Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen PKTrans Tahun 2017 i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kenikmatan rahmat dan karunia-Nya kepada kita sekalian sehingga Laporan Akuntabilitas
Kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi Tahun 2017 dapat
diselesaikan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi
ini disusun mengacu pada realisasi atas program dan kegiatan sebagaimana tertuang
dalam DIPA Pusat maupun Daearah Tahun 2017 dan telah dilakukan pembahasan serta
mendapat masukan dari unit kerja eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal
Pengembangan Kawasan Transmigrasi. Untuk itu kami menyampaikan penghargaan dan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja ini.
Akhirnya kami berharap agar Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dapat bermanfaat bagi
penentuan arah kebijakan tahun berikutnya.
Jakarta, Januari 2018
Direktur Jenderal
Pengembangan Kawasan Transmigrasi
M. Nurdin
Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen PKTrans Tahun 2017 ii
DAFTAR ISI
Hal.
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii EKSEKUTIF SUMMARY ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Tugas dan Fungsi ........................................................................... 1
B. Struktur Organisasi ......................................................................... 3 C.
D. Maksud dan Tujuan ........................................................................ Sistematika Penyajian ....................................................................
3 4
BAB II PERENCANAAN KINERJA .................................................................... 6
A. Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019 .......................................... 6 B. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2017 .......................................... 8 C. Perjanjian Kinerja Tahun 2017........................................................ 9
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .................................................................. 11 A. Capaian Kinerja ............................................................................. 11 B. Realisasi Anggaran ........................................................................ 19
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 21 A. Kesimpulan .................................................................................... 21 B. Saran.............................................................................................. 21
LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................................ 23
Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen PKTrans Tahun 2017 iii
EKSEKUTIF SUMMARY
Penyelenggaraan pengembangan kawasan transmigrasi berkaitan erat dengan berbagai
persoalan yang bersifat lintas sektoral maupun multidimensional. Melihat berbagai kondisi
dan hal-hal yang nyata terjadi di Indonesia dewasa ini. Direktorat Jenderal Pengembangan
Kawasan Transmigrasi berupaya menginventarisasi dan menganalisis masalah-masalah
penting yang terjadi di kawasan transmigrasi, termasuk di dalamnya upaya-upaya yang
dilakukan di bidang pengembangan kawasan transmigrasi. Hal ini dilakukan dalam rangka
mengembangkan inovasi dan pemikiran-pemikiran baru guna menyusun strategi dan konsep
transmigrasi yang dapat memenuhi tuntutan-tuntutan perubahan dalam era reformasi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi
Tahun 2017 sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan keuangan negara dan
sebagai sarana evaluasi Pimpinan dalam rangka pencapaian kinerja berdasarkan Indikator
Kinerja dan Target yang telah ditetapkan pada Tahun anggaran 2017.
Hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan secara umum dapat memenuhi target dan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Meskipun demikian, berbagai pencapaian
target indikator kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi
memberikan gambaran bahwa keberhasilan dalam pelaksanaan pengembangan masyarakat
dan kawasan transmigrasi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh komitmen, keterlibatan
dan dukungan aktif segenap komponen aparatur pelaku ketransmigrasian utamanya Bidang
PKTrans baik Pusat maupun Daerah, masyarakat transmigrasi, dunia usaha dan lintas sektor
terkait. Berikut capaian Indikator Kinerja Utama Ditjen PKTrans tahun 2017 sebagaimana
dalam tabel berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen PKTrans Tahun 2017 iv
No Sasaran Program Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %
1. Terbangun dan
berkembangnya 144
kawasan yang
berfokus pada 72
Satuan Permukiman
(SP) menjadi pusat
Satuan Kawasan
Pengembangan (SKP)
dan Berkembangnya
20 Kawasan Perkotaan
Baru (KPB) menjadi
Embrio kota kecil/kota
kecamatan
1 Jumlah kawasan
transmigrasi yang
dibangun dan
dikembangkan dengan
berfokus pada Satuan
Permukiman menjadi
pusat Satuan kawasan
Pengembangan
106
Kawasan
106
Kawasan
100%
2 Jumlah Kawasan
Perkotaan Baru (KPB)
yang dibangun dan
dikembangkan menjadi
Pusat Pelayanan
Kawasan Transmigrasi
(PPKT) dan berkembang
sebagai embrio pusat
pertumbuhan
4 KPB 12 KPB 100%
TOTAL 100%
Nilai capaian kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Masyarakat dan Kawasan
Transmigrasi pada tahun 2017 dicapai 100% atau berhasil. Keberhasilan capaian kinerja
yang diperoleh Direktorat Jenderal PKTrans tahun 2017 didukung oleh keberhasilan capaian
kinerja pada UKE II, yang direalisasikan melalui kegiatan pengembangan transmigrasi.
Dari segi realisasi anggaran, dukungan anggaran Direktorat Jenderal Pengembangan
Kawasan Transmigrasi semula sebesar Rp.319.443.669.000,- (Tiga ratus sembilan belas
emapat ratus empat puluh tiga juta enam ratus enam puluh sembilan ribu rupiah) kemudian
setelah penghematan berdasarkan Inpres No.4/2017 menjadi Rp.305.853.346.000,- (Tiga
ratus lima milyar delapan ratus lima puluh tiga juta tiga ratus empat puluh enam ribu rupiah)
untuk mendukung kegiatan di Pusat sebesar Rp. 71.253.070.000,- (Tujuh puluh satu milyar
dua ratus lima puluh tiga juta tujuh puluh ribu rupiah) dan untuk mendukung kegiatan di
Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen PKTrans Tahun 2017 v
daerah sebesar Rp. 234.600.276.000.,- (Dua ratus tiga puluh empat milyar enam ratus juta
dua ratus tujuh puluh enam ribu rupiah). Sampai dengan posisi 31 Desember 2017, realisasi
anggaran sebesar Rp. 292.418.589.157 (95,61%) secara rinci sebagaimana tabel berikut :
Tabel Realisasi Keuangan Ditjen. PKTrans Tahun 2017 (Pusat Daerah)
NO URAIAN PAGU (Rp.) REALISASI
KEUANGAN (Rp.) %
1. Pusat 71,253,070,000 65,180,937,067 91,48
2. Daerah 234,600,276,000 227,237,652,090 96,86
TOTAL 305,853,346,000 292,418,589,157 95,61
Tabel Realisasi Keuangan Ditjen. PKTrans Tahun 2017 (Per Kegiatan)
NO URAIAN PAGU (Rp.)
REALISASI
KEUANGAN (Rp.) %
1. Dukungan Manajemen dan
Teknis Lainya Ditjen PKTrans 85,974,542,000 53,138,299,680 90.10
2.
Pembangunan dan
Pengembangan Sarana
Prasarana Kawasan
Transmigrasi
79,971,971,000 79,493,977,115 99.40
3. Pengembangan Usaha
Transmigrasi 41,041,544,000 39,747,015,260 96.85
4. Pengembangan Sosial
Budaya Transmigrasi 114,261,590,000 109,088,067,497 95.47
5.. Pelayanan Pertanahan
Transmigrasi 9,421,434,000 8,775,077,290 93.14
6. Promosi dan Kemitraan 2,182,264,000 2,176,152,315 99.72
TOTAL 305,853,346,000 292,418,589,157 95,61
Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen PKTrans Tahun 2017 vi
Berdasarkan capaian realisasi keuangan yang ada, ada beberapa kegiatan yang realisasinya
masih kurang baik, tetapi secara keseluruhan berdasarkan apa yang telah dicapai maka bisa
dikatakan dengan capaian 95,61 adalah capaian baik dan berhasil, dan apabila dibandingkan
dengan tahun sebelumnya 98,05 terdapat penurunan sebesar 2,44 yang diakibatkan oleh;
Pergantian Kuasa Pengguna Anggaran pada satker-satker Daerah, sehingga
diperlukan waktu cukup lama untuk proses pergantian KPA.
Sisa tender pengadaan barang/jasa yang tidak dapat dilakukan revisi dan dikembalikan
ke Negara
Tidak terealisasinya penempatan transmigrasi baru yang berdampak pada anggaran
layanan sosial budaya, pembentukan lembaga masyarakat dan pembentukan lembaga
ekonomi serta paket bantuan sarana produksi pertanian untuk Kimtrans T+1 tidak dapat
direalisasikan.
Sisa Belanja Pegawai yang tidak dapat direalisasikan (Gaji, tunjangan, uang makan, dll)
Dengan demikian capaian Kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan
Transmigrasi secara kinerja maupun anggaran sudah menunjukan hasil baik, yang dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat Jenderal
Pengembangan Kawasan Transmigrasi telah bekerja berlandaskan pada Sasaran
Program, Indikator Kinerja dan Target sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen
Perjanjian Kinerja tahun 2017.
2. Laporan kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi ini telah
menyajikan berbagai keberhasilan dan kegagalan serta permasalahan dalam rangka
pencapaian kinerjanya
3. Total Capaian kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi
Tahun 2017 adalah 100%, sedangkan realisasi anggaran dalam rangka pencapaian
kinerja tersebut adalah sebesar Rp. 292.418.589.157,- atau 95,61% dari total pagu
anggaran.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen PKTrans Tahun 2017 vii
4. Berdasarkan metode scoring yang telah ditetapkan, dengan total capaian kinerja
sebesar 100 %, masuk ke kategori Berhasil.
,
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 1
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini adalah suatu rangkaian
kegiatan yang harus dilakukan secara tahunan dan merupakan salah satu bentuk
manifestasi dari penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal sebagai Entitas Akuntabilitas Unit
Kerja Eselon (UKE)-I. Merupakan wujud akuntabilitas instansi pemerintah yang pedoman
penyusunannya mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
(PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB) Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja yang
merupakan aturan pelaksana dari Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
SAKIP.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan keuangan negara dan
sebagai sarana evaluasi Pimpinan dalam rangka pencapaian kinerja berdasarkan
Indikator Kinerja dan Target yang telah ditetapkan maka disusunlah Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jederal Pengembangan Kawasan
Transmigrasi tahun 2017 ini.
A. TUGAS DAN FUNGSI
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan
Transmigrasi berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi R.I. Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, adalah sebagai
berikut :
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 2
1. Kedudukan
Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi berkedudukan sebagai salah
satu unit kerja eselon I di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi yang menangani sebagian dari sub sistem penyelenggaraan
transmigrasi dan mempunyai peranan strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan
nasional dari aspek pemerataan serta penciptaan kawasan-kawasan pertumbuhan
ekonomi baru.
2. Tugas
Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas
merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pengembangan kawasan
transmigrasi.
3. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Direktorat Jenderal
Pengembangan Kawasan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang pembangunan dan pengembangan kawasan
transmigrasi meliputi pembangunan dan pengembangan kawasan,
pengembangan usaha, pengembangan sosial budaya, pelayanan pertanahan,
serta promosi dan kemitraan;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan dan pengembangan kawasan
transmigrasi meliputi pembangunan dan pengembangan kawasan,
pengembangan usaha, pengembangan sosial budaya, pelayanan pertanahan,
serta promosi dan kemitraan;
c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pembangunan
dan pengembangan kawasan transmigrasi meliputi pembangunan dan
pengembangan kawasan, pengembangan usaha, pengembangan sosial
budaya, pelayanan pertanahan, serta promosi dan kemitraan;
d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembangunan dan
pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi meliputi pembangunan
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 3
dan pengembangan kawasan, pengembangan usaha, pengembangan sosial
budaya, pelayanan pertanahan, serta promosi dan kemitraan;
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan kerja sama
kelembagaan, pembangunan dan pengembangan kawasan, pengembangan
usaha, pengembangan sosial budaya, dan pelayanan pertanahan transmigrasi
f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan
Transmigrasi
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri
B. STRUKTUR ORGANISASI.
Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi terdiri dari :
1. Sekretariat Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi;
2. Direktorat Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana
Kawasan Transmigrasi;
3. Direktorat Pengembangan Usaha Transmigrasi;
4. Direktorat Pengembangan Sosial Budaya Transmigrasi;
5. Direktorat Pelayanan Pertanahan Transmigrasi;
6. Direktorat Promosi dan Kemitraan.
Struktur organisasi Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi dapat
dilihat sebagaimana lampiran 1 (Struktur Organisasi Ditjen PKTrans)
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja Sekretariat
Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi ini mencakup aspek- aspek
sebagai berikut :
1. Aspek Akuntabilitas Kinerja, bagi kebutuhan eksternal organisasi, di mana
Laporan Kinerja sebagai sarana pertanggungjawaban Sekretariat Direktorat
Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi Tahun berjalan.
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 4
2. Aspek Manajemen Kinerja, bagi kebutuhan internal organisasi, sebagai sarana
evalusi pencapaian kinerja oleh Pimpinan Organisasi/ Unit Kerja dalam upaya
perbaikan kinerjanya di masa mendatang
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN.
Laporan Kinerja ini memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Direktorat
Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi selama Tahun 2017. Capaian kinerja
(performance results) Tahun 2017 tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja
(performance agreement) Tahun 2017 sebagai tolok ukur keberhasilan akuntabilitas
organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini dapat
mengidentifikasi adanya deviasi kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja tahun
berikutnya.
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan
Transmigrasi Tahun 2017 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai
berikut :
Bab I – Pendahuluan,
Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum atau profil singkat dari Direktorat
Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi sekilas pengantar lainnya seperti,
maksud serta tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja Tahun berjalan
serta sistematika penyajian laporan
Bab II – Perencanaan Kinerja,
Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam perencanaan kinerja, terlampir
sebagai komitmen yang harus diwujudkan dalam rangka memenuhi akuntabilitas kinerja
Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi sebagai Unit Kerja Eselon II
di lingkungan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi.
Bab III – Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017,
Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran Direktorat Jenderal
Pengembangan Kawasan Transmigrasi, dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 5
pengukuran kinerja sebagaimana tertuang dalam Dokumen Perjanjian Kinerja tahun
berjalan.
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja
sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi.
Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian
kinerja sebagai berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
3. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);
4. Anlisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan . penurunan kinerja
serta alternative solusi yang telah dilakukan;
5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
6. Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja.
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan untuk mewujudkan
kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
Bab IV – Penutup,
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah
yang akan dilakukan dimasa mendatang untuk meningkatkan kinerja.
Lampiran:
1. Struktur Organisasi
2. Perjanjian Kinerja
3. Capaian Kinerja UKE II Tahun 2017
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 6
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 – 2019
Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi
2015-2019 merupakan perencanaan jangka menengah Direktorat Jenderal Pengembangan
Kawasan Transmigrasi yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan
dicapai dalam kurun waktu lima tahun oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan
Transmigrasi beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan
tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan.
Secara ringkas subtansi Renstra Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi
sebagai berikut :
1. Visi dan Misi
Sebagaimana yang diamanatkan dalam Visi dan Misi Presiden, yaitu:
TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN
BERLANDASKAN GOTONG ROYONG
Maka sebagai upaya dalam pencapaian visi tersebut, dirumuskan misi pembangunan
sebagai berikut :
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara
hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara
maritim.
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 7
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat
secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan,
dirumuskan sembilan agenda prioritas dalam pemerintahan ke depan. Kesembilan agenda
prioritas itu disebut NAWA CITA.
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa
aman kepada seluruh warga negara.
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga
bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh kebhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Penjabaran NAWACITA terkait dengan program prioritas bidang Ketransmigrasian yaitu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat transmigrasi, mengurangi kesenjangan antar
wilayah, dan menciptakan embrio pusat pertumbuhan baru adalah CITA ke-3, ke-5 dan ke-7.
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 8
2. Tujuan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi.
a. Peningkatan pembangunan dan pengembangan satuan permukiman dan desa di
kawasan transmigrasi dan kawasan perdesaan menjadi desa berkembang dan desa
mandiri di daerah perbatasan, daerah tertinggal, daerah strategis dan cepat tumbuh.
b. Peningkatan pembangunan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan baru di
kawasan transmigrasi pada daerah perbatasan, daerah tertinggal, daerah strategis
dan cepat tumbuh serta kawasan perdesaan yang terkoneksi dengan pusat kegiatan
ekonomi wilayah.
c. Percepatan pembangunan dan pengembangan kawasan perkotaan baru yang
terintegrasi dalam suatu kesatuan pengembangan ekonomi wilayah untuk
mewujudkan keterkaitan desa dan kota.
3. Sasaran Strategis Ketransmigrasian
a. Berkembangnya 144 kawasan yang berfokus pada 72 Satuan Permukiman (SP)
menjadi pusat Satuan Kawasan Perkembangan (SKP).
b. Berkembangnya 20 Kawasan Perkotaan Baru (KPB) menjadi embrio kota kecil/ kota
kecamatan
B. RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2017
Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan
Transmigrasi disusun untuk mengatasi permasalahan utama yang sedang dihadapi oleh
organisasi yang tertuang dalam Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja yang akan
dicapai secara tahunan selama periode Renstra. Adapun Rencana Kinerja Direktorat
Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi tahun 2017 adalah sebagai berikut :
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 9
Sasaran Indikator Kinerja Utama Target
(1) (2) (3)
Terbangun dan berkembangnya
144 kawasan yang berfokus
pada 72 Satuan Permukiman
(SP) menjadi pusat Satuan
Kawasan Pengembangan (SKP)
dan Berkembangnya 20
Kawasan Perkotaan Baru (KPB)
menjadi Embrio kota kecil/kota
kecamatan
Jumlah kawasan transmigrasi
yang dibangun dan
dikembangkan dengan berfokus
pada Satuan Permukiman
menjadi pusat Satuan kawasan
Pengembangan
106 Kawasan
Jumlah Kawasan Perkotaan Baru
(KPB) yang dibangun dan
dikembangkan menjadi Pusat
Pelayanan Kawasan Transmigrasi
(PPKT) dan berkembang sebagai
embrio pusat pertumbuhan
4 KPB
C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam
rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang
dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan
akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara
penerima amanah dengan pemberi amanah sebagai dasar penilaian
keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak
ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar pemberian
reward atau penghargaan dan sanksi.
Dengan mempertimbangkan alokasi anggaran tahun 2017, Direktorat Jenderal
Pengembangan Kawasan Transmigrasi telah membuat perjanjian kinerja tahun 2017
secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada sebagaimana
dalam tabel berikut :
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 10
Sasaran Indikator Kinerja Utama Target
(1) (2) (3)
Terbangun dan berkembangnya
144 kawasan yang berfokus
pada 72 Satuan Permukiman
(SP) menjadi pusat Satuan
Kawasan Pengembangan (SKP)
dan Berkembangnya 20
Kawasan Perkotaan Baru (KPB)
menjadi Embrio kota kecil/kota
kecamatan
Jumlah kawasan transmigrasi
yang dibangun dan
dikembangkan dengan berfokus
pada Satuan Permukiman
menjadi pusat Satuan kawasan
Pengembangan
106 Kawasan
Jumlah Kawasan Perkotaan Baru
(KPB) yang dibangun dan
dikembangkan menjadi Pusat
Pelayanan Kawasan Transmigrasi
(PPKT) dan berkembang sebagai
embrio pusat pertumbuhan
4 KPB
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 11
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA.
1. Pengukuran tingkat capaian kinerja tahun 2017
Pengukuran tingkat capaian kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan
Transmigrasi (Ditjen PKTrans) tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan
antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian
Kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi tahun 2017 dengan
realisasinya. Kriteria ukuran keberhasilan dalam rangka pencapaian Indikator Kinerja dan
Target ditetapkan berdasarkan Metode Scoring sebagai berikut :
- Sangat Berhasil : ≥ 100%
- Berhasil : 80-100%
- Cukup Berhasil : 60-79%
- Kurang Berhasil : < 60%
Tingkat capaian kinerja Ditjen PKTrans tahun 2017 berdasarkan hasil pengukuran
sebagai berikut :
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 12
3.1 Tabel Capaian Kinerja Tahun 2017
No Sasaran Program Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian(%)
1. Terbangun dan
berkembangnya 144
kawasan yang
berfokus pada 72
Satuan Permukiman
(SP) menjadi pusat
Satuan Kawasan
Pengembangan
(SKP) dan
Berkembangnya 20
Kawasan Perkotaan
Baru (KPB) menjadi
Embrio kota
kecil/kota kecamatan
1 Jumlah kawasan
transmigrasi yang
dibangun dan
dikembangkan
dengan berfokus
pada Satuan
Permukiman menjadi
pusat Satuan
kawasan
Pengembangan
106
Kawasan
106
Kawasan
100%
2 Jumlah Kawasan
Perkotaan Baru (KPB)
yang dibangun dan
dikembangkan
menjadi Pusat
Pelayanan Kawasan
Transmigrasi (PPKT)
dan berkembang
sebagai embrio pusat
pertumbuhan
4 KPB 12 KPB 100%
TOTAL 100%
Analisis Direktorat Pengembangan Kawasan Transmigrasi
Nilai capaian kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Masyarakat dan Kawasan
Transmigrasi pada tahun 2017 dicapai adalah 100% atau berhasil. Capaian Indikator
Kinerja Kegiatan diatas adalah Indikator Kinerja Utama Ditjen PKTrans yang didapat dan
didukung dari hasil capaian Indikator Kinerja Kegiatan yang ada di Ditjen PKtrans.
Kawasan Transmigrasi yang menjadi target pada indikator kerja Ditjen PKTrans
merupakan kawasan yang didalamnya terdapat Permukiman Transmigrasi bina dan
mendapatkan bantuan/ intervensi pada kegiatan Ditjen PKTrans. Adapun 106 Kawasan
Transmigrasi yang dibangun dan dikembangkan dengan berfokus pada Satuan
Permukiman menjadi pusat Satuan Kawasan Pengembangan yang menjadi capaian dari
Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi yaitu:
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 13
1 KTM Samar Kilang 39 Sekayam-entikong 77 Asinua-Routa
2 Pintu rime gayo 40 Jagoibabang 78 KTM hialu
3 Woyla 41 Ketungau Hulu 79 Kolono
4 Geumpang Mane 42 Dadahup 80 Lambele
5 Subulussalam 43 Tumbang jutuh 81 Toari
6 Cot Girek 44 Paju epat 82 Lasalimu
7 Seulimeum 45 Sebamban 83 Uluiwoi
8 Jantho 46 KTM seimanggaris 84 KTM Kantisa
9 Harus muda Jaya/peudada 47 Salim batu 85 Sapalewa
19 KTM Ketapang Nusantara 48 Tanalia/sesayap 86 Banggoi/bula
11 Seunangan Timur 49 Tampaso baru 87 Nusliku
12 Patek 50 Nuangan 88 Dorosago Patlean
13 Selaut 51 Ratahan timur 89 Sagea Waleh
14 Trumon 52 KTM Pawonsari 90 Payahe-maidi
15 Seumaneh jaya 53 Paguyaman pantai 91 Pulau Mangole
16 Meureudeu/Ulee Glee 54 Pulubala 92 KTM Tambora
17 Babahrot 55 Taluditi 93 Tongo-sekongkang
18 Gosong telaga 56 Sumalata 94 KTM Labangka
19 Alue Punti 57 Basidondo 95 Malolo
20 Muara Takung/Kamang baru 58 KTM air terang 96 Maukaro
21 Padang Hilalang 59 KTM Tampolore 97 Tanglapui
22 KTM Pulau Rupat 60 KTM Bungku 98 Tasifeto mandeu
23 KTM Bathin Ulu IX 61 Lalundu 99 Kodi laura
24 Kedurang 62 KTM Tomini raya 100 Bena
25 Muara sahung/maje 63 Salakan 101 batutua nusamanuk
26 Padang ulak tanding 64 bungku utara 102 Lamboya
27 Enggano 65 KTM Mahalona 103 kobalima timur
28 Tulung selapan 66 Mangkendek 104 Samonggoa-komodo
29 Kerang agung ilir 67 Rante karua/rinding Alko 105 Mbay
30 Babat Toman 68 Masamba 106 KTM Senggi
31 simpang rimau/muara kelingi 69 Marioriwawo/ Watu
32 KTM Kikim 70 KTM Punaga/Laikang
33 Jebus 71 Pitu riase/maritengae
34 Terentang 72 Mambi Mehalaan
35 KTM Gerbang mas perkasa 73 Ulumanda
36 Gerbang Kayong 74 salokayu/kaluku/tomo
37 Embaloh hilir 75 Tubbi taramanu (tutar)
38 Matan Sungai hilir 76 Wakorumba-maligano
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 14
Kawasan Perkotaan Baru (KPB) yang dimaksud pada indikator kerja kedua Ditjen
PKTrans adalah Kawasan Perkotaan Baru (Baru) yang telah masuk pada tahap
mandiri dan berkembang, berdasarkan penilaian tingkat perkembangan KTM
mengacu pada Juknis Evaluasi Perkembangan KPB atau KTM Tahun 2016 yang
terdiri atas Dimensi Fisik 40%, Ekonomi 30%, Sosial 20% regulasi dan kelembagaan
10%.
Adapun 12 Kawasan Perkotaan Baru (KPB) yang memenuhi kriteria menjadi pusat
pelayanan kawasan transmigrasi (PPKT) dan berkembang sebagai embrio Pusat
Pertumbuhan yang menjadi capaian Ditjen PKTrans, yaitu:
1. KTM Telang Kab.Banyuasin Sumatera Selatan
2. KTM Lunang Silaut Kab. Pesisir Selatan Sumatera Barat
3. KTM Mesuji Kab. Mesuji Lampung
4. KTM Batu Betumpang Kab. Bangka Selatan Bangka Belitung
5. KTM Gerbang Kayong Kab. Kayong Utara Kalimantan Barat
6. KTM Tobadak Kab.Mamuju Tengah Sulbar
7. KTM Belitang Kab. OKU Timur , Sumsel
8. KTM Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya
9. KTM Bungku Kab Morowali, Sulteng
10. KTM Hialu Kab. Konawe Utara, Sultera
11. KTM Lagita Kab Bengkulu Utara, Bengkulu
12. KTM Pawon Sari Kab Bualemo, Gorontalo
Keberhasilan capaian kinerja yang diperoleh Direktorat Jenderal PKTrans tahun
2017 didukung oleh keberhasilan Kegiatan pada UKE II lainnya antara lain:
a. Jalan
Realisasi pengembangan jalan di permukiman transmigrasi dan kawasan
transmigrasi dengan rincian sebagai berikut :
Satker Pusat : 0,75 km ( 1 kimtrans)
Satker Daerah : 24 km (10 SP/8 KPB)
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 15
Untuk komponen pendukung dengan Dana Pusat dilaksanakan Pekerjaan
Pemetaan jaringan jalan sebanyak 1 paket di lokasi KTM Tambora Kabupaten
Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat.
b. Pengembangan Drainase
Pengembangan Drainase di permukiman transmigrasi dan kawasan dengan
Dana Tugas Pembantuan volume 16,75 km dari 2 Satker Daerah di 4 SP
c. Pengembangan Sarana Air Bersih
Pengembangan Sarana Air Bersih di permukiman transmigrasi dan kawasan
yaitu pekerjaan Rehab Sarana Air Bersih di Lokasi UPT Sei Bulan C
Kabupaten Kubu Raya sebanyak 1 unit (DIPA/Dana Pusat) di 1 SP
d. Sarana Penerangan dan Energi Terbarukan
Pembangunan dan Pengembangan Energi Terbarukan dengan Dana Pusat
yaitu pekerjaan Rehab PLTS di Lokasi UPT Sei Mata-Mata SP. 3 Kabupaten
Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat. Pembangunan PLTS 10 Kwp dengan
Dana Tugas Pembantuan dilaksanakan di Lokasi UPT Keban Agung
Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan. Untuk komponen pendukung
terdapat pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan PLTS Komunal
sebanyak 1 paket di lokasi Simpang Tiga SP.2 dan SP.5 Kab. Ogan Komering
Ilir Prov. Sumatera Selatan
e. Bangunan Fasilitas Umum
Rehabilitasi Bangunan Fasilitas Umum sebanyak 9 unit tersebar di 3 SP.
f. Pengembangan Agrowisata Kebun Buah mendukung Prukades
Merupakan kegiatan pengembangan dan pengelolaan kebun buah sebagai
obyek agroeduwisata di KTM Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Provinsi Jambi.
g. Intensifikasi Lahan mendukung Prudes
Merupakan upaya peningkatan pendapatan transmigran melalui berbagai
usaha sesuai dengan potensi lokasi yang meliputi intensifikasi lahan
pekarangan dan lahan usaha, serta pengadaan sarana produksi pertanian
yang mendukung Intensifikasi Lahan Pekarangan dan lahan usaha.
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 16
h. Pengembangan Lembaga Ekonomi Masyarakat Transmigrasi
Pengembangan lembaga ekonomi ini dimaksudkan untuk penguatan dan
pengembangan Koperasi/LKM BMT-Trans di kawasan transmigrasi guna
mewujudkan lembaga ekonomi fungsional yang dapat membantu akses
permodalan bagi usaha anggota dan masyarakat transmigrasi.
i. Penumbuhan Wirausahawan
Kegiatan ini bertujuan untuk Pendampingan Teknis dan Manajemen
Pengelolaan Industri RMP di 7 KTM, Industri Jagung/Pakan ternak dan juga
meningkatkan kemampuan wirausaha terutama keterampilan teknis dan
manajemen wirausaha dalam mengelola dan mengembangkan unit-unit
usahanya.
j. Bidang tanah transmigrasi yang difasilitasi pengurusan sertifikatnya
Terdiri dari Inventarisasi Kepemilikan Lahan, Pengurusan penerbitan SHM
(TORA), Pengukuran dan Pembagian LP dan LU I, Pengukuran dan
Pembagian LU II.
k. Masalah pertanahan transmigrasi yang difasailitasi penanganannya
Penyelesaian permasalahah pertanahan sebanyak 5 Kasus
Dalam rangka pengembangan kawasan transmigrasi, rangkaian kegiatan tahun
2017 yang mendukung tercapainya keberhasilan pada Ditjen PKTrans, dapat
dirangkum kedalam gambar sebagai berikut:
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 17
2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2017 dengan
tahun 2016
3.2 Tabel Realisasi Kinerja Tahun 2016 dan 2017
Terbangun dan berkembangnya 144 kawasan yang berfokus pada 72 Satuan Permukiman (SP)
menjadi pusat Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) dan Berkembangnya 20 Kawasan Perkotaan
Baru (KPB) menjadi Embrio kota kecil/kota kecamatan
Indikator Kinerja Realisasi 2016 Indikator Kinerja Baru
Realisasi 2017
Jumlah Satuan Permukiman
(SP) Mandiri
100 % Jumlah kawasan transmigrasi
yang dibangun dan dikembangkan
dengan berfokus pada Satuan
Permukiman menjadi pusat
Satuan kawasan Pengembangan
100 %
Jumlah Kawasan Perkotaan Baru
(KPB) yang dibangun dan
dikembangkan menjadi Pusat
Pelayanan Kawasan Transmigrasi
(PPKT) dan berkembang sebagai
embrio pusat pertumbuhan
100 %
TOTAL 2016 100% TOTAL 2017 100%
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 18
Apabila diperbandingkan capaian kinerja Direktorat Jenderal PKTrans tahun 2017
dengan tahun 2016 dari segi Indikator Kinerja terdapat perubahan sehingga tidak bisa
secara langsung diperbandingkan. Sedangkan dari nilai capaian kinerja Direktorat
Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi pada tahun 2016 dan 2017 adalah
100% atau berhasil sehingga tidak ada perbedaan pencapaian.
3. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja sampai dengan tahun
2017 dengan dengan target kumulatif Renstra
3.3 Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2017 dengan Target Kumulatif
Renstra
Terbangun dan berkembangnya 144 kawasan yang berfokus pada 72 Satuan Permukiman (SP) menjadi
pusat Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) dan Berkembangnya 20 Kawasan Perkotaan Baru (KPB)
menjadi Embrio kota kecil/kota kecamatan
Indikator Kinerja Target Rentra
2015-2017 Indikator Kinerja Baru Target
Realisasi
Jumlah Kimtrans Mandiri,
Jumlah Kawasan Perkotaan
Baru (KPB) yang terbangun
dan berkembang menjadi
embrio kota kecil/ kota
kecamatan
92 SP/ 18
KPB
Jumlah kawasan
transmigrasi yang
dibangun dan
dikembangkan dengan
berfokus pada Satuan
Permukiman menjadi
pusat Satuan kawasan
Pengembangan
106
Kawasan
106
Kawasan
Jumlah Kawasan
Perkotaan Baru (KPB)
yang dibangun dan
dikembangkan menjadi
Pusat Pelayanan
Kawasan Transmigrasi
(PPKT) dan
berkembang sebagai
embrio pusat
pertumbuhan
4 KPB 12 KPB
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 19
Jika dibandingkan realisasi kinerja sampai tahun 2017 dengan target jangka menengah
yang terdapat dalam dokumen Rencana Strategis, maka tidak bisa diperbandingkan
karena terjadi perubahan indikator kinerja utama.
4. Analisis Penggunaan Sumber Daya
Tabel 3.4 Perbandingan Realisasi Anggaran dan Kinerja
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
95,61% 100%
Apabila dilakukan perbandingan realisasi anggaran dengan pencapaian kinerja, dapat
disimpulkan bahwa Ditjen PKTrans sudah efisien dalam melaksanakan program selama
tahun 2017, hal tersebut terlihat dari output yang dihasilkan sebesar 100% dengan
mengeluarkan anggaran sebesar 95,61%.
B. REALISASI ANGGARAN
Dukungan anggaran Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi
semula sebesar Rp.319.443.669.000,- (Tiga ratus sembilan belas emapat ratus empat
puluh tiga juta enam ratus enam puluh sembilan ribu rupiah) kemudian setelah
penghematan berdasarkan Inpres No.4/2017 menjadi Rp.305.853.346.000,- (Tiga ratus
lima milyar delapan ratus lima puluh tiga juta tiga ratus empat puluh enam ribu rupiah)
untuk mendukung kegiatan di Pusat sebesar Rp. 71.253.070.000,- (Tujuh puluh satu
milyar dua ratus lima puluh tiga juta tujuh puluh ribu rupiah) dan untuk mendukung
kegiatan di daerah sebesar Rp. 234.600.276.000.,- (Dua ratus tiga puluh empat milyar
enam ratus juta dua ratus tujuh puluh enam ribu rupiah). Sampai dengan posisi 31
Desember 2017, realisasi anggaran sebesar Rp. 292.418.589.157 (95,61%) secara
rinci sebagaimana tabel berikut :Tabel Realisasi Keuangan Ditjen. PKTrans Tahun 2017
(Pusat Daerah)
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 20
3.5 Tabel Realisasi Keuangan Ditjen. PKTrans Tahun 2017 (Pusat Daerah)
3.6 Tabel Realisasi Keuangan PKTrans Tahun 2017 (Per Kegiatan)
NO URAIAN PAGU (Rp.) REALISASI
KEUANGAN (Rp.) %
1. Dukungan Manajemen dan
Teknis Lainya Ditjen PKTrans 85,974,542,000 53,138,299,680 90.10
2. PPSPK 79,971,971,000 79,493,977,115 99.40
3. PUT 41,041,544,000 39,747,015,260 96.85
4. PSBT 114,261,590,000 109,088,067,497 95.47
5. PPT 9,421,434,000 8,775,077,290 93.14
6. Promosi dan Kemitraan 2,182,264,000 2,176,152,315 99.72
TOTAL 305,853,346,000 292,418,589,157 95,61
Berdasarkan capaian realisasi keuangan yang ada, ada beberapa kegiatan yang
realisasinya masih kurang baik, tetapi secara keseluruhan berdasarkan apa yang telah
dicapai maka bisa dikatakan dengan capaian 95,61 adalah capaian baik dan berhasil, dan
apabila capaian dibandingkan dengan tahun sebelumnya 98,05 terdapat penurunan
sebesar 2,44 yang diakibatkan oleh;
Pergantian Kuasa Pengguna Anggaran di Daerah yang memakan waktu.
Sisa tender yang tidak dapat dilakukan revisi dan dikembalikan ke Negara
Tidak terealisasinya penempatan transmigrasi baru yang berdampak pada anggaran
layanan sosial budaya, pembentukan lembaga masyarakat dan pembentukan lembaga
ekonomi serta paket bantuan sarana produksi pertanian untuk Kimtrans T+1 tidak dapat
direalisasikan.
Sisa Belanja Pegawai yang tidak dapat direalisasikan (Gaji, tunjangan, uang makan, dll)
NO URAIAN PAGU (Rp.) REALISASI
KEUANGAN (Rp.) %
1. Pusat 71,253,070,000 65,180,937,067 91,48
2. Daerah 234,600,276,000 227,237,652,090 96,86
TOTAL 305,853,346,000 292,418,589,157 95,61
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 21
BAB IV
P E N U T U P
A. KESIMPULAN
1. Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat Jenderal Pengembangan
Kawasan Transmigrasi telah bekerja berlandaskan pada Sasaran Program, Indikator
Kinerja dan Target sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen Perjanjian Kinerja tahun
2017 seperti yang telah diuraikan pada Bab II.
2. Laporan kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi ini telah
menyajikan berbagai keberhasilan dan kegagalan serta permasalahan dalam rangka
pencapaian kinerjanya.
3. Total Capaian kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi Tahun
2017 adalah 100%, sedangkan realisasi anggaran dalam rangka pencapaian kinerja
tersebut adalah sebesar Rp. 292.418.589.157,- atau 95,61% dari total pagu anggaran.
4. Berdasarkan metode scoring yang telah ditetapkan, dengan total capaian kinerja sebesar
100 %, masuk ke kategori Berhasil.
B. SARAN
Secara umum pelaksanaan program Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan
Transmigrasi tahun 2017 tidak mengalami hambatan yang berarti. Hal tersebut dapat dilihat
dari pengukuran pencapaian sasaran maupun dari akuntabilitas keuangan.
LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 22
Namun demikian keberhasilan itu akan lebih berarti apabila permasalahan yang muncul
dalam pelaksanaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi dapat
diselesaikan secara signifikan. Oleh karena itu program yang telah disusun masih
memerlukan penyempurnaan mengingat masih banyaknya permasalahan pengembangan
masyarakat dan kawasan transmigrasi.
Salah satu upaya yang sedang dan akan terus ditingkatkan adalah penajaman keakuratan
data. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya peningkatan kerjasama pemerintah pusat, daerah
serta mitra/ pihak swasta lainnya dalam bidang pembangunan dan pengembangan kawasan
transmigrasi, pengembangan sosial budaya transmigrasi, pengembangan usaha transmigrasi,
pengembangan sarana dan prasarana kawasan maupun promosi dan kemitraan
Sistem informasi di kawasan transmigrasi perlu disempurnakan, agar mekanisme kerja
dan jejaring antara pusat dan daerah dapat terbangun secara optimal, sehingga masyarakat
di kawasan transmigrasi ketika menghadapi permasalahan segera mengetahui akses dengan
cepat untuk mendapatkan informasi.
Direktorat Jenderal
Pengembangan Kawasan Transmigrasi
M. Nurdin