Top Banner
Oleh: Prof. Dr. Ir. Achmad Suryana, MS Kepala Badan Ketahanan Pangan – Kementerian Pertanian Disampaikan pada: Simposium Nasional dan Temu Alumni Fakultas Pertanian UNSRI Palembang, 27 Oktober 2012 KEBIJAKAN PANGAN DAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL
36

Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

Nov 20, 2014

Download

Documents

Kepala BKP Prof Dr. Achmad Suryana, Simposium Nasional Ketahanan Kemandirian dan Keamanan Pangan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

Oleh:Prof. Dr. Ir. Achmad Suryana, MS

Kepala Badan Ketahanan Pangan – Kementerian Pertanian

Disampaikan pada:Simposium Nasional dan Temu Alumni Fakultas Pertanian UNSRI

Palembang, 27 Oktober 2012

KEBIJAKAN PANGAN DAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL

Page 2: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

POKOK BAHASAN

1. Kebijakan Umum 2. Permasalahan dan Tantangan3. Kebijakan Ketahanan Pangan 4. RUU tentang Pangan

Page 3: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

I. KEBIJAKAN UMUM

Page 4: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

Memainkan peran strategis sebagai lokomotif perekonomian nasional karena kontribusinya yang sangat nyata:

Penyediaan pangan 245 juta penduduk Penyediaan bahan baku industri Penyumbang PDB Penghasil devisa negara Penyediaan lapangan pekerjaan Peningkatan pendapatan petani, dan Pelestarian lingkungan hidup

Peran Strategis Sektor Pertanian

Page 5: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

Secara empiris sebagai katup pengaman saat krisis ekonomi

Secara socio-historis sebagai landasan pembangunan ekonomi berkelanjutan

Berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan, jaring pengaman sosial, dan pemerataan hasil pembangunan

Andalan untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, termasuk salah satu andalan penghasil energi terbarukan.

Peran strategis…(lanjutan)

Page 6: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

Terwujudnya pertanian industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, ekspor, dan kesejahteraan petani

Visi Pertanian 2009 - 2014

Page 7: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

STRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIAN 2010-2014

7

Page 8: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan dan air, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan dan minuman.

SUMBER SUMBER KALORI, PROTEIN,KALORI, PROTEIN, VITAMIN VITAMIN, ZAT GIZI , ZAT GIZI MIKROMIKRO/MINERAL/MINERAL bagi seseorang bagi seseorang untuk untuk dapat hidup dapat hidup sehat,sehat, aktif dan aktif dan produktifproduktif 8

Page 9: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

Posisi Pangan dalam Pembangunan Nasional

Pangan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang

pemenuhannya merupakan hak asasi pemenuhannya tidak dapat ditunda tidak dapat disubtitusi dengan bahan lain Pangan adalah bagian dari budaya yang

merupakan hasil adaptasi antara manusi dan lingkungan;

Sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas;

Pilar utama bagi pembanguan nasional yang berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi, sosial, dan politik.

Page 10: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

Kedaulatan Pangan: Hak negara dan bangsa yang secara mandiri:

menentukan kebijakan pangan menjamin hak atas pangan rakyat memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan

sistem usaha pangannya sesuai dengan potensi sumber daya lokal

Kemandirian Pangan: • Kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi

pangan yang beranekaragam dari dalam negeri • yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan Pangan

yang cukup sampai di tingkat perseorangan • dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam,

manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat.

10

Pengertian

Page 11: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

Ketahanan Pangan:Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan

bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari

− tersedianya pangan yang cukup jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau;

− untuk hidup sehat, aktif, produktif, dan berkelanjutan

11

Pengertian..(lanjutan)

Page 12: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

Ketahanan Pangan

Kemandirian

Pangan

KedaulatanPangan

Keamanan Pangan

perseorangan dan

masyarakat yang sehat, aktif, dan produktif ,

secara berkelanjuta

n

Landasan / ruh Ukuran kinerja Outcome

12

Kerangka Pikir Pembangunan Pangan

Page 13: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

KETAHANAN PANGAN

• Kebijakan Ekonomi dan Pangan• Kebijakan Otonomi dan

Desentralisasi

Ketersediaan

Keterjangkauan

Pemanfaatan (Konsumsi)

Sumberdaya

LahanAirSDMTeknologiKelembagaanBudaya

SDM yang tangguh (sehat, aktif,

produktif)

Pasar Pangan DN/LN

Lingstrat LN & DN: Penduduk, Perubahan Iklim, Kinerja Ekonomi,

Dinamika Pasar Pangan, Shock/Bencana

Sistem Ketahanan Pangan Nasional

13

Page 14: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

II. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN

Page 15: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

1515

Penyediaan dan Produksi Pangan Perubahan iklim global.

Penurunan kapasitas produksiKetidakpastian panen

Ketidakseimbangan produksi dan stok pangan antar kawasan, yaitu US, Eropa vs Afrika.

Ketidakseimbangan penguasaan dan kemampuan menerapkan teknologi produksi dan pengolahan pangan antar kawasan.

Degradasi kualitas lahan dan air serta kerusakan lingkungan.

A. Permasalahan Pangan Global

Page 16: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

1616

Permintaan dan Konsumsi Pangan Jumlah penduduk dunia terus bertambah,

terutama di Afrika dan Asia. Kompetisi pemanfaatan komoditas pangan

antara food-feed-fuel. Pasar dan Harga Pangan

Trend harga pangan yang terus meningkat dan lebih bergejolak (volatile).

Pasar pangan internasional yang tidak menentu (unreliable) karena tiap negara cenderung mendahulukan ketahanan pangan domestiknya secara berlebihan pada saat krisis pangan.

A. Permasalahan…(lanjutan)

Page 17: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

17

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PANGAN DAN SEREALIA DUNIA TH 2000 – 2012

Sumber Data: FAO (2012)

Page 18: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

PRODUKSI,STOK DAN PERDAGANGAN SEREALIA DUNIA(2001 – 2012)

18Sumber Data: FAO (2012)

Page 19: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

1919

2010 : 6,9 milyar2011 : 7,0 milyar2030 : 8,3 milyar2050 : 9,1 milyar

Perlu tambahan produksi pangan global sekitar 70% - 100% di tahun 2050 (dari kondisi saat ini)

Perkembangan Jumlah Penduduk Perkembangan Jumlah Penduduk DuniaDunia

Dunia : 1,02 milyar orang (15,8 %)

Asia & Pasifik : 462 juta

Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Rawan Pangan Rawan Pangan 20120111

Page 20: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

2020

Rata-rata Ketersediaan Energi/Kapita/TahunDunia (2007) : 2.796 KkalStandard (2011) : 2.200 Kkal

Permasalahan utama penyediaan pangan terletak pada: Ketimpangan distribusi pangan antar

negara dan antar daerah (Eropa & Amerika vs. Asia & Afrika) Ketimpangan daya beli masyarakat Pemborosan pangan (budaya dan

kebiasaan makan)

Cukupkah produksi pangan saat ini?Cukupkah produksi pangan saat ini?

Page 21: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

1. Laju pertumbuhan penduduk yang masih tinggi (periode 2000-2010 = 1,49 per tahun) dengan jumlah penduduk yang besar.

2. Jumlah penduduk miskin dan rawan pangan masih relatif tinggi (12.4 dari total penduduk).

3. Ketergantungan konsumsi beras dalam pola konsumsi pangan yang masih tinggi (konsumsi beras 139,15 kg/kapita/th).

4. Konversi lahan pertanian masih tinggi dan tidak terkendali (sekitar 65.000 ha/th) serta degradasi kesuburan lahan.

5. Kompetisi pemanfaatan dan degradasi sumber daya air semakin meningkat.

6. Infrastruktur pertanian/pedesaan masih kurang memadai (jaringan irigasi yang rusak 52).

21

B. Permasalahan Pangan Nasional

Page 22: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

7. Prasarana dan sarana transportasi pangan belum memadai, sehingga meningkatkan biaya distribusi/ pemasaran pangan.

8. Sebaran produksi pangan yang tidak menentu, baik antar waktu (panen raya dan paceklik) ataupun antar daerah (di Jawa surplus, di Papua dan Papua Barat defisit).

9. Sering kali tidak sinkronnya waktu antara pola tanam/produksi pangan dan pola pembiayaan melalui APBN/APBD.

10.Beberapa daerah di Indonesia rawan bencana alam, mengakibatkan frekuensi rawan pangan lokal sangat tinggi.

22

Permasalahan ..... (lanjutan) Permasalahan ..... (lanjutan)

Page 23: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

Penerapan pembangunan pertanian yang berkelanjutan mengantisipasi perubahan iklim;

Perbaikan dan pembangunan infrastruktur pertanian (jaringan irigasi, sarana jalan dan perluasan lahan pertanian)

Penerapan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Pengembangan sistem perbenihan dan perbibitan nasional

Pengembangan sistem pembiayaan pertanian yang berpihak kepada petani.

Penguatan kelembagaan ekonomi petani dan pemantapan kelembagaan penyuluhan.

Kampanye nasional penganekaragaman pangan

Peningkatan koordinasi integrasi, dan sinkronisasi antarsektor, karena pembangunan pangan multi-sektor.

TANTANGAN

Page 24: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

III. KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN

Page 25: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

Pendekatan jalur ganda (twin-track approach), yaitu:Memprioritas pembangunan ekonomi berbasis pertanian dan pedesaan untuk menyediakan lapangan kerja dan pendapatan;Memenuhi pangan bagi kelompok masyarakat miskin dan rawan pangan melalui pemberian bantuan langsung agar tidak semakin terpuruk serta pemberdayaan agar mereka semakin mampu mewujudkan ketahanan pangannya secara mandiri.

Strategi Pembangunan Ketahanan Pangan

Page 26: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

KEBIJAKAN OPERASIONAL (2010-2014)

Pencapaian surplus beras 10 juta ton dan swasembada jagung, kedele, gula, daging sapi pada tahun 2014 antara lain:

• rehabilitasi irigasi dan pencetakan sawah• subsidi input (pupuk, benih)• jaminan harga output (HPP)• perlindungan dari gagal panen• diseminasi teknologi dan revitalisasi penyuluhan Impor pangan pokok dilakukan bila produksi domestik

dan cadangan pangan tidak memenuhi (the last resort)

Ketersediaan Pangan

26

Page 27: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

Penyediaan beragam pangan berdasarkan potensi sumberdaya dan budaya lokal dengan pendekatan efisiensi dan proteksi.

• kebijakan promosi dan proteksi • pemberdayaan petani dan pelaku usaha sepanjang

rantai nilai (value chain) Menyediakan cadangan beras nasional yang cukup

untuk mengatasi gejolak pasokan dan harga.• cadangan beras pemerintah yang memadai sekitar

2 juta ton• cadangan beras dan pangan lain Pemda Prop,

Kab/Kota• lumbung pangan masyarakat

Ketersediaan Pangan (lanjutan)

27

KEBIJAKAN .... (lanjutan)

Page 28: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

28

Target Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan Lima Komoditas Pangan Utama 2011 – 2014

Versi Revisi (September 2012)

Komoditas

SasaranRata-rata

Pertumbuhan/Tahun ()2010 2011 2012 2013 2014

Padi 1) 66,47 65,72 6) 67,82 6) 72,06 6) 76,57 6) 3,64

Jagung 2) 18,33 17,61 18,86 19,83 20,82 3,33

Kedelai 3) 0,91 0,84 1,10 2,00 2,70 35,02

Gula 2,69 2,23 2,66 2,82 3,10 4,53

Daging Sapi 4) 0,42 0,45 0,52 0,55 0,58 8,48

KET :1) GKG, 2) Pipilan Kering (PK), 3) Biji Kering, 4) Karkas5) Rata-rata pertumbuhan selama 5 tahun (2010-2014)6) Angka produksi padi tahun 2011 – 2014 mengalami penyesuaian sesuai Direktif Presiden.

(Juta Ton)

KEBIJAKAN .... (lanjutan)

Page 29: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

Menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok sepanjang tahun dan pangan strategis pada periode khusus/tertentu (Ramadan, Lebaran, Natal, Tahun Baru).

• Pembelian domestik.• Operasi pasar.• Penyaluran pangan dengan sasaran penerima tertentu

(temporer).• Kebijakan impor/ekspor.• Kebijakan fiskal.

Memperlancar distribusi pangan ke seluruh wilayah Nusantara (konektivitas, pengembangan jaringan, dan sistem transportasi).

Keterjangkauan Pangan

29

KEBIJAKAN .... (lanjutan)

Page 30: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

Melaksanakan penyaluran pangan bagi masyarakat rawan pangan kronis/warga miskin.

• saat ini berupa program Raskin (ke depan perlu diperluas menjadi Pangkin)

Pemberian bantuan pangan untuk masyarakat rawan pangan transien akibat bencana alam, sosial, dan ekonomi.

Keterjangkauan Pangan (lanjutan)

30

KEBIJAKAN .... (lanjutan)

Page 31: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

Konsumsi Pangan dan Gizi

Percepatan Diversifikasi Konsumsi Pangan :

• Perubahan pola pikir ke arah pola konsumsi B2SA (beragam, bergizi, seimbang dan aman),

• Optimalisasi pemanfaatan lahan perkarangan / KRPL (kawasan rumah pangan lestari),

• Penguatan UKM (usaha kecil mikro) dalam bisnis pangan olahan berbasis tepung-tepungan,

Perbaikan gizi keluarga dan kelompok khusus (bumil, busui, balita, kelompok khusus rawan pangan)

Pengembangan, pengawasan, dan penanganan keamanan pangan olahan dan segar.

31

KEBIJAKAN .... (lanjutan)

Page 32: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

IV. RUU TENTANG PANGAN

Page 33: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

Cakupan Pengaturan RUU tentang Pangan

SISTEM KETAHANAN PANGAN Ketersediaan Pangan (Bab IV)

• Produksi pangan dalam negeri• Cadangan pangan nasional• Ekspor pangan • Impor pangan • Penganekaragaman pangan• Penanganan krisis pangan

Keterjangkauan Pangan (Bab V)• Distribusi• Pemasaran• Perdagangan• Stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok• Bantuan pangan

33

Page 34: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

Konsumsi Pangan dan Gizi (Bab VI)• Konsumsi pangan• Pengnekaragaman konsumsi pangan• Perbaikan gizi

INDUSTRI DAN PERDAGANGAN PANGAN Keamanan Pangan (Bab VII)

• Sanitasi pangan• Pengaturan bahan tambahan pangan• Pengaturan pangan produk rekayasa genetik• Pengaturan iradiasi pangan• Penetapan standar kemasan pangan• Pemberian jaminan keamanan dan mutu pangan• Jaminan produk halal bagi yang dipersyaratkan

Label dan Iklan Pangan (Bab VIII)

34

Cakupan Pengaturan .... (lanjutan)

Page 35: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

Cakupan Pengaturan .... (lanjutan)

SISTEM PENUNJANG Perencanaan (Bab III) Sistem Informasi Pangan (Bab X) Litbang Pangan (Bab XI) Kelembagaan (Bab XII) Peran Serta Masyarakat (Bab XIII)

PENGAWASAN DAN PENINDAKAN Pengawasan (IX) Penyidikan (Bab XIV) Ketentuan Pidana (Bab XV)

35

Page 36: Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional

TERIMA KASIH