Top Banner
180

KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

May 04, 2019

Download

Documents

nguyencong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi
Page 2: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

KATA PENGANTAR

Serangkaian proses restrukturisasi program dan kegiatan pembangunan perkebunan tahun 2010 - 2014 diawali dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Perkebunan yang kemudian menjadi Renstra Direktorat Jenderal Perkebunan, yang selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan, Perjanjian/Penetapan Kinerja dan diakhiri dengan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Laporan Kinerja Tahunan yang berisi pertanggung

jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis instansi. Oleh karena itu Laporan Kinerja (LAKIP) Direktorat Jenderal Perkebunan disusun dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimana yang diamanatkan dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian yang bertanggung jawab kepada Menteri Pertanian.

Pada Bulan Januari 2014 telah disyahkan Perjanjian/Penetapan Kinerja (PK) yang merupakan dokumen pernyataan kinerja antara Menteri Pertanian dan Direktur Jenderal Perkebunan untuk mewujudkan target kinerja meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan yang meliputi 7 (tujuh) kegiatan utama yaitu: (1) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar; (2) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim; (3) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan; (4) Dukungan Penanganan Pascapanen dan Pembinaan Usaha; (5) Dukungan Perlindungan Perkebunan; (6) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan; (7) Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih dan Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan.

Realisasi penyerapan anggaran pelaksanaan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan pada tahun 2014 sebesar Rp. 1.162.841.295.863,- dari total pagu anggaran sebesar Rp. 1.320.618.976.000,- atau mencapai 88,05% dengan capaian fisik seluruhnya 92,90%. Capaian per kegiatan utama secara berurutan adalah untuk kegiatan kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar sebesar 95,35%, kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih dan Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan sebesar 93,17%, kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan sebesar 92,59%, kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan sebesar 91,86%, kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya sebesar 88,92%, kegiatan Dukungan Penanganan Pascapanen dan Pembinaan Usaha sebesar 86,39% dan kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim sebesar 80,67%

Dokumen Laporan Kinerja (LAKIP) Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 ini tersusun berkat dukungan dan kerjasama yang sinergis dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, semoga dokumen ini menjadi pertanggungjawaban kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan.

Jakarta, Februari 2015

Direktur Jenderal Perkebunan,

Ir. Gamal Nasir, MS Nip.19560728 198603 1 001

i Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Page 3: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KKeemmeenntteerriiaann PPeerrttaanniiaann

ii

ii Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 ini dibuat

dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan

Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor:

61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian bahwa Direktorat

Jenderal Perkebunan adalah unsur pelaksana pada Kementerian

Pertanian yang dipimpin oleh Direktur Jenderal dan bertanggung jawab

kepada Menteri Pertanian.

Laporan ini disusun sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia

Nomor 7 tahun 1999 yang diperbaharui dengan Peraturan Presiden

Nomor 29 Tahun 2014, tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah dan dalam penyusunannya mengacu pada Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Per

Men-PAN & RB) Nomor 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 yang

diperbaharui dengan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah. .

Berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perkebunan tahun

2010-2014, Direktorat Jenderal Perkebunan mempunyai tujuan: (1)

Memfasilitasi peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman

semusim, tanaman rempah dan penyegar dan tanaman tahunan; (2)

Memfasilitasi peningkatan kemampuan, kemandirian, dan

Page 4: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KKeemmeenntteerriiaann PPeerrttaanniiaann

iii

iii Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

profesionalisme pelaku usaha perkebunan, hubungan sinergis antar

pelaku usaha perkebunan; (3) Memfasilitasi peningkatan kontribusi

perkebunan dalam mengembangkan perekonomian wilayah melalui

pendekatan kawasan pengembangan perkebunan; (4) Memfasilitasi

peningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pekebun; (5) Memfasilitasi

peningkatan penerimaan dan devisa negara; (6) Memfasilitasi

penyediaan pangan di wilayah perkebunan; (7) Memfasilitasi

pemenuhan kebutuhan konsumsi dan penyediaan bahan baku industri

dalam negeri; (8) Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam

secara arif dan berkelanjutan serta mendorong pengembangan wilayah

yang berwawasan lingkungan; (9) Mendukung pengembangan

penyediaan bahan bakar nabati; (10) Meningkatkan kemampuan sumber

daya manusia dan kelembagaan perkebunan; (11) Meningkatkan

ketersediaan dan penerapan teknologi pascapanen budidaya tanaman

tahunan, rempah penyegar dan semusim serta meningkatkan

penanganan gangguan usaha dan konflik perkebunan; (12) Memfasilitasi

penyediaan lapangan kerja; (13) Menyusun perencanaan program dan

anggaran, pelayanan perbendaharaan, sistem akutansi dan verifikasi,

penatausahaan barang milik negara, pemutakhiran data dan informasi

perkebunan, legislasi, advokasi, dan penyelenggaraan hubungan

masyarakat; penataan organisasi dan tata laksana serta kepegawaian;

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran pembangunan

perkebunan.

Sasaran strategis Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2014 yaitu:

”Meningkatnya produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan

yang berkelanjutan melalui upaya pengembangan tanaman semusim,

Page 5: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KKeemmeenntteerriiaann PPeerrttaanniiaann

iv

iv Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

tanaman rempah dan penyegar, tanaman tahunan, dukungan

penanganan pascapanen dan pembinaan usaha, dukungan perlindungan

perkebunan serta dukungan manajemen dan teknis lainnya”.

Mengingat banyaknya permasalahan yang ada, sedangkan sumberdaya

(SDM, teknologi, sarana dan prasarana serta dana) yang jumlahnya

terbatas, maka kegiatan pembangunan perkebunan dilaksanakan

berdasarkan skala prioritas. Dengan menetapkan skala prioritas,

diharapkan sumberdaya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif

dan efesien untuk memecahkan permasalahan yang ada secara

komprehensif. Atas dasar skala prioritas tersebut pada tahun 2014

ditetapkan 7 (tujuh) fokus kegiatan pembangunan yaitu: (1) Revitalisasi

Perkebunan; (2) Swasembada Gula Nasional; (3) Penyediaan Bahan

Tanaman Sumber Bahan Bakar Nabati (Bio-Energy); (4) Gerakan

Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional; (5) Pengembangan

Komoditas Ekspor; (6) Pengembangan Komoditas Pemenuhan Kebutuhan

Dalam Negeri; (7) Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan.

Pengukuran Kinerja berdasarkan capaian kinerja tingkat nasional di

lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 yang diwujudkan

dalam bentuk produksi dan produktivitas tanaman perkebunan, dapat

diperoleh hasil sebagai berikut:

Capaian kinerja makro Direktorat Jenderal Perkebunan selama lima

tahun terakhir (2010-2014), semua indikator mengalami peningkatan

yang cukup signifikan, khususnya PDB berdasarkan harga berlaku

(10,14%) yang dapat digunakan untuk melihat kontribusinya terhadap

Page 6: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KKeemmeenntteerriiaann PPeerrttaanniiaann

v

v Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

pembangunan ekonomi, dan ekspor komoditi perkebunan yang

mencapai 3,21% per tahun. Selain itu, pendapatan pekebun juga

mengalami kenaikan rata-rata 4,31% per tahun, dan pada tahun 2014

telah mencapai US$ 1.891 per kepala keluarga.

Hasil pengukuran kinerja terhadap capaian sasaran program yang

berupa outcomes yang diwujudkan dalam bentuk produksi dan

produktivitas tanaman perkebunan, dapat diperoleh hasil bahwa

capaian produksi 15 komoditas mencapai 40,32 juta ton dari target

sebesar 40,29 juta ton atau mencapai 100,09% yang dibandingkan

dengan target dalam Rencana Kinerja Tahunan/perjanjian kinerja

tahun 2014. Capaian tersebut meningkat menjadi 103,97%

dibandingkan capaian produksi tahun 2013 yang besarnya 38,78 juta ton

atau mengalami peningkatan sebesar 3,97%. Jika dibandingkan dengan

target sampai dengan berakhirnya Rencana Strategis (RENSTRA)

Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010 - 2014, maka capaian

tahun 2014 mencapai 99,32%. Sedangkan capaian luas areal tanaman,

jika dibandingkan dengan RKT tahun 2014 yang luasnya 21,61 juta

hektar, maka terealisasi 23,25 juta hektar yang capaiannya sebesar

107,59%. Apabila dibandingkan dengan tahun 2013, luas areal

perkebunan mengalami peningkatan sebesar 2,22% atau mencapai

102,22% dari 22,75 juta hektar menjadi 23,25 juta hektar untuk tahun

2014. Terhadap target Renstra 2010-2014 yang besarnya 21,61 juta ha,

maka kinerja tahun 2014 sudah mencapai 107,59%.

Direktorat Jenderal Perkebunan dalam rangka mendukung

pengembangan perkebunan tahun 2014 mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.1.566.951.421.000,- dan setelah adanya penghematan

Page 7: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KKeemmeenntteerriiaann PPeerrttaanniiaann

vi

vi Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

anggaran dari Inpres No. 4 tahun 2014 sehingga menjadi sebesar

Rp.1.320.618.976.000,- yang dimanfaatkan untuk mendukung

pelaksanaan 7 (tujuh) kegiatan utama. Realisasi penyerapan anggaran

pelaksanaan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Perkebunan Berkelanjutan pada tahun 2014 sebesar

Rp.1.162.841.295.863,- dari total pagu sebesar Rp. 1.320.618.976.000,-

atau mencapai 88,05% dengan capaian fisik seluruhnya 92,90%.

Capaian kinerja per kegiatan utama secara berurutan adalah kegiatan

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan

Penyegar sebesar 95,35%, kegiatan Dukungan Pengujian dan

Pengawasan Mutu Benih dan Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman

Perkebunan sebesar 93,17%, kegiatan Dukungan Perlindungan

Perkebunan sebesar 92,59%, kegiatan Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan sebesar 91,86%, kegiatan

Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya sebesar 88,92%,

kegiatan Dukungan Penanganan Pascapanen sebesar 86,39% dan

kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Semusim sebesar 80,67%.

Pada Tahun 2014 pembangunan perkebunan dilaksanakan oleh 93 satker

yang terdiri atas Satker Direktorat Jenderal Perkebunan (Pusat), Satker

UPT Pusat (4 satker), Satker Dinas Provinsi (32 satker) dan Satker Dinas

Kabupaten/kota (56 satker).

Berdasarkan kriteria tersebut, satker yang masuk dalam kategori sangat

berhasil berjumlah 4 satker (4,30%), berhasil berjumlah 70 satker

Page 8: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KKeemmeenntteerriiaann PPeerrttaanniiaann

vii

vii Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

(75,27%), cukup berhasil berjumlah 16 satker (17,20%) dan

tidak/kurang berhasil berjumlah 3 satker (3,23%).

Apabila dilihat dari penyebaran satker, yang memperoleh kategori

sangat berhasil berjumlah 4 satker yaitu (1) Dinas Perkebunan

Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat, (2) Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh, (3) Dinas

Perkebunan Kabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara dan

(4) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Majene Provinsi

Sulawesi Barat.

Satker yang serapan anggarannya dibawah 80% akan dipertimbangkan

untuk dikenakan punishment pada pengalokasian anggaran Direktorat

Jenderal Perkebunan pada tahun 2016.

Permasalahan yang mengakibatkan kurang efektif dalam pencapaian

sasaran pembangunan perkebunan tahun 2014 secara umum adalah

pengadaan barang dan jasa, permodalan petani yang masih sulit di

akses, dan terlambatnya penyediaan benih dan koordinasi yang belum

optimal. Permasalahan tersebut dapat dikelompokkan menjadi

administrasi dan teknis. Lebih lanjut untuk teknis diuraikan lagi

menjadi teknis perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengawasan. Permasalahan tersebut sebagian besar telah mampu

diatasi dengan baik, sehingga capaian fisik dapat terealisasi secara

signifikan.

Page 9: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

viii Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ....................................................... i

IKHTISAR EKSEKUTIF...................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................. viii

DAFTAR TABEL ............................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................ 1

1.1. Latar Belakang .......................................... 1

1.2. Organisasi ................................................ 3

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .................. 15

2.1. Perencanaan Strategis Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2010 – 2014 ....................... 15

2.1.1. Visi Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2010-2014 ............................... 16

2.1.2. Misi Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2010-2014 ............................... 16

2.1.3. Tujuan Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2010-2014 ............................... 19

2.1.4. Sasaran Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2010-2014 ............................... 20

2.1.5. Arah Kebijakan Direktorat Jenderal Perke-

bunan Tahun 2010-2014 ....................... 21

2.1.6. Startegi Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2010-2014 ............................... 22

2.1.7. Program Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2010-2014 ............................... 23

2.1.8. Komoditas Unggulan Nasional Perkebunan

Tahun 2010-2014 ............................... 25

2.1.9. Kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2010-2014 ............................... 27

Page 10: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

ix Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

2.1.10. Penjabaran Program dan Kegiatan Direktorat

Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014 ..... 30

2.2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014 ....... 32

2.2.1. Program Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2014 ...................................... 32

2.2.2. Sasaran Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2014 ...................................... 32

2.2.3. Kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2014 ...................................... 43

2.2.4. Fokus Kegiatan Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2014 ....................... 44

2.3. Perjanjian Kinerja ...................................... 44

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ..................................... 47

3.1. Pengukuran Kinerja ..................................... 47

3.1.1. Pengukuran Kinerja Capaian Sasaran

Program (Outcomes) ........................... 49

3.1.1.1. Produksi ............................. 51

3.1.1.2. Produktivitas ........................ 53

3.1.2. Pengukuran Kinerja Capaian Sasaran

Kegiatan (Outputs) ............................. 54

3.1.2.1. Pengukuran Kinerja Terhadap

Capaian Sasaran Kegiatan

Nasional ............................. 54

3.1.2.2. Pengukuran Kinerja Terhadap

Capaian Sasaran Kegiatan Yang

Dibiayai APBN ....................... 56

3.1.2.2.1. Direktur Tanaman Rempah

dan Penyegar ..................... 56

3.1.2.2.2. Direktur Tanaman Semusim ..... 58

3.1.2.2.3. Direktur Tanaman Tahunan ..... 59

3.1.2.2.4. Direktur Pascapanen dan

Pembinaan Usaha ................ 61

3.1.2.2.5. Direktur Perlindungan

Perkebunan........................ 62

Page 11: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

x Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3.1.2.2.6. Sekretaris Direktorat Jenderal

Perkebunan........................ 64

3.1.2.2.7. Balai Besar Perbenihan dan

Proteksi Tanaman

Perkebunan (BBP2TP) ............ 64

3.2. Evaluasi Sasaran Pembangunan Perkebunan

Tahun 2014 .............................................. 65

3.2.1. Evaluasi Kinerja Terhadap Capaian Sasaran

Program (Outcomes) ........................... 66

3.2.1.1. Produksi ............................. 66

3.2.1.1.1. Capaian Kinerja Terhadap

Rencana Kinerja Tahunan/

Perjanjian Kinerja 2014 ......... 66

3.2.1.1.2. Capaian Kinerja Terhadap

Capaian Kinerja Tahun 2014 .... 68

3.2.1.1.3. Capaian Kinerja terhadap

Sasaran RENSTRA Direktorat

Jenderal Perkebunan Tahun

2010-2014 ......................... 68

3.2.1.2. Produktivitas ........................ 69

3.2.1.2.1. Capaian Kinerja Terhadap

Penetapan Kinerja/Rencana

Kinerja Tahunan 2014 ........... 69

3.2.1.2.2. Capaian Kinerja Terhadap

Capaian Kinerja Tahun 2013 .... 70

3.2.1.2.3. Capaian Kinerja Terhadap

Sasaran RENSTRA Direktorat

Jenderal Perkebunan Tahun

2010-2014 ......................... 71

3.2.2. Evaluasi Kinerja Terhadap Capaian Sasaran

(Outputs) ....................................... 72

3.2.2.1. Tanaman Rempah dan Penyegar . 72

3.2.2.2. Tanaman Semusim ................. 74

3.2.2.3. Tanaman Tahunan ................. 75

Page 12: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

xi Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3.2.2.4. Dukungan Penanganan

Pascapanen dan Pembinaan

Usaha ................................ 76

3.2.2.5. Dukungan Perlindungan

Perkebunan ......................... 78

3.2.2.6. Dukungan Manajemen

(Sekretariat) Perkebunan ......... 79

3.2.2.7. Dukungan Balai Besar

Perbenihan dan Proteksi

Tanaman Perkebunan ............. 79

3.3. Akuntabilitas Keuangan ................................ 81

3.3.1. Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan

Kegiatan Utama Tahun 2014 .................. 82

3.3.1.1. Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman

Rempah dan Penyegar ............. 83

3.3.1.2. Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman

semusim ............................. 87

3.3.1.3. Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman

Tahunan ............................. 89

3.3.1.4. Dukungan Pengembangan

Penanganan Pascapanen

Komoditas Perkebunan ............ 92

3.3.1.5. Dukungan Perlindungan

Perkebunan ......................... 95

3.3.1.6. Dukungan Manajemen dan

Dukungan Teknis Lainnya ......... 98

3.3.1.7. Dukungan Pengujian dan

Pengawasan Mutu Benih Serta

Penerapan Teknologi Proteksi

Tanaman Perkebunan ............. 99

3.3.2. Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan

Serapan Per Satker Tahun 2014 .............. 101

Page 13: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

xii Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3.3.3. Penilaian Kinerja Per Satker Tahun 2014 ... 102

3.3.4. Capaian Kinerja Atas Kegiatan Yang

Dipantau Oleh UKP4 ........................... 106

3.4. Permasalahan dan rencana Tindak Lanjut .......... 107

3.4.1. Permasalahan ................................... 107

3.4.1.1. Administrasi ......................... 107

3.4.1.2. Teknis ................................ 108

3.4.1.2.1. Perencanaan ...................... 108

3.4.1.2.2. Pengorganisasian ................. 109

3.4.1.2.3. Pelaksanaan ....................... 110

3.4.1.2.4. Pengawasan ....................... 111

3.4.2. Rencana Aksi dan Upaya Penyelesaian ...... 112

3.4.2.1. Administrasi ......................... 112

3.4.2.2. Teknis ................................ 113

3.4.2.2.1. Perencanaan ...................... 113

3.4.2.2.2. Pengorganisasian ................. 113

3.4.2.2.3. Pelaksanaan ....................... 114

3.4.2.2.4. Pengawasan ....................... 115

BAB IV PENUTUP ....................................................... 117

4.1. Kesimpulan............................................... 117

4.2. Saran Rekomendasi ..................................... 120

Page 14: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

xiii Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2014 ................................... 39

Tabel 2 : Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2014 ................................... 46

Tabel 3 : Capaian Kinerja Makro Pembangunan Perkebunan

Tahun 2014 .................................................. 48

Tabel 4 : Perkembangan Produksi Komoditas perkebunan

Tahun 2010-2014 ........................................... 52

Tabel 5 : Perkembangan Produktivitas Perkebunan Tahun

2010-2014 ................................................... 53

Tabel 6 : Perkembangan Luas Areal Komoditas Perkebunan

Tahun 2010-2014 ........................................... 55

Tabel 7 : Capaian Kinerja Produksi Tahun 2014 ................... 67

Tabel 8 : Capaian Kinerja Produktivitas Tahun 2014 ............. 71

Tabel 9 : Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Rempah dan

Penyegar Tahun 2014 ...................................... 73

Tabel 10 : Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Semusim Tahun

2014 .......................................................... 74

Tabel 11 : Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan Tahun

2014 .......................................................... 76

Tabel 12 : Capaian Kinerja Direktorat Pascapanen dan

Pembinaan Usaha tahun 2014 ............................ 77

Tabel 13 : Capaian Kinerja Direktorat Perlindungan Perkebunan

Tahun 2014 .................................................. 78

Page 15: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

xiv Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Tabel 14 : Capaian Kinerja BBP2TP medan, Surabaya dan

Ambon Tahun 2014 ......................................... 80

Tabel 15 : Capaian Serapan Anggaran Tahun 2014 per Eselon I .. 81

Table 16 : Realisasi Serapan Keuangan Per Kegiatan Utama

tahun 2014 .................................................. 83

Tabel 17 : Rincian Serapan Anggaran Output Kegiatan

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Rempah dan Penyegar Tahun 2014........... 86

Tabel 18 : Rincian Serapan Anggaran Output Kegiatan

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Semusim Tahun 2014 ........................... 89

Tabel 19 : Rincian Serapan Anggaran Output Kegiatan

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Tahunan Tahun 2014 ........................... 92

Tabel 20 : Rincian Serapan Anggaran Output Kegiatan

Peningkatan Pengembangan Pascapanen Komoditas

Perkebunan Tahun 2014 ................................... 95

Tabel 21 : Rincian Serapan Anggaran Output Kegiatan Dukungan

Perlindungan Perkebunan Tahun 2014 .................. 98

Tabel 22 : Rincian Serapan Anggaran Output Kegiatan Dukungan

Manajemen dan Dukungan teknis Lainnya Ditjen.

Perkebunan Tahun 2014 ................................... 99

Tabel 23 : Rincian Serapan Anggaran Output Kegiatan Dukungan

Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih Serta

Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan

tahun 2014 .................................................. 100

Tabel 24 : Satker yang Serapan Anggarannya Dibawah 80%

(tidak - cukup berhasil) Tahun 2014 ..................... 104

Tabel 25 : Capaian Kinerja Atas Kegiatan yang Dipantau Oleh

UKP4 Tahun 2014 ........................................... 106

Page 16: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

xv Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pengukuran Kinerja Tahun 2014 (Berdasarkan

Dari RKT/Renstra) ................................... 123

Lampiran 2 : Pengukuran Kinerja Tahun 2014 (Berdasarkan

dari RKT/PK Tahun 2014) .......................... 125

Lampiran 3 : Pengukuran Kinerja Tahun 2014 (Berdasarkan

Capaian Sasaran Program / Outcomes) .......... 131

Lampiran 4 : Pengukuran Kinerja Tahun 2014 (Berdasarkan

Capaian Sasaran Kegiatan / Outputs) ............ 134

Lampiran 5 : Capaian Kinerja Kegiatan Utama (Output)

Program Pembangunan Perkebunan Tahun 2014

(Posisi 31 Desember 2014) ......................... 142

Lampiran 6 : Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan

Serapan Per Satker Tahun 2014 .................. 148

Lampiran 7 : Penilaian Satker Provinsi, Kabupaten dan Balai

Lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun

2014 ................ .................................. 156

Lampiran 8 : Prioritas Nasional Kementerian Pertanian Yang

Dipantau UKP4 Tahun 2014 ........................ 162

Page 17: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

1 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan perkebunan sebagai bagian integral dari pembangunan

pertanian dan pembangunan nasional merupakan salah satu potensi

strategis dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Oleh karenanya pengelolaannya harus diselaraskan dengan upaya

pengelolaan sumberdaya alam dan pemeliharaan daya dukungnya agar

bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke-

generasi. Undang-Undang No. 18 tahun 2004 tentang Perkebunan, yang

bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat; meningkatkan

penerimaan Negara dan devisa Negara; menyediakan lapangan kerja;

meningkatkan produktivitas; nilai tambah dan daya saing; memenuhi

kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri dalam negeri; dan

mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Undang-Undang tersebut telah diperbaharui dengan No.39 tahun 2014

tanggal 17 Oktober 2014 yang menyatakan bahwa perkebunan adalah

segala kegiatan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia,

sarana produksi, alat dan mesin, budidaya, panen, pengolahan dan

pemasaran terkait tanaman perkebunan. Dengan pengertian yang luas

tersebut, penyelenggaraan perkebunan mengemban amanat yang berat

dalam mendukung pembangunan nasional. Amanat tersebut

mengharuskan penyelenggaraan perkebunan ditujukan untuk (1)

Page 18: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

2 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat; (2)

meningkatkan sumber devisa negara; (3) menyediakan lapangan kerja

dan kesempatan berusaha; (4) meningkatkan produksi, produktivitas,

kualitas, nilai tambah, daya saing dan pangsa pasar; (5) meningkatkan

dan memenuhi kebutuhan konsumsi serta bahan baku industri dalam

negeri; (6) memberikan perlindungan pada pelaku usaha perkebunan

dan masyarakat; (7) mengelola dan mengembangkan sumber daya

perkebunan secara optimal, bertanggung jawab dan lestari, dan (8)

meningkatkan pemanfaatan jasa perkebunan.

Sejalan dengan tuntutan otonomi daerah sebagaimana diatur di dalam

Undang-Undang No. 22 dan 25 tahun 1999 dengan revisinya No. 32 dan

33 tahun 2004 serta peraturan pendukungnya, kebijakan pembangunan

perkebunan kedepan harus mampu mengakomodir perubahan

lingkungan stratejik yang ada serta memilah tugas dan fungsi yang akan

dijalankan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah di dalam

memberikan pelayanan optimal kepada para pelaku usaha perkebunan.

Dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya, kebijakan dan program

bagi instansi pemerintah, maka diperlukan Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP) yang memadai. Penyusunan Laporan

Kinerja (LAKIP) didasarkan atas Rencana Strategis (Renstra), Rencana

Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK). Laporan ini disusun

sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun

1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Page 19: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

3 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

yang diperbaharui dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014,

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan

dalam penyusunannya mengacu pada yang ditetapkan dalam Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (MENPAN & RB) Nomor 29 Tahun 2010 yang diperbaharui

dengan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah dengan Format yang terdiri dari: 1) Ikhtisar

Eksekutif; 2) Bab I Pendahuluan; 3) Bab II Perencanaan dan Perjanjian

Kinerja; 4) Bab III Akuntabilitas Kinerja; 5) Bab IV Penutup dan

Lampiran-lampiran.

1.2. Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:

61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kemeterian Pertanian bahwa Direktorat

Jenderal Perkebunan adalah unsur pelaksana pada Kementerian

Pertanian yang bertanggung jawab kepada Menteri Pertanian. Dalam

melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Perkebunan mempunyai

tugas “merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi

teknis di bidang perkebunan”. Untuk pelaksanaan tugas tersebut,

Direktorat Jenderal Perkebunan menyelenggarakan fungsi:

1) Perumusan kebijakan di bidang perbenihan, budidaya,

perlindungan, dan pascapanen perkebunan;

Page 20: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

4 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

2) Pelaksanaan kebijakan di bidang perbenihan, budidaya,

perlindungan dan pascapanen perkebunan;

3) Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, di bidang

perbenihan, budidaya, perlindungan dan pascapanen perkebunan;

4) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbenihan,

budidaya, perlindungan dan pascapanen perkebunan; dan

5) Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perkebunan.

Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Perkebunan terdiri dari

Sekretariat Direktorat Jenderal, Direktorat Tanaman Semusim,

Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar, Direktorat Tanaman

Tahunan, Direktorat Perlindungan Perkebunan dan Direktorat

Pascapanen dan Pembinaan Usaha.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian tersebut maka tugas dan

fungsi dari masing-masing unit kerja adalah sebagai berikut:

1) Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan, mempunyai tugas

memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit

organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perkebunan. Dalam

melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Direktorat Jenderal

Perkebunan menyelenggarakan fungsi:

a. Koordinasi, dan penyusunan rencana dan program, anggaran,

dan kerjasama di bidang perkebunan;

b. Pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan;

Page 21: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

5 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

c. Evaluasi dan penyempurnaan organisasi, tata laksana,

pengelolaan urusan kepegawaian, dan penyusunan rancangan

peraturan perundang-undangan, serta pelaksanaan hubungan

masyarakat dan informasi publik;

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang

perkebunan; dan

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Jenderal Perkebunan.

2) Direktorat Tanaman Semusim, mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan

norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan

teknis dan evaluasi di bidang tanaman semusim. Dalam

melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Tanaman Semusim

menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang identifikasi dan

pendayagunaan, sumber daya, perbenihan, budidaya serta

pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim;

b. Pelaksanan kebijakan di bidang identifikasi dan pendayagunaan

sumber daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan

kelembagaan tanaman semusim;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, di bidang

identifikasi dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan,

budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman

semusim;

Page 22: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

6 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi

dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta

pember-dayaan dan kelembagaan tanaman semusim;

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Tanaman Semusim.

3) Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar, mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, pedoman, prosedur, dan kriteria serta

pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tanaman

rempah dan penyegar. Dalam melaksanakan tugas tersebut,

Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar menye-lenggarakan

fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang identifikasi dan

pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya, serta

pemberdayaan dan kelembagaan tanaman rempah dan

penyegar;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi dan pendayagunaan

sumber daya, perbenihan, budidaya, serta pemberdayaan dan

kelembagaan tanaman rempah dan penyegar;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, di bidang

identifikasi dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan,

budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman

rempah dan penyegar;

Page 23: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

7 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi

dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta

pemberdayaan dan kelembagaan tanaman rempah dan

penyegar;

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Rempah dan Penyegar.

4) Direktorat Tanaman Tahunan, mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan

norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan

teknis dan evaluasi di bidang tanaman tahunan. Dalam

melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Tanaman Tahunan

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang identifikasi dan

pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya, serta

pemberdayaan dan kelembagaan tanaman tahunan;

b. Pelaksanan kebijakan di bidang identifikasi dan pendayagunaan

sumber daya, perbenihan, budidaya, serta pemberdayaan dan

kelembagaan tanaman tahunan;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, di bidang

identifikasi dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan,

budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman

tahunan;

Page 24: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

8 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi

dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta

pemberdayaan dan kelembagaan tanaman tahunan;

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Tanaman Tahunan.

5) Direktorat Perlindungan Perkebunan, mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta

pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perlindungan

perkebunan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat

Perlindungan Perkebunan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang identifilkasi dan

pengendalian organisme pengganggu tumbuhan, tanaman

semusim, rempah dan penyegar, dan tahunan, serta dampak

perubahan iklim dan pencegahan kebakaran;

b. Pelaksanan kebijakan di bidang identifilkasi dan pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan, tanaman semusim, rempah

dan penyegar, dan tahunan, serta dampak perubahan iklim dan

pencegahan kebakaran;

c. Penyusunan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan,

tanaman semusim, rempah dan penyegar, dan tahunan, serta

dampak perubahan iklim dan pencegahan kebakaran;

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifilkasi

dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan, tanaman

Page 25: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

9 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

semusim, rempah dan penyegar, dan tahunan, serta dampak

perubahan iklim dan pencegahan kebakaran;

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perlindungan

Perkebunan.

6) Direktorat Pascapanen dan Pembinaan Usaha mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta

pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pascapanen dan

pembinaan usaha. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat

Pascapanen dan Pembinaan Usaha menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pascapanen tanaman

semusim, rempah dan penyegar, tahunan, dan bimbingan usaha

dan perkebunan berkelanjutan, serta gangguan usaha dan

penanganan konflik;

b. Pelaksanan kebijakan di bidang pascapanen tanaman semusim,

rempah dan penyegar, tahunan, dan bimbingan usaha dan

perkebunan berkelanjutan, serta gangguan usaha dan

penanganan konflik;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, di bidang

pascapanen tanaman semusim, rempah dan penyegar, tahunan,

dan bimbingan usaha dan perkebunan berkelanjutan, serta

gangguan usaha dan penanganan konflik;

Page 26: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

10 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pascapanen

tanaman semusim, rempah dan penyegar, tahunan, dan

bimbingan usaha dan perkebunan berkelanjutan, serta gangguan

usaha dan penanganan konflik;

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Pascapanen dan

Pembinaan Usaha.

7) UPT Pusat yang berada di daerah sebanyak 4 UPT sesuai dengan

Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 08,09,10,11/Permentan

/OT.140/2/2008, tanggal 9 Pebruari 2008 yaitu: BBP2TP Surabaya,

BBP2TP Medan, dan BBP2TP Ambon. yang statusnya setara Eselon

II.b dan BPTP Pontianak statusnya setara Eselon III.a.

Kedudukan dari Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman

Perkebunan (BBP2TP) adalah sebagai unit pelaksana teknis

Direktorat Jenderal Perkebunan berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Direktur Jenderal Perkebunan, pembinaan teknis

bidang perbenihan dilaksanakan oleh Direktur Tanaman Semusim,

Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar, Direktur Tanaman

Tahunan, dan bidang proteksi dilaksanakan oleh Direktur

Perlindungan Perkebunan. Sedangkan untuk Balai Proteksi Tanaman

Perkebunan (BPTP) adalah sebagai unit pelaksana teknis Direktorat

Jenderal Perkebunan berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Direktur Jenderal Perkebunan, pembinaan teknis

dilaksanakan oleh Direktur Perlindungan Perkebunan.

Page 27: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

11 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Tugas pokok BBP2TP Surabaya, Medan, dan Ambon adalah

melaksanakan pengawasan, pengembangan pengujian mutu benih,

dan analisis teknis dan pengembangan proteksi tanaman

perkebunan, serta pemberian bimbingan teknis penerapan sistem

manajemen mutu dan laboratorium. Sedangkan BPTP Pontianak

mempunyai tugas pokok melaksanakan analisis teknis dan

pengembangan proteksi tanaman perkebunan.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas,

BBP2TP Surabaya, Medan, dan Ambon menyelenggarakan fungsi

sebagai berikut:

a. Pengawasan pelestarian plasma nutfah tingkat nasional;

b. Pelaksanaan pengujian mutu benih perkebunan introduksi, eks

impor, dan yang akan di ekspor, serta rekayasa genetika;

c. Pelaksanaan pengujian adaptasi (observasi) benih perkebunan

dalam rangka pelepasan varietas;

d. Pelaksanaan penilaian pengujian manfaat dan kelayakan benih

perkebunan dalam rangka penarikan varietas;

e. Pelaksanaan pengujian mutu dan sertifikasi benih perkebunan

dalam rangka pemberian sertifikat layak edar;

f. Pelaksanaan pemantauan benih perkebunan yang beredar

lintas provinsi;

Page 28: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

12 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

g. Pelaksanaan pengembangan teknik dan metode pengujian mutu

benih perkebunan dan uji acuan (referee fest);

h. Pelaksanaan identifikasi organisme pengganggu tumbuhan

(OPT) perkebunan;

i. Pelaksanaan analisis data serangan dan perkembangan situasi

OPT serta faktor yang mempengaruhi;

j. Pelaksanaan analisis data gangguan usaha perkebunan dan

dampak anomali iklim serta faktor yang mempengaruhi;

k. Pengembangan teknik surveillance OPT penting;

l. Pelaksanaan pengembangan metode pengamatan, model

peramalan taksasi kehilangan hasil, dan teknik pengendalian

OPT perkebunan;

m. Pelaksanaan eksplorasi dan iventarisasi musuh alami OPT

perkebunan;

n. Pelaksanaan pengembangan teknologi perbanyakan , penilaian

kualitas, dan pelepasan agens hayati OPT perkebunan;

o. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi agens hayati OPT

perkebunan;

p. Pelaksanaan pengembangan teknologi proteksi perkebunan

yang berorientasi pada implementasi pengendalian hama

terpadu;

q. Pelaksanaan pengujian dan analisis residu pestisida;

Page 29: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

13 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

r. Pemberian pelayanan teknik kegiatan perbenihan dan proteksi

tanaman perkebunan;

s. Pengelolaan data dan informasi kegiatan perbenihan dan

proteksi tanaman perkebunan;

t. Pemberian bimbingan teknis penerapan sistem manajemen

mutu dan manajemen laboratorium perbenihan dan proteksi

tanaman perkebunan;

u. Pelaksanaan pengembangan jaringan dan kerjasama

laboratorium perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan;

v. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha dan

rumah tangga Balai Besar.

Sedangkan BPTP Pontianak dalam melaksanakan tugasnya,

menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan identifikasi organisme pengganggu tumbuhan

(OPT) perkebunan;

b. Pelaksanaan analisis data serangan dan perkembangan situasi

OPT serta faktor yang mempengaruhi;

c. Pelaksanaan analisis data gangguan usaha perkebunan dan

dampak anomali iklim serta faktor yang mempengaruhi;

d. Pelaksanaan pengembangan teknologi perbanyakan dan

pelepasan agens hayati OPT perkebunan;

Page 30: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

14 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

e. Pelaksanaan pengembangan metode pengamatan, model

peramalan taksasi kehilangan hasil, dan teknik pengendalian

OPT perkebunan;

f. Pelaksanaan eksplorasi dan iventarisasi musuh alami OPT

perkebunan;

g. Pelaksanaan pengembangan teknologi perbanyakan, penilaian

kualitas, dan pelepasan agens hayati OPT perkebunan;

h. Pelaksanaan pengembangan teknologi proteksi perkebunan

yang berorientasi pada implementasi pengendalian hama

terpadu;

i. Pelaksanaan pengujian dandan pemanfaatan pestisida nabati;

j. Pemberian pelayanan teknik kegiatan analisis teknis dan

pengembangan proteksi tanaman perkebunan;

k. Pengelolaan data dan informasi kegiatan analisis teknis dan

pengembangan proteksi tanaman perkebunan;

l. Pelaksanaan pengembangan jaringan dan kerjasama

laboratorium perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan;

m. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha dan

rumah tangga Balai.

Page 31: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

15 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Perencanaan Strategis Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2010-2014

Berdasarkan perencanaan yang telah disusun dalam Rencana Strategis

(Renstra) Kementerian Pertanian Tahun 2010-2014 yang merupakan

payung bagi unit kerja eselon I dibawahnya, arah kebijakan dan strategi

pembangunan pertanian disusun berdasarkan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Visi pembangunan

nasional 2010-2014 yang dikenal sebagai Visi Indonesia 2014 adalah:

“Terwujudnya Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan

berkeadilan” dengan penjelasan sebagai berikut: Kesejahteraan

Rakyat adalah terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat, melalui

pembangunan ekonomi yang berlandaskan pada keunggulan daya saing,

kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan budaya bangsa.

Demokrasi adalah terwujudnya masyarakat, bangsa dan negara yang

demokratis berbudaya, bermartabat dan menjunjung tinggi kebebasan

yang bertanggung jawab serta hak asasi manusia. Keadilan adalah

terwujudnya pembangunan yang adil dan merata, yang dilakukan oleh

seluruh masyarakat secara aktif, yang hasilnya dapat dinikmati oleh

seluruh bangsa Indonesia. Dari aspek sektoral, Visi Indonesia 2014

tersebut dirumuskan oleh Kementerian Pertanian sebagai focal point

dalam pembangunan pertanian, menjadi: "Terwujudnya pertanian

industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumber daya lokal

Page 32: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

16 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, daya

saing, ekspor dan kesejahteraan petani".

2.1.1. Visi Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Sebagai bagian integral dari pembangunan nasional dan pembangunan

pertanian, visi pembangunan perkebunan harus selaras dengan visi

pembangunan nasional dan visi pembangunan pertanian. Visi yang ingin

diwujudkan melalui pembangunan perkebunan selama 2010-2014 adalah

"Terwujudnya peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu

tanaman perkebunan berkelanjutan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat perkebunan". Dalam rangka mendukung

visi pembangunan perkebunan tahun 2010-2014, maka Visi Direktorat

Jenderal Perkebunan adalah "Profesional dalam memfasilitasi

peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu tanaman

perkebunan berkelanjutan".

2.1.2. Misi Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Mengacu pada misi pembangunan nasional dan Kementerian Pertanian

maka misi pembangunan perkebunan ditetapkan sebagai berikut:

1) Memfasilitasi peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

tanaman perkebunan;

2) Menfasilitasi penyediaan benih unggul bermutu serta sarana

produksi;

Page 33: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

17 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3) Menfasilitasi penanganan perlindungan tanaman dan Gangguan

Usaha Perkebunan (GUP);

4) Memfasilitasi pengembangan usaha perkebunan serta penumbuhan

kemitraan yang sinergis antar pelaku usaha perkebunan secara

berkelanjutan;

5) Mendorong penumbuhan dan pemberdayaan kelembagaan petani

serta memfasilitasi peningkatan partisipasi masyarakat dalam

rangka meningkatkan harmonisasi antara aspek ekonomi, sosial dan

ekologi;

6) Memberikan pelayanan di bidang perencanaan, peraturan

perundang-undangan, manajemen pembangunan perkebunan dan

pelayanan teknis lainnya yang terkoordinasi, efisien dan efektif.

Untuk dapat berkontribusi secara efektif dalam misi pembangunan

perkebunan 2010-2014, maka Direktorat Jenderal Perkebunan

menetapkan misi sebagai berikut:

1) Memberikan pelayanan perencanaan, program, anggaran, dan

kerjasama teknis yang berkualitas; pengelolaan administrasi

keuangan, dan aset yang berkualitas; memberikan pelayanan

organisasi, tatalaksana, kepegawaian, humas, hukum, dan

administrasi perkantoran yang berkualitas; dan melakukan evaluasi

pelaksanaan kegiatan dan penyediaan data serta informasi yang

berkualitas;

Page 34: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

18 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

2) Meningkatkan kemampuan penyediaan benih unggul, dan

penyediaan sarana produksi;

3) Mendorong upaya peningkatan produksi dan produktivitas usaha

budidaya tanaman semusim, tanaman rempah dan penyegar dan

tanaman tahunan;

4) Memfasilitasi terwujudnya integrasi antar pelaku usaha budidaya

tanaman perkebunan dengan pendekatan kawasan, memotivasi

penerapan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kondisi lokal,

dan mendorong penumbuhan dan pemberdayaan petani dan

kelembagaan petani;

5) Memfasilitasi ketersediaan teknologi, sistem perlindungan

perkebunan, pengamatan dan pengendalian OPT dan penanganan

gangguan usaha serta dampak perubahan iklim;

6) Memfasilitasi peningkatan penyediaan teknologi dan penerapan

pascapanen budidaya tanaman semusim, tanaman rempah penyegar

dan tanaman tahunan, memfasilitasi peningkatan bimbingan dan

penanganan usaha perkebunan berkelanjutan seperti ISPO

(Indonesia Sustainable Palm Oil), PIR (Perusahaan Inti Rakyat),

Rekomtek (Rekomendasi Teknis), memfasilitasi peningkatan

penanganan gangguan usaha dan konflik perkebunan.

Page 35: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

19 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

2.1.3. Tujuan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Untuk dapat mendukung pencapaian tujuan pembangunan perkebunan

2010-2014 sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis

Pembangunan Perkebunan 2010-2014, maka Direktorat Jenderal

Perkebunan menetapkan Tujuan yang akan dicapai sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi organisasi sebagai berikut :

1) Memfasilitasi peningkatan produksi, produktivitas, mutu, tanaman

semusim, tanaman rempah dan penyegar serta tanaman tahunan;

2) Memfasilitasi peningkatan kemampuan, kemandirian dan

profesionalisme pelaku usaha perkebunan serta hubungan sinergis

antar pelaku usaha perkebunan;

3) Memfasillitasi peningkatan kontribusi perkebunan dalam

mengembangkan perekonomian wilayah melalui pendekatan

kawasan pengembangan perkebunan;

4) Memfasilitasi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan pekebun;

5) Memfasilitasi peningkatan penerimaan dan devisa negara;

6) Memfasilitasi penyediaan pangan di wilayah perkebunan;

7) Memfasilitasi pemenuhi kebutuhan konsumsi dan penyediaan bahan

baku industri dalam negeri;

8) Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam secara arif dan

berkelanjutan serta mendorong pengembangan wilayah yang

berwawasan lingkungan;

Page 36: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

20 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

9) Mendukung pengembangan penyediaan bahan bakar nabati;

10) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan kelembagaan

perkebunan;

11) Meningkatkan ketersediaan dan penerapan teknologi pascapanen

budidaya tanaman tahunan, rempah penyegar dan semusim serta

meningkatkan penanganan gangguan usaha dan konflik perkebunan;

12) Memfasilitasi penyediaan lapangan kerja;

13) Menyusun perencanaan program dan anggaran, pelayanan

perbendaharaan, sistem akutansi dan verifikasi, penatausahaan

barang milik negara, pemutahiran data dan informasi perkebunan,

legislasi, advokasi dan penyelenggaraan hubungan masyarakat;

penataan organisasi dan tata laksana serta kepegawaian;

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran pembangunan

perkebunan.

2.1.4. Sasaran Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Pembangunan perkebunan tahun 2010-2014 lebih difokuskan pada 15

komoditas unggulan nasional yaitu Karet, Kelapa Sawit, Kakao, Kelapa,

Jarak Pagar, Teh, Kopi, Jambu Mete, Lada, Cengkeh, Kapas, Tembakau,

Tebu, Nilam, dan Kemiri Sunan. Indikator yang digunakan untuk

mengukur kinerja pembangunan perkebunan selama 5 (lima) tahun

adalah luas areal, produksi dan produktivitas pada ke-15 komoditas

tersebut dengan rincian sebagai berikut:

Page 37: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

21 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

1). Luas areal komoditas unggulan nasional diproyeksikan tumbuh rata-

rata sebesar 1,49% per tahun dari 20,36 juta hektar pada tahun

2010 menjadi 21,61 juta hektar pada tahun 2014, kecuali

Tembakau yang luasnya diproyeksikan konstan yaitu sekitar 205

ribu hektar sampai dengan tahun 2014. Sasaran target luas areal

komoditas unggulan perkebunan tahun 2014 sebesar 21,61 juta

hektar.

2) Produksi 15 komoditas unggulan nasional (karet, kelapa sawit,

kakao, kelapa, jarak pagar, teh, kopi, jambu mete, lada, cengkeh,

kapas, tembakau, tebu, nilam, dan kemiri sunan) diproyeksikan

tumbuh rata-rata sebesar 4,19% per tahun dari 34,46 juta ton pada

tahun 2010 menjadi 40,60 juta ton pada tahun 2014. Sasaran target

produksi komoditas unggulan perkebunan tahun 2014 sebesar 40,60

juta ton.

3) Produktivitas komoditas unggulan nasional, kecuali kemiri sunan,

diproyeksikan meningkat. Dengan kenaikan produktivitas rata-rata

sebesar 2,10% per tahun, diharapkan pada tahun 2014 produktivitas

tanaman perkebunan di lapangan mencapai 75% dari standar

produktivitas yang dihasilkan lembaga penelitian.

2.1.5. Arah Kebijakan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-

2014

Dengan memperhatikan arah kebijakan nasional dan pembangunan

pertanian periode 2010-2014 dalam menjalankan tugas pelaksanaan

pembangunan perkebunan di Indonesia, Direktorat Jenderal Perkebunan

Page 38: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

22 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

merumuskan kebijakan yang akan menjadi kerangka pembangunan

perkebunan periode 2010-2014 yang dibedakan menjadi kebijakan

umum dan kebijakan teknis.

Kebijakan umum Direktorat Jenderal Perkebunan adalah:

Mensinergikan seluruh sumber daya perkebunan dalam rangka

peningkatan daya saing usaha perkebunan, nilai tambah, produktivitas

dan mutu produk perkebunan melalui partisipasi aktif masyarakat

perkebunan, dan penerapan organisasi modern yang berlandaskan

kepada ilmu pengetahuan dan teknologi serta didukung dengan tata

kelola pemerintahan yang baik.

Adapun kebijakan teknis Direktorat Jenderal Perkebunan yang

merupakan penjabaran dari kebijakan umum yaitu: Meningkatkan

produksi, produktivitas, dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan

melalui pengembangan komoditas, sumber daya manusia (SDM),

kelembagaan dan kemitraan usaha, investasi usaha perkebunan sesuai

kaidah pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup

dengan dukungan pengembangan sistem informasi manajemen

perkebunan.

2.1.6. Strategi Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Untuk mencapai target dan sasaran, dalam mewujudkan visi, misi dan

tujuan, serta mengimplementasikan kebijakan pembangunan

perkebunan selama periode 2010-2014, dengan mempertimbangkan

potensi dan permasalahan yang dihadapi selama ini serta menjawab

tantangan di masa mendatang maka diperlukan suatu strategi

Page 39: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

23 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

pembangunan yang dikenal dengan Tujuh Gema Revitalisasi yang akan

menjadi strategi umum Direktorat Jenderal Perkebunan dalam

melaksanakan pembangunan perkebunan tahun 2010-2014. Komponen 7

(tujuh) Gema Revitalisasi adalah: (1) Revitalisasi Lahan; (2) Revitalisasi

Perbenihan dan Pembibitan; (3) Revitalisasi Infrastruktur dan Sarana;

(4) Revitalisasi Sumber daya Manusia; (5) Revitalisasi Pembiayaan

Petani; (6) Revitalisasi Kelembagaan Petani; (7) Revitalisasi Teknologi

dan Industri Hilir.

Strategi umum pembangunan perkebunan tahun 2010-2014 merupakan

strategi yang mengacu pada target utama pembangunan pertanian

sehingga sifatnya masih sektoral. Agar lebih sesuai dengan karakteristik

khusus sub sektor perkebunan, strategi umum dimaksud diformulasikan

ke dalam strategi khusus yang meliputi: (1) Peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan; (2)

Pengembangan komoditas; (3) Peningkatan dukungan terhadap sistem

ketahanan pangan; (4) Investasi usaha perkebunan; (5) Pengembangan

sistem informasi manajemen perkebunan; (6) Pengembangan sumber

daya manusia (SDM); (7) Pengembangan kelembagaan dan kemitraan

usaha; (8) Pengembangan dukungan terhadap pengelolaan Sumber Daya

Alam (SDA) dan lingkungan hidup; (9) Pengembangan kawasan berbasis

komoditi perkebunan.

2.1.7. Program Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Pembangunan perkebunan saat ini dan dimasa yang akan datang

menghadapi tantangan yang cukup berat. Selain tuntutan pembangunan

Page 40: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

24 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, juga mampu memecahkan

masalah kemiskinan dan pengangguran. Keberhasilan pembangunan

perkebunan di era yang penuh persaingan ini adalah bagaimana kita

dapat “mensinergikan” seluruh potensi sumber daya yang ada untuk

mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan.

Berdasarkan hasil restrukturisasi program dan kegiatan sesuai surat

edaran bersama Menteri Keuangan Nomor: SE-1848/MK/2009 dan

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Nomor:

0142/M.PPN/06/2009 tanggal 19 Juni 2009, setiap unit Eselon I

mempunyai satu program yang mencerminkan nama Eselon I yang

bersangkutan dan setiap unit Eselon II hanya mempunyai dan tanggung

jawab terhadap pelaksanaan kegiatan. Dengan demikian indikator

kinerja unit Eselon I adalah outcome dan indikator kinerja unit Eselon II

adalah output.

Sesuai hasil analisa terhadap potensi, permasalahan, peluang dan

tantangan pembangunan perkebunan ditetapkan bahwa program

pembangunan perkebunan tahun 2010-2014 yang menjadi tanggung

jawab Direktorat Jenderal Perkebunan adalah: “Peningkatan

produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan

berkelanjutan”.

Program ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan produksi,

produktivitas dan mutu tanaman perkebunan melalui rehabilitasi,

intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi yang didukung oleh

peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim,

Page 41: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

25 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

tanaman tahunan, dan tanaman rempah penyegar dengan dukungan

penanganan pascapanen dan pembinaan usaha serta dukungan

pelaksanaan perlindungan perkebunan.

2.1.8. Komoditas Unggulan Nasional Perkebunan Tahun 2010-2014

Perencanaan pembangunan perkebunan dengan pendekatan komoditas

unggulan menekankan motor penggerak pembangunan suatu daerah

pada komoditas-komoditas yang dinilai bisa menjadi unggulan baik di

tingkat domestik maupun internasional. Penentuan komoditas unggulan

merupakan langkah awal menuju pembangunan pertanian yang berpijak

pada konsep efisiensi untuk meraih keunggulan komparatif dan

kompetitif dalam menghadapi globalisasi perdagangan. Ada beberapa

kriteria mengenai komoditas unggulan, diantaranya:

1). Komoditas unggulan harus mampu menjadi penggerak utama

pembangunan perekonomian yaitu dapat memberikan kontribusi

yang signifikan baik pada peningkatan produksi, pendapatan

maupun pengeluaran;

2). Komoditas unggulan mempunyai keterkaitan ke depan dan ke

belakang yang kuat baik sesama komoditas unggulan maupun

komoditas-komoditas lainnya;

3). Komoditas unggulan mampu bersaing dengan produk sejenis dari

wilayah lain di pasar nasional maupun internasional baik dalam

harga produk, biaya produksi, kualitas pelayanan maupun aspek-

aspek lainnya;

Page 42: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

26 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

4). Komoditas unggulan di suatu daerah memeiliki keterkaitan dengan

daerah lain baik dalam hal pasar maupun pasokan bahan baku;

5). Komoditas unguulan mampu menyerap tenaga kerja berkualitas

secara optimal sesuai dengan skala produksinya;

6). Komoditas unggulan bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu,

mulai dari fase kelahiran, pertumbuhan, puncak hingga penurunan;

7). Komoditas unggulan tidak rentan terhadap gejolak eksternal dan

internal;

8). Pengembangan komoditas unggulan berorientasi pada kelestarian

sumber daya alam dan lingkungan.

Komoditas unggulan dapat ditinjau dari sisi penawaran dan permintaan.

Dari sisi penawaran komoditas unggulan dicirikan oleh superioritas

dalam pertumbuhannya pada kondisi biofisik, teknologi dan kondisi

sosial ekonomi petani di suatu wilayah. Sementara dari sisi permintaan,

komoditas unggulan dicirikan oleh kuatnya permintaan di pasar baik

pasar domestik maupun internasional. Komoditas unggulan merupakan

komoditas yang memiliki nilai strategis berdasarkan pertimbangan fisik

(kondisi tanah dan iklim) maupun sosial ekonomi dan kelembagaan

(penguasaan teknologi, kemampuan sumber daya manusia, infrastruktur

dan kondisi sosial budaya) untuk dikembangkan di suatu wilayah.

Dalam rangka pengembangan komoditas unggulan nasional,

Kementerian Pertanian secara intensif telah melakukan berbagai

langkah strategis dengan mengidentifikasi dan mengembangkan potensi

komoditas unggulan tersebut diberbagai daerah di Indonesia. Salah

Page 43: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

27 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

satunya adalah dengan menetapkan pengembangan kawasan berbasis

komoditi perkebunan.

Dari 127 komoditas binaan Ditjen Perkebunan sesuai keputusan Menteri

Pertanian No. 511 Tahun 2006 dan No. 3599 Tahun 2009, untuk prioritas

penanganan difokuskan pada 15 komoditas strategis yang menjadi

unggulan nasional yaitu Karet, Kelapa Sawit, Kelapa, Kakao, Kopi,

Lada, Jambu Mete, Teh, Cengkeh, Jarak Pagar, Kemiri Sunan, Tebu,

Kapas, Tembakau, dan Nilam. Sedangkan Pemerintah Daerah didorong

untuk memfasilitasi dan melakukan pembinaan komoditas spesifik dan

potensial di wilayahnya masing-masing.

2.1.9. Kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Sebagai penjabaran dari program, masing-masing unit eselon II lingkup

Direktorat Jenderal Perkebunan mempunyai 1 (satu) kegiatan. Dengan

demikian di lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan terdapat 7 (tujuh)

kegiatan pembangunan perkebunan sesuai Peraturan Menteri Pertanian

Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian yaitu:

1) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim.

Prioritas pengembangan tanaman semusim difokuskan pada 4

komoditas strategis yaitu Tebu, Kapas, Tembakau dan Nilam,

dengan fokus kegiatannya yaitu: Swasembada Gula Nasional (Tebu),

Pengembangan Komoditas Ekspor (Nilam dan Tembakau),

Page 44: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

28 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Pengembangan Komoditas Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri

(Kapas) dan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan;

2) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan

Penyegar. Prioritas pengembangan tanaman rempah dan penyegar

difokuskan pada 5 komoditas strategis yaitu kakao, Kopi, Lada, Teh

dan Cengkeh dengan fokus kegiatannya yaitu: Gerakan Peningkatan

Produksi dan Mutu Kakao Nasional (Gernas Kakao), Pengembangan

Komoditas Ekspor (Kopi, Lada, Teh dan Kakao), Pengembangan

Komoditas Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri (Cengkeh) dan

Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan;

3) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan.

Prioritas pengembangan tanaman tahunan difokuskan pada 6

komoditas strategis yaitu Karet, Kelapa Sawit, Kelapa, Jambu Mete,

Jarak Pagar dan Kimiri Sunan dengan fokus kegiatannya yaitu :

Revitalisasi Perkebunan (Kelapa Sawit, Kakao dan Karet),

Penyediaan Bahan Tanaman Sumber Bahan Bakar Nabati/Bio-Energi

(Jarak Pagar, Kelapa Sawit, Kelapa dan Kemiri Sunan),

Pengembangan Komoditas Ekspor (Kelapa, Kelapa Sawit, Karet dan

Jambu Mete), dan Pengembangan Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan;

4) Dukungan Penanganan Pascapanen dan Pembinaan Usaha. Prioritas

kegiatan ini adalah untuk memfasilitasi peningkatan penanganan

pascapanen tanaman semusim, tanaman rempah dan penyegar dan

tanaman tahunan, bimbingan usaha dan perkebunan berkelanjutan

Page 45: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

29 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

serta memfasilitasi penanganan gangguan usaha dan konflik

perkebunan;

5) Dukungan Perlindungan Perkebunan. Prioritas kegiatan ini adalah

menurunkan luas areal perkebunan yang terserang OPT (Organisme

Pengganggu Tumbuhan;

6) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya, dengan

prioritas kegiatan ini adalah jumlah Provinsi yang memperoleh

pelayanan dan pembinaan yang berkualitas di bidang perencanaan,

keuangan, umum dan evaluasi serta pelaporan;

7) Dukungan Pengujian, Pengawasan Mutu Benih dan Penerapan

Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan BBP2TP Medan, Surabaya

dan Ambon dengan prioritas kegiatan yaitu: Memfasilitasi pelayanan

sertifikasi benih (jumlah bibit yang disertifikasi) dan peningkatan

jumlah teknologi terapan perlindungan perkebunan;

Untuk bidang Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak (BPTP

Pontianak) memiliki tugas dalam melaksanakan analisis teknis dan

pengembangan proteksi tanaman perkebunan dalam identifikasi dan

penanganan OPT Tanaman Perkebunan, pengembangan teknologi agens

hayati OPT Perkebunan, eksplorasi dan inventarisasi musuh alami OPT

Perkebunan, pengembangan teknologi proteksi perkebunan yang

berorientasi pada implementasi pengendalian hama terpadu,

pemanfaatan pestisida nabati serta pengelolaan data, informasi dan

analisis teknis dalam bidang proteksi tanaman perkebunan.

Page 46: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

30 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

2.1.10. Penjabaran Program dan Kegiatan Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2010-2014

Dari 4 target sukses Kementerian Pertanian dalam membangun

pertanian selama periode 2010-2014, Direktorat Jenderal Perkebunan

mendukung pencapaian target tersebut melalui penjabaran program

dan kegiatan yang mengacu pada:

1). Pencapaian Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan yaitu

melalui pencapaian swasembada gula nasional tahun 2014 pada

komditi Tebu;

2). Peningkatan Diversifikasi Pangan dalam hal ini adalah kegiatan

dalam rangka penganekaragaman komoditi pertanian untuk

mencapai ketahanan pangan perkebunan dengan pangan lainnya

seperti kegiatan integrasi kebun-ternak (contoh: Kelapa Sawit dan

Sapi), sistem tumpang sari (tanaman pangan/hortikultura dan

perkebunan) dan lain-lain.

3). Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor yaitu melalui

fokus kegiatan diantaranya adalah:

a. Pengembangan komoditi ekspor yang terdiri dari komoditi

Kelapa Sawit, Karet, Kopi, Kelapa, Kakao, Jambu Mete, Lada,

Tembakau, Teh dan Nilam;

b. Revitalisasi perkebunan yang terdiri dari komoditi Kelapa Sawit,

Karet dan Kakao;

Page 47: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

31 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

c. Gerakan peningkatan produksi dan mutu Kakao nasional (Gernas

kakao);

d. Penyediaan bahan tanaman sumber Bahan Bakar Nabati/BBN

(Bio-energy) yang terdiri dari komoditi Jarak Pagar, Kemiri

Sunan, Kelapa dan Kelapa Sawit;

e. Pengembangan komoditas pemenuhan dalam negeri yang terdiri

dari komoditi Kapas dan Cengkeh;

f. Dukungan pengembangan tanaman perkebunan berkelanjutan

yang terdiri dari dukungan penanganan pascapanen dan

pembinaan usaha, dukungan perlindungan perkebunan,

dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Direktorat

Jenderal Perkebunan serta dukungan pengujian, pengawasan

mutu benih dan penerapan teknologi tanaman perkebunan.

4). Peningkatan Kesejahteraan Petani yaitu mencakup semua program

dan kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan melalui 7 (tujuh) fokus

kegiatan pembangunan perkebunan karena pada dasarnya program

dan kegiatan pembangunan perkebunan yang dilaksanakan semata-

mata hanya untuk kepentingan masyarakat petani/pekebun dalam

rangka meningkatkan pendapatannya menuju kesejahteraan

petani/pekebun. Tujuh fokus kegiatan pembangunan perkebunan

sebagai berikut:

a. Revitalisasi Perkebunan;

b. Swasembada Gula Nasional;

Page 48: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

32 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

c. Penyediaan Bahan Tanaman Sumber Bahan Bakar Nabati (Bio-

Energy);

d. Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional;

e. Pengembangan Komoditas Ekspor;

f. Pengembangan Komoditas Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri;

g. Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan.

2.2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014

2.2.1. Program Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Program Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2014 merupakan bagian

dari program Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2010-2014 yaitu:

“Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman

perkebunan berkelanjutan”.

2.2.2. Sasaran Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Sasaran strategis pada unit Eselon II lingkup Direktorat Jenderal

Perkebunan ditetapkan sesuai dengan Renstra Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2010-2014 (Edisi Revisi II) bulan November 2012

adalah:

1) Peningkatan luas areal tanaman semusim;

2) Peningkatan luas areal tanaman rempah dan penyegar;

3) Peningkatan luas areal tanaman tahunan;

Page 49: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

33 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

4) Penurunan luas areal yang terserang OPT;

5) Peningkatan mutu produk perkebunan dan usaha perkebunan

berkelanjutan;

6) Peningkatan pelayanan dan pembinaan di bidang manajemen dan

teknis pembangunan perkebunan;

7) Peningkatan pengawasan dan pengujian benih tanaman perkebunan

dan penerapan teknologi proteksi tanaman perkebunan (BBP2TP

Medan, BBP2TP Surabaya dan BBP2TP Ambon).

Untuk mengukur kinerja dari pelaksanaan program dan kegiatan

pembangunan perkebunan telah ditetapkan indikator kinerja utama

berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:

49/Permentan/OT.140/3/2012 Tanggal 15 Agustus 2012 tentang

Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Kementerian

Pertanian Tahun 2010-2014, maka Indikator Kinerja Utama (IKU)

Direktorat Jenderal Perkebunan sesuai dengan tugas dan fungsinya

yaitu:

1) Tugas:

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis

di bidang perkebunan.

2) Fungsi:

a) Perumusan kebijakan di bidang perbenihan, budidaya,

perlindungan dan pascapanen perkebunan;

Page 50: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

34 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

b) Pelaksanaan kebijakan di bidang perbenihan, budidaya,

perlindungan dan pascapanen perkebunan;

c) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

perbenihan, budidaya, perlindungan, dan pascapanen

perkebunan;

d) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

perbenihan, budidaya, perlindungan, dan pascapanen

perkebunan;

e) Pelaksanaan Administrasi Direktorat Jenderal Perkebunan.

3) Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU):

No Sasaran Indikator Kinerja Utama Sumber Data

1

.

Peningkatan produksi,

produktivitas dan

mutu tanaman

perkebunan yang

berkelanjutan.

1. Produksi tebu - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

2. Produksi kapas - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

3. Produksi nilam - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

4. Produksi tembakau - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

5. Produksi kakao - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Page 51: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

35 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

No Sasaran Indikator Kinerja Utama Sumber Data

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

6. Produksi kopi - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

7. Produksi lada - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

8. Produksi teh - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

9. Produksi cengkeh - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

10. Produksi kelapa sawit - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

11. Produksi karet - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

12. Produksi kelapa - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

13. Produksi jambu mete - Dinas yang

membidangi

Page 52: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

36 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

No Sasaran Indikator Kinerja Utama Sumber Data

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

14. Produksi jarak pagar - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

15. .Produksi kemiri sunan - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

Pada Renstra Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014 Edisi

Revisi II telah ditetapkan indikator kinerja untuk mencapai sasaran

program pada unit Eselon I berupa outcomes yang dimanifestasikan

dalam produksi dan produktivitas tanaman perkebunan. Sedangkan

indikator kinerja untuk mencapai sasaran kegiatan pada unit Eselon II

berupa outputs yang diwujudkan dalam luas areal komoditas unggulan

tanaman perkebunan.

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014 yang disusun dengan

Indikator kinerja dan target yang telah ditetapkan dapat diuraikan

sebagai berikut:

1) Capaian sasaran program (oucomes) yaitu:

a. Meningkatnya produksi komoditi unggulan perkebunan (tebu,

kapas, nilam, tembakau, kopi, teh, kakao, lada, cengkeh,

Page 53: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

37 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

kelapa, kelapa sawit, jambu mete dan jarak pagar) dengan

fokus kegiatan yang terdiri dari :

(1) Swasembada gula nasional (Tebu) dengan target 3.102.820

ton.

(2) Pengembangan komoditas pemenuhan konsumsi dalam

negeri dengan target untuk Kapas 63.000 ton dan Cengkeh

86.000 ton.

(3) Pengembangan komoditas ekspor dengan target untuk 10

(sepuluh) komoditas adalah: Tembakau 184.000 ton, Nilam

124.000 ton, Kopi 791.000 ton, Teh 165.000 ton, Kakao

1.174.000 ton, Lada 92.000 ton, Kelapa 3.211.000 ton,

Kelapa Sawit 27.361.000 ton, Karet 2.801.000 ton, dan

Jambu Mete 159.000 ton.

(4) Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati

(bio-energi) dengan target untuk 4 (empat) komoditas

adalah: Jarak Pagar 35.000 ton dan Kemiri Sunan 6.000

ton, kelapa sawit 1.077.840 ton dan kelapa 169.000 ton.

b. Meningkatnya produktivitas komoditi unggulan perkebunan

(tebu, kapas, nilam, tembakau, kopi, teh, kakao, lada,

cengkeh, kelapa, kelapa sawit, jambu mete dan jarak pagar)

dengan fokus kegiatan yang terdiri dari:

(1) Swasembada gula nasional (Tebu) dengan target 6.800

kg/ha.

Page 54: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

38 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

(2) Pengembangan komoditas pemenuhan kebutuhan dalam

negeri dengan target untuk Kapas 2.500 kg/ha dan

Cengkeh 295 kg/ha.

(3) Pengembangan komoditas ekspor dengan target untuk 10

(sepuluh) komoditas adalah: Tembakau 893 kg/ha, Nilam

6.600 kg/ha, Kopi 756 kg/ha, Teh 1.673 kg/ha, Kakao

1.200 kg/ha, Lada 752 kg/ha, Kelapa 1.200 kg/ha, Kelapa

Sawit 4.344 kg/ha, Karet 640 kg/ha, Jambu Mete 1.019

kg/ha.

(4) Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati

(bio-energi) dengan target untuk 2 (dua) komoditas

adalah: Jarak Pagar 2.000 kg/ha, dan Kemiri Sunan 16.000

kg/ha.

Rencana Kinerja Tahunan 2014 secara detail yang meliputi sasaran

strategis, indikator kinerja dan target disajikan pada Formulir RKT

berikut:

Page 55: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

39 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Tabel 1. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

Unit Organisasi Eselon I : Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun Anggaran : 2014

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

Peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu

tanaman perkebunan

yang berkelanjutan

I. Produksi tanaman Unggulan

perkebunan (ribu ton)

a Tebu (hablur) 3.103

b Kapas (kapas berbiji) 63

c Cengkeh (bunga kering) 86

d. Tembakau (daun kering) 184

e. Nilam (daun kering) 124

f. Kakao (biji kering) 1.174

g. Kopi (biji kering) 791

h. T e h (daun kering) 165

i. Lada (lada kering) 92

j. Karet (karet kering) 2.801

k. Kelapa (setara kopra) 3.380

l. Kelapa sawit (CPO) 28.439

m Jambu mete (gelondong kering) 159

n Jarak pagar (biji kering) 35

o Kemiri sunan (biji kering) 6

II. Produktivitas tanaman unggulan

perkebunan (kg/ha)

a Tebu (hablur) 6.800

b Kapas (kapas berbiji) 2.500

c Cengkeh (bunga kering) 295

Page 56: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

40 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

d. Tembakau (daun kering) 893

e. Nilam (daun kering) 6.600

f. Kakao (biji kering) 1.200

g. Kopi (biji kering) 756

h. T e h (daun kering) 1.673

i. Lada (lada kering) 752

j. Karet (karet kering) 640

k. Kelapa (setara kopra) 1.200

l. Kelapa sawit (CPO) 4.344

m Jambu mete (gelondong kering) 1.019

n Jarak pagar (biji kering) 2.000

o Kemiri sunan (biji kering) 16.000

2) Capaian sasaran kegiatan (outputs) yaitu:

a. Luas Areal Tanaman Semusim dengan fokus kegiatan yang

terdiri dari:

(1) Swasembada gula nasional (Tebu) dengan target 456.000

ha.

(2) Pengembangan komoditas pemenuhan konsumsi dalam

negeri dengan target untuk Kapas 25.000 ha.

(3) Pengembangan komoditas ekspor dengan target untuk

Tembakau 205.000 ha dan Nilam 18.000 ha.

Page 57: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

41 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

b. Luas Areal Tanaman Rempah dan Penyegar dengan fokus

kegiatan yang terdiri dari:

(1) Pengembangan komoditas ekspor dengan target untuk 4

(empat) komoditas yaitu: Kakao 1.752.000 ha, Kopi

1.443.000 ha, Teh 124.000 ha dan Lada 196.000 ha.

(2) Pengembangan komoditas pemenuhan konsumsi dalam

negeri dengan target untuk Cengkeh 484.000 ha.

(3) Gerakan Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao

untuk Rehabilitasi seluas 21.000 ha.

c. Luas Areal Tanaman Tahunan dengan fokus kegiatan yang

terdiri dari:

(1) Pengembangan komoditas ekspor dengan target untuk

4(empat) komoditas yaitu: Karet 3.487.000 ha, Kelapa

3.833.000 ha, Kelapa Sawit 8.987 ha dan Jambu Mete

577.000 ha.

(2) Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati

(bio-energi) dengan target untuk Jarak Pagar 21.000 ha

dan Kemiri Sunan 2.000 ha.

(3) Revitalisasi Perkebunan dengan target untuk 3 (tiga)

komoditas (Karet 5.000 ha, Kelapa Sawit 30.000 ha dan

Kakao 3.000 ha).

d. Dukungan pengembangan tanaman perkebunan berkelanjutan

dengan fokus kegiatan yang meliputi:

Page 58: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

42 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

(1) Jumlah areal pengendalian OPT Perkebunan melalui APBN,

APBD dan sumber lainnya dengan target 56.880 ha.

(2) Jumlah areal pengendalian OPT Perkebunan melalui APBN

Perlindungan Perkebunan dengan target 5.300 ha.

(3) Jumlah kelompok tani yang menerapkan penanganan

pascapanen sesuai GHP dengan target 130 Kelompok Tani.

(4) Jumlah Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit yang layak

mengajukan permohonan sertifikat ISPO dengan target

334 Perusahaan.

(5) Jumlah penanganan kasus gangguan usaha perkebunan

dengan target 44 Perusahaan.

(6) Jumlah provinsi yang memperoleh pelayanan dan

pembinaan yang berkualitas di bidang perencanaan,

keuangan, umum dan evaluasi serta pelaporan dengan

target 32 Provinsi.

(7) Jumlah bibit yang disertifikasi dengan target untuk BBP2TP

Surabaya 14.950.000 batang, BBP2TP Medan 240.384.000

batang dan BBP2TP Ambon 535.000 batang.

(8) Jumlah teknologi terapan perlindungan perkebunan dengan

target untuk BBP2TP Surabaya 6 Paket, BBP2TP Medan 10

Paket dan BBP2TP Ambon 9 Paket.

Page 59: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

43 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

2.2.3. Kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Dalam rangka melaksanakan program dan kegiatan pembangunan

perkebunan tahun 2014 Direktorat Jenderal Perkebunan mendapat

alokasi dana dari APBN sebesar Rp. 1.566.951.421.000,- dan direvisi

menjadi Rp. 1.320.618.976.000,- karena adanya penghematan anggaran

secara nasional. Dana tersebut untuk melaksanakan 9 (sembilan)

kegiatan utama pembangunan perkebunan yang dilaksanakan di Pusat

dan Daerah berupa dana dekonsentrasi, dana tugas pembantuan (TP)

Provinsi dan TP Kabupaten. Adapun kegiatan utama tersebut meliputi:

1) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim;

2) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar;

3) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan;

4) Dukungan Pengembangan Penanganan Pascapanen dan Pembinaan

Usaha;

5) Dukungan Perlindungan Perkebunan;

6) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya;

7) Dukungan Pengujian, Pengawasan Mutu Benih dan Penerapan

Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan pada BBP2TP Medan;

8) Dukungan Pengujian, Pengawasan Mutu Benih dan Penerapan

Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan pada BBP2TP Surabaya;

Page 60: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

44 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

9) Dukungan Pengujian, Pengawasan Mutu Benih dan Penerapan

Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan pada BBP2TP Ambon.

2.2.4. Fokus Kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Fokus kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan dalam pembangunan

perkebunan tahun 2014 merupakan bagian tak terpisahkan dengan fokus

kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2010-2014, yang

meliputi:

1) Revitalisasi Perkebunan

2) Swasembada Gula Nasional

3) Penyediaan Bahan Tanaman Sumber Bahan Bakar Nabati (Bio-

Energi)

4) Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional

5) Pengembangan Komoditas Ekspor

6) Pengembangan Komoditas Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri

7) Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

2.3. Perjanjian Kinerja

Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen

pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/penetapan kinerja antara

atasan dengan bawahan dalam mewujudkan suatu capaian kinerja

pembangunan dari sumber daya alam yang tersedia melalui target

kinerja serta indikator kinerja yang menggambarkan keberhasilan

Page 61: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

45 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

pencapaiannya yang berupa hasil (outcomes) maupun keluaran

(output).

Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

berdasarkan Rencana Kerja Tahunan (RKT) tahun 2014 disusun setelah

DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan diterima pada bulan Januari 2014

dan masih mengikuti Pedoman Permen-PAN dan RB No. 29 Tahun 2010.

PK Direktorat Jenderal Perkebunan ditandatangani oleh Direktur

Jenderal Perkebunan dan Menteri Pertanian pada bulan Januari 2014.

PK tersebut berupa outcomes yang dimanifestasikan dalam dimensi

produksi tanaman perkebunan.

Direktorat Jenderal Perkebunan dalam rangka melaksanakan

pembangunan perkebunan tahun 2014 dengan program utama yaitu

”Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Perkebunan Berkelanjutan” mendapat alokasi dana dari APBN semula

sebesar Rp. 1.566.951.421.000,- namun berkurang akibat keluarnya

Inpres No. 4 tahun 2014 tentang penghematan dan pemotongan belanja

Kementerian/Lembaga dalam rangka pelaksanaan APBN tahun 2014

menjadi Rp. 1.320.618.976.000,-. Dana tersebut untuk melaksanakan

kegiatan utama pembangunan perkebunan yang tersebar di 93 satker

yang meliputi 1 satker pusat, 4 satker UPT pusat, 32 satker Provinsi dan

56 satker Kabupaten/Kota.

Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja serta target yang telah disusun

dalam Format Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2014 dan telah direvisi berikut ini:

Page 62: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

46 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Tabel 2. Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

PENETAPAN KINERJA

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Unit Organisasi Eselon I : Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun Anggaran : 2014

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

Peningkatan produksi,

produktivitas dan

mutu tanaman

perkebunan yang

berkelanjutan

I. Produksi tanaman (Ribu ton)

1. Tebu (hablur) 2.790

2. Kapas (serat berbiji) 63

3. Nilam (daun kering) 124

4. Tembakau (daun kering) 184

5. Kakao (biji kering) 1.174

6. Kopi (biji kering) 791

7. Lada (lada kering) 92

8. T e h (daun kering) 165

9. Cengkeh (bunga kering) 86

10. Kelapa sawit (CPO) 28.439

11. Karet (karet kering) 2.801

12. Kelapa (setara kopra) 3.380

13. Jambu mete (gelondong kering) 159

14. Jarak pagar (biji kering) 35

15. Kemiri sunan (biji kering) 6

Jumlah Anggaran :

Program Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan : Rp. 1.320.618.976.000

Menteri Pertanian

( Suswono )

Jakarta, Agustus 2014 Direktur Jenderal Perkebunan

( Gamal Nasir )

Page 63: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

47 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Kinerja

Setiap akhir Tahun Anggaran dan berakhirnya kegiatan, instansi harus

melakukan Pengukuran Kinerja untuk mengetahui pencapaian target

kinerja yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian/Penetapan Kinerja.

Pengukuran pencapaian target kinerja dilakukan dengan

membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja dengan

menggunakan Format Pengukuran Kinerja yang ditetapkan dalam

Permen-PAN dan RB No. 29 Tahun 2010 dan No.53 Tahun 2014.

Capaian kinerja makro Direktorat Jenderal Perkebunan selama lima

tahun terakhir (2010-2014), semua indikator mengalami peningkatan

yang cukup signifikan, khususnya PDB berdasarkan harga berlaku 10,14%

yang dapat digunakan untuk melihat kontribusinya terhadap

pembangunan ekonomi, investasi yang mencapai 12,83% dan ekspor

komoditi perkebunan yang mengalami penurunan dengan capaian 3,21%

per tahun. Nilai Tukar Petani (NTP) Perkebunan Rakyat yang

merupakan salah satu indikator kesejahteraan petani pada tahun 2014

mencapai 101,49 dan mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun

2013 yang mencapai 106,38 dengan capaian -1,16%. Selain itu,

pendapatan pekebun pada tahun 2014 yang mencapai US$ 1.891 per

kepala keluarga yang mengalami peningkatan, sehingga rata-rata 4,31%

per tahun.

Page 64: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

48 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Capaian kinerja pembangunan perkebunan pada tahun 2014 secara

makro meliputi PDB, keterlibatan tenaga kerja, investasi, neraca

perdagangan, pendapatan pekebun/petani, ekspor dan nilai tukar

petani (NTP) sebagai berikut:

Tabel 3. Capaian Kinerja Makro Pembangunan Perkebunan Tahun 2014

NO. INDIKATOR

CAPAIAN Laju

Pertum

b.

Per th

(%)

2010 2011 2012 2013 2014*)

1 Pertumbuhan PDB

- harga berlaku (Rp milyar) 136.048 153.709 159.754 175.248 199.704 10,14

- harga konstan (Rp milyar) 47.151 49.260 51.763 54.903 58.336 5,47

2 Keterlibatan tenaga kerja

(juta orang) 20,58 20,94 21,29 22,33 22,71 2,50

3 Investasi (Rp Triliun) 48,75 58,79 75,45 77,24 77,24 12,83

4 Neraca Perdagangan

Perkebunan (US$ milyar) 23,23 29,36 25,77 22,63 22,87 0,76

5 Pendapatan pekebun

(US$/KK) 1.600 1.702 1.832 1.886 1.891 4,31

6 Ekspor perkebunan (US$

milyar) 24,73 32,22 29,95 26,77 26,83 3,21

7 NTP Perkebunan Rakyat 106,50 109,58 108,34 107,02 101,49 -1,16

Catatan: *) angka sementara

Selanjutnya untuk pengukuran kinerja hanya dilaksanakan pada

indikator kinerja mikro yang terdiri dari luas areal, produksi dan

produktivitas tanaman unggulan nasional perkebunan.

Perjanjian Kinerja (PK) untuk Direktorat Jenderal Perkebunan berupa

outcomes yang diwujudkan dalam bentuk produksi tanaman

perkebunan. Terhadap outcomes tersebut sampai dengan saat ini masih

menjadi perdebatan simpul kritis sebagai berikut: (1) Mengingat

tanaman perkebunan pada umumnya bersifat tahunan sehingga produksi

tanaman baru dapat dihitung minimal empat tahun kedepan; (2)

Page 65: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

49 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Sebagaimana diketahui bahwa biaya investasi pengembangan

perkebunan yang dibiayai dengan APBN jumlahnya sangat kecil sekitar

2% per tahun. Apabila yang dihitung hanya kegiatan yang dibiayai

dengan APBN, maka pengaruhnya terhadap produksi tingkat nasional

sangat kecil sekali, padahal Direktorat Jenderal Perkebunan telah

membina seluruh perkebunan yang ada di Indonesia, baik perkebunan

rakyat maupun perkebunan besar melalui pembinaan, pengawalan, dan

pendampingan, serta kebijakan maupun surat-menyurat.

Pendekatan pertama, apabila tanaman yang ditanam pada tahun

berjalan sesuai berlakunya APBN, maka tidak dapat dihitung

produksinya pada tahun yang sama, dengan demikian apabila sesuai

ketentuan yang berlaku maka produksinya (outcomes) adalah nol (tidak

ada produksi). Pendekatan lainnya, jika yang dihitung produksi tahun

berjalan, maka yang dihitung merupakan produksi dari tanaman yang

tahun tanamnya minimal empat tahun yang lalu. Berkenaan dengan

kedua pendekatan dimaksud, meskipun tidak sepenuhnya benar,

Direktorat Jenderal Perkebunan menyepakati produksi dan

produktivitas pada tahun berjalan ditetapkan sebagai outcomes dengan

menggunakan target dari Rencana Strategis (Renstra) Direktorat

Jenderal Perkebunan dalam pembangunan perkebunan tahun 2010-2014

sebagai acuannya.

3.1.1 Pengukuran Kinerja Capaian Sasaran Program (Outcomes)

Sasaran strategis dalam perjanjian kinerja tersebut adalah

meningkatnya produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan

Page 66: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

50 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

yang berkelanjutan melalui upaya pengembangan tanaman semusim,

tanaman rempah dan penyegar, tanaman tahunan dengan dukungan

penanganan pascapanen dan pembinaan usaha, penyediaan benih

unggul bermutu dan sarana produksi, perlindungan perkebunan serta

dukungan manajemen dan teknis lainnya. Adapun indikator yang

digunakan adalah meningkatnya produksi dan produktivitas komoditi

unggulan nasional perkebunan yang meliputi tebu, kapas, nilam,

tembakau, kopi, teh, kakao, lada, cengkeh, kelapa sawit, karet,

kelapa, jambu mete, jarak pagar, dan kemiri sunan/minyak yang

dikelompokkan kedalam fokus kegiatan yaitu swasembada gula

nasional, pengembangan komoditas pemenuhan komsumsi dalam

negeri, pengembangan komoditi ekspor dan penyediaan bahan tanaman

sumber bahan bakar nabati (bio-energi).

Sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 dan No.53 tahun 2014,

perjanjian kinerja antara Direktur Jenderal Perkebunan dan Menteri

Pertanian berupa outcomes yang dimanifestasikan dalam produksi.

Sedangkan perjanjian kinerja yang ditandatangani antara Pejabat

Eselon II dan Direktur Jenderal Perkebunan berupa outputs yang

diwujudkan dalam luas areal komoditi. Selanjutnya berdasarkan

Peraturan Menteri Pertanian No.49/Permentan/OT.140/8/2012 tanggal

15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian

Pertanian, IKU Direktorat Jenderal Perkebunan adalah produksi,

sehingga kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2014 yang

diukur hanyalah produksi.

Page 67: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

51 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Capaian fisik pembangunan perkebunan tahun 2014 secara nasional

sebesar 92,90% yang dilaksanakan oleh 93 satker di seluruh Indonesia

yang terdiri atas 1 satker pusat, 4 satker UPT Pusat, 32 satker Provinsi

dan 56 satker kabupaten/kota.

Untuk mengukur keberhasilan kinerja sesuai kesepakatan di lingkup

Kementerian Pertanian ditetapkan 4 (empat) kategori keberhasilan

yaitu: 1) Sangat Berhasil (capaian > 95%); 2) Berhasil (capaian 80%-

95%); 3) cukup berhasil (capaian 60%-79%), dan 4) tidak berhasil

(capaian <59%) dari target sasaran.

3.1.1.1. Produksi

Pada umumnya produksi komoditas utama perkebunan selama 5 tahun

(2010–2014) mengalami kenaikan yang cukup signifikan dengan laju

pertumbuhan produksi rata-rata sebesar 5,66% per tahun dari 32,38

juta ton pada tahun 2010 menjadi 40,32 juta ton pada tahun 2014.

Meskipun perubahan iklim mengakibatkan intensitas serangan OPT

meningkat yang selanjutnya berdampak pada penurunan produksi,

beberapa komoditi unggulan utama selama 5 tahun terakhir mengalami

peningkatan produksi per tahun yang cukup signifikan yaitu tembakau

(10,96%), kelapa sawit (7,56%), nilam (6,14%), cengkeh (5,59%), karet

(3,74%), tebu (3,73%) dan lada (2,40%). Namun sebaliknya beberapa

komoditi mengalami penurunan produksi yang cukup serius yaitu, kapas

(-18,08%), jarak pagar (-10,43%), kakao (-3,82%), teh (-2,11%), kelapa

(-1,07%). Kenaikan produksi tersebut tidak terlepas dari keberhasilan

dalam memilih kegiatan-kegiatan prioritas yang dapat menstimulasi

Page 68: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

52 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

peningkatan produksi tanaman, seperti peremajaan, perluasan dan

rehabilitasi tanaman yang dikemas dalam fokus kegiatan antara lain

Revitalisasi Perkebunan, Swasembada gula, Gernas kakao, dan yang

lainnya. Khusus untuk kemiri sunan tidak ada angka produksinya tahun

2012, 2013 dan 2014, karena tidak dipanen akibat belum tersedianya

unit pengolahan hasil (UPH) dan tidak ada pembelinya. Rincian produksi

per komoditi sebagaimana Tabel 4.

Tabel 4. Perkembangan Produksi Komoditas Perkebunan Tahun

2010 - 2014

No Komoditi

Capaian produksi (ton) Laju

Pertumb.

Per th

(%) 2010 2011 2012 2013 2014*)

1 Karet 2.734.854 2.990.184 3.012.25 3.237.433 3.153.186 3,74

2 Kelapa 3.166.666 3.174.379 3.189.897 3.051.585 3.031.310 -1,07

3 Kelapa Sawit 21.958.120 23.096.541 26.015.518 27.782.004 29.344.479 7,56

4 Kopi 686.921 638.647 691.163 675.651 685.089 0,09

5 T e h 156.604 150.776 145.575 145.460 143.751 -2,11

6 Lada 83.663 87.089 87.841 91.039 91.941 2,40

7 Cengkeh 98.386 72.207 99.890 109.694 110.576 5,59

8 Kakao 837.918 712.231 740.513 720.862 709.331 -3,82

9 Jambu Mete 115.149 114.789 116.915 116.113 116.000 0,19

10 Tebu 2.290.116 2.267.887 2.591.687 2.551.026 2.632.242 3,73

11 Tembakau 135.678 214.524 260.818 164.448 166.262 10,96

12 Kapas 3.174 2.275 2.978 1.871 1.165 -18,08

13 Jarak Pagar 7.081 6.576 6.424 4.821 4.467 -10,43

14 Nilam 110.300 143.281 125.700 132.950 134.500 6,14

15 Kemiri Sunan 4.800 4.800 0 0 0 0

Jumlah 32.389.430 33.676.186 37.087.173 38.785.187 40.324.299 5,66

Catatan : *) Angka Sementara

**) Produksi 1 kg daun kering Nilam setara dengan 0,02% minyak nilam/atsiri

Page 69: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

53 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3.1.1.2. Produktivitas

Produktivitas komoditas utama perkebunan selama 5 tahun terakhir

(2010–2014) cenderung mengalami penurunan dengan laju rata-rata

sebesar -3,27% per tahun akibat anomali iklim yang semakin ekstrim.

Sedangkan apabila dibandingkan dengan tahun 2014, produktivitas

komoditi perkebunan secara umum mengalami penurunan sebesar

-9,91%. Dibalik penurunan produktivitas secara umum, ternyata

beberapa komoditi masih mengalami peningkatan produktivitas yang

cukup menggembirakan yaitu cengkeh (4,68%), lada (2,22%). karet

(1,74%), tembakau (1,57%), tebu (1,56%), nilam (1,05%), kakao (0,44%)

dan Rincian produktivitas per komoditi sebagaimana Tabel 5.

Tabel 5. Perkembangan Produktivitas Perkebunan Tahun 2010-2014

No Komoditi

Capaian Produktivitas (kg/ha) Laju

Pertumb.

Per th (%) 2010 2011 2012 2013 2014*

1 Karet 986 1.071 1.073 1.083 1.053 1,74

2 Kelapa 1.159 1.158 1.157 1.130 1.128 -0,67

3 Kelapa Sawit 3.595 3.526 3.722 3.536 3.568 -0,11

4 Kopi 756 702 745 739 741 -0,39

5 T e h 1.553 1.477 1.467 1.465 1.464 -1,13

6 Lada 756 784 771 818 824 2,22

7 Cengkeh 322 238 325 350 352 4,68

8 Kakao 804 821 850 821 817 0,44

9 Jambu Mete 371 367 364 359 359 -0,82

10 Tebu 5.292 5.030 5.770 5.467 5.561 1,56

11 Tembakau 884 950 1.009 928 934 1,57

12 Kapas 380 303 333 288 273 -7,27

13 Jarak Pagar 462 434 342 309 306 -9,47

14 Nilam 119 132 110 120 121 1,05

15 Kemiri Sunan 667 250 0 0 0 0

Catatan : *) Angka Sementara

Page 70: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

54 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3.1.2. Pengukuran Kinerja Capaian Sasaran Kegiatan (Outputs)

Capaian kinerja capaian sasaran kegiatan (outputs) yang disajikan

dalam LAKIP tahun 2014 ini adalah capaian kinerja secara nasional dan

capaian kinerja yang dibiayai APBN.

3.1.2.1. Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran Kegiatan

Secara Nasional

Sebagaimana disampaikan terdahulu, bahwa penetapan/perjanjian

kinerja yang ditandatangani antara Pejabat Eselon II dan Direktur

Jenderal Perkebunan berupa outputs yang diwujudkan dalam luas areal

komoditi.

Target yang digunakan adalah Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun

2014 yang merupakan bagian dari target dalam Renstra Direktorat

Jenderal Perkebunan tahun 2010-2014 (Edisi Revisi II). Pengukuran

kinerja capaian luas areal 15 komoditas yang pembangunannya

menggunakan dana dari berbagai sumber diantaranya dari APBN, APBD

I, APBD II, Swasta dan Swadaya Petani, diukur dengan membandingkan

RKT tahun 2014 dengan realisasi berdasarkan capaian data statistik

tahun 2014. Rincian luas areal per komoditi sebagaimana Tabel 6.

Page 71: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

55 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Tabel 6. Perkembangan Luas Areal Komoditas Perkebunan Tahun

2010 - 2014

No Komoditi

Capaian luas areal (ha) Laju

Pertumb.

Per th

(%) 2010 2011 2012 2013 2014 *)

1 Karet 3.445.415 3.456.127 3.506.201 3.555.946 3.606.245 1,15

2 Kelapa 3.739.350 3.767.704 3.781.649 3.654.478 3.631.814 -0,71

3 Kelapa Sawit 8.385.394 8.992.824 9.572.715 10.465.020 10.956.231 6,93

4 Kopi 1.210.365 1.233.698 1.235.289 1.241.712 1.246.810 0,75

5 Teh 122.898 123.938 122.206 122.035 121.034 -0,38

6 Lada 179.318 177.490 177.787 171.920 172.615 -0,94

7 Cengkeh 470.041 485.191 493.888 501.378 502.563 1,69

8 Kakao 1.650.621 1.732.641 1.774.464 1.740.612 1.719.087 1,06

9 Jambu Mete 570.930 575.841 575.920 554.315 551.512 -0,85

10 Tebu 454.111 451.788 451.255 469.227 477.881 1,30

11 Tembakau 216.271 228.770 270.290 192.809 195.260 -0,87

12 Kapas 10.194 10.238 9.565 8.738 5.600 -12,68

13 Jarak Pagar 50.106 47.676 44.662 38.037 35.225 -8,35

14 Nilam 24.472 28.615 31.155 28.226 28.255 4,13

15 Kemiri

Sunan 918 944 995 1.057 1.057 3,62

Jumlah 20.530.404 21.313.485 22.048.041 22.745.510 23.251.188 3,16

Catatan: *) angka sementara

Untuk mengetahui secara rinci capaian kinerja sasaran kegiatan

(Outputs) berdasarkan RKT yang disajikan pada Formulir Pengukuran

Kinerja Tahun 2014 dapat dilihat pada Lampiran 2.

Page 72: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

56 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3.1.2.2. Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran Kegiatan

yang Dibiayai dengan APBN.

Pada Tahun 2014 Direktorat Jenderal Perkebunan mendapat alokasi

dana yang tertuang dalam DIPA/POK sebesar Rp. 1.566.951.421.000,-.

Namun dalam pelaksanaannya terjadi penghematan anggaran akibat

keluarnya Inpres No.4 tahun 2014 tentang langkah-langkah

penghematan dan pemotongan belanja Kementerian/Lembaga dalam

rangka pelaksanaan APBN, sehingga anggaran Ditjen. Perkebunan

berkurang menjadi sebesar Rp 1.320.618.976.000,-. Dengan adanya

penghematan anggaran maka terjadi perubahan pada target outputs

kegiatan yang diwujudkan dalam penurunan luas areal komoditas.

3.1.2.2.1. Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.49/Permentan/OT.140/8/

2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU)

Kementerian Pertanian, IKU Direktorat Tanaman Rempah dan

Penyegar adalah luas areal tanaman kopi, teh, kakao, lada dan

cengkeh.

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tahun 2014 adalah

terlaksananya pengembangan tanaman rempah dan penyegar yang

meliputi kopi, teh, kakao, lada, cengkeh dan pala seluas 43.975 ha.

Realisasi fisiknya mencapai 43.559 ha (99,05%). Output kegiatan

penting pada tahun 2014 meliputi:

Page 73: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

57 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

1) Pengembangan tanaman kopi seluas 4.600 ha yang terdiri atas

Intensifikasi tanaman kopi arabika 2.800 ha, intensifikasi tanaman

kopi robusta 1.450 ha dan perluasan tanaman kopi arabika 350 ha.

Realisasi fisik seluas 4.600 ha (100%) dari target seluas 4.600 ha

sesuai dokumen penetapan kinerja tahun 2014 yang telah direvisi.

2) Pengembangan tanaman teh seluas 3.200 ha untuk kegiatan

intensifikasi tanaman teh 1.700 ha dan rehabilitasi tanaman teh

1.500 ha. dengan realisasi fisik seluas 3.200 ha atau mencapai 100%

dari target seluas 3.200 ha sesuai pada dokumen penetapan kinerja

tahun 2014.

3) Pengembangan tanaman kakao seluas 33.125 ha yang terdiri atas

Intensifikasi tanaman kakao 20.500 ha, rehabilitasi tanaman kakao

4.400 ha, peremajaan tanaman kakao 8.225 ha. Realisasi capaian

fisik seluas 32.709 ha (98,74%) dari target seluas 33.125 ha sesuai

pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014 yang telah direvisi.

4) Pengembangan tanaman lada seluas 600 ha, yang terdiri atas

rehabilitasi tanaman lada 300 ha dan perluasan 300 ha. Realisasi

capaian fisik kegiatan ini seluas 600 ha (100%) dari target 600 ha

pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014 yang telah direvisi.

5) Pengembangan tanaman cengkeh seluas 950 ha, untuk kegiatan

rehabilitasi tanaman cengkeh 750 ha dan perluasan tanaman

cengkeh 200 ha. Realisasi fisik mencapai 950 ha (100%) dari target

pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014.

6) Pengembangan tanaman pala seluas 1.500 ha, untuk kegiatan

perluasan tanaman pala 1.500 ha. Realisasi capaian fisik kegiatan

Page 74: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

58 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

ini seluas 1.500 ha (100%) dari target 1.500 ha pada dokumen

penetapan kinerja tahun 2014.

Untuk mengetahui secara rinci capaian kinerja sasaran kegiatan

(Outputs) berdasarkan RKT dan PK disajikan pada Formulir Pengukuran

Kinerja Tahun 2014 (Lampiran 2,4 dan 5).

3.1.2.2.2. Direktur Tanaman Semusim

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.49/Permentan/OT.140/8/

2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU)

Kementerian Pertanian, IKU Direktorat Tanaman Semusim adalah luas

areal tanaman tebu, kapas, tembakau dan nilam.

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tahun 2014 adalah

terlaksananya pengembangan tanaman semusim yang meliputi tebu,

kapas, tembakau dan nilam seluas 56.375 ha. Realisasi fisiknya

mencapai 39.508 ha (70,08%). Output kegiatan penting pada tahun

2014 meliputi:

1) Pengembangan tanaman tebu seluas 50.675 ha yang terdiri atas

kegiatan bongkar ratoon 5.729 ha terealisasi 4.290 ha (74,88%),

rawat ratoon 34.157 ha terealisasi 25.419 ha (74,42%) dan

perluasan tanaman tebu 8.743 ha terealisasi 2.293 ha (26,23%)

serta pembangunan kebun bibit datar (KBD) 2.046 ha terealisasi

1.806 ha (88,27%). Sehingga realisasi seluruhnya seluas 33.808 ha

dengan capaiannya sebesar 66,72% dari target pada dokumen

perjanjian kinerja tahun 2014 yang telah direvisi.

Page 75: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

59 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

2) Pengembangan tanaman nilam seluas 100 ha dalam rangka

pengembangan komoditas ekspor. Capaian realisasi fisik 100 ha

(100%) dari target pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014.

3) Pengembangan tanaman kapas seluas 5.600 ha dalam rangka

pemenuhan konsumsi dalam negeri. Capaian fisik seluas 5.600 ha

(100,00%) dari target pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014.

Untuk mengetahui secara rinci capaian kinerja sasaran kegiatan

(Outputs) berdasarkan RKT dan PK disajikan pada Formulir Pengukuran

Kinerja Tahun 2014 (Lampiran 2, 4 dan 5).

3.1.2.2.3. Direktur Tanaman Tahunan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.49/Permentan/OT.140/8/

2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU)

Kementerian Pertanian, IKU Direktorat Tanaman Tahunan adalah luas

areal tanaman karet, kelapa sawit, kelapa, jambu mete, jarak pagar

dan kemiri sunan/minyak.

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja 2014 adalah terlaksananya

pengembangan tanaman tahunan yang meliputi karet, kelapa, kelapa

sawit, jambu mete, jarak pagar dan kemiri sunan/minyak serta sagu

dengan luas 33.042 ha. Realisasi fisiknya mencapai 32.550 ha

(98,51%). Output kegiatan penting pada tahun 2014 meliputi:

1) Pengembangan tanaman karet seluas 11.643 ha meliputi kegiatan

Peremajaan tanaman karet rakyat 10.763 ha dan perluasan

tanaman karet rakyat 880 ha. Capaian fisik untuk kegiatan ini

Page 76: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

60 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

seluas 11.513 ha (98,88%) dari target pada dokumen penetapan

kinerja tahun 2014 yang telah direvisi.

2) Pengembangan tanaman Kelapa seluas 18.509 ha meliputi kegiatan

Peremajaan seluas 17.109 ha dan perluasan 1.400 ha. Realisasi fisik

mencapai 17.975 ha (97,11%) dari target pada dokumen penetapan

kinerja tahun 2014 yang telah direvisi.

3) Pengembangan tanaman Kelapa sawit seluas 80 ha untuk kegiatan

pengembangan model peremajaan 80 ha. Capaian fisik untuk

kegiatan ini seluas 80 ha (100%) dari target pada dokumen

penetapan kinerja tahun 2014.

4) Pengembangan tanaman Jambu mete seluas 2.010 ha yang terdiri

atas kegiatan peremajaan tanaman Jambu mete 900 ha dan

perluasan tanaman Jambu mete 1.110 ha. Capaian fisik untuk

kegiatan ini seluas 2.010 ha (100%) dari target pada dokumen

penetapan kinerja tahun 2014.

5) Pengembangan tanaman sagu seluas 800 ha yang terdiri atas

perluasan tanaman sagu 200 ha dan penataan tanaman sagu 600 ha.

Realisasi fisik mencapai 800 ha (100,00%) dari target pada dokumen

penetapan kinerja tahun 2014.

Untuk mengetahui secara rinci capaian kinerja sasaran kegiatan

(Outputs) berdasarkan RKT dan PK disajikan pada Formulir Pengukuran

Kinerja Tahun 2013 (Lampiran 2, 4 dan 5).

Page 77: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

61 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3.1.2.2.4. Direktur Pascapanen dan Pembinaan Usaha

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.49/Permentan/OT.140/

8/2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU)

Kementerian Pertanian, IKU Direktorat Pascapanen dan Pembinaan

Usaha adalah (1) Jumlah kelompok tani yang menerapkan pascapanen

sesuai GHP, (2) Jumlah perusahaan kelapa sawit yang layak mengajukan

permohonan sertifikat ISPO dan (3) Jumlah perusahaan yang ditangani

kasus gangguan usahanya.

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tahun 2014 adalah

terlaksananya pengembangan penanganan pascapanen tanaman rempah

dan penyegar, tanaman semusim dan tanaman tahunan sebanyak 223

kelompok tani. Sedangkan jumlah perusahaan perkebunan yang

mendapat sertifikat ISPO sebanyak 44 perusahaan. Realisasi fisiknya

mencapai 222 kelompok tani (99,55%). Output kegiatan penting pada

tahun 2014 meliputi:

1) Jumlah kelompok tani yang menerapkan pascapanen tanaman

semusim sesuai GHP mencapai 57 kelompok tani atau 100% dari

target pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014.

2) Jumlah kelompok tani yang menerapkan pascapanen tanaman

rempah dan penyegar sesuai GHP mencapai 53 kelompok tani atau

100% dari target pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014.

3) Jumlah kelompok tani yang menerapkan pascapanen tanaman

tahunan sesuai GHP mencapai 113 kelompok tani atau 100% dari

Page 78: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

62 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

target 113 kelompok tani pada dokumen penetapan kinerja tahun

2014.

4) Jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang layak

mengajukan permohonan sertifikat ISPO mencapai 44 perusahaan

atau 100% dari target 44 perusahaan sesuai pada dokumen

penetapan kinerja tahun 2014.

Untuk mengetahui secara rinci capaian kinerja sasaran kegiatan

(Outputs) berdasarkan RKT dan PK disajikan pada Formulir Pengukuran

Kinerja Tahun 2014 (Lampiran 2, 4 dan 5).

3.1.2.2.5. Direktur Perlindungan Perkebunan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.49/Permentan/OT.140/8/

2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU)

Kementerian Pertanian, IKU Direktorat Perlindungan Perkebunan

adalah luas areal Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

(OPT) tanaman perkebunan.

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tahun 2014 adalah

terlaksananya penanganan organisme pengganggu tanaman perkebunan

(OPT) seluas 15.039 ha, dan pelaksanaan SL-PHT sebanyak 194

Kelompok Tani. Realisasi fisik untuk OPT mencapai 14.827 ha (98,59%)

dari target dan SL-PHT sebanyak 194 Kelompok Tani (100%) dari target.

Output kegiatan penting pada tahun 2014 meliputi:

1) Pengendalian OPT seluas 15.039 ha yang terdiri dari (a)

Pengendalian OPT tanaman rempah dan penyegar seluas 3.712 ha

Page 79: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

63 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

untuk kegiatan pengendalian OPT tanaman Lada seluas 101 ha, kopi

seluas 931 ha, cengkeh seluas 535 ha, kakao seluas 2.145 ha; (b)

Pengendalian OPT tanaman semusim seluas 5.221 ha untuk

kegiatan pengendalian OPT tanaman tebu seluas 4.961 ha,

tembakau seluas 100 ha, kapas seluas 150 ha dan Nilam 10 ha; (c)

Pengendalian OPT tanaman tahunan seluas 6.106 ha untuk kegiatan

pengendalian OPT kelapa seluas 5.070 ha, karet seluas 621 ha,

Kelapa Sawit 200 ha dan jambu mete seluas 215 ha. Capaian

realisasi fisik secara berurutan yaitu lada seluas 101 ha (100%), kopi

seluas 921 ha (98,93%), cengkeh seluas 535 ha (100%), kakao seluas

2.145 ha (100%), tebu seluas 4.961 ha (100%), tembakau seluas 100

ha (100%), kapas seluas 150 ha (100%), nilam 8 ha (80,00%), kelapa

seluas 4.870 ha (96,05%), karet seluas 621 ha (100%), kelapa sawit

200 ha (100%) dan jambu mete seluas 215 ha (100%). Sehingga

capaian realisasi fisik keseluruhan seluas 14.827 ha (98,59%) dari

target pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014 yang telah

direvisi.

2) Pelaksanaan SL-PHT Perkebunan sebanyak 182 Kelompok Tani yang

terdiri dari SL-PHT cengkeh sebanyak 8 KT, kakao 50 KT, karet 24

KT, kelapa 6 KT, kopi 14 KT, lada 8 KT, teh 4 KT, kapas 2 KT dan

tebu 52 KT. Sedangkan SL-PHT gabungan yaitu SL-PHT kopi dan

kakao 4 KT, kelapa dan karet 2 KT, karet dan kakao 4 KT, jambu

mete dan kakao 2 KT, karet dan lada 2 KT. Capaian fisik dari

kegiatan tersebut sebanyak 182 Kelompok Tani (100%) dari target

pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014.

Page 80: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

64 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Untuk mengetahui secara rinci capaian kinerja sasaran kegiatan

(Outputs) berdasarkan RKT dan PK disajikan pada Formulir Pengukuran

Kinerja Tahun 2013 (Lampiran 2, 4 dan 5).

3.1.2.2.6. Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.49/Permentan/OT.140/8/

2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU)

Kementerian Pertanian, IKU Sekretariat Direktorat Jenderal

Perkebunan adalah jumlah provinsi yang memperoleh pelayanan dan

pembinaan yang berkualitas dibidang perencanaan, keuangan, umum

dan evaluasi serta pelaporan sebanyak 32 Provinsi.

Adapun sasaran strategis dalam penetapan kinerja tahun 2014 adalah

terlaksananya pelayanan kesekretariatan dalam rangka menunjang

pencapaian kinerja program peningkatan produksi, produktivitas dan

mutu tanaman perkebunan berkelanjutan dengan target 32 provinsi

untuk 93 satker. Realisasi fisiknya mencapai 100% dari target dalam

bentuk dokumen (1) perencanaan, (2) evaluasi pelaksanaan kegiatan

dan penyediaan data dan informasi, (3) pelayanan organisasi,

kepegawaian, humas, hukum, administrasi perkantoran dan (4)

pengelolaan administrasi keuangan dan aset.

3.1.2.2.7. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman

Perkebunan (BBP2TP)

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.49/Permentan/OT.140/8/

2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU)

Page 81: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

65 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Kementerian Pertanian, IKU BBP2TP adalah (1) jumlah benih/bibit yang

disertifikasi dan (2) jumlah teknologi terapan perlindungan perkebunan.

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tahun 2014 untuk Balai Besar

Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan adalah (a) BBP2TP

Medan untuk jumlah benih/bibit yang disertifikasi sebanyak 2.030.000

batang dan jumlah teknologi terapan perlindungan perkebunan 5 paket;

(b) BBP2TP Surabaya sebanyak 12.920.000 batang dengan 8 paket; (c)

BBP2TP Ambon sebanyak 750 batang dengan 9 paket. Realisasi fisik

untuk jumlah benih/bibit yang disertifikasi secara nasional pada tahun

2014 mencapai 12.096.652 batang atau 80,91% dari target 14.950.750

batang untuk 3 Balai Besar yaitu BBP2TP Medan, Surabaya dan Ambon.

Sedangkan jumlah teknologi terapan perlindungan perkebunan

mencapai 100%, yaitu dari target 22 paket dapat terealisasi semuanya.

Output kegiatan penting pada tahun 2014 dari masing-masing Balai

berdasarkan RKT dan PK disajikan pada Formulir Pengukuran Kinerja

Tahun 2013 (Lampiran 2, 4 dan 5).

3.2. Evaluasi Sasaran Pembangunan Perkebunan Tahun 2014

Hasil evaluasi pembangunan perkebunan dilihat dari aspek indikator

mikro yang terdiri dari luas areal, produksi dan produktivitas umumnya

mengalami kenaikan. Namun demikian beberapa komoditas produksinya

menurun, hal ini terjadi karena adanya banyak tanaman tua,

pengelolaan tanaman yang tidak sesuai baku teknis dan terjadinya

perubahan iklim yang ekstrim serta serangan OPT di beberapa sentra

produksi.

Page 82: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

66 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3.2.1. Evaluasi Kinerja terhadap Capaian Sasaran Program

(Outcomes)

Evaluasi dan pengukuran kinerja terhadap capaian sasaran program

untuk tahun 2014 ini masih dilakukan terhadap produksi dan sekilas

tentang produktivitas tanaman perkebunan karena penetapan kinerja

(PK) Direktur Jenderal Perkebunan dengan Menteri Pertanian Tahun

2014 sebagaimana Tabel 2 masih mencantumkan kedua indikator

dimaksud.

3.2.1.1. Produksi

Evaluasi produksi perkebunan tahun 2014 dilaksanakan terhadap (a)

Rencana Kinerja Tahunan/Perjanjian Kinerja tahun 2014, (b) Capaian

Kinerja tahun 2013 dan (c) Capaian terhadap Renstra Direktorat

Jenderal Perkebunan tahun 2010-2014.

3.2.1.1.1. Capaian Kinerja terhadap Rencana Kinerja Tahunan/

Perjanjian Kinerja Tahun 2014

Secara umum capaian produksi 15 komoditas unggulan mencapai 40,32

juta ton dari target sebesar 40,60 juta ton dalam Rencana Kinerja

Tahunan (RKT) atau mencapai 99,32% dan dibandingkan dengan target

dari Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2014 sebesar 40,30 juta ton atau

mencapai 100,09%. Capaian tertinggi terhadap RKT dan PK adalah pada

komoditi cengkeh (128,58%) dan secara berurutan sebagai berikut karet

(112,57%), nilam (108,47%), kelapa sawit (103,18%). Sebaliknya untuk

komoditi yang sangat sensitif terhadap perubahan iklim sehingga

Page 83: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

67 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

mengakibatkan capaian produksi turun cukup tajam yaitu kapas

(1,85%), kakao (60,42%), jambu mete (72,96%), kopi (86,61%), teh

(87,12%). Sedangkan khusus tebu capaiannya berbeda antara RKT

dengan PK yaitu pada RKT (84,83%) dan pada PK (94,35%). Selain itu

untuk dua komoditi unggulan nasional lainnya yang produksinya rendah

karena tidak/belum ada jaminan pasarnya adalah jarak pagar (17,27%)

dan kemiri minyak/sunan (0%). Rincian secara detail capaian kinerja

masing-masing komoditi dibandingkan RKT/PK tahun 2014 sebagaimana

pada Tabel 7.

Tabel 7. Capaian Kinerja Produksi Tahun 2014

1 Karet 3.237.433 2.801.000 2.801.000 3.153.186 97,40 112,57 112,57

2 Kelapa Sawit 27.782.004 28.439.000 28.439.000 29.344.479 105,62 103,18 103,18

3 Kelapa 3.051.585 3.380.000 3.380.000 3.031.310 99,34 89,68 89,68

4 Kopi 675.915 791.000 791.000 685.089 101,36 86,61 86,61

5 Kakao 720.862 1.174.000 1.174.000 709.331 98,40 60,42 60,42

6 Jambu Mete 116.113 159.000 159.000 116.000 99,90 72,96 72,96

7 Lada 91.039 92.000 92.000 91.941 100,99 99,94 99,94

8 Cengkeh 109.694 86.000 86.000 110.576 100,80 128,58 128,58

9 Teh 145.460 165.000 165.000 143.751 98,83 87,12 87,12

10 Jarak Pagar 6.218 35.000 35.000 6.045 97,22 17,27 17,27

11 Kemiri Sunan 0 6.000 6.000 0 0,00 0,00 -

12 Tebu 2.551.026 3.103.000 2.790.000 2.632.242 103,18 84,83 94,35

13 Kapas 1.871 63.000 63.000 1.165 62,27 1,85 1,85

14 Tembakau 164.448 184.000 184.000 166.262 101,10 90,36 90,36

15 Nilam 132.950 124.000 124.000 134.500 101,17 108,47 108,47

38.786.618 40.602.000 40.289.000 40.325.877 103,97 99,32 100,09 Total

Target

Renstra

RKT/PK

2014

NO KOMODITAS Realisasi

2013

Target

Renstra

2010- 2014

RKT/PK

2014

Realisasi*

2014

Capaian

2013

Catatan : * Angka sementara

Page 84: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

68 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3.2.1.1.2. Capaian Kinerja terhadap Capaian Kinerja Tahun 2013

Pada tahun 2014, capaian produksi 15 komoditas unggulan sebesar

40,32 juta ton meningkat menjadi 103,97% dibandingkan capaian

produksi tahun 2013 yang besarnya 38,78 juta ton atau mengalami

peningkatan sebesar 3,97% seperti yang disajikan pada Tabel 7.

Peningkatan produksi tersebut, selain karena pembinaan dan

pengawalan yang lebih intensif juga didukung dengan harga yang relatif

menguntungkan dan iklim yang lebih kondusif. Peningkatan tertinggi

terjadi pada komoditi kelapa sawit (105,62%), tebu (103,18%), dan

disusul secara berurutan komoditi kopi (101,36%), nilam (101,17%),

tembakau (101,10%), lada (100,99%), cengkeh (100,80%). Sebaliknya

terdapat beberapa komoditi yang mengalami penurunan produksi yaitu

kapas, karet, kakao, teh, kelapa, jambu mete, jarak pagar dan kemiri

sunan/minyak.

3.2.1.1.3. Capaian Kinerja terhadap Sasaran RENSTRA Direktorat

Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Pada tahun 2014, capaian produksi 15 komoditas unggulan sebesar

40,32 juta ton. Jika dibandingkan dengan target sampai dengan

berakhirnya Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2010 - 2014, maka capaian tahun 2014 telah

mencapai 99,32%. Capaian yang telah melebihi target RENSTRA

adalah komoditi cengkeh (128,58%), karet (112,57%), nilam (108,47%),

kelapa sawit (103,18%). Sedangkan capaian yang telah mendekati

target RENSTRA adalah komoditi lada (99,94%), tembakau (90,36%),

Page 85: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

69 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

kelapa (89,68%), teh (87,12%), kopi (86,61%), dan tebu (84,83%). Lebih

lanjut untuk capaian yang masih jauh dari target adalah kemiri

sunan/minyak (0,00%), kapas (1,85%), jarak pagar (12,76%), kakao

(60,42%) dan jambu mete (72,96%).

Pengukuran Kinerja Tahun 2014 berdasarkan capaian sasaran program

(Outcomes) secara detail yang meliputi sasaran strategis, indikator

kinerja, target dan realisasi serta anggaran disajikan pada Formulir

Pengukuran Kinerja (Lampiran 1 dan 3).

3.2.1.2. Produktivitas

Evaluasi produktivitas perkebunan tahun 2014 dilaksanakan terhadap

(a) Rencana Kinerja Tahunan tahun 2014, (b) Capaian Kinerja tahun

2013 dan (c) Capaian terhadap Renstra Direktorat Jenderal Perkebunan

tahun 2010-2014.

Beberapa komoditi selama lima tahun terakhir sangat terpengaruh oleh

adanya perubahan iklim yang ekstrim sehingga berdampak pada

penurunan rata-rata produktivitas yang daoat dilihat dari laju

pertumbuhan pada tabel 5 sebelumnya.

3.2.1.2.1. Capaian Kinerja terhadap Rencana Kinerja Tahunan

Tahun 2014

Capaian produktivitas untuk 15 komoditas unggulan pada tahun 2014

tidak mencapai target sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Kinerja

Tahunan tahun 2014. Sebagaimana disampaikan terdahulu, bahwa

produktivitas tahun 2014 ditargetkan sesuai dengan rencana strategis

Page 86: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

70 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

tahun 2010 - 2014 yang disusun tahun 2009 dengan asumsi kondisi

normal. Namun dalam perkembangannya, pada tahun 2014 telah terjadi

anomali iklim yang sangat berpengaruh nyata dalam menurunkan

produktivitas tanaman perkebunan. Capaian produktivitas tanaman

perkebunan secara berurutan yaitu karet (164,53%), cengkeh (119,32%),

lada (109,57%), tembakau (104,59%), kopi (98,02%), kelapa (94,00%),

teh (87,51%), nilam (82,58%), kelapa sawit (82,14%), dan tebu

(81,78%). Untuk tanaman yang sangat sensitif terhadap perubahan

iklim, dan capaiannya dibawah 80% secara berurutan yaitu kakao

(68,08%), jambu mete (35,23%) dan kapas (10,92%). Sedangkan untuk

komoditi yang diharapkan sebagai sumber bahan bakar nabati,

produktivitasnya masih sangat rendah karena belum ditangani secara

serius, yaitu jarak pagar (15,30%) dan kemiri sunan (0,00%) dari target

dalam Rencana Kinerja Tahunan tahun 2014.

3.2.1.2.2. Capaian Kinerja terhadap Capaian Kinerja Tahun 2013

Pada umumnya capaian produktivitas tanaman perkebunan tahun 2014

hanya sedikit mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2013, secara

berurutan yaitu tebu (101,72%), kelapa sawit (100,90%), lada

(100,73%), tembakau (100,65%), cengkeh (100,57%), dan kopi

(100,27%). Sedangkan yang tetap dan yang mengalami penurunan

produktivitas adalah jambu mete (100,00%), nilam (100,00%), teh

(99,93%), kelapa (99,82%), kakao (99,51%), karet (97,23%), dan Kapas

(94,79%). Selain itu untuk komoditi yang diharapkan sebagai sumber

bahan bakar nabati, produktivitasnya yang mengalami penurunan yaitu

jarak pagar (99,93%) dan yang masih sangat rendah dan cenderung

Page 87: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

71 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

menurun karena belum ditangani secara serius, yaitu kemiri sunan

(0,00%) dari target dalam Rencana Kinerja Tahunan tahun 2014.

3.2.1.2.3. Capaian Kinerja terhadap Sasaran RENSTRA Direktorat

Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Terdapat empat komoditas yang capaian produktivitasnya telah

melebihi target RENSTRA yaitu karet (164,53%), cengkeh (119,32%),

lada (109,57%), tembakau (104,59%). Sebaliknya produktivitas yang

masih jauh dari target adalah kemiri sunan (0,00%), kapas (10,92%),

jarak pagar (15,30%) dan jambu mete (35,23%). Rincian secara detail

dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Capaian Kinerja Produktivitas Tahun 2014

1 Karet (Karet Kering) 1.083 640 640 1.053 97,23 164,53 164,53

2 Kelapa Sawit (CPO) 3.536 4.344 4.344 3.568 100,90 82,14 82,14

3 Kelapa (Kopra) 1.130 1.200 1.200 1.128 99,82 94,00 94,00

4 Kopi (Kopi Berasan) 739 756 756 741 100,27 98,02 98,02

5 Kakao (Biji Kering) **) 821 1.200 1.200 817 99,51 68,08 68,08

6 Jambu Mete (Gldg Kering) 359 1.019 1.019 359 100,00 35,23 35,23

7 Lada (Lada Kering) 818 752 752 824 100,73 109,57 109,57

8 Cengkeh (Bunga Kering) 350 295 295 352 100,57 119,32 119,32

9 Teh (Daun Kering) 1.465 1.673 1.673 1.464 99,93 87,51 87,51

10 Jarak Pagar (Biji Kering) 348 2.000 2.000 354 101,72 17,70 17,70

11 Kemiri Sunan (Biji Kering) 0 16.000 16.000 0 #DIV/0! 0,00 -

12 Tebu (Hablur) 5.467 6.800 6.800 5.561 101,72 81,78 81,78

13 Kapas (Serat Kering) 388 2.500 2.500 273 70,36 10,92 10,92

14 Tembakau (Daun Kering) 928 893 893 934 100,65 104,59 104,59

15 Nilam (Daun Kering) 5.450 6.600 6.600 5.450 100,00 82,58 82,58

RKT/PK

2014

NO KOMODITAS

PRODUKTIVITAS PERKEBUNAN (TON) REALISASI KINERJA Thd (%)

Realisasi

2013

Target

Renstra

2010 - 2014

RKT/PK

2014

Realisasi*

2014

Capaian

2013

Target

Renstra

Catatan : * Angka sementara

Page 88: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

72 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3.2.2. Evaluasi Kinerja terhadap Capaian Sasaran Kegiatan

(Outputs)

Evaluasi Kinerja terhadap capaian sasaran kegiatan (outputs) yang

disajikan dalam LAKIP ini adalah capaian kinerja luas areal dan

kegiatan dukungan untuk mencapai target nasional tersebut.

Secara umum luas areal komoditas perkebunan selama tahun 2010-2014

mengalami peningkatan setiap tahunnya rata-rata 3,16% dari 20,53

juta hektar pada tahun 2010 menjadi 23,25 juta hektar pada tahun

2014. Jika dibandingkan dengan RKT tahun 2014 yang nilainya 21,61

juta hektar, maka capaiannya sebesar 107,59%.

Sedangkan apabila dibandingkan dengan tahun 2013, luas areal

perkebunan mengalami peningkatan sebesar 2,22% dari 22,74 juta

hektar menjadi 23,25 juta hektar untuk tahun 2014. Terhadap target

Renstra 2010-2014 yang besarnya 21,61 juta ha, maka kinerja tahun

2014 sudah mencapai 107,59%.

3.2.2.1. Tanaman Rempah dan Penyegar

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2014,

secara umum capaian kinerja luas areal tanaman rempah dan penyegar

untuk 5 komoditi unggulan nasional mencapai 3,76 juta hektar dari

target sebesar 3,99 juta hektar atau mencapai 94,08%. Capaian

tertinggi pada komoditi cengkeh (103,84%), sebaliknya yang tidak

mencapai target secara berurutan sebagai berikut kakao (98,12%), teh

(97,61%), lada (88,07%) dan kopi (86,40%).

Page 89: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

73 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Namun bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, maka

capaian kinerja 2014 dengan kinerja luas areal tanaman rempah dan

penyegar mengalami peningkatan sebesar 5,51% menjadi 99,59%. Luas

areal yang mengalami peningkatan adalah tanaman kopi (100,41%), lada

(100,40%), dan cengkeh (100,24%). Sedangkan yang mengalami

penurunan yaitu kakao (98,76%) dan teh (99,18%).

Apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014, kinerja luas

areal tanaman rempah dan penyegar mencapai 94,08%. Hal ini sama

dengan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2014 yaitu hanya luas

areal cengkeh yang telah melebihi target renstra yaitu 103,84%.

Sedangkan capaian tanaman lainnya dibawah target yaitu: kopi

(86,40%), kakao (98,12%), lada (88,07%) dan teh (97,61%).

Capaian Kinerja Luas Areal Tanaman Rempah dan Penyegar tahun 2014

sebagai berikut:

Tabel 9. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Rempah dan

Penyegar Tahun 2014

1 Kopi 1.241.836 1.443.000 1.443.000 1.246.809 100,40 86,40 86,40

2 Kakao 1.740.612 1.752.000 1.752.000 1.719.087 98,76 98,12 98,12

3 Lada 171.920 196.000 196.000 172.615 100,40 88,07 88,07

4 Cengkeh 501.378 484.000 484.000 502.563 100,24 103,84 103,84

5 Teh 122.035 124.000 124.000 121.034 99,18 97,61 97,61

3.777.781 3.999.000 3.999.000 3.762.108 99,59 94,08 94,08 Total

Capaian

2013

Target

Renstra

RKT

2014

No Komoditi

Luas areal (ha) Realisasi kinerja thd (%)

Realisasi

2013

Target

Renstra

2010 - 2014

RKT

2014

Realisasi*

2014

Catatan : * Angka Sementara

Page 90: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

74 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3.2.2.2. Tanaman Semusim

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2014,

secara umum capaian kinerja luas areal tanaman semusim untuk 4

komoditi unggulan nasional mencapai 706.996 hektar dari target

sebesar 704.000 hektar atau mencapai 100,43%. Capaian tertinggi pada

komoditi nilam (156,97%) dan diikuti tebu (104,80%). Sedangkan yang

tidak mencapai target adalah tembakau (95,25%) dan kapas (22,40%).

Capaian kinerja 2014 tersebut apabila dibandingkan dengan capaian

kinerja tahun 2013, mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,71%

menjadi 101,14%. Hampir seluruh areal tanaman semusim mengalami

peningkatan secara berurutan yaitu tanaman tebu (101,84%), tembakau

(101,27%), dan nilam (100,10%), kecuali kapas turun menjadi 64,09%.

Rincian secara detail capaian kinerja masing-masing komoditi tahun

2014 sebagaimana pada Tabel 10 berikut:

Tabel 10. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2014

1 Tebu 469.227 456.000 456.000 477.881 101,84 104,80 104,80

2 Kapas 8.738 25.000 25.000 5.600 64,09 22,40 22,40

3 Tembakau 192.809 205.000 205.000 195.260 101,27 95,25 95,25

4 Nilam 28.226 18.000 18.000 28.255 100,10 156,97 156,97

699.000 704.000 704.000 706.996 101,14 100,43 100,43

Catatan : *) Angka sementara

Total

Capaian

2013

Target

Renstra

RKT

2014

CAPAIAN KINERJA LUAS AREAL TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

No Komoditi

Luas areal (ha) Realisasi kinerja thd (%)

Realisasi

2013

Target

Renstra

2010 - 2014

RKT

2014

Realisasi*

2014

Page 91: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

75 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014, kinerja luas

areal tanaman semusim yang sesuai target yaitu mencapai 100,43%.

Sumbangan terbesar dari luas areal nilam (156,97%) dan tebu mencapai

104,80%. Sedangkan untuk tanaman kapas baru mencapai 22,40% dan

tembakau (95,25%).

3.2.2.3. Tanaman Tahunan

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2014,

secara umum capaian kinerja luas areal tanaman tahunan untuk 6

komoditi unggulan nasional mencapai 18,78 juta hektar dari target

sebesar 16,91 juta hektar atau mencapai 111,09%. Capaian tertinggi

pada komoditi jarak pagar (167,74%) diikuti kelapa sawit (121,91%),

karet (103,42%), dan sebaliknya yang tidak mencapai target secara

berurutan sebagai berikut jambu mete (95,58%), kelapa (94,75%), dan

kemiri sunan/minyak (52,85%).

Capaian kinerja 2014 tersebut apabila dibandingkan dengan capaian

kinerja tahun 2013, mengalami peningkatan sebesar 2,81% menjadi

102,81%. Sebagian areal tanaman tahunan mengalami sedikit

peningkatan secara berurutan yaitu kelapa sawit (104,69%), karet

(101,41%), kemiri sunan (100%). Sedangkan sebagian lagi mengalami

penurunan yaitu kelapa (99,38%), jambu mete (99,49%) dan jarak pagar

92,61%.

Apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014, kinerja luas

areal tanaman tahunan sudah sesuai target yaitu mencapai 111,09%.

Sumbangan terbesar dari luas areal jarak pagar (167,74%), kelapa sawit

Page 92: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

76 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

(121,61%) dan karet (103,42%). Sedangkan untuk tanaman kemiri sunan

baru mencapai 52,85%, jambu mete (95,58%) dan kelapa mencapai

94,75%.

Rincian secara detail capaian kinerja masing-masing komoditi tahun

2014 sebagaimana pada Tabel 11 berikut:

Tabel 11. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2014

1 Karet 3.555.946 3.487.000 3.487.000 3.606.245 101,41 103,42 103,42

2 K. Sawit 10.465.020 8.987.000 8.987.000 10.956.231 104,69 121,91 121,91

3 Kelapa 3.654.478 3.833.000 3.833.000 3.631.814 99,38 94,75 94,75

4 Jambu Mete 554.315 577.000 577.000 551.512 99,49 95,58 95,58

5 Jarak Pagar 38.037 21.000 21.000 35.225 92,61 167,74 167,74

6 Kemiri Sunan 1.057 2.000 2.000 1.057 100,00 52,85 52,85

18.268.853 16.907.000 16.907.000 18.782.084 102,81 111,09 111,09

Catatan : * Angka sementara

Total

Capaian

2013

Target

Renstra

RKT

2014

No Komoditi

Luas areal (ha) Realisasi kinerja thd (%)

Realisasi 2013

Target

Renstra

2010 - 2014

RKT

2014

Realisasi*

2014

3.2.2.4. Dukungan Penanganan Pascapanen dan Pembinaan Usaha

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan/Perjanjian Kinerja

tahun 2014, capaian kinerja jumlah kelompok tani yang menerapkan

pascapanen sesuai GHP sebanyak 222 kelompok tani atau 99,55% dari

target 223 Kelompok Tani yang ditetapkan dalam PK. Sedangkan jumlah

perusahaan kelapa sawit yang layak mengajukan permohonan sertifikat

ISPO sampai akhir tahun sudah mencapai 376 perusahaan atau sebesar

112,57% dari target 334 perusahaan. Untuk perusahaan yang ditangani

Page 93: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

77 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

kasus gangguan usahanya sebanyak 44 kasus sudah terlaksana

semuanya dan sudah mencapai 100%.

Capaian kinerja 2014 tersebut apabila dibandingkan dengan capaian

kinerja tahun 2013, untuk jumlah kelompok tani yang menerapkan

pascapanen sesuai GHP mengalami peningkatan sebesar 0,91% menjadi

100,91%. Untuk perusahaan yang layak mengajukan sertifikat ISPO

mengalami peningkatan sebesar 241,82% menjadi 341,82% dan

perusahaan yang ditangani kasus gangguan usahanya mengalami

peningkatan menjadi 104,76%.

Rincian Capaian Kinerja Dukungan Penanganan Pascapanen dan

Pembinaan Usaha tahun 2014 sebagai berikut:

Tabel 12. Capaian Kinerja Direktorat Pascapanen dan Pembinaan Usaha

Tahun 2014

1Penanganan panen

sesuai GHP220 130 223 222 100,91 170,77 99,55

2

Perusahaan yang

mengajukan sertifikat

ISPO

110 334 334 376 341,82 112,57 112,57

3Penanganan

gangguan usaha42 44 44 44 104,76 100,00 100,00

RKT/PK

2014

No. Kegiatan

Target dan capaian Realisasi kinerja thd (%)

Realisasi

2013

Target

Renstra

2010 - 2014

RKT /PK

2014

Realisasi

2014

Capaian

2013

Target

Renstra

Apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014, jumlah

kelompok tani yang menerapkan pascapanen sesuai GHP sudah melebihi

target yaitu mencapai 170,77%. Sedangkan jumlah perusahaan kelapa

sawit yang layak mengajukan permohonan sertifikat ISPO mencapai

Page 94: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

78 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

112,57% dari target 334 perusahaan. Untuk perusahaan yang ditangani

kasus gangguan usahanya sebanyak 44 kasus sesuai target Renstra

sebanyak 44 kasus (100%).

3.2.2.5. Dukungan Perlindungan Perkebunan

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan/Perjanjian Kinerja

tahun 2014, capaian kinerja pengendalian Organisme Pengganggu

Tumbuhan (OPT) tanaman perkebunan mencapai 14.827 hektar dari

target sebesar 15.039 hektar atau mencapai 98,59%. Luas areal

pengendalian OPT terbesar pada tanaman kelapa seluas 4.870 ha,

kemudian secara berurutan kakao seluas 2.145 ha, tebu seluas 4.961

ha, kopi seluas 921 ha, karet seluas 621 ha, cengkeh seluas 535 ha,

jambu mete seluas 215 ha, kelapa sawit 200 ha, kapas seluas 150 ha,

lada seluas 101 ha, tembakau seluas 100 ha dan nilam seluas 8 ha.

Rincian Capaian Kinerja pengendalian Organisme Pengganggu

Tumbuhan (OPT) tanaman perkebunan tahun 2014 sebagai berikut:

Tabel 13. Capaian Kinerja Dukungan Perlindungan Perkebunan Tahun

2014

1Pengendalian

OPT14.408 5.300 15.039 14.827 102,91 279,75 98,59

14.408 5.300 15.039 14.827 102,91 279,75 98,59 Total

RKT/PK

2014

No. Kegiatan Realisasi

2013

Target

Renstra

2010 - 2014

RKT/PK

2014

Realisasi

2014

Capaian

2013

Target

Renstra

Page 95: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

79 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Capaian kinerja 2014 tersebut apabila dibandingkan dengan capaian

kinerja tahun 2013, mengalami peningkatan menjadi 102,91%.

Apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014,

pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tanaman

perkebunan mencapai 279,75% dari target 5.300 hektar pada tahun

2014.

3.2.2.6. Dukungan Manajemen (Sekretariat) Perkebunan

Realisasi fisiknya mencapai 100% dari target 32 provinsi yang

memperoleh pelayanan dan pembinaan yang berkualitas. Realisasi

dalam bentuk dokumen: (1) perencanaan, (2) evaluasi pelaksanaan

kegiatan dan penyediaan data dan informasi, (3) pelayanan organisasi,

kepegawaian, humas, hukum, administrasi perkantoran dan (4)

pengelolaan administrasi keuangan dan aset.

3.2.2.7. Dukungan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman

Perkebunan

Realisasi fisik untuk jumlah benih/bibit yang disertifikasi secara

nasional pada tahun 2014 mencapai 202,92% dan hanya Balai Besar

Medan yang dibawah target RKT/PK tahun 2014 yaitu 73,47%.

Sedangkan Balai Besar Surabaya dan Ambon capaian realisasinya diatas

target RKT/PK tahun 2014.

Capaian kinerja 2014 tersebut apabila dibandingkan dengan capaian

kinerja tahun 2013, meningkat sebesar 22,11% yaitu dari 180,81%

Page 96: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

80 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

menjadi 202,92%% dan pada Balai Besar Ambon yang terjadi

peningkatan yang signifikan sebesar 250,48%.

Demikian juga apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-

2014, secara nasional telah mencapai 150,76%, dimana Balai Besar

Surabaya telah melebihi target sebesar 111,35%.

Untuk indikator kegiatan jumlah teknologi terapan perlindungan

perkebunan, secara nasional pada tahun 2014 mencapai 92,86% dan

Balai Besar Surabaya dengan Ambon yang telah memenuhi target

RKT/PK tahun 2014.

Rincian Capaian Kinerja Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman

Perkebunan tahun 2014 seperti tabel 14 berikut ini:

Tabel 14. Capaian Kinerja BBP2TP Medan, Surabaya dan Ambon Tahun

2014

No. Kegiatan

Target dan capaian Realisasi kinerja thd

(%)

Realisasi

2013

Target

Renstra

2010 -

2014

RKT/PK

2014

Realisasi

2014

Capaian

2013

Target

Renstra

2010 -

2014

RKT/PK

2014

1 Jumlah benih yang

disertifikasi (ribu batang)

BBP2TP Medan 194.231 240.384 175.000 128.577,00 66,20 53,49 73,47

BBP2TP Surabaya 18.953 14.950 14.950 16.647,00 87,83 111,35 111,35

BBP2TP Ambon 154 535 150 385,74 250,48 72,10 257,16

Total 213.338 255.869 190.100 145.609,74 68,25 56,91 76,60

2 Jumlah teknoilogi

terapan perlindungan

perkebunan (paket)

BBP2TP Medan 9 10 4 3 33,33 30,00 75,00

BBP2TP Surabaya 6 6 6 6 100,00 100,00 100,00

BBP2TP Ambon 9 9 4 4 44,44 44,44 100,00

Total 24 25 14 13 54,17 52,00 92,86

Page 97: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

81 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3.3. Akuntabilitas Keuangan

Berdasarkan pagu definitif Kementerian Negara/Lembaga tahun 2014,

alokasi anggaran untuk Kementerian Pertanian Rp. 14,230 trilyun dan

sebesar Rp 1,320 trilyun (9,27%) dialokasikan untuk Direktorat

Jenderal Perkebunan dalam rangka mendukung pengembangan

perkebunan tahun 2014 khususnya dimanfaatkan untuk mendukung

pelaksanaan 7 (tujuh) kegiatan utama.

Serapan anggaran Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2014

mencapai 88,05% menduduki urutan ke 8 (delapan) di lingkup

Kementerian Pertanian dan masih dibawah serapan anggaran secara

nasional Kementerian Pertanian yang mencapai 89,57%. Perbandingan

capaian per eselon I dapat dilihat pada Tabel 15 berikut:

Tabel 15. Capaian Serapan Anggaran Tahun 2014 per Eselon I

No ESELON 1

Urutan

Penyerapan

Anggaran

PAGU ANGGARAN

(Rp. 000,-)

REALISASI

(Rp. 000,-) %

1 SETJEN 4 1.103.062.672 1.016.735.294 92,17

2 ITJEN 5 65.528.157 60.347.785 92,09

3 DITJEN TP 9 2.273.831.705 2.000.337.582 87,97

4 DITJEN HORTI 7 524.669.821 466.801.480 88,97

5 DITJEN BUN 8 1.320.619.437 1.162.841.296 88,05

6

DITJEN NAK

KESWAN 1 1.391.463.833 1.346.602.451 96,78

7 DITJEN PPHP 11 502.959.082 441.542.772 87,79

8 DITJEN PSP 10 3.294.030.743 2.895.145.140 87,89

9 BALITBANG 12 1.574.600.000 1.316.210.000 83,59

10 BPPSDMP 3 1.114.979.737 1.049.902.650 94,16

11 BKP 6 459.973.578 411.352.994 89,43

12 BARANTAN 2 604.699.761 578.997.227 95,75

TOTAL 14.230.418.526 12.746.816.671 89,57

Page 98: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

82 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Capaian serapan anggaran tahun 2014 ini mengalami peningkatan yang

sangat signifikan yaitu sebesar 4,32% dibandingkan dengan tahun 2013

yang mencapai 83,73% yaitu dari total pagu Rp. 1.709.421.139.000,-

yang terealisasi sebesar Rp. 1.431.311.655.000,-.

Dalam laporan akuntabilitas keuangan ini akan disajikan (a) Capaian

kinerja keuangan berdasarkan kegiatan utama dan (b) Capaian kinerja

keuangan berdasarkan serapan per satker.

3.3.1. Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Kegiatan Utama

Tahun 2014

Capaian kinerja keuangan Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2014

yang disajikan adalah realisasi keuangan berdasarkan kegiatan utama

pembangunan perkebunan dan berdasarkan serapan satuan kerja

(satker).

Realisasi penyerapan anggaran pelaksanaan Program Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

pada tahun 2014 sebesar Rp. 1,162 trilyun atau 88,05% dari total

pagu sebesar Rp.1,320 trilyun. Realisasi terbesar tercapai untuk

kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Rempah dan Penyegar sebesar 95,35%, diikuti secara berturut-turut

kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih dan

Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan sebesar 93,17%,

Dukungan Perlindungan Perkebunan sebesar 92,59%, Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan sebesar 91,86%,

Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya sebesar 88,92%,

Page 99: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

83 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Dukungan Penanganan Pascapanen sebesar 86,39% dan Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim sebesar 80,67%.

Adapun rinciannya sebagaimana disajikan pada Tabel 16.

Tabel 16. Realisasi Serapan Keuangan per Kegiatan Utama Tahun

2014

KODE PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN

PAGU

(Rpjuta)

REALISASI

(Rpjuta) %

1775 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Rempah dan Penyegar 325.707 310.547 95,32

1776 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Semusim 511.357 412.499 80,67

1777 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Tahunan 173.967 159.800 91,86

1778 Pengembangan Penanganan Pasca panen Komoditas

Perkebunan 37.076 32.030 86,39

1779 Dukungan Perlindungan Perkebunan 76.813 71.123 92,59

1780 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Ditjen. Perkebunan 129.096 114.787 88,92

1781

Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih

serta Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman

Perkebunan

66.603 62.055 93,17

JUMLAH

1.320.619 1.162.841 88,05

3.3.1.1. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Rempah dan Penyegar

Realisasi serapan untuk kegiatan Peningkatan Produksi dan Mutu

Tanaman Rempah dan Penyegar berdasarkan SAU-Kementerian

Keuangan sebesar Rp 310.453.375.541,- (95,32%) dari pagu yang ada.

Tidak tercapainya target serapan anggaran tersebut terutama

Page 100: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

84 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

dikarenakan adanya optimalisasi anggaran dari pengadaan dan tender

serta penghematan.

Output kegiatan penting untuk Peningkatan Produksi, Produktivitas

dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar pada tahun 2014 meliputi:

1) Pengembangan tanaman kopi 4.600 ha dengan anggaran sebesar

Rp. 29.830.112.000,- untuk kegiatan intensifikasi, dan perluasan

tanaman kopi. Terdapat dua jenis kopi yang dikembangkan meliputi

(1). Intensifikasi kopi arabika seluas 2.800 ha yang dilaksanakan di

8 kabupaten 5 provinsi yaitu Jawa Barat, Aceh, Sulawesi Selatan,

NTT, Sulawesi Barat; (2). Intensifikasi kopi robusta seluas 1.450 ha

yang dilaksanakan di 10 kabupaten 7 provinsi yaitu Aceh, Riau,

Lampung, Bali, NTB, NTT dan Bengkulu; (3) Perluasan kopi arabika

seluas 350 ha yang dilaksanakan di 3 kabupaten 3 provinsi yaitu

Jawa Tengah, Papua dan Jawa Timur. Capaian serapan keuangan

untuk output kegiatan tersebut sebesar Rp. 27.287.028.225,-

(91,47%).

2) Pengembangan Tanaman teh seluas 3.200 ha dengan anggaran

sebesar Rp. 47.965.070.000,- untuk kegiatan intensifikasi dan

rehabilitasi tanaman teh. Kegiatan intensifikasi teh seluas 1.700 ha

yang dilaksanakan di 8 kabupaten 1 provinsi yaitu Jawa Barat.

Sedangkan untuk rehabilitasi teh seluas 1.500 ha dilaksanakan di 5

kabupaten 1 provinsi yaitu Jawa Barat. Realisasi anggaran untuk

output kegiatan tersebut sebesar Rp. 47.735.619.004,- (99,52%).

Page 101: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

85 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3) Pengembangan tanaman kakao seluas 33.125 ha dengan anggaran

sebesar Rp. 194.375.172.000,- untuk kegiatan intensifikasi,

rehabilitasi dan peremajaan tanaman kakao. Kegiatan intensifikasi

tanaman kakao seluas 20.500 ha yang dilaksanakan di 31 kabupaten

7 provinsi di Indonesia yaitu Jawa Timur, Sulawesi Tengah,

Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, NTT dan Sulawesi Barat.

Untuk rehabilitasi tanaman kakao seluas 4.400 ha yang

dilaksanakan di 14 kabupaten 4 provinsi yaitu Sulawesi Tengah,

Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat. Sedangkan

peremajaan tanaman kakao seluas 8.225 ha yang dilaksanakan di 23

kabupaten 7 provinsi yaitu: D.I. Yogyakarta, Aceh, Sumatera Barat,

Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Bali dan NTB. Realisasi

anggaran untuk output kegiatan tersebut sebesar Rp.

185.430.655.048,- (95,40%).

4) Pengembangan tanaman lada seluas 600 ha dengan anggaran

sebesar Rp. 6.363.642.000,- untuk kegiatan rehabilitasi dan

perluasan tanaman lada. Kegiatan rehabilitasi tanaman lada seluas

300 ha yang dilaksanakan di 5 kabupaten 1 provinsi yaitu Lampung

dan perluasan tanaman lada seluas 300 ha yang dilaksanakan di 3

kabupaten 2 provinsi yaitu Bengkulu dan Kep. Bangka Belitung.

Anggaran yang terserap untuk output kegiatan tersebut sebesar Rp.

6.036.678.800,- (94,86%).

5) Pengembangan tanaman pala seluas 1.500 ha dengan dengan

anggaran sebesar Rp. 2.940.362.000,- untuk kegiatan perluasan

tanaman pala yang dilaksanakan di 7 kabupaten 1 provinsi yaitu

Maluku. Anggaran yang terserap sebesar Rp 2.562.259.000,-

(87,14%).

Page 102: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

86 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

6) Pengembangan tanaman cengkeh seluas 950 ha dengan anggaran

sebesar Rp. 3.290.000.000,- untuk kegiatan rehabilitasi dan

perluasan. Kegiatan rehabilitasi tanaman cengkeh seluas 750 ha

yang dilaksanakan di 5 kabupaten 2 provinsi yaitu Sumatera Utara

dan Maluku Utara. Dan perluasan tanaman cengkeh seluas 200 ha

yang dilaksanakan di kabupaten Kaur provinsi Bengkulu. Serapan

anggaran sebesar Rp. 3.232.931.000,- (98,27%).

Rincian capaian serapan keuangan output kegiatan Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar

seperti pada Tabel 17.

Tabel 17. Rincian Serapan Anggaran Output Kegiatan Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan

Penyegar tahun 2014

No Program Anggaran (Rp000)

Output/

Fisik

Pagu Realisasi % %

I Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar 325.706.836

310.546.652

95,35 99,25

1 PengembanganTanaman Kopi 29.830.112 27.287.028 91,47 100,00

2 Pengembangan tanaman teh 47.965.070 47.735.619 99,52 100,00

3 PengembanganTanaman Kakao 194.375.172 185.430.655 95,40 98,74

4 PengembanganTanaman Lada 6.363.642 6.036.679 94,86 100,00

5 PengembanganTanaman Cengkeh 3.290.000 3.232.931 98,27 100,00

6 Pemberdayaan Pekebun Tanaman Rempah

dan Penyegar 8.337.967 7.956.170 95,42 100,00

7 Pengembangan Tanaman Pala 2.940.362 2.562.259 87,14 100,00

8 Pengembangan Kebun Benih Tanaman

Rempah dan Penyegar 799.198 639.326 80.00 100,00

9 Koordinasi, Pembinaan dan Monev

Pengembangan Tanaman Rempah dan

Penyegar

6.615.640

6.077.678

91,87 100,00

10 Koordinasi Kegiatan Pengembangan

Tanaman Rempah dan Penyegar 24.629538 23.070.883 93,67 100,00

11 Layanan Perkantoran 560.135 517.423 92,37 100,00

Page 103: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

87 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3.3.1.2. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Semusim

Realisasi serapan untuk kegiatan Peningkatan Produksi dan Mutu

Tanaman Semusim sebesar Rp 412.499.441.350,- (80,67%) dari target

sebesar Rp. 511.356.581.000,-. Tidak tercapainya target serapan

anggaran tersebut terutama disebabkan oleh masih mengalami sedikit

kesulitan dalam penyediaan benih kultur jaringan dan kurang

tersedianya areal untuk perluasan tebu dan pengadaan barang dan jasa

yang banyak mengalami sanggahan dan ada beberapa kqgiatan tidak

terealisasi. Selain itu beberapa kegiatan masih menunggu musim hujan.

Output kegiatan penting untuk Peningkatan Produksi, Produktivitas

dan Mutu Tanaman Semusim pada tahun 2014 meliputi:

1) Pengembangan tanaman tebu seluas 50.675 ha dengan anggaran

Rp. 351.079.327.000,- untuk kegiatan yang terdiri dari: (a)

kegiatan bongkar ratoon seluas 6.385 ha dilaksanakan di 55

kabupaten 6 provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, DI

Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan; (b)

Kegiatan rawat ratoon seluas 31.518 ha yang dilaksanakan di 75

kabupaten 10 provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, DI

Yogyakarta, Jawa Timur, Aceh, Jambi, Sumatera Selatan,

Lampung, Sulawesi Selatan dan Gorontalo; (c) Kegiatan perluasan

tanaman tebu seluas 9.107 ha yang dilaksanakan di 52 kabupaten

11 provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa

Timur, Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung,

Page 104: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

88 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Sulawesi Selatan dan Gorontalo; dan (d) Pembangunan KBD seluas

2.236 ha yang dilaksanakan di 68 kabupaten 7 provinsi yaitu Jawa

Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Selatan,

Lampung, Sulawesi Selatan. Realisasi anggaran untuk output

kegiatan tersebut sebesar Rp. 278.860.954.363,- (79,43%).

2) Pengembangan tanaman nilam seluas 100 ha dengan anggaran

Rp. 2.392.200.000,- untuk yang dilaksanakan di 9 kabupaten 5

provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi

Tenggara dan Gorontalo. Realisasi anggaran yang terserap sebesar

Rp. 2.248.656.389,- (94,00%).

3) Pengembangan tanaman kapas seluas 5.600 ha dengan anggaran

sebesar Rp. 13.940.901.000,- yang dilaksanakan di 18 kabupaten

4 provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan

Nusa Tenggara Timur. Anggaran yang terserap sebesar

Rp. 13.749.160.450,- (98,62%).

Rincian capaian serapan keuangan untuk output kegiatan Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim disajikan pada

Tabel 18.

Page 105: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

89 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Tabel 18. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Semusim tahun 2014

No Program Anggaran (Rp000)

Output/

Fisik

Pagu Realisasi % %

II

Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman

Semusim

511.356.581

412.499.441

80,67 77,15

1 Pengembangan Tanaman Tebu 351.079.327 278.860.954 79,43 66,72

2 Penanaman Tanaman Kapas 13.940.901 13.749.160 98,62 100,00

3 Penanaman Tanaman Nilam 2.392.200 2.248.656 94,00 100,00

4 Koordinasi Kegiatan Pengembangan

Tanaman Semusim 132.169.794 109.143.807 82,58 100,00

5 Koordinasi, Pembinaan dan Monev

Pengembangan Tanaman Semusim 11.558.528 8.367.142 72,39 100,00

6 Layanan Perkantoran 215.831 129.720 60,10 100,00

3.3.1.3. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Tahunan

Realisasi serapan untuk kegiatan Peningkatan Produksi dan Mutu

Tanaman Tahunan pada tahun 2014 sebesar Rp. 156.799.998.001,-

(80,67%) dari pagu sebesar Rp. 173.966.864.000,-. Tidak tercapainya

target serapan anggaran tersebut terutama disebabkan oleh

terbatasnya sumber benih yang legal dan bermutu, sehingga petani sulit

mendapatkan benih bermutu. Sertifikasi lahan petani belum ada, tidak

dibangunnya kebun induk sebagai sumber bahan untuk benih sebar/siap

tanam. Persyaratan bank dan syarat-syarat sebagai avalis yang

menyulitkan perusahaan mitra dalam pelaksanaan Program Revitalisasi.

Output kegiatan penting untuk Peningkatan Produksi, Produktivitas

dan Mutu Tanaman Tahunan pada tahun 2014 meliputi:

Page 106: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

90 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

1) Pengembangan tanaman karet seluas 11.643 ha dengan anggaran

Rp. 82.841.017.000,- untuk kegiatan peremajaan dan perluasan.

Untuk kegiatan peremajaan tanaman karet seluas 10.763 ha yang

dilaksanakan di 65 kabupaten 16 provinsi yaitu Banten, Jawa Barat,

Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau,

Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka

Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan

Selatan, Kalimantan Timur. Sedangkan kegiatan perluasan tanaman

karet seluas 880 ha yang dilaksanakan di 6 kabupaten 3 provinsi

yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Bengkulu. Realisasi

anggaran untuk kegiatan output tersebut Rp. 75.656.911.890,-

(91,33%).

2) Pengembangan tanaman kelapa seluas 18.509 ha dengan anggaran

Rp. 42.587.849.000,- untuk kegiatan peremajaan dan perluasan.

Untuk kegiatan peremajaan tanaman kelapa seluas 18,509 ha yang

dilaksanakan di 90 kabupaten 19 provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa

Tengah, Jawa Timur, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau,

Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi

Tengah, Sulawesi Tenggara, Bali, NTB, NTT, Maluku, Malut, dan

Banten. sedangkan kegiatan perluasan tanaman kelapa seluas 1.400

ha yang dilaksanakan di 6 kabupaten 4 provinsi yaitu Papua,

Bengkulu, Gorontalo dan Papua Barat. Capaian serapan anggaran

untuk output kegiatan tersebut sebesar Rp. 39.199.689.110,-

(92,04%).

Page 107: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

91 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3) Pengembangan tanaman kelapa sawit seluas 80 ha dengan

anggaran Rp. 714.320.000,- untuk kegiatan peremajaan kelapa

sawit yang dilaksanakan di 4 kabupaten 3 provinsi yaitu Jambi,

Kalimantan Barat dan Bengkulu. Realisasi anggaran sebesar

Rp. 702.317.380,- (98,32%).

4) Pengembangan tanaman jambu mete seluas 2.010 ha dengan

anggaran Rp. 5.186.354.000,- untuk kegiatan peremajaan dan

perluasan. Untuk kegiatan peremajaan seluas 900 ha yang

dilaksanakan di 9 kabupaten 5 provinsi yaitu D.I. Yogyakarta,

Sulawesi Tenggara, Balu, NTB dan NTT. Sedangkan untuk perluasan

1.110 ha dilaksanakan di 6 kabuapten 5 provinsi yaitu Jawa Timur,

Sulawesi Selatan, NTB, NTT, Maluku Utara. Realisasi Anggaran yang

terserap sebesar Rp. 4.884.932.800,- (94,19%).

5) Pengembangan tanaman sagu seluas 800 ha dengan anggaran

Rp. 6.402.545.000,- yang dilaksanakan di 3 kabupaten 2 Provinsi

yaitu Papua dan Papua Barat. Realisasi serapan anggaran sebesar

Rp. 6.382.660.800,- (99,69%)

Rincian capaian serapan keuangan untuk kegiatan Utama Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan seperti pada Tabel

19.

Page 108: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

92 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Tabel 19. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Tahunan Tahun 2014

No Program

Anggaran (Rp 000) Output/

Fisik

%

Pagu

Realisasi

%

III

Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman

Tahunan

173.966.864

159.799.998

91,86 98,76

1 Pengembangan tanaman karet rakyat 82.841.017 75.656.912 91,33 98,88

2 Pengembangan Tanaman Kelapa 42.587.849 39.199.689 92,04 97,11

3 Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit 714.320 702.317 98,32 100,00

4 Pengembangan tanaman Jambu Mete 5.186.354 4.884.933 94,19 100,00

5 Revitalisasi Perkebunan (Kelapa Sawit,

Kakao, Karet) 13.509.848 11.764.134 87,08 100,00

6 Pengembangan Sistem Pertanian

Berbasis Tanaman Tahunan 1.661.813 1.543.702 92,89 100,00

7 Pemberdayaan Pekebun Tanaman

Tahunan 4.425.392 4.242.658 95,87 100,00

8 Koordinasi, Pembinaan dan Monev

Pengembangan Tanaman Tahunan 4.720.910 4.599.786 97,43 100,00

9 Pengembangan Kebun Benih

TanamanTahunan 2.986.532 2.780.231 93,09 100,00

10 Koordinasi Kegiatan Pengembangan

Tanaman Tahunan 6.455.971 5.918.498 91,67 100,00

11 Koordinasi Pengembangan Sagu di

Pusat 1.642.363 1.309.666 79,74 100,00

12 Pengembangan Tanaman Sagu 6.402.545 6.382.661 99,69 100,00

13 Layanan Perkantoran 831.950 814.811 97,94 100,00

3.3.1.4. Dukungan Pengembangan Penanganan Pascapanen

Komoditas Perkebunan

Realisasi serapan keuangan untuk kegiatan Penanganan Pascapanen

Komoditas Perkebunan adalah sebesar Rp 32.030.441.943,- (86,39%)

dari pagu sebesar Rp. 37.076.062.000,-. Tidak tercapainya target

serapan anggaran tersebut terutama disebabkan oleh perijinan dan

tata ruang di Provinsi maupun Kabupaten masih belum berjalan dengan

Page 109: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

93 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

baik, tidak adanya pendampingan pada petani yang telah mendapatkan

pelatihan Pemberdayaan, banyaknya instansi terkait yang terlibat

dalam penanganan gangguan usaha, banyaknya permasalahan dan

luasnya wilayah gangguan usaha yang harus ditangani dengan waktu

yang terbatas, dan kewajiban perusahaan perkebunan yang memiliki

IUP atau IUP-B seluas 20% (dua puluh per seratus) dari total luas areal

kebun untuk masyarakat belum terlaksana dengan baik dan sosialisasi

Peraturan Menteri Pertanian No. 98 Tahun 2013 yang belum memadai.

Output kegiatan penting untuk Dukungan Penanganan Pascapanen

Komoditas Perkebunan pada tahun 2014 meliputi:

1) Penanganan Gangguan Usaha dan Konflik Perkebunan sebanyak

44 Kasus dengan anggaran Rp. 5.390.550.000,- yang dilaksanakan

di 56 kabupaten 26 provinsi yaitu: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera

Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangaka Belitung, Bengkulu,

Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat,

Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah,

Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan,

Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Papua, Papua Barat, Nusa

Tenggara Barat dan Kepulauan Riau dengan serapan anggaran

sebesar Rp. 4.414.044.041,- (81,88%).

2) Pembinaan Usaha Perkebunan Berkelanjutan dilaksanakan di 32

provinsi dengan anggaran sebesar Rp. 3.286.996.000,- dengan

serapan anggaran sebesar Rp 2.723.927.880,- (82,87%).

Page 110: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

94 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3) Penilaian Usaha Perkebunan dengan anggaran sebesar

Rp. 1.219.380.000,- yang dilaksanakan di 213 kabupaten 27

provinsi yaitu: Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera

Selatan, Bangaka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa

Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,

Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo,

Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi

Barat, Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Barat dan Kepulauan

Riau dengan serapan anggaran sebesar Rp. 1.024.716.010,-

(84,04%).

4) Penerapan standar Perkebunan Besar/Rakyat Berkelanjutan

Indonesia (ISPO) untuk 223 Kelompok Tani dengan anggaran

sebesar Rp. 19.695.532.000,- yang dilaksanakan di 129 kabupaten

18 propinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau,

Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung,

Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah,

Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi

Tenggara dan Papua dengan serapan anggaran sebesar

Rp. 18.290.149.514,- (92,86%).

Rincian capaian serapan keuangan untuk kegiatan Utama

Pengembangan Penanganan Pascapanen Komoditas Perkebunan seperti

pada Tabel 20 berikut :

Page 111: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

95 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Tabel 20. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan

Peningkatan Pengembangan Pascapanen Komoditas

Perkebunan tahun 2014

No Program Anggaran (Rp000) Output/

Fisik

% Pagu Realisasi %

IV Pengembangan Penanganan

Pascapanen komoditas perkebunan 37.076.062 32.030.441 86,39 99,76

1 Penanganan Gangguan Usaha dan

Konflik Perkebunan 5.390.550 4.414.044 81,88 100,00

2 Pembinaan Usaha Perkebunan

Berkelanjutan 3.286.996 2.723.928 82,87 100,00

3 Penilaian Usaha Perkebunan 1.219.380 1.024.716 84,04 100,00

4 Penerapan Standar Perkebunan

Besar/Rakyat Berkelanjutan 963.922 820.391 85,11 100,00

5 Peralatan Penanganan Pascapanen

Tanaman Perkebunan 19.695.532 18.290.149 92,86 99,55

6 Koordinasi, Pembinaan dan Monev

Tanaman Kegiatan Pascapanen dan

Pembinaan Usaha

5.935.182 4.328.344 72,93 100,00

7 Layanan Perkantoran 584.500 428.869 73,37 100,00

3.3.1.5. Dukungan Perlindungan Perkebunan

Realisasi serapan untuk kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan

sebesar Rp 71.122.537.188,- (92,59%) dari pagu anggaran sebesar

Rp. 76.813.092.000,-.

Output kegiatan penting untuk Dukungan Perlindungan Perkebunan

pada tahun 2014 meliputi:

1) Pelaksanaan SL-PHT Perkebunan sebanyak 182 Kelompok Tani

yang terbagi atas: (a) SL-PHT Cengkeh 8 KT di 4 kabupaten 4

provinsi yaitu Jateng, Sulsel, Sultra, Bali; (b) SL-PHT Kakao 46 KT

di 23 kabupaten 14 provinsi Jateng, DI Yogyakarta. Aceh, Lampung,

Page 112: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

96 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Sulteng, Sulsel, Sultra, Bali, NTB, NTT, Bengkulu, Malut, Gorontalo

dan Sulbar; (c) SL-PHT Karet 24 KT di 12 kabupaten 7 provinsi yaitu

Jabar, Aceh, Sumut, Riau, Sumsel, Kalbar dan Banten; (d) SL-PHT

Kelapa 6 KT di 3 kabupaten 2 propinsi yaitu DI Yogyakarta, dan

Sulut; (e) SL-PHT Kopi 14 KT di 7 kabupaten 5 provinsi yaitu Jabar,

Jateng, Sulut, Sulsel dan Bali; (f) SL-PHT Lada 8 KT di 5 kabupaten

3 provinsi yaitu Lampung, Babel dan Kaltim; (g) SL-PHT Teh 4 KT di

2 kabupaten 1 provinsi (Jabar); (h) SL-PHT Kapas KT di kabupaten

Bulukumba provinsi Sulawesi Selatan; (i) SL-PHT Kopi dan Kakao 4

KT di 2 kabupaten provinsi NTB; (j) SL-PHT Kelapa dan Karet 2 KT

di Kabupaten Pontianak Provinsi Kalbar; (k) SL-PHT Jambu Mete

dan Kakao 2 KT di Kabupaten Gunung Kidul Provinsi DI Yogyakarta;

(l) SL-PHT Karet dan Lada 2 KT di Panajem Paser Utara Provinsi

Kaltim; dan (m) SL-PHT Tebu 52 KT di 26 Kabupaten 6 provinsi

yaitu Jateng, DI Yogyakarta, Jatim, Sumsel, Lampung dan Sulsel;

Realisasi anggaran yang terserap untuk output kegiatan tersebut

sebesar Rp. 15.959.706.275,- (96,48%) dari pagu anggaran

Rp.16.541.395.000,-.

2) Penanganan Organisme Pengganggu Tanaman perkebunan seluas

15.039 ha yang terdiri dari :

a) Pengendalian OPT Tanaman Rempah dan Penyegar dilaksanakan

seluas 3.712 ha dengan komoditi tanaman yaitu: (1) OPT

tanaman Lada seluas 101 ha di 11 kabupaten 5 propinsi yaitu

Babel, Kalbar, Kaltim, Sumsel dan Sulsel; (2) OPT Tanaman Kopi

seluas 931 ha di 12 kabupaten 7 propinsi yaitu Aceh, Sumsel,

Page 113: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

97 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Bengkulu, Lampung, Jabar, Bali dan NTB; (3) OPT Tanaman

Cengkeh seluas 535 ha di 7 kabupaten 4 propinsi yaitu Jateng,

Sulut, Bali, dan Maluku; (4) OPT Tanaman Kakao seluas 2.145 ha

di 11 kabupaten 6 propinsi yaitu Bali, NTB, Sulbar, Sulsel,

Sulteng dan Sultra;

b) Pengendalian OPT Tanaman Semusim seluas 5.221 ha dengan

komoditi tanaman yaitu: (1) OPT Tanaman Tebu seluas 4.961 ha

dilaksanakan di 21 kabupaten 8 propinsi yaitu DI Yogyakarta,

Jateng, Jatim, Jabar, Lampung, Sumsel, sulsel dan Gorontalo;

(2) OPT Tanaman Tembakau 100 ha di 3 kabupaten 3 privinsi

yaitu Jateng, Jatim dan NTB; (3) OPT Tanaman Kapas 150 ha di

11 kabupaten 7 propinsi yaitu Jateng, Jatim, Sulsel, NTB, NTT,

DIY dan Bali; dan (4) OPT Tanaman Nilam 10 ha di 5 kabupaten 5

provinsi yaitu Jateng, Aceh, Sumbar, Jambi dan Sultra.

c) Pengendalian OPT Tanaman Tahunan seluas 6.106 ha dengan

komoditi tanaman yaitu: (1) OPT Tanaman Kelapa 5.070 ha

dilaksanakan di 25 kabupaten 14 propinsi yaitu Aceh, Riau,

Kalteng, NTB, Sulut, Sulteng, Sulsel, Malut, Jateng, DIY, Jatim,

NTT, Kalbar, dan Lampung; (2) OPT Tanaman Karet 621 ha

dilaksanakan di 7 kabupaten 6 propinsi yaitu Sumut, Riau,

Sumsel, Kalbar, Kalsel dan Jabar; (3) OPT Tanaman Kelapa Sawit

200 ha dilaksanakan di kabupaten Kampar provinsi Riau (4) OPT

Tanaman Jambu Mete 215 ha dilaksanakan di kabupaten

Karangasem provinsi Bali.

Page 114: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

98 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Realisasi anggaran untuk kegiatan output tersebut yang terserap

sebesar Rp. 28.125.731.135,- (94,60%) dari pagu anggaran sebesar

Rp. 29.730.551.000,-.

Rincian capaian serapan keuangan untuk kegiatan Utama Dukungan

Perlindungan Perkebunan seperti pada Tabel 21.

Tabel 21. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan

Dukungan Perlindungan Perkebunan tahun 2014

No Program Anggaran (Rp) Output/

Fisik

% Pagu Realisasi %

V Dukungan Perlindungan Perkebunan 76.813.092 71.122.537 92,59 99,45

1 Pemberdayaan perangkat 12.274.185 10.939.822 89,13 100,00

2 Pelaksanaan SL-PHT Perkebunan 16.541.395 15.959.706 96,48 100,00

3 Antisipasi Dampak Perubahan Iklim 4.161.459 3.601.497 86,54 100,00

4 Penanganan Organisme Pengganggu

Tanaman (OPT) Perkebunan 29.730.551 28.125.731 94,60 98,59

5 Koordinasi Kegiatan Perlindungan

Perkebunan 9.544.202 8.906.810 93,32 100,00

6 Koordinasi, Pembinaan dan Monev

Kegiatan Perlindungan Perkebunan 3.833.155 2.946.180 76,86 100,00

7 Layanan Perkantoran 728.145 642,91 88,28 100,00

3.3.1.6. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Realisasi serapan untuk kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan

Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan sebesar Rp. 114.786.978.015,-

(88,92%) dari pagu sebesar Rp.129.096.249.000,- dengan realisasi

fisik sebesar 100%.

Rincian capaian serapan keuangan untuk output kegiatan Utama

Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan

seperti pada Tabel 22 berikut:

Page 115: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

99 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Tabel 22. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan

Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen

Perkebunan tahun 2014

No Program Anggaran (Rp000) Output

/ Fisik

% Pagu Realisasi %

VI

Dukungan Manajemen dan

Dukungan Teknis Lainnya Ditjen

Perkebunan

129.096.249

114.786.978

88,92 100,00

1 Administrasi kegiatan dana

dekonsentrasi (DK)) 4.539.462 4.441.745 97,85 100,00

2 Administrasi kegiatan dana tugas

pembantuan (TP) 8.483.809 8.017.487 94,50 100,00

3 Dukungan kegiatan manajemen

dan teknis lainnya 45.102.838 41.919.121 92,94 100,00

4 Dokumen Perencanaan 5.396.265 4.725.287 87,57 100,00

5 Dokumen Keuangan dan

Perlengkapan 9.414.662 8.232.514 87,44 100,00

6 Dokumen Kepegawaian, Hukum

dan Humas 11.255.393 8.485.223 75,39 100,00

7 Dokumen Evaluasi dan Pelaporan 4.797.100 4.124.113 85,97 100,00

8 Layanan Perkantoran 37.708.722 32.444.583 86,04 100,00

9 Kendaraan Bermotor 2.292.998 2.292.998 100,00 100,00

10 Peralatan dan Fasilitas

Perkantoran 105.000 103.906 98,96 100,00

3.3.1.7. Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih Serta

Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan

Realisasi serapan untuk kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan

Mutu Benih Serta Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan

sebesar Rp 62.055.246.825,- (93,17%) dari pagu anggaran sebesar

Rp. 66.603.292.000,- dengan realisasi fisik sebesar 99,41%.

Page 116: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

100 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Rincian capaian serapan keuangan untuk output Dukungan Pengujian

dan Pengawasan Mutu Benih serta Penerapan Teknologi Proteksi

Tanaman Perkebunan seperti pada Tabel 23 berikut :

Tabel 23. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan

Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih serta

Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan Tahun

2014

No Program Anggaran (Rp 000) Output

/ Fisik

% Pagu Realisasi %

VII Dukungan Pengujian dan

pengawasan Mutu Benih serta

Penerapan Teknologi Proteksi

Tanaman Perkebunan

66.603.292 62.055.247 93,17 99,41

1 Opersional Laboratorium 2.226.269 1.886.251 84,73 100,00

2 Pembangunan kebun contoh, demplot,

uji, koleksi dll 1.360.575 1.266.596 93,09 90,38

3 Pengawasan peredaran benih 2.411.188 1.266.595 88,12 100,00

4 Rakitan teknologi spesifikasi proteksi

tanaman perkebunan 2.435.329 2.276.046 93,46 95,83

5 Pemanfaatan agensia hayati 809.900 796.188 98,31 100,00

6 Sertifikasi dan pengujian mutu benih 679.845 529.511 77,89 76,62

7 Administrasi Keuangan dan

Kepegawaian 2.236.438 2.081.404 93,07 100,00

8 Penyusunan Rencana Kerja 485.553 382.376 78,75 100,00

9 Peningkatan Kapabilitas Pegawai/

Petugas 2.199.374 1.868.176 84,94 100,00

10 Monitoring dan Evaluasi 2.310.399 2.168.998 93,88 100,00

11 Layanan Perkantoran 46.138.093 43.494.317 94,27 100,00

12 Kendaraan Bermotor 226.210 210.892 93,23 100,00

13 Perangkat Pengolah Data dan

Komunikasi 110.500 72.169 65,31 100,00

14 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 2.694.619 2.622.856 97,34 100,00

15 Gedung/Bangunan 279.000 274.744 98,47 100,00

Page 117: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

101 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3.3.2. Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Serapan per Satker

Tahun 2014

Sebagaimana diketahui bahwa jumlah kabupaten dan kota di seluruh

Indonesia sebanyak 511 yang tersebar di 34 provinsi. Dengan

keterbatasan APBN, untuk memenuhi rasa keadilan dan

ketidakberpihakan kepada kebupaten/kota yang ingin melaksanakan

pembangunan perkebunan, maka ditetapkan kriteria untuk penetapan

satker mandiri (otonom) sebagai berikut: (a) Kinerja satker dua tahun

terakhir (2012 dan 2013); (b) Nomenklatur Dinas. Urutan prioritas

pengalokasian anggaran terkait dengan nomenklatur dinas secara

berurutan: apabila Dinas Perkebunan berdiri sendiri akan memperoleh

prioritas utama, Dinas Gabungan namun masih tersurat kata

"Perkebunan", seperti Dinas Kehutanan dan Perkebunan menjadi

prioritas kedua, dan Dinas Gabungan tanpa kata "Perkebunan" akan

menjadi prioritas terakhir; (c) Alokasi anggaran yang dikelola minimal

Rp 1 milyar. Bila anggaran yang dikelola dibawah Rp 1 milyar, maka

dana tersebut dialokasikan dan dikelola oleh Provinsi sebagai Tugas

Pembantuan (TP) Provinsi; dan (d) Besar-kecilnya kontribusi terhadap

sasaran produksi dan luas areal secara nasional sebagaimana tertuang

dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Pembangunan Perkebunan tahun

2010-2014.

Berdasarkan kriteria tersebut, pada tahun 2014 pembangunan

perkebunan dilaksanakan oleh satuan kerja (satker) lingkup Direktorat

Jenderal Perkebunan yang berjumlah 93 satker yang terdiri atas Satker

Direktorat Jenderal Perkebunan (Pusat), Satker UPT Pusat (4 satker),

Page 118: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

102 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Satker Dinas Provinsi (32 satker) dan Satker Dinas Kabupaten/kota (56

satker).

Rincian capaian serapan keuangan masing-masing satker Lingkup

Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 sebagaimana disajikan

pada Lampiran 6.

3.3.3. Penilaian Kinerja per Satker Tahun 2014

Penilaian kinerja disusun sesuai dengan Pedoman Penilaian Kinerja

Pembangunan Perkebunan tahun 2014. Pedoman tersebut mengatur

kriteria penilaian tingkat keberhasilan satker dalam melaksanakan

pembangunan perkebunan tahun 2014. Penilaian ini dilaksanakan

dengan menjumlah bobot tertimbang dari semua parameter. Rincian

bobot masing-masing parameter sebagai berikut :

a. Capaian keuangan triwulan I, triwulan II dan triwulan III bobotnya

15%;

b. Capaian serapan keuangan sampai dengan triwulan IV bobotnya

35%;

c. Capaian kinerja pelaksanaan kegiatan fisik (menggunakan

pembobotan untuk menilai capaian kinerja fisik) bobotnya 35%;

d. Pelaporan tertib dan sesuai ketentuan yang berlaku (ketepatan

waktu dan keteraturan penyampaian) bobotnya 10%;

e. Tindak lanjut penyelesaian LHA/LHP (administrasi dan kerugian

negara) bobotnya 5%.

Page 119: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

103 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Adapun kriteria nilainya sebagai berikut:

00 - 59 : Kurang/Tidak Berhasil

60 - 79 : Cukup Berhasil

80 - 95 : Berhasil

> 95 : Sangat Berhasil

Berdasarkan kriteria tersebut, satker yang masuk dalam kategori sangat

berhasil berjumlah 4 satker (4,30%), berhasil berjumlah 70 satker

(75,27%), cukup berhasil berjumlah 16 satker (17,20%) dan kurang

berhasil berjumlah 3 satker (3,23%).

1 Ditjen Perkebunan 0 0 1 0

2 Balai/UPT Pusat 0 3 1 0

3 Provinsi 0 21 9 2

4 Kabupaten/kota 4 46 5 1

4 70 16 3Total

No. Satker

Penilaian Kinerja tahun 2013

Sangat

BerhasilBerhasil

Cukup

Berhasil

Kurang

Berhasil

Apabila dilihat dari penyebaran satker, yang memperoleh kategori

sangat berhasil berjumlah 4 satker yaitu (1) Dinas Perkebunan

Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat, (2) Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh, (3) Dinas

Perkebunan Kabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara dan

(4) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Majene Provinsi

Sulawesi Barat.

Page 120: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

104 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Sebaliknya untuk satker yang kinerjanya memperoleh kategori tidak

berhasil (nilainya < 60) berjumlah 3 satker dan cukup berhasil

(nilainya antara 60 - 79) berjumlah 16 satker yang dapat dilihat pada

Tabel 24 dibawah ini.

Tabel 24. Satker yang Serapan Anggarannya Dibawah 80% (tidak -

cukup berhasil) Tahun 2014

No. Satker

Kinerja Satker

Nilai

Tertimbang Sebutan

A Provinsi dengan Kriteria Cukup Berhasil

1 Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 78 Cukup Berhasil

2 Dinas Perkebunan Provinsi D.i. Yogyakarta 76 Cukup Berhasil

3 Dinas Perkebunan Provinsi Riau 78 Cukup Berhasil

4 Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan 65 Cukup Berhasil

5 Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Selatan 75 Cukup Berhasil

6 Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur 60 Cukup Berhasil

7 Dinas Pertanian Provinsi Maluku 79 Cukup Berhasil

8 Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa

Tenggara Barat 78 Cukup Berhasil

9 Dinas Pertanian Kehutanan dan Peternakan

Provinsi Kepulauan Riau 63 Cukup Berhasil

B Provinsi dengan Kriteria Tidak Berhasil

1 Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur 43 Tidak Berhasil

2 Dinas Perkebunan Provinsi Aceh 56 Tidak Berhasil

C Kabupaten dengan Kriteria Cukup Berhasil

1

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Nagan Raya 75 Cukup Berhasil

2 Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan

Kabupaten Tanah Laut 65 Cukup Berhasil

3 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Balangan 65 Cukup Berhasil

4 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Bone 65 Cukup Berhasil

Page 121: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

105 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

5 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Bangka 70 Cukup Berhasil

Dari tabel tersebut, terlihat bahwa terdapat 2 (dua) satker provinsi

yang masuk katagori tidak berhasil adalah Dinas Perkebunan Provinsi

Jawa Timur dan Dinas Perkebunan Provinsi AcehGorontalo. Sedangkan 1

(satu) satker kabupaten/kota yang masuk katagori tidak berhasil

adalah Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Batubara Provinsi

Sumatera Utara.

Satker yang serapan anggarannya dibawah 80% akan dipertimbangkan

untuk dikenakan punishment pada pengalokasian anggaran Direktorat

Jenderal Perkebunan pada tahun 2016.

Rincian penilaian masing-masing satker Lingkup Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2014 sebagaimana disajikan pada Lampiran 7.

No. Satker

Kinerja Satker

Nilai

Tertimbang Sebutan

D Kabupaten dengan Kriteria Tidak Berhasil

1 Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten

Batubara 15 Tidak Berhasil

E UPT Pusat dan Unit Eselon II dengan Kriteria Cukup

Berhasl

1 Balai (BPTP) Pontianak 79 Cukup Berhasil

2 Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar 79 Cukup Berhasil

3 Direktorat Tanaman Semusim 60 Cukup Berhasil

4 Direktorat Pascapanen dan Pembinaan Usaha 65 Cukup Berhasil

5 Direktorat Perlindungan Perkebunan 65 Cukup Berhasil

6 Sekretariat Ditjen Perkebunan 79 Cukup Berhasil

Page 122: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

106 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3.3.4. Capaian kinerja atas kegiatan yang dipantau oleh UKP4

Kegiatan pembangunan perkebunan Tahun 2014 yang dipantau oleh

UKP4 meliputi 3 kegiatan terdiri dari (1) Terlaksananya CP/CL untuk

tanaman tebu seluas 47.010 ha, (2) Terlaksananya pengadaan pupuk

untuk rawat ratoon tebu seluas 5.000 ha, dan (3) Terlaksananya

perluasan dan bongkar ratoon seluas 1.500 ha.

Capaian pelaksanaan kegiatan tersebut untuk 2 kegiatan tercapai 100%,

sedangkan kegiatan bongkar ratoon tercapai 64,70% dengan penilaian

capaian kinerja oleh UKP4 masing-masing sebagai berikut:

Tabel 25. Capaian kinerja atas kegiatan yang dipantau oleh UKP4

Tahun 2014

No Kegiatan

Capaian

kinerja

(%)

Warna Kategori

1 Terlaksananya CP/CL untuk tanaman tebu seluas

47.010 ha

100,00 Bi ru Sangat berhas i l

2 Terlaksananya pengadaan pupuk untuk rawat

ratoon seluas 5.000 ha 100,00 Biru Sangat berhas i l

3 Terlaksananya perluasan dan bongkar ratoon

seluas 1.500 ha64,70 Kuning Cukup berhas i l

Adapun rinciannya untuk masing-masing kegiatan sebagaimana disajikan

pada Lampiran 8.

Page 123: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

107 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3.4. Permasalahan dan Rencana Tindak Lanjut.

Dalam mendukung keberhasilan pembangunan perkebunan dan terkait

dengan keragaan pembangunan perkebunan yang telah mampu dicapai,

perubahan lingkungan strategis, permasalahan, tantangan dan peluang

yang dihadapi serta tuntutan pembangunan ke depan dan tujuan serta

program pembangunan perkebunan pada tahun 2014, maka terdapat

permasalahan dan upaya penyelesaian serta rencana tindak lanjut yang

dapat diuraikan sebagai berikut:

3.4.1. Permasalahan

Permasalahan yang mengakibatkan kurang efektif dalam pencapaian

sasaran pembangunan perkebunan tahun 2014 secara umum adalah

tahun fiskal yang tidak sinkron dengan kalender tanam, dampak

perubahan iklim, permodalan petani yang masih sulit di akses, dan

prasarana terutama jalan, jembatan, pelabuhan yang belum memadai.

Permasalahan tersebut dapat dikelompokkan menjadi administrasi dan

teknis. Lebih lanjut untuk teknis diuraikan lagi menjadi teknis

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

3.4.1.1. Administrasi

Secara administrasi masih ditemui di banyak satker permasalahan

sebagai berikut:

1) Sistem adminsitrasi keuangan di daerah masih belum tertib

Page 124: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

108 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

2) Sistem administrasi kepegawaian, kehumasan dan penempatannya

di daerah masih belum efektif

3) Sampai posisi bulan Oktober masih banyaknya Revisi POK/DIPA yang

diajukan;

4) Keterbatasan Unit Layanan Pengadaan (ULP) di daerah

menyebabkan pelaksanaan kegiatan menjadi terhambat;

5) Adanya kebijakan pengadaan satu pintu di sebagian besar Pemda,

menyebabkan ketergantungan satker terhadap kinerja Pemda;

6) Proses pengadaan mengalami hambatan/kendala teknis karena

masih adanya intervensi dari pihak-pihak yang berkepentingan;

7) Penggunaan uang yang tidak mengikuti ROPAK;

8) Kurangnya dukungan pendanaan dari APBD provinsi dan kabupaten;

9) Terjadinya reorganisasi dalam tubuh dinas yang membidangi

perkebunan Provinsi/Kabupaten/Kota, yang berdampak pada

kelambanan dalam penanganan Tindaklanjut Laporan Hasil

Audit/Pemeriksaan (TLHA/P).

10) Sebagian besar kegiatan pengembangan perkebunan tergantung

pada musim tanam/iklim. Perubahan iklim global mengakibatkan

ketidakjelasan musim tanam.

3.4.1.2. Teknis

3.4.1.2.1. Perencanaan

1) Sertifikasi lahan petani belum semuanya ada;

Page 125: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

109 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

2) Pengetahuan dan pemahaman implementasi MP3EI belum optimal

di lapangan;

3) Petugas kurang memahami dalam menangani TLHA/P;

4) Kurang tersedianya areal untuk perluasan tebu;

5) Masih terbatasnya investasi yang dapat menciptakan lapangan

kerja;

6) Masih terbatasnya anggaran untuk pembangunan, baik yang

bersumber dari PAD maupun Dana Perimbangan;

7) Kebun induk sebagai sumber bahan untuk benih sebar/siap tanam

belum memadai;

8) Revitalisasi Pabrik Gula khususnya milik BUMN belum berjalan

sesuai dengan rencana;

9) Tumpang tindih lahan dan RTRWP/RTRWK provinsi yang belum

selesai;

10) Persyaratan bank dan syarat-syarat sebagai avalis yang menyulitkan

perusahaan mitra;

11) Beberapa kegiatan masih menunggu musim hujan;

12) Terjadinya anomali iklim.

3.4.1.2.2. Pengorganisasian

1) Terlambatnya proses pengadaan benih dan distribusi pupuk;

Page 126: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

110 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

2) SDM Petugas kurang profesional, penempatan petugas yang tidak

tepat, Sebagian Pemandu lapang (PL) memasuki usia pensiun;

3) Kurangnya transparansi dan sinergi antara KPA, PPK, dan pelaksana

kegiatan;

4) Kapabiliti UPTD pada umumnya masih lemah;

5) Petunjuk teknis seringkali tidak sampai ke tingkat lapangan

(petugas dan petani);

6) Sistem Informasi dan Dokumentasi belum baik;

7) Terbatasnya sumber benih yang legal dan bermutu, sehingga petani

sulit mendapatkan benih bermutu;

8) Perijinan dan tata ruang di Provinsi maupun Kabupaten belum

berjalan dengan baik;

9) lembaga Penjaminan Kredit Petani belum memadai;

10) Kurangnya pendampingan pada petani yang telah mendapatkan

pelatihan Pemberdayaan;

11) Kurangnya dukungan pendanaan dari APBD Provinsi dan APBD

Kabupaten;

12) Banyaknya instansi terkait yang terlibat dalam penanganan

gangguan usaha.

3.4.1.2.3. Pelaksanaan

1) Implementasi Teknologi belum sepenuhnya diterapkan dan belum

tersosialisasi dengan baik;

Page 127: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

111 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

2) Banyaknya permasalahan dan luasnya wilayah gangguan usaha yang

harus ditangani dengan waktu yang terbatas;

3) Pengetahuan dan keterampilan petani sebagian besar petani belum

memadai;

4) Ketepatan waktu penyediaan bibit dan pengadaan sarana dan

prasarana yang tidak sinkron antara provinsi dan kabupaten/kota;

5) Kurang tersedianya infrastruktur khususnya jalan produksi dan jalan

usaha tani;

6) Penyediaan bibit kuljar oleh P3GI terbatas dan masih belum

memenuhi pesanan petani, sehingga terjadi carry over;

7) Koperasi komoditi rata-rata belum berjalan karena keterbatasan

modal untuk menampung hasil produksi anggotanya.

3.4.1.2.4. Pengawasan

1) Monev dan pelaporan terlambat;

2) Pimpinan Unit Kerja kurang komitmen dalam memfasilitasi

penanganan Laporan Hasil Audit/Pemeriksaan;

3) Tim SPI belum optimal dalam melakukan pengawasan dan

pengendalian terhadap kegiatan-kegiatan pembangunan

perkebunan;

4) Penerapan ISPO belum sepenuhnya terlaksana.

Page 128: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

112 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3.4.2. Rencana Aksi dan Upaya Penyelesaian

Rencana aksi dan upaya penyelesaian permasalahan yang dihadapi telah

dirancang dan dilaksanakan dalam rangka mempercepat pelaksanaan

serapan anggaran dan pencapaian fisik. Rencana aksi tersebut meliputi:

3.4.2.1. Administrasi

1) Reviu dan pengawalan sistem administrasi keuangan di daerah;

2) Reviu dan pengawalan sistem administrasi kepegawaian,

kehumasan dan penempatannya di daerah;

3) Percepatan proses pengadaan barang/jasa;

4) Percepatan proses revisi penggantian pejabat pengelola keuangan

(KPA, PPK, Bendahara, dll);

5) Percepatan kesiapan petani dan pihak ke-3 dalam menyiapkan

benih;

6) Penerapan reward dan punishment;

7) Pemesanan benih agar dilaksanakan sedini mungkin dan sesuai

rencana operasional kegiatan;

8) Melakukan rekonsiliasi SAK dan SIMAK-BMN baik internal maupun

antara satker dengan KPPN dan KPKNL.

9) Menempatkan uang jaminan di bank untuk memastikan pekerjaan

pembibitan selesai sesuai dengan kontrak.

Page 129: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

113 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3.4.2.2. Teknis

3.4.2.2.1. Perencanaan

1) Membagikan database berisi rekapitulasi hasil temuan administrasi

dan kerugian negara untuk masing-masing provinsi agar segera

ditindak lanjuti;

2) Mempercepat usulan revisi;

3) Mencairkan dana secepatnya dan dipilih kegiatan yang tidak

tergantung pada musim;

4) Mempersiapkan CP/CL dari tahun sebelumnya;

5) Dukungan pemerintah daerah dari sisi perencanaan, sinergisitas

anggaran, dll

3.4.2.2.2. Pengorganisasian

1) Evaluasi kinerja satker per triwulan yang disampaikan kepada

setiap satker. Penilaian capaian kinerja yang meliputi realisasi

keuangan dan fisik dimaksudkan untuk memotivasi satker dalam

mempercepat pelaksanaan pembangunan perkebunan dan

mencapai target sebagaimana ditetapkan Menteri Pertanian;

2) Menyampaikan hasil penilaian capaian kinerja setiap triwulan

kepada seluruh Satker otonom Provinsi/Kab/Kota dengan tembusan

Gubernur/ Bupati/Walikota;

3) Menugaskan Tim ke lapangan dalam rangka mengidentifikasi

masalah keterlambatan dan mencari upaya penyelesaiannya;

Page 130: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

114 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

4) Mengintensifkan pengawalan, pedampingan dan pembinaan dalam

melaksanakan kegiatan;

5) Menerapkan fungsi dan peranan Tim SPI di masing-masing Satker

dalam melakukan pengawasan dan pengendalian kegiatan

pembangunan perkebunan;

6) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan secara intensif baik di

internal dinas maupun dilapangan/petani;

7) Melakukan koordinasi dengan BMG untuk mendapatkan informasi

perubahan iklim yang dapat digunakan sebagai dasar dalam

penyusunan jadwal kegiatan lapangan;

8) Perlu diupayakan sharing APBD I maupun APBD II untuk mendukung

kegiatan teknis budidaya dan pendampingan pada petani yang telah

mendapatkan pelatihan Pemberdayaan;

9) Mempersiapkan kelembagaan petani yang kuat dan profesional;

10) Meminimalkan intervensi dari internal dan eksternal instansi.

3.4.2.2.3. Pelaksanaan

1) Mengambil langkah-langkah yang luar biasa untuk percepatan

penyerapan keuangan;

2) Diupayakan unitcost disesuaikan dengan perkembangan harga yang

berlaku di daerah;

3) Pengembangan program integrasi sawit-ternak sapi pada

perkebunan rakyat perlu diarahkan pada suatu gerakan yang

terkonsentrasi dengan orientasi bisnis;

Page 131: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

115 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

4) Proses sertifikasi lahan dapat dilakukan sebelum akad kredit,

(didahulukan dengan cover letter jikaSertifikasi lahan petani

belum ada);

5) Diperlukan adanya Pedum dari bank pelaksana di tingkat Pusat

kepada seluruh cabang-cabang untuk mendukung Program

Revitalisasi Perkebunan;

6) Mengoptimalisasi dan pemberdayaan tim kerja;

7) Peningkatan peranan Tim Koordinasi Penanganan Gangguan Usaha

di Propinsi dan Kabupaten;

3.4.2.2.4. Pengawasan

1) Memerlukan kontrol dan komitmen pimpinan dalam pelaksanaan

kegiatan;

2) Mengintensifkan pengawalan, pedampingan dan pembinaan petugas

pusat ke satker daerah;

3) Melaksanakan pengawalan, pendampingan dan monitoring

pelaksanaan kegiatan secara intensif;

4) Menerapkan fungsi dan peranan Tim SPI di masing-masing Satker

dalam melakukan pengawasan dan pengendalian kegiatan

pembangunan perkebunan;

5) Melakukan koordinasi dengan BPKP setempat dalam mempercepat

penyelesaian temuan administrasi dan kerugian negara, khususnya

temuan lama;

Page 132: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

116 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

6) Membuat surat teguran kepada Kadisbun Provinsi/Kab./Kota untuk

mempercepat penyelesaian tindak lanjut hasil audit (TLHA);

7) Melaporkan capaian keuangan setiap bulan kepada Sekretariat

Ditjen Perkebunan, baik melalui email, faksimile, telepon maupun

media lainnya;

8) Koordinasi dengan instansi/institusi terkait dalam rangka

pelaksanaan monitoring pembangunan kebun untuk masyarakat

sekitar paling rendah seluas 20% dari total luas areal kebun yang

diusahakan.

Page 133: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

117 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Laporan Kinerja (LAKIP) Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

yang disusun ini merupakan salah satu pertanggung-jawaban

penyelenggaraan tugas dan fungsi yang dilaksanakan pada tahun ke-5

pada periode Pembangunan Perkebunan tahun 2010-2014. Kesemuanya

itu merupakan penjabaran dari penyelenggaraan program kerja

Kementerian Pertanian yang dituangkan dalam Rencana Strategis

(Renstra) Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2010-2014 dalam

Pembangunan Perkebunan yang dilaksanakan pada tahun 2014.

Program Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010 – 2014 yang

menjadi tanggung jawab adalah: “Peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan”.

Program ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan produksi,

produktivitas dan mutu tanaman perkebunan melalui peremajaan,

perluasan, rehabilitasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi

yang didukung oleh peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

tanaman rempah penyegar, tanaman semusim dan tanaman tahunan,

yang didukung oleh penanganan pascapanen dan pembinaan usaha,

pelaksanaan perlindungan perkebunan, manajemen dan dukungan

teknis lainnya Ditjen Perkebunan, dukungan pengujian dan pengawasan

mutu benih serta penerapan teknologi proteksi tanaman.

Page 134: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

118 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Dalam rangka melaksanakan program dan kegiatan pembangunan

perkebunan tahun 2014 Direktorat Jenderal Perkebunan mendapat

alokasi dana dari APBN sebesar Rp. 1.566.951.421.000,- dan setelah

direvisi karena penghematan anggaran sesuai Inpres No.4 tahun 2014

menjadi sebesarRp. 1.320.618.976.000,-. Dana tersebut untuk

melaksanakan 7 (tujuh) kegiatan utama pembangunan perkebunan yang

dilaksanakan di 93 satker baik di Pusat maupun Daerah berupa dana

Dekonsentrasi, dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi dan TP

Kabupaten. Adapun kegiatan utama tersebut meliputi: (1) Peningkatan

roduksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar; (2)

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim; (3)

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan; (4)

Dukungan Pengembangan Penanganan Pascapanen dan Pembinaan

Usaha; (5) Dukungan Perlindungan Perkebunan; (6) Dukungan

Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya; (7) Dukungan Pengujian dan

Pengawasan Mutu Benih Serta Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman

Perkebunan di 3 UPT Pusat di Daerah (BBP2TP Medan, BBP2TP Surabaya

dan BBP2TP Ambon).

Capaian kinerja makro Direktorat Jenderal Perkebunan selama lima

tahun terakhir (2010-2014), semua indikator mengalami peningkatan

yang cukup signifikan, khususnya PDB berdasarkan harga berlaku

(10,14%) yang dapat digunakan untuk melihat kontribusinya terhadap

pembangunan ekonomi, Investasi di sektor perkebunan yang mencapai

12,83% dan ekspor komoditi perkebunan yang mencapai 3,21% per

tahun. Selain itu, pendapatan pekebun juga mengalami kenaikan rata-

Page 135: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

119 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

rata 4,31% per tahun, dan pada tahun 2014 telah mencapai US$ 1,891

per kepala keluarga.

Hasil pengukuran kinerja terhadap capaian sasaran program yang

berupa outcomes yang diwujudkan dalam bentuk produksi dan

produktivitas tanaman perkebunan, dapat diperoleh hasil bahwa

capaian produksi 15 komoditas mencapai 40,32 juta ton dari target

sebesar 40,29 juta ton atau mencapai 100,09% yang dibandingkan dari

target dalam Rencana Kinerja Tahunan/penetapan kinerja tahun 2014.

Namun meningkat menjadi 103,97% bila dibandingkan dengan capaian

produksi tahun 2013 yang besarnya 38,78 juta ton atau mengalami

peningkatan sebesar 3,97%. Jika dibandingkan dengan target sampai

dengan berakhirnya Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2010 - 2014, maka capaian tahun 2014 telah

mencapai 99,32%. Sedangkan capaian luas areal tanaman, jika

dibandingkan dengan RKT tahun 2014 yang nilainya 21,61 juta hektar,

maka capaiannya sebesar 107,59%. Apabila dibandingkan dengan tahun

2013, luas areal perkebunan mengalami peningkatan sebesar 2,22%

atau mencapai 102,22% dari 22,75 juta hektar menjadi 23,25 juta

hektar untuk tahun 2014. Terhadap target Renstra 2010-2014 yang

besarnya 21,61 juta ha, maka kinerja tahun 2014 sudah mencapai

107,59%.

Realisasi penyerapan anggaran pelaksanaan Program Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

pada tahun 2014 sebesar Rp 1.162.841.295.863,- dari total pagu

Page 136: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

120 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

sebesar Rp. 1.320.618.976..000,- atau keuangan mencapai 88,05%

dengan capaian fisik seluruhnya 92,90%.

Permasalahan yang mengakibatkan kurang efektif dalam pencapaian

sasaran pembangunan perkebunan tahun 2014 secara umum adalah

tahun fiskal yang tidak sinkron dengan kalender tanam, dampak

perubahan iklim, permodalan petani yang masih sulit di akses, dan

prasarana terutama jalan, jembatan, pelabuhan yang belum memadai.

Permasalahan tersebut dapat dikelompokkan menjadi administrasi dan

teknis. Lebih lanjut untuk teknis diuraikan lagi menjadi teknis

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

Permasalahan tersebut sebagian besar telah mampu diatasi dengan

baik.

4.2. Saran Rekomendasi

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan yang disusun dengan

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan

laporan pertanggungjawaban pimpinan pada akhir tahun anggaran dan

merupakan tahun ke 5 (kelima) dari periode 5 (lima) tahun

Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II di lingkungan

Kementerian Pertanian. Laporan ini merupakan sistem yang sangat

aspiratif dalam mendukung penilaian kinerja suatu unit kerja seperti

Direktorat Jenderal Perkebunan. Berdasarkan pengalaman penyusunan

laporan yang telah dibuat, perlu dilakukan beberapa perbaikan dalam

proses penilaian mulai dari penyusunan perencanaan, perekaman

penyelenggaraan kegiatan, sampai dengan kompilasi pelaporan

Page 137: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

121 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

penyelenggaraan maupun cara penilaiannya. Berdasarkan permasalahan

dan target yang ditetapkan, maka direkomendasikan sebagai berikut:

(1). Swasembada Gula Nasional, perlu disiapkan secara cermat

penyediaan benih/bibitnya terutama kultur jaringan yang belum

begitu dikenal oleh petani;

(2). Revitalisasi perkebunan, capaiannya hingga saat ini masih jauh

dari target semula yang 2 juta hektar. Provinsi yang tidak

menunjukkan kemajuan dalam pelaksanaan program ini sebaiknya

tidak perlu lagi dialokasikan anggaran untuk tahun berikutnya;

(3). Pengembangan kapas perlu ditinjau ulang karena produktivitasnya

yang hanya mencapai 273 kg/ha atau 10,92% dari target 2.500

kg/ha, padahal diberikan secara penuh benihnya dan sebagian

pupuk. Sebaiknya dialihkan ke kegiatan lainnya yang dapat

mengungkit peningkatan produktivitas;

(4). Pengembangan tanaman penghasil bahan bakar nabati, khususnya

jarak pagar dan kemiri sunan yang capaian produktivitasnya

sangat rendah yaitu jarak pagar sebesar 306 kg/ha atau hanya

15,30% dari target 2.000 kg/ha dan kemiri sunan yang tidak

terlaksana padahal telah ditargetkan sebesar 16.000 kg/ha.

Sepanjang produk tersebut tidak dapat bersaing, maka

pengembangan kedua komoditi tersebut kurang bermanfaat dan

cenderung ditinggalkan oleh petani;

(5). Pengembangan jambu mete yang merupakan komoditi ekspor,

namun produktivitasnya masih sangat rendah yang hanya

mencapai 359 kg/ha atau 35,23% dari target 1.019 kg/ha. Hal ini

Page 138: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

122 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

perlu perhatian pihak stakeholders terutama dalam pemilihan

bibit unggul yang akan dibudidayakan dan pangsa pasarnya.

(6). Pengembangan kakao yang telah dilakukan dengan Gernas kakao,

meskipun telah dilaksanakan sejak tahun 2009 dengan paket

bantuan penuh namun sampai tahun 2014 belum mampu

meningkatkan produktivitas secara signifikan. Saat ini capaian

produktivitas diperkirakan masih mencapai 817 kg/ha atau 68,08%

dari target 1.200 kg/ha tahun 2014. Sehingga perlu dilaksanakan

evaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan pengembangan

kakao khususnya kegiatan Gernas kakao yang berakhir pada tahun

2014 ini;

(7). Komoditi yang ditujukan untuk pengembangan ekspor perlu

dicermati fluktuasi harga ditingkat petani yang cenderung

merugikan petani, sehingga dapat lebih menggairahkan petani

dalam melaksanakan usahataninya;

(8). Kinerja Tim SPI baik pusat maupun satker daerah perlu

dioptimalkan dalam melakukan pengawasan dan pengendalian

terhadap pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembangunan

perkebunan;

(9). Penilaian kinerja atas satker terbukti dapat meningkatkan

realisasi keuangan dan fisik yang cukup signifikan, sehingga perlu

dilanjutkan;

(10). Laporan ini sangat berguna sebagai acuan dalam penyusunan

laporan kinerja pada tahun-tahun berikutnya.

Page 139: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

123 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2014

(Berdasarkan Dari RKT / Renstra)

Eselon I : Direktorat Jenderal Perkebunan.

Program : Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I.

Meningkatnya produksi,

produktivitas dan mutu tanaman

perkebunan yang berkelanjutan

melalui upaya pengembangan

tanaman semusim, tanaman

rempah dan penyegar, tanaman

tahunan, duku ngan pascapanen

dan pembinaan usaha,

perlindungan perkebunan serta

dukungan manajemen dan teknis

lainnya

I. Produksi tanaman (ribu ton)

a Tebu (hablur) 2.790,00 2.632,24 94,35

b Kapas (kapas berbiji) 63,00 1,17 1,86

c Cengkeh (bunga kering) 86,00 110,58 128,58

d. Tembakau (daun kering) 184,00 166,26 90,36

e. Nilam (daun kering) 124,00 134,50 108,47

f. Kakao (biji kering) 1.174,00 709,33 60,42

g. Kopi (biji kering) 791,00 685.09 86,61

h. T e h (daun kering) 165,00 143,75 87,12

i. Lada (lada kering) 92,00 91,94 99,93

j. Karet (karet kering) 2.801,00 3.153,19 112,57

k. Kelapa (setara kopra) 3.380,00 3.031,31 89,68

l. Kelapa sawit (CPO) 28.439,00 29.344,48 103,18

m Jambu mete (gelondong kering) 159,00 116,00 72,96

Lampiran 1

Page 140: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

124 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

n Jarak pagar (biji kering) 35,00 4,46 12,76

o Kemiri sunan (biji kering) 6,00 0 0

Jumlah Produksi 15

Komoditas 40.289,00 40.324,30 100,09

II. Produktivitas tanaman (kg/ha/tahun)

a Tebu (hablur) 6.800 5.561 81,78

b Kapas (kapas berbiji) 2.500 273 10,92

c Cengkeh (bunga kering) 295 352 119,32

d. Tembakau (daun kering) 893 934 104,59

e. Nilam (daun kering) 6.600 5.450 82,58

f. Kakao (biji kering) 1.200 817 68,08

g. Kopi (biji kering) 756 741 98,02

h. T e h (daun kering) 1.673 1.464 87,51

i. Lada (lada kering) 752 824 109,57

j. Karet (karet kering) 640 1.053 164,53

k. Kelapa (setara kopra) 1.200 1.128 94,00

l. Kelapa sawit (CPO) 4.344 3.568 82,14

m Jambu mete (gelondong kering) 1.019 817 80,18

n Jarak pagar (biji kering) 2.000 306 15,30

o Kemiri sunan (biji kering) 16.000 0 0

Page 141: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

125 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2014

(Berdasarkan Capaian sasaran Kegiatan/Outpots Dari RKT)

Eselon I : Direktorat Jenderal Perkebunan

Eselon II : Direktorat, Sekretariat dan Balai Besar Lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan

Program : Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I. Peningkatan Luas Areal Tanaman 1. Luas Areal Tanaman Semusim (ribu ha) (ribu ha)

Semusim

1). Swasembada Gula Nasional

a. Tebu 456,00 477,88 104,80

2). Pengembangan Komoditas Pemenuhan

Konsumsi Dalam Negeri

a. Kapas 25,00 5,60 22,40

3) Pengembangan Komoditas Ekspor

a. Tembakau 205,00 195,26 95,25

Lampiran 2

Page 142: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

126 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

b. Nilam 18,00 28,26 156,97

II. Peningkatan Luas Areal Tanaman 2. Luas Areal Tanaman Rempah dan Penyegar (ribu ha) (ribu ha)

Rempah dan Penyegar

1). Pengembangan komoditas ekspor

a. Kakao 1.752,00 1.719.09 98,12

b. Kopi 1.443,00 1.246,81 86,40

c. Teh 124,00 121,03 97,61

d. Lada 196,00 172,62 88,07

2). Pengembangan Komoditas Pemenuhan

Konsumsi Dalam Negeri

a. Cengkeh 484,00 502,56 103,84

3). Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu

Kakao Nasional (ribu ha)

a. Rehabilitasi 21,00 21,00 100,00

b. Intensifikasi 0,00 0,00 0,00

c. Peremajaan 0,00 0,00 0,00

Page 143: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

127 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

III. Peningkatan Luas Areal Tanaman 3. Luas Areal Tanaman Tahunan (ribu ha) (ribu ha)

Tahunan

1). Pengembangan komoditas ekspor

a. Karet 3.487,00 3.606,25 103,42

b. Kelapa 3.833,00 3.631.81 94,75

c. Kelapa Sawit 8.987,00 10.956,23 121,91

d. Jambu Mete 577,00 551,51 95,58

2). Penyediaan bahan tanaman sumber

bahan bakar nabati (bio-energi)

a. Jarak Pagar 21,00 35,23 167,74

b. Kemiri Sunan 2,00 1,06 52,85

4). Revitalisasi Perkebunan

a. Karet 5,00 5,00 100,00

b. Kelapa sawit 30,00 30,00 100,00

c. Kakao 3,00 3,00 100,00

Page 144: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

128 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

IV. Penurunan luas areal yang 4. Dukungan pengembangan tanaman

terserang OPT perkebunan berkelanjutan

1). Jumlah areal pengendalian OPT 56.880,00 9.527,00 16,75

Perkebunan yang bersumber dari

APBN, APBD dan lain-lain (ha)

2). Jumlah areal pengendalian OPT 5.300,00 5.300,00 100,00

Perkebunan yang bersumber dari

APBN (ha)

V. Peningkatan mutu produk 5. Dukungan pengembangan tanaman

perkebunan dan usaha perkebunan berkelanjutan.

perkebunan berkelanjutan 1). Jumlah kelompok tani yang menerapkan 130,00 130,00 100,00

penanganan pascapanen sesuai GHP

(Kelompok Tani)

2). Jumlah Perusahaan Perkebunan Kelapa 334,00

Sawit yang layak mengajukan permo-

permohonan sertifikat ISPO (Perusahaan)

Page 145: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

129 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

3). Jumlah penanganan kasus ganggunan 44,00

usaha perkebunan (Perusahaan)

VI. Peningkatan pelayanan dan 6. Dukungan Pengembangan tanaman

pembinaan di bidang manajemen perkebunan berkelanjutan

dan teknis pem bangunan 1). Jumlah provinsi yang memperoleh 32,00 32,00 100,00

perkebunan pelayanan dan pembinaan yang

berkualitas di bidang perencanaan,

keuangan, umum dan evaluasi serta

pelaporan (Provinsi)

VII. Peningkatan pengawasan dan 7. Dukungan Pengembangan Tanaman

pengujian benih tanaman Perkebunan Berkelanjutan

perkebunan & penerapan teknologi

proteksi tanaman perkebunan

a). BBP2TP Surabaya 7.a). 1). Jumlah bibit yang disertifikasi (batang) 14.950.000 16.687.485 111,62

2). Jumlah teknologi terapan perlindungan 6,00 6,00 100,00

perkebunan (Paket)

Page 146: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

130 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

b). BBP2TP Medan 7.b). 1). Jumlah bibit yang disertifikasi (batang) 240.384.000 128.577.000 53,49

2). Jumlah teknologi terapan perlindungan 10,00 3,00 30,00

perkebunan (Paket)

c). BBP2TP Ambon 7.c). 1). Jumlah bibit yang disertifikasi (batang) 535.000 385.746 72,10

2). Jumlah teknologi terapan perlindungan 9,00 4,00 44,44

perkebunan (Paket)

Page 147: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

131 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2014

(Berdasarkan Capaian Sasaran Program/Outcomes)

Eselon I : Direktorat Jenderal Perkebunan.

Program : Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program Anggaran (Rp. 000,-)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

I.

Meningkatnya produksi,

produktivitas dan mutu

tanaman perkebunan

yang berkelanjutan

melalui upaya bengemba-

ngan tanaman semusim,

tanaman rempah dan

penyegar, tanaman

tahunan, dukungan

penanganan pascapanen

dan pembinaan usaha,

dukungan perlindungan

perkebunan serta

dukungan manajemen dan

teknis lainnya

1. Produksi Tanaman (ribu ton) (ribu ton) Peningkatan 1.320.618.976

1.162.841.296 88,05

a. Tebu (hablur) 2.790,00 2.632,24 94,35 produksi,

b. Kapas 63,00 1,17 1,86 produktivitas dan

c. Cengkeh 86,00 110,58 128,58 Mutu tanaman

d Tembakau 184,00 166,26 90,36 perkebunan

e. Nilam 124,00 134,50 108,47 berkelanjutan

f. Kakao 1.174,00 709,33 60,42

g. Kopi 791,00 685,09 86,61

h. T e h 165,00 143,75 87,12

i. Lada 92,00 91,94 99,93

j. Karet 2.801,00 3.153,19 112,57

Lampiran 3

Page 148: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

132 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program Anggaran (Rp. 000,-)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

k. Kelapa

3.380,00 3.031,31 89,68

l. Kelapa sawit 28.439,00 29.344,48 103,18

m. Jambu Mete 159,00 116,00 72,96

n. Jarak Pagar 35,00 4,46 12,76

k. Kemiri Sunan 6,00 0,00 0,00

Jumlah Produksi 15

Komoditas 40.289,00 40.324,30 100,09

II Produktivitas

Tanaman (Kg/Ha) (Kg/Ha)

a. Tebu 6.800 5.561 81,78

b. Kapas 2.500 273 10,92

c. Cengkeh 295 352 119,32

d. Tembakau 893 934 104,59

e. Nilam 6.600 5.450 82,58

f. Kakao 1.200 817 68,08

g. Kopi 756 741 98,02

h. Teh 1.673 1.464 87,51

i. Lada 752 824 109,57

j. Karet 640 1.053 164,53

k. Kelapa 1.200 1.128 94,00

Page 149: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

133 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program Anggaran (Rp. 000,-)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

l. Kelapa sawit 4.344 3.568 82,14

m. Jambu mete 1.019 817 80,18

n. Jarak pagar 2.000 306 15,30

o. Kemiri sunan 16.000 0 0,00

Page 150: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

134 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2014

(Berdasarkan Capaian Sasaran Kegiatan/Output sesuai PK)

Eselon I : Direktorat Jenderal Perkebunan

Eselon II : Direktorat, Sekretariat dan Balai Besar Lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan

Program : Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

No. Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program

Anggaran (Rp. 000,-)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

I. Peningkatan Luas 1. Luas Areal Tanaman Semusim (ha) (ha) Peningkatan 511.356.581 412.429.117 80,65

Areal Tanaman produksi

Semusim 1). Swasembada Gula produktivitas dan

Nasional (ha) mutu tanaman

a. Tebu 48.284 33.097 68,55 Semusim

(Prioritas

2). Pengembangan Nasional dan

Komoditas Pemenuhan Bidang)

Konsumsi Dalam Negeri

(ha)

Lampiran 4

Page 151: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

135 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

No. Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program

Anggaran (Rp. 000,-)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

a. Kapas 5.600 5.600 100,00

3) Pengembangan

Komoditas Ekspor (ha)

a. Tembakau 0 0 0

b. Nilam 100 100 100,00

II. Peningkatan Luas 2. Luas Areal Tanaman Rempah (ha) (ha) Peningkatan 325.706.836 310.546.653 95,35

Areal Tanaman dan Penyegar produksi

Rempah dan 1). Pengembangan produktivitas dan

Penyegar komoditas ekspor (ha) mutu tanaman

a. Kakao 33.125 32.709 98,74 rempah dan

b. Kopi 4.600 4.600 100,00 Penyegar

c. Teh 3.200 3.200 100,00 (Prioritas

d. Lada 600 600 100,00 Nasional dan

Bidang)

2).

Pengembangan Komoditas

Pemenuhan

Page 152: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

136 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

No. Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program

Anggaran (Rp. 000,-)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Konsumsi Dalam Negeri

(ha)

a. Cengkeh 950 950 100,00

b. Pala 1.500 1.500 100,00

3). Gerakan Peningkatan

Produksi dan Mutu

Kakao Nasional (ha)

a. Rehabilitasi 0 0 0,00

b. Intensifikasi 0 0 0,00

c. Peremajaan 0 0 0,00

III. Peningkatan Luas 3. Luas Areal Tanaman Tahunan (ha) (ha) Peningkatan 173.966.864 156.696.142 91,80

Areal Tanaman 1). Pengembangan produksi

Tahunan komoditas ekspor (ha) Produktivitas dan

a. Karet 11.643 11.513 98,88 mutu tanaman

b. Kelapa 18.509 17.975 97,11 tahunan

c. Kelapa Sawit 80 80 100,00

Page 153: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

137 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

No. Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program

Anggaran (Rp. 000,-)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

d. Jambu Mete 2.010 2.010 100,00

e. Sagu 800 800 100,00

2). Penyediaan bahan

tanaman sumber bahan

bakar nabati (bio-energi)

(ha)

a. Jarak Pagar 0 0 0,00

b. Kemiri Sunan 0 0 0,00

3). Revitalisasi Perkebunan

(Pengawalan) (ha)

a. Karet 0 0 0,00

b. Kelapa sawit 0 0 0,00

c. Kakao 0 0 0,00

IV. Penurunan luas 4. Dukungan pengembangan Dukungan 76.813.092 71.122.537 92,59

areal yang

terserang tanaman perkebunan perlindungan

Page 154: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

138 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

No. Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program

Anggaran (Rp. 000,-)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

OPT berkelanjutan perkebunan

(Prioritas Bidang)

1). Luas areal pengendalian

OPT Perkebunan (ha) 15.039 14.827 98,59

2). Pelaksanaan SL-PHT (KT) 194 194 100,00

V. Peningkatan mutu 5. Dukungan pengembangan Dukungan 37.076.062 32.030.442 86,39

produk

perkebunan tanaman perkebunan pascapanen

dan usaha berkelanjutan. dan pembinaan

perkebunan usaha

berkelanjutan 1). Jumlah kelompok tani 130 222 170,77 perkebunan

yang menerapkan

penanganan pascapanen

sesuai GHP

(Kelompok Tani)

Page 155: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

139 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

No. Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program

Anggaran (Rp. 000,-)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

2). Jumlah Perusahaan 334 510 152,05

Perkebunan kelapa sawit

yang layak mengajukan

permohonan sertifikat

ISPO (Perusahaan)

3). Jumlah penanganan 44 50 113,64

kasus ganggunan usaha

perkebunan (Perusahaan)

VI. Peningkatan 6. Dukungan Pengembangan Dukungan 129.096.249 114.786.978 88,92

pelayanan dan tanaman perkebunan manajemen

pembinaan di berkelanjutan dan dukungan

bidang

manajemen 1). Jumlah provinsi yang 32 32 100,00 teknis lainnya di

dan teknis pem- memperoleh pelayanan 93 93 100,00 Direktorat

bangunan dan pembinaan yang Jenderal

perkebunan berkualitas di bidang Perkebunan

perencanaan, keuangan,

Page 156: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

140 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

No. Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program

Anggaran (Rp. 000,-)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

umum dan evaluasi serta

Satker)

VII. Peningkatan 7. Dukungan Pengembangan Dukungan 66.603.292 62.055.247 93,17

pengawasan dan Tanaman Perkebunan pengujian &

pengujian benih Berkelanjutan pengawasan

tanaman

perkebunan mutu benih

& penerapan serta penerapan

teknologi proteksi teknologi

tanaman

perkebunan

proteksi

tanaman

perkebunan

a). BBP2TP

Surabaya 7.a). 1). Jumlah bibit yang 14.950.000 16.687.485 111,62

disertifikasi (batang)

2). Jumlah teknologi terapan 5 6 100,00

perlindungan

perkebunan (Paket)

Page 157: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

141 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

No. Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program

Anggaran (Rp. 000,-)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

b). BBP2TP Medan 7.b). 1). Jumlah bibit yang 175.000 128.577 73,47

disertifikasi (ribu batang)

2). Jumlah teknologi terapan 4 3 75,00

perlindungan

perkebunan (Paket)

c). BBP2TP Ambon 7.c). 1). Jumlah bibit yang 150.000 385.746 388,86

disertifikasi ( batang)

2). Jumlah teknologi terapan 4 4 100,00

perlindungan

perkebunan (Paket)

Total Pagu Anggaran : 1.320.618.976 1.162.841.296 88,05

Page 158: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

142 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Capaian Kinerja Kegiatan Utama (Output)

Program Pembangunan Perkebunan Tahun 2014

Posisi 31 Desember 2014

NO PROGRAM / KEGIATAN UTAMA ANGGARAN (Rp.) KELUARAN

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8

018.05.08 - Program Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman

Perkebunan Berkelanjutan 1.320.618.976.000 1.162.841.295.863 88,05

92,90

1 1775 - Peningkatan Produksi, Produktivitas

dan Mutu Tanaman Rempah dan

Penyegar

325.706.836.000

310.546.652.541

95,35

99,25

1775.001 - Pengembangan Tanaman Kopi

29.830.112.000

27.287.028.225

91,47

4.600 Ha

4.600 Ha

100,00

1775.002 - Pengembangan Tanaman T e h 47.965.070.000 47.735.619.004 99,52 3.200 Ha 3.200 Ha

100,00

1775.003 - Pengembangan Tanaman Kakao

194.375.172.000

185.410.655.048

95,40

33.125 Ha

32.709 Ha

98,74

1775.004 - Pengembangan Tanaman Lada

6.363.642.000

6.036.678.800

94,86

600 Ha

600 Ha

100,00

1775.005 - Pengembangan Tanaman Cengkeh

3.290.000.000 3.232.931.000

98,27

950 Ha

950 Ha

100,00 1775.027 - Pemberdayaan Pekebun Tanaman

Rempah dan Penyegar

8.337.967.000 7.956.170.900

95,42

9.789

Org

9.789

Org

100,00

1775.028 - Pengembangan Tanaman Pala

2.940.362.000

2.562.259.500

87,14

1.500

Ha

1.500

Ha

100,00

1775.029 - Pengembangan Kebun Benih Tanaman

Rempah dan Penyegar

799.198.000 639.325.800

80,00

46

Ha

46

Ha

100,00

Lampiran 5

Page 159: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

143 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

NO PROGRAM / KEGIATAN UTAMA ANGGARAN (Rp.) KELUARAN

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8

1775.030 - Koordinasi, Pembinaan dan Monev

Pengembangan Tanaman Rempah dan

Penyegar

6.615.640.000

6.077.883.199

91,87 18 Lap 18 Lap 100,00

1775.032 - Koordinasi Kegiatan Pengembangan

Tanaman Rempah dan Penyegar

24.629.538.000 23.070.883.199

93,67

12

Bln

12

Bln

100,00

1775.994 - Layanan Perkantoran

560.135.000 517.422.605

92,37

12

Bln

12

Bln

100,00

2 1776 - Peningkatan Produksi, Produktivitas

dan Mutu Tanaman Semusim

511.356.581.000

412.429.441.350

80,67

77,15

1776.001 - Pengembangan Tanaman Tebu 351.079.327.000 278.860.954.363 79,43 50.675 Ha 33.808 Ha 66,72

1776.002 - Penanaman Tanaman Kapas 13.940.901.000 13.749.180.450 98,62 5.600 Ha 5.600 Ha 100,00

1776.004 - Penanaman Tanaman Nilam 2.392.200.000 2.248.656.389 94,00 100 Ha 100 Ha 100,00

1776.021 - Koordinasi Kegiatan Pengembangan

Tanaman Semusim 132.169.794.000

109.143.807.453

82,58

12 Bln 12 Bln

100,00

1776.022 - Koordinasi, Pembinaan dan Monev

Pengembangan Tanaman Semusim 11.558.528.000 8.367.142.555 72,39 17 Lap 17 Lap 100,00

1776.994 - Layanan Perkantoran 215.831.000 129.720.140 60,10 12 Bln 12 Bln 100,00

3 1777 - Peningkatan Produksi, Produktivitas

dan Mutu Tanaman Tahunan

173.966.864.000

159.696.142.201

91,80

99,48

1777.001 - Pengembangan Tanaman Karet

82.841.017.000 75.656.911.890 91,33

11.643 Ha

11.513 Ha 98,88

1777.003 - Pengembangan Tanaman Kelapa

42.587.849.000

39.199.689.110

92,04

18.509 Ha

17.975 Ha

97,11

1777.004 - Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit

714.320.000

702.317.380

98,32

80

Ha

80

Ha

100,00

Page 160: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

144 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

NO PROGRAM / KEGIATAN UTAMA ANGGARAN (Rp.) KELUARAN

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8

1777.007 - Pengembangan Tanaman Jambu Mete

5.186.354.000

4.884.932.800

94,19

2.010 Ha

2.010 Ha

100,00 1777.015 - Revitalisasi Perkebunan (Kelapa Sawit,

Kakao, Karet)

13.509.848.000

11.764.133.613

87,08

88 Lap

88 Lap

100,00 1777.018 - Pengembangan Sistem Pertanian Berbasis

Tanaman Tahunan

1.661.813.000

1.543.701.591

92,89

18

KT

18

KT

100,00 1777.027 - Pemberdayaan Pekebun Tanaman

Tahunan

4.425.392.000

4.242.658.350

95,87

5.835 Org

5.835 Org

100,00 1777.030 - Koordinasi, Pembinaan dan Monev

Pengembangan Tanaman Tahunan

4.720.910.000

4.599.786.270

97,43 13 Lap 13 Lap

100,00

1777.031 - Pengembangan Kebun Benih

TanamanTahunan

2.986.532.000

2.780.230.800

93,09

172

Ha

172

Ha

100,00 1777.032 - Koordinasi Kegiatan Pengembangan

Tanaman Tahunan

6.455.971.000

5.918.498.500

91,67

324

Bln

324

Bln

100,00 1777.033 - Koordinasi Pengembangan Sagu di Pusat

1.642.363.000

1.309.665.705

79,74

12 Bln

12 Bln

100,00 1777.034 - Pengembangan Tanaman Sagu

6.402.545.000

6.382.660.800

99,69

800 Ha

800 Ha

100,00 1776.994 - Layanan Perkantoran (Bulan)

831.950.000

814.811.192

97,94

12 Bln

12 Bln

100,00

4 1778 - Pengembangan Penanganan

Pascapanen Komoditas Perkebunan

37.076.062.000

32.030.441.943

86,39

99,76

1778.011 - Penanganan Gangguan Usaha dan Konflik

Perkebunan

5.390.550.000

4.414.044.041

81,88

44

kab

44

kab

100,00

1778.012 - Pembinaan Usaha Perkebunan

Berkelanjutan

3.286.996.000

2.723.927.880

82,87

32

Prov

32

Prov

100,00

1778.013 - Penilaian Usaha Perkebunan

1.219.380.000

1.024.716.010

84,04 27 Prov 27 Prov

100,00

Page 161: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

145 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

NO PROGRAM / KEGIATAN UTAMA ANGGARAN (Rp.) KELUARAN

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8

1778.014 - Penerapan Standar Perkebunan

Besar/Rakyat Berkelanjutan

963.922.000

820.391.000

85,11 22 Prov

22

Prov

100,00

1778.015 - Peralatan Penanganan Pascapanen

Tanaman Perkebunan

19.695.532.000

18.290.149.514

92,86 223 KT 222 KT 99,55

1778.017 - Koordinasi, Pembinaan dan Monev

Tanaman Kegiatan Pascapanen dan

Pembinaan Usaha

5.935.182.000

4.328.344.452

72,93 18 Bln

18

Bln

100,00

1776.994 - Layanan Perkantoran 584.500.000 428.869.046 73,37 12 Bln 12 Bln 100,00

5 1779 - Dukungan Perlindungan Perkebunan 76.813.092.000 71.122.537.188 92,59 99,45

1779.002 - Pemberdayaan Perangkat 12.274.185.000 10.939.822.367 89,13 73 Unit 73 Unit 100,00

1779.005 - SL-PHT Perkebunan 16.541.395.000 15.959.706.275 96,48 194 KT 194 KT 100,00

1779.011 - Antisipasi Dampak Perubahan Iklim 4.161.459.000 3.601.496.883 86,54 40 Dok 40 Dok 100,00

1779.012 - Penanganan Organisme Pengganggu

Tanaman Perkebunan 29.730.551.000 28.125.731.135

94,60

15.039

Ha

14.827

Ha 98,59

1779.013 - Koordinasi Kegiatan Perlindungan

Perkebunan

9.544.202.000

8.906.810.050

93,32

12

Bln

12

Bln 100,00

1779.014 - Koordinasi, Pembinaan dan Monev

Kegiatan Perlindungan Perkebunan

3.833.155.000

2.946.179.732

76,86

18

Lap

18

Lap 100,00

1776.994 - Layanan Perkantoran

728.145.000

642.790.746

88,28

12

Bln

12

Bln 100,00

6 1780 - Dukungan Manajemen dan Dukungan

Teknis Teknis Lainnya

129.096.249.000

114.786.978.015

88,92

100,00

1780.008 - Administrasi Kegiatan Dana 4.539.462.000 4.441.744.915 97,85 12 Bln 12 Bln 100,00

Page 162: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

146 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

NO PROGRAM / KEGIATAN UTAMA ANGGARAN (Rp.) KELUARAN

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8

Dekonsentrasi (DK)

1780.009 -Administrasi Kegiatan Dana Tugas

Pembantuan (TP)

8.483.809.000

8.017.487.520

92,94

12

Bln 12 Bln 100,00

1780.010 - Dukungan Kegiatan Manajemen dan

Teknis Lainnya

45.102.838.000

41.919.121.195

92,94

12

Bln 12 Bln 100,00

1780.011 -Dukungan Perencanaan 5.396.265.000

4.725.286.913

87,57

3

Dok 3 Dok 100,00

1780.012 - Dukungan Keuangan dan perlengkapan 9.414.662.000

8.232.514.348

87,44

3

Dok 3 Dok 100,00

1780.013 - Dukungan Kepegawaian, Hukum dan

Humas

11.255.393.000

8.485.222.794

75,39

3

Dok 3 Dok 80,00

1780.014 - Dukungan Evaluasi dan Pelaporan 4.797.100.000

4.124.113.088

85,97

3

Dok 3 Dok 100,00

1780.994 - Layanan Perkantoran 37.708.722.000

32.444.583.542

86,04

12

Bln 12 Bln 100,00

1780.995 - Kendaraan Bermotor 2.292.998.000

2.292.998.000

100,00

11

Unit 11 Unit 100,00

1780.997 - Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 105.000.000

103.905.700

98,96

2

Unit 2 Unit 100,00

7 1781 - Dukungan Pengujian dan Pengawasan

Mutu Benih dan Teknologi Proteksi

Perkebunan

66.603.292.000

62.055.246.825

93,17

97,90

1781.005 -Operasional Laboratorium 2.226.269.000

1.886.251.000

84,73

12 Bln 11 Bln 100,00

1781.006 -Pembangunan Kebun Contoh, Demplot, Uji

Koleksi, dll

1.360.575.000

1.266.595.650

93,09

62 Ha 47 Ha 90,38

1781.007 -Pengawasan Peredaran Benih 2.411.188.000

2.124.723.250

88,12

35 Dok 35 Dok 100,00

Page 163: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

147 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

NO PROGRAM / KEGIATAN UTAMA ANGGARAN (Rp.) KELUARAN

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8

1781.008 -Rakitan Teknologi Spesifikasi Proteksi

Tanaman Perkebunan

2.435.329.000

2.276.045.657

93,46

24 Pkt 23 Pkt 95,83

1781.009 -Pemanfaatan Agensia Hayati (Jenis) 809.900.000

796.188.335 98,31 15 Jns 15 Jns 100,00

1781.010 -Sertifikasi dan Pengujian Mutu benih 679.845.000

529.511.236

77,89

190.100.000 Btg 145.650.231 Btg 76,62

1781.011 -Administrasi Keuangan dan Kepegawaian 2.236.438.000

2.081.403.752

93,07

12 Bln 12 Bln

100,00

1781.012 -Penyusunan Rencana Kerja 485.553.000

382.376.140

78,75

11 Lap 11 Lap

100,00

1781.013 -Peningkatan Kapabilitas Pegawai/Petugas 2.199.374.000

1.868.175.850

84,94

342 Org 342 Org 140,00

1781.014 -Monitoring dan Evaluasi 2.310.399.000

2.168.997.980

93,88

15 Lap 15 Lap 100,00

1781.994 -Layanan Perkantoran 46.138.093.000

43.494.317.033

94,27

48 Bln 48 Bln 100,00

1781.995 -Kendaraan Bermotor 226.210.000

210.892.000

93,23

10 Unit 10 Unit 100,00

1781.996 -Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 110.500.000

72.168.600

65,31

1 Unit 1 Unit 100,00

1781.997 -Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 2.694.619.000

2.622.856.342

97,34

325 Unit 325 Unit 100,00

1781.998 -Gedung/Bangunan 279.000.000

274.744.000

98,47

404 M2 404 M2 100,00

T o t a l 1.320.618.976.000

1.162.841.295.863

88,05

92,90

Page 164: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

148 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

CAPAIAN KINERJA KEUANGAN

BERDASARKAN SERAPAN PER SATKER TAHUN 2014

NO. SATKER PROVINSI &

KABUPATEN

PAGU

( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI

FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

1 JAWA BARAT 79.436.861.000,00

77.517.551.849,00

97,58

99,71

1 DISBUN PROVINSI JAWA BARAT 56.757.691.000,00

55.155.708.649,00

97,18

100,00

2 DISHUTBUN KAB CIANJUR 2.667.790.000,00

2.557.271.435,00

95,86

100,00

3 DISBUN KAB GARUT 54.089.901.000,00

52.598.437.214,00

97,24

100,00

2 JAWA TENGAH 149.915.816.000,00 139.395.963.725,00 92,98 99,06

4 DISBUN PROVINSI JAWA TENGAH

149.915.816.000,00

139.395.963.725,00

92,98

99,06

3 D. I. YOGYAKARTA 14.848.548.000,00 13.899.497.517,00 93,61 93,21

5 DISHUTBUN PROVINSI D.I.

YOGYAKARTA

14.848.548.000,00

13.899.497.517,00

93,61

93,21

4 JAWA TIMUR 289.552.665.000,00 212.640.643.463,00 73,44 75,32

6 DISBUN PROVINSI JAWA TIMUR

289.552.665.000,00

212.640.643.463,00

73,44

75,32

5 A C E H 33.569.749.000,00 27.549.986.380,00 82,07 93,80

7 DISHUTBUN PROVINSI A C E H

21.246.311.000,00

16.027.577.400,00

75,44

91,34

8 DISHUTBUN KAB BENER MERAH

3.037.500.000,00

2.990.814.000,00

98,46

99,50

9 DISHUTBUN KAB PIDIE

1.619.020.000,00

1.393.151.200,00

86,05

99,00

10 DISHUTBUN KAB ACEH UTARA

1.566.000.000,00

1.407.983.280,00

89,91

100,00

Lampiran 6

Page 165: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

149 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

NO. SATKER PROVINSI &

KABUPATEN

PAGU

( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI

FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

11 DISHUTBUN KAB ACEH TIMUR

3.857.919.000,00

3.658.861.500,00

94,84

99,00

12 DISHUTBUN KAB NAGAN RAYA

2.242.999.000,00

2.071.599.000,00

92,36

92,35

6 SUMATERA UTARA 13.815.581.000,00 12.310.345.199,00 89,10 95,07

13 DISBUN PROVINSI SUMATERA

UTARA

12.294.736.000,00

11.926.543.199,00

97,01

100,00

14 DISBUN KAB BATUBARA

1.520.845.000,00

383.802.000,00

25,24

55,18

7 SUMATERA BARAT 15.079.032.000,00 12.947.605.860,00 85,86 98,56

15 DISBUN PROVINSI SUMATERA

BARAT

13.681.217.000,00

11.801.796.760,00

86,26

98,51

16 DISBUN KAB PASAMAN BARAT

1.397.815.000,00

1.145.809.100,00

81,97

99,00

8 R I A U 18.510.787.000,00 16.944.246.620,00 91,54 97,54

17 DISBUN PROVINSI RIAU

12.355.341.000,00

11.396.328.945,00

92,24

96,31

18 DISBUN KAB KAMPAR

2.326.450.000,00

2.080.742.675,00

89,44

100,00

19 DISHUTBUN KAB MERANTI

2.718.996.000,00

2.550.789.600,00

93,81

100,00

20 DISBUN KAB INDRAGIRI HILIR

1.110.000.000,00

916.385.400,00

82,56

100,00

9 JAMBI 19.287.655.000,00 18.535.662.667,00 96,10 98,41

21 DISBUN PROVINSI JAMBI

17.944.825.000,00

17.317.528.767,00

96,50

98,33

22 DISBUN KAB TANJUNG JABUNG

BARAT

1.342.830.000,00

1.218.133.900,00

90,71

99,50

10 SUMATERA SELATAN 27.737.293.000,00 21.311.642.575,00 76,83 98,75

Page 166: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

150 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

NO. SATKER PROVINSI &

KABUPATEN

PAGU

( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI

FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

23 DISBUN PROVINSI SUMATERA

SELATAN

20.293.003.000,00

14.524.715.000,00

71,57

99,13

24 DISBUN KAB MUARA ENIM

2.029.460.000,00

1.815.810.100,00

89,47

100,00

25 DISBUN KAB MUSI RAWAS

2.029.460.000,00

2.586.688.475,00

113,50

93,86

26 DISBUN KAB O K I

2.657.140.000,00

2.384.429.000,00

89,74

100,00

11 LAMPUNG

24.373.111.000,00

22.759.961.570,00

93,38

100,00

27 DISBUN PROVINSI LAMPUNG

24.373.111.000,00

22.759.961.570,00

93,38

100,00

12 KALIMANTAN BARAT 14.214.545.000,00 13.600.339.668,00 95,68 99,50

28 DISBUN PROVINSI KALIMANTAN

BARAT

8.521.836.000,00

8.060.994.150,00

94,59

100,00

29 DISHUTBUN KAB SANGGAU

1.997.036.000,00

1.936.592.078,00

96,97

99,79

30 DISHUTBUN KAB SINTANG

1.135.114.000,00

1.067.159.140,00

94,01

95,00

31 DISBUNHUT KAB KAPUAS HULU

1.364.129.000,00

1.347.739.300,00

98,80

99,70

32 DISHUTBUN KAB BENGKAYANG

1.196.430.000,00

1.187.855.000,00

99,28

99,50

13 KALIMANTAN TENGAH 8.498.306.000,00 8.241.502.240,00 96,98 100,00

33 DISBUN PROVINSI KALIMANTAN

TENGAH

5.261.566.000,00

5.051.335.040,00

96,00

100,00

34 DISBUN KAB KOTAWARINGIN BARAT

1.767.950.000,00

1.739.410.000,00

98,39

100,00

35 DISBUN KAB KOTAWARINGIN TIMUR

1.468.790.000,00

1.450.757.200,00

98,77

100,00

14 KALIMANTAN SELATAN 10.957.510.000,00 9.371.054.265,00 85,52 91,40

Page 167: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

151 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

NO. SATKER PROVINSI &

KABUPATEN

PAGU

( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI

FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

36 DISBUN PROVINSI KALIMANTAN

SELATAN

5.002.845.000,00

4.099.944.560,00

81,95

94,26

37 DISTANPANGANBUN KAB TANAH

LAUT

493.110.000,00

385.700.000,00

78,22

100,00

38 DISHUTBUN KAB HULU SUNGAI

TENGAH

630.570.000,00

575.161.700,00

91,21

95,10

39 DISBUN KAB KOTABARU

1.220.045.000,00

1.084.533.655,00

88,89

89,52

40 DISBUN KAB TABALONG

1.982.685.000,00

1.749.937.250,00

88,26

93,59

41 DISHUTBUN KAB BALANGAN

1.628.255.000,00

1.475.777.100,00

90,64

77,34

15 KALIMANTAN TIMUR 6.865.832.000,00 4.719.665.975,00 68,74 88,60

42 DISBUN PROVINSI KALIMANTAN

TIMUR

4.683.225.000,00

2.897.971.975,00

61,88

85,61

43 DISBUNPANGANNAKPERIKANAN

KAB KUTAI BARAT

2.182.607.000,00

1.821.694.000,00

83,46

95,00

16 SULAWESI UTARA 11.585.759.000,00 11.421.118.100,00 98,58 100,00

44 DISBUN PROVINSI SULAWESI UTARA

9.653.284.000,00

9.532.843.100,00

98,75

100,00

45 DISBUN KAB MINAHASA SELATAN

1.932.475.000,00

1.888.275.000,00

97,71

100,00

17 SULAWESI TENGAH 97.924.953.000,00 94.909.468.220,00 96,92 100,00

46 DISBUN PROVINSI SULAWESI

TENGAH

87.690.180.000,00

86.211.128.300,00

98,31

100,00

47 DISBUN KAB TOLI-TOLI

3.510.800.000,00

2.967.543.200,00

84,53

100,00

48 DISHUTBUN KAB SIGI

3.836.910.000,00

3.420.554.620,00

89,15

100,00

49 DISTANHUTKELAUTAN KOTA PALU

2.887.063.000,00

2.310.242.100,00

80,02

100,00

Page 168: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

152 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

NO. SATKER PROVINSI &

KABUPATEN

PAGU

( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI

FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

18 SULAWESI SELATAN 50.849.456.000,00 45.690.737.594,00 89,85 98,48

50 DISBUN PROVINSI SULAWESI

SELATAN

45.381.036.000,00

40.983.276.460,00

90,31

98,46

51 DISHUTBUN KAB BONE

1.305.500.000,00

881.534.390,00

67,52

99,46

52 DISHUTBUN KAB BULUKUMBA

1.624.910.000,00

1.454.791.409,00

89,53

99,23

53 DISHUTBUN KAB SOPPENG

1.221.300.000,00

1.124.150.535,00

92,05

100,00

54 DISHUTBUN KAB LUWU UTARA

1.316.710.000,00

1.246.984.800,00

94,70

96,11

19 SULAWESI TENGGARA 54.629.861.000,00 53.890.130.950,00 98,65 98,82

55 DISBUNHORTI PROV SULAWESI

TENGGARA

48.652.081.000,00

48.247.375.400,00

99,17

98,94

56 DISTAN KAB KONAWE

1.210.630.000,00

1.171.522.550,00

96,77

99,99

57 DISBUN KAB KOLAKA

1.289.380.000,00

1.070.243.000,00

83,00

98,00

58 DISBUNHORTI KAB KONAWE

SELATAN

3.477.770.000,00

3.400.990.000,00

97,79

97,00

20 MALUKU 10.316.875.000,00 9.400.617.885,00 91,12 100,00

59 DISTAN PROVINSI MALUKU

8.832.388.000,00

8.059.075.885,00

91,24

100,00

60 DISBUNHUT KAB MALUKU

TENGGARA

1.484.487.000,00

1.341.542.000,00

90,37

100,00

21 BALI 21.436.032.000,00 19.484.060.190,00 90,89 100,00

61 DISBUN PROVINSI BALI

21.436.032.000,00

19.484.060.190,00

90,89

100,00

22 NUSA TENGGARA BARAT

15.992.706.000,00

15.311.364.830,00

95,74

95,00

Page 169: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

153 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

NO. SATKER PROVINSI &

KABUPATEN

PAGU

( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI

FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

62 DISBUN PROVINSI NUSA TENGGARA

BARAT

15.992.706.000,00

15.311.364.830,00

95,74

95,00

23 NUSA TENGGARA TIMUR 23.516.099.000,00 21.416.740.308,00 91,07 100,00

63 DISTANBUN PROV NUSA TENGGARA

TIMUR

20.739.189.000,00

18.829.306.658,00

90,79

100,00

64 DISTANBUNNAK KAB SIKKA

1.085.255.000,00

1.084.659.450,00

99,95

100,00

65 DISBUN KAB ALOR

1.691.655.000,00

1.502.774.200,00

88,83

100,00

24 PAPUA 11.220.149.000,00 10.793.136.200,00 96,19 98,80

66 DISBUNNAK PROVINSI PAPUA

11.220.149.000,00

10.793.136.200,00

96,19

98,80

25 BENGKULU 14.485.362.000,00 14.053.425.550,00 97,02 99,08

67 DISBUN PROVINSI BENGKULU

13.267.862.000,00

12.839.128.550,00

96,77

99,00

68 DISTANBUNHUT KAB BENGKULU

TENGAH

1.217.500.000,00

1.214.298.000,00

99,74

100,00

26 MALUKU UTARA 13.107.978.000,00 13.056.704.600,00 99,61 99,64

69 DISTAN PROVINSI MALUKU UTARA

8.260.528.000,00

8.228.444.000,00

99,61

99,50

70 DISTAN KAB HALMAHERA UTARA

2.228.140.000,00

2.226.881.000,00

99,94

100,00

71 DISTAN KAB HALMAHERA BARAT

1.451.270.000,00

1.436.970.000,00

99,01

100,00

72 DISBUN KAB HALMAHERA TENGAH

1.168.040.000,00

1.164.409.600,00

99,69

99,50

27 BANTEN 5.286.178.000,00 5.133.925.150,00 97,12 100,00

73 DISHUTBUN PROVINSI BANTEN

2.297.115.000,00

2.215.417.500,00

96,44

100,00

Page 170: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

154 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

NO. SATKER PROVINSI &

KABUPATEN

PAGU

( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI

FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

74 DISTANBUN KAB PANDEGLANG

961.410.000,00

935.657.000,00

97,32

100,00

75 DISHUTBUN KAB LEBAK

2.027.653.000,00

1.982.850.650,00

97,79

100,00

28 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 11.333.260.000,00 9.863.205.370,00 87,03 96,67

76 DISTANBUNNAK PROV KEP. BABEL

5.867.200.000,00

5.179.185.170,00

88,27

98,23

77 DISBUNHUT KAB BANGKA SELATAN

2.297.220.000,00

2.026.905.500,00

88,23

89,10

78 DISHUTBUN KAB BANGKA

1.910.090.000,00

1.508.017.800,00

78,95

100,00

79 DISBUNHUT KAB BANGKA TENGAH

1.258.750.000,00

1.149.096.900,00

91,29

100,00

29 GORONTALO 14.761.238.000,00 13.667.601.600,00 97,59 99,00

80 DISBUNNAK PROVINSI GORONTALO

13.563.433.000,00

12.507.903.500,00

92,22

98,92

81 DISTANPANGANBUN KAB

PAHUWATO

1.197.805.000,00

1.159.698.100,00

96,82

100,00

30 KEPULAUAN RIAU 2.866.730.000,00 2.283.618.250,00 79,66 90,10

82 DISTANHUTNAK PROVINSI

KEPULAUAN RIAU

2.866.730.000,00

2.283.618.250,00

79,66

90,10

31 PAPUA BARAT 7.442.905.000,00 7.336.125.000,00 98,57 95,76

83 DISHUTBUN PROVINSI PAPUA

BARAT

7.442.905.000,00

7.336.125.000,00

98,57

95,76

32 SULAWESI BARAT 52.457.273.000,00 50.814.263.380,00 96,87 100,00

84 DISBUN PROVINSI SULAWESI BARAT

37.640.376.000,00

36.542.666.250,00

97,08

100,00

85 DISHUTBUN KAB MAJENE

1.091.200.000,00

1.057.974.200,00

96,96

100,00

Page 171: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

155 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

NO. SATKER PROVINSI &

KABUPATEN

PAGU

( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI

FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

86 DISHUTBUN KAB MAMUJU

2.375.538.000,00

2.317.496.760,00

97,56

100,00

87 DISHUTBUN KAB POLEWALI

MANDAR

2.796.859.000,00

2.407.957.200,00

86,10

100,00

88 DISTANBUNHORTI KAB MAMASA

8.553.300.000,00

8.488.168.970,00

99,24

100,00

33 UPT PUSAT 66.603.292.000,00 62.055.246.825,00 93,17 95,28

89 BALAI BESAR ( BBP2TP ) SURABAYA

17.752.199.000,00

16.528.667.516,00

93,11

95,48

90 BALAI BESAR ( BBP2TP ) MEDAN

25.534.390.000,00

23.804.790.103,00

93,23

95,21

91 BALAI BESAR ( BBP2TP ) AMBON

14.895.513.000,00

13.894.855.065,00

93,28

95,34

92 BALAI ( BPTP ) PONTIANAK

8.421.190.000,00

7.826.934.141,00

92,94

94,99

34 P U S A T 108.139.579.000,00 90.514.135.288,00 83,70 96,34

93 DIREKTORAT JENDERAL

PERKEBUNAN

DIRAT TANAMAN REMPAH DAN

PENYEGAR

7.158.875.000,00

6.578.201.065,00

91,89

96,65

DIRAT TANAMAN SEMUSIM

11.734.359.000,00

8.456.862.695,00

72,07

94,78

DIRAT TANAMAN TAHUNAN

7.195.223.000,00

6.724.263.167,00

93,45

96,84

DIRAT PENANGANAN PASCA PANEN

6.519.682.000,00

4.757.213.498,00

72,97

96,10

DIRAT PERLINDUNGAN

PERKEBUNAN

4.561.300.000,00

3.588.970.478,00

78,68

96,25

SEKRETARIAT DITJEN.

PERKEBUNAN

4.561.300.000,00

3.588.970.478,00

85,12

96,55

TOTAL DIREKTORAT JENDERAL

PERKEBUNAN 1.320.618.976.000,00 1.162.841.295.863,00 88,05 92,90

Page 172: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

156 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

PENILAIAN SATKER PROVINSI

LINGKUP DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2014

NO PROVINSI NILAI

TERTIMBANG SEBUTAN

1 DISBUN PROVINSI JAWA BARAT 83 Berhasil

2 DISBUN PROVINSI JAWA TENGAH 78 Cukup Berhasil

3 DISHUTBUN PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

76 Cukup Berhasil

4 DISBUN PROVINSI JAWA TIMUR 43 Tidak Berhasil

5 DISBUN PROVINSI A C E H 58 Tidak Berhasil

6 DISBUN PROVINSI SUMATERA UTARA 80 Berhasil

7 DISBUN PROVINSI SUMATERA BARAT 80 Berhasil

8 DISBUN PROVINSI RIAU 78 Cukup Berhasil

9 DISBUN PROVINSI JAMBI 81 Berhasil

10 DISBUN PROVINSI SUMATERA SELATAN

65 Cukup Berhasil

11 DISBUN PROVINSI LAMPUNG 82 Berhasil

12 DISBUN PROVINSI KALIMANTAN BARAT

83 Berhasil

13 DISBUN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

86 Berhasil

14 DISBUN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

75 Cukup Berhasil

15 DISBUN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

60 Cukup Berhasil

16 DISBUN PROVINSI SULAWESI UTARA 83 Berhasil

17 DISBUN PROVINSI SULAWESI TENGAH 86 Berhasil

18 DISBUN PROVINSI SULAWESI SELATAN 87 Berhasil

19 DISBUNHORTI PROV SULAWESI TENGGARA

85 Berhasil

Lampiran 7

Page 173: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

157 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

NO PROVINSI NILAI

TERTIMBANG SEBUTAN

20 DISTAN PROVINSI MALUKU 79 Cukup Berhasil

21 DISBUN PROVINSI BALI 80 Berhasil

22 DISBUN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

86 Berhasil

23 DISTANBUN PROV. NUSA TENGGARA TIMUR

78 Cukup Berhasil

24 DISBUNNAK PROVINSI PAPUA 83 Berhasil

25 DISBUN PROVINSI BENGKULU 85 Berhasil

26 DISTAN PROVINSI MALUKU UTARA 95 Berhasil

27 DISHUTBUN PROVINSI BANTEN 92 Berhasil

28 DISTANBUNNAK PROV KEP. BANGKA BELITUNG

80 Berhasil

29 DISBUNNAK PROVINSI GORONTALO 80 Berhasil

30 DISTANHUTNAK PROV. KEP. RIAU 63 Cukup Berhasil

31 DISBUN PROVINSI PAPUA BARAT 83 Berhasil

32 DISBUN PROVINSI SULAWESI BARAT 83 Berhasil

Page 174: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

158 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

PENILAIAN SATKER KABUPATEN/KOTA

LINGKUP DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

TAHUN 2014

NO KABUPATEN/KOTA NILAI

TERTIMBANG SEBUTAN

1 DISHUTBUN KAB CIANJUR 90 Berhasil

2 DISBUN KAB GARUT 100 Sangat Berhasil

3 DISHUTBUN KAB BENER MERIAH 96 Sangat Berhasil

4 DISHUTBUN KAB PIDIE 80 Berhasil

5 DISHUTBUN KAB ACEH UTARA 86 Berhasil

6 DISHUTBUN KAB ACEH TIMUR 80 Berhasil

7 DISHUTBUN KAB NAGAN RAYA 75 Cukup Berhasil

8 DISBUN KAB BATUBARA 15 Tidak Berhasil

9 DISBUN KAB PASAMAN BARAT 88 Berhasil

10 DISBUN KAB KAMPAR 87 Berhasil

11 DISHUTBUN KAB MERANTI 83 Berhasil

12 DISBUN KAB INDRAGIRI HILIR 81 Berhasil

13 DISBUN KAB TANJUNG JABUNG BARAT 81 Berhasil

14 DISBUN KAB MUARA ENIM 90 Berhasil

15 DISBUN KAB MUSI RAWAS 85 Berhasil

16 DISBUN KAB OGAN KOMERING ILIR 80 Berhasil

17 DISHUTBUN KAB SANGGAU 85 Berhasil

18 DISHUTBUN KAB SINTANG 85 Berhasil

19 DISHUTBUN KAB KAPUAS HULU 85 Berhasil

20 DISHUTBUN KAB BENGKAYANG 90 Berhasil

21 DISBUN KAB KOTAWARINGIN BARAT 95 Berhasil

22 DISBUN KAB KOTAWARINGIN TIMUR 95 Berhasil

23 DISTANPANGANBUN KAB TANAH LAUT 65 Cukup Berhasil

Page 175: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

159 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

NO KABUPATEN/KOTA NILAI

TERTIMBANG SEBUTAN

24 DISHUTBUN KAB HULU SUNGAI TENGAH 85 Berhasil

25 DISBUN KAB KOTABARU 80 Berhasil

26 DISBUN KAB TABALONG 85 Berhasil

27 DISHUTBUN KAB BALANGAN 65 Cukup Berhasil

28 DISBUNPANGANNAKPERIKANAN KAB KUTAI BARAT

80 Berhasil

29 DISBUN KAB MINAHASA SELATAN 95 Berhasil

30 DISBUN KAB TOLI-TOLI 83 Berhasil

31 DISHUTBUN KAB SIGI 83 Berhasil

32 DISTANHUTKELAUTAN KOTA PALU 89 Berhasil

33 DISHUTBUN KAB BONE 66 Cukup Berhasil

34 DISHUTBUN KAB BULUKUMBA 95 Berhasil

35 DISHUTBUN KAB SOPPENG 83 Berhasil

36 DISHUTBUN KAB LUWU UTARA 87 Berhasil

37 DISTAN KAB KONAWE 88 Berhasil

38 DISBUN KAB KOLAKA 83 Berhasil

39 DISBUNHORTI KAB KONAWE SELATAN 91 Berhasil

40 DISBUNHUT KAB MALUKU TENGGARA 80 Berhasil

41 DISTANBUNNAK KAB SIKKA 90 Berhasil

42 DISBUN KAB ALOR 93 Berhasil

43 DISTANBUNHUT KAB BENGKULU TENGAH

90 Berhasil

44 DISTAN KAB HALMAHERA UTARA 90 Berhasil

45 DISTAN KAB HALMAHERA BARAT 86 Berhasil

46 DISBUN KAB HALMAHERA TENGAH 100 Sangat Berhasil

47 DISTANBUN KAB PANDEGLANG 91 Berhasil

48 DISHUTBUN KAB LEBAK 95 Berhasil

Page 176: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

160 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

NO KABUPATEN/KOTA NILAI

TERTIMBANG SEBUTAN

49 DISBUNHUT KAB BANGKA SELATAN 85 Berhasil

50 DISHUTBUN KAB BANGKA 70 Cukup Berhasil

51 DISBUNHUT KAB BANGKA TENGAH 90 Berhasil

52 DISTANBUNPANGAN KAB PAHUWATO 86 Berhasil

53 DISHUTBUN KAB MAJENE 100 Sangat Berhasil

54 DISHUTBUN KAB MAMUJU 87 Berhasil

55 DISHUTBUN KAB POLEWALI MANDAR 84 Berhasil

56 DISTANBUNHORTI KAB MAMASA 85 Berhasil

Page 177: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

161 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

PENILAIAN SATKER BALAI DAN UNIT ESELON II

LINGKUP DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

TAHUN 2014

NO BALAI NILAI

TERTIMBANG SEBUTAN

1 BALAI BESAR ( BBP2TP ) SURABAYA 89 Berhasil

2 BALAI BESAR ( BBP2TP ) MEDAN 87 Berhasil

3 BALAI BESAR ( BBP2TP ) AMBON 91 Berhasil

4 BALAI ( BPTP ) PONTIANAK 79 Cukup Berhasil

5 DiREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

5a. DIRAT TAN. REMPAH DAN PENYEGAR

79 Cukup Berhasil

5b. DIRAT. TAN. SEMUSIM 60 Cukup Berhasil

5c. DIRAT. TAN. TAHUNAN 81 Berhasil

5d. DIRAT. PASCA PANEN DAN PEMBINAAN USAHA

65 Cukup Berhasil

5e. DIRAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

65 Cukup Berhasil

5f. SEKRETARIAT DITJEN PERKEBUNAN 79 Cukup Berhasil

Page 178: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

162 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

Prioritas Nasional Kementerian Pertanian

Yang Dipantau UKP4

Tahun2014

RENCANA AKSIKRITERIA

KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN

UKURAN KEBERHASILAN

B04, B06, B09, B12UKURAN KEBERHASILAN

UKURAN KEBERHASILAN

B04, B06, B09, B12% CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8

N5PXX: PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI UNTUK PENCAPAIAN SWASEMBADA PANGAN

TARGET B03:

1. Teridentifikasinya CP/CL

untuk kegiatan pengembangan

tebu seluas 15.600

- B03 : 141,4% CPL/CL untuk rawat ratoon, bongkar

ratoon dan perluasan seluas 22.059

Ha.

TARGET B06:

1. Teridentifikasinya CP/CL

untuk kegiatan pengembangan

tebu seluas 40.800 Ha.

- B06 : 126,53% CP/CL untuk rawat ratoon, bongkar

ratoon dan perluasan seluas 51.627

Ha.

2. Terlaksananya pengadaan

pupuk untuk rawat ratoon tebu

seluas 12.000 Ha.

- B06 : 25,68% Pengadaan pupuk untuk rawat

ratoon seluas 3.081 Ha.

TARGET B09:

1) Teridentifikasinya CP/CL

untuk tanaman tebu seluas

47.010 Ha

B09 : 100,21% CP/CL untuk tanaman tebu seluas

47.110 ha.Berubahnya realisasi

CP/CL dari 51.627 Ha (B06) ke

47.010 ha (B09) dikarenakan

adanya penghematan nasional

sehingga SK CPCL yg sudah di SK

kan dibuat ulang kembali.

2) Terlaksananya pengadaan

pupuk untuk rawat ratoon tebu

seluas 5.000 Ha.

B09 : 64,33% 1. Sebagian besar petani tebu

melaksanakan BR/perluasan pada

pola II (Oktober-Desember)

TARGET:

1. Teridentifikasinya CP/CL

untuk tanaman tebu seluas

47.010 Ha

2.Tersalurkannya pupuk untuk

rawat ratoon 31.518Ha

3. Terlaksanaanya perluasan

dan bongkar ratoon 10.000 Ha

di Tahun 2014 (5.492 Ha di

Tahun 2015)

N5PXXAX:

Peningkatan

produksi,

produktivitas dan

mutu tanaman

semusim

Rawat Ratoon,

Bongkar ratoon dan

perluasan areal

tanaman tebu

TERGET : (RKP 79.000 Ha)

1. Terlaksananya pengadaan

pupuk untuk rawat ratoon

31.518 Ha.

2. Terlaksananya Perluasan

dan Bongkar Ratoon 10.000 Ha

di Tahun 2014 (5.492 di Tahun

2015).

TARGET B09:

1) Teridentifikasinya CP/CL

untuk tanaman tebu seluas

79.000 Ha

2) Terlaksananya pengadaan

pupuk untuk rawat ratoon tebu

seluas 30.000 Ha

3) BR dan atau perluasan

3.600 Ha .

TARGET

1. Tersalurkannya pupuk untuk

rawat ratoon 61.000 ha

2. Terlaksanaanya perluasan

dan bongkar ratoon 16.200 ha

di 2014 (1.800 ha di tahun

2015)

SEMULA MENJADI

Lampiran 8

Page 179: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

163 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

RENCANA AKSIKRITERIA

KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN

UKURAN KEBERHASILAN

B04, B06, B09, B12UKURAN KEBERHASILAN

UKURAN KEBERHASILAN

B04, B06, B09, B12% CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8

3) Terlaksananya perluasan

dan bongkar raton 1.500 Ha.

B09 : 63,08% 2. Lahan petani rata-rata merupakan

lahan tegalan yang tidak

berpengairan

3. Penundaan untuk penyaluran

dana Bansos baru dicabut tanggal

14 Juli 2014. Setelah petani baru

menyiapkan pelaksanaan

BR/perluasan seperti mencari benih.

TARGET B12:

1) Teridentifikasinya CP/CL

untuk tanaman tebu seluas

47.010 Ha

B12: 100 %

2) Terlaksananya pengadaan B12: 100 %3) Terlaksananya Bongkar B12: 64,70 % - Realisasi BR dan Perluasan

-.Pertumbuhan KBD mengalami

TARGET B12:

1) Terlaksananya pengadaan

pupuk untuk rawat ratoon tebu

seluas 61.000 Ha

2) Terlaksananya Bongkar

Ratoon dan Perluasan areal

tebu seluas 16.200 Ha di tahun

2014

SEMULA MENJADI

Page 180: KATA PENGANTAR - Direktorat Jenderal …ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/info...K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi