Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan salah satu upaya mewujudkan Indonesia berbudaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam menghadapi era perdagangan bebas. Hal ini diupayakan agar pembangunan sejalan dengan agenda pemerintahan diantaranya peningkatan kualitas hidup manusia, produktivitas dan daya saing, kemandirian ekonomi dan revolusi karakter bangsa. Tantangan besar yang dihadapi di sektor kerja adalah sumber daya manusia. Untuk itu dibutuhkan suatu usaha nyata guna meningkatkan kualitas SDM dalam rangka mendorong terlaksananya perlindungan K3 yang efektif dan efisien, meningkatkan upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan produktivitas. Di sisi lain persyaratan K3 juga dilakukan dalam rangka memenuhi tuntutan negara-negara maju khususnya negara yang menjadi representasi masyarakat internasional terhadap persyaratan suatu produk barang atu jasa, diantaranya harus memilki mutu yang baik, aman dipergunakan, ramah lingkungan, dan memenuhi 1
48

KEDOK OKUPASI bakunasE

Dec 11, 2015

Download

Documents

Lina Fone

KO
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KEDOK OKUPASI bakunasE

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penerapan sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan

salah satu upaya mewujudkan Indonesia berbudaya Kesehatan dan Keselamatan

Kerja dalam menghadapi era perdagangan bebas. Hal ini diupayakan agar

pembangunan sejalan dengan agenda pemerintahan diantaranya peningkatan

kualitas hidup manusia, produktivitas dan daya saing, kemandirian ekonomi dan

revolusi karakter bangsa. Tantangan besar yang dihadapi di sektor kerja adalah

sumber daya manusia. Untuk itu dibutuhkan suatu usaha nyata guna

meningkatkan kualitas SDM dalam rangka mendorong terlaksananya

perlindungan K3 yang efektif dan efisien, meningkatkan upaya pencegahan

kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta menciptakan tempat kerja yang aman,

nyaman dan produktivitas.

Di sisi lain persyaratan K3 juga dilakukan dalam rangka memenuhi tuntutan

negara-negara maju khususnya negara yang menjadi representasi masyarakat

internasional terhadap persyaratan suatu produk barang atu jasa, diantaranya harus

memilki mutu yang baik, aman dipergunakan, ramah lingkungan, dan memenuhi

standar internasional tertentu seperti sistem manajemen mutu, manajemen

lingkungan dan manajemen K3 serta standar-standar lainnya.

Dinas Kebersihan dan Pertamanan merupakan salah satu pelaksana fungsi dan

tugas urusan pemerintahan daerah berdsarkan azas otonomi dan tugas pembantuan

di bidang Kebersihan dan Pertamanan. Pegawai kebersihan dan pertamanan kota

merupakan pelaksana lapangan yang langsung bertugas untuk menangani suatu

masalah maupun tetap menjaga kebersihan dan keindahan suatu wilayah kerja.

Dalam melaksanakan tugasnya, para pegawai Kebersihan dan Pertamanan tidak

terlepas dari adanya suatu resiko kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini

berhubungan dengan situasi dan keadaan dimana para pegawai selalu dihadapkan

dengan masalah sampah yang dari hari ke hari semakin bertambah jumlahnya.

1

Page 2: KEDOK OKUPASI bakunasE

Minimnya kesadaran penggunaan alat pelindung diri merupakan salah satu

masalah yang perlu diperrhatikan terkait kesehatan yang dapat menimbulkan

adanya penyakit akibat kerja dan keselamatan kerja para pegawai kebersihan dan

pertamanan Kota Kupang.

Berdasarkan uraian dan data-data di atas maka tim penulis ingin mencoba

mengidentifikasi dan menganalisis faktor resiko yang berhubungan dengan

kesehatan dan keselamatan kerja para pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan

Kota Kupang, dampak buruk pekerjaan terhadap kesehatan mereka, serta

penganan yang tepat untuk pencegahan dampak buruk dari pekerjaan mereka.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana profil Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Kupang?

2. Bagaimana proses pengambilan dan pengangkutan sampah yang dilakukan

para pegawai keberihan dan pertamanan kota Kupang?

3. Apa saja risiko bahaya yang mungkin terjadi dari pekerjaan para Pegawai

Kebersihan dan Pertamanan Kota Kupang?

4. Bagaimana status kesehatan Pegawai Kebersihan dan Pertamanan Kota

Kupang?

5. Bagaimana mencegah serta menanggulangi bahaya kecelakaan kerja yang

mungkin terjadi pada Pegawai Kebersihan dan Pertamanan Kota Kupang?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui profil Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Kupang .

2. Mengetahui proses atau alur kerja dilakukan para para pegawai keberihan

dan pertamanan kota Kupang

3. Mengetahui risiko bahaya yang mungkin terjadi dari pekerjaan para para

pegawai keberihan dan pertamanan kota Kupang

4. Mengetahui status kesehatan para para pegawai keberihan dan pertamanan

Kota Kupang

2

Page 3: KEDOK OKUPASI bakunasE

5. Mengetahui bagaimana cara mencegah serta menanggulangi bahaya

kecelakaan kerja yang mungkin terjadi pada para pegawai keberihan dan

Pertamanan Kota Kupang

1.4 Manfaat

1. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan penulis tentang kesehatan dan keselamatan kerja

terutama di bidang formal.

2. Bagi Tenaga Kesehatanan

Sebagai bahan masukan agar memperhatikan sistem kesehatan dan

keselamatan kerja pegawai kebersihan dan pertamanan di setiap wilayah

kerja pegawai kebersihan dan pertamanan kota Kupang.

3. Bagi Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Kupang

Memberikan informasi dan edukasi kepada Dinas Kebersihan

dan Pertamanan Kota Kupang yang menaungi para pekerja

mengenai pentingnya penerapan sistem Kesehatan dan

Keselamatan Kerja.

Memberikan informasi untuk memperketat penggunaan APD

bagi pegawai kebersihan dan pertamanan

4. Bagi pegawai kebersihan dan pertamanan:

Memberikan informasi kepada para pegawai mengenai

pentingnya penggunaan APD pada saat bekerja.

Meningkatkan kesadaarn petugas untuk menggunakan APD

pada saat bekerja

3

Page 4: KEDOK OKUPASI bakunasE

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sampah

Menurut WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak

dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia

dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2007). Banyak sampah organik

masih mungkin digunakan kembali/ pendaurulangan (re-using), walaupun

akhirnya akan tetap merupakan bahan/ material yang tidak dapat digunakan

kembali (Dainur, 1995). Sampah dalam ilmu kesehatan lingkungan sebenarnya

hanya sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak digunakan, tidak

dipakai, tidak disenangi, atau harus dibuang, sedemikian rupa sehingga tidak

sampai mengganggu kelangsungan hidup. Dari segi ini dapat disimpulkan bahwa

yang dimaksud dengan sampah ialah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai,

disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan

yang dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi yang bukan

biologis (karena human waste tidak termasuk didalamnya) dan umumnya bersifat

padat (karena air bekas tidak termasuk didalamnya).

2.1.1 Jenis dan Karakteristik Sampah

1. Jenis Sampah

Pada prinsipnya sampah dibagi menjadi sampah padat, sampah cair dan

sampah dalam bentuk gas (fume, smoke). Sampah padat dapat dibagi menjadi

beberapa jenis yaitu :

4

Page 5: KEDOK OKUPASI bakunasE

1) Berdasarkan zat kimia yang terkandung didalamnya

a) Sampah anorganik misalnya : logam-logam, pecahan gelas, dan

plastik

b) Sampah Organik misalnya : sisa makanan, sisa pembungkus dan

sebagainya

2) Berdasarkan dapat tidaknya dibakar

a) Mudah terbakar misalnya : kertas, plastik, kain, kayu.

b) Tidak mudah terbakar misalnya : kaleng, besi, gelas.

3) Berdasarkan dapat tidaknya membusuk

a) Mudah membusuk misalnya : sisa makanan, potongan daging.

b) Sukar membusuk misalnya : plastik, kaleng, kaca.

2. Karakteristik Sampah

1) Garbage yaitu jenis sampah yang terdiri dari sisa-sisa potongan hewan

atau sayuran dari hasil pengolahan yang sebagian besar terdiri dari zat-zat

yang mudah membusuk, lembab, dan mengandung sejumlah air bebas.

2) Rubbish terdiri dari sampah yang dapat terbakar atau yang tidak dapat

terbakar yang berasal dari rumah-rumah, pusat-pusat perdagangan, kantor-

kantor, tapi yang tidak termasuk garbage.

3) Ashes (Abu) yaitu sisa-sisa pembakaran dari zat-zat yang mudah terbakar

baik dirumah, dikantor, industri.

4) Street Sweeping (Sampah Jalanan) berasal dari pembersihan jalan dan

trotoar baik dengan tenaga manusia maupun dengan tenaga mesin yang

terdiri dari kertas-kertas, daun-daunan.

5

Page 6: KEDOK OKUPASI bakunasE

5) Dead Animal (Bangkai Binatang) yaitu bangkai-bangkai yang mati karena

alam, penyakit atau kecelakaan.

6) Houshold Refuse yaitu sampah yang terdiri dari rubbish, garbage, ashes,

yang berasal dari perumahan.

7) Abandonded Vehicles (Bangkai Kendaraan) yaitu bangkai- bangkai mobil,

truk, kereta api.

8) Sampah Industri terdiri dari sampah padat yang berasal dari industri-

industri, pengolahan hasil bumi.

9) Demolition Wastes yaitu sampah yang berasal dari pembongkaran gedung.

10) Construction Wastes yaitu sampah yang berasal dari sisa pembangunan,

perbaikan dan pembaharuan gedung-gedung.

11) Sewage Solid terdiri dari benda-benda kasar yang umumnya zat organik

hasil saringan pada pintu masuk suatu pusat pengelolahan air buangan.

12) Sampah khusus yaitu sampah yang memerlukan penanganan khusus

misalnya kaleng-kaleng cat, zat radiokatif.

3. Sumber-Sumber Sampah

Sampah yang ada di permukaan bumi ini dapat berasal dari beberapa

sumber berikut :

1) Pemukiman penduduk Sampah di suatu pemukiman biasanya

dihasilkan oleh satu atau beberapa keluarga yang tinggal dalam

suatu bangunan atau asrama yang terdapat di desa atau di kota.

Jenis sampah yang dihasilkan biasanya sisa makanan dan bahan

sisa proses pengolahan makanan atau sampah basah (garbage),

6

Page 7: KEDOK OKUPASI bakunasE

sampah kering (rubbsih), perabotan rumah tangga, abu atau sisa

tumbuhan kebun.

2) Tempat umum dan tempat perdagangan

Tempat umum adalah tempat yang memungkinkan banyak orang

berkumpul dan melakukan kegiatan termasuk juga tempat

perdagangan. Jenis sampah yang dihasilkan dari tempat semacam

itu dapat berupa sisa-sisa makanan (garbage), sampah kering, abu,

sisa bangunan, sampah khusus, dan terkadang sampah berbahaya.

3) Sarana layanan masyarakat milik pemerintah Sarana layanan

masyarakat yang dimaksud disini, antara lain, tempat hiburan dan

umum, jalan umum, tempat parkir, tempat layanan kesehatan

(misalnya rumah sakit dan puskesmas), kompleks militer, gedung

pertemuan, pantai empat berlibur, dan sarana pemerintah lain.

Tempat tersebut biasanya menghasilkan sampah khusus dan

sampah kering.

4) Industri berat dan ringan

Dalam pengertian ini termasuk industri makanan dan minuman,

industri kayu, industri kimia, industri logam dan tempat

pengolahan air kotor dan air minum,dan kegiatan industri lainnya,

baik yang sifatnya distributif atau memproses bahan mentah saja.

Sampah yang dihasilkan dari tempat ini biasanya sampah basah,

sampah kering, sisa-sisa bangunan, sampah khusus dan sampah

berbahaya.

7

Page 8: KEDOK OKUPASI bakunasE

5) Pertanian

Sampah dihasilkan dari tanaman dan binatang. Lokasi pertanian

seperti kebun, ladang ataupun sawah menghasilkan sampah berupa

bahan-bahan makanan yang telah membusuk, sampah pertanian,

pupuk, maupun bahan pembasmi serangga tanaman.

4. Pengelolaan Sampah padat

Ada beberapa tahapan di dalam pengelolaan sampah padat yang baik,

diantaranya :

1) Tahap pengumpulan dan penyimpanan di tempat sumber

Sampah yang ada dilokasi sumber (kantor, rumah tangga, hotel dan

sebagainya) ditempatkan dalam tempat penyimpanan sementara,

dalam hal ini tempat sampah. Sampah basah dan sampah kering

sebaiknya dikumpulkan dalam tempat yang terpisah untuk

memudahkan pemusnahannya. Adapun tempat penyimpanan

sementara (tempat sampah) yang digunakan harus memenuhi

persyaratan berikut berikut ini :

a) Konstruksi harus kuat dan tidak mudah bocor

b) Memiliki tutup dan mudah dibuka tanpa mengotori tangan

c) Ukuran sesuai sehingga mudah diangkut oleh satu orang.

Dari tempat penyimpanan ini, sampah dikumpulkan

kemudian dimasukkan ke dalam dipo (rumah sampah). Dipo ini

berbentuk bak besar yang digunakan untuk menampung sampah

rumah tangga. Pengelolaanya dapat diserahkan pada pihak

8

Page 9: KEDOK OKUPASI bakunasE

pemerintah. Untuk membangun suatu dipo, ada bebarapa

persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya :

a) Dibangun di atas permukaan tanah dengan

ketinggian bangunan setinggi kendaraan pengangkut

sampah.

b) Memiliki dua pintu, pintu masuk dan pintu untuk

mengambil sampah

c) Memiliki lubang ventilasi yang tertutup kawat halus

untuk mencegah lalat dan binatang lain masuk ke

dalam dipo.

d) Ada kran air untuk membersihkan

e) Tidak menjadi tempat tinggal atau sarang lalat atau

tikus.

f) Mudah dijangkau masyarakat

Pengumpulan sampah dapat dilakukan dengan dua metode :

1. Sistem duet : tempat sampah kering dan tempat sampah

basah

2. Sistem trio : tempat sampah basah, sampah kering dan

tidak mudah terbakar.

9

Page 10: KEDOK OKUPASI bakunasE

2) Tahap Pengangkutan

Dari dipo sampah diangkut ke tempat pembuangan akhir atau

pemusnahan sampah dengan mempergunakan truk pengangkut

sampah yang disediakan oleh Dinas Kebersihan Kota.

3) Tahap pemusnahan

Di dalam tahap pemusnahan sampah ini, terdapat beberapa metode

yang dapat digunakan, antara lain :

a) Sanitary Landfill Sanitary landfill adalah sistem

pemusnahan yang paling baik. Dalam metode ini,

pemusnahan sampah dilakukan dengan cara menimbun

sampah dengan cara menimbun sampah dengan tanah yang

dilakukan selapis demi selapis. Dengan demikian, sampah

tidak berada di ruang terbuka dan tentunya tidak

menimbulkan bau atau menjadi sarang binatang pengerat.

Sanitary landfill yang baik harus memenuhi persyatatan

yaitu tersedia tempat yang luas, tersedia tanah untuk

menimbunnya, tersedia alat-alat besar. Semua jenis sampah

diangkut dan dibuang ke suatu tempat yang jauh dari lokasi

pemukiman. Ada 3 metode yang dapat digunakan dalam

menerapkan teknik sanitary landfill ini, yaitu:

1. Metode galian parit (trench method)

Sampah dibuang ke dalam galian parit yang

memanjang. Tanah bekas galian digunakan untuk

10

Page 11: KEDOK OKUPASI bakunasE

menutup parit tersebut. Sampah yang ditimbun dan

tanah penutup dipadatkan dan diratakan kembali.

Setelah satu parit terisi penuh, dibuat parit baru di

sebelah parit terdahulu.

2. Metode area

Sampah yang dibuang di atas tanah seperti pada

tanah rendah, rawa-rawa, atau pada lereng bukit

kemudian ditutup dengan lapisan tanah yang

diperoleh dari tempat tersebut.

3. Metode Ramp

Metode ramp merupakan teknik gabungan dari

kedua metode di atas. Prinsipnya adalah bahwa

penaburan lapisan tanah dilakukan setiap hari

dengan tebal lapisan sekitar 15 cm di atas tumpukan

sampah

b) Incenaration

Incenaration atau insinerasi merupakan suatu metode

pemusnahan sampah dengan cara membakar sampah secara

besar-besaran dengn menggunakan fasilitas pabrik. Manfaat

sistem ini, antara lain :

1. Volume sampah dapat diperkecil sampai

sepertiganya.

11

Page 12: KEDOK OKUPASI bakunasE

2. Tidak memerlukan ruang yang luas.

3. Panas yang dihasilkan dapat dipakai sebagai sumber

uap.

4. Pengelolaan dapat dilakukan secara terpusat dengan

jadwal jam kerja yang dapat diatur sesuai dengan

kebutuhan.

c) Composting

Pemusnahan sampah dengan cara proses dekomposisi zat

organik oleh kuman-kuman pembusuk pada kondisi

tertentu. Proses ini menghasilkan bahan berupa kompos

atau pupuk hijau.

d) Hog Feeding

Pemberian sejenis garbage kepada hewan ternak (misalnya:

babi). Perlu diingat bahwa sampah basah harus diolah lebih

dahulu (dimasak atau direbus) untuk mencegah penularan

penyakit cacing dan trichinosis.

e) Discharge to sewers

Sampah dihaluskan kemudian dimasukkan ke dalam sistem

pembuangan air limbah. Metode ini dapat efektif asalkan

sistem pembuangan air limbah memang baik.

f) Dumping

Sampah dibuang atau diletakkan begitu saja di tanah

lapangan, jurang atau tempat sampah.

12

Page 13: KEDOK OKUPASI bakunasE

g) Dumping in water

Sampah dibuang ke dalam air sungai atau laut. Akibatnya,

terjadi pencemaran pada air dan pendangkalan yang dapat

menimbulkan bahaya banjir.

h) Individual Incenaration

Pembakaran sampah secara perorangan ini biasa dilakukan

oleh penduduk terutama di daerah pedesaaan.

i) Recycling

Pengolahan kembali bagian-bagian dari sampah yang masih

dapat dipakai atau di daur ulang. Contoh bagian sampah

yang dapat di daur ulang, antara lain plastik, kaleng, gelas,

besi, dan sebagainya.

j) Reduction

Metode ini digunakan dengan cara menghancurkan sampah

(biasanya dari jenis garbage) sampai ke bentuk yang lebih

kecil, kemudian di olah untuk menghasilkan lemak.

k) Salvaging

Pemanfaatan sampah yang dipakai kembali misalnya kertas

bekas. Bahayanya adalah bahwa metode ini dapat

menularkan penyakit

2.2 Petugas Pengelola Sampah

Petugas pengelola sampah adalah orang yang melakukan pekerjaan pengumpulan,

pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material

13

Page 14: KEDOK OKUPASI bakunasE

sampah. Material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya

dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau

keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya

alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif

dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.

2.3 Alat Pelindung Diri

Alat pelindung diri adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai

kebutuhan untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekeliling.

Dalam menyediakan perlindungan terhadap bahaya, prioritas pertama seorang

majikan adalah melindungi pekerjanya secara keseluruhan ketimbang secara

individu. Penggunaan alat pelindung diri hanya dipandang perlu jika metode-

metode perlindungan yang lebih luas ternyata tidak praktis dan tidak terjangkau.

Penggunaan alat pelindung diri yang sesuai akan mengurangi kemungkinan

kecelakaan ataupun penyakit akibat kerja. Jenis-jenis alat pelindung diri yang

aman bagi pekerja adalah :

a. Pakaian kerja Pakaian kerja jenis celana ; hindarkan bagian kaki yang

terlalu panjang, bagian bawah yang terlalu lebar atau terlipat keluar akan

mengurangi pergerakan dan mudah terkait atau jatuh. Pakaian kerja jenis

baju sedapat mungkin tidak boleh terlalu longgar.

b. Pemakaian sarung tangan Sarung tangan sangat membantu pada

pengerjaan agar terhindar dari kecelakaan maupun penyakit akibat kerja.

14

Page 15: KEDOK OKUPASI bakunasE

c. Pemakaian sepatu kerja Pemakaian sepatu kerja sebagai pengaman kaki

harus diperhatikan terutama pemilihan bahan sepatu di daerah kerja yang

cocok dengan kondisi kerja, sepatu bengkel dengan pengaman, sepatu

laboratorium ataupun sepatu untuk kerja di lapangan. Semua hal tersebut

di atas terutama mengamankan kaki dari benda jatuh atau tergelincir pada

waktu kerja.

d. Pemakaian masker Pemakaian masker untuk melindungi pernafasan dari

gas tertentu

15

Page 16: KEDOK OKUPASI bakunasE

BAB III

LAPORAN KEGIATAN

A. Jenis Kegiatan

Jenis Pekerjaan : Pegawai Kebersihan dan Pertamanan Kota Kupang

Kegiatan : Mangangkat sampah

B. Profil Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat

Nama Usaha kegiatan : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Kupang

Alamat : Kota Kupang

Bidang Usaha : Pengangkutan Sampah

Nama Kepala :

Berdiri :

Lokasi tempat kerja:

1. Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Kupang

2. Tempat Pembuangan Sampah

3. Penghijauan

Jumlah anggota yang diikuti : 6 orang

Jam kerja anggota : dimulai pukul 05.00 pagi -selesai

Nomor Telepon kantor :

C. Proses kegiatan

Aktivitas pengumpulan sampah yang dimaksud adalah kegiatan dari proses

pengumpulan atau pengambilan sampah dari berbagai sumbernya dan proses

pengangkutannya.

Adapun proses kegiatan yang dilakukan oleh pegawai kebersihan dan

pertamanan adalah :

16

Page 17: KEDOK OKUPASI bakunasE

1. Kegiatan Apel Pagi

Kegiatan apel pagi merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti

oleh setiap pegawai kebersihan dan pertamanan kota Kupang. Di dalam

apel pagi tersebut dipimpin oleh kepala dinas kebersihan dan pertamanan

kota Kupang.

Adapun hal-hal yang biasa dibahas adalah

mengenai kinerja kerja dan masukan dari masyarakat terkait hasil

kerja dari para pegawai kebersihan dan pertamanan kota Kupang.

Selain itu para pegawai juga wajib melakukan absen harian di pagi

hari pada saat apel pagi.

Saat apel pagi juga dibahas mengenai kehadiran sesuai dengan

rute kerja masing-masing.

Apabila didapatkan salah satu pegawai yang bertugas mengangkat

sampah pada rute yang panajang tidak hadir, maka pada saat itu

juga kepala dinas kebersihan dan pertamanan kota Kupang akan

mengatur kembali keanggotaan dari setiap rute perjalanan

mengangkut sampah.

Selanjutnya kegiatan apel pagi biasanya ditutup dengan doa

bersama.

2. Turun ke Lokasi

Setelah apel pagi, setiap pegawai langsung bergabung dengan

timnya masing-masing sesuai dengan pembagian rute (baik rute

panjang maupun pendek) untuk segera menyisir setiap tempat

pembuangan sampah.

Dalam tim tersebut terdiri dari 6 sampai 7 orang untuk rute panjang

sdangkan untuk rute pendek kenggotaan tim biasanya terdiri dari <

6 orang.

17

Page 18: KEDOK OKUPASI bakunasE

Saat turun ke lokasi, setiap tim menggunakan alat transportasi

berupa 1 buah truk. Sebagian pegawai menggunakan motor

pribadi.

Untuk setiap kali perjalanan, BBM yang dibutuhkan telah

ditanggung dari pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota

Kupang. Sedangkan bagi yang menggunakan kendaraan pribadi

BBM ditanggung sendiri

3. Pengumpulan Sampah

Pengumpulan sampah yang dimaksud adalah kegiatan dari proses

pengambilan sampah dari berbagai sumbernya dan proses

pengangkutannya. Alat yang digunakan dalam proses pengumpulan

sampah ini adalah sekop, sapu lidi dan karung.

Dalam proses pengumpulan sampah ini ditemukan:

Setiap pegawai tidak menggunakan APD dalam mengangkat

sampah padahal telah dibagikan kepada setiap pegawai setiap

tahunnya, berupa: masker (terbuat dari kain), sarung tangan

(terbuat dari kain) dan sepatu boot serta pakaian seragam.hanya

satu atau dua orang dari para pegawai yang menggunakan APD.

Jenis sampah yang diangkut merupakan sampah campuran.

Sampah tidak dipisahkan baik sampah basah dan sampah kering.

Umunya sampah yang diangkut merupakan sampah rumah tangga

dari warga di sekitar lokasi/titik pembuangan sampah.

Salah satu dari pegawai bertugas mengumpulkan sampah kertas

dan plastik. Sampah ini nantinya akan dikumpulkan dan ditimbang

serta dijual. Hasil dari penjualan tersebut, dijadikan sebagai uang

kas kelompok yang akan dibagikan setiap akhir bulan. Pegawai

yang bertugas ini sekaligus berperan sebagai bendahara dalam tim.

4. Pembuangan Sampah

Pada proses ini biasanya hanya dilakukan oleh satu pegawai yaitu

sopir. Sampah yang telah dikumpulkan akan dibawa menuju tempat

pembuangan akhir yakni di Alak.

18

Page 19: KEDOK OKUPASI bakunasE

5. Pembersihan taman kota

Kegiatan pembersihan taman kota terutama dilakukan di lokasi

penghijauan. Para pegawai bertugas membersihkan dan menata keindahan

taman kota dengan mencabut dan memotong rumput, merapikan

pepohonan dan bunga-bunga yang telah ditanam.

Alur Kegiatan

19

Setelah apel bersama, para pegawai langsung turun ke tempat atau setiap ttiik/lokasi pengumpulan sampah bersama tim masing-masing

Mulai proses pengumpulan sampah ( menyisir setiap lokasi/ titik pembuangan sampah dan mengumpulkan sampah)

Istirahat

Bagan 2. 1. Alur Kegiatan

Selesai

Sejak jam 05.00 pagi, para pegawai diwajibkan sudah berada di kantor Walikota Kupang untuk apel pagi bersama Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Kupang

Pembuangan sampah pada Tempat Pembuangan Akhir di Alak

Pada sore hari mulai pukul 15.00 WITA berkumpul di lokasi penghijauan Penfui untuk melakukan kerja bakti bersama

Page 20: KEDOK OKUPASI bakunasE

Dokumentasi Alur Pengangkutan sampah.

20

Page 21: KEDOK OKUPASI bakunasE

21

Page 22: KEDOK OKUPASI bakunasE

22

Page 23: KEDOK OKUPASI bakunasE

23

Page 24: KEDOK OKUPASI bakunasE

D. Identifikasi Tenaga Kerja dan Status Kesehatan Tenaga Kerja

Berikut ini status kesehatan dari pegawai Kebersihan dan Pertamanan

Kota Kupang

Tabel 2.1. Identifikasi Tenaga Kerja dan Status Kesehatan Tenaga Kerja

No Nama Tanda Vital

Keluhan Pemeriksaan Fisik

Diagnosis

1. Tn.Wens Kopong(55tahun)Lama kerja : tahun

TD : 120/80 mmhgN=88 x/mRR=18 x/m

Kaki tangan sering keram dan pergelangan tangan sering kesemutan sampai sering terasa kebas terutama bila sedang mengendarai motorNyeri ulu hati. Riwayat kebiasaan:Pasien adalha seorang perokok. Setiap harinya pasien sudah sering menghabiskan rokok sebanyak 2 bungkus rokok per hari semenjak menjadi pegaawai kebersihan dan pertamanan kota Kupang. Namun pasien sudah mulai merokok sejak muda.

Mata :kedudukan bola mata simetris, ptosis (-), nistagmus (-), tanda radang (-), anemis (-/-), ikterik THT : Otorhea (-), nyeri tekan tragus (-), deviasi septum nasi (-), rhinorhea (-) Gangguan Penghidu (-), bibir kering warna merah kehitaman, gigi geligi normal, lidah di tengah, tonsil hiperemis (-)Pulmo :Inspeksi : pergerakan dada simetrisPalpasi : Vocal fremitus D=SPerkusi : Sonor di seluruh paru-paruAuskultasi : Ves +/+, Wh -/-, Rh -/-Cor : S1S2 tunggal, gallop (-), murmur (-)Abdomen : datar, supel, bising usus (+), nyeri tekan epigastrium (+), hepar/lien tidak teraba, perkusi timpani selurh regio abdomen.Ekstremitas :

1.Gastritis 2. Perokok Berat

24

Page 25: KEDOK OKUPASI bakunasE

Deformitas (-), udem (-), kuku tampak sangat kotor.Kulit : kulit tangan keras dan tebal, scar -

2. Tn.Nimrat ( tahun)Lama kerja : tahun

TD : 120/70mmhgN=80 x/mRR=18 x/m

Kaki tanganjuga sering keram dan pergelangan tangan sering kesemutan sampai sering terasa kebas terutama bila sedang mengendarai motorNyeri ulu hati. Riwayat kebiasaan:Pasien adalha seorang perokok. Setiap harinya pasien sudah sering menghabiskan rokok sebanyak 2 bungkus rokok per hari semenjak menjadi pegaawai kebersihan dan pertamanan kota Kupang. Namun pasien sudah mulai merokok sejak muda.

Mata :kedudukan bola mata simetris, ptosis (-), nistagmus (-), tanda radang (-), anemis (-/-), ikterik THT : Otorhea (-), nyeri tekan tragus (-), deviasi septum nasi (-), rhinorhea (-) Gangguan Penghidu (-), bibir kering warna merah kehitaman, gigi geligi normal, lidah di tengah, tonsil hiperemis (-)Pulmo :Inspeksi : pergerakan dada simetrisPalpasi : Vocal fremitus D=SPerkusi : Sonor di seluruh paru-paruAuskultasi : Ves +/+, Wh -/-, Rh -/-Cor : S1S2 tunggal, gallop (-), murmur (-)Abdomen : datar, supel, bising usus (+), nyeri tekan epigastrium (+), hepar/lien tidak teraba, perkusi timpani selurh regio abdomen.Ekstremitas :Deformitas (-), udem (-), kuku tampak sangat kotor.Kulit : kulit tangan keras dan tebal, scar -

1.Gastritis 2. Perokok Berat

3

4

Lodofikus Meomanu Lama kerja : 25 tahun

25

Page 26: KEDOK OKUPASI bakunasE

BAB III

DISKUSI DAN PEMBAHASAN

A. Profil Lingkungan Kerja

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Kupang merupakan

Misi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Kupang adalah:\

1. Meningkatkan kualitas SDM dan manajemen pelayanan di bidang

kebersihan dan keindahan

2. Menumbuhkan dan mengembangkan partisipasi masyarakat di

bidang kebersihan dan keindahan

26

Page 27: KEDOK OKUPASI bakunasE

3. Meningkatkan peran serta dunia usaha dalam pengelolahan

kebersihan dan pertamanan

4. Meningkatkan prasarana dan sarana kebersihan dan pertamanan

B. Proses Kegiatan

a. Apel Pagi

b. Turun ke Lokasi

c. Mengambil dan mengangkut sampah

d. Membuang sampah

e. Membersihkan taman kota

C. Gambaran Situasi Lingkungan Kerja

27

Page 28: KEDOK OKUPASI bakunasE

Tabel 2.2. Bahaya Potensial

Urutan Proses Kerja

Bahaya Potensial Gangguan Kesehatan yang Mungkin Terjadi

Fisik Biologi Ergonomi Psikologi

Mengumpulkan sampah

1.Resiko luka akibat terkena benda tajam 2. resiko gangguan saluran pernapasan akibat partikel debu saat mengangkat sampah3. resiko terkena penyakit kulit akibat terpapar/ terkontaminasi sampah yang bersifat iritan.4. resiko diare akibat tidak adanya kebiasan mencuci tangan 5. resiko cacingan akibat kebersihan

1.penyakit infeksi seperti: gangguan sal,pernapasan (ISPA), cacingan dan diare2.Luka lecet

28

Page 29: KEDOK OKUPASI bakunasE

kkuku yang tidak diperhatikan6. resiko terkena gigitan nyamuk dan binatang lain seperti kalajenking, ular, dll

Membuang sampahPembersihan taman kota

D. Status Kesehatan Pekerja

Dari hasil wawancara, identifikasi pekerjaan dan risiko yang dapat

ditimbulkan serta pemeriksaan fisik yang dilakukan, maka dapat diperoleh

penyakit terbanyak yang sering diderita dan dikeluhkan, berupa :

1. Sydrom Dyspepsia

Sindrom dyspepsia didefinisikan sebagai kumpulan gejala yang terdiri dari

nyeri atau rasa tidak nyaman di epigastrium, mual, muntah, kembung,

cepat kenyang, rasa perut penuh, sendawa atau rasa panas yang menjalar di

dada. Dyspepsia biasanya diderita sudah beberapa minggu yang sifatnya

hilang timbul atau terus menerus. Dyspepsia disebabkan oleh : Menelan

udara (aerofagi),Regurgitasi asam lambung, iritasi lambung (Gastritis),

dapat juga disebabkan oleh gangguan gerakan saluran cerna dan stress

psikologis. Pada buruh dyspepsia yang timbul disebabkan oleh sering

menunda makann dan mendahulukan pekerjaan karena jadwal kapal yang

tidak menentu, kadang membuat mereka menunggu terlalu lama

dipelabuhan dan menunda makan. 2,3

29

Page 30: KEDOK OKUPASI bakunasE

Pengobatan dyspepsia yang utama adalah dengan mengatur diet. Makanan

yang diberikan berupa diit lambung, harus lembek, mudah dicerna, tidak

merangsang dan kemungkinan dapat menetralisir asam lambung. Diet

lambung yaitu makan dalam porsi kecil namun sering. Obat yang

diberikan berupa Antasida, Antikolinergik, Antagonis reseptor H2 dan

golongan PPI yang bisa diberikan berdasarkan resep dokter.

Untuk mencegah dyspepsia pada buruh semakin parah maka disarankan

agar makan tepat waktu, hindari makanan berlemak tinggi, makanan yang

dapat menimbulkan gas (minuman bersoda), makanan pedis, mengandung

alkohol dan caffeine serta dapat mengelola stress yang dimiliki.

Disaranakan agar membawa bekal sehingga apabila ada perubahan jadwal

kapal, buruh dapat makan.

2. Luka Lecet

Luka adalah kerusakan kontinuitas jaringan atau kulit, mukosa membran

dan tulang atau organ tubuh lain. Luka lecet atau vulnus ekskoriasi adalah

cedera pada permukaan epidermis akibat bersentuhan dengan benda

berpermukaan kasar atau runcing. Luka ini banyak dijumpai pada kejadian

traumatic seperti kecelakaan lalu lintas, terjatuh maupun benturan benda

tajam ataupun tumpul.

Luka lecet pada para pegawai diakibatkan karena pada saat proses

mengumpulkan sampah tidak diperhatikan dengan baik keberadan benda

tajam diantara tumpukan sampah lainnya, apalagi mereka melakukannya

dengan emnggunakan tangan kosong.

3. Cedera pada tubuh

Cedera pada tubuh yang dialami berupa cedera pada otot dan tulang

akibat penggunaan otot dan tulang salah pada proses kerja mulai dari

proses pengumpulan, pengangkutan sampah sampai pembuangan sampah.

Proses kerja yang salah juga dapat beresiko jatuh dan mengakibatkan

cedera kepala terutama saat dalam perjalanan menyisir lokasi.

4. . Mialgia

30

Page 31: KEDOK OKUPASI bakunasE

Mialgia merupakan rasa nyeri pada otot. Mialgia merupakan keluhan

umum yang sering dikeluhkan oleh pasien dewasa saat datang ke

pelayanan kesehatan. Dalam melakukan aktivitas sehari-hari kita tak luput

dari peranan otot yang berfungsi menggerakan tubuh, karena terus

menerus bekerja otot juga bisa mengalami kelelahan yang bisa

menimbulkan rasa nyeri. Adakalanya saat beraktifitas nyeri otot tidak

langsung dirasakan, namun ketika beberapa jam setelahnya barulah terasa

nyeri bahkan dapat menggangu istirahat.

Otot yang sakit berarti telah mengalami luka kecil atau microdamage

dalam serat otot dan jaringan ikat sehingga bila berlangsung lama bisa

menimbulkan peradangan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam

mengurangi nyeri otot antara lain istirahat, pemijatan, peregangan, aplikasi

krim oles anti nyeri otot, dan minum obat pereda nyeri.

Nyeri otot yang dialami oleh karyawan ABWS bisa disebabkan oleh

karena penggunaan otot yang berlebih yang dan waktu istirahat yang tidak

sebanding dengan penggunaan otot (overuse) .

5. ISPA

ISPA adalah infesksi saluran pernapasan akut yang melibatkan saluran

pernapsan bagian atas dan bawah. Seringnya para pegawai terpapar

dengan partikel debu dapat meningkatkan resiko terkenas ISPA.

6. Cepat lelah

Cepat lelah atau fatique adalah suatu rasa kelelahan yang oleh penderita

dikemukakan sebagai rasa lelah, capai, hilangnya semangat dan energi,

hilangnya ambisi atau keinginan dan vitalitas yang rendah. Sering disertai

dengan perasaan lemah badan dan keinginginan yang kuat untuk

beristirahat atau tidur. Fatique karena kerja berat merupakan suatu kondisi

yang normal. Fatique karena penyakit fisik biasanya kan berkurang dengan

istirahat atau tidur. Pasien umumnya akan merasa lebih segar setelah

beristirahat atau tidur.

7. Dermatitis

31

Page 32: KEDOK OKUPASI bakunasE

Dermatitis adalah peradangan kulit sebagai respon terhadap pengaruh

faktor eksogen (misalnya bahan kimia, fisik, mikroorganisme) dan atau

faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi

polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan

keluhan gatal. Dermatitis cenderung menjadi residif dan kronik. Dermatitis

kontak akibat kerja adalah dermatitis yang timbul akibat kontak dengan

bahan pada lingkungan pekerjaan dan tidak akan terjadi jika penderita

tidak melakukan pekerjaan tersebut.

Dermatitis ini dapat ini terjadi akibat pajanan terhadap bahan iritan yang

terlalu sering seperti sabun cuci piring dimana paling sering terjadi di

tangan. Kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh

bahan iritan melalui kerja kimiawi atau fisis. Bahan iritan merusak lapisan

tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan

mengubah dayaikat air kulit. Kebanyakan bahan iritan (toksin) nmerusak

membran lemak keratinosit, tetapi sebagian dapat menembus membran sel

dan merusak lisosom, mitokondria, atau komponen inti.

8. Jatuh akibat terpeleset

Jatuh akibat terpeleset terutama dalam posisi terduduk bisa sangat

membahayakan karena bisa mengalami cedera pada tulang ekor yang

berhubungan dengan saraf di tulang belakang. Tulang ekor (Os Coxygis)

merupakan salah satu tulang terkecil dalam tubuh, yang dapat menyebabkan

kesakitan yang luar biasa dan masalah kesehatan serius apabila mengalami cedera

saat terjatuh.

32

Page 33: KEDOK OKUPASI bakunasE

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

33

Page 34: KEDOK OKUPASI bakunasE

DAFTAR PUSTAKA

34