Top Banner
BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Saat ini masih banyak manusia-manusia yang hidup di dunia ini yang tidak meyakini kebenaran Al-Quran. Sebagian besar dari mereka yang tidak meyakini kebenaran Al-Quran ini karena tidak pernah mau menyimak dan mengkaji Al-Quran. Sehingga mereka belum mengetahui bukti-bukti kebenarannya, dan betapa tingginya ajaran islam yang terdapat di dalam Al-Quran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. TUJUAN PENYUSUNAN 1. Mengharap ridho Allah SWT, 2. Mendakwahkan kebenaran kandungan Al-Quran 3. Meningkatkan keyakinan dan amaliah penulis dalam menjalankan agama Islam. BATASAN MASALAH Masalah-masalah yang dibahas dalam tugas ini hanya mencakup Bukti kebenaran Al-Quran, serta ketinggian ajaran Islam. METODE PENULISAN 1
39

keagungan al-quran

Jun 13, 2015

Download

Documents

fajrilhaq
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: keagungan al-quran

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Saat ini masih banyak manusia-manusia yang hidup di dunia ini yang tidak

meyakini kebenaran Al-Quran. Sebagian besar dari mereka yang tidak meyakini

kebenaran Al-Quran ini karena tidak pernah mau menyimak dan mengkaji Al-

Quran. Sehingga mereka belum mengetahui bukti-bukti kebenarannya, dan betapa

tingginya ajaran islam yang terdapat di dalam Al-Quran yang dibawa oleh Nabi

Muhammad SAW.

TUJUAN PENYUSUNAN

1. Mengharap ridho Allah SWT,

2. Mendakwahkan kebenaran kandungan Al-Quran

3. Meningkatkan keyakinan dan amaliah penulis dalam menjalankan agama Islam.

BATASAN MASALAH

Masalah-masalah yang dibahas dalam tugas ini hanya mencakup Bukti

kebenaran Al-Quran, serta ketinggian ajaran Islam.

METODE PENULISAN

Kami menggunakan al-Quran sebagai sumber utama dan pedoman dalam

penyusunan tugas ini, dan beberapa sumber lain sebagai data pembantu. Kami

juga melampirkan beberapa pendapat atau fatwa yang Insyaallah dapat

dipertanggungjawabkan.

1

Page 2: keagungan al-quran

BAB II

PEMBAHASAN

BUKTI KEBENARAN AL-QURAN

SAINS MODERN DALAM AL-QURAN

Benar kiranya jika Al Qur’an disebut sebagai mukjizat. Bagaimana tidak, ternyata

ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan di abad ke 7 masehi di mana ilmu

pengetahuan belum berkembang (saat itu orang mengira bumi itu rata dan

matahari mengelilingi bumi), sesuai dengan ilmu pengetahuan modern yang baru-

baru ini ditemukan oleh manusia.

Penciptaan alam semesta

Sebagai contoh ayat di bawah:

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit

dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami

pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang

hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” [Al Anbiyaa:30]

Saat itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya satu.

Ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Big Bang menyatakan bahwa

alam semesta (bumi dan langit) itu dulunya satu. Kemudian akhirnya pecah

menjadi sekarang ini.

Langit yang mengembang (Expanding Universe)

Dalam Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih

terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut

ini:

2

Page 3: keagungan al-quran

“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya

Kami benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47)

Menurut Al Qur’an langit diluaskan/mengembang. Dan inilah kesimpulan yang

dicapai ilmu pengetahuan masa kini.

Sejak terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara

terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan

peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang

ditiup.

Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di

dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada

sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan

perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa

alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus

“mengembang”.

Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli

kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan

bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.

Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun

1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom

Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling

menjauhi.

Gunung yang Bergerak

“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya,

padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.” [QS 27:88]

3

Page 4: keagungan al-quran

14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak.

Namun dalam Al Qur’an disebutkan gunung itu bergerak.

Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka

berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih

rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang

ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua

pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian

bergeser ke arah yang

berbeda-beda sehingga

terpisah ketika mereka

bergerak saling

menjauhi.

Para ahli geologi

memahami kebenaran

pernyataan Wegener

baru pada tahun 1980,

yakni 50 tahun setelah

kematiannya.

Sebagaimana pernah

dikemukakan oleh

Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu

seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan

yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.

Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang masing-

masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa

ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika dan India. Benua

raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika Utara dan Asia,

kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia

terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.

4

Page 5: keagungan al-quran

Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada

permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun.

Peristiwa ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah

daratan dan lautan di Bumi.

Pergerakan kerak Bumi ini diketemukan setelah penelitian geologi yang dilakukan

di awal abad ke-20. Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagaimana berikut:

Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi

atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama,

dan beberapa lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng tektonik,

lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan

dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1

hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak,

dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan. Setiap tahun,

misalnya, Samudera Atlantic menjadi sedikit lebih lebar. (Carolyn Sheets, Robert

Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton,

Massachusetts, 1985, s. 30)

Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut Allah

telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan

awan. (Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah “continental drift” atau

“gerakan mengapung dari benua” untuk gerakan ini. (National Geographic

Society, Powers of Nature, Washington D.C., 1978, s.12-13)

Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Qur’an bahwa fakta

ilmiah ini, yang baru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan

dalam Al Qur’an.

“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan

hujan dari langit lalu Kami beri minum kamu dengan air itu dan sekali kali

bukanlah kamu yang menyimpannya.” (Al Qur’an, 15:22)

5

Page 6: keagungan al-quran

Asal mula kejadian manusia

Manusia diciptakan oleh Allah SWT. Berasal dari tanah liat kering yang

berasal dari lumpur hitam.

Firman Allah SWT. Dalam surat al-Hijr:

“ Dan sesunguhnya Kami telah menciptakn manusia ( Adam) dari tanah liat

kering (yang berasal ) dari Lumpur hitam yang diberi bentuk.”

Pernyataan Allah ini relevan dengan pendapat Prof. DR. Carrel (non

Islam) yang menyatakan, “Manusia itu benar-benar terbuat dari lumpur.”

Setelah Nabi Adam dan Hawa tercipta, selanjutnya Allah SWT .

Menciptakan manusia dari sperma.

Firman Allah dalam surat an-Nahl:4

“Dia telah menciptakan Manusia dari sperma, tiba-tiba menjadi pembantah yang

nyata.”

Ide tentang setetes air sperma ini sesuai dengan sains yang kita ketahui

sekarang. Kemudian proses kejadian manusia seperti yang dititurkan Allah SWT.

Dalam surat Al-Hajj:5

“Wahai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur)

maka (ketahuilah) bahwasanya Kami telah menjadikan kamu dari tanah,

kemudian dari setetes sperma, kemudian dari segumpal darah (sesuatu yang

melekat) kemudian dari segumpal daging yang tidak sempurna keadaannya dan

yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada semua…”

Perkembangan embrio di dalam rahim relevan dengan apa yang diketahui

oleh manusia tentang tahap-tahap embrio dan tidak mengandung hal-hal yang

dapat dikritik oleh sains modern.

Segala Sesuatu diciptakan Berpasang-pasangan

Al Qur’an yang berulang-ulang menyebut adanya pasangan dalam alam tumbuh-

tumbuhan, juga menyebut adanya pasangan dalam rangka yang lebih umum, dan

dengan batas-batas yang tidak ditentukan.

6

Page 7: keagungan al-quran

“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya

baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun

dari apa-apa yang mereka tidak ketahui.” [Yaa Siin 36:36]

Kita dapat mengadakan hipotesa sebanyak-banyaknya mengenai arti hal-hal yang

manusia tidak mengetahui pada zaman Nabi Muhammad. Hal-hal yang manusia

tidak mengetahui itu termasuk di dalamnya susunan atau fungsi yang berpasangan

baik dalam benda yang paling kecil atau benda yang paling besar, baik dalam

benda mati atau dalam benda hidup. Yang penting adalah untuk mengingat

pemikiran yang dijelaskan dalam ayat itu secara rambang dan untuk mengetahui

bahwa kita tidak menemukan pertentangan dengan Sains masa ini.

Meskipun gagasan tentang “pasangan” umumnya bermakna laki-laki dan

perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan “maupun dari apa yang tidak mereka

ketahui” dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan

makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang

menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah

Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut “parité”,

menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-

materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda

dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan

negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:

“…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … dan

hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan

dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap

tempat.”

Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan

dibawa oleh meteor-meteor melalui letupan bintang-bintang di luar angkasa, dan

kemudian “dikirim ke bumi”, persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut.

7

Page 8: keagungan al-quran

Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat

Al Qur’an diturunkan.

Makhluk Hidup di Angkasa

Sampai hari ini, sains modern belum mampu membuktikan secara pasti ada

tidaknya makhluk hidup di luar bumi. Memang sering kita dengar adanya laporan

di suatu tempat pernah didatangi makhluk dari luar angkasa. Tetapi laporan-

laporan itu belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Kontroversi adanya makhluk

hidup di luar angkasa ini akan terus berkembang sampai betul-betul dapat

dibuktikan ada atau tidaknya makhluk tersebut. Namun bila kita lihat dalam al-

Quran Allah telah mengisyaratkan adanya makhluk hidup di langit yang kerjanya

sujud kepada Allah SWT. Firman-Nya dalam surat Ar-Radu :15

“dan kepada Allahlah sujud (patuh segala apa yang ada di langit dan bumi baik

dengan kemauan sendiri maupun terpaksa dan sujud pula baying-bayangnya pada

waktu pagi dan petang hari.”

Tentang siapa makhluk Allah yang dijelaskan dalam ayat tersebut tidak

ada penjelasan secara pasti. Ada yang menduga malaikat, jin, atau makhluk

lainnya. Hanya Allah Yang Mahatahu. Yang pasti sains modern sampai saat ini

belum mampu mengungkap misteri tersebut.

Air Laut Tidak Saling Bercampur

“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara

keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.” (QS. Ar-

Rahmaan, 55: 19-20) !

Pada ayat di atas ditekankan bahwa dua badan air bertemu, tetapi tidak saling

bercampur akibat adanya batas. Bagaimana ini dapat terjadi? Biasanya, bila air

dari dua lautan bertemu, diduga airnya akan saling bercampur dengan suhu dan

konsentrasi garam cenderung seimbang. Namun, kenyataan yang terjadi berbeda

8

Page 9: keagungan al-quran

dengan yang diperkirakan. Misalnya, meskipun Laut Tengah dan Samudra

Atlantik, serta Laut Merah dan Samudra Hindia secara fisik saling bertemu, airnya

tidak saling bercampur. Ini karena di antara keduanya terdapat batas. Batas ini

adalah gaya yang disebut “tegangan permukaan”.

Langit Tujuh Lapis

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.” (QS. Ath-

Thaalaq, 65: 12) !

Dalam al-Qur’an Allah menyebutkan tujuh surga atau langit. Ketika ditelaah,

atmosfer bumi ternyata terbentuk dari tujuh lapisan. Di atmosfer terdapat suatu

bidang yang memisahkan lapisan dengan lapisan. Berdasarkan Encyclopedia

Americana (9/188), lapisan-lapisan yang berikut ini bertumpukan, bergantung

pada suhu.

Lapisan pertama TROPOSFER: Lapisan ini mencapai ketebalan 8 km di kutub

dan 17 km di khatulistiwa, dan mengandung sejumlah besar awan. Setiap

kilometer suhu turun sebesar 6,5C, bergantung pada ketinggian. Pada salah satu

bagian yang disebut tropopause, yang dilintasi arus udara yang bergerak cepat,

suhu tetap konstan pada 57C.

Lapisan kedua STRATOSFER: Lapisan ini mencapai ketinggian 50 km. Di sini

sinar ultraviolet diserap, sehingga panas dilepaskan dan suhu mencapai 0C.

Selama penyerapan ini, dibentuklah lapisan ozon yang penting bagi kehidupan.

Lapisan ketiga MESOSFER: Lapisan ini mencapai ketinggian 85 km. Di sini suhu

turun hingga 100C.

Lapisan keempat TERMOSFER: Peningkatan suhu berlangsung lebih lambat

Lapisan kelima IONOSFER: Gas pada lapisan ini berbentuk ion. Komunikasi di

bumi menjadi mungkin karena gelombang radio dipantulkan kembali oleh

ionosfer.

9

Page 10: keagungan al-quran

Lapisan keenam EKSOSFER: Karena berada di antara 500 dan 1000 km,

karakteristik lapisan ini berubah sesuai aktivitas matahari.

Lapisan ketujuh MAGNETOSFER: Di sinilah letak medan magnet bumi.

Penampilannya seperti suatu bidang besar yang kosong. Partikel subatom yang

bermuatan energi tertahan pada suatu daerah yang disebut sabuk radiasi Van

Allen.

Gunung Mencegah Gempa Bumi

“Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan

gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan

kamu; dan memperkembangbiakkan padanya segala macam jenis binatang.” (QS.

Luqman, 30: 10)

“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan dan gunung-

gunung sebagai pasak?” (QS. An-Naba’, 78: 7)

Informasi yang diperoleh melalui penelitian geologi tentang gunung sangatlah

sesuai dengan ayat al-Qur’an. Salah satu sifat gunung yang paling signifikan

adalah kemunculannya pada titik pertemuan lempengan-lempengan bumi, yang

saling menekan saat saling mendekat, dan gunung ini “mengikat” lempengan-

lempengan tersebut. Dengan sifat tersebut, pegunungan dapat disamakan seperti

paku yang menyatukan kayu.

Selain itu, tekanan pegunungan pada kerak bumi ternyata mencegah pengaruh

aktivitas magma di pusat bumi agar tidak mencapai permukaan bumi, sehingga

mencegah magma menghancurkan kerak bumi.

Segala sesuatu berputar sesuai garis edarnya.

Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur’an, ditegaskan

bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.

10

Page 11: keagungan al-quran

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.

Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al

Qur’an, 21:33)

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi

bergerak dalam garis edar tertentu:

“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al Qur’an, 36:38)

11

Page 12: keagungan al-quran

2.MUKJIZAT AL-QURAN

Al-Qur'an sebagai Mukjizat

Al-Qur'an merupakan satu-satunya kitab samawi yang dengan jelas dan tegas

menyatakan bahwa tidak seorang pun yang mampu mendatangkan kitab

sepertinya, meskipun seluruh manusia dan jin berkumpul untuk melakukan hal itu.

Bahkan, mereka tidak akan mampu sekalipun untuk menyusun, misalnya, sepuluh

surat saja, atau malah satu surat pendek sekalipun yang hanya mencakup satu

baris saja.

Oleh karena itu, Al-Qur'an menantang seluruh umat manusia untuk melakukan hal

itu. Dan banyak sekali ayat-ayat Al-Qur'an yang menekankan tantangan tersebut.

Sesungguhnya ketidakmampuan mereka untuk mendatangkan hal yang sama dan

memenuhi tantangan tersebut merupakan bukti atas kebenaran kitab suci itu dan

risalah Nabi Muhammad saw dari Allah SWT.

Dengan demikian, tidak diragukan lagi bahwa Al-Qur'an telah membuktikan

pengakuannya sebagai mukjizat. Sebagaimana Rasul saw, pembawa kitab ini,

tersebut telah menyampaikannya kepada umat manusia sebagai mukjizat yang

abadi dan bukti yang kuat atas kenabiannya hingga akhir masa.

Hari ini—setelah 14 abad berlalu—bahana suara Ilahi itu masih terus menggema

di tengah umat manusia melalui media-media informasi dan sarana-sarana

komunikasi, baik dari kawan maupun lawan. Itu semua merupakan hujjah atas

mereka.

Dari sisi lain, nabi Islam, Muhammmad saw—sejak hari pertama dakwahnya—

senantiasa menghadapi musuh-musuh Islam dan para pendengki yang sangat

keras. Mereka telah mengerahkan seluruh tenaga dan kekuatan untuk memerangi

agama Ilahi ini. Setelah putus asa lantaran ancaman dan tipu daya mereka tidak

berpengaruh sama sekali, mereka berusaha melakukan pembunuhan dan

12

Page 13: keagungan al-quran

pengkhianatan. Akan tetapi, usaha jahat itu pun mengalami kegagalan berkat

inayah Allah SWT dengan cara menghijrahkan Nabi saw ke Madinah secara

rahasia pada malam hari.

Setelah hijrah, Rasul saw menghabiskan sisa-sisa umurnya yang mulia dengan

melakukan berbagai peperangan melawan kaum musyrikin dan antek-antek

mereka dari kaum Yahudi. Dan semenjak wafatnya hingga hari ini, orang-orang

munafik dari dalam dan musuh-musuh Islam dari luar senantiasa berusaha

memadamkan cahaya Ilahi ini. Mereka telah mengerahkan segenap kekuatan

dalam rangka ini. Seandainya mereka mampu menciptakan sebuah kitab sepadan

Al-Qur'an, pasti mereka akan melakukannya, tanpa ragu sedikitpun.

Di zaman modern sekarang ini, dimana kekuatan adidaya dunia melihat bahwa

Islam adalah musuh terbesar yang sanggup mengancam kekuasaan arogan

mereka, maka itu mereka senantiasa berusaha memerangi Islam dengan segala

kekuatan dan sarana yang mereka miliki berupa materi, strategi, politik, dan

informasi. Seandainya mereka mampu menjawab tantangan Al-Qur'an, dan

sanggup menulis satu baris saja yang menandingi satu surat pendek darinya, pasti

mereka sudah melakukannya dan menyebarkannya melalui media informasi

dunia. Karena memang cara semacam itu (menyebarkan informasi ke seluruh

dunia) merupakan usaha yang paling mudah dan paling efektif dalam menghadapi

Islam dan menahan perluasannya.

Atas dasar uraian di atas, setiap manusia berakal yang mempunyai kesadaran yang

cukup merasa yakin—setelah memperhatikan hal-hal tersebut—bahwa Al-Qur'an

merupakan kitab samawi yang istimewa, yang tidak mungkin ditiru atau

dipalsukan, dan tidak mungkin pula bagi setiap individu atau kelompok manapun

untuk mendatangkan kitab yang sepadan dengannya, sekalipun mereka

mengerahkan seluruh kekuatan dan telah menjalani pendidikan dan pelatihan demi

hal itu.

13

Page 14: keagungan al-quran

Artinya, kitab suci itu memiliki ciri-ciri kemukjizatan, yaitu luar biasa, tak bisa

ditiru dan dipalsukan, dan diturunkan sebagai bukti atas kebenaran kenabian

seseorang. Tampak jelas bahwa Al-Qur'an merupakan bukti yang paling akurat

dan kuat atas kebenaran klaim Muhammad saw sebagai nabi Allah. Dan agama

Islam yang suci adalah hak dan karunia Ilahi yang paling besar bagi umat Islam.

Al-Qur'an diturunkan sebagai mukjizat abadi hingga akhir masa, kandungannya

merupakan bukti atas kebenarannya. Sebegitu sederhananya argumentasi ini

hingga dapat dipahami oleh setiap orang dan dapat diterima tanpa mempelajarinya

secara khusus.

Unsur-Unsur Kemukjizatan Al-Qur'an

Setelah secara global kita mengetahui bahwa Al-Qur'an merupakan kalam dan

mukjizat Ilahi, kami akan menjelaskan lebih luas lagi unsur-unsur kemukjizatan

kitab suci ini.

1. Kefasihan dan Keindahan Al-Qur'an

Unsur pertama kemukjizatan Al-Qur'an ialah kefasihan dan balaghah-nya.

Artinya, untuk menyampaikan maksud dan tujuan dalam setiap masalah, Allah

SWT menggunakan kata dan kalimat yang paling lembut, indah, ringan, serasi,

dan kokoh. Melalui cara tersebut, Dia menyampaikan makna-makna yang

dimaksudkan kepada para mukhathab (audiens), yaitu melalui sastra yang paling

baik dan mudah dipahami.

Tentunya, tidak mudah memilih kata dan kalimat yang akurat dan sesuai dengan

makna-makna yang tinggi dan mendalam kecuali bagi orang yang telah

menguasai sepenuhnya ciri-ciri kata, makna yang dalam dan hubungan imbal

balik antara kata dan maknanya agar dapat memilih kata dan ungkapan yang

paling baik dengan memperhatikan seluruh dimensi, kondisi dan kedudukan

makna yang dimaksudkan. Pengetahuan lengkap tentang hal itu tidak mungkin

dapat dicapai oleh siapapun kecuali dengan bantuan wahyu dan ilham Ilahi

14

Page 15: keagungan al-quran

Sesungguhnya setiap manusia dapat mengetahui sejauh mana kandungan Al-

Qur'an yang mencakup nada malakuti dan irama yang syahdu. Setiap orang yang

mengetahui bahasa Arab, ilmu kefasihan dan keindahannya (Balaghah), pasti

dapat menyentuh keunggulan sastra Al-Qur'an.

Adapun untuk mengetahui kemukjizatan Al-Qur'an dari unsur balaghah,

kefasihan dan keindahan bahasanya, tidaklah mudah kecuali bagi orang-orang

yang memiliki pengalaman dan spesialisasi di dalam pelbagai ilmu sastra Arab

dan melakukan perbandingan antara keistimewaan-keistimewaan Al-Qur'an dan

berbagai macam bahasa yang fasih dan baligh, serta menguji kemampuan mereka

dengan melakukan analogi dalam hal itu. Pekerjaan semacam ini tidak sulit

dilakukan kecuali oleh para penyair dan sastrawan Arab, karena keistimewaan

orang-orang Arab yang paling menonjol pada masa diturunkannya Al-Qur'an ialah

ilmu Balaghah dan sastra. Puncak kemahiran mereka pada masa itu tampak ketika

mereka mengadakan pemilihan bait-bait kasidah dan syair—setelah diadakan

penelitian dan penilaian—yang merupakan kegiatan seni dan sastra yang paling

besar.

2. Ke-ummi-an Nabi saw

Kendati ukurannya tidaklah besar, Al-Qur'an adalah kitab suci yang mancakup

berbagai pengetahuan, hukum-hukum dan syariat, baik yang bersifat personal

maupun sosial. Untuk mengkaji secara mendalam setiap cabang ilmu tersebut

memerlukan kelompok-kelompok yang terdiri dari para ahli di bidangnya masing-

masing, keseriusan yang tinggi dan masa yang lama agar dapat diungkap secara

bertahap sebagian rahasianya, dan agar hakikat kebenarannya bisa digali lebih

banyak, meski hal itu tidak mudah, kecuali bagi orang-orang yang betul-betul

memiliki ilmu pengetahuan, bantuan dan inayah khusus dari Allah SWT.

Al-Qur'an mengandung berbagai ilmu pengetahuan yang paling tinggi, paling

luhur dan berharga nilai-nilai akhlaknya, paling adil dan kokoh undang-undang

pidana dan perdatanya, paling bijak tatanan ibadah, hukum-hukum pribadi dan

15

Page 16: keagungan al-quran

sosialnya, paling berpengaruh dan bermanfaat nasehat-nasehat dan wejangannya,

paling menarik kisah-kisah sejarahnya, dan paling baik metode pendidikan dan

pengajarannya. Singkat kata, Al-Qur'an mengandung seluruh dasar-dasar yang

dibutuhkan oleh setiap manusia untuk merealisasikan kebahagiaan mereka di

dunia dan akhirat. Semuanya itu dirangkai dengan susunan yang indah dan

menarik yang tidak ada bandingannya, sehingga semua lapisan masyarakat dapat

mengambil manfaat darinya sesuai dengan potensi mereka masing-masing.

Terangkumnya semua ilmu pengetahuan dan hakikat di dalam sebuah kitab seperti

ini mengungguli kemampuan manusia biasa. Akan tetapi yang lebih

mengagumkan dan menakjubkan adalah bahwa kitab agung ini diturunkan kepada

seorang manusia yang tidak pernah belajar dan mengenyam pendidikan sama

sekali sepanjang hidupnya, serta tidak pernah—walaupun hanya sejenak—

memegang pena dan kertas. Ia hidup dan tumbuh besar di sebuah lingkungan yang

jauh dari kemajuan dan peradaban.

Yang lebih mengagumkan lagi, selama 40 tahun sebelum diutus menjadi nabi, ia

tidak pernah terdengar ucapan mukjizat semacam itu. Sedangkan ayat-ayat Al-

Qur'an dan wahyu Ilahi yang beliau sampaikan pada masa-masa kenabiannya

memiliki metode dan susunan kata yang khas dan berbeda sama sekali dari

seluruh perkataan dan ucapan pribadinya. Perbedaan yang jelas antara kitab

tersebut dengan seluruh ucapan beliau dapat disentuh dan disaksikan oleh seluruh

masyarakat dan umatnya. Sekaitan dengan ini, Allah SWT berfirman, "Dan kamu

tidak pernah membaca sebelum satu bukupun dan kamu tidak pernah menulis

satu buku dengan tanganmu. Karena jika kamu pernah membaca dan menulis,

maka para pengingkar itu betul-betul akan merasa ragu [terhadap Al-Qur'an]".

(QS. Al-'Ankabut: 48)

Pada ayat yang lainnya Allah SWT berfirman, "Katakanlah, 'Jikalah Allah

menghendaki, niscaya aku tidak membacakannya kepadamu dan Allah tidak pula

memberi tahukannya kepadamu.' Sesungguhnya aku telah tinggal bersamamu

16

Page 17: keagungan al-quran

beberapa lama sebelumnya. Maka apakah kamu tidak memikirkannya?"

(QS.Yunus: 16)

Dan kemungkinan besar bahwa ayat 23 surah Al-Baqarah yang menegaskan,

"Dan jika kalian masih merasa ragu terhadap apa yang kami turunkan kepada

hamba Kami, maka buatlah yang serupa dengannya," menunjukan unsur

kemukjizatan ini. Yakni, kemungkinan besar kata ganti "nya" yang terdapat pada

kata "serupa dengannya" itu kembali kepada kata "hamba Kami".

Kesimpulannya, barangkali kita berasumsi—tentu mustahil—bahwa ratusan

kelompok yang terdiri dari para ilmuan yang ahli di bidangnya masing-masing

bekerja sama dan saling membantu itu mampu membuat kitab yang serupa dengan

Al-Qur'an. Namun, tidak mungkin bagi satu orang yang ummi (tidak belajar baca-

tulis sama sekali) mampu melakukan hal tersebut. Dengan demikian, kedatangan

Al-Qur'an dengan segenap keistimewaan dan keunggulannya dari seorang yang

ummi merupakan unsur lain dari kemukjizatan kitab suci itu.

3. Konsistensi Kandungan Al-Qur'an

Al-Qur'an adalah sebuah kitab suci yang Allah turunkan selama 23 tahun dari

kehidupan Nabi Muhammad saw, yaitu masa-masa yang penuh dengan berbagai

tantangan, ujian dan berbagai peristiwa yang pahit maupun yang manis. Akan

tetapi, semua itu sama sekali tidak mempengaruhi konsistensi dan kepaduan

kandungan Al-Qur'an serta keindahan susunan katanya. Kepaduan dan ketiadaan

ketimpangan dari sisi bentuk dan kandungannya merupakan unsur lain dari

kemukjizatan Al-Qur'an. Allah SWT berfirman, "Apakah mereka tidak

merenungkan Al-Qur'an. Seandainya Al-Qur'an itu datang dari selain Allah, pasti

mereka akan menemukan banyak pertentangan." (QS. An-Nisa': 82)

Penjelasannya: minimalnya, setiap manusia menghadapi dua perubahan. Pertama,

pengetahuan dan pengalamannya itu akan bertambah dan berkembang. Semakin

bertambah dan berkembangnya pendidikan, pengetahuan, pengalaman, dan

kemampuannya, akan semakin mempengaruhi ucapan dan perkataannya. Sudah

17

Page 18: keagungan al-quran

sewajarnya akan terjadi perbedaan yang jelas di antara ucapan-ucapannya itu

sepanjang masa dua puluh tahun.

Kedua, berbagai peristiwa yang terjadi dalam kehidupan seseorang akan

berdampak pada berbagai kondisi jiwa, emosi dan sensitifitasnya, seperti putus

asa, harapan, gembira, sedih, gelisah, dan tenang. Perbedaan kondisi-kondisi

tersebut berpengaruh besar dalam cara pikir seseorang, baik pada ucapannya

maupun pada perbuatannya. Dan, dengan banyak dan luasnya perubahan tersebut,

maka ucapannya pun akan mengalami perbedaan yang besar. Pada hakikatnya,

terjadinya berbagai perubahan pada ucapan seseorang itu tunduk kepada

perubahan-perubahan yang terjadi pada jiwanya. Dan hal itu pada gilirannya

tunduk pula kepada perubahan kondisi lingkungan dan sosialnya.

Kalau kita berasumsi bahwa Al-Qur'an itu ciptaan pribadi Nabi saw sebagai

manusia yang takluk kepada perubahan-perubahan tersebut, maka—dengan

memperhatikan berbagai perubahan kondisi yang drastis dalam kehidupan beliau

—akan tampak banyaknya kontradiksi dan ketimpangan di dalam bentuk dan

kandungannya. Nyatanya, kita saksikan bahwa Al-Qur'an tidak mengalami

kontradiksi dan ketimpangan itu.

Maka itu, kepaduan, konsistensi dan ketiadaan kontradiksi di dalam kandungan

Al-Qur'an serta ihwal kemukjizatannya ini merupakan bukti lain bahwa kitab

tersebut datang dari sumber ilmu yang tetap dan tidak terbatas, yakni Allah

Yangkuasa atas alam semesta, dan tidak tunduk pada fenomena alam dan

perubahan yang beraneka ragam

18

Page 19: keagungan al-quran

3.BERITA GAIB DALAM AL-QURAN

Ramalan Kemenangan Romawi atas Persia

“Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat

dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun

(lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang).” (Al

Qur’an, 30:1-4)

Ayat-ayat ini diturunkan kira-kira pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun

setelah kekalahan hebat Bizantium Kristen di tangan bangsa Persia, ketika

Bizantium kehilangan Yerusalem. Kemudian diriwayatkan dalam ayat ini bahwa

Bizantium dalam waktu dekat menang. Padahal, Bizantium waktu itu telah

menderita kekalahan sedemikian hebat hingga nampaknya mustahil baginya untuk

mempertahankan keberadaannya sekalipun, apalagi merebut kemenangan

kembali. Tidak hanya bangsa Persia, tapi juga bangsa Avar, Slavia, dan Lombard

menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran Bizantium. Bangsa Avar telah datang

hingga mencapai dinding batas Konstantinopel. Kaisar Bizantium, Heraklius,

telah memerintahkan agar emas dan perak yang ada di dalam gereja dilebur dan

dijadikan uang untuk membiayai pasukan perang. Banyak gubernur memberontak

melawan Kaisar Heraklius dan dan Kekaisaran tersebut berada pada titik

keruntuhan. Mesopotamia, Cilicia, Syria, Palestina, Mesir dan Armenia, yang

semula dikuasai oleh Bizantium, diserbu oleh bangsa Persia. (Warren Treadgold,

A History of the Byzantine State and Society, Stanford University Press, 1997, s.

287-299.)

Diselamatkannya Jasad Fir’aun

“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat

menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu” [QS 10:92]

19

Page 20: keagungan al-quran

Maurice Bucaille dulunya adalah peneliti mumi

Fir’aun di Mesir. Pada mumi Ramses II dia

menemukan keganjilan, yaitu kandungan garam

yang sangat tinggi pada tubuhnya. Dia baru

kemudian menemukan jawabannya di Al-Quran,

ternyata Ramses II ini adalah Firaun yang dulu

ditenggelamkan oleh Allah swt ketika sedang mengejar Nabi Musa as.

Injil & Taurat hanya menyebutkan bahwa Ramses II tenggelam; tetapi hanya Al-

Quran yang kemudian menyatakan bahwa mayatnya diselamatkan oleh Allah swt,

sehingga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.

Perhatikan bahwa Nabi Muhammad saw hidup 3000 tahun setelah kejadian

tersebut, dan tidak ada cara informasi tersebut (selamatnya mayat Ramses II)

dapat ditemukan beliau (karena di Injil & Taurat pun tidak disebut). Makam

Fir’aun, Piramid, yang tertimbun tanah baru ditemukan oleh arkeolog Giovanni

Battista Belzoni tahun 1817. Namun Al-Quran bisa menyebutkannya karena

memang firman Allah swt (bukan buatan Nabi Muhammad saw).

Kemampuan manusia “menaklukkan” ruang angkasa

Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi)

penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya

kecuali dengan kekuatan.[ QS 55:33]

Ayat diatas mengisyaratkan bahwa suatu saat nanti, manusia akan mampu

“manaklukkan” ruang angkasa dengan kekuatan yang besar. Ayat yang turun

limabelas abad yang lalu ini akhirnya terbukti pada abad ke-duapuluh satu ini.

Saat ini, telah banyak astronaut yang mampu menaklukkan ruang angkasa dengan

pesawat ulan-alik. Al-Quran yang t urun abad ke-enam menunjukkan suatu

kejadian yang terjadi pada abad ke-duapuluh satu. Hal ini tentu menjadi bukti

akan kebenaran Al-Quran, dan bahwa Al-Quran itu firman Allah.

20

Page 21: keagungan al-quran

Jaminan Allah terhadap keselamatan Nabi SAW

…Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia…[QS 5:67]

Ayat diatas adalah merupakan jaminan Allah terhadap keselamatan Rasulullah

Muhammad SAW. Ketika mendengar maka sudah tentu akan menjadikan musuh-

musuh beliau menjadi tertantang untuk membunuhnya. Seandainya ayat ini buatan

Muhammad, maka sudah bisa dipastikan ayat ini akan terbantahkan. Karena

bangsa Quraisy Arab jahiliyah dikenal sebagai bangsa prajurit dengan keahlian

berperang.

Namun karena ayat ini adalah firman Allah, maka ayat ini terbukti kebenarannya.

Yaitu hingga akhir hayatnya, Nabi Muhammad SAW selalu lolos dari berbagai

percobaan pembunuhan. Dan akhirnya, beliau meninggal karena sakit, dan bukan

karena dibunuh.

Cahaya Allah tidak mampu dipadamkan

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut

(ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain

menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak

menyukai. [QS 9:32]

Usaha orang kafir memadamkan cahaya Allah telah berlangsung sejak zaman

Rasulullah hingga saat ini, bahkan samppai akhir dunia nanti. Namun, jaminan

Allah yang terdapat pada surat At-Taubah ayat 32 diatas masih terbukti. Yakni,

hingga saat ini agama Islam sebagai cahaya Allah masih terus bersinar di seluruh

dunia, bahkan jumlah pemeluknya semakin bertambah melebihi jumlah pemeluk

agama lain.

21

Page 22: keagungan al-quran

4.KETINGGIAN AJARAN AL-QURΆN

Ajaran Al-Quran adalah ajaran yang samgat mulia dan tidak ada yang lebih mulia

darinya, dari berbagai sudut pandang. Baik itu di bidang aqidah, syariah dan

akhlaq.

Di bidang Aqidah, ajaran Al-Quran adalah ajaran Tauhid (ber-Tuhan satu). Ajaran

ini sangat agung jika dibandingkan dengan ajaran agama lain yang pada dasarnya

adalah polytheisme. Karena dengan ber-Tuhan satu, menunjukkan kemahakuasaan

Tuhan, dan tidak bisa ter-Bantahkan bahwa tuhan memang maha kuasa.

Di samping itu, Al-Quran juga tidak mengenal dosa warisan. Hal ini

punmenunjukkan ketinggian ajaran Al-Quran. Karena hal Al-Quran menyatakan

bahwa setiap manusia lahir dalamm keadaan suci. Dan hal ini pun menunjukkan

keadilan dalam Islam, bahwa setiap manusia bertanggung jawab atas amalnya

masing masing.

Dalam bidang syariah, ketinggian Al-Quran disbanding kitab suci agama lain

adalah bahwa setiap sendi kehidupan telah diatur dalam Al-Quran. Dari mulai

bangun tidur, hingga tidur lagi. Jika dibandingkan dengan syariat (baca:hukum)

buatan manusia, keunggulan syariat Islam adalah bahwa syariat Islam selalu

berprinsip keadilan dan rahmatan lin ‘alamin, dengan batasan Halal dan Haram.

Sehingga hal ini akan dapat mensejahterakan semua kelompok masyarakat.

Dalam bidang Akhlaq, dapat kita lihat pada diri Rasulullah. Karena menurut

‘Aisyah RA, “Akhlaq beliau adalah akhlaq Al-Quran”. Keagungan beliau diakui

dengan jujur oleh banyak tokoh orientalis barat diantaranya:

JULES MASSERMAN, psikoanalis terkemuka dari Amerika Serikat:

“Leaders must fulfill three functions--provide for the well-being of the led,

provide a social organization in which people feel relatively secure, and provide

22

Page 23: keagungan al-quran

them with one set of beliefs. People like Pasteur and Salk are leaders in the first

sense. People like Gandhi and Confucius, on one hand, and Alexander, Caesar and

Hitler on the other, are leaders in the second and perhaps the third sense. Jesus and

Buddha belong in the third category alone. Perhaps the greatest leader of all

times was Mohammed, who combined all three functions. To a lesser degree,

Moses did the same.”

LAMARTINE, politikus ternama dari Perancis:

“Philosopher, orator, apostle, legislator, warrior, conqueror of ideas, restorer of

rational dogmas, of a cult without images; the founder of twenty terrestrial

empires and of one spiritual empire, that is Muhammad. As regards all standards

by which human greatness may be measured, we may well ask, is there any man

greater than he?”

THOMAS CARLYLE, sastrawan terkenal dari Inggris:

“A poor shepherd people, roaming unnoticed in its deserts since the creation of

the world; a Hero-Prophet was sent down to them with a word they could believe.

See, the unnoticed becomes world-notable, the small has grown world-great.

Within one century afterwards, Arabia is at Grenada on this hand, at Delhi on that

—glancing in valour and splendour and the light of genius, Arabia shines through

long ages over a great section of the world. Belief is great, live-giving. The

history of a Nation becomes fruitful, soul-elevating, great, so soon as it believes.

These Arabs, the man Mahomet, and that one century—is it not as if a spark had

fallen, one spark, on a world of what seemed black unnoticeable sand; but lo, the

sand proves explosive powder, blazes heaven-high from Delhi to Grenada! I said,

the Great Man was always as lightning out of Heaven; the rest of men waited

for him like fuel, and then they too would flame.”

23

Page 24: keagungan al-quran

Bab III

Simpulan dan Saran

SIMPULAN

Setelah merenungi segala keajaiban dan keistimewaan Al-Quran itu, sudah

dapat dipastikan bahwa tidak mungkin Al-Quran adalah ciptaan manusia. Lebih

tidak mungkin lagi jika diciptakan Muhammad yang ummi. Maka, sudah pasti

kitab Al-Quran adalah firman Allah. Dan jika Al-Quran adalah firman Allah,

maka pasti Islam pun adalah agama yang benar. Karena Allah lah satu-satunya

Tuhan yang pantas disembah

Untuk itu kita harus mempercayai segala ajaran yang berada di dalam Al-

Quran, karena Al-Quran diturunkan sebagai pedoman seluruh umat Islam yang

ada dimana pun dan dapat digunakan kapan pun hingga akhir zaman.

SARAN

1. Sebagai umat Islam kita harus menyempurnakan ke-Islaman kita

dengan keimanan. Salah satu unsur keimanan itu, adalah iman kepada

kitab Allah. Terutama Al-Quran, karena kita adalah ummat

Muhammad dengan kitab Al-Quran sebagai kitab suci.

2. Setelah percaya, kita harus menjalankan segala perintah yang telah

tercantum di dalam Al-Quran, untuk dapat selamat dunia akhirat

melalui ajaran Allah SWT.

24

Page 25: keagungan al-quran

DAFTAR PUTAKA

As Sewed, Muhammad Umar. Memahami prinsip dasar Islam. Cirebon: Dhiya’us

Sunnah

Deedat, Ahmeed. Dialog Islam Kristen. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar

Muchtarom. Pesan Moral Al-Quran dan Bukti Kebenarannya. Bandung : Cahaya

Gemilang.

Naik, Zakir Abdul Karim. Concept of God in Major Religion. Jakarta: IRF

Syihab, Quraisy. Mukjizat Al Qur’an. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar

25