Studi Kasus KEDOKTERAN OKUPASI Oleh Budiman Ade Satria (H1AP09010) Novita Harfariza (H1AP09035) Pembimbing Klinik dr. RA Yeni Warningsih Kepaniteraan Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu 2015
Studi Kasus
KEDOKTERAN OKUPASI
Oleh
Budiman Ade Satria (H1AP09010)
Novita Harfariza (H1AP09035)
Pembimbing Klinik
dr. RA Yeni Warningsih
Kepaniteraan Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Bengkulu
2015
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BENGKULU
2015
Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : PKM Perawatan Ratu Agung
No Berkas :
No Rekam Medis :
Data Administrasi
Tanggal 11 Februari 2015 diisi oleh Nama : Budiman Ade Satria (H1AP09010)
Novita Harfariza (H1AP09035)
Pasien Keterangan
Nama Tn. Anggi
Umur / Tgl. lahir 20 tahun / 27 September 1994
Alamat Simpang Tugu Hiu Kelurahan
Pematang Gubernur Kota Bengkulu
Jenis kelamin Laki-laki
Kedudukan dalam keluarga Anak
Agama Islam
Pendidikan SMK
Pekerjaan Pencuci Mobil Nama Perusahaan : Cucian Bersama
Industri jenis : Cucian Mobil
Status perkawinan Lajang
Kedatangan yang ke 1 Pasien datang sendiri
Telah diobati sebelumnya Belum
Alergi obat Tidak
Sistem pembayaran BPJS
Data Pelayanan
ANAMNESIS (dilakukan secara autoanamnesis)
A. Alasan kedatangan/keluhan utama
Gatal di sela - sela kedua jari kaki yang semakin memberat sejak 1 tahun yang lalu
B. Keluhan lain/tambahan
-
C. Riwayat perjalanan penyakit sekarang
Pasien datang ke PKM perawatan Ratu Agung dengan keluhan gatal di sela - sela kedua jari kaki yang
semakin memberat sejak 1 tahun yang lalu. Menurut pasien gatal dirasakan hilang timbul. Gatal kurang dirasa
jika pasien sedang mencuci mobil dan kaki dalam keadaan basah dan terbuka. Namun gatal semakin hebat jika
pasien mencuci mobil menggunakan sepatu boot. Sehingga pasien lebih memilih bertelanjang kaki dalam
mencuci mobil. Gatal juga dirasakan bertambah jika kaki dalam keadaan kering. Jika timbul gatal pasien tidak
tahan untuk menggaruk. Awalnya gatal hanya dirasakan sedikit dan bermula pada salah satu sela jari kaki.
Lama kelamaan gatal hampir dirasakan diseluruh sela jari kaki dan juga menyebar ke lutut. Pasien
mengatakan dirinya adalah seorang tukang cuci mobil yang setiap hari selalu berkontak dengan air. Pasien
juga mengeluhkan timbul bercak kemerahan kira-kira sebesar biji jagung pada sela antara jari kedua kakinya.
Bercak kemerahan ini terasa sedikit gatal dan semakin lama semakin meluas. 1 minggu kemudian, pada sela
jari tersebut mulai tampak bercak putih yang bersisik yang awalnya juga berukuran kira-kira sebesar biji
jagung. Bercak putih ini menjadi semakin tebal dan meluas setelah beberapa hari dan terasa semakin gatal dan
agak lembek terutama bila basah. Pasien sudah sering mengobati penyakitnya dengan obat kalpanax. Menurut
pasien, gatalnya agak berkurang jika memakai obat tersebut, namun kemudian kembali lagi. 1 minggu terakhir
ini, keluhan pasien menjadi semakin berat, sehingga pasien memutuskan berobat ke PKM Ratu Agung.
D. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit yang sama dengan pasien
Diabetes melitus (-)
Hipertensi (-)
Alergi obat dan/atau makanan (-)
Penyakit jantung atau paru (-)
E. Riwayat penyakit dahulu
Pasien belum pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya,
Asma (-)
Alergi obat dan/atau makanan (-)
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat Asam urat (-)
ANAMNESIS OKUPASI
1. Jenis pekerjaan
Jenis
pekerjaan
Bahan/material
yang digunakan
Tempat kerja
(perusahaan)
Masa kerja
(dalam bulan/tahun)
Pencuci
mobil
Air dan detergen - Cucian mobil 3 tahun
2. Uraian tugas/pekerjaan
Pasien bekerja mulai pukul 09.00 WIB hingga jam 16.00 WIB. Pasien biasanya mencuci 5 – 10 mobil dalam
sehari. Awalnya, setelah mobil yang ingin dicuci datang, pasien langsung memerintahkan sopir mobil untuk
meletakkan mobil tersebut di tempat khusus untuk mencuci. Pasien lalu mempersiapkan alat-alat untuk
mencuci, seperti ember, sikat dan kain pencuci (kanebo). Air yang digunakan untuk mencuci berasal dari air
sumur dan air ledeng. Air tersebut ditampung dalam bak khusus untuk penampung air. Kemudian air dalam
tampungan tersebut dihubungkan lagi dengan sebuah selang air, yang mana selang tersebut nantinya berfungsi
sebagai alat utama dalam mencuci, yakni untuk menyemprotkan air, dengan tekanan semprotan yang bisa
diatur. Pasien juga mengisi air dalam ember untuk dicampur dengan detergen pencuci.
Sebelum mencuci mobil, pasien mengganti pakaian. Biasanya pasien menggunakan kaos dan celana pendek.
Terkadang pasien hanya menggunakan celana pendek saja. Pasien juga jarang menggunakan alas kaki.
Pertama pasien menyemprot mobil yang akan dibersihkan dengan air. Pasien membersihkan ban mobil
terlebih dahulu. Pasien menggunakan sikat dan deterjen yang dicampur dengan air dalam ember. Setelah ban
bersih, pasien kemudian membersihkan bagian mobil yang lain. Saat akan membersihkan bagian bawah
mobil, pasien turun ke dalam ruangan kecil di lantai. Pasien membersihkan dengan cara menyemprotkan
mobil dengan air terlebih dahulu. Kemudian baru disikat dan dicuci menggunakan air detergen. Saat
membersihkan bagian bawah mobil, pasien tidak menggunakan alas kaki. Kaki pasien terendam tanah becek.
Setelah semua bagian mobil dirasakan bersih, pasien meminta pemilik mobil untuk membawa mobil ke
tempat pengeringan. Pasien lalu membasuh tubuh dengan air di penampungan. Kemudian mengelap badan
menggunakan handuk yang digunakan secara bersama dengan pegawai lain. Pasien lalu mengganti pakainnya
yang basah dengan yang kering.
Setelah berganti pakainan pasien mengelap mobil hingga kering. Pasien juga menyedot debu menggunakan
alat penyedot dan menggosok ban menggunakan kit. Lama waktu yang dibutuhkan pasien mencuci mobil
tergantung dari besar-kecilnya mobil dan juga tingkat kekotoran mobil. Rata-rata waktu yang diperlukan
berkisar 30 menit sampai satu jam.
3. Bahaya potensial
Urutan kegiatan
Bahaya Potensial Gangguan
kesehatan yang
mungkin
Risiko kecelakaan
kerjaFisik Kimia Bio Ergo Psiko
Menyiapkan
peralatan untuk
mencuci
Air -Detergen
pencuci
-Mikosis
superfisialis
- Dermatitis
kontak alergi
dan iritan
-
Jatuh saat menyiapkan
alat-alat, anggota
badan pasien menjadi
basah dan lembab
Mencuci mobil - air - Oli
- Bensin
- detergen
Mikosis
superfisialis
Dermatitis
kontak alergi
dan iritan
Terkena air dalam
waktu yang lama,
terkena tumpahan
bensin dan oli mobil
Mengelap dan
mengeringkan
mobil sesudah
selesai dicuci
- Kanebo Mikosis
superfisialis
4. Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami
Berdasarkan analisis kami terhadap pekerjaan pasien, didapatkan beberapa hubungan antara pekerjaan pasien
dan penyakitnya, yaitu :
- Pasien bekerja dengan menggunakan air, yang merupakan faktor resiko utama penyebab penyakit kulitnya.
- Pasien di dalam pekerjaannya selalu berkontak terus menerus dengan air.
- Pasien juga berkontak dengan tanah becek dalam pekerjaannya.
- Pasien tidak memakai alat pelindung diri saat bekerja, sehingga badan pasien, terutama kaki terus menerus
dalam keadaan basah dan lembab.
- Pasien bergantian memakai handuk yang sama dengan teman-teman kerjanya, yang dapat memindahkan
mikroorganisme baik berupa bakteri, virus dan jamur dari satu orang ke orang lainnya.
Body Discomfort Map:
DEPAN BELAKANG
Keterangan:
Tanda pada gambar, area yang dirasakan:
Kesemutan = Pegal-pegal =
Baal = Nyeri =
KRITERIA TANGAN PERGELANGAN SIKUT BAHU LEHER PUNGGUNG TUNGKAI
SIKAP
KEKUATAN Menjepit > 1 kg
Menggengam > 5 kg
Beban > 5 kg Beban > 5 kg Dengan beban Menangani beban >
10 kg
Pedal kaki yang
> 10 kg
LAMA Jepitan/Genggaman > 10 detik > 10 detik > 10 detik > 10 detik > 30%/8 jam
FREKWENSI > 30 manipulasi per menit > 2/menit > 2/menit > 2/menit > 2/menit
TOTAL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KESIMPULAN BRIEF SURVEY
Dari hasil pemeriksaaan brief survey, tidak didapatkan adanya kelainan anggota rangka dan
gerak pada pasien.
PEMERIKSAAN FISIS OKUPASI
1. Tanda Vital
a. Nadi : 80 x/ menit c. Tekanan Darah (duduk) : 120/90 mm Hg
b. Pernafasan : 16 x/ menit d. Suhu Badan : 36.7o C
2. Status Gizi
a. Tinggi Badan : 164 cm Berat Badan : 53 Kg
IMT = 20,65 kg/m2
b. Bentuk Badan Astenikus Atletikus Piknikus
3. Tingkat Kesadaran dan keadaan umum
Keterangan
a. Kesadaran : Compos Mentis
Kesadaran menurun
b. Tampak kesakitan : Tidak Ya
c. Berjalan ada gangguan : tidak Ya
4. Kelenjar Getah Bening Jumlah, Ukuran,
Perlekatan, Konsistensi
a. Leher : Normal Tidak Normal
b. Submandibula Normal Tidak Normal
c. Ketiak : Normal Tidak Normal
d. Inguinal Normal Tidak Normal
5. Mata mata kanan mata-kiri Ket
a. Persepsi Warna Normal Buta Warna
Parsial
Buta Warna Total
Normal Buta Warna Parsial
Buta Warna Total
b. Kelopak Mata Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
c. Konjungtiva Normal Hiperemis
Sekret
Pucat
Pterigium
Normal Hiperemis Sekret
Pucat Pterigium
d.Kesegarisan / gerak
bola mata
Normal Strabismus Normal Strabismus
e. Sklera Normal Ikterik Normal Ikterik
f. Lensa mata tidak
keruh
Keruh Tidak
keruh
Keruh Ket
Tampak benda asing
di daerah
g. Bulu Mata Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
h. Penglihatan 3
dimensi
Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
i. Visus mata Kanan >6/60 Kiri > 6/60 (Tidak ada Snellen chart)
6.Telinga Telinga kanan Telinga kiri
a. Daun Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
b. Liang Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
- Serumen Tidak
ada
Ada serumen
Menyumbat
(prop)
Tidak
ada
Ada serumen
Menyumbat (prop)
c. Membrana
Timpani
Intak Tidak intak
lainnya……
Intak Tidak intak
lainnya …..
d. Test berbisik Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
e. Test Garpu tala
Rinne
Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal (Tidak
dilakukan)
f. W
eber
(Tidak
dilakukan)
g. Swa
bach
(Tidak
dilakukan)
h. Lain – lain ……….
7. Hidung
a. Meatus Nasi Normal Tidak Normal
b. Septum Nasi Normal Deviasi ke ........
c. Konka Nasal Normal Udem lubang
hidung ........
d. Nyeri Ketok Sinus
maksilaris
Normal Nyeri tekan positif di
……..
e. Penciuman : normosmia
8. Gigi dan Gusi
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
9. Tenggorokan
a. Pharynx Normal
Hiperemis
Granulasi
b. Tonsil :
Ukuran
Kanan : To T1 T2
T3
Kiri : To T1 T2
T3
Normal
Hiperemis
Normal
Hiperemis
c. Palatum Normal Tidak
Normal
d. Lain- lain
10. Leher
Keterangan
a. Gerakan leher Normal Terbatas
b. Kelenjar Thyroid Normal Tidak Normal
c. Pulsasi Carotis Normal Bruit
d. Tekanan Vena Jugularis Normal Tidak Normal
e. Trachea Normal Deviasi
f. Lain-lain : …..
11. Dada
Keterangan
a. Bentuk Simetris Asimetris
b. Mammae Normal Tidak Normal
c. Lain – lain
12. Paru- Paru dan Jantung
Keterangan
a. Palpasi Normal Tidak Normal
Kanan Kiri
b. Perkusi Sonor Redup
Hipersonor
Sonor Redup
Hipersonor
Iktus Kordis :
Normal
Tidak Normal , sebutkan
.............
Batas Jantung :
Normal
Tidak Normal ,
sebutkan ………
c. Auskultasi : - bunyi
napas
Vesikular
Bronchovesikular
Vesikular
Bronchovesikular
- Bunyi Napas
tambahan
Ronkhi Wheezing Ronkhi Wheezing
- Bunyi
Jantung
Normal Tidak
Normal
Sebutkan ....
13. Abdomen
a. Inspeksi Normal Tidak Normal
b. Perkusi Timpani Redup
c. Auskultasi: Bising
Usus Normal Tidak Normal
d. Hati Normal Teraba…….jbpx
……jbac
e. Limpa Normal Teraba shoeffne …..
f. Ginjal
Kanan : Normal
Tidak
Normal
Kiri : Normal
Tidak Normal
g. Ballotement
Kanan : Normal
Tidak
Normal
Kiri : Normal
Tidak Normal
h. Nyeri costo vertebrae
Kanan : Normal
Tidak
Normal
Kiri : Normal
Tidak Normal
14. Genitourinaria Tidak
diperiksa
a. Kandung Kemih Normal Tidak Normal
b. Anus/Rektum/Perianal Normal Tidak
Normal ............
c Genitalia Eksternal Normal Tidak Normal
d. Prostat (khusus Pria) Normal Tidak Normal
Kanan Kiri
15a.Tulang/Sendi Ekstremitas Atas
- Gerakan Normal Tidak
normal
Normal Tidak
normal
- Tulang Normal Tidak
normal
Normal Tidak
normal
- Sensibilitas Baik
Tidak baik
Baik
Tidak baik
- Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5
- Vaskularisasi Baik
Tidak baik
Baik
Tidak baik
- Kelainan kuku jari Tidak ada Ada Tidak ada Ada
Kanan Kiri
15b.Tulang/Sendi Ekstremitas
Bawah
- Gerakan Normal tidak
normal
Normal Tidak
normal
- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/ 5
- Tulang Normal Tidak
normal
Normal Tidak
normal
- Sensibilitas Baik Tidak
baik
Baik Tidak
baik
- Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Vaskularisasi Baik Tidak
baik
Baik Tidak
baik
- Kelainan kuku jari Tidak ada Ada Tidak ada Ada
15c. Otot Motorik
1. Trofi
Normal
Tidak
Normal
Normal
Tidak
Normal
2. Tonus
Normal
Tidak
Normal
Normal
Tidak
Normal
3. Kekuatan
(Fs motorik)
5/5/5/5 5/5/5/5 Gerakan abnormal :
Tidak ada
Tic Ataxia
Lainnya ..
15d. Refleks Kanan Kiri
a. Refleks Fisiologis
patella,
lai
nnya
Normal
Tidak
Normal
Normal
Tidak
Normal
b Refleks Patologis: Babinsky
lainnya
Negatif Positif Negatif Positif
16. Kulit
a. Kulit Normal Tidak
Normal
b. Selaput Lendir Normal Tidak
Normal
c. Kuku Normal Tidak Normal
RESUME KELAINAN YANG DIDAPAT
Pasien datang ke PKM perawatan Ratu Agung dengan keluhan gatal di sela - sela kedua jari kaki
yang semakin memberat sejak 1 tahun yang lalu. Menurut pasien gatal dirasakan hilang timbul. Gatal
kurang dirasa jika pasien sedang mencuci mobil dan kaki dalam keadaan basah dan terbuka. Namun
gatal semakin hebat jika pasien mencuci mobil menggunakan sepatu boot. Sehingga pasien lebih
memilih bertelanjang kaki dalam mencuci mobil. Gatal juga dirasakan bertambah jika kaki dalam
keadaan kering. Jika timbul gatal pasien tidak tahan untuk menggaruk. Awalnya gatal hanya dirasakan
sedikit dan bermula pada salah satu sela jari kaki. Lama kelamaan gatal hampir dirasakan diseluruh
sela jari kaki dan juga menyebar ke lutut.
Pasien juga mengeluhkan timbul bercak kemerahan kira-kira sebesar biji jagung pada sela antara jari
kedua kakinya. Bercak kemerahan ini terasa sedikit gatal dan semakin lama semakin meluas. 1
minggu kemudian, pada sela jari tersebut mulai tampak bercak putih yang bersisik yang awalnya juga
berukuran kira-kira sebesar biji jagung. Bercak putih ini menjadi semakin tebal dan meluas setelah
beberapa hari dan terasa semakin gatal dan agak lembek terutama bila basah. Pasien sudah sering
mengobati penyakitnya dengan obat kalpanax. Menurut pasien, gatalnya agak berkurang jika
memakai obat tersebut, namun kemudian kembali lagi. 1 minggu terakhir ini, keluhan pasien menjadi
semakin berat, sehingga pasien memutuskan berobat ke PKM Ratu Agung.
Status Lokalis :
Lokasi : interdigiti 3,4,5 pedis dekstra
sinistra
Tampak plak berwarna putih dan
skuama halus di atas kulit yang
eritematosa dengan maserasi, ukuran
numular, jumlah multipel, berbatas
tegas
Lokasi : cruris dekstra
Tampak makula eritematosa dengan
skuama halus diatasnya dengan
central healing, tepi lesi aktif, ukuran
plakat, jumlah multipel berbatas tegas
Pada pemeriksaan fisik didapatkan :
Status Lokalis :
Lokasi : interdigiti 3,4,5 pedis dekstra sinistra
Tampak plak berwarna putih dan skuama halus di atas kulit yang eritematosa dengan maserasi,
ukuran numular, jumlah multipel, berbatas tegas
Lokasi : cruris dekstra
Tampak makula eritematosa dengan skuama halus diatasnya dengan central healing, tepi lesi aktif,
ukuran plakat, jumlah multipel berbatas tegas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan KOH
Dari hasil pemeriksaan kerokan kulit disela jari dengan KOH, didapatkan
gambaran hifa bersekat yang mengarah pada gambaran mikosis superfisialis,
salah satunya yaitu tinea pedis interdigitalis
HASIL BODY MAP
HASIL BRIEF SURVEY
DIAGNOSIS KERJA
- Tinea pedis interdigitalis dekstra sinistra et tinea cruris dekstra
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
- Candidiasis
DIAGNOSIS OKUPASI
LANGKAH DIAGNOSIS KESATU DIAGNOSIS
KEDUA
DIAGNOSIS
KETIGA
1. DIAGNOSIS
KLINIS
Dasar diagnosis
(Anamnesis, pem.fisik,
pem. Penunjang, body
map, brief survey)
Tinea pedis interdigitalis dekstra sinistra et
tinea cruris dekstra
2. Pajanan Di tempat
kerja
Fisik Air
Kimia
Biologi Tanah, kotoran mobil
Ergonomy (sesuai brief
survey)
Psikososial
3. Evidence based
(sebutkan secara
teoritis) pajanan di
tempat kerja yang
menyebabkan
diagnosis klinis di
langkah 1
Dasar teorinya apa?
Tinea pedis merupakan infeksi dermatofita
pada kaki terutama mengenai sela jari dan
telapak kaki sedangkan yang terdapat pada
bagian dorsal pedis dianggap sebagai tinea
korporis. Keadaan lembab dan hangat pada
sela jari kaki karena bersepatu dan berkaos
kaki disertai daerah tropis yang lembab
mengakibatkan pertumbuhan jamur makin
subur. Efek ini lebih nyata pada sela jari
kaki keempat dan kelima, dan lokasi ini
paling sering terkena.
Keadaan basah dan hangat dalam sepatu
memainkan peran penting dalam
pertumbuhan jamur. Selain itu
hiperhidrosis, akrosianosis dan maserasi
sela jari merupakan faktor predisposisi
timbulnya infeksi jamur pada kulit. Jamur
penyebab ada di mana-mana dan sporanya
tetap patogenik selama berbulan-bulan di
lingkungan sekitar manusia seperti sepatu,
kolam renang, gedung olahraga, kamar
mandi, tanah dan karpet. Pada tampilan
klinis, di antara jari IV dan V terlihat fisura
yang dilingkari sisik halus dan tipis.
Kelainan ini dapat meluas ke bawah jari
(subdigital) dan juga ke sela jari yang lain.
Oleh karena daerah ini lembab, maka sering
terdapat maserasi. Aspek klinis maserasi
berupa kulit putih dan rapuh. Bila bagian
kulit yang mati ini dibersihkan, maka akan
terlihat kulit baru, yang pada umumnya
juga telah diserang oleh jamur. Jika
perspirasi berlebihan (memakai sepatu
karet/boot, mobil yang terlalu panas) maka
inflamasi akut akan terjadi sehingga pasien
terasa sangat gatal. Bentuk klinis ini dapat
berlangsung bertahun-tahun dengan
menimbulkan sedikit keluhan sama sekali..
4. Apa pajanan cukup
menimbulkan
gejala klinik
ya
Masa kerja 3 tahun
Jumlah jam terpajan per
hari
10 jam
Pemakaian APD Tidak ada
Konsentrasi pajanan
Lainnya....
5. Apa ada faktor
individu yang
berpengaruh
terhadap timbulnya
diagnosis klinis?
bila ada sebutkan
Ada
- pasien tidak pernah menggunakan APD
seperti sandal saat mencuci mobil
- Kaki pasien selalu terendam air dan tanah
becek saat mencuci mobil
6. Apa terpajan
bahaya potensial
yang sama spt di
langkah 3 di luar
tempat kerja? Bila
ada sebutkan
Tidak ada
7. Diagnosis Okupasi Tinea
KATEGORI KESEHATAN
a. Kesehatan baik
b. Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkan
c. Kemampuan fisik terbatas untuk pekerjaan tertentu
d. Tidak fit dan tidak aman untuk semua pekerjaan
PROGNOSIS
Prognosis Diagnosis kesatu Diagnosis kedua Diagnosis ketiga
Klinik : Ad vitam Bonam
Ad sanationam Dubia ad bonam
Ad functionam Dubia ad bonam
okupasi Dubia ad bonam
PERMASALAHAN PASIEN DAN RENCANA PENATALAKSANAAN
No Jenis permasalahan
(diagnosis klinis, bahaya
potensial
tersering/terbanyak, high
risk pada
brief survey)
Rencana Tindakan (materi &
metoda)
Tatalaksana medikamentosa,
non medika mentosa (nutrisi,
olahraga ,
konseling dan OKUPASI)
Target
waktu
Hasil yang
diharapkan
keterangan
Tinea pedis interdigitalis
dekstra sinistra et tinea
cruris dekstra
Medikamentosa :
- griseofulvin tab 1 x 500 mg
- miconazole cream 2x1
- Cetirizine tab 1 x 1
Nonmedikamentosa :
- higienisitas diri
-Menjelaskan kepada pasien
tentang penyakit ini adalah
2
minggu
Keluhan
kulit akibat
jamur
berkurang
penyakit yang disebabkan
oleh jamur.
Memberi tahu pasien untuk
menggunakan obat secara
teratur dan
tidak menghentikan
pengobatan tanpa seizin
dokter,
Segera ganti pakaian yang
basah setelah mencuci mobil
dengan pakaian yang bersih
dan kering
Menganjurkan pasien untuk
memakai pakaian yang
menyerap keringat.
Pasien juga disarankan
untuk tidak berjalan dan
bekerja dengan
bertelanjang kaki dan
berbagi pakaian dengan
orang lain
Pasien juga disarankan
untuk menghindari
berjalan telanjang kaki dan
berbagi pakaian dengan
orang lain
Kontrol segera kedokter atau
puskesmas
Konseling :