Top Banner
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PERTANIAN WIWIT RAHAYU, SP MP
28

Kebijakan Kelembagaan

Nov 06, 2015

Download

Documents

Materi Kebijakan Pertanian
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SDM dan KELEMBAGAAN PERTANIAN

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PERTANIAN

WIWIT RAHAYU, SP MPTIGA KOMPONEN STRATEGIS PEMBANGUNAN PERTANIAN Pelaku Utama pembangunan pertanian petani dan pelaku agribisnis lainnya.Aparatur pertanian fasilitator, motivator dan dinamisator dalam proses pembangunan pertanian.Lembaga Pertanian/Pedesaan : Kelompok Tani, Koperasi, Lembaga Keuangan Mikro, Kios Sarana Produksi, dan Lembaga Pemasaran.PendahuluanAspek kelembagaan merupakan syarat pokok agar struktur pertanian pedesaan maju.

Kelembagaan merupakan faktor penting dalam mengatur hubungan antar individu untuk penguasaan faktor produksi yang langka (Saleh, et, al (2007) . Kelembagaan memiliki peran strategis, namun aspek kelembagaan, baik kelembagaan formal maupun kelembagaan non formal justru merupakan aspek menonjol yang dapat menghambat jalannya pembangunan pertanian di negara-negara yang sedang berkembang.

Hal ini terjadi karena masih banyaknya kelembagaan yang belum optimal yang ada di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia ( Soekartawi, 2001).KEPENTINGAN KELEMBAGAAN Nilai tambah terbesar dalam kegiatan ekonomi pertanian terdapat pada kegiatan yang dilakukan secara kelompok.Kegiatan perdagangan, pengangkutan, pengolahan dll lebih ekonomis jika dilaksanakan bersama-sama sehingga keuntungan lebih besarKelembagan pertanian baik formal maupun informal, memegang peranan penting dlm peningkatan kualitas SDM, produksi dan pendapatan petaniNamun petani masih sulit mengaksesnyaPembinaanPerPer individualPermasalahan Kelembagaan Pertanian

Kelembagaan dibentuk lebih untuk distribusi bantuan dan kemudahan kontrol pelaksanaan program bukan peningkatan sosial kapital masyarakatSruktur kelembagaan relatif seragamPembinaan lebih bersifat individualPengembangan selalu menggunakan jalur struktural daripada kulturalPengembangan kelembagaan lebih banyak melalui budaya materialKelembagaan lebih berorientasi produksi sehingga kelembagaan pendukung tidak dibangun dengan baik Transformasi Kelembagaan PertanianKelembagaan pertanian mengalami dinamika perubahan

mengikuti dinamika perubahan paradigma pembangunan pertanian menyesuaikan perubahan lingkungan strategis dan perubahan kebijakan

Perubahan paradigma PPDari kebijakan perdagangan yang bersifat protektif kepada kebijakan yang berorientasi pada perdagangan bebasDari kebijakan yg bersifat sentralistik ke arah kebijakan yang terdesentralisasiDari peran pemerintah sebagai pelaksana pembangunan menjadi pemerintah sebagai fasilitator pembangunanPerubahan Lingkungan StrategisKerawanan Pangan,Kurang gizi dan rendahnya kualitas kesehatan

Komitmen global penanggulangan kemiskinan dan kelaparan

Aspek Pengembangan KelembagaanIklim makro yang sadar kelembagaanObjeknya adalah kelembagaan bukan individuPilihan pengembangan :membangunkelembagaan baru atau mengganti, tambal sulam kelembagaan yang sudah ada atau memperbaiki kelembagaan yang rusak.Menggunakan dan memperkuat modal sosial (kepercayaan, norma, dan jaringan sosial)Jenis dan Contoh kelembagaan pertanianKelembagaan petaniKelembagaan pembiayaan pertanianKelembagaan pengembangan teknologi pertanianKelembagaan Pengembangan SDMKelembagaan Pengembangan Agribisnis

1. Kelembagaaan Petani DEPTAN 2006

GapoktanBerbasis sosial capitalDikenal sejak awal tahun 1980-anGapoktan dibangun dalam upaya untuk memperkuat posisi daya tawar petani berhadapan dengan pihak luar (external institutions).gabungan dari beberapa kelompok tani yang melakukan usaha agribisnis di atas prinsip kebersamaan dan kemitraan sehingga mencapai peningkatan produksi dan pendapatan usahatani bagi anggotanya dan petani lainnya. 2. Kelembagaan Pembiayaan Pertanian

Tujuan : untuk memberikan layanan dan mempermudah aksesibilitas petani untuk memperoleh subsidi investasi / pembiayaan dalam usahatani mereka. Adapun program yang tercakup dalam kebijakan ini antara lain KPEN-RP (KPEN RP : (Kredit Pengembangan Energi Nabati Revitalisasi Perkebunan), BLM-KIP dan KKPEBLM KIP (Bantuan Langsung Masyarakat untuk Keringanan Investasi Pertanian)

Fasilitas bantuan investasi yang diberikan bagi kelompok sasaran yang telah mendapatkan kredit dari perbankan dan dinilai layak diberi bntuan. Maksud dari program ini adalah untuk membantu kelompok sasaran dengan pemberian tunai untuk meringankan cicilan kredit dari perbankan atau lembaga keuangan lainnya. KKPE (Kredit Ketahanan Pangan dan Energi).

Model pembiayaan pertanian khusus untuk subsektor tanaman pangan dan energi. Dalam program KKPE, pemerintah memberikan subsidi bunga dengan tingkat bervariasi bergantung pada komoditas yang dikembangkan.

3. Kelembagaan Pengembangan Teknologi Pertanian

BPPT ( Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)

Sbg lembaga intermediasi, lembaga pelaksana, lembaga pengkaji tekno, pelaksana audit tekno dan lembaga pemberi solusi teknologiBalai Inkubator Teknologi (BIT) sbg ujung tombak perekayasaan tekno sbg wahana inkubasi dan komersialisasi invensi & inovasi tekno yg dihasilkan BPPT utk mewujudkan wirausahawan baru berbasis teknologiLembaga penelitian di DEPTAN misal :

PUSLITBANGTAN : Pusat Penelt Tanm PanganPUSLITBANGHORTI : Pusat Penelt Tanm HortikulturaBB LITPA : Balai Besar Penelitian PadiBB LITVET : : Balai Besar Penelitian VeterinerLRPI : Lembaga Riset Perkebunan IndonesiaPPKS : Pusat Penelitian Kelapa SawitLOLIT TUNGRO : Loka Penelitian Penyakit Tungro

4. Kelembagaan Pengembangan SDM PertanianBerdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61 tahun 2010 yang mengatur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terdiri dari empat ,Unit Eselon II di tingkat Pusat, yaitu;1) Pusat Penyuluhan Pertanian;2) Pusat Pelatihan Pertanian,3) Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian, serta4) Sekretariat Badan.

Sembilan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bidang Pendidikan Pertanian yaitu: Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan, STPP Bogor, STPP Magelang, STPP Malang, STPP Gowa, STPP Manokwari, Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP) Negeri Sembawa, SPP Negeri Banjarbaru, dan SPP Negeri Kupang.

Sepuluh UPT Bidang Pelatihan Pertanian, meliputi: Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu, Balai Besar Pelatihan Peternakan Noelbaki, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi, dan BPP Lampung.

5. Kelembagaan Pengembangan Agribisnis

Kelembagaan AIP (Agribisnis Industrial Pedesaan)Inovasi kelembagaan yg dikembangkan melalui PRIMA TANI Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi PertanianPenumbuhan elemen AIP meliputi :

Produsen tekno komersial (benih unggul)BPTP (tekno matang, spesifik lokasi dan user)Institusi daerah, univ (tekno dasar)Balit/Puslit (tekno terapan)KLINIK AGRIBISNIS Info tekno matang , Info pasarInfo permodalan, Umpan balik kebuthn teknoJasa AlsintanPermodalanSarana prodProd pertPasca panenPemasaran HasilPermodalanSistem inovasiSistem AgribisnisKuat : Kelompok usaha agribisnis terpaduRekayasa kelembagaan yg dikembangkan dlm P3T (Peningkatan Produktivitas Padi Terpadu) yg diharapkan dpt mewujudkan lembaga keuangan mikro yg berorientasi agribisnis di pedesaan Program yg dikembangkan: Pengelolaan Tanaman dan Sumber Daya Terpadu (PTT) Padi Sawah Irigasi , Sistem Integrasi Padi Ternak(SIPT), Pengembangan Padi Hibrida / Padi Tipe Baru dan pelayanredit Usaha Mandiri (KUM). Kondsi tahun 2003 : Lokasi KUAT di 11 propinsi 21 di 35 desa . Melibatkan 68 kelp tani dg 8.575 petaniDiagram Sistem pengembangan KUAT

PROSES KELEMBAGAAN KUATINPUT LINGKUNGAN :Kebijakan PemrthAgroklimatINPUT TAK TERKONTROL Motivasi PetaniMotivasi AnggotaMotivasi Peg TeknoHarga inputHarga outputINPUT TERKONTROL :Tekno budidaya padiTekno budidaya ternak & pengandangan (SIPT)Pembentukan kelp (PTT, KUM, SIPT)Penyaluran kreditSistem IrigasiPandum, Juklak, JuknisMonitoring dan PengendalianOUTPUT DIKEHENDAKI :Produktivitas padi meningkatPopulasi dan prod ternak meningkatKredit kembali, tunggakan rendah), modal bergulirSistem agrib berkembangPembentukan tabunganPdptn RT pet meningkatOUTPUT TAK DIKEHENDAKI :Produktivitas padi menurunPopulasi dan prod ternak menurunTunggakan kredit tinggiAgrib tdk berkembangTdk ada keg menabungPdptn RT pet menurunTERIMA KASIH