Top Banner
i KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA LAPORAN PENELITIAN UNGGULAN STAIN SALATIGA TAHUN 2014 Oleh: Hj. MASLIKHAH, S.Ag., M.Si SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA APRIL 2014
259

KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Mar 18, 2019

Download

Documents

dinh_dan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

i

KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS

BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

NEGERI (STAIN) SALATIGA

LAPORAN PENELITIAN UNGGULAN

STAIN SALATIGA TAHUN 2014

Oleh:

Hj. MASLIKHAH, S.Ag., M.Si

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

APRIL 2014

Page 2: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

ii

KEMENTERIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P3M)

JL. Tentara Pelajar 02. Telp (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

PENGESAHAN

Judul Penelitian

KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS BERBASIS

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BAGI MAHASISWA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

NEGERI (STAIN) SALATIGA

Peneliti : Hj. MASLIKHAH, S.Ag., M.Si

Tema : Pendidikan

Konsultan : Dr.H.Rahmat Hariyadi, M.Pd

Lokasi Penelitian : STAIN Salatiga

Waktu Penelitian : 5 (Lima) Bulan

Besar/Sumber Dana : ………./DIPA STAIN Salatiga tahun 2014

Salatiga, 25 Nopember 2014

Kepala P3M Konsultan

Mufiq, S.Ag., M.Phil Dr.H.Rahmat Hariyadi, M.Pd

NIP: 196906171996031004 NIP: 196701121992031005

Page 3: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

iii

ABSTRAK

MASLIKHAH. 2014. Kearifan Lingkungan melalui Upaya Paperless Berbasis

Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Konsultan. Dr. H.Rahmat Hariyadi, M.Pd.

Key words: Paperless, Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui makna kearifan lingkungan, upaya yang

dilakukan, faktor pendukung, penghambat, dan upaya mengatasi hambatan

penerapan paperless dalam rangka menerapkan kearifan lingkungan bagi

mahasiswa STAIN Salatiga. Metode penelitian yang digunakan dengan penelitian

kualitatif di STAIN Salatiga selama 5 (lima) bulan. Subyek penelitian mahasiswa

STAIN Salatiga dengan obyek kegiatan perkuliahan, ujian, praktek, dan

bimbingan skripsi. Sumber data mengacu pada 3 (tiga) sumber yaitu dari unsur

person, place, dan paper. Teknik pengumpulan data dengan wawancara,

observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan mengorganisasikan data,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola,

memilih data yang penting untuk dipelajari dari hasil wawancara dan catatan hasil

observasi. Pengecekan keabsahan data dengan empat kriteria yaitu derajat

kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan

(dependability), dan kepastian (confirmability). Uji derajat kepercayaan

(credibility) dilakukan dengan melakukan pembuktian yang diamati oleh peneliti

benar-benar sesuai dengan apa yang sesungguhnya terjadi secara wajar di

lapangan. Hasil penelitian menunjukkan makna kearifan lingkungan bagi

mahasiswa STAIN Salatiga melalui paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi antara lain membangun hubungan harmonis Allah Swt, alam dan

lingkungan, serta sesama manusia; menyelamatkan sumber daya alam dan

mengurangi dampak pemborosan sumber daya; memanfaatkan sumber daya

sesuai peruntukannya; membangun perilaku hidup peduli untuk kelestarian

lingkungan dan berkelanjutan. Upaya mahasiswa STAIN Salatiga dalam

mewujudkan kearifan lingkungan melalui paperless berbasis teknologi informasi

dan komunikasi antara lain pada kegiatan perkuliahan, pengayaan di luar

perkuliahan, praktek di lapangan, bimbingan skripsi, dan diseminasi hasil

penelitian (skripsi). Faktor pendukung kearifan lingkungan bagi mahasiswa

STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi antara lain pada faktor regulasi lembaga, dosen, mahasiswa, sarana

dan prasarana yang dimiliki STAIN maupun mahasiswa itu sendiri. Faktor

penghambat kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN Salatiga melalui upaya

paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi antara lain faktor dosen,

mahasiswa, regulasi, sarana dan prasarana, lingkungan, teknis, dan etika. Upaya

mahasiswa STAIN Salatiga dalam mengatasi hambatan untuk melakukan

paperless dalam rangka menunjukkan kearifan lingkungan yang bersumber pada

dosen, mahasiswa, regulasi, sarana dan prasarana, lingkungan, teknis, dan etika.

Upaya yang dilakukan antara lain membangun paradigma paperbased ke

paperless secara bertahap, fleksibel melalui pendekatan formal maupun informal.

Page 4: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Ruang Lingkup Kajian teori ...................................................... 53

Tabel 2.2 Kajian Teori tentang Paperless ................................................ 84

Tabel 2.3 Perbedaan Sebelum dan Sesudah Penggunaan Sistem Website . 102

Tabel 2.4 Perbandingan E-Journal dan Jurnal Tercetak............................. 105

Tabel 2.5. Daftar Hasil Penelitian Terdahulu ............................................ 180

Tabel 3.1 Penggunaan Triangulasi Metode dan Sumber ............................ 160

Page 5: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Definisi dan Implikasi Kearifan Lingkungan ......................... 24

Gambar. 2.2 Makna Kearifan dan Implikasi................................................ 27

Gambar 2.3 Fungsi Kearifan Lingkungan ................................................ 30

Gambar 2.4 Prinsip Etika dalam Membangun Kearifan Lingkungan ..... 35

Gambar 2.5 Kearifan Tradisional dan Rasional......................................... 37

Gambar 2.6 Kearifan Lingkungan dalam Perspektif Islam ...................... 40

Gambar 2.7 Kearifan Lingkungan sebagai Aset Bangsa dan Negara ...... 42

Gambar 2.8 Rapuhnya Kearifan Lingkungan Sebagai Penghambat

Pembangunan Berkelanjutan ................................................... 46

Gambar 2.9 Strategi Membangun Perilaku Arif terhadap Lingkungan ... 53

Gambar 2.10 Dasar Penerapan Paperless .................................................. 63

Gambar 2.11 Fungsi Paperless ................................................................ 68

Gambar 2.12 Faktor Penting dalam Penerapan Paperless ....................... 71

Gambar 2.13 Domain Perilaku Paperless .................................................. 75

Gambaar 2.14 Implementasi Kebijakan Paperless .................................. 80

Gambar 2.15 Keuntungan Melakukan Paperless .................................. 82

Gambar 2.16 Faktor Pendukung Pelaksanaan Paperless ....................... 83

Gambar 2.17 Faktor Penghambat Pelaksanaan Paperless ......................... 84

Gambar 2.18 Tujuan Teknologi Informasi ............................................. 87

Gambar 2.19 Upaya Mahasiswa terhadap Paperbased .......................... 104

Gambar 2.20 Kerangka Pemikiran .......................................................... 138

Gambar 3. 1 Teknik Analisis Data .......................................................... . 154

Gambar 4.1 Peta Kampus 1 dan II STAIN Salatiga .................................. 162

Gambar 4.2 Wawancara Peneliti dengan Hasan Maftukh .......................... 189

Gambar 4.3 Wawancara Peneliti dengan Maziid ........................................ 190

Gambar 4.4 Wawancara Peneliti dengan Amel .......................................... 191

Gambar 4.5 Wawancara Peneliti dengan Rio .............................................. 192

Gambar 4.6 Wawancara Isma Menunjukkan Media Pembelajaran dengan Kertas

Bekas Bimbingan Skripsi ......................................................... 193

Gambar 4.7 Peneliti dengan Sikhatun Menunjukkan Upaya Paperless pada Hasil

Penyusunan Skripsi ................................................................... 194

Gambar 4.8 Wawancara Peneliti dengan Istikhana ..................................... 195

Gambar 4.9 Anis Menunjukka Pemanfaatan Kertas Bekas untuk Kegiatan

Akademik .................................................................................. 196

Gambar 4.10 Wawancara Peneliti dengan Faiz di Gedung Perpustakaan Ruang

Skripsi Lantai 3 ........................................................................... 197

Gambar 4.11 Wawancara Peneliti dengan Agus di Gedung Perpustakaan Ruang

Skripsi Lantai 3 ........................................................................... 198

Gambar 4.12 Mahasiswa Berdiskusi dan Melakukan Searching Internet di

Perpustakaan STAIN Salatiga ..................................................... 200

Gambar 4.13Mahasiswa sedang Melakukan Transfer Data melalui Flash

Page 6: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

vi

Disk di Lap Top ........................................................................ 201

Gambar 4.14 Mahasiswa Memanfaatkan Kertas sebagai Alat Peraga

Microteaching ............................................................................. 202

Gambar 4.15 Mahasiswa Memanfaatkan Kertas Sebagai Alat Peraga

Microteaching .......................... ................................................. 203

Gambar 4.16 Email Mahasiswa ...................................................................... 204

Gambar 4.17 Mahasiswa sedang Melakukan Searching on line di Perpustakaan

Internet ....................................................................................... 205

Gambar 4.18 Mahasiswa Mencatat Data/Informasi dai Buku Referensi pada

Buku Catatan .............................................................................. 206

Gambar 4.19 Mahasiswa Menggunakan Buku Binder untuk Mencatat

Keterangan Kuliah ..................................................................... 207

Gambar 4.20 Mahasiswa sedang memanfaatkan Teknologi Informasi dan

Komunikasi di Perpustakaan STAIN Salatiga .......................... 208

Gambar 4.21 Naskah Skripsi yang Dicetak Bolak Balik dari Kertas Bekas

Konsultasi Skripsi Sebelumnya ................................................... 210

Gambar 4.22 Persiapan Mahasiswa untuk Presentasi .................................... 211

Gambar 4.23 Mahasiswa Presentasi dengan Menggunakan Catatan Kecil dan

Bantuan Alat Teknologi Informasi dan Komunikasi ................... 213

Gambar 4.24 Mahasiswa Memanfaatkan Teknologi Informasi dan

Komunikasi melalui Email .......................................................... 213

Page 7: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

vii

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

LAMPIRAN 1 Pedoman Wawancara ......................................................... 1

LAMPIRAN II Verbatim Wawancara ........................................................... 2

Page 8: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

viii

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ............................................................................................ i

Halaman Pengesahan .................................................................................. ii

Abstrak ....................................................................................................... iii

Daftar Tabel ................................................................................................ iv

Daftar Gambar ............................................................................................. v

Daftar Lampiran ......................................................................................... vii

Daftar Isi ..................................................................................................... viii

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Fokus Masalah ......................................................................... 16

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 17

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 17

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 21

A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 21

1. Kajian Teori ......................................................................... 21

a. Kearifan Lingkungan ..................................................... 21

1) Pengertian................................................................... 21

2) Makna Kearifan Lingkungan ................................... 24

3) Fungsi Kearifan Lingkungan ................................... 28

4) Prinsip Etika dalam Membangun Kearifan Lingkungan 30

5) Kearifan Tradisional dan Kearifan Rasional ............. 35

6) Kearifan Lingkungan dalam Peerspektif Islam ......... 38

7) Kearifan Lingkungan sebagai Aset Bangsa dan Negara 41

Page 9: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

ix

8) Rapuhnya Kearifan Lingkungan sebagai Faktor

Penghambat Pembangunan Berkelanjutan ............... 43

9) Mempertahankan Kearifan Lingkungunan untuk

Pembangunan Berkelanjutan .................................... 44

10) Strategi Membangun Perilaku Arif terhadap Lingkungan 46

b. Paperless ........................................................................ 55

1) Pengertian ................................................................. 55

2) Dasar Penerapan Paperless ...................................... 55

3) Tujuan dan Fungsi Paperless .................................. 63

4) Faktor Penting dalam Penerapan Paperless ............ 69

5) Domain Perilaku Paperless .................................... 72

6) Implementasi Kebijakan Paperless di Perguruan Tinggi

Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi ........ 75

7) Keuntungan Menerapkan Paperless ........................... 80

8) Faktor Pendukung pada Penerapan Paperless ............ 82

9) Faktor Penghambat Penerapan Paperless .................. 83

c. Teknologi Informasi dan Komunikasi ............................. 85

1) Pengertian .................................................................. 85

2) Tujuan ....................................................................... 85

3) Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi 87

4) Kearifan Lingkungan dan Paperless Berbasis Teknologi

Informasi dan Komunikasi ......................................... 88

Page 10: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

x

5) Keuntungan Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi

Manusia ...................................................................... 92

6) Pengelolaan Adminstrasi Akademik Berbasis Teknologi

Informasi dan Komunikasi .......................................... 93

7) Upaya dari Paperbased ke Paperless ........................... 97

2. Temuan Hasil Penelitian Terdahulu .................................... .. 106

a. Mangen, Bente R, Walgermo, Kolbjorn Bronnick .......... 106

b. Chao, Chiang-nan, Niall Hegarty, Abraham Stefandis ... 107

c. Dwivedi, Sanjay dan Anand Kumar ................................ 109

d. Sri Haryati ....................................................................... 111

e. Agus Efendi ..................................................................... 114

f. Tiwari, Mohit, Seema Syah ............................................ 115

B. Kerangka Berpikir ..................................................................... 140

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 144

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 144

B. Jenis Penelitian ......................................................................... 144

C. Subyek Penelitian ..................................................................... 145

D. Sumber Data .............................................................................. 147

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 148

F. Teknik Analisis Data ................................................................. 153

G. Pengecekan Keabsahan Data ..................................................... 157

H. Teknik Analisis Data ................................................................. 149

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ................................................ 161

A. Hasil Penelitian ...................................................................... 161

Page 11: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

xi

B. Pembahasan ............................................................................. 230

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 233

A. Kesimpulan .............................................................................. 233

B. Saran ......................................................................................... 234

C. Rekomendasi ............................................................................. 235

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 236

LAMPIRAN

Page 12: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Allah Swt menyatakan dalam Al-Quran yang suci Q.S al-Baqarah: 284

bahwa seluruh alam semesta adalah milikNya. Manusia diberi izin tinggal di

dalamnya untuk se mentara dalam rangka memenuhi tujuan yang

direncanakan dan ditetapkan Allah Swt. Hal ini berarti, alam bukanlah milik

hakiki manusia. Kepemilikan manusia hanyalah amanat, titipan, pinjaman

yang pada saatnya harus dikembalikan dalam keadaan seperti semula, bahkan

manusia yang baik akan mengembalikannya dalam keadaan yang lebih baik

dari ketika menerimanya (Muhammad dalam Mangunjaya, Heriyanto, dan

Gholami 2007: 4). Bumi tempat manusia tinggal telah diciptakan oleh Allah

Swt dengan sempurna dan seimbang untuk memenuhi kebutuhan hidup

manusia. Kesempurnaan dan keseimbangan tersebut harus dijaga oleh seluruh

manusia tanpa kecuali untuk keberlanjutan bagi generasi yang akan datang.

Bumi sebagai tempat hidup bagi berbagai macam makhluk hidup dan

matahari sebagai salah satu sumber energi bagi kehidupan yang dilengkapi

dengan kekayaan sumber daya. Mangunjaya (2006: 283) menerangjelaskan

bahwa bumi seperti halnya makhluk hidup, sangat sensitif atas perlakukan

yang tidak seimbang. Bumi bisa jatuh sakit apabila ada organ atau sistem yang

telah berjalan atas kodrat atau fitrahnya terganggu. Bumi memiliki

keterbatasan tertentu, yang berarti bumi adalah suatu sistem terbatas apabila

Page 13: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

2

dilanggar dan diperlakukan melebihi kapasitasnya akan mengakibatkan

ketidakseimbangan yang merugikan umat manusia.

Secara ekologis, lingkungan hidup dipandang sebagai satu sistem yang

terdiri dari subsistem. Manusia sebagai bagian penting dalam sistem

ekologi merupakan kesatuan terpadu dengan lingkungannya dan yang

memiliki jalinan hubungan fungsional yang sangat kuat. Hubungan fungsional

antara manusia dan lingkungan terdapat saling ketergantungan dan saling

pengaruh yang pada akhirnya akan berpengaruh pada ekosistem secara

keseluruhan. Budiharjo (2002: 27) memberikan karakter kepada manusia

berdasarkan pada asal kata bahasa Arab, insan yang memiliki sifat bisa diatur

atau jinak, ingin senang, lupa dan selalu ingin bergerak maju atau dinamis

agar hidupnya harmonis, selaras, dan serasi. Untuk mencapai keselarasan,

keserasian, dan keseimbangan antar subsistem dalam ekosistem diperlukan

sistem pengelolaan secara terpadu. Sebagai suatu ekosistem, lingkungan hidup

mempunyai aspek sosial, budaya, ekonomi dan geografi dengan corak ragam

dan daya dukung yang berbeda yang lebih menitikberatkan pada pertumbuhan

ekonomi untuk mengejar kesejahteran rakyat sering mendatangkan

permasalahan di bidang lingkungan. Permasalahan lingkungan ini biasanya

bersumber pada dorongan untuk memanfaatan secara terus menerus dan

belebihan sumber daya alam tanpa memperhatikan daya dukung sumber daya

alam tersebut dan dampak yang akan terjadi. Manusia sebagai poros paling

penting dari persoalan ekologi memiliki model hubungan yang saling

mempengaruhi saling dipengaruhi. Mufid (2010: 84) memberikan pendapat

Page 14: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

3

bahwa manusia merupakan tema sentral dalam ekologi manusia. Manusia

memiliki posisi imanen dalam konteks ekologi, yaitu menyatu dengan alam.

Manusia berfikir secara antroposentris, alam semesta lebih dilihat sebagai

obyek untuk memenuhi kebutuhan manusia dan makhluk hidup lain daripada

ekosentrisme. Ekosentrisme menilai alam semesta merupakan pusat kehidupan

manusia dan bagian dari alam ini yang harus dijaga akan kelestariannya.

Manusia memiliki berbagai kepentingan terhadap alam baik yang menyangkut

aspek fisik, psikologis, ekonomis, politis, spiritual, maupun sosial.

Kepentingan tersebut tidak lepas dari pemanfaatan kekayaan alam.

Kepentingan terhadap kekayaan alam tersebut tidak sekadar memanfaatkan,

tetapi justru membuat desteriorasi lingkungan.

Lingkungan hidup mengalami degradasi kualitas lingkungan baik fisik,

sosial maupun buatan. Degradasi lingkungan hampir merata di pelbagai

belahan dunia, termasuk Indonesia. Degradasi lingkungan dapat mengancam

keberlanjutan fungsi lingkungan hidup. Kondisi lingkungan yang demikian

disebabkan pola pembangunan dan perilaku manusia yang mengabaikan

prinsip-prinsip dasar lingkungan. Pembangunan yang berlangsung cenderung

tidak memperhatikan keberlanjutan pembangunan secara sustainable.

Semangat eksploitasi sumber daya alam untuk pembangunan dan memenuhi

kebutuhan manusia tanpa memperhatikan kemampuan alam untuk memenuhi

dan mengembalikan fungsi lingkungan seperti sedia kala. Bumi dan kekayaan

yang terkandung di dalamnya seakan menjadi milik manusia untuk dapat

memberikan fungsinya kepada manusia secara terus menerus. Keberlanjutan

Page 15: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

4

fungsi alam dan lingkungan hidup tersebut bagi manusia konsekuensinya

harus dijaga dan dimanfaatkan dengan bijak. Manusia dan alam harus dibina

hubungannya secara harmonis, sehingga keduanya dapat memberikan

hubungan timbal balik yang serasi. Manusia dalam pengertian ini merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari alam dalam proses ekosistemnya. Manusia

dipersiapkan untuk menjadi pelestari lingkungan hidup dan bukan sebagai

perusak lingkungan. Sudarsono (2008: 25) mengemukakan pendapat bahwa

sebenarnya manusia itu bukanlah perusak mutlak jika manusia mengerti

prinsip-prinsip ekologi dalam memanfaatkan sumber daya alam. Interaksi

manusia dengan alam memiliki variasi antara lain mengelola, memanfaatkan,

dan melestarikan, serta merusak kelestarian lingkungan. Pada posisi ini, sesuai

dengan model interaksinya manusia dapat memerankan secara ganda, di

samping memberikan peluang juga ancaman terhadap kelestarian fungsi

lingkungan.

Ancaman bagi lingkungan adalah tipisnya sense of ecology yang

dimiliki oleh masyarakat pada semua kalangan, masyarakat tidak memiliki

kesadaran yang memadai tentang permasalahan lingkungan (Absori, 2000:

21). Masyarakat pada kelompok tertentu menilai kerusakan lingkungan dan

pelestarian lingkungan menjadi tanggung jawab pemerintah, berbeda dengan

konsep yang dituangkan oleh Petkova et.al (2002: 11) bahwa

Environmental issues are best handled with participation of all

concerned citizens, at the relevant level. At the national level, each individual

shall have appropriate access to information concerning the environment that

is held by public authorities, including information hazardous material and

activities in their communities, and the opportunity to participate in decision-

making processes. State shall facilitate and encourage public awareness and

Page 16: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

5

participation by making information widely available. Effective access to

judicial and administrative proceedings,including redress and remedy, shall

be provided.

Selebihnya, dijelaskan pada public participation in practice ada 3

(tiga) level yaitu nasional, lokal, dan project level oleh Petkova et.al (2002:

75) disebutkan bahwa This analysis of how public participation operates in

practice conciders decision making at three levels: nasional, state or local,

and project level. For each decision-making cases. The analysis begins with

decision-making at the national level, proceeded to regional or local decision-

making, and conclude with an assesment of public participation in decicions

made at the project level.

Hubungan partisipatif antara pemerintah dengan masyarakat menjadi

pasangan yang dipersyaratkan untuk kebangunan prinsip ecological

awareness. Gobinath (2010: 18) bahwa educational institutions should also

be focused with industries to preserve our natural resources and

methods are to be developed to improve their environmental

performance. Kasperson (2002: 91) co-operation between government and

civil society has become an established principle in the environment, at least

private. Prinsip interaksi manusia dengan lingkungan diupayakan untuk

meningkatkan kualitas manusia itu sendiri, melestarikan vitalitas dan

keanekaragaman bumi agar pembangunan dapat berlanjut, meminimalisir

penciutan sumberdaya alam, mengubah kelangkaan menjadi kemelimpahan,

dan berorientasi pada sustainable terhadap daya dukung alam dan lingkungan.

Harapannya, kelestarian lingkungan dapat dijamin demi kelangsungan hidup

Page 17: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

6

secara baik bagi manusia di masa yang akan datang. Kenyataan yang tampak

dan dirasakan saat ini, manusia memanfaatkan sumberdaya alam secara tidak

arif, sehingga lingkungan mengalami kerusakan yang berkelanjutan

(Sukandarrumidi dalam Wardhana, 2010: xiv). Fadjar (2005: 297)

mendiskripsikan bahwa kerusakan alam dan lingkungan hidup yang lebih

dahsyat bukanlah disebabkan oleh proses penuaan alam itu sendiri, tetapi

justru diakibatkan oleh tangan-tangan yang selalu berdalih memanfaatkannya,

yang sesungguhnya adalah mengeksploitasi tanpa memperdulikan adanya

kerusakan lingkungan. Anshoriy (2008: 25) menyatakan bahwa sebenarnya

manusia bukan perusak mutlak jika manusia mengerti akan prinsip-prinsip

ekologi dalam memanfaatkan sumber daya alam. Dengan demikian, perilaku

manusia dinyatakan secara khusus sebagai unsur penting yang mempengaruhi

kualitas sumber daya alam yang mendukung kesejahteraan manusia itu sendiri

(Soerjani, 1996: 13). Mangunjaya (2008: 76) memaparkan tentang manusia

dan kerusakan lingkungan sebagai berikut manusia kaya atau miskin menjadi

tertuduh atas penyebab kerusakan lingkungan dan perubahan iklim. Apa yang

bisa dilakukan? Saat ini target yang bisa dilakukan para pembela lingkungan

adalah bagaimana sesegera mungkin orang dapat mengubah pola gaya hidup

dan perilakunya. Faktor yang dapat menentukan perubahan perilaku manusia

baik individual maupun kolektif antara lain nilai-nilai moral dan budaya yang

di dalamnya termasuk nilai-nilai keagamaan yang mengkristal, pendidikan

yang diharapkan mampu meningkatkan kepasitas seseorang baik individu

maupun kolektif dalam menyikapi dan mengubah diri untuk mendukung gaya

Page 18: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

7

hidup yang lebih ramah lingkungan, perundang-undangan atau aturan dan tata

kerja yang jelas.

Manusia memposisikan hutan sebagai lahan untuk mencari nafkah

hidup sejak zaman nenek moyang. Sejak itu pula telah ada kearifan lokal

manusia untuk melindungi dan melestarikan hutan dan lingkungannya

sehingga hutan tetap menjadi primadona penopang kehidupan manusia pada

zamannya. Hutan diketahui memiliki manfaat yang langsung maupun tidak

langsung bagi kehidupan manusia. Manfaat langsung antara lain sebagai

sumber bahan pangan, sumber protein, sumber pendukung fasilitas

pendidikan, sumber bahan bakar, sumber oksigen, sumber pendapatan, sumber

obat-abatan, habitat satwa.

Kerusakan hutan atau istilahnya "disturbance" ganguan-gangguan

dalam intensitas yang terbatas memberikan dampat posistif terhadap

pertumbuhan semai-semai dan regenerasi di dalam hutan. Semua ini terjadi

agar keseimbangan ekosistem dalam hutan dapat terjadi melalui proses alami

yang berjalan dengan baik. Namun, apabila intensitas kerusakan hutan itu

tinggi melebihi "daya lenting" yang ada, maka akan terjadi deforestasi yang

menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup.

Pendekatan rasionalitas dengan menggunakan sains dan teknologi lebih

ditonjolkan tanpa diimbangi dengan sentuhan moral atau etika manakala

manusia berhadapan dengan alam semesta. Cara pandang manusia terhadap

alam memicu terjadinya bencana ekologi berupa pemanasan global baik

tingkat lokal, regional, nasional, bahkan internasional. Menurut Guinnes

Page 19: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

8

World Record, Indonesia merupakan negara penghancur hutan tercepat

(Sudarsono, 2007: xi). Hutan di Kalimantan dan Riau terbakar/dibakar

mencapai ribuan hektar. Menurut Mangunjaya (2008: 61) kerusakan hutan

Indonesia antara tahun 2000-2005 mencapai 1,8 Ha hingga 2 juta Ha per

tahun. Menurut Qaradhawi, 2002: 332) hutan yang dimusnahkan setiap

detiknya di dunia ini mencapai lebih dari 4 Km. Beberapa industri kertas

menjadi kehilangan bahan dasar pembuat kertas. Menurut Fariz (7 April 2010

dalam Kompas) disebutkan bahwa semakin banyak kertas yang dipakai, maka

semakin banyak pula kayu yang ditebang. Apabila semakin banyak hutan

yang digunduli, maka kerusakan lingkungan seperti ini akan berakibat pada

perubahan iklim. Misalnya efek rumah kaca, yang ada kaitannya dengan

kurangnya penyerapan karbondioksida akibat jumlah pohon yang makin

sedikit. Efek rumah kaca akan meningkatkan suhu bumi, lalu berimbas pada

banyaknya gejala cuaca yang aneh seperti El Nino, La Nina, mencairnya es di

kutub dan lain-lain. Produksi kertas pun menjadi menurun atau paling tidak

Indonesia kembali menjadi importir kayu sebagai bahan dasar industri kertas

untuk memenuhi kebutuhan manusia pada berbagai lapisan masyarakat

dengan berbagai keperluan.

Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan

kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya alami

yang mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media

utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang

dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang

Page 20: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

9

digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet. Adanya kertas

merupakan revolusi baru dalam dunia tulis-menulis yang menyumbangkan arti

besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa

dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini dapat

dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, prasasti dari batu, kayu, bambu,

kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti

dijumpai pada naskah naskah nusantara beberapa abad lampau (wikipedia

bahasa Indonesia. Diakses 4 September 2014). Kertas yang sering digunakan

itu umumnya terbuat dari kayu atau lebih tepatnya dari serat kayu yang

dicampur dengan bahan-bahan kimia sebagai pengisi dan penguat kertas.

Kayu yang digunakan di Indonesia umumnya jenis Akasia. Kayu jenis ini

berserat pendek sehingga kertas menjadi rapuh. Hutan merupakan penghasil

kayu yang diandalkan selama ini. Kebakaran hutan yang terjadi di beberapa

tempat di Indonesia menyisakan ruang sejarah yang sangat fenomenal.

Mangunjaya (2006: 102) memberikan informasi bahwa ketika hutan menjadi

gundul, upaya mengembalikan hutan ternyata membutuhkan biaya yang

sangat mahal. Mengembalikan hutan dengan program dana reboisasi pun

terbukti gagal. Program-program untuk mengembalikan hutan dengan

reboisasi selalu dilaporkan tidak enak didengar. Proyek-proyek pengganti

untuk menstabilkan produksi kayu pun gagal dilakukan. Pemerintah perlu

strategi yang terintegrasi dan komprehensif untuk bisa mempertahankan hutan

sebagai penghasil kayu agar kebutuhan kertas dapat terpenuhi. Kegagalan

pemerintah untuk mempertahankan konservasi hutan menjadikan perlu upaya

Page 21: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

10

lain agar tujuan utama pencatatan dan pencetakan dapat diperoleh. Teknologi

informasi dan komunikasi perlu digalakkan sebagai bagaian dari penyelesaian

paperbased yang menjadi primadona masyarakat selama ini.

Masyarakat menilai isu konsumsi kertas untuk berbagai kepentingan

sebagai salah satu perusak lingkungan dianggap berlebihan. Alasan yang dapat

dikemukakan saat ini, pilihan-pilihan sedang dihadapkan pada masyarakat

adalah bagaimana masyarakat dapat bersikap bijaksana untuk mengatasi

masalah kelangkaan kayu sebagai bahan dasar kertas. Penanaman pohon

kembali atau reboisasi menunjukkan kegagalan yang berulang. Seruan

penghematan penggunaan kertas tidak henti-hentinya dilakukan oleh berbagai

kalangan, baik dari unsur pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat.

Peralihan teknologi media informasi dari media cetak ke media digital dan

elektronik masih belum bisa diterima secara keseluruhan oleh berbagai pihak.

Seruan menggunakan kembali kertas (reuse) hingga mendaur ulang kertas

belum dapat menyentuh hati masyarakat pada berbagai lapisan. Program

paperless yang sudah dilakukan pada berbagai PT di luar negeri telah

disosialisasikan keuntungan yang dapat dipetik, namun beberapa PT masih

mempertahankan paperbased sebagai salah satu fasilitas utama.

Kertas merupakan sarana yang dibutuhkan berbagai lapisan masyarakat,

termasuk mahasiswa di Perguruan Tinggi. Mahasiswa di perguruan tinggi

memiliki ketergantungan pada kertas yang cukup signifikan. Budaya

ketergantungan terhadap kertas masih diakomodir dalam berbagai aktivitas

administrasi untuk mahasiswa maupun dalam proses pendidikan di kelas

Page 22: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

11

maupun di luar kelas, termasuk juga dalam kegiatan organisasi mahasiswa.

Kendati sebagian sudah dirancang menggunakan sistem online, penggunaan

kertas terbukti tidak dapat dihindarkan. Mahasiswa sebenarnya sudah

memiliki pengetahuan dan keterampilan sistim informasi, komunikasi, dan

teknologi (information, communication, and technology). Mahasiswa

dikondisikan oleh lingkungan untuk menggunakan sistem tersebut, tetapi data

yang tersimpan dalam sistem elektronik tidak mampu menggeser kebutuhan

cetakan data di atas kertas untuk berbagai kepentingan secara signifikan.

Demikian juga budaya akademik di STAIN Salatiga. Kertas masih menjadi

kebutuhan fundamental dalam proses perkuliahan di kelas, administrasi

akademik, penugasan, ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian

komprehensif, pembekalan praktek profesi keguruan, pembekalan Kuliah

Kerja Nyata (KKN), bimbingan akademik, dan bimbingan skripsi. Demikian

halnya pada kegiatan unit kemahasiswaan, kertas masih menjadi raja untuk

mengiring-iringi kegiatan mahasiswa di kampus. Tidak dapat disangkal,

kebutuhan mahasiswa terhadap kertas untuk tugas-tugas akademik memiliki

cukup bukti dalam menambah kebutuhan kertas yang harus dipenuhi.

Teknologi informasi dan komunikasi sebenarnya sudah cukup

memberikan solusi. Mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan tidak perlu lagi

menggunakan foto kopi materi perkuliahan tetapi cukup dengan soft copy

materi perkuliahan atau menggunakan buku referensi yang digunakan.

Mahasiswa tidak perlu melakukan foto kopi materi ujian komprehensif, tetapi

cukup mengunduh pada website unit penjamin mutu akademik. Mahasiswa

Page 23: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

12

tidak perlu mendapatkan materi pembekalan praktek profesi keguruan, tetapi

cukup mengunduh pada website unit PPP (sekarang unit praktikum).

Mahasiswa tidak perlu memfotokopi materi pembekalan KKN, tetapi cukup

mengunduh pada website unit Pusat Penelitian dan Pengabdian pada

Masyarakat (P3M) untuk disimpan di laptop/flashdisk masing-masing kapan

saja membutuhkan. Mahasiswa tidak perlu menerima lembaran hasil studi

semesteran dari dosen pembimbing akademik. Sistem computerize dapat

membantu mahasiswa mendapatkan informasi hasil studi semesteran dengan

mencatat/mengunduh pada anjungan akademik secara on line. Mahasiswa

tidak perlu mencetak draft proposal dan/atau skripsi selama proses bimbingan,

tetapi cukup menggunakan lap top, email, soft copy, mencetak pada kertas

bekas bimbingan sebelumnya atau menggunakan kertas secara bolak-balik

dengan model cetakan buku. Skripsi yang dikumpulkan di perpustakaan tidak

perlu dalam bentuk skripsi layaknya diterapkan sekarang ini, cukup

mengumpulkan abstrak atau mengumpulkan skripsi dalam bentuk CD. Hal ini

dapat mengurangi jumlah skripsi yang harus menumpuk di gedung

perpustakaan yang akan menambah beban berat bangunan di perpustakaan

STAIN Salatiga, mengingat laporan penelitian dalam bentuk skripsi disimpan

di lantai 3 perpustakaan ini.

Perpustakaan di berbagai perguruan tinggi juga sudah

mengimplementasikan program paperless berupa program e-books dan e-

journal. Perilaku pemanfaatan fasilitas yang berorientasi untuk mengurangi

penggunaan kertas merupakan bagian dari kearifan lingkungan yang

Page 24: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

13

ditunjukkan oleh mahasiswa sebagai bagian dari budaya akademik mahasiswa.

Menurut Sjafri S. Sairin dalam Sudarsono (2007: 175) kearifan lokal tidak

dapat dipisahkan dari kebudyaan masyarakat pemilik kebudayaan tersebut.

Kearifan lokal seringkali tidak berlaku secara universal, hal ini karena kearifan

lokal itu merupakan bagian yang menyatu dalam budaya masyarakat lokal

yaitu nilai-nilai yang berakar dari sebuah sistem pengetahuan milik bersama

secara kolektif yang berfungsi sebagai blue print bagi sikap dan perilaku

anggota masyarakat lokal pendukung sistem itu.

Mahasiswa STAIN Salatiga belum memiliki arti dan makna kearifan

lingkungan dalam menggunakan kertas, upaya yang perlu dilakukan

mahasiswa dalam mewujudkan kearifan lingkungan melalui paperless

berbasis teknologi informasi dan komunikasi, mahasiswa masih terbelenggu

dengan hambatan pada sistem administrasi, unit kelembagaan akademik, dan

style dosen dalam melaksanakan perkuliahan, penugasan dari dosen,

bimbingan akademik, dan bimbingan skripsi. Mahasiswa pada satu sisi belum

menemukan faktor pendukung untuk melakukan paperless pada setiap proses

perkuliahan dan tugas-tugas akademik lainnya. Mahasiswa dalam

melaksanakan kegiatan-kegiatan unit kemahasiswaan juga belum menemukan

cara untuk berperilaku paperless dan menggunakan fasilitas teknologi

informasi dan komunikasi dalam perjalanan perkuliahan pada STAIN

Salatiga. Mahasiswa dalam mengikuti dan melaksanakan program perkuliahan

semua pada paperbased yang tidak dapat dihindari. Di samping itu,

mahasiswa seringkali dalam menggunakan kertas tidak optimal, bahkan

Page 25: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

14

sering terjadi pemborosan penggunaan kertas karena kesalahan yang

sebenarnya tidak perlu terjadi. Mahasiswa dapat melakukan penyempurnaan

naskah dan melakukan pengecekan naskah secara teliti sebelum dilakukan

pencetakan kesalahan-kesalahan sepele yang dilakukan mahasiswa pada

akhirnya dilakukan pencetakan ulang dalam jumlah yang fantastis. Hal ini

menunjukkan telah terjadi inefisiensi sumber daya dalam proses belajar

mengajar dan sistem administrasi bagi mahasiswa, serta dalam kegiatan unit

kemahasiswaan di STAIN Salatiga. Runnels (2013: 275) berpendapat A

paperless classroom, when all materials required to complete a class are

available in an electronic form, has been shown to have positive impacts on

student and teacher motivation, engagement, productivity, and efficiency. Hal

ini dipertegas oleh Shah dan Tiwari (2010: 177) bahwa The paperless office is

an ideal situation for all managerial aspects in any organization. Several

studies have been conducted in this field and none concluded that there

is a possibility of any organization to become fully paperless.

Berdasarkan hal tersebut diperlukan kearifan lingkungan yang dimiliki

oleh mahasiswa agar dapat meminimalisir penggunaan kertas (reduce) atau

menggunakan kertas dengan sistem recycling atau reuse. Mahasiswa yang

memiliki kecerdasan dan pengalaman yang memadai sekiranya dapat

memahami makna kearifan lingkungan dan makna paperless bagi dirinya,

keluarga, lembaga, dan negaranya, karena meminimalisir penggunaan kertas

dapat meminimalisir anggaran bagi mahasiswa itu sendiri, lembaga, dan

negara yang tidak sedikit. Menurut (Daniel, 2009: 94) penghematan kertas

Page 26: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

15

berarti pula menghemat penebangan pohon sebagai bahan dasar penghasil

kertas.

Paperless perlu dilakukan sebagai bukti kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi sudah sampai di tangan mahasiswa. Keuntungan secara normatif

juga sudah dapat dipahami oleh sivitas akademika, khususnya mahasiswa.

Namun, gejala dan gerakan yang mengarah pada paperless action dan menuju

pada penerapan teknologi informasi dan komunikasi bagai mahasiswa STAIN

Salatiga tidak kunjung memberikan bukti. Nilai-nilai kepedulian terhadap

lingkungan juga sudah dibentangkan pada materi perkuliahan, namun

paperbased tidak dapat ditinggalkan. Ada berbagai alasan yang dapat

dikemukakan oleh mahasiswa pada pemaknaan kearifan, hambatan yang tidak

dapaat diurai oleh mahasiswa STAIN Salatiga atau terdapat variabel lain yang

mengganggu pada implementasi paperless bagi mahasiswa pada proses

pembelajaran, penugasan, ujian, PPL, KKL, KKN, dan bimbingan skripsi.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti berkeinginan untuk

menemukan problematika, memotret lebih dekat permasalahan yang ada, dan

solusi yang dapat ditawarkan untuk mahasiswa STAIN Salatiga agar memiliki

kearifan lingkungan dalam meminimalisir penggunaan kertas (paperless)

berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Jika penelitian ini tidak segera

dilakukan dikhawatirkan dapat membentuk karakter mahasiswa yang tidak

mau peduli terhadap lingkungan. Ketidakpedulian mahasiswa dapat

memberikan kerugian bagi mahasiswa itu sendiri dan bagi negara. Melalui

penelitian ini, mahasiswa dapat mengimplementasikan kearifan lingkungan

Page 27: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

16

sebagai bagian dari kepedulian terhadap lingkungan dan dapat menikmati

keuntungan paperless yang dilakukan. Berdasarkan pada hal tersebut, peneliti

berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul KEARIFAN

LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS BERBASIS

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BAGI MAHASISWA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN SALATIGA).

B. Fokus Masalah

Peneliti menyusun fokus masalah berdasarkan latar belakang di atas

adalah bagaimana kearifan lingkungan mahasiswa STAIN Salatiga melalui

upaya paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi? Fokus masalah

tersebut dapat diperinci ke dalam sejumlah pertanyaan berikut:

1. Apa makna kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN Salatiga?

2. Apa upaya mahasiswa STAIN Salatiga dalam mewujudkan kearifan

lingkungan melalui paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi?

3. Apa faktor pendukung kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN

Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi?

4. Apa faktor penghambat kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN

Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi?

Page 28: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

17

5. Bagaimana mahasiswa STAIN Salatiga mengatasi hambatan untuk

melakukan paperless dalam rangka menunjukkan kearifan terhadap

lingkungan?.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki serangkaian tujuan yang hendak diperoleh

dalam penelitian, antara lain untuk mengetahui:

1. Makna kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN Salatiga melalui

paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi;

2. Upaya mahasiswa STAIN Salatiga dalam mewujudkan kearifan

lingkungan melalui paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi;

3. Faktor pendukung kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN Salatiga

melalui upaya paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi;

4. Faktor penghambat kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN Salatiga

melalui upaya paperless berbasis teknologi inforamasi dan komunikasi;

5. Upaya mahasiswa STAIN Salatiga dalam mengatasi hambatan untuk

melakukan paperless dalam rangka menunjukkan kearifan terhadap

lingkungan.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoretis

Peneltian ini dapat menambah khasanah dunia pustaka di bidang

lingkungan hidup secara khusus tentang paperless berbasis teknologi

informasi dan komunikasi. Penelian ini juga dapat melengkapi khasanah

Page 29: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

18

disiplin keilmuan yang ada di STAIN Salatiga yang sebagian besar di luar

kajian tentang lingkungan hidup. Penelitian ini dapat memenuhi keinginan

sivitas akademika STAIN Salatiga untuk memperoleh informasi tentang

penelitian di bidang ilmu lingkungan.

2. Praktis

a. Mahasiswa

1) Mahasiswa STAIN Salatiga dapat mengetahui pentingnya makna

kearifan lingkungan sebagai bagian upaya mengatasi permasalahan

lingkungan yang semakin kompleks.

2) Mahasiwa STAIN Salatiga dapat mengimplementasikan kearifan

lingkungan melalui kegiatan paperless dan berorientasi pada

penggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan

pembelajaran, penugasan, ujian mata kuliah, PPL, KKL, KKN, dan

bimbingan skripsi.

3) Mahasiswa STAIN Salatiga dapat mengatasi hambatan yang

ditimbulkan dari penerpan paperless dan penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi dalam dalam kegiatan pembelajaran,

penugasan, ujian mata kuliah, PPL, KKL, KKN, dan bimbingan

skripsi.

b. STAIN Salatiga

Signifikansi penelitian ini bagi STAIN Salatiga memuat dua

esensi penting yaitu sebagai agenda perencanaan bagi pengembangan

Page 30: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

19

STAIN Salatiga menjadi IAIN Salatiga dan pentingnya pada

permasalahan yang akan diteliti.

1) STAIN Salatiga dapat membangun bidang sosial sebagai bagian

yang dapat melengkapi bidang garapan utama melalui kebijakan

kelembagaan yang peduli terhadap persoalan-persoalan regional,

nasional dan internasional di bidang lingkungan hidup.

Ketanggapsegeraan terhadap permasalahan tersebut diperlukan

penelitian yang mengacu pada peningkatan pembangunan

karakter mahasiswa sebagai bagian dari sivitas akademika STAIN

Salatiga melalui upaya paperless berbais teknologi informasi dan

komunikasi dalam kegiatan pembelajaran, penugasan, ujian mata

kuliah, PPL, KKL, KKN, dan bimbingan skripsi bagi mahasiswa

STAIN Salatiga.

2) Memperkuat kebijakan pengembangan lembaga dalam rencana

alih status menjadi IAIN/UIN pada masa mendatang yang

bercirikan pada kampus berkearifan lingkungan. Harapan yang

diinginkan dapat menjadi kampus percontohan atau rujukan studi

Islam Indonesia melalui upaya paperless berbasis teknologi

informasi dan komunikasi dalam kegiatan pembelajaran,

penugasan, ujian mata kuliah, PPL, KKL, KKN, dan bimbingan

skripsi bagi mahasiswa STAIN Salatiga.

Page 31: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

20

c. Peneliti

1) Peneliti sebagai bagian dari sivitas akademika STAIN Salatiga

dapat memperoleh informasi yang akurat terhadap pemaknaan

kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN Salatiga untuk

mendorong upaya paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi dalam kegiatan pembelajaran, penugasan, ujian mata

kuliah, PPL, KKL, KKN, dan bimbingan skripsi.

2) Peneliti dapat mengetahui hambatan yang dimiliki oleh mahasiswa

STAIN Salatiga dalam melakukan upaya paperless berbasis

teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan pembelajaran,

penugasan, ujian mata kuliah, PPL, KKL, KKN, dan bimbingan

skripsi selanjutnya dapat memberikan sumbang pemikiran untuk

mengatasi hambatan yang dimiliki mahasiswa STAIN Salatiga.

3) Peneliti dapat menemukan keyword baru pada penelitian yang

dilakukan yang dapat digunakan sebagai topik penelitian yang

perlu dilakukan pada waktu yang akan datang.

Page 32: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

21

BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori memuat tinjauan pustaka dan kerangka berfikir. Tinjauan

pustaka meliputi kajian teori dan temuan hasil penelitian terdahulu. Sistematika

tersebut dipaparkan secara runtut dalam laporan penelitian ini.

A. Tinjauan Pustaka

1. Kajian Teori

a. Kearifan Lingkungan

1) Pengertian

Kearifan sebagai seperangkat pengetahuan dikembangkan

oleh suatu kelompok masyarakat setempat (komunitas) yang

terhimpun dari pengalaman panjang untuk menggeluti lingkungan

alam. Ikatan atau hubungan keduanya saling menguntungkan

kedua belah pihak (manusia dan lingkungan) secara berkelanjutan

dan dengan ritme yang harmonis. Kearifan (wisdom) dapat

disepadankan maknanya dengan pengetahuan, kecerdikan,

kepandaian, keberilmuan, dan kebijaksanaan dalam pengambilan

keputusan yang berkenaan dengan penyelesaian atau

penanggulangan suatu masalah atau serangkaian masalah yang

relatif pelik dan rumit.

Sudharto P.Hadi dalam Sudarsono, (2007a: 164)

mengemukakan kearifan lingkungan atau environmental wisdom

merupakan suatu tata nilai yang memberikan pedoman kepada

Page 33: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

22

warga masyarakat dalam bertindak dan bertingkah laku dalam

hubungannya dengan lingkungan. Tata nilai dimaksud

mengajarkan untuk hidup harmonis dengan lingkumgan. Kearifan

lingkungan dimaksudkan sebagai aktivitas dan proses berpikir,

bertindak dan bersikap secara arif dan bijaksana dalam mengamati,

memanfaatkan, dan mengolah alam sebagai suatu lingkungan

hidup dan kehidupan umat manusia secara timbal balik.

Pengetahuan masyarakat yang memiliki kearifan ekologis itu

dikembangkan, dipahami dan secara turun-temurun diterapkan

sebagai pedoman dalam mengelola lingkungan terutama dalam

mengolah sumber daya alam. Pengelolaan lingkungan secara arif

dan berkesinambungan itu dikembangkan mengingat pentingnya

fungsi sosial lingkungan untuk menjamin kelangsungan hidup

masyarakat.

Kearifan lokal (local wisdom) terdiri dari dua kata: kearifan

(wisdom) dan lokal (local). Local berarti setempat, sedangkan

wisdom dapat berarti kebijaksanaan. Secara umum, local wisdom

(kearifan/kebijaksanaan setempat) dapat dipahami sebagai

gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh

kearifan, bernilai baik yang tertanam dan diikuti oleh anggota

masyarakatnya. Kearifan lokal sebagai gagasan konseptual hidup

dan berkembang dalam masyarakat secara terus-menerus dalam

kesadaran masyarakat serta berfungsi dalam mengatur kehidupan

Page 34: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

23

masyarakat. Kearifan lokal yang tumbuh di masyarakat memiliki

ciri yang spesifik, terkait dengan pengelolaan lingkungan sebagai

kearifan lingkungan. Sudarsono (2007b: 46) menuliskan ketika

kearifan nenek moyang berlaku, maka tanah bumi dipandang

sebagai ibu dan dijuluki tanah air sebagai Ibu Pertiwi, sehingga ada

rasa dan sikap kasih pada tanah, air, hutan, fauna-flora, dan alam

semesta. Alam diperlakukan bagaikan bidadari puteri yang cantik,

halus, lembut, berkembanglah perilaku menghormati alam.

Kearifan lingkungan (ecological wisdom) sebagai

pengetahuan yang diperoleh dari abstraksi pengalaman adaptasi

aktif terhadap lingkungannya yang khas. Pengetahuan tersebut

diwujudkan dalam bentuk ide, aktivitas, dan peralatan. Kearifan

lingkungan yang diwujudkan ke dalam tiga bentuk tersebut

dipahami, dikembangkan, dipedomani dan diwariskan secara

turun-temurun oleh komunitas pendukungnya. Kearifan lingkungan

diharapkan dapat dipahami, dikembangkan, dipedomani dan

diwariskan secara terus menerus oleh mahasiswa dalam

mengimplementasikan paperless dan menggunakan teknologi

informasi dan komunikasi.

Page 35: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

24

Definisi dan implikasi kearifan lingkungan dapat

ditampilkan dalam bagan 2.1 berikut:

Gb. 2.1 Definisi dan Implikasi Kearifan Lingkungan

2) Makna Kearifan Lingkungan

Sudarsono (2007a: 91) berpendapat ‘makna kearifan

lingkungan adalah penyesuaian dengan sifat alami lingkungan,

yaitu penyesuaian manusia untuk sederhana dan harmonis dengan

Kearifan lingkungan (local wisdom)

Widom/

Kearifan

dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat

bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik yang tertanam dan diikuti

oleh anggota masyarakatnya

aktivitas

Local/tempat

ide peralatan

Menjaga lingkungan

dipahami dikembangkan dipedomani

Paperless dan penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi bagi mahasiswa

Page 36: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

25

alam. Kearifan lingkungan berarti sifat penyesuaian manusia sesuai

dengan budayanya agar dapat diterima lingkungan dalam rangka

melestarikan lingkungan, dan bukan hanya sekadar untuk

mengambil keuntungan belaka. Sukandarrumidi (2010: 23)

berpendapat manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling cerdik,

kadang-kadang lupa melestarikan alam. Manusia ingin mengambil

keuntungan sebanyak-banyaknya dari alam. Susilo (2009: 44)

berpendapat lingkungan memiliki sifat yang relatif. Hal ini

memberi arti bahwa pada saat tertentu lingkungan berperan penting

dalam menjelaskan kecocokannya dengan budaya tertentu, tetapi

pada suatu sisi lain lingkungan tidak cocok dengan budaya tertentu

itu.

Makna kearifan lingkungan bagi Asdiqoh (2011: 9) terdapat

4 (empat) hal, yaitu membina, melestarikan, mencegah, dan

membimbing. Pertama, membina hubungan keselarasan antara

manusia dengan lingkungan. Kedua, melestarikan berarti

melestarikan sumber-sumber alam agar dapat dimanfaatkan terus

menerus dari generasi ke generasi. Ketiga, mencegah berarti

mencegah kemerosotaan mutu lingkungan dan meningkatkannya

sehingga dapat menaikkan kualitas hidup manusia. Keempat,

membimbing berarti membimbing manusia dari posisi perusak

lingkungan menjadi pembina lingkungan. Makna kepedulian

menurut Nata dalam Susilowati (2002: 64) sebagai produk

Page 37: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

26

moralitas yang dimiliki manusia memiliki 5 (lima) karakteristik

yaitu perbuatan yang mendarah daging sebagai identitas bagi orang

yang melakukan; mudah, gampang, serta tanpa memerlukan

pikiran lagi untuk melaksanakannya; dilakukan atas kemauan

sendiri dan pilihan sendiri, bukan karena paksaan dari luar;

dilakukan dengan sebenarnya bukan berpura-pura, sandiwara atau

tipuan; perbuatan tersebut atas dasar niat semata-mata karena Allah

Swt. Memberikan makna terhadap sebuah obyek perlu dibantu

dengan sebuah modifikasi untuk digunakan sebagai langkah

implementatif. Erawati (2002: 129) 7 (tujuh) hal yang perlu

dimodifikasi untuk membangun makna dalam perilaku seseorang.

7 (tujuh) hal itu antara lain perilaku yang dilakukan secara sengaja,

mengubah sasaran, menimbulkan perilaku baru yang diinginkan,

cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, sasaran

perilaku yang dapat diubah karena batas-batas tertentu, pendekatan

yang bersifat simptomatis yaitu hanya perilaku yang menampakkan

gejala secara nyata yang menjadi sasaran modifikasi perilaku,

analisis mengenai asal-usul perilaku sasaran serta konteks di mana

individu hidup, dipakai sebagai catatan penting yang digunakan

untuk memiliki sebuah prosedur yang paling efektif.

Kearifan lingkungan melalui paperless bagi mahasiswa

artinya, mahasiswa dapat menyesuaikan dengan sifat alami

lingkungan akan keterbatasan sumberdaya hutan sebagai bahan

Page 38: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

27

dasar kertas untuk peduli terhadap lingkungan. Kepedulian

lingkungan bagi mahasiswa terhadap permasalahan tersebut

diharapkan mahasiswa mampu menggerakkan dirinya secara arif

untuk melakukan reduce, recycling, dan reuse terhadap

penggunaan kertas berbasis teknologi informasi dan komunikasi

pada kegiatan akademik mahasiswa di kampus dan/atau melakukan

kegiatan organisasi di mampus serta melakukan kegiatan nyata

berupa penanaman pohon atau usaha memelihara pohon bersama

masyarakat melalui kegiatan pengabdian masyarakat di bawah

inisiasi P3M STAIN Salatiga.

Makna kearifan Lingkungan dan Implikasinya dapat

ditampilkan dalam gambar 2.2

Gb. 2.2 Makna Kearifan dan Implikasi

Membina

Makna Kearifan dan Implikasi

Melestarikan

penyesuaian dengan sifat

alami lingkungan

Mencegah Membimbing

mahasiswa dapat menyesuaikan dengan sifat alami lingkungan

reduce recycling reuse

Page 39: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

28

3) Fungsi Kearifan Lingkungan

Fungsi kearifan lingkungan antara lain sebagai bagian

dari upaya untuk melakukan beberapa hal, antara lain:

1) Konservasi dan pelestarian sumberdaya alam;

2) Pengembangan sumberdaya manusia;

3) Pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan

4) Petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.

5) Sosial misalnya upacara integrasi komunal/kerabat.

6) Bermakna etika dan moral, misal yang terwujud dalam upacara

Ngabendan penyucian roh leluhur.

7) Bermakna politik, misalnya upacara ngangkuk merana dan

kekuasaan patron client.

Penjelasan fungsi-fungsi kearifan lokal mulai dari yang

sifatnya teologis sampai pragmatis dan teknis dapat diterima secara

normatif dan tidak bertentangan dengan makna kaidah ilmiah.

Salah satu contoh kearifan lingkungan yang digali dari kearifan

lokal pada upaya pelestarian sumber air adalah kepercayaan pada

sumber air yang terdapat pohon rindang dan besar. Konsep

“pamali” atau (bahasa. Jawa oraelok: tidak baik) kencing di bawah

pohon besar di bawahnya terdapat sumber air merupakan perilaku

masyarakat tradisional untuk memagari perbuatan anak-cucu agar

tidak merusak fungsi lingkungan alam. Kearifan lokal sebagai

kearifan lingkungan saat ini sangat penting demi keharmonisan

Page 40: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

29

lingkungan untuk kelangsungan hidup berkelanjutan tanpa harus

mengorbankan rasionalitas ilmu pengetahuan melebur dalam

keyakinan tradisional secara mutlak, melainkan mengutamakan

azas manfaat dan kewajaran.

Kearifan lingkungan yang ditunjukkan pada pelaksanaan

paperless diharapkan sebagai bagian untuk melaksanakan

serangkaian kegiatan yang berfungsi pada beberapa komponen.

Komponen tersebut antara lain konservasi dan pelestarian

sumberdaya alam; pengembangan sumberdaya manusia;

pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan; petuah,

kepercayaan, sastra, dan pantangan; sosial misalnya upacara

integrasi komunal/kerabat; bermakna etika dan moral, misal yang

terwujud dalam upacara Ngabendan penyucian roh leluhur;

bermakna politik, misalnya upacara ngangkuk merana dan

kekuasaan patron client.

Kegiatan-keegiatan di masyarakat yang bermaksud untuk

melindungi liingkungan sebagai bukti kearifan terhadap

lingkungan terkadang juga menimbulkan permasalahan terhadap

lingkungan juga. Sebagai contoh kegiatan masyarakat berupa

sedekah bumi dengan berbagai kegiatan baik di darat dan di lautan

menyisakan permasalahan terhadap lingkungan, antara lain dengan

menggunungnya sampah akibat akitivitas manusia pada kegiatan

tersebut.

Page 41: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

30

Fungsi kearifan lingkungan dapat dapat ditampilkan dalam

gambar 2.3

Gb. 2.3 Fungsi Kearifan Lingkungan

4) Prinsip Etika dalam Membangun Kearifan Lingkungan

Beatrice Willard dalam Mangunjaya (2006: 283)

merumuskan ethics of biospheral survival dalam Growth or

ecodisaster bahwa ekologis bumi itu mencakup tujuh macam

prinsip etika yang secara bersama-sama harus kita pahami guna

mereformasi pemahaman dan perlakukan terhadap alam agar tidak

menyalahinya. Prinsip tersebut antara lain lingkungan holistik,

keanekaragaman hayati, daur ulang, faktor pembatas, perilaku

ekologis, semua ekosistem memiliki kemampuan tertentu,

Fungsi Kearifan Lingkungan

Konserv

asi dan

pelestarian

sum

berd

aya alam

;

Pen

gem

ban

gan

sum

berd

aya m

anusia

Pen

gem

ban

gan

keb

uday

aan d

an ilm

u

pen

getah

uan

Petu

ah,

kep

ercayaan

, sastra,

dan

pan

tangan

.

Sosial

misaln

ya

upacara

integ

rasi

kom

unal/k

erabat

Berm

akna etik

a dan

moral

Berm

akna p

olitik

Page 42: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

31

pemulihan dan penstabilan ekosistem. Prinsip tersebut dapat

dijabarkan pada keterangan berikut ini:

a) Prinsip Lingkungan Holistik

Sesuatu akan mempengaruhi sesuatu yang lain baik

langsung maupun tidak langsung. Tidak ada satu pun benda di

jagad ini yang hidup terpisah, setiap sesuatu berkaitan dengan

yang lain. Sekecil apa pun andil manusia dalam memelihara

bumi dari perilaku arif terhadap lingkungan akan mempunyai

dampak kumulatif. Perilaku mahasiswa yang peduli dengan

lingkungan dengan menerapkan paperless sebagai perilaku arif

terhadap lingkungan akan mempengaruhi kondisi lainnya

secara holistik.

b) Keanekaragaman Hayati

Sumber-sumber kehidupan di bumi memamerkan

berbagai kekayaan morfologis, fisiologi, dan genetis yang

hampir tidak terbatas pada dunia hewan dan tumbuhan.

Keanekaragaman hayati merupakan warisan yang paling

berharga untuk menjamin kekekalan kehidupan di atas bumi.

Kearifan lingkungan pada perilaku paperless bagi mahasiswa

dinilai dapat menjaga kelestarian tanaman/pohon yang menjadi

bahan baku utama dalam pembuatan kertas.

Page 43: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

32

c) Daur Ulang

Daur ulang sumber-sumber kehidupan yang ada di

bumi atau penyebaran kembali sumber-sumber tersebut. Semua

ekosistem mendaur ulang limbah, semua materi dimanfaatkan,

dibuang dan diambil kembali oleh ekosistem yang lain untuk

dimanfaatkan tanpa berhenti dalam siklus yang tidak terbatas.

Perilaku arif terhadap lingkungan antara lain dengan

melakukan daur ulang bahah-bahan kertas yang tidak dapat

digunakan lagi menjadi barang yang berharga.

d) Faktor Pembatas

Faktor-faktor lingkungan tertentu membatasi

berfungsinya organisme-organisme hidup dalam semua

ekosistem. Faktor-faktor ini mendefinisikan parameter-

parameter yang berlaku dari ekosistem dan organisme-

organisme hidup di dalamnya. Sering tidak hanya satu, tetapi

banyak sekali faktor fisika dan kimia dalam lingkungan

berinteraksi dengan kelompok spesies untuk melukiskan faktor-

faktor pembatas dari sistem itu. Prinsip ini dapat dikaitkan

dengan sebagian besar sistem kehidupan untuk bereproduksi

lebih dari kemampuan pendukung ekosistem itu di mana

mereka hidup. Kelangkaan pohon yang menjadi bahan dasar

pembuatan kertas menjadikan berfungsinya batas-batas

organisme dengan orgnisme yang lain menjadi semakin besar.

Page 44: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

33

e) Perilaku Ekologis

Kenyataan menunjukkan bahwa kelebihan populasi

memastikan bahwa beberapa individu berhasil

mempertahankan hidupnya untuk melestarikan spesiesnya,

tetapi prinsip ini tidak bertindak bersama untuk menjaga

keseimbangan populasi suatu spesies tertentu. Hal ini biasanya

tidak mudah dimengerti dan terkadang sulit dipahami akan

kenyataan bahwa kita mungkin mengubah keseimbangan

dengan suatu tindakan yang nampaknya tidak berbahaya.

Penebangan pohon untuk kebutuhan produksi kertas

menjadikan keseimbangan alam menjadi terganggu. Tanaman

yang biasanya dapat digunakan sebagai tempat tumbuh dan

berkembangnya satu spesies menjadi terganggu.

f) Semua Ekosistem Memiliki Kemampuan Tertentu

Kemampuan ini seirng diistilahkan sebagai kapasitas

pembawa. Perilaku ini mempunyai persamaan dengan sistem-

sistem rekayasa dan perilaku dalam sebuah organisasi.

Organisasi yang memiliki keterbatasan untuk mengatur

anggotanya agar dapat terawasi dan berdisiplin, begitu pula

ekosistem apabila ekosistem dipaksakan dan dibebani

menampung segala persoalan, pasti akan hancur. Kelangkaan

tanaman yang sudah digunakan sebagai bahan dasar pembuatan

kertas, lama kelamaan beban tanaman menjadi bertambah atas

Page 45: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

34

kelangkaan tanaman yang seharusnya dapat menampung

persoalan udara kotor.

g) Pemulihan dan Penstabilan Ekosistem

Ekosistem telah berkembang dalam jangka panjang dan

lama. Dimulai dari sistem yang sederhana selanjutnya menjadi

sistem yang lebih rumit, saling terkait dan menjadi seimbang,

bersaam dengan proses tersebut, terkait dan saling seimbang.

Bersamaan dengan proses tersebut muncul pula proses alam

untuk mengontrol kemantapan sistem itu dan melindunginya

dari kerusakan yang mungkin disebabkan oleh dan

melindunginya dari kerusakan yang mungkin disebabkan oleh

kecelakaan seperti kebakaran, tanah longsor. Kondisi ini

memerlukan dilakukannya pemulihan untuk memberikan

kondisi lingkungan yang dapat memberikan pemenuhan

kebutuhan manusia. Tanaman yang telah mengalami kebakaran

dan longsor perlu dilakukan reboisasi bagi kepentingan yang

lebih jauh untuk memenuhi kebutuhan manusia pada masa

yang akan datang.

Prinsip lingkungan holistik, keanekaragaman hayati, daur

ulang, faktor pembatas, perilaku ekologis, semua ekosistem

memiliki kemampuan tertentu, pemulihan dan penstabilan

ekosistem dapat dijaga antara lain pada serangkaian upaya

Page 46: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

35

paperless dan mengupayakan penggunaan teknologi informasi dan

teknologi.

Prinsip Etika dalam membangun kearifan lingkungan dapat

ditampilkan dalam gambar 2.4

Gb 2.4 Prinsip Etika dalam Membangun Kearifan Lingkungan

5) Kearifan Tradisional dan Rasional

Istilah tradisional dan rasional bersinonim dengan desa kota

dan lama dan modern. Budaya tradisional merupakan kebiasaan

yang berlaku turun temurun dalam berinteraksi dengan lingkungan

hidupnya. Budaya rasional terbentuk dari himpunan gagasan dan

inovasi dalam berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Budaya

tradisional dan rasional yang pro terhadap lingkungan hidup

membentuk kearifan lingkungan hidup (Rohadi, 2011: 221).

Ketika masyarakat dalam sebuah masa telah didominasi oleh

ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengarungi hidup, maka

Prinsip Etika dalam Membangun Kearifan Lingkungan

Lin

gkungan

holistik

Kean

ekarag

aman

hay

ati

Dau

r ulan

g

Fak

tor p

embatas,

Perilak

u ek

olo

gis

Sem

ua

ekosistem

mem

iliki

kem

ampuan

tertentu

Pem

ulih

an

dan

pen

stabilan

ekosistem

Page 47: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

36

dikatakan masyarakat tersebut telah memasuki peradaban modern.

Rasionalitas yang melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi ini

menjadi harapan baru di masa yang akan datang. Budaya rasional

sesungguhnya dapat menciptakan budaya yang ramah lingkungan.

Pemikiran yang memikirkan kelanjutan fungsi lingkungan atau

dikenal dengan pembangunan berkelanjutan kini tampak terus

dikembangkan untuk memperbaiki lingkungan hidup. Ilmu

pengetahuan dan teknologi juga semakin nyata banyak yang

dikembangkan untuk menciptakan teknologi industri yang

berwawasan lingkungan. Hal ini disebut sebagai budaya rasional

yang pro terhadap lingkungan hidup.

Konsep kearifan lingkungan hidup yang terbangun dari

budaya tradisional dan rasional yang ramah lingkungan lebih tegas

keberpihakan terhadap lingkungan hidup. Rohadi (2011: 221)

berpendapat dinamika budaya lingkungan hidup di perkotaan

mengkonstruksikan konsep kearifan lingkungan hidup yang

terbangun dari budaya tradisional dan rasional yang ramah

lingkungan.

Mahasiswa yang berada pada lingkungan akademik

memiliki budaya rasional dan tradisional secara bersamaan.

Artinya mahasiswa yang berasal dari berbagai budaya tradisional

diarahkan pada budaya rasional akademik. Mahasiswa dalam

melaksanakan kegiatan akademik sangat akrab dengan kebutuhan

Page 48: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

37

kertas. Paperless sebagai konstruksi konsep kearifan tradisional

dan rasional menghendaki keberpihakan mahasiswa terhadap

keberlanjutan lingkungan hidup. Ruang-ruang dan kesempatan

proses perkuliahan, penugasan, pembekalan PPL, KKL, KKN, dan

bimbingan skripsi yang masih berorientasi pada kertas akan

bergeser menuju paperless dan mengoptimalkan pada penggunaan

teknologi informasi dan komunikasi. Kearifan Tradisional dan

Rasional dapat ditampilkan dalam gambar 2.5

Gb. 2.5. Kearifan Tradisional dan Rasional

Kearifan Tradisional dan Rasional

Kearifan

tradisional

Kearifan

Rasional

Paperless pada proses

perkuliahan, PPL, KKL,

KKN, dan bimbingan skripsi

Mahasiswa berada pada ruang lingkup tradisional dan seklaigus rasional

diharapkan dapat menciptakan budaya yang ramah lingkungan.

Keberpihakan terhadap lingkungan hidup pada proses

akademik

Optimalisasi penggunaan

teknologi informasi dan

komunikasi

Page 49: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

38

6) Kearifan Lingkungan dalam Perspektif Islam

Kearifan lingkungan dalam hal ini adalah pada konteks

penerapan Paperless dan Penggunaan Teknologi informasi dan

Komunikasi. Agama merupakan pedoman dan pandangan hidup

berperikehidupan bagi pemeluknya. Oleh karena itu, agama

menjadi referensi utama sekaligus sebagai tolok ukur perilaku

penganut agama. Agama dapat menjadi motivator dan motor

penggerak perilaku ekologis penganutnya menuju kearifan

lingkungan. Islam memandang kearifan lingkungan merupakan tata

ketentuan hubungan antara manusia dengan lingkungannya.

Substansi pesan ekoteologis dari ungkapan peduli

lingkungan sebagai bagian dari iman adalah hakikat orang beriman

adalah selalu memelihara kelestarian optimasi daya dukung

lingkungan bagi kehidupan. Sudarsono (2007a: 10) menambahkan

spirit dan substansi ekoteologis berupa hati damai, bumi lestari.

Sesanhwa ramah lingkungan, peduli lingkungan, arif terhdap

lingkungan akan menjadi pilar penyangga kelestarian lingkungan.

Hal ini merupakan sikap teologis Islam memberikan ajaran secara

tegas janganlah mengaku dirinya sebagai orang beriman jika tidak

memiliki komitmen untuk peduli lingkungan. Indikator orang

beriman adalah kepedulian terhadap lingkungan (Sudarsono,

2007a: 58). Lebih lanjut Sudarsono, (2007a: 60) memberikan

konsep bahwa kepedulian dan ramah lingkungan menjadi pilar

Page 50: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

39

penyangga kelestarian lingkungan. Sikap ramah dan positif

terhadap lingkungan antara lain sebagaimana diteorikan oleh

Asdiqoh (2002: 15) antara lain apresiatif, kreatif, proaktif, dan

produktif. Pertama, apresiatif merupakan sikap menghargai

keberadaan lingkungan hidup. Seorang muslim harus berusaha

mengetahui apa guna dari adanya lingkungan hidup tersebut.

Adanya menghargai lingkungan hidup memberikan indikasi

terhindarnya manusia dari sifat perusak, termasuk perusak alam

dan sekitarnya. Kedua, kreatif merupakan daya cipta manusia yang

tumbuh dari dalam dirinya karena melihat obyek, termasuk

lingkungan hidup. Seorang manusia seharusnya mampu

membangkitkan dan menumbuhkan sikap kreatifnya, sehingga

tercipta kondisi positif bagi lingkungan hidup. Seorang muslim

diharapkan agar selalu berbuat baik kepada siap saja dan apa saja.

manusia mempunyai nilai tinggi di hadapan sang Pencipta apabila

mampu melakukan tindakan yang menyenangkan orang lain.

Harapan yang diinginkan adalah lingkungan yang tetap serasi,

tumbuh dan berkembang serta dapat dirasakan kemanfaatannya

bagi umat manusia. Ketiga, proaktif artinya lawan dari dari sikap

kontraktif. Sikap proaktif pada dasarnya sikap pembangunan

lingkungan hidup selaras, searah, sejalan dengan eksistensi

lingkungan hidup. Membangun lingkungan dalam rangka

membangun yang berorientasi pada wawasan lingkungan.

Page 51: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

40

Keempat, produktif artinya sikap manusia untuk mengarah kepada

aktivitas memproduksi bahan mentah menjadi bahan jadi yang

diambil dari sumber daya alam.

Kearifan lingkungan dalam perspektif Islam dalam

mengimplementasikan paperless dan mengupayakan penggunaan

teknologi informasi dan komunikasi dapat ditampilkan dalam

gambar 2.6

Gb. 2.6 Kearifan Lingkungan dalam Perspektif Islam

Kearifan Lingkungan dalam Perspektif Islam

Kepedulian dan ramah lingkungan

Nilai-nilai Ajaran Islam

Motivator dan motor

penggerak perilaku ekologis

Tolok ukur perilaku

penganut agama

Perilaku Peduli sebagai Pilar Penyangga

Kelestarian Lingkungan

Menjadi referensi

umatnya berperilaku

utama

Paperless dan penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi

Kreatif Produktif Proaktif Apresiatif

Page 52: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

41

7) Kearifan Lingkungan sebagai Aset Bangsa dan Negara

Keberagaman kearifan lingkungan yang dimiliki bangsa ini

merupakan aset atau modal pembangunan yang sangat berharga

yang tidak boleh dinaifkan atau dihilangkan semata-mata tidak

masuk akal. Nilai pamali (tabu) justru harus ditransformasikan ke

dalam khazanah budaya masa kini. Masyarakat dapat menemukan

hakekat mendasar dari kearifan lingkungan yang ada dalam

masyarakat itu dengan cara mencari rasionalisasinya atau

penjelasan ilmiah sebagai modal utama dalam mencari alternatif

baru dalam penanganan masalah lingkungan yang terjadi selama

ini (Sudarsono, 2007b: xii). Mangunjaya (2008: 92) berpendapat

keinginan manusia untuk menghargai sains, dan agama sebagai

wahana untuk menghubungkannya dengan alam sebagai ciptaan.

Kearifan lingkungan berupa perilaku paperless berbasis

teknologi informasi dan komunikasi bagi mahasiswa STAIN

Salatiga merupakan aset bangsa dan negara. Jumlah mahasiswa

STAIN Salatiga di atas 3000 mahasiswa yang dapat mengurangi

jumlah kertas pada setiap kegiatan akademik dan organisasi dapat

meminimalisir penggunaan kertas berarti turut serta mengurangi

jumlah pohon yang harus ditebang sebagai bahan dasar kertas.

Oleh karena itu, mahasiswa STAIN menjadi aset negara dalam

melestarikan fungsi hutan sebagai paru-paru dunia dengan

menerapkan paperless dan mengoptimalkan penggunaan teknologi

Page 53: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

42

informasi dan komunikasi. Paperless bagi mahasiswa dalam proses

perkuliahan dan memenuhi tugas-tugas serta ujian yang

dilaksanakan, pembekalan dan praktek PPL, KKL, KKN, dan

bimbingan skripsi baik pada proses bimbingan maupun publikasi

hasil penelitian. Kearifan lingkungan sebagai aset bangsa dan

negara dapat ditampilkkan dalam gambar 2.7

Gb. 2.7 Kearifan Lingkungan sebagai Aset Bangsa dan Negara

Kearifan Lingkungan sebagai Aset Bangsa dan Negara

Ditemukan nilai

rasionalisasinya/

penjelasan ilmiah

Nilai-nilai budaya

seperti pamali

Alternatif baru

dalam penanganan masalah lingkungan yang terjadi

Keinginan manusia menghargai dan mengaplikasikan

sains, dan agama sebagai wahana untuk

menghubungkannya dengan alam sebagai ciptaan.

Ditemukan hakikat

mendasar Kearifan

Lingkungan

Penerapan paperless dan teknologi informasi serta

komunikasi

Paperless dan Penggunaan Teknologi Informasi dan

Komunikasi bagi mahasiswa dalam proses

pembelajaran, PPL, KKL, KKN, dan bimbang skripsi

Kearifan Lingkungan sebagai Aset Bangsa dan Negara

Page 54: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

43

8) Rapuhnya Kearifan Lingkungan sebagai Faktor Penghambat

Pembangunan Berkelanjutan

Sudharto P. Hadi dalam Sudarsono (2007a: 165)

berpendapat ‘rapuhnya kearifan lingkungan itu seiring dengan

makin besarnya jumlah penduduk, meningkatnya kebutuhan dan

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Meningkatnya jumlah

penduduk dan beragamnya kebutuhan memicu eksploitasi sumber

daya alam yang semakin besar. Perkembangan teknologi manusia

merasa bahwa alam tidak lagi sakral karena manusia merasa dapat

menguasainya. Manusia tidak lagi merasa harus mengikuti irama

dan hukum alam tetapi menentukan irama dan hukumnya sendiri’.

Di samping itu, kebijakan tertulis ataupun tidak tertulis yang

dimiliki oleh masyarakat, atau bahkan lembaga menjadikan

masyarakat dibuat tidak berdaya utuk mengakkan kearifan

terhadap lingkungan.

Kearifan lingkungan direpresentasikan dalam nilai agama,

sosial, norma, adat, etika, sistem kepercayaan, pola penataan ruang

tradisional, serta peralatan dan teknologi sederhana ramah

lingkungan. Sumber daya sosial yang diwarisi secara turun

temurun tersebut pada kenyataannya terbukti efektif menjaga

kelestarian lingkungan serta menjamin kelestarian lingkungan.

Nilai-nilai agama Islam yang sarat dengan nilai-nilai moral

menjadi kekayaan tersendiri bagi mahasiswa STAIN Salatiga

Page 55: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

44

dalam mengimplementasikan paperless berbasis teknologi

informasi dan komunikasi dalam melaksanakan kegiatan akademik

dan organisasi kemahasiswaan.

9) Mempertahankan Kearifan Lingkungan untuk Pembangunan

Berkelanjutan

Kemajemukan masyarakat Indonesia merupakan faktor

pendorong sekaligus kekuatan penggerak dalam pengelolaan

lingkungan hidup. Adaptasi terhadap lingkungan kelompok-

kelompok masyarakat tersebut mengembangkan kearifan

lingkungan sebagai hasil abstraksi pengalaman dalam mengelola

lingkungan. Keanekaragaman pola-pola adaptasi terhadap

lingkungan hidup yang dikembangkan masyarakat Indonesia yang

majemuk merupakan faktor yang harus diperhitungkan dalam

perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan.

Keyakinan tradisional mengandung sejumlah besar data

empiris yang berhubungan dengan fenomena, proses dan sejarah

perubahan lingkungan, sehingga membawa implikasi bahwa sistem

pengetahuan tradisional dapat memberikan gambaran informasi

yang berguna bagi perencanaan dan proses pembangunan.

Keyakinan tradisional dipandang sebagai kearifan budaya lokal

dan merupakan sumber informasi empiris dan pengetahuan penting

yang dapat ditingkatkan untuk melengkapi dan memperkaya

keseluruhan pemahaman ilmiah. Kearifan tersebut banyak

Page 56: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

45

berisikan gambaran tentang anggapan masyarakat yang

bersangkutan tentang hal-hal yang berkaitan dengan struktur

lingkungan, misalnya bagaimana lingkungan berfungsi, reaksi alam

terhadap tindakan manusia, serta hubungan-hubungan yang

sebaiknya tercipta antara masyarakat dan lingkungan alamnya.

Penggalian terhadap kearifan budaya lokal ditujukan untuk

mengenal dan memahami fenomena alam melalui penelusuran

informasi dari masyarakat.

Kearifan lokal di masyarakat yang didasari dari

pengalaman dalam periode waktu panjang sehingga tertanam

keselarasan hidup dengan alam, memahami secara dalam karakter

alam dan kehidupannya diterapkan dalam mengelola alam

merupakan cara untuk mempertahankan kearifan lingkungan.

Kearifan lingkungan bukanlah tindakan tradisional yang

terbelakang, kita dapat menerapkan teknologi modern pengelolaan

lingkungan, tetapi dengan memperhatikan kearifan lokal, paduan

yang proporsional akan terwujud kearifan lingkungan. Kegiatan

gotong royong dalam pembuatan rumah adat merupakan salah satu

contoh kearifan lokal yang dipertahankan sebagai kearifan

lingkungan sosial.

Kearifan mahasiswa terhadap lingkungan yang berada di

luar lingkungan hutan secara langsung perlu mendapatkan apresiasi

yang memadai. Pentingnya paperless sebagai bagian dari sikap arif

Page 57: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

46

terhadap lingkungan dapat memberikan kontribusi yang signifikan

terhadap pembangunan berkelanjutan. Ciri dari pembangunan

berkelanjutan antara lain penggunaan sumber daya alam secara

efisien. Paperless dan penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi merupakan salah satu upaya efisiensi terhadap sumber

daya alam.

Mempertahankan Kearifan Lingkungan untuk

Pembangunan Berkelanjutan dapat ditampilkan dalam gambar 2.8.

Gb. 2.8 Mempertahankan Kearifan Lingkungan untuk

Pembangunan Berkelanjutan

10) Strategi Membangun Perilaku Arif terhadap Lingkungan

Strategi yang dapat digunakan untuk membentuk perilaku

ekologis berupa perilaku arif terhadap lingkungan dengan

Pendorong sekaligus kekuatan

penggerak dalam pengelolaan

lingkungan hidup

Kemajemukan

Bangsa

Mempertahankan Kearifan Lingkungan untuk

Pembangunan Berkelanjutan

Adaptasi

Keanekaragaman

Sumber Daya Alam

Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan

Kearifan

Tradisonal

Perencanaan Paperless dan Penggunaan Teknologi

Informasi Dan Komunikasi

Page 58: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

47

mengadopsi pada pendidikan Islam menurut Nasikh Ulwan dalam

Susilowati (2002: 73) antara lain melalui keteladanan, pembiasaan,

nasehat, pengawasan, dan hukuman. Kementerian Lingkungan

Hidup dan Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, 2011:

26-9 menegakkan konsep penyusunan strategi perilaku ekologis

dengan kegiatan mengajarkan, pembiasaan, keteladanan, dan

refleksi.

a) Mengajarkan

Menumbuhkan akhlak lingkungan dengan mengandalkan

pada pengetahuan teoretis tentang konsep-konsep nilai yang

terkait dengan perilaku ramah lingkungan dan pengelolaan

lingkungan. Seseorang dapat memiliki kesadaran dan

melakukan perilaku ramah lingkungan terlebih dahulu harus

mengetahui nilai-nilai penting lingkungan bagi kehidupan dan

bagaimana melakukan pengelolaannya. Hal ini didasarkan pada

pemahaman bahwa perilaku manusia pada dasarnya dituntun

oleh pengertian dan pemahaman terhadap nilai dari perilaku

yang dilakukannya melalui proses pendidikan dan pengajaran.

Proses pendidikan dan pengajaran tentang lingkungan ini

dapat dilakukan secara langsung, baik melalui pemberian

informasi dengan pembelajaran maupun penugasan melalui

pembacaan terhadap berbagai referensi. Bahkan pengajaran ini

dapat dilakukan dengan melihat secara langsung ayat-ayat

Page 59: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

48

kauniyah (fenomena alam) yang ada di sekitar kampus untuk

dapat ditindaklanjuti pada perilaku paperless sebagai bagian

upaya untuk menunjukkan kearifan terhadap lingkungan.

b) Keteladanan

Keteladanan dalam pendidikan adalah metode ifluentif

yang paling meyakinkan keberhasilan dalam mempersiapkan

dan membentuk perilaku spiritual dan moral. Metode

pembinaan akhlak terhadap lingkungan ini sangat penting

karena akhlak merupakan kawasan afektif yang terwujud dalam

bentuk tingkah laku (behavioral). Metode ini berdasarkan pada

pemahaman bahwa tingkah laku peserta didik dimulai dengan

imitatio; meniru dan ini berlaku sejak masih kecil. Apa yang

dikatakan orang yang lebih tua akan terekam dan dimunculkan

kembali oleh anak sebagai proses transfer keteladanan. Peserta

didik belajar untuk melakukan sesuatu dari sekitarnya untuk

mendapatkan keteladanan. Pembinaan akhlak lingkungan

melalui metode keteladanan ini memiliki pengaruh yang sangat

kuat dalam membentuk perilaku peduli terhadap lingkungan.

Bagaimana mungkin orang lain dapat menumbuhkan akhlak

lingkungan dalam dirinya kalau orang yang mengajarkan tidak

pernah bersikap dan berperilaku arif terhadap lingkungan.

Pentingnya keteladanan ini sesuai dengan adagium bahwa satu

keteladanan lebih berharga dibanding dengan seribu nasehat.

Page 60: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

49

Keteladanan untuk mengimplementasikan paperless akan lebih

berharga dari seribu kali mengikuti kuliah.

c) Pembiasaan

Unsur penting bagi pembinaan akhlak adalah bukti

dilaksanakannya nilai-nilai normatif akhlak itu sendiri.

Penumbuhan akhlak dapat terlaksana apabila dilakukan dengan

pembiasaan yang terus menerus sehingga menjadi kebiasaan

yang melekat dalam pribadi seseorang. Proses pembiasaan ini

dapat dilakukan secara bertahap dan dimulai dari hal yang

ringan atau mudah. Untuk ini diperlukan suasana dan tempat

yang mendukung bagi terciptanya proses pembiasaan.

Penyediaan fasilitas, himbauan, dan larangan dapat dilakukan

sebagai upaya menumbuhkan kesadaran kolektif berperilaku

paperless untuk menunjukkan kearifan terhadap lingkungan.

d) Refleksi

Akhlak lingkungan yang dibentuk melalui berbagai

macam program dan kebijakan perlu dievaluasi dan

direfleksikan secara berkesinambungan. Tanpa ada usaha untuk

melihat kembali proses penumbuhan akhlak lingkungan ini

direfleksi, dievaluasi, tidak akan pernah terdapat kemajuan.

Refleksi merupakan kemampuan sadar khas manusiawi untuk

melihat kelemahan diri dan memperbaikinya pada masa yang

akan datang. Berdasarkan pada kemampuan sadar ini, manusia

Page 61: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

50

mampu mengatasi diri dan meningkatkan kualitas hidupnya

dengan lebih baik. Segala tindakan dan pembiasaan dalam

menumbuhkan akhlak lingkungan yang telah dilaksanakan

perlu dilakukan refleksi untuk melihat keberhasilan dan

peranan keluarga, kelompok masyarakat atau pihak yang

melakukannya telah berhasil atau gagal dalam menumbuhkan

akhlak lingkungan. Proses refleksi ini dapat dilakukan dengan

cara mengajak untuk memikirkan kembali apa yang dirasakan,

manfaat yang diterima, hikmah apa yang diterima mengenai

perilaku paperless yang telah dilakukan dan dibiasakan sehari-

hari di kampus. Manfaat dan hikmah dapat dirasakan dan

diterima ketika seseorang itu konsisten dengan perilaku

paperless untuk menunjukkan kearifan terhadap lingkungan.

Kepeloporan juga dapat menghadirkan karakter ekologis.

Kepeloporan menjadi kunci pelestarian daya dukung

lingkungan, termasuk implementasi paperless. Kegiatan

kepeloporan tersebut tidak hanya sekadar ritual tetapi menjadi

spirit yang mampu menggugah semua pihak untuk

memasukkan perilaku peduli terhadap lingkungan sebagai

agenda bersama (Hadi dalam Sudarsono, 2007a: 167).

Mangunjaya (2006) menyatakan bahwa manusia sebenarnya

mampu mengelola sumber daya alam karena 3 (tiga) alasan

penting. Pertama, manusia dilahirkan dalam keadaan bersih

Page 62: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

51

(fitrah). Filosofi ini dapat diartikan kehadiran manusia di bumi

hendaknya tidak mencemari lingkungan sebagaimana

bersihnya tatkala lahir. Sikap bersih ini harus dikembangkan

dalam diri sendiri. Kedua, rangkaian kesadaran manusia dalam

memelihara kelestarian hidupnya dan sumber daya alam di

bumi. Ketiga, kesadaran kolektif masyarakat yang berangkat

dari tradisi dan budaya tidak selalu bisa didekati dengan

pendekatan ilmiah. Kepeloporan terhadap kepedulian

lingkungan menjadi spirit untuk membangun lingkungan

dengan paradigma biofilia dan altruistik yang dapat

memberikan bukti keberlanjutan lingkungan bagi generasi yang

akan datang melalui implementasi paperless untuk

menunjukkan kearifan terhadap lingkungan.

Strategi membangun kearifan lingkungan yang

ditegakkan oleh Notoatmodjo (2010: 246) antara lain

revitalisasi ajaran agama, tadabbur alam, muhasabah terhadap

fenomena lingkungan, berpartisipasi dalam program hijau, dan

reward dan punishment. Pertama, revitalisasi ajaran agama,

artinya bentuk ajaran agama yang didominasi dogma-dogma

sempit perlu diperluas. Kontekstualisasi agama perlu

diperbanyak agar cakrawala pemikiran dan tindakan lebih luas,

tidak hanya sekadar ritual keagamaan saja. Kedua, tadabbur

alam keindahan alam menjadi modal untuk berpikir, merenung,

Page 63: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

52

dan bermuara pada aktivitas untuk memanfaatkan, megelola,

dan menjaga dengan penuh tanggung jawab. Birunya laut,

gemuruh ombak, hijaunya alam dengan aneka flora dan fauna

adalah anugerah Allah Swt yang tiada tara yang dapat

dinikmati secara bijaksana. Ketiga, muhasabah terhadap

fenomena lingkungan, fenomena alam panas bumi yang

semakin meningkat, bendana alam, musim yang tidak teratur,

dan rusaknya lapisan ozon merupakan fenomena alam yang

mesti menjadi sumber muhasabah bagi setiap individu terhadap

berbagai aktivitas yang telah dilakukan selama ini. Keempat,

berpartisipasi dalam program hijau, program hijau semakin

banyak variasinya. Banyaknya acara ini sudah seharusnya

bukan sekadar acara sensasional atau seremonial tanpa makna,

namum lebih dari itu. Acara-acara ini perlu penghayatan, sebab

aktivitas tanpa penghayatan tidak akan efektif. Setiap individu

mestinya dapat memilih dari berbagai program hijau yang

sesuai dengan kemampuan dan karakteristik dirinya. Kelima,

program reward dan punishment dengan memberi kepada siapa

saja yang berprestasi dalam menjaga kelestarian lingkungan,

demikian sebliknya, memberikan pusnihment kepada siapa saja

yang melakukan perusakan terhadap lingkungan. Konsep ini

dapat ditarik pada program paperless di PT berupa revitalisasi

ajaran agama, tadabbur alam, muhasabah terhadap fenomena

Page 64: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

53

lingkungan, berpartisipasi dalam program hijau, dan reward

dan punishment.

Strategi membangun perilaku arif terhadap lingkungan

dapat ditampilkan dalam gambar 2.9.

Gb. 2.9 Strategi Membangun Perilaku Arif terhadap Lingkungan

Ruang lingkup kajian teori yang berkaitan dengan kearifan

lingkungan dapat ditampilkan dalam tabel 2.1

Tabel 2.1

Ruang Lingkup Kajian Teori

No Ruang Lingkup

Kajian Teori

Keterangan

1. Pengertian Kearifan

Lingkungan

Kearifan (wisdom) dapat disepadankan

maknanya dengan pengetahuan, kecerdikan,

kepandaian, keberilmuan, dan kebijaksanaan

dalam pengambilan keputusan yang berkenaan

dengan penyelesaian atau penanggulangan suat

masalah atau serangkaian masalah yang relatif

pelik dan rumit

2. Makna Kearifan

Lingkungan

makna kearifan lingkungan adalah

penyesuaian dengan sifat alami lingkungan,

yaitu penyesuaian manusia untuk sederhana

dan harmonis dengan alam. Implikasi

penyesuaian dengan sifat alami alam antara

lain dengan membina, melestarikan,

Strategi Membangun Perilaku Arif terhadap Lingkungan

Pen

gajaran

Pem

biasaan

ketelad

anan

Reflek

si

Naseh

at

pen

gaw

asan

Hukum

an

Page 65: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

54

mencegah, dan membimbing dari perusak

lingkungan menjadi pembina lingkungan.

3. Fungsi Kearifan

Lingkungan

1) Konservasi dan pelestarian sumberdaya

alam;

2) Pengembangan sumberdaya manusia;

3) Pengembangan kebudayaan dan ilmu

pengetahuan

4) Petuah, kepercayaan, sastra, dan

pantangan.

5) Sosial misalnya upacara integrasi

komunal/kerabat.

6) Bermakna etika dan moral, misal yang

terwujud dalam upacara Ngabendan

penyucian roh leluhur.

7) Bermakna politik, misalnya upacara

ngangkuk merana dan kekuasaan patron

client.

4. Prinsip Etika dalam

Membangun

Kearifan

Lingkungan

lingkungan holistik, keanekaragaman hayati,

daur ulang, faktor pembatas, perilaku ekologis,

semua ekosistem memiliki kemampuan

tertentu, pemulihan dan penstabilan ekosistem.

5. Kearifan

Tradisional dan

Rasional

Kearifan tradisional merupakan kebiasaan

yang berlaku turun temurun dalam berinteraksi

dengan lingkungan hidupnya. Budaya rasional

terbentuk dari himpunan gagasan dan inovasi

dalam berinteraksi dengan lingkungan

hidupnya. Budaya tradisional dan rasional

yang pro terhadap lingkungan hidup

membentuk kearifan lingkungan hidup

6. Kearifan

Lingkungan dalam

Perspektif Islam

Substansi pesan ekoteologis dari ungkapan

peduli lingkungan sebagai bagian dari iman

adalah hakikat orang beriman adalah selalu

memelihara kelestarian optimasi daya dukung

lingkungan bagi kehidupan. Islam memberikan

ajaran secara tegas janganlah mengaku dirinya

sebagai orang beriman jika tidak memiliki

komitmen untuk peduli lingkungan. Indikator

orang beriman adalah kepedulian terhadap

lingkungan

7. Kearifan

Lingkungan sebagai

Aset Bangsa dan

Negara

Keberagaman kearifan lingkungan yang

dimiliki bangsa ini merupakan aset atau modal

pembangunan yang sangat berharga yang tidak

boleh dinaifkan atau dihilangkan semata-mata

tidak masuk akal. Nilai pamali (tabu) justru

harus ditransformasikan ke dalam khazanah

Page 66: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

55

budaya masa kini.

8. Rapuhnya Kearifan

Lingkungan sebagai

Faktor Penghambat

Pembangungan

Berkelanjutan

rapuhnya kearifan lingkungan itu seiring

dengan makin besarnya jumlah penduduk,

meningkatnya kebutuhan dan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

9. Mempertahankan

Kearifan

Lingkungan untuk

Pembangunan

Berkelanjutan

Kearifan lingkungan bukanlah tindakan

tradisional yang terbelakang, kita dapat

menerapkan teknologi modern pengelolaan

lingkungan, tetapi dengan memperhatikan

kearifan lokal, paduan yang proposional akan

terwujud kearifan lingkungan.

10. Strategi untuk

membangun

perilaku arif

terhadap

Lingkungan

Kegiatan mengajarkan, pembiasaan,

keteladanan, dan refleksi. Strategi tersebut

dapat dilengkapi dengan nasehat, pengawasan,

dan hukuman.

b. Paparless

1) Pengertian Paperless

Paperless artinya tidak menggunakan kertas (Rianto’s blog,

paperless administration, diakses 2 April 2014).

2) Dasar Penerapan Paperless

Dwivedi dan Kumar (2013: 1) menjelaskan bahwa

kepedulian terhadap lingkungan pada upaya paperless merupakan

bagian penting yang cukup bervariasi dalam manajemen

perkantoran. Indonesia sendiri mengatur pelaksanaan paperless

dengan menerbitkan perundang-undangan dan peraturan lainnya.

Pelaksanaan paperless di Indonesia berlandaskan UU No 11 Tahun

2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Inpres RI

nomor 3 tahun 2003.

Page 67: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

56

a) UU No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik

(1) Asas

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi

Elektronik dilaksanakan berdasarkan asas kepastian hukum,

manfaat, kehati-hatian, iktikad baik, dan kebebasan

memilih teknologi atau netral teknologi.

(2) Tujuan

(a) Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari

masyarakat informasi dunia;

(b) Mengembangkan perdagangan dan perekonomian

nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

masyarakat;

(c) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan

publik;

(d) Membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap

Orang untuk memajukan pemikiran dan kemampuan

di bidang penggunaan dan pemanfaatan Teknologi

Informasi seoptimal mungkin dan bertanggung jawab;

dan

(e) Memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian

hukum bagi pengguna dan penyelenggara Teknologi

Informasi.

Page 68: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

57

b) Inpres RI nomor 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi

Nasional

Pengembangan E-government

(1) Maksud

(a) e-government merupakan upaya untuk

mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan

yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka

meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif

dan efisien.

(b) Pengembangan e-government dilakukan penataan

sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan

pemerintah dengan mengoptimasikan pemanfaatan

teknologi informasi.

(c) Pemanfaatan teknologi informasi tersebut mencakup 2

(dua) aktivitas yang berkaitan yaitu:

(c.1) Pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem

manajemen dan proses kerja secara elektronis;

(c.2) pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar

pelayanan Publik dapat diakses secara mudah dan

murah oleh masyarakat di seluruh wilayah

negara.

Page 69: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

58

(2) Tujuan

e-government diarahkan untuk mencapai 4 (empat)

tujuan, yaitu:

2.1 Pembentukan jaringan informasi dan transaksi

pelayanan publik yang memiliki kualitas dan lingkup

yang dapat memuaskan masyarakat luas serta dapat

terjangkau di seluruh wilayah Indonesia pada setiap

saat tidak dibatasi oleh sekat waktu dan dengan biaya

yang terjangkau oleh masyarakat.

2.2 Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha

untuk meningkatkan perkembangan perekonomian

nasional dan memperkuat kemampuan menghadapi

perubahan dan persaingan perdagangan internasional.

2.3 Pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi

dengan lembaga-lembaga negara serta penyediaan

fasilitas dialog publik bagi masyarakat agar dapat

berpartisipasi dalam perumusan kebijakan negara.

2.4. Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang

transparan dan efisien serta memperlancar transaksi dan

layanan antar lembaga pemerintah dan pemerintah

daerah otonom.

Page 70: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

59

(3) Kelemahan

Pelaksanaan E-government memiliki beberapa

kelemahan yang menonjol antara lain:

3.1 Pelayanan yang diberikan melalui situs pemerintah

tersebut, belum ditunjang oleh sistem manajeman dan

proses kerja yang efektif karena kesiapan peraturan,

prosedur dan keterbatasan sumber daya manusia sangat

membatasi penetrasi komputerisasi ke dalam sistem

manajemen dan proses kerja pemerintah;

3.2 Belum mapannya strategi serta tidak memadainya

anggaran yang dialokasikan untuk pengembangan E-

government pada masing-masing instansi;

3.3 Inisiatif-inisiatif tersebut merupakan upaya instansi

secara sendiri-sendiri; dengan demikian sejumlah

faktor seperti standardisasi, keamanan informasi,

otentikasi, dan berbagai aplikasi dasar yang

memungkinkan interoperabilitas antar situs secara

andal, aman, dan terpercaya untuk mengintegrasikan

sistem manajemen dan proses kerja pada instansi

pemerintah ke dalam pelayanan publik yang terpadu,

kurang mendapatkan perhatian.

3.4 Pendekatan yang dilakukan secara sendiri-sendiri

tersebut tidak cukup kuat untuk mengatasi

Page 71: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

60

kesenjangan kemampuan masyarakat untuk

mengakses jaringan internet, sehingga jangkauan dari

layanan publik yang dikembangkan menjadi terbatas

pula.

(4) Strategi

E-government perlu melaksanakan melalui 6

(enam) strategi yang berkaitan erat, yaitu:

4.1 Mengembangkan sistem pelayanan yang andal dan

terpercaya, serta terjangkau oleh masyarakat luas.

4.2 Menata sistem manajemen dan proses kerja pemerintah

dan pemerintah daerah otonom secara holistik.

4.3 Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.

4.4 Meningkatkan peran serta dunia usaha dan

mengembangkan industri telekomunikasi dan teknologi

informasi.

4.5 Mengembangkan kapasitas SDM baik pada pemerintah

maupun pemerintah daerah otonom, disertai dengan

meningkatkan E-literacy masyarakat.

4.6 Melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui

tahapan-tahapan yang realistik dan terukur.

Page 72: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

61

(5) Upaya pengembangan SDM yang perlu dilakukan untuk

mendukung E-government

5.1 Meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang

pentingnya informasi serta pendayagunaan teknologi

informasi dan komunikasi (E-literacy), baik di

kalangan pemerintah dan pemerintah daerah otonom

maupun di kalangan masyarakat dalam rangka

mengembangkan budaya informasi ke arah

terwujudnya masyarakat informasi (information

society).

5.2 Pemanfaatan sumberdaya pendidikan dan pelatihan

termasuk perangkat teknologi informasi dan

komunikasi secara sinergis, baik yang dimiliki oleh

lembaga pemerintah maupun non

pemerintah/masyarakat.

5.3 Pengembangan pedoman penyelenggaraan pendidikan

dan pelatihan bagi lembaga pemerintah agar hasil

pendidikan dan pelatihan tersebut sesuai dengan

kebutuhan pengembangan dan pelaksanaan E-

government.

5.4 Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknologi

informasi dan komunikasi bagi aparat pelaksana yang

menangani kegiatan bidang informasi dan komunikasi

Page 73: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

62

dan aparat yang bertugas dalam memberikan

pelayanan publik, maupun pimpinan unit/lembaga,

serta fasilitasi pendidikan dan pelatihan bagi calon

pendidik dan pelatih maupun tenaga potensial di

bidang teknologi informasi dan komunikasi yang

diharapkan dapat memindahkan pengetahuan/

keterampilan yang dimiliki kepada masyarakat di

lingkungannya.

5.5 Peningkatan kapasitas penyelenggaraan pendidikan

dan pelatihan jarak jauh (distance learning) dengan

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

secara optimal untuk pemerataan atau mengurangi

kesenjangan sumber daya manusia (SDM) di bidang

teknologi informasi dan komunikasi antar daerah.

5.6 Perubahan pola pikir, sikap, dan budaya kerja aparat

pemerintah yang mendukung pelaksanaan E-

government melalui sosialisasi/penjelasan mengenai

konsep dan program E-government, serta contoh

keberhasilan (best practice) pelaksanaan E-

government.

5.7 Peningkatan motivasi melalui pemberian

penghargaan/apresiasi kepada seluruh SDM bidang

informasi dan komunikasi di pemerintah pusat dan

Page 74: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

63

daerah serta masyarakat yang secara aktif

mengembangkan inovasi menjadi karya yang

bermanfaat bagi pengembangan dan pelaksanaan E-

government.

Dasar penerapan paperless sebagai regulasi dapat

ditampilkan dalam gambar 2.10.

Gb. 2.10 Dasar Penerapan Paperless

3) Tujuan dan Fungsi Paperless

Tujuan paperless policy adalah untuk mengurangi

pemakaian kertas, dan bukan meniadakan pemakaian kertas sama

sekali. Paperless tidak sama dengan bebas kertas. Manusia dalam

Upay

a

Pen

gem

ban

gan

SD

M

Dasar Penerapan Paperless

Asas

kep

astian h

ukum

Man

faat,

Inpres RI Nomor 3 tahun 2003

Kebijakan dan Strategi Nasional

Pengembangan E-government

Strateg

i

Tujuan

Mak

sud

Kelem

ahan

UU Nomor 11 tahun 2008

tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik

Tuju

an

keh

ati-hatian

keb

ebasan

Netral

iktik

ad b

aik

Page 75: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

64

setiap aktivitasnya di kantor hampir tidak mungkin tidak

menggunakan kertas.

Fungsi paperless sebagaimana hasil penelitian Tiwari dan

Syah (2010: 177) menyatakan bahwa meminimalisir penggunaan

kertas di kantor merupakan situasi yang sangat idel pada sistem

manjemen kelembagaan. Keuntungan yang bisa diraih bagi

seseorang antara lain mudah menyimpan datanya, dapat hemat

waktu, menyenangkan, aman, efisien, mudah mengakses usaha

yang mau dicapai.

Paparless sebagai sebuah perilaku manusia untuk

mengurangi pemanfaatan kertas berfungsi untuk mengurangi

produksi kertas. Paperless policy sebagai sebuah kebijakan

mengurangi penggunaan kertas diharapkan dapat mengurangi

konsumsi kertas tanpa mengurangi efektifitas kerja atau belajar

bagi mahasiswa di Perguruan Tinggi. Kepedulian perguruan tinggi

dalam menekan pemanfaatan kertas ini di satu sisi merupakan

salah satu upaya dalam pencegahan pemanasan global dan

mengembalikan fungsi hutan sebagai paru-paru dunia. Tim

Pengembang Konservasi Unnes (2010: 23) memaparkan fungsi

paperless antara lain memberikan efisiensi, menajemen

dokumentasi lebih baik, mendukung pengambilan keputusan yang

lebih baik, manajemen yang lebih terkendali, membaiknya citra

organisasi, aspek biaya.

Page 76: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

65

a) Efisiensi

Kecepatan distribusi dan kecepatan pencarian menjadi

karakteristik penting dari keberadaan paperless office.

Keuntungan pada aspek waktu, sangat kelihatan jika individu-

individu yang terlibat pada sistem ini terdistribusi dalam

wilayah yang luas atau jaraknya jauh, dan memiliki mobilitas

tinggi.

b) Menajemen dokumentasi lebih baik

Dengan penataan data yang rapi, maka semua dokumen

bisa terekam dan disimpan sangat baik. Jika suatu saat

dilakukan pelacakan maka akan sangat merasakan manfaat

adanya paperless office.

c) Mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik

Pada aspek ini dimungkinkan terjadinya penyajian

informasi dan komunikasi yang lengkap dan dapat dilakukan

pelacakan permasalahan berdasarkan dokumen yang tersimpan

secara rapi.

d) Manajemen yang lebih terkendali

Paparless office dapat dimungkinkan jika aplikasi

yang diterapkan menyertakan fasilitas evaluasi dan pemantauan

setiap surat keputusan yang diterbitkan yang memerlukan

laporan dan evbaluasi kinerja.

Page 77: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

66

e) Membaiknya citra organisasi

Manajemen dan pelayanan yang diakibatkan dengan

berbagai penyajian informasi yang akurat dan cepat, maka akan

memberikan nilai positif bagi pihak manapun yang

berhubungan dengan organisasi tersebut.

f) Aspek biaya

Pada tahapan awal, penerapan paperless office

memerlukan investasi dan biaya perawatan yang tidak sedikit,

namun dalam waktu yang tidak terlalu lama efisiensi dari

berbagai segi dapat dinikmati bagi pengguna paperless yang

berbasis pada teknologi informasi dan komunikasi. Efesiensi

pada sisi biaya dipersipakan untuk pengadaan barang dan jasa

berupa peralatan komputer dan jaringan internet bagi lembaga.

Bagi pengguna paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi seperti mahasiswa sendiri tidak seberat lembaga

yang harus menyediakan server internet dan pengadaan jasa

yang berkompeten di bidangnya.

Sandhu (2014: 34) melengkapi tujuan dan fungsi paperless

antara lain mudah menyimpan, tidak mengenal batas data yang harus

disimpan, hemat waktu, sederhana, mudah dicapai, pengembangan usaha,

aman, memberikan pelayanan yang lebih baik, efisien dalam pengiriman

email. Secara lebih jelas ditampilkan dalam keterangan lebih lanjut.

Page 78: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

67

Pertama, mudah menyimpan dengan sistem digital manajemen,

semua data dapat disimpan pada sistem komputer, mudah mengirim data

dan dapat dimanfaatkan oleh siapapun yang membutuhkan. Kedua, tidak

mengenal batas data yang harus disimpan dan setiap dokumen dapat

menggunakan sistem penomoran yang dapat dibuat secara otomatis. Hal

ini juga dapat digunakan untuk merubah dokumen dan tetap terjaga

keaslian, membantu memberikan petunjuk bagi proses pemerikasaan.

Ketiga, hemat waktu, tidak membutuhkan waktu yang lama dan tidak

perlu membuang-buang waktu untuk mencari dokumen yang diperlukan.

Pencarian dokumen dapat dilakukan dengan cepat dan dapat

memberikan hasil dalam waktu yang sangat singkat. Semua dokumen

dapat tersimpan dengan cara pengaturan yang sama dan mudah untuk

mendapatkannya kembali. Keempat, Sederhana, dengan sistem pada

manajemen komputer dokumen yang digunakan segala urusan

administrasi bisnis dapat dilakukan secara sederhana. Pengguna dapat

melakukan atau memiliki otoritas untuk melakakuan segala macam tugas

dan pemindahan data dalam sekali tekan. Kelima, mudah dicapai. Sistem

manajemen digital dapat dengan cepat memberikan pengamanan

terhadap tampilan dokumen yang hampir sama. Hal ini akan membuat

lebih mudah dengan satu orang operator dengan data yang mudah

diperoleh. Keenam, pengembangan usaha. Dengan waktu yang sangat

singkat, para pemimpin dapat memanfaatkan waktu yang sedikir tetapi

produktifitasnya tinggi alam mengembangkan usahanya, Ketujuh, aman.

Page 79: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

68

Penyimpanan data dengan sitem penyimpanan menggunakan digital

dapat memberikan keamanan daripada dengan menggunakan kertas yang

bisa mendapatkan kesalahan dari tangan-tangan pemakai, Kedelapan,

memberikan pelayanan yang lebih baik. Manajemen dokum dengan

sistem komputer diijinkan bagi pengguna untuk memperoleh data yang

dibutuhkan, Kesembilan, efesien dalam melakukan pengiriman email.

Pengiriman email dapat mudah dilakukan dari data yang ada dengan

sangat mudah begitu pula bagi seseorang yang membutuhkan dapat

mengaksesnya dengan cepat.

Fungsi paperless bagi seseorang dapat disederhanakan dalam

tampilan gambar 2.11

Gb. 2. 11 Fungsi Paperless

Efisiensi Waktu TUJUAN dan FUNGSI

PAPERLESS

Aman Manajemen

yang lebih

terkendali

Citra

organisasi

Menyenangkan Mendukung

Keputusan

yang lebih

baik

Manajemen

Dokumentasi yang

lebih baik

Biaya

Mudah

mengakses

Kertas

Page 80: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

69

4) Faktor Penting dalam Penerapan Paperless

Tim Pengembang Konservasi Unnes (2010: 23-24)

memaparkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

menerapkan paperless antara lain aspek sumber daya manusia

(pengguna), aspek dokumen, sistem aplikasi, sosialisasi, sarana

pendukung, komunikasi.

a) Sumber Daya Manusia (pengguna),

Tahap awal yang perlu dirintis yakni memepersiapkan

pengguna dalam menerapkan paperless

b) Dokumen,

Kesiapan dokumen dalam bentuk on line menjadi hal

penting dalam penerapan paperless. Dokumen yang akan

ditampilkan melalui penerapan teknologi informasi dan

komunikasi perlu disiapkan dengan baik agar dapat memenuhi

prinsip akurasi dan akuntabilitas.

c) Sistem Aplikasi,

Dokumen on line yang tersimpan keamanan data dan

kemudahan pemakaian. Aplikasi sistem on line memberikan

keamanan, kemudahan, dan kenyamanan, serta kecepatan

kepada pengguna dalam memberikan layanan pada sistem

teknologi informasi dan komunikasi. Aplikasi sistem on line

dapat menjangkau kepentingan dan kebutuhan manusia tanpa

mengenal waktu, ruang, dan jarak tempuh.

Page 81: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

70

d) Sosialisasi,

Individu yang memiliki hak akses tertentu dilatih

untuk mengakses sistem agar dapat melakukan berbagai

aktivitas sesuai fasilitas dalam sistem. Perubahan kebiasaan

perilaku perlu diwujudkan untuk disesuaikan dengan paperless

policy dengan memperkenalkan sistem yang akan dipakai.

e) Sarana Pendukung,

Ketersediaan sarana yang diperlukan untuk

mewujudkan paperless office perlu disediakan secukupnya,

antara lain tidak terbatas pada kebijakan, hadware,

infrastruktur jaringan, sumber daya alam tenaga tertentu, dana,

dan forum komunikasi, tetapi sarana ini menjadi satu kesatuan

yang harus dipenuhi oleh program paperless. Kerjasama antar

berbagai komponen sangat menentukan keberhasilan program

ini.

f) Komunikasi.

Komunikasi memerlukan seorang visioner untuk dapat

menjelaskan mengapa perlu menerapkan paperless.

Komunikasi sebagai bagian dari sosialisasi membutuhkan

seseorang yang memiliki kompetensi di bidang komunikasi.

Harapan yang diinginkan, apa yang menjadi pesan penggunaan

paperless dapat diterima oleh masyarakat sehingga masyarakat

dapat mengikuti apa yang diinginkan oleh komunikan.

Page 82: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

71

Selain keenam dalam penerapan paperless, faktor lain

yang turut memberikan peran penting antara lain budaya.

Perubahan cara pandang maupun kebiasan yang sudah melembaga

mejadi tantangan bagi pelaksanaan sistem yang baru. Padahal

melalui pemanfaatan paperless office sesungguhnya peran lembaga

sangat penting. Impelementasi paperless office juga merupakan

langkah terpuji dalam pencegahan pemansan global akibat

konsumsi kertas yang secara langsung membuat hutan gundul dan

menimbulkan banjir maupun bencana lain di mana-mana.

Paperless office sekaligus merupakan bagian dari gerakan go green

dengan mengurangi penggunaan kertas yang berasal dari

pepohonan sehingga tanaman tersebut dapat lebih bermanfaat

sebagai paru-paru dunia. Faktor penting dalam penerapan

paperless policy dapat ditampilkan dalam gambar 2.12.

Gb. 2.12 Faktor Penting dalam Penerapan Paperless

Sumber

Daya

Manusia

FAKTOR PENTING DALAM

PENERAPAN PAPERLESS

Dokumen Sistem

Aplikasi

Sarana

Pendukung

Sosialisasi Komunikasi

BUDAYA

Page 83: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

72

5) Domain Perilaku Paperless

Domain perilaku paperless bagi mahasiswa antara lain

terdiri dari 3 (tiga) hal, yaitu pengetahuan, sikap atau tanggapan,

dan praktek atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang. Ki Hajar

Dewantara dalam Notoadmodjo (1997: 127) ketiga kawasan

perilaku ini disebut cipta (kognisi), rasa (emosi), dan karsa

(konasi).

Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif

mempunyai 6 (enam) tingkatan yaitu tahu, paham, aplikasi,

analisis, sintesis, dan evaluasi. Pertama, Tahu (know) diartikan

sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya

termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Kedua, memahami

diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang obyek yang diketahuidan dapat menginterpretasi materi

tersebut secara benar. Ketiga, aplikasi diartikan sebagai

kemampuan untuk menggunakan mteri yang telah dipelajari pada

situasi atau kondisi riil. Keempat, analisis adalah suatu

kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam

komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut.

Kelima, sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu

Page 84: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

73

bentuk secara keseluruhan yang baru. Keenam, evaluasi berkaitan

dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian

terhadap suatu materi atau obyek.

Sikap menurut Allport dalam Notoatmodjo (1998: 131)

antara lain meliputi kepercayaan/keyakinan, ide dan konsep

terhadap suatu obyek; kehidupan emosional atau evaluasi

emosional terhadap suatu obyek; dan kecenderungan untuk

bertindak (trend to behave). Ketiga komponen ini secara bersama-

sama membentuk sikap yang utuh. Penentuan sikap yang berupa

pengetahuan, berpikir, keyakinan, dan emosi memegang peranan

penting. Sebagaimana pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai

tingkatan yaitu, menerima, merespon, menghargai, dan

bertanggung jawab. Pertama, menerima diartikan mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan. Kedua, merespon

memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan. Ketiga, menghargai dengan

mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan

dengan orang lain terhadap suatu masalah. Keempat, bertanggung

jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala

risiko.

Tingkat praktek antara lain persepsi, respon terpimpin,

mekanisme, adaptasi. Pertama, persepsi mengenal dan memilih

berbagai obyek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil

Page 85: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

74

yang merupakan praktek. Kedua, respon terpimpin dapat dilakukan

sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh.

Ketiga, mekanisme apabila seseorang telah dapat melakukan

sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesuatu itu sudah

merupakan kebiasaan. Keempat, adaptasi merupakan suatu praktek

atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik, artinya

tindakan itu sudah dimodifikasi sendiri tanpa mengurangi

kebenaran tindakan tersebut.

Penelitian Rogers dalam Notoadmodjo (1997: 128)

menyimpulkan perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih

langgeng daripada yang tidak didasari oleh pengetahuan. Sebelum

orang mengadopsi perilaku baru di dalam diri orang tersebut akan

terjadi 5 (lima) proses secara berurutan, yaitu awareness, interest,

evaluation, trial, dan adoption.

a) Awareness (kesadaran), seseorang menyadari/mengetahui

terlebih dahulu terhadap stimulus.

b) Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau obyek tersebut.

c) Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya

stimulus tersebut terhadap dirinya.

d) Trial, subyek sudah mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai

dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.

e) Adoption yaitu subyek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

Page 86: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

75

Domain perilaku paperless dapat ditampilkan secara

jelas dalam gambar 2.13

Gb. 2.13 Domain Perilaku Paperless

6) Implementasi Kebijakan Paperless di Perguruan Tinggi Berbasis

Teknologi Informasi dan Komunikasi

a) Implementasi dalam Kegiatan Administrasi

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan komunikasi di

lingkungan Perguruan Tinggi diharapkan mampu mengurangi

Dom

ain P

erilaku P

aperless

Pengetahuan/

Cipta

Sikap/emosi

Praktek/konasi

/karsa

Tahu

Paham

Aplikasi Sintesis

Analisis Evaluasi

Menerima

Merespon

Bertanggungjawab

Menghargai

Persepsi

Respon

Mekanisme

Adaptasi

Awareness

Interest

Evaluation

Trial

Adoption

Page 87: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

76

penggunaan kertas dalam kegiatan akademik dan organisasi

kemahasiswaan secara signifikan. Implementasi kebijakan nir

kertas/paperless policy berlaku dalam pengelolaan administrasi

akademik berbasis teknologi informasi informasi dan

komunikasi, pengelolaan administrasi dokumen perkantoran

berbasis teknologi informasi dan rancangan e-Administrasi.

Implementasi ini antara lain dengan melakukan pengembangan

sistem aplikasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi,

pengembangan penerbitan online, peningkatan sarana

pendukung, dan pengembangan organisasi.

Perkembangan teknologi informasi telah memberikan

peluang kepada lembaga Pendidikan Tinggi untuk

melakukan aktivitas pembelajaran dan administrasi melalui

paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi

sebagai bagian dari upaya optimalisasi pemeliharaan

lingkungan hidup. Tidak dapat disangkal, proses belajar

mengajar yang tengah dilakukan memerlukan bahan baku

kertas dengan jumlah yang sangat banyak, artinya

memerlukan lahan tanaman bahan baku kertas yang sangat

luas, sedangkan penggunaan kertas seringkali tidak optimal,

bahkan sering terjadi pemborosan dalam penggunaan kertas.

Setiap sivitas akademika hendaknya memiliki perilaku

nir kertas/paperless dalam melaksanakan kegiatan di kampus.

Page 88: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

77

Sivitas akademika dapat melakukan berbagai macam kegiatan

untuk meminimalisir penggunaan kertas antara lain mencetak

pada dua sisi kertas, dan mencetak dengan menggunakan kertas

bekas. Dokumen, makalah atau surat-surat yang tidak

mengharuskan dicetak satu sisi sebaiknya dicetak pada dua sisi

kertas, draft atau konsep dokumen untuk kepentingan koreksi

atau editing atau reviewing dapat dicetak terlebih dahulu pada

kertas bekas (kertas yang satu sisinya sudah digunakan).

Mencetak dokumen tanpa memeriksa terlebih dahulu

merupakan kebiasaan banyak orang. Bahkan sering mencetak

halaman yang sama lebih dari satu kali karena perintah cetak di

printer belum disetting kembali untuk mencetak hanya satu

kali. Dokumen yang dibuat kadang belum diberi nomor

halaman, terdapat salah ketik, salah format, atau ada gambar

yang belum dimasukkan dan sebagainya. Jika halaman ini

langsung dicetak, maka terpaksa mencetak ulang halaman yang

tidak sesuai tersebut. Cara demikian sangat memboroskan

kertas dan energi listrik. Periksalah terlebih dahulu dokumen

sebelum dicetak. Undangan rapat, pertemuan, diskusi, seminar,

resepsi sampai undangan rapat saat ini masih banyak yang

dicetak di atas kertas. Cara ini sangat memboroskan kertas dan

juga energi untuk membuat kertas, mencetak teks dan gambar

yang diinginkan.

Page 89: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

78

b) Implementasi pada Kegiatan Akademik

Keuntungan melakukan implementasi pada kegiatan

akademik di kelas antara lain membangun motivasi,

keterlibatan, produktifitas, effesiensi, dan integrasi antara

dosen dan mahasiswa.

(1) Membangun motivasi, keterlibatan, produktifitas, dan

efesiensi.

Runnels (2013: 275) berpendapat bahwa a

paperless classroom, when all materials required to

complete a class are available in an electronic form, has

been shown to have positive impacts on student and teacher

motivation, engagement, productivity, and efficiency.

Penerapan sistem paperless di kelas cukup membantu

terjadinya kerjasama antara dosen dan mahasiswa dalam

mewujudkan dampak positif berupa terbangunnya motivasi

dosen dan mahasiswa untuk mewujudkan kepedulian

terhadap lingkungan. Mahasiswa dan dosen dapat

mewujudkan keterlibatan dalam mengurangi permasalahan

nasional yang berkembang di masyarakat. Efisiensi

penggunaan kertas dan beralih pada sistem teknologi

informasi dan komunikasi dapat berdampak positif pada

penghematan kertas dan justru produktif dalam

menciptakan karya penting. Hal ini dikarenakan teknologi

Page 90: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

79

informasi dan komunikasi jauh lebih memberikan

kesempatan kepada pengguna untuk berkreasi lebih

berkualitas dan berkuantitas melampaui batas ruang dan

waktu yang disediakan.

(2) Integrasi

Berdasarkan hasil penelitian teknologi di dalam

kelas, In the last decade, research on the use of technology

in the classroom has increased exponentially. Technology,

for many, has become an integral part of the classroom

environment and a plethora of literature now exists to

describe the features of technologies that seem promising in

improving education (Arney, 2009: 3). Teknologi informasi

dan komunikasi dapat mengintegrasikan berbagai

kepentingan sesuai dengan proses pembelajaran yang

ditetapkan di kelas.

Proses pembelajaran di kelas di antaranya adalah

dengan melakukan evaluasi pembelajaran. Evaluasi

pembelajaran sebagaimana sering dilakukan dengan

menggunakan paperbased. Sebagian besar guru tidak

tampak terusik dengan pengadaan kertas-kertas soal yang

digunakan oleh lembaga pendidikan dalam melakukan

evaluasi proses pembelajaran. Satu hal yang ditawarkan

oleh Pingale, et al., (2012: 1) mengatakan bahwa

Page 91: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

80

mengurangi penggunaan kertas pada saat ujian merupakan

satu kebijakan dari pendidikan modern, yang dapat secara

efektif mengurangi jumlah kertas yang harus disediakan

pada setiap ujian yang dilakukan.

Implementasi Kebijakan Paperless di Perguruan Tinggi

Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat ditampilkan

pada gambar 2. 14

Gb. 2.14 Implementasi Kebijakan Paperless

7) Keuntungan Menerapkan Paperless

Keuntungan menerapkan paperless dapat dilihat dari

berbagai sisi seperti efektif dan efisien. Pada sisi efisiensi

penggunaan kertas dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan

Implementasi Kebijakan

Paperless

Implementasi pada

Kegiatan Administrasi

Implementasi pada

Kegiatan Akademik

Aplik

asi berb

asis teknolo

gi

info

rmasi d

an k

om

unik

asi,

pen

erbitan

onlin

e

Saran

a Pen

dukung

pen

gem

ban

gan

org

anisasi

Motiv

asi

Keterlib

atan

Pro

duktifitas

Efesien

si

integ

rasi

Page 92: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

81

dapat mengurangi jumlah kertas. Kepraktisan dalam membawa

sumber informasi dapat dipenuhi. Secara ekonomi dapat

menghemat uang mahasiswa yang dikeluarkan untuk membeli

bahan cetakan atau foto kopi. Mendukung efektifitas kerja/belajar

sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan

informasi yang dibutuhkan. Dapat mengurangi timbulan sampah di

rumah/kost/kantor mahasiswa. Arney (2009: 1) berpendapat bahwa

penggunaan paperless berbasis teknologi informasi dan komuniksi

dapat memberikan kepuasan kepada peserta didik, efisien sehingga

dapat menghemat biaya yang dapat memberikan sisa anggaran

yang dapat digunakan untuk berbagai kepentingan sebagai bagian

dari kegiatan menabung secara tidak langsung.

Reaz dan Hussain (2007: 290) menyatakan bahwa

keuntungan menggunakan paperless berbsis teknologi informasi

dan komunikasi antara lain pengguna dapat merasa senang,

fleksibel, dan menyeluruh, serta memperoleh akses yang cepat.

Keuntungan melakukan Paperless antara lain dapat memeberikan

efisiensi, efektifitas, kepuasan dirumuskan, rasa senang, fleksibel,

menyeluruh dan akses cepat. Keuntungan sebagaimana disebutkan

di atas dapat ditampilkan dalam gambar 2.15

Page 93: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

82

Gb. 2.15 Keuntungan Menerapkan Paperless

8) Faktor Pendukung pada Penerapan Paperless

Faktor pendukung pada penerapan paperless bagi

mahasiswa di Perguruan Tinggi antara lain pada kebijakan sistem

administrasi dan dosen pengampu pada setiap mata kuliah,

kemampuan mahasiswa dalam mengoperasikan teknologi

informasi, kerjasama antar mahasiswa untuk membangun sistem

budaya paperless, serta kesadaran dan kearifan mahasiswa sendiri

untuk memiliki tekad dengan paperless pada setiap aktivitas

akademik yang dapat menguntungkan secara finansial bagi

mahasiswa sendiri.

Faktor pedukung dari unsur pengetahuan dan pengalaman

pimpinan sangat menentukan pelaksanaan paperless policy,

demikian juga pada sistem administrasi. Sitem administrasi yang

berlaku tidak lepas dari pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki

Keuntungan Melakukan Paperless

Efektif

Efisien

Kepuasan

Fleksibel

Rasa Senang

Menyeluruh

Akses Cepat

Page 94: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

83

oleh operator komputer. Sarana dan prasana pengadaan kebutuhan-

kebutuhan untuk menginplementasikan paperless juga tidak dapat

disangkal lagi. Faktor Pendukung pada Pelaksanaan Paperless bagi

mahasiswa di kampus antara lain dapat ditampilkan dalam gambar

2.16

Gb. 2. 16 Faktor Pendukung Pelaksanaan Paperless

9) Faktor Penghambat pada Penerapan Paperless

Faktor penghambat pada penerapan paperless berbasis

informasi dan komunikasi antara lain pada sistem administrasi,

dosen, mahasiswa, sarana dan prasarana, kompetensi mahasiswa

dan lingkungan yang ada di lingkungan mahasiswa. Faktor

Faktor Pendukung pada Pelaksanaan Paperless

Sistem

Administras

i

Dosen Mahasiswa

Kemampuan

BU

DA

YA

Kesadaran

Kerjasama

Pimpinan

Operato

r

Saran

a dan

Prasaran

a

Pen

getah

uan

Pen

galam

an

Pen

getah

uan

Pen

galam

an

Page 95: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

84

penghambat pelaksanaan paperless bagi mahasiswa

dikomunikasikan melalui gambar 2.17

Gb. 2.17 Faktor Penghambat Pelaksanaan Paperless

Kajian teori tentang paperless dapat ditampilkan dalam tabel

berikut:

Tabel 2.2 Kajian Teori tentang Paperless

No Kajian teori

Paperless

Keterangan

1. Pengertian Paperless artinya tidak menggunakan kertas,

tetapi dalam hal ini bukan berarti tanpa

menggunakan kertas sama sekali

2. Dasar Pelaksanaan Paperless di Indonesia

berlandaskan UU No 11 Tahun 2008

Tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik dan Inpres RI nomor 3 tahun

2003.

3. Fungsi mengurangi produksi kertas, memberikan

efisiensi, menajemen dokumentasi lebih

baik, mendukung pengambilan keputusan

yang lebih baik, manajemen yang lebih

terkendali, membaiknya citra organisasi,

aspek biaya.

4. Tujuan Mengurangi produksi kertas.

5. Faktor Penting dalam

Penerapan Paperless

Aspek sumber daya manusia (pengguna),

aspek dokumen, sistem aplikasi, sosialisasi,

sarana pendukung, komunikasi

6 Domain Perilaku

Paperless

Pengetahuan, sikap atau tanggapan, praktek

atau tindakan yang dilakukan seseorang.

Ketiga kawasan perilaku ini disebut cipta

Sistem

Administrasi

Dosen Pimpinan

Faktor Penghambat Pelaksanaan Paperless

Mahasiswa Sarana dan

Prasarana

Page 96: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

85

(kognisi), rasa (emosi), dan karsa (konasi).

7. Implementasi

Kebijakan Paperless

di PT Berbasis TIK

Implementasi mampu mengurangi

penggunaan kertas dalam kegiatan akademik

dan organisasi kemahasiswaan secara

signifikan. Implementasi kebijakan nir

kertas/paperless policy berlaku dalam

pengelolaan administrasi akademik berbasis

teknologi informasi informasi dan

komunikasi, pengelolaan administrasi

dokumen perkantoran berbasis teknologi

informasi dan rancangan e-Administrasion

8. Keuntungan

Melaksanakan

Paperless

Efektif dan efesien

9. Faktor Pendukung

pada Pelaksanaan

Paperless

kebijakan sistem administrasi dan dosen

pengampu pada setiap mata kuliah,

kemampuan mahasiswa dalam

mengoperasikan teknologi informasi,

kerjasama antar mahasiswa untuk

membangun sistem budaya paperless, serta

kesadaran dan kearifan mahasiswa untuk

melakukan paperless.

10. Faktor Penghambat

pada Pelaksanaan

Paperless

sistem administrasi, dosen, mahasiswa,

sarana dan prasarana, kompetensi mahasiswa

dan lingkungan yang ada di lingkungan

mahasiswa.

c. Teknologi Informasi dan Komunikasi

1) Pengertian

Teknologi Informasi adalah suatu teknik untuk

mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses,

mengumumkan, menganalisis, dan/atau menyebarkan informasi

(Sekretariat Negara, 2008: 2).

2) Tujuan

Teknologi informasi ini bertujuan untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia;

Page 97: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

86

mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional

dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik; membuka

kesempatan seluas-luasnya kepada setiap Orang untuk

memajukan pemikiran dan kemampuan di bidang penggunaan

dan pemanfaatan Teknologi Informasi seoptimal mungkin dan

bertanggung jawab; dan memberikan rasa aman, keadilan, dan

kepastian hukum bagi pengguna dan penyelenggara teknologi

Informas (Sekretariat Negara, 2008: 2).

Teknologi informasi dan komunikasi ini memberikan

dukungan yang kuat untuk menggeser paperbased sivitas

akademika di PT. Keuntungan yang dapat diraih dengan

menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sungguh

melampaui keuntungan yang dapat diperoleh dengan paperbased

yang selama ini digunakan oleh sivitas akademika di PT.

Page 98: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

87

Tujuan teknologi informasi sebagaimana disebutkan pada

UU RI no 11 tahun 2008 (Sekretariat Negara, 2008: 2). di atas

dapat ditampilkkan dalam gambar 2.18

Gb. 2.18 Tujuan Teknologi Informasi

3) Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

khususnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

telah mengantarkan dunia maya menjadi lebih nyata di hadapan

setiap manusia. Dunia tidak lagi dibatasi ruang dan waktu

sekaligus dapat dijelajahi dengan hanya termenung di depan layar

komputer. Peristiwa di seluruh belahan dunia dapat diperoleh

dengan satu kali klik dalam hitungan milidetik. Perkembangan

TIK telah menghilangkan batas-batas geografis dan waktu.

perkembangan puncaknya dapat mendorong transformasi pola

Mencerdaskan

Kehidupan bangsa

Tujuan

Teknologi

Informasi

Mengembangkan

perdagangan dan

perekonomian nasional

Efektivitas dan

efisiensi pelayanan

publik

Membuka kesempatan

yang luas

Bertanggung jawab Rasa Aman

Keadilan

Kepastian

Hukum

Page 99: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

88

hidup manusia dalam berbagai bidang menuju masyarakat berbasis

ilmu pengetahuan. Aktiviatas ekonomi, pendidikan, politik, agama,

dan hiburan berjalan lebih mudah dan cepat.

Paradigma sistem pendidikan yang semula berbasis

tradisional dengan mengandalkan tatap muka dengan sentuhan

dunia cyber akan beralih menjadi sistem pendidikan modern.

Pemanfaatan informasi berbasis teknologi diharapkan dapat

membuka peluang pengembangan komunikasi secara online dan

secara bertahap dapat mengurangi secara signifikan penggunaan

kertas dalam surat menyurat dan dokumentasi. Bentuk teknologi

Informasi dan Komunikasi. Reaz dan Hussain (2007: 292)

berpendapat information communication and technology (ICT)

kampus dapat tampil dengan mengagumkan dengan perlengkapan

sistem teknologi informasi dan komunikasi seperti istilah yang

digunakannya adalah a wireless technology system, satellite tele-

education, a digital library, state-of-the-art learning and research

facilities, as well as an integrated computer education

management system.

4) Kearifan Lingkungan dan Paperless Berbasis Teknologi Informasi

dan Komunikasi

Kearifan lingkungan sebagai suatu tata nilai yang

memberikan pedoman kepada masyarakat agar memiliki hubungan

baik secara langsung maupun tidak langsung seecara harmonis

Page 100: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

89

dengan lingkungan. Kearifan memiliki tata nilai untuk

mengajarkan hidup harmonis dengan lingkungan. Perilaku arif

terhadap lingkungan sebagai upaya penyesuaian dengan sifat alami

lingkungan, yaitu penyesuaian manusia untuk memiliki perilaku

sederhana dan berusaha untuk menemukan solusi terhadap

keterbatasan yang dimiliki oleh lingkungan. Harapan yang

diinginkan terbangun hubungan manusia dan lingkungan secara

harmonis.

Paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi

merupakan upaya untuk memahami karakter dan keterbatasan

lingkungan dan sekaligus berusaha untuk mempertahankan fungsi

lingkungan sesuai dengan peruntukannya. Menurut Syeikh Tohir

bin Asyur dalam Qaradhawi, 2002: 340) kerusakan di darat terjadi

dengan hilangnya manfaat segala yang ada di atasnya. Hutan

memiliki fungsi sebagai tempat organisme hidup yang memiliki

hak dan aspirasi untuk hidup dengan sifat-sifat alamiahnya selain

menjadi habitat flora dan fauna, hutan juga merupakan habitat

masyarakat setempat dalam menjalankan peri kehidupan ekonomi,

budaya, dan spiritualnya. Hutan adalah aliran manfaat yang dapat

dinikmati secara optimum jika dikelola dan didayagunakan secara

bijaksana. Keberadaan fisik, sifat, sifat, dan aliran manfaat sumber

daya hutan itu bersifat unik dalam suatu bentang geografik tertentu

(Fauzi, 2001). Pemerintah menetapkan beberapa jenis hutan seperti

Page 101: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

90

hutan adat, hutan alam, hutan buatan, hutan cadangan, hutan

cadangan pangan, hutan konversi, hutan kota, hutan lindung, hutan

nasional, hutan negara, hutan payau, hutan produksi, hutan suaka

alam, hutan tanaman, hutan tropis, hutan rakyat, dan hutan wisata.

Hutan produksi merupakan areal hutan yang dipertahankan sebagai

kawasan hutan dan berfungsi untuk memperoleh hasil hutan bagi

kepentingan pembangunan industri dan ekspor (Zein, 1998: 73).

Mahasiswa perlu memahami fungsi dan keterbatasan hutan dengan

segala karakteristiknya sebagai bahan baku pembuat kertas.

Kearifan lingkungan terhadap hutan bagi mahasiswa perlu

diimplementasikan dalam perilaku paperless pada proses akademik

bagi mahasiswa. Upaya yang perlu dilakukan dalam paperless

tersebut antara lain dengan berbasis teknologi informasi dan

komunikasi seperti sistem administrasi online, e book, e-journal,

dan, penyimpanan data melalui flash disk, CD, email, dan

penerbitan online. Harapan yang diinginkan, mahasiswa dapat

memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan mendapatkan

keuntungan finansial dari perilaku paperless tersebut.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut

diharapkan dapat menahan laju kerusakan lingkungan secara

signifikan. Hal ini sebagaimana dikemukakan Salim (2007: 240)

ilmu pengetahuan kini banyak diabdikan untuk menahan laju

kerusakan lingkungan atau kalau bisa merehabilitasinya, setelah

Page 102: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

91

dua abad lebih ilmu pengetahuan dan teknologi dimanfaatkan

untuk menguras bumi, bahkan sampai hari ini. Arsyad (2008: 257)

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Ipteks) dapat memberi

manfaat optimal dalam mencegah dan mengurangi risiko bencana

dengan menyediakan cara sistematis dalam antisipasi, peringatan

dini, kesiapsediaan, menghadapi dampak serta mengatasi dampak

bencana, dan pemulihan. Ilmu pengetahuan dan sains akan

memberikan solusi terbaik untuk banyak permasalahan

pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan, tentunya harus

diimbangi dengan hati nurani sebagai panglima.

Membangun kearifan lingkungan terhadap budaya

paperless sebagaimana diteorikan oleh Reaz dan Hussain (2007:

290) bahwa untuk mempromosikan dan merubah perilaku

paperless sebagai produk budaya yang harus diawali dengan

pemahaman tentang paperless dengan mengenalkan budaya dan

metode yang baru untuk melihat, membaca, dan memindahkan

informasi ke dalam materi pembelajaran. Secara detilnya dapat

dituliskan bahwa That is why real paperless environments must

begin at the cultural level so that organizations can understand its

necessity and importance. To change the culture and promote

paperless environments, organizations need to introduce the

culture to new methods of viewing, reading and transiting

information and learning contents.

Page 103: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

92

Berdasarkan hal tersebut, melalui teknologi informasi dan

komunikasi yang dimiliki mahasiswa diharapkan dapat

merealisasikan paperless sebagai bukti kearifan terhadap

lingkungan.

5) Keuntungan Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi Manusia

Shah dan Tiwari (2010: 177) berpendapat bahwa There are

a very few products which become beneficial for societal

purposes. With the development of information technology the

society expected that all tools, techniques and products of IT will

be beneficial for the societal upliftment. The society has got

numerous advantages and is enjoying fruits of IT revolution. The

life is becoming easier, distance has no meaning, communication,

living conditions and other related facilities are getting

advantages of such revolution. Dikemukakan bahwa teknologi

informasi dan komunikasi dapat meningkatkan derajat

kesejahteraan manusia. Hidup menjadi mudah, jarak tidak menjadi

masalah untuk mencapai tujuan yang diinginkan, komunikasi

menjadi lebih mudah, fasilitas hidup dan kehidupan dapat

memberikan keberuntungan. Fasilitas teknologi informasi yang

semakin berkembang pesat, dunia menjadi seakan lebih kecil.

Semua hal yang berkaitan dengan kebutuhan manusia dapat diatasi

dengan sangat mudah. Waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh

apa yang diinginkan menjadi lebih singkat.

Page 104: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

93

Lebih lanjut diungkapkan oleh Baker (2008: 45) bahwa

students prefer a paperless approach to marking however there

are concerns with the nature, timing and quality of feedback. Staff

have not embraced all of the potential elements of electronic

management of assignments, identified occupational health safety

and welfare issues, and tended to drift back to traditional manual

marking processes through a lack of understanding or confidence

in their ability to properly use the technology. Keuntungan bagi

siswa untuk menerapkan paperless sudah ada, namun timbul

kekwahatiran dari berbagai unsur yang akan merugikan bagi siswa

itu sendiri. Karyawan juga belum dapat menikmati keuntungan

penerapan paperless dengan baik, sehingga terdapat cenderung

untuk menggunakan sistem tradisional dengan paperbased. Faktor

lain yang menjadi halangan untuk menerapkan paperless bagi

karyawan karena ketidakseiapan penggunaan teknologi informasi

dan komunikasi yang sekarang berkemabang pesat. Sebenarnya

keuntungan dengan menerapkan hal ini dapat ditemukan pada

setiap lini kerja baik bagi siswa maupun karyawan.

6) Pengelolaan Administrasi Akademik Berbasis Teknologi Informasi

Pengelolaan administrasi akademik berbasis teknologi

informasi dengan menggunakan sistem akademik terpadu on line

secara signifikan telah mampu mengurangi konsumsi kertas. Jenis

dokumen yang paling umum dan memerlukan effort yang besar

Page 105: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

94

adalah surat. Sebuah organisasi biasanya memiliki organisasi

khusus yang menjadi pusat pengelolaan dokumen atau surat yang

berfungsi menerima dokumen, mencatat dalam agenda, dan

mendistribusikan ke seluruh bagian. Bagian khusus ini dapat

disebut tata usaha, sekretariat, unit administrasi umum.

Pengeloaan administrasi dokumen perkantoran dengan sistem e-

administrastion tertentu saja berdasarkan atas pengelolaan

dokumen secara elektronik.

a) Fungsi E-Adminstration

Fungsi sistem e-administration antara lain integrated,

paperless, user management, access log, query and report

(Tim Pengembang Konservasi Unnes, 2010: 22).

1) Integrated

Keseluruhan fungsi administrasi dikelola

menggunakan konsep jaringan informasi terpadu dan

terhubung ke seluruh unit institusi. Peralatan yang

dibutuhkan adalah jaringan internet.

2) Paperless

Pendistribusian surat dengan meminimalisir

penggunaan kertas, upaya yang dilakukan dengan sistem

elektrononik sehingga selain menjadi lebih cepat juga lebih

menghemat kertas.

Page 106: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

95

3) User Management

Pengaturan hak akses baik bagi pengguna

perorangan maupun group dapat dilakukan di tiap unit

masing-masing. Sistem ini mengatur penguna dapat

melakukan pencarian informasi yang disediakan.

4) Access Log

Pencatatan setiap akses yang dilakukan pengguna

sehingga memudahkan pemantauan sistem. Sistem akses

ini termasuk di dalamnya akses informasi hak dan

kewajiban yang harus ditunaikan oleh mahasiswa.

5) Query and Report

Permintaan data spesifik dan pembuatan laporan

atau statistik. Data ini disediakan untuk lembaga di dalam

maupun untuk lembaga di luar institusi. Melalui fasilitas

ini jalur informasi dan komunikasi dapat terjalin dengan

baik.

b) Keuntungan dengan Sistem e-Adminstration

Keuntungan yang dapat dipetik pada penerapan sistem

E-adminstration antara lain:

(1) . Memudahkan seluruh staf adminstrasi dalam pengeloaan

surat di seluruh bagian institusi sehingga menjamin tertib

administrasi;

Page 107: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

96

(2) . Menyediakan akses secepatnya dari mana saja bagi semua

pejabat dan staff yang akan mengirim ataupun menrespons

surat yang ditujukan kepadanya;

(3) . Menyediakan sistem pengarsipan terpadu sehingga

memudahkan penelusuran surat (tracking) dan

monitoring;

(4) .Memberikan fasilitas dalam pembuatan laporan

pengelolaan surat;

(5) .Sistem website dapat mempermudah akses dengan

penggunaan pengolahan database terpusat, penerapan

keamanan hak akses, dan arsitektur three-tiered. Pengguna

tidak terbebani dengan keharusan memilki, memasang,

mempelajari, dan menggunakan software untuk berbagai

aplikasi tetapi cukup dengan program website browser;

(6) Memperoleh fleksibilitas bagi pengguna dengan berbagai

sistem operasi;

(7) Pengguna mendapatkan jaminan untuk memperoleh

informasi yang sama, akurat, dan paling aktual dari

informasi yang centralized, sehingga akan mengurangi

duplikasi data serta dapat langsung diproses lebih lanjut

dalam waktu yang singkat.

(8) Pengguna dapat memperoleh kemanan akan hak akses

terhadap data yang vital dan non publik, namun tetap

Page 108: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

97

memberikan kemudahan bagi pengguna yang memiliki

kewenangan untuk mendapatkan atau mengolah data yang

diperlukan;

(9) Three tiered memfasilitasi kemungkinan terjadinya

perubahan aturan administrasi di organisasi tersebut.

Sistem juga menerapkan prinsip client server sehingga

memungkinkan untuk perluasan sistem yang secara

teoretis yang tidak terbatas baik dalam ruang lingkup

maupun jumlah data yang diolah.

(10) Three Tired memfasilitasi kemungkinan terjadinya

perubahan aturan administrasi di organisasi tersebut.

Sistem juga menerapkan prinsip client server sehingga

memungkinkan untuk perluasan sistem yang secara

teoretis tidak terbatas, baik dalam ruang lingkup maupun

data yang diolah.

7) Upaya dari Paperbased ke Paperless

Mahasiswa perlu melakukan upaya untuk mendukung

paperless policy berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Upaya untuk menggeser paperbased ini antara lain dengan

mengurangi penggunaan kertas (reduce), mengolah kembali

(recycle), dan menggunakan kembali (reuse). Pada program

pengelolaan sampah istilah 3 (tiga) atau 4 (empat) R ini juga sangat

familiar. Reduce berarti perilaku mengurangi konsumsi atau

Page 109: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

98

menggunakan sesuatu. Sesuatu tersebut dapat berupa kertas,

plastik, dan bahan-bahan yang lainnya. Prinsip don’t buy more

than you really need menjadi konsep dasar pada reduce ini. Jangan

membeli kertas yang berlebihan kecuali kalau memang sangat

dibutuhkan. Replace berarti mengganti sebagai alternatif yang

lebih akrab lingkungan dan tidak membahayakan bagi kesehatan.

Reuse menggunakan sesuatu yang bisa digunakan lagi dan

menjauhkan perilaku habis buang. Sebagai contoh menggunakan

kertas pada lembar sebaliknya dari pada membuangnya. Recycle

berarti mendaur ulang lebih baik dibandingkan dengan membuang.

Artinya memanfaatkan sesuatu untuk keperluan lain yang lebih

berguna.

Teknologi informasi dan komunikasi memberikan terobosan

yang cukup berarti dalam mengurangi pemanfaatan jumlah kertas

secara signifikan. Teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan

untuk mengurangi penggunaan jumlah kertas antara lain dengan

menggunakan sistem elektronik, antara lain melalui pemanfaatan

internet dengan sistem website, soft data seperti sistem administrasi

online, e book, e-journal, dan, penyimpanan data melalui flash

disk, CD, email, dan penerbitan online.

Tegararian.blogspot. diakses tanggal 7 November 2014

menyebutkan bahwa Website merupakan kumpulan dari halaman-

halaman situs, yang terangkum dalam sebuah domain atau

Page 110: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

99

subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web

(WWW) di dalam Internet. Sebuah halaman web biasanya berupa

dokumen yang ditulis dalam format HTML ( Hyper Text Markup

Language ), yang selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu sebuah

protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk

ditampilkan kepada para pemakai melalui web browserdan Website

atau situs dapat juga diartikan sebagai kumpulan halaman yang

menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak,

data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik

yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu

rangkaian bangunan yang saling terkait, masing-masing

dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

Secara garis besar, website bisa digolongkan menjadi 3

bagian yaitu Website Statis, dinamis, dan interaktif. Pertama,

website statis adalah website yang mempunyai halaman tidak

berubah. Artinya adalah untuk melakukan perubahan pada suatu

halaman dilakukan secara manual dengan mengedit kode yang

menjadi struktur dari website tersebut. Kedua, website dinamis

merupakan website yang secara struktur diperuntukan untuk

update sesering mungkin. Biasanya selain utama yang bisa diakses

oleh user pada umumnya, juga disediakan halaman backend untuk

mengedit isi website. Contoh umum mengenai website dinamis

adalah website berita atau website portal yang di dalamnya

Page 111: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

100

terdapat fasilitas berita, polling dan sebagainya. Ketiga, website

interaktif adalah website yang saat ini memang sedang booming.

Salah satu contoh website interaktif adalah blog dan forum. Pada

website ini pengguna dapat berinteraksi dan beradu argumen

tentang beberpa hal yang menjadi pemikiran pengguna. Biasanya

website seperti memiliki moderator untuk mengatur supaya topik

yang diperbincangkan tidak keluar jalur.

Beberapa alasan mendasar atau utama mengapa sebuah

lembaga bahkan individu membuat atau ingin memiliki sebuah

website atau situs internet, di antaranya karena memiliki beberapa

manfaat yang dapat diambil antara lain, Pertama, memperluas

jangkauan promosi, dengan memiliki website maka kompetensi

dan keunggulan lembaga akan lebih banyak dikenal masyarakat

bahkan sampai ke seluruh dunia. Keunggulan sebuah lembaga

dapat dikenali melalui website baik dalam bentuk barang maupun

jasa. Luasnya promosi seecara otomatis dapat meningkatkan

popularitas sebuah lembaga. Kedua, media tanpa batas, internet

adalah media informasi yang tanpa batas. Seseorang yang memiliki

website berarti sama saja memiliki karyawan yang

mempromosikan produk kita selama 24 jam sehari dan 7 hari

seminggu. Artinya melalui website akan memberikan informasi

kepada calon pembeli selama 24 jam tanpa henti. Ketiga, internet

dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat di antero jagat

Page 112: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

101

(unlimited user access). Keempat, promosi terluas, internet adalah

media promosi terluas jika dilihat dari kacamata jangkauan atau

cakupan area (unlimited scopt of areas). Kelima, media pengenalan

perusahaan. Jika lembaga baru saja berdiri atau meluncurkan

program-program terbaikya, maka website-lah solusinya. Satu

jawaban yang bisa deikemukakan karena website kita lebih cepat

mengenalkan sebuah lembaga agar dikenal oleh masyarakat. Hal

ini disebabkan pelanggan internal maupuan eksternal dapat

menggali lebih dalam tentang sejarah lembaga, jasa atau produk

yang di tawarkan, bahkan informasi lowongan kerja dan detail

informasi sebuah lembaga. Keenam, sebagai media promosi,

internet merupakan salah satu media promosi yang menawarkan

biaya yang relatif efisien dikaitkan dengan jangkauan area dengan

optimalisasi manfaat terbesar.

Di bawah ini ditampilkan dalam tabel 2.2 yang berkaitan

dengan beberapa informasi sebelum dan sesudah penggunaan

fasilitas website yang dapat dijadikan sebagai panduan informasi

tentang perbedaan sistem manajemen, fungsi, dan keuntungan yang

dapat dipetik oleh pengguna.

Page 113: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

102

Perbedaan fungsi website Sebelum dan Sesudah

Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat

ditampilkan pada tabel 2.3

Tabel 2.3 Peerbedaan Sebelum dan Sesudah Penggunaan

Sistem Website

Sebelum Website Sesudah Website

Memberikan multi-entry

service atau pelayanan yang

terpisah untuk pengadaan,

pengolahan, transaksi

peminjaman, referensi, dan

lain sebagainya.

Menyediakan one-stop service:

multi-functional librarians

serving multi-tasking customers

Manajemen informasi:

Memberikan pelayanan

sebatas akses informasi dan

pengetahuan

Manajemen pengetahuan:

memberikan pelayanan bervariasi

dan dinamis meliputi seluruh

siklus pengetahuan (mulai dari

penciptaan, perekaman dan

publikasi, penyebaran,

penggunaan, dan penciptaan

kembali pengetahuan

Menjaga koleksi dan akses

informasi dan pengetahuan

Menambah nilai pada informasi

dan pengetahuan (adding value)

Melayani individu atau

kelompok tanpa melihat

potensi hubungannya

dengan individu atau

kelompok lain

Melayani individu atau kelompok

sebagai anggota jaringan

Memberikan pelayanan di

tempat (on site) dan sebatas

jam pelayanan

Memberikan pelayanan on-line 24

jam

Page 114: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

103

Mengumpulkan informasi

dan pengetahuan (umumnya

tercetak) secara lokal

Mengkoleksi dan menyediakan

akses ke informasi dan

pengetahuan serta sumber-

sumbernya yang tersebar di

seluruh dunia, dalam multi-

format.

Memberikan pendidikan

pemakai sebatas mengenai

pemanfaatan perpustakaan

(library skills & literacy)

Meningkatkan information skills

& literacy sedemikian rupa

sehingga pengguna dapat

memanfaatkan ICT untuk

mengakses dan memanfaatkan

informasi secara kritis; serta

merekam, mempublikasi atau

share pengetahuan dengan efisien.

Teknologi informasi dan komunikasi saat ini dapat

menggeser penggunaan kertas seperti undangan-undangan yang

tidak terlalu formal, atau pertemuan yang tidak formal atau

pertemuan formal (dinas) tetapi lokal dapat melalui e-mail atau

bahkan short message system (SMS). Penyampaian informasi

berupa penyampaian bahan diskusi atau notulen hasil rapat kepada

audiens dalam forum rapat, diskusi, workshop atau seminar dapat

dilakukan dengan memanfaatkan layar dan proyektor LCD dan

laptop daripada menggunakan desktop dan hasil cetak (print-out).

Cara demikian di samping dapat menghemat pemakaian kertas,

juga menghemat pemakaian energi, karena konsumsi energi laptop

jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan menggunakan desktop.

Page 115: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

104

Keuntungan lain, jika terdapat koreksi atau tambahan terhadap

bahan yang disampaikan bisa langsung dilakukan saat itu.

Menggunakan kertas daur ulang untuk mencetak dokumen,

tembusan atau file yang akan disimpan lebih bijaksana dan hemat

daripada menggunakan kertas biasa untuk fine-print.

Upaya yang dapat dilakukan mahasiswa untuk mengurangi

paperbased pada saat perkuliahan di kampus dapat ditampilkan

pada gambar 2.19

Gb. 2.19 Upaya Mahasiswa terhadap Paperbased

Upaya mahasiswa tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh mahasiswa

tanpa ada dukungan dari dosen sebagai manajer dalam proses

pengajaran. Variasi penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi untuk menggeser paperbased bagi mahasiswa

sebagaimana dikonsepkan oleh (Teeter, 2007: 18) antara lain

Upaya

Mahasiswa

Reduce

Recycle Reuse

Jaringan

Internet/WEB

Soft Data

Replace

Page 116: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

105

tutorial, on line text book, economic homework, course

management response system, table PC, and electronic system.

6) E-Journal sebagai Jawaban Implementatif Paperless Academic

a) Pengertian E Journal

E-journal merupakan jurnal yang tersedia melalui

media elektronik atau web yang telah diformat sedemikian

mudah untuk pengguna yang membutuhkan informasi ilmiah.

b) Paperbased dan Paperless dalam E Journal.

Kemudahan akses internet dan ketersediaan perangkat

teknologi informasi, kini lebih mudah membaca jurnal dalam

format elektronik karena bisa diakses di manapun dengan

koneksi internet sehingga mudah mendapatkannya. Jurnal

berbentuk paperbase, membutuhkan waktu lama dalam

pencetakan, publikasi, maupun distribusi. Perbedaan

papaerbased dan paperless dalam E Journal dapat ditampilkan

oleh Wiratningsih (2013: 2) pada tabel 2. 21 berikut ini:

Tabel 2.4. Perbandingan E-Journal dan Jurnal Tercetak

No Kriteria Elektronik Tercetak

1 Kemutakhiran Mutahir Mutahir

2 Kecepatan diterima Cepat Lambat

3 Penyimpanan Sangat mengirit tempat Memakan tempat

4 Pemanfaatan 24 jam Terbatas jam buka

5 Kesempatan akses Bisa bersamaan Antri

6 Penelusuran Otomatis tersedia Harus dibuat

7 Waktu penelusuran Cepat Lama

8 Keamanan Lebih aman Kurang aman

9 Manipulasi dokumen

Sangat mudah Tidak bisa (seperti. Kutipan, dan lain

sebagainya).

Page 117: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

106

10 Bila langganan

dengan dana yang

sama (jurnal lokal)

Judul bisa lebih banyak Judul lebih sedikit

11 Harga total

langganan

Jauh lebih murah Lebih mahal

Sumber: Wiratningsih (2013: 2)

2. Temuan Hasil Penelitian Terdahulu

Temuan hasil penelitian terdahulu merupakan penelitian yang

sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang memiliki kesamaan pada

topik penelitian ini. Temuan penelitian terdahulu disampaikan secara

sistematis tentang nama peneliti, nama lembaga, tahun pelaporan

penelitian, judul penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian yang

digunakan, hasil penelitian, dan persamaan dan perbedaan yang terdapat

pada keduanya.

a. Mangen, Bente R. Walgermo, Kolbjorn Bronnick. 2013.

Judul penelitian adalah Reading linear texts on paper

versus computer screen: Effects on reading comprehension.

Penelitian ini merupakan penelitian komparatif yang bertujuan untuk

mengetahui efek kegiatan membaca secara komprehensif, membaca

dengan perbendaharaan kata pada siswa Norwegia. Komparasi yang

digunakan adalah dua grup yang akan diteliti, satu grup membaca

dengan menggunakan teks dan yang kedua dengan dibantu teks dari

layar komputer. Reponden yang digunakan adalah 72 orang dari

sekolah dasar yang berbeda di Norway. Metode pengumpulan data

dengan random ke dalam dua grup.

Page 118: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

107

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang membaca

teks dalam bentuk cetakan secara signifikan memperoleh nilai yang

lebih rendah pada kegiatan tes membaca dibandingkan dengan siswa

yang membaca teks secara digital. Implikasi dari temuan ini bagi

pemegang kebijakan untuk mendiskusikan lebih lanjut dalam rangka

mengembangkan tes yang diselenggarakan bagi siswa sekolah dasar.

Persamaan penelitian ini pada sisi topik paperless. Penelitian

ini sama-sama merupakan penelitian lapangan. Perbedaan penelitian

ini pada sisi topik, paperless pada penelitian Mangen (2013) pada

penggunaan kertas cetakan dan layar monitor sebagai media untuk

membaca pada pelajaran bahasa. Penelitian ini menggunakan

wawancara yang diberikan kepada mahasiswa STAIN Salatiga

penelitian untuk mengungkap secara khusus tentang makna kearifan

lingkungan, upaya mahasiswa, faktor pendukung, penghambat, dan

upaya mahasiswa dalam mengatasi hambatan untuk melakukan

paperless dalam mewujudkan kearifan terhadap lingkungan. Obyek

penelitian adalah mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Salatiga yang sudah mengikuti perkuliahan, ujian-ujian yang

diselenggarakan oleh dosen pada setiap mata kuliah, PPL, KKL, KKN,

dan bimbingan skripsi.

b. Chao, Chiang-nan, Niall Hegarty, dan Abraham Stefanidis, 2012.

Penelitian dengan judul Global Impacts and Challenges of

Paperless Books: A Preliminary Study. St. John’s University USA.

Page 119: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

108

International Journal of Business and Social Science, vol. 3 No. 11;

June 2012. Penelitian ini menggunakan metode survey terhadap

penggunaan buku cetak dan E-book. Buku cetak yang dimaksudkan

dalam survey ini adalah semua buku, koran, majalah dan lainnya yang

berhubungan dengan cetakan. Penelitian ini membandingkan

perbedaan persepsi menggunakan E-book. dan buku cetakan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa E-book. di samping dapat

megurangi biaya produksi juga dapat dijadikan sebagai jalan untuk

melindungi lingkungan secara global. E-book dapat mengurangi

jumlah kertas yang harus digunakan pada jenis buku cetakan secara

signifikan. Penggunaan E-book ini berarti sejumlah kertas dapat

digantikan dengan sistem elektronik. Penggantian kertas dengan sistem

elektronik ini menjadikan dapat mengurangi jumlah pohon yang harus

dimanfaatkan untuk pengadaan kebutuhan kertas. Pengurangan bahan

bahan baku ini dapat menyelamatkan sejumlah pohon dari

penebangan. Dengan demikian, hutan tanaman penghasil kayu dapat

dipertahankan sebagai paru-paru bumi.

Penelitian Chao memiliki kesamaan pada sisi topik yang dikaji,

yaitu tentang paperless. Perbedaan mendasar pada topik penelitian ini

mengambil pembeda antara topik paperless berupa bahan-bahan

cetakan seperti semua jenis buku, koran, majalah dan lainnya yang

berhubungan dengan cetakan dengan E-book yang berbasis elektonik.

Perbedaan metode yang digunakan pada penelitian Chao dengan

Page 120: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

109

survey, sedangkan penelitian ini menggunakan wawancara yang

diberikan kepada mahasiswa STAIN Salatiga penelitian untuk

mengungkap secara khusus tentang makna kearifan lingkungan, upaya

mahasiswa, faktor pendukung, penghambat, dan upaya mahasiswa

dalam mengatasi hambatan untuk melakukan paperless dalam

mewujudkan kearifan terhadap lingkungan. Obyek penelitian adalah

mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga

yang sudah mengikuti perkuliahan, ujian-ujian yang diselenggarakan

oleh dosen pada setiap mata kuliah, PPL, KKL, KKN, dan bimbingan

skripsi.

c. Dwivedi, Sanjay K dan Anand Kumar. 2013.

Penelitian dengan judul Development Of Universal Namespace

For Workflow Of University Domain For Aspocms. Penelitian survey

ini memfokuskan untuk membandingkan persepsi yang berbeda antara

E-book dan buku cetak, seperti E-book sekarang ini sangat cepat

memberikan tantangan pada penerbitan tradisional di pasar global.

Penelitian ini, melalui survei empiris untuk mengkaji dari sudut

pandang konsumen, berfokus pada berbagai masalah-masalah

manajerial tentang kemampuan konsumen untuk menerima E-book.

Masalah-masalah manajerial tidak hanya merupakan strategi untuk

industri penerbitan, tetapi juga membentuk masa depan lingkungan

yang berkelanjutan. Melalui penelitian ini dapat ditemukan bahwa E-

book memiliki keunggulan yang signifikan dalam berbagai aspek di

Page 121: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

110

atas buku cetak. Meskipun E-book adopsi berkembang pesat, dalam

beberapa hal, masih belum memiliki beberapa keuntungan

sebagaimana yang dimiliki oleh buku cetak, misalnya ada banyak

aturan yang berbeda dan bertentangan untuk penggunaan E-book, dan

konsumen tidak perlu memiliki kepedulian hak cipta untuk buku cetak.

Temuan studi awal ini menunjukkan bahwa penerbit mungkin perlu

lebih agresif mempromosikan ebooks tidak hanya sebagai cara untuk

mengurangi biaya, tetapi juga sebagai cara untuk melestarikan

lingkungan global. Secara ringkasnya penelitian ini dapat dipaparkan

di bawah ini:

This study focuses on comparing the different perceptions

between ebooks and printed books, as the ebooks are now rapidly

challenging the traditional publishing market globally. This study,

through an empirical survey to examine from the consumers’

standpoints, focuses on a range of managerial issues about ebook

adoptions. These managerial issues will not only be strategic to

the publishing industry’s bottom line, but also shape our future

environment. The study finds ebooks have significant advantages

in many aspects over the printed books. Although ebook adoption

is growing rapidly, in some ways, it still lacks some of the advantages

existed in printed books, e.g. there are many different and

incompatible platforms for the usage of ebooks, and the

consumers do not need to have the concern of copyright for

printed books. The findings of this preliminary study suggest that

publishers may need to more aggressively promote ebooks not only as

a way to reduce the cost, but also as a way to preserve our global

environment.

Persamaan penelitian ini adalah semangat untuk melakukan

upaya perlindungan terhadap lingkungan. penelitian ini mengungkap

perbandingan penggunaan E-book dan buku cetakan. E-book tidak

hanya sekadar untuk mengurangi biaya percetakan tetapi juga sebagai

Page 122: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

111

cara untuk melakukan perlindungan terhadap lingkungan global. Hal

ini menunjukkan adanya perilaku kearifan terhadap lingkungan

dengan melakukan gerakan paperless bagi konservasi lingkungan

untuk generasi yang akan datang. Perbedaan penelitian ini

Perbedaan pada sisi Implementasi Kearifan Lingkungan dalam

Budaya Masyarakat Adat Kampung Kuta, sedangkan penelitian ini

mencoba untuk memotret kearifan mahasiswa di kampus yang jauh

dari interaksi secara langsung dengan lingkungan. Penelitian ini untuk

mengungkap secara khusus tentang makna kearifan lingkungan, upaya

mahasiswa, faktor pendukung, penghambat, dan upaya mahasiswa

dalam mengatasi hambatan untuk melakukan paperless dalam

mewujudkan kearifan terhadap lingkungan. Obyek penelitian yang

digunakan peneliti adalah sebuah produk yang akan digunakan oleh

masyarakat luas, sedangkan penelitian ini dengan mengambil obyek

mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga

yang sudah mengikuti perkuliahan, ujian-ujian yang diselenggarakan

oleh dosen pada setiap mata kuliah, PPL, KKL, KKN, dan bimbingan

skripsi.

d. Sri Haryati, 2011.

Penelitian dalam bentuk Tesis. UPI Bandung. 2011. Model

Penanaman Nilai-Nilai Kearifan Lokal (Local Genius) Pada

Masyarakat Sunda Dalam Membentuk Perilaku Lingkungan

Bertanggung Jawab. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji model

Page 123: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

112

penanaman nilai-nilai kearifan lokal dalam membentuk perilaku

lingkungan yang bertanggung jawab pada masyarakat sunda dengan

kasus masyarakat Kampung Naga dan Baduy.

Metode penelitian yang digunakan dengan pendekatan

penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada dua tempat sebagai

kasus, yaitu Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya dan Desa

Kanekes di Kabupaten Lebak. Subjek dalam penelitian ini adalah para

pemuka adat di Kampung Naga dan Kanekes. Data diperoleh melalui

wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Data diolah dan

dianalisis secara kualitatif kemudian diinterpretasi untuk memperoleh

model penanaman nilai-nilai kearifan lokal dalam membentuk perilaku

lingkungan yang bertanggung jawab pada Masyarakat Sunda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya papagon hirup dan

budaya pikukuh merupakan nilai-nilai kearifan lingkungan. Nilai-nilai

budaya papagon hirup terdapat pada masyarakat Kampung Naga terdiri

atas empat nilai, yaitu budaya wasiat, budaya amanat, budaya akibat,

dan budaya pamali/tabu. Penanaman nilai budaya papagon hirup

tersebut diwariskan dari generasi ke generasi melalui proses belajar

budaya (enkulturasi) dan sosialisasi. Pada masyarakat Kampung

Naga, setiap warga memiliki pola pikir, sikap, dan perilaku yang

berorientasi pada keselarasan lingkungan, baik lingkungan sosial

budaya maupun lingkungan alam. Melalui proses pewarisan tersebut

setiap warga memahami dan melaksanakan hak dan kewajibannya

Page 124: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

113

sebagai warga masyarakat Kampung Naga yang berpedoman pada

budaya Papagon Hirup. Pikukuh dijalankan melalui pertabuan pada

masyarakat Baduy. Pertabuan dilakukan untuk perlindungan sukma,

perlindungan mandala, dan perlindungan tradisi. Penanaman nilai-nilai

pikukuh dilakukan sejak dini terhadap anak-anak, di mana orang tua

merupakan tokoh dan contoh utama dalam keluarga. Sejak anak-anak

mengenal lingkungannya, orang tua berkewajiban untuk

memberitahukan tentang pikukuh dan pertabuan. Pengawasan terhadap

pikukuh melalui pertabuan pada masyarakat Tangtu dilakukan oleh

Jaro Tangtu, sedangkan pengawasan pada masyarakat Panamping

dilakukan oleh Jaro Dangka dibantu oleh Jaro Pamarentah dan

Tanggungan Jaro Duabelas. Berdasarkan hasil penelitian, rekomendasi

diajukan adalah bahwasannya perlu sosialisasi budaya papagon dan

budaya pikukuh melalui wahana pendidikan, agar inspirasi harmonisasi

hubungan manusia dengan lingkungan alam dapat dikembalikan pada

porsinya. Diharapkan penelitian selanjutnya mengkaji model

penanaman nilai ini yang dapat dintegrasikan ke dalam pendidikan,

serta memperluas identifikasi model penanaman nilai kearifan

lingkungan pada pemangku budaya lainnya.

Persamaan penelitian ini pada topik tentang kearifan

lingkungan. Perbedaan pada obyek penelitian yang secara khusus

menemukan model penanaman nilai-nilai kearifan lokal (local genius)

pada masyarakat Sunda, sedangkan penelitian ini untuk mengungkap

Page 125: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

114

secara khusus tentang makna kearifan lingkungan, upaya mahasiswa,

faktor pendukung, penghambat, dan upaya mahasiswa dalam

mengatasi hambatan untuk melakukan paperless dalam mewujudkan

kearifan terhadap lingkungan. Obyek penelitian adalah mahasiswa di

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga yang sudah

mengikuti perkuliahan, ujian-ujian yang diselenggarakan oleh dosen

pada setiap mata kuliah, PPL, KKL, KKN, dan bimbingan skripsi.

e. Agus Efendi. 2006.

Penelitian dalam bentuk Tesis. UPI Bandung. Implementasi

Kearifan Lingkungan dalam Budaya Masyarakat Adat Kampung Kuta

Sebagai Sumber Pembelajaran IPS. Tujuan penelitian untuk

mengetahui pewarisan nilai-nilai budaya lokal melalui pendidikan

formal merupakan upaya untuk mencegah masuknya pangaruh

negatif globalisasi. Untuk itu diperlukan kajian nilai lokal mana

saja yang layak dijadikan sumber belajar sekaligus mengkaji pengaruh

sumber belajar tersebut terhadap peningkatan kualitas hasil belajar.

Metode yang digunakan adalah etnografi.

Hasil penelitian menunjukkan, kearifan lingkungan sebagai

salah satu nilai budaya yang hidup berkembang dalam masyarakat

Kuta telah mampu menjadikan lingkungan alam Kuta tetap lestari.

Keberlanjutan lingkungan tentu bukan hanya kebutuhan masyarakat

adat Kampung Kuta melainkan kebutuhan seluruh umat manusia.

Untuk itu, melembagakan kembali nilai-nilai lokal adalah

Page 126: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

115

kebutuhan yang tidak dapat ditawar lagi. Dengan demikian, nilai

budaya lokal khususnya kearifan lingkungan sangat penting untuk

menjadikan pembelajaran IPS semakin bermakna.

Persamaan Agus Efendi dengan penelitian ini pada topik

penelitian tentang kearifan lingkungan. Metode penelitian sama-sama

menggunakan penelitian lapangan (field research) pada jenis

penelitian kualitatif.

Perbedaan pada sisi Implementasi Kearifan Lingkungan dalam

Budaya Masyarakat Adat Kampung Kuta, sedangkan penelitian ini

mencoba untuk memotret kearifan mahasiswa di kampus yang jauh

dari interaksi secara langsung dengan lingkungan. Penelitian ini untuk

mengungkap secara khusus tentang makna kearifan lingkungan, upaya

mahasiswa, faktor pendukung, penghambat, dan upaya mahasiswa

dalam mengatasi hambatan untuk melakukan paperless dalam

mewujudkan kearifan terhadap lingkungan. Obyek penelitian yang

digunakan peneliti terdahulu masyarakat, sedangkan penelitian ini

dengan mengambil obyek mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri (STAIN) Salatiga yang sudah mengikuti perkuliahan, ujian-

ujian yang diselenggarakan oleh dosen pada setiap mata kuliah, PPL,

KKL, KKN, dan bimbingan skripsi.

f. Tiwari, Mohit dan Seema Syah. (2010).

Penelitian dengan judul Networking of Paperless Offices in

Technical Institutes of India. Penelitian ini menggunakan studi kasus

Page 127: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

116

dengan melakukan seleksi dua Perguruan Tinggi di India. Teknik

pengumpulan data dengan angket yang diberikan kepada mahasiswa,

karyawan, dan pimpinan tentang persepsi sivitas akdemika tersebut

terhadap tradisi lama dengan menggunakan sistem pencetakan ke

dalam manajemen baru yang berbasis pada penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan

secara dinamis terhadap penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi dengan variasi bidang manajemen. Teknologi informasi

dan komunikasi tetap digunakan pada sistem administrasi dan

berbagai macam laboratorium melalui media internet dan e-library.

Hal ini menjadi faktor penilain yang dapat dipercaya dalam mencapai

kebijakan paperless. Hampir semua sivitas akademika merasa nyaman

dengan menggunakan kebijakan paperless. Kebijakan dan aturan yang

diterapkan dengan menggunakan paperless bagi kedua Perguruan

Tinggi tersebut dapat memberikan kepuasan kepada sivitas akademika

pada masa yang akan datang.

Persamaan penelitian Tiwari dan Syah pada topik penelitian

tentang paperless dengan obyek yang sama bagi mahasiswa di

Perguruan Tinggi. Keberbedaan dengan penelitian yang dilakukan

pada pendekatan penelitian. Penelitian Tiwari dan Syah dengan

menggunakan angket untuk menemukan persepsi penggunaan kertas

sebagai metode tradisional dan paperless sebagai metode yang dapat

Page 128: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

117

mengangkat kelebihan teknologi informasi dan komunikasi. Penelitian

ini menggunakan wawancara untuk menemukan tentang makna

kearifan lingkungan, upaya mahasiswa, faktor pendukung,

penghambat, dan upaya mahasiswa dalam mengatasi hambatan untuk

melakukan paperless dalam mewujudkan kearifan terhadap

lingkungan. Perbedaan lain pada obyek penelitian yang digunakan

oleh Tiwari dan Syah pada dua Perguruan Tinggi, sedangkan

penelitian ini hanya pada satu perguruan tinggi dengan informan

bertujuan pada mahasiswa yang sudah mengikuti perkuliahan, ujian-

ujian yang diselenggarakan oleh dosen pada setiap mata kuliah, PPL,

KKL, KKN, dan bimbingan skripsi.

Page 129: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

118

Tabel 2.5 Hasil Penelitian Terdahulu

NO NAMA TAHUN JENIS METODE HASIL PERSAMAAN PERBEDAAN

1. Mangen,

Bente R.

Walgerm,

Kolbjørn

Brønnick.

2013 Penelitian

komparat

if

Penelitian ini

merupakan

penelitian

komparatif yang

bertujuan untuk

mengetahui efek

kegiatan

membaca secara

komprehensif,

membaca dengan

perbendaharaan

kata pada siswa

Norwegia.

Komparasi yang

digunakan adalah

dua grup yang

akan diteliti, satu

grup membaca

dengan

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa siswa

yang membaca teks dalam

bentuk cetakan secara

signifikan memperoleh nilai

yang lebih rendah pada

kegiatan tes membaca

dibandingkan dengan siswa

yang membaca teks secara

digital. Implikasi dari

temuan ini bagi pemegang

kebijakan untuk

mendiskusikan lebih lanjut

dalam rangka

mengembangkan tes yang

diselenggarakan bagi siswa

sekolah dasar.

Persamaan

penelitian ini

pada sisi topik

paperless.

Penelitian ini

sama-sama

merupakan

penelitian

lapangan.

Perbedaan

penelitian ini

pada sisi topik,

paperless pada

penelitian

Mangen (2013)

pada

penggunaan

kertas cetakan

dan layar

monitor

sebagai media

untuk

membaca pada

pelajaran

bahasa.

Penelitian ini

menggunakan

wawancara

Page 130: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

119

menggunakan

teks dan yang

kedua dengan

dibantu teks dari

layar komputer.

Reponden yang

digunakan adalah

72 orang dari

sekolah dasar

yang berbeda di

Norway. Metode

pengumpulan

data dengan

random ke dalam

dua grup.

yang diberikan

kepada

mahasiswa

STAIN

Salatiga

penelitian

untuk

mengungkap

secara khusus

tentang makna

kearifan

lingkungan,

upaya

mahasiswa,

faktor

pendukung,

penghambat,

dan upaya

mahasiswa

dalam

mengatasi

Page 131: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

120

hambatan

untuk

melakukan

paperless

dalam

mewujudkan

kearifan

terhadap

lingkungan.

Obyek

penelitian

adalah

mahasiswa di

Sekolah Tinggi

Agama Islam

Negeri

(STAIN)

Salatiga yang

sudah

mengikuti

perkuliahan,

Page 132: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

121

ujian-ujian

yang

diselenggaraka

n oleh dosen

pada setiap

mata kuliah,

PPL, KKL,

KKN, dan

bimbingan

skripsi.

2. Chao,

Chiang-

nan, Niall

Hegarty,

dan

Abraham

Stefanidis

2012 Penelitian Penelitian ini

menggunakan

metode survey

terhadap

penggunaan buku

cetak dan E-book.

Buku cetak yang

dimaksudkan

dalam survey ini

adalah semua

buku, koran,

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa E-

book. di samping dapat

megurangi biaya produksi

juga dapat dijadikan

sebagai jalan untuk

melindungi lingkungan

secara global. E-book. di

samping dapat megurangi

biaya produksi juga dapat

dijadikan sebagai jalan

Penelitian Chao

memiliki

kesamaan pada

sisi topik yang

dikaji, yaitu

tentang

paperless.

Perbedaan

mendasar pada

topik penelitian

ini mengambil

pembeda antara

topik paperless

berupa bahan-

bahan cetakan

seperti semua

jenis buku,

koran, majalah

Page 133: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

122

majalah dan

lainnya yang

berhubungan

dengan cetakan.

Penelitian ini

membandingkan

perbedaan

persepsi

menggunakan E-

book. dan buku

cetakan.

untuk melindungi

lingkungan secara global.

E-book dapat mengurangi

jumlah kertas yang harus

digunakan pada jenis buku

cetakan secara signifikan.

Penggunaan E-book ini

berarti sejumlah kertas

dapat digantikan dengan

sistem elektronik.

Penggantian kertas dengan

sistem elektronik ini

menjadikan dapat

mengurangi jumlah pohon

yang harus dimanfaatkan

untuk pengadaan

kebutuhan kertas.

Pengurangan bahan bahan

baku ini dapat

menyelamatkan sejumlah

pohon dari penebangan.

dan lainnya

yang

berhubungan

dengan cetakan

dengan E-book

yang berbasis

elektonik.

Perbedaan

metode yang

digunakan pada

penelitian Chao

dengan survey,

sedangkan

penelitian ini

menggunakan

wawancara

yang diberikan

kepada

mahasiswa

STAIN Salatiga

penelitian untuk

Page 134: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

123

Dengan demikian, hutan

tanaman penghasil kayu

dapat dipertahankan

sebagai paru-paru bumi.

mengungkap

secara khusus

tentang makna

kearifan

lingkungan,

upaya

mahasiswa,

faktor

pendukung,

penghambat,

dan upaya

mahasiswa

dalam

mengatasi

hambatan untuk

melakukan

paperless

dalam

mewujudkan

kearifan

terhadap

Page 135: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

124

lingkungan.

Obyek

penelitian

adalah

mahasiswa di

Sekolah Tinggi

Agama Islam

Negeri

(STAIN)

Salatiga yang

sudah

mengikuti

perkuliahan,

ujian-ujian

yang

diselenggarakan

oleh dosen pada

setiap mata

kuliah, PPL,

KKL, KKN,

dan bimbingan

Page 136: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

125

skripsi.

3. Dwivedi,

Sanjay K

dan

Anand

Kumar.

2013 Penelitian

Penelitian survey

ini memfokuskan

untuk

membandingkan

persepsi yang

berbeda antara E-

book dan buku

cetak, seperti E-

book sekarang ini

sangat cepat

memberikan

tantangan pada

penerbitan

tradisional di

pasar global.

Penelitian ini,

melalui survei

empiris untuk

mengkaji dari

Melalui penelitian ini dapat

ditemukan bahwa E-book

memiliki keunggulan yang

signifikan dalam berbagai

aspek di atas buku cetak.

Meskipun E-book adopsi

berkembang pesat, dalam

beberapa hal, masih belum

memiliki beberapa

keuntungan sebagaimana

yang dimiliki oleh buku

cetak, misalnya ada banyak

aturan yang berbeda dan

bertentangan untuk

penggunaan E-book, dan

konsumen tidak perlu

memiliki kepedulian hak

cipta untuk buku cetak.

Temuan studi awal ini

Persamaan

penelitian ini

adalah semangat

untuk

melakukan

upaya

perlindungan

terhadap

lingkungan.

penelitian ini

mengungkap

perbandingan

penggunaan E-

book dan buku

cetakan. E-book

tidak hanya

sekadar untuk

mengurangi

biaya

Perbedaan pada

sisi

Implementasi

Kearifan

Lingkungan

dalam Budaya

Masyarakat

Adat Kampung

Kuta,

sedangkan

penelitian ini

mencoba untuk

memotret

kearifan

mahasiswa di

kampus yang

jauh dari

interaksi secara

langsung

Page 137: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

126

sudut pandang

konsumen,

berfokus pada

berbagai

masalah-masalah

manajerial

tentang

kemampuan

konsumen untuk

menerima E-

book. Masalah-

masalah

manajerial tidak

hanya merupakan

strategi untuk

industri

penerbitan, tetapi

juga membentuk

masa depan

lingkungan yang

berkelanjutan.

menunjukkan bahwa

penerbit mungkin perlu

lebih agresif

mempromosikan E-books

tidak hanya sebagai cara

untuk mengurangi biaya,

tetapi juga sebagai cara

untuk melestarikan

lingkungan global.

percetakan

tetapi juga

sebagai cara

untuk

melakukan

perlindungan

terhadap

lingkungan

global. Hal ini

menunjukkan

adanya perilaku

kearifan

terhadap

lingkungan

dengan

melakukan

gerakan

paperless bagi

konservasi

lingkungan

untuk generasi

dengan

lingkungan.

Penelitian ini

untuk

mengungkap

secara khusus

tentang makna

kearifan

lingkungan,

upaya

mahasiswa,

faktor

pendukung,

penghambat,

dan upaya

mahasiswa

dalam

mengatasi

hambatan untuk

melakukan

paperless dalam

Page 138: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

127

yang akan

datang.

Perbedaan

penelitian ini

mewujudkan

kearifan

terhadap

lingkungan.

Obyek

penelitian yang

digunakan

peneliti adalah

sebuah produk

yang akan

digunakan oleh

masyarakat

luas, sedangkan

penelitian ini

dengan

mengambil

obyek

mahasiswa di

Sekolah Tinggi

Agama Islam

Negeri (STAIN)

Page 139: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

128

Salatiga yang

sudah mengikuti

perkuliahan,

ujian-ujian yang

diselenggarakan

oleh dosen pada

setiap mata

kuliah, PPL,

KKL, KKN,

dan bimbingan

skripsi.

4. Sri Haryati

2011 Tesis Metode

penelitian yang

digunakan

dengan

pendekatan

penelitian

kualitatif.

Penelitian ini

dilakukan pada

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

budaya papagon hirup dan

budaya pikukuh merupakan

nilai-nilai kearifan

lingkungan. Nilai-nilai

budaya papagon hirup

terdapat pada masyarakat

Kampung Naga terdiri atas

Persamaan

penelitian ini

pada topik

tentang kearifan

lingkungan.

Perbedaan pada

obyek penelitian

yang secara

khusus

menemukan

model

penanaman

nilai-nilai

kearifan lokal

Page 140: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

129

dua tempat

sebagai kasus,

yaitu Kampung

Naga di

Kabupaten

Tasikmalaya dan

Desa Kanekes di

Kabupaten

Lebak. Subjek

dalam penelitian

ini adalah para

pemuka adat di

Kampung Naga

dan Kanekes.

Data diperoleh

melalui

wawancara,

observasi, dan

studi

dokumentasi.

Data diolah dan

empat nilai, yaitu budaya

wasiat, budaya amanat,

budaya akibat, dan budaya

pamali/tabu. Penanaman

nilai budaya papagon hirup

tersebut diwariskan dari

generasi ke generasi

melalui proses belajar

budaya (enkulturasi) dan

sosialisasi. Pada masyarakat

Kampung Naga, setiap

warga memiliki pola pikir,

sikap, dan perilaku yang

berorientasi pada

keselarasan lingkungan,

baik lingkungan sosial

budaya maupun lingkungan

alam. Melalui proses

pewarisan tersebut setiap

warga memahami dan

melaksanakan hak dan

(local genius)

pada masyarakat

Sunda,

sedangkan

penelitian ini

untuk

mengungkap

secara khusus

tentang makna

kearifan

lingkungan,

upaya

mahasiswa,

faktor

pendukung,

penghambat,

dan upaya

mahasiswa

dalam mengatasi

hambatan untuk

melakukan

Page 141: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

130

dianalisis secara

kualitatif

kemudian

diinterpretasi

untuk

memperoleh

model

penanaman nilai-

nilai kearifan

lokal dalam

membentuk

perilaku

lingkungan yang

bertanggung

jawab pada

Masyarakat

Sunda.

kewajibannya sebagai

warga masyarakat

Kampung Naga yang

berpedoman pada budaya

Papagon Hirup. Pikukuh

dijalankan melalui

pertabuan pada masyarakat

Baduy. Pertabuan dilakukan

untuk perlindungan sukma,

perlindungan mandala, dan

perlindungan tradisi.

Penanaman nilai-nilai

pikukuh dilakukan sejak

dini terhadap anak-anak, di

mana orang tua merupakan

tokoh dan contoh utama

dalam keluarga. Sejak anak-

anak mengenal

lingkungannya, orang tua

berkewajiban untuk

memberitahukan tentang

paperless dalam

mewujudkan

kearifan

terhadap

lingkungan.

Obyek

penelitian

adalah

mahasiswa di

Sekolah Tinggi

Agama Islam

Negeri (STAIN)

Salatiga yang

sudah mengikuti

perkuliahan,

ujian-ujian yang

diselenggarakan

oleh dosen pada

setiap mata

kuliah, PPL,

KKL, KKN, dan

Page 142: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

131

pikukuh dan pertabuan.

Pengawasan terhadap

pikukuh melalui pertabuan

pada masyarakat Tangtu

dilakukan oleh Jaro Tangtu,

sedangkan pengawasan

pada masyarakat

Panamping dilakukan oleh

Jaro Dangka dibantu oleh

Jaro Pamarentah dan

Tanggungan Jaro Duabelas.

Berdasarkan hasil

penelitian, rekomendasi

diajukan adalah

bahwasannya perlu

sosialisasi budaya papagon

dan budaya pikukuh melalui

wahana pendidikan, agar

inspirasi harmonisasi

hubungan manusia dengan

lingkungan alam dapat

bimbingan

skripsi.

Page 143: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

132

dikembalikan pada

porsinya. Diharapkan

penelitian selanjutnya

mengkaji model penanaman

nilai ini yang dapat

dintegrasikan ke dalam

pendidikan, serta

memperluas identifikasi

model penanaman nilai

kearifan lingkungan pada

pemangku budaya lainnya.

5. Agus

Efendi

2006 Metode yang

digunakan adalah

etnografi.

Hasil penelitian

menunjukkan, kearifan

lingkungan sebagai salah

satu nilai budaya yang

hidup berkembang dalam

masyarakat Kuta telah

mampu menjadikan

lingkungan alam Kuta

tetap lestari. Keberlanjutan

Persamaan

Agus Efendi

dengan

penelitian ini

pada topik

penelitian

tentang kearifan

lingkungan.

Metode

Perbedaan pada

sisi

Implementasi

Kearifan

Lingkungan

dalam Budaya

Masyarakat

Adat Kampung

Kuta,

Page 144: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

133

lingkungan tentu bukan

hanya kebutuhan

masyarakat adat Kampung

Kuta melainkan kebutuhan

seluruh umat manusia.

Untuk itu, melembagakan

kembali nilai-nilai lokal

adalah kebutuhan yang

tidak dapat ditawar lagi.

Dengan demikian, nilai

budaya lokal khususnya

kearifan lingkungan sangat

penting untuk menjadikan

pembelajaran IPS semakin

bermakna.

penelitian

sama-sama

menggunakan

penelitian

lapangan (field

research) pada

jenis penelitian

kualitatif.

sedangkan

penelitian ini

mencoba untuk

memotret

kearifan

mahasiswa di

kampus yang

jauh dari

interaksi secara

langsung

dengan

lingkungan.

Penelitian ini

untuk

mengungkap

secara khusus

tentang makna

kearifan

lingkungan,

upaya

mahasiswa,

Page 145: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

134

faktor

pendukung,

penghambat,

dan upaya

mahasiswa

dalam

mengatasi

hambatan untuk

melakukan

paperless dalam

mewujudkan

kearifan

terhadap

lingkungan.

Obyek

penelitian yang

digunakan

peneliti

terdahulu

masyarakat,

sedangkan

Page 146: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

135

penelitian ini

dengan

mengambil

obyek

mahasiswa di

Sekolah Tinggi

Agama Islam

Negeri (STAIN)

Salatiga yang

sudah

mengikuti

perkuliahan,

ujian-ujian yang

diselenggarakan

oleh dosen pada

setiap mata

kuliah, PPL,

KKL, KKN,

dan bimbingan

skripsi.

Page 147: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

136

6. Tiwari,

Mohit dan

Seema

Syah

Penelitian ini

menggunakan

studi kasus

dengan

melakukan

seleksi dua

Perguruan Tinggi

di India. Teknik

pengumpulan

data dengan

angket yang

diberikan kepada

mahasiswa,

karyawan, dan

pimpinan tentang

persepsi sivitas

akdemika

tersebut terhadap

tradisi lama

dengan

menggunakan

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

terdapat peningkatan secara

dinamis terhadap

penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi

dengan variasi bidang

manajemen. Teknologi

informasi dan komunikasi

tetap digunakan pada sistem

administrasi dan berbagai

macam laboratorium

melalui media internet dan

e-library. Hal ini menjadi

faktor penilain yang dapat

dipercaya dalam mencapai

kebijakan paperless.

Hampir semua sivitas

akademika merasa nyaman

dengan menggunakan

kebijakan paperless.

Persamaan

penelitian

Tiwari dan Syah

pada topik

penelitian

tentang

paperless

dengan obyek

yang sama bagi

mahasiswa di

Perguruan

Tinggi

Keberbedaan

dengan

penelitian yang

dilakukan pada

pendekatan

penelitian.

Penelitian

Tiwari dan Syah

dengan

menggunakan

angket untuk

menemukan

persepsi

penggunaan

kertas sebagai

metode

tradisional dan

paperless

sebagai metode

yang dapat

mengangkat

Page 148: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

137

sistem

pencetakan ke

dalam

manajemen baru

yang berbasis

pada penggunaan

teknologi

informasi dan

komunikasi.

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa terdapat

peningkatan

secara dinamis

terhadap

penggunaan

teknologi

informasi dan

komunikasi

dengan variasi

bidang

Kebijakan dan aturan yang

diterapkan dengan

menggunakan paperless

bagi kedua Perguruan

Tinggi tersebut dapat

memberikan kepuasan

kepada sivitas akademika

pada masa yang akan

datang.

kelebihan

teknologi

informasi dan

komunikasi.

Penelitian ini

menggunakan

wawancara

untuk

menemukan

tentang makna

kearifan

lingkungan,

upaya

mahasiswa,

faktor

pendukung,

penghambat,

dan upaya

mahasiswa

dalam mengatasi

hambatan untuk

Page 149: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

138

manajemen.

Teknologi

informasi dan

komunikasi tetap

digunakan pada

sistem

administrasi dan

berbagai macam

laboratorium

melalui media

internet dan e-

library. Hal ini

menjadi faktor

penilain yang

dapat dipercaya

dalam mencapai

kebijakan

paperless.

Hampir semua

sivitas akademika

merasa nyaman

melakukan

paperless dalam

mewujudkan

kearifan

terhadap

lingkungan.

Perbedaan lain

pada obyek

penelitian yang

digunakan oleh

Tiwari dan Syah

pada dua

Perguruan

Tinggi,

sedangkan

penelitian ini

hanya pada satu

perguruan tinggi

dengan

informan

bertujuan pada

Page 150: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

139

dengan

menggunakan

kebijakan

paperless.

Kebijakan dan

aturan yang

diterapkan

dengan

menggunakan

paperless bagi

kedua Perguruan

Tinggi tersebut

dapat

memberikan

kepuasan kepada

sivitas akademika

pada masa yang

akan datang.

mahasiswa yang

sudah mengikuti

perkuliahan,

ujian-ujian yang

diselenggarakan

oleh dosen pada

setiap mata

kuliah, PPL,

KKL, KKN, dan

bimbingan

skripsi.

Page 151: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

140

B. Kerangka Berfikir

Bumi adalah bagian teramat sangat kecil dalam susunan alam semesta

ini. Bumi sesungguhnya telah diciptakan dengan sangat sempurna oleh Allah

Swt. Kokoh, kuat, dan seimbang, untuk menghidupi seluruh makhluk

ciptaanNya. Bumi mampu memenuhi seluruh kebutuhan makhluk yang

tinggal dan hidup di atasnya. Bumi merupakan tempat hidup bagi berbagai

macam makhluk hidup dan matahari sebagai salah satu sumber energi bagi

kehidupan yang dilengkapi dengan kekayaan sumber daya. Mangunjaya

(2006: 283) menerangjelaskan bahwa bumi seperti halnya makhluk hidup,

sangat sensitif atas perlakukan yang tidak seimbang. Bumi dapat jatuh sakit

apabila ada organ atau sistem yang telah berjalan atas kodrat atau fitrahnya

terganggu. Bumi memiliki keterbatasan tertentu, yang berarti bumi adalah

suatu sistem terbatas apabila dilanggar dan diperlakukan melebihi

kapasitasnya akan mengakibatkan ketidakseimbangan yang merugikan umat

manusia.

Bumi tempat kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya, kini

sedang dihadapkan pada semakin menurunnya kualitas lingkungan hidup. Hal

ini berarti menyebabkan semakin menurunnya fungsi dan tatanan lingkungan

hidup, sehingga kondisinya harus dipulihkan kembali. Kerusakan yang begitu

besar terjadi di muka bumi ini dengan berbagai persoalan sosial yang

menyertainya, memerlukan perhatian yang lebih serius. Bumi, manusia dan

pembangunan, sama-sama harus diberi kesempatan yang seimbang, bumi

harus mendapat prioritas utama mengingat kondisinya sudah begitu

Page 152: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

141

memprihatinkan. Kondisi yang membuat kronisnya bumi banyak dipengaruhi

oleh perilaku manusia dalam rangka menuju kemajuan negara melalui

program pengembangan pembangunan. Pengembangan teknologi dan ilmu

pengetahuan cukup mewarnai kerusakan bumi dan isinya. Pemanfaatan dan

eksploitasi bumi dan lingkungan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi ditengarai sebagai biang kerusakan lingkungan hidup. Banyak kasus

atas dilakukannya penebangan liar pada hutan yang berimplikasi pada

degradasi hutan dan deforestasi atau penurunan terhadap kuantitas pohon di

hutan. Beranjak dari implikasi degradasi hutan rupanya masalah tidak berhenti

disitu, melainkan muncul masalah lain yakni menurunnya kuantitas oksigen

yang dibutuhkan makhluk hidup dan tidak bisa mengimbangi kuantitas karbon

yang semakin banyak. Karbon yang semakin banyak berimplikasi pada global

warming. Masalah-masalah tersebut menjadi masalah global dan harus

dipecahkan bersama demi terjaganya kelestarian dan keselamatan bumi.

Banyak pihak yang sudah melakukan upaya untuk menyelamatkan bumi dari

ancaman global warming. Ide paperless kemudian muncul sebagai alternatif

dalam upaya penurunan degradasi dan pencegahan global warming yang

mengancam keselamatan bumi.

Paperless sendiri dilakukan dengan cara meminimalisasi penggunaan

kertas yang akan mengurangi penebangan pohon. Namun pada kenyataannya

semakin berkembangnya waktu tingkat kebutuhan akan kertas semakin tinggi.

Teknologi informasi dan komunikasi tidak dapat membendung kebutuhan

kertas bagi mahasiswa di PT, termasuk di STAIN Salatiga. Beberapa kegiatan

Page 153: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

142

akademik di kampus masih memiliki ketergantungan yang sangat tinggi

terhadap kertas, meskipun sivitas akademik sudah sangat familiar dengan hal

ini. Kegiatan perkuliahan masih menggunakan materi cetakan yang harus

digandakan oleh setiap mahasiswa, tugas-tugas perkuliahan masih identik

dengan mengumpulkan makalah yang berjumlah antara 10 hingga 20 halaman

per/mahaiswa/per/mata kuliah. Jenis ujian tulis yang masih membutuhkan

banyak kertas, pembekalan praktek pengalaman lapangan (PPL), pembekalan

Kuliah Kerja Lapangan (KKL), pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN), dan

proses bimbingan skripsi yang seharusnya dapat diminimalisir penggunaan

kertas tidak dilakukan. Rasa kepedulian mahasiswa dan sivitas akademik

lainnya yang masih perlu dimotivasi untuk menumbuhkan kearifan terhadap

lingkungan. Upaya tersebut membutuhkan waktu yang tidak sedikit.

Keinginan mahasiswa untuk mengurangi penggunaan kertas tidak didukung

oleh sivitas akademik yang lain, demikian juga keinginan dosen untuk

meminimalisir penggunaan kertas tidak ada kesiapan mahasiswa, keinginan

bagian akademik tidak mendapatkan restu dari pimpinan karena kepentingan

birokrasi. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini perlu dilakukan untuk

mengetahui makna kearifan lingkungan, upaya mahasiswa STAIN Salatiga

dalam mewujudkan kearifan lingkungan, faktor pendukung dan penghambat

kearifan lingkungan, dan upaya mahasiswa STAIN Salatiga dalam mengatasi

hambatan melakukan paperless untuk menunjukkan kearifan terhadap

lingkungan. Secara khusus penelitian ini dilakukan kepada mahasiswa di

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga yang sudah mengikuti

Page 154: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

143

perkuliahan, ujian-ujian yang diselenggarakan oleh dosen pada setiap mata

kuliah, PPL, KKL, KKN, dan bimbingan skripsi.

Page 155: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

144

Kerangka berfikir tersebut dapat digambarkan dalam bagan 2.20.

Bumi ciptaan Allah Swt dalam

kesempurnaan dan Keseimbanngan

Bumi ciptaan Allah Swt dalam

kesempurnaan dan Keseimbanngan

Kokoh Kuat Seimbang

Menghidupi seluruh

makhluk hidup

Menurun kualitas

dan fungsi Perilaku manusia Perkembangan Ilmu

dan Teknologi

Hutan sebagai bahan baku kertas

Kkertas

Paperless bagi Mahasiswa

Mahasiswa STAIN masih bergantung pada kertas

Proses

perkuliahan

Praktek

Pengalaman

Lapangan

(PPL)

Kuliah Kerja

Lapangan

(KKL)

Kuliah Kerja

Nyata

(KKN)

Penyusunan

skripsi

pen

ugasan

ujian

pem

bek

alan

pelak

sanaan

pem

bek

alan

pelak

sanaan

pem

bek

alan

pelak

sanaan

bim

bin

gan

publik

asi

materi

Teknologi informasi dan komunikasi sudah familiar di kalangan Mahasiswa

STAIN Salatiga

Mak

na

kearifan

pen

dukung

Upay

a

pap

erless

pen

gham

bat

Upay

a

men

gatasi

ham

batan

Gb. 2. 20 Kerangka Pemikiran

Page 156: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

145

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian di STAIN Salatiga. Penelitian dilakukan dalam

waktu 5 (lima) bulan mulai Juli sampai Nopember 2014.

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian tentang Kearifan Lingkungan melalui Upaya Paperless

Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi Mahasiswa STAIN

Salatiga ini merupakan field research dengan menggunakan pendekatan

kualitatif. Jenis penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah tentang apa

makna kearifan lingkungan, upaya mahasiswa, faktor pendukung dan

penghambat kearifan lingkungan, dan upaya mahasiswa dalam mengatasi

hambatan untuk melakukan paperless dalam mewujudkan kearifan terhadap

lingkungan.

Sumanto (2002: 11) berpendapat ‘Penelitian kualitatif tertarik untuk

melakukan pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada

melihat permasalahan untuk kepentingan generalisasi’. Milles dan Michael

(1992: 2) memberikan karakteristik penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

akan mendapatkan data kualitatif yang sangat menarik, memiliki sumber dari

deskripsi yang luas dan berlandasan kokoh, serta memuat penjelasan tentang

proses-proses yang terjadi dalam lingkup setempat’. Peneliti dapat memahami

alur peristiwa secara kronologis dan mendalam terhadap upaya yang

Page 157: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

146

dilakukan oleh mahasiswa untuk mengimplementasikan paperless berbasis

teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan perkuliahan dan

berorganisasi secara kokoh. Penelitian ini juga diharapkan dapat mengetahui

sebab akibat dalam lingkup pikiran mahasiswa untuk mengimplementasikan

paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan

perkuliahan dan berorganisasi. Penelitian ini juga dapat memperoleh

penjelasan yang banyak dan bermanfaat terhadap daya dukung dan hambatan

dalam mengimplementasikan paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi serta upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi hambatan

dalam melakukan paperless untuk menunjukkan kearifan terhadap

lingkungan.

Jenis penelitian ini dipilih dalam rangka mendapatkan informasi data

yang menarik, deskripsi yang luas, kokoh, mendalam secara kronologis

tentang makna kearifan lingkungan, upaya yang dilakukan, faktor pendukung

dan penghambat, dan upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi hambatan

dalam melakukan paperless untuk menunjukkan kearifan terhadap

lingkungan.bagi mahasiswa STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis

teknologi informasi dan komunikasi.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini mahasiswa STAIN Salatiga yang sedang

mengikuti program perkuliahan dan bergorganisasi. Kegiatan mahasiswa

dalam penelitian ini antara lain pada proses perkuliahan berupa kegiatan di

dalam kelas dan di luar kelas dalam memanfaatkan kertas dan menggunakan

Page 158: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

147

teknologi informasi dan komunikasi. Peneliti menggali informasi dari obyek

penelitian melalui kegiatan wawancara dengan teknik pengambilan subyek

penelitian dengan nonprability sampling. Nonprability sampling merupakan

sampel yang bertujuan dengan mengambil subyek penelitian yang sedang

mengikuti perkuliahan aktif, Kuliah Kerja Nyata (KKN), Praktek Pengalaman

Lapangan (PPL), dan bimbingan skripsi. Silverman berpendapat (1993: 10)

qualitative researchers administer interviews or questionnaires to random

samples of the population. Mulyana (2004: 187)berpendapat subyek

penelitian yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan

nonprobability sampling yaitu teknik purposive sampling (sampel bertujuan).

Menurut Nasution, (2007: 98) sampling purposive yaitu dilakukan dengan

mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri

spesifik yang dimiliki oleh sampel itu. Tentang jumlah subyek penelitian

menurut Mulyana (2004: 182) bahwa peneliti yang menggunakan penentuan

sampel purposive sampling dengan mewawancarai sampel acak dari suatu

kelompok yang diteliti, tidak ada kriteria baku mengenai berapa jumlah

informan yang harus diwawancarai. Bungin (2012: 53) berpedapat prosedur

sampling dalam penelitian kualitatif adalah bagaimana menentukan key

informan atau situasi sosial tertentu yang sarat informasi sesuai dengan fokus

penelitian. Berdasarkan teori di atas, maka peneliti menentukan key infoman

secara purposive sampling secara sengaja yaitu mahasiswa STAIN Salatiga

tanpa membatasi jumlah informan ataupun key informan yang sudah

menempuh perkuliahan, PPL, KKL, KKN, dan penulisan skripsi.

Page 159: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

148

Peneliti menghentikan proses penelitian apabila sudah memperoleh

data jenuh tentang kearifan lingkungan dengan paperless berbasis informasi

dan komunikasi yang ada di STAIN Salatiga. Bungin (2012: 53) berpendapat

sebagai aturan umum, peneliti berhenti melakukan wawancara sampai data

menjadi jenuh, artinya peneliti tidak menemukan aspek baru dalam fenomena

yang diteliti. Penelitian kualitatif tidak dipersoalkan jumlah sampel, dalam hal

ini jumlah sampel (informan) bisa sedikit, tetapi juga bisa banyak terutama

tergantung dari tepat tidaknya pemilihan informan kunci, kompleksitas dan

keragaman fenomena sosial yang diteliiti.

D. Sumber Data

Sumber data sebagai hal penting dalam penelitian perlu direncanakan

dengan baik. Sumber penelitian yang tidak direncanakan dan ditetapkan

dengan baik akan mengganggu proses penelitian yang dilakukan. Perencanaan

yang tidak matang ini akan mengakibatkan kerancuan dalam pengumpulan

data. Data yang rancu tersebut dapat menimbulkan hasil penelitian yang baik.

Sumber data dalam penelitian ini mengacu pada 3 (tiga) sumber yaitu dari

unsur person (orang), place (tempat) dan paper (administrasi). Sumber data

dari unsur orang dan tempat dalam penelitian ini adalah mahasiswa STAIN

Salatiga di kampus STAIN Salatiga. Sumber data pada unsur adminstrasi

antara lain dari berkas administrasi yang digunakan oleh mahasiswa STAIN

Salatiga dalam upaya meminimalisir penggunaan kertas (paperless) di STAIN

Salatiga. Ketiga sumber data tersebut dipandang mampu menemukan data

tentang makna kearifan lingkungan, upaya paperless, pendukung,

Page 160: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

149

penghambat, upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam

melakukan paperless untuk menunjukkan kearifan terhadap lingkungan

berbasis teknologi informasi dan komunikasi bagi mahasiswa STAIN

Salatiga.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara,

observasi, dan dokumentasi. Marshall (1994: 78) berpendapat the fundamental

methodes relied on by qualitative researchers for gathering information are

participation in the setting, direct observation, indepth interviewing, and

document review. Berdasarkan hal itu, dalam penelitian ini menggunakan

teknik pengumpulan data dengan wawancara dan observasi.

1. Wawancara

Wawancara merupakan proses untuk memperoleh keterangan

informasi sesuai dengan tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil

bertatap muka antara peneliti dengan informan dengan menggunakan alat

yang dinamakan interview guide. Mulyana (2004: 180) berpendapat

wawancara merupakan bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan

seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan berdasarkan pada tujuan tertentu.

Marshall (1994: 80) berpendapat indepth interview is a data collection

methode relied on quite extensively by qualitative

researchers...categorizes interviews into three general type; the informal

conversational interview, the general interview guide approach, and the

Page 161: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

150

standarized open ended interview. Wawancara mendalam diperlukan

untuk mengumpulkan data yang sangat luas dalam penelitian kualitatif.

Kategori wawancara mendalam terdiri dari berbagai macam, antara lain

wawancara secara tidak formal, wawancara terpimpin, dan wawancara

terbuka. Salim (2005: 17) berpendapat wawancara dapat dibedakan

menjadi 4 (empat) model yaitu wawancara tidak langsung, wawancara

dengan pedoman umum, wawancara dengan pedoman terstandar dan

terbuka, dan wawancara tidak langsung. Sugiyono (2009: 140)

berpendapat wawancara terstruktur merupakan wawancara yang bebas

dilakukan oleh peneliti, artinya peneliti menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk

pengumpulan data yang dibutuhkan. Pedoman wawancara yang digunakan

hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan

deskripsi dan orientasi awal untuk menemukan permasalahan penelitian.

Menemukan informasi yang ada di lapangan kemudian diperdalam untuk

mendapatkan data yang lengkap hingga mencapai titik jenuh dengan

wawancara tidak formal, pedoman wawancara, terstandar, terbuka, dan

terpimpin melalui penelitian. Wawancara yang digunakan dengan model

wawancara terbuka, artinya informan dapat mengungkapkan beberapa hal

yang berkaitan dengan pemahaman tentang makna kearifan lingkungan,

upaya yang dilaksanakan, pendukung, dan hambatan yang diprediksikan

sampai menemukan titik jenuh.

Page 162: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

151

Peneliti menggunakan kisi-kisi wawancara yang berisi tentang

upaya paperless bagi mahasiswa STAIN Salatiga. Untuk membantu

mendapatkan data penting dan menghindari data yang tidak dapat dicatat,

maka peneliti menggunakan alat bantu berupa buku catatan dan tape

recorder/handycam. Data yang terkumpul ditayangkan dalam bentuk

verbatim. Verbatim memuat identitas informan atau key person, waktu,

tanggal, tempat, daftar wawancara, koding dan interpretasi. Wawancara

yang dilakukan dengan mendideskripsikan situasi, kondisi, dan identitas

informan, termasuk pengantar wawancara hingga materi wawancara

tentang topik yang diteliti semua dicatat dalam verbatim. Koding dengan

cara membuat kode-kode yang dirumuskan oleh peneliti berdasarkan hasil

wawancara. Hasil membuat kode tersebut dibuat secara deskriptif berupa

persepsi yang dapat disimpulkan secara sementara.

Wawancara sebagai teknik pengumpulan data primer ini diberikan

kepada informan atau key person yang ditentukan sebelumnya dengan

sistem snowball. Wawancara sebagai data primer, maka data yang

diperoleh dari wawancara merupakan data utama guna menjawab

pemasalahan penelitian. Informan yang dipilih melalui wawancara ini

adalah mahasiwa berstatus aktif kuliah dan atau mahasiswa yang

mengikuti organisasi intra kampus. Wawancara dilakukan dengan

menggunakan teknik snowball. Wawancara dalam Penelitian ini

menggunakan sistem snowball untuk memperluas subyek penelitian yang

diawali pada mahasiswa yang berstatus aktif mengikuti perkuliahan dan

Page 163: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

152

mengikuti organisasi intra kampus dan dilanjutkan kepada mahasiswa

lainnya yang direferensikan oleh informan awal, demikian seterusnya

sampai mendapatkan data jenuh. Idrus (2007: 119) berpendapat snowball

digunakan untuk memperluas subyek penelitian. Harapan yang

diinginkan dapat memperoleh data secara lengkap yangberkaitan dengan

makna kearifan lingkungan, upaya yang dilakukan dan menemukan data

berupa faktor pendukung, penghambat, dan upaya yang perlu dilakukan

untuk mengatasi hambatan dalam melakukan paperless untuk

menunjukkan kearifan terhadap lingkungan berbasis teknologi informasi

dan komunikasi bagi mahasiswa STAIN Salatiga tahun 2014.

2. Observasi

Observasi dalam penelitian ini digunakan sebagai pelengkap metode

wawancara sekaligus sebagai kriterium untuk mendapatkan informasi

yang menjadi tujuan penelitian. Observasi sebagai metode pelengkap

dalam penelitian ini berfungsi sebagai pendekatan untuk melengkapi data

wawancara. Sebagai kriterium, observasi digunakan untuk menguji

kebenaran dan kemantapan data yang diperoleh dengan metode lain.

Silverman (1993: 30) berpendapat observation is fundamental about

understanding the routine rather than what appears to be exciting.

Nasution (2007: 106) menguatkan bahwa metode observasi dilakukan

untuk menemukan informasi tentang perilaku manusia seperti terjadi

dalam kenyataan. Observasi yang dilakukan agar dapat menemukan

informasi tentang perilaku manusia sebagaimana dalam kenyataan. Hasil

Page 164: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

153

observasi memerlukan catatan sistematis tentang kejadian yang ada di

lapangan, perilaku, benda-benda yang ada di sekitar informan sehingga

data yang diperoleh dapat digunakan dengan baik. Informasi yang

diperoleh dalam observasi ini diperoleh dari mahasiswa berstatus aktif dan

mengikuti kegiatan organisasi intra kampus. Proses ini ini sebagaimana

dengan jelas dikonsepkan oleh Marshall (1994: 79) bahwa observation

entails the systematic noting and recording of events, behaviour, artifacts

(objects) in the social setting chosen for study.

Observasi dilaksanakan dalam rangka melihat kejadian, perilaku,

dan benda-benda yang ada di sekitar informan. Nasution (2007: 106)

menggambarkan pelaksanaan observasi dengan cara melukiskan kata-kata

secara cermat dan tepat apa yang diamati, mencatatnya dan kemudian

mengolahnya dalam rangka masalah yang diteliti secara ilmiah. Observasi

dilakukan tanpa usaha yang disengaja untuk mempengaruhi, mengatur,

atau memanipulasikannya. Observasi dilakukan secara langsung dan

terbuka sebagaimana diterapkan oleh Sukardi (2005: 79) bahwa observasi

yang dilakukan secara terbuka artinya peneliti dalam menjalankan

tugasnya di tengah-tengah kegiatan informan diketahui secara terbuka,

sehingga antara responden dengan peneliti terjadi hubungan atau interaksi

secara wajar.

Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara langsung, terbuka,

tanpa disengaja untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan upaya

paperless bagi mahasiswa STAIN Salatiga sehingga dapat diketahui juga

Page 165: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

154

pengetahuan mahasiswa dalam menemukan makna kearifan lingkungan,

faktor pendukung, penghambat upaya yang perlu dilakukan untuk

mengatasi hambatan dalam melakukan paperless untuk menunjukkan

kearifan terhadap lingkungan berbasis teknologi informasi dan komunikasi

bagi mahasiswa STAIN Salatiga.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian kualitatif yang sudah diperoleh

dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang

bermacam-macam dan terus menerus sampai mendapatkan data jenuh

mengakibatkan data bervariasi. Variasi data yang diperoleh perlu dilakukan

analisis data kualitatif dengan teknik yang tepat. Ketepatan teknik analisis

yang digunakan dapat memberikan sumbangan pada hasil penelitian yang

sesuai.

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan

ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih

data yang penting untuk dipelajari dari hasil wawancara dan catatan hasil

observasi. Analisis data sebagai proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh peneliti selanjutnya disusun kesimpulan yang

dapat dipahami dengan mudah oleh orang lain. Temuan hasil penelitian dapat

diinformasikan kepada orang lain.

Tahapan analisis data dengan melalui 2 (dua) cara yaitu analisis

sebelum ke lapangan dan setelah ke lapangan. Pertama, Analisis sebelum di

lapangan analisis ini merupakan studi pendahuluan yang dijadikan sebagai

Page 166: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

155

sumber data sekunder sebagai awal menentukan fokus penelitian. Fokus

penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti

melakukan observasi dan wawancara kepada informan selama di lapangan.

Kedua, Analisis selama dan setelah di lapangan. Analisis data dalam

penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan

setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat

wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban dari

informan tentang materi yang diberikan dosen pada saat perkuliahan,

penugasan, ujian tengah semester dan akhir semester, PPL, KKL, KKN, dan

penulisan skripsi. Apabila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis

terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi,

sampai tahap tertentu sehingga diperoleh data yang kredibel. Secara umum,

penelitian kualitatif dalam melakukan analisis data secara interaktif dan

berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas sehingga memperoleh data

jenuh atau tidak dapat ditemukan formula baru.

Aktivitas dalam analisis data kualitatif sebgaimana disebutkan di atas

berupa reduksi data, display data, dan kesimpulan atau verifikasi dapat

digambarkan berikut ini:.

Gb. 3. 1 Teknik Analisis Data

Koleksi data Display Data

dan Penyajian Data

Reduksi Data Kesimpulan/

verifikasi Data

Page 167: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

156

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan sebuah cara untuk memperoleh data yang

sesuai dengan tujuan penelitian yang dirumuskan. Reduksi data merupakan

proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan, keleluasaan, dan

kedalaman wawasan yang tinggi yang dimiliki oleh peneliti. Wawasan

peneliti akan berkembang, sehingga dapat mereduksi data-data yang

memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.

Mereduksi data berupa kegiatan merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta dicari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan

data selanjutnya, dan mencarinya apabila diperlukan. Reduksi data dapat

dibantu dengan peralatan, seperti komputer, notebook, dan lain sebagainya.

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak kompleks dan

rumit sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Peneliti dipandu oleh

tujuan melalui pedoman wawancara yang akan dicapai dalam penelitian.

Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan terpancing terhadap data

yang diperoleh. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui

reduksi data agar tujuan penelitian dapat ditemukan dan tidak menemukan

bias dalam penelitian yang dilakukan.

2. Display Data (Penyajian Data)

Penyajian data dilakukan oleh peneliti setelah mereduksi data.

Penyajian data jenis penelitian kualitatif dilakukan dalam bentuk uraian

Page 168: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

157

singkat, bagan, hubungan antarkategori, dan sejenisnya. Penyajian data

dalam penelitian ini dengan teks yang bersifat naratif. Penyajian data dapat

memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, dan merencanakan kerja

selanjutnya. Penyajian data dalam penelitian ini di samping menggunakan

chart atau sejenisnya juga digunakan paparan secara naratif.

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Langkah ketiga dalam analisis data dalam penelitian kualitatif

adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan mengalami perubahan

apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada

tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan dalam

penelitian kualitatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang

dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak. Perumusan kesimpulan

dalam penelitian ini dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, maupun

hipotesis atau teori yang bersifat sementara dan akan berkembang setelah

peneliti berada di lapangan.

Strauss dan Corbin dalam Salim (2006: 21) Data are broken down

into discrete parts, closely examined, compare for similarities and

differences, and questions are asked about the phenomena as reflected in

the data. Through this process, one’s own and others assumtions about

Page 169: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

158

phenomena are questioned or explored, leading to new discoveries Data

diteliti, dibandingkan untuk diketahui persamaan dan perbedaan, dan

fenomena yang tercermin dalam data. Melalui proses ini, diharapkan dapat

mengarah ke penemuan-penemuan baru. Teknik analisis data yang

digunakan adalah Interpretasi. Menurut Bekker dan Ahmad Kharis Zubair,

(1990: 94), interpretasi berusaha untuk membaca dari data kebudayaan dan

fenomena, konsepsi filosofisnya, yaitu konsepsi terdalam tentang hakikat

manusia, alam, dan Tuhan, yang memberi inspirasi dan menjiwai kehidupan

masyarakat

Proses analisis data sebagaimana penelitian kualitatif, maka digunakan

teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.

Reduksi data (data reduction) yaitu proses pemilihan, pemusatan pada

penyederhanaan, abstraksi dan transformasi data kasar yang diperoleh di

lapangan. Penyajian data (data display) yaitu deskripsi kumpulan informasi

tersusun yang memungkinkan untuk melakukan penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion

drawing and verification) dari permulaan pengumpulan data, penelitian

kualitatif ini dalam rangka mencari makna dari setiap gejala yang diperoleh di

lapangan, mencatat keteraturan atau pola penjelasan dan konfigurasi yang

mungkin ada, alur akusalitas, dan proposisi (Salim, 2006: 22-23).

G. Pengecekan Keabsahan Data

Mengikuti teori Moleong (2000: 173) Pengecekan keabsahan data yang

digunakan didasarkan pada empat kriteria yaitu derajat kepercayaan

Page 170: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

159

(credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability),

dan kepastian (confirmability). Uji derajat kepercayaan (credibility) dilakukan

dengan cara melakukan pembuktian apakah yang diamati oleh peneliti benar-

benar sesuai dengan apa yang sesungguhnya terjadi secara wajar di lapangan.

Peneliti melakukan uji kepercayaan (credibility) melalui observasi

secara terus menerus sehingga menemukan data yang dipercaya. Hal ini

sebagaimana diteorikan oleh (Morse, 1994 : 105) bahwa credibility refers to

the truth, value or believibility of the findings that have been established by

the researcher through prolonged observations, engagements, or

participation with informants or the situation in which cumulative knowing is

the believable or lived through experiences of those studied. Bungin (2012:

59) untuk memperoleh uji kredibilitas harus dilakukan dengan cara

memperpanjang keikutsertaan peneliti dalam proses pengumpulan data di

lapangan, melakukan observasi secara terus menerus, melakukan triangulasi

metode dan sumber data dan pengumpul data, dan melacak kesesuaian dan

kelengkapan hasil analisis. Peneliti dalam penelitian ini

Keteralihan (transferability) menurut Morse (1994: 106) refers to

whether particular findings from a qualitative study can be transferred to

another similar context or situation and still preserve the particularized

meanings, intepretations, and inferences from the completed study.

Keteralihan dengan membuat uraian laporan atas data yang ditemukan secara

khusus dengan jelas ditulis sehingga dapat dipahami oleh pembaca yang lain.

Page 171: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

160

Kebergantungan (dependability) refers to data that have become

understandable, within holistic contexts or with special referent meaningas to

the informants or people studied in different or similar environmental

contexts. Situations, instances, life events, or lived through experiences with

particular meanings that are known to the people in their environment are

important indicators Morse (1994: 106). Bungin (2012: 61) menguji

dependabilitas dengan melakukan pengecekan atau penilaian ketepatan

peneliti dalam mengkonseptualisasikan apakah yang diteliti merupakan

cerminan dari kemantapan dan ketepatan menurut standar reliabilitas dala

penelitian. Salah satu upaya untuk menilai dependabilitas adalah dengan

melakukan audit/pemeriksaan seluruh hasil penelitian. Dependability

dilakukan untuk mengurangi kesalahan-kesalahan dalam mengumpulkan,

menginterpretasi temuan dan laporan hasil penelitian dengan cara menentukan

dependent auditor (konsultan peneliti).

Kepastian (confirmability) menurut Morse (1994: 105) refers to the

repeated direct participatory and documented evidence observed or obtained

from primary informant sources. Confirmability means obtaining direct and

often repeated affirmations of what the researcher has heard, seen, or

experienced with respect to the phenomena under study. Kepastian

(confirmability) dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

memenuhi obyektifitas atau tidak. Untuk melakukan uji confirmability ini

dilakukan dengan cara melakukan konfirmasi apakah pandangan, pendapat,

dan penemuan Mahasiswa STAIN Salatiga juga telah disepakati oleh orang

Page 172: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

161

lain secara obyektif. Oleh karena itu, data yang sudah dikumpulkan

dikonfirmasikan dengan para ahli yang membidanginya. Bungin (2012: 62)

berpendapat standar konfirmabilitas lebih terfokus pada audit kualitas dan

kepastian hasil penelitian, apa benar hasil pengumpulan data di lapangan?.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tentang kearifan

lingkungan melalui upaya paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN

Salatiga) tahun 2014 dapat dipaparkan dalam tabel 3. 1

Page 173: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

162

Tabel 3.1

Metode Penelitian

Tempat

dan Waktu

Penelitian

Jenis Penelitian Subyek Penelitian Sumber

Data

Teknik

Pengumpulan

Data

Teknik

Analisis Data

Pengecekan

Kebasahan Data

1. Tempat

STAIN

Salatiga.

2. Waktu

5 (lima)

bulan

Kualitatif untuk

menemukan makna

kearifan lingkungan,

upaya mahasiswa,

faktor pendukung dan

penghambat kearifan

lingkungan.

Subyek dalam

penelitian ini

mahasiswa

STAIN Salatiga

yang sedang

mengikuti

program

perkuliahan dan

bergorganisasi

1. Orang,

2. Tempat,

dan

3. Admini

strasi.

1. Wawanca

ra

2. Observasi

1. Reduksi

data,

2. Display

data, dan

3. kesimpulan

atau

verifikasi.

1. Derajat

kepercayaan

2. Keteralihan

3. Kebergantungan

4. Kepastian

5. Uji derajat

kepercayaan

Page 174: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

163

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Daerah Penelitian

Karakteristik daerah penelitian dalam sebuah penelitian

merupakan suatu identitas daerah penelitian. Karakteristik daerah

penelitian ini meliputi ruang lingkup letak geografis, sejarah singkat, visi,

misi, dan tujuan STAIN Salatiga, fakultas dan kemahasiswaan, sarana dan

prasarana yang dilaksanakan di daerah penelitian. Keberbedaan kondisi

daerah penelitian akan memberikan karakteristik tersendiri dalam

penelitian tersebut. Keberbedaan karakteristik daerah penelitian

dimungkinkan dapat memberikan hasil penelitian sebelumnya dengan

hasil yang berbeda dari kajian yang serupa.

a. Letak Geografis

Kota Salatiga teletak pada ketinggian antara: 450 – 825m dpl

menjadikan kota ini sejuk dan udaranya segar, itulah kesan pertama

yang bisa digambarkan untuk Salatiga. Iklimnya tropis dan

secaraastronomis Kota ini terletak antara 1100.27′.56,81″ –

1100.32′.4,64″ BT dan 0070.17′. – 0070.17′.23″ LS. Kota ini Secara

morfologis berada di daerah cekungan, dikelilingi Gunung Merbabu

diantara gunung-gunung kecil antara lain: Gajah Mungkur, Telomoyo,

dan Payung Rong. Wilayah Salatiga dikelilingi wilayah Kabupaten

Page 175: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

164

Semarang dari berbagai sisinya (sumber website STAIN Salatiga

diunduh 12 november 2014 pada jam 9.00 WIB).

STAIN Salatiga memiliki sejumlah gedung di kampus 1,

kampus II dan perencanaan gedung di kampus III. Letak STAIN

Salatiga pada kampus 1 dan II dapat ditampilkan dalam peta di bawah

ini:

Gb. 4.1 Peta Kampus I dan II STAIN Salatiga

Sumber: http:www.stainsalatiga.ac.id

b. Sejarah Singkat STAIN Salatiga

STAIN Salatiga merupakan singkatan dari Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri. STAIN Salatiga adalah Perguruan Tinggi Islam

Negeri yang terletak di Kota Salatiga, yang berhawa sejuk dan sangat

kondusif untuk belajar. STAIN Salatiga mengintegrasikan

Page 176: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

165

pengembangan dimensi spiritualitas, intelektualitas, dan

profesionalisme, dengan memberikan jaminan mutu proses dan output

pendidik. Lulusan STAIN Salatiga bisa memasuki dunia kerja dan

keilmuan dengan kompetensi yang tinggi dan karakter serta ahlak yang

baik.

Data tentang sejarah berdirinya STAIN Salatiga bersumber dari

website STAIN Salatiga yang diunduh 12 November 2014 jam 8.00

WIB sebagaimana dituliskan kembali dalam kolom ini. Pendirian

lembaga ini, bermula dari cita-cita masyarakat Islam Salatiga untuk

memiliki Perguruan Tinggi Islam. Oleh karena itu didirikanlah

Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(IKIP) “Nahdlatul Ulama” di Salatiga. Lembaga ini menempati gedung

milik Yayasan “Pesantren Luhur”, yang berlokasi di Jalan Diponegoro

Nomor 64 Salatiga. Lembaga ini berdiri berkat dukungan dari berbagai

pihak, khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa

Tengah. dinegerikan bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN

Walisongo Jawa Tengah di Semarang. Guna memenuhi persyaratan

formal, maka dibentuklah panitia pendiri yang diketuai oleh K.H.

Zubair dan sekaligus diangkat sebagai Dekannya. Dalam waktu yang

bersamaan dengan proses pendirian IAIN Walisongo Jawa Tengah di

Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga diusulkan untuk dinegerikan

sebagai cabang IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Setelah dilakukan

peninjauan oleh Tim Peninjau yang dibentuk IAIN Sunan Kalijaga,

Page 177: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

166

akhirnya pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah Salatiga

diserahkan padanya. Keputusan ini didasarkan pada Surat Menteri

Agama c.q. Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam

Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal 13 November 1969. Ketika IAIN

Walisongo Jawa Tengah di Semarang berdiri, Fakultas Tarbiyah

Salatiga mendapatkan status negeri, dan menjadi cabang IAIN

Walisongo. Penegerian Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo tersebut

berdasarkan SK Menteri Agama Nomor 30 Tahun 1970 tanggal 16

April 1970.

Sejarah penting berdasarkan Keputusan Presiden Republik

Indonesia nomor 11 tahun 1997, secara yuridis formal tanggal 21

Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih status

menjadi STAIN Salatiga. Sesuai dengan keputusan tersebut, STAIN

Salatiga didudukkan sebagai Perguruan Tinggi di bawah naungan

Departeman Agama RI yang menyelenggarakan pendidikan akademik

dan/atau profesional dalam disiplin ilmu pengetahuan agama Islam.

Beralihnya status lembaga STAIN Salatiga telah membawa berbagai

peningkatan secara signifikan baik fisik maupun non fisik. Secara non

fisik senantiasa mengupayakan agar STAIN Salatiga menjadi

Perguruan Tinggi yang berkualitas dalam mewujudkan keseimbangan

kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan

spiritual, serta mampu membangun profesionalitas bagi mahasiswanya

baik program S1 maupun S2. Program Magister (S-2) Pendidikan

Page 178: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

167

Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga

didirikan sebagai upaya untuk merespons perkembangan masyarakat

yang semakin membutuhkan tenaga-tenaga terdidik yang berorientasi

pada keilmuan dan profesional dalam bidang keislaman dan

pengajarannya. Perkembangan masyarakat yang berada dalam proses

globalisasi-informasi dan hubungan internasional Barat-Timur,

menuntut peningkatan peran ilmu dan tenaga profesional dalam bidang

ke Islaman dan pengajarannya baik secara kuantitatif maupun

kualitatif.

Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(PPs-STAIN) Salatiga dibuka berdasarkan Surat Keputusan Direktur

Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Nomor:

Dj.I/818/2010 tanggal 22 November 2010. Program ini

diselenggarakan sebagai bentuk kesadaran dan tanggung jawab STAIN

Salatiga dalam rangka ikut serta meningkatkan mutu pendidikan di

Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan keagamaan Islam.

Dengan komitmen ini, Program Pascasarjana STAIN Salatiga berusaha

melahirkan Magister Pendidikan Agama Islam yang mampu menjadi

dosen, guru, penilik dan pengawas, serta peneliti profesional. Kini,

STAIN Salatiga tengah dalam proses alih status menjadi IAIN

Salatiga.

Page 179: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

168

c. Visi dan Misi STAIN Salatiga

1) Visi dan Misi

a) Visi dan misi STAIN Salatiga antara lain:

Visi STAIN Salatiga Menjadi Perguruan Tinggi yang

berkualitas dalam mewujudkan keseimbangan kecerdasan

intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual.

Visi tersebut dijabarkan dalam sejumlah kegiatan melalui

berbagai macam program kegiatan sebagai misi yang harus

dilakukan. Misi STAIN Salatiga antara lain:

(1) Mengantarkan mahasiswa memiliki kemantapan aqidah,

kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, dan keluasan

pengetahuan;

(2) Memberikan layanan kepada civitas akademika dan

masyarakat dalam menggali ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni;

(3) Mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat melalui kinerja internal dan eksternal;

(4) Mengembangkan college base management dengan

pelibatan stakeholders dan masyarakat;

(5) Mewujudkan tempat rujukan dalam keteladanan nilai-nilai

Islam dan budaya bangsa. (Anonimus, 2006: 10-11).

Perubahan waktu dan kelembagaan STAIN Salatiga,

maka diperlukan refreshment STAIN Salatiga untuk mencapai

Page 180: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

169

tujuan yang diinginkan. Perubahan tersebut diawali pada

perubahan visi, misi, fungsi, dan tujuan STAIN Salatiga.

Perubahan visi tersebut dapat dicermati pada kalimat berikuti

ini: “tahun 2025 menjadi rujukan studi Islam-Indonesia bagi

terwujudnya masyarakat damai bermartabat”. Dengan visi

tersebut, maka misi yang diemban lembaga diimplementasikan

pada serangkaian kegiatan antara lain:

(1) Menyelenggarakan pendidikan dalam berbagai disiplin

ilmu keislaman berbasis pada nilai-nilai keindonesiaan;

(2) Menyelenggarakan penelitian dalam berbagai disiplin ilmu

keislaman bagi penguatan nilai-nilai keindonesiaan;

(3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis

riset bagi penguatan nilai-nilai keindonesiaan;

(4) Mengembangkan budaya masyarakat kampus yang

mencerminkan nilai-nilai Islam-Indonesia;

(5) Menyelenggarakan pengelolaan pendidikan tinggi yang

profesional dan akuntabel.

Secara spesifik jurusan syariah memiliki visi dan

misi serta tujuan yang menjadi pedoman pelaksanaan

akademik. Visi tersebut yaitu Menjadi jurusan yang

terkemuka dalam pengembangan dan pengamalan ilmu-

ilmu kesyari’ahan dan ekonomi Islam. Misi yang

dikembangkan antara lain menyelenggarakan pendidikan

Page 181: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

170

dan pengajaran yang bermutu pada jenjang strata satu dan

diploma di bidang ilmu-ilmu kesyari’ahan dan ekonomi

syari’ah berbasis riset yang mengacu kebutuhan pasar kerja

dan masyarakat, menyelenggarakan penelitian serta

pengembangan keilmuan syari’ah dan ekonomi syari’ah,

dan menyelenggarakan pengabdian masyarakat dan dakwah

Islam. Tujuan Jurusan Syari’ah STAIN Salatiga antara lain

untuk menghasilkan sarjana dan tenaga profesional muslim

di bidang hukum dan ekonomi syari’ah yang memiliki

kualifikasi:

(1) Memiliki integritas keilmuan dibidang hukum dan

ekonomi syari’ah;

(2) Memiliki integritas moral;

(3) Memiliki keahlian advokasi hukum Islam melalui

lembaga formal dan non formal baik secara individual

maupun kolektif;

(4) Memiliki kemampuan untuk berdakwah dan berperan

serta memajukan kehidupan masyarakat.

d. Fungsi dan Tujuan STAIN Salatiga

1) Fungsi STAIN Salatiga antara lain:

a) Merumuskan kebijaksanaan dan perencanaan program;

Page 182: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

171

b) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu

pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang

bernapaskan Islam;

c) Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu

pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang

bernapaskan Islam;

d) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat;

e) Pelaksana pembinaan kemahasiswaan;

f) Pelaksana kegiatan sivitas akademika dan hubungan dengan

lingkungannya;

g) Pelaksana kerja dengan Perguruan Tinggi dan/atau lembaga-

lembaga lain;

h) Menyelenggarakan administrasi dan manajemen;

i) Pelaksana pengendalian dan pengawasan kegiatan;

j) Melaksanakan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan

kegiatan serta penyusunan laporan. diunduh pada website

STAIN Salatiga http:www.stainsalatiga.ac.id. 17 November

2014.

2) Tujuan

Tujuan penyelenggaraan pendidikan STAIN Salatiga

adalah:

a) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang

memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang

Page 183: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

172

dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan

ilmu pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang

bernapaskan Islam;

b) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan

agama Islam dan/atau teknologi serta seni yang bernapaskan

Islam, dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan

taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan

nasional.

Tujuan STAIN Salatiga sebagaimana dirumuskan visi tahun

2025 menjadi rujukan studi Islam-Indonesia bagi terwujudnya

masyarakat damai bermartabat, maka tujuan STAIN Salatiga

disusun antara lain:

a) Mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa;

b) Menghasilkan lulusan yang menguasai cabang ilmu

pengetahuan dan/atau teknologi yang berbasisi ilmu keislaman

untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya

saing bangsa;

c) Menghasilkan ilmu pengetauan dan teknologi melalui

penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai-nilai

Page 184: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

173

keislaman agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta

kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia;

d) Mewujudkan pengabdian kepada masyarakat berbasis ilmu

keislaman dan karya penelitian yang bermanfaat dalam

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa dalam rangka mewujudkan masyarakat damai

bermartabat.

Tujuan pascasarjana disebutkan secara spesifik antara

lain

a) Menghasilkan Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I) yang

memiliki integritas, keteladanan dalam beragama, keluasan

ilmu, serta profesional dalam melaksanakan pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah;

b) Menghasilkan Magister Pendidikan Islam yang memiliki

kemampuan metodologis dalam pengembangan keilmuan

dan metode pembelajaran pendidikan agama Islam di

sekolah/madrasah berbasis riset dan teknologi.

c) Menghasilkan Magister Pendidikan Islam yang memiliki

kesadaran moral dan kepekaan sosial untuk

mengembangkan model pendidikan Islam yg bermutu dan

unggul serta responsif terhadap setiap peluang dan

tantangan di masyarakat baik pada skala nasional, regional

maupun internasional.

Page 185: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

174

e. Jurusan dan Program Studi

Jurusan Tarbiyah memiliki program studi Pendidikan Agama

Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Tadris Bahasa Inggris, Pendidikan

Guru Raudhotul Athfal, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,

sedangkan jurusan Syariah al-Akhwal As-syakhsiyyah antara lain

memiliki program studi perbankan syariah (S1 dan DIII), Hukum

Ekonomi Syariah, Sejarah Kebudayaan Islam, ilmu Al-Quran tafsir,

Komunikasi dan Penyiaran Islam. Satu kelas Internasional yang

mengintegrasikan seluruh program studi.

f. Kompetensi Lulusan

1) Tarbiyah

Pada tahun 1987 diterbitkan Keputusan Presiden Nomor :

9 Tahun 1987 tentang status IAIN/Fakultas sebagai justifikasi

yuridis yang menguatkan eksistensi Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo di Salatiga dengan Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI) dan pada tahun 1990 didirikan Jurusan Pendidikan Bahasa

Arab (PBA) untuk memenuhi tuntutan animo yang berkeinginan

untuk memperdalam bahasa Arab dan pengajarannya. Hingga pada

puncak pembenahan sarana prasarana, tenaga edukatif dan

administrasi serta semakin meningkatnya animo masyarakat maka

secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 dengan Keputusan

Presiden RI Nomor : 11 Tahun 1997, Fakultas Tarbiyah beralih

status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Page 186: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

175

Salatiga dengan Jurusan Tarbiyah dan Syariah, sedangkan

Pendidikan Bahasa Arab beralih menjadi Program Studi

Pendidikan Bahasa Arab di bawah Jurusan Tarbiyah. Di bawah ini

disampaikan kompetensi lulusan yang diproyeksikan bagi

mahasiswa STAIN Salatiga.

a) Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kompetensi lulusan Pendidikan Agama Islam (PAI)

antara lain sebagaimana disebutkan pada

www.stainsalatiga.co.id diunduh 17 November 2014 adalah:

(1) Memahami wawasan pendidikan secara komprehensif;

(2) Menguasai ilmu-ilmu keislaman dan metodologi

pembelajaran;

(3) Memiliki sikap demokratis;

(4) Memiliki profesionalisme dalam melaksanakan tugas;

(5) Mencintai ilmu;

(6) Memiliki sikap responsif, inovatif dan kreatif;

(7) Memiliki sikap keteladanan dalam melaksanakan tugas;

(8) Terampil menerapkan teori-teori kependidikan dalam

melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

b) Pendidikan Bahasa Inggris (TBI)

(1) Memahami wawasan pendidikan secara komprehensif;

(2) Menguasai substansi ilmu-ilmu Bahasa Inggris dan

metodologi pembelajarannya;

Page 187: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

176

(3) Memiliki sikap demokratis;

(4) Memiliki profesionalisme dalam melaksanakan tugas;

(5) Mencintai ilmu pengetahuan;

(6) Memiliki sikap responsif, inovatif dan kreatif;

(7) Memiliki sikap keteladanan dalam melaksanakan tugas;

(8) Terampil menerapkan teori-teori kependidikan dalam

melaksanakan pembelajaran Pendidikan Bahasa Inggris;

(9) Memiliki keterampilan berbahasa Inggris.

Beberapa program studi baru belum dapat

mempublikasikan kompetensi yang diinginakan.

2) Syariah

Jurusan Syari’ah berfungsi untuk menyelenggarakan

pendidikan akademik dan profesional, yang bertujuan untuk

membentuk Sarjana Hukum Islam, yang memiliki keahlian dalam

bidang hukum Islam maupun hukum positif dengan keahlian

khusus dalam bidang al-Ahwal al-Syakhshiyah (peradilan agama).

Gelar kesarjanaan yang diperolehnya adalah S.HI. Program D-III

dengan konsentrasi Keuangan dan Perbankan Islam

menyelenggarakan pendidikan profesional bertujuan membentuk

ahli madya yang memiliki keahlian dalam bidang manajemen dan

akuntansi keuangan baik di lembaga keuangan maupun perbankan.

Gelar sarjana yang diperolehnya adalah A.Md.

Page 188: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

177

Kompetensi lulusan secara spesifik sebagaimana

dipublikasikan melalui syariah.satainsalatiga.ac.id diunduh 17

November 2014 antara lain:

a) Kemampuan dalam hukum Islam

(1) Memahami permasalahan hukum Islam dalam bidang

hukum perkawinan;

(2) Memahami permasalahan hukum Islam dalam bidang

hukum kewarisan;

(3) Memahami permasalahan hukum Islam dalam bidang

hukum perwakafan;

(4) Memahami permasalahan hukum Islam dalam bidang

hukum wasiat;

(5) Memahami permasalahan hukum Islam dalam bidang

hukum zakat;

(6) Memahami permasalahan hukum Islam dalam bidang

hukum hibah;

(7) Memahami permasalahan hukum Islam dalam bidang

hukum sadaqah.

b) Kemampuan menjadi praktisi hukum

(1) Menguasai ketentuan perundangan yang berlaku;

(2) Menguasai ketentuan hukum materi;

(3) Menguasai ketentuan hukum formil;

(4) Menguasai ketentuan hukum peradilan Islam;

Page 189: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

178

(5) Mampu menjadi hakim di Pengadilan Agama (PA);

(6) Mampu menjadi Advokat.

c) Kemampuan dalam bidang hisab dan rukyat

(1) Mampu menentukan arah kiblat;

(2) Mampu menghitung awal Ramadhan dan awal Syawal;

(3) Mampu menetapkan kalender tahun Qomariyah;

(4) Mampu membuat jadwal waktu shalat;

d) Kemampuan dalam bidang kepaniteraan

(1) Terampil mencatat berita acara persidangan;

(2) Terampil mendokumentasikan berkas putusan pengadilan;

(3) Terampil membuat surat panggilan persidangan;

(4) Terampil mengendalikan administrasi perkara;

(5) Mampu memangku profesi panitera PA.

e) Kemampuan dalam bidang advokasi

(1) Memiliki komitmen untuk menegakkan hukum;

(2) Memiliki profesionalisme sebagai penasihat hukum;

(3) Memiliki keberpihakan kepada orang yang tidak mampu

yang meminta bantuan hukum;

(4) Menjunjung tinggi etik advokat.

f) Kemampuan beracara di pengadilan

(1) Menguasai tata cara beracara di pengadilan;

(2) Menguasai praktik persidangan;

(3) Mampu menyusun surat gugatan;

Page 190: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

179

(4) Mampu menyusun surat permohonan;

(5) Kemampuan menjadi penghulu dan pengelola lembaga

pencatatan perkawinan;

(6) Terampil menyiapkan administrasi perkawinan mulai

pendaftaran sampai dengan penerbitan akte nikah;

(7) Terampil mendokumentasikan berkas perkawinan;

(8) Terampil mengendalikan administrasi perkawinan;

(9) Mampu memangku profesi penghulu.

g) Kemampuan melakukan penelitian di bidang hukum

(1) Mampu melakukan penelitian yurisprudensi;

(2) Mampu melakukan penelitian tokoh hukum Islam;

(3) Mampu melakukan penelitian kaidah fiqhiyyah;

(4) Mampu melakukan penelitian kitab fiqh;

(5) Mampu melakukan penelitian tematik historis;

(6) Mampu melakukan penelitian mazhab hukum;

(7) Mampu melakukan penelitian takhrij hadis;

(8) Mampu melakukan penelitian terhadap fenomena hukum

Islam yang terjadi di masyarakat.

a) Al akhwal As-Syakhsiyyah

a) Memahami hukum Islam dan hukum positif di Indonesia;

b) Menjadi tenaga peradilan dan ahli hisab yang objektif dan

menjunjung tinggi keadilan;

c) Memiliki profesionalisme dalam melaksanakan tugas;

Page 191: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

180

d) Mencintai ilmu;

e) Memiliki sikap responsif, inovatif dan kreatif;

f) Memiliki ketrampilan dalam legitasi dan non legitasi;

g) Terampil melakukan hisab dan rukyat;

b) Perbankan Syariah (PS-S1)

a) Mampu memahami dan mengaplikasikan manajemen

kelembagaan umat;

b) Mampu merintis dan mengelola lembaga keuangan/bisnis.

Kompetensi tersebut berdasarkan pada tujuan yang

hendak dicapai berupa upaya untuk mengembangkan dan

menyebarluaskan ilmu-ilmu manajemen keuangan syariah,

membentuk sarjana yang memiliki keahlian dalam bidang

manajemen dan keuangan syariah, menyiapkan peserta

didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat

menerapkan dan mengembangkan ilmu-ilmu keislaman,

teknologi dan ilmu manajemen keuangan, menyiapkan

calon interpreneur yang memiliki semangat kewirausahaan

Islami, memelopori pengembangan studi manajemen

keuangan syariah yang unggul, menghasilkan riset di

bidang manajemen keuangan syariah.

Page 192: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

181

c) Perbankan Syariah (DIII)

Kompetensi lulusan yang diinginkan sebagaiamana

dipublikasikan melalui website Stain Salatiga antara lain:

(1) Memahami kaedah-kaedah mu’amalah dalam wilayah

keuangan dan perbankan Islam;

(2) Memiliki sikap yang objektif dan adil;

(3) Memiliki sikap profesional;

(4) Mencintai ilmu pengetahuan;

(5) Memiliki sikap inovatif, kreatif dan advokatif. Memiliki

keterampilan dalam menyusun kebijakan dan strategi.

Beberapa program studi baru belum dapat

mempublikasikan kompetensi yang diinginakan.

Analisis sederhana yang dapat dipaparkan di sini dapat

disampaikan bahwa visi dan misi, tujuan dan kompetensi lulusan

STAIN Salatiga secara tidak langsung memiliki semangat untuk

melakukan paperless dalam kegiatan pendidikan, penelitian, dan

pengabdian masyarakat. sikap-sikap yang dibangun antara lain sikap

kreatif, responsif, mencintai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Secara tekstual disebutkan tujuan STAIN Salatiga antara lian

menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,

mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan agama Islam

dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam.

Page 193: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

182

g. Fasilitas STAIN Salatiga Pendukung Paperless

Fasilitas yang disedikana oleh STAIN Salatiga untuk

mendukung tercapainya visi, misi, tujuan, dan kompetensi lulusan

yang memiliki karakateristik setiap program studi antara lain kelas

multimedia, hot spot di areal kampus STAIN Salatiga. Perpustakaan

dengan koleksi buku lengkap dan layanan berbasis komputer. Sumber

http:www.syariah.stainsalatiga.ac.id diunduh 17 November 2014.

2. Deskripsi Data

a. Identifikasi Informan

1) Yanuar Anshori

Yanuar Anshori biasanya dipanggil Yanuar. Yanuar

adalah mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) yang masih

mengerjakan skripsi di bawah bibingan Ibu Hj. Maslikhah,

S.A.,M.Si. Kegiatan Yanuar di samping mengerjakan skripsi juga

bekerja di salah satu perusahaan swasta. Yanuar aktifis pada

kegiatan internal kampus dalam organisasi Mahaswiswa Pecinta

Alam STAIN Salatiga (Mitapasa) dalam divisi Pendidikan dan

Latihan. Yanuar saat ditemui peneliti sedang santai sambil

merokok dan masih menggunakan jaket kulit yang selalu

digunakan sesaat sebelum konsultasi dengan pembimbing. Yanuar

disapa peneliti dan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dan

memberikan salam. Peneliti pun menanyakan kabar Yanuar.

Yanuar memberikan informasi mohon maaf saya belum bisa

Page 194: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

183

konsultasi karena kamar saya terbakar dan lap top saya juga ikut

terbakar. Saya masih berusaha untuk menyelamatkan data penting,

harapannya bisa diselamatkan. Yanuar pun menunjukkan gambar

kamar dan lap top yang terbakar dari handphone yang disimpan di

saku bajunya,

2) Taufiqurrahman

Wawancara dilakukan dengan Taufiqurrahan. Taufiq,

begitu nama panggilan di rumah, di kampung dan kampus

merupakan mahasiswa Pendidikan Agama Islam yang sekarang

sudah mulai merancang penyusunan skripsi. Taufiq adalah

mahasiswa angkatan tahun 2011 yang juga aktivis resimen

mahasiswa (Menwa) sebagai komandan. Taufiq mengambil kost di

lingkungan Yonif 411 kota Salatiga. taufiq memiliki badan tegap

laksana seorang tentara atau TNI, tegap berambut cepak. Taufiq

sudah mengikuti PPL di SMK Saraswati dan KKL di Bali selama 5

(lima) hari.

3) Hasan Maftukh

Hasan Maftukh adalah seorang mahasiswa program

Pendidikan Agama Islam (PAI) yang masih mengerjakan skripsi di

bawah bimbingan ibu Hj. Maslikhah, S.Ag.,M.Si. Hasan Maftukh

merupakan mahasisa yang mengikuti kegiatan organisasi

mahasiswa sebagai anggota pada pusat informasi konseling (di

bawah Biro Tazkia) Islam, Racana Walisongo pada bidang

Page 195: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

184

penelitian dan pengembangan, serta Student Music Club (SMC).

Hasan Maftukh biasa dipanggil dengan Hasan. Hasan juga sudah

dipercaya untuk mengajar di sekolah swasta di Salatiga, beberapa

waktu pada saat bimbingan skripsi Hasan mengenakan pakaian

seragam harian laksana seorang guru pegawai negeri. Hasan

sedang melaksanakan penelitian di Yonif Armed 411 Kota Salatiga

tentang kedisiplinan dan sapta marga dengan responden prajurit

pada Yonif 411 Kota Salatiga.

4) Maziidatun Ni’mah

Maziidatun Ni’mah adalah seorang mahasiswa angkatan

2010 program Pendidikan Agama Islam (PAI) yang telah

mengikuti program praktek pengalaman lapangan di SMK Negeri

Salatiga dan mengikuti program KKN di Magelang. Maziid begitu

dia biasanya dipanggil di kampus telah mengikuti ujian

munaqosyah pada 30 September 2014 dan diwisuda pada 18

Oktober 2014. Maziid dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah

dengan nilai A pada program Pendidikan Agama Islam. Sekarang

Maziid diminta membantu salah satu dosen perempuan untuk

melaksanakan pendataan dan pengisian tugas perkuliahan di kelas.

Maziid dipercaya oleh salah seorang dosen perempuan di STAIN

Salatiga memiliki cukup alasan, antara lain Maziid seorang yang

cerdas, santun, patuh, bertanggung jawab, dan emosi yang stabil.

Maziid berkenan untuk menambahkan keterangan kunci dari

Page 196: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

185

wawancara yang sudah diberikan melalui SMS (short message

system).

5) Amalia Hidayatus Sibyani

Amalia Hidayatus Sibyani merupakan mahasiswa cantik

berkacamata minus dengan panggilan sehari-hari di kampus

dengan Amel. Amel selalu menampakkan wajah yang ceria setiap

mengikuti bimbingan skripsi dengan peneliti. Amel merupakan

mahasiswa program Pendidikan Agama Islam (PAI) yang telah

mengikuti program pengalaman lapangan di Mts Negeri Salatiga

dan mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Magelang.

Ujian munaqosyah telah dilalui 30 September 2014 yang lalu.

Amel telah dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah program

Pendidikan Agama Islam. Amel memiliki adik kandung yang

sedang kuliah di STAIN Salatiga pada jurusan yang sama. Amel

merupakan mahasiswa yang sangat peduli dengan hidup hemat

untuk semua hal.

6) Andirioza

Andirioza adalah seorang mahasiswa angkatan 2010

program Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berasal dari

Palembang Sumatera Selatan. Andirioza sering dipanggil Rio di

kampus dan di rumah. Rio telah mengikuti ujian munaqosyah pada

30 September 2014 dengan topik skripsi tentang edutainment pada

SMP Sudirman Bancak.

Page 197: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

186

7) Ismawati

Wawancara dilakukan dengan Ismawati. Ismawati

memiliki panggilan sehari-hari di kampus dengan panggilan Isma.

Isma adalah seorang mahasiswa program Pendidikan Agama Islam

(PAI) yang telah mengikuti ujian munaqosyah tanggal 30

September 2014. Seorang mahasiswa yang telah dinyatakan lulus

dalam sidang munaqosyah program Pendidikan Agama Islam. Isma

memiliki Saudara yang bekerja di STAIN Salatiga sebagai

karyawan. Isma di rumahnya digunakan sebagai tempat untuk

mengajar bagi anak-anak TK. Sebagian kertas bekas hasil

bimbingan skripsi digunakan untuk dijadikan sebagai media belajar

di sekolah yang dia jadikan sebagai tempat untuk mengabdi.

8) Sikhatun Nafisah

Sikhatun Nafisah. Sikhatun Nafisah dengan panggilan

sehari-hari di kampus dengan Nafis. Nafis adalah seorang

mahasiswa program Pendidikan Agama Islam (PAI) yang telah

mengikuti ujian munaqosyah 30 September 2014. Seorang

mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah

program Pendidikan Agama Islam. Nafis menemui peneliti untuk

meminta tanda tangan pengesahan skripsi.

9) Istikhana Fauziyah

Istikhana Fauziyah biasanya dipanggil Istikhana. Istikhana

adalah mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) yang masih

Page 198: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

187

mengerjakan skripsi. Istikhana saat ini tinggal bersama orang

tuanya di Santren Wonokerto Bancak Kabupaten Semarang.

Istikhana sudah mengikuti program PPL di SMK Pelita di bawah

bimbingan Ibu Dra, Djamiatul Islamiyah. KKL di Pondok

Pesantren Darunnajah Suryalaya dan studio trans 7 untuk acara Pas

Mantap, melengkapi acara KKN berkunjung ke Monumen

Nasional (Monas) Jakarta dan Tangkuban Perahu dengan

pembimbing KKL Bpk Roviin. KKN di Dusun Suruh Banyuadem

Srumbung Magelang di bawah bimbingan Bpk Budiono Saputro.

Istikhana sedang santai duduk di ruang tunggu gedung sekretariat

lantai 3 menunggu peneliti untuk konsultasi.

10) Nur Anisah

Nur Anisah biasanya dipanggil Anis. Anis adalah

mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) angkatan 2011 yang

berencana untuk memulai melakukan penulisan skripsi. Anis

mengikuti program praktek pengalaman lapangan di SMP N 3

Salatiga. KKL di Bali, dan KKN berencana di Boyolali. Kegiatan

Anis di samping mengerjakan skripsi juga mengajar di TPA

(Taman Pendidikan Al-Quran) Al-Ikhlas di Tegalrejo Salatiga.

Anis pernah menjadi aktifis pada kegiatan internal kampus dalam

Racana STAIN Salatiga. Anis juga menjadi pembiina pramuka di

SDN Candirejo 1 Salatiga, dan guru private lembaga excellent

Salatiga. Anis menemui peneliti untuk diskusi tentang judul

Page 199: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

188

skripsi. Anis sudah mendapatkan persetujuan dari ketua program

studi pendidikan agama Islam (Ka. Prodi) PAI tentang kurikulum

2013 (K13) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI),

menurut peneliti, mata pelajaran PAI berbeda dengan mata

pelajaran yang lainnya. PAI tidak ditematikkan seperti mata

pelajaran lain, sehingga PAI yang diterapkan pada K13 kurang

tepat. Peneliti pun mengarahkan pada topik penelitian lain.

Nampaknya Anis lega dan bermaksud untuk menyudahi

pertemuan, wawancara pun sepakat dimulai.

11) Nur Fauziyah

Nur Faizah biasanya dipanggil Faiz. Faiz adalah

mahasiswa Tadris Bahasa Inggris angaktan 2010 yang masih

mengerjakan skripsi di bawah bimbingan Bpk Ruwandi, M.Pd.

Kegiatan Faiz di samping mengerjakan skripsi juga bekerja

memberikan les bahasa Inggris. Faiz mengikuti program PPL di

MAN Tengaran dan KKL di Jakarta dan Bandung. KKN di Desa

Nglumut Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Faiz saat

ditemui peneliti sedang serius mencari referensi skripsi dengan lap

top dan handphone smartfriendnya

12) Muhammad Agus Wahid

Muhammad Agus Wahid biasanya dipanggil Agus. Agus

adalah mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) yang masih

mengerjakan skripsi di bawah bibingan Ibu Muna Erawati, S.Psi.,

Page 200: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

189

M.Psi. Agus merupakan mahasiswa STAIN angkatan tahun 2010

yang berasal dari Purwodadi. Agus memiliki rumah kos di

belakang kelurahan Kalicacing. Agus mengikuti program PPL di

SMP Negeri 2 Tengaran di bawah bimbingan dosen pembimbing

lapangan (DPL) H. Agus Ahmad Suaidi, Lc., MA. Agus mengikuti

program KKL di Jakarta dan Bandung. KKN di desa Nglumut

Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Agus saat ditemui

peneliti sedang duduk menghadap lap top dan beberapa buku cetak

di depannya di gedung perpustakaan lantai 3. Agus menggunakan

kaos yang terkesan santai dan rileks. Agus merupakan mahasiswa

peneliti pada salah satu mata kuliah. Agus merasa sudah pernah

kenal dengan peneliti di kelas, sehingga begitu peneliti menuju

gedung perpustakaan pada ruang skripsi di lantai 3, Agus menyapa

peneliti dengan melempar senyum yang ramah.

b. Hasil Wawancara

1) Makna kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN Salatiga

melalui paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi;

Hasil wawancara dengan dengan Yanuar berkaitan dengan

makna kearifan antara lain diungkapkan sebagai berikut:

Manusia dengan manusia, alam dan Allah memiliki hubungan

yang seharusnya harmonis. Manusia harus dapat menjaga

keseimbangan perilaku, menjaga alam yang serasi, kita juga

bertanggung jawab dengan Allah. Manusia menjadi makhluk

yang notabene sebagai khalifah yang mengayomi seluruh

alam, jadi ada hubungan yang harmonis antara manusia

dengan Allah, alam, dan dengan sesama manusia. Jadi

Page 201: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

190

maknanya untuk membangun harmonisasi manusia dengan

Allah dan alam semesta.

Tampak dalam gambar 4.1 wawancara dengan Yanuar

Anshori.

Gb. 4.1 Wawancara Peneliti dengan Yanuar Anshori

Sumber: Dokumen Peneliti

Wawancara pada kesempatan dan ruang yang berbeda

dipaparkan oleh Taufiqurrahman sebagai berikut:

Makna kearifan lingkungan dalam mengusahakan paperless

bagi saya untuk mengurangi sampah kertas yang sudah tidak

digunakan lagi. Mengurangi permborosan kertas.

Wawancara pada situasi, kondisi, waktu, dan ruang yang

berbeda dipaparkan oleh Hasan Maftukh makna kearifan

sebagaimana disebutkan di bawah ini:

Makna kearifan lingkungan dalam mengusahakan paperless

daripada tidak bermanfaat, dimanfaatkan ke hal yang bernilai.

Page 202: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

191

Wawancara Peneliti dengan Hasan Maftukh tampak pada

gambar 4.2

Gb 4.2 Wawancara Peneliti dengan Hasan Maftukh

Sumber: Dokumen Peneliti

Hasil wawancara dengan dengan Maziid beberapa waktu

sebelum diwisuda.

Makna kearifan lingkungan bagi saya, kertas kan

katanya dari pohon. Dengan mengiritkan kertas berarti

menyelamatkan pohon, dengan demikian kita sudah

menyelamatkan pohon biar tidak mubadzir. Mbak Mazid

menambahkan melalui SMS: peduli, menghemat kertas sama

halnya membiarkan satu pohon hidup lebih lama, yang berarti

ikut menjaga gerakan go green, ikut meminimalisir

pembuangan sampah sembarangan dan mulailah dari

sekarang dan dari diri sendiri lalu ke orang lain.

Page 203: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

192

Wawancara dengan Maziid dapat ditampilkan pada

gambar 4.3.

Gb. 4.3 Wawancara Peneliti dengan dengan Maziid

Sumber: Dokumen Peneliti

Amel saat bertemu dengan peneliti mengggunakan kaca

mata minus, tanpa ada rasa canggung dengan peneliti

mengemukakan pendapatnya tentang makna kearifan lingkungan

sebagaimana dideskripsikan di bawah ini:

Makna kearifan lingkungan dalam mengusahakan

paperless menjadikan kita hemat, murah, tidak boros

tempat yang menjadikan tempat berantakan kebanyakan

kertas berserakan.

Page 204: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

193

Wawancara peneliti dengan Amel dapat ditampilkan

pada gambar 4.4.

Gb. 4.4. Wawancara Peneliti dengan Amel

Sumber: Dokumen Peneliti

Amel begitu biasanya dia dipanggil di kampus menunjukkan

naskah skripsi yang sudah diupayakan untuk menerapkan

paperless dalam proses bimbingan.

Rio memberikan penjelasan tentang makna kearifan

lingkungan antara lain sebagaimana dipaparkan ulang dalam

tulisan di bawah ini:

Makna kearifan lingkungan bagi saya, untuk melindungi

lingkungan, karena kertas bahan dasarnya dari pohon.

Rio menunjukkan upaya perlindungan lingkungan berupa

kelangkaan pohon dengan menerapkan teknologi informasi dan

komunikasi pada saat bimbingan skripsi. Tampak pada gambar 4.5

Rio menggunakan lap top untuk proses bimbingan.

Page 205: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

194

Gb. 4.5. Wawancara Peneliti dengan Rio

Sumber: Dokumen Peneliti

Isma memberikan penjelasan berkaitan dengan makna

kearifan lingkungan. di bawah ini informasi yang diberikan oleh

Isma berkaitan dengan makna kearifan lingkungan bagi

mahasiswa.

Makna kearifan lingkungan dalam mengusahakan paperless

menjadikan kita hemat, murah, tidak boros tempat dan

dapat ikut serta menyelamatkan lingkungan dari kerusakan.

Isma menyelamatkan lingkungan dari kerusakan di

antaranya dengan memanfaatkan kembali kertas bimbingan skripsi

menjadi media belajar untuk anak-anak TK. Pemanfaatan kertas

bekas proses bimbingan ditunjukkan untuk media pembelajaran

anak TK sebagaimana tampak pada gambar 4.6.

Page 206: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

195

Gb. 4.6 Isma Menunjukkan Media Pembelajaran dengan kertas Bekas Bimbingan Skripsi

Sumber: Dokumen Peneliti

Sikhatun berpendapat tentang makna kearifan terhadap

lingkungan, yaitu:

Makna kearifan lingkungan dalam mengusahakan

paperless menjadikan kita hemat, murah, tidak boros.

Penghematan kertas itu, dengan menghemat bahan yang

akan digunakan untuk kertas akan menjadi lestari.

Tumbuhan yang harusnya dijadikan untuk kertas dapat

terkurangi, dengan demikian mengurangi global warming

yang akan mejadikan kita sehat.

Sikhatun menunjukkan skripsi yang diupayakan untuk

menerapkan paperless . Penghematan kertas pada penyusunan

skripsi sangat penting dilakukan, karena proses bimbingan sangat

signifikan dalam pengurangan jumlah kertas yang harus digunakan.

Page 207: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

196

Gb. 4.7. Peneliti dengan Sikhatun Menujukkan Upaya Paperless

pada Hasil Penyusunan Skripsi

Sumber: Dokumentasi Peneliti

Istikhana memberikan kelengkapan data tentang makna

kearifan lingkungan. Makna kearifan lingkungan bagi Istikhana

sebagaimana diutarakan pada wawancara adalah untuk kelestarian

lingkungan dan berbuat atas realitas global warming dengan

mengarahkan kepada mahasiswa untuk memiliki bakat yang belum

dikenali melalui upaya pemanfaatan kertas bekas. Wawancara

dengan Istikhana sebagaimana ditampilkan dalam paparan berikut:

Untuk mengurangi risiko kita harus memberi ruang gerak

untuk anak cucu kita nanti, kertas kan dari kulit kayu ya, bu.

Kalau menggunakan kertas kan berarti membutuhkan kayu

yang banyak, hal ini akan mempercepat global warming.

Untuk melakukan kreativitas mahasiswa untuk dapat

mengetahui sebenarnya bakatnya itu di mana.

Istikhana berusaha untuk mengenali diri dengan melakukan

paperless pada proses bimbingan, dengan paperless maka

keterbatasan finansial bukan menjadi penghalang untuk sukses

Page 208: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

197

dalam menyusun skripsi. Kegigihan Istikhana untuk

mengupayakan paperless dapat dikenali oleh peneliti pada saat

wawancara dilakukan. Berikut gambar Istikhana saat diwawancarai

peneliti.

Gb. 4.8 Wawancara Peneliti dengan Istikhana

Sumber: Dokumen Peneliti

Wawancara dengan Anis tentang makna paperless

disampaikan dengan lugas. Berikut hasil wawancara peneliti

dengan Anis tentang makna kearifan lingkungan melalui paperless

berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Mengurangi polusi udara, karena pabrik kertas. Mencegah

global warming. Meningkatkan go green, terus apa lagi ya.

Mengurangi bencana alam, banjir, dari pohon yang

ditebang. Membiasakan untuk memanfaatkan barang yang

tidak terpakai. Dan hemat.

Anis dengan tegas menerangkan tentang kebiasaan untuk

memanfaatkan kertas bekas dari fotokopian materi kuliah yang

tidak digunakan lagi. Anis membendelnya dan memanfaatkan

Page 209: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

198

untuk membuat konsep penyusunan makalah, judul skripsi, dan

bahkan untuk memberikan les kepada anak-anak di TPQ. Anis

tampak menunjukkan bendelan kertas bekas untuk dimanfaatkan

dalam berbagai kepentingan akademik.

Gb. 4.9 Anis Menujukkan Pemanfaatan Kertas Bekas

untuk Kegiatan Akademik

Sumber: Dokumen Peneliti

Agus seorang mahasiswa yang baru saja mengikuti program

ujian komprehensif menjelaskan tentang makna kearifan

lingkungan melalui paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi. Agus memiliki orientasi pada penghematan dalam

memanfaatkan kertas sebagai cara untuk peduli terhadap

lingkungan. makna kearifan lingkungan bagi Agus sebagaimana

dipaparkan di bawah ini:

Untuk mengurangi kertas dari sampah. Semakin banyak

kertas yang digunakan, maka semakin banyak sampah yang

dapat ditimbulkannya dengan sia-sia. Penghematan

terutama.

Page 210: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

199

Faiz seorang perempuan yang supel memaparkan tentang

kearifan lingkungan sebagai suatu upaya untuk menghemat

berbagai segi berikut ungkapan Faiz:

Penghematan dari semua segi seperti biaya dan waktu dan

upaya untuk mendapatkan penyadaran tentang realitas

global warming.

Berikut gambar 4.10 Fais bersama Peneliti di ruang skripsi

gedung perpustakaan. Tampak Faiz menggunakan fasilitas

teknologi informasi dan komunikasi berupa penggunaan lap top

dan HP untuk akses internet.

Gb. 4.10. Wawancara Peneliti dan Faiz di Gedung Perpustakaan

Ruang Skripsi lantai 3.

Sumber: Dokumentasi Peneliti

Agus melakukan penghematan terhadap kertas antara lain

pada saat serching referensi dari buku-buku di perpustakaan tidak

menuliskan kembali pada kertas, tetapi dengan menggunakan

teknologi informasi dan komunikasi antara lain dengan

Page 211: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

200

memanfaatkan lap top dan internet. Tampak pada gambar 4.11

Agus melakukan searching data di perpustakaan dengan lap top,

HP dan beberapa tumpukan skripsi di sekeliling Agus.

Gb. 4.11 Wawancara Peneliti dengan Agus

di Gedung Perpustakaan Ruang Skripsi Lantai 3

Sumber: Dokumen Peneliti

Makna kearifan lingkungan sebagaimana diungkapkan oleh

informan antara lain meliputi makna membangun hubungan yang

harmonis dengan Allah Swt, alam dan lingkungan, serta sesama

manusia; mengurangi dampak dari perbuatan yang dapat

menimbulkan pemborosan sumber daya dalam hal ini adalah

kertas; pemanfaatan sesuai dengan peruntukannya secara lebih

tepat; menyelamatkan sumber daya alam berupa pohon dan hutan;

menuju perilaku hidup yang peduli terhadap lingkungan yaitu go

green; hidup secara tertib dan rapi; perlindungan terhadap

lingkungan berupa perilaku hemat dan sederhana untuk

mewujudkan kelestarian, keberlanjutan untuk generasi yang akan

Page 212: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

201

datang secara baik/sustainable; mengatasi pemanasan

global/global warming melalui upaya perlindungan terhadap hutan

agar tetap berfungsi sebagai paru-paru Indonesia.

2) Upaya mahasiswa STAIN Salatiga dalam mewujudkan kearifan

lingkungan melalui paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi

Yanuar mengemukakan ada beberapa upaya yang

dilakukan oleh mahasiswa untuk mewujudkan kearifan lingkungan

melalui paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi

melalui diskusi dengan teman, dosen, dan orang tua, serta

memanfaatkan buku cetak. Hal ini sebagaimana dikemukakan

sesuai hasil wawancara peneliti dengan Yanuar berikut ini:

Dulu saya diskusi dengan teman-teman UKM untuk

membahas tentang materi kuliah, search internet,

pemanfaatan fasilitas di perpustakaan STAIN Salatiga, saya

request dengan kakak yang kebetulan sedang kuliah S2

Komunikasi di UNS Surakarta. Saya tuliskan judulnya nanti

dicarikan kakak. Saya juga bertanya dan berdiskusi dengan

Bapak. Kebetulan Bapak sebagai guru. Bersama dengan

dosen juga sering untuk diskusi tentang materi perkuliahan.

Diskusi tentang psikologi agama dengan Bapak Mukti Ali,

diskusi tentang metode penelitian dengan Bapak M. Zulfa

Page 213: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

202

Upaya yang dilakukan Yanuar dapat disaksikan pula pada

kegiatan mahaiswa di perpustakaan STAIN Salatiga sebagaimana

pada gambar 4.12 di bawah ini:

Gb. 4.12 Mahasiswa Berdiskusi dan melakukan searching

Intenet di Perpustakaan STAIN Salatiga.

Sumber: Dokumen Peneliti

Taufiqurrahman dengan gaya resimennya menjelaskan

tentang upaya yang dilakukan untuk menunjukkan kearifan

terhadap lingkungan melalui paperless berbasis teknologi

informasi dan komunikasi antara sebagai berikut:

Taufiqurrahman tidak melakukan fotokopi terhadap materi

yang diberikan oleh dosen tetapi dengan meminjam

fotokopian teman untuk ditulis hal-hal penting dan

mengambil soft file yang diberikan oleh dosen.

Memanfaatkan materi yang diberikan oleh dosen yang

harus difotokopi, mengumpulkan tugas dengan

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Konsultasi esensi skripsi secara lisan, kontrak bimbingan,

dan penyusunan proposal. Kalau arah proposalnya sudah

jelas baru saya buat. Biar tidak terlalu banyak kertas yang

terbuang.

Page 214: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

203

Upaya yang dilakukan Taufiq tampak aktivitas mahasiswa

untuk melakukan transfer materi melalui lap top dari flash disk,

perhatikan gambar 4.13 di bawah ini.

Gb. 4. 13 Mahasiswa sedang melakukan trasnfer data

melalui flash disk di lap top

Sumber: Dokumen Peneliti

Hasan Maftukh yang sama-sama resimen mahasiswa

memberikan gagasan tentang upaya yang dilakukan untuk

menunjukkan kearifan lingkungan melalui paperless berbasis

teknologi informasi dan komunikasi sebagai berikut:

Saya menggunakan kertas bekas hasil bimbingan untuk

menulis pada saat rapat, ngonsep artikel, menggunakan

kertas bekas saat menulis istilah-istilah ilmiah saat

membaca buku. Kertas-kertas bekas tersebut dibiarkan

tanpa dijilid, baru digunakan sendiri. Konsep yang dibuat

pada kertas bekas tidak untuk dibagi-bagi tetapi untuk

digunakan sendiri hanya kepada orang-orang yang

dipercaya untuk membaca konsep yang saya tulis pada

kertas bekas tersebut. Kertas bekas yang tidak berguna,

saya simpan sampai menumpuk banyak, saya memilih,

kalau tidak penting saya singkirkan. Kertas bekas

digunakan untuk alat peraga. Jadi kertas bekas dapat

Page 215: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

204

digunakan untuk hal-hal yang berguna. Untuk mengurangi

penggunaan kertas dengan cara menggunakan elektronik,

antara lain dengan menggunakan lap top dan flash disk

yang bisa menyimpan file. Secara individu peduli,

sebenarnya. Ada keinginan peduli, tetap belum ada

organisasi di kampus yang mengajak peduli terhadap kertas

dalam pemanfaatannya.

Upaya yang dilakukan oleh Hasan Maftukh tampak pula

dilakukan oleh mahasiswa pada saat microteaching. Perhatikan

gambar di bawah ini:

Gb. 4.14. Mahasiswa Memanfaatkn Kertas sebagai Alat Peraga

Microteaching

Sumber: Dokumen Peneliti

Page 216: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

205

Gb. 4. 15 Mahasiswa Memanfaatkn Kertas sebagai Alat Peraga

Microteaching

Sumber: Dokumen Peneliti

Maziid yang polos dan sopan memberikan penjelasan

upaya yang dilakukan untuk menunjukkan kearifan terhadap

lingkungan melalui paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi sebagai berikut:

Kalau konsultasi lewat email ada konsep dulu, kita

lihatkan lewat lap top. Kalau sudah baik lewat kertas.

Kalau sudah lewat point-pointnya, dosen pembimbing

berkenan menggunakan kertas bekas bimbingan kemarin.

Kalau ini kan 5 exemplar, yang satu bisa disimpan

sebagai perbendaharaan pribadi, yang lainnya bisa

digunakan. Foto kopi yang double bisa digunakan yang

lain.

Upaya yang dilakukan oleh Maziid dapat didukung oleh

beberapa mahasiswa sebagaimana tampak dalam gambar draft

naskah skripsi yang dikirimkan melalui email. Perhatikan gambar

Page 217: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

206

4. 16 yang menandai pada penerapan paperless berbasis teknologi

informasi dan komunikasi bagi mahasiswa STAIN Salatiga.

Gb. 4.16. Email Mahasiswa yang Dikirimkan melalui Email

Sumber: Dokumen Peneliti

Amel mahasiswa yang selalu tampil cantik dan sumringah

memberikan versi untuk menunjukkan kearifan terhadap

lingkungan melalui paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi sebagai berikut:

Amel menggunakan soft file dan lap top untuk

memperlajari materi yang disampaikan dosen. Pengayaan

materi kuliah dengan cara membaca buku di

perpustakaan. Jika diperlukan, Amel tidak memfotokopi,

tetapi mencatatnya. Pencatatan Amel sisipkan pada

materi yang sudah diterima melalui soft file yang sudah

diterima. Kalau harus mencatat Amel menulis dalam buku

dengan memanfaatkan lembar demi lembar buku tersebut

dan menulisnya dengan besaran tulisan yang standar

yang dapat dibaca dengan enak dan nyaman. Menggali

dan memperkaya materi kuliah dengan melacak melalui

internet. Saat melacak nama pengarang dan judul buku di

perpustakaan dengan on line dengan mencatat dalam

hand phone dan catat di telapak tangan. Pengumuman-

pengumuman penting seperti pelaksanaan PPL, KKL,

KKN, Jadwal kuliah, dan informasi dari prodi (program

Page 218: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

207

studi) juga Amel tidak mencatatnya dalam kertas atau

buku, tetapi cukup difoto melalui handphone.

Upaya yang dilakukan Amel tertangkap pada proses

observasi yang dilakukan oleh peneliti, perhatikan gambar 4. 17 di

bawah ini:

Gb. 4. 17 Mahasiswa sedang melakukan Searching on line

di Perpustakaan STAIN Salatiga

Sumber: Dokumen Peneliti

Rio memaparkan untuk menunjukkan kearifan terhadap

lingkungan melalui paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi sebagai berikut:

Membuat konsep pada bimbingan skripsi dengan

menggunakan kertas bekas akan menghemat. Tidak

menggunakan tissue untuk kebutuhan di kampus. Dibuat

buku untuk coret-coretan dari kertas bekas tersebut. Saya

mengikuti kegiatan seminar-seminar atau pelatihan-

pelatihan melakukan pencatatan pada kertas bekas.

Menggunakan flash disk dan bukan buku. Gunakan

internet on-line. Bagi yang belum familiar dengan internet

supaya mengikuti latihan. Akses internet biasanya hanya

dibaca dan tidak dicetak, meskipun demikian kadang juga

mencetaknya kalau belum paham. Yang penting kita bisa

mempertimbangkan sendiri bagaimana perlunya dicetak

atau tidak. Saya menggunakan flash disk, internet on line,

menggunakan kertas bekas untuk hal-hal yang tidak

Page 219: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

208

formal, konsultasi bimbingan skripsi dengan

menggunakan lap top langsung.

Tampak dalam gambar 4. 18 kegiatan yang sebaliknya

dilakukan oleh Rio. Mahasiswa ini asyik menyalin data atau

informasi dari salah satu referensi dan tidak menggunakan fasilitas

teknologi informasi dan komunikasi saat berada di gedung

perpustakaan STAIN Salatiga. Pemandangan sebagaimana tampak

pada gambar di bawah ini masih banyak ditemukan di ruang

perkuliahan atau di perpustakaan. Mahasiswa entah dengan alasan

apa, harus menyalin tulisan yang sudah dicetak di buku tersebut

pada buku. Buku yang digunakan sebagaimana tampak pada

kegiatan perkuliahan juga sulit ditemukan mahasiswa

menggunakan kertas bekas, kebanyakan dari mahasiswa

menggunakan buku binder yang bagus. Perhatikan gambar 4. 19 di

bawah ini.

Gb 4.18 Mahasiswa Mencatat Data/Informasi dari Buku Referensi

Pada Buku Catatan.

Sumber: Dokumen Peneliti

Page 220: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

209

Gb. 4.19 Mahasiswa menggunakan Buku Binder

untuk Mencatat Keterangan Kuliah

Sumber: Dokumen Peneliti

Isma seorang mahasiswa yang pemalu memberikan

penjelasan tentang tentang upay yang dilakukan untuk

menunjukkan kearifan terhadap lingkungan melalui paperless

berbasis teknologi informasi dan komunikasi sebagai berikut:

Isma menggunakan soft file dan lap top untuk

memperlajari materi yang disampaikan dosen. Pengayaan

materi kuliah dengan cara membaca buku di perpustakaan.

Kalau harus mencatat pada saat perkuliahan, Isma menulis

dalam satu buku untuk beberapa mata kuliah. Saya

membatasi masing-masing mata kuliah dengan

memanfaatkan lembar demi lembar buku tersebut secara

penuh dan menulisnya dengan rapi sehingga tidak perlu

repot-repot dalam membacanya. Isma menggali dan

memperkaya materi kuliah melalui internet. Saya merasa

cukup dengan membaca apa yang ada dalam artikel

internet tersebut. Saya mengoptimalkan fasilitas yang

disediakan oleh perpustakaan. Perpustakaan on line sangat

membantu Isma untuk mendapatkan informasi dan

pengayaan materi.

Page 221: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

210

Gambar di bawah ini aktivitas mahasiswa lain yang aktif

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi di perpustakaan

STAIN Salatiga.

Gb. 4. 20 Mahasiswa sedang memanfaatkan Teknologi Informasi

dan Komunikasi di Perpustakkaan STAIN Salatiga

Sumber: Dokumen Peneliti

Sikhatun Nafisah memberikan pengakuan terhadap upaya

untuk menunjukkan kearifan terhadap lingkungan melalui

paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi sebagai

berikut:

Nafis menggunakan lap top untuk menggali melalui intenet

materi yang disampaikan dosen. Buku cetakan hanya untuk

dibaca. Kadang ketika kuliah digunakan satu buku untuk

semua mata kuliah dalam satu semester atau dengan

menggunakan binder yang dapat dipindah-pindahkan

sesuai urutan materi setiap mata kuliah, jadi tidak satu

mata kuliah satu buku.

Istikhana mengungkapkan secara gamblang tentang upaya

yang dilakukan untuk menerapkan paperless berbasis teknologi

Page 222: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

211

informasi dan komunikasi. Berikut ini disampaikan oleh Istikhana

Fauziyah pada wawancara dengan peneliti di bawah ini:

Pada saat KKN Istiana pakai kertas bekas dengan

memanfaatkan kertas koran, itu lho bu buat bunga, katak,

pesawat-pesawat terbang. Saya juga memanfaatkan kertas

bekas bimbingan untuk bimbingan berikutnya.

Istiana menunjukkan rasa malu-malu saat menunjukkan

kertas bimbingan dengan menggunakan kertas bekas bimbingan

konsultasi sebelumnya. Di hadapan pembimbing saat pembimbing

mulai membuka lembaran-lembaran naskah skripsinya Istikhana

mengungkapkan tentang penggunaan kertas bekas tersebut.

Istikhana tampak terasa lega saat pembimbing menyampaikan, iya.

Bagus, malah ibu sudah ambil gambarnya sebagai bagian dari upya

paperless yang dilakukan mahasiswa. Istikhana senantiasa

melakaukan paperless saat bimbingan skripsi dan selalu

menerapkan budaya hati-hati dalam melakukan pencetakan melalui

printer. Kebiasaan yang diterapkan dengan meneliti halaman, spasi

dan huruf ejaan, serta halaman.

Page 223: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

212

Realitas penggunaan kertas bekas bimbingan sebelumnya

untuk bimbingan berikutunya ditunjukkan oleh istiana pada naskah

skripsi di bawah ini:

Gb. 4.21 Naskah Skripsi Yang Dicetak Bolak-Balik Dari Kertas Bekas

Konsultasi Skripsi Sebelumnya

Sumber: Dokumen Peneliti

Anis seorang mahasiswa yang supel dan energik ini

memberikan keterangan tentang upaya yang dilakukan untuk

menunjukkan kearifan terhadap lingkungan melalui paperless

berbasis teknologi informasi dan komunikasi sebagai berikut:

Dari buku-buku yang sudah lama yang sudah ada saya

bendel jadi satu untuk perkuliahan atau ngelesi. Kalau

saya punya makalah, saya mencatatnya di balik makalah

tersebut. Saya menggunakan kertas bekas untuk mencorat-

coret yang sebelumnya dibendel seperti punya ibu ini. saya

ngeprint power point yang mau saya presentasikan.

Presentasi cukup menggunakan kertas catatan kecil, itu

sebagai siasat untuk mengurangi kertas. Bikin catatan

pribadi di handphone (HP), pakai smartphone. Kuliah

pakai lap top, mengirim naskah ke dosen dengan email,

tidak harus ngeprint.

Istikhana Fauziyah

Page 224: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

213

Upaya Anis juga dilakukan oleh mahasiswa lain tanpa

makalah, tanpa power point, cukup dengan catatan kecil. Ada juga

mahasiswa lain cukup menggunakan kertas karton dan handphone

untuk membantu keberhasilan presentasi. Mahasiswa dapat

meperoleh keterangan dari media yang disediakan dan keterangan

yang diberikan oleh presenter tanpa menggunakan makalah yang

membutuhkan 10 sampai 20 lembar kertas. Perhatikan gambar 4.

22 di bawah ini.

Gb. 4. 22. Persiapan Mahasiswa untuk Presentasi

Sumber: Dokumen Peneliti

Faiz seorang mahasiswa yang berusaha untuk melakukan

kegiatan nyata untuk menunjukkan kearifan terhadap lingkungan

melalui paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi

sebagai berikut:

Terus terang saya masih menggunakan kertas terus, paling

untuk paperless dengan memanfaatkan kertas lama.

Misalnya dosen menjelaskan di kelas, saya membuat

catatan pakai kertas bekas tidak menggunakan buku.

Page 225: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

214

Misalanya ada foto kopian dengan landscape, belakangnya

kan kosong, saya pakai catatan-catatan dengan penjelasan

dosen di kelas. Search file, langsung saya save. Saya lebih

senang menyimpan dalam bentuk soft file. Saya punya

beberapa teman kost, saya punya materi seperti ini untuk

semester bawahnya saya share ke mereka biar mereka

tidak memfoto kopi lagi, kan mubadzir. Dulu waktu SMA,

kita bikin-bikin kertas daur ulang dari kertas koran bekas.

Kertas diblender dan direbus, setelah itu dapt dijadikan

untuk caver buku diary.

Agus seorang mahasiswa yang berpenampilan sederhana

dan santai memberikan paparan tentang upaya yang dilakukan

untuk menunjukkan kearifan terhadap lingkungan melalui

paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi sebagai

berikut:

Saya memperbanyak membaca, memberi dan menjelaskan

kepada orang lain dan mengajarkan kepada orang lain

ilmu, sebab dengan saya menjelaskan berarti saya telah

paham. Menggunakan buku cetak dari perpustakaan untuk

penguasaan materi kuliah. Menggunakan media lap top,

menggunakan kertas kecil untuk pencatatan saat kuliah,

presentasi dengan mencatat dengan catatan singkat di

papan tulis. Penugasan dengan melakukan kirim email.

Upaya yang dilakukan oleh Agus berupa kegiatan

presentasi dengan menggunakan kertas dan HP dikuatkan

sebagaimana dilakukan oleh mahasiswa yang lain pada kegiatan

observasi di kelas. Mahasiswa di kelas tampak tidak terbiasa

dengan budaya paperless pada saat presentasi. Demikian juga

penggunaan teknologi informasi dan komunuikasi yang dikuasai

oleh mahasiswa tidak mau ditampakkan secara nyata di depan

Page 226: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

215

dosen dan teman sekuliahnya di kelas. Perhatikan Gambar 4.23 di

bawah ini:

Gb. 4.23 Mahasiswa Presentasi dengan menggunakan Catatan Kecil

dan bantuan Alat teknologi Informasi dan Komunikasi/HP

Sumber: Dokumen Peneliti

Upaya yang dilakukan Agus untuk mengirimkan tugas

kuliah melalui fasilitas teknologi informasi dan komunikasi juga

dilakukan oleh mahasiswa lain. Perhatikan gambar 4.24 di bawah

ini:

Gb. 4.24 Mahasiswa Memanfaatkn Teknologi

Informasi dan Komunikasi melalui Email

Sumber: Dokumen Peneliti

Tugas

UTS

Page 227: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

216

Rangkuman keterangan informan yang berkaitan dengan

upaya yang dilakukan oleh mahasiswa untuk menerapkan

paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi dapat di

antara lain Upaya yang dilakukan mahasiswa untuk mewujudkan

kearifan lingkungan melalui paperless berbasis teknologi informasi

dan komunikasi antara lain, kuliah dengan menggunakan lap top

untuk menyisipkan keterangan-keterangan dosen pada power point

yang sudah diberikan sebelumnya; pengayaan materi perkuliah

dangan diskusi dengan teman, dosen, dan orang tua baik di kampus

maupun di luar kampus, memanfaatkan fasilitas perpustakaan

dengan melacak secara on line, materi kuliah yang diberikan oleh

dosen tidak difotokopi, tetapi cukup meminjam kepada teman lain

untuk dicatat bagian-bagian pentingnya; menyimpan materi

perkuliahan dan pengayaannya dengan soft file; memberikan

fotokopian materi perkuliahan kepada teman lain pada dosen dan

mata kuliah yang sama, sehingga teman tidak perlu melakukan

fotokopi; memperbanyak membaca dari internet dan bukan

memperbanyak menulis pada kertas; penugasan kuliah dengan

kelompok, sehingga dapat menghemat kertas; penugasan yang

diberikan oleh dosen dengan memanfaatkan fasilitas teknologi

informasi dan komunikasi melalui email atau blog dosen.

konsultasi skripsi awal dengan dosen pembimbing diawali dengan

lisan, baru kalau esensi skripsinya sudah sesuai dengan arahan

Page 228: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

217

pembimbing baru disusun dalam bentuk proposal sebagai bekal

konsultasi yang akan datang; pemanfaatkan kertas bekas untuk

mencatat pada saat rapat, kuliah, memberikan les, alat peraga,

menyisipkan keterangan perkuliahan dari dosen; memanfaatkan

buku untuk ditulis hal-hal pentingnya dan tidak difotokopi;

menggunakan buku catatan saat kuliah dengan urut lembar-demi

lembar, menggunakan buku binder yang dapat dipindah-pindahkan

materinya sesuai dengan mata kuliahnya. Satu buku binder untuk

mata kuliah lebih dari satu, sehingga dapat hemat; mencatat

pengumuman penting dengan menggunakan fasilitas pada

handphone dan mengambil informasinya dengan cara difoto di HP;

tidak menggunakan tissue untuk kegiatan akademik; berlatih

menggunakan lap top dan internet; memanfaatkan kertas dan koran

bekas untuk praktek KKN; bimbingan skripsi dengan

menggunakan kertas bolak-balik atau menggunakan kertas bekas

bimbingan sebelumnya untuk konsultasi berikutnya; presentasi

dengan menggunakan power point, sehingga tidak perlu

memberikan materi kepada mahasiswa dalam bentuk makalah yang

membutuhkan kertas lebih banyak; presentasi dengan

menggunakan catatan kertas kecil saja sebagai alat bantu untuk

memberikan penjelasan dan menggunakan HP sebagai alat bantu

lainnya; presentasi dengan memberikan keterangan dengan cara

mencatat di papan tulis pada materi yang memerlukan penjelasan

Page 229: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

218

penting; menulis catatan pribadi yang berhubungan dengan

perkuliahan pada HP;

3) Faktor pendukung kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN

Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi;

Yanuar mengungkapkan dengan lancar tentang faktor

pendukung penerapan kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN

Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi sebagaimana dapat dikutip hasil wawancara dengan

peneliti sebagai berikut:

mungkin tidak seperti dulu ya bu, sekarang banyak

diskusi, mahasiswa sekarang memilih untuk bertanya ke

internet, tidak buku. Jarang mahasiswa pakai buku,

kebanyakan artikel internet hanya beberapa. Penugasan

dengan diskusi baru dipresentasikan, sehingga tidak

menggunakan kertas. Mahasiswa tidak merasa kesulitan

dari segi signal internet sudah cukup untuk mendukung

proses perkuliahan. Tanpa disuruh mahasiswa sudah

butuh ke internet. Perpustakaan mendukung dengan

koleksi buku yang banyak sekali. Mahasiswa tinggal

search tidak perlu mencatat apapun.

Taufiqurrahman mengungkapkan dengan gaya khas yang

tegas tentang faktor pendukung penerapan kearifan lingkungan

bagi mahasiswa STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis

teknologi informasi dan komunikasi

Media yang baru seperti lap top, CD dan internet. Ada

motivasi mahasiswa untuk paperless, dan ada motivasi

pembaharuan/wawasan terhadap kepedulian lingkungan

yang diberikan oleh dosen.

Page 230: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

219

Hasan Maftukh tidak begitu banyak menjelaskan tentang

faktor pendukung penerapan kearifan lingkungan bagi mahasiswa

STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi

informasi dan komunikasi.

Bagi saya faktor pendukungnya ya, mahasiswa itu sendiri,

dosen, dan fasilitas yang disediakan oleh kampus itu

sendiri.

Maziid mengungkapkan dengan singkat tentang faktor

pendukung penerapan kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN

Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi yaitu irit/ekonomis. Sebagaimana diungkapkan oleh

maziid berikut ini:

Irit, ekonomis,...he..

Amel mengungkapkan dengan santai dan terkadang

melempar senyum tentang faktor pendukung penerapan kearifan

lingkungan bagi mahasiswa STAIN Salatiga melalui upaya

paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Ungkapan

itu dapat dicermati pada paparan berikut:

Faktor pendukung terdapat pada mahasiswa itu sendiri,

dosen baik dosen pengampu mata kuliah maupun pembimbing

PPL, KKL, KKN, dan skripsi, serta dukungan fasilitas STAIN

Salatiga.

Rio mengungkapkan dengan lancar tentang faktor

pendukung penerapan kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN

Page 231: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

220

Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi

Faktor pendukung terdapat pada mahasiswa yang paling

utama, setelah itu baru dosennya, baik dosen pengampu mata

kuliah maupun pembimbing PPL, KKL, KKN, dan skripsi, serta

dukungan fasilitas STAIN Salatiga.

Isma mengungkapkan dengan lancar tentang faktor

pendukung penerapan kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN

Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi

Faktor pendukung terdapat pada mahasiswa yang paling

utama, setelah itu baru dosennya, baik dosen pengampu mata

kuliah maupun pembimbing PPL, KKL, KKN, dan skripsi, serta

dukungan fasilitas STAIN Salatiga. termasuk di dalamnya juga

peraturan yang diberlakukan, baik tulis maupun non tulis.

Sikhatun mengungkapkan dengan lancar tentang faktor

pendukung penerapan kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN

Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi

Faktor pendukung terdapat pada mahasiswa yang paling

utama, setelah itu baru dosennya, baik dosen pengampu mata

kuliah maupun pembimbing PPL, KKL, KKN, dan skripsi, serta

dukungan fasilitas STAIN Salatiga. tidak terlepas juga karyawan

yang senantiasa mengurusi administrasi akademik.

Istikhana mengungkapkan dengan lancar tentang faktor

pendukung penerapan kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN

Page 232: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

221

Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi

Mengajar membutuhkan krativitas, dan bukan pada

kertasnya. Pembuatan karya mahasiswa tidak dengan

kertas langsung, tetapi pada kertas koran yang sudah

dipakai. Faktor dosen kalau ada dosen yang aktif mungkin

mahasiswanya diskusi dengan menyarankan pakai power

point, meskipun ada juga dosen yang menyuruh

menggunakan cetakan. Kalau mengumpulkan tugas

diambil tengah-tengahnya dibagi-bagi dengan teman yang

lain. Paperless lebih murah dan hemat.

Anis mengungkapkan dengan lancar tentang faktor

pendukung penerapan kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN

Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi

Semua bisa mendukung dalam lingkungan di kampus ini

seperti dosen memberi tugas dengan melalui blog.

Mahasiswa tingkat kreativitasnya ada mahasiswa yang

tidak open. Kita sudah harus sadar diri sendiri, kita

menyia-nyiakan kertas sama artinya menyia-nyiakan

pohon. Dosen dan mahasiswa. Kertas bisa didaur ulang

tidak toh bu?, ada tempat pembuangan kertas organik dan

anorganik, di SMPN 3 Salatiga ada khusus pembuangan

kertas. Kerjasama antara mahasiswa dengan dosen. Harus

adal sarana dan prasarana yang memadai, ada LCD tetapi

listrik tidak ada. Akses internet yang kuat, sini masih

kurang kuat.

Faiz mengungkapkan dengan lancar tentang faktor

pendukung penerapan kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN

Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi

Page 233: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

222

Kalau kita pakai teknologi informasi dan komunikasi bisa

irit waktu dan tenaga. Menggunakan handphone/ HP bisa lebih irit

dibandingkan dengan lap top, kalau saya mau membetulkan file

skripsi bisa menggunakan HP.

Agus mengungkapkan dengan lancar tentang faktor

pendukung penerapan kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN

Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi. Di bawah ini hasil wawancara dengan peneliti.

Fasilitas non kertas perlu dipersiapkan dengan baik seperti

fasilitas di perpustakaan dengan komputer dan internet.

Lap top secara umum menjadi dukungan bagi saya, melalui

lap top ini materi dapat disimpan tanpa harus mencetaknya.

Menggunakan handphone juga dapat mendukung saya.

Layanan konsultasi kalau tidak bisa dapat diberikan oleh

tenaga perpustakaan, kita bisa tanya langsung tidak perlu

susah-susah mencari buku dan jurnal melalui rak.

Anjungan juga mendukung bisa lihat nilai dari rumah tidak

perlu harus datang ke kampus dan mencetaknya, karena

sudah disimpan oleh bagian akademik. Pengumuan juga

tidak perlu dicetak, kita bisa lihat melalui anjungan alamat

webnya akademik. Menggunakan teknologi informasi dan

komunikasi dan meniadakan kertas dengan menggunakan

HP, maka bisa mendapatkan kesederhanaan/simple, bisa

dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di angkot

sekalipun tanpa menggunakan kertas yang berat.

Faktor pendukung menurut informan yang dikemukaan

dengan bahasa masing-masing dapat dikumpulkan antara lain

faktor manusia, kebijakan, sarana, dan prasarana. Keempat faktor

tersebut dapat dipaparkan seperti internet dengan signal yang

bagus, motivasi mahasiswa untuk memanfaatkan teknologi

informasi dan komuniksi, perpustakaan on line, LCD, Lap top yang

Page 234: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

223

baik, motivasi mahasiswa untuk peduli lingkungan, Dosen saat

kuliah maupun saat menjadi pembimbing PPL, KKL, KKN, dan

skripsi, ekonomis, peraturan dari STAIN Salatiga untuk paperless,

karyawan yang mengurusi administrasi, motivasi dosen kepada

mahasiswa untuk paperless, penugasan membuat karya ilmiah

dikirimkan dengan menggunakan email, handphone yang dapat

dimanfaatkan dengan fasilitas internet, kesiapan tenaga

pustakawan untuk membantu paperless berbasis teknologi

informasi dan komunikasi.

4) Faktor penghambat kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN

Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi inforamasi

dan komunikasi;

Yanuar mengungkapkan dengan lancar tentang faktor

penghambat penerapan kearifan lingkungan bagi mahasiswa

STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi

informasi dan komunikasi antara lain pada faktor diri mahasiswa

sendiri, pergaulan, dan kebijakan. Ungkapan Yanuar dapat

disampaikan sebagaimana hasil wawancara yang sudah dilakukan

berikut ini:

Diri sendiri, tiap masing-masing person berbeda, memiliki

kesibukan organisasinya cenderung pada lingkup individu

masing-masing. Paperless muncul sangat kuat pada

masing-masing individu. Paperless bagi mahasiswa masih

dalam lingkup perkuliahan dengan ruang waktu yang

sempit. Biasanya mahasiswa menggantungkan perkuliahan

dan cederung tidak aktif di luar perkuliahan. Pergaulan

Page 235: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

224

saat kita belajar dengan orang yang memiliki semangat

paperless, maka kita akan menerapkan paperless, demikian

sebaliknya. Dari unsur dosen mendukung persentase dari

100 % 70% mendukung paperless. Pergantian kurikulum

mata kuliah akan menjadikan silabi berubah dengan

demikian akan membutuhkan beberapa hal yang

berhubungan dengan kertas yang semakin banyak.

Taufiqurrahman mengungkapkan dengan lancar tentang

faktor penghambat penerapan kearifan lingkungan bagi mahasiswa

STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi

informasi dan komunikasi antara lain faktor sistem, fasilitas sarana

dan prasarana yang dimiliki mahaisswa, dan faktor mahasiswa

sendiri. Ungkapan Taufiq dapat dicermati di bawah ini:

Sistem yang ada harus pakai kertas putih yang baru. Kalau

perkuliahan di Perguruan Tinggi lain kuliah sudah

menggunakan lap top yang dihubungkan dengan internet,

sekarang sudah bukan zamannya lagi menulis materi kuliah

di atas kertas. Tetapi di STAIN masih menggunakan serba

kertas bagi mahasiswanya. Sebenarnya sih fasilitas sudah

disediakan oleh STAIN Salatiga, hanya mahasiswa sendiri

yang masih jadul.

Hasan Maftukh mengungkapkan dengan lancar tentang

faktor penghambat penerapan kearifan lingkungan bagi mahasiswa

STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi

informasi dan komunikasi kurangnya kesadaran mahasiswa dan

dosen untuk menggerakkan paperless. Ungkapan Hasan Maftukh

dapat disampaikan sebagai berikut:

Kalau dosen dan mahasiswa tidak mau mendukung

paperless dan produkti kertas sudah mulai berkurang, maka segala

yang mau ditulis di tulis di mana?

Page 236: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

225

Maziid mengungkapkan dengan lancar tentang faktor

penghambat penerapan kearifan lingkungan bagi mahasiswa

STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi

informasi dan komunikasi antara lain faktor materi kuliah dan

teknis pengajaran. Ungkapan maziid dapat disampaikan berikut ini:

Materi yang baru, muatan yang banyak yang tidak habis

dijelaskan atau waktu yang terbatas, ada kesalahan teknis,

sehingga harus difotokopi/print lagi. Materi yang ada

hanya ada pada buku, tetapi tidak bisa dipinjam, sehingga

harus fotokopi, tugas dari dosen yang memang harus dalam

ketikan, misal dalam presentasi makalah, lebih

memudahkan penjelasan ketika masing-masing diberi

fotokopian.

Amel mengungkapkan dengan lancar tentang faktor

penghambat penerapan kearifan lingkungan bagi mahasiswa

STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi

informasi dan komunikasi antara lain karena faktor dosen dan

regulasi. Hal ini dapat ditampilkan yang disampaikan Amel kepada

peneliti berikut ini:

Konsultasi dengan dosen pembimbing tidak diarahkan

untuk menggunakan email atau menggunakan kertas bekas

atau cetak bolak-balik. Tidak disarankan untuk

pengumpulan skripsi dengan CD (compact disk) atau

publikasi dengan pdf pada web atau blog.

Rio mengungkapkan dengan lancar tentang faktor

penghambat penerapan kearifan lingkungan bagi mahasiswa

STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi

informasi dan komunikasi karena faktor regulasi. Regulasi yang

Page 237: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

226

tidak diatur oleh lembaga atau dosen dikemukakan oleh Rio

sebagai berikut:

Bimbingan dan tugas-tugas akademik tidak boleh pakai

kertas bekas.

Isma mengungkapkan dengan lancar tentang faktor

penghambat penerapan kearifan lingkungan bagi mahasiswa

STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi

informasi dan komunikasi faktor komunikasi. Dosen sebagaimana

diungkapkan oleh Isma tidak mengkomunikasikan kepada

mahasiswa, bagaimana agar dapat menerapkan paperless. Paparan

ini sesuai dengan ungkapan yang disampaikan oleh Isma di bawah

ini:

Pembimbing tidak menyampaikan tentang teknik

menyampaikan materi bimbingan. Pembimbing tidak

pernah menyapaikan bimbingan melalui email atau

menggunakan lap top, tanpa dicetak materi bimbingannya.

Sikhatun mengungkapkan dengan pelan dan santai tentang

faktor penghambat penerapan kearifan lingkungan bagi mahasiswa

STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi

informasi dan komunikasi pada faktor kebijakan dosen dan

lembaga dalam pengumpulan tugas perkuliahan dan praktikum.

Ungkapan ini sebagaimana hasil wawancara dengan peneliti

bahwa:

Pembimbing tidak menyampaikan tentang teknik

penyampaian teknis bimbingan dan laporan melalui email

atau dengan CD (compact disk).

Page 238: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

227

Istikhana mengungkapkan dengan lancar tentang faktor

penghambat penerapan kearifan lingkungan bagi mahasiswa

STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi

informasi dan komunikasi karena faktor sarana dan prasarana.

Ngeprint di rentalan tidak dapat menggunakan kertas bekas

atau dengan bolak-balik, tetapi kalau menggunakan print

sendiri di rumah bisa menggunakan kertas bekas.

Anis mengungkapkan dengan mantap tentang faktor

penghambat penerapan kearifan lingkungan bagi mahasiswa

STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi

informasi dan komunikasi karena faktor dosen dan sarana dan

prasarana, serta kesadaran mahasiswa. Hal ini sebagaimana

diungkapkan oleh Anis pada saat wawancara sebagai berikut:

Kadang itu, bu. Ada dosen yang kurang up to date terhadap

teknologi, penginnya pakai makalah, dijilid, dibagikan.

Sarana dan prasarana tidak memadai mungkin dari alat-

alat penunjang LCD, kadang LCD rusak, listrik mati, tidak

jelas. Kurangnya kesadaran mahasiswa buat mencitai

lingkungan, cuma 1 lembar tapi lama kelamaan kan jadi

banyak, apa yaaah. Tidak punya yang android, tidak punya

lap top.

Faiz mengungkapkan dengan mantap tentang faktor

penghambat penerapan kearifan lingkungan bagi mahasiswa

STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi

informasi dan komunikasi karena faktor dosen, kesadaran

mahasiswa, dan teknis. Faiz memberikan keterangan wawancara

sambil melipat kabel HP dan sesekali mencoba untuk memberikan

jawaban agak lama untuk dapat menemukan jawaban yang tepat

Page 239: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

228

menurut ukurannya. Berikut ini ungkapan Faiz saat wawancara

sebagai berikut:

iya, itu bu. Kan ada beberapa dosen yang mungkin kurang

memahami tentang paperless, meteri harus dikopi sehingga

kita memerlukan banyak kertas. Mungkin kesadaran

mahasiswa sendiri, saya pernah merasakan cari

gampangnya. Kalau ada materi dari dosen langsung kita

kopi dari buku. Misalnya gini (sambil melipat kabel HP),

materi saya pinjamkan ke teman/orang lain, mau tidak mau

saya harus memfotokopi lagi. Ya, itu ketika saya ingin

paperless dengan email fasilitas wifi lemot pada jam-jam

tertentu, jadi kita tidak dapat menggunakan secara

maksimal. Pada saat bimbingan skripsi terkadang

dilakukan on-line kirim email, tetapi kadang saya tidak bisa

memahami apa yang dimaksudkan oleh dosen.

Agus mengungkapkan dengan lancar tentang faktor

penghambat penerapan kearifan lingkungan bagi mahasiswa

STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis teknologi

informasi dan komunikasi karena faktor etika. Agus

mengungkapkan sebagaimana diutarakan pada wawancara sebagai

berikut:

Saya mau bilang belum berani, takutnya malah ribet

kaitannya dengan penyampaian saya. Menggunakan kertas

bekas untuk bibingan dianggap tidak sopan.

Rangkuman sebagaimana diungkapkan oleh informan

tentang hambatan penerapan paperless bagi mahasiswa berbasis

teknologi informasi dan komunikasi antara lain faktor dosen,

mahasiswa, regulasi, sarana dan prasarana, lingkungan, dan teknis,

serta etika.

Page 240: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

229

5) Upaya mahasiswa STAIN Salatiga dalam mengatasi hambatan

untuk melakukan paperless dalam rangka menunjukkan kearifan

terhadap lingkungan.

Yanuar mengungkapkan dengan lancar tentang upaya

mengatasi hambatan untuk menerapkan kearifan lingkungan bagi

mahasiswa STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis

teknologi informasi dan komunikasi. Ungkapan Yanuar antara lain

dengan mengatasi diri sendiri, manajemen waktu, menggunakan

teknologi informasi dan komuniakasi, dan selektif memilih teman.

Ungapan ini jelas diutarakan oleh Yanuar pada wawancara dengan

peneliti sebagai berikut:

Atasi diri sendiri dengan manajemen waktu, kapan waktu

senggang dan waktu malas datang sehingga dapat

menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dengan

baik. Selektif dalam memilih teman, bagaimana memilih

teman yang baik. Pemilihan teman yang peduli terhadap

lingkungan, maka akan mendukung pada penerapan

paperless.

Taufiqurrahman mengungkapkan dengan tegas tentang

upaya mengatasi hambatan untuk menerapkan kearifan lingkungan

bagi mahasiswa STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis

teknologi informasi dan komunikasi. Taufiqurrahman mengatasi

hambatan dengan mengubah paradigma paperbased kepada

paperless secara perlahan-lahan dan memotivasi diri meskipun

orang lain tidak memberikannya untuk menerapkan paperless. Hal

Page 241: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

230

ini diungkapkan oleh Taufiqurrahan sebagaimana dituliskan di

bawah ini:

Sistem yang lama dengan kertas dirubah dengan pelan-

pelan, sistem computerized, dosen harus memotivasi

penggunaan komputer.

Hasan Maftukh mengungkapkan dengan lancar tentang

upaya mengatasi hambatan untuk menerapkan kearifan lingkungan

bagi mahasiswa STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis

teknologi informasi dan komunikasi dengan bersikap fleksibel

dalam menggunakan kertas dan media elektronik. Ungkapan Hasan

Maftukh sebagaiaman dituliskan kembali di bawah ini:

Penting menggunakan kertas ya gunakan kertas, kalau bisa

sih dengan menggunakan media elektronik.

Maziid mengungkapkan dengan lancar tentang upaya

mengatasi hambatan untuk menerapkan kearifan lingkungan bagi

mahasiswa STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis

teknologi informasi dan komunikasi. Maziid mengatasi masalah

dengan tetap menggunakan kertas manakala fasilitas teknologi

informasi dan komunikasi masih terbatas.

Fasilitas teknologi yang adanya secara terbatas, jadi kertas

masih menjadi media yang mudah dan lumrah untuk

dipakai.

Amel mengungkapkan dengan lancar tentang upaya

mengatasi hambatan untuk menerapkan kearifan lingkungan bagi

mahasiswa STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis

Page 242: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

231

teknologi informasi dan komunikasi dengan menerapkan paperless

pada hal-hal yang tidak berhubungan dengan kebijakan yang

seharusnya dipenuhi, artinya dengan menggunakan paperless di

luar hal-hal yang formal akademis. Hal ini juga diungkapkan secara

implisit oleh Rio, Isma, Sikhaun Nafisah

Istikhana mengungkapkan dengan lancar tentang upaya

mengatasi hambatan untuk menerapkan kearifan lingkungan bagi

mahasiswa STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis

teknologi informasi dan komunikasi dengan melakukan sosialasisi

penetingnya paperless. Ungkapan Istikhana dapat dicermati pada

salinan berikut ini:

Disosialisaskan tentang awal mula kertas itu kan dari

pohon ya, bu? Lebih menggunakan barang-barang yang

sudah dipakai menjadi barang yang lebih berguna.

Anis mengungkapkan dengan lancar tentang upaya

mengatasi hambatan untuk menerapkan kearifan lingkungan bagi

mahasiswa STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis

teknologi informasi dan komunikasi dengan membangun kesadaran

terhadap lingkungan.

Faiz mengungkapkan dengan lancar tentang upaya

mengatasi hambatan untuk menerapkan kearifan lingkungan bagi

mahasiswa STAIN Salatiga melalui upaya paperless berbasis

teknologi informasi dan komunikasi menggunakan wifi pada jam-

jam tertentu di luar jam kerja, hal ini juga dikemukakan oleh Agus.

Page 243: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

232

Ikhtisar berkaitan dengan upaya yang dilakukan mahasiswa STAIN

Salatiga dalam menerapkan paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi dengan mengusahakan secara pelan-pelan dari paradigma

paperbased ke paperless, fleksibel dalam menggunakan kertas dan elektronik,

mengusahakan penggunaan internet pada jam-jam di luar jam kerja, paperless

di luar hal-hal yang formal yang telah diatur regulasinya, bangun kesadaran

terhadap lingkungan.

B. Pembahasan

Upaya yang dilakukan mahasiswa untuk mewujudkan kearifan

lingkungan melalui paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi

antara lain, kuliah dengan menggunakan lap top untuk menyisipkan

keterangan-keterangan dosen pada power point yang sudah diberikan

sebelumnya; pengayaan materi perkuliah dangan diskusi dengan teman, dosen,

dan orang tua baik di kampus maupun di luar kampus, memanfaatkan fasilitas

perpustakaan dengan melacak secara on line, materi kuliah yang diberikan

oleh dosen tidak difotokopi, tetapi cukup meminjam kepada teman lain untuk

dicatat bagian-bagian pentingnya; menyimpan materi perkuliahan dan

pengayaannya dengan soft file; memberikan fotokopian materi perkuliahan

kepada teman lain pada dosen dan mata kuliah yang sama, sehingga teman

tidak perlu melakukan fotokopi; memperbanyak membaca dari internet dan

bukan memperbanyak menulis pada kertas; penugasan kuliah dengan

kelompok, sehingga dapat menghemat kertas; penugasan yang diberikan oleh

dosen dengan memanfaatkan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi

Page 244: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

233

melalui email atau blog dosen. konsultasi skripsi awal dengan dosen

pembimbing diawali dengan lisan, baru kalau esensi skripsinya sudah sesuai

dengan arahan pembimbing baru disusun dalam bentuk proposal sebagai bekal

konsultasi yang akan datang; pemanfaatkan kertas bekas untuk mencatat pada

saat rapat, kuliah, memberikan les, alat peraga, menyisipkan keterangan

perkuliahan dari dosen; memanfaatkan buku untuk ditulis hal-hal pentingnya

dan tidak difotokopi; menggunakan buku catatan saat kuliah dengan urut

lembar-demi lembar, menggunakan buku binder yang dapat dipindah-

pindahkan materinya sesuai dengan mata kuliahnya. Satu buku binder untuk

mata kuliah lebih dari satu, sehingga dapat hemat; mencatat pengumuman

penting dengan menggunakan fasilitas pada handphone dan mengambil

informasinya dengan cara difoto di HP; tidak menggunakan tissue untuk

kegiatan akademik; berlatih menggunakan lap top dan internet; memanfaatkan

kertas dan koran bekas untuk praktek KKN; bimbingan skripsi dengan

menggunakan kertas bolak-balik atau menggunakan kertas bekas bimbingan

sebelumnya untuk konsultasi berikutnya; presentasi dengan menggunakan

power point, sehingga tidak perlu memberikan materi kepada mahasiswa

dalam bentuk makalah yang membutuhkan kertas lebih banyak; presentasi

dengan menggunakan catatan kertas kecil saja sebagai alat bantu untuk

memberikan penjelasan dan menggunakan HP sebagai alat bantu lainnya;

presentasi dengan memberikan keterangan dengan cara mencatat di papan tulis

pada materi yang memerlukan penjelasan penting; menulis catatan pribadi

yang berhubungan dengan perkuliahan pada HP. Hal ini menandai bahwa

Page 245: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

234

mahasiswa STAIN Salatiga sudah dapat memaknai kearifan lingkungan sesuai

dengan proporsinya. Mahasiswa sudah dapat mengetahui beberapa faktor

pendukung dan penghambat yang dimiliki oleh dosen, tenaga akademik,

mahasiswa itu sendiri, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh mahasiswa

sendiri dan STAIN Salatiga dengan baik. Kemampuan mengenal beberapa

faktor tersebut dapat digunakan untuk mengatasi hambatan untuk menerapkan

paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Mahasiswa dapat

memanaj sendiri bagaimana regulasi tidak memberikan restu, tetapi

mahasiswa dapat menerapkan paperless berbasis teknolgi informasi dan

komunikasi. Jangkauan untuk mewujudkan hal ini dapat dilihat pada upaya

untuk mengumpulkan naskah skripsi bukan dalam bentuk naskah tetapi cukup

dnegan menggunakan CD atau diseminasi melalui media sosial dengan

perlindungan hak atas kekakayaan intelektual mahasiswa secara tegas.

Kondisi ini apabila diterapkan dengan nyata, maka akan menunjukkan bahwa

STAIN Salatiga meskipun sebagai sebuah lembaga yang tidak secara langsung

berkecimpung secara akademik dalam hal perlindungan dan pelestarian

lingkungan hidup, tetapi ddalam realitas akademik mahasiswa STAIN Salatiga

mampu menunjukkannya dengan nyata. Hal ini menunjukkan sebuah prestasi

yang cukup membanggakan pada dimensi pemaknaan sebagai kholifah di

bumi. Pemaknaan yang riil dengan memadukan nilai-nilai Islam dengan bukti

empiris yang memiliki dasar konseptual. Islam sebaga rahmatal lil alamiin.

Page 246: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

235

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

6. Makna kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN Salatiga melalui

paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi antara lain

membangun hubungan harmonis Allah Swt, alam dan lingkungan, serta

sesama manusia; menyelamatkan sumber daya alam dan mengurangi

dampak pemborosan sumber daya; memanfaatkan sumber daya sesuai

peruntukannya; membangun perilaku hidup peduli untuk kelestarian

lingkungan dan berkelanjutan.

7. Upaya mahasiswa STAIN Salatiga dalam mewujudkan kearifan

lingkungan melalui paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi antara lain pada ruang lingkup kegiatan perkuliahan,

pengayaan di luar perkuliahan, praktek di lapangan, bimbingan skripsi,

dan diseminasi hasil penelitian (skripsi).

8. Faktor pendukung kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN Salatiga

melalui upaya paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi

antara lain pada faktor regulasi lembaga, dosen, mahasiswa, sarana dan

prasarana yang dimiliki STAIN maupun mahasiswa itu sendiri.

9. Faktor penghambat kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN Salatiga

melalui upaya paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi

antara lain faktor dosen, mahasiswa, regulasi, sarana dan prasarana,

lingkungan, teknis, dan etika.

Page 247: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

236

10. Upaya mahasiswa STAIN Salatiga dalam mengatasi hambatan untuk

melakukan paperless dalam rangka menunjukkan kearifan terhadap

lingkungan yang bersumber pada dosen, mahasiswa, regulasi, sarana dan

prasarana, lingkungan, teknis, dan etika. Upaya yang dilakukan antara lain

membangun paradigma paperbased ke paperless secara bertahap, fleksibel

melalui pendekatan formal maupun informal.

B. Saran

1. Ketua STAIN Salatiga

a. Membangun paperless policy yang diawali dengan peraturan-peraturan

yang berkaitan dengan kegiatan akademik bagi dosen STAIN Salatiga;

b. Membangun paperless policy yang ditujukan kepada karyawan tentang

kebijakan yang diberlakukan;

c. Membangun paperless policy yang ditujukan kepada mahasiswa pada

kegiatan akademik di STAIN Salatiga

2. Dosen Pengampu Mata Kuliah dan Bimbingan Skripsi

Dosen membuat peraturan internal yang berkaitan dengan kebijakan

yang ditetapkan oleh ketua STAIN Salatiga pada mahasiswa yang

mengikuti perkuliahan, bimbingan PPL, KKL, KKN, dan skripsi

berbasiskan pada penerapan paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi.

3. Mahasiswa

a. Melaksanakan peraturan yang diberikan oleh dosen masing-masing

dalam rangka melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh Ketua

Page 248: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

237

STAIN Salatiga pada penerapan paperless berbasis teknologi

informasi dan komunikasi;

b. Melakukan paperless secara mandiri meskipun regulasi tidak mengatur

secara resmi pelaksanaan paperless berbasis teknologi informasi dan

komunikasi;

c. Melakukan paperless pada hal-hal non formal akademis, meskipun

kebijakan, dosen, dan tenaga administrasi tidak memberikan

peratauran secara formal.

C. Rekomendasi

1. Penerapan paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi diawali

pada terbitnya peraturan Ketua STAIN Salatiga;

2. Kegiatan akademik baik perkuliah, praktek, maupun bimbingan skripsi

diarahkan pada paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi;

3. Diseminasi penelitian mahasiswa (skripsi) dengan menerapkan paperless

berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Page 249: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

238

DAFTAR PUSTAKA

Sandhu, Ujjal, Rohit Seth. 2014. Paperless Office: A New Name to Technology.

ManageMent & BusIness studies. Vol 4. hlm 34-36.

Arney, Janna, Irma Jones, dan Angela Wolf. 2009. Going Green: Paperless

Technology and Feedback From the Classroom. Sustainability and Green

Business.

Anshoriy, Nasruddin, HM dan Sudarsono. 2008. Kearifan Lingkunngan dalam

Perspeektif Budaya Jawa. Cetakan Pertama. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

Arsyad, Sitanala dan Ernan Rustiadi. 2008. Penyelamatan Tanah, Air, dan

Lingkungan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Asdiqoh, Siti. 2002. Pendidikan Islam dan Pelestarian Lingkungan: Telaah

Konseptual dan Strategi Implementasi di Madrasah. Bunga Rampai.

Madrasah & Pelestarian Lingkungan Sumbangan Konseptual dan

Strategi Aksi. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Barker, Sandra. 2008. Paperless assignments: Moving Forward or Marking

Time?. School of Management University of South Australia.

Bekker, Anton dan Ahmad Kharis Zubair. 1990. Metodologi Penelitian Filsafat,

Jogjakarta: Kanisius.

Bungin, Burhan. 2012. Analisis Data Penelitian Kualitatiif: Pemahaman Filosofis

dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: Rajawali

Pers.

Budiharjo. 2002. Islam dan Lingkungan Hidup. Bunga Rampai. Madrasah &

Pelestarian Lingkungan Sumbangan Konseptual dan Strategi Aksi.

Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Daniel, Valerina. 2009. Easy Green Living. Jakarta: Hikmah.

Page 250: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

239

Dwivedi, Sanjay K dan Anand Kumar. 2013. Global Impacts and Challenges of

Paperless Books: A Preliminary Study. Business and Social Science.vol.

3 No. 11, June 2013.

Efendi, Agus. Tesis. 2006. UPI Bandung. Implementasi Kearifan Lingkungan

dalam Budaya Masyarakat Adat Kampung Kuta Sebagai Sumber

Pembelajaran IPS

Erawati, Muna. 2002. Strategi Penanaman Nilai-nilai Pro Lingkungan dalam

Perspektif Psikologi. Bunga Rampai. Madrasah & Pelestarian

Lingkungan Sumbangan Konseptual dan Strategi Aksi. Salatiga: STAIN

Salatiga Press.

Fariz. Menuju Paperless/and or Less Paper World. Kompas. 7 April 2010.

Fauzi, Noer, 2001, Otonomi Daerah, Sumber Daya Alam dan Lingkungan,

Jogjakarta: Lapera Pustaka Utama.

Haryati, Sri. Tesis. UPI Bandung. 2011. Model Penanaman Nilai-Nilai Kearifan

Lokal (local genius) Pada Masyarakat Sunda Dalam Membentuk

Perilaku Lingkungan Bertanggung Jawab.

Idrus, Muhammad. 2007. Metode Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial (Pendekatan

Kualitatif dan Kuantitatif). Jogjakarta: UII Press.

Kementerian Lingkungan Hidup Deputi Komunikasi Lingkungan dan

Pemberdayaan Masyarakat dan Majelis Lingkungan Hidup PP

Muhammadiyah. 2011. Akhlak Lingkungan: Panduan Berperilaku Ramah

Lingkungan. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup.

Mangen, Anne; Bente R. Walgermo, Kolbjørn Brønnick. 2013. Reading linear

texts on paper versus computer screen: Effects on reading

comprehension. Educational Research. hlm 61-68.

Mangunjaya, M. Fachrudin. 2006. Hidup Harmonis dengan Alam: Esei-Esei

Pembangunan Lingkungan, Konservasi dan Keanekaragaman Hayati

Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Mangunjaya, Fachrudin M, Husain Hariyanto, dan Reza Gholami. 2007.

Menanam Sebelum Kiamat: Islam, Ekologi, dan Gerakan Lingkungan

Hidup.

Page 251: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

240

Mangunjaya, Fachrudin M. 2008. Bertahan di Bumi: Gaya Hidup Menghadapi

Perubahan Iklim. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Marshall, Catherine dan Gratchen B Rossman. 1994. Designing Qualitative. New

Delhi: Sage Publication India.

Milles, Mattew B dan Michael Hubberman.1992. Analisis Data Kualitatif: Buku

Sumber tentang Metode-metode Baru. Penterjemah. Tjetjep Rohendi

Rohidi. Jakarta: UI Press. Cetakan Pertama.

Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.

Cet. 16

Morse, Jenice M. 1994. Critical Issues in Qualitative Research Methode. New

Delhi: Sage Publication India.

Mufid, Sofyan Anwar. 2010. Ekologi Manusia dalam Perspektif Sektor

Kehidupan dan Ajaran Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Dedi. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya. Bandung: Rosdakarya. Cetakan

Keempat.

Nasution, 2007. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.

Notoatmojdjo, Soekidjo. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan Pertama.

Jakarta: Rineka Cipta.

Pingale, Supriya, Harshada Satav, Trupti Nanekar, Nupur. 2012. SQL Based

Paperless Examination System. Scientific and Research Publications.

Vol. 2. hlm 1-4.

Qaradhawi, Yusuf. 2002. Islam Agama Ramah Lingkungan. Jakarta: Pustaka Al-

Kautsar.

Reaz, Mamun bin ibne dan Sazzad Hussain. 2007. Multimedia University: A

Paperless Environment to Take the Challenges for the 21st Century.

Association for the Advancement of Computing In Education. 15(3), hlm.

289-314.

Page 252: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

241

Rianto. 2014. blog, Paperless administration, diakses 2 April 2014.

Runnels, Judith. 2013. Tablet PCs in a Paperless Classroom: Student and Teacher

Perceptions on Screen Size. The jalt calljournal. vol. 9, no.3 Pages 275–

285.

Salim, Agus. 2005.Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Jogjakarta: Tiara

Wacana.

....................2006. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Edisi Kedua.

Jogjakarta: Tiara Wacana.

Sekretariat Negara. Undang-undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2008.

Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Sekretariat Negara. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2003

Tentang Kebijakan dan strategi Nasional Pengembangan e-government.

Shah, Seema dan Mohit Tiwari. 2010. Networking of Paperless Offices in

Technical Institutes of India. Computer Science and Network Security.

vol.10, no.3.

Silverman, David. 1993. Interpreting Qualitative Data. New Delhi: Sage

Publication India.

Sudarsono. 2007a. Mengendalikan Dampak Pemanasan Global dengan Kearifan

Lingkungan. Jogjakarta: Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional

Jawa Kementerian Negara Lingkungan Hidup RI.

................ 2007b. Negeriku Menuai Bencana Ekologi: Mengabaikan Norma,

Agama, Adat, dan Hukum. Bunga Rampai. Cetakan Kedua. Jogjakarta:

Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional Jawa Kementerian

Negara Lingkungan Hidup RI.

Sudarsono dan Nasruddin Anshoriy. 2008. Kearifan Lingkungan dalam Perspektif

Budaya Jawa. Cetakan Pertama. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Page 253: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

242

Sumanto. 2002. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan: Aplikasi Metode

Kualitatif dan Statistika dalam Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia,

Cetakan Ketiga.

Susilo, Rachmad K. Dwi. 2009. Sosiologi Lingkungan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Sukandarrumidi, 2010. Bencana Alam dan Bencana Anthropogene: Petunjuk

Praktis untuk Menyelamatkan diri dan Lingkungan. Cetakan ke-5.

Jogjakarta: Kanisius.

Sukardi. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta: Bumni Aksara. Cetakan ketiga.

Susilowati. 2002. Menanamkan Etika Lingkungan Hidup dalam Bingkai

Pendidikan Islam. Bunga Rampai. Madrasah & Pelestarian Lingkungan

Sumbangan Konseptual dan Strategi Aksi. Salatiga: STAIN Salatiga

Press.

Teeter, Steve; Susan R. Madsen; Jason Hughes, and Brent Eagar. 2007. The

Perceptions and Experiences of Students in a Paperless Accounting

Class. Effective Teaching. hlm 15-30.

Tiwari, Mohit dan Seema Syah. 2010. Networking of Paperless Offices in

Technical Institutes of India. Computer Science and Network Security.

vol.10 no.3, hlm. 171-181.

Zein, Alam Setia, 1998, Kamus Kehutanan, Jakarta: Rineka Cipta.

Wiratningsih, Riah. 2013. Pemanfaatan E-Journal dalam Menumbuhkan Suasana

Akademik di Perguruan Tinggi. Riah.staff.uns.ac.id. Diakses tanggal 7

November 2014 pada jam 12.15 WIB

Page 254: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

243

Lampiran 1 tentang Pedoman Wawancara Kearifan Lingkungan melalui

Paperless Berbasisteknologi Informasi dan

Komunikasi.

PEDOMAN WAWANCARA KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI

PAPERLESS BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

1. Makna kearifan lingkungan bagi mahasiswa STAIN Salatiga menerapkan

paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

2. Upaya yang dilakukan mahasiswa STAIN Salatiga menerapkan paperless

berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

3. Faktor Pendukuung bagi mahasiswa STAIN Salatiga untuk menerapkan

paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

4. Faktor Penghambat bagi mahasiswa STAIN Salatiga untuk menerapkan

paperless berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

5. Upaya yang dilakukan mahasiswa STAIN Salatiga dalam mengatasi

hambatan untuk menerapkan paperless berbsais teknologi informasi dan

komunikasi

Page 255: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

244

Lampiran 2 tentang Contoh Verbatim Wawancara dengan

Amalia Hidayatus Sibyani

Nama Mahasiswa : Amalia Hidayatus Sibyani

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Hari/Tanggal : Rabu, 1 Oktober 2014

Pukul : 12.30 s.d 13.05 WIB

Wawancara Interpretasi

Wawancara dilakukan dengan Amalia

Hidayatus Sibyani. Amalia Hidayatus Sibyani

dengan panggilan sehari-hari di kampus dengan

Amel. Amel adalah seorang mahasiswa

program Pendidikan Agama Islam (PAI) yang

telah mengikuti ujian munaqosyah tanggal 30

September 2014. Seorang mahasiswa yang

telah dinyatakan lulus dalam sidang

munaqosyah program Pendidikan Agama

Islam. Amel memiliki adik kandung yang

sedang kuliah di STAIN Salatiga pada jurusan

yang sama. Amel menemui peneliti untuk

meminta tanda tangan pengesahan skripsi.

Selesainya penandatanganan, peneliti meminta

waktu untuk wawancara. Berikut wawancara

dengan mbak Amel:

I: Mbak Amel, selamat telah mengikuti sidang

munaqosyah dengan baik.

A: Iya, terima kasih bu.

I: Mbak Amel sudah selesai penandatangan

skripsinya?

A: Belum, bu. Tinggal pak Ilya (Ilya Muhsin,

maskudnya). Sudah janjian hari ini di

kampus 2. Sekarang beliau sedang rapat. I: Boleh ibu wawancara tentang paperless?

A: Iya, bu silakan.

I: Saat perkuliahan dulu, materi yang

disampaikan dosen, mbak Amel terima

dalam bentuk apa?

A: Ada yang dalam bentuk soft file, berupa

makalah atau power point. Ada juga yang

dalam bentuk cetakan makalah.

I: Dosen memberi materi dalam bentuk

makalah, apakah yang mbak Amel

lakukan?

Materi yang diterima dalam

bentuk soft file baik dalam

bentuk makalah maupun

power point, ada juga makalah

dalam bentuk cetakan.

Materi difotokopi untuk

Page 256: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

245

A: Amel memfotokopi, bu. Sebab kalau tidak

saya tidak dapat menguasai materi yang

diberikan oleh dosen.

I: Apa yang mbak Amel lakukan terhadap

materi yang sudah difotokopi?

A: Amel membaca materi tersebut dan

menyimpannya di lemari, bu.

I: Setelah selesai mata kuliah itu diujikan, buat

apa fotokopian makalah dari dosen

tersebut?

A: Saya masih menyimpannya, setelah itu saya

suruh adik untuk menyimpan materi

tersebut. Kebetulan adik saya satu jurusan

dengan saya, sehingga bisa digunakan lagi

kalau dosennya sama dan menggunakan

materi yang sama. Kalau tidak sama, dapat

digunakan untuk pengayaan adik saya.

I: Penugasan yang diberikan oleh dosen pada

mata kuliah tertentu, dalam bentuk apa

mbak Amel menyerahkan tugas kepada

dosen?

A: Amel menyerahkan tugas dalam bentuk

cetakan kira-kira antara 20 sampai dengan

30 halaman, bu. Seingat amel, dosen tidak

pernah meminta pengumpulan tugas

melalui email.

I: Ujian tengah semester dan akhir semester,

jenis ujian apa yang sering digunakan oleh

dosen?

A: Tergantung dari dosen dan mata kuliahnya,

bu. Ada yang lisan dan yang tulis.

I: Kalau ujian tertulis, berapa halaman kertas

yang mbak Amel butuhkan?

A: Rata-rata paling banyak 2 (dua) halaman

kertas folio.

I: Pada saat coaching PPL apa saja yang

diberikan oleh panitia kepada mahasiswa?

A: Panitia membagi snack, satu set makalah,

buku pedoman PPL yang memuat tentang

tata tertib, tugas dan kewajiban dosen dan

mahasiswa, daftar nama Dosen

belajar

Materi setelah dibaca di

simpan di lemari

Materi diberikan kepada adik

kandung yang kebetulun satu

jurusan di STAIN Salatiga

pada mata kuliah dan dosen

yang sama, sedangkan pada

matakuliah dengan dosen yang

berbeda digunakan untuk

pengayaan materi kuliah.

Tugas kuliah diberikan dalam

bentuk cetakan antara 20

sampai 30 halaman kertas

HVS, hal ini dilakukan karena

dosen tidak memberikan

perintah pengumpulan tugas

melalui email.

Ujian dalam bentuk lisan

ataupun tertulis, tergantung

dosen dan matakuliahnya.

2 lembar kertas folio

Menerima snack, makalah,

buku pedoman untuk

dipelajari di kost dan setelah

selesai disimpan.

Page 257: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

246

Pembimbing Lapangan (DPL), dan tempat

praktek mahasiswa dalam kelompok

masing-masing. Materi tersebut

dibagikan kepada seluruh mahasiswa.

Amel baca materi tersebut. Amel bawa

pulang ke kost-kostan dan disimpan.

I: Dalam bentuk apa laporan PPL diberikan

kepada penyelenggara?

A: Laporan dibuat dalam bentuk cetakan,

print-printan itu, bu. kebetulan Amel

sekretarisnya. Laporan Amel buat kurang

lebih 50 halaman. Konsep laporan sudah

dikonsultasikan kepada pembimbing,

kebetulan pembimbing (Bpk Abdul Sykur

menyarankan koreksi dilakukan dalam

bentuk soft file melalui lap top.

Alhamdulillah Amel dalam melakukan

pencetakan tidak mengalami kesalahan,

sehingga tidak perlu membuang kertas.

I: Pembekalan kegiatan KKL, apa yang mbak

Amel terima materi?

A: Amel terima snacknya. Sebenarnya sih

mahasiswa yang lain menerima makalah.

I: Pada saat pembekalan KKN, apa yang mbak

Amel terima dari penyelenggara?

A: Amel terima makalah. Semua mahasiswa

menerima materi pembekalan KKN, kok

bu. Materi diberikan oleh tutor. Di

samping itu, panitia juga membagikan

buku panduan KKN.

I: Berapa mahasiswa yang ikut pembekalan

KKN?

A: Kira-kira 400 mahasiswa.

I: Apakah materi pembekalan KKN

dimanfaatkan oleh mahasiswa calon

peserta KKN?

A: Saya lihat iya, Amel sendiri juga

membacanya dan Amel bawa pulang,

kadang-kadang Amel baca ulang kalau

membutuhkan.

I: Pada saat bimbingan skripsi, apakah mbak

Amel menerima instruksi dari dosen

pembimbing tentang cara-cara bimbingan

yang harus diikuti hubungannya dengan

teknik bimbingan?

Laporan PPL dalam bentuk

cetakan sejumlah 50 halaman.

Untuk menghindari

pencetakan ulang karena

konsep yang kurang tepat

menurut DPL, maka dilakukan

konsultasi melalui lap top.

Menerima snack dan materi

dalam bentuk cetakan dari

panitia.

Mahasiswa menerima materi

dan buku panduan pembekalan

KKN

400 mahasiswa KKN

Materi pembekalan KKN

dibaca untuk dipelajari setelah

itu dibawa pulang.

Proses bimbingan dengan

Page 258: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

247

A: Pembimbing tidak ada menyampaikan

tentang teknik menyampaikan materi

bimbingan. Pembimbing tidak pernah

menyapaikan bimbingan melalui email

atau menggunakan lap top, tanpa dicetak

materi bimbingannya. Hanya saja,

pembimbing pernah menyampaikan kalau

bimbingan, gunakan kertas bekas yang

sudah digunakan pada materi konsultasi

sebelumnya, tetapi Amel tidak pernah

menggunakan kertas bekas. Menurut

Amel, rasanya tidak sopan.

I: Apa upaya yang dilakukan mbak Amel

untuk menerapkan paperless?

A: Amel menggunakan soft file dan lap top

untuk memperlajari materi yang

disampaikan dosen. Pengayaan materi

kuliah dengan cara membaca buku di

perpustakaan. Jika diperlukan, Amel tidak

memfotokopi, tetapi mencatatnya.

Pencatatan Amel sisipkan pada materi

yang sudah diterima melalui soft file yang

sudah diterima. Kalau harus mencatat

Amel menulis dalam buku dengan

memanfaatkan lembar demi lembar buku

tersebut dan menulisnya dengan besaran

tulisan yang standar yang dapat dibaca

dengan enak dan nyaman. Menggali dan

memperkaya materi kuliah dengan

melacak melalui internet. Saat melacak

nama pengarang dan judul buku di

perpustakaan dengan on line dengan

mencatat dalam hand phone dan catat di

telapak tangan. Pengumuman-

pengumuman penting seperti pelaksanaan

PPL, KKL, KKN, Jadwal kuliah, dan

informasi dari prodi (program studi) juga

Amel tidak mencatatnya dalam kertas atau

buku, tetapi cukup difoto melalui

handphone.

I: Apa makna kearifan lingkungan bagi mbak

Amel dalam mengusahakan paperless saat

proses mengikuti program akademik?

A: Makna kearifan lingkungan dalam

mengusahakan paperless menjadikan kita

hemat, murah, tidak boros tempat yang

menggunakan cetakan,

disarankan menggunakan

kertas bekas konsultasi

sebelumnya. Kertas bekas

tidak pernah digunakan dalam

proses bimbingan, karena

dianggap tidak sopan.

Pembimbing tidak pernah

menyarankan menggunakan

email atau lap top.

Menggunakan teknologi

informasi dan komunikasi

seperti soft file dan lap top.

Mengoptimalkan koleksi buku

perpustakaan dan mencatat

bagian-bagian yang penting.

Pengayaan saat kuliah dengan

menyisipkan pada power point

yang ada dalam lap top.

Pengayaan materi kuliah

dengan melacak pada internet.

Di perpustakaan melacak judul

buku dan pengarang melalui

fasilitas on line dengan

mencatat pada HP ataupun

pada telapak tangan, pencatata

saat perkuliahan dilakukan

pada buku dengan

memanfaatkan secara hemat.

Pengumuman penting difoto

melalui fasilitas yang

disediakan HP.

1. Hemat,

2. Murah,

3. Tidak boros tempat, dan

mengurangi tempat yang

tidak rapi/berantakan

karena tumpukan kertas.

Page 259: KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1083/1/MASLIKHAH PENELITIAN... · BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

248

menjadikan tempat berantakan kebanyakan

kertas berserakan.

I: Apa harapan yang diinginkan dari mbak

Amel untuk menerapkan paperless di

kampus dalam mengikuti program

akademik?

A: Revisi pada saat bimbingan skripsi baiknya

dengan menggunakan kertas bekas hasil

bimbingan sebelumnya saja, karena kalau

melalui email seakan-akan tidak efektif

berkomunikasi dengan pembimbing. Kalau

menggunakan kertas kan bisa dicorat-coret

langsung oleh pembimbing, sehingga

Amel bisa memperbaiki dengan jelas, di

samping itu juga pembimbing dapat

melihat sendiri apa yang sudah disarankan

pada mahasiswa. Menggunakan lap top

saat bimbingan juga perlu dicoba untuk

mengurangi biaya pencetakan. Gunakan

web untuk mempublikasikan hasil skripsi,

tetapi harus dengan pdf dan harus ada

jaminan tidak ada plagiasi oleh pihak-

pihak yang sengaja untuk mengambil

keuntungan sepihak.

I: Mbak Amel, terima kasih berkenan berbagi

waktu untuk wawancara ini, sekalilagi

selamt atas kelulusan ujian

munaqosyahnya.

A: Iya, terima kasih juga, Ibu.

Revisi bimbingan skripsi

dengan menggunakan kertas

bekas hasil bimbingan

sebelumnya. Melalui email

kurang efektif dalam

berkomunikasi dengan

pembimbing, menimbulkan

salah paham, tetapi kalau

menggunakan kertas bisa lebih

mudah dipahami.

Menggunakan web untuk

mempublikasikan hasil

penelitian/skripsi mahasiswa

dengan pdf untuk menghindari

plagiasi yang akan

menguntungkan pihak-pihak

tertentu.