Top Banner
59

KATA PENGANTAR...Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen PKTrans Tahun 2017 v daerah sebesar Rp. 234.600.276.000.,-(Dua ratus tiga puluh empat milyar enam ratus juta dua ratus tujuh puluh

Feb 03, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen PKTrans Tahun 2017 i

    KATA PENGANTAR

    Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

    kenikmatan rahmat dan karunia-Nya kepada kita sekalian sehingga Laporan Akuntabilitas

    Kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi Tahun 2017 dapat

    diselesaikan.

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi

    ini disusun mengacu pada realisasi atas program dan kegiatan sebagaimana tertuang

    dalam DIPA Pusat maupun Daearah Tahun 2017 dan telah dilakukan pembahasan serta

    mendapat masukan dari unit kerja eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal

    Pengembangan Kawasan Transmigrasi. Untuk itu kami menyampaikan penghargaan dan

    terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan

    Akuntabilitas Kinerja ini.

    Akhirnya kami berharap agar Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dapat bermanfaat bagi

    penentuan arah kebijakan tahun berikutnya.

    Jakarta, Januari 2018

    Direktur Jenderal

    Pengembangan Kawasan Transmigrasi

    M. Nurdin

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen PKTrans Tahun 2017 ii

    DAFTAR ISI

    Hal.

    KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii EKSEKUTIF SUMMARY ................................................................................................ iii

    BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

    A. Tugas dan Fungsi ........................................................................... 1

    B. Struktur Organisasi ......................................................................... 3 C.

    D. Maksud dan Tujuan ........................................................................ Sistematika Penyajian ....................................................................

    3 4

    BAB II PERENCANAAN KINERJA .................................................................... 6

    A. Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019 .......................................... 6 B. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2017 .......................................... 8 C. Perjanjian Kinerja Tahun 2017........................................................ 9

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .................................................................. 11 A. Capaian Kinerja ............................................................................. 11 B. Realisasi Anggaran ........................................................................ 19

    BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 21 A. Kesimpulan .................................................................................... 21 B. Saran.............................................................................................. 21

    LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................................ 23

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen PKTrans Tahun 2017 iii

    EKSEKUTIF SUMMARY

    Penyelenggaraan pengembangan kawasan transmigrasi berkaitan erat dengan berbagai

    persoalan yang bersifat lintas sektoral maupun multidimensional. Melihat berbagai kondisi

    dan hal-hal yang nyata terjadi di Indonesia dewasa ini. Direktorat Jenderal Pengembangan

    Kawasan Transmigrasi berupaya menginventarisasi dan menganalisis masalah-masalah

    penting yang terjadi di kawasan transmigrasi, termasuk di dalamnya upaya-upaya yang

    dilakukan di bidang pengembangan kawasan transmigrasi. Hal ini dilakukan dalam rangka

    mengembangkan inovasi dan pemikiran-pemikiran baru guna menyusun strategi dan konsep

    transmigrasi yang dapat memenuhi tuntutan-tuntutan perubahan dalam era reformasi.

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi

    Tahun 2017 sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan keuangan negara dan

    sebagai sarana evaluasi Pimpinan dalam rangka pencapaian kinerja berdasarkan Indikator

    Kinerja dan Target yang telah ditetapkan pada Tahun anggaran 2017.

    Hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan secara umum dapat memenuhi target dan

    sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Meskipun demikian, berbagai pencapaian

    target indikator kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi

    memberikan gambaran bahwa keberhasilan dalam pelaksanaan pengembangan masyarakat

    dan kawasan transmigrasi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh komitmen, keterlibatan

    dan dukungan aktif segenap komponen aparatur pelaku ketransmigrasian utamanya Bidang

    PKTrans baik Pusat maupun Daerah, masyarakat transmigrasi, dunia usaha dan lintas sektor

    terkait. Berikut capaian Indikator Kinerja Utama Ditjen PKTrans tahun 2017 sebagaimana

    dalam tabel berikut:

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen PKTrans Tahun 2017 iv

    No Sasaran Program Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %

    1. Terbangun dan

    berkembangnya 144

    kawasan yang

    berfokus pada 72

    Satuan Permukiman

    (SP) menjadi pusat

    Satuan Kawasan

    Pengembangan (SKP)

    dan Berkembangnya

    20 Kawasan Perkotaan

    Baru (KPB) menjadi

    Embrio kota kecil/kota

    kecamatan

    1 Jumlah kawasan

    transmigrasi yang

    dibangun dan

    dikembangkan dengan

    berfokus pada Satuan

    Permukiman menjadi

    pusat Satuan kawasan

    Pengembangan

    106

    Kawasan

    106

    Kawasan

    100%

    2 Jumlah Kawasan

    Perkotaan Baru (KPB)

    yang dibangun dan

    dikembangkan menjadi

    Pusat Pelayanan

    Kawasan Transmigrasi

    (PPKT) dan berkembang

    sebagai embrio pusat

    pertumbuhan

    4 KPB 12 KPB 100%

    TOTAL 100%

    Nilai capaian kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Masyarakat dan Kawasan

    Transmigrasi pada tahun 2017 dicapai 100% atau berhasil. Keberhasilan capaian kinerja

    yang diperoleh Direktorat Jenderal PKTrans tahun 2017 didukung oleh keberhasilan capaian

    kinerja pada UKE II, yang direalisasikan melalui kegiatan pengembangan transmigrasi.

    Dari segi realisasi anggaran, dukungan anggaran Direktorat Jenderal Pengembangan

    Kawasan Transmigrasi semula sebesar Rp.319.443.669.000,- (Tiga ratus sembilan belas

    emapat ratus empat puluh tiga juta enam ratus enam puluh sembilan ribu rupiah) kemudian

    setelah penghematan berdasarkan Inpres No.4/2017 menjadi Rp.305.853.346.000,- (Tiga

    ratus lima milyar delapan ratus lima puluh tiga juta tiga ratus empat puluh enam ribu rupiah)

    untuk mendukung kegiatan di Pusat sebesar Rp. 71.253.070.000,- (Tujuh puluh satu milyar

    dua ratus lima puluh tiga juta tujuh puluh ribu rupiah) dan untuk mendukung kegiatan di

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen PKTrans Tahun 2017 v

    daerah sebesar Rp. 234.600.276.000.,- (Dua ratus tiga puluh empat milyar enam ratus juta

    dua ratus tujuh puluh enam ribu rupiah). Sampai dengan posisi 31 Desember 2017, realisasi

    anggaran sebesar Rp. 292.418.589.157 (95,61%) secara rinci sebagaimana tabel berikut :

    Tabel Realisasi Keuangan Ditjen. PKTrans Tahun 2017 (Pusat Daerah)

    NO URAIAN PAGU (Rp.) REALISASI

    KEUANGAN (Rp.) %

    1. Pusat 71,253,070,000 65,180,937,067 91,48

    2. Daerah 234,600,276,000 227,237,652,090 96,86

    TOTAL 305,853,346,000 292,418,589,157 95,61

    Tabel Realisasi Keuangan Ditjen. PKTrans Tahun 2017 (Per Kegiatan)

    NO URAIAN PAGU (Rp.)

    REALISASI

    KEUANGAN (Rp.) %

    1. Dukungan Manajemen dan

    Teknis Lainya Ditjen PKTrans 85,974,542,000 53,138,299,680 90.10

    2.

    Pembangunan dan

    Pengembangan Sarana

    Prasarana Kawasan

    Transmigrasi

    79,971,971,000 79,493,977,115 99.40

    3. Pengembangan Usaha

    Transmigrasi 41,041,544,000 39,747,015,260 96.85

    4. Pengembangan Sosial

    Budaya Transmigrasi 114,261,590,000 109,088,067,497 95.47

    5.. Pelayanan Pertanahan

    Transmigrasi 9,421,434,000 8,775,077,290 93.14

    6. Promosi dan Kemitraan 2,182,264,000 2,176,152,315 99.72

    TOTAL 305,853,346,000 292,418,589,157 95,61

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen PKTrans Tahun 2017 vi

    Berdasarkan capaian realisasi keuangan yang ada, ada beberapa kegiatan yang realisasinya

    masih kurang baik, tetapi secara keseluruhan berdasarkan apa yang telah dicapai maka bisa

    dikatakan dengan capaian 95,61 adalah capaian baik dan berhasil, dan apabila dibandingkan

    dengan tahun sebelumnya 98,05 terdapat penurunan sebesar 2,44 yang diakibatkan oleh;

    Pergantian Kuasa Pengguna Anggaran pada satker-satker Daerah, sehingga

    diperlukan waktu cukup lama untuk proses pergantian KPA.

    Sisa tender pengadaan barang/jasa yang tidak dapat dilakukan revisi dan dikembalikan

    ke Negara

    Tidak terealisasinya penempatan transmigrasi baru yang berdampak pada anggaran

    layanan sosial budaya, pembentukan lembaga masyarakat dan pembentukan lembaga

    ekonomi serta paket bantuan sarana produksi pertanian untuk Kimtrans T+1 tidak dapat

    direalisasikan.

    Sisa Belanja Pegawai yang tidak dapat direalisasikan (Gaji, tunjangan, uang makan, dll)

    Dengan demikian capaian Kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan

    Transmigrasi secara kinerja maupun anggaran sudah menunjukan hasil baik, yang dapat

    disimpulkan sebagai berikut :

    1. Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat Jenderal

    Pengembangan Kawasan Transmigrasi telah bekerja berlandaskan pada Sasaran

    Program, Indikator Kinerja dan Target sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen

    Perjanjian Kinerja tahun 2017.

    2. Laporan kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi ini telah

    menyajikan berbagai keberhasilan dan kegagalan serta permasalahan dalam rangka

    pencapaian kinerjanya

    3. Total Capaian kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi

    Tahun 2017 adalah 100%, sedangkan realisasi anggaran dalam rangka pencapaian

    kinerja tersebut adalah sebesar Rp. 292.418.589.157,- atau 95,61% dari total pagu

    anggaran.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen PKTrans Tahun 2017 vii

    4. Berdasarkan metode scoring yang telah ditetapkan, dengan total capaian kinerja

    sebesar 100 %, masuk ke kategori Berhasil.

    ,

  • LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini adalah suatu rangkaian

    kegiatan yang harus dilakukan secara tahunan dan merupakan salah satu bentuk

    manifestasi dari penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    (SAKIP) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal sebagai Entitas Akuntabilitas Unit

    Kerja Eselon (UKE)-I. Merupakan wujud akuntabilitas instansi pemerintah yang pedoman

    penyusunannya mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

    (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB) Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

    Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja yang

    merupakan aturan pelaksana dari Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang

    SAKIP.

    Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan keuangan negara dan

    sebagai sarana evaluasi Pimpinan dalam rangka pencapaian kinerja berdasarkan

    Indikator Kinerja dan Target yang telah ditetapkan maka disusunlah Laporan

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jederal Pengembangan Kawasan

    Transmigrasi tahun 2017 ini.

    A. TUGAS DAN FUNGSI

    Kedudukan, Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan

    Transmigrasi berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal

    dan Transmigrasi R.I. Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

    Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, adalah sebagai

    berikut :

  • LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 2

    1. Kedudukan

    Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi berkedudukan sebagai salah

    satu unit kerja eselon I di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

    Tertinggal dan Transmigrasi yang menangani sebagian dari sub sistem penyelenggaraan

    transmigrasi dan mempunyai peranan strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan

    nasional dari aspek pemerataan serta penciptaan kawasan-kawasan pertumbuhan

    ekonomi baru.

    2. Tugas

    Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas

    merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pengembangan kawasan

    transmigrasi.

    3. Fungsi

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Direktorat Jenderal

    Pengembangan Kawasan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi :

    a. Perumusan kebijakan di bidang pembangunan dan pengembangan kawasan

    transmigrasi meliputi pembangunan dan pengembangan kawasan,

    pengembangan usaha, pengembangan sosial budaya, pelayanan pertanahan,

    serta promosi dan kemitraan;

    b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan dan pengembangan kawasan

    transmigrasi meliputi pembangunan dan pengembangan kawasan,

    pengembangan usaha, pengembangan sosial budaya, pelayanan pertanahan,

    serta promosi dan kemitraan;

    c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pembangunan

    dan pengembangan kawasan transmigrasi meliputi pembangunan dan

    pengembangan kawasan, pengembangan usaha, pengembangan sosial

    budaya, pelayanan pertanahan, serta promosi dan kemitraan;

    d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembangunan dan

    pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi meliputi pembangunan

  • LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 3

    dan pengembangan kawasan, pengembangan usaha, pengembangan sosial

    budaya, pelayanan pertanahan, serta promosi dan kemitraan;

    e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan kerja sama

    kelembagaan, pembangunan dan pengembangan kawasan, pengembangan

    usaha, pengembangan sosial budaya, dan pelayanan pertanahan transmigrasi

    f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan

    Transmigrasi

    g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri

    B. STRUKTUR ORGANISASI.

    Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi terdiri dari :

    1. Sekretariat Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi;

    2. Direktorat Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana

    Kawasan Transmigrasi;

    3. Direktorat Pengembangan Usaha Transmigrasi;

    4. Direktorat Pengembangan Sosial Budaya Transmigrasi;

    5. Direktorat Pelayanan Pertanahan Transmigrasi;

    6. Direktorat Promosi dan Kemitraan.

    Struktur organisasi Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi dapat

    dilihat sebagaimana lampiran 1 (Struktur Organisasi Ditjen PKTrans)

    C. MAKSUD DAN TUJUAN

    Maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja Sekretariat

    Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi ini mencakup aspek- aspek

    sebagai berikut :

    1. Aspek Akuntabilitas Kinerja, bagi kebutuhan eksternal organisasi, di mana

    Laporan Kinerja sebagai sarana pertanggungjawaban Sekretariat Direktorat

    Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi Tahun berjalan.

  • LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 4

    2. Aspek Manajemen Kinerja, bagi kebutuhan internal organisasi, sebagai sarana

    evalusi pencapaian kinerja oleh Pimpinan Organisasi/ Unit Kerja dalam upaya

    perbaikan kinerjanya di masa mendatang

    D. SISTEMATIKA PENYAJIAN.

    Laporan Kinerja ini memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Direktorat

    Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi selama Tahun 2017. Capaian kinerja

    (performance results) Tahun 2017 tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja

    (performance agreement) Tahun 2017 sebagai tolok ukur keberhasilan akuntabilitas

    organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini dapat

    mengidentifikasi adanya deviasi kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja tahun

    berikutnya.

    Sistematika penyajian Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan

    Transmigrasi Tahun 2017 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

    Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Pedoman

    Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai

    berikut :

    Bab I – Pendahuluan,

    Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum atau profil singkat dari Direktorat

    Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi sekilas pengantar lainnya seperti,

    maksud serta tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja Tahun berjalan

    serta sistematika penyajian laporan

    Bab II – Perencanaan Kinerja,

    Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam perencanaan kinerja, terlampir

    sebagai komitmen yang harus diwujudkan dalam rangka memenuhi akuntabilitas kinerja

    Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi sebagai Unit Kerja Eselon II

    di lingkungan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi.

    Bab III – Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017,

    Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran Direktorat Jenderal

    Pengembangan Kawasan Transmigrasi, dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil

  • LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 5

    pengukuran kinerja sebagaimana tertuang dalam Dokumen Perjanjian Kinerja tahun

    berjalan.

    A. Capaian Kinerja Organisasi

    Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja

    sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi.

    Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian

    kinerja sebagai berikut:

    1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

    2. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka

    menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

    3. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);

    4. Anlisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan . penurunan kinerja

    serta alternative solusi yang telah dilakukan;

    5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

    6. Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan

    pencapaian pernyataan kinerja.

    B. Realisasi Anggaran

    Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan untuk mewujudkan

    kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

    Bab IV – Penutup,

    Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah

    yang akan dilakukan dimasa mendatang untuk meningkatkan kinerja.

    Lampiran:

    1. Struktur Organisasi

    2. Perjanjian Kinerja

    3. Capaian Kinerja UKE II Tahun 2017

  • LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 6

    BAB II

    PERENCANAAN KINERJA

    A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 – 2019

    Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi

    2015-2019 merupakan perencanaan jangka menengah Direktorat Jenderal Pengembangan

    Kawasan Transmigrasi yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan

    dicapai dalam kurun waktu lima tahun oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan

    Transmigrasi beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan

    tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan.

    Secara ringkas subtansi Renstra Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi

    sebagai berikut :

    1. Visi dan Misi

    Sebagaimana yang diamanatkan dalam Visi dan Misi Presiden, yaitu:

    TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN

    BERLANDASKAN GOTONG ROYONG

    Maka sebagai upaya dalam pencapaian visi tersebut, dirumuskan misi pembangunan

    sebagai berikut :

    1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang

    kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan

    kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

    2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara

    hukum.

    3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara

    maritim.

  • LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 7

    4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.

    5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

    6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan

    berbasiskan kepentingan nasional.

    7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

    Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat

    secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan,

    dirumuskan sembilan agenda prioritas dalam pemerintahan ke depan. Kesembilan agenda

    prioritas itu disebut NAWA CITA.

    1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa

    aman kepada seluruh warga negara.

    2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang

    bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

    3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa

    dalam kerangka negara kesatuan.

    4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan

    hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

    5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

    6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga

    bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

    7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

    ekonomi domestik.

    8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

    9. Memperteguh kebhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

    Penjabaran NAWACITA terkait dengan program prioritas bidang Ketransmigrasian yaitu

    meningkatkan kesejahteraan masyarakat transmigrasi, mengurangi kesenjangan antar

    wilayah, dan menciptakan embrio pusat pertumbuhan baru adalah CITA ke-3, ke-5 dan ke-7.

  • LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 8

    2. Tujuan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi.

    a. Peningkatan pembangunan dan pengembangan satuan permukiman dan desa di

    kawasan transmigrasi dan kawasan perdesaan menjadi desa berkembang dan desa

    mandiri di daerah perbatasan, daerah tertinggal, daerah strategis dan cepat tumbuh.

    b. Peningkatan pembangunan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan baru di

    kawasan transmigrasi pada daerah perbatasan, daerah tertinggal, daerah strategis

    dan cepat tumbuh serta kawasan perdesaan yang terkoneksi dengan pusat kegiatan

    ekonomi wilayah.

    c. Percepatan pembangunan dan pengembangan kawasan perkotaan baru yang

    terintegrasi dalam suatu kesatuan pengembangan ekonomi wilayah untuk

    mewujudkan keterkaitan desa dan kota.

    3. Sasaran Strategis Ketransmigrasian

    a. Berkembangnya 144 kawasan yang berfokus pada 72 Satuan Permukiman (SP)

    menjadi pusat Satuan Kawasan Perkembangan (SKP).

    b. Berkembangnya 20 Kawasan Perkotaan Baru (KPB) menjadi embrio kota kecil/ kota

    kecamatan

    B. RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2017

    Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan

    Transmigrasi disusun untuk mengatasi permasalahan utama yang sedang dihadapi oleh

    organisasi yang tertuang dalam Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja yang akan

    dicapai secara tahunan selama periode Renstra. Adapun Rencana Kinerja Direktorat

    Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi tahun 2017 adalah sebagai berikut :

  • LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 9

    Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

    (1) (2) (3)

    Terbangun dan berkembangnya

    144 kawasan yang berfokus

    pada 72 Satuan Permukiman

    (SP) menjadi pusat Satuan

    Kawasan Pengembangan (SKP)

    dan Berkembangnya 20

    Kawasan Perkotaan Baru (KPB)

    menjadi Embrio kota kecil/kota

    kecamatan

    Jumlah kawasan transmigrasi

    yang dibangun dan

    dikembangkan dengan berfokus

    pada Satuan Permukiman

    menjadi pusat Satuan kawasan

    Pengembangan

    106 Kawasan

    Jumlah Kawasan Perkotaan Baru

    (KPB) yang dibangun dan

    dikembangkan menjadi Pusat

    Pelayanan Kawasan Transmigrasi

    (PPKT) dan berkembang sebagai

    embrio pusat pertumbuhan

    4 KPB

    C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

    Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang

    merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam

    rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang

    dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan

    akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara

    penerima amanah dengan pemberi amanah sebagai dasar penilaian

    keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak

    ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar pemberian

    reward atau penghargaan dan sanksi.

    Dengan mempertimbangkan alokasi anggaran tahun 2017, Direktorat Jenderal

    Pengembangan Kawasan Transmigrasi telah membuat perjanjian kinerja tahun 2017

    secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada sebagaimana

    dalam tabel berikut :

  • LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 10

    Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

    (1) (2) (3)

    Terbangun dan berkembangnya

    144 kawasan yang berfokus

    pada 72 Satuan Permukiman

    (SP) menjadi pusat Satuan

    Kawasan Pengembangan (SKP)

    dan Berkembangnya 20

    Kawasan Perkotaan Baru (KPB)

    menjadi Embrio kota kecil/kota

    kecamatan

    Jumlah kawasan transmigrasi

    yang dibangun dan

    dikembangkan dengan berfokus

    pada Satuan Permukiman

    menjadi pusat Satuan kawasan

    Pengembangan

    106 Kawasan

    Jumlah Kawasan Perkotaan Baru

    (KPB) yang dibangun dan

    dikembangkan menjadi Pusat

    Pelayanan Kawasan Transmigrasi

    (PPKT) dan berkembang sebagai

    embrio pusat pertumbuhan

    4 KPB

  • LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 11

    BAB III

    AKUNTABILITAS KINERJA

    A. CAPAIAN KINERJA.

    1. Pengukuran tingkat capaian kinerja tahun 2017

    Pengukuran tingkat capaian kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan

    Transmigrasi (Ditjen PKTrans) tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan

    antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian

    Kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi tahun 2017 dengan

    realisasinya. Kriteria ukuran keberhasilan dalam rangka pencapaian Indikator Kinerja dan

    Target ditetapkan berdasarkan Metode Scoring sebagai berikut :

    - Sangat Berhasil : ≥ 100%

    - Berhasil : 80-100%

    - Cukup Berhasil : 60-79%

    - Kurang Berhasil : < 60%

    Tingkat capaian kinerja Ditjen PKTrans tahun 2017 berdasarkan hasil pengukuran

    sebagai berikut :

  • LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 12

    3.1 Tabel Capaian Kinerja Tahun 2017

    No Sasaran Program Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian(%)

    1. Terbangun dan

    berkembangnya 144

    kawasan yang

    berfokus pada 72

    Satuan Permukiman

    (SP) menjadi pusat

    Satuan Kawasan

    Pengembangan

    (SKP) dan

    Berkembangnya 20

    Kawasan Perkotaan

    Baru (KPB) menjadi

    Embrio kota

    kecil/kota kecamatan

    1 Jumlah kawasan

    transmigrasi yang

    dibangun dan

    dikembangkan

    dengan berfokus

    pada Satuan

    Permukiman menjadi

    pusat Satuan

    kawasan

    Pengembangan

    106

    Kawasan

    106

    Kawasan

    100%

    2 Jumlah Kawasan

    Perkotaan Baru (KPB)

    yang dibangun dan

    dikembangkan

    menjadi Pusat

    Pelayanan Kawasan

    Transmigrasi (PPKT)

    dan berkembang

    sebagai embrio pusat

    pertumbuhan

    4 KPB 12 KPB 100%

    TOTAL 100%

    Analisis Direktorat Pengembangan Kawasan Transmigrasi

    Nilai capaian kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Masyarakat dan Kawasan

    Transmigrasi pada tahun 2017 dicapai adalah 100% atau berhasil. Capaian Indikator

    Kinerja Kegiatan diatas adalah Indikator Kinerja Utama Ditjen PKTrans yang didapat dan

    didukung dari hasil capaian Indikator Kinerja Kegiatan yang ada di Ditjen PKtrans.

    Kawasan Transmigrasi yang menjadi target pada indikator kerja Ditjen PKTrans

    merupakan kawasan yang didalamnya terdapat Permukiman Transmigrasi bina dan

    mendapatkan bantuan/ intervensi pada kegiatan Ditjen PKTrans. Adapun 106 Kawasan

    Transmigrasi yang dibangun dan dikembangkan dengan berfokus pada Satuan

    Permukiman menjadi pusat Satuan Kawasan Pengembangan yang menjadi capaian dari

    Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi yaitu:

  • LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 13

    1 KTM Samar Kilang 39 Sekayam-entikong 77 Asinua-Routa

    2 Pintu rime gayo 40 Jagoibabang 78 KTM hialu

    3 Woyla 41 Ketungau Hulu 79 Kolono

    4 Geumpang Mane 42 Dadahup 80 Lambele

    5 Subulussalam 43 Tumbang jutuh 81 Toari

    6 Cot Girek 44 Paju epat 82 Lasalimu

    7 Seulimeum 45 Sebamban 83 Uluiwoi

    8 Jantho 46 KTM seimanggaris 84 KTM Kantisa

    9 Harus muda Jaya/peudada 47 Salim batu 85 Sapalewa

    19 KTM Ketapang Nusantara 48 Tanalia/sesayap 86 Banggoi/bula

    11 Seunangan Timur 49 Tampaso baru 87 Nusliku

    12 Patek 50 Nuangan 88 Dorosago Patlean

    13 Selaut 51 Ratahan timur 89 Sagea Waleh

    14 Trumon 52 KTM Pawonsari 90 Payahe-maidi

    15 Seumaneh jaya 53 Paguyaman pantai 91 Pulau Mangole

    16 Meureudeu/Ulee Glee 54 Pulubala 92 KTM Tambora

    17 Babahrot 55 Taluditi 93 Tongo-sekongkang

    18 Gosong telaga 56 Sumalata 94 KTM Labangka

    19 Alue Punti 57 Basidondo 95 Malolo

    20 Muara Takung/Kamang baru 58 KTM air terang 96 Maukaro

    21 Padang Hilalang 59 KTM Tampolore 97 Tanglapui

    22 KTM Pulau Rupat 60 KTM Bungku 98 Tasifeto mandeu

    23 KTM Bathin Ulu IX 61 Lalundu 99 Kodi laura

    24 Kedurang 62 KTM Tomini raya 100 Bena

    25 Muara sahung/maje 63 Salakan 101 batutua nusamanuk

    26 Padang ulak tanding 64 bungku utara 102 Lamboya

    27 Enggano 65 KTM Mahalona 103 kobalima timur

    28 Tulung selapan 66 Mangkendek 104 Samonggoa-komodo

    29 Kerang agung ilir 67 Rante karua/rinding Alko 105 Mbay

    30 Babat Toman 68 Masamba 106 KTM Senggi

    31 simpang rimau/muara kelingi 69 Marioriwawo/ Watu

    32 KTM Kikim 70 KTM Punaga/Laikang

    33 Jebus 71 Pitu riase/maritengae

    34 Terentang 72 Mambi Mehalaan

    35 KTM Gerbang mas perkasa 73 Ulumanda

    36 Gerbang Kayong 74 salokayu/kaluku/tomo

    37 Embaloh hilir 75 Tubbi taramanu (tutar)

    38 Matan Sungai hilir 76 Wakorumba-maligano

  • LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 14

    Kawasan Perkotaan Baru (KPB) yang dimaksud pada indikator kerja kedua Ditjen

    PKTrans adalah Kawasan Perkotaan Baru (Baru) yang telah masuk pada tahap

    mandiri dan berkembang, berdasarkan penilaian tingkat perkembangan KTM

    mengacu pada Juknis Evaluasi Perkembangan KPB atau KTM Tahun 2016 yang

    terdiri atas Dimensi Fisik 40%, Ekonomi 30%, Sosial 20% regulasi dan kelembagaan

    10%.

    Adapun 12 Kawasan Perkotaan Baru (KPB) yang memenuhi kriteria menjadi pusat

    pelayanan kawasan transmigrasi (PPKT) dan berkembang sebagai embrio Pusat

    Pertumbuhan yang menjadi capaian Ditjen PKTrans, yaitu:

    1. KTM Telang Kab.Banyuasin Sumatera Selatan

    2. KTM Lunang Silaut Kab. Pesisir Selatan Sumatera Barat

    3. KTM Mesuji Kab. Mesuji Lampung

    4. KTM Batu Betumpang Kab. Bangka Selatan Bangka Belitung

    5. KTM Gerbang Kayong Kab. Kayong Utara Kalimantan Barat

    6. KTM Tobadak Kab.Mamuju Tengah Sulbar

    7. KTM Belitang Kab. OKU Timur , Sumsel

    8. KTM Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya

    9. KTM Bungku Kab Morowali, Sulteng

    10. KTM Hialu Kab. Konawe Utara, Sultera

    11. KTM Lagita Kab Bengkulu Utara, Bengkulu

    12. KTM Pawon Sari Kab Bualemo, Gorontalo

    Keberhasilan capaian kinerja yang diperoleh Direktorat Jenderal PKTrans tahun

    2017 didukung oleh keberhasilan Kegiatan pada UKE II lainnya antara lain:

    a. Jalan

    Realisasi pengembangan jalan di permukiman transmigrasi dan kawasan

    transmigrasi dengan rincian sebagai berikut :

    Satker Pusat : 0,75 km ( 1 kimtrans)

    Satker Daerah : 24 km (10 SP/8 KPB)

  • LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 15

    Untuk komponen pendukung dengan Dana Pusat dilaksanakan Pekerjaan

    Pemetaan jaringan jalan sebanyak 1 paket di lokasi KTM Tambora Kabupaten

    Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat.

    b. Pengembangan Drainase

    Pengembangan Drainase di permukiman transmigrasi dan kawasan dengan

    Dana Tugas Pembantuan volume 16,75 km dari 2 Satker Daerah di 4 SP

    c. Pengembangan Sarana Air Bersih

    Pengembangan Sarana Air Bersih di permukiman transmigrasi dan kawasan

    yaitu pekerjaan Rehab Sarana Air Bersih di Lokasi UPT Sei Bulan C

    Kabupaten Kubu Raya sebanyak 1 unit (DIPA/Dana Pusat) di 1 SP

    d. Sarana Penerangan dan Energi Terbarukan

    Pembangunan dan Pengembangan Energi Terbarukan dengan Dana Pusat

    yaitu pekerjaan Rehab PLTS di Lokasi UPT Sei Mata-Mata SP. 3 Kabupaten

    Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat. Pembangunan PLTS 10 Kwp dengan

    Dana Tugas Pembantuan dilaksanakan di Lokasi UPT Keban Agung

    Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan. Untuk komponen pendukung

    terdapat pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan PLTS Komunal

    sebanyak 1 paket di lokasi Simpang Tiga SP.2 dan SP.5 Kab. Ogan Komering

    Ilir Prov. Sumatera Selatan

    e. Bangunan Fasilitas Umum

    Rehabilitasi Bangunan Fasilitas Umum sebanyak 9 unit tersebar di 3 SP.

    f. Pengembangan Agrowisata Kebun Buah mendukung Prukades

    Merupakan kegiatan pengembangan dan pengelolaan kebun buah sebagai

    obyek agroeduwisata di KTM Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur

    Provinsi Jambi.

    g. Intensifikasi Lahan mendukung Prudes

    Merupakan upaya peningkatan pendapatan transmigran melalui berbagai

    usaha sesuai dengan potensi lokasi yang meliputi intensifikasi lahan

    pekarangan dan lahan usaha, serta pengadaan sarana produksi pertanian

    yang mendukung Intensifikasi Lahan Pekarangan dan lahan usaha.

  • LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 16

    h. Pengembangan Lembaga Ekonomi Masyarakat Transmigrasi

    Pengembangan lembaga ekonomi ini dimaksudkan untuk penguatan dan

    pengembangan Koperasi/LKM BMT-Trans di kawasan transmigrasi guna

    mewujudkan lembaga ekonomi fungsional yang dapat membantu akses

    permodalan bagi usaha anggota dan masyarakat transmigrasi.

    i. Penumbuhan Wirausahawan

    Kegiatan ini bertujuan untuk Pendampingan Teknis dan Manajemen

    Pengelolaan Industri RMP di 7 KTM, Industri Jagung/Pakan ternak dan juga

    meningkatkan kemampuan wirausaha terutama keterampilan teknis dan

    manajemen wirausaha dalam mengelola dan mengembangkan unit-unit

    usahanya.

    j. Bidang tanah transmigrasi yang difasilitasi pengurusan sertifikatnya

    Terdiri dari Inventarisasi Kepemilikan Lahan, Pengurusan penerbitan SHM

    (TORA), Pengukuran dan Pembagian LP dan LU I, Pengukuran dan

    Pembagian LU II.

    k. Masalah pertanahan transmigrasi yang difasailitasi penanganannya

    Penyelesaian permasalahah pertanahan sebanyak 5 Kasus

    Dalam rangka pengembangan kawasan transmigrasi, rangkaian kegiatan tahun

    2017 yang mendukung tercapainya keberhasilan pada Ditjen PKTrans, dapat

    dirangkum kedalam gambar sebagai berikut:

  • LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 17

    2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2017 dengan

    tahun 2016

    3.2 Tabel Realisasi Kinerja Tahun 2016 dan 2017

    Terbangun dan berkembangnya 144 kawasan yang berfokus pada 72 Satuan Permukiman (SP)

    menjadi pusat Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) dan Berkembangnya 20 Kawasan Perkotaan

    Baru (KPB) menjadi Embrio kota kecil/kota kecamatan

    Indikator Kinerja Realisasi 2016 Indikator Kinerja Baru

    Realisasi 2017

    Jumlah Satuan Permukiman

    (SP) Mandiri

    100 % Jumlah kawasan transmigrasi

    yang dibangun dan dikembangkan

    dengan berfokus pada Satuan

    Permukiman menjadi pusat

    Satuan kawasan Pengembangan

    100 %

    Jumlah Kawasan Perkotaan Baru

    (KPB) yang dibangun dan

    dikembangkan menjadi Pusat

    Pelayanan Kawasan Transmigrasi

    (PPKT) dan berkembang sebagai

    embrio pusat pertumbuhan

    100 %

    TOTAL 2016 100% TOTAL 2017 100%

  • LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 18

    Apabila diperbandingkan capaian kinerja Direktorat Jenderal PKTrans tahun 2017

    dengan tahun 2016 dari segi Indikator Kinerja terdapat perubahan sehingga tidak bisa

    secara langsung diperbandingkan. Sedangkan dari nilai capaian kinerja Direktorat

    Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi pada tahun 2016 dan 2017 adalah

    100% atau berhasil sehingga tidak ada perbedaan pencapaian.

    3. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja sampai dengan tahun

    2017 dengan dengan target kumulatif Renstra

    3.3 Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2017 dengan Target Kumulatif

    Renstra

    Terbangun dan berkembangnya 144 kawasan yang berfokus pada 72 Satuan Permukiman (SP) menjadi

    pusat Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) dan Berkembangnya 20 Kawasan Perkotaan Baru (KPB)

    menjadi Embrio kota kecil/kota kecamatan

    Indikator Kinerja Target Rentra

    2015-2017 Indikator Kinerja Baru Target

    Realisasi

    Jumlah Kimtrans Mandiri,

    Jumlah Kawasan Perkotaan

    Baru (KPB) yang terbangun

    dan berkembang menjadi

    embrio kota kecil/ kota

    kecamatan

    92 SP/ 18

    KPB

    Jumlah kawasan

    transmigrasi yang

    dibangun dan

    dikembangkan dengan

    berfokus pada Satuan

    Permukiman menjadi

    pusat Satuan kawasan

    Pengembangan

    106

    Kawasan

    106

    Kawasan

    Jumlah Kawasan

    Perkotaan Baru (KPB)

    yang dibangun dan

    dikembangkan menjadi

    Pusat Pelayanan

    Kawasan Transmigrasi

    (PPKT) dan

    berkembang sebagai

    embrio pusat

    pertumbuhan

    4 KPB 12 KPB

  • LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 19

    Jika dibandingkan realisasi kinerja sampai tahun 2017 dengan target jangka menengah

    yang terdapat dalam dokumen Rencana Strategis, maka tidak bisa diperbandingkan

    karena terjadi perubahan indikator kinerja utama.

    4. Analisis Penggunaan Sumber Daya

    Tabel 3.4 Perbandingan Realisasi Anggaran dan Kinerja

    Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja

    95,61% 100%

    Apabila dilakukan perbandingan realisasi anggaran dengan pencapaian kinerja, dapat

    disimpulkan bahwa Ditjen PKTrans sudah efisien dalam melaksanakan program selama

    tahun 2017, hal tersebut terlihat dari output yang dihasilkan sebesar 100% dengan

    mengeluarkan anggaran sebesar 95,61%.

    B. REALISASI ANGGARAN

    Dukungan anggaran Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi

    semula sebesar Rp.319.443.669.000,- (Tiga ratus sembilan belas emapat ratus empat

    puluh tiga juta enam ratus enam puluh sembilan ribu rupiah) kemudian setelah

    penghematan berdasarkan Inpres No.4/2017 menjadi Rp.305.853.346.000,- (Tiga ratus

    lima milyar delapan ratus lima puluh tiga juta tiga ratus empat puluh enam ribu rupiah)

    untuk mendukung kegiatan di Pusat sebesar Rp. 71.253.070.000,- (Tujuh puluh satu

    milyar dua ratus lima puluh tiga juta tujuh puluh ribu rupiah) dan untuk mendukung

    kegiatan di daerah sebesar Rp. 234.600.276.000.,- (Dua ratus tiga puluh empat milyar

    enam ratus juta dua ratus tujuh puluh enam ribu rupiah). Sampai dengan posisi 31

    Desember 2017, realisasi anggaran sebesar Rp. 292.418.589.157 (95,61%) secara

    rinci sebagaimana tabel berikut :Tabel Realisasi Keuangan Ditjen. PKTrans Tahun 2017

    (Pusat Daerah)

  • LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 20

    3.5 Tabel Realisasi Keuangan Ditjen. PKTrans Tahun 2017 (Pusat Daerah)

    3.6 Tabel Realisasi Keuangan PKTrans Tahun 2017 (Per Kegiatan)

    NO URAIAN PAGU (Rp.) REALISASI

    KEUANGAN (Rp.) %

    1. Dukungan Manajemen dan

    Teknis Lainya Ditjen PKTrans 85,974,542,000 53,138,299,680 90.10

    2. PPSPK 79,971,971,000 79,493,977,115 99.40

    3. PUT 41,041,544,000 39,747,015,260 96.85

    4. PSBT 114,261,590,000 109,088,067,497 95.47

    5. PPT 9,421,434,000 8,775,077,290 93.14

    6. Promosi dan Kemitraan 2,182,264,000 2,176,152,315 99.72

    TOTAL 305,853,346,000 292,418,589,157 95,61

    Berdasarkan capaian realisasi keuangan yang ada, ada beberapa kegiatan yang

    realisasinya masih kurang baik, tetapi secara keseluruhan berdasarkan apa yang telah

    dicapai maka bisa dikatakan dengan capaian 95,61 adalah capaian baik dan berhasil, dan

    apabila capaian dibandingkan dengan tahun sebelumnya 98,05 terdapat penurunan

    sebesar 2,44 yang diakibatkan oleh;

    Pergantian Kuasa Pengguna Anggaran di Daerah yang memakan waktu.

    Sisa tender yang tidak dapat dilakukan revisi dan dikembalikan ke Negara

    Tidak terealisasinya penempatan transmigrasi baru yang berdampak pada anggaran

    layanan sosial budaya, pembentukan lembaga masyarakat dan pembentukan lembaga

    ekonomi serta paket bantuan sarana produksi pertanian untuk Kimtrans T+1 tidak dapat

    direalisasikan.

    Sisa Belanja Pegawai yang tidak dapat direalisasikan (Gaji, tunjangan, uang makan, dll)

    NO URAIAN PAGU (Rp.) REALISASI

    KEUANGAN (Rp.) %

    1. Pusat 71,253,070,000 65,180,937,067 91,48

    2. Daerah 234,600,276,000 227,237,652,090 96,86

    TOTAL 305,853,346,000 292,418,589,157 95,61

  • LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 21

    BAB IV

    P E N U T U P

    A. KESIMPULAN

    1. Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat Jenderal Pengembangan

    Kawasan Transmigrasi telah bekerja berlandaskan pada Sasaran Program, Indikator

    Kinerja dan Target sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen Perjanjian Kinerja tahun

    2017 seperti yang telah diuraikan pada Bab II.

    2. Laporan kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi ini telah

    menyajikan berbagai keberhasilan dan kegagalan serta permasalahan dalam rangka

    pencapaian kinerjanya.

    3. Total Capaian kinerja Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi Tahun

    2017 adalah 100%, sedangkan realisasi anggaran dalam rangka pencapaian kinerja

    tersebut adalah sebesar Rp. 292.418.589.157,- atau 95,61% dari total pagu anggaran.

    4. Berdasarkan metode scoring yang telah ditetapkan, dengan total capaian kinerja sebesar

    100 %, masuk ke kategori Berhasil.

    B. SARAN

    Secara umum pelaksanaan program Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan

    Transmigrasi tahun 2017 tidak mengalami hambatan yang berarti. Hal tersebut dapat dilihat

    dari pengukuran pencapaian sasaran maupun dari akuntabilitas keuangan.

  • LAKIP Ditjen PKTrans Tahun 2017 22

    Namun demikian keberhasilan itu akan lebih berarti apabila permasalahan yang muncul

    dalam pelaksanaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi dapat

    diselesaikan secara signifikan. Oleh karena itu program yang telah disusun masih

    memerlukan penyempurnaan mengingat masih banyaknya permasalahan pengembangan

    masyarakat dan kawasan transmigrasi.

    Salah satu upaya yang sedang dan akan terus ditingkatkan adalah penajaman keakuratan

    data. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya peningkatan kerjasama pemerintah pusat, daerah

    serta mitra/ pihak swasta lainnya dalam bidang pembangunan dan pengembangan kawasan

    transmigrasi, pengembangan sosial budaya transmigrasi, pengembangan usaha transmigrasi,

    pengembangan sarana dan prasarana kawasan maupun promosi dan kemitraan

    Sistem informasi di kawasan transmigrasi perlu disempurnakan, agar mekanisme kerja

    dan jejaring antara pusat dan daerah dapat terbangun secara optimal, sehingga masyarakat

    di kawasan transmigrasi ketika menghadapi permasalahan segera mengetahui akses dengan

    cepat untuk mendapatkan informasi.

    Direktorat Jenderal

    Pengembangan Kawasan Transmigrasi

    M. Nurdin