Top Banner
17

Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)

Jan 22, 2018

Download

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)
Page 2: Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)

UU dan PP Tidak Jamin Tani Sejahtera ● Undang Undang SBT nomor 12/1992, tentang Sistem

Budidaya Tanaman, yang mengatur sistem pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya alam nabati melalui upaya manusia yang dengan modal, teknologi, dan sumber daya lainnya menghasilkan barang guna memenuhi kebutuhan manusia secara lebih baik;

● Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2002 mendefinisikan konsep ketahanan pangan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah ataupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau.

Page 3: Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)

Kondisi Lapangan Tidak Menguntungkan ● Arus ekonomi pertanian dari Kota (Industri) ke Desa,

bukan sebaliknya;● Kebijakan tidak berhasil memberdayakan petani, namun

sebaliknya memberi ruang kepada industri (pertanian) monopoli untuk memperdayakan petani kecil,

● Indonesia dengan potensi pertanian yang besar, seharusnya mampu menghasilkan devisa, ironinya belum mampu swasembada;

● Pangan menjadi komoditas perdagangan, bukan sebagai produk penting untuk ketahanan pangan Nasional,

● Petani banyak kehilangan “hak kendali” terhadap pangan;● Kebebasan Petani untuk berkreasi tidak dijamin, malah

sebaliknya acap kali dihukum atas nama UU

Page 4: Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)

Kedaulatan Benih IndonesiaBelum Terjamin

Page 5: Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)

Benih Indonesia Tidak Berdaulat● 60 persen keberhasilan atau kegagalan

usaha tani ditentukan oleh benih. 40 % tergantung dari hal lainnya seperti irigasi, lahan, cuaca dan tata-kelolanya.

● 78 persen pasar benih di Indonesia dikuasai oleh perusahaan asing.

● 99,9 persen benih transgenik dikuasai oleh enam perusahaan multinasional.

Page 6: Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)

Industri Lemahkan Petani● Sejak tahun 1960an petani memelihara,

menanam dan menyumbangkan 1,9 juta jenis tanaman pada bank benih dunia, sementara industri hanya menyumbang 72.500 jenis saja. Khusus tanaman pangan, petani telah memuliakan 5000 tanaman pangan, sementara industri hanya 150 jenis saja (ETC Group, 2009).

Page 7: Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)

Open Source Seed for Food Freedom

Page 8: Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)

Gotong royong: Petani + Open-Source (1)

● Gotong royong adalah budaya pengembang software Open Source Software (OSS) dalam menyikapi “monopoli” yang membatasi kreativitas pengembang di sektor piranti lunak

● Komunitas pengembang Open-Source Software (OSS) manfaatkan tradisi gotong royong petani dari jaman purbakala,

● OSS yang dikembangkan komunitas sukses dan berdaya dalam menyediakan produk (Linux, Android) yang bebas, legal dengan biaya lebih rendah (Pemkot Pekalongan, Surabaya)

Page 9: Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)

Gotong royong: Petani + Open-Source (2)

● Gotong royong adalah akar budaya petani sejak adanya peradaban,

● Budaya gotong royong mampu melestarikan sampai sekarang, sistim tata kelola irigasi seperti SUBAK,

● Seperti terjadi pada software, kini giliran petani yang kehilangan “kedaulatan atas benih” dirampas oleh sistem monopoli dan UU SBT nomor 12/1992,

Page 10: Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)

BOS: Benih Open Source

● BOS = “Benih Open Source” (Open Source Seed) sediakan pilihan untuk petani: benih berlisensi bebas,

● BOS bebaskan benih selamanya, tidak lagi dapat dipatenkan oleh pihak ke-3,

● Merdeka: Petani memiliki akses terhadap benih unggul yang bebas biaya lisensi,

● Petani bebas memuliakan benih untuk tingkatkan daya saing, seraya dilindungi lisensi open source

Page 11: Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)

Open Source Seed Initiative

● Open Source Initiative Seed (OSSI) didirikan pada Mei 2012, oleh sekelompok pemulia tanaman publik, UMKM pemulia benih tanaman, dalam menciptakan kedaulatan benih.

● OSSI dibentuk untuk mengkokohkan inovasi dalam pemuliaan tanaman dengan menciptakan kerangka perizinan untuk pertukaran plasma nutfah yang akan melestarikan hak penggunaan benih berikut turunan selanjutnya.

● OSSI mengembangkan lisensi Open Source untuk plasma nutfah yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, seperti gerakan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka yang sukses berkembang melalui lisensi bebas.

Page 12: Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)
Page 13: Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)

BOS Kembalikan Kedaulatan Petani

Komunitas OSS Internasional Sediakan Benih Open-Source (BOS)

Page 14: Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)

Riset, Open-Source dan Subak

Kembangkan riset BOS (Benih Open Source) bersama ABGK (Akademisi, Bisnis, Government dan Komunitas Petani) dan bebaskan petani dari belenggu monopoli

Kembangkan budaya SUBAK untuk melestarikan infrastruktur irigasi secara berkesinambungan dan membina rasa kepemilikan

Page 15: Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)

Menuju Masyarakat Tani yang Sejahtera, Berdaulat, Mandiri

dan Berkepribadiant

Serikat Alumni Jerman

Open Source Powered by GudangLinux Indonesia

Page 16: Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)

Sistem SUBAK: “Tri Hita Karana”

The subak reflects the philosophical concept of Tri Hita Karana, which brings together the realms of the spirit, the human world and nature. This philosophy was born of the cultural exchange between Bali and India over the past 2,000 years and has shaped the landscape of Bali. The subak system of democratic and egalitarian farming practices has enabled the Balinese to become the most prolific rice growers in the archipelago despite the challenge of supporting a dense population.

(Endorsed by UNESCO 2012)

Page 17: Kedaulatan Pangan Melalui Benih Open Source (BOS)

Sistem SUBAK: “Tri Hita Karana”

● UNESCO akui dan tetapkan sistem Subak sebagai warisan budaya dunia pada 29 Juni 2012.

● Sistem SUBAK dipraktekkan (di Bali) dalam dunia pertanian mencerminkan demokrasi, egaliter (kebersamaan) dan gotong royong.

● Semangat yang sama juga menjiwai pemahaman meritrokrasi yang mendorong pengembang Open-source untuk menyumbangkan output terbaik secara berkesinambungan.