Top Banner
Kebutuhan Air Irigasi
24

Kebutuhan Air Irigasi

Jan 03, 2016

Download

Documents

tanisha-orr

Kebutuhan Air Irigasi. Pendahuluan. Kebutuhan air irigasi di sawah ditentukan oleh beberapa faktor berikut : penyiapan lahan ; penggunaan konsumtif ; perkolasi dan rembesan ; penggantian lapisan air; curah hujan efektif . pola tanam. - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kebutuhan  Air  Irigasi

Kebutuhan Air Irigasi

Page 2: Kebutuhan  Air  Irigasi

Kebutuhan air irigasi di sawah ditentukan oleh beberapa faktor berikut: 1. penyiapan lahan;2. penggunaan konsumtif;3. perkolasi dan rembesan;4. penggantian lapisan air;5. curah hujan efektif.6. pola tanam.

Pendahuluan

Page 3: Kebutuhan  Air  Irigasi

Kebutuhan air total di sawah (gross water requirement) mencakup beberapa faktor 1 sampai dengan 4, sedangkan kebutuhan air bersih di sawah (net water requirement) memperhitungkan curah hujan efektif, baik untuk tanaman padi, maupun untuk tanaman palawija.

Dengan memperhitungkan tingkat efektifitas dan efisiensi pola pembagian air ini, maka untuk perhitungan kebutuhan air irigasi akan dihitung berdasarkan periode 15 harian mengingat periode ini cukup efektif dan efisien untuk dilaksanakan pada pola operasi nanti.

Page 4: Kebutuhan  Air  Irigasi

evapotranspirasi (ET), sejumlah air yang dibutuhkan untuk

pengoperasian secara khusus seperti penyiapan lahan dan penggantian air,

kehilangan selama pemakaian

Kebutuhan airnyata untuk areal usaha pertanian

Page 5: Kebutuhan  Air  Irigasi

KAI = ET + KA + KK KAI = Kebutuhan Air Irigasi ET = Evapotranspirasi KA = Kehilangan air KK = Kebutuhan Khusus

Persamaan

Page 6: Kebutuhan  Air  Irigasi

Misalnya evapotranspirasi suatu tanaman pada suatu lahan tertentu pada suatu periode adalah 5 mm per hari, kehilangan air ke bawah (perkolasi) adalah 2 mm per hari dan kebutuhan khusus untuk penggantian lapis air adalah 3 mm per hari maka. kebutuhan air pada periode tersebut dapat dihitung sebagai berikut

KAI = 5 + 2 + 3 KAI = 10 mm perhari

Contoh

Page 7: Kebutuhan  Air  Irigasi

pernberian air irigasi (PAI) hujan efektif (HE) kelengasan yang ada di daerah perakaran kontribusi air bawah permukaan

Sumber Pemenuhan Air Irigasi

Page 8: Kebutuhan  Air  Irigasi

PAI = KAI - HE – KAT PAI = Pemberian air irigasi KAI = Kebutuhan air HE = Hujan efektif KAT = Kontribusi air tanah

Rumus Pemberian Air Irigasi

Page 9: Kebutuhan  Air  Irigasi

Sebagai contoh misalnya kebutuhan air pada suatu periode telah dihitung sebesar 10 mm per hari, sumbangan hujan efektif pada periode tersebut juga telah dihitung sebesar 3 mm per hari dan kontribusi air tanah adalah 1 mm per hari, maka air yang perlu diberikan adalah :

PAI = 10 – 3 -1 PAI = 6 mm per hari

Contoh

Page 10: Kebutuhan  Air  Irigasi

KEBUTUHAN AIR PADI DI SAWAH

Page 11: Kebutuhan  Air  Irigasi

KEBUTUHAN AIR PADI DI SAWAH

1. pengolahan lahan,

2. penggunaan konsumtif,

3. perkolasi

4. penggantian lapisan air

5. sumbangan. hujan efektif.

Kebutuhan air total di sawah merupakan jumlah faktor 1 sampai dengan 4, sedangkan kebutuhan netto air di sawah merupakan kebutuhan total dikurangi faktor hujan efektif. Kebutuhan air di sawah dapat dinyatakan dalam satuan mm/hari ataupun lt/dt.

Page 12: Kebutuhan  Air  Irigasi

KEBUTUHAN AIR UNTUK PENGOLAHAN LAHAN PADI

karakteristika tanah waktu pengolahan, tersedianya tenaga dan ternak, serta mekanisasi pertanian.

Page 13: Kebutuhan  Air  Irigasi

PWR = kebutuhan air untuk penyiapan lahan (mm)Sa = derajad kejenuhan tanah setelah penyiapan lahan dimulai (%)Sb = derajad kejenuhan tanah sebelum penyiapan lahan dimulai (%)N = porositas tanah, dalam % rata-rata per kedalaman tanahD = asumsi kedalaman tanah setelah pekerjaan penyiapan lahan (mm)Pd = kedalaman genangan setelah pekerjaan penyiapan lahan (mm)F 1 = kehilangan air di sawah selama 1 hari (mm)

Page 14: Kebutuhan  Air  Irigasi

Kebutuhan air untuk penyiapan lahan dapat ditentukan secara empiris sebesar 250 mm, meliputi kebutuhan untuk penyiapan lahan dan untuk lapisan air awal setelah transplantasi selesai.

Untuk lahan yang sudah lama tidak ditanami (bero), kebutuhan air untuk penyiapan lahan dapat ditentukan sebesar 300 mm

Page 15: Kebutuhan  Air  Irigasi

VAN DE GOOR DAN ZILJSTRA (1968)

IR = kebutuhan air untuk pengolahan lahan (mm/hari)M = kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat evaporasi dan perkolasi di sawah yang sudah dijenuhkan (mm/hari)Eo = Evaporasi potensial (mm/hari)P = perkolasi (mm/hari)k = konstantaT = jangka waktu pengolahan (hari)S = kebutuhan air untuk penjenuhan (mm)e = bilangan eksponen: 2,7182

Page 16: Kebutuhan  Air  Irigasi

CONTOH SOAL

Kebutuhan air untuk menjenuhkan (S) adalah 250 mm, perkolasi (P) sebesar 2 mm per hari, waktu pengolahan Wm (T) adalah 30 hari dan evaporasi potensial (Eo) adalah sebesar 4 mm per hari maka kebutuhan air untuk pengolahan dapat dihitung dengan tahapan sebagai berikut.

Page 17: Kebutuhan  Air  Irigasi
Page 18: Kebutuhan  Air  Irigasi

PENGGUNAAN KONSUMTIF

Penggunaan air untuk kebutuhan tanaman (consumtive use) dapat didekati dengan menghitung evapotranspirasi tanaman, jenis tanaman, umur tanaman faktor klimatologi

Page 19: Kebutuhan  Air  Irigasi

ET = kc x Eto

ET = Evapotranpirasi tanaman (mm/hari)

ETo = Evaporasi tetapan/tanarnan acuan (mm/hari)

kc = Koefisien tanaman

Page 20: Kebutuhan  Air  Irigasi

Nilai koefisien pertumbuhan tanaman ini tergantung jenis tanaman yang ditanam

harga-harga koefisien tanaman padi dengan varietas unggul dan varitas biasa menurut Nedeco/Prosida dan FAO.

Page 21: Kebutuhan  Air  Irigasi

ETo, adalah evapotranspirasi tetapan yaitu laju evaportranspirasi dari suatu permukaan luas tanaman rumput hijau setinggi 8 sampai 15 cm yang menutup tanah dengan ketinggian seragam dan seluruh permukaan teduh tanpa suatu bagian yang menerima sinar secara langsung sertarumput masih tumbuh aktif tanpa kekurangan air

ETo = Epan . Kpan

ETo = Evaporasi tetapan/tanaman acuan (mm/hari)

Epan = Pembacaan panci Evaporasi

kpan = koefisien panci

Page 22: Kebutuhan  Air  Irigasi

CONTOH PENGUKURAN PANCI EVAPORASI

Apabila panci evaporasi tersebut mempunyai koefisien (kpan) sebesar 0,8, maka evaporasi potensial seperti persamaan di atas menjadi

Page 23: Kebutuhan  Air  Irigasi
Page 24: Kebutuhan  Air  Irigasi