswa memperoleh nilai minimal 70. Keefektifan juga ditunjukan

dengan adanya peningkatan skor rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa

dengan mencapai skor gain lebih besar dari 0,3 termasuk dalam kategori sedang

sampai tinggi dan persentase rata-rata kemampuan berpikir kritis mencapai

kategori cukup ke atas ( .

Page 24: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

7

1.7.2 Kemampuan Berpikir Kritis

Menurut Sadia (2008: 22), berpikir kritis dimaksudkan sebagai berpikir

yang benar dalam pencarian pengetahuan yang relevan dan reliabel tentang dunia

nyata. Menurut Norins & Ennis, sebagaimana dikutip oleh Fisher (2014 : 4),

mendefinisikan berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif

yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan.

1.7.3 Pohon Masalah

Menururt Silverman, sebagaimana dikutip Asmoko (2014), istilah tree

diagram atau diagram pohon dirancang untuk mengurutkan hubungan sebab-

akibat suatu permasalahan.

1.7.4 Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Menurut Arends (2008; 41), model Problem Based Learning menyuguhkan

berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna kepada siswa yang dapat

berfungsi sebagai batu loncatan dalam penyelidikan. Menurut Rusmono (2014:

82), strategi pembelajaran dengan PBL yang lebih dipentingkan adalah dari segi

proses dan bukan hanya sekedar hasil belajar yang diperoleh.

1.7.5 Pembelajaran Ekspositori

Menurut Rusmono (2014: 66), melalui pembelajaran ekspositori, guru

menyampaikan materi pelajaran secara terstruktur dengan harapan materi

pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai oleh siswa dengan baik. Media

pembelajaran biasa digunakan untuk alat bantu dalam rangka memperjelas materi

pelajaran yang disampaikan.

Page 25: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

8

1.8 Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri atas bagian awal skripsi, bagian isi

skripsi, dan bagian akhir skripsi, yang masing-masing diuraikan sebagai berikut:

1.8.1 Bagian Awal

Bagian ini terdiri atas halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan,

motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar

gambar, dan daftar lampiran.

1.8.2 Bagian Isi

Bagian ini merupakan bagian pokok skripsi yang terdiri atas 5 bab, yaitu:

BAB 1 : Pendahuluan, berisi latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan

masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, penegasan istilah, dan

sistematika penulisan skripsi.

BAB 2 : Tinjauan pustaka, berisi landasan teori, kerangka berpikir, dan hipotesis

penelitian.

BAB 3 : Metode penelitian, berisi metode penentuan subjek penelitian, desain

penelitian, langkah-langkah penelitian, metode pengumpulan data,

instrument penelitian, analisis instrument penelitian, analisis data awal,

dan analisis data akhir.

BAB 4 : Hasil penelitian dan pembahasan.

BAB 5 : Penutup, berisi simpulan dan saran.

1.8.3 Bagian Akhir

Bagian ini terdiri atas daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 26: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Belajar

Setiap orang baik disadari ataupun tidak, selalu melaksanakan kegiatan

belajar. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang

dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh

seseorang (Anni & Rifa’i, 2012: 66). Menurut Morgan, sebagaimana dikutip oleh

Anni (2012: 66), menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif

permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. Hal ini senada

dengan Hudojo, sebagaimana dikutip oleh Istiandaru (2011: 11), yang

menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh

pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah

laku. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa proses

belajar menghasilkan perubahan perilaku yang berupa pemahaman, keterampilan

dan sikap. Perubahan perilaku tersebut merupakan hasil interaksi berbagai macam

unsur-unsur dalam belajar.

Belajar dipandang sebagai suatu sistem yang di dalamnya terdapat berbagai

macam unsur, antara lain:

Page 27: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

10

(1) peserta didik;

(2) rangsangan (stimulus) indera pembelajar;

(3) memori pembelajar dan;

(4) respon (Anni & Rifa’i, 2012: 68).

Belajar adalah lebih dari sekedar mengingat. Siswa yang mampu memahami

dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah dipelajari, mereka harus mampu

memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya sendiri, dan berkutat

dengan berbagai gagasan (Anni & Rifa’i, 2012: 114).

Berbagai teori yang mengkaji konsep belajar telah banyak dikembangkan

oleh para ahli. Teori-teori belajar yang mendukung penelitian ini diuraikan

sebagai berikut:

2.1.1.1 Teori Vigotsky

Vigotsky setuju dengan teori Piaget bahwa perkembangan kognitif terjadi

secara bertahap, akan tetapi Vygotsky tidak setuju dengan pandangan Piaget

bahwa anak menjelajahi dunianya dan membentuk gambaran realitasya sendirian.

Menurut Vygotsky, suatu pengetahuan tidak diperoleh anak secara sendiri

melainkan mendapat bantuan dari lingkungannya.

Ada empat pinsip kunci dari teori Vygotsky, yaitu: pada prinsip pertama,

Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dengan orang lain (orang

dewasa dan teman sebaya yang lebih mampu) dalam proses pembelajaran. Prinsip

kedua dari Vygotsky adalah ide bahwa siswa belajar paling baik apabila berada

dalam zona perkembangan terdekat mereka, yaitu tingkat perkembangan sedikit di

atas tingkat perkembangan anak saat ini. Prinsip ketiga dari teori Vygotsky adalah

Page 28: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

11

menekankan pada kedua-duanya, hakikat sosial dari belajar dan zona

perkembangan. Siswa dapat menemukan sendiri solusi dari permasalahan melalui

bimbingan dari teman sebaya atau pakar. Prinsip keempat, Vygotsky

memunculkan konsep scaffolding, yaitu memberikan sejumlah besar bantuan

kepada siswa selama tahap-tahap awal pembelajaran, dan kemudian mengurangi

bantuan tersebut untuk selanjutnya memberi kesempatan kepada siswa untuk

mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia dapat

melakukannya. Bantuan tersebut dapat berupa bimbingan atau petunjuk,

peringatan, dorongan, ataupun yang lainnya (Trianto, 2007: 27).

Penerapan teori Vygotsky dalam proses pembelajaran Fisika adalah siswa

melakukan pekerjaan diperkenankan untuk berkelompok kecil. Guru merangsang

siswa untuk aktif bertanya dan berdiskusi untuk menemukan solusi dari

permasalahan yang dapat melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Prinsip

scaffolding juga diterapkan pada penelitian ini, dimana siswa dibimbing dalam

membuat pohon masalah untuk menemukan solusi permasalahan. Dengan

membuat pohon masalah siswa dituntut menuangkan ide-ide mereka.

2.1.1.2 Teori Brunner

Jerome Bruner merupakan ahli psikologi yang menganjurkan

pembelajaran dengan penemuan. Menurut Trianto (2007: 26), belajar penemuan

sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan

sendirinya memberikan hasil yang paling baik . Pembelajaran penemuan

merupakan suatu pembelajaran yang menekankan pentingnya membantu siswa

memahami struktur atau ide kunci dari suatu disiplin ilmu. Belajar dengan

Page 29: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

12

penemuan mempunyai beberapa keuntungan antara lain: memacu keingintahuan

siswa, memotivasi mereka untuk melanjutkan pekerjaannya sehingga mereka

menemukan jawaban, dan belajar memecahkan masalah secara mandiri serta

melatih ketrampilan berpikir kritis.

Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan belajar penemuan

adalah PBL. Penerapan PBL dalam pembelajaran Fisika sesuai dengan teori

Bruner, menganggap bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian

pengetahuan secara aktif oleh manusia dan dengan sendirinya memberikan hasil

yang paling baik. Siswa belajar melalui berpartisipasi aktif dengan konsep-konsep

dan prinsip-prinsip agar mereka dianjurkan untuk memperoleh pengalaman dan

melakukan eksperimen-eksperimen yang mengizinkan mereka untuk menemukan

konsep dan prinsip itu sendiri. Pada PBL berbantuan pohon masalah, siswa diajak

menemukan solusi dari permasalahan yang mereka dapatkan. Pohon masalah

digunakan sebagai alat bantu siswa dalam proses penemuan. Untuk menyusunnya,

siswa diajak berpikir secara runtut, menghubungkan sebab-akibat permasalahan

sampai siswa dapat menemukan solusi permasalahan. Hal tersebut dapat melatih

kemampuan berpikir kritis siswa.

2.1.1.3 Teori Belajar Konstruktivisme

Menurut pandangan rekonstrivistik, belajar berarti mengkonstruksi makna

atas informasi dan masukan-masukan yang masuk ke dalam otak (Anni & Rifa’i,

2012: 114). Inti dari pembelajaran konstruktivis adalah siswa dapat mengkonstruk

sendiri informasi yang diperolehnya. Menurut teori konstruktivis yang penting

adalah guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengeksplorasi

Page 30: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

13

pengetahuannya melalui pengalaman yang diperolehnya sendiri. Guru dapat

memberikan stimulus ataupun rangsangan-rangsangan berupa pertanyaan maupun

tugas untuk membangun pengetahuan siswa. Guru juga dapat memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan ide-ide mereka dalam

menyelesaikan masalah mengenai apa yang dipahaminya.

Dari uraian di atas, maka dalam pembelajaran yang mengacu pada pandangan

konstruktivisme menekankan pada langkah-langkah berikut. Pertama guru sebaiknya

memilih pengalaman belajar yang mendukung konsep yang akan dipelajari siswa.

Kedua, siswa menyusun pengertian pribadinya terhadap pengalaman belajar tersebut,

sehingga pengetahuan yang disusun itu harus bermakna bagi siswa itu sendiri. Ketiga,

pengetahuan yang telah dikonstruksi oleh siswa itu sendiri dievaluasi melalui diskusi,

masing-masing siswa mengemukakan pendapatnya dan guru berperan sebagai

fasilitator dan mediator yang kreatif. Keempat, masing-masing siswa mengkonstruksi

kembali tentang pengertiannya dengan dikaitkan pengalaman aslinya. Konstruksi

pengetahuan yang sesuai dengan kriteria, akan diterima secara ilmiah, sedangkan

yang tidak sesuai akan dimodifikasi, adaptasi melalui akomodasi sampai diterima

secara ilmiah. Penerapan teori konstruktivis dalam penelitian ini adalah siswa

dapat membangun pengetahuan sendiri dan menyelesaikan soal dengan

membangun ide-ide yang mereka temukan sehingga dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis melalui model pembelajaran PBL berbantuan pohon

masalah dengan rangsangan-rangsangan dari guru siswa mempunyai motivasi

yang tinggi untuk belajar.

Page 31: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

14

2.1.2 Berpikir Kritis

Kurikulum berbasis kompetensi menjelaskan melalui pembelajaran mata

pelajaran fisika dapat mengembangkan kemampuan berpikir analitis deduktif

dengan menggunakan berbagai peristiwa alam dan penyelesaian masalah. Baik

secara kualitatif mapun kuantitatif dengan menggunakan matematika serta dapat

mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap percaya diri (Yulianti &

Wiyanto, 2009: 53). Usaha seseorang untuk menuju kehidupan yang lebih

bermakna, tidak lepas dari proses. Berpikir merupakan kemampuan untuk

menganalisis, mengkritik, dan mencapai kesimpulan berdasakan pada referensi

atau pertimbangan yang seksama (Yulianti & Wiyanto, 2009: 53). Menurut

Nasution, sebagaimana dikutip oleh Yulianti & Wiyanto (2009: 53), kemampuan

berpikir adalah sarana untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu agar siswa mampu

memecahkan masalah taraf tingkat tinggi. Menerapkan mata pelajaran ke dalam

tugas-tugas yang berhubungan dengan dunia nyata dan ke dalam masalah yang

mereka alami, siswa sedikit demi sedikit akan membangkitan kebiasaan berpikir

dengan baik, berpikiran terbuka, mendengarkan orang lain dengan tulus, berpikir

sebelum bertindak, mendasari kesimpulan dengan bukti kuat, dan melatih

imajinasi (Johnson, 2014: 182). Siswa harus mampu membedakan antara alasan

yang baik dan alasan yang buruk dan membedakan kebenaran dari kebohongan.

Siswa harus mengetahui bagaimana berpikir dengan kritis dan kreatif.

Berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan jelas yang

digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil

keputusan, membujuk, menganalisis asumsi, dan melakukan penelitian ilmiah.

Page 32: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

15

Berpikir kritis merupakan kemampuan untuk berpendapat dengan terorganisasi

(Johnson, 2014: 193). Glaser mendefinisikan berpikir kritis sebagai: (1) suatu

sikap mau berpikir secara mendalam tentang masalah-masalah dan hal-hal yang

berada dalam jangkauan pengalaman seseorang; (2) pengetahuan tentang metode-

metode pemeriksaan dan penalaran yang logis; (3) semacam suatu ketrampilan

untuk menerapkan metode-metode tersebut. Berpikir kritis menuntut keras untuk

memeriksa setiap keyakinan atau pengetahuan asumtif berdasarkan buktu

pendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang diakibatkannya (Fisher,

2009: 3).

Tujuan dari berpikir kritis adalah untuk mencapai pemahaman yang

mendalam. Pemahaman membuat siswa mengerti maksud dibalik ide yang

mengarahkan hidup setiap hari. Pemahaman mengungkapkan makna dibalik suatu

kejadian. Mayer mengungkapkan strategi-strategi untuk mengembangkan

kemampuan dan ketrampilan berpikir kritis sebagai berikut : Pertama,

Menyeimbangkan antara konten dan proses, dalam penyajian materi pelajaran

agar diseimbangkan antara konten dan proses. Dalam pelajaran sains, harus

seimbang antara sains sebagai produk (penyajian fakta, konsep, prinsip, hukum)

dan sains sebagai proses (keterampilan proses sains), seperti mengobsevasi

kejadian, merumuskan masalah, berhipotesis, mengukur, menyimpulkan, dan

mengontrol variabel. Kedua, Seimbangkan antara ceramah (lecture) dan diskusi

(interaction), teori belajar Piaget menekankan bahwa pentingnya transmisi sosial

dalam mengembangkan struktur mental yang baru. Ketiga, Ciptakan diskusi

kelas, Guru sebaiknya memulai presentasi dengan ”pertanyaan” Ajukan

Page 33: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

16

pertanyaan yang dapat mengkreasi suasana antisipasi dan inkuiri (Sari, 2012: 27).

Menurut Glaser kemampuan berpikir kritis meliputi kemampuan untuk: (1)

mengenal masalah; (2) menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk

menangani masalah; (3) mengumpulkan dan menyusun informasi yang

diperlukan; (4) mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan; (5)

memahami dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas, dan khas; (6) menganalisis

data; (7) menilai fakta dan mengevaluasi pertanyaan-pertanyaan; (8) mengenal

adanya hubungan yang logis antara masalah-masalah; (9) menarik kesimpulan-

kesimpulan dan persamaan-persamaan yang diperlukan; (10) menguji ksamaan-

kesamaan dan kesimpuan-kesimpulan yang diambil seseorang; (11) menyusun

kembali pola-pola keyakinan seseorang berdasarkan pengalaman yang lebih luas;

dan (12) membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kualitas-kualitas

tertentu dalam kehisupan sehari-hari (Fisher, 2009: 7).

Ennis mengungkapkan bahwa, ada 12 indikator berpikir kritis yang

dikelompokkan dalam lima besar aktivitas sebagai berikut:

1. Memberikan penjelasan sederhana yang berisi : memfokuskan pertanyaan,

menganalisis pertanyaan, dan bertanya serta menjawab pertanyaan tentang

suatu penjelasan atau pernyataan.

2. Membangun keterampilan dasar, yang terdiri dari mempertimbangkan

apakah sumber dapat dipercaya atau tidak dan mengamati serta

mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi.

Page 34: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

17

3. Menyimpulkan yang terdiri dari kegiatan mendeduksi atau

mempertimbangkan hasil deduksi, menginduksi atau mempertimbangkan

hasil induksi, untuk sampai pada kesimpulan.

4. Memberikan penjelasan lanjut yang terdiri dari mengidentifikasi istilah-

istilah dan definisi pertimbangan dan juga dimensi, serta mengidentifikasi

asumsi.

5. Mengatur strategi dan teknik, yang terdiri dari menentukan tindakan dan

berinteraksi dengan orang lain (Afrizon, 2012).

Peneliti menggunakan indikator kemampuan berpikir kritis siswa yang

dikemukakan Ennis untuk dijadikan acuan penelitian. Indikator kemampuan

berpikir kritis yang digunakan peneliti adalah: memberikan penjelasan sederhana,

membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, memberikan penjelasan lanjut

dan, mengatur strategi dan teknik.

2.1.3 Pohon Masalah

Menururt Silverman, sebagaimana dikutip Asmoko (2014), istilah tree

diagram atau diagram pohon dirancang untuk mengurutkan hubungan sebab-

akibat suatu permasalahan. Pohon Masalah atau sering disebut tree diagram,

merupakan teknik untuk memecahkan konsep apa saja, seperti kebijakan, target,

tujuan, sasaran, gagasan, persoalan, tugas-tugas, atau aktivitas-aktivitas secara

lebih rinci ke dalam sub-subkomponen, atau tingkat yang lebih rendah dan rinci.

Morse & Field menefinisikan tree diagram sebagai berikut:

A tree diagram can be developed to help in organizing these categories into

a hierarchical structure. Next, definitions for each category, subcategory,

and code are developed. To prepare for reporting the findings, exemplars

for each code and category are identified from the data. Depending on the

Page 35: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

18

purpose of the study, researchers might decide to identify the relationship

between categories and subcategories further based on their concurrence,

antecedents, or consequences (Shannon & Hsieh, 2005).

Artinya, sebuah diagram pohon dapat dikembangkan untuk membantu

dalam mengatur kategori ini ke dalam struktur hirarkis. Definisi untuk setiap

kategori, subkategori, dan kode dikembangkan. Untuk mempersiapkan untuk

melaporkan temuan, eksemplar untuk setiap kode dan kategori diidentifikasi dari

data. Tergantung pada tujuan penelitian, peneliti dapat memutuskan untuk

mengidentifikasi hubungan antara kategori dan subkategori lanjut berdasarkan

persetujuan mereka.

Pohon masalah adalah salah satu langkah pemecahan masalah dengan

mencari sebab dari suatu akibat. Sebagai suatu alat atau teknik dalam

mengidentifikasi dan menganalisis masalah, analisis pohon masalah mempunyai

banyak kegunaan. Alat analisis ini membantu untuk mengilustrasikan korelasi

antara masalah, penyebab masalah, dan akibat dari masalah dalam suatu hirarki

faktor-faktor yang berhubungan. Analisis ini digunakan untuk menghubungkan

berbagai isu atau faktor yang berkontribusi pada masalah organisasi dan

membantu untuk mengidentifikasi akar penyebab dari masalah organisasi tersebut

(Asmoko, 2014: 2).

Beberapa manfaat dari penggunaan analisis pohon masalah adalah:

1. Membantu kelompok/tim kerja organisasi untuk merumuskan persoalan

utama atau masalah prioritas organisasi.

2. Membantu kelompok/tim kerja organisasi menganalisis secara rinci dalam

mengeksplorasi penyebab munculnya persoalan.

Page 36: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

19

3. Membantu kelompok/tim kerja organisasi menganalisis pengaruh persoalan

utama terhadap kinerja/hasil/dampak bagi organisasi atau stakeholder

lainnya.

4. Membantu kelompok/tim kerja organisasi mengilustrasikan hubungan

antara masalah utama, penyebab masalah, dan dampak dari masalah utama

dalam suatu gambar atau grafik

5. Membantu kelompok/tim kerja organisasi mencari solusi atas persoalan

utama yang ada.

2.1.4 Problem Based Learning (PBL)

2.1.4.1 Pengertian dan Karakteristik Problem Based Learning (PBL)

Problem Based Learning atau pembelajaran berdasarkan masalah

merupakan model pembelajaran yang didesain menyelesaikan masalah yang

disajikan. Strategi pembelajaran dengan PBL menawarkan kebebasan siswa dalam

proses pembelajaran. Secara umum, PBL dapat diartikan sebagai model

pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi

siswa untuk belajar tentang ketrampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis

untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial.

Menurut Panen, sebagaimana dikutip Rusmono (2014: 74), dalam strategi

pembelajaran PBL, siswa diharapkan terlibat dalam proses penelitian untuk

mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, dan menggunakan data untuk

memecahkan masalah. Menurut Arends (2008: 41), PBL merupakan model

pembelajaran yang menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan

bermakna kepada peserta didik, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk

Page 37: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

20

investigasi dan penyelidikan. PBL membantu peserta didik untuk meningkatkan

kemampuan berpikir kritis dan kemampuan menyelesaikan masalah.

Baron mengemukakan ciri-ciri PBL sebagai berikut:

1. Menggunakan permasalahan dunia nyata

Masalah yang disajikan kepada siswa adalah masalah yang otentik sehingga

siswa mampu dengan mudah memahami masalah tersebut serta dapat

menerapkannya dalam kehidupan profesionalnya nanti.

2. Pembelajaran dipusatkan pada penyelesaian masalah

Dalam proses pemecahan masalah mungkin saja siswa belum mengetahui

dan memahami semua pengetahuan prasyaratnya, sehingga siswa berusaha

untuk mencari sendiri melalui sumbernya, baik dari buku atau informasi

lainnya.

3. Tujuan pembelajaran ditentukan oleh siswa

Proses pembelajaran dalam PBL lebih menitikberatkan kepada siswa

sebagai orang belajar. Oleh karena itu, PBL didukung juga oleh teori

konstruktivisme dimana siswa didorong untuk dapat mengembangkan

pengetahuannya sendiri.

4. Guru berperan sebagai fasilitator

Pada pelaksanaan PBL, guru hanya berperan sebagai fasilitator. Guru harus

selalu memantau perkembangan aktivitas siswa dan mendorong siswa agar

mencapai target yang hendak dicapai (Rusmono, 2014: 74).

Dilihat dari ciri-cirinya, pembelajaran PBL cocok digunakan untuk pelajaran

Fisika. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran PBL meliputi kegiatan kelompok

Page 38: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

21

dan kegiatan perorangan. Dalam kelompok, siswa melakukan kegiatan-kegiatan:

(1) membaca kasus, (2) menentukan masalah mana yang paling relevan dengan

tujuan pembelajaran, (3) merumuskan masalah, (4) membuat hipotesis, (5)

mengidentifikasi sumber informasi, diskusi, dan pembagian tugas, (6)

melaporkan, mendiskusikan penyelesaian masalah yang mungkin, melaporkan

kemajuan yang dicapai setiap anggota kelompok, dan presentasi di kelas

(Rusmono, 2014: 75).

Menurut Yazdani, sebagaimana dikutip oleh Rusmono (2014: 82), proses

pembelajaran dengan PBL ditandai dengan karakteristik:

(1) siswa menentukan isu-isu pembelajaran,

(2) pertemuan-pertemuan pembelajaran berlangsung open-ended atau berakhir

dengan masih membuka peluang untuk berbagi ide tentang pemecahan

masalah, sehingga memungkinkan pembelajaran tidak berlangsung dalam

satu kali pertemuan,

(3) tutor adalah seorang fasilitator dan tidak seharusnya bertindak sebagai pakar

yang merupakan satu-satunya sumber informasi,

(4) tutorial berlangsung sesuai dengan tutorial PBL yang berpusat pada siswa.

2.1.4.2 Tujuan, Kelebihan, dan Kekurangan Problem Based Learning (PBL)

Berhasil tidaknya suatu pengajaran bergantung kepada suatu tujuan yang

hendak dicapai, begitu pula model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Problem Based Learning (PBL) dirancang untuk membantu siswa

mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah,

keterampilan intelektualnya, mempelajari peran-peran orang dewasa lainnya

Page 39: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

22

melalui berbagai situasi riil atau situasi yang disimulasikan, dan menjadi pelajar

yang mandiri dan otonomi.

Tujuan umum pembelajaran dengan metode Problem Based Learning (PBL)

menurut Putra (2011 : 74), sebagai berikut:

1. Membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan

masalah, serta kemampuan intelektual.

2. Belajar berbagai peran orang dewasa melalui keterlibatan siswa dalam

pengalaman nyata atau simulasi.

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan

model Problem Based Learning (PBL) adalah:

a. Siswa lebih memahami konsep yang diajarkan lantaran ia yang menemukan

konsep tersebut.

b. Melibatkan siswa secara aktif dalam memecahkan masalah dan menuntut

keterampilan berpikir siswa yang lebih tinggi.

c. Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki oleh siswa,

sehingga pembelajaran lebih bermakna.

d. Siswa dapat merasakan manfaaat pembelajaran, kaaena masalah-masalah

yang diseleseikan langsung dikaitkan dengan kehidupan nyata. Hal ini bisa

menigkatkan motivasi dan ketertarikan siswa terhadap bahanyang

dipelajarinya.

e. Menjadikan siswa lebih mandiri dan dewasa, mampu memberi aspirasi dan

menerima pendapat orang lain, serta menanamkan sikap sosial yang positif

dengan siswa lainnya.

Page 40: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

23

f. Pengondisian siswa dalam belajar kelompok yang saling berinteraksi

terhadap pembelajar dan temannya, sehingga pencapaian ketuntasan belajar

siswa dapat diharapkan.

g. PBL diyakini pula dapat menumbuh kembangkan kemampuan kreativitas

siswa, baik secara individual maupun kelompok karena hampir disetiap

langkah menuntut adanya keaktifan siswa (Putra, 2011 : 82).

Kekurangan PBL adalah sebagai berikut:

a. Tujuan dari model pembelajaran PBL tidak akan tersampaikan pada siswa

yang tidak aktif.

b. Alokasi waktu yang dibutuhkan model pembelajaran ini cukup banyak,

sehingga guru harus pintar memanage waktu dengan baik.

c. Tidak semua mata pelajaran dapat menerapkan model PBL (Putra, 2011: 84).

Berdasarkan uraian di atas, PBL merupakan model yang efektif digunakan

dalam pelajaran Fisika. Pembelajaran dengan PBL membantu siswa untuk

memproses informasi yang sudah ada dalam benaknya dan menyusun

pengetahuan mereka sendiri. Siswa belajar bagaimana mengkonstruksi kerangka

masalah, mengorganisasikan dan menginvestigasi masalah, mengumpulkan dan

menganalisis data, menyusun fakta, mengkonstruksi argumentasi mengenai

pemecahan masalah, bekerja secara individual atau kelompok dalam pemecahan

masalah sehingga dapat melatih kemampuan berpikir kritis mereka.

Page 41: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

24

2.1.2.3 Langkah-langkah Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Menurut Rusmono (2014: 83), prosedur strategi pembelajaran dengan PBL

sebagai berikut:

1. Pendahuhluan

a. Pemberian motivasi

b. Pembagian kelompok

c. Informasi dan tujuan pembelajaran

2. Penyajian

a. Mengorientasikan siswa kepada masalah

b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar

c. Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok

d. Mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya dan pameran

e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

3. Penutup

a. Merangkum materi yang telah dipelajari

b. Melaksanakan tes dan pemberian pekerjaan rumah.

Menurut Putra (2011 : 78), dalam pengelolaan PBL ada beberapa langkah

utama berikut:

a. Mengorientasikan siswa pada masalah

b. Mengorganisasikan siswa agar belajar

c. Memandu menyelidiki secara mandiri ataupun kelompok

d. Mengembangkan dan menyajikan hasil kerja

e. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah

Page 42: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

25

Sintaksis untuk PBL menurut Arrends (2008: 57), dapat disajikan seperti

Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Sintaksis untuk PBL

Fase Perilaku Guru

Fase 1:

Memberikan orientasi

tentang

permasalahannya kepada

siswa

Guru membahas tujuan pelajaran,

mendeskripsikan berbagai kebutuhan logistik

penting, dan memotivasi siswa untuk terlibat

dalam kegiatan mengatasi masalah.

Fase 2:

Mengorganisasi siswa

untuk meneliti

Guru membantu siswa untuk mendefinisikan

dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar

yang terkait dengan permasalahannya.

Fase 3:

Membantu investigasi

mandiri dan kelompok

Guru mendorong siswa untuk mendapatkan

informasi yang tepat, melaksanakan

eksperimen, dan mencari penjelasan dan

solusi.

Fase 4:

Mengembangkan dan

mempresentasikan

artefak dan exhibit

Guru membantu siwa dalam merencakan dan

menyiapkan artefak-artefak yang tepat, seperti

laporan, rekaman video, dan model-model, dan

membantu mereka untuk menyampaikan

kepada orang lain.

Fase 5:

Menganalisis dan

mengevaluasi proses

mengatasi masalah

Guru membantu siswa untuk melakukan

refleksi terhadap investigasinya dan proses-

proses yang mereka gunakan.

Secara umum pembalajaran diawali dengan pengenalan masalah kepada

siswa. Selanjutnya siswa diorganisasikan dalam beberapa kelompok untuk

melakukan diskusi penyelesaian masalah. Hasil dari analisis kemudian

Page 43: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

26

dipresentasikan kepada kelompok lain. Akhir pembelajaran guru melakukan

klarifikasi mengenai hasil penyelidikan.

Pada pembelajaran berdasarkan masalah sistem penilaian tidak cukup

hanya dengan tes tertulis namun lebih diarahkan pada hasil penyelidikan siswa.

Hasil penyelidikan yang dimaksud adalah hasil dari kegiatan siswa dalam upaya

menyelesaikan masalah. Penilaian dan evaluasi dilakukan dengan mengukur

kegiatan siswa, misal dengan penilaian kegiatan dan peragaan hasil melalui

presentasi. Penilaian kegiatan diambil melalui pengamatan, kemudian

kemampuan siswa dalam merumuskan pertanyaan, dan upaya menciptakan solusi

permasalahan. Model Problem Based Learning erat kaitannya dengan

karakteristik kemampuan berpikir kritis. Model PBL lebih menekankan pada

usaha penyelesaian masalah melalui kegiatan penyelidikan. Kegiatan penyelidikan

peserta didik ini tentunya membutuhkan informasi dari segala sumber.

Keterampilan mengolah informasi merupakan salah satu ciri dari kemampuan

berpikir kritis.

Penilaian dalam strategi pembelajaran dengan PBL meliputi penilaian oleh:

siswa, guru, teman sebaya. Penilaian oleh siswa yaitu setiap siswa diberi kuisioner

oleh sekolah untuk menilai penampilan setiap kelompok, setiap siswa membuat

catatan sendiri langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam kelompok dan

perorangan termasuk komentar. Penilaian oleh guru, meliputi: guru mengadakan

ujian tertulis atau lisan, dimana setiap siswa diminta untuk memperagakan

mengenai: penguasaan informasi, pemahaman terhadap proses penyelesaian

masalah, menghubungkan dengan kutikulum, dan kemauan untuk menerima

Page 44: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

27

informasi dan pengetahuan baru pada masalah baru. Disamping itu guru juga

mengadakan pengamatan setiap kelompok karena guru berperan sebagai fasilitator

dalam kegiatan kelompok. Penilaian teman sebaya dilakukan dengan

menggunakan lembaran penilaian untuk setiap siswa yang disiapkan oleh sekolah

mengenai bagia-bagian yang akan dinilai seperti pengetahuan, kontribusi terhadap

proses, dan pemahamn terhadap permasalahan (Rusmono, 2014: 78).

2.1.2.4 Langkah Pembelajaran Fisika dengan model PBL Berbantuan Pohon

Masalah

Pohon masalah digunakan dalam proses pembelajaran fisika bertujuan

untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SMP. Penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam mata pelajaran fisika

dilakukan dengan lima tahap. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Tahap Orientasi

Tahap orientasi adalah tahap atau langkah awal yang diberikan untuk

membentuk kesan umum dan pemahaman global mengenai batas-batas ruang

lingkup masalah. Tahapan ini, guru menjelaskan tujuan pembelajaran dalam

bentuk masalah, menjelaskan perangkat yang diperlukan, memotivasi siswa agar

terlibat pada aktivitas untuk mendapatkan masalah.

b. Tahap Mengorganisasi Siswa untuk Belajar

Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4

anggota kelompok. Guru memberikan beberapa permasalahan. Masing-masing

kelompok memilih masalah yang telah disediakan. Masalah tersebut diselesaikan

dengan membuat pohon masalah untuk menghubungkan sebab-akibat

permasalahan pada lembar penyelesaian yang telah disediakan. Guru juga

Page 45: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

28

memberi kesempatan kepada siswa untuk mengorganisasi tugas yang

berhubungan dengan masalah.

c. Tahap Membimbing Penyelidikan Individual

Tahap ini, tugas guru adalah mendorong siswa mengumpulkan informasi

sesuai masalah yang dipilih untuk mendapatkan penjelasan dan memecahkan

masalah.

d. Tahap Membimbing, Membangun, dan Menyajikan Hasil Karya

Tahap ini, guru membimbing siswa dalam merencanakan dan

mempersiapkan hasil karya setiap kelompoknya. Hasil karya ini bisa berupa

laporan, video, karya tulis, dan model-model lain yang dapat dibaca oleh

kelompok lainnya.

e. Menganalisis dan mengevaluasi proses Pemecahan Masalah

Kegiatan evaluasi adalah kegiatan belajar siswa baik individual maupun

diskusi kelompok, dinilai oleh guru melalui pengamatan atau observasi. Tahap

evaluasi ini terdapat tiga hal yang perlu dilakukan oleh seorang guru yaitu : (1)

guru menilai produk atau hasil akhir setiap kelompok, (2) guru menilai keempat

tahap sebelumnya, (3) guru menilai cara penyampaian atau presentasi dari setiap

kelompoknya. Seorang guru juga harus melakukan refleksi, penguatan, dan

memberikan motivasi kepada siswa.

2.1.5 Pembelajaran Ekspositori

Menurut Brady, sebagaimana dikutip Rusmono (2014: 67), pembelajaran

ekspositori adalah pembelajaran yang berpusat pada guru dengan fokus

pendekatan ceramah, penjelasan serta penggunaan latihan dan perbaikan dalam

Page 46: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

29

mengkoordinir belajar siswa. Menurut Romizouwski, sebagaimana dikutip oleh

Rusmono (2014: 67), pembelajaran ekspositori berakar dari teori pemrosesan

informasi atau pembelajaran resepsi. Menurut Rusmono (2014: 66), melalui

pembelajaran ekspositori, guru menyampaikan materi pelajaran secara terstruktur

dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai oleh siswa

dengan baik. Media pembelajaran biasa digunakan untuk alat bantu dalam rangka

memperjelas materi pelajaran yang disampaikan.

Jadi, kegiatan pembelajaran ekspositori bukan sekedar memberi pelajaran

dengan bermakna saja, tetapi juga dituntut hal-hal yang lebih dalam, seperti

mengaplikasikan informasi yang telah dipelajari dengan situasi yang berbeda

dengan yang dipelajari. Pembelajaran ekspositori juga menuntut guru lebih untuk

dapat menyampaikan materi dengan menggunakan media-media pembelajaran

yang sederhana walaupun pada pelaksanaannya lebih berpusat pada guru.

Adapun langkah-langkah pembelajaran ekpositori:

1. Pendahuluan

a. Pemberian motivasi

b. Menjelaskan tujuan dan materi pembelajaran

c. Apersepsi atau pre-tes

2. Penyajian

a. Menjelaskan isi pelajaran

b. Pemberian contoh

c. Bertanya kepada siswa

d. Pemberian latihan

Page 47: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

30

3. Penutup

a. Melaksanakan tes

b. Pekerjaan rumah

Berdasarkan uraian di atas berikut perbandingan komponen pembelajaran

PBL berbantuan pohon masalah dengan ekspositori disajikan dalam tabel 2.2.

Tabel 2.2 Perbandingan Komponen Strategi pembelajaran dengan PBL

Berbantuan Pohon Masalah dan Ekspositori.

Pembelajaran PBL Berbantuan

Pohon Masalah

Pembelajaran Ekspositori

Urutan kegiatan

A. Tahap Pendahuluan

1. Guru memberi motivasi kepada

siswa dengan mengaitkan materi

dengan peristiwa sehari-hari

2. Guru membagi siswa ke dalam

kelompok 3 sampai 4 orang per

kelompok

3. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

B. Tahap Penyajian

1. Setiap kelompok memperoleh

Buku Siswa.

2. Siswa mempelajari materi

pelajaran melalui Buku Siswa

dalam kelompok

3. Siswa menyusun pohon masalah

untuk menyelesaikan permasalahan

4. Guru memeriksa pemahaman siswa

dengan mengajukan pertanyaan

lisan pada saat siswa

mempresentasikan hasil kerja

kelompok (pohon masalahnya)

5. Guru memberikan umpan balik

dengan mengacu pada Buku Siswa

6. Siswa mengerjakan latihan soal

yang diberikan guru dari LKS

i. Tahap Pendahuluan

A. Guru memberikan motivasi

B. Guru menyampaikan tujuan dan

materi yang akan dipelajari

C. Guru memberikan pre-test

ii. Tahap Penyajian

1. Guru menjelaskan isi mata

pelajaran

2. Guru memberikan contoh-contoh

soal

3. Guru melakukan tanya jawab

dengan siswa mengenai materi

yang telah dijelaskan

4. Guru memberikan latihan soal

Page 48: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

31

C. Tahap Penutup

1. Siswa bersama guru merangkum

materi pelajaran

2. Guru memberikan penilaian

dengan lembar penilaian

3. Siswa menerima pekerjaan rumah

(PR) baik dari soal buatan guru

ataupun dalam buku siswa

iii. Tahap Penutup

1. Guru memberikan tes formatif

2. Guru memberikan pekerjaan rumah

(PR) sebagai pemantapan

Metode yang Digunakan

1. Pemberian Tugas

2. Kerja Kelompok

3. Diskusi

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Latihan

4. Pemantapan

Penggunaan Media Pembelajaran

1. Alat dan bahan diperlukan siswa

sebagai alat bantu bekerja siswa

2. Media pembelajaran diperlukan

untuk menampilkan kerja hasil

siswa

3. Jenis dan penggunaan media

ditentukan bersama oleh guru dan

siswa

1. Alat dan bahan diperlukan sebagai

alat bantu mengajar guru

2. Media pembelajaran diperlukan

untuk mempermudah guru

menyajikan materi

3. Jenis dan penggunaan media

ditentukan oleh guru

Peran Guru dan Siswa

1. Kegiatan belajar berfokus pada

siswa

2. Siswa belajar melalui diskusi

3. Proses belajar cenderung

dilakukan multi arah

4. Guru berperan sebagia motivator

dan fasilitator

1. Kegiatan belajar terfokus pada

guru

2. Siswa belajar dengan

mendengarkan

3. Proses belajar cenderung

dilakukan dua arah

4. Guru mengendalikan seluruh

proses pembelajaran

2.2 Materi Tekanana Zat Cair

2.2.1 Tekanan Hidrostatis

Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Tekanan ini

terjadi karena adanya berat air yang membuat cairan tersebut mengeluarkan

tekanan. Tekanan sebuah cairan bergantung pada kedalaman cairan di dalam

sebuah ruang dan gravitasi juga menentukan tekanan air tersebut.

Page 49: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

32

Hubungan ini dirumuskan sebagai berikut:

"P = ρgh"

Dimana:

ρ adalah masa jenis cairan,

g (10 m/s2) adalah gravitasi, dan

h adalah kedalaman cairan (h dihitung dari permukaan air menuju ke

kedalaman benda).

2.2.2 Hukum Pascal

Bunyi hukum Pascal “ Gaya yang bekerja pada zat cair dalam ruang

tertutup, tekananya akan diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah sama besar”.

Hukum Pascal dapat dirumuskan:

P1 = P2

=

Keterangan :

P1 = Tekanan penampang 1

P2 = Tekanan penampang 2

F1 = Gaya penampang 1

F2 = Gaya penampang 2

A1 = Luas penampang 1

A2 = Luas penampang 2

Aplikasi Hukum Pascal:

a. Dongkrak Hidrolik

Page 50: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

33

b. Pompa sepeda

c. Mesin Pengepres kapas

2.2.3 Bejana Berhubungan

Bejana berhubungan adalah dua atau lebih wadah dengan bagian atas yang

terbuka, dan berhubungan satu dengan yang lainnya. Ketinggian permukaan zat

cair pada bejana berhubungan tidak dipengaruhi oleh bentuk bejana dan selalu

rata.

2.2.4 Prinsip Archimedes

Prinsip Archimedes menyatakan ketika sebuah benda seluruhnya atau

sebagian dimasukkan ke dalam zat cair, maka zat cair akan memberikan gaya

tekan ke atas pada benda yang besarnya sama dengan berat zat cair yang didesak

(dipindahkan). Gaya yang diberikan oleh fluida pada benda yang tenggelam

dinamakan gaya apung (Tipler, 1998: 394). Jika berat benda di udara W dan berat

benda di dalam zat cair W’, gaya ke atas (FA), maka:

FA = W – W’ (2.1)

Gaya apung atau gaya tekan ke atas juga dapat dinyatakan dengan

persamaan FA = mf . g. Jika mf diuraikan menjadi . diperoleh persamaan:

FA = . . g (2.2)

dengan, FA : gaya apung atau gaya ke atas (N)

: massa fluida yang dipindahkan (kg)

: massa jenis zat cair (kg/ )

: volume benda yang tercelup dalam zat cair ( )

g : percepatan gravitasi (m/ )

Page 51: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

34

Tenggelam, Melayang dan Terapung

Jika benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka berat benda atau gaya berat

benda dilawan oleh gaya ke atas yang diberikan oleh zat cair. Gaya berat memiliki

arah ke bawah dan gaya zat cair memiliki arah ke atas. Berdasarkan besarnya gaya

berat dan gaya ke atas (gaya apung), posisi benda dalam zat cair digolongkan

menjadi tiga yaitu tenggelam, melayang, dan mengapung (Sukabdiyah, 2012: 69).

(1) Tenggelam

Sebuah benda dikatakan tenggelam jika benda tersebut tercelup seluruhnya

dan berada di dasar suatu zat cair. Hal ini terjadi karena berat benda lebih besar

daripada gaya apung, sehingga secara matematis dapat dituliskan:

(2.3)

Karena dan nilai gravitasi tetap, maka

(2) Melayang

Sebuah benda dikatakan melayang jika benda tersebut tercelup seluruhnya

tetapi tidak mencapai dasar dari zat cair tersebut. Dalam keadaan ini berat benda

sama dengan gaya apung dan volume benda yang tercelup sama dengan volume

zat cair yang dipindahkan. Sehingga persamaannya adalah:

(2.4)

Karena dan nilai gravitasi tetap, maka

(3) Terapung

Page 52: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

35

Sebuah benda dikatakan terapung jika benda tersebut tercelup sebagian di

dalam zat cair. Dalam keadaan ini berat benda yang tercelup dalam fluida sama

dengan gaya apung.

(2.5)

Karena dan nilai gravitasi tetap, maka

2.3 Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang telah

dilakukan oleh Happy (2014) tentang penerapan model PBL sebagai upaya

meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa menyatakan bahwa berdasarkan

analisis data diperoleh kemampuan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan

sebesar 26,39%. Penelitian tersebut menunjukan penerapan pembelajaran berbasis

masalah efektif meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

Sari (2012) telah melakukan penelitian tentang penerapan model Problem

Based Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada

pembelajaran IPA. Hasil penelitian menunjukan bahswa kemampuan berpikir

kritis siswa meningkat 84% pada siklus II setelah diterapkannya model Problem

Based Learning.

2.4 Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran Fisika di kelas masih menekankan pengetahuan dan

pemahaman materi. Aktivitas yang terjadi di kelas umumnya masih menempatkan

guru sebagai satu-satunya sumber informasi yang membuat siswa menjadi

bertambah pengetahuannya. Hal ini menyebabkan siswa kurang terlatih dalam

Page 53: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

36

mengembangkan kemampuan berpikir dalam memecahkan masalah dalam

menerapkan konsep-konsep yang dipelajari di sekolah ke dalam dunia nyata.

Diperlukan penerapan pembelajaran yang mampu menciptakan suasana belajar

siswa yang aktif, memupuk kerjasama antar siswa, serta melatih kemampuan

berpikir sehingga dapat memecahkan masalah yakni melalui model Problem

Based Learning.

Model Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang

mendorong siswa untuk berlatih berpikir karena langkah pembelajaran ini adalah

dengan menyajikan suatu masalah sebagai awal proses pembelajaran. Model

pembelajaran ini dirancang untuk dapat melatih kemampuan berpikir kritis dan

memecahkan masalah yang ada dalam kehidupan sekitar. Untuk membuat siswa

tertarik dan termotivasi dapat menggunakan media yang kreatif yaitu melalui

bantuan pohon masalah dimana siswa akan memilih masalahnya dan

penyelesaiannya disusun dalam bentuk diagram berdasarkan sebab-akibat

disajikan secara menarik. Dengan penerapan model berdasarkan masalah

berbantuan pohon masalah, kemampuan siswa dalam berpikir kritis akan lebih

meningkat.

Pada penelitian ini diambil tiga kelas. Dua kelas sebagai kelompok

eksperimen dan satu kelas yang lain sebagai kelompok kontrol. Kelompok

eksperimen mendapatkan pembelajaran dengan model PBL dan kelompok kontrol

tanpa perlakuan. Sebelum proses berlangsung kedua kelas tersebut diberikan soal

pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Selama proses pembelajaran

berlangsung akan dilakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran. Setelah

Page 54: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

37

kegiatan pembelajaran dan observasi selesai dilakukan, masing-masing kelompok

sampel akan diberikan test.

Berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa tersebut, kemudian

dianalisis apakah kemampuan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan dan

dibandingkan nilai tes tersebut untuk menentukan manakah yang lebih baik

kemampuan berpikir kritis pada kelompok eksperimen yang menggunakan

pembelajaran PBL berbantuan pohon masalah atau pada kelompok kontrol yang

menggunakan pembelajaran ekspositori.

Page 55: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

38

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Fisika

1. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru.

2. Proses pembelajaran masih menekanakan pengetahuan

dan pemahaman materi.

3. Kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah

kurang terlatih.

Strategi Pembelajaran

Pemilihan Model Pembelajaran

Problem Based Learning

Pemilihan Media Pembelajaran

menggunankan Pohon masalah

Problem Based Learning berbantuan pohon masalah

Kemampuan berpikir kritis melalui pemecahan suatu masalah

dengan menghubungkan sebab-akibat permasalahan

Peningkatan kemampuan berpikir kritis

Page 56: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

39

2.5 Hipotesis

Berdasarkan uraian pada landasan teori dan kerangka berpikir maka disusun

hipotesis penelitian sebagai berikut:

a) Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) berbantuan pohon masalah

efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SMP.

b) Kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran dengan model PBL

berbantuan pohon masalah lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan

berpikir kritis siswa dengan model pembelajaran ekspositori.

Page 57: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

40

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Subjek Penelitian

3.1.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian

eksperimen. Menurut Sugiyono (2013: 107), metode penelitian eksperimen dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Desain

penelitian yang dipakai adalah quasi-experimental designs karena dalam desain

ini peneliti tidak dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi

jalannya eksperimen. Terdapat 2 kelompok dalam penelitian, kelompok pertama

yang diberi perlakuan pembelajaran dengan model PBL berbantuan pohon

masalah disebut kelompok eksperimen dan kelompok lain sebagai kelompok

kontrol. Kedua kelompok akan diberikan pretest-posttest untuk mengetahui

peningkatan kemampuan berpikir kritis. Adapun desain penelitian dapat dilihat

pada Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

(Kelompok Eksperimen)

(Kelompok Kontrol)

O1

O3

X1

X2

O2

O4

Page 58: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

41

Keterangan:

O1 : Pretest kelompok eksperimen

O2 : Posttest kelompok eksperimen

O3 : Pretest kelompok kontrol

O4 : Posttest kelompok kontrol

X1 : pembelajaran dengan model pembelajaran PBL berbantuan pohon

masalah

X2 : pembelajaran dengan model ekspositori

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

(1) Menentukan populasi.

(2) Meminta kepada guru nilai Ulangan Akhir Semester Ganjil mata pelajaran

fisika siswa kelas VIII untuk digunakan sebagai data awal, kemudian diuji

normalitas dan homogenitas.

(3) Menentukan sampel-sampel dengan memilih 2 kelompok siswa dari

populasi yang ada. Dalam penelitian ini, terpilih 31 siswa pada kelas VIII B

dan 32 siswa pada kelas VIII C sebagai kelompok eksperimen dan 31 siswa

pada kelas VIII F sebagai kelompok kontrol.

(4) Melakukan uji coba soal pretest-postest kemampuan berpikir kritis pada

kelas uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,

dan daya pembeda item tes. Setelah dianalisis pada faktor-faktor tersebut,

diambil beberapa soal yang sesuai kriteria untuk mengevaluasi siswa

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Page 59: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

42

(5) Membeikan soal pretest yang telah diuji coba kepada siswa kelompok

eksperimen dan kontrol.

(6) Memberi perlakuan pada kelompok eksperimen dengan menggunakan

Pembelajaran Problem Bassed Learning berbantuan pohon masalah,

sedangkan kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran

ekspositori.

(7) Melakukan evaluasi terhadap siswa pada kelompok eksperimen dan siswa

pada kelompok kontrol dengan memberikan soal posttest yang telah diuji

coba. Menganalisis data hasil pretest-postest dari kelompok eksperimen dan

kontrol.

Page 60: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

43

Uji homogenitas

v

3.1.2 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 61).

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah 257 siswa kelas VIII SMP

Negeri 2 Boja tahun pelajaran 2014/2015. Dengan rincian sebagai berikut: 32

Populasi

Dipilih satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol

Kelas VIII B dan VIII C

Kelompok eksperimen

Kelas VIII F

Kelompok kontrol

Pre-test Pre-test

Pembelajaran dengan model

Problem Based Learning (PBL)

berbantuan pohon masalah

Pembelajaran dengan model

konvensional (ekspositori)

Post-test

Analisis hasil test

Peningkatan kemampuan

berpikir kritis

Gambar 3.1 Langkah penelitian

Page 61: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

44

siswa VIII-A, 31 siswa VIII-B, 32 siswa VIII-C, 32 siswa VIII-D, 30 siswa VIII-

E, 30 siswa VIII-F, 30 siswa VIII-G dan 30 siswa VIII-H.

3.1.3 Sampel dan Teknik Sampling

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2013: 62). Apabila banyaknya populasi besar dan peneliti

tidak mungkin melakukan penelitian terhadap seluruh anggota populasi karena

keterbatasan tertentu, maka dilakukan penelitian sampel, yaitu penelitian terhadap

sebagian dari populasi dimana kesimpulan yang dihasilkan pada sampel berlaku

pada populasi. Proses generalisasi ini mengharuskan sampel dipilih dengan benar

sedemikian sehingga data sampel dapat mewakili data populasi.

Menurut Roscoe, sebagaimana dikutip oleh Sugiyono (2013: 131), bahwa

ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai dengan 500, dan

untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing

antara 10 s/d 20.

Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelompok siswa. Satu kelompok

siswa tergabung dalam kelompok eksperimen, yaitu kelas yang akan diberikan

perlakuan berupa model pembelajaran Problem Based Learning, dan satu

kelompok siswa tergabung dalam satu kelompok kontrol yang akan diberikan

perlakuan berupa pembelajaran ekspositori.

Untuk memperoleh sampel yang representatif, terdapat tiga cara sampling

yaitu sampling seadanya, sampling purposif (pertimbangan), dan sampling

peluang (Sudjana, 2005:167-169). Pengambilan sampel dalam penelitian ini

Page 62: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

45

dengan teknik purposive sampling artinya teknik pengambilan sampel secara

sengaja dengan tujuan tertentu.

Penetapan dua kelompok sebagai sampel dilakukan dengan pertimbangan

berdasarkan kemampuan rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika

dari nilai UAS gasal 2014/2015, kurikulum yang sama, tidak ada kelas unggulan,

usia siswa relatif sama dan berada pada tingkat yang sama yaitu kelas VIII, serta

mendapatkan pelajaran fisika dalam jumlah jam pelajaran yang sama. Terpilih 63

siswa pada kelas VIII B dan kelas VIII C sebagai kelompok eksperimen dan 31

siswa pada kelas VIII F sebagai kelompok kontrol.

3.1.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditentukan

oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 60). Variabel dalam penelitian

ini adalah model pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis. Kedua variabel

tersebut dibedakan menjadi dua jenis, yaitu variabel independen dan variabel

dependen.

Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen atau terikat (Sugiyono, 2013: 61). Variabel independen dalam penelitian

ini adalah model pembelajaran yang diterapkan.

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013: 61). Variabel dependen

dalam penelitian ini yaitu kemampuan berpikir kritis siswa.

Page 63: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

46

3.2 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam penelitian. Data-data

yang telah diperoleh tersebut dianalisis kemudian diolah dan disimpulkan dengan

menggunakan panduan referensi yang berkaitan dengan penelitian tersebut.

a) Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data mengenai nama dan

banyaknya siswa yang menjadi anggota populasi dan untuk menentukan anggota

sampel. Selain itu metode ini juga digunakan untuk mengumpulkan data

kemampuan awal dari siswa berupa nilai ulangan semester gasal tahun pelajaran

2014/2015 yang menjadi sampel penelitian.

b) Metode Tes

Menurut Suharsimi (2007: 53), tes merupakan alat atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara

dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Metode tes digunakan untuk

memperoleh data tentang kemampuan berpikir kritis siswa pada materi hukum

Archimedes yang berbentuk soal uraian. Tes dengan bobot setara dilakukan

sesudah kelompok dikenai perlakuan pretest dan posttest. Soal tes terlebih dahulu

diujicobakan pada kelompok uji coba instrumen untuk mengetahui validitas,

reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda dari tiap-tiap butir tes, sebelum

dilakukan pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kontrol,.

Hasil pretest dan posttest tersebut digunakan sebagai data akhir untuk

membandingkan kemampuan berpikir kritis akibat dari perlakuan yang diberikan.

Page 64: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

47

3.2.2 Materi

Materi pokok dalam penelitian ini adalah materi pelajaran fisika kelas VIII

semester dua yaitu tekanan zat cair dengan merujuk pada silabus dan kurikulum

yang berlaku. Paparan materi pokok penelitian ini dapat dilihat dalam silabus

pembelajaran.

3.2.3 Instrumen Penelitian

Instrumen yang dibuat dalam penelitian ini adalah:

(a) Silabus IPA/Fisika materi Tekanan Zat Cair,

(b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran materi Tekanan Zat Cair,

(c) Lembar jawab siswa,

(d) Rancangan pohon masalah

(e) Lembar diskusi siswa,

(f) Kisi-kisi soal uji coba,

(g) Soal uji coba, pre-test, dan post-test.

Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes kemampuan

berpikir kritis.

Penyusunan tes dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Menentukan pembatasan materi yang diujikan yaitu tekanan zat cair yang

diajarkan pada kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

b) Menentukan tipe soal yang digunakan yaitu soal uraian.

c) Menentukan banyak butir soal.

d) Menentukan alokasi waktu untuk mengerjakan soal.

e) Membuat kisi-kisi soal.

Page 65: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

48

f) Menuliskan petunjuk mengerjakan soal dan bentuk lembar jawab.

g) Membuat butir soal dan kunci jawaban.

h) Mengujicobakan instrumen pretest-posttest pada kelas uji coba yang

telah ditentukan.

i) Menganalisis hasil uji coba pretest-posttest dalam hal validitas,

reliabilitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran.

j) Memilih item soal yang sudah diuji berdasarkan analisis yang sudah

dilakukan.

3.2.4 Analisis Data Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen tes dalam penelitian ini dilakukan satu kali yaitu uji

coba instrumen pretest-posttest dengan cara memberikan tes kepada kelompok

yang bukan sampel penelitian, melainkan sampel lain yang masih satu populasi.

Uji coba instrumen tes dilakukan untuk mengetahui soal nomor berapa saja yang

dapat digunakan sebegai soal pretest-posttest kelompok eksperimen melalui

serangkaian uji instrumen sebagai berikut:

3.2.4.1 Analisis Validitas Item

Anderson, sebagaimana dikutip oleh Suharsimi (2007: 65),

mengungkapkan bahwa sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur

apa yang hendak diukur.

Pada penelitian ini, untuk mengetahui validitas butir soal, digunakan

rumus korelasi product moment, sebagai berikut:

√{ }{ }

Page 66: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

49

dengan:

= koefisien korelasi antara variabel x dengan variabel y

N = banyaknya peserta tes

= jumlah skor per item

= jumlah skor total

= jumlah kuadrat skor item

= jumlah kuadrat skor total

Suharsimi (2007: 72)

Hasil perhitungan dikonsultasikan pada tabel kritis r product moment,

dengan taraf signifikansi . Jika maka item tersebut valid.

Nilai untuk N = 28 dan taraf signifikansi adalah 0,374.

Pada analisis tes uji coba dari 38 soal uraian diperoleh 33 soal valid yaitu soal

nomor 1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27,

28, 29, 10, 31, 32, 32, 33, 34, 35, 36, 37, dan 38 karena mempunyai

dan lima soal tidak valid yaitu soal nomor 2, 3, 10, 15, dan 26 karena .

Perhitungan selengkapnya dan nilai dapat dilihat pada Lampiran 10 dan

Lampiran 41.

3.2.4.2 Analisis Reliabilitas Tes

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes

dikatakan memiliki taraf kepercayaan tinggi apabila tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap. Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat

dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan (Suharsimi, 2007:

Page 67: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

50

86). Reliabilitas tes pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rumus alpha

sebagai berikut:

[

] *

+

dengan rumus varians :

Keterangan:

: reliabilitas yang dicari

: banyaknya butir soal

i2 : jumlah varians skor tiap-tiap butir soal

t2 : varians total

X : skor tiap butir soal

: jumlah skor butir soal

X2 : jumlah kuadrat skor butir soal

: banyaknya subjek uji coba (Arikunto, 2007: 109-110).

Kriteria pengujian reliabilitas tes adalah setelah didapat koefisien korelasi

yaitu kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan taraf

signifikansi , dan jika maka item tes yang diujicobakan tersebut

reliabel.

Berdasarkan analisis hasil uji coba dengan N = 28 dan taraf signifikan 5%

diperoleh rhitung = 0,9 sedangkan rtabel = 0,374. Karena r11 > rtabel maka soal

reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11.

Page 68: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

51

3.2.4.3 Analisis Taraf Kesukaran

Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di

samping memenuhi validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari

tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya

soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proporsional (Sudjana,

2005:135). Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut

indeks kesukaran (difficulty index).

Menurut klasifikasi puspendik sebagaimana dikutip oleh Zulaiha

(2007:34), tingkat kesukaran soal diperoleh melalui perhitungan dengan

menggunakan rumus:

Keterangan :

: Taraf Kesukaran Soal Uraian

: Rata-rata skor siswa

: Skor maksimum yang ada pada pedoman penskoran

Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal

sedang, dan soal mudah. Berikut ini tabel kriteria taraf kesukaran soal:

Tabel 3.2 Kriteria Taraf Kesukaran

Kriteria Taraf Kesukaran Kategori

Sukar

Sedang

Mudah

Page 69: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

52

Berdasarkan analisis uji coba diperoleh 9 soal dengan kriteria mudah yaitu

soal nomor 1, 2, 8, 14, 15, 17, 20, 22, dan 26; 23 soal dengan kriteria sedang yaitu

soal nomor 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 16, 18, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 32,

33, 35, dan 36; dan 6 soal dengan kriteria sukar yaitu soal nomor 13, 19, 21, 34,

37, dan 38. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12.

3.2.4.4 Analisis Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang tidak pandai

(berkemampuan rendah). Bagi soal yang dapat dijawab benar oleh siswa pandai

maupun bodoh, maka soal tersebut termasuk tidak baik karena tidak mempunyai

daya pembeda (Suharsimi, 2007:211). Semakin tinggi daya pembeda suatu butir

soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan siswa yang pandai dan

yang kurang pandai. Teknik yang digunakan adalah dengan menghitung

perbedaan dua buah rata-rata (mean) yaitu antara rata-rata dari kelompok atas

dengan rata-rata dari kelompok bawah untuk tiap-tiap item.

Menurut Zulaiha (2008:28), daya pembeda soal uraian diperoleh melalui

perhitungan dengan rumus:

Keterangan :

: Daya Pembeda Soal Uraian

: Rata-rata skor siswa pada kelompok atas

: Rata-rata skor siswa pada kelompok bawah

: Skor maksimum yang ada pada pedoman penskoran

Page 70: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

53

Soal yang baik atau diterima bila memiliki daya pembeda soal diatas 0,25

karena soal tersebut dapat membedakan kelompok siswa yang berkemampuan

tinggi dan berkemampuan rendah. Berikut ini tabel kriteria daya pembeda soal:

Tabel 3.3 Kriteria Daya pembeda

Kriteria Daya Pembeda Kategori

Diterima

Diperbaiki

Ditolak

(Zulaiha, 2008:28)

Dari 25 soal yang telah diujicobakan diperoleh 35 soal dengan kriteria

diterima yaitu soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,

21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 35, 37, dan 38; tiga soal

dengan kriteria diperbaiki yaitu nomor 1, 7, dan 20. Perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran 13.

3.2.5 Penentuan Instrumen

Berdasarkan hasil analisis instrumen tes bentuk uraian yang meliputi

analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran pada

penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa dari 38 butir soal bentuk uraian yang

telah diujicobakan, 20 soal bentuk uraian dapat digunakan sebagai soal pretest

kemampuan berpikir kritis yaitu butir soal nomor 1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14,

16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24; 20 soal uraian digunakan sebagai soal posttest

kemampuan berpikir kritis yaitu butir soal nomor 9, 11, 16, 17, 22, 23, 24, 25, 27,

Page 71: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

54

28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, dan 38. Analisis data hasil soal uji coba

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14.

3.2.6 Analisis Data Awal

Data awal yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai Ulangan Akhir

Semester ganjil mata pelajaran Fisika kelas VIII SMP N 2 Boja tahun pelajaran

2014/2015. Analisis data awal bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi

awal sampel. Data tersebut akan dianalisis untuk mengetahui bahwa sebelum

diadakan penelitian sampel yang digunakan pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama. Analisis data awal

meliputi uji normalitas, dan uji homogenitas.

3.2.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak.. Dalam penelitian ini, pengujian

normalitas data menggunakan uji Klomogorov-Smirnov. Uji ini membandingkan

serangkaian data pada sampel dengan distribusi normal serangkaian nilai dengan

mean dan standar deviasi yang sama. Tes ini mencakup perhitungan distribusi

frekuensi kumulatif yang akan terjadi di bawah distribusi teoretisnya dan

membandingkannya dengan distribusi frekuensi kumulatif hasil observasi (Siegel,

1990:59).

Siegel (1990:63) mengemukakan bahwa uji Kolmogorov-Smirnov

memiliki keunggulan-keunggulan, antara lain:

(1) tidak memerlukan data yang terkelompokkan;

(2) dapat digunakan untuk sampel berukuran kecil;

Page 72: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

55

(3) lebih fleksibel jika dibandingkan dengan uji yang lain.

Hipotesis yang diujikan adalah:

: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal;

: sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut.

(1) Menetapkan , yaitu distribusi kumulatif teoretis yang diharapkan di

bawah ;

(2) Mengatur skor-skor yang diobservasi ke dalam suatu distribusi kumulatif

dengan memasangkan setiap interval dengan interval yang

sebanding. adalah distribusi frekuensi kumulatif data yang diobservasi

dari suatu sampel random dengan N observasi. Dimana adalah sembarang

skor yang mungkin.

, dimana k = banyaknya observasi yang sama

atau kurang dari X;

(3) Untuk tiap-tiap jenjang, dihitung . Di bawah , diharapkan

bahwa untuk setiap harga harus jelas mendekati . Artinya,

dibawah diharapkan selisih antara dan kecil dan berada pada

batas-batas kesalahan random;

(4) Menghitung D (deviasi) dengan rumus | |;

(5) Melihat tabel E untuk menemukan kemungkinan (dua sisi) yang dikaitkan

dengan munculnya harga-harga sebesar harga D observasi di bawah . Jika

√ , dimana adalah peserta tes, maka ditolak (Siegel, 1994:

59-63).

Page 73: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

56

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk data awal diperoleh

. Menunjukkan data sampel berasal dari

populasi yang berdistibusi normal. Perhitungan uji normalitas data awal

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5.

3.2.6.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel

penelitian berasal dari kondisi awal sama atau homogen yaitu dengan menyelidiki

apakah kedua kelas eksperimen mempunyai varians yang sama atau tidak. Jumlah

data dalam kelompok penelitian ini tidak sama maka uji homogenitas yang

digunakan adalah uji Bartlett dengan hipotesis sebagai berikut:

Ho:

(kedua varians sama atau homogen)

H1:

(kedua varians tidak sama atau tidak homogen)

Rumus uji Bartlett:

1. Varians gabungan dari semua sampel

2. Harga satuan B

3. Uji Bartlett dengan statistik chi kuadrat

{ ∑ }

Selanjutnya harga dibandingkan dengan harga

dengan

derajat kebebasan dk = k – 1 dan taraf signifikan α. Ho diterima jika

(Sudjana, 2002: 263).

Page 74: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

57

Berdasarkan perhitungan uji homogenitas diperoleh

, maka diterima yang artinya kelompok sampel

homogen. Perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 6.

3.2.7 Analisis Data Akhir

Setelah diketahui kedua kelompok sampel mempunyai kemampuan awal

yang sama, pada kedua kelompok tersebut diberikan perlakuan. Perlakuan yang

diberikan adalah pada kelompok eksperimen adalah pembelajaran menggunakan

model PBL dan pada kelompok kontrol. Setelah semua perlakuan diberikan,

kemudian pada akhir pertemuan siswa diberi tes kemampuan berpikir kritis. Data

yang diperoleh dari hasil tes tersebut kemudian dianalisis untuk membuktikan

hipotesis.

3.2.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data akhir kelompok

eksperimen dan kontrol berdistribusi normal atau tidak. Langkah-langkah uji

normalitas data akhir sama dengan langkah-langkah uji normalitas pada data awal.

3.2.7.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa data akhir

kelompok eksperimen dan kontrol mempunyai varians yang sama atau homogen.

Langkah-langkah yang digunakan dalam pengujian homogenitas sama dengan

langkah-langkah uji homogenitas pada data awal tetapi dengan hipotesis yang

digunakan adalah sebagai berikut:

(kedua varians sama atau homogen)

:

(kedua varians tidak sama atau tidak homogen)

Page 75: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

58

3.2.7.3 Analisis Hasil Tes Berpikir Kritis

Analisis hasil tes dilakukan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis

siswa sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran

Probelm Based Learning berbantuan pohon masalah. Data hasil tes dianalisis

berdasarkan pedoman penilaian yang telah dibuat oleh peneliti. Pedoman

penilaian hasil tes berdasarkan rubrik skor berpikir kritis.

Adapun perhitungan pensekoran kemampuan berpikir kritis siswa secara

klasikal dengan rumus berikut:

Keterangan:

ss

Ditentukan kriteria penilaian kemampuan berpikir kritis melalui daftar

distribusi frekuensi, dihasilkan seperti pada Tabel 3.3.

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis

Nilai Kriteria

Sangat kritis

Kritis

Cukup Kritis

Kurang Kritis

Page 76: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

59

3.2.7.4 Uji N-Gain (Peningkatan Skor Rata-Rata Kemampuan Berpikir Kritis)

Untuk menghitung peningkatan skor rata-rata hasil belajar dapat

menggunakan rumus gain. Gain adalah selisih nilai post-test dan pre-test. Gain

menunjukkan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa setelah pembelajaran

dilakukan oleh peneliti.

Menurut Hake (1998), rumus dasar N-gain adalah sebagai berikut:

⟨ ⟩

⟨ ⟩

Keterangan :

N-gain : skor gain

: skor rata-rata post-test

: skor rata-rata pre-test

Dengan kategori perolehan sebagai berikut:

g > 0,7 : tinggi

0,3 g < 0,7 : sedang

g < 0,3 : rendah

3.2.7.5 Uji Hipotesis II (Uji Perbedaan Rata-rata Satu Pihak)

Penelitian ini mengambil hipotesis bahwa kemampuan berpikir kritis

siswa yang diberi model pembelajaran PBL berbantuan pohon masalah lebih

tinggi daripada kemampuan berpikir kritis siswa yang diberi pendekatan

ekspositori. Uji hipotesis penelitian menggunakan uji-t.

Page 77: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

60

Hipotesis yang ingin diuji kebenarannya adalah

a) H0 = Kemampuan berpikir kritis siswa dengan model PBL berbantuan pohon

masalah tidak lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan berpikir kritis

siswa dengan pembelajaran ekspositori.

b) Ha = Kemampuan berpikir kritis siswa dengan model PBL berbantuan pohon

masalah lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan berpikir kritis siswa

dengan pembelajaran ekspositori.

Kriteria : H0 diterima jika thitung < tTabel

H0 ditolak jika thitung > tTabel

Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik sebagai berikut.

dengan:

(Sudjana, 2005:239).

Keterangan:

1X = rata-rata hitung data hasil belajar fisika kelompok eksperimen

2X = rata-rata hitung data hasil belajar fisika kelompok kontrol

n1 = jumlah data hasil belajar fisika kelompok eksperimen.

n2 = jumlah data hasil belajar fisika kelompok kontrol

S12

= varians kelas eksperimen

S22

= varians kelas kontrol

Page 78: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

61

3.3 Indikator Keefektifan

Indikator keefektifan model pembelajaran Problem Based Learning

berbantuan pohon masalah adalah hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa kelas

VIII SMP N 2 Boja yang diajar menggunakan model Problem Based Learning

berbantuan pohon masalah dapat mencapai sekurang-kurangnya 50% siswa

memperoleh nilai minimal 70. Keefektifan juga ditunjukan dengan adanya

peningkatan skor rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa dengan mencapai skor

gain lebih besar dari 0,3 termasuk dalam kategori sedang sampai tinggi dan

persentase rata-rata kemampuan berpikir kritis mencapai kategori cukup ke atas

( .

Page 79: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

62

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Boja dengan tujuan untuk

mengukur peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi tekanan zat

cair dengan sub materi tekanan hidrostatis, bejana berhubungan, hukum Pascal,

dan hukum Archimedes pada kelompok eksperimen yaitu kelas VIII B dan VIII

C, serta kelompok kontrol yaitu kelas VIII F. Kelompok eksperimen diberi

pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL) berbantuan

pohon masalah, sedangkan pada kelompok kontrol pembelajaran menggunakan

model ekpositori. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 94

siswa yang terdiri dari 63 siswa kelompok eksperimen dan 31 siswa kelompok

kontrol. Daftar nama siswa kelas VIII B, VIII C dan VIII F ada pada Lampiran 1

dan 2.

4.1.1 Pelaksananaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 Maret sampai 18 April 2015 di

SMP N 2 Boja tahun pelajaran 2014/2015.

4.1.2 Hasil Analisis Data Akhir

Analisis data tahap akhir dilakukan setelah kedua kelompok yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi perlakuan yang berbeda.

Pembelajaran pada kelompok eksperimen diberi perlakuan pembelajaran dengan

Page 80: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

63

model Problem Based Learning (PBL) berbantuan pohon masalah, sedangkan

pada kelompok kontrol diberi perlakuan pembelajaran dengan model ekpositori.

Setelah diberi perlakuan yang berbeda, kemudian kedua kelas diberi tes

kemampuan berpikir kritis. Hasil tes inilah yang dijadikan data akhir untuk

menguji hipotesis-hipotesis dalam penelitian ini. Data akhir atau data hasil tes

kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat pada lampiran 25.

4.1.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data akhir kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas

dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika

maka diterima, artinya data tersebut berdistribusi normal. Jika

√ , dimana adalah peserta tes, maka ditolak (Siegel, 1994: 59-

63). Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh nilai adalah 0,0879

dan adalah 0,140273. Karena nilai maka diterima,

artinya data tersebut berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya terdapat

pada Lampiran 26.

4.1.2.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa data akhir

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varians yang sama atau

homogen. Berdasarkan perhitungan uji homogenitas nilai tes kemampuan berpikir

kritis kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh .

Berdasarkan daftar distribusi dengan dan diperoleh

5,99. Karena

, maka diterima artinya kedua

Page 81: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

64

kelompok tersebut mempunyai varians yang sama atau homogen. Perhitungan

selengkapnya pada Lampiran 27.

4.1.2.3 Hasil Pretest dan Posttest

Kemampuan berpikir kritis siswa diketahui dengan dilakukannya pre test

dan post test dengan materi tekanan zat cair. Soal pre test dan post test terdiri dari

20 soal uraian. Tes kemampuan berpikir kritis diikuti oleh 94 siswa yang terdiri

dari 63 siswa kelompok eksperimen dan 31 siswa kelompok kontrol. Hasil analisis

deskriptif tes kemampuan berpikir kritis siswa materi tekanan zat cair dapat

dilihat pada Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1. Analisis Deskriptif

Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Kelompok

Eksperimen Kelompok Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

Jumlah peserta 63 siswa 63 siswa 31 siswa 31 siswa

Kriteria

Kemampuan

berpikir kritis

siswa

Sangat

kritis - - - -

Kritis - 37 siswa - 4 siswa

Cukup

Kritis 24 siswa 25 siswa 3 siswa 16 siswa

Kurang

Kritis 39 siswa 1 siswa 28 siswa 11 siswa

Rata-rata 46,39 65,90 34,74 53,32

Persentase 46 % 66 % 35 % 53 %

Nilai tertinggi 61 81 51 71

Nilai terendah 25 45 12 38

Ketercapaian

siswa

Tuntas - 37 siswa - 4 siswa

Tidak

tuntas

63 siwa 26 siswa 31 siswa 27 siswa

Ketuntasan 0 % 59 % 0 % 13 %

N-Gain 0,36 0,28

Page 82: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

65

0

20

40

60

80

100

Eksperimen Kontrol

Per

sen

tase

Rat

a-ra

ta K

emam

pu

an

ber

pik

ir K

riti

s Si

swa

(%)

Pretest

Posttest

Grafik kemampuan berpikir kritis siswa ditunjukan pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Grafik Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

4.1.2.4 Uji N-gain

Tabel 4.2 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Masing-masing Aspek

Aspek kemampuan

berpikir kritis

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Rata-rata (1-5) N-gain N-gain

klasikal

Rata-rata (1-5) N-

gain

N-gain

klasikal Pretest Posttest Pretest Posttest

Memberikan penjelasan

sederhana 2,52 (50%) 2,63 (53%) 0,06

0,36 2,16 (43%) 2,96 (59%) 0,28

0,28

Membangun ketrampilan

dasar 2,87 (57%) 3,57 (71%) 0,33 2,60 (52%) 3,37 (67%) 0,31

Menyimpulkan 1,15 (23%) 2,75 (55%) 0,42 1,20 (24%) 2,52 (50%) 0,34

Memberikan penjelasan

lanjut 2,91 (58%) 3,79 (76%) 0,43 1,31 (26%) 2,27 (45%) 0,25

Mengatur strategi dan

teknik 1,31 (26%) 2,92 (58%) 0,43 1,69 (34%) 2,49 (50%) 0,24

Page 83: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

66

Gambar 4.2 Grafik Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Masing-masing Aspek

4.1.2.5 Hasil Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Tabel 4.3 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa tiap Indikator

Aspek Indikator

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

Rata-rata

(1-5)

Rata-rata

(1-5)

Rata-rata

(1-5)

Rata-rata

(1-5)

Memberikan

penjelasan

sederhana

Memfokuskan pertanyaan 2,52 (50%) 2,63 (53%) 2,16 (43%) 2,96 (59%)

Menganalisis argumen 2,52 (50%) 2,63 (53%) 2,16 (48%) 2,96 (59%)

Bertanya dan menjawab

pertanyaan tentang suatu

penjelasan

2,52 (50%) 2,63 (53%) 2,16 (48%) 2,96 (59%)

Membangun

ketrampilan

dasar

Mempertimbangkan apakah

sumber dapat dipercaya

atau tidak

2,87 (57%) 3,17 (63%) 2,32 (46%) 3,03 (61%)

Mengamati dan

mempertimbangkan laporan

hasil observasi

2,87 (57%) 3,97 (79%) 2,87 (57%) 3,71 (74%)

Menyimpulkan Membuat dan menentukan

hasil pertimbangan /

menyimpulkan

1,15 (23%) 2,75 (55%) 1,20 (24%) 2,52 (50%)

Memberi

penjelasan lanjut

Mengidentifikasi istilah-

istilah dan

mempertimbangkan suatu

definisi

3,78 (76%) 4,18 (84%) 1,45 (29%) 2,33 (47%)

Mengidentifikasi asumsi-

asumsi 2,05 (41%) 3,39 (68%) 1,16 (23%) 2,20 (44%)

Mengatur

strategi dan

teknik

Menentukan suatu tindakan

1,31 (26%) 2,92 (58%) 1,69 (34%) 2,49 (50%)

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Memberikanpenjelasan lanjut

Membangunketrampilan

dasar

Menyimpulkan Memberikanpenjelasanlanjut

Mengaturstrategi dan

teknik

Pe

rse

nta

se r

ata

-rat

a

Pretest eksperimen

Postets eksperimen

Pretest kontrol

Posttest kontrol

Page 84: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

67

4.1.2.6 Uji Hipotesis 2 (Uji Kesamaan Dua Rata-rata)

Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah

kemampuan berpikir kritis siswa kelompok eksperimen materi tekanan zat cair

dengan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan pohon masalah

lebih tinggi daripada kemampuan berpikir kritis siswa kelompok kontrol materi

tekanan zat cair dengan pembelajaran ekspositori.

Berdasarkan hasil pengujian didapat dan dengan peluang

– , dan taraf nyata , untuk uji satu pihak

diperoleh . Kriteria pengujian Ho diterima jika

, dengan = 5% dan dk = n1 + n2 – 2. Karena

maka Ho ditolak. Hal ini berarti kemampuan berpikir kritis pada kelompok

eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Jadi kemampuan berpikir

kritis siswa pada pembelajaran dengan model PBL berbantuan pohon masalah

lebih tinggi daripada kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran dengan

model ekspositori. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 29.

4.2 Pembahasan

Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis keefektifan pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) berbantuan pohon masalah dalam meningkatkan

kemampuan berpikir kritis siswa dan menganalisis kemampuan berpikir kritis

siswa pada pembelajaran menggunakan PBL berbantuan pohon masalah serta

kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran menggunakan model

ekspositori di SMP N 2 Boja. Langkah awal penelitian dilakukan dengan

mengambil data nilai UAS fisika semester ganjil kelas VIII tahun pelajaran

Page 85: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

68

2014/2015 sebagai data awal di tempat penelitian selanjutnya dianalisis. Hasil

menunjukan bahwa nilai awal sampel penelitian berdistribusi normal dan

homogen. Hal tersebut menunjukan kedua kelompok mempunyai kondisi awal

atau kemampuan yang sama sehingga kedua kelompok dapat digunakan sebagai

objek penelitian.

Pada penelitian ini digunakan satu kelompok eksperimen dan satu

kelompok kontrol. Kelompok eksperimen terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIII B

dan kelas VIII C, sedangkan kelas VIII F sebagai kelompok kontrol. Kelompok

eksperimen diberi perlakuan pembelajaran dengan model Problem Based

Learning (PBL) berbantuan pohon masalah dan kelompok kontrol diberi

perlakuan pembelajaran dengan model ekspositori. Saat awal pertemuan atau

sebelum siswa menerima materi, siswa mengerjakan pretest kemampuan berpikir

kritis. Setelah menerima materi selama 4 pertemuan, siswa mengerjakan posttest

kemampuan berpikir kritis dengan jumlah soal dan bentuk soal yang setara

dengan soal pretest.

4.2.1 Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol diawali dengan memberikan apersepsi berkaitan langsung dengan

permasalahan kehidupan sehari-hari seperti kapal selam yang dapat melayang,

tenggelam di laut, pancuran teko yang diibuat selalu lebih tinggi daripada

tutupnya, pancuran air pada botol plastik yang dilubangi, dan lain sebagianya.

Pada pembelajaran ini guru merangsang dan memotivasi siwa dengan

menggunakan contoh penerapan tekanan zat cair yang meliputi tekanan

Page 86: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

69

hidrostatis, bejana berhubungan, hukum Pascal, dan hukum Archimedes dalam

kehidupan sehari-hari. Siswa terlebih dahulu diberikan soal pretest untuk

mengukur kemampuan berpikir kritis mereka sebelum mendapat materi tentang

tekanan zat cair.

4.2.1.1 Pelaksanaan Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbantuan

Pohon Masalah

Pembelajaran dengan model PBL berbantuan pohon masalah dilakukan

pada kelompok eksperimen. Materi yang disampaikan adalah berkaitan dengan

tekanan zat cair yang meliputi tekanan hidrostatis, bejana berhubungan, hukum

Pascal, dan hukum Archimedes. Pembelajaran dilaksanakan 4 kali pertemuan

dengan alokasi waktu 80 menit tiap pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran terdiri

dari lima tahap yaitu (a) tahap orientasi; (b) tahap mengorganisasi siswa untuk

belajar; (c) tahap membimbing penyelidikan individual maupun kelompok; (d)

tahap membimbing, membangun, dan menyajikan hasil karya; (e) tahap

menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

(a) Tahap orientasi

Pada tahap pertama yaitu mengorientasi siswa pada masalah. Tahap

orientasi adalah langkah awal yang diberikan untuk membentuk kesan umum dan

pemahaman global mengenai batas-batas ruang lingkup masalah. Guru

memfasilitasi siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari

sebelumnya, menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan perangkat yang

diperlukan, dan memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas mendapat masalah

maupun penyelesaian masalah. Setelah itu guru mengaitkan pengetahuan yang

dimiliki siswa sebelumnya dengan materi yang dipelajari yaitu tekanan zat cair.

Page 87: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

70

Pada tahap ini, siswa mencoba mengingat kembali materi yang sudah diperoleh

sebelumnya untuk dapat membangun konsep yang akan dipelajari.

(b) Tahap mengorganisasi siswa untuk belajar

Pada tahap kedua yaitu mengorganisasikan siswa untuk belajar, guru

mengelompokkan siswa ke dalam kelompok kecil yang heterogen, masing-masing

terdiri dari 3-4 orang, pengelompokan berdasarkan kemampuan akademik yang

diperoleh sebelumnya. Guru memberikan beberapa permasalahan, masing-masing

kelompok memilih satu masalah yang telah disediakan. Masalah tersebut

diselesaikan dengan membuat pohon masalah untuk menghubungkan sebab-akibat

permasalahan pada lembar penyelesaian yang telah disediakan. Guru juga

memberi kesempatan kepada siswa untuk mengorganisasi tugas yang

berhubungan dengan penyelesaian masalah.

Pada kegiatan berkelompok, siswa diarahkan untuk menemukan rumus

atau konsep atau prinsip matematika yang menjadi tujuan pembelajaran. Hal

tersebut sesuai dengan teori belajar Vygotsky bahwa pembelajaran harus

menekankan siswa untuk belajar kelompok. Dengan demikian siswa dapat belajar

saling membantu dengan teman kelompoknya dan dituntut untuk mengemukakan

ide-idenya, melatih kemampuan berpikir mereka dalam memecahkan masalah

tentang penerapan tekanan zat cair dalam kehidupan sehari-hari untuk

menemukan konsep materi sehingga terjadi diskusi atau dialog antar kelompok.

Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk aktif dalam menyelidiki konsep dan

aktif menemukan konsep secara mandiri sehingga dapat melatih kemampuan

berpikir kritisnya.

Page 88: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

71

(c) Tahap membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Pada tahap ketiga yaitu membimbing penyelidikan individual atau

kelompok, guru membimbing siswa selama proses diskusi kelompok berlangsung.

Guru membantu siswa dalam mengumpulkan informasi yang sesuai dengan

masalah, memberikan motivasi dalam pemecahan masalah, mengarahkan dan

memberikan pertanyaan yang membuat siswa berpikir tidak mengalami kesulitan

dalam penyusunan pohon masalah untuk penyelesaian masalah.

Pada tahap ini guru memberikan bantuan kepada siswa secukupnya hanya

pada saat mengalami kesulitan dan siswa berusaha menemukan sendiri pemecahan

masalah yang mereka dapatkan. Hal tersebut sesuai dengan teori belajar Brunner

yang menganjurkan pembelajaran dengan penemuan. Dengan demikian, siswa

dapat melakukan penyelidikan untuk mengumpulkan informasi-informasi yang

sesuai dalam memecahkan masalah sehingga siswa dapat melatih kemampuan

berpikir kritis mereka.

(d) Tahap membimbing, membangun, dan menyajikan hasil karya

Tahap keempat yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

Setelah diskusi kelompok dianggap cukup, beberapa kelompok menyajikan hasil

kerja kelompok berupa pohon masalah yang telah diselesaikan, sementara itu

kelompok yang tidak menyajikan ke depan mencermati dan memberikan

tanggapan terhadap apa yang disajikan. Pada tahapan ini, guru hanya bertindak

sebagai fasilitator dan meluruskan konsep apabila siswa mengalami kekeliruan.

Page 89: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

72

(e) Tahap menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Pada tahap akhir yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan

masalah, guru membantu siswa untuk melakukan refleksi secara bersama terhadap

proses pemecahan masalah yang digunakan untuk membuat pohon masalah. Guru

memberikan arahan dan penjelasan mengenai proses pemecahan yang digunakan,

supaya tidak terjadi kesalahan konsep.

Pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan memberikan soal

pretest kemampuan berpikir kritis kepada siswa untuk mengetahui kemampuan

berpikir kritis siswa sebelum mendapatkan materi dengan alokasi waktu 60 menit.

Secara umum proses pembelajaran sudah sesuai dengan sintaks model PBL dan

respon siswa sudah baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya siswa yang langsung

maju mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka di hadapan guru dan

teman-teman. Siswa juga dapat berkonsentrasi penuh pada kelompoknya masing-

masing membuat diskusi berjalan lancar.

Pembelajaran dirasa belum optimal karena guru kesulitan

mengorganisasikan waktu pembelajaran yang hanya tersisa 20 menit.

Keterbatasan waktu membuat kegiatan diskusi tentang tekanan hidrostatis

berlangsung singkat sehingga siswa kurang bisa mengasah lebih dalam

kemampuan berpiki kritis mereka. Selain itu, ada juga siswa yang belum bisa

menyesuaikan diri dengan kelompoknya untuk mengerjakan tugas-tugas yang

diberikan. Tidak sedikit anggota kelompok yang masih mengandalkan atau

bergantung pada teman satu kelompoknya.

Page 90: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

73

Proses pembelajaran pada pertemuan kedua dan ketiga sudah sesuai

dengan sintaks model PBL. Awal pembelajaran siswa diberi motivasi dan

apersepsi, selanjutnya siswa dibagi menjadi 8 kelompok dengan anggota

kelompok masing-masing 3-4 siswa. Guru mempersiapkan permasalahan yang

berhubungan dengan bejana berhubungan, hukum Pascal dan hukum Archimedes,

kemudian masing-masing kelompok memilih salah satu permasalahan. Siswa

melakukan penyelidikan ataupun mengumpulkan informasi dari berbagai sumber

dan siswa dibimbing oleh guru untuk menyusun pohon masalah mereka.

Siswa mampu menyesuaikan diri untuk dapat fokus dalam diskusi

kelompoknya masing-masing sehingga situasi pembelajaran menjadi lebih

kondusif. Proses diskusi digunakan siswa untuk saling bertukar pikiran,

mengemukakan ide-ide mereka, melatih kemampuan berpikir kritis mereka untuk

membuat bentuk pohon masalah sebagai hasil penyelesaian dari masalah yang

mereka dapatkan. Pohon masalah dibuat dengan menghubungkan sebab-akibat

suatu permasalahan.

Aktivitas dan respon siswa juga baik. Siswa terlihat sangat antusias dan

menikmati proses diskusi yang berlangsung karena siswa diberi kebebasan untuk

menghias ataupun membuat bentuk pohon masalah sesuai dengan keinginan

mereka. Beberapa kelompok mempresentasikan hasil karya mereka dan kelompok

lain menanggapi hasil pembahasannya. Guru memberikan arahan dan penjelasan

mengenai hasil diskusi, supaya tidak terjadi kesalahan konsep. Guru dan siswa

menyimpulkan hasil diskusi mereka. Siswa yang aktif diberi penghargaan ataupun

pujian untuk menigkatkan semangat belajar mereka. Pada akhir proses

Page 91: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

74

pembelajaran masing-masing kelompok menempelkan hasil karya mereka pada

tempat yang disediakan yaitu mading kelas.

Pertemuan keempat, siswa diberi kuis rebutan untuk mengulas materi yang

telah diperoleh siswa pada pertemuan pertama sampai ketiga selama 20 menit.

Kuis rebutan bertujuan agar siswa tidak jenuh dan semangat selama prosses

pembelajaran berlangsung. Siswa dibagi menjadi empat kelompok kemudian guru

memberikan pertanyaan, masing-masing kelompok berebut untuk menjawab

pertanyaan. Kelompok yang menjawab pertanyaan dengan benar paling banyak

adalah pemenangnya. Pada pertemuan keempat ini siswa diberi posttest

kemampuan berpikir kritis untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa

setelah menerima materi tekanan zat cair dengan alokasi waktu 60 menit.

4.3.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Ekspositori

Pembelajaran dengan model ekspositori dilakukan pada kelompok kontrol.

Materi yang disampaikan adalah berkaitan dengan tekanan zat cair yang meliputi

tekanan hidrostatis, bejana berhubungan, hukum Pascal, hukum Archimedes.

Pembelajaran dilaksanakan 4 kali pertemuan dengan alokasi waktu 80 menit tiap

pertemuan. Pembelajaran ekspositori terdiri atas tiga tahapan yaitu pendahuluan,

inti dan penutup.

Tahap pertama adalah tahap pendahuluan. Awal pembelajaran guru

memberikan motivasi dan menarik perhatian siswa, dengan tujuan untuk

membangitkan keinginan dan semangat belajar siswa, berupa memberi pujian

kepada siswa. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan materi pelajaran yang

Page 92: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

75

akan dipelajari siswa, sehingga siswa memilki pedoman dalam mengikuti

pelajaran.

Guru memfasilitasi siswa untuk mengingat kembali materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Setelah itu guru mengaitkan pengetahuan yang dimiliki

siswa sebelumnya dengan materi yang dipelajari yaitu tekanan zat cair. Pada tahap

ini, siswa mencoba mengingat kembali materi yang sudah diperoleh sebelumnya

untuk dapat membangun konsep yang akan dipelajari.

Tahap yang kedua yaitu kegiatan inti. Guru menjelaskan isi pelajaran

menggunakan alat bantu pembelajaran agar siswa lebih mudah menangkap isi atau

materi pelajaran. Siswa juga diberi contoh-contoh penerapan dalam kehidupan

sehari-hari yang berkaitan dengan tekanan zat cair agar siswa lebih memahami

materi. Siswa diberikan pertanyaan dengan tujuan untuk mengetahui sampai

manakah materi pelajaran telah dikuasai dan materi makah yang kurang dipahami

siswa. Kemudian siswa diberi latihan soal agar mereka mampu menguasai isi atau

materi pelajaran lebih mendalam. Siswa dilatih kemampuan berpikir kritis mereka

untuk mengaitkan materi yang mereka peroleh dengan kejadian-kejadian disekitar.

Tahap yang ketiga yaitu kegiatan penutup. Pada tahap ini siswa diberi kuis

ataupun tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana mereka memahami materi

yang disampaikan. Siswa diberikan tugas rumah agar dapat mengasah

kemampuan berpikir mereka dengan menyelesaikan soal secara inidvidu.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran, berpedoman pada RPP yang telah

disusun. Kenyataannya guru masih menemui beberapa kendala. Pertemuan

pertama sebelum kegiatan inti berlangsung, siswa diberi soal pretest untuk

Page 93: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

76

mengukur kemampuan berpikir kritis mereka sebelum mendapatkan perlakuan

dengan alokasi waktu 60 menit. Pelaksanaannya, waktu yang dibutuhkan untuk

mengkondisikan siswa sampai siswa selesai melaksanakan pretest lebih dari 60

menit sehingga sisa waktu untuk pelajaran hanya sedikit. Dengan keterbatasan

waktu pada pertemuan pertama guru hanya dapat menyampaikan sedikt materi

tentang tekanan hidrostastis dan belum memberikan contoh latihan soal. Siswa

diberi pekerjaan rumah untuk mengerjakan soal yang ada di buku paket.

Pertemuan kedua, guru mereviev materi tekanan hidrostatis pada

pertemuan pertama agar siswa mengingat kembali materi yang disampaikan.

Siswa kurang kondusif dan aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa

belum dapat berkonsentrasi penuh dalam selama guru memberikan penjelasan.

Saat guru memberikan pertanyaan siswa juga kurang aktif untuk menjawab.

Kemudian guru memberikan contoh soal yang dibahas bersama dengan siswa.

Beberapa siswa maju untuk menyelesaikan contoh soal yang diberikan oleh guru.

Guru mengakhiri pembelajaran dengan melakukan refleksi terhadap kegiatan

pembelajaran yang telah berlangsung.

Pertemuan ketiga, siswa sudah mampu menyesuaikan diri dan dapat fokus

saat dibentuk kelompok kecil untu menyelesaikan masalah pada LDS sehingga

situasi lebih kondusif dan aktif. Diskusi siswa berlangsung setelah guru

menjelaskan dan memberikan contoh-contoh peristiwa dan soal yang

berhubungan dengan bejana berhubungan, hukum Pascal, dan hukum

Archimedes. Hasil diskusi dibahas secara bersama-sama guru dengan siswa.

Page 94: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

77

Akhir pembelajaran siswa diberi tugas mengerjakan latihan soal pada buku paket

mereka.

Pertemuan keempat, guru meriview kembali materi yang diperoleh siswa

dari pertemuan pertama sampai ketiga bertujuan agar siswa mengingat kembali

dan lebih memahami materi tekanan zat cair yang telah diperoleh. Kemudian

siswa diberikan posttest untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis mereka

setelah mendapatkan perlakuan dengan alokasi waktu 60 menit.

4.2.2 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Penelitian ini menggunakan lima aspek dan indikator kemampuan

berpikir kritis yang dikemukakan Ennis yaitu: memberikan penjelasan sederhana;

membangun ketrampilan dasar; menyimpulkan; memberikan penjelasan lanjut;

serta mengatur strategi dan teknik. Aspek memberikan penjelasan lanjut terdiri

dari tiga indikator yaitu: memfokuskan pertanyaan; menganalisis argumen; dan

menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan atau pernyataan. Aspek

membangun ketrampilan dasar terdiri dari dua indikator yaitu:

mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak; serta mengamati

dan mempertimbangkan laporan hasil observasi. Indikator pada aspek

menyimpulkan adalah membuat dan menentukan hasil

pertimbangan/menyimpulkan. Aspek memberi penjelasan lanjut terdiri dari dua

indikator yaitu: mengidentifikasi istilah-istilah dan mempertimbangkan suatu

definisi; dan memgidentifikasi asumsi-asumsi. Indikator pada aspek mengatur

strategi dan teknik adalah menentukan tindakan.

Page 95: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

78

Kemampuan berpikir kritis siswa dilihat berdasarkan hasil pretest dan

posttest. Pretest dan posttest berisi tentang permasalahan yang berkaitan dengan

materi tekanan zat cair. Pretest digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir

kritis siswa sebelum diberi materi. Posttest digunakan untuk mengukur

kemamampuan berpikir kritis siswa setelah menerima materi.

1) Memberikan penjelasan sederhana

Pada aspek memberikan penjelasan lanjut terdapat tiga indikator yaitu

memfokuskan permasalahan, menganalisis argumen, dan menjawab pertanyaan

tentang suatu penjelasan atau pernyataan. Memfokuskan pertanyaan, menganalisis

argumen, dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan pada kelompok

eksperimen saat pretest, ketiganya hanya mencapai persentase rata-rata nilai

sebesar 50%. Kriteria memfokuskan pertanyaan, menganalisis argumen, dan

menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan masuk dalam kategori cukup.

Kemudian saat posttest kemampuan memfokuskan pertanyaan, menganalisis

argumen, dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan meningkat menjadi

53%. Peningkatan dari pretest ke posttest sebesar 3%.

Memfokuskan pertanyaan, menganalisis argumen, dan menjawab

pertanyaan tentang suatu penjelasan pada kelompok kontrol saat pretest,

ketiganya hanya mencapai persentase rata-rata nilai sebesar 43%. Kriteria

memfokuskan pertanyaan, menganalisis argumen, dan menjawab pertanyaan

tentang suatu penjelasan masuk dalam kategori kurang. Kemudian saat posttest

kemampuan memfokuskan pertanyaan, menganalisis argumen, dan menjawab

Page 96: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

79

pertanyaan tentang suatu penjelasan meningkat menjadi 59%. Peningkatan dari

pretest ke posttest sebesar 17%.

Berdasarkan uraian di atas, kemampuan memberikan penjelasan lanjut siswa

pada kelompok eksperimen baik saat pretest dan saat posttest masuk dalam

kategori cukup. Peningkatan kemampuan memberikan penjelasan sederhana

hanya 3% dengan skor gain sebesar 0,06 masuk kategori rendah. Hal ini belum

mencapai target indikator keberhasilan. Sedangkan pada kelompok kontrol,

persentase rata-rata kemampuan memberikan penjelasan lanjut siswa saat pretest

termasuk dalam kategori rendah naik mengalami peningkatan saat posttest

termasuk dalam katgori cukup. Hal ini menunjukan adanya peningkatan

kemampuan memberikan penjelasan sederhana pada kelompok kontrol dengan

skor gain sebesar 0,28 kategori rendah.

Skor gain pada kolompok eksperimen maupun kelompok kontrol masih

dalam kategori rendah. Hal ini menunjukan siswa masih kesulitan memahami dan

menganilis dari suatu permasalahan yang berhubungan dengan materi sehingga

siswa memberikan penjelasan dari masalah tersebut kurang tepat.

Peningkatan kemampuan memberikan penjelasan sederhana pada kelompok

kontrol lebih besar daripada kelompok eksperimen disebabkan proses

pembelajaran pada kelompok kontrol menggunakan model ekspositori. Siswa

diberi permasalahan dan guru menjelaskan secara rinci dan runtut penyelesaian

dari permasalahan tersebut sehingga saat diberikan test siswa dapat memberikan

penjelasan sederhana dari masalah dengan jawaban yang diinginkan guru.

Sedangkan pada kelompok eksperimen menggunakan PBL berbantuan pohon

Page 97: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

80

masalah, siswa diajak menemukan sendiri pemecahan dari suatu permasalahan

dan tidak semua permasalahan dibahas rinci oleh guru, guru hanya menjelaskan

apabila terjadi kekeliruan konsep sehingga jawaban siswa sangat beragam dalam

memberikan penjelasan sederhana dan tidak semua jawaban siswa tepat.

Jadi, kemampuan siswa memberikan penjelasan sederhana belum memenuhi

indikator keberhasilan yaitu persentase rata-rata indikator mencapai kategori

cukup atau lebih ( dan skor gain lebih besar dari 0,3 termasuk dalam

kategori sedang sampai tinggi.

2) Membangun ketrampilan dasar

Membangun ketrampilan dasar terdapat dua indikator yaitu

mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak, serta mengamati

dan mempertimbangkan laporan hasil observasi. Pada kelompok eksperimen

persentase rata-rata indikator mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya

atau tidak saat pretest mencapai 57% kemudian pada saat posttest meningkat

menjadi 63%. Pada kelompok kontrol persentase rata-rata indikator

mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak saat pretest

mencapai 46% kemudian pada saat posttest meningkat menjadi 61%. Kriteria

penilaian meningkat dari kurang menjadi cukup.

Indikator mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak

siswa diberikan pernyataan tentang konsep atau penerapannya yang berkaitan

dengan materi, kemudian siswa diajak untuk mempertimbangkan pernyataan

mana yang benar. Rata-rata siswa dapat mempertimbangkan apakah sumber dapat

dipercaya atau tidak.

Page 98: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

81

Indikator kedua yaitu mengamati dan mempertimbangkan laporan hasil

observasi. Pada kelompok eksperimen persentase rata-rata indikator mengamati

dan mempertimbangkan laporan hasil observasi saat pretest mencapai 57%

kemudian pada saat posttest meningkat menjadi 79%. Kriteria yang didapat dalam

hal ini otomatis meningkat dari cukup kritis menjadi kritis. Pada kelompok

kontrol persentase rata-rata indikator mengamati dan mempertimbangkan laporan

hasil observasi saat pretest mencapai 57% kemudian pada saat posttest meningkat

menjadi 74%.

Pada indikator mengamati dan mempertimbangkan siswa diajak untuk

mengamati gambar hasil percobaan sederhana, dan berpikir untuk

mempertimbangkan hasil dari percobaan tersebut serta memberikan alasannya.

Kemampuan siswa untuk mengamati dan mempertimbangkan laporan hasil

observasi meningkat dengan baik. Siswa dapat mempertimbangkan hasil dari

sebuah permasalahan yang mereka amati.

Secara umum aspek membangun ketrampilan dasar siswa pada kelompok

kontrol maupun kelompok eksperimen sudah mencapai target indikator

keberhasilan dengan skor gain masing-masing sebesar 0,31 dan 0,33 masuk

kategori sedang dan hasil persentase rata-rata posttest mencapai kategori kritis.

Persentase rata-rata posttest dan nilai gain pada kelompok eksperimen lebih

besar dari pada presentase rata-rata posttest pada kelompok kontrol. Hal ini

disebabkan proses pembelajaran pada kelompok eksperimen dengan PBL

berbantuan pohon masalah, siswa diajak mengamati, menyelidiki dan mencari

informasi kemudian mempertimbangkan hasil observasi yang mereka peroleh

Page 99: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

82

untuk menyusun pohon masalah sebagai penyelesaian masalah. Proses

pembelajaran pada kelompok kontol, siswa juga diberi contoh-contoh penerapan

namun hanya melalui tanya jawab dan jika hipotesis siswa salah maka guru akan

langsung menjelaskan penyelesaian dari permasalahan. Oleh karena itu

kemampuan membangun ketrampilan dasar pada kelompok eksperimen lebih

terlatih daripada pada kelompok kontrol.

3) Menyimpulkan

Aspek menyimpulkan pada kelompok eksperimen persentase rata-rata

indikator menyimpulkan saat pretest mencapai 23% kemudian pada saat posttest

meningkat menjadi 55% dengan skor gain 0,42 kategori sedang. Pada kelompok

kontrol persentase rata-rata indikator menyimpulkan saat pretest mencapai 24%

kemudian pada saat posttest meningkat menjadi 50% dengan skor gain 0,34

masuk kategori sedang.

Uraian di atas menunjukan baik siswa kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol mengalami peningkatan pada aspek menyimpulkan. Skor gain

pada kelompok eksperimen lebih besar daripada nilai gain pada kelompok kontrol

hal ini menunjukan peningkatan kemampuan menyimpulkan kelompok

eksperimen lebih besar dari pada kelompok kontrol.

Pada aspek menyimpulkan, siswa diajak berpikir menganilisis suatu

permasalahan dan membuat kesimpulan dari permasalahan tersebut. Proses

pembelajaran pada kelompok eksperimen dengan PBL berbantuan pohon masalah

melatih kemampuan menyimpulkan siswa, karena siswa diberi permasalahan dan

menyimpulkan atau menemukan konsepnya sendiri kemudian guru memberi

Page 100: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

83

penjelasan. Hal tersebut membuat kelompok ekperimen pengalami peningkatan

yang lebih besar. Namun persentase rata-rata hasil posttest kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen hampir sama karena proses pembelajaran pada kelompok

kontrol siswa juga diajak untuk menyimpulkan dan menemukan konsep dari

materi pembelajaran hanya saja hal itu dilakukan secara bersama-sama dengan

guru.

4) Memberikan penjelasan lanjut

Memberikan penjelasan lanjut terdapat dua indikator yaitu mengidentifikasi

istilah-istilah dan mempertimbangkan suatu definisi, dan mengidentifikasi asumsi-

asumsi. Presentase kemampuan mengidentifikasi istilah-istilah dan

mempertimbangkan suatu definisi pada kelompok eksperimen berdasarkan hasil

pretest dan posttest mengalami peningkatan sebesar 18% yang semula 76%

termasuk kategori kritis naik menjadi 84% termasuk kategori sangat kritis.

Presentase mengidentifikasi asumsi-asumsi pada kelompok eksperimen

berdasarkan hasil pretest dan posttest mengalami peningkatan sebesar 27% yang

semula 41% termasuk kategori kurang kritis naik menjadi 68% termasuk kategori

kritis.

Presentase kemampuan mengidentifikasi istilah-istilah dan

mempertimbangkan suatu definisi pada kelompok kontrol berdasarkan hasil

pretest dan posttest belum mencapai indikator yang ditentukan peneliti walaupun

mengalami peningkatan sebesar 18% yang semula 29% menjadi 47% namun

masih termasuk kategori kurang kritis. Presentase mengidentifikasi asumsi-asumsi

pada kelompok eksperimen berdasarkan hasil pretest dan posttest mengalami

Page 101: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

84

peningkatan sebesar 21% yang semula 23% menjadi 44% namun masih termasuk

kategori kurang kritis.

Secara umum, memberikan penjelasan lanjut pada kelompok kontrol

maupun eksperimen mengalami peningkatan dengan skor gain masing-masing

sebesar 0,25 dan 0,43. Hal ini menunjukan kemampuan memberikan penjelasan

lanjut pada kelompok eksperimen mengalami peningkatan lebih besar daripada

kelompok kontrol. Pada aspek memberikan penjelasan lanjut siswa diajak untuk

mengidentifikasikan isitilah-istilah dan asumsi-asumsi. Proses pembelajaran

dengan PBL berbantuan masalah siswa diberi permasalahan yang merupakan

penerapan dari materi tekanan zat cair dan siswa diajak untuk mendefinisikan

istilah-istilah, asumsi-asumsi yang ada di permasalahan tersbut dan

mengkaitkannya dengan materi sehingga siswa dapat menemukan solusi masalah.

Sedangkan proses pembelajaran ekspositori siswa langsung diberi penjelasan oleh

guru tentang solusi masalah membuat kemampuan memberi penjelasan lanjut

pada kelompok kontrol kurang terlatih.

5) Mengatur strategi dan teknik

Indikator mengatur strategi dan teknik adalah menentukan suatu tindakan.

Siswa diberi suatu pokok bahasan atau permasalah kemudian siswa merancang

menentukan tindakan untuk mendapatkan penyelesaian. Persentase kemampuan

menentukan suatu tindakan pada kelompok eksperimen mengalami peningkatan

yang lebih besar daripada kelompok kontrol. Persentase kemampuan menentukan

suatu tindakan pada kelompok eksperimen meningkat sebesar 32% yang semula

26% termasuk kategori kurang kritis naik menjadi 58% termasuk kategori cukup

Page 102: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

85

kritis. Sedangkan pada kelompok kontrol, meningkat sebesar 16% yang semula

34% termasuk kategori kurang kritis naik menjadi 50% termasuk kategori cukup

kritis.

Mulanya siswa kebingungan untuk menentukan suatu tindakan atau mencari

solusi dari permasalahan yang diberikan, sebagian besar dari mereka belum

menuliskan tindakan yang mungkin dapat dilakukan. Jawaban yang muncul juga

baru menyebutkan alat dan bahan yang diperlukan, sebagian besar belum

memberikan penjelasan dan cara yang dilakukan untuk membuktikan hubungan

kedalaman dengan tekanan hidrodtatis, cara membedakan telur yang baik dan

yang busuk yang merupakan penerapan hukum Archimedes, dan cara percobaan

sederhana yang dapat dilakukan untuk membuktikan tekanan dalam ruang tertutup

diteruskan ke segala arah.

Pada pertemuan selanjutnya, untuk kelompok eksperimen guru mengajak

siswa menemukan sendiri tindakan yang akan dilakukan dengan membaca buku

paket atau mencari informasi dari berbagai sumber. Beberapa kelompok siswa

memberikan jawaban, kemudian guru menerangkan solusi yang benar. Hal ini

sejalan dengan Teori Brunner yang mengajunrakan pembelajaran dengan

penemuan. Menurut Trianto (2007: 26), belajar penemuan sesuai dengan

pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan sendirinya

memberikan hasil yang paling baik.

Sedangkan pada kelompok kontrol guru langsung membahas permasalahan

tersebut dan memberikan solusinya. Karena itu perolehan nilai posttest yang

dicapai siswa meningkat dan tindakan yang dicetuskan siswa dapat diterapkan

Page 103: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

86

dalam kehidupan sehari-hari untuk menyelesaiakan permasalahan. Tindakan atau

solusi yang diberikan dapat memanfaatkan barang bekas atau benda yang ada

disekitar kita sehingga memungkinkan siswa untuk melakukan percobaan

sederhana jika mereka menginginkan.

Kemampuan berpikir kritis secara umum, untuk kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol mengalami peningkatan. Peningkatan kemampuan

berpikir kritis pada kelompok eksperimen lebih besar daripada peningkatan

kemampuan berpikir kritis pada kelompok kontrol. Hal tersebut disebabkan

perbedaan perlakuan antar kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.

Pada kelompok kontrol semula rata-rata pretest 35% menjadi 53% pada

posttest dan peningkatan jumlah siswa yang mencapai nilai sebesar 13%,

dengan nilai peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa (N-gain) sebesar 0,28

menunjukan kategori rendah serta belum mencapai indikator keberhasilan yang

peneliti tentukan. Jumlah siswa yang mencapai nilai pada posttest

kemampuan berpikir kritis juga belum memenuhi target. Saat pretest tidak ada

siswa yang mencapai nilai kemudian saat posttest hanya 4 siswa yang

mencapai nilai .

Pembelajaran pada kelompok kontrol menggunakan model ekspositori, guru

menerangkan secara rinci dan runtut tentang materi, guru juga memberikan

latihan-latihan soal diharapkan siswa dapat menguasai materi yang diberikan.

Kemudian guru memberikan pertanyaan-pertanyaan agar melatih kemampuan

berpikir siswa. Namun pada pembelajaran ekspositori, guru dan siswa secara

bersama-sama membuat kesimpulan dari materi pembelajaran sehingga siswa

Page 104: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

87

tidak berusaha menemukan sendiri konsepnya. Pembelajaran ini juga siswa

dituntut berpikir secara individu tidak secara berkelompok karena guru

memberikan pertanyaan-pertanyaan secara langsung dan tugas-tugas individu.

Sedangkan pada kelompok eksperimen selain menggunakan model PBL

peneliti juga menggunakan bantuan pohon masalah. Di awal pertemuan, guru

menunjukan contoh pohon masalah kemudian selanjutnya siswa membuat pohon

masalah untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka dapat. Menurut

Asmoko (2014), poin penting analisis pohon masalah yaitu (a) pohon masalah

merupakan suatu alat atau teknik pendekatan untuk mengidentifikasi dan

menganalisis masalah, (b) pohon masalah menggambarkan rangkaian hubungan

sebab akibat dari beberapa faktor, (c) pohon masalah umumnya digunakan pada

tahap perencanaan. Siswa diajak berpikir secara runtut mereka dituntut

menemukan ide-ide untuk menyusun pohon masalah mereka sehingga proses

pembelajaran PBL berbantuan pohon masalah dapat melatih kemampuan berpikir

kritis siswa.

Pada kelompok eksperimen semula rata-rata pretest sebesar 46% naik

menjadi 66% pada posttest, dengan nilai peningkatan kemampuan berpikir kritis

siswa (N-gain) sebesar 0,36 menunjukan kategori cukup dan peningkatan jumlah

siswa yang mencapai nilai sebesar 59%. Jumlah siswa yang mencapai nilai

pada posttest kemampuan berpikir kritis juga sudah memenuhi target yaitu

lebih dari 50% jumlah siswa keseluruhan. Saat pretest tidak ada siswa yang

mencapai nilai kemudian saat posttest terdapat 37 siswa yang mencapai nilai

. Nilai-nilai tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang peneliti

Page 105: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

88

tentukan sehingga menunjukan pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

berbantuan pohon masalah yang diterapkan pada kelompok eksperimen efektif

dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

Penelitian yang mendukung hasil di atas adalah penelitian Happy (2014)

menyatakan bahwa Problem Based Learning efektif dalam meningkatkan

kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian Emilia (2013) menyatakan bahwa

pembelajaran dengan media pohon matematika dapat meningkatkan kemampuan

berpikir kritis siswa. Pohon matematika pada penelitian Emilia hampir sama

dengan pohon masalah yang dimaksud dalam penelitian ini, yang terdiri atas

permasalahan-permasalahan dan menghubungkannya dengan sebab-akibat

permasalahan.

4.2.3 Uji Hipotesis 2 (Uji Kesamaan Dua Rata-rata)

Hipotesis dua menyatakan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa pada

kelompok eksperimen dengan model PBL berbantuan pohon masalah lebih tinggi

daripada kemampuan berpikir kritis siswa pada kelompok kontrol dengan model

ekspositori. Untuk mengetahui mana yang lebih tinggi antara kemampuan berpikir

kritis siswa pada kelompok eksperimen yang menggunakan model PBL

berbantuan pohon masalah dan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelompok

kontrol yang menggunakan model ekspositori selain dengan membandingkan

hasil juga dilakukan uji t satu pihak (kanan).

Berdasarkan hasil pengujian didapat dan dengan peluang

– , dan taraf nyata , untuk uji satu fihak

diperoleh . Kriteria pengujian Ho diterima jika

Page 106: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

89

, dengan = 5% dan dk = n1 + n2 – 2. Karena

maka Ho ditolak. Hal ini berarti kemampuan berpikir kritis pada kelompok

eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Jadi kemampuan berpikir

kritis siswa pada pembelajaran dengan model PBL berbantuan pohon masalah

lebih tinggi daripada kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran dengan

model ekspositori.

Penyebab adanya perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dikarenakan pemberian perlakuan

yang berbeda pada kedua kelas tersebut. Kelompok eksperimen diberi

pembelajaran dengan model PBL berbantuan pohon masalah, sedangkan

kelompok kontrol diberikan pembelajaran dengan model ekspositori.

Kelebihan model PBL berbantuan pohon masalah daripada model

ekspositori dapat dilihat dari proses pembelajaran PBL berbantuan pohon masalah

siswa diberikan permasalahan untuk menemukan konsepnya sendiri. Hal ini

sejalan dengan teori Brunner yang menganjurkakn pembelajaran dengan

penemuan. Menurut Trianto (2007: 26), belajar penemuan sesuai dengan

pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan sendirinya

memberikan hasil yang paling baik.

Selain itu, pada pembelajaran PBL berbantuan pohon masalah guru

berperan mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai, untuk

mendapat penjelasan tentang masalah yang dihadapi. Siswa bebas dituntut untuk

berpikir secara kritis menggali informasi yang dapat membantu mereka dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi. Saat penyusunan pohon masalah siswa

Page 107: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

90

dilatih kemampuan berpikir kritisnya dalam menghubungkan sebab akibat dari

permasalahan sebagai penyelesaiannya. Hal tersebut sejalan dengan pandangan

rekonstrivistik. Menurut pandangan rekonstrivistik, belajar berarti mengkonstruksi

makna atas informasi dan masukan-masukan yang masuk ke dalam otak (Anni &

Rifa’i, 2012: 114). Menurut teori konstruktivis yang penting adalah guru

memberikan kesempatan pada siswa untuk mengeksplorasi pengetahuannya

melalui pengalaman yang diperolehnya sendiri. Sedangkan pada proses

pembelajaran ekspositori, siswa juga diberikan permasalahan hanya saja siswa

dan guru bersama-sama menemukan penyelesaian dari masalah tersebut. Sehingga

pada pembelajaran ini kemampuan berpikir kritis siswa kurang terlatih, siswa

hanya berpedoman pada jawaban dari guru.

Penelitian yang mendukung hasil di atas adalah penelitian Sari (2012)

menunjukan bahwa penerapan model PBL dapat meningkatkan kemampuan

berpikir kritis siswa. Hasil penelitian Happy (2014) juga menunjukan bahwa

kemampuan berpikir kritis siswa yang diterapkan model PBL lebih baik daripada

peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang diterapkan model

konvensional.

Berdasarkan uraian di atas, maka terlihat perbedaan perlakuan dan

perilaku siswa dalam pembelajaran di kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Pembelajaran PBL berbantuan pohon masalah cenderung lebih mampu

melatih kemampuan berpikir kritis siswa daripada pembelajaran model

ekspositori. Sehingga kemampuan berpikir kritis siswa pada kelompok

Page 108: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

91

eksperimen lebih tinggi daripada kemampuan berpikir kritis siswa pada kelompok

kontrol.

Selama melakukan penelitian ada beberapa kendala yang dialami peneliti.

Peneliti menyadari bahwa peneliti masih dalam tahap pembelajaran. Untuk

menerapkan suatu model pembelajaran agar benar-benar efektif memerlukan

banyak pengalaman dalam mengajar. Di awal pembelajaran masih ada kegiatan-

kegiatan yang belum dilakukan secara tepat. Dari sisi siswa, terdapat beberapa

siswa yang pasif ketika pembelajaran berlangsung. Materi tekanan zat cair

dianggap materi yang cukup sulit untuk siswa mengaitkan dengan permasalahan

dunia nyata sehingga siswa butuh beberapa kali untuk diajarkan materi tersebut.

Kendala selanjutnya adalah waktu pertemuan yang terlalu singkat. Pada penelitian

ini, peneliti hanya bertatap muka dengan siswa selama empat kali pertemuan.

Alokasi waktu per pertemuan hanya 80 menit sehingga siswa dituntut berpikir

cepat untuk menyelesaikan permasalahan, terdapat beberapa siswa yang

membutuhkan waktu lebih lama untuk berpikir dan menyusun pohon masalah

mereka agar tampak menarik.

Page 109: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

92

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Beradasarkan hasil analisis diperoleh simpulan yaitu, pembelajaran Problem

Based Learning berbantuan pohon masalah efektif dalam meningkatkan

kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII SMP N 2 Boja. Kemampuan berpikir

kritis siswa SMP N 2 Boja pada materi tekanan zat cair dengan pembelajaran

Problem Based Learning berbantuan pohon masalah lebih tinggi daripada

kemapuan berpikir kritis siswa dengan pembelajaran ekpositori.

5.2 Saran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam dunia

pendidikan sebagai usaha meningkatkan kualitas umum dalam bidang pendidikan

dan khususnya fisika. Saran yang dapat disumbangkan berkaitan dengan hasil

penelitian adalah:

Pembelajaran fisika dengan model Problem Based Learning berbantuan pohon

masalah dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran pada pokok

bahasan fisika yang lain, dimana guru dapat memilih pokok bahasan yang

menurutnya dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis

siswa dengan cara:

Page 110: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

93

a. Guru harus menguasai materi dan langkah-langkah pembelajaran;

b. Kreatif dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran;

c. Guru lebih menggali kemampuan membuat pertanyaan dan menyajikan

permasalahan yang berkaitan dengan materi;

d. Pengelolaan kelas harus baik;

e. Menggunakan waktu dan tenaga sebaik mungkin dalam menyusun rencana

dan melaksanakan proses pembelajaran.

Page 111: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

94

DAFTAR PUSTAKA

Afrizon, Renol. 2012. Peningkatan Perilaku Berkarakter Dan Ketrampilan

Berpikir Kritis Siswa Kelas IX MTsN Model Padang Pada Mata Pelajaran

IPA-Fisika Menggunakan Model Problem Based Instruction. Jurnal

Penelitian Pembelajaran Fisika I: 1-16. Tersedia di

http://ejournal.ump.ac.id [diakses 04-02-2015].

Amasari, Fety Herira. 2011. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

dan Kreatif Siswa Kelas X Adminstrasi Perkantoran (AP) SMK Negeri 1

Depok Pada Pembelajaran Matematika dengan Metode Problem Possing

Tipe Resolution Posing. Skripsi. Yogyakarta: FMIPA UNY.

Arends, R. I. 2008. Learning To Teach: Belajar Untuk Mengajar. (Edisi Ketujuh /

Buku Dua). Terjemahan Helly Prajitno Soetjipto & Sri Mulyani Soetjipto.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Asmoko, Hendri. 2014. Memahami Analisis Pohon Masalah. Magelang: Pusdiklat

Pengembangan SDM,BPPK.

Emilia, Febriyanti. 2013. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Media

Pohon Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

kelas VIIIE SMP Taman Siswa Malang. Skripsi. Malang: FMIPA

Universitas Negeri Malang.

Fisher, Alec. 2009. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Terjemahan Benyamin

Hadinata. Jakarta: Erlangga.

Hake, R. R. 1998. Interactive-engagement Methods in Introductory Mechanics

Courses. Journal of Physics Education Research, (66): 64-74.

Happy, Nurina. 2014. Keefektifan PBL Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis

dan Matematis, serta Self-esteem Siswa SMP. Jurnal Riset Pendidikan

Matematika, 1(1): 48-57.

Istiandaru, Afit. 2011. Keefektifan Model Pembelajaran Think Pair Share Dengan

Menggunakan E-Learning Moodle Terhadap Hasil Belajar Dan

Kecemasan matematika Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Bae Kudus

pada Materi Pokok Logika Matematika. Skripsi. Semarang: FMIPA

UNNES.

Johnson, E. M. 2014. CTL Contextual Teaching & Learning (Edisi Baru).

Terjemahan Ibnu Setiawan. Bandung: Kaifa.

Page 112: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

95

Putra, Sitiatava Rizema. 2011. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains.

Jogjakarta: Diva Press.

Rifa’i, A. & C. T. Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press.

Rusmono. 2014. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu

Perlu. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sadia, I. W. 2008. Model Pembelajaran Yang Efektif Untuk Meningkatkan

Ketrampilan Berpikir Kritis (Suatu Persepsi Guru). Jurnal Pendidikan dan

Pengajaran Undiksha, 1(2): 219-138.

Sambada, Dwi. 2012. Peranan Kreativitas Siswa erhadap Pemecahan Masalah

Fisika Dalam Pembelajaran Kontekstual. Jurnal Penelitian Fisika dan

Aplikasinya. Vol. 2. No. 2: 37-47.

Sari, Devi Diyas. 2012. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada

Pembelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman. Skripsi. Yogyakarta:

FMIPA UNY.

Shannon, Sarah E. & Hasieh, Hsiu-Fang. Three Approaches to Qualitative

Content Analysis. Qualitative Health Research, 15(9): 1277-1288.

Siegel, S. 1994. Statistic Nonparametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Bandung.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. 2007. Dasar-daasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).

Jakarta: Bumi Aksara.

Sukabdiyah, Srie. 2012. Sains Fisika 2 SMP Kelas VIII. Jakarta Timur:

Yudhistira.

Tipler, Paul A. 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid 1 (Edisi Ketiga).

Terjemahan Lea Prasetyo & Rahmad W. Adi. Jakarta: Erlangga.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Page 113: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

96

Yulianti, Dwi. & Wiyanto. 2009. Perancangan Pembelajaran Inovatif. Semarang:

UNNES.

Zulaiha, Rahmah. 2008. Analisis Butir Soal Secara Manual. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penilaian

Pendidikan.

Page 114: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

95

DAFTAR SISWA KELOMPOK EKSPERIMEN

KELAS 8 B

SMP N 2 BOJA TAHUN AJARAN 2014 / 2015

NO NAMA SISWA KODE

1 ALFIAN DWI CAHYO B-01

2 ANDHIRA PUTRI PRIHARTINI B-02

3 ARIF FATAWI ABDILLAH B-03

4 AYU NIKEN LESTARI B-04

5 DELLA AFRIANTI B-05

6 DIKA SIWI VANDA PRAMESTI B-06

7 DIYAN APRILLIYANI B-07

8 ELIN FEBRIANI B-08

9 ELLY LISNANDARI B-09

10 ELVIRA EKA SAPUTRI B-10

11 ERNA KUSUMAWATI B-11

12 GILDA IKA DEVIANTI B-12

13 GUNAWAN B-13

14 IRENE ELDA PUSPITA B-14

15 KARIMA DEVIATUL NANDIVA B-15

16 KARTIKA IZZATUL MUJIDAH B-16

17 KHUMDATUL NI'MAH B-17

18 KURNIA WAHYU FIRNANDA B-18

19 LATIFATUL RAHMAWATI B-19

20 LINDA AYU FARIHAN B-20

21 LINDA SEPTINA B-21

22 MARIO AKBAR SATRIATAMA B-22

23 NADYA RATNASARI B-23

24 NIZAR FATHUR RIZIQ B-24

25 NUR AFIFAH B-25

26 PRISTICA PRATIWI KUSUMA WARDANI B-26

27 RISMA PUTRI ERNAWATI B-27

28 TARISMA TITANIA B-28

29 WAHYU RYAN FAJAR SAPUTRA B-29

30 WIDYA DWI HAPSARI B-30

31 WIRDATUL MILAH B-31

Lampiran 1

Page 115: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

96

KELAS 8C

SMP N 2 BOJA TAHUN AJARAN 2014 / 2015

NO NAMA SISWA KODE

1 AHMAD NUR FAOZI C-01

2 AINUR ROKHMAN ALKIROMI C-02

3 ALIFTA ANGGUN ROSPIANA C-03

4 ARIENI IMANAPUTRI C-04

5 BIMA PRATAMA C-05

6 DANU APRIYANTO C-06

7 DESY MUNFANIYAH C-07

8 DEWI PURWANINGSIH C-08

9 DIAN ARYANTIE ANGGRAELA C-09

10 DITYA RIZKY ARDIANSYAH C-10

11 ELA KAFITA SARI C-11

12 ELRINA SETYOWARDANI C-12

13 EVIELA MAHARANI C-13

14 FARAH NABILA C-14

15 FERIYANTO C-15

16 HANDY MULYA NUGRAHA C-16

17 HERLINA SULISTIYA C-17

18 HILDA AULIA C-18

19 IRSYAD FAHMI AZIZI C-19

20 KOLUN SAPUTRA C-20

21 KRISTANTO BAGASWORO C-21

22 LINDU AJI SUKMA C-22

23 LISTIANA PUTRI C-23

24 MAYA SETIYOWATI C-24

25 MUCHAMAD FRONI PANGESTU C-25

26 MU'TASHIM BILLAH C-26

27 NABILA SEPTIARA C-27

28 OKTAVIANI C-28

29 PUTRI ASYA C-29

30 SETO PRIYAMBUDI C-30

31 SHEILA OKTAFIANI C-31

32 VINDHY INDAH SARI C-32

Page 116: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

97

DAFTAR SISWA KELOMPOK KONTROL ( KELAS 8 F)

SMP N 2 BOJA TAHUN AJARAN 2014 / 2015

NO NAMA SISWA KODE

1 CANDRA WAHYU KRISTIANTO F-01

2 CHATERINE FIRDIANA ANINDIA F-02

3 CHRISTIN AYU LESTARI F-03

4 DANIAR ZHENDI GUNAWAN F-04

5 DIAH AYU OCTAVIANI F-05

6 DIAS SETIAWAN F-06

7 ERTINA ANDRI ASTUTI F-07

8 FAZRIZAN FIRMANSYAH F-08

9 FEBRI LUKMAN MUSTOFA F-09

10 FERGA FEBRIYANTO F-10

11 GALIH SATRIO F-11

12 GILANG SHEVA PRATAMA F-12

13 GUSFANI WIRA PUTRA F-13

14 HARYO SENO F-14

15 KUN ARIFA F-15

16 LILIS OKTAFYA SARI F-16

17 MUHAMMAD FAHRUL KHUSAINI F-17

18 NISRINA RAIHAN FADHILA F-18

19 NURUL KOTIMAH F-19

20 PASKAH PRABU WAHYU MARTINUS F-20

21 PRASETYO F-21

22 PUTRI WULANDARI F-22

23 RAVELSHA TITANYA FARIZA F-23

24 RIFQI MAULANA F-24

25 RIZAL AGUSTIN F-25

26 SINTIA NUR JASTUTI F-26

27 TRI BUDI CAHYONO F-27

28 YOSIA ELFINOSETIAWAN F-28

29 YURITA ARYANI F-29

30 YUSUF AL BAIHAQI F-30

31 YUVIAL ANGGIA FITRIASTUTI F-31

32 ZUZUN SUSILOWATI F-32

Lampiran 2

Page 117: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

98

DAFTAR SISWA KELAS UJI COBA (KELAS 9D)

SMP N 2 BOJA TAHUN AJARAN 2014 / 2015

NO NAMA SISWA KODE

1 AGUNG MUHAMMAD RIZKY F 1

2 AGUNG RIZKY 2

3 ALI FAHRUDIN 3

4 ANDI ARWANA 4

5 ANDY PUTSA YUDHA RADANA 5

6 ARIFDA ZULFANIA 6

7 BAGAS SURYA NUGRAHA 7

8 BOGI SURYA RENDYANA 8

9 CATUR AGUS PRASTIYO 9

10 DEVI ANDARISTA 10

11 DINA ISMAWATI 11

12 DWI KHAFID SETIYANTONO 12

13 EGA PUSPA SARI 13

14 ELLEN DAMANIA 14

15 ENDANG SAWITRI 15

16 ERFAN APRILIYANTO 16

17 ERSITA DAMAYANTI 17

18 FANDHI KRISNA ARYANUGRAHA 18

19 GESANG ABIMANYU 19

20 HESTA MAULINA 20

21 IKHTIAR DWI LAKSONO 21

22 LULUK DIYAH SYAFUTRI 22

23 LUTHFIA DIAH NURUL CHASANAH 23

24 MELANIA MARINI 24

25 MUHAMMAD WAHYU RIFAI 25

26 OKTANIA DWI CAHYANI 26

27 RAGIL MUZDALIFAH 27

28 REZKA INDRI GIWANTI 28

29 TORIQ AINUHA 29

30 TRI AFIAN DANU 30

Lampiran 3

Page 118: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

99

NILAI UAS FISIKA SEMESTER GANJIL

KELAS 8B SMP N 2 BOJA TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

NO NAMA SISWA KODE NILAI

1 ALFIAN DWI CAHYO B-01 75

2 ANDHIRA PUTRI PRIHARTINI B-02 89

3 ARIF FATAWI ABDILLAH B-03 81

4 AYU NIKEN LESTARI B-04 84

5 DELLA AFRIANTI B-05 81

6 DIKA SIWI VANDA PRAMESTI B-06 85

7 DIYAN APRILLIYANI B-07 87

8 ELIN FEBRIANI B-08 81

9 ELLY LISNANDARI B-09 80

10 ELVIRA EKA SAPUTRI B-10 83

11 ERNA KUSUMAWATI B-11 92

12 GILDA IKA DEVIANTI B-12 79

13 GUNAWAN B-13 72

14 IRENE ELDA PUSPITA B-14 74

15 KARIMA DEVIATUL NANDIVA B-15 68

16 KARTIKA IZZATUL MUJIDAH B-16 80

17 KHUMDATUL NI'MAH B-17 75

18 KURNIA WAHYU FIRNANDA B-18 90

19 LATIFATUL RAHMAWATI B-19 74

20 LINDA AYU FARIHAN B-20 65

21 LINDA SEPTINA B-21 60

22 MARIO AKBAR SATRIATAMA B-22 70

23 NADYA RATNASARI B-23 76

24 NIZAR FATHUR RIZIQ B-24 67

25 NUR AFIFAH B-25 85

26 PRISTICA PRATIWI KUSUMA W. B-26 82

27 RISMA PUTRI ERNAWATI B-27 70

28 TARISMA TITANIA B-28 74

29 WAHYU RYAN FAJAR SAPUTRA B-29 79

30 WIDYA DWI HAPSARI B-30 74

31 WIRDATUL MILAH B-31 76

Lampiran 4

Page 119: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

100

NILAI UAS FISIKA SEMESTER GANJIL

KELAS 8C SMP N 2 BOJA TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

NO NAMA SISWA KODE NILAI

1 AHMAD NUR FAOZI C-01 80

2 AINUR ROKHMAN ALKIROMI C-02 58

3 ALIFTA ANGGUN ROSPIANA C-03 79

4 ARIENI IMANAPUTRI C-04 69

5 BIMA PRATAMA C-05 68

6 DANU APRIYANTO C-06 73

7 DESY MUNFANIYAH C-07 79

8 DEWI PURWANINGSIH C-08 69

9 DIAN ARYANTIE ANGGRAELA C-09 71

10 DITYA RIZKY ARDIANSYAH C-10 72

11 ELA KAFITA SARI C-11 72

12 ELRINA SETYOWARDANI C-12 82

13 EVIELA MAHARANI C-13 84

14 FARAH NABILA C-14 81

15 FERIYANTO C-15 71

16 HANDY MULYA NUGRAHA C-16 65

17 HERLINA SULISTIYA C-17 79

18 HILDA AULIA C-18 88

19 IRSYAD FAHMI AZIZI C-19 64

20 KOLUN SAPUTRA C-20 67

21 KRISTANTO BAGASWORO C-21 76

22 LINDU AJI SUKMA C-22 66

23 LISTIANA PUTRI C-23 69

24 MAYA SETIYOWATI C-24 71

25 MUCHAMAD FRONI PANGESTU C-25 70

26 MU'TASHIM BILLAH C-26 76

27 NABILA SEPTIARA C-27 68

28 OKTAVIANI C-28 72

29 PUTRI ASYA C-29 62

30 SETO PRIYAMBUDI C-30 63

31 SHEILA OKTAFIANI C-31 86

32 VINDHY INDAH SARI C-32 69

Page 120: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

101

NILAI UAS FISIKA SEMESTER GANJIL

KELAS 8 F SMP N 2 BOJA TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

NO NAMA SISWA KODE NILAI

1 CANDRA WAHYU KRISTIANTO F-01 81

2 CHATERINE FIRDIANA ANINDIA F-02 70

3 CHRISTIN AYU LESTARI F-03 84

4 DANIAR ZHENDI GUNAWAN F-04 79

5 DIAH AYU OCTAVIANI F-05 70

6 DIAS SETIAWAN F-06 70

7 ERTINA ANDRI ASTUTI F-07 81

8 FAZRIZAN FIRMANSYAH F-08 74

9 FEBRI LUKMAN MUSTOFA F-09 70

10 FERGA FEBRIYANTO F-10 70

11 GALIH SATRIO F-11 70

12 GILANG SHEVA PRATAMA F-12 79

13 GUSFANI WIRA PUTRA F-13 80

14 HARYO SENO F-14 79

15 KUN ARIFA F-15 80

16 LILIS OKTAFYA SARI F-16 74

17 MUHAMMAD FAHRUL KHUSAINI F-17 74

18 NISRINA RAIHAN FADHILA F-18 86

19 NURUL KOTIMAH F-19 90

20 PASKAH PRABU WAHYU MARTINUS F-20 84

21 PRASETYO F-21 81

22 PUTRI WULANDARI F-22 81

23 RAVELSHA TITANYA FARIZA F-23 63

24 RIFQI MAULANA F-24 75

25 RIZAL AGUSTIN F-25 70

26 SINTIA NUR JASTUTI F-26 75

27 TRI BUDI CAHYONO F-27 68

28 YOSIA ELFINOSETIAWAN F-28 66

29 YURITA ARYANI F-29

30 YUSUF AL BAIHAQI F-30 64

31 YUVIAL ANGGIA FITRIASTUTI F-31 65

32 ZUZUN SUSILOWATI F-32 85

Page 121: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

102

Kelas VIII B, VIIIC dan kelas VIII F tersebut diatas digunakan untuk

penelitian oleh Nartini Lestari pada pokok bahasan Tekanan Zat Cair semester

genap tahun pelajaran 2014/2015.

Boja, April 2015

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Fisika Guru Mata Pelajaran Fisika

Andika Kususmawati, S.Pd Sri Winda Agustina W., S.Pd.

NIP. 19781106 200903 2 004 NIP. 19830826 20101 2 005

Kepala Sekolah

Asikin, M.Pd

Pembina

NIP.19650909 198902 1 001

Page 122: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

103

UJI NORMALITAS DATA AWAL SAMPEL

Uji Kolmogorov-Smirnov

Hipotesis

H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis

| |

Kriteria yang digunakan

H0 ditolak jika

No Nilai tabel | |

1 58 1 -17 289 -2,25 0,4881 0,0119 0,0106 0,0013

2 60 1 -15 225 -1,99 0,4772 0,0228 0,0213 0,0015

3 62 1 -13 169 -1,72 0,4582 0,0418 0,0319 0,0099

4 63 2 -12 144 -1,59 0,4452 0,0548 0,0532 0,0016

5 64 2 -11 121 -1,46 0,4279 0,0721 0,0745 0,0024

6 65 3 -10 100 -1,32 0,4082 0,0918 0,1064 0,0146

7 66 2 -9 81 -1,19 0,3849 0,1151 0,1277 0,0126

8 67 2 -8 64 -1,06 0,3554 0,1446 0,1489 0,0043

9 68 4 -7 49 -0,93 0,3238 0,1762 0,1915 0,0153

10 69 4 -6 36 -0,79 0,2881 0,2119 0,234 0,0221

11 70 10 -5 25 -0,66 0,2486 0,2514 0,3404 0,089

12 71 3 -4 16 -0,53 0,2019 0,2981 0,3723 0,0742

13 72 4 -3 9 -0,4 0,2157 0,2843 0,4149 0,1306

14 73 1 -2 4 -0,26 0,1064 0,3936 0,4255 0,0319

15 74 7 -1 1 -0,13 0,0517 0,4483 0,5 0,0517

16 75 4 0 0 0 0 0,5 0,5426 0,0426

Daerah penolakan Ho

Daerah penerimaan

Ho

Lampiran 5

Page 123: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

104

17 76 4 1 1 0,13 0,0517 0,4483 0,5851 0,1368

18 79 8 4 16 0,53 0,2019 0,7019 0,6702 0,0317

19 80 5 5 25 0,66 0,2486 0,7486 0,7234 0,0252

20 81 8 6 36 0,79 0,2881 0,7881 0,8085 0,0204

21 82 2 7 49 0,93 0,3238 0,8238 0,8298 0,006

22 83 1 8 64 1,06 0,3554 0,8554 0,8404 0,015

23 84 4 9 81 1,19 0,3849 0,8849 0,883 0,0019

24 85 3 10 100 1,32 0,2764 0,7764 0,9149 0,1385

25 86 2 11 121 1,46 0,4082 0,9082 0,9362 0,028

26 87 1 12 144 1,59 0,4452 0,9452 0,9468 0,0016

27 88 1 13 169 1,72 0,4582 0,9582 0,9574 0,0008

28 89 1 14 196 1,85 0,4686 0,9686 0,9681 0,0005

29 90 2 15 225 1,99 0,4772 0,9772 0,9894 0,0122

30 92 1 17 289 2,25 0,4881 0,9881 1 0,0119

7,553826

Untuk , diperoleh

Sedangkan 0,1385

0,1385 0,1403

Karena maka diterima.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi

normal.

Daerah penolakan Ho Daerah

penerimaan Ho

18

6

Page 124: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

105

UJI HOMOGENITAS DATA AWAL SAMPEL

Uji Bartlett

Hipotesis

H0 :

H1 : Paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku

Pengujian Hipotesis

Rumus uji Bartlett:

4. Varians gabungan dari semua sampel

5. Harga satuan B

6. Uji Bartlett dengan statistik chi kuadrat

{ ∑ }

Kriteria yang digunakan

H0 diterima jika

Hasil Perhitungan

Kelas

VIII B 31 30 57,29247 1718,774 1,758098 52,74293

VIII C 32 31 52,90222 1639,969 1,723474 53,42769

VIII F 31 30 50,58495 1517,548 1,704021 51,12064

94 91 160,7796 4876,291 5,185593 157,2913

Lampiran 6

Page 125: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

106

Langkah-langkah

1 53,58562

2 157,3434

3

0,120045

Diperoleh sebesar 0,120045

Untuk dengan – , diperoleh 5,99.

Karena

, maka diterima, yang berarti

sampel berasal dari populasi yang homogen.

Daerah

penerimaan 𝐻

Daerah penolakan 𝐻

0,120045 5,99

Page 126: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Penggalan Silabus

Sekolah : SMP Negeri 2 Boja

Kelas : VIII

Mata pelajaran : IPA Fisika

Semester : 2 (dua)

Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok/

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

5.5 Menyelidiki

tekanan pada

benda padat,

cair, dan gas

serta

penerapanny

a dalam

kehidupan

sehari-hari

Tekanan Zat cair

Melakukan diskusi

tentang tekanan

sampai menemukan

konsep tekanan

Melakukan diskusi

analisis penyelesaian

masalah tentang

hukum pascal, hukum

Archimides

Melakukan diskusi

dan mencari

informasi melalui

kajian pustaka

mengenai bejana

Mengidentifikasi dan

menjelaskan konsep

tekanan hidrostatis.

Menganalisis konsep

hukum Archimedes

Menganalisis konsep

Hukum Pascall

Mendeskripisikan

konsep bejana

berhubungan

Observasi

Tes tulis

Lembar

pengamatan

Tes uraian

Mengapa tanggul di

tepi sungai pada bagian

bawah dibuat agak

lebih kuat dari pada

bagian atas ?

Mengapa kapal selam

bisa tenggelam,

melayang dan

terapung?

Kelompokkan alat-alat

yang prinsip kerjanya

berdasarkan hukum

Pascal ?

Sebutkan contoh

peristiwa dalam

kehidupan sehari-hari

8x 40’ Buku

siswa,

LDS,

Rancangan

pohon

masalah

Lam

pira

n 7

109

Page 127: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

berhubungan

Mencari informasi

melalui lingkungan

alat-alat yang prinsip

kerjanya berdasarkan

konsep tekanan zat

cair.

Mengidentifikasi

penerapan konsep

tekanan zat cair dalam

kehidupan sehari-hari

berdasarkan prinsip

bejana berhubungan.

Karakter siswa yang diharapkan : Santun, Bertanggung jawab, Cermat, Percaya diri, danAktif

Boja, April 2015

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Fisika Guru Mata Pelajaran Fisika Peneliti

Andika Kususmawati, S.Pd Sri Winda Agustina W., S.Pd. Nartini Lestari

NIP. 19781106 200903 2 004 NIP. 19830826 20101 2 005 NIM. 4201411039

110

Page 128: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

KISI-KISI SOAL UJI COBA KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

POKOK BAHASAN TEKANAN ZAT CAIR

Mata Pelajaran : IPA Fisika

Sekolah : SMP Negeri 2 Boja

Kelas / semester : VIII / Genap

Indikator

Pencapaian

Aspek Berpikir

Kritis

Indikator

Berpikir Kritis

Nomer

Item Soal Jawaban Skor

Mengidentifikasikan

konsep tekanan

hidrostatis dan

penerapannya dalam

kehidupan sehari-

hari

1 1a, 1b, 1c 1 Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika ikan A, B, dan C mempunyai massa

yang sama dan percepatan gravitasi di

tempat tersebut sebesar 9,8 m/s2, ikan

manakah yang mengalami tekanan

hidrostatis paling besar? Mengapa

demikian?

Yang mengalami tekanan hidrodtatis

adalah ikan C.

Karena tekanan hidrostatis ini

bergantung pada kedalam zat cair,

semakin dalam, tekanannya akan

semakin besar, dan ikan C menempati

tenpat yang paling dalam ( paling dekat

dengan dasar laut).

2

3

1 1a, 1b, 1c 2 Para penyelam tradisional sehari-harinya

mencari mutiara atau rumput laut.

Kebanyakan dari mereka telinganya kurang

peka terhadap suara lemah bahkan apabila

menyelam terlalu dalam, gendang telinga

Ketika sedang menyelam tubuh

termasuk telinga mengalami tekanan

hidrostatik, besarnya tekanan

hidrostatik sebanding dengan

kedalaman. Artinya semakin dalam

5

Lam

pira

n 8

1

11

Page 129: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

mereka bisa pecah. Mengapa hal ini bisa

terjadi? Jelaskan sesuai teori yang kamu

pahami!

suatu tempat di dalam air tekanan

hidrostatiknya semakin besar. Oleh

karena itu ketika menyelam semakin

dlam tekanan hidrostatiknya yang

dialami tubuh termasuk telingan juga

semakin besar. Tekanan hidrostatik ini

akan mengganggu selaput gendang

telinga.

2 2a 5 Dari kelima pernyataan di bawah ini, sifat

tekanan hidrostatis akan sesuai dengan

pernyataaan huruf....

(a) Bergantung pada kedalaman fluida.

(b) Bergantung pada luas permukaan wadah.

(c) Bergantung pada bentuk wadah

(d) Gaya yang dihasilkan selalu tegak lurus

permukaan bidang batas

(e) Tinggi permukaan air sama.

Sifat tekanan hidrostatis akan berlaku

pada:

(a) Bergantung pada kedalaman

fluida

(b) Gaya yang dihasilkan selalu

tegak lurus permukaan bidang

batas

(e) Tinggi permukaan air sama

5

2 2b 8 Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada lubang C air akan memancar paling

jauh? Mengapa demikian?

Karena tekanan zat cair berbanding

lurus dengan kedalaman. Semakin

dalam, maka tekanannya semakin besar

sehingga air akan memancar paling

jauh pada lubang C.

5

112

Page 130: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

3 3a 11 Perhatikan gambar berikut!

Dari keempat gambar di atas, manakah

bentuk bendungan yang paling sesuai

dengan prinsip tekanan hidrostatis?

Mengapa demikian?

Yang paling sesuai adalah bentuk C.

Tekanan hidrostatis semakin bertambah

seiring pertambahan kedalamannya,

sehingga desain sebuah dinding

bendungan sengaja dibuat semakin ke

dasar semakin tebal. Hal ini untuk

menahan besar tekanan bagian bawah.

2

3

4 4a 15 Apakah pengertian tekanan hidrostatis? Tekanan zat cair yang diam 5

4 4b 20 Bendungan air memiliki ketebalan berbeda,

bagian bawah lebih tebal darpiada bagian

atas. Mengapa demikian?

Zat cair memiliki tekanan yang disebut

tekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis

ini bergantung pada kedalam zat cair,

semakin dalam, tekanannya akan

semakin besar. Air yang dibendung

juga memiliki tekanan yang berbeda-

beda, semakin dalam tekanannya akan

semakin besar. Untuk mencegah

bendungan jebol akibat tekanan

hidrostatis, bendungan air dibuat

dengan ketebalan berbeda yaitu bagian

bawah lebih tebal daripada bagian atas.

5

5 5a 23 Bagaimanakah cara anda membuktikan

hubungan tekanan dengan kedalaman dalam

suatu percobaan sederhana?

Cara membuktikannya adalah dengan

menggunakan botol plastik bekas yang

elah dilubangi dengan ketinggin yang

berbeda. Kemudian botol diisi air dan

2

11

3

Page 131: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

diamati jauhnya air yang keluar dari

masing-masing lubang.

Setelah itu dapat diketahui pancuran air

terjauh. Maka dapat disimpulkan

semakin dalam, air pancurannya

semakin jauh artinya tekanannya

semakin besar.

3

1 1a, 1b, 1c 25 Perhatikan gambar di bawah ini!

Batu A, B, dan C manakah yang mengalami

tekanan hidrostatis paling besar? Mengapa

demikian?

Yang mengalami tekanan hidrodtatis

adalah batu C.

Karena tekanan hidrostatis ini

bergantung pada kedalam zat cair,

semakin dalam, tekanannya akan

semakin besar, dan batu C menempati

tenpat yang paling dalam ( paling dekat

dengan dasar).

2

3

1 1a,1b,1c 26 Ketika bermain di kolam renang, mengapa

semakin dalam menyelam telinga sering

terasa sakit?

Karena tekanan hidrostatis bergantung

pada kedalam zat cair, semakin dalam,

tekanannya akan semakin besar, jadi

semakin dalam menyelam telinga akan

terasa sakit .

5

2 2a 29 Dari pernyataan dibawah ini, sifat tekanan (i) Pada kedalaman yang sama, 5

114

Page 132: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

hidrostatis sesuai dengan pernyataan

nomor....

(i) Pada kedalaman yang sama,

tekanan hidrostatis sama besar

(ii) Tekanan hidrosatis sebanding

dengan kedalaman zat cair

(iii) Massa jenis zat cair berbanding

terbalik dengan tekanan

hidrostatisnya

(iv) Makin besar kedalaman zat cair,

tekanan hidrostatisnya makin kecil

(v) Tekanan hidrostatis dipengaruhi

bentuk wadah zat cair

tekanan hidrostatis sama besar

(ii) Tekanan hidrosatis sebanding

dengan kedalaman zat cair

2 2b 31 Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada lubang manakah air akan memancar

paling jauh? Mengapa demikian?

Air akan memancar paling jauh pada

lubang E.

Karena tekanan zat cair berbanding

lurus dengan kedalaman. Semakin

dalam, maka tekanannya semakin besar

sehingga air akan memancar paling

jauh pada lubang E.

2

3

Menganalisis konsep

bejana berhubungan

dan penerapannya

dalam kehidupan

sehari-hari

1 1a,1b,1c 3 Menara penampung air, selalu dipasang di

tempat yang lebih tinggi daripada kran air.

Mengapa demikian?

Menara air dipasang ditempat tinggi

dapat dijelaskan dengan hukum bejan

berhubungan. Hukum ini menyatakan

bahwa permukaan zat cair dalam

sebuah bejana berhubungan akan selalu

mendatar. Maka menara penampung air

dibuat lebih tinggi agar air dapat

5

115

Page 133: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

mengalir.

2 2a 6 Alat-alat manakah yang prinsip kerjanya

berdasarkan hukum bejana berhubungan?

(a) Tangki air

(b) ceret

(c) alat pengepres kapas

(d) pompa sepeda

(e) dongkrak hidrolik

Prinsip kerjanya berdasarkan bejana

berhubungan:

(a) Tangki air

(b) Ceret

5

4 4a 17 Tuliskan bunyi hukum bejana berhubungan! Permukaan zat cair sejenis yang tak

bergerak di dalam bejan berhubungan

selalu terletak pada satu bidang datar.

5

4 4b 18 Dua tabung dihubungkan, sehingga

membentuk huruf U. Tabung sebelah kanan

diisi minyak ( ) dan sebelah

kiri diisi air ( ). Permukaan

cairan manakah yang lebih tinggi dalam

tabung tersebut? Jika tinggi minyak 15 cm,

maka hitung selisih ketinggian keduanya!

Diket:

Yang lebih tinggi adalah permukaan

cairan yang sebelah kanan yaitu cairan

yang massa jenisnya lebih rendah

minyak,

air,

hm = 15 cm

Ditanya: selisih h?

Jawab:

Jadi, selisih keduanya adalah: 15 -12 =

3 cm

1

1

3

116

Page 134: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

1 1a,1b,1c 27 Penampung air yang dilengkapi dengan pipa

dan keran selalu dipasang ditempat yang

tinggi. Bagaimanakah hal ini dapat

dijelaskan dengan hukum fisika?

Penampung air yang diletakkan di

tempat yang tinggi dapat dijelaskan

dengan hukum fisika, yaitu hukum

bejana berhubungan. Hukum ini

menyatakan bahwa permukaan zat cair

dalam sebuah bejana berhubungan

akan selalu mendatar. Apabila keran

pada penampung air dibuka, air yang

ada di bak berusaha untuk mencapai

permukaan mendatar. Akibatnya air

mengalir sepanjang pipa dan keluar

melalui keran.

4

2 2a 30 Pernyataan di bawah ini, manakah yang

menggunakan penerapan prinsip bejana

berhubungan?

(i) Air tidak tumpah dari mulut

ceret karena mulut ceret

dibuat lebih tinggi dengan

permukaan tabung ceret

(ii) Air dari PAM dapat mengalir

ke rumah-rumah dari tangki

penyimpanan

(iii) Minyak tananh yang dapat

bergerak naik melalui sumbu

kompor

(iv) Menyiram bunga dengan

(i) Air tidak tumpah dari mulut

ceret karena mulut ceret dibuat

lebih tinggi dengan permukaan

tabung ceret

(ii) Air dari PAM dapat mengalir

ke rumah-rumah dari tangki

penyimpanan

(v) Tukang batu menggunakan

waterpas

5

11

7

Page 135: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

menggunakan selang, dan

mempersempit ujung selang

tempat keluarnya air

(v) Tukang batu menggunakan

waterpas

4 4b 36 Dua tabung dihubungkan, sehingga

membentuk huruf U. Tabung sebelah kanan

diisi minyak ( ) dan sebelah

kiri diisi air ( ). Permukaan

cairan manakah yang lebih tinggi dalam

tabung tersebut? Jika tinggi minyak 8 cm,

maka hitung selisih ketinggian keduanya!

Diket:

Yang lebih tinggi adalah permukaan

cairan yang sebelah kanan yaitu cairan

yang massa jenisnya lebih rendah

minyak,

air,

hm = 8 cm

Ditanya: selisih h?

Jawab:

Jadi, selisih keduanya adalah: 8 -6,4 =

1,6 cm

1

1

3

Menganalisis Konsep

hukum Pascal dan

penerapannya dalam

kehidupan sehari-

hari

1 1a,1b,1c 4 Dongkrak hidolik dapat mengangkat beban

yang berat seperti mengangkat mobil.

Bagaimana prinsip kerjanya?

Prinsip dongkrak hidrolik sesuai

dengan hukum Pascal. Dongkrak

hidrolik terdiri dari sebuah bejana yang

memiliki dua permukaan. Pada kedua

permukaan bejana terdapat penghisap

(piston), di mana luas permukaan

piston di sebelah kiri lebih kecil dari

5

11

8

Page 136: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

luas permukaan piston di sebelah

kanan. Luas permukaan piston

disesuaikan dengan luas permukaan

bejana. Bejana diisi cairan, seperti

pelumas. Apabila piston yang luas

permukaannya kecil ditekan ke bawah,

maka setiap bagian cairan juga ikut

tertekan. Besarnya tekanan yang

diberikan oleh piston yang

permukaannya kecil diteruskan ke

seluruh bagian cairan. Akibatnya,

cairan menekan piston yang luas

permukaannya lebih besar hingga

piston terdorong ke atas. Luas

permukaan piston yang ditekan kecil,

sehingga gaya yang diperlukan untuk

menekan cairan juga kecil. Tapi karena

tekanan (Tekanan = gaya / satuan luas)

diteruskan seluruh bagian cairan, maka

gaya yang kecil tadi berubah menjadi

sangat besar ketika cairan menekan

piston di sebelah kanan yang luas

permukaannya besar.

2 2b 9 Perhatikan gambar di bawah ini! Balon yang berisis air ditususk dengan

jarum di beberapa tempat, kemudian

ujungnya ditekan dengan tangan maka

airnya memancar ke segala arah. Hal

5

119

Page 137: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Bagaimana pancaran air saat balon yang

telah dilubangi tersebut ditekan pada bagian

ujungya? Mengapa demikian?

ini terjadi karena tekanan yang

diberikan tangan diterima oleh kulit

balon dan air, kemudian diteruskan

oleh air ke segala arah. Besar tekanan

ke segala arah tersebut ternyata sama

rata dan sama kuat.

3 3a 13 Sebuah sistem pompa hidrolik dirancang

agar dapat mengangkat beban sebesar 200

kali gaya tekan maksimum. Berapakah

perbandingan luas antara penyangga beban

dan penyangga gaya?

Diket:

Yang lebih tinggi adalah permukaan

cairan yang sebelah kanan yaitu cairan

yang massa jenisnya lebih rendah

minyak,

air,

hm = 15 cm

Ditanya: selisih h?

Jawab:

Jadi, selisih keduanya adalah: 15 -12 =

3 cm

1

1

3

4 4a 16 Sebutkan contoh penerapan hukum Pascal

dalam kehidupan sehari hari!

Penerapan hukum Pascal:

a. Dongkrak hidrolik

b. Rem hidrolik

c. Alat pengankat mobil

d. Alat pengepres kapas

5

120

Page 138: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

e. Kursi pasiesn dokter gigi

4 4b 21 Mesin pengangkat mobil hidrolik, memiliki

luas penampang masing-masing 10 cm2 dan

100 cm2. Pada pengisap kecil diberi gaya

500 N maka berapa berat beban maksimal

yang dapat diangkat pada pengisap besar?

Diketahui

A1 = 10 cm2

A2 = 100 cm2

F1 = 500 N

Ditanya F2 = …?

Jawab

F2 = A2/A1 x F1

F2 = 100/10 x 500 = 5000 N

Jadi beban maksimal 5000N

1

1

3

5 5a 24 Bagaimanakah cara anda untuk menemukan

konsep bahwa tekanan zat cair dalam ruang

tertutup, tekanannya akan diteruskan ke

segala arah?

Dengan melakukan percobaan mengisi

balon karet dengan air sampai penuuh,

tusuk balon dengan jarum, kemudian

menekan bagian ujung balon sehingga

air memancar.

Pancaran air ke segala arah,

menunjukan tekanan yang diberikan ke

balon diteruskan ke segala arah.

5

4 4a 28 Alat pengangkat mobil sering digunakan di

bengkel mobil. Menurut anda bagaimana

prinsip kerja alat pengangkat mobil?

Menggunakan prinsip hukum Pascal

dengan gaya yang kecil untuk

menghasilkan gaya yang besar

5

3 3a 34 Sebuah sistem pompa hidrolik dirancang

agar dapat mengangkat beban sebesar 150

kali gaya tekan maksimum. Berapakah

perbandingan luas antara penyangga beban

dan penyangga gaya?

Diket:

Ditanya:

Jawab:

1

1

3

12

1

Page 139: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Jadi perbandingan luas penyangga

beban dan penyangga gaya adalah

150:1

4 4b 38 Mesin pengangkat mobil hidrolik, memiliki

luas penampang masing-masing 5 cm2 dan

25 cm2. Pada pengisap kecil diberi gaya 500

N maka berapa berat beban maksimal yang

dapat diangkat pada pengisap besar?

Diketahui

A1 = 5 cm2

A2 = 25 cm2

F1 = 500 N

Ditanya F2 = …?

Jawab

F2 = A2/A1 x F1

F2 = 25/5 x 500 = 2500 N

Jadi beban maksimal 2500N

1

1

3

Menganalisis konsep

hukum Archimedes

dan penerapannya

dalam kehidupan

sehari-hari

2 2a 7 Perhatikan gambar di bawah ini!

(a) Berat batu yang dicelup seolah-

olah berkurang

(b) Batu yang tercelup mempunyai

Pernyataan yang sesuai:

(a) Berat batu yang dicelup seolah-olah

berkurang

(d) Benda yang dicelupkan

mendapatkan gaya ke atas yang

besarnya sama dengan berat zat cair

yang dipindahkan

(e) Semakin besar volume air yang

dipindahkan, semakin besar gaya ke

atas Semakin besar volume air yang

dipindahkan, semakin besar gaya ke

5

122

Page 140: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

massa yang lebih kecil dari batu

yang tidak tercelup

(c) Besar gaya ke atas yang diberikan

air berbanding terbalik dengan

volume air yang dipindahkan

(d) Benda yang dicelupkan

mendapatkan gaya ke atas yang

besarnya sama dengan berat zat

cair yang dipindahkan

(e) Semakin besar volume air yang

dipindahkan, semakin besar gaya

ke atas

Pernyataan manakah yang sesuai dengan

gambar ?

atas

2 2b 10 Perhatikan gambar berikut!

Pada gambar, menunjukan berat benda yang

dicelupkan dalam air seolah-olah berkurang.

Mengapa demikian?

Pada gambar menunjukan berat benda

yang tercelup seolah-olah berkurang.

Sesuai dengan hukum Archimedes

benda yang dicelupkan sebagian atau

seluruhnya ke dalam zat cair akan

mendapat gaya ke atas yang besarnya

sama dengan berat zat cair yang di

desak (dipindahkan).

5

3 3a 12 Perhatikan gambar berikut! Zat cair yang mempunyai massa jenis 5

123

Page 141: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Benda yang dicelpkan ke dalam 3 jenis zat

yang terbuat dari bahan, massa, dan volume

sama. Manakah zat cair yang mempunyai

massa jenis paling besar?

paling besar adalah A. Karena pada

gambar A benda dalam keadaan

terapung.

4 4a 14 Balon udara, kapal laut dan kapal selam

menggunakan prinsip hukum Archimedes

dalam kerjanya, dimana ada 3 keadaan

tercelup dalam fluida yakni terapung,

melayang dan tenggelam. Apa yang

dimaksud dengan keadaan terapung,

melayang dan tenggelam? Apa syarat-syarat

yang menyebabkan keadaan tersebut?

3 keadaan dalam prinsip fluida:

a. Terapung: keadaan dimana

ada bagian benda yang

menyembul diatas permukaan

fluida. Hal ini terjadi untuk

massa jenis benda lebih kecil

daripada massa jenis zat cair

b. Melayang: keadaan dimana

jika benda dicelupkan

seluruhnya dalam fluida,

benda tidak naik ataupun tidak

turun. Hal ini terjadi untuk

massa jenis benda sama

dengan massa jenis zat cair.

c. Tenggelam : keadaan dimana

massa jenis benda lebih besar

5

12

4

Page 142: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

daripada massa jenis zat cair.

4 4b 19 Balok kayu volumenya 200 cm3 dicelupkan

ke dalam air yang masa jenisnya 1000 kg/

m3, dengan massa jenis kayu 600 kg/ m

3.

Berapakah gaya atas yang dialami balok

tersebut?

Diketahui: 1000 kg/ m3

600 kg/ m3

200 cm3

Ditanya: FA?

Jawab:

m3

= 1000 x 0,00012 x 10 = 1,2 N

Jadi gaya keatas yang dialami balok

kayu 1,2 N

1

1

3

5 5a 22 Bagaimana cara anda untuk membedakan

antara telur yang baik dan telur yang busuk

dengan menggunakan air tawar?

Telur yang baik tenggelam dalam air

tawar karena massa jenis telur yang

masih baik lebih besar daripada massa

jenis air tawar. Sebaliknya, telur yang

sudah jelek (busuk) teraung dalam air

tawar. Karena telur busuk biasanya

putih telur dan kuning telurnya sudah

mengering sehingga massanya menjadi

ringan. Akibatnya massa jenis telur

bususk lebih kecil daripada massa jenis

telur yang masih baik. Hal inilah

menyebabkan telur yang jelek terapung

5

125

Page 143: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

pada permukaan air tawar.

1 1a,1b,1c 32 Saat kita mengangkat benda di dalam air

akan terasa lebih ringan dibandingkan kita

mengangkat benda di atas permukaan air.

Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Karena ada gaya ke atas air yang

besarnya sama dengan gaya tekan yang

diberikan

5

3 3a 33 Perhatikan gambar berikut!

Zat cair di tabung A, B, dan C mempunyai

massa jenis yang sama. Dari gambar di atas

menurut anda benda manakah yang

mempunyai massa jenis paling besar?

Berikan penjelasannya!

Benda yang mempunyai massa jenis

paling besar adalah benda C karena

benda dalam keadaan tenggelam.

5

4 4a 35 Kapal selam merupakan salah satu alat

transportasi yang digunakan di laut. Prinsip

kerja kapal selam tersebut menggunakan

prinsip hukum Archimedes, dimana kapal

selam dapat melayang, terapung dan

tenggelam di laut. Apa yang menyebabkan

kapal selam dapat melayang, terapung dan

tenggelam?

Karena kapal selam memiliki

rongga/ruangan yang bisa diisi air.

Kegunaannya menyeimbangkan gaya

angkat yang dialami oleh kapal.

Jika kapal pada kedudukan

mengapung, maka tangki diisi udara.

Jika kapal ingin melayang, maka tangki

diisi air tetatpi tidak penuh agar kapal

mulai terbenam pada kedudukan

5

126

Page 144: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

melayang.

Jika kapal ingin tenggelam, maka

tangki diisi penuh dengan ai agar kapal

mekin berat dan tenggelam.

4 4b 37 Balok kayu volumenya 100 cm3 dicelupkan

ke dalam air yang masa jenisnya 1000 kg/

m3, dengan massa jenis kayu 600 kg/ m

3.

Berapakah gaya atas yang dialami balok

tersebut?

Diketahui: 1000 kg/ m3

600 kg/ m3

100 cm3

Ditanya: FA?

Jawab:

m3

= 1000 x 0,00006 x 10

= 0,6 N

Jadi gaya keatas yang dialami balok

kayu 0,6 N

1

1

3

127

Page 145: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Keterangan:

Aspek Berpikir Kritis:

1. Memberikan penjelasan sederhana

1a. Memfokuskan masalah

1b. Menganalisis argumen

1c. Bertanya dan Menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan atau pernyataan

2. Membangun keterampilan dasar

2a. Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya / tidak

2b. Mengamati dan memepertimbangkan laporan hasil observasi

3. Menyimpulkan

3a. Membuat dan menentukan hasil pertimbangan / menyimpulkan

4. Memberikan penjelasan lanjut

4a. Mengidentifikasi istilah-istilah dan mempertimbangkan suatu definisi

4b. Mengidentifikasi asumsi-asumsi

5. Mengatur strategi dan teknik

5a. Menentukan suatu tindakan

128

Page 146: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

129

Soal Uji Coba

Jawablah pertanyaan berikut !

1. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika ikan A, B, dan C mempunyai massa yang sama dan percepatan gravitasi

di tempat tersebut sebesar 9,8 m/s2, ikan manakah yang mengalami tekanan

hidrostatis paling besar? Mengapa demikian?

2. Para penyelam tradisional sehari-harinya mencari mutiara atau rumput laut.

Kebanyakan dari mereka telinganya kurang peka terhadap suara lemah

bahkan apabila menyelam terlalu dalam, gendang telinga mereka bisa pecah.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Jelaskan sesuai teori yang kamu pahami!

3. Menara penampung air, selalu dipasang di tempat yang lebih tinggi daripada

kran air. Mengapa demikian?

4. Dongkrak hidolik dapat mengangkat beban yang berat seperti mengangkat

mobil. Bagaimana prinsip kerjanya?

(a) Bergantung pada kedalaman fluida.

(b) Bergantung pada luas permukaan wadah.

(c) Bergantung pada bentuk wadah

(d) Gaya yang dihasilkan selalu tegak lurus permukaan bidang batas

(e) Tinggi permukaan air sama.

5. Dari kelima pernyataan di atas, sifat tekanan hidrostatis akan sesuai dengan

pernyataaan nomor...

6. Alat-alat manakah yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum bejana

berhubungan?

(a) Tangki air

Lampiran 9

Page 147: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

130

(b) ceret

(c) alat pengepres kapas

(d) pompa sepeda

(e) dongkrak hidrolik

7. Perhatikan gambar di bawah ini!

(a) Berat batu yang dicelup seolah-olah berkurang

(b) Batu yang tercelup mempunyai massa yang lebih kecil dari batu yang

tidak tercelup

(c) Besar gaya ke atas yang diberikan air berbanding terbalik dengan volume

air yang dipindahkan

(d) Benda yang dicelupkan mendapatkan gaya ke atas yang besarnya sama

dengan berat zat cair yang dipindahkan

(e) Semakin besar volume air yang dipindahkan, semakin besar gaya ke atas

Pernyataan manakah yang sesuai dengan gambar ?

8. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada lubang C air akan memancar paling jauh? Mengapa demikian?

Page 148: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

131

9. Perhatikan gambar di bawah ini!

Bagaimana pancaran air saat balon yang telah dilubangi tersebut ditekan pada

bagian ujungya? Mengapa demikian?

10. Perhatikan gambar berikut!

Pada gambar, menunjukan berat benda yang dicelupkan dalam air seolah-olah

berkurang. Mengapa demikian?

11. Perhatikan gambar berikut!

Dari keempat gambar di atas, manakah bentuk bendungan yang paling sesuai

dengan prinsip tekanan hidrostatis? Mengapa demikian?

Page 149: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

132

12. Perhatikan gambar berikut!

Benda yang dicelupkan ke dalam 3 jenis zat yang terbuat dari bahan, massa,

dan volume sama. Manakah zat cair yang mempunyai berat jenis paling

besar?

13. Sebuah sistem pompa hidrolik dirancang agar dapat mengangkat beban

sebesar 200 kali gaya tekan maksimum. Berapakah perbandingan luas antara

penyangga beban dan penyangga gaya?

14. Balon udara, kapal laut dan kapal selam menggunakan prinsip hukum

Archimedes dalam kerjanya, dimana ada 3 keadaan tercelup dalam fluida

yakni terapung, melayang dan tenggelam. Apa yang dimaksud dengan

keadaan terapung, melayang dan tenggelam? Apa syarat-syarat yang

menyebabkan keadaan tersebut?

15. Apakah pengertian tekanan hidrostatis?

16. Sebutkan contoh penerapan hukum Pascal dalam kehidupan sehari hari!

17. Tuliskan bunyi hukum bejana berhubungan!

18. Dua tabung dihubungkan, sehingga membentuk huruf U. Tabung sebelah

kanan diisi minyak ( ) dan sebelah kiri diisi air ( ).

Permukaan cairan manakah yang lebih tinggi dalam tabung tersebut? Jika

tinggi minyak 15 cm, maka hitung selisih ketinggian keduanya!

19. Balok kayu volumenya 200 cm3 dicelupkan ke dalam air yang masa jenisnya

1000 kg/ m3, dengan massa jenis kayu 600 kg/ m3. Berapakah gaya atas yang

dialami balok tersebut?

20. Bendungan air memiliki ketebalan berbeda, bagian bawah lebih tebal

daripada bagian atas. Mengapa demikian?

Page 150: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

133

21. Mesin pengangkat mobil hidrolik, memiliki luas penampang masing-masing

10 cm2 dan 100 cm2. Pada pengisap kecil diberi gaya 500 N maka berapa

berat beban maksimal yang dapat diangkat pada pengisap besar?

22. Bagaimana cara anda untuk membedakan antara telur yang baik dan telur

yang busuk dengan menggunakan air tawar?

23. Bagaimanakah cara anda membuktikan hubungan tekanan dengan kedalaman

dalam suatu percobaan sederhana?

24. Bagaimanakah cara anda untuk menemukan konsep bahwa tekanan zat cair

dalam ruang tertutup, tekanannya akan diteruskan ke segala arah?

25. Perhatikan gambar di bawah ini!

Benda A, B, dan C manakah yang mengalami tekanan hidrostatis paling

besar? Mengapa demikian?

26. Ketika bermain di kolam renang, mengapa semakin dalam menyelam telinga

sering terasa sakit?

27. Penampung air yang dilengkapi dengan pipa dan keran selalu dipasang

ditempat yang tinggi. Bagaimanakah hal ini dapat dijelaskan dengan hukum

fisika?

28. Alat pengangkat mobil sering digunakan di bengkel mobil. Menurut anda

bagaimana prinsip kerja alat pengangkat mobil?

29. Dari pernyataan dibawah ini, sifat tekanan hidrostatis sesuai dengan

pernyataan nomor....

(i) Pada kedalaman yang sama, tekanan hidrostatis sama besar

(ii) Tekanan hidrosatis sebanding dengan kedalaman zat cair

Page 151: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

134

(iii) Massa jenis zat cair berbanding terbalik dengan tekanan hidrostatisnya

(iv) Makin besar kedalaman zat cair, tekanan hidrostatisnya makin kecil

(v) Tekanan hidrostatis dipengaruhi bentuk wadah zat cair

30. Pernyataan di bawah ini, manakah yang menggunakan penerapan prinsip

bejana berhubungan?

(ii) Air tidak tumpah dari mulut ceret karena mulut ceret dibuat lebih tinggi

dengan permukaan tabung ceret

(iii) Air dari PAM dapat mengalir ke rumah-rumah dari tangki penyimpanan

(iv) Minyak tananh yang dapat bergerak naik melalui sumbu kompor

(v) Menyiram bunga dengan menggunakan selang, dan mempersempit

ujung selang tempat keluarnya air

(vi) Tukang batu menggunakan waterpas

31. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada lubang manakah air akan memancar paling jauh? Mengapa demikian?

32. Saat kita mengangkat benda di dalam air akan terasa lebih ringan

dibandingkan kita mengangkat benda di atas permukaan air. Mengapa hal

tersebut dapat terjadi?

33. Perhatikan gambar berikut!

Zat cair di tabung A, B, dan C mempunyai massa jenis yang sama. Dari

gambar di atas menurut anda benda manakah yang mempunyai massa jenis

paling besar? Berikan penjelasannya!

Page 152: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

135

34. Sebuah sistem pompa hidrolik dirancang agar dapat mengangkat beban

sebesar 150 kali gaya tekan maksimum. Berapakah perbandingan luas antara

penyangga beban dan penyangga gaya?

35. Kapal selam merupakan salah satu alat transportasi yang digunakan di laut.

Prinsip kerja kapal selam tersebut menggunakan prinsip hukum Archimedes,

dimana kapal selam dapat melayang, terapung dan tenggelam di laut. Apa

yang menyebabkan kapal selam dapat melayang, terapung dan tenggelam?

36. Dua tabung dihubungkan, sehingga membentuk huruf U. Tabung sebelah

kanan diisi minyak ( ) dan sebelah kiri diisi air ( ).

Permukaan cairan manakah yang lebih tinggi dalam tabung tersebut? Jika

tinggi minyak 8 cm, maka hitung selisih ketinggian keduanya!

37. Balok kayu volumenya 100 cm3 dicelupkan ke dalam air yang masa jenisnya

1000 kg/ m3, dengan massa jenis kayu 600 kg/ m3. Berapakah gaya atas yang

dialami balok tersebut?

38. Mesin pengangkat mobil hidrolik, memiliki luas penampang masing-masing

5 cm2 dan 25 cm2. Pada pengisap kecil diberi gaya 500 N maka berapa berat

beban maksimal yang dapat diangkat pada pengisap besar?

Page 153: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

136

PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOAL UJI COBA

Rumus:

√{ }{ }

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi skor butir soal dan skor total

N : banyaknya siswa kelas uji coba

∑X : jumlah skor tiap butir soal

∑Y : jumlah skor total

∑XY : jumlah perkalian skor butir dengan skor total

∑X2 : jumlah kuadrat skor butir soal

∑Y2 : jumlah kuadrat skor total

Arikunto (2009: 72)

Kriteria pengujian:

Membandingkan harga rXY dengan harga rtabel dengan taraf signifikan 5%.

Jika rXY > rtabel maka butir soal tersebut dikatakan valid.

Perhitungan:

Contoh perhitungan validitas butir soal nomor 1

No Kode Siswa

1 1 1 69 1 4761 69

2 2 5 110 25 12100 550

3 3 3 112 9 12544 336

4 4 5 141 25 19881 705

5 5 5 91 25 8281 455

6 6 5 133 25 17689 665

7 8 5 106 25 11236 530

8 9 5 149 25 22201 745

Lampiran 10

Page 154: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

137

9 10 2 57 4 3249 114

10 11 5 114 25 12996 570

11 13 1 78 1 6084 78

12 14 1 80 1 6400 80

13 15 2 57 4 3249 114

14 16 5 109 25 11881 545

15 17 5 67 25 4489 335

16 18 3 112 9 12544 336

17 19 4 72 16 5184 288

18 20 4 100 16 10000 400

19 21 5 120 25 14400 600

20 22 1 92 1 8464 92

21 23 5 125 25 15625 625

22 25 2 78 4 6084 156

23 26 5 126 25 15876 630

24 27 5 117 25 13689 585

25 28 1 67 1 4489 67

26 29 1 83 1 6889 83

27 31 3 85 9 7225 255

28 32 5 119 25 14161 595

Jumlah 99 2769 427 291671 10603

√{ }{ }

√{ }{ }

Kesimpulan:

Dengan = 5% dan N = 28, diperoleh = 0,374. Karena , maka

soal tersebut valid.

Page 155: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Analisis Validitas Soal Uji Coba

Kode X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19

1 1 5 2 0 0 0 2 1 2 1 2 1 1 2 3 2 1 3 1

2 5 4 0 3 3 3 2 5 2 1 4 0 1 3 4 3 5 5 0

3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 1 2 2 1 4 5 5 4 1 1

4 5 5 4 5 5 5 3 5 3 2 2 4 2 4 3 3 3 4 1

5 5 1 1 3 3 3 2 4 2 5 1 0 0 3 5 3 3 3 2

6 5 4 1 3 3 3 4 4 4 1 5 1 2 5 5 5 4 4 2

8 5 5 2 3 3 3 3 5 3 2 3 1 2 5 3 3 3 1 1

9 5 5 3 5 5 5 4 5 4 5 4 4 3 5 2 4 5 4 2

10 2 1 3 1 1 1 2 1 2 1 1 3 0 2 0 4 1 2 1

11 5 5 2 5 5 5 3 4 3 2 1 3 1 5 4 4 5 4 2

13 1 5 3 3 3 3 1 3 1 3 2 1 1 2 3 3 2 1 1

14 1 2 4 3 3 3 3 5 3 2 1 1 1 4 4 2 3 3 2

15 2 5 3 1 1 1 1 5 1 1 0 0 0 2 5 4 3 0 0

16 5 5 3 3 3 3 3 5 3 1 0 0 1 5 4 5 4 2 2

17 5 5 3 3 3 3 1 4 1 0 0 0 0 5 1 0 5 0 0

18 3 5 3 3 3 3 3 5 3 2 2 1 2 3 5 3 5 4 1

19 4 5 3 3 3 3 0 3 0 2 0 0 0 5 5 4 4 0 1

20 4 5 3 3 3 3 3 5 3 1 2 4 1 3 4 3 2 1 1

21 5 5 3 5 5 5 2 5 2 3 0 0 2 5 5 5 5 2 1

22 1 5 4 3 3 3 3 3 3 1 4 0 0 5 2 2 1 4 1

23 5 5 4 3 3 3 3 5 3 1 0 5 2 5 4 3 5 3 1

25 2 5 3 3 3 3 3 5 3 1 2 0 0 3 4 2 3 0 1

26 5 1 0 3 3 3 3 5 3 2 5 3 1 5 5 5 3 4 1

27 5 5 3 3 3 3 3 5 3 0 5 4 1 4 3 3 5 3 2

28 1 3 3 1 1 1 0 5 0 2 2 3 0 2 5 2 5 1 1

29 1 4 4 3 3 3 1 1 1 5 4 0 0 4 2 2 5 3 1

31 3 4 4 1 1 1 3 5 3 3 2 1 0 3 4 2 5 3 1

32 5 5 4 3 3 3 4 5 4 2 2 4 1 5 3 2 5 1 1

rxy 0,6935 0,20885 -0,16094 0,71105 0,71105 0,71105 0,71750 0,49368 0,71750 0,14882 0,40827 0,47870 0,81290 0,60652 0,18498 0,44139 0,38539 0,56392 0,39851

rtabel 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374

Ket valid tidak tidak valid valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid tidak valid valid valid valid

13

8

Page 156: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kode X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38

1 1 1 4 1 3 3 5 2 1 3 3 5 1 1 1 1 1 1 1

2 3 2 4 0 2 4 4 0 5 5 5 3 1 5 2 4 5 2 1

3 5 2 3 2 4 2 5 3 5 3 3 5 1 5 1 2 1 2 1

4 5 2 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 4 1 1 2

5 5 1 3 0 1 1 5 1 5 3 3 4 1 5 0 1 2 1 0

6 3 4 5 1 2 5 5 2 5 5 5 5 3 5 1 5 3 2 2

8 3 1 4 1 1 5 4 2 5 1 1 3 2 5 2 4 1 3 2

9 5 2 5 4 2 5 2 4 5 5 5 2 5 5 5 2 3 1 3

10 2 1 3 3 1 1 4 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0

11 2 1 4 3 3 2 5 2 2 1 1 5 2 2 1 3 4 2 1

13 1 1 3 1 1 1 5 2 2 3 3 5 1 2 1 1 1 1 1

14 5 3 1 1 1 1 4 3 1 0 0 2 1 1 1 1 2 1 1

15 5 0 3 0 1 2 5 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0

16 5 1 4 0 1 5 5 2 1 5 5 3 2 1 1 5 3 2 1

17 5 0 3 0 4 0 5 0 0 0 0 5 1 0 0 5 0 0 0

18 4 2 3 1 1 2 5 4 1 5 5 5 1 1 1 5 4 1 2

19 4 0 3 0 2 2 4 0 1 3 3 4 0 1 0 0 0 0 0

20 4 1 2 4 2 2 4 2 4 3 3 4 1 4 1 2 1 1 1

21 5 1 4 0 5 5 5 0 5 3 3 5 0 5 2 3 1 1 2

22 4 0 3 0 0 3 5 2 4 3 3 2 1 4 0 4 5 1 0

23 5 1 5 5 1 5 5 3 0 5 5 5 5 0 1 4 3 2 2

25 4 0 3 0 2 2 4 0 1 5 5 0 0 1 0 5 0 0 0

26 4 5 5 3 4 5 5 4 5 1 1 3 4 5 1 4 5 1 1

27 5 1 4 4 2 2 5 4 0 5 5 5 1 0 2 3 4 1 1

28 1 0 3 3 0 2 2 2 1 3 3 2 2 1 0 4 0 0 0

29 4 0 4 0 0 1 5 3 1 3 3 2 1 1 0 3 5 0 0

31 2 0 3 1 0 5 5 2 1 3 3 2 1 1 0 4 3 0 0

32 5 1 5 4 4 2 5 4 1 5 5 2 3 1 1 3 1 4 1

rxy 0,389163 0,578098 0,646855 0,478709 0,40253 0,660888 0,059503 0,585862 0,542561 0,479117 0,479117 0,401255 0,706988 0,542561 0,680788 0,406541 0,448428 0,545576 0,812901

rtabel 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374

Ket valid valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

13

9

Page 157: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

140

PERHITUNGAN REABILITAS SOAL UJI COBA

Rumus:

[

] [

]

dengan rumus varians :

Keterangan:

r11 : reliabilitas yang dicari

n : banyaknya butir soal

i2 : jumlah varians skor tiap-tiap butir soal

t2 : varians total

X : skor tiap butir soal

X : jumlah skor butir soal

X2 : jumlah kuadrat skor butir soal

N : banyaknya subjek uji coba

(Arikunto, 2009: 109-110).

Kriteria pengujian:

Jika maka butir soal dikatakan reliabel.

Lampiran 11

Page 158: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Perhitungan:

Kode X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19

1 1 5 2 0 0 0 2 1 2 1 2 1 1 2 3 2 1 3 1

2 5 4 0 3 3 3 2 5 2 1 4 0 1 3 4 3 5 5 0

3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 1 2 2 1 4 5 5 4 1 1

4 5 5 4 5 5 5 3 5 3 2 2 4 2 4 3 3 3 4 1

5 5 1 1 3 3 3 2 4 2 5 1 0 0 3 5 3 3 3 2

6 5 4 1 3 3 3 4 4 4 1 5 1 2 5 5 5 4 4 2

8 5 5 2 3 3 3 3 5 3 2 3 1 2 5 3 3 3 1 1

9 5 5 3 5 5 5 4 5 4 5 4 4 3 5 2 4 5 4 2

10 2 1 3 1 1 1 2 1 2 1 1 3 0 2 0 4 1 2 1

11 5 5 2 5 5 5 3 4 3 2 1 3 1 5 4 4 5 4 2

13 1 5 3 3 3 3 1 3 1 3 2 1 1 2 3 3 2 1 1

14 1 2 4 3 3 3 3 5 3 2 1 1 1 4 4 2 3 3 2

15 2 5 3 1 1 1 1 5 1 1 0 0 0 2 5 4 3 0 0

16 5 5 3 3 3 3 3 5 3 1 0 0 1 5 4 5 4 2 2

17 5 5 3 3 3 3 1 4 1 0 0 0 0 5 1 0 5 0 0

18 3 5 3 3 3 3 3 5 3 2 2 1 2 3 5 3 5 4 1

19 4 5 3 3 3 3 0 3 0 2 0 0 0 5 5 4 4 0 1

20 4 5 3 3 3 3 3 5 3 1 2 4 1 3 4 3 2 1 1

21 5 5 3 5 5 5 2 5 2 3 0 0 2 5 5 5 5 2 1

22 1 5 4 3 3 3 3 3 3 1 4 0 0 5 2 2 1 4 1

23 5 5 4 3 3 3 3 5 3 1 0 5 2 5 4 3 5 3 1

25 2 5 3 3 3 3 3 5 3 1 2 0 0 3 4 2 3 0 1

26 5 1 0 3 3 3 3 5 3 2 5 3 1 5 5 5 3 4 1

27 5 5 3 3 3 3 3 5 3 0 5 4 1 4 3 3 5 3 2

28 1 3 3 1 1 1 0 5 0 2 2 3 0 2 5 2 5 1 1

29 1 4 4 3 3 3 1 1 1 5 4 0 0 4 2 2 5 3 1

31 3 4 4 1 1 1 3 5 3 3 2 1 0 3 4 2 5 3 1

32 5 5 4 3 3 3 4 5 4 2 2 4 1 5 3 2 5 1 1

2,7487 1,75892 1,23979 1,45280 1,45280 1,45280 1,17346 1,66836 1,17346 1,73852 2,56632 2,72959 0,70918 1,33673 1,72959 1,47959 1,84693 2,22959 0,33673

141

Page 159: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kode X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38

1 1 1 4 1 3 3 5 2 1 3 3 5 1 1 1 1 1 1 1

2 3 2 4 0 2 4 4 0 5 5 5 3 1 5 2 4 5 2 1

3 5 2 3 2 4 2 5 3 5 3 3 5 1 5 1 2 1 2 1

4 5 2 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 4 1 1 2

5 5 1 3 0 1 1 5 1 5 3 3 4 1 5 0 1 2 1 0

6 3 4 5 1 2 5 5 2 5 5 5 5 3 5 1 5 3 2 2

8 3 1 4 1 1 5 4 2 5 1 1 3 2 5 2 4 1 3 2

9 5 2 5 4 2 5 2 4 5 5 5 2 5 5 5 2 3 1 3

10 2 1 3 3 1 1 4 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0

11 2 1 4 3 3 2 5 2 2 1 1 5 2 2 1 3 4 2 1

13 1 1 3 1 1 1 5 2 2 3 3 5 1 2 1 1 1 1 1

14 5 3 1 1 1 1 4 3 1 0 0 2 1 1 1 1 2 1 1

15 5 0 3 0 1 2 5 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0

16 5 1 4 0 1 5 5 2 1 5 5 3 2 1 1 5 3 2 1

17 5 0 3 0 4 0 5 0 0 0 0 5 1 0 0 5 0 0 0

18 4 2 3 1 1 2 5 4 1 5 5 5 1 1 1 5 4 1 2

19 4 0 3 0 2 2 4 0 1 3 3 4 0 1 0 0 0 0 0

20 4 1 2 4 2 2 4 2 4 3 3 4 1 4 1 2 1 1 1

21 5 1 4 0 5 5 5 0 5 3 3 5 0 5 2 3 1 1 2

22 4 0 3 0 0 3 5 2 4 3 3 2 1 4 0 4 5 1 0

23 5 1 5 5 1 5 5 3 0 5 5 5 5 0 1 4 3 2 2

25 4 0 3 0 2 2 4 0 1 5 5 0 0 1 0 5 0 0 0

26 4 5 5 3 4 5 5 4 5 1 1 3 4 5 1 4 5 1 1

27 5 1 4 4 2 2 5 4 0 5 5 5 1 0 2 3 4 1 1

28 1 0 3 3 0 2 2 2 1 3 3 2 2 1 0 4 0 0 0

29 4 0 4 0 0 1 5 3 1 3 3 2 1 1 0 3 5 0 0

31 2 0 3 1 0 5 5 2 1 3 3 2 1 1 0 4 3 0 0

32 5 1 5 4 4 2 5 4 1 5 5 2 3 1 1 3 1 4 1

1,882653 1,454082 0,887755 2,729592 1,994898 2,693878 0,677296 1,923469 3,891582 2,596939 2,596939 2,586735 2,146684 3,891582 1,071429 2,46301 2,908163 0,908163 0,709184

r11 0,99627

rtabel 0,374

Ket Reliabel

142

Page 160: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

143

PERHITUNGAN TARAF KESUKARAN SOAL UJI COBA

Rumus:

Keterangan :

: Taraf Kesukaran Soal Uraian

: Rata-rata skor siswa

: Skor maksimum yang ada pada pedoman penskoran

Kriteria pengujian:

Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal

sedang, dan soal mudah. Berikut ini tabel kriteria taraf kesukaran soal:

Tabel 3.3 Kriteria Taraf Kesukaran

Kriteria Taraf Kesukaran Kategori

Sukar

Sedang

Mudah

Perhitungan:

Contoh perhitungan taraf kesukaran nomor 1

No Kode Siswa

1 1 1

2 2 5

3 3 3

4 4 5

5 5 5

6 6 5

7 8 5

8 9 5

Lampiran 12

Page 161: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

144

9 10 2

10 11 5

11 13 1

12 14 1

13 15 2

14 16 5

15 17 5

16 18 3

17 19 4

18 20 4

19 21 5

20 22 1

21 23 5

22 25 2

23 26 5

24 27 5

25 28 1

26 29 1

27 31 3

28 32 5

Jumlah 99

Mean 3,53571

Kesimpulan:

Nilai TK > 0,7, soal tersebut kategori mudah.

Page 162: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Taraf Kesukaran Soal Uji Coba

Kode X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19

1 1 5 2 0 0 0 2 1 2 1 2 1 1 2 3 2 1 3 1

2 5 4 0 3 3 3 2 5 2 1 4 0 1 3 4 3 5 5 0

3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 1 2 2 1 4 5 5 4 1 1

4 5 5 4 5 5 5 3 5 3 2 2 4 2 4 3 3 3 4 1

5 5 1 1 3 3 3 2 4 2 5 1 0 0 3 5 3 3 3 2

6 5 4 1 3 3 3 4 4 4 1 5 1 2 5 5 5 4 4 2

8 5 5 2 3 3 3 3 5 3 2 3 1 2 5 3 3 3 1 1

9 5 5 3 5 5 5 4 5 4 5 4 4 3 5 2 4 5 4 2

10 2 1 3 1 1 1 2 1 2 1 1 3 0 2 0 4 1 2 1

11 5 5 2 5 5 5 3 4 3 2 1 3 1 5 4 4 5 4 2

13 1 5 3 3 3 3 1 3 1 3 2 1 1 2 3 3 2 1 1

14 1 2 4 3 3 3 3 5 3 2 1 1 1 4 4 2 3 3 2

15 2 5 3 1 1 1 1 5 1 1 0 0 0 2 5 4 3 0 0

16 5 5 3 3 3 3 3 5 3 1 0 0 1 5 4 5 4 2 2

17 5 5 3 3 3 3 1 4 1 0 0 0 0 5 1 0 5 0 0

18 3 5 3 3 3 3 3 5 3 2 2 1 2 3 5 3 5 4 1

19 4 5 3 3 3 3 0 3 0 2 0 0 0 5 5 4 4 0 1

20 4 5 3 3 3 3 3 5 3 1 2 4 1 3 4 3 2 1 1

21 5 5 3 5 5 5 2 5 2 3 0 0 2 5 5 5 5 2 1

22 1 5 4 3 3 3 3 3 3 1 4 0 0 5 2 2 1 4 1

23 5 5 4 3 3 3 3 5 3 1 0 5 2 5 4 3 5 3 1

25 2 5 3 3 3 3 3 5 3 1 2 0 0 3 4 2 3 0 1

26 5 1 0 3 3 3 3 5 3 2 5 3 1 5 5 5 3 4 1

27 5 5 3 3 3 3 3 5 3 0 5 4 1 4 3 3 5 3 2

28 1 3 3 1 1 1 0 5 0 2 2 3 0 2 5 2 5 1 1

29 1 4 4 3 3 3 1 1 1 5 4 0 0 4 2 2 5 3 1

31 3 4 4 1 1 1 3 5 3 3 2 1 0 3 4 2 5 3 1

32 5 5 4 3 3 3 4 5 4 2 2 4 1 5 3 2 5 1 1

TK 0,7071 0,85 0,55714 0,57857 0,57857 0,57857 0,48571 0,84285 0,48571 0,37857 0,41428 0,32857 0,18571 0,77142 0,72857 0,62857 0,74285 0,47142 0,22857

Ket mudah mudah sedang sedang sedang sedang sedang mudah sedang sedang sedang sedang sukar mudah mudah sedang mudah sedang sukar

145

Page 163: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kode X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38

1 1 1 4 1 3 3 5 2 1 3 3 5 1 1 1 1 1 1 1

2 3 2 4 0 2 4 4 0 5 5 5 3 1 5 2 4 5 2 1

3 5 2 3 2 4 2 5 3 5 3 3 5 1 5 1 2 1 2 1

4 5 2 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 4 1 1 2

5 5 1 3 0 1 1 5 1 5 3 3 4 1 5 0 1 2 1 0

6 3 4 5 1 2 5 5 2 5 5 5 5 3 5 1 5 3 2 2

8 3 1 4 1 1 5 4 2 5 1 1 3 2 5 2 4 1 3 2

9 5 2 5 4 2 5 2 4 5 5 5 2 5 5 5 2 3 1 3

10 2 1 3 3 1 1 4 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0

11 2 1 4 3 3 2 5 2 2 1 1 5 2 2 1 3 4 2 1

13 1 1 3 1 1 1 5 2 2 3 3 5 1 2 1 1 1 1 1

14 5 3 1 1 1 1 4 3 1 0 0 2 1 1 1 1 2 1 1

15 5 0 3 0 1 2 5 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0

16 5 1 4 0 1 5 5 2 1 5 5 3 2 1 1 5 3 2 1

17 5 0 3 0 4 0 5 0 0 0 0 5 1 0 0 5 0 0 0

18 4 2 3 1 1 2 5 4 1 5 5 5 1 1 1 5 4 1 2

19 4 0 3 0 2 2 4 0 1 3 3 4 0 1 0 0 0 0 0

20 4 1 2 4 2 2 4 2 4 3 3 4 1 4 1 2 1 1 1

21 5 1 4 0 5 5 5 0 5 3 3 5 0 5 2 3 1 1 2

22 4 0 3 0 0 3 5 2 4 3 3 2 1 4 0 4 5 1 0

23 5 1 5 5 1 5 5 3 0 5 5 5 5 0 1 4 3 2 2

25 4 0 3 0 2 2 4 0 1 5 5 0 0 1 0 5 0 0 0

26 4 5 5 3 4 5 5 4 5 1 1 3 4 5 1 4 5 1 1

27 5 1 4 4 2 2 5 4 0 5 5 5 1 0 2 3 4 1 1

28 1 0 3 3 0 2 2 2 1 3 3 2 2 1 0 4 0 0 0

29 4 0 4 0 0 1 5 3 1 3 3 2 1 1 0 3 5 0 0

31 2 0 3 1 0 5 5 2 1 3 3 2 1 1 0 4 3 0 0

32 5 1 5 4 4 2 5 4 1 5 5 2 3 1 1 3 1 4 1

TK 0,757143 0,242857 0,714286 0,328571 0,385714 0,571429 0,907143 0,414286 0,492857 0,642857 0,642857 0,671429 0,335714 0,492857 0,2 0,592857 0,428571 0,228571 0,185714

Ket mudah sukar mudah sedang sedang sedang mudah sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sukar sedang sedang sukar sukar

146

Page 164: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

147

PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL UJI COBA

Rumus:

Keterangan :

: Daya Pembeda Soal Uraian

: Rata-rata skor siswa pada kelompok atas

: Rata-rata skor siswa pada kelompok bawah

: Skor maksimum yang ada pada pedoman penskoran

Kriteria Pengujian:

Tabel 3.4 Kriteria Daya pembeda

Kriteria Daya Pembeda Kategori

Diterima

Diperbaiki

Ditolak

(Zulaiha, 2008:28)

Perhitungan:

Contoh perhitungan daya pembeda butir soal 1

Kelompok Atas Kelompok Bawah

No. Kode Nilai No. Kode Nilai

1 9 5 1 31 4

2 4 5 2 5 4

3 6 3 3 20 5

4 26 4 4 22 2

5 23 5 5 14 4

6 32 5 6 1 5

7 27 5 7 29 1

Lampiran 13

Page 165: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

148

8 11 5 8 13 4

9 8 2 9 17 4

10 16 5 10 19 1

11 18 4 11 25 5

12 2 3 12 28 1

13 3 5 13 15 2

14 21 3 14 10 5

Mean a 4.21429 Mean b 3,35714

Page 166: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Daya Pembeda Soal Uji Coba

Kode X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19

9 5 2 5 4 2 5 2 4 5 5 5 2 5 5 5 2 3 1 3

4 5 2 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 4 1 1 2

6 3 4 5 1 2 5 5 2 5 5 5 5 3 5 1 5 3 2 2

26 4 5 5 3 4 5 5 4 5 1 1 3 4 5 1 4 5 1 1

23 5 1 5 5 1 5 5 3 0 5 5 5 5 0 1 4 3 2 2

32 5 1 4 0 5 5 5 0 5 3 3 5 0 5 2 3 1 1 2

27 5 1 5 4 4 2 5 4 1 5 5 2 3 1 1 3 1 4 1

11 5 1 4 4 2 2 5 4 0 5 5 5 1 0 2 3 4 1 1

8 2 1 4 3 3 2 5 2 2 1 1 5 2 2 1 3 4 2 1

16 5 2 3 2 4 2 5 3 5 3 3 5 1 5 1 2 1 2 1

18 4 2 3 1 1 2 5 4 1 5 5 5 1 1 1 5 4 1 2

2 3 2 4 0 2 4 4 0 5 5 5 3 1 5 2 4 5 2 1

3 5 1 4 0 1 5 5 2 1 5 5 3 2 1 1 5 3 2 1

21 3 1 4 1 1 5 4 2 5 1 1 3 2 5 2 4 1 3 2

31 4 1 2 4 2 2 4 2 4 3 3 4 1 4 1 2 1 1 1

5 4 0 3 0 0 3 5 2 4 3 3 2 1 4 0 4 5 1 0

20 5 1 3 0 1 1 5 1 5 3 3 4 1 5 0 1 2 1 0

22 2 0 3 1 0 5 5 2 1 3 3 2 1 1 0 4 3 0 0

14 4 0 4 0 0 1 5 3 1 3 3 2 1 1 0 3 5 0 0

1 5 3 1 1 1 1 4 3 1 0 0 2 1 1 1 1 2 1 1

29 1 1 3 1 1 1 5 2 2 3 3 5 1 2 1 1 1 1 1

13 4 0 3 0 2 2 4 0 1 5 5 0 0 1 0 5 0 0 0

17 4 0 3 0 2 2 4 0 1 3 3 4 0 1 0 0 0 0 0

19 1 1 4 1 3 3 5 2 1 3 3 5 1 1 1 1 1 1 1

25 5 0 3 0 4 0 5 0 0 0 0 5 1 0 0 5 0 0 0

28 1 0 3 3 0 2 2 2 1 3 3 2 2 1 0 4 0 0 0

15 2 1 3 3 1 1 4 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0

10 5 0 3 0 1 2 5 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0

DP 0,171429 0,257143 0,257143 0,257143 0,257143 0,4 0,042857 0,257143 0,3 0,257143 0,257143 0,257143 0,328571 0,3 0,257143 0,271429 0,257143 0,257143 0,257143

Ket diperbaiki diterima diterima diterima diterima diterima diperbaiki diterima diterima diterima diterima diterima diterima diterima diterima diterima diterima diterima diterima

149

Page 167: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kode X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38

9 5 2 5 4 2 5 2 4 5 5 5 2 5 5 5 2 3 1 3

4 5 2 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 4 1 1 2

6 3 4 5 1 2 5 5 2 5 5 5 5 3 5 1 5 3 2 2

26 4 5 5 3 4 5 5 4 5 1 1 3 4 5 1 4 5 1 1

23 5 1 5 5 1 5 5 3 0 5 5 5 5 0 1 4 3 2 2

32 5 1 4 0 5 5 5 0 5 3 3 5 0 5 2 3 1 1 2

27 5 1 5 4 4 2 5 4 1 5 5 2 3 1 1 3 1 4 1

11 5 1 4 4 2 2 5 4 0 5 5 5 1 0 2 3 4 1 1

8 2 1 4 3 3 2 5 2 2 1 1 5 2 2 1 3 4 2 1

16 5 2 3 2 4 2 5 3 5 3 3 5 1 5 1 2 1 2 1

18 4 2 3 1 1 2 5 4 1 5 5 5 1 1 1 5 4 1 2

2 3 2 4 0 2 4 4 0 5 5 5 3 1 5 2 4 5 2 1

3 5 1 4 0 1 5 5 2 1 5 5 3 2 1 1 5 3 2 1

21 3 1 4 1 1 5 4 2 5 1 1 3 2 5 2 4 1 3 2

31 4 1 2 4 2 2 4 2 4 3 3 4 1 4 1 2 1 1 1

5 4 0 3 0 0 3 5 2 4 3 3 2 1 4 0 4 5 1 0

20 5 1 3 0 1 1 5 1 5 3 3 4 1 5 0 1 2 1 0

22 2 0 3 1 0 5 5 2 1 3 3 2 1 1 0 4 3 0 0

14 4 0 4 0 0 1 5 3 1 3 3 2 1 1 0 3 5 0 0

1 5 3 1 1 1 1 4 3 1 0 0 2 1 1 1 1 2 1 1

29 1 1 3 1 1 1 5 2 2 3 3 5 1 2 1 1 1 1 1

13 4 0 3 0 2 2 4 0 1 5 5 0 0 1 0 5 0 0 0

17 4 0 3 0 2 2 4 0 1 3 3 4 0 1 0 0 0 0 0

19 1 1 4 1 3 3 5 2 1 3 3 5 1 1 1 1 1 1 1

25 5 0 3 0 4 0 5 0 0 0 0 5 1 0 0 5 0 0 0

28 1 0 3 3 0 2 2 2 1 3 3 2 2 1 0 4 0 0 0

15 2 1 3 3 1 1 4 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0

10 5 0 3 0 1 2 5 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0

DP 0,171429 0,257143 0,257143 0,257143 0,257143 0,4 0,042857 0,257143 0,3 0,257143 0,257143 0,257143 0,328571 0,3 0,257143 0,271429 0,257143 0,257143 0,257143

Ket diperbaiki diterima diterima diterima diterima diterima diperbaiki diterima diterima diterima diterima diterima diterima diterima diterima diterima diterima diterima diterima

150

Page 168: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Hasil Analisis Data Soal Uji Coba

No

Item

Reliabilitas Validitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Keterangan

r11 rxy rtabel Valid Tidak

Valid DP Diterima Diperbaiki Ditolak TK Mudah Sedang Sukar

Pre-

test

Post-

test

1 0,996

(reliabel)

0,693551988 0,374 √ 0,17143 √ 0,70714 √ √

2 0,208853453 √ 0,257143 √ 0,85000 √ Tidak dipakai

3 -0,160942073 √ 0,257143 √ 0,55714 √ Tidak dipakai

4 0,711053649 √ 0,257143 √ 0,57857 √ √

5 0,711053649 √ 0,257143 √ 0,57857 √ √

6 0,711053649 √ 0,4 √ 0,57857 √ √

7 0,717507447 √ 0,004286 √ 0,48571 √ √

8 0,493685808 √ 0,25714 √ 0,84286 √ √

9 0,717507447 √ 0,3 √ 0,48571 √ √ √

10 0,148827592 √ 0,25714 √ 0,37857 √ Tidak dipakai

11 0,408273694 √ 0,25714 √ 0,41429 √ √ √

12 0,478708839 √ 0,25714 √ 0,32857 √ √

13 0,812901 √ 0,32857 √ 0,18571 √ √

14 0,606524 √ 0,3 √ 0,77143 √ √

15 0,184987 √ 0,25714 √ 0,72857 √ Tidak dipakai

16 0,441391 √ 0,27143 √ 0,62857 √ √ √

17 0,385396 √ 0,25714 √ 0,74286 √ √ √

18 0,563924 √ 0,25714 √ 0,47143 √ √

Lam

pira

n 1

4

151

Page 169: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

19 0,398518 √ 0,25714 √ 0,22857 √ √

20 0,389163 √ 0,17143 √ 0,75714 √ √

21 0,578098 √ 0,25714 √ 0,24286 √ √

22 0,646855 √ 0,25714 √ 0,71429 √ √ √

23 0,478709 √ 0,25714 √ 0,32857 √ √ √

24 0,40253 √ 0,25714 √ 0,38571 √ √ √

25 0,660888 √ 0,4 √ 0,57143 √ √

26 0,059503 √ 0,04286 √ 0,90714 √ Tidak dipakai

27 0,585862 √ 0,25714 √ 0,41429 √ √

28 0,542561 √ 0,3 √ 0,49286 √ √

29 0,479117 √ 0,25714 √ 0,64286 √ √

30 0,479117 √ 0,25714 √ 0,64286 √ √

31 0,401255 √ 0,25714 √ 0,67143 √ √

32 0,706988 √ 0,32857 √ 0,33571 √ √

33 0,542561 √ 0,3 √ 0,49286 √ √

34 0,680788 √ 0,25714 √ 0,20000 √ √

35 0,406541 √ 0,27143 √ 0,59286 √ √

36 0,448428 √ 0,25714 √ 0,42857 √ √

37 0,545576 √ 0,25714 √ 0,22857 √ √

38 0,812901 √ 0,25714 √ 0,17857 √ √

15

2

Page 170: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

KISI-KISI SOAL PREE-TEST KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

POKOK BAHASAN TEKANAN ZAT CAIR

Mata Pelajaran : IPA Fisika

Sekolah : SMP Negeri 2 Boja

Kelas / semester : VIII / Genap

Indikator

Pencapaian

Aspek Berpikir

Kritis

Indikator

Berpikir Kritis

Nomer

Item Soal Jawaban Skor

Mengidentifikasikan

konsep tekanan

hidrostatis dan

penerapannya dalam

kehidupan sehari-

hari

1 1a, 1b, 1c 1 Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika ikan A, B, dan C mempunyai massa

yang sama dan percepatan gravitasi di

tempat tersebut sebesar 10 m/s2, ikan

manakah yang mengalami tekanan

hidrostatis paling besar? Mengapa

demikian?

Yang mengalami tekanan hidrodtatis

adalah ikan C.

Karena tekanan hidrostatis ini

bergantung pada kedalam zat cair,

semakin dalam, tekanannya akan

semakin besar, dan ikan C menempati

tenpat yang paling dalam ( paling dekat

dengan dasar laut).

2

3

2 2a 3 Dari kelima pernyataan berikut, manakah

yang menunjukan sifat tekana hidrostatis?

(a) Bergantung pada kedalaman zat cair.

(b) Bergantung pada luas permukaan wadah.

(c) Bergantung pada bentuk wadah

Sifat tekanan hidrostatis akan berlaku

pada:

(c) Bergantung pada kedalaman zat

cair

(d) Gaya yang dihasilkan selalu

5

Lam

pira

n 1

5

15

3

Page 171: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

(d) Gaya yang dihasilkan selalu tegak lurus

permukaan bidang batas

(e) Tinggi permukaan air sama.

tegak lurus permukaan bidang

batas

(f) Tinggi permukaan air sama

2 2b 6 Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada lubang C air akan memancar paling

jauh? Mengapa demikian? (Jelaskan sesuia

prinsip tekanan hidrostatis)

Karena tekanan zat cair berbanding

lurus dengan kedalaman. Semakin

dalam, maka tekanannya semakin besar

sehingga air akan memancar paling

jauh pada lubang C.

5

3 3a 8 Perhatikan gambar berikut!

Sesuai dengan prinsip tekanan hidrostatis,

manakah bentuk bendungan yang paling

sesuia? Jelaskan!

Yang paling sesuai adalah bentuk C.

Tekanan hidrostatis semakin bertambah

seiring pertambahan kedalamannya,

sehingga desain sebuah dinding

bendungan sengaja dibuat semakin ke

dasar semakin tebal. Hal ini untuk

menahan besar tekanan bagian bawah.

2

3

4 4b 16 Bendungan air memiliki ketebalan berbeda,

bagian bawah lebih tebal darpiada bagian

atas. Mengapa demikian?

Zat cair memiliki tekanan yang disebut

tekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis

ini bergantung pada kedalam zat cair,

semakin dalam, tekanannya akan

semakin besar. Air yang dibendung

5

154

Page 172: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

juga memiliki tekanan yang berbeda-

beda, semakin dalam tekanannya akan

semakin besar. Untuk mencegah

bendungan jebol akibat tekanan

hidrostatis, bendungan air dibuat

dengan ketebalan berbeda yaitu bagian

bawah lebih tebal daripada bagian atas.

5 5a 19 Bagaimanakah cara anda membuktikan

hubungan tekanan dengan kedalaman dalam

suatu percobaan sederhana?

Cara membuktikannya adalah dengan

menggunakan botol plastik bekas yang

elah dilubangi dengan ketinggin yang

berbeda. Kemudian botol diisi air dan

diamati jauhnya air yang keluar dari

masing-masing lubang.

Setelah itu dapat diketahui pancuran air

terjauh. Maka dapat disimpulkan

semakin dalam, air pancurannya

semakin jauh artinya tekanannya

semakin besar.

2

3

Menganalisis konsep

bejana berhubungan

dan penerapannya

dalam kehidupan

sehari-hari

2 2a 4 Alat-alat manakah yang prinsip kerjanya

berdasarkan hukum bejana berhubungan?

(a) Tangki air

(b) ceret

(c) alat pengepres kapas

(d) pompa sepeda

(e) dongkrak hidrolik

Prinsip kerjanya berdasarkan bejana

berhubungan:

(c) Tangki air

(d) Ceret

5

4 4a 13 Bagaimana hukum bejana berhubunga? Permukaan zat cair sejenis yang tak

155

Page 173: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

bergerak di dalam bejan berhubungan

selalu terletak pada satu bidang datar.

4 4b 14 Dua tabung dihubungkan, sehingga

membentuk huruf U. Tabung sebelah kanan

diisi minyak ( ) dan sebelah

kiri diisi air ( ). Permukaan

cairan manakah yang lebih tinggi dalam

tabung tersebut? Jika tinggi minyak 15 cm,

maka hitung selisih ketinggian keduanya!

Diket:

Yang lebih tinggi adalah permukaan

cairan yang sebelah kanan yaitu cairan

yang massa jenisnya lebih rendah

minyak,

air,

hm = 15 cm

Ditanya: selisih h?

Jawab:

Jadi, selisih keduanya adalah: 15 -12 =

3 cm

1

1

3

Menganalisis Konsep

hukum Pascal dan

penerapannya dalam

kehidupan sehari-

hari

1 1a,1b,1c 2 Dongkrak hidolik dapat mengangkat beban

yang berat seperti mengangkat mobil.

Bagaimana prinsip kerja dongkrak hidrolik

sesuai denga hukum Pascal?

Prinsip dongkrak hidrolik sesuai

dengan hukum Pascal. Dongkrak

hidrolik terdiri dari sebuah bejana yang

memiliki dua permukaan. Pada kedua

permukaan bejana terdapat penghisap

(piston), di mana luas permukaan

piston di sebelah kiri lebih kecil dari

luas permukaan piston di sebelah

kanan. Luas permukaan piston

5

15

6

Page 174: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

disesuaikan dengan luas permukaan

bejana. Bejana diisi cairan, seperti

pelumas. Apabila piston yang luas

permukaannya kecil ditekan ke bawah,

maka setiap bagian cairan juga ikut

tertekan. Besarnya tekanan yang

diberikan oleh piston yang

permukaannya kecil diteruskan ke

seluruh bagian cairan. Akibatnya,

cairan menekan piston yang luas

permukaannya lebih besar hingga

piston terdorong ke atas. Luas

permukaan piston yang ditekan kecil,

sehingga gaya yang diperlukan untuk

menekan cairan juga kecil. Tapi karena

tekanan (Tekanan = gaya / satuan luas)

diteruskan seluruh bagian cairan, maka

gaya yang kecil tadi berubah menjadi

sangat besar ketika cairan menekan

piston di sebelah kanan yang luas

permukaannya besar.

2 2b 7 Perhatikan gambar di bawah ini!

Percobaan di atas menunjukan prinsip

Balon yang berisis air ditususk dengan

jarum di beberapa tempat, kemudian

ujungnya ditekan dengan tangan maka

airnya memancar ke segala arah. Hal

ini terjadi karena tekanan yang

diberikan tangan diterima oleh kulit

5

157

Page 175: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

hukum Pascal. Menurut anda bagaimana

pancaran air saat balon yang telah dilubangi

tersebut ditekan pada bagian ujungnya?

Mengapa demikian?

balon dan air, kemudian diteruskan

oleh air ke segala arah. Besar tekanan

ke segala arah tersebut ternyata sama

rata dan sama kuat.

3 3a 10 Sebuah sistem pompa hidrolik dirancang

agar dapat mengangkat beban sebesar 200

kali gaya tekan maksimum. Berapakah

perbandingan luas antara penyangga beban

dan penyangga gaya?

Diket:

Yang lebih tinggi adalah permukaan

cairan yang sebelah kanan yaitu cairan

yang massa jenisnya lebih rendah

minyak,

air,

hm = 15 cm

Ditanya: selisih h?

Jawab:

Jadi, selisih keduanya adalah: 15 -12 =

3 cm

1

1

3

4 4a 11 Sebutkan 3 contoh penerapan hukum Pascal

dalam kehidupan sehari hari!

Penerapan hukum Pascal:

f. Dongkrak hidrolik

g. Rem hidrolik

h. Alat pengankat mobil

i. Alat pengepres kapas

j. Kursi pasiesn dokter gigi

5

4 4b 17 Mesin pengangkat mobil hidrolik, memiliki

luas penampang masing-masing 10 cm2 dan

Diketahui

A1 = 10 cm2

1

158

Page 176: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

100 cm2. Pada pengisap kecil diberi gaya

500 N maka berapa berat beban maksimal

yang dapat diangkat pada pengisap besar?

A2 = 100 cm2

F1 = 500 N

Ditanya F2 = …?

Jawab

F2 = A2/A1 x F1

F2 = 100/10 x 500 = 5000 N

Jadi beban maksimal 5000N

1

3

5 5a 20 Bagaimanakah cara anda untuk menemukan

konsep bahwa tekanan zat cair dalam ruang

tertutup, tekanannya akan diteruskan ke

segala arah?

Dengan melakukan percobaan mengisi

balon karet dengan air sampai penuuh,

tusuk balon dengan jarum, kemudian

menekan bagian ujung balon sehingga

air memancar.

Pancaran air ke segala arah,

menunjukan tekanan yang diberikan ke

balon diteruskan ke segala arah.

2

3

Menganalisis konsep

hukum Archimedes

dan penerapannya

dalam kehidupan

sehari-hari

2 2a 5 Perhatikan gambar di bawah ini!

Pernyataan manakah yang sesuai dengan

Pernyataan yang sesuai:

(a) Berat batu yang dicelup seolah-olah

berkurang

(d) Benda yang dicelupkan

mendapatkan gaya ke atas yang

besarnya sama dengan berat zat cair

yang dipindahkan

(e) Semakin besar volume air yang

dipindahkan, semakin besar gaya ke

5

15

9

Page 177: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

gambar ?

(f) Berat batu yang dicelup seolah-olah

berkurang

(g) Batu yang tercelup mempunyai massa

yang lebih kecil dari batu yang tidak

tercelup

(h) Besar gaya ke atas yang diberikan air

berbanding terbalik dengan volume air

yang dipindahkan

(i) Benda yang dicelupkan mendapatkan

gaya ke atas yang besarnya sama

dengan berat zat cair yang dipindahkan

(j) Semakin besar volume air yang

dipindahkan, semakin besar gaya ke

atas

atas Semakin besar volume air yang

dipindahkan, semakin besar gaya ke

atas

3 3a 9 Perhatikan gambar berikut!

Benda A, B, C terbuat dari bahan, massa dan

volume sama dicelupkan ke dalam 3 jenis

zat. Manakah zat cair yang mempunyai

massa jenis paling besar?

Zat cair yang mempunyai massa jenis

paling besar adalah A.

Karena pada gambar A benda dalam

keadaan terapung.

2

3

160

Page 178: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

4 4a 11 Balon udara, kapal laut dan kapal selam

menggunakan prinsip hukum Archimedes

dalam kerjanya, dimana ada 3 keadaan

tercelup dalam fluida yakni terapung,

melayang dan tenggelam. Apa yang

dimaksud dengan keadaan terapung,

melayang dan tenggelam? Apa syarat-syarat

yang menyebabkan keadaan tersebut?

3 keadaan dalam prinsip fluida:

d. Terapung: keadaan dimana

ada bagian benda yang

menyembul diatas permukaan

fluida. Hal ini terjadi untuk

massa jenis benda lebih kecil

daripada massa jenis zat cair

e. Melayang: keadaan dimana

jika benda dicelupkan

seluruhnya dalam fluida,

benda tidak naik ataupun tidak

turun. Hal ini terjadi untuk

massa jenis benda sama

dengan massa jenis zat cair.

f. Tenggelam : keadaan dimana

massa jenis benda lebih besar

daripada massa jenis zat cair.

5

4 4b 15 Balok kayu volumenya 200 cm3 dicelupkan

ke dalam air yang masa jenisnya 1000 kg/

m3, dengan massa jenis kayu 600 kg/ m

3.

Berapakah gaya atas yang dialami balok

tersebut?

Diketahui: 1000 kg/ m3

600 kg/ m3

200 cm3

Ditanya: FA?

Jawab:

m3

1

1

3

161

Page 179: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

= 1000 x 0,00012 x 10 = 1,2 N

Jadi gaya keatas yang dialami balok

kayu 1,2 N

5 5a 18 Bagaimana cara anda untuk membedakan

antara telur yang baik dan telur yang busuk

dengan menggunakan air tawar?

Telur yang baik tenggelam dalam air

tawar karena massa jenis telur yang

masih baik lebih besar daripada massa

jenis air tawar. Sebaliknya, telur yang

sudah jelek (busuk) teraung dalam air

tawar. Karena telur busuk biasanya

putih telur dan kuning telurnya sudah

mengering sehingga massanya menjadi

ringan. Akibatnya massa jenis telur

bususk lebih kecil daripada massa jenis

telur yang masih baik. Hal inilah

menyebabkan telur yang jelek terapung

pada permukaan air tawar.

5

162

Page 180: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Keterangan:

Aspek Berpikir Kritis:

1. Memberikan penjelasan sederhana

1a. Memfokuskan masalah

1b. Menganalisis argumen

1c. Bertanya dan Menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan atau pernyataan

2. Membangun keterampilan dasar

2a. Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya / tidak

2b. Mengamati dan memepertimbangkan laporan hasil observasi

3. Menyimpulkan

3a. Membuat dan menentukan hasil pertimbangan / menyimpulkan

4. Memberikan penjelasan lanjut

4a. Mengidentifikasi istilah-istilah dan mempertimbangkan suatu definisi

4b. Mengidentifikasi asumsi-asumsi

5. Mengatur strategi dan teknik

5a. Menentukan suatu tindakan

163

Page 181: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

164

Pretest

Tekanan Zat Cair

Jawablah pertanyaan berikut !

1. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika ikan A, B, dan C mempunyai massa yang sama dan percepatan gravitasi

di tempat tersebut sebesar 10 m/s2, ikan manakah yang mengalami tekanan

hidrostatis paling besar? Mengapa demikian?

2. Dongkrak hidolik dapat mengangkat beban yang berat seperti mengangkat

mobil. Bagaimana prinsip kerja dongkrak hidrolik sesuai hukum Pascal ?

3. Dari kelima pernyataan berikut, manakah yang menunjukan sifat tekanan

hidrostatis?

(a) tekanan hidrostatis bergantung pada kedalaman zat cair

(b) tekanan hidrostatis bergantung pada luas permukaan wadah

(c) tekanana hidrostatis bergantung pada bentuk wadah

(d) Gaya yang dihasilkan selalu tegak lurus permukaan bidang batas

(e) pada tinggi permukaan air sama maka tekanan hidrostatisnya sama

4. Alat-alat manakah yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum bejana

berhubungan?

(a) Tangki air

(b) ceret

(c) alat pengepres kapas

(d) pompa sepeda

(e) dongkrak hidrolik

Lampiran 16

Page 182: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

165

5. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pernyataan manakah yang sesuai dengan gambar ?

(k) Berat batu yang dicelup lebih kecil seolah-olah berkurang daripada berat

batu di udara

(l) Batu yang tercelup mempunyai massa yang lebih kecil dari batu yang

tidak tercelup

(m) Besar gaya ke atas yang diberikan air berbanding terbalik dengan volume

air yang dipindahkan

(n) Benda yang dicelupkan mendapatkan gaya ke atas yang besarnya sama

dengan berat zat cair yang dipindahkan

(o) Semakin besar volume air yang dipindahkan, semakin besar gaya ke atas

6. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada lubang C air akan memancar paling jauh. Mengapa demikian? (Jelaskan

sesuai dengan prinsip tekanan hidrostatis)

7. Perhatikan gambar di bawah ini!

Page 183: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

166

Percobaan di atas menunjukan prinsip hukum Pascal. Menurut anda

bagaimana pancaran air saat balon yang telah dilubangi tersebut ditekan pada

bagian ujungya? Mengapa demikian?

8. Perhatikan gambar berikut!

Sesuai dengan prinsip tekanan hidrostatis, manakah bentuk bendungan yang

paling sesuia? Mengapa demikian?

9. Perhatikan gambar berikut!

Benda A, B, dan C terbuat dari bahan, massa, dan volume yang sama

dicelupkan ke dalam 3 jenis zat. Manakah zat cair yang mempunyai massa

jenis paling besar?

10. Sebuah sistem pompa hidrolik dirancang agar dapat mengangkat beban

sebesar 200 kali gaya tekan maksimum. Berapakah perbandingan luas antara

penyangga beban dan penyangga gaya?

11. Balon udara, kapal laut dan kapal selam menggunakan prinsip hukum

Archimedes dalam kerjanya, dimana ada 3 keadaan tercelup dalam fluida

yakni terapung, melayang dan tenggelam. Apa yang dimaksud dengan

keadaan terapung, melayang dan tenggelam? Apa syarat-syarat yang

menyebabkan keadaan tersebut?

12. Sebutkan 3 contoh penerapan hukum Pascal dalam kehidupan sehari hari!

13. Bagaimanakah hukum bejana berhubungan?

Page 184: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

167

14. Dua tabung dihubungkan, sehingga membentuk huruf U. Tabung sebelah

kanan diisi minyak ( ) dan sebelah kiri diisi air (

). Permukaan cairan manakah yang lebih tinggi dalam tabung tersebut?

Jika tinggi minyak 15 cm, maka hitung selisih ketinggian keduanya!

15. Balok kayu volumenya 200 cm3

dicelupkan ke dalam air yang masa jenisnya

1000 kg/ m3, massa jenis kayu 600 kg/ m

3. Berapakah Volume zat cair yang

dipindahkan? Berapakah gaya ke atas yang dialami balok tersebut?

16. Bendungan air memiliki ketebalan berbeda, di bagian bawah lebih tebal

daripada bagian atas. Mengapa demikian?

17. Mesin pengangkat mobil hidrolik, memiliki luas penampang masing-masing

10 cm2 dan 100 cm

2. Pada pengisap kecil diberi gaya 500 N maka berapa

berat beban maksimal yang dapat diangkat pada pengisap besar?

18. Bagaimana cara anda untuk membedakan antara telur yang baik dan telur

yang busuk dengan menggunakan air tawar?

19. Bagaimanakah cara anda membuktikan hubungan tekanan dengan kedalaman

dalam suatu percobaan sederhana?

20. Bagaimanakah cara anda untuk menemukan konsep bahwa tekanan zat cair

dalam ruang tertutup, tekanannya akan diteruskan ke segala arah dengan

menggunakan percobaan sederhana?

Page 185: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

KISI-KISI SOAL POST-TEST KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

POKOK BAHASAN TEKANAN ZAT CAIR

Mata Pelajaran : IPA Fisika

Sekolah : SMP Negeri 2 Boja

Kelas / semester : VIII / Genap

Indikator

Pencapaian

Aspek Berpikir

Kritis

Indikator

Berpikir Kritis

Nomer

Item Soal Jawaban Skor

Mengidentifikasikan

konsep tekanan

hidrostatis dan

penerapannya dalam

kehidupan sehari-

hari

3 3a 20 Perhatikan gambar berikut!

Manakah bentuk bendungan yang paling

sesuia dengan prinsip tekanan hidrostatis?

Mengapa demikian?

Yang paling sesuai adalah bentuk C.

Tekanan hidrostatis semakin bertambah

seiring pertambahan kedalamannya,

sehingga desain sebuah dinding

bendungan sengaja dibuat semakin ke

dasar semakin tebal. Hal ini untuk

menahan besar tekanan bagian bawah.

2

3

5 5a 15 Bagaimanakah cara anda membuktikan

hubungan tekanan dengan kedalaman dalam

suatu percobaan sederhana?

Cara membuktikannya adalah dengan

menggunakan botol plastik bekas yang

elah dilubangi dengan ketinggin yang

berbeda. Kemudian botol diisi air dan

diamati jauhnya air yang keluar dari

masing-masing lubang.

Setelah itu dapat diketahui pancuran air

terjauh. Maka dapat disimpulkan

semakin dalam, air pancurannya

2

3

Lam

pira

n 1

7

16

8

Page 186: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

semakin jauh artinya tekanannya

semakin besar.

1 1a, 1b, 1c 1 Perhatikan gambar di bawah ini!

Benda A, B, dan C manakah yang

mengalami tekanan hidrostatis paling besar?

Mengapa demikian?

Yang mengalami tekanan hidrodtatis

adalah benda C.

Karena tekanan hidrostatis ini

bergantung pada kedalam zat cair,

semakin dalam, tekanannya akan

semakin besar, dan batu C menempati

tenpat yang paling dalam ( paling dekat

dengan dasar).

2

3

2 2a 4 Dari pernyataan dibawah ini, sifat tekanan

hidrostatis sesuai dengan pernyataan

nomor....

(vi) Pada kedalaman yang sama,

tekanan hidrostatis sama besar

(vii) Tekanan hidrosatis sebanding

dengan kedalaman zat cair

(viii) Massa jenis zat cair berbanding

terbalik dengan tekanan

hidrostatisnya

(ix) Makin besar kedalaman zat cair,

(iii) Pada kedalaman yang sama,

tekanan hidrostatis sama besar

(iv) Tekanan hidrosatis sebanding

dengan kedalaman zat cair

5

169

Page 187: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

tekanan hidrostatisnya makin kecil

(x) Tekanan hidrostatis dipengaruhi

bentuk wadah zat cair

2 2b 6 Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada lubang manakah air akan memancar

paling jauh? Mengapa demikian?

Air akan memancar paling jauh pada

lubang E.

Karena tekanan zat cair berbanding

lurus dengan kedalaman. Semakin

dalam, maka tekanannya semakin besar

sehingga air akan memancar paling

jauh pada lubang E.

2

3

Menganalisis konsep

bejana berhubungan

dan penerapannya

dalam kehidupan

sehari-hari

4 4a 18 Tuliskan bunyi hukum bejana berhubungan! Permukaan zat cair sejenis yang tak

bergerak di dalam bejan berhubungan

selalu terletak pada satu bidang datar.

5

1 1a,1b,1c 2 Penampung air yang dilengkapi dengan pipa

selalu dipasang ditempat yang lebih tinggi

daripada keran. Bagaimanakah hal ini dapat

dijelaskan dengan hukum fisika?

Penampung air yang diletakkan di

tempat yang tinggi dapat dijelaskan

dengan hukum fisika, yaitu hukum

bejana berhubungan. Hukum ini

menyatakan bahwa permukaan zat cair

dalam sebuah bejana berhubungan

akan selalu mendatar. Apabila keran

pada penampung air dibuka, air yang

ada di bak berusaha untuk mencapai

permukaan mendatar. Akibatnya air

mengalir sepanjang pipa dan keluar

melalui keran.

5

2 2a 5 Pernyataan di bawah ini, manakah yang

menggunakan penerapan prinsip bejana

(iii) Air tidak tumpah dari mulut

ceret karena mulut ceret dibuat

5

170

Page 188: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

berhubungan?

(vi) Air tidak tumpah dari mulut ceret

karena mulut ceret dibuat lebih tinggi

dengan permukaan tabung ceret

(vii) Air dari PAM dapat mengalir ke

rumah-rumah dari tangki

penyimpanan

(viii) Minyak tananh yang dapat bergerak

naik melalui sumbu kompor

(ix) Menyiram bunga dengan

menggunakan selang, dan

mempersempit ujung selang tempat

keluarnya air

(x) Tukang batu menggunakan waterpas

lebih tinggi dengan permukaan

tabung ceret

(iv) Air dari PAM dapat mengalir

ke rumah-rumah dari tangki

penyimpanan

(vi) Tukang batu menggunakan

waterpas

4 4b 11 Dua tabung dihubungkan, sehingga

membentuk huruf U. Tabung sebelah kanan

diisi minyak ( ) dan sebelah

kiri diisi air ( ). Permukaan

cairan manakah yang lebih tinggi dalam

tabung tersebut? Jika tinggi minyak 8 cm,

maka hitung selisih ketinggian keduanya!

Diket:

Yang lebih tinggi adalah permukaan

cairan yang sebelah kanan yaitu cairan

yang massa jenisnya lebih rendah

minyak,

air,

hm = 8 cm

Ditanya: selisih h?

Jawab:

1

1

3

17

1

Page 189: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Jadi, selisih keduanya adalah: 8 -6,4 =

1,6 cm

Menganalisis Konsep

hukum Pascal dan

penerapannya dalam

kehidupan sehari-

hari

2 2b 19 Perhatikan gambar di bawah ini!

Percobaan di atas menunjukan prinsip

hukum Pascal. Menurut anda bagaimana

pancaran air saat balon yang telah dilubangi

tersebut ditekan pada bagian ujungya?

Mengapa demikian?

Balon yang berisis air ditususk dengan

jarum di beberapa tempat, kemudian

ujungnya ditekan dengan tangan maka

airnya memancar ke segala arah. Hal

ini terjadi karena tekanan yang

diberikan tangan diterima oleh kulit

balon dan air, kemudian diteruskan

oleh air ke segala arah. Besar tekanan

ke segala arah tersebut ternyata sama

rata dan sama kuat.

5

4 4a 17 Sebutkan 3 contoh penerapan hukum Pascal

dalam kehidupan sehari hari!

Penerapan hukum Pascal:

k. Dongkrak hidrolik

l. Rem hidrolik

m. Alat pengankat mobil

n. Alat pengepres kapas

o. Kursi pasiesn dokter gigi

5

5 5a 16 Bagaimanakah cara anda untuk menemukan

konsep bahwa tekanan zat cair dalam ruang

tertutup, tekanannya akan diteruskan ke

segala arah?

Dengan melakukan percobaan mengisi

balon karet dengan air sampai penuuh,

tusuk balon dengan jarum, kemudian

menekan bagian ujung balon sehingga

air memancar.

Pancaran air ke segala arah,

menunjukan tekanan yang diberikan ke

2

3 172

Page 190: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

balon diteruskan ke segala arah.

4 4a 3 Alat pengangkat mobil sering digunakan di

bengkel mobil. Menurut anda bagaimana

prinsip kerja alat pengangkat mobil jika

dikaitkan dengan hukum Pascal?

Menggunakan prinsip hukum Pascal

dengan gaya yang kecil untuk

menghasilkan gaya yang besar

5

3 3a 9 Sebuah sistem pompa hidrolik dirancang

agar dapat mengangkat beban sebesar 150

kali gaya tekan maksimum. Berapakah

perbandingan luas antara penyangga beban

dan penyangga gaya?

Diket:

Ditanya:

Jawab:

Jadi perbandingan luas penyangga

beban dan penyangga gaya adalah

150:1

1

1

3

4 4b 13 Mesin pengangkat mobil hidrolik, memiliki

luas penampang masing-masing 5 cm2 dan

25 cm2. Pada pengisap kecil diberi gaya 500

N maka berapa berat beban maksimal yang

dapat diangkat pada pengisap besar?

Diketahui

A1 = 5 cm2

A2 = 25 cm2

F1 = 500 N

Ditanya F2 = …?

Jawab

F2 = A2/A1 x F1

F2 = 25/5 x 500 = 2500 N

1

1

3 173

Page 191: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Jadi beban maksimal 2500N

Menganalisis konsep

hukum Archimedes

dan penerapannya

dalam kehidupan

sehari-hari

5 5a 14 Bagaimana cara anda untuk membedakan

antara telur yang baik dan telur yang busuk

dengan menggunakan air tawar?

Telur yang baik tenggelam dalam air

tawar karena massa jenis telur yang

masih baik lebih besar daripada massa

jenis air tawar. Sebaliknya, telur yang

sudah jelek (busuk) teraung dalam air

tawar. Karena telur busuk biasanya

putih telur dan kuning telurnya sudah

mengering sehingga massanya menjadi

ringan. Akibatnya massa jenis telur

bususk lebih kecil daripada massa jenis

telur yang masih baik. Hal inilah

menyebabkan telur yang jelek terapung

pada permukaan air tawar.

5

1 1a,1b,1c 7 Saat kita mengangkat benda di dalam air

akan terasa lebih ringan dibandingkan kita

mengangkat benda di atas permukaan air.

Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Karena ada gaya ke atas air yang

besarnya sama dengan gaya tekan yang

diberikan

5

3 3a 8 Perhatikan gambar berikut!

Zat cair di tabung A, B, dan C mempunyai

massa jenis yang sama. Dari gambar di atas

Benda yang mempunyai massa jenis

paling besar adalah benda C

karena benda dalam keadaan

tenggelam.

2

3

174

Page 192: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

menurut anda benda manakah yang

mempunyai massa jenis paling besar?

Berikan penjelasannya!

4 4a 10 Kapal selam merupakan salah satu alat

transportasi yang digunakan di laut. Prinsip

kerja kapal selam tersebut menggunakan

prinsip hukum Archimedes, dimana kapal

selam dapat melayang, terapung dan

tenggelam di laut. Apa yang menyebabkan

kapal selam dapat melayang, terapung dan

tenggelam?

Karena kapal selam memiliki

rongga/ruangan yang bisa diisi air.

Kegunaannya menyeimbangkan gaya

angkat yang dialami oleh kapal.

Jika kapal pada kedudukan

mengapung, maka tangki diisi udara.

Jika kapal ingin melayang, maka tangki

diisi air tetatpi tidak penuh agar kapal

mulai terbenam pada kedudukan

melayang.

Jika kapal ingin tenggelam, maka

tangki diisi penuh dengan ai agar kapal

mekin berat dan tenggelam.

5

4 4b 12 Balok kayu volumenya 100 cm3 dicelupkan

ke dalam air yang masa jenisnya 1000 kg/

m3, dengan massa jenis kayu 600 kg/ m

3.

Berapakah gaya atas yang dialami balok

tersebut?

Diketahui: 1000 kg/ m3

600 kg/ m3

100 cm3

Ditanya: FA?

Jawab:

m

3

= 1000 x 0,00006 x 10 = 0,6 N

Jadi gaya keatas yang dialami balok

kayu 0,6 N

1

1

3

175

Page 193: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Keterangan:

Aspek Berpikir Kritis:

1. Memberikan penjelasan sederhana

1a. Memfokuskan masalah

1b. Menganalisis argumen

1c. Bertanya dan Menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan atau pernyataan

2. Membangun keterampilan dasar

2a. Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya / tidak

2b. Mengamati dan memepertimbangkan laporan hasil observasi

3. Menyimpulkan

3a. Membuat dan menentukan hasil pertimbangan / menyimpulkan

4. Memberikan penjelasan lanjut

4a. Mengidentifikasi istilah-istilah dan mempertimbangkan suatu definisi

4b. Mengidentifikasi asumsi-asumsi

5. Mengatur strategi dan teknik

5a. Menentukan suatu tindakan

176

Page 194: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

177

Soal Post-test

Tekanan Zat Cair

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!

1. Perhatikan gambar di bawah ini!

Benda A, B, dan C manakah yang mengalami tekanan hidrostatis paling

besar? Mengapa demikian?

2. Penampung air yang dilengkapi dengan pipa selalu dipasang ditempat yang

lebih tinggi daripada keran. Mengapa demikian?

3. Alat pengangkat mobil sering digunakan di bengkel mobil. Menurut anda

bagaimana prinsip kerja alat pengangkat mobil jika dikaitkan dengan hukum

Pascal?

4. Dari pernyataan dibawah ini, sifat tekanan hidrostatis sesuai dengan

pernyataan nomor....

(xi) Pada kedalaman yang sama, tekanan hidrostatis sama besar

(xii) Tekanan hidrosatis sebanding dengan kedalaman zat cair

(xiii) Massa jenis zat cair berbanding terbalik dengan tekanan hidrostatisnya

(xiv) Makin besar kedalaman zat cair, tekanan hidrostatisnya makin kecil

(xv) Tekanan hidrostatis dipengaruhi bentuk wadah zat cair

5. Pernyataan di bawah ini, manakah yang menggunakan penerapan prinsip

bejana berhubungan?

(xi) Air tidak tumpah dari mulut ceret karena mulut ceret dibuat lebih

tinggi dengan permukaan tabung ceret

Lampiran 18

Page 195: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

178

(xii) Air dari PAM dapat mengalir ke rumah-rumah dari tangki

penyimpanan

(xiii) Minyak tananh yang dapat bergerak naik melalui sumbu kompor

(xiv) Menyiram bunga dengan menggunakan selang, dan mempersempit

ujung selang tempat keluarnya air

(xv) Tukang batu menggunakan waterpas

6. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada lubang manakah air akan memancar paling jauh? Mengapa demikian?

7. Saat kita mengangkat benda di dalam air akan terasa lebih ringan

dibandingkan kita mengangkat benda di atas permukaan air. Mengapa hal

tersebut dapat terjadi?

8. Perhatikan gambar berikut!

Zat cair di tabung A, B, dan C mempunyai massa jenis yang sama. Dari

gambar di atas menurut anda benda manakah yang mempunyai massa jenis

paling besar? Berikan penjelasannya!

9. Sebuah sistem pompa hidrolik dirancang agar dapat mengangkat beban

sebesar 150 kali gaya tekan maksimum. Berapakah perbandingan luas antara

penyangga beban dan penyangga gaya?

10. Kapal selam merupakan salah satu alat transportasi yang digunakan di laut.

Prinsip kerja kapal selam tersebut menggunakan prinsip hukum Archimedes,

dimana kapal selam dapat melayang, terapung dan tenggelam di laut. Apa

yang menyebabkan kapal selam dapat melayang, terapung dan tenggelam?

Page 196: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

179

11. Dua tabung dihubungkan, sehingga membentuk huruf U. Tabung sebelah

kanan diisi minyak ( ) dan sebelah kiri diisi air (

). Permukaan cairan manakah yang lebih tinggi dalam tabung tersebut?

Jika tinggi minyak 8 cm, maka hitung selisih ketinggian keduanya!

12. Balok kayu volumenya 100 cm3

dicelupkan ke dalam air yang masa jenisnya

1000 kg/ m3, dengan massa jenis kayu 600 kg/ m

3. Berapakah volume air?

Berapakah gaya atas yang dialami balok tersebut?

13. Mesin pengangkat mobil hidrolik, memiliki luas penampang A1 dan A2

masing-masing 5 cm2 dan 25 cm

2. Pada pengisap kecil diberi gaya 500 N

maka berapa besar gaya yang dihasilkan pada pengisap besar?

14. Bagaimana cara anda untuk membedakan antara telur yang baik dan telur

yang busuk dengan menggunakan air tawar?

15. Bagaimanakah cara anda membuktikan hubungan tekanan dengan kedalaman

dalam suatu percobaan sederhana?

16. Bagaimanakah cara anda untuk menemukan konsep bahwa tekanan zat cair

dalam ruang tertutup, tekanannya akan diteruskan ke segala arah dengan

menggunakan percobaan sederhana?

17. Sebutkan 3 contoh penerapan hukum Pascal dalam kehidupan sehari hari!

18. Tuliskan bunyi hukum bejana berhubungan!

19. Perhatikan gambar di bawah ini!

Percobaan di atas menunjukan prinsip hukum Pascal. Menurut anda

bagaimana pancaran air saat balon yang telah dilubangi tersebut ditekan pada

bagian ujungya? Mengapa demikian?

Page 197: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

180

20. Perhatikan gambar berikut!

Manakah bentuk bendungan yang paling sesuia dengan prinsip tekanan

hidrostatis? Mengapa demikian?

Page 198: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

181

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelompok Eksperimen)

Sekolah : SMP Negeri 2 Boja

Kelas/semester : VIII/2

Mata Pelajaran : IPA Fisika

Alokasi Waktu : 8 x 40’ (4 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi

5. Memahami peranana usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-

hari.

B. Kompetensi Dasar

5.5 Menyelidiki tekanan benda padat, cair dan gas serta penerapannya.

C. Indikator

1. Mengidentifikasi dan menjelaskan konsep tekanan hidrostatis.

2. Menganalisis konsep hukum Archimedes

3. Menganalisis konsep Hukum Pascall

4. Mendeskripisikan konsep bejana berhubungan

5. Mengidentifikasi penerapan konsep tekanan zat cair dalam kehidupan

sehari-hari

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat:

1. Mengidentifikasi dan menjelaskan konsep tekanan hidrostatis.

2. Menganalisis konsep hukum Archimedes

3. Menganalisis konsep Hukum Pascall

4. Mendeskripisikan konsep bejana berhubungan

5. Mengidentifikasi penerapan konsep tekanan zat cair dalam kehidupan

sehari-hari

Lampiran 19

Page 199: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

182

E. Nilai Karakter

Santun

Bertanggung jawab

Cermat

Percaya diri

Aktif

F. Materi Pembelajaran

Tekanan Zat Cair

1. Tekanan Hidrostatis

2. Bejana Berhubungan

3. Hukum Pascal

4. Hukum Archimedes

G. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Problem based learning

H. Langkah-langkah Pembelajaran

PERTEMUAN PERTAMA

Kegiatan Fase Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Orientasi

masalah

Pretest 60 menit

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran.

Guru menciptakan lingkungan kelas

yang memungkinkan terjadi

pertukaran ide yang terbuka.

Motivasi dan Apersepsi:

a. Mengapa pada botol plastik

2 menit

Page 200: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

183

bekas yang diisi air dan

dilubangi, air akan keluar dari

setiap lubang?

b. Bagaimana cara menentukan

tekanan dalam zat cair?

Prasyarat pengetahuan:

a. Apakah sifat-sifat tekanan

dalam zat cair?

b. Faktor apakah yang

mempengaruhi tekanan dalam

zat cair?

Inti Mengorganisa

sikan siswa

untuk belajar

Guru membagi siswa menjadi 8

kelompok, masing-masing kelompok

beranggotakan 4 siswa.

15 menit

Guru manyajikan beberapa

permasalahan mengenai tekanan

hidrostatis.

Masing-masing kelompok memilih

masalah yang telah disajikan.

Siswa diberi kesempatan untuk

berpikir, menganalisis dan

memecahkan masalah yang mereka

pilih dengan membuat pohon

masalah.

Membantu

menyelidiki

secara

kelompok.

Guru memberi kemudahan pengerjaan

siswa dalam

mengerjakan/menyelesaikan masalah.

Siswa didorong untuk melakukan

dialog dan kerjasama dengan teman

sekelompok oleh guru.

Page 201: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

184

Siswa dibimbing guru dalam

membuat pohon masalah untuk

menyelesaikan permasalahan yang

mereka peroleh.

Mengembang-

kan dan

menyajikan

hasil kerja

Siswa dibimbing dalam

merencanakan dan menyusun hasil

karya berupa pohon masalah sebab-

akibat sesuai kreatifitas masing-

masing kelompok.

Penutup Menganalisis

dan

mengevaluasi

hasil

pemecahan

masalah

Guru membantu siswa mengkaji ulang

hasil pemecahan masalah.

Guru memotivasi siswa agar terlibat

dalam pemecahan masalah.

Perwakilan salah satu kelompok

mempresentasikan hasil diskusi

berupa pohon masalah di depan

kelas.

Guru bersama siswa membuat

kesimpulan tentang materi yang

mereka pelajari

3 menit

Page 202: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

185

PERTEMUAN KEDUA

Kegiatan Fase Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Orientasi

masalah

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran.

10 menit

Guru menciptakan lingkungan kelas

yang memungkinkan terjadi

pertukaran ide yang terbuka.

Motivasi dan Apersepsi:

a. Mengapa pancuran teko tidak

boleh lebih rendah dari posisi

tutupnya?

b. Apakah yang terjadi jika pipa

U diisi dengan dua zat cair

yang tidak bercampur?

Prasyarat pengetahuan:

a. Apakah bunyi hukum Pascal?

b. Bagaimana hubungan antara

massa jenis dan tinggi zat cair

dalam pipa U?

Inti Mengorganisa

sikan siswa

untuk belajar

Guru membagi siswa menjadi 8

kelompok, masing-masing kelompok

beranggotakan 4 siswa.

50 menit

Guru manyajikan beberapa

permasalahan mengenai bejana

berhubungan dan hukum Pascal.

Masing-masing kelompok memilih

masalah yang telah disajikan.

Page 203: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

186

Siswa diberi kesempatan untuk

berpikir, menganalisis dan

memecahkan masalah yang mereka

pilih dengan membuat pohon

masalah.

Membantu

menyelidiki

secara

kelompok.

Guru memberi kemudahan pengerjaan

siswa dalam mengerjakan /

menyelesaikan masalah.

Siswa didorong untuk melakukan

dialog dan kerjasama dengan teman

sekelompok oleh guru.

Siswa dibimbing guru dalam

membuat pohon masalah untuk

menyelesaikan permasalahan yang

mereka peroleh.

Mengembang-

kan dan

menyajikan

hasil kerja

Siswa dibimbing dalam

merencanakan dan menyusun hasil

karya berupa pohon masalah sebab-

akibat sesuai kreatifitas masing-

masing kelompok.

Penutup Menganalisis

dan

mengevaluasi

hasil

pemecahan

masalah

Guru memotivasi siswa agar terlibat

dalam pemecahan masalah.

20 menit

Perwakilan salah satu kelompok

mempresentasikan hasil diskusi

berupa pohon masalah di depan

kelas.

Guru bersama siswa membuat

kesimpulan tentang materi yang

mereka pelajari dan memberi tugas

Page 204: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

187

PERTEMUAN KETIGA

Kegiatan Fase Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Orientasi

masalah

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran.

10 menit

Guru menciptakan lingkungan kelas

yang memungkinkan terjadi

pertukaran ide yang terbuka.

Motivasi dan Apersepsi:

a. Mengapa ketika berada di air

kita merasakan sakit pada

mata?

b. Mengapa kapal selam dapat

terapung, melayang dan

tenggelam?

Prasyarat pengetahuan:

a. Sebutkan bunyi Hukum

Archimedes

b. Bagaimana konsep suatu

benda dikatakan terapung,

melayang , dan tenggelam?

Inti Mengorganisa

sikan siswa

untuk belajar

Guru membagi siswa menjadi 8

kelompok, masing-masing kelompok

beranggotakan 4 siswa.

50 menit

Guru manyajikan beberapa

permasalahan mengenai hukum

Archimedes.

Masing-masing kelompok memilih

masalah yang telah disajikan.

Page 205: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

188

Siswa diberi kesempatan untuk

berpikir, menganalisis dan

memecahkan masalah yang mereka

pilih dengan membuat pohon

masalah.

Membantu

menyelidiki

secara

kelompok.

Guru memberi kemudahan pengerjaan

siswa dalam mengerjakan /

menyelesaikan masalah.

Siswa didorong untuk melakukan

dialog dan kerjasama dengan teman

sekelompok oleh guru.

Siswa dibimbing guru dalam

membuat pohon masalah untuk

menyelesaikan permasalahan yang

mereka peroleh.

Mengembang-

kan dan

menyajikan

hasil kerja

Siswa dibimbing dalam

merencanakan dan menyusun hasil

karya berupa pohon masalah sebab-

akibat sesuai kreatifitas masing-

masing kelompok.

Penutup Menganalisis

dan

mengevaluasi

hasil

pemecahan

masalah

Guru memotivasi siswa agar terlibat

dalam pemecahan masalah.

20 menit

Perwakilan salah satu kelompok

mempresentasikan hasil diskusi

berupa pohon masalah di depan

kelas.

Guru bersama siswa membuat

kesimpulan tentang materi yang

mereka pelajari.

Page 206: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

189

PERTEMUAN KEEMPAT

Kegiatan Fase Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Orientasi

masalah

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran.

5 menit

Guru menciptakan lingkungan kelas

yang memungkinkan terjadi

pertukaran ide yang terbuka.

Motivasi dan Apersepsi:

c. Mengapa pada botol plastik

bekas yang diisi air dan

dilubangi, air akan keluar dari

setiap lubang?

d. Mengapa pancuran teko tidak

boleh lebih rendah dariposisi

tutupnya?

e. Mengapa kapal selam dapat

terapung, melayang dan

tenggelam?

Prasyarat pengetahuan:

a. Apa saja sifat-sifat tekanan

hidrostatis?

b. Bagaimana bunyi hukum

Pascal?

c. Bagaimana penerapan hukum

Pascal, hukum Archimedes

dan bejana berhubungan

dalam kehidupan sehari-hari?

Inti Mengorganisa

sikan siswa

Guru membagi siswa menjadi 4

kelompok besar.

15 menit

Page 207: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

190

untuk belajar Guru menyajikan rancangan pohon

masalah mengenai hukum Pascal,

hukum Archimedes, bejana

berhungan, dan tekanan hidrostatis.

Masing-masing kelompok memilih

rancangan pohon masalah yang telah

disajikan.

Siswa diberi kesempatan untuk

berpikir, menganalisis dan mengisi

bagian yang kosong pada ranvcangan

pohon masalah untuk mendapatkan

kesimpulan secara umum.

Membantu

menyelidiki

secara

kelompok.

Guru memberi kemudahan pengerjaan

siswa dalam mengerjakan /

menyelesaikan diskusi.

Siswa didorong untuk melakukan

dialog dan kerjasama dengan teman

sekelompok oleh guru.

Mengembang-

kan dan

menyajikan

hasil kerja

Siswa dibimbing dalam

merencanakan dan menyusun hasil

karya berupa pohon masalah sesuai

kreatifitas masing-masing kelompok.

Penutup Menganalisis

dan

mengevaluasi

hasil

pemecahan

masalah

Guru memberikan penguatan kepada

siswa

60 menit

Guru melakukan penilaian refleksi

terhadap kegiatan yang sudah

dilakukan dengan memberikan

postest.

Page 208: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

191

I. Sumber belajar

Buku IPA Fisika

Buku referensi yang relevan

LDS

Rancangan pohon masalah

J. Penilaian

Teknik : tes tertulis

Bentuk instrumen : soal uraian

Soal/instrumen : terlampir

Boja, April 2015

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Fisika Guru Mata Pelajaran Fisika

Andika Kususmawati, S.Pd Sri Winda Agustina W., S.Pd.

NIP. 19781106 200903 2 004 NIP. 19830826 20101 2 005

Peneliti

Nartini Lestari

NIM. 4201411039

Page 209: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

192

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelompok Kontrol)

Sekolah : SMP Negeri 2 Boja

Kelas/semester : VIII/2

Mata Pelajaran : IPA Fisika

Alokasi Waktu : 8x 40’ (4 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi

5. Memahami peranana usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-

hari.

B. Kompetensi Dasar

5.5 Menyelidiki tekanan benda padat, cair dan gas serta penerapannya.

C. Indikator

1. Mengidentifikasi dan menjelaskan konsep tekanan hidrostatis.

2. Menganalisis konsep hukum Archimedes

3. Menganalisis konsep Hukum Pascall

4. Mendeskripisikan konsep bejana berhubungan

5. Mengidentifikasi penerapan konsep tekanan zat cair dalam kehidupan

sehari-hari

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat:

2.2 Mengidentifikasi dan menjelaskan konsep tekanan hidrostatis.

2.3 Menganalisis konsep hukum Archimedes

2.4 Menganalisis konsep Hukum Pascall

2.5 Mendeskripisikan konsep bejana berhubungan

2.6 Mengidentifikasi penerapan konsep tekanan zat cair dalam kehidupan

sehari-hari

Lampiran 20

Page 210: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

193

E. Nilai Karakter

Santun

Bertanggung jawab

Cermat

Percaya diri

Aktif

F. Materi Pembelajaran

1. Tekanan Zat Cair

2. Tekanan Hidrostatis

3. Bejana Berhubungan

4. Hukum Pascal

5. Hukum Archimedes

G. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Pembelajaran kontekstual

2. Model Pembelajaran : Pembelajaran ekspositori

H. Langkah-langkah Pembelajaran

PERTEMUAN PERTAMA

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Pretest 60 menit

Motivasi dan Apersepsi:

c. Mengapa pada botol plastik bekas yang diisi

air dan dilubangi, air akan keluar dari setiap

lubang?

d. Bagaimana cara menentukan tekanan dalam

zat cair?

3 menit

Page 211: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

194

Prasyarat pengetahuan:

c. Apakah sifat-sifat tekanan dalam zat cair?

d. Faktor apakah yang mempengaruhi tekanan

dalam zat cair?

Inti Eksplorasi

a. Siswa memperhatikan penjelasan yang

diberikan guru mengenai tekanan zat cair

dengan penuh perhatian.

b. Siswa menyebutkan sifat-sifat tekanan dalam

zat cair.

Elaborasi

a. Siswa memperhatikan contoh soal

menentukan tekanan dalam zat cair yang di

sampaikan guru.

b. Guru membimbing siswa untuk bekerjasama

dengan teman sebangku.

c. Guru memberikan soal menentukan tekanan

dalam zat cair untuk diselesaikan siswa

secara berpasangan.

d. Perwakilan siswa menuliskan jawaban di

depan kelas dengan penuh tanggung jawab.

Konfirmasi

a. Guru membimbing siswa untuk menarik

kesimpulan dari hasil pembelajaran secara

komunikatif.

b. Guru memberi penghargaan kepada siswa

yang untuk menumbuhkan rasa percaya diri.

15 menit

Page 212: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

195

Penutup a. Guru memberikan penghargaan kepada siswa

yang berani untuk maju menyelesaikan soal-

soal yang diberikan.

b. Guru memberi tugas untuk siswa agar

mempelajari materi selanjutnya.

2 menit

PERTEMUAN KEDUA

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Motivasi dan Apersepsi:

c. Mengapa pancuran teko tidak boleh lebih

rendah dari posisi tutupnya?

d. Apakah yang terjadi jika pipa U diisi dengan

dua zat cair yang tidak bercampur?

Prasyarat pengetahuan:

c. Apakah bunyi hukum Pascal?

d. Bagaimana hubungan antara massa jenis dan

tinggi zat cair dalam pipa U?

10 menit

Inti Eksplorasi

a. Siswa mengamati gambar tinggi permukaan

zat cair dalam pipa U.

b. Siswa mengamati gambar air yang keluar

dari balon yang telah dilubangi pada kegiatan

yang diperagakan guru.

c. Guru memfasilitasi siswa untuk mencari

informasi yang luas tentang materi yang akan

dipelajari.

d. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar

peserta didik.

60 menit

Page 213: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

196

e. Siswa menjelaskan hubungan antara massa

jenis dan tinggi zat cair dalam pipa U.

Elaborasi

a. Guru memfasilitasi peserta didik melalui

pemberian tugas, dan diskusi dengan teman

sebangku untuk memunculkan gagasan baru

baik secara lisan maupun tulisan.

b. Guru memberikan kesempatan siswa untuk

berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah dari LDS yang telah disediakan.

c. Siswa memperhatikan penjelasan guru

mengenai Hukum Pascal dan bejana

berhubungan.

d. Siswa memperhatikan contoh soal

menentukan massa jenis zat cair yang

dimasukkan dalam pipa U yang di sampaikan

guru.

e. Guru memberikan soal menentukan massa

jenis zat cair yang dimasukkan dalam pipa U

untuk diselesaikan siswa secara berpasangan.

f. Perwakilan siswa menuliskan jawaban

dengan penuh tanggung jawab.

Konfirmasi

a. Guru membimbing siswa untuk menarik

kesimpulan dari hasil pembelajaran secara

komunikatif.

b. Guru memberi penghargaan kepada siswa

untuk menumbuhkan rasa percaya diri.

Penutup a. Guru memberi tugas untuk siswa agar

mempelajari materi selanjutnya.

10 menit

Page 214: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

197

b. Guru memberi tugas mencari penerapan

Hukum Pascall dan bejana berhubungan

kepada siswa untuk dikerjakan secara

berkelompok.

PERTEMUAN KETIGA

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Motivasi dan Apersepsi:

c. Mengapa ketika berada di air kita merasakan

sakit pada mata?

d. Mengapa kapal selam dapat terapung,

melayang dan tenggelam?

Prasyarat pengetahuan:

f. Sebutkan bunyi Hukum Archimedes

g. Bagaimana konsep suatu benda dikatakan

terapung, melayang , dan tenggelam?

10 menit

Inti Eksplorasi

a. Guru menjelaskan pengaruh massa jenis pada

peristiwa terapung, melayang dan tenggelam.

b. Guru menyebutkan pemanfaatan gaya

Archimedes dalam kehidupan sehari-hari.

c. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar

siswa serta antar siswa dengan guru.

Elaborasi

a. Guru memfasilitasi peserta didik melalui

pemberian tugas, dan diskusi dengan teman

sebangku untuk memunculkan gagasan baru

60 menit

Page 215: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

198

baik secara lisan maupun tulisan.

b. Siswa diberi kesempatan berpikir,

menganalisis, menyelesaikan masalah

mengenai Hukum Archimedes dan

penerapannya.

c. Siswa diberi kesempatan untuk membuat

hasil karya / hasil diskusi dengan kreativitas

mereka.

d. Siswa menyajikan hasil diskusi di depan

kelas dengan penuh tanggung jawab.

Konfirmasi

a. Guru membimbing siswa untuk menarik

kesimpulan dari hasil pembelajaran secara

komunikatif.

b. Guru memberikan umpan balik positif dan

penguatan kepada siswa.

e. Guru memberi penghargaan kepada siswa

untuk menumbuhkan rasa percaya diri.

Penutup Siswa membuat simpulan bersama-sama dengan

guru.

10 menit

Page 216: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

199

PERTEMUAN KEEMPAT

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Motivasi dan Apersepsi:

a. Mengapa pada botol plastik bekas yang diisi

air dan dilubangi, air akan keluar dari setiap

lubang?

b. Mengapa pancuran teko tidak boleh lebih

rendah dariposisi tutupnya?

e. Mengapa kapal selam dapat terapung,

melayang dan tenggelam?

Prasyarat pengetahuan:

a. Apa saja sifat-sifat tekanan hidrostatis?

b. Bagaimana bunyi hukum Pascal?

c. Bagaimana penerapan hukum Pascal, hukum

Archimedes dan bejana berhubungan dalam

kehidupan sehari-hari?

5 menit

Inti a. Guru mereview materi yang telah diperoleh

siswa mengenai tekanan zat cair.

b. Guru memberikan pertanyaan seputar materi.

c. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan

guru.

d. Siswa dengan guru mengulas kembali

kesimpulan yang telah diperoleh pada

pertemuan-pertemuan sebelumnya.

15 menit

Penutup a. Guru memberikan penguatan kepada siswa

b. Guru melakukan penilaian refleksi terhadap

kegiatan yang sudah dilakukan dengan

memberikan postest.

60 menit

Page 217: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

200

I. Sumber belajar

Buku IPA Fisika

Buku referensi yang relevan

LDS

J. Penilaian

Teknik : tes tertulis

Bentuk instrumen : soal uraian

Soal/instrumen : terlampir

Boja, April 2015

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Fisika Peneliti

Andika Kususmawati, S.Pd Nartini Lestari

NIP. 19781106 200903 2 004 NIM. 4201411039

Page 218: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

201

Tekanan Hidrostatis

Buatlah pohon masalah untuk penyelesaian permasalahan

berikut!

LEMBAR

DISKUSI SISWA

Ikan manakah yang mengalami tekanan hidrostatis paling besar?

Mengapa demikian?

LEMBAR

DISKUSI SISWA

LEMBAR

DISKUSI SISWA

Mengapa dinding bendungan bagian bawah

lebih tebal daripada bagian atas?

Lampiran 21

Page 219: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

202

LEMBAR

DISKUSI SISWA

Mengapa semakin dalam menyelam telinga sering terasa

sakit?

LEMBAR

DISKUSI SISWA

Pada gambar di atas, air pada lubang bagian gelas paling

bawah memancar paling kuat. Mengapa demikian?

Page 220: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

203

Bejana Berhubungan

LEMBAR

DISKUSI SISWA

Kalian pernah melihat orang yang dirawat di rumah sakit

dipasangi infus pada pergelangan tangannya. Tahukah kalian

kenapa infus dipasang lebih tinggi dari tempat tidur pasien?

LEMBAR

DISKUSI SISWA

Bagaimana tukang bangunan menerapkan prinsip bejana

berhubungan untuk menentukan ketinggian yang sama?

Page 221: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

204

LEMBAR

DISKUSI SISWA

Mengapa tinggi pancuran teko tidak pernah lebih rendah

daripada tinggi permukaan teko?

LEMBAR

DISKUSI SISWA

Mengapa menara penampung air selalu dipasang ditempat

yang lebih tinggi?

Page 222: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

205

Hukum Pascal

LEMBAR

DISKUSI SISWA

Bagaimana prinsip kerja dongkrak hidrolik yang

biasanya digunakan untuk mengangkat beban berat?

LEMBAR

DISKUSI SISWA

Bagaimana pancaran air saat balon yang telah dilubangi

tersebut ditekan pada bagian ujungya? Mengapa

demikian?

Page 223: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

206

LEMBAR

DISKUSI SISWA

Bagaimana prinsip kerja alat pengangkat mobil yang sering

kalian jumpai ?

Page 224: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

207

Hukum Archimedes

Mengapa es dapat terapung pada permukaan air?

LEMBAR

DISKUSI SISWA

LEMBAR

DISKUSI SISWA

Apabila sebatang kayu dijatuhkan ke air, apa yang akan

terjadi? Mengapa demikian?

Page 225: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

208

LEMBAR

DISKUSI SISWA

Bagaimana kapal selam dapat terapung,

melayang dan tenggelam di laut?

LEMBAR

DISKUSI SISWA

Mengapa kita mudah berenang dalam air laut daripada air

tawar?

Page 226: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

209

LEMBAR

DISKUSI SISWA

Mengapa balon udara dapat naik ke udara?

LEMBAR

DISKUSI SISWA

Mengapa kapal laut yang berat dapat terapung di atas

permukaan laut?

Page 227: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

210

LEMBAR

DISKUSI SISWA

Masukkan sebutir telur ke dalam wadah berisi air, apa

yang terjadi? Telur tersebut akan tenggelam. Kemudian,

larutkan garam dapur ke dalam air. Setelah air tenang,

perlahan-lahan telur tersebut naik dan akhirnya melayang.

Mengapa terjadi demikian?

LEMBAR

DISKUSI SISWA

Pernahkah kamu bersantai dengan mengapungkan punggungmu

di dalam kolam renang. Kamu merasa seperti tidak memiliki

berat pada saat air tersebut menopangmu. Jika kamu perlahan-

lahan naik keluar dari kolam, kamu merasa tubuhmu seperti bertambah berat. Mengapa demikian?

Page 228: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Tekanan Zat Cair

Fluida Statis

Tekanan

Hidrostatis

Hukum

Pascal

Bejana

Berhubungan

Hukum

Archimedes

Terapung Melayang Tenggelam

Fluida Dinamis

Lam

pira

n 2

2

211

Page 229: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Tekanan Hidrostatis

Bagaimana sifat tekanan hidrostatis?

Bagaimana tekanan

hidrostatis pada kedalam yang

sama?

Bagaimana tekanan hidrostatis jika

kedalaman zat cair makin besar?

Bagaimanakah arah tekanan hidrostatis?

Bagaimana tekanan hidrostatis jika

massa jenis zat cair makin besar?

Bagaimanakah cara

menghitung ?

.

sebutkan penerapan

tekanan hidostatis

dalam kehidupan sehari-hari!

212

Page 230: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Hukum Pascal

Bagaimana dengan tekanan zat cair

dalam ruang tertutup?

Bagimana bunyi Hukum Pascal?

Bagaimana penerapan hukum

Pascal dalam kehidupan?

Bagaimana prinsip kerja alat tersebut?

Bagaimana prinsip kerja alat tersebut?

Bagaimana prinsip kerja alat

tersebut??

213

Page 231: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Bejana berhubungan

Bagaimana permukaan zat cair pada bejana-bejana yang saling

berhubungan?

Bgaimana cara menentukan tinggi masing-masing zat cair dalam bejana berhubungan?

Bagaimana bunyi hukum bejana berhubungan?

peristiwa apa saja yang menerapkan prinsip bejana

berhubungan dalam kehidupan sehari-hari?bejana berhubungan?

214

Page 232: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Hukum Archimedes

Tenggelam

Benda dikatakan tenggelam jika....

sebutkan contoh dalam kehidupan

sehari-hari!

Melayang

Benda dikatakan melayang jika...

Sebutkan contoh dalam kehidupan

sehari-hari!

Terapung

Benda dikatakan terapung jika...

Sebutkan contoh dalam kehidupan

sehari-hari!

215

Page 233: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Tekanan Zat Cair

Fluida Statis

Tekanan

Hidrostatis

Hukum

Pascal

Bejana

Berhubungan

Hukum

Archimedes

Terapung Melayang Tenggelam

Fluida Dinamis

Lam

pira

n 2

3

216

Page 234: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Tekanan Hidrostatis

Bagaimana sifat tekanan hidrostatis?

Bagaimana tekanan

hidrostatis pada kedalam yang

sama?

tekanan hidrosrtatis sama besar

Bagaimana tekanan hidrostatis jika

kedalaman zat cair makin besar?

tekanan hidrostatis

makin besar

Bagaimanakah arah tekanan hidrostatis?

menekan ke segala arah

Bagaimana tekanan hidrostatis jika

massa jenis zat cair makin besar?

tekanan hidrostatis

makin besar

Bagaimanakah cara

menghitung ?

Gaya yang bekerja pada dasar tabung berisi zat cair adalah

berat zat cair itu sendiri.

jika w = berat zat cair dan A = luas dasar tabung maka,

𝑤

𝑉

sebutkan penerapan

tekanan hidostatis

dalam kehidupan sehari-hari!

Bendungan

air mancur

217

Page 235: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Hukum Pascal

Bagaimana dengan tekanan zat cair dalam ruang

tertutup?

tekanan zat cair pada ruang tertutup akan diteruskan ke

segala arah

Bagimana bunyi Hukum Pascal?

Gaya yang diberikan pada zat cair dalam ruang

tertutup , tekanannya diteruskan oleh zat cair itu

ke segala arah dengan sama kuat

Bagaimana penerapan hukum Pascal dalam

kehidupan?

Alat-alat apa saja yang bekerja berdasarkan

hukum Pascal?

Rem hidrolil

Bagaimana prinsip kerja alat tersebut?

sistem hidrolik menimbulkan gaya yang besar dengan gaya yang

kecil

dongkrak hidrolik

Bagaimana prinsip kerja alat tersebut?

sistem hidrolik menimbulkan gaya yang besar dengan gaya yang

kecil

Alat pengengkat mobil

Bagaimana prinsip kerja alat tersebut??

sistem hidrolik menimbulkan gaya yang besar dengan gaya yang

kecil 218

Page 236: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Bejana berhubungan

Bagaimana permukaan zat cair pada bejana-bejana yang saling

berhubungan?

pada keadaan seimbang permukaannya dalam 1 bidang

datar

Bgaimana cara menentukan tinggi masing-masing zat cair dalam bejana berhubungan?

Bagaimana bunyi hukum bejana berhubungan?

Permukaan zat cair yang sejenis yang tak bergerak di dalam bejana berhubungan selalu

terletak pada satu bidang datar

peristiwa apa saja yang menerapkan prinsip bejana

berhubungan dalam kehidupan sehari-hari?bejana berhubungan?

air tidak tumpah dari mulut ceret

air dari perusahaan PAM dapat mengalir ke rumah-ru mah

karena tan dan pipa leding yang menuju ke rumah

Tukang batu menggunakan waterpass untuk mengetahui

kerataan lantai

219

Page 237: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Hukum Archimedes

Tenggelam

Benda dikatakan tenggelam jika massa

jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair

sebutkan contoh dalam kehidupan sehari-hari!

batu yang tenggelam dalam air

kapal selam saat tenggelam di dalam

lautan

Melayang

Benda dikatakan melayang jika massa

jenis benda sama dengan massa jenis zat

cair

Sebutkan contoh dalam kehidupan sehari-hari!

telur saat dimasukkan ke dalam air garam

kapal selam saat ruang kosong tidak terisi

penuh dan melayang di air laut

Terapung

Benda dikatakan terapung jika massa

jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat cair

Sebutkan contoh dalam kehidupan sehari-hari!

gabus yang berada di atas air

kapal di laut 220

Page 238: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

HASIL PREE-TEST KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

KELOMPOK EKSPERIMEN

Kode x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11 x12 x13 x14 x15 x16 x17 x18 x19 x20 N

B-01 5 1 4 3 3 5 1 2 1 1 2 5 5 3 1 3 1 2 2 2 52

B-02 5 1 4 5 3 5 1 2 1 1 3 5 4 1 1 3 1 3 1 2 52

B-03 5 3 4 5 1 5 4 1 2 0 3 5 4 4 0 0 0 4 3 3 56

B-04 5 2 5 1 0 5 1 5 1 0 3 5 5 2 5 5 5 2 2 2 61

B-05 5 1 4 3 1 5 3 5 1 1 0 5 2 4 1 5 0 2 0 0 48

B-07 5 1 3 5 4 5 3 2 1 1 2 5 5 1 2 5 2 4 2 2 60

B-06 5 1 4 3 3 5 1 2 1 1 2 5 5 3 1 3 1 2 2 2 52

B-08 5 1 4 3 1 5 4 3 1 1 0 5 5 4 1 1 0 0 0 0 44

B-09 5 1 5 5 3 2 2 4 1 1 3 5 5 1 1 5 1 3 1 1 55

B-10 5 3 4 5 0 2 2 2 2 0 5 5 5 4 1 4 1 0 2 0 52

B-11 5 3 4 5 1 4 2 1 1 1 5 4 5 2 1 4 1 2 2 2 55

B-12 5 3 3 3 1 5 1 3 1 1 3 5 3 1 1 2 1 4 2 1 49

B-13 5 3 4 5 1 5 1 2 1 0 0 5 4 4 0 0 0 1 0 0 41

B-14 5 0 4 3 0 4 3 4 1 0 3 1 0 0 0 4 0 4 5 1 42

B-15 2 1 4 3 4 5 5 1 1 1 3 5 5 1 1 1 2 4 3 1 53

B-16 5 3 4 5 0 2 2 5 2 2 5 5 5 4 1 4 1 0 0 0 55

B-17 5 3 3 3 1 5 2 2 1 1 3 5 2 1 2 2 1 4 1 1 48

B-18 5 1 4 3 3 2 1 5 1 1 3 5 4 1 1 4 5 5 3 2 59

B-19 2 1 4 4 4 5 5 1 1 1 3 5 5 1 1 2 4 0 0 0 49

B-20 5 1 5 5 3 3 2 4 1 1 3 5 5 1 1 5 1 3 1 1 56

B-21 5 1 5 5 5 5 3 2 1 1 3 5 4 1 1 0 0 0 0 0 47

B-22 5 1 5 3 3 5 3 2 1 1 2 5 5 3 1 5 1 2 2 2 57

B-23 5 1 4 1 3 5 5 1 1 0 2 2 4 1 5 5 5 4 1 2 57

B-24 5 2 4 5 1 5 2 1 2 0 5 5 5 0 1 5 1 2 2 2 55

B-25 5 1 3 3 4 5 2 1 1 1 5 4 5 3 5 1 1 2 2 2 56

B-26 5 2 5 1 0 5 3 5 1 0 5 2 0 0 0 5 0 4 2 0 45

B-27 3 1 3 3 3 3 4 1 1 1 3 5 5 5 1 1 1 4 3 3 54

B-28 5 1 3 3 3 4 4 1 1 0 2 5 5 5 2 1 2 4 1 1 53

B-29 5 4 4 3 3 5 5 1 2 1 5 5 5 4 0 0 0 0 0 0 52

B-30 5 3 4 5 1 3 1 1 2 5 4 4 0 2 3 1 2 3 3 52

B-31 5 1 4 3 3 4 4 5 1 1 3 4 4 1 1 5 5 4 2 1 61

Lam

pira

n 2

4

221

Page 239: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

C-01 5 0 1 3 1 5 2 2 2 0 2 5 5 0 0 5 0 5 0 0 43

C-02 2 2 2 3 2 1 0 1 1 0 3 5 5 4 0 0 0 3 0 0 34

C-03 2 3 1 3 3 4 1 1 1 0 0 5 5 3 0 5 5 4 0 0 46

C-04 1 1 3 1 3 1 0 1 1 0 5 5 5 4 0 0 5 4 0 0 40

C-05 2 2 4 1 1 1 0 0 2 0 0 5 5 4 0 0 5 1 0 0 33

C-06 0 2 4 1 3 1 0 0 2 0 0 5 5 3 0 0 5 0 0 0 31

C-07 2 2 1 3 1 5 2 0 0 0 0 5 5 4 0 0 5 0 0 0 35

C-08 2 2 4 3 1 5 0 0 1 0 5 5 5 5 4 0 5 4 0 0 51

C-09 2 0 4 2 1 5 4 0 1 0 1 5 5 2 0 0 5 4 0 0 41

C-10 2 2 0 3 3 1 3 0 2 0 0 5 5 4 0 0 0 1 0 0 31

C-11 2 3 4 3 3 4 1 1 1 0 0 5 5 4 1 0 5 4 0 0 46

C-12 0 3 1 3 3 3 5 1 0 0 0 5 5 4 0 5 5 4 0 0 47

C-13 0 3 0 3 3 3 1 1 2 0 0 5 5 4 0 5 5 4 0 0 44

C-14 0 3 4 3 4 0 5 0 5 1 5 5 5 5 4 0 5 4 0 0 58

C-15 2 2 0 0 1 1 0 0 2 0 0 5 5 2 0 0 5 0 0 0 25

C-16 5 0 1 3 1 5 0 2 2 0 0 5 5 0 0 5 4 0 0 0 38

C-17 2 2 4 5 1 4 2 1 2 0 5 5 5 2 0 0 0 0 0 0 40

C-18 3 3 4 5 1 4 2 1 1 0 0 5 5 4 0 0 5 4 0 0 47

C-19 1 2 4 5 1 1 1 1 2 0 4 5 4 4 0 0 5 4 0 0 44

C-20 2 0 4 3 1 1 2 0 2 0 3 5 3 0 0 0 0 0 0 0 26

C-21 2 3 4 4 1 5 1 2 1 0 0 3 5 4 0 0 5 4 0 0 44

C-22 0 3 4 3 4 0 5 0 5 1 5 5 5 5 4 0 5 4 0 0 58

C-23 1 3 4 5 1 3 4 1 1 0 0 5 5 4 0 0 5 4 0 0 46

C-24 2 0 1 3 1 5 2 0 1 0 0 0 5 4 0 0 5 0 0 0 29

C-25 3 2 2 3 2 2 0 1 1 0 1 5 5 4 0 0 5 0 0 0 36

C-26 5 0 0 3 3 5 0 0 3 0 5 0 5 0 0 0 0 0 0 0 29

C-27 1 0 1 3 3 0 1 1 0 0 0 0 5 4 0 5 0 4 0 0 28

C-28 2 2 4 5 1 3 2 1 2 0 5 5 5 3 0 0 0 0 0 0 40

C-29 2 2 3 5 1 4 2 1 1 0 1 5 5 4 0 0 5 4 0 0 45

C-30 2 3 4 4 1 5 1 2 2 0 0 5 5 3 0 0 5 4 0 0 46

C-31 3 2 4 3 3 3 1 1 1 0 0 5 5 4 3 0 5 4 0 0 47

C-32 2 0 3 1 0 5 2 1 1 0 5 0 5 4 0 1 5 4 0 0 39

∑ 209 109 208 210 125 228 134 101 88 29 148 279 282 171 58 124 164 159 50 39 2915

3,3174 1,73015 3,30158 3,33333 1,9841 3,61904 2,12698 1,6031 1,39682 0,46031 2,3492 4,42857 4,54838 2,71428 0,92063 1,96825 2,60317 2,52381 0,79365 0,61 46,3

222

Page 240: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

HASIL PREE-TEST KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

KELOMPOK KONTROL

Kode x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11 x12 x13 x14 x15 x16 x17 x18 x19 x20 N

F-01 5 0 3 3 3 5 2 1 1 0 3 2 0 0 0 0 0 0 0 0 28

F-02 3 2 1 3 1 1 1 1 1 1 3 3 1 2 1 1 1 4 1 3 35

F-03 5 2 4 3 4 5 3 1 1 1 1 2 3 1 1 5 1 4 2 2 51

F-04 5 0 1 1 0 5 1 1 1 1 3 1 2 1 1 5 1 4 2 1 37

F-05 1 2 3 1 1 2 2 2 1 1 3 3 1 4 1 0 1 4 2 2 37

F-06 2 0 3 3 1 5 3 1 2 1 5 1 3 1 1 1 0 1 1 0 35

F-07 5 1 4 5 1 2 4 1 1 0 0 0 0 0 0 0 5 4 0 2 35

F-08 3 1 3 1 1 4 2 2 1 0 2 1 1 0 1 0 1 1 1 2 28

F-09 0 0 3 5 3 4 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18

F-10 1 0 3 3 1 1 1 2 2 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 16

F-11 5 2 0 3 3 1 2 1 1 0 1 1 0 0 0 3 2 4 0 0 29

F-12 2 1 3 3 1 5 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 33

F-13 5 0 5 3 1 5 2 2 5 1 5 1 5 0 0 1 1 4 1 1 48

F-14 1 0 3 0 3 5 1 2 2 0 3 1 0 0 0 2 0 3 0 0 26

F-15 3 1 1 0 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 4 1 2 29

F-16 1 1 1 3 1 3 1 1 2 2 3 2 1 3 2 1 1 4 1 1 35

F-17 2 1 0 0 3 2 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12

F-18 1 1 5 5 3 4 2 1 1 2 1 2 2 5 2 5 5 4 5 2 58

F-19 5 2 4 5 1 5 3 1 1 0 0 0 0 0 0 0 5 4 0 2 38

F-20 5 0 3 1 1 5 3 1 2 2 5 0 0 0 0 5 5 4 0 0 42

F-21 3 3 3 3 3 4 3 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 38

F-22 3 2 1 3 1 2 3 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 4 1 2 37

F-23 3 3 3 1 1 3 5 2 1 0 2 3 1 0 1 3 1 4 1 2 40

F-24 3 1 3 3 1 5 1 2 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 2 27

F-25 5 0 3 3 0 5 3 1 2 1 1 0 0 1 1 3 0 2 1 5 37

F-26 5 2 1 3 1 1 5 2 2 1 3 2 1 1 1 1 1 4 2 2 41

F-27 1 1 4 5 3 1 2 2 1 1 1 3 0 1 1 1 1 2 1 1 33

F-28 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 5 1 1 34

F-30 2 0 1 3 1 5 2 2 2 1 3 1 0 0 1 1 1 2 0 0 28

F-31 2 1 1 5 1 3 5 2 2 1 3 2 1 2 1 1 1 4 1 2 41

F-32 2 2 4 5 5 2 5 2 1 1 3 3 1 3 1 3 1 4 1 2 51

∑ 101 33 78 86 52 103 75 44 44 24 65 42 28 32 24 47 41 87 29 42 1077

3,2580 1,06451 2,51612 2,77419 1,67741 3,32258 2,41935 1,41935 1,41935 0,77419 2,09677 1,35483 0,90322 1,03225 0,77419 1,51612 1,32258 2,80645 0,93548 1,354 34,7

HASIL POST-TEST KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

KELOMPOK EKSPERIMEN

Lam

pira

n 2

5

223

Page 241: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kode x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11 x12 x13 x14 x15 x16 x17 x18 x19 x20 N

B-01 2 1 5 3 4 2 1 5 5 5 5 4 3 5 1 5 5 5 3 2 71

B-02 5 1 5 5 5 5 1 5 3 5 1 2 5 5 1 5 5 5 5 1 75

B-03 5 2 5 3 5 4 1 5 2 4 1 3 5 5 3 1 5 5 5 4 73

B-04 4 2 5 3 5 5 1 5 1 5 1 4 5 2 3 3 5 5 4 5 73

B-05 5 2 5 3 5 5 1 5 1 5 1 4 5 2 3 4 5 5 3 5 74

B-07 5 1 5 3 4 5 1 5 1 5 3 2 3 5 2 5 5 5 3 2 70

B-06 5 1 5 3 4 5 1 5 1 5 3 2 3 5 2 5 5 5 3 2 70

B-08 5 1 5 3 5 5 1 5 1 5 1 4 5 2 3 3 5 5 4 4 72

B-09 5 1 5 3 5 5 1 5 1 5 1 4 5 2 3 3 5 5 5 5 74

B-10 2 1 5 3 3 2 1 5 1 5 3 1 3 5 1 5 5 5 3 2 61

B-11 2 1 5 3 4 2 1 5 1 5 3 1 3 5 1 5 5 5 3 2 62

B-12 2 1 5 3 4 2 1 2 5 5 3 2 3 1 1 5 5 5 2 2 59

B-13 5 2 4 3 4 3 2 4 1 4 2 3 5 5 4 4 5 4 2 4 70

B-14 5 4 5 3 4 5 1 2 1 5 1 4 5 5 3 2 5 5 5 4 74

B-15 2 1 3 3 4 5 3 5 4 5 1 4 4 5 1 5 5 5 5 1 71

B-16 2 1 5 3 4 2 1 5 1 5 4 1 3 5 1 5 5 5 2 3 63

B-17 2 1 5 3 4 2 2 5 1 5 3 1 3 5 1 5 5 5 3 2 63

B-18 5 4 5 1 5 5 1 5 1 3 1 4 5 5 3 2 5 5 5 3 73

B-19 2 1 5 3 5 5 1 5 2 5 1 5 1 5 2 5 5 5 5 2 70

B-20 5 1 5 3 5 5 1 5 1 5 1 4 5 2 3 3 5 5 3 5 72

B-21 2 1 5 3 5 5 1 5 1 4 1 2 5 1 1 1 5 5 5 1 59

B-22 4 3 5 3 4 3 1 5 1 4 5 4 5 5 3 1 5 5 1 3 70

B-23 5 2 5 5 5 5 1 5 1 5 1 4 5 5 3 5 5 5 4 5 81

B-24 5 1 5 3 4 5 1 5 1 5 3 2 3 5 2 5 5 5 3 2 70

B-25 3 2 5 4 4 5 1 5 1 5 1 4 5 2 3 3 5 5 4 5 72

B-26 5 2 5 1 5 5 1 4 2 5 1 3 5 4 3 2 5 5 5 2 70

B-27 5 1 5 5 5 5 3 5 4 5 1 4 5 1 1 3 5 5 5 1 74

B-28 5 1 5 5 5 5 1 5 1 5 1 3 5 5 1 3 5 5 5 1 72

B-29 2 1 5 3 3 2 1 5 1 5 3 1 3 5 1 5 5 5 3 2 61

B-30 2 1 5 3 4 2 1 5 1 5 3 1 3 5 1 5 5 5 3 1 61

B-31 5 3 5 1 4 5 2 1 1 5 1 2 5 5 1 1 5 5 2 5 64

C-01 5 1 1 1 1 5 2 5 1 5 5 4 5 5 1 3 1 1 3 2 57

C-02 2 3 3 3 4 5 5 5 1 1 5 3 5 5 1 1 5 5 3 5 70

C-03 5 3 4 3 4 5 4 2 1 1 5 4 5 5 1 2 5 5 5 1 70

224

Page 242: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

C-04 2 3 4 3 1 5 1 5 1 5 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 45

C-05 5 1 2 3 4 5 5 5 5 5 3 4 4 5 1 3 4 5 3 1 73

C-06 5 1 5 1 1 5 1 5 1 1 3 1 5 5 1 3 5 5 2 1 57

C-07 5 3 4 3 3 5 3 2 2 2 5 3 4 5 2 3 5 5 5 1 70

C-08 5 1 1 1 1 5 5 1 1 1 4 3 5 1 2 5 5 1 1 1 50

C-09 2 3 3 3 4 5 5 5 1 2 4 3 5 5 5 1 5 5 3 5 74

C-10 2 1 2 3 4 1 1 2 1 2 3 3 3 5 1 2 5 5 5 1 52

C-11 5 3 3 1 1 5 5 2 1 1 4 4 5 5 1 1 5 5 5 1 63

C-12 5 1 4 3 3 2 1 3 1 1 1 1 5 1 1 1 5 5 5 5 54

C-13 2 1 4 3 3 2 1 1 1 1 4 1 5 1 1 1 5 5 5 5 52

C-14 2 3 3 3 4 5 5 5 1 1 5 3 5 5 1 1 5 5 3 5 70

C-15 1 1 3 3 4 2 5 5 1 1 3 1 5 5 1 1 5 3 5 1 56

C-16 5 1 1 3 4 3 1 5 1 5 3 4 5 5 1 2 1 1 5 1 57

C-17 5 1 3 3 4 5 5 5 1 5 5 4 5 5 1 5 5 5 2 1 75

C-18 5 4 4 3 1 5 5 5 1 1 5 3 5 5 1 1 5 5 5 1 70

C-19 2 3 1 3 4 2 4 5 1 2 3 3 3 5 1 2 5 5 2 1 57

C-20 2 1 1 1 4 5 1 3 1 2 3 3 4 5 1 2 5 5 5 1 55

C-21 2 1 4 3 4 2 3 5 1 1 5 4 5 5 3 2 5 5 5 5 70

C-22 2 1 1 1 3 5 5 5 1 1 5 3 1 4 1 5 4 3 5 1 57

C-23 5 4 4 3 1 5 5 5 1 1 5 3 5 5 1 1 5 5 5 1 70

C-24 5 3 4 4 3 5 5 5 1 1 3 3 5 5 1 1 5 5 5 1 70

C-25 2 1 3 3 4 5 3 2 1 1 4 4 3 5 1 2 5 5 5 1 60

C-26 5 1 1 1 1 5 5 3 1 1 1 3 5 5 1 2 5 5 5 1 57

C-27 5 3 3 1 4 5 5 2 1 1 5 4 5 5 2 2 5 5 5 2 70

C-28 3 1 3 3 4 5 5 5 1 1 5 4 5 5 2 5 5 5 2 1 70

C-29 5 3 4 3 1 5 1 5 4 5 3 3 5 1 1 1 1 1 1 1 54

C-30 2 1 4 1 4 3 3 5 1 2 3 3 3 5 3 1 5 5 3 5 62

C-31 5 2 5 1 1 5 5 5 5 5 4 4 5 5 1 1 5 5 5 1 75

C-32 5 4 4 3 1 5 1 5 4 5 3 3 5 5 3 3 5 5 5 2 76

∑ 236 112 248 173 226 263 149 271 97 219 183 188 270 263 108 181 297 290 237 151 4162

3,7460 1,77777 3,93650 2,74603 3,5873 4,17460 2,36507 4,3015 1,53968 3,47619 2,9047 2,98412 4,28571 4,17460 1,71428 2,87301 4,71428 4,60317 3,76190 2,39 66,0

HASIL POST-TEST KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

KELOMPOK KONTROL

225

Page 243: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kode x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11 x12 x13 x14 x15 x16 x17 x18 x19 x20 N

F-01 5 2 1 3 1 5 5 5 2 5 1 1 1 1 3 1 1 1 5 1 50

F-02 5 1 2 3 3 5 2 3 1 2 1 1 1 3 1 2 1 1 5 1 44

F-03 3 2 3 5 4 1 3 5 1 5 3 2 3 1 1 2 2 3 3 4 56

F-04 5 3 1 3 4 5 3 5 1 2 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 46

F-05 5 1 3 3 4 3 4 5 4 5 2 4 5 5 1 2 3 3 3 5 70

F-06 5 1 1 3 3 5 3 5 1 2 1 1 2 5 1 3 5 3 1 1 52

F-07 5 1 1 1 3 5 1 5 1 5 1 1 5 5 1 2 4 3 5 1 56

F-08 5 1 1 1 3 4 5 5 1 5 1 1 5 5 1 2 4 4 5 1 60

F-09 5 3 3 3 3 5 5 5 1 1 1 1 1 5 3 1 1 1 3 1 52

F-10 5 1 1 3 1 5 1 2 1 1 1 1 1 5 2 1 1 1 2 2 38

F-11 5 3 1 3 3 5 1 1 2 3 3 1 3 5 2 1 4 4 3 3 56

F-12 2 2 1 3 3 2 3 5 1 1 3 1 2 5 1 1 1 1 1 1 40

F-13 2 1 1 3 4 5 1 5 1 4 1 4 5 3 1 1 5 1 3 2 53

F-14 5 1 1 3 4 1 1 2 1 1 1 1 1 5 1 3 5 3 3 5 48

F-15 2 1 1 3 4 5 3 5 1 2 5 4 4 5 1 2 4 5 5 4 66

F-16 5 1 1 3 3 5 3 3 1 3 3 2 2 5 1 3 3 4 3 1 55

F-17 5 4 2 3 3 5 2 1 1 2 1 1 1 5 3 3 1 1 3 1 48

F-18 5 1 3 3 4 3 4 5 4 5 2 4 5 5 1 2 3 3 3 5 70

F-19 5 1 1 1 2 5 2 5 1 5 1 1 5 5 1 1 4 5 5 1 57

F-20 5 5 5 1 3 5 5 5 4 5 1 1 5 5 1 1 3 1 4 5 70

F-21 2 1 1 3 3 5 1 1 1 3 1 1 1 5 2 1 1 1 2 3 39

F-22 5 1 1 3 4 5 5 5 1 1 5 4 4 5 1 2 5 4 5 5 71

F-23 5 1 1 3 4 5 4 5 1 2 5 4 5 3 1 1 3 1 5 1 60

F-24 5 1 1 3 3 5 3 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 2 3 41

F-25 5 1 1 3 3 5 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 3 38

F-26 5 1 1 3 4 2 3 5 1 1 5 1 3 5 3 1 3 1 5 1 54

F-27 5 3 3 3 3 5 2 1 2 3 3 1 3 5 2 1 3 5 3 4 60

F-28 2 2 1 3 3 1 3 5 1 1 1 1 1 5 1 3 4 3 5 1 47

F-30 5 3 1 3 4 5 3 5 1 1 1 1 1 5 1 1 3 1 1 1 47

F-31 2 1 1 3 4 2 4 5 1 1 5 1 4 5 3 1 3 4 5 1 56

F-32 3 2 1 3 4 3 1 5 1 5 5 3 3 5 1 1 3 1 2 1 53

∑ 133 53 47 87 101 127 89 121 43 84 67 53 85 137 46 49 86 72 103 70 1653

4,2903 1,70967 1,51612 2,80645 3,25806 4,09677 2,87096 3,90322 1,38709 2,70967 2,16129 1,70967 2,74193 4,41935 1,48387 1,58064 2,77419 2,32258 3,32258 2,258 53,3

226

Page 244: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

227

UJI NORMALITAS DATA AKHIR SAMPEL

Uji Kolmogorov-Smirnov

Hipotesis

H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis

| |

Kriteria yang digunakan

H0 ditolak jika

No Nilai tabel | |

1 38 2 76 -23,8617 -2,26 0,4881 0,0119 0,0213 0,0094

2 39 1 39 -22,8617 -2,17 0,485 0,015 0,0319 0,0169

3 40 1 40 -21,8617 -2,07 0,4808 0,0192 0,0426 0,0234

4 41 1 41 -20,8617 -1,98 0,4761 0,0239 0,0532 0,0293

5 44 1 44 -17,8617 -1,69 0,4545 0,0455 0,0638 0,0183

6 45 1 45 -16,8617 -1,6 0,4452 0,0548 0,0745 0,0197

7 46 1 46 -15,8617 -1,5 0,4332 0,0668 0,0851 0,0183

8 47 2 94 -14,8617 -1,41 0,4207 0,0793 0,1064 0,0271

9 48 2 96 -13,8617 -1,31 0,4049 0,0951 0,1277 0,0326

10 50 2 100 -11,8617 -1,12 0,3686 0,1314 0,1489 0,0175

11 52 4 208 -9,8617 -0,94 0,3264 0,1736 0,1915 0,0179

12 53 2 106 -8,8617 -0,84 0,2996 0,2004 0,2128 0,0124

13 54 3 162 -7,8617 -0,75 0,2734 0,2266 0,2447 0,0181

14 55 2 110 -6,8617 -0,65 0,2422 0,2578 0,266 0,0082

15 56 5 280 -5,8617 -0,56 0,2123 0,2877 0,3191 0,0314

16 57 7 399 -4,8617 -0,46 0,1772 0,3228 0,3936 0,0708

17 59 2 118 -2,8617 -0,27 0,1064 0,3936 0,4149 0,0213

18 60 4 240 -1,8617 -0,18 0,0714 0,4286 0,4574 0,0288

19 61 3 183 -0,8617 -0,08 0,0319 0,4681 0,4894 0,0213

Daerah penolakan Ho

Daerah penerimaan

Ho

Lampiran 26

Page 245: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

228

20 62 2 124 0,138298 0,01 0,004 0,504 0,5106 0,0066

21 63 3 189 1,138298 0,11 0,0438 0,5438 0,5426 0,0012

22 64 1 64 2,138298 0,2 0,0793 0,5793 0,5532 0,0261

23 66 1 66 4,138298 0,39 0,1517 0,6517 0,5638 0,0879

24 70 20 1400 8,138298 0,77 0,2794 0,7794 0,7766 0,0028

25 71 3 213 9,138298 0,87 0,3078 0,8078 0,8085 0,0007

26 72 4 288 10,1383 0,96 0,3315 0,8315 0,8511 0,0196

27 73 4 292 11,1383 1,06 0,3554 0,8554 0,8936 0,0382

28 74 5 370 12,1383 1,15 0,3749 0,8749 0,9468 0,0719

29 75 3 225 13,1383 1,25 0,3944 0,8944 0,9787 0,0843

30 76 1 76 14,1383 1,34 0,4099 0,9099 0,9894 0,0795

31 81 1 81 19,1383 1,82 0,4656 0,9656 1 0,0344

10,54441

Untuk , diperoleh

Sedangkan 0,0879

0,0879 0,1402

Karena maka diterima.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Daerah penolakan Ho Daerah

penerimaan Ho

18

6

Page 246: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

229

UJI HOMOGENITAS DATA AKHIR SAMPEL

Uji Bartlett

Hipotesis

H0 :

H1 : Paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku

Pengujian Hipotesis

Rumus uji Bartlett:

7. Varians gabungan dari semua sampel

8. Harga satuan B

9. Uji Bartlett dengan statistik chi kuadrat

{ ∑ }

Kriteria yang digunakan

H0 diterima jika

Hasil Perhitungan

Kelas

Eksperimen 63 62 62,9959 3905,746 1,799312 111,5574

Kontrol 31 30 92,75914 2782,774 1,967357 59,0207

94 92 155,755 6688,52 3,766669 170,5781

Lampiran 27

Page 247: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

230

Langkah-langkah

1 72,70131

2 171,2619

3

1,574552

Diperoleh sebesar 1,574552

Untuk dengan – , diperoleh 5,99.

Karena

, maka diterima, yang berarti

sampel berasal dari populasi yang homogen.

Daerah

penerimaan 𝐻

Daerah penolakan 𝐻

1,574552 5,99

Page 248: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

231

PERHITUNGAN N-GAIN

(PENINGKATAN SKOR RATA-RATA KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS)

Rumus yang digunakan:

⟨ ⟩

⟨ ⟩

Keterangan :

N-gain : nilai gain

: skor rata-rata post-test

: skor rata-rata pre-test

Kriteria Pengujian:

Dengan kategori perolehan sebagai berikut:

g > 0,7 : tinggi

0,3 g < 0,7 : sedang

g < 0,3 : rendah

Lampiran 28

Page 249: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

PERHITUNGAN N-GAIN KELOMPOK EKSPERIMEN

Kode

Siswa

Pree-test Post-test N-Gain

Kategori

N-gain Nilai P (%) Kriteria Ketuntasan Nilai P (%) Kriteria Ketuntasan

B-01 52 52 Cukup kritis Tidak tuntas 71 71 Kritis Tuntas 0,395833 sedang

B-02 52 52 Cukup kritis Tidak tuntas 75 75 Kritis Tuntas 0,479167 sedang

B-03 56 56 Cukup kritis Tidak tuntas 73 73 Kritis Tuntas 0,386364 sedang

B-04 61 61 Cukup kritis Tidak tuntas 73 73 Kritis Tuntas 0,307692 sedang

B-05 48 48 Cukup kritis Tidak tuntas 74 74 Kritis Tuntas 0,5 sedang

B-07 60 60 Kurang kritis Tidak tuntas 70 70 Kritis Tuntas 0,25 rendah

B-06 52 52 Cukup kritis Tidak tuntas 70 70 Kritis Tuntas 0,375 sedang

B-08 44 44 Kurang kritis Tidak tuntas 72 72 Kritis Tuntas 0,5 sedang

B-09 55 55 Cukup kritis Tidak tuntas 74 74 Kritis Tuntas 0,422222 sedang

B-10 52 52 Cukup kritis Tidak tuntas 61 61 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,1875 rendah

B-11 55 55 Cukup kritis Tidak tuntas 62 62 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,155556 rendah

B-12 49 49 Kurang kritis Tidak tuntas 59 59 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,196078 rendah

B-13 41 41 Kurang kritis Tidak tuntas 70 70 Kritis Tuntas 0,491525 sedang

B-14 42 42 Kurang kritis Tidak tuntas 74 74 Kritis Tuntas 0,551724 sedang

B-15 53 53 Cukup kritis Tidak tuntas 71 71 Kritis Tuntas 0,382979 sedang

B-16 55 55 Cukup kritis Tidak tuntas 63 63 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,177778 rendah

B-17 48 48 Kurang kritis Tidak tuntas 63 63 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,288462 rendah

B-18 59 59 Cukup kritis Tidak tuntas 73 73 Kritis Tuntas 0,341463 sedang

B-19 49 49 Kurang kritis Tidak tuntas 70 70 Kritis Tuntas 0,411765 sedang

B-20 56 56 Cukup kritis Tidak tuntas 72 72 Kritis Tuntas 0,363636 sedang

B-21 47 47 Kurang kritis Tidak tuntas 59 59 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,226415 rendah

B-22 57 57 Cukup kritis Tidak tuntas 70 70 Kritis Tuntas 0,302326 sedang

B-23 57 57 Cukup kritis Tidak tuntas 81 81 Kritis Tuntas 0,55814 sedang

B-24 55 55 Cukup kritis Tidak tuntas 70 70 Kritis Tuntas 0,333333 sedang

B-25 56 56 Cukup kritis Tidak tuntas 72 72 Kritis Tuntas 0,363636 sedang

B-26 45 45 Kurang kritis Tidak tuntas 70 70 Kritis Tuntas 0,454545 sedang

B-27 54 54 Cukup kritis Tidak tuntas 74 74 Kritis Tuntas 0,434783 sedang

B-28 53 53 Cukup kritis Tidak tuntas 72 72 Kritis Tuntas 0,404255 sedang

B-29 52 52 Cukup kritis Tidak tuntas 61 61 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,1875 rendah

B-30 52 52 Cukup kritis Tidak tuntas 61 61 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,1875 rendah

B-31 61 61 Cukup kritis Tidak tuntas 64 64 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,076923 rendah

232

Page 250: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

C-01 43 43 Kurang kritis Tidak tuntas 57 57 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,245614 rendah

C-02 34 34 Kurang kritis Tidak tuntas 70 70 Kritis Tuntas 0,545455 sedang

C-03 46 46 Kurang kritis Tidak tuntas 70 70 Kritis Tuntas 0,444444 sedang

C-04 40 40 Kurang kritis Tidak tuntas 45 45 Kurang kritis Tidak tuntas 0,083333 rendah

C-05 33 33 Kurang kritis Tidak tuntas 73 73 Kritis Tuntas 0,597015 sedang

C-06 31 31 Kurang kritis Tidak tuntas 57 57 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,376812 sedang

C-07 35 35 Kurang kritis Tidak tuntas 70 70 Kritis Tuntas 0,538462 sedang

C-08 51 51 Cukup kritis Tidak tuntas 50 50 Cukup Kritis Tidak tuntas -0,02041 rendah

C-09 41 41 Kurang kritis Tidak tuntas 74 74 Kritis Tuntas 0,559322 sedang

C-10 31 31 Kurang kritis Tidak tuntas 52 52 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,304348 sedang

C-11 46 46 Kurang kritis Tidak tuntas 63 63 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,314815 sedang

C-12 47 47 Kurang kritis Tidak tuntas 54 54 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,132075 rendah

C-13 44 44 Kurang kritis Tidak tuntas 52 52 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,142857 rendah

C-14 58 58 Cukup kritis Tidak tuntas 70 70 Kritis Tuntas 0,285714 rendah

C-15 25 25 Kurang kritis Tidak tuntas 56 56 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,413333 sedang

C-16 38 38 Kurang kritis Tidak tuntas 57 57 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,306452 sedang

C-17 40 40 Kurang kritis Tidak tuntas 75 75 Kritis Tuntas 0,583333 sedang

C-18 47 47 Kurang kritis Tidak tuntas 70 70 Kritis Tuntas 0,433962 sedang

C-19 44 44 Kurang kritis Tidak tuntas 57 57 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,232143 rendah

C-20 26 26 Kurang kritis Tidak tuntas 55 55 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,391892 sedang

C-21 44 44 Kurang kritis Tidak tuntas 70 70 Kritis Tuntas 0,464286 sedang

C-22 58 58 Kurang kritis Tidak tuntas 57 57 Cukup Kritis Tidak tuntas -0,02381 rendah

C-23 46 46 Kurang kritis Tidak tuntas 70 70 Kritis Tuntas 0,444444 sedang

C-24 29 29 Kurang kritis Tidak tuntas 70 70 Kritis Tuntas 0,577465 sedang

C-25 36 36 Kurang kritis Tidak tuntas 60 60 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,375 sedang

C-26 29 29 Kurang kritis Tidak tuntas 57 57 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,394366 sedang

C-27 28 28 Kurang kritis Tidak tuntas 70 70 Kritis Tuntas 0,583333 sedang

C-28 40 40 Kurang kritis Tidak tuntas 70 70 Kritis Tuntas 0,5 sedang

C-29 45 45 Kurang kritis Tidak tuntas 54 54 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,163636 rendah

C-30 46 46 Kurang kritis Tidak tuntas 62 62 Cukup Kritis Tidak tuntas 0,296296 rendah

C-31 47 47 Kurang kritis Tidak tuntas 75 75 Kritis Tuntas 0,528302 sedang

C-32 39 39 Cukup kritis Tidak tuntas 76 76 Kritis Tuntas 0,606557 sedang

Rata-rata 46,3871 46,3871 65,9032 65,9032

233

Page 251: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

234

Nilai Gain secara keseluruhan:

⟨ ⟩

⟨ ⟩

⟨ ⟩

⟨ ⟩

Kesimpulan:

Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai gain sebesar 0,36049.

Jadi, peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas yang diterapkan model

pembelajaran Problem Based Learning berbantuan pohon masalah termasuk dalam

kategori sedang.

Page 252: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

PERHITUNGAN N-GAIN KELOMPOK KONTROL

Kode siswa Pree-test Post-test

N-gain Kategori

N-Gain Nilai P (%) Kriteria Ketuntasan Nilai P (%) Kriteria Ketuntasan

F-01 28 28 Kurang kritis Tidak tuntas 50 50 Cukup kritis Tidak tuntas 0,305556 sedang

F-02 35 35 Kurang kritis Tidak tuntas 44 44 Kurang kritis Tidak tuntas 0,138462 rendah

F-03 51 51 Cukup Kritis Tidak tuntas 56 56 Cukup kritis Tidak tuntas 0,102041 rendah

F-04 37 37 Kurang kritis Tidak tuntas 46 46 Kurang kritis Tidak tuntas 0,142857 rendah

F-05 37 37 Kurang kritis Tidak tuntas 70 70 Kritis Tuntas 0,52381 sedang

F-06 35 35 Kurang kritis Tidak tuntas 52 52 Cukup kritis Tidak tuntas 0,261538 rendah

F-07 35 35 Kurang kritis Tidak tuntas 56 56 Cukup kritis Tidak tuntas 0,323077 sedang

F-08 28 28 Kurang kritis Tidak tuntas 60 60 Cukup kritis Tidak tuntas 0,444444 sedang

F-09 18 18 Kurang kritis Tidak tuntas 52 52 Cukup kritis Tidak tuntas 0,414634 sedang

F-10 16 16 Kurang kritis Tidak tuntas 38 38 Kurang kritis Tidak tuntas 0,261905 rendah

F-11 29 29 Kurang kritis Tidak tuntas 56 56 Cukup kritis Tidak tuntas 0,380282 sedang

F-12 33 33 Kurang kritis Tidak tuntas 40 40 Kurang kritis Tidak tuntas 0,104478 rendah

F-13 48 48 Kurang kritis Tidak tuntas 53 53 Cukup kritis Tidak tuntas 0,096154 rendah

F-14 26 26 Kurang kritis Tidak tuntas 48 48 Kurang kritis Tidak tuntas 0,297297 rendah

F-15 29 29 Kurang kritis Tidak tuntas 66 66 Cukup kritis Tidak tuntas 0,521127 sedang

F-16 35 35 Kurang kritis Tidak tuntas 55 55 Cukup kritis Tidak tuntas 0,307692 sedang

F-17 12 12 Kurang kritis Tidak tuntas 48 48 Kurang kritis Tidak tuntas 0,409091 sedang

F-18 58 58 Cukup Kritis Tidak tuntas 70 70 Kritis Tuntas 0,285714 rendah

F-19 38 38 Kurang kritis Tidak tuntas 57 57 Cukup kritis Tidak tuntas 0,306452 sedang

F-20 42 42 Kurang kritis Tidak tuntas 70 70 Kritis Tuntas 0,482759 sedang

F-21 38 38 Kurang kritis Tidak tuntas 39 39 Kurang kritis Tidak tuntas 0,016129 rendah

F-22 37 37 Kurang kritis Tidak tuntas 71 71 Kritis Tuntas 0,539683 sedang

F-23 40 40 Kurang kritis Tidak tuntas 60 60 Cukup kritis Tidak tuntas 0,333333 sedang

F-24 27 27 Kurang kritis Tidak tuntas 41 41 Kurang kritis Tidak tuntas 0,191781 rendah

F-25 37 37 Kurang kritis Tidak tuntas 38 38 Kurang kritis Tidak tuntas 0,015873 rendah

F-26 41 41 Kurang kritis Tidak tuntas 54 54 Cukup kritis Tidak tuntas 0,220339 rendah

F-27 33 33 Kurang kritis Tidak tuntas 60 60 Cukup kritis Tidak tuntas 0,402985 sedang

F-28 34 34 Kurang kritis Tidak tuntas 47 47 Kurang kritis Tidak tuntas 0,19697 rendah

235

Page 253: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

F-30 28 28 Kurang kritis Tidak tuntas 47 47 Kurang kritis Tidak tuntas 0,263889 rendah

F-31 41 41 Kurang kritis Tidak tuntas 56 56 Cukup kritis Tidak tuntas 0,254237 rendah

F-32 51 51 Cukup Kritis Tidak tuntas 53 53 Cukup kritis Tidak tuntas 0,040816 rendah

Rata-rata 34,74194 34,74194 53,32258 53,32258

Nilai Gain secara keseluruhan:

⟨ ⟩

⟨ ⟩

⟨ ⟩

⟨ ⟩

Kesimpulan:

Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai gain sebesar 0,284726.

Jadi, peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas yang diterapkan model pembelajaran ekspositori termasuk dalam kategori

rendah.

236

Page 254: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

237

UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA

DATA KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANTARA KELOMPOK

EKSPERIMEN (VIII B & C) DAN KELOMPOK KONTROL (VIII F)

Hipotesis

(Kemampuan berpikir kritis siswa dengan model PBL berbantuan

pohon masalah tidak lebih tinggi dibandingkan dengan

kemampuan berpikir kritis siswa dengan pembelajaran

ekspositori)

(Kemampuan berpikir kritis siswa dengan model PBL berbantuan

pohon masalah lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan

berpikir kritis siswa dengan pembelajaran ekspositori).

Rumus yang digunakan

Keterangan

t :

: nilai rata-rata siswa kelas eksperimen

: nilai rata-rata siswa kelas kontrol

: banyaknya siswa kelas eksperimen

: banyaknya siswa kontrol

: varians kelas eksperimen

: varians kelas kontrol

: simpangan baku gabungan

Sudjana (2005: 239)

Lampiran 29

Page 255: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

238

Kriteria pengujian:

Ho diterima jika , dimana didapat dari daftar

distribusi t dengan dk = n1 + n2 – 2 dan peluang , adalah taraf

signifikasi (Sudjana, 2005: 243).

Dalam penelitian ini taraf signifikasi yang digunakan adalah .

Perhitungan uji kesamaan rata-rata:

Kelas Eksperimen (VIII B &

C) Kelas Kontrol (VIII F)

Jumlah 4162 1653

Rata-rata 66,06 53,32

Varians 7,94 9,63

n 63 31

maka,

(√

)

Dari perhitungan di atas diperoleh = 2,61.

Dengan α = 5% dan dk =63 + 31 – 2 = 92, maka diperoleh

= =1,66.

Kesimpulan:

Karena , maka Ho ditolak.

Jadi, Kemampuan berpikir kritis siswa dengan model PBL berbantuan pohon

masalah pada kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kemampuan

berpikir kritis siswa dengan pembelajaran ekspositori pada kelompok kontrol.

Page 256: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

239

Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Kelompok

Eksperimen

Kelompok Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

Jumlah peserta 63 siswa 63 siswa 31 siswa 31 siswa

Kriteria

Kemampuan

berpikir kritis

siswa

Sangat

kritis

- - - -

Kritis - 37 siswa - 4 siswa

Cukup

Kritis

24 siswa 25 siswa 3 siswa 16 siswa

Kurang

Kritis

39 siswa 1 siswa 28 siswa 11 siswa

Rata-rata 46,39 65,90 34,74 53,32

Persentase 46 % 66 % 35 % 53 %

Nilai tertinggi 61 81 51 71

Nilai terendah 25 45 12 38

Ketercapaian

siswa

Tuntas - 37 siswa - 4 siswa

Tidak

tuntas

63 siwa 26 siswa 31 siswa 27 siswa

Ketuntasan 0 % 59 % 0 % 13 %

N-Gain 0,36 0,28

Lampiran 30

Page 257: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

240

(a) (b)

Gambar 4.2 Grafik Ketercapaian Siswa Kelompok Eksperimen Berdasarkan

Kriteria Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis (a)Pretest,

(b)Posttest

(a) (b)

Gambar 4.2 Grafik Ketercapaian Siswa Kelompok Kontrol Berdasarkan Kriteria

Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis (a)Pretest, (b)Posttest

0% 0%

38%

62%

Ketercapaian siswa

Sangat Kritis Kritis

Cukup kritis Kurang kritis

0% 0%

10%

90%

Ketercapaian siswa

Sangat Kritis Kritis

Cukup kritis Kurang kritis

0%

13%

52%

35%

Ketercapaian siswa

Sangat Kritis Kritis

Cukup kritis Kurang kritis

0%

37%

25%

38%

Ketercapaian siswa

Sangat Kritis Kritis

Cukup kritis Kurang kritis

Page 258: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Sebaran Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Masing-masing Indikator

Aspek Indikator

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

Rata-rata

(1-5)

Rata-rata

(1-5)

Rata-rata

(1-5)

Rata-rata

(1-5)

Memberikan penjelasan

sederhana

Memfokuskan pertanyaan 2,52 (50%) 2,63 (53%) 2,16 (43%) 2,96 (59%)

Menganalisis argumen 2,52 (50%) 2,63 (53%) 2,16 (48%) 2,96 (59%)

Bertanya dan menjawab pertanyaan

tentang suatu penjelasan 2,52 (50%) 2,63 (53%) 2,16 (48%) 2,96 (59%)

Membangun ketrampilan dasar Mempertimbangkan apakah sumber

dapat dipercaya atau tidak 2,87 (57%) 3,17 (63%) 2,32 (46%) 3,03 (61%)

Mengamati dan mempertimbangkan

laporan hasil observasi 2,87 (57%) 3,97 (79%) 2,87 (57%) 3,71 (74%)

Menyimpulkan Membuat dan menentukan hasil

pertimbangan / menyimpulkan 1,15 (23%) 2,75 (55%) 1,20 (24%) 2,52 (50%)

Memberi penjelasan lanjut Mengidentifikasi istilah-istilah dan

mempertimbangkan suatu definisi 3,78 (76%) 4,18 (84%) 1,45 (29%) 2,33 (47%)

Mengidentifikasi asumsi-asumsi 2,05 (41%) 3,39 (68%) 1,16 (23%) 2,20 (44%)

Mengatur strategi dan teknik Menentukan suatu tindakan 1,31 (26%) 2,92 (58%) 1,69 (34%) 2,49 (50%)

241

Page 259: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa tiap Aspek

Aspek kemampuan

berpikir kritis

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Pretest Posttest N-

gain

N-gain

klasikal

Pretest Posttest N-

gain

N-gain

klasikal Rata-rata

(1-5)

Rata-rata

(1-5)

Rata-rata

(1-5)

Rata-rata

(1-5)

Memberikan penjelasan

sederhana 2,52 50% 2,63 53% 0,06

0,36 2,16 43% 2,96 59% 0,28

0,28

Membangun ketrampilan

dasar 2,87 57% 3,57 71% 0,33 2,60 52% 3,37 67% 0,31

Menyimpulkan 1,15 23% 2,75 55% 0,42 1,20 24% 2,52 50% 0,34

Memberikan penjelasan

lanjut 2,91 58% 3,79 76% 0,43 1,31 26% 2,27 45% 0,25

Mengatur strategi dan teknik 1,31 26% 2,92 58% 0,43 1,69 34% 2,49 50% 0,24

242

Page 260: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

243

Dokumentasi

Kegiatan Pretest

Guru menerangkan materi

Siswa melakukan diskusi

Siswa menyusun pohon masalah

Siswa mempresentasikan hasil diskusi

Siswa aktif saat kegiatan presentasi

Hasil karya siswa

Kegiatan Posttest

Lampiran 31

Page 261: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

244

Lampiran 32

Page 262: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

245

Lampiran 33

Page 263: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

246

Lampiran 34

Page 264: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

247

Lampiran 35

Page 265: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

248

Lampiran 36

Page 266: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

249

LUAS DI BAWAH LENGKUNGAN NORMAL

z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

0,0 0000 0040 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319 0359

0,1 0398 0438 0478 0517 0557 0596 0636 0675 0714 0754

0,2 0793 0832 0871 0910 0948 0987 1026 1064 1103 1141

0,3 1179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1480 1517

0,4 1554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 1808 1844 1879

0,5 1915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 2157 2190 2224

0,6 2258 2291 2324 23357 2389 2422 2454 2486 2518 2549

0,7 2580 2612 2342 2673 2704 2734 2764 2794 2823 2852

0,8 2881 2910 2939 2967 2996 3023 3051 3078 3106 3133

0,9 3159 3186 3212 3238 3264 3289 3315 3340 3365 3389

1,0 3413 3438 3461 3485 3508 3531 3554 3577 3599 3621

1,1 3643 3665 3686 3708 3729 3749 3770 3790 3810 3830

1,2 3849 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 4015

1,3 4032 4049 4066 4082 4099 4115 4131 4147 4162 4177

1,4 4192 4207 4222 4236 4251 4265 4279 4292 4306 4319

1,5 4332 4345 457 4370 4382 4394 4406 4418 4429 4441

1,6 4452 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4535 4545

1,7 4554 4564 4573 4582 4591 4599 4608 4616 4625 4633

1,8 4641 4649 4656 4664 4671 4678 4686 4693 4699 4706

1,9 4743 4719 4726 4732 4738 4744 4750 4756 4761 4767

2,0 4772 4778 4783 4788 4793 4798 4803 4808 4812 4817

2,1 4821 4826 4830 4834 4838 4842 4846 4850 4854 4857

2,2 4861 4864 4868 4871 4875 4878 4881 4884 4887 4890

2,3 4893 4896 4898 4901 4904 4906 4909 4911 4913 4916

2,4 4918 4920 4922 4925 4927 4929 4931 4932 4934 4936

2,5 4938 4940 4941 4943 4945 4946 4948 4949 4951 4952

2,6 4953 4955 4956 4957 4959 4960 4961 4962 4963 4964

2,7 4965 4966 4967 4968 4969 4970 4971 4972 4973 4974

2,8 4974 4975 4976 4977 4977 4978 4979 4979 4980 4981

2,9 4981 4982 4982 4983 4984 4984 4985 4985 4986 4986

3,0 4987 4987 4987 4988 4988 4989 4989 4989 4990 4990

3,1 4990 4991 4991 4991 4992 4992 4992 4992 4993 4993

3,2 4993 4993 4994 4994 4994 4994 4994 4995 4995 4995

3,3 4995 4995 4995 4996 4996 4996 4996 4996 4996 4997

3,4 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4998

3,5 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998

3,6 4998 4998 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999

3,7 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999

3,8 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999

3,9 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000

(Sudjana, 2005: 490)

Lampiran 37

Page 267: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

250

Tabel Harga-harga Kritis D dalam Tes Satu Sampel Kolmogorov-Smirnov

Ukuran

Sampel (N) Tingkat signifikansi untuk D= maksimum| | .20 .15 .10 .05 .01

1 .900 .925 .950 .975 .995

2 .684 .726 .776 .842 .929

3 .565 .597 .642 .708 .828

4 .494 .525 .564 .624 .733

5 .446 .474 .510 .565 .669

6 .410 .436 .470 .521 .618

7 .381 .405 .438 .486 .577

8 .358 .381 .411 .457 .543

9 .339 .360 .388 .432 .514

10 .322 .342 .368 .410 .490

11 .307 .326 .352 .391 .468

12 .295 .313 .338 .375 .450

13 .284 .302 .325 .361 .433

14 .274 .292 .314 .349 .418

15 .266 .283 .304 .338 .404

16 .258 .274 .295 .328 .392

17 .250 .266 .285 .318 .381

18 .244 .259 .278 .309 .371

19 .237 .252 .272 .301 .363

20 .231 .246 .264 .294 .356

25 .21 .22 .24 .27 .32

30 .19 .20 .22 .24 .29

35 .18 .19 .21 .23 .27

Over 35

Sumber: Siegel (1990:303)

Lampiran 38

Page 268: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

251

(Sudjana, 2005: 493)

Lampiran 39

Page 269: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

252

(Sugiyono, 2010: 373)

Lampiran 40

Page 270: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING …lib.unnes.ac.id/23173/1/4201411039.pdf · Problem Based Learning Berbantuan Pohon Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

253