B. KECEPATAN RATA-RATA B.1. LATAR BELAKANG Untuk mengetahui kebutuhan waktu dan menentukan jadwal Bus Trans Metro, diperlukan data kecepatan rata-rata Bus Trans Metro. Untuk mengetahui berapa kecepatan rata-rata Bus Trans Metro jurusan AKAP – KULIM dalam satu siklus, maka diadakan survei ini. B.2. TEORI Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara survey lapangan, sedangkan data sekunder didapatkan dari instansi yang berwenang dalam penentuan kebijakan transportasi seperti Dinas Perhubungan dan Pemerintah Daerah. Jotin Khisty, B. Kent Lall (2003) menyatakan bahwa terdapat tiga parameter utama yang berhubungan dengan arus lalu lintas yang mana parameter-parameter tersebut saling berhubungan secara matematis satu dengan yang lainnya, yaitu : Kecepatan, dinyatakan dengan notasi V, didefinisikan sebagai suatu laju pergerakan, seperti jarak per satuan waktu, umumnya dalam mil/jam (mph) atau kilometer/jam. Volume, dinyatakan dengan Q, didefinisikan sebagai jumlah sebenarnya dari kendaraan yang diamati atau diperkirakan melalui suatu titik selama rentang waktu tertentu, biasanya dinyatakan dengan jumlah kendaraan/jam. Kepadatan, dinyatakan dengan D, didefinisikan sebagai jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang tertentu dari lajur atau jalan, dirata-ratakan dengan waktu, biasanya dinyatakan dengan jumlah kendaraan/mil atau jumlah kendaraan/kilometer.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
B. KECEPATAN RATA-RATA
B.1. LATAR BELAKANG
Untuk mengetahui kebutuhan waktu dan menentukan jadwal Bus Trans Metro, diperlukan data kecepatan rata-rata Bus Trans Metro. Untuk mengetahui berapa kecepatan rata-rata Bus Trans Metro jurusan AKAP – KULIM dalam satu siklus, maka diadakan survei ini.
B.2. TEORI
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara survey lapangan, sedangkan data sekunder didapatkan dari instansi yang berwenang dalam penentuan kebijakan transportasi seperti Dinas Perhubungan dan Pemerintah Daerah.
Jotin Khisty, B. Kent Lall (2003) menyatakan bahwa terdapat tiga parameter utama yang berhubungan dengan arus lalu lintas yang mana parameter-parameter tersebut saling berhubungan secara matematis satu dengan yang lainnya, yaitu :
Kecepatan, dinyatakan dengan notasi V, didefinisikan sebagai suatu laju pergerakan, seperti jarak per satuan waktu, umumnya dalam mil/jam (mph) atau kilometer/jam.
Volume, dinyatakan dengan Q, didefinisikan sebagai jumlah sebenarnya dari kendaraan yang diamati atau diperkirakan melalui suatu titik selama rentang waktu tertentu, biasanya dinyatakan dengan jumlah kendaraan/jam.
Kepadatan, dinyatakan dengan D, didefinisikan sebagai jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang tertentu dari lajur atau jalan, dirata-ratakan dengan waktu, biasanya dinyatakan dengan jumlah kendaraan/mil atau jumlah kendaraan/kilometer.
B.3. METODOLOGI
Metode yang dilakukan adalah dengan mencatat waktu ketika Bus Trans Metro berangkat dan tiba pada semua perhentian dalam satu siklus,
B.4. HASIL SURVEI
Data yang di dapat adalah:
Tabel b.4.1 hasil survei pada Jumat, 11 maret 2011
hari: Jumat, 11 maret 2011nama perhentian waktu waktu
Kaca Mayang 36 13:47:45 13:48:15Cik Puan 37 13:51:53 13:52:05
KH Ahmad Dahlan 38 13:54:54 13:55:06tribakti 39 13:58:08 13:58:34
SKA 40 14:02:58 14:03:20As-shofa 41 14:06:33 14:06:38
AKAP 42 14:12:27
B.5. PEMBAHASAN
Menghitung waktu jeda, didapat dengan cara mengurangi waktu berangkat dikurangi waktu tiba pada perhentian yang sama
Pada tabel b.4.2. pada perhentian As-shofa di dapat waktu tiba dan waktu berangkat adalah 15:29:56 dan 15:30:16,
Sehingga jeda = waktu berangkat – waktu tiba
= 15:30:16 - 15:29:56
= 0:00:20 = 20 detik
Perhitungan waktu tempuh didapat dari waktu tiba pada suatu perhentian dikurangi waktu berangkat pada perhentian sebelumnya.
Contoh, pada tabel b.4.1. waktu tiba pada perhentian As-shofa adalah 15:29:56, dan waktu berangkat pada perhentian sebelumnya (AKAP) adalah 15:23:13, sehingga perhitungannya adalah:
Waktu Tempuh = Waktu tiba – Waktu berangkat
= 15:29:56 - 15:23:13
= 0:06:43 = 6 menit 43 detik,
Rumus kecepatan adalah Jarak Tempuh dibagi Waktu Tempuh Total, Jarak tempuh yang dimaksud adalah jarak yang dilalui Bus Trans Metro dalam 1 siklus ( dari terminal AKAP ke Terminal AKAP kembali), sedangkan Waktu Tempuh Total adalah Waktu yang dibutuhkan Bus Trans Metro untuk melalui 1 siklus ( dari terminal AKAP ke Terminal AKAP kembali) – dikurangi waktu jeda total. Berdasarkan pengukuran didapat jarak tempuh adalah 44 km, sehingga perhitungannya menjadi.
Kecepatan rata-rata(V) = jarak tempuh / waktu tempuh total
= 44 km / 1:45:50
= 24.9448819 km/jam
Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel b.5.1 hasil olah data pada survei pada Jumat, 11 maret 2011
hari: Jumat, 11 maret 2011nama perhentian waktu waktu jeda waktu
perhentian no tiba berangkat TempuhAKAP awal - 15:23:13
Kecepatan rata-rata Bus Trans Metro jurusan AKAP-KULIM yang didapat adalah 24.95 km/jam
C. JARAK ANTAR HALTE
C.1. LATAR BELAKANG
Untuk mengetahui kebutuhan waktu dan menentukan jadwal Bus Trans Metro, diperlukan data jarak Bus Trans Metro. Untuk mengetahui berapa jarak Bus Trans Metro jurusan AKAP – KULIM dalam satu siklus, maka diadakan survei ini.
C.2. TEORI
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara survey lapangan, sedangkan data sekunder didapatkan dari instansi yang berwenang dalam penentuan kebijakan transportasi seperti Dinas Perhubungan dan Pemerintah Daerah.
Jotin Khisty, B. Kent Lall (2003) menyatakan bahwa terdapat tiga parameter utama yang berhubungan dengan arus lalu lintas yang mana parameter-parameter tersebut saling berhubungan secara matematis satu dengan yang lainnya, yaitu :
Kecepatan, dinyatakan dengan notasi V, didefinisikan sebagai suatu laju pergerakan, seperti jarak per satuan waktu, umumnya dalam mil/jam (mph) atau kilometer/jam.
Volume, dinyatakan dengan Q, didefinisikan sebagai jumlah sebenarnya dari kendaraan yang diamati atau diperkirakan melalui suatu titik selama rentang waktu tertentu, biasanya dinyatakan dengan jumlah kendaraan/jam.
Kepadatan, dinyatakan dengan D, didefinisikan sebagai jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang tertentu dari lajur atau jalan, dirata-ratakan dengan waktu, biasanya dinyatakan dengan jumlah kendaraan/mil atau jumlah kendaraan/kilometer.
C.3. METODOLOGI
Metode yang dilakukan adalah dengan mencatat waktu ketika Bus Trans Metro berangkat dan tiba pada semua perhentian dalam satu siklus,
C.4. HASIL SURVEI
Lihat pada tabel b.4.1, b.4.2, b.4.3
C.5. PEMBAHASAN
Perhitungan jarak antar halte didapat dari kecepatan rata-rata dikali waktu tempuh, misalnya pada perhentian As-shofa didapat kecepatan rata-rata (V1) 24.94 km/jam dan waktu tempuh dari Terminal AKAP ke perhentian As-shofa adalah 0:06:43
Sehingga perhitungannya menjadi :
Jarak = V1 x waktu tempuh
= 24.94 km/jam x 6 menit,43/60 menit/jam
= 2.792 km
Tabel c.5.1 hasil olah data pada Jumat, 11 maret 2011
hari: Jumat, 11 maret 2011nama perhentian waktu waktu jeda Waktu jarak
antarperhentian no tiba berangkat tempuh Halte(km)