Top Banner
Mendy 102015085 Pembimbing: dr. Endang K, Sp.S (K), Msi. Med KEPANITERAAN KLINIK SMF NEUROLOGI RS PANTI WILASA DR CIPTO UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA 2016 Case vertigo
54

kasus vertigo

Jul 07, 2016

Download

Documents

vertigo, saraf
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: kasus vertigo

Mendy 102015085

Pembimbing:dr. Endang K, Sp.S (K), Msi. Med

KEPANITERAAN KLINIK SMF NEUROLOGIRS PANTI WILASA DR CIPTO

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA2016

Case vertigo

Page 2: kasus vertigo

IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. WSUmur : 46 tahunJenis kelamin : PerempuanStatus perkawinan : Sudah

MenikahPekerjaan : Ibu Rumah TanggaAlamat : Jl. Cumi-cumi raya Dirawat di ruang : Ruang alpha

II/B

Page 3: kasus vertigo

ANAMNESIS Keluhan utama:Pusing berputar sejak 1 hari yang lalu.

Page 4: kasus vertigo

Riwayat Penyakit Sekarang:

Keluhan pusing berputar sejak 1 hari SMRS, keluhan ditambah bila pasien berubah posisi dan melihat cahaya langsung. Pasien juga mengeluh mual namun tidak sampai muntah, nyeri ulu hati, sesek nafas, badan lemas. Pasien pernah mengalami hal serupa tiga bulan lalu dan sempat dirawat di RS.Pasien belum mengkonsumsi obat untuk sakitnya ini. Riwayat kencing manis, penyakit jantung, asma, alergi obat dan makanan disangkal oleh pasien. Pasien memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan minum obat rutin amlodipin 5 mg sehari 1x (malam hari).

Page 5: kasus vertigo

Riwayat Penyakit Keluarga:Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit hipertensi, diabetes mellitus, dan sakit jantung.

Riwayat Penyakit Dahulu:Riwayat Hipertensi : (+)Riwayat Diabetes Mellitus : (-)Riwayat Penyakit Jantung : (-)Riwayat Stroke : (-)Pernah sakit seperti ini. ( 3 bulan yang lalu )

Page 6: kasus vertigo

Riwayat Sosial, Ekonomi, Pribadi:Keadaan sosial ekonomi pasien menengah-kebawah, biaya berobat menggunakan BPJS. Tidak ada riwayat gangguan kepribadian. Pasien makan teratur 3 kali sehari, tidak merokok dan tidak minum alcohol.

Page 7: kasus vertigo

PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum : Tampak sakit sedangKesadaran : Compos MentisGCS : E4M6V5 = 15TD : 140/80 mmHgNadi : 82x/menitPernafasan : 24x/menitSaturasi O2 : 99 %Suhu : 36.7° C

Page 8: kasus vertigo

STATUS NEUROLOGIS KepalaBentuk : NormocephaliNyeri tekan : (-)Simetris : (+)Pulsasi : (-)

LeherSikap : SimetrisPergerakan : BebasKaku Kuduk : (-)

Page 9: kasus vertigo

PEMERIKSAAN SARAF KRANIALISNervus Olfaktorius (N. I)Penciuman : Tidak ada kelainan

NERVUS OPTIKUS (N. II )  Kanan KiriTajam penglihatan

Tidak ada kelainan

Tidak adakelainan

Pengenalan warna

Tidak ada kelainan

Tidak ada kelainan

Lapang pandang

Tidak ada kelainan

Tidak ada kelainan

Fundus okuli Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Page 10: kasus vertigo

Nervus III, IV, VI  Kanan KiriKelopak mata Terbuka TerbukaGerakan mata: Nistagmus arah horizontal

Diameter 3 mm 3 mmBentuk Bulat BulatPosisi Sentral SentralRefleks cahaya langsung

(+) (+)

Refleks cahaya tak langsung

(+) (+)Gerak mata ke lateral

Tidak ada kelainan

Tidak ada kelainan

Melihat kembar Tidak ada Tidak ada

Page 11: kasus vertigo

Nervus Trigeminus (N. V)Membuka mulut Tidak ada kelainan

Mengunyah Tidak ada kelainan

Menggigit Tidak ada kelainan

Refleks kornea Tidak dilakukan

Sensibilitas Tidak dilakukan

Page 12: kasus vertigo

Nervus Facialis (N. VII)Mengerutkan dahi Tidak ada

kelainanTidak ada kelainan

Kerutan kulit dahi Kerutan (+) Kerutan (+)Menutup mata Tidak ada

kelainanTidak ada kelainan

Lipatan nasolabial Tidak ada kelainan

Tidak ada kelainan

Sudut mulut Tidak ada kelainan

Tidak ada kelainan

Menggembungkan pipi

Tidak ada kelainan

Tidak ada kelainan

Memperlihatkan gigi

Tidak ada kelainan

Tidak ada kelainan

Perasaan lidah bagian 2/3 depan

Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Page 13: kasus vertigo

Nervus Vestibulochoclearis (N. VIII)

Kanan Kiri

Mendengar suara berbisik

Tidak ada kelainan

Tidak ada kelainan

Tes Rinne Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Tes Weber Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Tes Shwabach Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Tes romberg positif

Page 14: kasus vertigo

Faring Tidak dilakukanDaya mengecap 1/3 belakang

Tidak dilakukan

Refleks muntah Tidak dilakukanSensibilitas Tidak dilakukan

Nervus Glossofarigeus (N. IX)

Arkus faring SimetrisBicara Tidak ada kelainan

Menelan Tidak ada kelainan

Nervus Vagus (N. X)

Page 15: kasus vertigo

Nervus Accesorius (N. XI) Kanan

KiriMengangkat bahu Tidak ada kelainanTidak ada kelainanMemalingkan kepala Tidak ada kelainanTidak ada kelainanTropi otot bahu Eutrofi Eutrofi

Pergerakan lidah Tidak ada kelainanJulur lidah Tidak ada deviasiTremor Tidak ada tremor

Nervus Hypoglossus (N. XII)

Page 16: kasus vertigo

Tanda Rangsang MeningealKaku kuduk : -Laseque : -Kernig : -Brudzinski I : -Brudzinksi II : -

Page 17: kasus vertigo

Anggota gerak atasMotorik KananKiriPergerakan Baik BaikKekuatan 5-5-5 5-5-5Tonus normotoni normotoniAtrofi (-) (-) Sensibilitas KananKiriNyeriTidak ada kelainan Tidak ada kelainanThermi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Refleks KananKiriBiceps + +Triceps + +Hoffman-trommer - -

Page 18: kasus vertigo

Anggota gerak bawahMotorik KananKiriPergerakan + +Kekuatan 5-5-5 5-5-5Tonus normotoni normotoniAtrofi(-) (-)

Sensibilitas KananKiriNyeriTidak ada kelainan Tidak ada kelainanThermi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Refleks kanankiriPatella + +Achilles + +Babinski (-) (-)Chaddock (-) (-)

Page 19: kasus vertigo

Koordinasi, Gait dan KeseimbanganCara berjalan : Jalan sedikit terhuyungTest Romberg : PositifDisdiadokokinesia : -Ataksia : Tidak dilakukanRebound phenomenon : Tidak dilakukanNistagmus test : + (kearah horizontal)

Page 20: kasus vertigo

Pemeriksaan penunjangCBCGDSEKGMRI

Page 21: kasus vertigo

Resume Subjektif :

Wanita berumur 46 tahun, datang ke IGD RS Panti Wilasa Dr Cipto dengan keluhan pusing berputar sejak 1 hari yang lalu. Keluhan ditambah parah bila pasien merubah posisi dan melihat cahaya langsung. Pasien juga mengeluh mual, nyeri ulu hati, badan lemas, terdapat riwayat hipertensi.

Page 22: kasus vertigo

Resume Objektif :Keadaan umum : Tampak sakit sedangKesadaran : Compos MentisGCS : E4M6V5 = 15TD : 140/80 mmHgNadi : 82 x/menitPernafasan : 24 x/menitSuhu : 36.7° C

Page 23: kasus vertigo

Diagnosis Diagnosis klinis : vertigoDiagnosis etiologi: vertigo periferDiagnosis topis : sistem

saraf delapan (nervus vestibulocochlearis)

Page 24: kasus vertigo

Diagnosis banding Meniere’s diseaseLabyrinthitisVestibular neuritis

Page 25: kasus vertigo

Penatalaksanaan Non-Medika MentosaMelatih gerakan kepala yang mencetuskan vertigo atau disekuilibrium untuk meningkatkan kemampuan mengatasinya secara lambat laun.Melatih gerakan bola mata, latihan fiksasi pandangan mata.Melatih meningkatkan kemampuan keseimbangan

Medika MentosaDifenhidramin 1 ampul IVCinnarizine 50 mg S 3 dd tab 1

Page 26: kasus vertigo

Prognosis Ad Vitam : Dubia ad bonamAd Fungtionam : Dubia ad

bonamAd Sanationam : Dubia ad

bonam

Page 27: kasus vertigo

TINJAUAN PUSTAKA

Page 28: kasus vertigo
Page 29: kasus vertigo
Page 30: kasus vertigo
Page 31: kasus vertigo

Epidemiologi

Page 32: kasus vertigo

ETIOLOGIKeadaan lingkungan : mabuk darat, mabuk laut.Obat-obatan : alkohol, gentamisin.Kelainan telinga : endapan kalsium pada salah satu

kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam yang menyebabkan benign paroxysmal positional

vertigo, infeksi telinga bagian dalam karena bakteri, labirintis, penyakit maniere,

peradangan saraf vestibuler, herpes zoster.Kelainan Neurologis : Tumor otak, tumor yang

menekan saraf vestibularis, sklerosis multipel, dan patah tulang otak yang disertai cedera pada labirin, persyarafannya atau keduanya.

Kelainan sirkularis : Gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak ( transient ischemic attack ) pada arteri vertebral dan arteri basiler.

Page 33: kasus vertigo

KLASIFIKASI

Page 34: kasus vertigo

Vertigo dapat diklasifikasikan menjadi:

Sentral diakibatkan oleh kelainan pada batang batang otak atau cerebellum

Perifer disebabkan oleh kelainan pada telinga dalam atau nervus cranialis vestibulocochlear (N. VIII)

Page 35: kasus vertigo

PERIFER

Page 36: kasus vertigo
Page 37: kasus vertigo

Klinis vertigo perifer dan sentral

Page 38: kasus vertigo

Membedakan nystagmus sentral dan perifer adalah sebagai berikut :

Page 39: kasus vertigo

PATOFISIOLOGIVertigo timbul jika terdapat gangguan alat

keseimbangan tubuh yang mengakibatkan ketidakcocokan antara posisi tubuh (informasi aferen) yang sebenarnya dengan apa yang dipersepsi oleh susunan saraf pusat (pusat kesadaran). Susunan aferen yang terpenting dalam sistem ini adalah susunan vestibuler atau keseimbangan, yang secara terus menerus menyampaikan impulsnya ke pusat keseimbangan. Susunan lain yang berperan ialah sistem optik dan pro-prioseptik, jaras-jaras yang menghubungkan nuklei vestibularis dengan nuklei N. III, IV dan VI, susunan vestibuloretikularis, dan vestibulospinalis. Informasi yang berguna untuk keseimbangan tubuh akan ditangkap oleh reseptor vestibuler, visual, dan proprioseptik; reseptor vestibuler memberikan kontribusi paling besar, yaitu lebih dari 50 % disusul kemudian reseptor visual dan yang paling kecil kontribusinya adalah proprioseptik.9

Page 40: kasus vertigo

Dalam kondisi fisiologis/normal, informasi yang tiba di pusat integrasi alat keseimbangan tubuh berasal dari reseptor vestibuler, visual dan proprioseptik kanan dan kiri akan diperbandingkan, jika semuanya dalam keadaan sinkron dan wajar, akan diproses lebih lanjut. Respons yang muncul berupa penyesuaian otot-otot mata dan penggerak tubuh dalam keadaan bergerak. Di samping itu orang menyadari posisi kepala dan tubuhnya terhadap lingkungan sekitar. Jika fungsi alat keseimbangan tubuh di perifer atau sentral dalam kondisi tidak normal/ tidak fisiologis, atau ada rangsang gerakan yang aneh atau berlebihan, maka proses pengolahan informasi akan terganggu, akibatnya muncul gejala vertigo dan gejala otonom. Di samping itu, respons penyesuaian otot menjadi tidak adekuat sehingga muncul gerakan abnormal yang dapat berupa nistagmus, unsteadiness, ataksia saat berdiri/ berjalan dan gejala lainnya.

Page 41: kasus vertigo

Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) merupakan

penyebab utama vertigo. Onsetnya lebih sering terjadi pada usia rata-rata 51 tahun.

Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) disebabkan oleh pergerakan otolit dalan kanalis semisirkularis pada telinga dalam. Hal ini terutama akan mempengaruhi kanalis posterior dan menyebabkan gejala klasik tapi ini juga dapat mengenai kanalis anterior dan horizontal.Otoli mengandung Kristal-kristal kecil kalsium karbonat yang berasal dari utrikulus telinga dalam . Pergerakan dari otolit distimulasi oleh perubahan posisi dan menimbulkan manifestasi klinik vertigo dan nistagmus.

Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) biasanya idiopatik tapi dapat juga diikuti trauma kepala, infeksi kronik telinga, operasi dan neuritis vestibular sebelumny, meskipun gejala benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) tidak terjadi bertahun-tahun setelah episode.

Page 42: kasus vertigo

Ménière’s diseaseMénière’s disease ditandai dengan vertigo yang

intermiten diikuti dengan keluhan pendengaran .

Gangguan pendengaran berupa tinnitus (nada rendah), dan tuli sensoris pada fluktuasi frekuensi yang rendah, dan sensasi penuh pada telinga. Ménière’s disease terjadi pada sekitar 15% pada kasus vertigo otologik.

Ménière’s disease merupakan akibat dari hipertensi endolimfatik. Hal ini terjadi karena dilatasi dari membrane labirin bersamaan dengan kanalis semisirularis telinga dalam dengan peningkatan volume endolimfe. Hal ini dapat terjadi idiopatik atau sekunder akibat infeksi virus atau bakteri telinga atau gangguan metabolic

Page 43: kasus vertigo

Vestibular Neuritis Vestibular neuritis ditandai dengan vertigo,

mual, ataxia, dan nistagmus. Hal ini berhubungan dengan infeksi virus pada nervus vestibularis. Labirintis terjadi dengan komplek gejala yang sama disertai dengan tinnitus atau penurunan pendengaran. Keduanya terjadi pada sekitar 15% kasus vertigo otologik.11

Page 44: kasus vertigo

MigraineSelby and Lance (1960) menemukan

vertigo menjadi gejala yang sering dilaporkan pada 27-33% pasien dengan migraine.. Sebelumnya telah dikenal sebagai bagian dari aura (selain kabur, penglihatan ganda dan disarthria) untuk basilar migraine dimana juga didapatkan keluhan sakit kepala sebelah. Verigo pada migraine lebih lama dibandingkan aura lainnya, dan seringkali membaik dengan terapi yang digunakan untuk migraine. 10

Page 45: kasus vertigo

PEMERIKSAAN NEUROLOGISpemeriksaan nervus cranialis untuk

mencari tanda paralisis nervus, tuli sensorineural, nistagmus

Gait test

Page 46: kasus vertigo

pemeriksaan nervus cranialisFungsi Pendengaran a. Tes garpu tala : Rinne, Weber,

Swabach. Untuk membedakan tuli konduktif dan tuli perseptif

b. Audiometri : Loudness Balance Test, SISI, Bekesy Audiometry, Tone Decay.

Page 47: kasus vertigo

Gait test

Page 48: kasus vertigo

Dix hallpike manuever

Page 49: kasus vertigo

Head impulses test

Page 50: kasus vertigo

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 51: kasus vertigo

Terapi fisik Contoh latihan :

Berdiri tegak dengan mata dibuka, kemudian dengan mata ditutup.

Olahraga yang menggerakkan kepala (gerakan rotasi, fleksi, ekstensi, gerak miring).

Dari sikap duduk disuruh berdiri dengan mata terbuka, kemudian dengan mata tertutup.

Jalan di kamar atau ruangan dengan mata terbuka kemudian dengan mata tertutup.

Berjalan “tandem” (kaki dalam posisi garis lurus, tumit kaki yang satu menyentuh jari kaki lainnya dalam melangkah).

Jalan menaiki dan menuruni lereng. Melirikkan mata kearah horizontal dan vertikal. Melatih gerakan mata dengan mengikuti objek yang bergerak

dan juga memfiksasi pada objek yang diam.

Page 52: kasus vertigo

latihan Brand-Darrof

Page 53: kasus vertigo
Page 54: kasus vertigo