Top Banner
Tugas PKN Kelompok : B.J. Habiebie Anggota : Ana Imelda Gayo Aurelia Vanesa Detha Daufina Idzhar Inzaghi Vani Wulandari
14

Kasus pelanggaran HAM di Indonesia

Jul 24, 2015

Download

Education

dethadaufina
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kasus pelanggaran HAM di Indonesia

Tugas PKN

Kelompok : B.J. HabiebieAnggota : Ana Imelda Gayo

Aurelia Vanesa Detha Daufina

Idzhar Inzaghi Vani Wulandari

Page 2: Kasus pelanggaran HAM di Indonesia

Kasus Pelanggaran HAM

Page 3: Kasus pelanggaran HAM di Indonesia

Konsep Dasar HAM

MENGAPA MANUSIA MEMILIKI HAK ASASI MANUSIA?

JAWAB: SEDERHANA SAJA KARENA MANUSIA ADALAH MANUSIA, YANG BUTUH HIDUP DAN

KEHIDUPAN SELAYAKNYA MANUSIA

Page 4: Kasus pelanggaran HAM di Indonesia

Konsep Dasar HAM

• All human beings are born free and equal in dignity and rights.They are endowed with reason and conscience and should act towards one another in a spirit of sisterhood.

• Semua orang dilahirkan bebas dan setara dalam martabat dan hak-haknya. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya memperlakukan orang lain dengan persaudaraan.

Page 5: Kasus pelanggaran HAM di Indonesia

Menurut Undang-Undang No 39 tahun 1999 tentang HAM dalam pasal 1

Hak Asasi Manusia adaläh :seperangkat hak yang melekat pada hakikát dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demikehormatan dan perlindunganharkat dan martabat manusia.

HAK AZASI MANUSIA

Page 6: Kasus pelanggaran HAM di Indonesia

Pelanggaran HAM beratPerihal pelanggaran berat yang

dimaksudkan sesuai dengan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak

Asasi Manusia, mencakup Kejahatan Qenosida dan Kejahatan

Kemanusiaan.

Page 7: Kasus pelanggaran HAM di Indonesia

Kasus Pelanggaran HAM di Kasus Pelanggaran HAM di IndonesiaIndonesia Jika kita melihat perkembangan HAM di Negara ini ternyata

masih banyak  pelanggaran HAM yang sering kita temui. Mulai dari pelanggaran kecil yang  berkaitan dengan norma hingga pelanggaran HAM besar yang bersifat kriminal dan menyangkut soal keselamatan jiwa. Untuk menyelesaikan masalah ini perlu adanya keseriusan dari pemerintah menangani pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dan menghukum individu atau oknum terbukti melakukan pelanggaran HAM. Selain itu masyarakat juga perlu mengerti tentang HAM dan turut menegakkan HAM mulai dari lingkungan sosial tempat mereka tinggal hingga nantinya akan terbetuk  penegakan HAM tingkat nasional.

Adapun contoh dari pelanggaran HAM di Indonesia adalah kasus Munir. Kasus Munir menjelaskan bahwa Hak warga Negara untuk memperoleh kebenaran belum dipenuhi oleh pemerintah.

Page 8: Kasus pelanggaran HAM di Indonesia

Munir Said Thalib (lahir di Malang, Jawa Timur, 8 Desember 1965 – meninggal di Jakarta di dalam pesawat jurusan ke Amsterdam, 7 September 2004 pada umur 38 tahun) adalah pria keturunan Arab yang juga seorang aktivis HAM Indonesia. Jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial.

Saat menjabat Dewan Kontras namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Ketika itu dia membela para aktivis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar dari Kopassus.

Jenazah Munir dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Kota Batu. Istri Munir, Suciwati, bersama aktivis HAM lainnya terus menuntut

pemerintah agar mengungkap kasus pembunuhan ini.

Page 9: Kasus pelanggaran HAM di Indonesia

KronologiKronologi Munir akan melanjutkan studi S2 hukum di Universitas

Utrecht, Belanda. Pada saat ingin memasuki pintu pesawat kelas bisnis, Munir bertemu Pollycarpus (anggota pilot senior Garuda Indonesia yang saat itu sedang tidak bertugas). Munir dan Polly pun bertukar tempat duduk. Munir duduk di kursi 3 K kelas bisnis, sedangkan Polly duduk di kursi 40 G kelas ekonomi. Di depan toilet kelas bisnis, Polly bertemu purser Brahmanie Hastawaty. Sebelum pesawat terbang, Yetti Susmiarti dibantu Oedi Irianto (pramugari dan pramugara senior), membagikan welcome drink kepada penumpang. Munir memilih jus jeruk.

Munir naik pesawat Garuda Indonesia GA-974 pada pukul 21.55 WIB menuju Singapura untuk kemudian transit di Singapura dan terbang kembali ke Amsterdam. Tiga jam setelah pesawat GA-974 take off dari Singapura, awak kabin melaporkan kepada pilot Pantun Matondang bahwa seorang  penumpang bernama Munir yang duduk di kursi nomor 40 G menderita sakit. Munir  bolak balik ke toilet.

Page 10: Kasus pelanggaran HAM di Indonesia

Penerbangan menuju Amsterdam menempuh waktu 12 jam. Namun dua jam sebelum mendarat 7 September 2004, pukul 08.10 waktu Amsterdam di bandara Schipol Amsterdam, saat diperiksa, Munir telah meninggal dunia. Institut Forensik Belanda (NFI) membuktikan bahwa beliau meninggal karena keracunan akibat racun arsenik dengan jumlah yang fatal. Pada 12 September 2004 Jenazah Munir dimakamkan di Kota Batu, Malang.

Pada 20 Desember 2005 Pollycarpus Budihari Priyanto dijatuhi vonis 14 tahun hukuman penjara atas pembunuhan terhadap Munir. Hakim menyatakan bahwa Pollycarpus, seorang pilot Garuda yang sedang cuti, menaruh arsenik di makanan Munir, karena dia ingin mendiamkan pengkritik pemerintah tersebut. Hakim Cicut Sutiarso menyatakan bahwa sebelum pembunuhan Pollycarpus menerima beberapa panggilan telepon dari sebuah telepon yang terdaftar oleh agen intelijen senior, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut. Selain itu Presiden Susilo juga membentuk tim investigasi independen, namun hasil penyelidikan tim tersebut tidak pernah diterbitkan ke publik.

Page 11: Kasus pelanggaran HAM di Indonesia

Pada 19 Juni 2008, Mayjen (purn) Muchdi pr, yang kebetulan juga orang dekat Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, ditangkap dengan dugaan kuat bahwa dia adalah otak pembunuhan Munir. Beragam bukti kuat dan kesaksian mengarah padan. Muchdi PR ditangkap pada 6 Juni 2008. Lalu ia disidangkan di Pengadilan  Negeri Jakarta Selatan dan pada awal Desember 2008, jaksa penuntut umum (JPU) kasus pembunuhan Munir menuntut Muchdi PR dihukum 15 tahun penjara.

Muchdi PR terbukti menganjurkan dan memberikan sarana kepada terpidana Pollycarpus Budihari Priyanto untuk membunuh Munir.

Namun, pada 31 Desember 2008, Muchdi divonis bebas. Vonis ini sangat kontroversial dan kasus ini tengah ditinjau ulang, serta 3 hakim yang memvonisnya bebas kini tengah diperiksa[

Page 12: Kasus pelanggaran HAM di Indonesia

KesimpulanKesimpulan Kasus munir merupakan contoh lemahnya penegakkan

HAM di Indonesia. Kasus Munir juga merupakan hasil dari sisa-sisa pemerintahan orde baru yang saat itu lebih bersifat otoriter. Seharusnya kasus Munir ini dijadikan suatu pelajaran untuk  bangsa ini agar meninggalkan cara-cara yang bersifat otoriter karena setiap manusia atau warga Negara memiliki hak untuk memperoleh kebenaran, hak hidup, hak memperoleh keadilan, dan hak atas rasa aman. Sedangkan bangsa Indonesia saat ini memiliki sistem pemerintahan demokrasi yang seharusnya menjunjung tinggi HAM seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah hingga saat ini masih kurang tegas dalam menangani kasus  pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. Hal itu dikarenakan kurang ketatnya  peraturan perundang-undangan dalam menangani kasus pelanggaran HAM. Dan  pemerintah kurang disiplin melaksanakan undang-undang yang telah ditetapkan, sehingga terdapat kesan kelonggaran bagi pelaku pelanggaran HAM.

Page 13: Kasus pelanggaran HAM di Indonesia

Kritik & SaranKritik & Saran Seharusnya pemerintah menjalankan kewajiban dan

tanggung jawabnya untuk memberikan Hak-hak yang diimiliki seluruh masyarakat yang tertuang dalam UUD 1945, batang tubuh UUD 1945, UU No. 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia, dan UU No. 26 Tahun 2000.

PEMBUNUHAN POLITIK HARUS KITA LAWAN

Kasus pembunuhan Munir harus kita jadikan masalah nasional yang besar sebagai usaha bersama untuk mencegah diteruskannya atau berkembangnya kejahatan yang biadab ini.

PARTISIPASI MASYARAKAT ADALAH PERLU

Untuk mendorong pemerintahan supaya bisa mengusut kasus pembunuhan Munir secara tuntas, jujur, dan adil, perlu sekali seluruh kekuatan pro-demokrasi dan pro-reformasi mengadakan berbagai aksi, baik menurut bidangnya masing-masing maupun secara bersama-sama.

Page 14: Kasus pelanggaran HAM di Indonesia