Top Banner
Laporan Praktikum Keperawatan Anak Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen Asuhan Keperawatan Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak Oleh: Kelompok 5 Dewi Dianti Dymas Feisal R. Fiera Riandini Hanny Septiani Mutia Ainur Rahmah Putri Yunda M.
31

Kasus Mtbs

Dec 19, 2015

Download

Documents

a
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kasus Mtbs

Laporan Praktikum Keperawatan Anak

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen Asuhan Keperawatan

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak

Oleh: Kelompok 5

Dewi DiantiDymas Feisal R.Fiera RiandiniHanny Septiani

Mutia Ainur RahmahPutri Yunda M.

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BANDUNG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN RI

2015

Page 2: Kasus Mtbs

Kasus 1

Nadia berumur 18 bulan, BB 8 Kg, suhu badan 39oC. Ibunya membawa ke poliklinik anak karena anaknya demam tinggi. Petugas memeriksa untuk tanda-tanda bahaya umum, nadia tak bisa minum, letargis,muntah ada batuk dan terlihat sulit bernafas, terlihat adanya tarikan pada dinding dada, dan sedikit stridor, frekuensi nafas 40x/menit, tidak diare. Karena ibunya mengatakan bahwa anaknya demam dan suhu badannya tingi, petugas melakukan penilaian untuk demam. Nadia tinggal di daerah yang tidak ada resiko malaria, ibunya mengatakan bahwa nadia dibawa mengunjungi keluarganya ke daerah resiko malaria sekitar 1 minggu yang lalu, demam sudah 5 hari. Pada kulitnya terlihat ruam kemerahan yang menyeluruh dan mata terlihat merah, pada mulut ada luka memerah, tidak ada nanah pada matanya.

Petugas kesehatan memeriksa untuk gejala perdarahan di kulit tapi tidak ditemykan, tidak ada tanda-tanda syok atau gejala DBD yang lain. Nadia tidak mempunyai masalah telinga.

Pada pemeriksaan status gizi dan anemia. Nadia terlihat sangat kurus dan agak pucat. Kedua kakinya tidak bengkak. Petugas menentukan berat badannya menurut umur.

Tugas :

1. Catat gejala Nadia dan klasifikasinya dalam formulir pencatatan.2. Buat manajemen asuhan keperawatan sesuai dengan klasifikasinya.

Page 3: Kasus Mtbs

Tindakan pneumonia

1. Berikan antibiotik intramuskular : ampisilin dosis 2.25 ml = 450 mg lokasi di vastus

laeralis.

2. Rujuk segera

Tindakan campak dengan komplikasi berat

1. Berikan antibiotik intramuskular : ampisilin 2.25 ml = 450 mg lokasi di vastus

laeralis.

2. Berikan dosis pertama vitamin A, dosis 200 IU (kapsul merah)

3. Berikan dosis pertama parasetamol : 5 ml (1 sendok takar) diberikan pada saat

pemeriksaan pertama, dengan rentang waktu 6 jam (setiap 6 jam) yang mana terus

diberikan sampai demam turun.

4. Obati luka dimulut dengan gentian violet

Obati luka dimulut 2 kali sehari selama 5 hari

a. Cucilah tangan

b. Basuhlah mulut anak dengan jari yang dibungkus kain bersih yang telah dibasahi

larutan garam.

c. Oleskan gentian violet 0,25 % (jika yang tersedia 1%,encerkan 4 kali)

d. Cuci tangan kembali

Tindakan untuk status gizi : malnutrisi

1. Berikan air gula

cara membuat air gula:

a. Larutkan gula sebanyak 1 sendok takar ( 5 gram ) ke dalam ½ gelas air matang

(100 ml)

b. Aduk sampai larut benar.

c. Berikan melalui NGT

2. Berikan Vitamin A dengan dosis 200.000IU (kapsul merah)

3. Lakukan penilaian pemberian makan pada anak dengan cara

Menilai cara pemberian makan anak

Tanyakan tentang cara pemberian makan anak. Bandingkan jawaban ibu

dengan ANJURAN MAKAN UNTUK ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT.

Page 4: Kasus Mtbs

Tanyakan· Apakah ibu menyusui anak ini?

- Berapa kali sehari?- Apakah menyusui juga pada malam hari?

· Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain?- Makanan atau minuman apa?- Berapa kali sehari?- Alat apa yang digunakan untuk

- Jika anak kurus :

- Berapa banyak makanan/minuman

yang diberikan kepada anak?

- Apakah anak mendapat porsi

tersendiri?

- Siapa yang memberi makan anak dan bagaimana caranya?· Selama anak sakit, apakah pemberian makan dirubah? Bila ya,

bagaimana?

Page 5: Kasus Mtbs

Asuhan Keperawatan Pada An. N (Umur: 18 bulan)

1. Pengkajian

a. Pengumpulan data

1). Biodata

a). Identitas Klien

Nama

Umur

Jenis Kelamin

:

:

:

An. Nadia

18 bulan

perempuan

b). Identitas Penanggung Jawab

Nama

Umur

Jenis kelamin

Agama

Hubungan dengan klien

Alamat

:

:

:

:

:

:

Ny. S

50 tahun

Perempuan

Islam

Ibu

Lembang

2. Riwayat Kesehatan Sekarang

a. Keluhan utama saat datang ke Poliklinik

5 hari sebelum datang ke Poliklinik, Ibu klien mengatakan anaknya demam dan

suhu tubuhnya meningkat. Ibu klien mengatakan bahwa 1 minggu yang lalu Nadia

dibawa untuk mengunjungi keluarganya ke daerah resiko malaria. Klien masih

demam sampai saat dilakukan pengkajian.

Page 6: Kasus Mtbs

b. Keluhan saat dikaji

Ibu klien mengatakan Anaknya mengalami demam tinggi, dengan suhu 39oC.

c. Riwayat kesehatan dahulu

Tidak ada data

3. Pola Aktivitas

No Jenis Aktivitas Sebelum Sakit Setelah Sakit

1

2

3

4

Nutrisia. Jenis

b. Jumlahc. Frekuensid. Keluhan

EliminasiBABa. Frekuensib. Warnac. Konsistensid. Keluhan

BAKa. Frekuensib. Warnac. Konsistensid. Keluhan

Personal HygineMandiGosok gigiKeramasCara pemenuhan

Istirahat dan Tidura. Jumlah jam

tidurb. Polac. Keluhan

Tidak ada data

Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada data

Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data

Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data

Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data

Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data

Tidak ada data

Tidak ada dataKlien tidak dapat minum, anak muntah.

Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada diare

Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data

Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data

Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data

Page 7: Kasus Mtbs

5

6

Latihan/ olahragaa. Jenis

b. Frekuensi

Gaya hidup

Tidak ada data

Tidak ada data

Tidak ada data

Tidak ada data

Tidak ada data

Tidak ada data

4. Pemeriksaan Fisik

a. Sistem pernafasan

Klien tampak sulit bernafas dengan RR 40x/menit dan terdapat batuk, terdapat

tarikan dinding dada, terdapat stridor

b. Sistem kardiovaskuler

Klien tampak pucat

c. Sistem pencernaan

Klien tampak kurus, klien sulit minum, dan setiap makan di muntahkan, pada

mulut terdapat luka memerah, pada kaki tidak terdapat pembengkakan, dan anak

tidak mengalami diare.

h. Sistem integumen

Terdapat ruam dan kemerahan pada tubuh pasien.

5. Aspek Psikologis

Tidak ada data

6. Aspek Sosial

Tidak ada data

7. Aspek Spiritual

Tidak ada data

8. Data Penunjang

Tidak terdapat data penunjang

Page 8: Kasus Mtbs

b. Analisa Data

No Data Interpretasi Data Masalah

1 DO :

- Klien terlihat

sulit bernafas

- Terlihat ada

tarikan dinding

dada

- Frekuensi

nafas :

40x/Menit

- Klien erlihat

sulit bernafas

dan adanya

batuk

- Terdapat stridor

Infeksi saluran nafas karena

patogen

bronkus

bronkiolus

terjadi inflamasi pada jalan nafas

obstruksi jalan nafas

oksigen yang masuk sedikit

terjadi retraksi dinding dada

pertukaran gas inadekuat

sesak nafas

Gangguan pertukaran gas

2 DS :

Ibu klien mengatakan

anak demam tinggi

DO :

- Suhu pasien :

39o

Klien terlihat pucat

Infeksi oleh patogen

Reaksi tubuh terhadap infeksi

(kalor, tumor, rubor, dolor)

Suhu tubuh meningkat

Hipertermi

Hipertermi

3 DO :

- Terdapat ruam

virus morbili(campak) Gangguan Integritas Kulit

Page 9: Kasus Mtbs

kemerahan

secara

menyeluruh di

kulit klien

- Terdapat luka

memerah pada

mulut

infeksi droplet (lewat ludah)

udara bebas membawa virus

morbili

terhisap oleh hidung/mulut

masuk ke saluran pernafasan

menempel & berkembangbiak di

pada epitel nasofaring

menyebar ke kelenjar limfe

replikasi virus berlanjut

terjadi pelepasan virus ke aliran

darah (viretemia)

mengendap pada organ kulit

terjadi eksudat serosa

sebagai reaksi terhadap virus

Page 10: Kasus Mtbs

pertumbuhan sel monosit

peningkatan sel monosit

disekitar kapiler

ruam makulopopular

gangguan integritas kulit

4 DO :

- Kesadaran klien

letargi

- Klien selalu

muntah

- BB : 8 Kg

Klien tampak sangat

kurus

Intake nutrisi inadekuat/ muntah

Cadangan makanan dalam tubuh

habis

Tubuh kekurangan sumber

energi

Difisiensi Karbohidrat

Katabolisme protein dan asam

amino dan membentuk

karbohidrat

Protein dalam tubuh berkurang

Defisiensi zat gizi dalam tubuh

BB menurun/ rendah

Nutrisi kurang dari

kebutuhan

Page 11: Kasus Mtbs

5 DS :

Ibu klien mengatakan

anak demam tinggi

DO :

- Suhu pasien :

39o

- Klien terlihat

pucat

Suhu tubuh tinggi

Repon tubuh berupa pengeluaran keringat

Output cairan berlebih

Kebutuhan cairan tubuh meningkat untuk menjaga suhu

tubuh optimal

Intake cairan tidak adekuat

Kekurangan cairan tubuh

Resiko kekurangan cairan

2. Diagnosa Keperawatan

1) Gangguan pertukaran gas b.d obstruksi jalan nafas

2) Hipertermi b.d reaksi tubuh terhadap infeksi : kalor

3) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan yang tidak

adekuat, muntah

4) Gangguan Integritas kulit b.d infeksi virus morbili

5) Resiko kekurangan cairan tubuh b.d hipertermi.

3. Perencanaan

NoDP

PerencanaanTujuan Intervensi Rasional

1. Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

pertukaran gas klien

adekuat. Dengan

kriteria :

- Frekuensi nafas

klien dalam batas

normal yaitu (20-

40 x/menit)

- Tidak ada tarikan

dinding dada

- Klien tidak pucat

- Suhu pasien : 39o

C

1. Kaji frekuensi, kedalaman dan kemudahan bernafas

2. Observasi warna kulit, kuku, dan mukosa.

3. Kaji nadi, dan suhu tubuh.

4. Tinggikan kepala dan anjurkan kepada keluarga untuk merubah posisi klien

5. Berikan terapi oksigen sebanyak 0,6 lt/menit

6. Kolaborasi pemberian obat antibiotik

1. Manifestasi distress pernafasan tergantung pada/indikasi derajat keterlibatan paru dan status kesehatan umum

2. Sianosis kuku menunjukan vasokontriksi dari dema/mengigil. Sianosis pada mukosa dan kulit mengartikan adanya hipoksia sistemik

3. Demam dapat berpengaruh pada nadi dan peningkatan kebutuhan oksigen

4. Peninggian kepala dapat meningkatkan inspirasi

5. Pemberian oksigen diupyakan untuk mempertahankan PaO2

Page 12: Kasus Mtbs

- Stridor tidak

terdengar

(ampicilin) 2,25 ml via Intra muscular

6. Pemberian antibiotik dapat mematikan bakteri penyebab inflamasi pada paru

2. Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

klien tidak demam

dengan kriteria hasil :

- Suhu pasien

dalam batas

37,7oC (Joyce,

Engel: 2008)

- Kesadaran pasien

compos mentis

1. Berikan pasien

kompres hangat

ketika suhu

kembali demam

2. Anjurkan untuk

tidak memakai

selimut dan

pakaian tebal

3. Catat asupan dan

keluaran

4. Kolaborasi dengan

tim medis untuk

memberikan terapi

cairan intravena

(NaCl 56gtt/menit)

dan obat penurun

panas via NGT

paracetamol

dengan dosis 5 ml.

1. Kompres hangat dapat

menurunkan suhu tubuh

klien dengan terjadinya

vasodilator pada kulit.

2. Pakaian yang tipis akan

membantu mengurangi

penguapan tubuh

3. Untuk mengetahui

adanya

ketidakseimbangan

cairan tubuh

4. Pemberian cairan dan

obat antipiretik akan

membantu menurunkan

suhu tubuh pasien.

3. Setelah diberi

tindakan

keperawatan

kebutuhan nutrisi

pasien terpenuhi

dengan kriteria :

- Berat badan

mengalami

peningkatan

- Kesadaran

pasien compos

mentis

1. Indentifikasi faktor

penyebab yang

menimbulkan

muntah pada klien

2. Anjurkan kepada

ibu untuk

menghangatkan

klien

3. Beri larutan gula

sebanyak 100ml

via NGT

4. Pasang NGT (no.

1. Dapat membantu

menentukan intervensi

2. Menghangatkan tubuh

klien dapat memberikan

kenyamanan terhadap

klien

3. Pemberian larutan gula

sebagai cairan darurat

untuk mengatasi

kekurangan energi

4. Pemasangan NGT

memudahkan pemberian

Page 13: Kasus Mtbs

- Pasien tidak

memuntahkan

makanannya

8-10)

5. Berikan vitamin A

(warna merah)

dengan dosisi

200.000 IU

nutrisi dikarenakan

kesdaran pasien yang

menurun

5. Vitamin A mempunyai

fungsi mempertahankan

kondisi tubuh agar tidak

mudah di serang

penyakit

4. Setelah diberikan

tindakan

keperawatan, klien

tidak mengalami

gangguan integritas

kulit dengan kriteria :

- Ruam pada

kulit dapat

teratasi

1. Anjurkan kepada

keluarga untuk

menghindari anak

untuk menggosok

area kemerahan

2. Balikkan atau ubah

posisi dengan

sering

3. Mandikan dengan

air hangat dan

sabun ringan

4. Kolaborasi untuk

pemberian obat

topikal (talk)

dengan dosis 2x1

1. Mengindari adanya

iritasi lebih lanjut pada

bagian yang ruam

2. 2. Meningkatkan sirkulasi

dan mencegah tekanan

pada kulit / jaringan

yang tidak perlu.

3. 3. Mempertahankan

kebersihan tanpa

mengiritasi kulit.

4. Agar ruam pada kulit

dapat sedikit berkurang

5 Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan klien

tidak mengalami

kekurangan cairan

dengan kriteria :

- Pasien tidak

mengalami pucat

- Suhu dalam batas

1. Pantau masukan

dan pengeluaran

pada klien

2. Beri cairan secara

IV NaCl 56

gtt/menit

1. Agar terpantaunya

volume cairan tubuh

2. Cairan parenteral dapat

mengatasi atau

mencegah kekurangan

cairan

Page 14: Kasus Mtbs

normal ( 37,7oC)

Kasus 2

Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun ibunya ke puskesmas dengan keluhan demam tinggi. Berdasarkan hasil anamnessa didapatkan bahwa demam sudah terjadi sejak 3 hari yang lalu, demam terus menerus dan 1 hari yang lalu ibu juga mengatakan anak mimisan. Perawat kemudian melakukan pemeriksaan suhu dan nadi serta ter toriquet, hasil didapatkan suhu 38,7O Celcius, Nadi sangat lemah dan Uji torniquete (+).

Tugas :

1. Catatatlah gejala dan klasifikasinya dalam formulir pencatatan.2. Buat manajemen asuhan keperawatan sesuai dengan klasifikasinya.

Page 15: Kasus Mtbs

1. Berikan oksigen 2-4 liter/menit. Diberikan melalui nasal canule.Cara perhitungan pemberian oksigen berdasarkan berat badan anak :

BB x 10 x RR x 20%

2. Berikan segera cairan intravena

Abocath no 22

Berat badan berdasarkan umur ( umur : 4 tahun )

BB = 2n + 8

BB = 2 ( 4 ) + 8

BB = 16 Kg

Beri cairan Ringer Laktat/ Ringer Asetat : 320ml/30 menit atau 10gtt/detik

Periksa kembali anak setelah 30 menit.

- Jika nadi teraba, beri cairan dengan tetesan 10 ml/kg/BB/jam

- Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam.

3. Berikan dosis pertama parasetamol : 5 ml (1 sendok takar) diberikan pada saat

pemeriksaan pertama, dengan rentang waktu 6 jam (setiap 6 jam) sampai demam

turun.

Page 16: Kasus Mtbs

Asuhan Keperawatan Pada An. F (Umur : 4 Tahun)

1. Pengkajian

a. Pengumpulan data

1) Biodata

a) Identitas Klien

Nama : An. F

Umur : 4 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Tanggal pengkajian : 8 April 2015

b) Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny.P

Umur : 35 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agana : Islam

Pendididkan : SMA

Pekrjaan : Ibu Rumah Tangga

Hubungan dengan Klien: Ibu kandung

b. Riwayat Kesehatan Sekarang

a. Keluhan Utama Saat datang ke poliklinik

3 hari sebelum datang ke Poliklinik, Ibu klien mengatakan anaknya demam

dan suhu tubuhnya meningkat. Demam secara terus-menerus dan 1 hari yang

lalu anaknya mimisan.

b. Keluhan saat dikaji

Ibu klien mengatakan anaknya mengalami demam. Saat dikaji suhu tubuh

klien 38.7 oC.

c. Riwayat kesehatan dahulu

Page 17: Kasus Mtbs

(-)

c. Pola aktivitas

No Jenis Aktivitas Sebelum Sakit Setelah Sakit

1

2

3

4

5

Nutrisie. Jenis

f. Jumlahg. Frekuensih. Keluhan

EliminasiBABe. Frekuensif. Warnag. Konsistensih. Keluhan

BAKe. Frekuensif. Warnag. Konsistensih. Keluhan

Personal HygineMandiGosok gigiKeramasCara pemenuhan

Istirahat dan Tidurd. Jumlah jam

tidure. Polaf. Keluhan

Latihan/ olahragac. Jenis

Tidak ada data

Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada data

Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data

Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data

Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data

Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data

Tidak ada data

Tidak ada data

Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada data

Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada diare

Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data

Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data

Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data

Tidak ada data

Page 18: Kasus Mtbs

6

d. Frekuensi

Gaya hidup

Tidak ada data

Tidak ada data

Tidak ada data

Tidak ada data

d. Pemeriksaan fisik a. Keadaan umum

b. Tanda-tanda vital :

1. TD : - 2. Nadi : -3. Suhu : 38,7 C4. RR` : -

a) System integument Pada saat di inspeksi terdapat bitnik-bintik kemerahan dan pada saat dipalpasi teraba seluruh tubuh klien panas.

b) System kardiovaskuler

Saat dikaji terdapat pendarahan klien.

e. Data penunjang Uji tourniquet (+)

A. Analisa data

No Data Interpretasi Masalah

1. Ds: Ibu klien

mengeluh anaknya

demam tinggi 3 hari

yang lalu

Do: suhu 38,7’C

Infeksi

Respon tubuh terhadap

infeksi ( kalor, rubor, tumor,

dolor)

Hipotalamus

Suhu tubuh meningkat

hipertermi

Hipertermi

Page 19: Kasus Mtbs

2. Ds:-Do: tampak klien mimisan, uji torniquette (+)

Viremia + antibody ab

Kompleks virus-antibodi dalam sirkulasi darah

Agregasi trombosit

Kerusakan trombosit

Fungsi trombosit menurun

Trombosit dimusnakah oleh RES

Trombositopenia

Hemoragic

Potensial perdarahan lebih lanjut

3. Ds: Ibu klien mengatakan anaknya demam terus menerus disertai mimisanDo: saat dikaji didapat nadi sangat lemah, uji torniquete (+)

Virus dengue

Aktivitas system komplemen(C3 dan C5)

Melepas Anafilolatoksin(C3a dan C5a)

Permeabilitasvaskuler meningkat

Kebocoran plasma

Menghilangnya plasma dari endotel

volume plasma

Syock hipovolemik

Page 20: Kasus Mtbs

Syok

4 Ds: -Do: -

DHF

Kurang terpapar informasi mengenai DHF

Kurang pengetahuan klien

Kurang pengetahuan klien tentang penyakit dan

pencegahan DHF

Kurang pengetahuan

B. Diagnosa Keperawatana. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengueb. Potensial terjadinya perdarahan lebih lanjut sehubungan dengan trombositopeniac. Resiko syock hipovolemik berhubungan dengan permeabilitas kapiler, perdarahan

d. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan pencegahan DHF berhubungan

dengan kurangnya informasi.

C. Intervensi

No Diagnos

a

Tujuan Intervensi Rasional

1. Dx 1 Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

diharapkan

Hipertermi dapat

teratasi, dengan

Kriteria hasil: Suhu

tubuh kembali

normal, pasien tidak

demam lagi

a. Kaji saat

timbulnya demam

b. Observasi tanda-

tanda vital: suhu,

nadi, tekanan darah,

frekuensi nafas

c. Berikan

kompres hangat pada

daerah axilla dan lipat

paha

d. Anjurkan pasien

untuk minum banyak

kurang lebih ± 2500

cc per hari dan

a. Untuk

mengidentifikasi pola

demam pasien

b. Tanda-tanda vital

merupakan acuan untuk

mengetahui keadaan

umum pasien

c. Kompres hangat

berguna untuk membuka

pori-pori sehingga panas

dalam tubuh akan

menguap bersama

keringat

d. Peningkatan suhu

Page 21: Kasus Mtbs

jelaskan manfaatnya

bagi pasien

e. Anjurkan untuk

tidak memakai

selimut dan pakaian

tebal

f. Catat asupan

dan keluaran

g. Kolaborasi

dengan tim medis

untuk memberikan

obat penurun panas:

paracetamol 11/2

sendok takar (7,5 ml)

tubuh mengakibatkan

penguapan tubuh

meningkat sehingga perlu

diimbangi dengan asupan

cairan yang banyak

e. Pakaian yang tipis

akan membantu

mengurangi penguapan

tubuh

f. Untuk mengetahui

adanya

ketidakseimbangan cairan

tubuh

g. Pemberian obat

antipiretik akan membantu

menurunkan suhu tubuh

pasien.

2 Dx 2 Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

diharapkan

Perdarahan tidak

terjadi dengan

Kriteria evaluasi:

tidak terjadi tanda-

tanda perdarahan

lebih lanjut

a. Monitor tanda-

tanda penururnan

trombosit yang

disertai tanda-tanda

klinis

b. Anjurkan klien

untuk minum jus

jambu

c. Anjurkan pasien

untuk banyak istirahat

a. a. Penurunan jumlah

trombosit merupakan

tanda-tanda adanya

kebocoran pembuluh

darah yang dapat

menimbulkan tanda-tanda

klinis perdarahan seperti

petekie

b. Jus jambu dapat

membantu miningkatkan

trombosit dalam tubuh

c. Aktivitas pasien

yang tidak terkontrol

dapat menyebabkan

terjadinya perdarahan

Page 22: Kasus Mtbs

3 Dx 3 Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

diharapkan syock

hipovolemik dapat

teratasi, dengan

kriteria hasil:

Volume cairan tubuh

kembali normal,

tanda-tanda vital

dalam batas normal,

keadaan umum baik

a. Monitor

keadaan umum pasien

b. Obseravasi

tanda-tanda vital

c. Kolaborasi

dengan dokter

pemberian terapi

cairan intravena

RL10gtt/detik

d. Monitor

masukan dan keluaran

e. Berikan terapi

oksigen sebanyak 2-4

lt/menit

a. Perawat dapat segera

mengetahui apabila terjadi

tanda-tanda

presyock/syock sehingga

dapat segera ditangani

b. Untuk memastikan

tidak terjadi

presyock/syock

c. Pemberian cairan

intravena diperlukan

untuk mengatasi

kehilangan cairan tubuh

(syok hipovolemik)

d. Produksi keluaran

urin yang lebih pekat

menunjukkan pasien

kekurangan cairan dan

mengalami syock.

e. Membantu

oksigenasi ke jaringan,

karena terjadi pendarahan

maka suplai 02 ke

jaringan terganggu

4 Dx 4 Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

diharapkan

keluarga mengerti

mengenai penyakit

dan

pencegahannya.

a. Kaji tingkat

pengetahuan

keluarga tentang

penyakit DHF

b. Kaji latar belakang

pendidikan klien/

keluarga.

c. Berikan

a. Sebagai data dasar

pemberian informasi

yang belum diketahui

b. Memberikan

penjelasan sesuai

dengan tingkat

pendidikan keluarga

sehingga dapat

Page 23: Kasus Mtbs

kesempatan pada

klien/ keluarga

untuk menanyakan

hal-hal yangingin

diketahui

sehubungan

dengan penyakit

yang diderita klien.

d. Berikan PenKes

dengan

menggunakan

leaflet

dipahami

c. mengurangi kecemasan

dan memotivasi klien

untuk kooperatif.

d. membantu mengingat

penjelasan yang telah

diberikan karena dapat

dilihat/ dibaca berulang

kali.