Top Banner
Studi Kasus KEDOKTERAN OKUPASI Oleh Budiman Ade Satria (H1AP09010) Novita Harfariza (H1AP09035) Pembimbing Klinik dr. RA Yeni Warningsih Kepaniteraan Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu 2015
30

kedokteran okupasi pematang

Jan 16, 2016

Download

Documents

nb
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: kedokteran okupasi pematang

Studi Kasus

KEDOKTERAN OKUPASI

Oleh

Budiman Ade Satria (H1AP09010)

Novita Harfariza (H1AP09035)

Pembimbing Klinik

dr. RA Yeni Warningsih

Kepaniteraan Kedokteran Komunitas

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Bengkulu

2015

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BENGKULU

2015

Page 2: kedokteran okupasi pematang

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : PKM Perawatan Ratu Agung

No Berkas :

No Rekam Medis :

Data Administrasi

Tanggal 11 Februari 2015 diisi oleh Nama : Budiman Ade Satria (H1AP09010)

Novita Harfariza (H1AP09035)

Pasien Keterangan

Nama Tn. Anggi

Umur / Tgl. lahir 20 tahun / 27 September 1994

Alamat Simpang Tugu Hiu Kelurahan

Pematang Gubernur Kota Bengkulu

Jenis kelamin Laki-laki

Kedudukan dalam keluarga Anak

Agama Islam

Pendidikan SMK

Pekerjaan Pencuci Mobil Nama Perusahaan : Cucian Bersama

Industri jenis : Cucian Mobil

Status perkawinan Lajang

Kedatangan yang ke 1 Pasien datang sendiri

Telah diobati sebelumnya Belum

Alergi obat Tidak

Sistem pembayaran BPJS

Data Pelayanan

ANAMNESIS (dilakukan secara autoanamnesis)

A. Alasan kedatangan/keluhan utama

Gatal di sela - sela kedua jari kaki yang semakin memberat sejak 1 tahun yang lalu

B. Keluhan lain/tambahan

-

C. Riwayat perjalanan penyakit sekarang

Pasien datang ke PKM perawatan Ratu Agung dengan keluhan gatal di sela - sela kedua jari kaki yang

semakin memberat sejak 1 tahun yang lalu. Menurut pasien gatal dirasakan hilang timbul. Gatal kurang dirasa

jika pasien sedang mencuci mobil dan kaki dalam keadaan basah dan terbuka. Namun gatal semakin hebat jika

Page 3: kedokteran okupasi pematang

pasien mencuci mobil menggunakan sepatu boot. Sehingga pasien lebih memilih bertelanjang kaki dalam

mencuci mobil. Gatal juga dirasakan bertambah jika kaki dalam keadaan kering. Jika timbul gatal pasien tidak

tahan untuk menggaruk. Awalnya gatal hanya dirasakan sedikit dan bermula pada salah satu sela jari kaki.

Lama kelamaan gatal hampir dirasakan diseluruh sela jari kaki dan juga menyebar ke lutut. Pasien

mengatakan dirinya adalah seorang tukang cuci mobil yang setiap hari selalu berkontak dengan air. Pasien

juga mengeluhkan timbul bercak kemerahan kira-kira sebesar biji jagung pada sela antara jari kedua kakinya.

Bercak kemerahan ini terasa sedikit gatal dan semakin lama semakin meluas. 1 minggu kemudian, pada sela

jari tersebut mulai tampak bercak putih yang bersisik yang awalnya juga berukuran kira-kira sebesar biji

jagung. Bercak putih ini menjadi semakin tebal dan meluas setelah beberapa hari dan terasa semakin gatal dan

agak lembek terutama bila basah. Pasien sudah sering mengobati penyakitnya dengan obat kalpanax. Menurut

pasien, gatalnya agak berkurang jika memakai obat tersebut, namun kemudian kembali lagi. 1 minggu terakhir

ini, keluhan pasien menjadi semakin berat, sehingga pasien memutuskan berobat ke PKM Ratu Agung.

D. Riwayat penyakit keluarga

Tidak ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit yang sama dengan pasien

Diabetes melitus (-)

Hipertensi (-)

Alergi obat dan/atau makanan (-)

Penyakit jantung atau paru (-)

E. Riwayat penyakit dahulu

Pasien belum pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya,

Asma (-)

Alergi obat dan/atau makanan (-)

Riwayat Hipertensi (-)

Riwayat Asam urat (-)

ANAMNESIS OKUPASI

1. Jenis pekerjaan

Jenis

pekerjaan

Bahan/material

yang digunakan

Tempat kerja

(perusahaan)

Masa kerja

(dalam bulan/tahun)

Page 4: kedokteran okupasi pematang

Pencuci

mobil

Air dan detergen - Cucian mobil 3 tahun

2. Uraian tugas/pekerjaan

Pasien bekerja mulai pukul 09.00 WIB hingga jam 16.00 WIB. Pasien biasanya mencuci 5 – 10 mobil dalam

sehari. Awalnya, setelah mobil yang ingin dicuci datang, pasien langsung memerintahkan sopir mobil untuk

meletakkan mobil tersebut di tempat khusus untuk mencuci. Pasien lalu mempersiapkan alat-alat untuk

mencuci, seperti ember, sikat dan kain pencuci (kanebo). Air yang digunakan untuk mencuci berasal dari air

sumur dan air ledeng. Air tersebut ditampung dalam bak khusus untuk penampung air. Kemudian air dalam

tampungan tersebut dihubungkan lagi dengan sebuah selang air, yang mana selang tersebut nantinya berfungsi

sebagai alat utama dalam mencuci, yakni untuk menyemprotkan air, dengan tekanan semprotan yang bisa

diatur. Pasien juga mengisi air dalam ember untuk dicampur dengan detergen pencuci.

Sebelum mencuci mobil, pasien mengganti pakaian. Biasanya pasien menggunakan kaos dan celana pendek.

Terkadang pasien hanya menggunakan celana pendek saja. Pasien juga jarang menggunakan alas kaki.

Pertama pasien menyemprot mobil yang akan dibersihkan dengan air. Pasien membersihkan ban mobil

terlebih dahulu. Pasien menggunakan sikat dan deterjen yang dicampur dengan air dalam ember. Setelah ban

bersih, pasien kemudian membersihkan bagian mobil yang lain. Saat akan membersihkan bagian bawah

mobil, pasien turun ke dalam ruangan kecil di lantai. Pasien membersihkan dengan cara menyemprotkan

mobil dengan air terlebih dahulu. Kemudian baru disikat dan dicuci menggunakan air detergen. Saat

membersihkan bagian bawah mobil, pasien tidak menggunakan alas kaki. Kaki pasien terendam tanah becek.

Setelah semua bagian mobil dirasakan bersih, pasien meminta pemilik mobil untuk membawa mobil ke

tempat pengeringan. Pasien lalu membasuh tubuh dengan air di penampungan. Kemudian mengelap badan

menggunakan handuk yang digunakan secara bersama dengan pegawai lain. Pasien lalu mengganti pakainnya

yang basah dengan yang kering.

Setelah berganti pakainan pasien mengelap mobil hingga kering. Pasien juga menyedot debu menggunakan

alat penyedot dan menggosok ban menggunakan kit. Lama waktu yang dibutuhkan pasien mencuci mobil

tergantung dari besar-kecilnya mobil dan juga tingkat kekotoran mobil. Rata-rata waktu yang diperlukan

berkisar 30 menit sampai satu jam.

Page 5: kedokteran okupasi pematang

3. Bahaya potensial

Page 6: kedokteran okupasi pematang

Urutan kegiatan

Bahaya Potensial Gangguan

kesehatan yang

mungkin

Risiko kecelakaan

kerjaFisik Kimia Bio Ergo Psiko

Menyiapkan

peralatan untuk

mencuci

Air -Detergen

pencuci

-Mikosis

superfisialis

- Dermatitis

kontak alergi

dan iritan

-

Jatuh saat menyiapkan

alat-alat, anggota

badan pasien menjadi

basah dan lembab

Mencuci mobil - air - Oli

- Bensin

- detergen

Mikosis

superfisialis

Dermatitis

kontak alergi

dan iritan

Terkena air dalam

waktu yang lama,

terkena tumpahan

bensin dan oli mobil

Mengelap dan

mengeringkan

mobil sesudah

selesai dicuci

- Kanebo Mikosis

superfisialis

4. Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami

Berdasarkan analisis kami terhadap pekerjaan pasien, didapatkan beberapa hubungan antara pekerjaan pasien

dan penyakitnya, yaitu :

- Pasien bekerja dengan menggunakan air, yang merupakan faktor resiko utama penyebab penyakit kulitnya.

- Pasien di dalam pekerjaannya selalu berkontak terus menerus dengan air.

- Pasien juga berkontak dengan tanah becek dalam pekerjaannya.

- Pasien tidak memakai alat pelindung diri saat bekerja, sehingga badan pasien, terutama kaki terus menerus

dalam keadaan basah dan lembab.

- Pasien bergantian memakai handuk yang sama dengan teman-teman kerjanya, yang dapat memindahkan

mikroorganisme baik berupa bakteri, virus dan jamur dari satu orang ke orang lainnya.

Page 7: kedokteran okupasi pematang

Body Discomfort Map:

DEPAN BELAKANG

Keterangan:

Tanda pada gambar, area yang dirasakan:

Kesemutan = Pegal-pegal =

Baal = Nyeri =

Page 8: kedokteran okupasi pematang

KRITERIA TANGAN PERGELANGAN SIKUT BAHU LEHER PUNGGUNG TUNGKAI

SIKAP

KEKUATAN Menjepit > 1 kg

Menggengam > 5 kg

Beban > 5 kg Beban > 5 kg Dengan beban Menangani beban >

10 kg

Pedal kaki yang

> 10 kg

LAMA Jepitan/Genggaman > 10 detik > 10 detik > 10 detik > 10 detik > 30%/8 jam

FREKWENSI > 30 manipulasi per menit > 2/menit > 2/menit > 2/menit > 2/menit

TOTAL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 9: kedokteran okupasi pematang

KESIMPULAN BRIEF SURVEY

Dari hasil pemeriksaaan brief survey, tidak didapatkan adanya kelainan anggota rangka dan

gerak pada pasien.

Page 10: kedokteran okupasi pematang

PEMERIKSAAN FISIS OKUPASI

1. Tanda Vital

a. Nadi : 80 x/ menit c. Tekanan Darah (duduk) : 120/90 mm Hg

b. Pernafasan : 16 x/ menit d. Suhu Badan : 36.7o C

2. Status Gizi

a. Tinggi Badan : 164 cm Berat Badan : 53 Kg

IMT = 20,65 kg/m2

b. Bentuk Badan Astenikus Atletikus Piknikus

3. Tingkat Kesadaran dan keadaan umum

Keterangan

a. Kesadaran : Compos Mentis

Kesadaran menurun

b. Tampak kesakitan : Tidak Ya

c. Berjalan ada gangguan : tidak Ya

4. Kelenjar Getah Bening Jumlah, Ukuran,

Perlekatan, Konsistensi

a. Leher : Normal Tidak Normal

b. Submandibula Normal Tidak Normal

c. Ketiak : Normal Tidak Normal

d. Inguinal Normal Tidak Normal

5. Mata mata kanan mata-kiri Ket

a. Persepsi Warna Normal Buta Warna

Parsial

Buta Warna Total

Normal Buta Warna Parsial

Buta Warna Total

b. Kelopak Mata Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

c. Konjungtiva Normal Hiperemis

Sekret

Pucat

Pterigium

Normal Hiperemis Sekret

Pucat Pterigium

d.Kesegarisan / gerak

bola mata

Normal Strabismus Normal Strabismus

e. Sklera Normal Ikterik Normal Ikterik

Page 11: kedokteran okupasi pematang

f. Lensa mata tidak

keruh

Keruh Tidak

keruh

Keruh Ket

Tampak benda asing

di daerah

g. Bulu Mata Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

h. Penglihatan 3

dimensi

Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

i. Visus mata Kanan >6/60 Kiri > 6/60 (Tidak ada Snellen chart)

6.Telinga Telinga kanan Telinga kiri

a. Daun Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

b. Liang Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

- Serumen Tidak

ada

Ada serumen

Menyumbat

(prop)

Tidak

ada

Ada serumen

Menyumbat (prop)

c. Membrana

Timpani

Intak Tidak intak

lainnya……

Intak Tidak intak

lainnya …..

d. Test berbisik Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

e. Test Garpu tala

Rinne

Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal (Tidak

dilakukan)

f. W

eber

(Tidak

dilakukan)

g. Swa

bach

(Tidak

dilakukan)

h. Lain – lain ……….

7. Hidung

a. Meatus Nasi Normal Tidak Normal

b. Septum Nasi Normal Deviasi ke ........

c. Konka Nasal Normal Udem lubang

hidung ........

d. Nyeri Ketok Sinus

maksilaris

Normal Nyeri tekan positif di

……..

e. Penciuman : normosmia

Page 12: kedokteran okupasi pematang

8. Gigi dan Gusi

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

9. Tenggorokan

a. Pharynx Normal

Hiperemis

Granulasi

b. Tonsil :

Ukuran

Kanan : To T1 T2

T3

Kiri : To T1 T2

T3

Normal

Hiperemis

Normal

Hiperemis

c. Palatum Normal Tidak

Normal

d. Lain- lain

10. Leher

Keterangan

a. Gerakan leher Normal Terbatas

b. Kelenjar Thyroid Normal Tidak Normal

c. Pulsasi Carotis Normal Bruit

d. Tekanan Vena Jugularis Normal Tidak Normal

e. Trachea Normal Deviasi

f. Lain-lain : …..

11. Dada

Keterangan

a. Bentuk Simetris Asimetris

b. Mammae Normal Tidak Normal

c. Lain – lain

12. Paru- Paru dan Jantung

Keterangan

a. Palpasi Normal Tidak Normal

Kanan Kiri

Page 13: kedokteran okupasi pematang

b. Perkusi Sonor Redup

Hipersonor

Sonor Redup

Hipersonor

Iktus Kordis :

Normal

Tidak Normal , sebutkan

.............

Batas Jantung :

Normal

Tidak Normal ,

sebutkan ………

c. Auskultasi : - bunyi

napas

Vesikular

Bronchovesikular

Vesikular

Bronchovesikular

- Bunyi Napas

tambahan

Ronkhi Wheezing Ronkhi Wheezing

- Bunyi

Jantung

Normal Tidak

Normal

Sebutkan ....

13. Abdomen

a. Inspeksi Normal Tidak Normal

b. Perkusi Timpani Redup

c. Auskultasi: Bising

Usus Normal Tidak Normal

d. Hati Normal Teraba…….jbpx

……jbac

e. Limpa Normal Teraba shoeffne …..

f. Ginjal

Kanan : Normal

Tidak

Normal

Kiri : Normal

Tidak Normal

g. Ballotement

Kanan : Normal

Tidak

Normal

Kiri : Normal

Tidak Normal

h. Nyeri costo vertebrae

Kanan : Normal

Tidak

Normal

Kiri : Normal

Tidak Normal

Page 14: kedokteran okupasi pematang

14. Genitourinaria Tidak

diperiksa

a. Kandung Kemih Normal Tidak Normal

b. Anus/Rektum/Perianal Normal Tidak

Normal ............

c Genitalia Eksternal Normal Tidak Normal

d. Prostat (khusus Pria) Normal Tidak Normal

Kanan Kiri

15a.Tulang/Sendi Ekstremitas Atas

- Gerakan Normal Tidak

normal

Normal Tidak

normal

- Tulang Normal Tidak

normal

Normal Tidak

normal

- Sensibilitas Baik

Tidak baik

Baik

Tidak baik

- Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada

- Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada

- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5

- Vaskularisasi Baik

Tidak baik

Baik

Tidak baik

- Kelainan kuku jari Tidak ada Ada Tidak ada Ada

Kanan Kiri

15b.Tulang/Sendi Ekstremitas

Bawah

- Gerakan Normal tidak

normal

Normal Tidak

normal

- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/ 5

- Tulang Normal Tidak

normal

Normal Tidak

normal

- Sensibilitas Baik Tidak

baik

Baik Tidak

baik

- Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada

Page 15: kedokteran okupasi pematang

- Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada

- Vaskularisasi Baik Tidak

baik

Baik Tidak

baik

- Kelainan kuku jari Tidak ada Ada Tidak ada Ada

15c. Otot Motorik

1. Trofi

Normal

Tidak

Normal

Normal

Tidak

Normal

2. Tonus

Normal

Tidak

Normal

Normal

Tidak

Normal

3. Kekuatan

(Fs motorik)

5/5/5/5 5/5/5/5 Gerakan abnormal :

Tidak ada

Tic Ataxia

Lainnya ..

15d. Refleks Kanan Kiri

a. Refleks Fisiologis

patella,

lai

nnya

Normal

Tidak

Normal

Normal

Tidak

Normal

b Refleks Patologis: Babinsky

lainnya

Negatif Positif Negatif Positif

16. Kulit

a. Kulit Normal Tidak

Normal

b. Selaput Lendir Normal Tidak

Normal

c. Kuku Normal Tidak Normal

Page 16: kedokteran okupasi pematang

RESUME KELAINAN YANG DIDAPAT

Pasien datang ke PKM perawatan Ratu Agung dengan keluhan gatal di sela - sela kedua jari kaki

yang semakin memberat sejak 1 tahun yang lalu. Menurut pasien gatal dirasakan hilang timbul. Gatal

kurang dirasa jika pasien sedang mencuci mobil dan kaki dalam keadaan basah dan terbuka. Namun

gatal semakin hebat jika pasien mencuci mobil menggunakan sepatu boot. Sehingga pasien lebih

memilih bertelanjang kaki dalam mencuci mobil. Gatal juga dirasakan bertambah jika kaki dalam

keadaan kering. Jika timbul gatal pasien tidak tahan untuk menggaruk. Awalnya gatal hanya dirasakan

sedikit dan bermula pada salah satu sela jari kaki. Lama kelamaan gatal hampir dirasakan diseluruh

sela jari kaki dan juga menyebar ke lutut.

Pasien juga mengeluhkan timbul bercak kemerahan kira-kira sebesar biji jagung pada sela antara jari

kedua kakinya. Bercak kemerahan ini terasa sedikit gatal dan semakin lama semakin meluas. 1

minggu kemudian, pada sela jari tersebut mulai tampak bercak putih yang bersisik yang awalnya juga

berukuran kira-kira sebesar biji jagung. Bercak putih ini menjadi semakin tebal dan meluas setelah

beberapa hari dan terasa semakin gatal dan agak lembek terutama bila basah. Pasien sudah sering

mengobati penyakitnya dengan obat kalpanax. Menurut pasien, gatalnya agak berkurang jika

memakai obat tersebut, namun kemudian kembali lagi. 1 minggu terakhir ini, keluhan pasien menjadi

semakin berat, sehingga pasien memutuskan berobat ke PKM Ratu Agung.

Status Lokalis :

Lokasi : interdigiti 3,4,5 pedis dekstra

sinistra

Tampak plak berwarna putih dan

skuama halus di atas kulit yang

eritematosa dengan maserasi, ukuran

numular, jumlah multipel, berbatas

tegas

Lokasi : cruris dekstra

Tampak makula eritematosa dengan

skuama halus diatasnya dengan

central healing, tepi lesi aktif, ukuran

plakat, jumlah multipel berbatas tegas

Page 17: kedokteran okupasi pematang

Pada pemeriksaan fisik didapatkan :

Status Lokalis :

Lokasi : interdigiti 3,4,5 pedis dekstra sinistra

Tampak plak berwarna putih dan skuama halus di atas kulit yang eritematosa dengan maserasi,

ukuran numular, jumlah multipel, berbatas tegas

Lokasi : cruris dekstra

Tampak makula eritematosa dengan skuama halus diatasnya dengan central healing, tepi lesi aktif,

ukuran plakat, jumlah multipel berbatas tegas

PEMERIKSAAN PENUNJANG

- Pemeriksaan KOH

Dari hasil pemeriksaan kerokan kulit disela jari dengan KOH, didapatkan

gambaran hifa bersekat yang mengarah pada gambaran mikosis superfisialis,

salah satunya yaitu tinea pedis interdigitalis

HASIL BODY MAP

HASIL BRIEF SURVEY

DIAGNOSIS KERJA

- Tinea pedis interdigitalis dekstra sinistra et tinea cruris dekstra

DIAGNOSIS DIFERENSIAL

- Candidiasis

DIAGNOSIS OKUPASI

LANGKAH DIAGNOSIS KESATU DIAGNOSIS

KEDUA

DIAGNOSIS

KETIGA

1. DIAGNOSIS

KLINIS

Dasar diagnosis

(Anamnesis, pem.fisik,

pem. Penunjang, body

map, brief survey)

Tinea pedis interdigitalis dekstra sinistra et

tinea cruris dekstra

2. Pajanan Di tempat

kerja

Page 18: kedokteran okupasi pematang

Fisik Air

Kimia

Biologi Tanah, kotoran mobil

Ergonomy (sesuai brief

survey)

Psikososial

3. Evidence based

(sebutkan secara

teoritis) pajanan di

tempat kerja yang

menyebabkan

diagnosis klinis di

langkah 1

Dasar teorinya apa?

Tinea pedis merupakan infeksi dermatofita

pada kaki terutama mengenai sela jari dan

telapak kaki sedangkan yang terdapat pada

bagian dorsal pedis dianggap sebagai tinea

korporis. Keadaan lembab dan hangat pada

sela jari kaki karena bersepatu dan berkaos

kaki disertai daerah tropis yang lembab

mengakibatkan pertumbuhan jamur makin

subur. Efek ini lebih nyata pada sela jari

kaki keempat dan kelima, dan lokasi ini

paling sering terkena.

Keadaan basah dan hangat dalam sepatu

memainkan peran penting dalam

pertumbuhan jamur. Selain itu

hiperhidrosis, akrosianosis dan maserasi

sela jari merupakan faktor predisposisi

timbulnya infeksi jamur pada kulit. Jamur

penyebab ada di mana-mana dan sporanya

tetap patogenik selama berbulan-bulan di

lingkungan sekitar manusia seperti sepatu,

kolam renang, gedung olahraga, kamar

mandi, tanah dan karpet. Pada tampilan

klinis, di antara jari IV dan V terlihat fisura

yang dilingkari sisik halus dan tipis.

Kelainan ini dapat meluas ke bawah jari

(subdigital) dan juga ke sela jari yang lain.

Oleh karena daerah ini lembab, maka sering

terdapat maserasi. Aspek klinis maserasi

berupa kulit putih dan rapuh. Bila bagian

kulit yang mati ini dibersihkan, maka akan

Page 19: kedokteran okupasi pematang

terlihat kulit baru, yang pada umumnya

juga telah diserang oleh jamur. Jika

perspirasi berlebihan (memakai sepatu

karet/boot, mobil yang terlalu panas) maka

inflamasi akut akan terjadi sehingga pasien

terasa sangat gatal. Bentuk klinis ini dapat

berlangsung bertahun-tahun dengan

menimbulkan sedikit keluhan sama sekali..

4. Apa pajanan cukup

menimbulkan

gejala klinik

ya

Masa kerja 3 tahun

Jumlah jam terpajan per

hari

10 jam

Pemakaian APD Tidak ada

Konsentrasi pajanan

Lainnya....

5. Apa ada faktor

individu yang

berpengaruh

terhadap timbulnya

diagnosis klinis?

bila ada sebutkan

Ada

- pasien tidak pernah menggunakan APD

seperti sandal saat mencuci mobil

- Kaki pasien selalu terendam air dan tanah

becek saat mencuci mobil

6. Apa terpajan

bahaya potensial

yang sama spt di

langkah 3 di luar

tempat kerja? Bila

ada sebutkan

Tidak ada

7. Diagnosis Okupasi Tinea

KATEGORI KESEHATAN

a. Kesehatan baik

b. Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkan

c. Kemampuan fisik terbatas untuk pekerjaan tertentu

Page 20: kedokteran okupasi pematang

d. Tidak fit dan tidak aman untuk semua pekerjaan

PROGNOSIS

Prognosis Diagnosis kesatu Diagnosis kedua Diagnosis ketiga

Klinik : Ad vitam Bonam

Ad sanationam Dubia ad bonam

Ad functionam Dubia ad bonam

okupasi Dubia ad bonam

PERMASALAHAN PASIEN DAN RENCANA PENATALAKSANAAN

No Jenis permasalahan

(diagnosis klinis, bahaya

potensial

tersering/terbanyak, high

risk pada

brief survey)

Rencana Tindakan (materi &

metoda)

Tatalaksana medikamentosa,

non medika mentosa (nutrisi,

olahraga ,

konseling dan OKUPASI)

Target

waktu

Hasil yang

diharapkan

keterangan

Tinea pedis interdigitalis

dekstra sinistra et tinea

cruris dekstra

Medikamentosa :

- griseofulvin tab 1 x 500 mg

- miconazole cream 2x1

- Cetirizine tab 1 x 1

Nonmedikamentosa :

- higienisitas diri

-Menjelaskan kepada pasien

tentang penyakit ini adalah

2

minggu

Keluhan

kulit akibat

jamur

berkurang

Page 21: kedokteran okupasi pematang

penyakit yang disebabkan

oleh jamur.

Memberi tahu pasien untuk

menggunakan obat secara

teratur dan

tidak menghentikan

pengobatan tanpa seizin

dokter,

Segera ganti pakaian yang

basah setelah mencuci mobil

dengan pakaian yang bersih

dan kering

Menganjurkan pasien untuk

memakai pakaian yang

menyerap keringat.

Pasien juga disarankan

untuk tidak berjalan dan

bekerja dengan

bertelanjang kaki dan

berbagi pakaian dengan

orang lain

Pasien juga disarankan

untuk menghindari

berjalan telanjang kaki dan

berbagi pakaian dengan

orang lain

Kontrol segera kedokter atau

puskesmas

Konseling :

Page 22: kedokteran okupasi pematang