PERPUSTAKAAN ARSIP SEBAGAI WAHANA INTERAKSI PADA KANTOR
PEMERINTAHAN (SEKDA DAN BAPPEDA) DAN PERPUSTAKAAN ARSIP
Pada pendekatan strategi desain, urutan proses perencanaan dan
perancangan apabila digambarkan dalam tabel, sebagai berikut :
INPUT(kebutuhan yang diperlukan pada setiap kronologi
R-B)ANALISA(pendekatan yang dilakukan pada setiap kronologi
R-B)OUTPUT(hasil yang diperoleh pada setiap kronologi R-B yang
nantinya akan menjadi strategi desain dalam R-B)
Jenis Pola hubungan Pengelompokan Ekspresi RuangAnalisa
Pendekatan AktivitasHirarki Aktivitas (A)-Pelaku-Karakter-Pola
HIRARKI AKTIVITAS (A)Analisa Pendekatan PermassaanHirarki Massa
(M)-Bentuk dasar-Pola Gubahan-Ekspresi
HIRARKI MASSA (M)Analisa Pendekatan Kebutuhan S&KSISTEM
STRUKTUR KONSTRUKSI
MKRUANG
HIRARKI SITE
Demikian merupakan tabel dalam proses pendekatan strategi desain
Rancang Bangun, kemudian akan diberikan penjelasan secara
tersendiri dari srategi desain pada Perpustakaan Arsip sebagai
wahana interaksi.
INPUT Ruang 1. Jenis RuangPada Perpustakaan Arsip yang berperan
sebagai wahana interaksi, jenis ruang pada wahana interaksi ini
dikelompokkan berdasarkan wadah kegiatan dan kesamaan sifat ruang,
meliputi :Area KoleksiRuang Rak Buku Arsip
Ruang Katalog
Ruang Audio Visual
Area PenggunaRuang Baca
Area wi-fi
Area Staff- area pengadaan, pengolahan- area kerjapimpinan-
areakomputerpengolahan- area tatausaha/administrasi-
gudangbukudanperlengkapan
2. Pola Hubungan RuangUntuk mendapatkan pola peruangan yang bisa
memaksimalkan kegiatan yang diwadahi pada nantinya, maka ruang
ruang yang berhubungan perlu diletakkan pada area yang berdekatan.
Hal tersebut dilakukan agar antar ruang dapat saling mendukung
kegiatan lain layaknya simbiosis mutualisme.Perpustakaan Arsip
sebagai wahana interaksi, memiliki ruang dengan kesamaan sifatnya
yang kemudian dibuat pola hubungan ruang sesuai dengan kesamaan
sifat. Kemudian dengan sifat yang berbeda-beda akan dibuat pula
pola hubungan ruangnya agar mengetahui hubungan antar ruang yang
memiliki sifat berbeda.
R.Audio visualR.Rak Buku ArsipR.Katalog
Berhubungan LangsungBerhubungan tidak Langsung
Diagram Pola hubungan area koleksiPada area koleksi yang
memiliki kesamaan sifat yaitu ruang rak buku arsip, ruang katalog,
dan ruang audio visual. Ruang buku arsip dan katalog memiliki
kesamaan sifat yang sangat mirip dalam segi fungsinya menyimpan
buku sehingga diletakkan berdekatan. Berbeda pula dengan ruang
audio visual yang menyimpan seperti CD, kaset, dan hal-hal yang
berkaitan dengan visual maka ruang ini tidak akan berhubungan
langsung dengan ruang buku arsip dan katalog.
Area wi-fiR.Baca
Berhubungan LangsungBerhubungan tidak LangsungDiagram Pola
hubungan area pengguna
Area pengguna yang terdiri dari ruang baca dan area wi-fi
memiliki kesamaan sifat, namun ruang ini tidak terikat satu sama
lain sehingga ruang ini tidak memiliki hubungan langsung.
Area kerja PimpinanArea Komputer PengolahanArea pengadaan,
pengolahanArea AdministrasiGudang buku dan perlengkapan
Berhubungan LangsungBerhubungan tidak Langsung
Diagram Pola hubungan area staff
Area staff yang memiliki kesamaan sifat dan saling berhubungan
langsung akan diletakkan berdekatan, sedangkan yang tidak saling
berhubungan akan diletakkan pada ruang yang tidak berdekatan.
Area wi-fiR.BacaAREA PENGGUNAAREA KOLEKSIR.Audio visualR.Rak
Buku ArsipR.Katalog
Area kerja PimpinanArea Komputer PengolahanArea pengadaan,
pengolahanArea AdministrasiGudang buku dan perlengkapan
AREA STAFF
Berhubungan LangsungBerhubungan tidak Langsung
Diagram Pola hubungan menurut jenis ruang Perpustakaan Arsip
3. Pengelompokan RuangPengelompokan ruang pada Perpustakaan
Arsip digolongkan berdasar hasil dari pola hubungan ruang antar
ruang-ruang yang berdekatan.Kelompok RuangNama Ruang
Kelompok ruang non visualRuang buku arsip
Ruang katalog
Ruang baca
R.staff administrasi
R.staff pengadaan, pengelola
Kelompok ruang visualRuang audio visual
Area wi-fi
Kelompok pengelola- area kerjapimpinan- areakomputerpengolahan-
gudangbukudanperlengkapan
4. Ekspresi RuangEkspresi ruang Perpustakaan arsip dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Pada setiap ruang di
Perpustakaan Arsip memiliki ekspresi yang berbeda pada setiap
ruangnya. Berikut merupakan ilustrasi dari ekspresi ruang untuk
mempertajam sinyal-sinyal fokus pada ruang-ruang Perpustakaan
Arsip. Ruang Katalog/Ruang Rak Buku Arsip
Suasana dengan pola sirkulasi melorong sebagai ruang koleksi
katalog atau rak buku arsip
Ruang koleksi katalog/rak buku arsip dengan proporsi dan dimensi
seperti gambar
Perbandingan dimensi manusia dan bangunan pada tinggi ruang
Perpustakaan Arsip
Ruang koleksi katalog/rak buku arsip dengan komponen rak dari
partisi kayuRuang koleksi katalog/rak buku dengan komponen rak dari
partisi kayu
Ruang Baca
Suasana ruang baca yang meluas dan dan tenang
Dimensi ruang yang dibuthkan pada ruang audio visualRuang lapang
dengan adanya alat audio visual tanpa mengganggu area bacaRuang
Audio Visual atau area wi-fi
ANALISA PENDEKATAN AKTIVITASAnalisa pendekatan aktivitas ini
menghubungkan ruang yang berperan sebagai wadah dengan aktivitas
yang terjadi dalam Perpustakaan Arsip sebagai wahana
interaksi.Jenis Ruang Aktivitas
Ruang buku arsipMencari Buku dan referensi
Ruang katalogMencari buku dan referensi
Ruang bacaMembaca buku
R.staff administrasiMendaftarkan jadi anggota perpustakaan,
mengetik, menulis
R.staff pengadaan, pengelolaMeminjam buku
Ruang audio visualMencari video,kaset
Area wi-fiMencari referensi melalui media internet
- area kerjapimpinan- area komputerpengolahan-
gudangbukudanperlengkapanMengelola dan menjaga perpustakaan
HIRARKI AKTIVITASPada tahap selanjutnya hirarki aktivitas, pada
Perpustakaan Arsip yang bertindak sebagai ruang interaksi,
aktivitas dapat diketahui dari pengguna atau pelaku kegiatan, pola
dan karakter pengguna atau pelaku. Pelaku kegiatan Perpustakaan
Arsip (Fi)Pelaku KegiatanKegiatan
Pengelola / PustakawanMelayani pengunjung dan memberikan
informasi
PengunjungMengunjungi perpustakaan, Meminjam buku arsip dan
katalog perpustakaan
Karakter PengunjungSebelum kita membahas berbagai karakter
manusia, terlebih dahulu kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan
manusia adalah mahluk individu ciptaan Tuhan yang diberi akal,
pikiran yang sempurna. Seperti kita ketahui bersama bahwa
perpustakaan hampir tidak pernah lepas hubungannya dengan buku dan
manusia. Perpustakaan yang memang berfungsi untuk melayani berbagai
kebutuhan manusia dalam mencari informasi memang dituntut untuk
selalu bisa memberikan apa saja yang dibutuhkan oleh para manusia
pencari informasi yang dalam hal ini pasti memiliki berbagai macam
karakter.Karakter yang biasa terjadi pada sebuah perpustakaan,
Bertanya pada pengelola/ pengadaan
Mencari referensi dari internetMembaca buku
Mencari referensi dengan mengerjakan tugas
Mencari buku
Pola kegiatan PengunjungPengguna yang berperan sebagai pengelola
dan pengunjung memiliki alur kegiatan yang berbeda. Berikut alur
kegiatan yang terjadi pada Perpustakaan Arsip.
PulangDatangMeminjam koleksi buku arsip / mengembalikan pada rak
pengembalian bukuMencari data dari melalui internet di area audio
visual / area wi-fiMengisi daftar hadir perpustakaanMembaca buku di
area bacaMencari buku langsung pada ruang koleksi buku arsip dan
katalogMencari buku pada komputer pencari data nomor buku
Tempat pengembalian arsip yang tidak dipinjam
Pola kegiatan Pengelola / Pustakawan Menampilakan data
peminjaman bukuMenyimpan data peminjam bukuPola kegiatan Peminjaman
Buku
Memasukkan data buku
Pola Kegiatan Pengembalian Buku
Memasukkan data buku pinjamanMenampilkan data perhitungan
dendaMenampilkan data peminjaman
Cetak kartuMemasukkan data anggota perpustakaan Membuat dan
mencetak kartu Perpustakaan Arsip
ANALISA PENDEKATAN MASSAPada kronologi R-B ini, Perpustakaan
Arsip yang juga berperan sebagai wahana interaksi terdapat berbagai
aktivitas didalamnya. Dalam mendukung aktivitas aktivitas yang
terjadi diperlukan sebuah wadah dalam menampungnya. Wadah tersebut
dibentuk sesuai dengan mempertimbangkan kronologi sebelumnya, yaitu
pola aktivitas dan kebutuhan ruang. Apabila hal tersebut
dipertimbangkan maka nantinya akan terjadi sebuah bentuk massa yang
sesuai dengan kebutuhan Perpustakaan Arsip. Dari uraian analisa
yang terjadi pada beberapa aktivitas dan ruang, massa yang
dibutuhkan pada kronologi R-B ini, dibutuhkan massa yang masif.
Selanjutnya bentuk massa masif dipilih karena kebutuhan ruang yang
lapang dan dengan pencahayaan yang cukup. Beberapa hal tersebut
nantinya akan dijadikan panduang pada proses selanjutnya agar lebih
mudah. Berikut merupakan pendekatan bentuk massa yang
dibutuhkan.
Pada gambar terdiri dari berbagai perpustakaan yang masif dengan
pencahayaan alami yang cukup dan memberikan kesan lapang,
menjadikan suatu pilihan untuk diberikan pada pendekatan pada
analisa massa ini. Letak site yang berada Kota Surakarta, bentuk
massanya tidak akan lepas dari ciri khas kota Surakarta. Ciri khas
Kota Surakarta juga akan menghiasi massa yang nantinya akan
terbentuk. Seperti halnya pada ornamen, struktur, dan tampilan
bangunannya.
HIRARKI MassaPada tahap kronologi mengenai hirarki massa, massa
yang dipilih merupakan yang berbentuk masif. Pada dasarnya, massa
yang terbentuk dari pola gubahannya, akan mempengaruhi bentuk
tampilan bangunan yang disusun melalui ruang dan aktivitas yang
telah terbentuk. Selain itu, dari tampilan bangunan akan diketahui
pula fasad bangunan yang nantinya akan menjadi point of interest
sebuah bangunan. Bentuk Dasar
BENTUK DASAR MASSAPada wahana interaksi Perpustakaan arsip
digunakan bentuk dasar persegi, karena pada pola dasar persegi akan
mudah dalam proses gubahannya. Selain itu mengingat bentuk persegi
merupakan bentuk yang fomal sekaligus mendukukng Perpustakaan Arsip
masih berada pada satu site dan merupakan bagian dari kantor
pemerintahan yang bersifat formal.
Pola gubahanPola gubahan yang terjadi pada Perpustakaan arsip
dari bentuk persegi adalah sebagai berikut.
Pada pola gubahan, terdapat penggabungan antara massa F1 dan
F2/Fi, melalui area baca outdoorPerpustakaan Arsip (F2=Fi)
Perpustakaan Arsip (F2=Fi)
Kantor Pemerintahan (F1)
Perpustakaan Arsip (F2=Fi)Kantor Pemerintahan (F1)
EkspresiEkspresi yang diberikan adalah ekspresi massa yang masif
tetapi masih memiliki sifat yang terkesan lapang, dan terbuka
dengan alam luar. Dengan pemberian elemen dinding terbuat dari
kaca.
Bentuk massa
ANALISA Kebutuhan S dan KPada analisa pendekatan Korelatif,
wahana interaksi Perpusakaan Arsip akan menekankan pada sabagian
dari struktur dan pencahayaan tersebut. Pada struktur, akan dibahas
secara lebih dekat mengenai supper struktur dan upper struktur.
Sedangkan dibahas mengenai pencahayaan karena mengingat akan
kebutuhan pengguna yang terdapat pada wahana interaksi
tersebut.Perpustakaan Arsip yang merupakan wahana interaksi yang
memilki fungsi area publik, bangunan ini berjumlah tiga lantai.
Oleh karena itu harus memperhatikan super struktur yang ada.
Berikut merupakan macam dari Super struktur yang ada,1.
StrukturRangka Strukturrangkamemadukankonstruksiantarakolomsebagai
unsur vertical yang berfungsimenyalurkangayabebanbalok,
sebagaiunsurhorisontalmenujutanah, danbalok sebagai unsur
horizontal yang memegangdanmembagigayakekolom.
Udahditerapkankesemuajenisbangunan Dapatdikombinasidengan system
lain Mudahdalampenampilanberbagaibentuk1. Shear wall system
Ketinnggianbangunan relative terbatas Dapatdikembangkanmenjadi
system core wall Mudahdalampelaksanaandanrelatifekonomis1. Core
wall Berfungsisebagaiintibangunan Dapatdigunakansebagai unit
service Pelaksanaanagak lama dan relative rumit
KurangekonomisSelain itu, unsur estetika maka akan diberikan
ornamen ornamen sebagai estetika kolom dalam ruang.Pada upper
structure Perpustakaan Arsip akan menggunakan bentuk bentuk atap
jawa, karena mengingat latar belakang dari wahana interaksi yaitu
letaknya di Kota Surakarta. Berikut ilustrasi bentuk bentuk atap
jawa,
Pada korelatif, Perpustakaan arsip membutuhkan pencahayaan yang
cukup. Hal ini tidak lepas dari kebutuhan dan aktivitas pengguna
pada perpustakaan arsip tersebut. Berikut merupakan ilustrasi
pencahayaan pada ruang yang dibutuhkan pada area-area dan ruang
pada Perpustakaan Arsip,
Pencahayaan buatan dengan menggunakan lampu
Pencahayaan alami dengan memaksimalkan adanya bukaan
SISTEM STRUKTUR DAN KONSTRUKSI Pada R-B wahana interaksi
Perpustakaan Arsip, supper structure wahana inteksi ini digunakan
yaitu sistem kolom Shear wall system. Selain itu juga diberikan
estetika oranamen pada kolom sehingga keadaan disekitar ruang tidak
sepi, dan monoton.
Ornamen batik
Pada upper structure Perpustakaan Arsip akan bentuk atap jawa
yang dgidunakan padda Perpustakaan arsip yaitu bentuk atap pelana.
Bentuk atap pelana dipilih karena bentuk atap ini yang paling unity
dengan bangunan F1 yang berhubungan langsung dengan Perpustakaan
Arsip.
Bentuk atap
Pada korelatif, Perpustakaan arsip membutuhkan pencahayaan yang
cukup. Hal ini tidak lepas dari kebutuhan dan aktivitas pengguna
pada perpustakaan arsip tersebut. Sehingga dipilih pencahayaan
alami sebagai pendukungnya. Dengan demikian, dapat diketahui elemen
pembentuk pada wahana interaksi berupa kaca-kaca sebagai
pendistributor pencahayaan alami pada ruang ruang pada Perpustakaan
Arsip. Berikut ilustrasinya,
HIRARKI SITEHirarki Site didapat dari poduk SPA 4
Kantor Pemerintahan (F1)Pada lt.2 Perpustakaan Arsip (F2 =
Fi)
SITE PLAN
Kantor Pemerintahan (F1)Pada lt.2 Perpustakaan Arsip (F2 =
Fi)
SITUASI
CRUSTASIA AJI WESTRANI - I0211017
Kantor Pemerintahan (F1)Pada lt.2 Perpustakaan Arsip (F2 =
Fi)
DENAH LT.1
Kantor Pemerintahan (F1)Pada lt.2 Perpustakaan Arsip (F2 =
Fi)
DENAH LT.2
RUANG PENGELOLARUANG KATALOGAREA BACA INDOORR. BUKU ARSIPDENAH
LT.2 PERPUSTAKAAN ARSIPAREA BACA OUTDOOR
Kantor Pemerintahan (F1)Pada lt.2 Perpustakaan Arsip (F2 =
Fi)
DENAH LT.3
TAMPAK BARAT
TAMPAK SELATAN
Perpustakaan Arsip (F2=Fi)
TAMPAK UTARA