Top Banner
19

Kasus-Kasus Pelanggaran Ham

Jan 24, 2017

Download

Hanifah Azizah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kasus-Kasus Pelanggaran Ham
Page 2: Kasus-Kasus Pelanggaran Ham

Kelompok 8ANGGOTA :

ATIKAH DIAN FITRIHANIFAH PUTRI AZIZAHZAINATUL HAFIZHAH H.H

Page 3: Kasus-Kasus Pelanggaran Ham
Page 4: Kasus-Kasus Pelanggaran Ham

CONTOH KASUS PELANGGARAN

HAM DI INDONESIA

Page 5: Kasus-Kasus Pelanggaran Ham

Kasus Pembunuhan TKW, Marsinah

Page 6: Kasus-Kasus Pelanggaran Ham

Marsinah merupakan tenaga kerja di  PT. Catur Putra Surya (CPS) di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Latar belakang peristiwa tersebut adalah ketika Marsinah dan teman-temannya unjuk rasa, yang menuntut kenaikan upah buruh tanggal 3 dan 4 Mei 1993. Masalah tersebut semakin bertambah runyam ketika Marsinah menghilang dan tidak diketahui oleh rekannya, dan sampai akhirnya tanggal 8 Mei 1993 Marsinah ditemukan meninggal dunia. Mayatnya ditemukan di hutan Dusun Jegong, Kecamtan Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur dengan tanda-tanda bekas penyiksaan. Berdasarkan hasil otopsi, diketahui bahwa Marsinah meninggal karena penganiayaan berat.

Page 7: Kasus-Kasus Pelanggaran Ham

Kasus Pembunuhan Munir Said Thalib

Page 8: Kasus-Kasus Pelanggaran Ham

Munir Said Thalib merupakan aktivis HAM yang pernah menangani kasus-kasus pelanggaran HAM. Munir lahir di Malang, 8 Desember 1965 dan meninggal 7 September 2004 di dalam pesawat Garuda Indonesia dalam perjalanan menuju Amsterdam, Belanda. Banyak berita yang bermunculan, bahwa Munir meninggal di bunung dalam pesawat, serangan jantung sampai dengan diracuni. Namun, sebagian orang percaya bahwa Munir meninggal karena diracuni dengan Arsenikum di makanan atau minuman saat dalam pesawat. Kasus yang sampai sekarang diajukan ke Amnesty Internasional dan masih diproses. Di Tahun 2005, Seorang piot Garuda yakni Pollycarpus Budihari Priyanto dijatuhi hukuman 14 Tahun penjara karena terbuktih tersangka pembunuhan Munir yang sengaja menaruh Arsenik di makanan munir dan meninggal di pesawat.

Page 9: Kasus-Kasus Pelanggaran Ham

Kasus Angeline

Page 10: Kasus-Kasus Pelanggaran Ham

Peristiwa kekerasan terhadap anak perempuan berusia delapan tahun yang terjadi di Kota Denpasar, Bali pada tanggal 16 Mei 2015. Peristiwa ini menjadi populer dalam berbagai media di Indonesia diawali dengan pengumuman kehilangan anak tersebut (semula disebut Angeline) dari keluarga angkatnya melalui sebuah laman di facebook berjudul "Find Angeline-Bali's Missing Child".

Besarnya perhatian dari berbagai pihak membuat terungkapnya kenyataan bahwa Engeline selama ini tinggal di rumah yang tidak layak huni dan mendapat pengasuhan yang kurang baik dari orangtua angkatnya bahkan mendapatkan penyiksaan baik fisik maupun mental. Akibat sikap yang sangat tertutup dan tidak kooperatif dari ibu angkatnya, Margriet Christina Megawe (61 tahun), memunculkan dugaan bahwa Engeline hilang bukan karena diculik melainkan karena dibunuh bahkan sebelum jenazahnya ditemukan.

Jasad Engeline kemudian ditemukan terkubur di halaman belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali, pada hari Rabu tanggal 10 Juni 2015 dalam keadaan membusuk tertutup sampah di bawah pohon pisang setelah polisi mencium bau menyengat dan melihat ada gundukan tanah di sana. Selanjutnya polisi menyelidiki lebih mendalam dan menetapkan dua orang tersangka pembunuh, yaitu Agus Tay Hamba May, pembantu rumah tangga, dan Margriet Christina Megawe, ibu angkatnya.

Page 11: Kasus-Kasus Pelanggaran Ham

Pembunuhan Wayan Mirna Salihin

Page 12: Kasus-Kasus Pelanggaran Ham

Pada tanggal 6 Januari 2016, Wayan Mirna Salihin, 27 tahun, meninggal dunia setelah meminum es kopi ala Vietnam di Olivier Café, Grand Indonesia. Saat kejadian, Mirna diketahui sedang berkumpul bersama kedua temannya, Hani dan Jessica Kumala Wongso. Menurut hasil otopsi pihak kepolisian, ditemukan pendarahan pada lambung Mirna dikarenakan adanya zat yang bersifat korosif masuk dan merusak mukosa lambung. Belakangan diketahui, zat korosif tersebut berasal dari Hidrogen Sianida. Sianida juga ditemukan oleh Puslabfor Polri di sampel kopi yang diminum oleh Mirna. Berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi, polisi menetapkan Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka. Jessica dijerat dengan pasal 340 KUHP atau pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman pidana mati atau pidana seumur hidup

Page 13: Kasus-Kasus Pelanggaran Ham

Serangan Jakarta 2016

Page 14: Kasus-Kasus Pelanggaran Ham

Serangan Jakarta 2016 merupakan serentetan peristiwa berupa sedikitnya enam ledakan, dan juga penembakan di daerah sekitar Plaza Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia pada tanggal 14 Januari 2016. Ledakan terjadi di dua tempat, yakni daerah tempat parkir Menara Cakrawala, gedung sebelah utara Sarinah, dan sebuah pos polisi di depan gedung tersebut. Sedikitnya delapan orang (empat pelaku penyerangan dan empat warga sipil) dilaporkan tewas dan 24 lainnya luka-luka akibat serangan ini. Tujuh orang terlibat sebagai pelaku penyerangan, dan organisasi Negara Islam Irak dan Syam mengklaim bertanggung jawab sebagai pelaku penyerangan.

Walaupun Indonesia jauh dari Timur Tengah, namun negara ini sudah sering mengalami serangkaian aksi terorisme yang menewaskan lebih dari seratusan orang.

Serangan di Sarinah merupakan serangan pertama setelah Bom Jakarta 2009 yang menewaskan 9 orang termasuk dua pelaku yang merupakan anggota Jemaah Islamiyah.

Page 15: Kasus-Kasus Pelanggaran Ham

Kasus Pembunuhan Eno

Page 16: Kasus-Kasus Pelanggaran Ham

Pembunuhan cangkul yang erat kaitannya dengan kasus Enno belakangan jadi topik hangat. Bagaimana tidak, perempuan malang itu ditemukan tewas dalam keadaan bugil dengan gagang cangkul menancap ke tubuh di rumah kontrakan di Kosambi, Kecamatan Teluknaga, Tangerang, Jumat (13/5).

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya telah menetapkan 3 tersangka atas kasus pembunuhan sadis tersebut, yakni RAH, RA, dan IH. Berdasarkan laporan Liputan6.com, kejadian nahas yang menimpa Enno Parinah diawali dengan pengakuan gadis berusia 18 tahun tersebut kepada salah satu tersangka, IH, bahwa ia akan dijodohkan dengan lelaki lain.

Polisi telah menetapkan tiga laki-laki sebagai tersangka pembunuh Eno. Mereka adalah RAH (15), RA dan IH. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

IH, yang merupakan kekasih Enno, langsung menghubunginya lewat pesan singkat untuk meminta bertemu. "Karena itu saat IH datang ke mess, korban membukakan pintu untuknya. IH juga sempat minta untuk berhubungan badan, tapi ditolak oleh korban

IH bertemu RAH dan MA. Setelah IH bercerita, keduanya mengajak untuk menghabisi nyawa Enno. "Ia nggak bakal jadi pacar kamu lagi kok," kata Sutarmo menirukan ucapan tersangka.

Page 17: Kasus-Kasus Pelanggaran Ham

Ditolak Resmikan Pernikahan, Menantu Bunuh Mertua

Page 18: Kasus-Kasus Pelanggaran Ham

Angga K (31), warga Rungkut Menanggal Harapan, Surabaya diringkus polisi karena membunuh ibu mertuanya sendiri, Murni (51), warga Barata Jaya, Surabaya. Satreskrim Polrestabes Surabaya membekuknya hanya dalam kurun waktu 3 hari.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete menyatakan motif pembunuhan adalah untuk menuntut hak asuh anak. Tersangka juga disebut sudah merencanakan pembunuhan itu.

"Selama menjalin hubungan dengan anak Murni, yang bernama Veve dan dari hubungan Angga dan Veve dikaruniai anak laki-laki, tapi pernikahan mereka hanyalah pernikahan siri," Takdir mengungkapkan, Senin 4 Januari 2016.

Dia menyatakan hubungan Angga dan Veve yang telah berjalan 2 tahun itu sebelumnya ditolak Murni. Sebab, Angga telah beristri dan memiliki 2 anak perempuan.Sakit hati atas penolakan itu mendorong Angga merencanakan pembunuhan di Pasar Manyar. Saat keduanya berada dalam mobil, terjadi perang mulut antara keduanya yang berujung pembunuhan.

Menurut dia, tersangka sempat akan membuang tubuh korban di Lamongan. Namun, niatnya diurungkan dan akhirnya membuang di Tretes.

Akibat perbuatannya itu, Angga dijerat Pasal 340 KHUP tentang pembunuhan berencana, sub 338 KUHP, sub 365 ayat (3) KUHP, tentang perampasan barang-barang milik korban. Tersangka terancam hukuman seumur hidup atau 20 tahun penjara.

Page 19: Kasus-Kasus Pelanggaran Ham

THANK YOU